#jalan perjuangan
Explore tagged Tumblr posts
Text
Kadang allah menutup jalan yang sedang kamu tuju supaya kamu berbelok mencari jalan yang lain.
dimana fiddunya hasanah wa fil aakhiroti hasanah yang kamu minta dalam doa-doamu ada di jalan itu.
#notes#catatan#sabar#jalan perjuangan#berbahagialah#luka dan obat#fight#hambanya#ikhtiar#tulus#doa perjuangan
57 notes
·
View notes
Text
259
Selepas hujan sepanjang sore berpadu apik dengan takdir nan silih berganti antara susah-senang yang tak pernah usai.
Ada kalanya hidup ini tenang dan berjalan sesuai keinginan dan kesanggupan, namun ada juga masa yang entah bagaimana banyak permasalahan juga amanah yang tersingkap bebarengan.
Pernah juga sebesar apapun tantangan serasa ringan karena eratnya gandengan tangan, namun beberapa kali hanya meninggalkan beberapa dari kita sehingga rasanya menimpa dengan beban tak berhingga.
Oh perjuangan yang berkepanjangan...
Saat diri mempertanyakan pada dirinya sendiri, "Akan kuatkah menjalani semua ini? Mampukah memenangkan diri dari nafsu yang selalu menghendaki sik sik sik?"
Tapi satu nasehat dari beliau ini yang entah kenapa terasa baru padahal sudah berkali-kali terjumpai,
"Hati-hati dengan pikiran yang mengajak untuk istirahat dari dakwah dengan dalih bahwa kita juga berhak berleha-leha dan masih ada generasi lagi di bawah kita. Kita itu masih digerakkan sampai titik ini dengan amanah dakwah yang demikian merupakan tanda sayang Allah kepada kita.
Jangan kepedean bahwa kita wah dan hebat, Allah hanya ingin memberikan sarana untuk kita beramal sebagai bekal di keabadian. Bila kita menolak pun Allah bisa saja menggantikan kita dengan orang lain, sehingga perjuangan dan pahala besar ini dengan mudahnya akan diberikan pada selain kita, sedangkan kita bisa hidup sesukanya namun tak ada jaminan kebahagiaan di akhirat.
Bagi Allah menjadikan yang mustahil menjadi mungkin itu pasti. Kak ingat, kita yang butuh semua ini... bukan Allah atau siapapun itu."
Doanya... semoga Allah senantiasa menguatkan kita dengan dan atas ini semua, aamiin.
2 notes
·
View notes
Text
Sekitar dua bulan yang lalu aku kembali mendengar kabarmu, selamat berbahagia! Lanjutkan perjuangan dan wujudkan cita-citamu!
Aku di sini juga sedang berjuang, menikmati hidup yang telah berlawanan arah dengan cita-cita sewaktu kecil.
Seiring berjalannya waktu, aku mulai menerima. Menjalani hidup berjalan sebagaimana mestinya.
Jangan khawatir! Mari menelusuri jalan yang cukup rumit ini
0 notes
Text
Nggak Ribet
Bersyukur sekali menikah dengan Mas Yunus. Semuanya serba nggak ribet. Mas Yunus mau sekolah dulu, ya sudah aku yang kerja, aku nanti saja sekolahnya. Sudah selesai sekolah di Surabaya, Mas Yunus milih tinggal di Jakarta/Bogor supaya dekat keluarga (menolak tawaran bekerja di Surabaya).
Lalu, gantian aku yang sekolah. Cari beasiswa supaya ngirit. Mas Yunus keterima kerja di Cawang dan nggak mungkin pulang pergi Bogor Jakarta, ya sudah aku yang pindah ke Jakarta. Mas Yunus mau lanjut sekolah lagi, aku dukung seratus persen.
Mas Yunus ngerti aku tetap harus ke kantor di Bogor, aku difasilitasi supaya bisa melaju Jakarta Bogor. Mas Yunus harus magang setahun di luar negeri, ya sudah aku yang jaga anak-anak. Ingin punya waktu berkualitas dengan anak-anak dan keluarga, ya sudah yuk jalan-jalan bersama.
Nggak ribet. Ya memang perlu perjuangan. Ya memang perlu berkorban. Ya memang kadang di-support, kadang menjadi support system. Ya begitu saja sehingga bisa maju bersama-sama.
238 notes
·
View notes
Text
Dahhh...
