#syiarklik
Explore tagged Tumblr posts
Text
Ya Allah, jangan haramkan kami dari melihat wajah-Mu.
Jika ciptaan Allah saja begitu indah, maka Allah yang menciptanya pasti lebih indah.
Lalu mengapa Allah tidak bisa kita lihat di dunia ini?
Karena memandang wajah Allah adalah kenikmatan yang berharga yang tak didapat kecuali oleh mereka yang masuk ke dalam surganya-Nya.
Dan itu adalah puncak kenikmatan di akhirat kelak.
14 notes
·
View notes
Photo
Pernahkah kau merasa kecewa karena doa mu tidak dikabulkan? Pernahkah kau merasa kesal ikhtiar mu tidak membuahkan hasil seketika? Pernahkah kau merasa lebih berhak mendapatkan sesuatu hal dibandingkan orang lain? Sahabat, dalam kondisi demikian ada baiknya bila kita berfikir kembali. Apakah permintaan itu sesungguhnya memang baik untuk kita. Merenung, apakah memang ikhtiar kita sudah cukup kuat untuk mendapatkan hal tersebut. Berkaca, apakah amal perbuatan kita sudah pantas untuk meminta hal sedemikian rupa. Karena Allah berfirman, وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216). Maka dari itu saat menerima ketetapan dari-Nya, yuk kita berlapang dada. Berhusnudzon kepada Allah bahwa memang ini yang terbaik atau justru Allah sedang menyiapkan sesuatu yang lebih baik dari ini untuk kita. Berlapang dadalah menerima ketetapan Allah dan jangan lupa untuk senantiasa bersyukur.... . #KlikSurabayaEdisiRamadhan #30HariPosterRamadhan #30HPRLapangdada #project #savejomblo #syiarklik #quotes #quotesoftheday #quotesbaper #baper #jomblo @save_jomblo @kliniknikahmalang @kliksurabaya @kliniknikahmedan @klikponorogo @kliniknikahsemarang @klikjakarta @klik.jember @maksumjannah (di Detasemen TNI-AU Raci, Pasuruan)
#syiarklik#quotes#jomblo#project#baper#quotesoftheday#30hprlapangdada#savejomblo#kliksurabayaedisiramadhan#30hariposterramadhan#quotesbaper
0 notes
Photo
@Regrann from @klikjakarta - Niat itu laksana perahu. Jika kokoh dan kuat, ia akan mampu mengarungi hidup dan mendapatkan nikmatnya sampai tujuan. Namun jika ia lemah dan rapuh, ia akan tenggelam dan karam oleh keserakahan, kedengkian dan kekufuran. Beda niat beda rasa beda berkahnya. . . #KlikSurabayaEdisiRamadhan #30HariPosterRamadhan #30HPRNiat #project #savejomblo #syiarklik #quotes #quotesoftheday #quotesbaper #baper #jomblo - #regrann
#baper#project#syiarklik#savejomblo#30hariposterramadhan#quotesoftheday#kliksurabayaedisiramadhan#jomblo#regrann#30hprniat#quotesbaper#quotes
0 notes
Photo
Karena dalam ukhuwah, semua itu beririsan. Baik yang sudah dipertemukan terlebih dahulu, atau yang kelak akan dipertemukan, atau bahkan tak bertemu. Kita tetap bisa menyengaja temu dalam doa. . . Alhamdulillah alladzi bi ni’matihi tatimmus shalihat, Allah kasih kesempatan untuk bertemu dengan saudari-saudari seiman yang tak pernah menyangka akan dipertemukan dalam kesempatan yang baik. Semoga setelah ini semangat menebar kebaikan utuh kembali. Barakallahfiikum. 😊 . . #gatheringnasional #syiarKLIK #kliniknikahIndonesia #savejomblo #savejombloTulungagung #kotaBATU #ukhuwah #Bertemu #Dipertemukan (at Villa Putih Batu)
#ukhuwah#kotabatu#savejomblotulungagung#bertemu#syiarklik#savejomblo#kliniknikahindonesia#dipertemukan#gatheringnasional
0 notes
Photo
