#abamenulis
Explore tagged Tumblr posts
Text
Tenang di Dunia Yang Sibuk
Kalau kamu lagi ngerasa galau banget tentang hidup ini, aku saranin untuk nontonin konten Youtube dari Kang Zein Permana. Ajib banget.
Beberapa minggu kebelakang memang lagi marathon konten-konten beliau di Youtube. Ternyata ada loh psikolog muslim yang easy going dan relate banget sama anak muda.
Saat ini aku lagi baca buku beliau yang berjudul "Tenang di Dunia Yang Sibuk". Buku ini ngebantu banget dalam proses berdamai dengan gemuruh pikiran.
Boleh jadi, sebab riuhnya pikiran kita bukan soal dunia luar, tapi hilangnya komando kita untuk mengontrol pikiran kita sendiri. Kata beliau dalam bukunya, konflik terbesar yang dialami manusia adalah konflik dengan dirinya sendiri.
Pikiran kita ibarat lalu lintas yang padat berisi harapan-harapan, ekspektasi, memori, dan penyesalan masa lalu yang bermuara kepada persimpangan yang berisi utopia kehidupan, ekspektasi, standar orang lain, tekanan keluarga, atau ketakutan dalam menghadapi masa depan.
Lalu gimana caranya kita tenang?
Yang pertama adalah kesadaran. Ini mirip banget sama isi buku Remake dari mas Bagas Rais di tulisanku yang berjudul hidup untuk orang lain.
Kita harus sadar bahwa kita tidak bisa mengontrol faktor eksternal, yang bisa kita kontrol adalah persepsi kita sendiri. Dari sini kita harus menyeleksi arus informasi yang berpotensi menghilangkan jati diri. Hidup ini nggak boleh mematok standar dari orang lain. Seminimalnya itu.
Yang kedua adalah tanggungjawab. Hidup kita adalah tanggungjawab kita untuk mengaturnya. Mulai dari input seperti apa dan mau dibawa kemana.
Terkadang kesalahan kita tidak mampu menganalisis kebutuhan yang cocok untuk diri sendiri dan tujuan apa yang hendak dicapai. Dari sini akan berpotensi menjadi stress dan cenderung menyalahkan pihak lain atas kegagalan dari ekspektasi kita. Padahal semua bermula dari input yang kita berikan untuk diri kita sendiri yang kurang pas atau kadang too much information.
Yang terakhir adalah kemampuan menavigasi komplektivitas hidup. Soal ini kita perlu pinter-pinter cari lingkungan. Kita akan jadi wangi kalau dekat dengan penjual parfum.
Manusia tidak bisa hidup dengan dirinya sendiri, perlu ada orang yang saling mengingatkan satu sama lain dalam kebaikan. Tapi ya namanya manusia pasti banyak mengundang kecewa kan? Ini balik lagi ke soal Tauhid bagaimana kita benar-benar meresapi kabar bahagia dan pertolongan dari Allah beriringan dengan ujian yang diberikanNya juga.
Urusan teknis, kita jalani apa yang bisa kita ikhtiarkan sembari tetap jangan hilang harapan. Kegagalan dunia itu adalah proses untuk pendewasaan diri.
Ya intinya jalani dan hadapi. Semoga Allah mudahkan. Aamiin.
Ahad, 08 Desember 2024 Sedang Belajar Tenang
#abamenulis#menyambutkemenangan#seperempadabad#mengerikan#catatankemenangan#dakwahkampus#pemudaislam#ceritabukuaba#monologpemimpin
62 notes
·
View notes
Text
Jangan Sombong
Inget nggak dengan Quote Umar bin Khatab tentang ilmu ada tiga tahapan?
"Jika seseorang memasuki tahapan pertama, dia akan sombong. Jika dia memasuki tahapan kedua, maka dia akan rendah hati."
Tapi sebenernya, kita itu emang berhak sombong? Yakin kita belajar ilmu? Atau cuman berwawasan saja?
Ya namanya manusia memang ada kecenderungan sombong, misal dari harta- benda, kekayaan, atau bahkan ilmu.