Aku mungkin perlu sedikit waktu. Tapi bagimu, sehari seperti seumur hidup. Aku bahkan tidak meminta kamu untuk menunggu. Tapi kamu justru berkata, "Kenapa tidak diperjuangkan?" Aku pikir maksud "diperjuangkan" bagimu adalah mempersiapkan diriku sebaik-baiknya, sebaik mungkin. Tapi ternyata perjuangan bagimu adalah hal-hal yang tidak bisa kupenuhi sekarang. Seperti waktu, keberadaan, jalan-jalan, dan segala kesenangan yang selama ini sedang kutunda untuk masa depan. Bahkan aku ingin memelihara perasaan ini dengan baik, kamu anggap sebagai sebuah definisi dari kata "menyerah".
Kalau demikian, aku mau berjuang untuk diriku sendiri dulu saja. Dahh..
90 notes
·
View notes
Text
pembelaan.
Tumblr, lama tidak menulis. beberapa waktu aku menarik diriku dari sosial media apapun. aku merasa tidak memiliki sesuatu untuk ditulis dan memang sedang disibukkan dengan beberapa hal.
namun kali ini rasanya ingin sekali menulis perihal tentang nasihat dan kebahagiaan.
terkadang seringkali, jika ada seperti lalu menulis selalu saja menemukan DM dan komenan bahwasanya diri ini tidak bisa menerima nasihat, keras hati, dan angkuh.
"itu nasihat kenapa di publish? kenapa gak jadi bahan renungan"
"kenapa angkuh sekali menerima nasihat, itu nasihat baik, itu bener nasihat itu. kenapa seakan-akan mencari pembenaran dengan di publish?" dan komenan yang lain yang tidak dituliskan disini.
jika kamu mengimani bahwasanya perihal dunia itu bisa diusahain dan Allaah yang menetapkan. mengapa harus memaksakan nasihatmu yang demikian untuk sampai diterima? jika kamu beriman kepada takdir Allaah, kamu mengaku bertauhid, kamu paham bahwasanya Allaah yang melapangkan dan menyempitkan rezeki hambanya. mengapa kamu pula tidak mengimani bahwasanya anak juga merupakan karunia Allaah. sebesar apapun usahanya, sekuat apapun doa dan upayanya, pada akhirnya takdir Allaah yang menentukan seseorang itu Allaah karuniakan anak atau tidak.
lupakah engkau dengan kisah masyhurnya Ibunda Aisya Radhiyallahu 'anha yang bahwa hingga akhir hayat beliau, beliau tidak Allaah karuniai keturunan. padahal beliau adalah orang yang Allaah jamin surga, dan tidak diragukan lagi kesholihan dan kepintaran beliau.
lupakah engkau dengan kisah masyhurnya Nabi Zakariyyah alahissalam yang bertahun-tahun lamanya baru Allaah karunia seorang anak yang solih. padahal beliau adalah seorang Nabi, namun Allaah uji beliau bertahun-tahun lamanya perihal menunggu.
lupakah engkau dengan kisah masyhurnya Ibunda Maryam yang atas kuasa Allaah beliau hamil dan memiliki seorang anak yang solih dan seorang Nabi? padahal beliau tidak memiliki suami, tidak pernah disentuh laki-laki manapun.
tiada seorangpun yang menginginkan kondisi demikian. jika kamu bahagia dengan hidupmu yang demikian. cukupkanlah dirimu dengan demikian. nasihat itu diberikan ketika seseorang meminta untuk dinasehati. bukan ujug-ujug menasehati padahal kenal saja tidak. kita tidak akan pernah tahu perjuangan seseorang dibalik layar media sosialnya.
bisa jadi itu adalah caranya untuk tetap tegar dan baik-baik saja setelah gagal promil. atau itu adalah caranya untuk berdamai dengan keadaan setelah babak belur sebelumnya.
penantian 7 tahun dengan upaya sudah promil dengan dokter yang berbeda. disaat gak lagi promil, jalan-jalan sama suami, beliau hamil. Masya Allaah, demikianlah. jika sudah takdirnya untuk hamil, Allaah akan mudahkan jalannya apapun itu. jika memang belum, sebesar apapun usahanya maka hal itu tidak terjadi. inilah yang dinamakan mengimani takdir lekat-lekat.
السعادة لا تعني أنك لن تبكي أو تحزن.
السعادة هي أن تعيش مع كل الأقدار,
و تعيش فيها حامدا,
شاكرا مبتسما.
Bahagia itu bukan berarti kamu tak pernah menangis atau bersedih hati.