#Repost @sahabatmuslimah with @repostapp ・・・ @kliniknikahmalang #Sahabatmuslimah . Hai Jomblo, janganlah berkecil hati, teruslah istiqomah dijalan yg ditunjukkanNya walaupun terkadang ada saja halangan menghadang...karena telah tertulis didalam hadist Shohih yg mengatakan bahwa . "Wahai para pemuda, barangsiapa dari kalian mampu memberi nafkah maka hendaknya ia menikah karena ia lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Barangsiapa belum mampu maka hendaknya ia berpuasa karna ia adalah kendali baginya" (HR. Al Bukhairi dan Muslim) Kontribusi pict by mas @zulhaj.id . #malang #syiarklik #ngalam #ngalamkipa #exploremalang (at Perdagangan-Tomuon, Sumatera Utara, Indonesia)
0 notes
Photo
Assalamu'alaikum Wr.Wb Para Pejuang Cinta... Yang mau / ingin / akan menikah, sudah menikah ataupun Jomblo Fisabilillah 😂✌ KLINIK NIKAH MEDAN Mengundang teman-teman semua untuk menghadiri ROMANTIC TALKSHOW 💕💕 Yang In Syaa Allah dilaksanakan pada: 📅 Minggu, 28 Feb 2016 ⏰ 13.00 WIB - Selesai 🏫 Masjid Al-Jihad Jln. Abdullah Lubis, Medan Tema: Memahami Tak Semudah Mencintai "Jika mencintaiNya saja sulit, Mendapatkannya tentu rumit..." Pembicara: Ustadz Yosi Al Muzani (Penulis Buku Nikaphobia dan Pembina Klinik Nikah Indonesia) Jika kau yakin ia sedang berdoa untuk bisa menemukanmu. Maka kaupun harus mempersiapkan diri untuk layak menjadi jawaban atas doa-doanya... #syiarklik Jazakumullah khairan katsiran. Salam KLIK Separuh Agamamu Ada Disini... 😊
0 notes
Photo
Keep calm ;) karena semua bisa diakhiri :-) #savejomblo #syiarklik #klikNTB #klik
0 notes
Text
Q: tadz, izin tanya..
Apa bener tugas laki laki: Lahir - kerja -mati???
A: Mau apa lagi..
Emang apa ada tugas lain selainnya yg lebih utama dari pada itu?
Sebelum menikah dia harus menafkahi orang tuanya, dan setelah menikah dia harus menafkahi istri dan anak anaknya, setelah semua cukup laki² akan pergi meninggalkan dunia.
Bahkan setelah wafat saja laki-laki masih harus bertanggung jawab atas perbuatan istri dan anak nya di akhirat nanti
Q: speechless ����
10 notes
·
View notes
Text
KUNCI BAHAGIA ITU BERNAMA RIDHA
Sumber kebahagiaan ada dalam diri kita. Kuncinya adalah ridha. Yakni, tenangnya hati terhadap pemberian Allah Ta'ala, atau tenangnya jiwa atas takdir-Nya.
Meski demikian, sekadar menumbuhkan rasa cukup atas karunia Allah, lalu mensyukurinya, ternyata tidak mudah. Perlu latihan dan pembiasaan tak kenal lelah. Sebab, godaan yang bersliweran di hadapan kita menyerbu bagai air bah. Teman punya handphone baru, mobil baru, beli rumah, istrinya bertambah, kadang bisa membuat hati gundah. Tanpa sadar, itu menjadi obsesi yang kita kejar dengan susah payah.
Semakin tebal obsesi, semakin tipis rasa ridha di dalam dada.
Seakan apa yang telah Allah karuniakan menjadi tak cukup berharga. Sebab, tidak memenuhi obsesi dan tidak memuaskan hasrat jiwa.
Semakin merasa kurang, beban batin menjadi semakin berat.
Setiap kali melihat orang lain mendapat nikmat, batin tersiksa dengan hebat. Hilangnya ridha dari dalam dada pada akhirnya bisa menumbuhkan benih-benih hasad.
Jangan samakan ridha dengan apatis dan putus asa.
Jangan seperti mereka yang berkata, “Ya sudah, diam saja. Toh, rezeki sudah dijatah Allah Ta'ala. Kita tinggal ridha menerimanya.”
Ridha dan apatis adalah dua hal yang sangat jauh berbeda. Sebab, ridha tidak sama dengan meninggalkan usaha. Ridha adalah pilihan sikap merasa cukup terhadap apa yang Allah karuniakan setelah melakukan berbagai upaya.