Tapi coba lihat di Surat Al-Mulk : 04
"Kemudian ulangi pandangan(mu) sekali lagi (dan) sekali lagi, niscaya pandanganmu akan kembali kepadamu tanpa menemukan cacat dan ia (pandanganmu) dalam keadaan letih.
Ayat ini sederhananya ingin mengajak kita untuk mentaddaburi ciptaan Allah baik langit bumi dan seisinya yang luar biasanya sehingga timbul rasa humble di dalam diri kita.
lihatlah sekali lagi dan sekali lagi.....tanpa kecacatan.
Ciptaan Allah begitu sempurna, kita itu bukan siapa-siapa, nothing dibandingkan apa yang ada di sisi Allah. Mengingat-Nya adalah cara terbaik menghilangkan rasa sombong, apalagi hanya dengan wawasan yang sedikit.
Surakarta, 13 November 2024.
Lagi jatuh cinta sama ciptaan-Nya!
Tadabbur Al-Mulk : 04, Buku "30 Nights Make It Closser" by Quranreview
#abamenulis#quranreviewaba#menyambutkemenangan#seperempadabad#mengerikan#catatankemenangan#dakwahkampus#pemudaislam#ceritabukuaba#tadabburaba
35 notes
·
View notes
Text
Mengurangi
Saat awal-awal hijrah, saya pikir perlu ada perubahan total semua aspek kehidupan. Dari ubah penampilan, tidak salaman lawan jenis, puasa senin kamis, dan list amal yaumi seperfect lainya.
Hasilnya? Gagal total hehehe.
Akhirnya, saya menemukan kata kunci dalam merubah hidup adalah dengan mengurangi.
Semua dimulai dari mengurangi hal-hal yang berpotensi melakukan dosa. Karena bisa jadi kemaksiatan yang kita lakukan itu menutupi keberkahan dan malas beribadah.
Dari mengurangi interaksi lawan jenis, mengurangi tebar pesona, mengurangi makan, mengurangi gibah, dan lain-lainya.
Tentu konsep mengurangi ini tak mutlak, perlu diiringi penambahan amal-amal sholeh, cuma porsi lebih sedikit. Untuk ini sudah saya bahas di tulisan sebelumnya.
Bagi saya dengan konsep mengurangi ini jadi lebih memudahkan di pikiran. Hanya pelan-pelan dan cari subtitusi. Sulit kalau harus berubah dalam satu hari.
Pasca covid ini saya coba memulai mindset yang sama. Karena sekarang udah mulai capek dengan amanah lemak yang menggangu tahiyat akhir dan rukuk.
Pelan-pelan mengurangi lagi. Agar ibadah menjadi mantap dan jiwa raga siap berjihad menghadapi kebatilan. Takbir!
Sumeleh Coffee & Tea, 04 September 2024
#abamenulis#menyambutkemenangan#mengerikan#seperempadabad#catatankemenangan#dakwahkampus#pemudaislam
37 notes
·
View notes
Text
Mengenali Diri
Ada satu Quote menarik yang baru kutemukan, "When You Know Yourself You Can Understand The World".
Quote ini seakan menyadarkan bahwa memahami diri sendiri begitu penting sebelum kita melihat dunia luar.
Pernah ngerasa, kenapa dunia ini tidak berjalan seperti yang kita inginkan. Orang-orang seperti tidak bisa memahami atau bahkan mendengarkan kemauan kita.
Nyatanya, dunia ini tidak berputar untuk diri kita. Dunia ini, berputar dengan batasan agar saling memahami dan menghargai untuk menciptakan Kebahagian. Bahwa kebahagiaan sejati berasal dari hal-hal yang dapat kita kendalikan, bukan dari hal-hal di luar kendali. Maka, kita harus lebih mengenali diri sendiri.
Apakah salah kita kalau belum selesai dengan diri sendiri? tidak. Pencarian diri itu selamanya dan tidak pernah selesai. Masih ada waktu sampai mati.
Juga, mengenali diri itu berarti mengenali Sang Pencipta.