Bahagia yang sebenarnya ialah, ketika engkau bisa hidup bersama takdir-takdir baik ataupun buruk,
Dalam keadaan selalu memuji Allah,
Bersyukur kepada-Nya, dan selalu tersenyum atas segala ketetapan-Nya."
bahagia itu mahal harganya, sungguh. jika kamu sudah bahagia, maka kamu tidak akan sibuk dengan kebahagiaan orang lain yang berbeda caranya dengan hidupmu. semua orang berhak menikmati bahagia mereka dengan cara mereka masin-masing, ada atau belum adanya anak sekalipun,.
maka tak adil rasanya membanding kebahagiaan satu sama lain. menulis seperti itu sama orang yang sedang ataupun sudah berjuang, apa engkau berpikir itu adalah sebuah nasihat? enggak, sayang. itu bukan nasihat. itu seperti halnya engkau menyombongkan dirimu dengan sudah dikaruniai anak dan bahagiamu cukup dirumah minum kopi sachet, itu bukan nasihat untuk merendah namanya tapi menyombongkan kehidupanmu yang telah memiliki anak dengan versi kamu sendiri.
menulis ini bukan berarti menyangkal nasihat , bukan, bukan sama sekali. namun kamu tidak pernah tahu perjuangan apa seseorang hingga sampai di titik yang engkau sangka itu.
engkau tidak akan dihisab perihal perbuatan orang lain kepadamu. namun engkau akan dihisab perihal ketikan, perbuatan, perkataan yang engkau lakukan kepada orang lain meski hal itu tak bermaksud untuk menyakiti hati orang lain dalam versimu. berapa banyak orang lain dari sebuah kebenaran lantaran nasihat yang tidak pada tempat, waktu, dan kondisi yang sebenarnya.
semoga Allaah menolong diri ini dan kita semua untuk demikian, berkata pada sesuatu yang menyakitkan. menasehati itu penting, tapi bukankah salah satu ak seorang muslim adalah apabila ia meminta nasihat maka beri haknya untuk diberikan nasihat? jika tidak meminta nasihat, maka tahanlah untuk demikian, dan berikanlah banyak udzur kepadanya sebanyak-banyaknya.
*pict pertama diambil dari Instagram mba Ari Ummu Irhaby.
*pict kedua dan ketiga adalah percakapanku dengan seorang teman yang juga pejuang garis dua.
keduanya sudah izin dengan yang bersangkutan. jadi setelah ini jangan ada yang bilang lagi ya kalau takut berteman sama penulis. takut kisahnya ditulis di media sosialnya. sungguh, aku tak akan berani menulis jika tanpa meminta izin kepada pemilik cerita terlebih dahulu. dan bahkan nama, tempat, dan kondisinya semua akan aku jamin privasinya.
sudut ruang || 20.13
#tulisan#menulis#catatan#nasihat#wanita#kebaikan#perjalanan#syukur#pejuang garis dua#pejuanggarisdua#hamil#kehamilan
122 notes
·
View notes
Text
Hidup adalah serangkaian perjalanan dan perjuangan.
Maka pastikan jalan yang kamu pilih adalah sesuatu yang membahagiakanmu di dunia dan tidak memberatkanmu di hari perhitungan 🍂
56 notes
·
View notes
Text
Ada dari kita yang tumbuh dengan segala fasilitas dari orang tuanya, bahkan hingga menikah menjalani rumah tangganya pun tidak lepas dari dukungan materi orang tuanya. Dan ada pula dari kita yang merintis dengan keterbatasan, bisa sekolah sudah bersyukur, bisa membeli keperluan sekolah agar tidak ketinggalan dari teman pun sudah sangat bersyukur, hingga ketika menikah menjalani rumah tangga pun berusaha untuk berganti membantu materi pada orang tuanya.
Apa ada yang salah ? Apa ada yang perlu kita iri - irikan dari keadaan ini ? Tidak ya. Karena setiap kita memiliki jalan perjuangan sendiri - sendiri untuk di tapaki, dan Allaah tahu kita mampu, Allaah tahu kita akan sanggup menjalaninya.
Ada hati yang meluas sebab memilih untuk menerima apa yang telah menjadi ketetapan Allaah. Banyak atau kurangnya materi bukan ukuran untuk hidup dengan tenang, melainkan rasa cukup dari hati yang bersyukur.
66 notes
·
View notes
Text
Tujuan Menikah
Katanya, luruskanlah niat dalam pencarian atau masa penantian. Pernikahan nanti, benar-benar untuk ibadah semata, meraup banyak pahala di dalamnya. Benarlah bahwa disebut mitsaqan ghalidza, itulah perjanjian yang agung dengan Rabb-nya semesta. Allah hadirkan sakinah, mawaddah dan rahmah setelah terucap "saya nikahkan..."