Jika ridha telah berbunga dalam dada, batin akan tenang dengan apa yang ada. Berapa pun yang Allah beri, ia akan puas menerimanya. Dengan demikian, orang yang ridha akan menjadi orang yang bahagia. Sebab, dia tidak tersiksa oleh apa yang tidak ada pada dirinya.
7 notes
·
View notes
Text
#UKHUWAH
Jadi pada akhirnya, semua yang pernah hadir di hari-harimu, perlahan mereka akan menemukan rumah tempat berpulangnya masing-masing.
Mereka akan menemukan sosok yang bisa membuat hidup mereka menjadi lengkap. Mereka akan bersama-sama sampai pada tujuan masing-masing. Mencari jalan dan bersepakat dalam banyak hal untuk kebaikan hidup mereka.
Bukankah seharusnya kamu juga ikut bahagia?
Kamu jangan bersedih. Kamu pun akan ditemukan seseorang dipersimpangan jalan kala lelah, hingga ia menyepakat untuk berkenan membersamaimu mencari-cari jalan pulang yang sebelumnya tidak pernah kalian bayangkan.
Lalu kalian akan sadar setelah dipenghujung perjalanan, bahwa seseorang yang lain sudah bersamamu selama ini, mendukungmu, mempercayaimu dalam banyak hal untuk hal-hal besar lainnya di depan sana.
Rasanya adil sekali jika kita mampu menyadarinya sedari awal.
6 notes
·
View notes
Text
Karena Itu Aku Nurut.
X: "Sayang, kamu dirumah aja ya? , bersamai anak2"
Kata suami ku dengan penghasilan 5jt perbulan saat itu kepada aku, perempuan lulusan S2 ITB.
Kalau dulu aku mengandalkan ego, hari ini keluarga bahagia hanya sebatas impian.
tahun pertama aku bisa nurut sama suami, tahun berikutnya...
Y: "sayang, aku jenuh. karna sebelum nikah aku terbiasa kerja.. aku dapat solusi untuk berpenghasilan dirumah aja, boleh?"
X: "boleh.. tapi jangan niatkan untuk mencari nafkah ya.. aku bakal terus ngusahain menuhin kebutuhan kamu"
Dalam hati:
InsyaAllah aku dan anak2 bakal hidup secukupnya dari gaji kamu..
Biar penghasilanku, aku gunakan untuk sedekah.
Sedekah beli mainan untuk anak-anak, sedekah untuk keluargaku yang bukan tanggung jawabmu (aku anak perempuan pertama)
sedekah kalau usaha kamu lagi lemah.
Bismillah, aku niatkan itu dalam hati. semoga Allah Ridha.
Dan kamu sekarang, bisa menafkahi aku dengan gaji 2 digit perbulan. aku percaya. sejak kamu bilang "kamu akan berusaha" aku percaya.
Karna itu aku mau nurut🥹
6 notes
·
View notes
Text
Jujur saja, seringkali diri kita merasa lebih baik dalam berbagai macam hal.
Mudah sekali rasanya, kita ini mematut diri bahwa kita layak memberikan penilaian-penilaian kita kepada orang lain.
Sementara kita sendiri belum pernah mengenalnya, mengetahuinya, mencermatinya, hanya sekilas melihat, membaca atau mendengarnya melalui media atau pihak-pihak ketiga yang sekarang semakin rupa-rupa warnanya.
Harusnya aneh ketika kita merasa sudah cukup berdiam diri dalam satu kotak kecil yang hanya menumbuhkan nyala ego di dalam dada dan kepala.
Harusnya Absurd kala kita berat untuk bercermin dan memindai diri dengan memperbanyak duduk dan menyimak dalam majelis ilmu.
Mungkin ini bukan sekedar tentang benar dan salah dalam memaknai hidup. Barangkali, ini adalah tentang kemalasan yang kita ciptakan sendiri.
Sedangkan keingin tahuan kita telah beranjak menjadi ego yang tumbuh semakin membesar, membuat kita lebih berani menilai orang lain daripada sibuk membenahi diri.
Lalu, diujung perjalanan nanti kita kebingungan akan kemana arah hidup ini.
Kita mengalir, tapi tak tahu kemana kita bermuara. Kita berhembus, tapi tidak tahu kemana arahnya.
