#pejuang garis dua
Explore tagged Tumblr posts
Text
aku tak pernah tahu rasanya menunggu jodoh bertahun-tahun itu seperti apa. karena aku menikah dengan suamiku diusia muda 20 tahun.
aku juga tak pernah tahu rasanya berselisih paham dengan mertua, karena dari awal pernikahan hingga saat ini kedua mertuaku sangat baik kepadaku.
aku juga tak pernah tahu rasanya tinggal seatap dengan mertua, merasa tidak nyaman dirumahnya atau konflik dengan ipar. karena sejak awal menikah suamiku telah menyiapkan rumah untukku tinggal bersamanya tanpa harus mencicipi tinggal dengan mertua.
aku tak pernah tahu rasanya bagaimana kesulitan ekonomi, pinjam uang sana dan sini, menggadaikan atau menjual aset untuk bisa makan hari ini. karena selama pernikahanku Allaah cukupi aku dan suami dengan kelapangan rezeki.
Allaah tidak menguji aku dalam hal demikian, tidak tentang menunggu jodoh, tidak dengan mertua, tidak dengan suami ataupun kesulitan ekonomi. tetap ku syukuri apapun keadaan itu hingga saat ini.
tapi apakah kamu tahu dimana letak ujianku? iya, Allaah uji aku dengan penantian buah hati. aku tidak tahu rasanya bagaimana lelahnya mengandung, melahirkan, ataupun mendidik seorang anak. karena selama 15 tahun pernikahanku aku belum pernah merasakan bagaimana perasaan terlambat haid.
jangan tanya bagaimana upayaku, percayalah aku sudah mengupayakan semua cara yang baik. saran dari banyak ahli, dan semua nasihat yang masuk aku semua sudah aku upayakan.
katanya hamil itu berat, menyusui itu membuat payah seorang ibu, dan merawat seorang bayi itu tidak mudah. iya, aku mengerti, keadaan itu sudah Allaah jelaskan di dalam Al-Qur'an. namun mereka tak akan pernah tahu dan juga pahamkan bagaimana beratnya menanti seorang anak sekian lama. letihnya berjuang dengan berbagai upaya yang tak jarang menyakitkan.
maka aku mendidik diriku, semakin kesini jadi semakin berhati-hati. tidak ingin mudah menilai seseorang tentang siapa yang paling berat ujiannya. semua orang sedang berjuang dengan ujiannya masing-masing. hanya Allaah yang tahu kadar keimanan seorang hambanya.
semakin kesini jadi semakin mencoba lebih mudah mensyukuri hal-hal kecil yang sudah dimiliki tanpa membandingkan kebahagiaan ku dengan yang lain. sebab keduanya tak akan pernah sama. dan tak membenci takdir atas apa yang terlewat dari hidup seperti;
Dibalik aku yang nggak bisa naik motor, ada rejeki bapak ojol.
Dibalik aku yang belum hamil, ada rezeki dokter dan perawat yang mengalir disitu karena ikhtiar bayi tabung, inseminasi dan ikhtiar lainnya.
Dibalik AC rumah yang udah nggak dingin atau rusak, ada rezeki tukang service AC yang hadir disitu.
Dibalik ban mobil yang bocor, ada rezeki tukang tukang tambal ban disitu atau ada juga rezeki warung starling yang juga mangkal disitu. sambil nunggu ditambal bannya sambil pesan minum sekalian.
intinya sejatuh dan terpuruk hidupku, tetap ada berkah bagi orang lain. seberat apapun kesedihan hidup yang sedang aku jalani, berbaik sangka sama Allaah adalah yang harus selalu diupayakan. dan bener, semakin kesini hanya ingin hidup tenang. semua yang sudah Allaah takar tak akan pernah tertukar. semua yang memang untukku akan tetap menujuku, yang tidak untukku akan melewatkanku sekuat apapun upayaku untuk menujunya.
jadi ujian mana yang lebih berat dan mana yang mulia? tak akan mengurangi kemuliaan ibunda Aisyah Radhiyallahuanha walau tak memiliki keturunan. tak akan mengurangi sedikitpun kemuliaan Asiyah Binti Muzahim meski bersuamikan Firaun. tak akan mengurangi sedikitpun kemuliaan dan kesucian ibunda Maryam yang melahirkan seorang anak tanpa pernah disentuh oleh laki-laki. tak akan mengurangi kemuliaan Fatimah Az Zahra walau hidup penuh dengan kekurangan. Mereka semua tetap mulia sebab Allaah telah memuliakan mereka, dan itu lebih dari cukup.