Pernikahan yang ditunggu nanti bukanlah untuk menambah harapan pada manusia, bukan juga mengisi kesendirian yang kerap kita pertanyakan kapan ujungnya. Bukankah sebaik-baik tempat berharap hanya kepada Allah semata? Bukankah tak sedikit pasangan yang tetap merasakan kesendirian dalam pernikahan?
Berbahagialah mereka yang ketika masih sendiri, Allah jadikan menggantungkan harap hanya kepadaNya. Kelak nanti, kita tak bisa berharap pada pasangan, anak ataupun keluarga. Allah lah sebaik-baik penolong, sang Maha dari segala Maha.
Semoga Allah temani kita berjuang di jalan-Nya, Allah ridhoi perjuangan ini berdua denganNya. Cukuplah Allah ada sebagai penenang jiwa dengan kesendiriannya.
_____________
Again, makasih kak May atas segala nasihatnya, atas segala cerita penuh hikmahnya, atas pelukan penuh kasih sayangnya. Orang yang benar-benar aku syukuri bertemu dengannya diantara banyak orang di dunia ini... murobbiku sendiri. Nasihatnya penuh hikmah dari Quran dan hadits, semoga Allah izinkan tetap dan terus ada di lingkaran yang sama :")
“”Sesungguhnya apabila Allah mencintai seseorang, maka Dia akan memanggil malaikat Jibril seraya berseru: ‘Hai Jibril, sesungguhnya Aku mencintai si fulan. Oleh karena itu, cintailah ia! ‘ Rasulullah bersabda: ‘Akhirnya orang tersebut pun dicintai Jibril. Setelah itu, Jibril berseru di atas langit; ‘Sesungguhnya Allah mencintai si fulan. OIeh karena itu, cintailah ia! ‘ Kemudian para penghuni langit pun mulai mencintainya pula.’ Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Setelah itu para penghuni bumi juga mencintainya.’ Sebaliknya, apabila Allah membenci seseorang, maka Dia akan memanggil malaikat Jibril dan berseru kepadanya: ‘Sesungguhnya Aku membenci si fulan. Oleh karena itu, bencilah ia.’ Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Lalu malaikat Jibril berseru di langit; ‘Sesungguhnya Allah membenci si fulan. OIeh karena itu, bencilah ia!” Kemudian para penghuni langit membencinya. Setelah itu para penghuni dan penduduk bumi juga membencinya.” (HR. Muslim).
Kemarin diingatkan hadits ini di sesi ketika cuma berdua di musholla kampus. Gapapa, yuk mulai lagi, mulai berjuang lagi :")
-dari yang sedang mengejar cinta Allah semata.
Depok, 31 Maret 2024.
#ntms#tulisan#notetomyself#renungan#catatan#islam#muhasabah#selfreminder#reminder#quoteoftheday#menikah#nasihat
59 notes
·
View notes
Text
Wahai perempuan...
Simpan rasa cinta mu, simpan rasa sayang mu, tangis dan tawa bahagia mu hanya boleh kamu rayakan pada yang paling berhak atas dirimu, pada dia yg sudah melabuhkan hatinya untuk bermuara dalam hidupmu, pada dia yg berhasil mendapatkan dirimu sungguh-sungguh melalui yg menciptakan mu, pada dia yg semoga do'a nya tak pernah reda untuk terus mendoakan kebaikan serta kebahagiaan untukmu.
Padanya kau menaruh hormat, padanya kau berbakti, padanya kau terus mengasihi dan menyayangi sepenuh hati dan jiwa. ia yg berhak atas kepemilikan dirimu dari sang pencipta, melalui hati dan jiwa nya kamu sukarela mengabdi, sebab ia mendapatkan mu melalui jalan yg benar, jalan yg pasti penuh ridho illahi.
Kalian bersama, perjuangan yang memiliki panjang perjalanan kalian hiasi dengan do'a dan usaha paling tulus dan murni.
Kalian menjadi cinta dan kasih yang setara.
Selasa, 12 Mar 2024
#bahasa cinta#catatan kecil#story#harian#nasihat#keterjagaan#cinta#berlabuh#semangat menjaga hati#menata dalam do'a#untaian kata#rindu
77 notes
·
View notes
Text
"Jadilah Hamka saja"
Begitu kata Siti Raham dalam episode dimana saat itu Buya Hamka diminta memilih antara Masyumi dengan jabatannya saat itu.
Saat menonton film Buya Hamka sejak volume 1; ya atau bahkan ada yang sudah membaca buku-buku karya beliau atau tentang beliau, aku berfikir—mungkin kalian juga; kok bisa ada orang setegar beliau
Ah, apa itu karena kita hari ini kehilangan sosok teladan?