Dzat yang menciptakan seluruh makhluk hidup dan keselerasan alam semesta. Kalaupun di kehidupan nyata tidak berjalan dengan semestinya, apakah berarti Allah tidak sayang dengan kita?
Tidak. Mungkin saja kita yang belum mengenal diri sendiri dan mengenal Sang Pencipta.
Yang Tertakar Tak Akan Tertukar. Kita Punya Kendala Allah Punya Kendali.
#menyambutkemenangan#seperempadabad#mengerikan#abamenulis#catatankemenangan#dakwahkampus#pemudaislam
37 notes
·
View notes
Text
Janganlah Iri Hati
Janganlah kamu berangan-angan (iri hati) terhadap apa yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain. Bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala sesuatu. (An-Nisa' : 32)
Sekilas ayat ini secara tekstual mengajak kita untuk bersyukur atas nikmat yang diberikan, baik laki-laik maupun perempuan semua ada bagianya.
Tapi, kalau tahu Azbabun nuzulnya pasti jleb banget.
Sekilas ayat ini turun karena Ummu Salamah, Sahabat dari Rasulullullah Shallalahu alaihi wassalam mengetahui tentang keutamaan berjihad bagi seorang laki-laki. Ia berpikir, kenapa tidak menjadi laki-laki saja untuk mendapatkan keutamaan berjihad, syahid, dan masuk surga.
Lihatlah, levelnya ini iri tentang amal ibadah, bukan perkara dunia!
Ayat ini seakan menampar kita yang terlalu sibuk dengan dunia tapi lupa akhirat. Kita iri akan perkara dunia padahal Allah sudah mengatur rezeki. Sedangkan di hari akhir, yang membedakan kita bukanlah harta dunia, tapi perihal takwa.
Jadi teringat, kalau kita ngejar akhirat, dunia akan mengiringinya.
Surakarta, 13 November 2024
Sedang Remake Diri
Tadabbur Al-Nisa' : 32, Buku "30 Days Make It Better" by Quranreview
#abamenulis#quranreviewaba#menujukemerdekaanpalestina#menyambutkemenangan#seperempadabad#mengerikan#catatankemenangan#dakwahkampus#pemudaislam#ceritabukuaba#tadabburquranaba
36 notes
·
View notes
Text
Hidup Untuk Orang Lain
Secara nggak sadar bermain medsos secara berlebihan ngebuat kita seperti hidup untuk orang lain.
Bangun tidur buka HP, cek status, buka apps lain, ulangi lagi. Ngobrol sama orang, ikut kajian, atau waktu senggang, dikit-dikit buka hp, cek notif, atau apps lain, ulang lagi. Sebelum tidur juga sama, nggak sadar udah malem aja.
Pengalaman pribadi, untuk keluar dari lingkaran ini memang sulit. Konten medsos yang serba vertikal ini adalah distraksi paling ampuh. Akhirnya secara psikologi jadi mudah lelah, sibuk yang bukan produktif, dan perasaan cemas lainya.
Kalau di buku Remake Karya Mas Bagas Rais, perasaan seperti ini bisa membuat pola pikir cenderung iri, membanding-bandingkan dengan orang lain, dan tidak fokus pada pengembangan diri.
Lantas gimana cara ngubahnya? siapa yang bisa? ya kita sendiri, dimulai dengan kesadaran, membentuk habbit, dan istiqomah. Normatif memang, tapi ya emang gitu.
Kalau soal medsos, kita emang harus pinter dan bijak. Pinter mengatur waktu pemakaian, bijak mengelola informasi.
Soal waktu, best practicenya sekadar uninstall IG atau pakai app pembatasan aplikasi. Selain itu bisa subtitusi pemakaian medsos yang sebelumnya berbasis visual seperti IG ke medsos berbasis text dan Insightful seperti Tumblr dan Medium.