.
مَادَام اللّه مَعَك لَايُهمك شَخص أَذَاك، وَ مَادَام اللّه يَحفَظك لَاتَحزَن لِأَحَد أَهملك، وَ مَادَام اللّه يُرِيد لَك شَيْئ، فَلَنْ يَقف فِي وَجهِك شَيْئ أَبَدًا.
Selama Allah bersamamu jangan pedulikan orang yang menyakitimu, selama Allah melindungimu jangan sedih dengan orang yang mengabaikanmu, dan selama Allah ingin memberikan sesuatu untukmu, maka tidak akan ada yang menghalangimu.
***
ini bukan kisahku, namun sepanjang ia bercerita, ia selalu tersenyum seolah ingin mengabarkan bahwa ia sudah lapang atas semuanya...
#tulisan#menulis#hamil#catatan#nasihat#wanita#kebaikan#perjalanan#syukur#ramadhan#pejuanggarisdua#pejuang garis dua#akumenulis
236 notes
·
View notes
Text
Kendali
Sore itu sebuah pesan masuk dari teman yang sudah cukup lama dan memang jarang berinteraksi. Diawali dengan menanyakan kabar tanpa ucapan salam. Semacam template yang baku untuk membuka obrolan.
Aku kira ada keperluan apa sampai menghubungi. Ternyata.... :')
Aku yang membaca chat itu sebelum sholat maghrib tiba-tiba langsung memanas. Dalam hatiku bergemuruh rasa kesal. Kenapa? Kenapa sih harus nanyain sesuatu yang tanpa kamu nanya pun kamu udah tau jawabannya 😢 Dan kalopun iya, nanti juga akan tau sendiri jadi buat apa nanyain itu? Sepenting itukah?
Lalu aku sempat memutuskan untuk mengarsipkan chat tersebut. Tidak membalasnya dan memilih untuk sholat.
Dan tahukah kalian, selepas sholat tiba-tiba saja aku lebih tenang dari sebelumnya. Aku jadi bisa berpikir jernih bahwa pertanyaan itu bukan bermaksud apa-apa. Dia hanya bertanya. Ya jawab saja apa adanya.
Alhasil, aku menjawab dengan hati yang jauh lebih tenang. Tidak tersinggung apalagi marah. Tidak sama sekali. Aku mencoba mengubah cara pandangku. Karena jika omongan orang tak bisa ku kendalikan, maka satu-satunya yang bisa kutata adalah responku.
Alhamdulillah 'ala kulli haal.. Allah jadikan aku dan suami salah satu dari pejuang buah hati. Sedih? Iya tentu karena aku manusia. Tapi aku tidak akan membenci jalan takdir ini. Inilah skenario terbaik dari Allah.
Maka memasuki satu tahun pernikahan ini aku mencoba berhati lapang. Menerima segala bentuk pertanyaan ataupun perkataan serupa meski dengan versi yang kadang-kadang dengan baik tapi ada juga yang membuat luka di hati. Tak apa yaa Allah..kami Terima ujian ini. Mohon kuatkan kami.
Sekarang pun dikelilingi keluarga terdekat yang sedang hamil. Masya Allah. Walau ada ruang di hati yang tak bisa dijelaskan rasanya. Tapi aku coba lawan untuk turut berbahagia dan tak ingin menaruh iri sedikitpun. Sebab aku yakin semua ada waktu terbaiknya.
Dan sekarang sembari terus berikhtiar, doa yang kami panjatkan bukan lagi minta disegerakan. Karena kami gatau sekarang waktu yang tepat atau bukan. Allah lebih tau maka kami serahkan kepada Allah yang mengatur hidup kami. Dia yang lebih tau segala yang terbaik untuk kami.
"Ya Allah yaa Rabbi, karuniakanlah kepada kami dan para pejuang garis dua keturunan yang sholih/hah di waktu terbaik, dengan cara terbaik dan dimampukan menjadi orang tua terbaik untuk mendidik generasi yang terbaik, "
Dalam Baik Sangka, 1 November 2024 || 07.22
7 notes
·
View notes
Text
Pulang ke Jawa mungkin tidak menjanjikan kemudahan, bisa jadi ada beban lain yang harus kami tanggung.
Meski sesederhana pertanyaan "kenapa belum hamil?" atau "kapan punya anak?"