Mungkin tidak hanya Buya Hamka, tapi yang saat ini difilmkan dan lumayan viral itu soal beliau; oh ya dulu juga sudah ada soal Hasyim Asyariy dan Ahmad Dahlan, klo yang soal Soekarno belum nonton si
Tapi coba kita bayangkan, saat itu, negara kita punya tokoh sekaliber beliau semua, gimana ya rasanya melihat dan hidup sezaman dengan orang-orang seperti beliau
Oh ya, tapi satu hal yang bisa kita perhatikan adalah keberadaan Siti Raham disamping Buya Hamka, dan pertanyaannya masih adakah hingga hari ini?
Jujur, pas nonton agak sedikit mengeluarkan air mata—kan katanya cowo gak boleh nangis; ya dibalik sosok yang jago berpidato, ada seseorang yang mengurusi, memasakkan, menjaga kehormatan untuk beliau; Siti Raham
Maka begitulah Islam memuliakan perempuan, menjadikan mereka makhluk yang terhormat, bukan seperti pada masa jahiliyyah dulu; sungguh Islam menempatkan perempuan dengan kedudukan yang mulia, disebut tiga kali sebagai orang yang harus dihormati sebagai 'Ibu' baru kemudian 'Ayah'
Tapi tentu, menjadi sosok seperti Siti Raham, perlu ilmu; ilmu soal kesadaran menjadi hamba Allah, ilmu soal kesabaran dalam perjuangan, ilmu soal rela berkorban di jalan kebenaran
Hingga saat pilihan pelik itu datang bisa menyakinkan dan berkata "Jadilah Hamka saja"
94 notes
·
View notes
Text
Perjuangan kita membela islam terwakili oleh rakyat Palestina, Sementara kita bisa tertidur nyenyak, beibadah tenang dan makan enak. Tebuslah segala nikmat yang tidak mereka peroleh itu dengan doa dan bantuan dana. Jangan sampai kita dipandang Allah sebagai manusia yang tidak mau menolong agamaNya, sehingga Allah tidak mau menolong kita di akhirat nanti. Percayalah apa yang ada di sisi Allah jauh lebih besar dan berharga daripada sepeser yang kita sisihkan untuk saudara kita.
Moga Allah teguhkan kita beramal di segala keadaan, berbagi tanpa menanti pundi, bersedekah tanpa usah menunggu berlimpah, bersabar tanpa harus terkena musibah, bersyukur sebab nikmat-Nya yang tak henti mengucur. Jika derita dan kelapangan adalah dua jalan, jika sabar dan syukur adalah kendaraannya. Tak usah peduli harus mengendarai yg mana sebab jurusannya akhirnya sama sama ke syurga. Saudara kita telah lama bersabar dan sudah saatnya kita buktikan kesyukuran atas kelapangan hidup kita dengan membantu mereka.
Barangkali hari hari ini juga adalah kesempatan jihadmu. Melawan dingin. Melawan kantuk. Melawan malas. Bangun dan berwudhu. Tahajud dan mendoakan saudara di Palestina yang dizalimi dan dianiaya.
Bantu.... bantu... jangan diam saja, diam adalah cara lain untuk setuju.
Bantu Lewat cara apa saja yang kita bisa.
Saya yakin tidak ada yang sia sia kontribusi sekecil apapun akan berdampak, dan akan ada perhitungannya di sisi Allah.
#selfreminder#sabar#islamic quotes#inspiration#syukur#islamic reminders#surga#ikhlas#tawakal#neraka#palestina#palestine#gaza#rafah#all eyes on rafah#savepalestine#save palestine#save gaza#free gaza#free palestine#jihad
35 notes
·
View notes
Text
Gagap Palestina
Pasca aksi Solo Peduli Palestina 2021, terjadi perbincangan yang menarik oleh salah satu kawan saat forum evaluasi. Kurang lebih ada 70 elemen gerakan yang bergabung saat aksi, namun yang hadir dan konfirmasi hanya 5 lembaga.
Tanpa bermaksud suuzon, gerakan massa Islam hari ini masih tergolong momentum dan nafas pendek. Perlu ada pembahasan serius mengenai ini, terkhusus para pemuda dan pelajar. Saya pun mengamininya.
Aksi Palestina akan berhenti di aksi massa, simbolik, galang dana, dan doa bersama. Setelah itu, dikit demi sedikit kita lupa dan kembali ke hidup masing-masing.