Kalau soal informasi, ini jangan sempit dimaknai berita aja, bisa tentang aktivitas orang lain via story medsos. Saya sih kalau orang terlalu oversharing, mengumbar aurat, atau yang potensi menjadi hasad/iri, cukup disenyapkan saja. Cuman yang mengingatkan soal masa lalu, unfollow saja wkwk
Kalau yang lain, jangan lupa baca buku agar meningkatkan daya pikir dan memperhalus hati. Aku rekomendasikan Buku Remake Mas Bagas Rais, Atomic Habbits James Clear, How To Master Your Habbits Ust. Felix Siauw, dan buku-buku Quranreview.
Terakhir, jangan lupa libatkan Allah dalam setiap urusan kita. Dengan segala riuhnya dunia, ingatan masa lalu, masalah yang silih berganti, teman kantor yang toxic, dan impian yang belum terwujud, hanya kepada Allah lah kita meminta dan memohon pertolongan.
Semoga Allah mudahkan.
Surakarta, 27 November 2024 Sedang memantau ontran-ontran pilkada sembari muhasabah diri.
H-93 Menuju Ramadhan
#abamenulis#menyambutkemenangan#seperempadabad#mengerikan#catatankemenangan#dakwahkampus#pemudaislam#ceritabukuaba#monologpemimpin
22 notes
·
View notes
Text
Merayakan Sesak
Terkadang, kita seringkali mengharapkan kebahagiaan dan ketenangan selamanya tapi justru bertumpu pada hal-hal yang sifatnya sementara.
Bisa jadi, pencarian makna kebahagiaan terlalu banyak berorientasi kepada dunia, hingga saat terbentur dengan realita, hati menjadi sesak tak berdaya.
Hati itu ibarat rumah, sedangkan dada adalah halamanya.
Untuk melegakan hati, kita perlu melonggarkan dada yang sesak dari prasangka-prasangka, ekspektasi dunia, dan berharap kebahagiaan dari Allah semata. Halaman yang luas, asri, dan indah adalah cerminan hati yang tentram.
Saat musibah datang menimpa, hati akan mudah goyah dan Allah tahu itu. maka Ia memberikan kabar gembira untuk kita semua dalam firmanya :
“Maka, sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan.”
Ketika Allah hadirkan 1 masalah di hidup kita, minimal Ia hadirkan juga 2 solusi yang membersamai.
dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap!
Jadi, sudah mau menyerah?
(Notulensi Event "Merayakan Sesak" Quran Review)
#abamenulis#quranreviewaba#menujukemerdekaanpalestina#seperempadabad#menyambutkemenangan#dakwahkampus#pemudaislam
24 notes
·
View notes
Text
Rasa Cinta
“Jika Allah cinta dengan makhluk, maka Allah akan menguji umatnya dengan rasa cinta.” - Tirta Askara
Pernah nggak ngerasa Allah itu nggak adil sama kita?
kita dikasih cobaan ini sedangkan yang lain nggak. Orang lain dapat kemudahan, kita dapat kesukaran.
Pernah ngerasa gitu? aku pernah!
Tapi emang bener kalimat diawal itu, Allah itu cinta dengan kita, Allah pengen nguji kita, bener-bener cinta nggak sama Allah.
Boleh jadi kita mendapat kesukaran dalam hidup, tapi coba cek lagi, dari semua itu, berapa banyak nikmat yang diperoleh? lebih banyak nikmatnya!
Tanya dalam hati, yakin Allah itu nggak adil? yakin Allah nggak cinta sama kita?
“Maka lihatlah sekali lagi, adakah kamu lihat sesuatu yang cacat?” (Al-Mulk - 03)
Kita tidak akan bisa melihat kecacatan pada setiap apa yang diciptakan oleh Allah. Kenapa? sebab pada setiap ciptaan-Nya, terpenuhi oleh cinta. Bukankah hal yang mustahil, untuk melihat kekurangan dari yang dicintai? (30 Nights Make It Closser hlm. 42)
Allah cinta dengan makhluknya, pun sebaliknya.
Maka sebagai bentuk cinta kepada Allah, banyakin amal sholih dan rasa syukur atas segala nikmat yang Allah kasih.
Ayo obah meneh!