3 notes
·
View notes
Text
"Larangan MENGHINA ORANG Yang SEDEKAHNYA Hanya SEDIKIT"
Dari Abu Mas'ud yaitu 'Uqbah bin 'Amr al-Anshari al-Badri radhiyallahu 'anhu, katanya:
"Ketika ayat sedekah turun, maka kita semua mengangkat sesuatu di atas punggung-punggung kita -untuk memperolehi upah dari hasil mengangkatnya itu untuk disedekahkan. Kemudian datanglah seseorang lalu bersedekah dengan sesuatu yang banyak benar jumlahnya. Orang-orang sama berkata: "Orang itu adalah sengaja berpamer saja - memperlihatkan amalannya kepada sesama manusia dan tidak kerana Allah Ta'ala melakukannya. Ada pula orang lain yang datang kemudian bersedekah dengan barang sesha' - dari kurma. Orang-orang sama berkata: "Sebenarnya Allah pastilah tidak memerlukan makanan sesha'nya orang ini." Selanjutnya turun pulalah ayat - yang artinya: "Orang-orang yang mencela kaum mu'minin yang memberikan sedekah dengan sukarela dan pula mencela orang-orang yang tidak mendapatkan melainkan menurut kadar kekuatan dirinya," dan seterusnya ayat itu - yakni firmanNya: "Lalu mereka memperolok-olokkan mereka. Allah akan memperolok-olokkan para pencela itu dan mereka yang berbuat sedemikian itu akan memperoleh siksa yang pedih."
[QS. At-Taubah: 79] (Muttafaq 'alaih)
PELAJARAN YANG TERDAPAT PADA HADITS :
1. Sedekah adalah amalan yang dianjurkan dalam agama Islam.
Selain bernilai pahala, perbuatan yang satu ini juga dapat menjadi media untuk membantu sesama.
Dalam bersedekah *tidak pernah ditetapkan jumlah dan bentuknya kecuali sedekah wajib seperti zakat.*
2. Kita dianjurkan bersedekah *sesuai dengan kemampuan dan keikhlasan tanpa unsur paksaan.*
3. Di mata manusia banyak sedikitnya suatu sedekah menjadi hal yang diperhatikan.
Banyak diantara mereka yang *mengejek* orang lain karena bersedekah lebih sedikit darinya.
Hal yang demikian ini sering dijumpai dalam lingkungan tempat tinggal seperti adanya ejekan saudara.
*Tidak hanya dapat melukai perasaan* orang yang diejek, ternyata *juga ada hukumnya* di dalam ajaran Islam.
4. Di dalam ajaran Islam, kaum muslimin *dilarang untuk mencela atau mengejek* saudaranya yang hanya bersedekah sedikit.
Karena pada dasarnya, sedekah itu *harus dilakukan secara ikhlas dan sesuai rezeki yang dimiliki.*
Tidak ada halangan bagi seseorang untuk bersedekah meskipun dengan sesuatu yang *sangat sederhana.*
Selama benda yang ingin kita sedekahkan itu *masih layak dan patut.*
5. Tidak seharusnya kita menjadikan sedikitnya sedekah saudara sebagai bahan pembicaraan untuk mengejeknya.
Jangan menghina seseorang *yang sudah berbaik sekalipun perbuatan yang mereka lakukan sangat sederhana.*
HADITS YANG BERKAITAN:
1. Apa yang disebutkan oleh ayat ini pun merupakan sebagian dari *sifat orang-orang munafik.*
*Tidak ada seorang pun yang luput dari celaan dan cemoohan mereka dalam semua keadaan,* hingga orang-orang yang taat bersedakah pun tidak luput dari cercaan mereka;
الَّذِينَ يَلْمِزُونَ الْمُطَّوِّعِينَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ فِي الصَّدَقَاتِ وَالَّذِينَ لَا يَجِدُونَ إِلَّا جُهْدَهُمْ فَيَسْخَرُونَ مِنْهُمْ سَخِرَ اللّٰهُ مِنْهُمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ ۞
_*"(Orang-orang munafik) yaitu orang-orang yang mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekadar kesanggupannya, maka orang-orang munafik itu menghina mereka. Allah akan membalas penghinaan mereka itu, dan untuk mereka azab yang pedih."*_
(QS. At-Taubah/9: 79)
2. Mengejek orang lain *yang sudah berbuat kebaikan* juga akan *dibalas oleh Allah SWT* dengan azab untuk mereka;
وَلَقَدِ اسْتُهْزِئَ بِرُسُلٍ مِنْ قَبْلِكَ فَحَاقَ بِالَّذِينَ سَخِرُوا مِنْهُمْ مَا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ ۞
_*"Sesungguhnya telah pernah beberapa Rasul diejekan sebelum engkau. Maka turunlah balasan (azab) menimpa orang-orang yang mengejekan itu apa yang diejekannya."*_
(QS. Al-An'am/6: 10)
*وَاللّٰهُ أَعلَمُ بِالصَّوَابِ...*
13 notes
·
View notes
Text
Jangn pilih mereka yang menampilkan hal-hal yg selalu ingin tampil sempurna, karena dari sanalah hal-hal buruk bersemayam.