Akan tetapi, Thufaan Al-Aqsha berbeda. Hemat saya perang ini adalah pemicu eskalasi gerakan terlama sekaligus termasif dalam di ruang lingkup lokal. Tidak hanya dari segmen aktivis dakwah tetapi juga masyarakat umum.
Setidaknya ada beberapa cara agar eskalasi gerakan menjadi konsisten dan jangka panjang.
1. Aksi Massa
Aksi Massa dalam momentum tertentu sangatlah penting untuk mobilisasi massa untuk memberikan tekanan terhadap zionist dan elemen yang mengikutinya.
Aksi massa juga tak boleh sempit dimaknai dengan teriak-teriak di pinggir jalan. Aksi ini bisa divariasikan dengan kajian akbar atau penguatan ruh dalam menambah ghiroh masing-masing dari kita.
2. Aksi Yang Entertaint
Aksi ini begitu masif seiring berkembangnya fitur-fitur medsos dan karateristik Gen-Z hari ini. Tujuan dari aksi adalah tersampaikanya isu yang diangkat dan massif. Selain tercerdaskan, kebutuhanya juga berupa hiburan.
Konten-konten keseharian yang dikemas dalam video, foto, story ini menambah awareness masyarakat lebih luas akan memahami isu Palestina.
3. Gerakan Intelektual Akademik
Ada sebuah kredo yang mengatakan, "Kita harus bergerak atas kepahaman bukan taklid..."
Eskalasi tak boleh disandarkan dengan perasaan emosi atau reaktif yang akhirnya menjadi sporadis. Pemahaman tentang A-Z Palestina begitu penting untuk menambah wawasan dan landasan bergerak.
Gerakan SJP internasional dan BDS telah menjadi contoh gerakan intelektual menghasilkan output massa yang solid, strategi yang terarah, dan hasil yang terukur.
Pun kehadiran SJP dan BDS harusnya dapat memacu kita untuk belajar lebih dalam tentang Palestina sekaligus menjadi inklusif terhadap isu global dengan beberapa elemen.
***
Gerakan-gerakan yang ada hari ini muncul biasanya hadir dari ciri khas diatas. Poinya adalah sebagai mahasiswa, perlu untuk memacu diri ini dengan mempelajari gerakan secara konstruktif agar Isu Palestina tidak berhenti secara reaktif dan gagap untuk eskalasi lanjutan.
Isu Palestina adalah isu abadi. Tidak akan berhenti hingga akhir zaman. Itu menjadi indikator keimanan.
Maka, jangan lupakan amalan ibadahnya, jangan lupa untuk merapikan barisan dan menjaganya dari kaum munafik.
Sekali lagi, ini adalah perjuangan untuk mencapai kemenangan atau kesyahidan.
Tabik.
#abamenulis#menyambutkemenangan#seperempadabad#catatankemenangan#dakwahkampus#pemudaislam#menujukemerdekaanpalestina#freepalestine
13 notes
·
View notes
Text
Traffic Talks
Ketika pindah kembali ke Jakarta setelah merantau 7 tahun di Jogja, aku merasa Jakarta terlalu macet dan sumpek. Menyetir dalam kemacetan yang tidak masuk akal itu… membuat fisik dan mental lelah haha. Tapi aku jadi ingat, kemacetan itu bersama ibu.
Saat dulu di bangku SD sampai SMA, perjalanan dari rumah ke sekolah ditempuh dalam tempo 1-2 jam (1 juz lebih ya?) atau setara dengan banyak episode-episode “podcast” dengan ibu. Ibu selalu membuat perjalanan di mobil menjadi singkat dengan dialog-dialognya. Kadang bicara tentang fenomena alam, sejarah, ayat Quran, teman ibu, keluarga jauh, dan lain-lain. Ditanya apapun, sepertinya ibu selalu punya jawaban. Jika tidak tahu pun, ibu selalu semangat belajar lagi.
Saat dalam perantauan, hal itulah yang ternyata kurindukan. Jakarta dengan kemacetannya, yang membuat kesempatan bercerita dengan ibu.. yang membasuh kering dan gersangnya hati dengan nasihat-nasihat yang terkandung dalam lisannya.
Saat telah menjadi dokter lalu turun ke masyarakat, membaca berita dan bergidik dengan fenomena akhir zaman, atau melihat kerusakan ummat.. aku langsung banyak bersyukur Allah karuniakan madrasah ibu. *Apalagi dulu tidak sekolah di sekolah islam, apalagi nyantri. Alhamdulillah ala kulli haal Allah jaga dengan wasilah ayah ibu.
Ya Allaah, semoga kami pun diberi kekuatan menghantar generasi berikutnya menjadi generasi yang menjadi angin sejuk dari musim semi peradaban islam.