Surakarta, 07 November 2024
Tadabbur Al-Mulk : 03, Buku "30 Nights Make It Closser" by Quranreview
#abamenulis#quranreviewaba#menyambutkemenangan#seperempadabad#mengerikan#catatankemenangan#pemudaislam#dakwahkampus#ceritabukuaba
24 notes
·
View notes
Text
Diam-diam
Tiba-tiba foto itu lewat begitu saja di linimasamu. Foto yang memperlihatkan siluet seseorang dengan berlatar senja, yang secara tidak sadar membuat hatimu bergetar.
Memang benar. Jatuh cinta yang paling indah adalah jatuh cinta diam-diam.
Diam-diam itu akan membawamu kepada perasaan berbunga-bunga, khayalan tingkat tinggi, dan harapan happy ending seperti drama korea.
Pikiranmu berkecamuk.
Confess gak ya?
Apakah dia memiliki perasaan yang sama?
Apakah dia sudah punya pasangan?
Apakah dia punya standar yang tinggi?
Apakah dia mau dengan diriku yang seperti ini?
Hingga suatu masa kamu menyadari satu hal : ini semua kurang tepat, hatiku tak boleh terpaku dengan angan-angan belaka.
Memang indah memiliki perasaan itu, tapi kita perlu cepat memahami realita.
Bahwa belum tentu drama korea berakhir dengan happy ending. Belum tentu kita menjadi orang yang diinginkan. Belum tentu dia jodoh kita.
Tapi jodoh kita pasti ada, sudah tertulis di Lauhul Mahfudz sana.
Biarlah itu menjadi jatuh cinta diam-diam. Karena dengan itu kamu bisa memahami ekspektasi, menjaga hati yang tak pasti, dan kelak akan terbentur realita yang menyakitkan hati.
Tapi semoga jatuh cinta dalam diam akan membawa rasa kepada asalnya, bersembunyi di lubuk hati paling dalam, mulai memudar, menciut semakin kecil, lalu terlupakan.
Hingga suatu saat nanti, kita dipertemukan oleh doa yang dilantunkan dalam diam, semata-mata mengharap takdir terbaik, untuk merengkuh bahagia bersama-sama.
YCMI, 19 Juli 2024
53 notes
·
View notes
Text
Ujian
Minggu ini, mungkin menjadi fase terberat kedua dalam hidup. Pilihan-pilihan rasional itu entah mengapa terasa kabur dalam hitungan detik.
Dalam kebingunan itu, aku merenung sejenak, mencoba tenang, lalu teringat dengan sebuah ayat :
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya” - Al-Baqarah : 286
Aku teringat juga dengan percakapan Ayse dan Hanum di sebuah scene di 99 Langit Cahaya di Eropa :
"Hei masalah besar, aku punya Tuhan yang lebih besar!"
Kebetulan ada 1 buku yang belum sempat ku selesaikan, buku Mas Febriawan Jauhari yang berjudul "Ke mana kubawa sendu ini?" ada quote yang cukup ngena :
Dunia Berkata, "Aku Akan Mematahkanmu!"
Kujawab, "Silakan saja. Aku punya penyembuh terhebat, yaitu Rabbku!"
Dan, saat melihat Palestina hari ini, mungkin ini semua hanya setitik debu dari ujian yang mereka hadapi. Sudah sepatutnya diri ini bersyukur.
Yuk Move On. Pelan tapi pasti, semua akan terlewati.
Tepi kota Surakarta, 10 Setember 2024.
ditemani gerimis hujan yang menghibur segala kegundahan.
30 notes
·
View notes
Text
Seribu Zaman
Dulu, kalau aku ditanya,siapa pahlawan Islam yang terhebat, aku akan menjawab Mehmed II (Muhammad Al-Fatih). Namun, ketika aku membaca kisah Ertugrul Ghazi, Osman Ghazi yang meletakan pondasi kesultanan, perjuangan mereka memberikan banyak inspirasi.
Saat aku bermain Game Stronghold Crusader, ada karakter yang bersuara lembut dan tergolong kuat dalam militer. Dia adalah Saladin The Wise yang tak lain adalah Shalahuddin Al-Ayyubi.