Aku mewajarkan hal ini, karena orang Jawa memang punya kepedulian tinggi, meskipun kadang terlalu "kepo"
Tepi pulang ke Jawa, itu seperti membuka pintu perjuangan promil.
Dengan terjangkaunya harga buah dan sayuran untuk memperbaiki pola makan dimana disini harga buah masih relatif mahal
Dengan banyaknya pilihan dokter dan rumah sakit untuk promil, dan tentu dengan harga yang relatif lebih terjangkau daripada disini.
Dan tentu saja, di Jawalah keluargaku tinggal. Bisa jadi akan ada konflik yang menyebalkan, tapi ya wajar namanya keluarga.
Maka, aku ingin pulang. Pulang ke tanah kelahiranku, pulang ke tempat keluargaku berada. Pulang dan kembali berjuang untuk promil. Semoga Allah ijinkan kami segera pindah.
Semoga Allah mudahkan rezeki untuk semua pejuang garis dua. Sembari terus berdo'a, mari kita bersiap-siap menjadi ibu dan orang tua yang baik untuk anak-anak kita nanti. Aamiin...
7 notes
·
View notes
Text
Tentang Pejuang Garis Dua🔥
Aku pejuang garis 2, kalo ada hujan selalu ajakin suami ujan-ujanan bareng.
Aku pejuang garis 2, kalau ada yang lagi hamil buru-buru samperin bumil dan minta injek kakinya biar nular.
Aku pejuang garis 2, sering diminta datengin orang yang bisa pijet hamil.
Aku pejuang garis 2, udah ga keitung makan alpukat, kurma muda, buah zuriat, vitamin, obat hormon susu promil dll
Aku pejuang garis 2, sering dikira KB dan ditanya "kok nunda-nunda?"
Aku pejuang garis 2, pernah ditanya "Bisa bikinnya ga sih? Apa perlu diajarin?"
Aku pejuang garis 2, pernah dibilangin "Masa kalah sama anak SD yang pinter bikin anak?"
Aku pejuang garis 2 "Udah ganti RS, dokter, bolak balik RS ga kehitung dan inseminasi 2x masih dibilang 0 usahanya karna belum berhasil hamil"
Aku pejuang garis 2 sering dikira punya banyak uang karna belum ada tanggungan, padahal biaya promil ga murah.
Aku pejuang garis 2, selalu cemas bila mau ada kumpul keluarga apalagi moment lebaran.
Aku pejuang garis 2, pernah marah sama Allah karna merasa udah usaha dan berdoa maksimal tapi tetep ga dikasih anak.
Aku pejuang garis 2, sering merasa tidak sempurna menjadi seorang wanita.
Aku pejuang garis 2, sering merasa bersalah ke suami, mertua, keluarga karna belum bisa kasih keturunan.
Aku pejuang garis 2, sering dibilang "kasian karna kalo ga punya anak nanti tuanya siapa yang ngurusin? "
15 notes
·
View notes
Text
Hatiku di seberang
Satu sesak,
yang Allah biarkan datang ketika itu.
Betul, tak habis bisa kita perbincangkan semua ayat-Nya yang tampak disana. Bak tiada kata yang bisa merangkai rasa memandang, menghirup, merenung, di tanah tempat sang kekasih merajut cahaya untuk semesta.
Namun itulah ia di satu garis, ketika kusaksikan lautan manusia sebanyak itu mengibadahi-Nya. Bahkan tiap satu wajah kutemui, kuyakin tak akan ada kali kedua, saking banyaknya.
Dan itulah ia pada satu garis, kepalaku sakit. Segeralah sebongkah tanya besar itu hadir, 'apakah meski telah sebanyak ini kita, tak kunjung bisa tiga masjid suci dibebaskan semua?'
Dengan pembangunan di setiap sudut, limpah ruah makanan-minuman, manusia seribu, sejuta, semilyar!
dan masihkah tanah yang diberkahi itu harus menerima pilu? bisu kah sejuta manusia ini pada kebijakan tak beradab untuk sang garda terdepan ribath? lumpuh kah setiap hati pada nyawa bayi terbuang mudah pada bercanda sang Nazi?
Amboi, jasadku ada, tapi kepalaku berlari-lari di seberang sana. Susah payahlah kutepis kufur nikmat 'sedangkan pejuang yang jelas jihadnya, banyak tak sampai kesini, kenapa aku boleh!'
Amboi, kita telah sebanyak ini, wahai ummat terbaik,
Dan al Aqsha masih dibercandai?
Maka rasa itu, abadi sesaknya.