Ada 6 materi pokok sebagai bekal orang tua menjadi guru keluarga:
1. Islamic worldview
2. Pendidikan anak (ilmu dan adab)
3. Fiqhud Dakwah
4. Fiqih keluarga
5. Tantangan pemikiran kontemporer
6. Sejarah peradaban islam
Dr. Adian Husaini dalam bukunya Kiat Menjadi Guru Keluarga, dan dalam ceramah beliau.
Selamat terus belajar dan memantaskan diri, semoga Allah pilih kita menjadi bagian dari kebangkitan ummat, melahirkan penerus dalam dakwah risalah Rasulullah saw, menapaki jalan perjuangan tersebut.
Salam tadzim untuk orang tua hebat kalian.
Jadi macet-macetan gapapa ya, Hab? Haha.
-h.a.
36 notes
·
View notes
Text
Letak Takwa
Salah satu letak takwa seorang muslim ialah bagaimana respon ia saat dihadapkan dengan masalah atau ujiannya. Tentu bukan hal yang mudah awalnya; butuh ruang; butuh perenungan; butuh penerimaan; namun sebagai seorang muslim, baiknya kita meletakkan takwa setelah menghadapinya
Jujur pada Allah, bahwasannya tiada daya melainkan semua atas kekuatan dan kehendak-Nya. Meminta pada Allah diiringi dengan perasaan roja' dan khouf. Benar saja, Allah selalu memberi jalan keluar, saat kita mau percaya
Perjuangan belum genap dua tahun ini, masyaAllah perlahan membuahkan hasil. Membentuk habit yang baik untuk anak, membersamai tumbuhkembangnya. MasyaAllah.. seorang ibu tidak bisa melakukannya sendiri, butuh support system dari orang terdekat
Pasca melahirkan, sebulan pertama dibantu mertua dan kakak ipar, menjalani hari-hari dalam merawat anak. Sungguh kalau diingat-ingat, berat sekali saat itu. Semoga Allah kuatkan para ibunda yang sedang berjuang :'))
Bulan kedua dan ketiga, bersama suami saling kerjasama. Bulan keempat sampai di usia satu tahun tiga bulan, saat tidak ada suami, alhamdulillah dibantu ibuk yang biasa kupanggil bude di sekolah. Sangat membantu kewarasanku, memberikan jeda agar terbiasa bersama anak
Sampai akhirnya aku terbiasa menjalani hari-hari bersama anakku yang tangki motorik sensoriknya begitu besar. Setelah beberapa bulan mencari dokter yang cocok di Jakarta, akhirnya Allah temukan kami dengan dokter Apin. Walaupun waktu konsultasi dengan beliau terbatas, juga jarak tempuh yang lumayan jauh
Di era infodemik ini—dimana ilmu apapun secara teori, termasuk dunia kesehatan dan parenting, bisa dengan mudah kita akses. Orang pertama yang harus aware dengan anak ialah orang tuanya. Menjadi pelajaran besar buat aku dan suami, yang terus berusaha untuk belajar
Sebaik apapun kita berikhtiar, akan jauh lebih baik kita melibatkan Allah dalam setiap urusan. Kita bukan apa-apa tanpa Allah, Ia yang memberi kekuatan, serta memudahkan urusan-urusan kita
Jakarta, 12 Oktober 2023 | Pena Imaji
111 notes
·
View notes
Text
Seorang perempuan dan ujian yang dilaluinya..
"tes lab apa mba?" tanya beliau dengan senyum ramah kepadaku.
"ini Bu tes toxo, rubella, dan beberapa hal lainnya." jawabku dengan senyum juga.
"oh itu tes untuk promil ya kalau nggak salah?"
"iya, Bu." jawabku singkat.
Kita berdua ngobrol banyak hal tentang sakit yang beliau derita, dan tentang pengalaman beliau yang dulu juga sebagai pejuang harus dua.
"nggak apa-apa mba, yang penting tawakal dan baik sangka terus sama Allaah ya. Ibu dulu juga nunggu 7 tahun untuk mendapatkan anak. Kalau inget-inget lagi perjuangan dulu rasa-rasanya masih nggak percaya aja mba bisa ngelewatin berbagai hal yang ibaratnya kaki jadi kepala, kepala jadi kaki kalau nggak karena pertolongan Allaah.