Membaca kisahnya dari ekspedisi Mesir, menjadi Wazir Fathimiyah, menyatukan Syam, hingga menaklukan kembali Kota Al-Quds adalah kumpulan garis waktu yang menawan sekaligus pelajaran.
Shalahuddin adalah tokoh hebat yang disegani kawan maupun lawan.
Dari waktu ke waktu, aku banyak sekali menemukan Kisah Pahlawan hebat Islam yang terdengar asing seperti Musa bin Nushair, Yusuf bin Tasyfin, Muhammad bin Abi Amir Al-Mansur (Alamanzor), dan tokoh yang aku temukan saat membaca buku "The Land Of Stars" dari Gensa, Qutaibah bin Muslim.
Semakin aku membaca, semakin banyak aku menemukan kisah kepahlawanan yang hebat. Tentu, kisah penaklukan Samarkand oleh Qutaibah atas perintah Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang paling mindblowing.
Maka di zaman yang penuh fitnah ini, mempelajari Kisah Pahlawan Islam adalah healing sekaligus penyulut semangat. Mereka adalah Pahlawan Seribu Zaman dan kita harus bangga akan itu.
Meminjam jargon Gensa, Learn History, Repeat Victory.
Menyala Islamku!
#menyambutkemenangan#seperempadabad#mengerikan#abamenulis#dakwahkampus#catatankemenangan#pemudaislam#ceritabukuaba#monologpemimpin
27 notes
·
View notes
Text
Cara efektif menaklukan kembali Palestina adalah dengan memantaskan diri menjadi pahlawan dan beranjak dari sifat berpangku tangan.
Seperti saat iqamah dikumandangkan, masing-masing dari kita mempersilakan orang lain jadi imam, dan mungkin ini waktunya jadi imam.
(Ust. Akmal Sjafril)
***
Baca sekaligus donasi dengan klik tulisan ini
#abamenulis#menyambutkemenangan#seperempadabad#mengerikan#catatankemenangan#dakwahkampus#pemudaislam#ceritabukuaba#monologpemimpin
22 notes
·
View notes
Text
Kingdom of Allah
Dari sini, aku ingin mengazamkan diri untuk membagikan insight dari buku “30 nights make it closser” dari @quranreview.
Selain untuk mengikat ilmu, harapanya dengan challenge ini dapat menjadi alasan untuk tetap dekat dengan Al-Quran dan menjadi hujjah di hari akhir kelak.
Kita mulai dari ayat pertama :
Allah mention kata Al-Mulk yang diawali dengan tabarak. Kata ini berasal dari kata Barakah. Kalau versi Imam Al-Alusi, Barakah itu tenang, stabil, tumbuh, dan bertambah. (Buku 30 nights make it closser hal - 16)
Petang tadi, sempat berdiskusi dengan adik-adik perihal masalah dakwah. Kita berdiskusi panjang lebar, mencari titik temu, dan akhirnya menyepakati solusi.
Ketika aku membaca ayat ini, aku merasa tenang. Kita sudah berikhtiar semampunya. Selanjutnya kita pasrahkan semua kepada Allah.
Meski kita hidup di Negara wkwkland, fufufafaland, wakanda, atau sebutan apapun yang mengarah kepada pesimisme, yakinlah sebagai seorang beriman, kita hidup di kerajaaNya Allah.
Kalau kita berdakwah untukNya, insyaAllah akan dimudahkan olehNya juga.
Kalau kok ada yang merasa tidak tenang, nggak nyaman, berarti belum benar-benar sadar bahwa sedang tinggal di area kerajaanya Allah. (Buku 30 nights make it closser hal - 21)
Semoga Allah mudahkan.
Surakarta, 05 November 2024
Menuju Dauroh Marhalah 1 KAMMI UNS.
Tadabbur Al-Mulk : 01, Buku "30 Nights Make It Closser" by Quranreview
#abamenulis#tadabburquran#menyambutkemenangan#dakwahkampus#pemudaislam#ceritabukuaba#monologpemimpin#30NightClosser#QuranReviewAba
23 notes
·
View notes
Text
Baca Sekaligus Donasi
E-Book : Tidak Bermula dari 7 Oktober
Penulis : Aba R. Nurkholik
Cover : Ahmad Mauludin Rahmanullail @ujarbergambar
Jumlah Halaman : 66
17 tulisan yang dibuat selama setahun terakhir berisi pengalaman pribadi tentang isu-isu Palestina.