Bersama alunan ucap Imam ibn Mubarak di medan jihad untuk Imam Fudhail bin Iyadh kala itu, yang menohokku luar biasa,
يا عابد الحرمين لو ابصرتنا لعلمت انك في العبادة تلعب
من كان يخضب خده بدموعه فنحورنا بدمائنا تتخضب
Wahai ahli ibadah di dua tanah Haram, seandainya kau melihat kami, niscaya kau akan tahu bahwa engkau dan ibadahmu itu hanyalah main-main belaka!
Orang yang membasahi pipinya dengan linangan air matanya, sementara kami membasahi leher kami dengan darah-darah kami.
3 notes
·
View notes
Text
Menjadi pejuang garis dua
Nggak pernah kusangka aku dipilih Allah jadi salah satunya. Semoga Allah kuatkan
Dan baru aja liat postingan di platform sebelah (setelah agak lama vakum dari main IG akhirnya buka dikit² hehe--vakum ini pun dalam rangka menjaga kewarasan ditengah perjuangan melawan iri dengki sebagai pejuang garis dua), ini sc nya
Intinya, nggak sedikit sih yang Allah pilih untuk berjuang dalam ujian ini. Dan g sedikit juga ternyata yg bersiap dengan harapan segera hamil setelah nikah sepertiku.
Sebelum nikah, aku udah beli buku anak², krn aku suka buku dan tau kalo buku anak harganya mihil. Aku bener² merencanakan beli buku anak 1 set, dibela²in nabung dan kebeli buku yg harganya jutaan. Namun qodarullah masih di dusnya terbungkus utuh... Masih menunggu pembaca mungilnya dihadirkan Allah...
Belum tau takdir buku² itu akan seperti apa. Dan sekarang aku sedang terus berjuang untuk berprasangka baik pada Allah. Karena syulit ternyata tzayyy... Setan g seneng banget kalo hati kita ayem. Adaaaa aja sentilannya
2 notes
·
View notes
Text
Childfree
Akhir-akhir ini banyak di media sosial memperbincangkan tentang chilfree. Banyak dari berbagai kalangan membagikan pendapat mereka. Menurutku tidak salah dalam berpendapat, tentu akan ada pro dan kontranya. Bicara tentang childfree sebenarnya itu adalah pilihan hidup kita-masing-masing. Namun yang menjadi salah adalah, ketika yang mengungkapkan dengan seolah-olah memiliki anak itu terasa menjadi beban. Anak bukanlah beban atau penghalang bagi orang tua untuk berbahagia akan kehidupan. Menurutku, anak adalah anugrah yang terindah Tuhan yang menjadi penghias kehidupan bagi orang tuanya. Dimana anak yang lahir adalah atas dasar pernikahan yang berlandaskan islam dan orang tua yang paham dan mengerti agama.
Kebanyakan dimasyarakat kita terlihat bahwa memiliki anak seakan menjadi beban dan membuat seorang ibu bisa stres, atau bahkan tertekan. Kembali lagi untuk menjadi seorang ibu bukanlah perkara mudah, namun disinilah kita sebagai orang tua harus belajar untuk memahami peranan kita masing-masing. Banyak hal dan faktor yangn membuat kerunyaman dalam memiliki anak, namun ketika kita tau ilmunya dan paham akan agama. Saya yakin bahwa kerunyaman yang dipikirkan oleh orang-orang childfree tidak akan berguna. Namun menjadi kebahagian yang mungkin tidak bisa untuk dijelaskan.
Intinya, bersyukurlah apa-apa yang telah kalian miliki. Masih banyak di luar sana pasangan yang merindukan tangisan anak didalam keluarga mereka. Mereka berjuang, berdoa dan melakukan yanng terbaik sebisa mereka. Dan perkara dikasih atau belum itu Tuhan yang memiliki takdir terbaiknya.
Semangat untuk para pejuang garis dua :)
12 notes
·
View notes
Text
Memberi Kebahagiaan atau Berbagi Kebahagiaan ?
Lagi lagi cerita yang sama ku dengar dari dua orang yang berbeda.
Kisah yang sama, kedua teman saya adalah pejuang garis dua... Suatu ketika mereka sedang scroll down sosial media, dilihatnya postingan seorang teman mereka yang baru saja menikah tengah hamil.
Mata mereka terpana dengan postingan itu, turut bahagia tentunya karena teman dekatnya sudah Allah beri karunia seorang anak, namun apalah daya teman" saya juga seorang manusia biasa....