Ibu dulu, nunggu anak pertama 7 tahun lamanya. Kalau ditanya promil apa dulu hingga akhirnya bisa punya anak. Ya jawaban ibu, nggak ada. Ibu hanya baik sangka saja sama Allaah. Sebab segala cara promil pada zaman itu sudah ibu lakukan. Ke dokter, inseminasi, bayi tabung pun sudah ibu lalui. Tapi memang ya belum waktunya aja.
Ibu dulu beranggapan bahwa anak adalah sumber kebahagiaan suami istri. Rupanya tidak. Sumber kebahagiaan dalam rumah tangga itu bukanlah dengan kehadiran seorang anak. Melainkan suami istri, sama-sama bertakwa kepada Allaah. Itu kuncinya. Anak hanya salah satu pelengkap kebahagiaan. Bukan faktor utama.
Selama 7 tahun suami ibu dulu sungguh perhatian, penyayang, dan mencukupi segala kehidupan ibu dengan baik. Harta sangat cukup. Tapi ibu dulu ngerasa hambar aja menjalani hidup. Selama 7 tahun itu rumah tangga kita baik-baik saja untuk ukuran dunia. Namun suami ibu tidak mendidik dan mengajarkan agama perihal mana yang baik dan buruk yang wajib dan tidaknya. Intinya kita dulu jauh dari Allaah. Ibu nggak bisa cerita bagaimana kelamnya dulu.
Lalu, ketika ibu mulai sadar bahwa kita hidup nggak cuman di dunia aja. Ibu mulai belajar sholat, mengaji dan belajar agama sedikit demi sedikit. Alhamdulillaah, Allaah izinkan ibu hamil. Kehamilan yang ditunggu-tunggu dengan penuh kebahagiaan. Kenyataannya tidak demikian. Suami ibu selingkuh, si wanitanya hamil pula.
Ibu yang saat itu hamil hanya bisa menangis sampai kehamilan memasuki 8bulanan. Lalu kembali Allaah sadarkan, bahwa jalan kebenaran itu jelas. Tidak akan bersatu sebuah rumah tangga jika jalan yang dipilih adalah jalan yang berbeda. Anak bukanlah sumber kebahagiaan yang utama, hartapun demikian. Anak dan harta hanyalah titipan sebagai pelengkap kebahagiaan, bisa jadi juga sebagai ujian diri di dunia ini.
Tapi janji Allaah itu pasti mba, setelah kesulitan akan ada kemudahan, dan kelak Tuhanmu akan memberikan nikmatNya kepadamu sampai kamu merasa puas. setahun setelah melahirkan, ibu bertemu dengan suami ibu saat ini. Dan Masya Allaah sekali, kebahagiaan itu benar-benar nyata adanya. Hanya butuh sabar dan percaya bahwa Allaah nggak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan hambaNya.
Berapa tahun pun lamanya sebuah pernikahan, bila dilalui dengan takwa, rasa takut hanya kepada Allaah. Maka seterjal apapun jalan pernikahan itu, akan Allaah tolong untuk melaluinya. Hikmah nggak harus datang saat itu juga, tapi akan selalu ada hikmah atas ujian yang Allaah berikan kepada kita.
Tak doakan semoga Allaah mudahkan segala sesuatunya ya mba, diberikan yang terbaik dan kelapangan hati dalam melalui prosesnya."
Dan aku mengaamiinkan, sebelum berpisah, aku meminta izin kepada beliau untuk menuliskan kisah beliau dalam tulisan. Dan beliau mengizinkannya.
Jika Allaah takdirkan ibu membaca tulisan ini, semoga Allaah membalas kebaikan ibu ya dengan banyak kebaikan. Barangkali dengan cerita ibu ini ada banyak hati yang dikuatkan. Bahwa kebahagiaan itu bukanlah bersandar pada sesuatu yang semu.
Nasihat yang seringkali kita dengar bahwasanya memiliki anak itu bukanlah berdasarkan pada seberapa subur wanita dan seberapa perkasa pria. Melainkan pada kehendak Allaah untuk menahan atau memberi. Sesungguhnya Allaah Maha Berkuasa atas segala sesuatu.
Yakinlah disatu ujian yang terasa berat untukmu saat ini, kamu tidak sendiri. Disaat kamu sedang Allaah uji, kamu tidak akan dibiarkan berjalan sendiri. Ujianmu adalah sesuai dengan takaran kemampuanmu untuk saat ini. kau tak perlu mencemas kapan ujian itu akan selesai dalam hidupmu, sebab pertolongan Allaah itu dekat. yang perlu kau cemaskan adalah bagaimana keyakinan mu untuk terus meminta pertolongan Allaah dalam setiap waktu dan baik sangkamu kepadaNya.
Cerita kala itu..
199 notes
·
View notes