Kamu bisa membeli dan membacanya di :
🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻
https://lynk.id/abanurkholik
Hanya 17K
Seluruh keuntungan 100% akan disumbangkan untuk Palestina.
#menyambutkemenangan#abamenulis#catatankemenangan#dakwahkampus#pemudaislam#ceritabukuaba#seperempadabad#monologpemimpin#menujukemerdekaanpalestina
22 notes
·
View notes
Text
Ruang Bertumbuh
Ada satu prinsip yang perlu dipahami oleh seorang pemimpin :
Jika ingin cepat berlarilah sendiri, jika ingin berhasil dengan tepat, berjalanlah bersama. Meski harus tertatih di setiap jalanya.
Prinsip ini memang dilematis.
Karena, akan ada masanya, akan ada masanya, saat kita menjadi pemimpin menemui rekan kerja tidak memiliki ritme gerak yang sama.
Pilihanya ada dua? Take over agar lebih sat set atau berjalan perlahan namun membutuhkan waktu lama ngobrol, brainstorming, menyusun langkah taktis, eksekusi, dan evaluasi.
Pilihan pertama, resikonya mematikan ruang berkembang rekan kerja, pilihan kedua? Mentok-mentok perencanaan tapi minim followup. Ditambah lagi masalah pribadi atau masalah-masalah lainya terus menumpuk.
Jadi, kita harus mengambil langkah mana?
Jawabanya : kedua-duanya.
2 pilihan itu tergantung dengan masalah yang kita hadapi. Kita hanya perlu mengambil salah satu dari opsi dan hadapi masalah itu.
Terkait hasil, kita bisa menilai setelah selesai. Baik atau buruknya hasilnya, setidaknya kita menghadapi masalah itu.
Dan itu menjadi ruang bertumbuh bagi kita. Jadi, selamat menjalani amanah kepemimpinan itu.
#abamenulis#monologpemimpin#menyambutkemenangan#mengerikan#seperempadabad#catatankemenangan#pemudaislam#dakwahkampus
26 notes
·
View notes
Text
Allah Tahu Kamu Mampu
"Allah tahu kamu mampu, tapi mungkin kamu saja yang membatasi diri"
Kalimat itu begitu sederhana tapi jleb. Sebelumnya kita sudah membahas tentang solusi dari Allah di Surat Al-Insyirah. Semua kembali ke kita mau jalan atau berhenti di tempat.
Seperti yang ada di Surat Al-Baqarah ayat 184,
Artinya: dalam beberapa hari tertentu. Yang menarik dari ayat ini ada alif ta' yang berarti dalam bahasa arab itu bentuk jamak qilla atau jamak sedikit, jumlahnya kurang dari 10.
Tapi ayat sebelumnya membahas soal puasa ramadhan kan? yang jumlahnya 30 hari.
Dalam tafsirnya, ada pendapat bahwa ini bukanlah puasa Ramadhan melaikan puasa Ayyamul Bidh.
Jadi Ayat ini ingin bilang,
"Iya, puasa Ramadhan itu 30 hari, tapi itu hanya beberapa kok!" (30 Days Make It Better hlm.12)
Memang bahasa Al-Quran itu keren. Semakin mendalami lewat buku Quranreview ini, aku menyadari mukjizat ini adalah moodboaster untuk kita sebagai seorang hamba.
Ujian dunia itu mudah, seandainya kamu tahu nikmat akhirat kelak.
Allah tahu kita mampu, Allah tahu kita bisa.
Surakarta, 07 November 2024
Tadabbur Al-Baqarah : 184, Buku "30 Days Make It Better" by Quranreview
#abamenulis#quranreviewaba#menyambutkemenangan#seperempadabad#mengerikan#catatankemenangan#dakwahkampus#ceritabukuaba#pemudaislam
17 notes
·
View notes