Seketika air mata membasahi wajah sesaat setelah mereka melihat postingan itu.
Pikiran mereka sama "kapan kiranya Allah berkehendak untuk memberikan mereka momongan" ....
Seorang penulis pernah berkata, terkadang kebahagiaan mu adalah hal yang orang lain impikan dengan sungguh-sungguh, dan tak semua orang turut berbahagia juga, diluar sana ada yg berderai air mata atas kebahagiaanmu yg belum bisa mereka rasakan.
Semua punya hak untuk berbagi, namun jika ingin menyimpan kebahagiaanmu baik-baik dan menikmati tiap anugerah yg Allah berikan mungkin tidak ada salahnya. Pengakuan orang lain atas kebahagiaan kita tiada artinya, karena bahagia cukup kita yg rasa dan tau.
9 notes
·
View notes
Text
Tumbuh Kembang
Setelah punya anak pertanyaan yang sensitif ditanyain adalah “Anaknya udah bisa apa?”, “Anaknya berat badannya berapa?” Sudah bisa menduga apa yang akan terjadi setelah itu. Terus sadar oh gini yaa dulu mulut ini dengan mudahnya tanya ke ibu muda, setelah jadi ibu baru paham. Nyes!
Menyadari bahwa setiap anak itu unik, punya milestonenya sendiri, punya besttimenya sendiri, sekarang mencoba mengerem sebaik mungkin buat menahan pertanyaan itu ke sesama ibu. Yaa kalau dapet pertanyaan itu ndakpapa mencoba buat endak masukin hati sambil nyetel lagu Ojo Dibanding Bandingke wkwk
Oyaaa aku juga sering banget dapet pertanyaan “Gimana rasanya jadi ibu?” Awal awal bingung bnaget sejujurnya jawabnya gimana. Inget banget dulu waktu habis nikah, masih santai, satu tahun berlalu, mulai kena juga pertanyaan “Kok urung isi?” lalu jadi pejuang garis dua. Wahhh kalo inget masa-masa itu super sensitif polll. Tiap ketemu, papasan, liat anak kecil mesti kepokiran “Kapan giliranku”. Apalagi kalau ada temen yang barusan nikah tapi langsung hamil. Dapet kabarnya seneng, dibelakang nangis kejer. Bukan nangis karena ndak seneng lihat kabar bahagia tapi kepikiran sama diri sendiri aja “Kok aku belum :(“ Huaahuaaahuaaa
Tapi Masyaallah, Allah Maha Baik pada akhirnya ngasih amanah buat membesarkan titipaNya🥹
Lah malah cerita kemana mana, lanjut post lanjutan aja lah nantinyaaahh.
**Ditulis waktu nunggu marutke kambil buat aqiqoh nayya besok :)
5 notes
·
View notes
Text
~*
Nak, ingatlah selalu nasihat ibumu ini ya sayang.
Bahwasanya semua orang punya caranya berduka. Semua orang punya caranya untuk berdamai dengan rasa duka. yang hidupnya nampak berjalan baik-baik saja, bukan berarti yang paling tidak berduka. Berduka itu bukanlah sebuah kompetisi. Jadi jangan pernah membandingkan kesedihanmu dengan kesedihan orang lain hanya karena penderitaanmu belum jua menemukan jalan keluarnya. Tabahlah, bersabarlah, dan tetaplah menenun harap yang baik kepada Allaah.
#tulisan#menulis#catatan#nasihat#wanita#kebaikan#perjalanan#syukur#akumenulis#pejuang garis dua#pejuang#ibu#catatanuntukanak#pernikahan
265 notes
·
View notes
Text
Kata kata yang menyakitkan buat saya akan saya ingat sampai kapanpun , nyatanya semua itu terbalaskan oleh tuhan
Suatu ketika ada teman saya yang bertanya selang baru bberapa minggu saya menikah
Ucapnya begini " Gimana udah hamil belom? Ayo dong topcerr,
Padahal status ia belum menikah dan berkata seperti itu pada pasangan yang baru menikah bahkan belum hampir satu bulan.
Saya di karuniakan anak di usia pernikahan satu tahun, saya tidak pernah dendam dengannya tapi kata kata itu masih teringat jelas di telinga dan hati saya dengan apa yang ia katakan .
Di tahun 2022 ia pun menikah, saya memang berteman di sosial media namun tak ada postingan ttg anak atau kabar telah lahir anaknya , postingan terakhir hanya ttg pernikahannya.
Jadi saya hanya bisa tarik kesimpulan dia masih menjadi pejuang garis dua.