16 notes
·
View notes
Text
5 notes
·
View notes
Text
BELAJAR HUSNUDZON
"Taz, itu yang umroh pada selfie. Itu riya ya?". Tanya mereka.
"Bukan, itu lagi promo travel. Agar kaum muslimin gak salah pilih travel. Menunjukkan travelnya bukan abal-abal." Jawab saya.
"Taz, kok para ustaz senang nge-Vlog dan foto-foto jalan-jalan yah. Apa itu riya ya?"
"Bukan. Itu sedang menunjukkan bahwa mereka baik-baik saja. Mereka sehat dan bahagia. Sedang mencontohkan kepada ummat agar gembira dan tidak stres. Sembari memasukkan nilai-nilai islami di dalamnya, berupa pesan-pesan dakwah. Mereka tak mau ummat sedih dan stres."
"Taz, itu Imam pada riya sekarang ya. Kalau ngimamin suka memvideo sendirinya?!"
"Bukan. Itu untuk menuhin medsos dengan tilawah, bukan dengan musik. Sedang mencontohkan bacaan yang benar. Sedang mencontohkan jadi Imam yang benar."
"Taz, itu para ustaz mulai pasang gelar-gelar di belakang namanya. Sudah mulai pamer ya?"
"Bukan. Mereka begitu karena amanah ilmiah. Bahkan bila perlu mereka pasang plang di rumahnya dengan tulisan: 'Ahli Qiraat, Ahli Fikih, dll'. Agar ummat tak salah alamat dalam mengambil ilmu, agar mengambil dari pakarnya."
"Taz, sebagian Thalib suka becanda-becanda di medsos. Suka bagi-bagi foto makanan segala. Itu gak bener ya, Taz?"
"Bukan. Itu sedang menunjukkan kebahagiaan, agar yang lain juga ikut bahagia. Jika menunjukkan aib dan kemelut hidup terlarang menurutmu, mangapa menunjukkan kebahagiaan juga terlarang? Adapun makanan enak yang ia posting itu sedang mempromokan dagangan kaum muslimin. Itu kan keren."
"Taz, itu orang sok ngustaz/ngustazah. Postingannya tentang dakwah melulu."
"Bukan. Itu sedang berupaya memenuhi beranda dengan kebaikan. Apa kamu mau isi berandamu penuh sama video-video buruk, foto-foto jelek, kata-kata jahat dan jorok? Selain itu mereka berupaya menambah pahala karena mereka sadar bahwa bekal kita sedikit untuk akhirat, maka memanfaatkan kebaikan sekecil apapun akan diperjuangkan. Siapa tahu bisa masuk surga gegara postingan."
Jika mau menuruti syahwat suuzanmu, maka kau bak berlayar di samudera tak berujung. Kau lelahkan dirimu, dan merusak bahagiamu sendiri.
Namun, jika husnuzan yang kau ikuti, kau bak berdiri di padang rumput luas. Menengadahkan wajah ke langit sembari merasakan sensasi sejuk rintik hujan yang jatuh. Menarik napas segar kehidupan sedalam-dalamnya. Tersenyum dengan kelapangan hati dibuatnya. Bahagia dan memandang bahwa kaum muslimin baik-baik saja.
یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ ٱجۡتَنِبُوا۟ كَثِیرࣰا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعۡضَ ٱلظَّنِّ إِثۡمࣱۖ..
"Wahai hamba-hamba Allah yang beriman, jauhi kebanyakan prasangka. Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa..." [Surat Al-Hujurat: 12]
***
7 notes
·
View notes