Lalu saya teringat dengan perkataannya dahulu, itulah doa org yang kau sakiti dengan mulutmu karena kamu akan berada di posisiku dulu.
Maka jangan pernah kamu melukai hati seseorang walaupun hanya sebuah candaan padahal kamu belum pernah berada di posisinya.
#Juststory
4 notes
·
View notes
Text
bapak yang biasanya diam, kemarin malam tiba-tiba share tentang promil...
Ya, aku sudah menjadi pejuang garis dua dari tahun 2018, 6tahun kurang lebihnyaa..
Tak di pungkiri, pasti kedua orangtuaku juga ingin sehera menimang cucu seperti teman lainnya..
Lalu aku bisa apa? Sedangkan suamiku masih takut akan itu
0 notes
Text
Haid adalah patah hatinya para pejuang garis dua.
Jangan tanya berapa kali mereka menangis, dipupuskan harapan. Kemudian, mencoba tersenyum, bangkit kembali menghadapi kehidupan.
:)
8 notes
·
View notes
Text
Aku lagi suka banget sama 1 buku ini
Mungkin udah banyak dari temen2 juga yang pernah baca bukunya. Setelah baca buku ini aku baru sadar kalau selama ini aku terlalu penakut akan sesuatu hal yang belum terjadi. Buku ini juga banyak ajarin betapa kita harus banyak2 minta sama Allah lewat doa doa yang baik, yang aku pun sampai gak kepikiran cara doa yang kayak dijelasin sam buku ini.
Part paling aku suka tentu aja part 4 ini karna saat ini lagi relate banget sama kegalauanku sebagai pejuang garis dua yang sudah memasuki usia pernikahan tahun ke 7. Aku yang banyak khawatir tentang semoga Allah ga pertemukan aku dengan manusia-manusia nyinyir yang suka menghakimi "KENAPA KOK BELOM HAMIIIIL JUGA? KASIAN LOH ORANG TUANYA PINGIN PUNYA CUCU" Hehee.. Pejuang garis dua juga kalo bisa langsung hamil mah hamil ga usah pake promil2... *malah curhat.. *
Beberapa halaman yang menurutku juga bagus banget tak lupa aku lipet-lipetin.
Pokoknya kalau pikiran lagi amburadul carut marut mending baca buku ini aja sih. Selama ini aku terlalu fokus sama manusia sampai aku lupa hubungan kedekatan ku dengan sang Pencipta mungkin kurang karna aku ga banyak berdoa melebihi orang lain.
Bagus yaa.. DREAM.. PRAY... ACTION!
Karna percuma doa doang kalau gada actionnya😊
3 notes
·
View notes
Text
TURISIAN.com - Event lari Pocari Sweat Run Indonesia 2024 di Kota Bandung untuk Kategori 5K, Sabtu 20 Juli 2024, berlangsung cukup meriah. Sejak pagi buta, ribuan pelari sudah berkumpul di depan Gedung Sate di Jalan Diponegoro Kota Bandung. Para pelari ini, 90 persen merupakan peserta dari luar kota. Sementara itu, pengimbaran bendera start dilakukan langsung oleh Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin didampingi Pj Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono. Sebelum mereka berali, panitia mengajak pemanasan selama 3 menit untuk menggerakan badan, setelah sebelumnya juga menyanyikan lagu Indonesia Raya. BACA JUGA: Event Lari Tahunan Indonesia Financial Group Sukses Menarik Ribuan Peserta Pantauan Turisian.com di lapangan memperlihatkan, para peserta rela untuk menunggu cukup lama di garis start hampir 30 menit. "Saya berpesan kepada saudara-saudara jaga ketertiban. Juga, jangan membuang sampah sembarangan. Mari kita jaga bersama-sama kebersihan dan ketertiban kota Bandung," tegas Bey. Sebagaimana diketahui, event tahunan yang selalu dinantikan ini menggabungkan lari offline yang melintasi sejumlah ruas jalan di Bandung dengan lari virtual. Minggu besok, 21 Juli 2024 merupakan estafet terakhir dari event ini. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti secara virtual bisa start dari mana saja. BACA JUGA: PertaRun Energizing Run, Event Lari Pertama Pertamina Cilacap [caption id="attachment_21315" align="alignnone" width="800"] Pelari Pocari Sweat Run melintasi Jalan Djuanda (Dago). Foto: Turisian.com/Duta Ilham[/caption] Nah, untuk Anda yang berada di Bandung atau sedang berkunjung, sangat penting mengetahui jalur dan jadwal lomba ini guna menghindari kemacetan akibat penutupan jalan. Rundown Acara Hari Kedua: Minggu, 21 Juli 2024 03.45 WIB: Open Gate di Gedung Sate 05.10 WIB: Flag Off untuk Marathon Race (42K) 05.30 WIB: Flag Off untuk Half Marathon Race (21K) 06.00 WIB: Flag Off untuk 10K 11.30 WIB: Penutupan Acara di Gedung Sate Penutupan Jalan Pusat acara dan titik kumpul peserta adalah Gedung Sate. Jalan Diponegoro di depan Gedung Sate akan ditutup total selama dua hari, sehingga kendaraan bermotor tidak dapat melintas. Selain Jalan Diponegoro, beberapa ruas jalan lain juga akan diberlakukan buka-tutup sementara saat para pelari melintasi rute yang ditentukan. BACA JUGA: Sukses Event Dieng Trail Run, Lomba Lari Bakal Ramai Tahun Depan Jalur Pocari Run Bandung 2024 [caption id="attachment_21318" align="alignnone" width="800"] Para pelari berada di depan garis start menunggu aba-aba berlari. Foto: Turisian.com/Duta Ilham[/caption] Berikut adalah rute lengkap untuk masing-masing kategori lomba: Rute 10K Start: Gedung Sate Melewati: Flyover Pasupati, Jalan Cihampelas Bawah, Jalan Wastukencana, Jalan Merdeka, Jalan Jawa, Jalan Bangka, Jalan Lombok, Jalan Aceh, Jalan Menado, Jalan Gudang Utara, Jalan Tongkeng, Jalan L.L.R.E Martadinata (Riau), Jalan Bengawan, Jalan Ciliwung, Jalan Supratman, Jalan Diponegoro (Pusdai) Finish: Gedung Sate Half Marathon 21K Start: Gedung Sate Melewati: Jalan Supratman, Jalan Ahmad Yani (Cicadas), Jalan Ibrahim Adjie (Kiaracondong), Jalan Gatot Subroto, Jalan Turangga, Jalan Martanegara, Jalan Pelajar Pejuang, Jalan Buah Batu, Jalan Karapitan, Jalan Asia Afrika, Jalan Banceuy, Jalan Braga, Jalan Suniaraja, Jalan Viaduct, Jalan Kebon Kawung, Jalan Pasir Kaliki, Jalan Pajajaran, Jalan Wastukencana, Jalan L.L.R.E Martadinata (Riau), Masjid Istiqomah, Jalan Diponegoro Finish: Gedung Sate BACA JUGA: 2.000 Pelari akan Ikuti Event Run Against Cancer 2023, Ini Jadwalnya Finish Gedung Sate Full Marathon 42K Start: Gedung Sate Melewati: Flyover Pasupati, Jalan Pasteur (putar balik sebelum jalan tol dan kembali menuju Pasupati lalu Jalan Supratman), Jalan Ahmad Yani (Cicadas). Kemudian, Jalan Terusan Jakarta (putar balik di Terminal Antapani dan kembali ke arah Kiaracondong). Jalan Ibrahim Adjie, Jalan Gatot
Subroto, Jalan Turangga, Jalan Martanegara, Jalan Pelajar Pejuang, Jalan Buah Batu, Jalan Karapitan. Lalu, Jalan Asia Afrika, Jalan Banceuy, Jalan Braga, Jalan Suniaraja, Jalan Viaduct, Jalan Kebon Kawung. Jalan Pasir Kaliki, Jalan Pajajaran, Jalan Wastukencana, Jalan Merdeka, Jalan Jawa, Jalan Bangka, Jalan Belitung, Jalan Banda. Dan, Jalan L.L.R.E Martadinata (Riau), Masjid Istiqomah, Jalan Riau, Jalan Bengawan, Jalan Diponegoro Finish: Gedung Sate Sedangkan untuk memastikan kelancaran perjalanan Anda di Bandung selama event berlangsung, disarankan menggunakan aplikasi navigasi. Dengan cara ini, paling tidak bisa memantau penutupan jalan secara real-time dan mencari rute alternatif terbaik. Event Pocari Sweat Run Indonesia 2024 adalah kesempatan emas untuk berolahraga sambil menikmati suasana meriah di Bandung. Pastikan untuk mematuhi protokol kesehatan dan keselamatan selama mengikuti atau menyaksikan event ini. ***
0 notes
Text
Tahun badai dan tahun pelangi
Selama beberapa tahun menjalani kehidupan yang asik ini, ada sedikit pola yang kukatakan sebagai tahun baik dan tahun sedikit kurang baik. Memang tidak selalu berpola demikian, terkadang bahagia mampir lebih dari setahun, terkadang juga hal sedikit kurang baik mampir lebih dari setahun. Terkadang dalam situasi yang sangat baik bisa diselingi hal kurang menyenangkan begitu pula sebaliknya.
Hal ini mengingatkanku akan badai dan pelangi. Suatu pola yang pasti hadir bergantian. Memang aku bukan malaikat atau manusia super yang memiliki kekuatan untuk membaca kehidupan. Tetapi pola ini kerap ada, terjadi setiap saatnya.
Aku ingat pernah punya pacar beberapa tahun lalu, kehidupanku sangat pelangi dan semuanya terasa indah dan warna-warni. Kemudian aku diuji dengan masalah keluarga dan kutemukan pacarku saat itu tidak tau kemana, hidup rasanya kelabu dan bahkan untuk berjalan maju saja rasanya berat dan sulit. Tahun berikutnya aku menikah dengan pacar baruku dan tentu saja pelangiku datang lagi merubah segala hal yang abu-abu menjadi berwarna lagi. Lalu aku menjadi pejuang garis dua, warna-warni kehidupanku memudar kembali.
Terkadang dalam menjalani badai aku sebagai manusia yang suka amnesia dengan kehendak-Nya kerap merasa bahwa badai ini tak usai-usai. Padahal seperti halnya hujan badai, kita tidak selamanya berada dalam badai. Badai pasti reda, Tuhan sudah tahu. Aku yang suka lupa.
Memang berjalan maju diantara badai ini sulit sekali. Mau buka payung pun tetap basah juga. Dingin, tidak nyaman, takut, khawatir. Tentu wajar saja namanya juga manusia dan situasi badai memang tidak baik-baik saja. Kita punya panca indra dan tidak mungkin kita tidak merasakan takut dan kawatir juga perasaan lainnya. Tentu kita cemas mengingat kita tidak bisa mengendalikan badai ataupun mengusirnya. Kita hanya bisa berharap badai berhenti tapi kita sendiri tidak tahu kapan.
Namun, pernah tidak kita memikirkan barangkali Tuhan menciptakan badai bukan tanpa alasan. Seperti juga pelangi. Dan Tuhan menciptakan badai bukan untuk meluluhlantakkan kita tapi untuk reda. Kemunculannya sudah pasti ada, tapi aku percaya bahwa tujuannya tetap untuk reda. Tugas kita hanya bertahan dan mengingat-Nya, juga percaya bahwa segala bentuk badai bahkan yang paling ganas sekalipun suatu saat nanti akan menemukan titik redanya.
Pelangi juga demikian, ada saatnya apa yang kita inginkan terwujud dalam satu situasi. Seolah hal-hal baik tidak bosan mendatangi kita. Seolah kita tidak perlu mencari kabar baik itu, mereka mendatangi kita seperti serangga mendatangi cahaya.
Menikah dengan pelangi abadiku adalah pelangi terindah yang pernah aku dapatkan. Rasanya tidak henti bersyukur akan jawaban Tuhan dari doa-doa ku tiap malam. Tahunku baik, proses nya baik, semua orang yang kuketahui menganggap ini sebagai kabar baik. Aku pun demikian.
Namun seperti halnya badai, pelangi juga punya titik redanya. Kita tidak bisa selamanya berwarna, awan hitam tetap akan datang sebagaimana keseimbangan yang selalu dualisme.
Dan dalam keduanya kita sebagai manusia yang suka amnesia akan karunia-Nya. Memiliki tugas bukan untuk mengusir badai atau mempertahankan kehadiran pelangi. Sesungguhnya yang bisa kita lakukan adalah bertahan baik dalam badai ataupun pelangi.
Maka tenanglah dan tetap berdoa lah aku, kamu, kita. Dan siapapun yang juga suka amnesia seperti aku dan perlu diingatkan lagi bagaimana diri ini harus menyikapi situasi dan kondisi.
Mungkin dalam badai kita harus bertahan dan berharap akan kehadiran pelangi. Mungkin dalam pelangi kita bisa bersiap untuk menghadapi badai.
Ingat kita hanya manusia. Dan segalanya tak ada yang abadi.
Ganbare..........
29/2/24 - 00.21 - Dd
0 notes