#motivasi
Explore tagged Tumblr posts
jndmmsyhd · 2 months ago
Text
Benar, terkadang kita butuh waktu sendiri, hanya menatap hujan yang sedang turun sembari menimbang dan menentukan doa apa yang ingin kita lantunkan. Sendiri saja, boleh juga berteman dengan air mata. Pada hujan yang turun, doaku sederhana, untuk setiap rasa yang sedang terluka atau bergemuruh, semoga Allah sembuhkan dan berikan ketenangan.
465 notes · View notes
taufikaulia · 3 months ago
Text
Setelah menikah nanti, pikirkan dan antusiaslah setiap hari tentang: kebaikan apa yang hari ini akan kuberikan untuk pasanganku? Lebih tepatnya, sama-sama antusias dan saling memikirkan.
—Taufik Aulia
519 notes · View notes
ahmadgzaki · 2 months ago
Text
Yaa Allah, ampunilah kami yang amat mudah menilai cara orang tua kami mendidik kami dahulu, padahal kami sama sekali tidak mengetahui bagaimana perjuangan mereka untuk menghidangkan sesuap nasi.
Yaa Allah, ampunilah kedua orang tua kami atas kesalahan-kesalahan mereka yang telah lalu dan yang akan datang. Beri kami kesabaran sebagaimana mereka telah bersabar menghadapi kami sewaktu kecil.
Meski belum menjadi orang tua, mengamati mereka di usia dewasa ini terkadang bisa menyentuh hati. Kuatkanlah mereka yaa Allah…
273 notes · View notes
kusna-hawa · 2 months ago
Text
"Jangan terlalu banyak bercerita,karena ada penyebar yang pura-pura manjadi pendengar"
224 notes · View notes
shenshine · 2 months ago
Text
Nggak Semua Suara Butuh Volume
Kita hidup di zaman di mana suara yang keras sering kali dianggap paling benar. Yang paling lantang, paling mencolok, seringkali paling didengar. Tapi sebenarnya, nggak semua suara butuh volume. Kadang, yang paling sunyi malah lebih dalam maknanya.
Pernah nggak sih kita ngerasa capek ngikutin hiruk-pikuk dunia ini? Semua orang seolah berlomba-lomba buat didengar. Entah di media sosial, obrolan warung kopi, sampai rapat kantor—semua pengen jadi microphone terbesar. Tapi di tengah riuh itu, kita kadang lupa, ada satu bentuk suara yang paling tulus: keheningan.
Kita nggak perlu selalu ngomong banyak-banyak untuk bikin orang ngerti. Ada kalanya silence speaks louder than words. Pernah lihat seorang teman yang cuma diem pas kita cerita tentang masalah kita? That silence—tanpa penghakiman, tanpa ceramah, cuma “aku dengerin, kok,” adalah bentuk suara yang paling nyata. Ketenangan itu lebih “nyentuh” dibanding ribuan kata motivasi yang klise.
Suara itu nggak melulu soal bicara. Actions speak louder than words, kan? Ada orang-orang di sekitar kita yang diam-diam selalu ada. Yang nggak perlu ngumumin ke dunia kalau dia peduli. Kita sadar nggak, kadang yang paling sunyi justru paling banyak berbuat? Kayak teman yang cuma bilang, “Sini duduk, kita nggak perlu ngomong apa-apa.”
Banyak orang lupa kalau jadi pendiam itu bukan berarti nggak punya suara. Justru, diamnya orang-orang kayak kita adalah pilihan. Kita diam bukan karena nggak mampu ngomong, tapi karena sadar, some things are better left unsaid. Ada energi yang lebih besar di balik keheningan—sebuah bahasa yang cuma bisa dimengerti sama hati yang tenang.
Noise doesn’t always equal significance. Kadang kita cuma butuh jadi kayak air yang ngalir pelan tapi mampu ngerubah batu yang keras. Kita nggak perlu teriak buat bikin perubahan, cukup konsisten dan tulus. Jadi pendengar yang baik, ngerespon dengan hati, atau sekadar senyum ke orang asing—hal-hal kecil ini nggak bersuara tapi “kedengeran” sampai ke jiwa.
Dunia udah cukup ramai. Bukan berarti kita harus nambahin kebisingan itu. Kadang, kita bisa jadi oase—tempat yang tenang di tengah hiruk-pikuk. Kita nggak perlu validasi kalau suara kita bermakna. Karena, pada akhirnya, suara yang tulus selalu bisa didengar, even in silence.
Kadang, yang kita perlukan cuma keberanian untuk diam—dan membiarkan perbuatan kita yang bicara.
177 notes · View notes
ibnufir · 4 months ago
Text
Kita sering lupa bahwa setiap perjalanan itu ada ujungnya, ada titik berhentinya, ada waktu di mana kita telah sampai dan selesai dengan waktunya.
Kalaupun ada kesempatan berikutnya, suasananya pasti berbeda, pengalamannya tidak akan pernah sama.
Maka nikmatilah dengan penuh syukur untuk apa dan dengan siapa berjuangmu sekarang. Selagi belum sampai, selagi masih di perjalanan.
Karena ketika telah sampai, maka semua tugasmu juga ikut selesai.
—ibnufir
231 notes · View notes
beautyandlifestyleblog86 · 11 months ago
Text
Tumblr media
A fresh start is replacing your fearful and worry thoughts with confident, pure, hopeful and optimistic thoughts.
434 notes · View notes
fatimahpuri · 3 months ago
Text
Bahkan saat doamu belum juga terkabulkan, ia telah dikonversi kedalam bentuk yg lebih baik, disimpan sebagai tabungan dan atau hanya ditunda untuk lebih banyak bersabar
Percayalah hari ini adalah takdir terbaik yang semestinya dijalani. Semoga Allaah karuniakan hati yang lapang. Tidak marah meskipun mampu, tidak menyalahkan meskipun ingin. Allaah lebih ngerti kapan dan dimana hatimu diletakkan.
146 notes · View notes
arsualas · 11 months ago
Text
Perihal Jodoh
Ketika seseorang menyatakan bahwa orang yang belum menikah di usia 30-an adalah karena terlalu banyak memilih-milih pasangan, itu sama halnya dengan mengatakan kepada penderita asma bahwa selama ini mereka terlalu memilih-milih oksigen untuk dihirup.
Tidak adil rasanya menghakimi hidup seseorang berdasarkan standar dan ekspektasi yang sempit. Mengasumsikan bahwa seseorang belum menikah karena terlalu banyak memilih pasangan menunjukkan kurangnya pemahaman tentang kompleksitas hubungan dan perjalanan hidup setiap orang.
Menyalahkan mereka atas ketidakberhasilan dalam menikah pada usia tertentu hanya menambah beban emosional dan psikis mereka.
Penting untuk diingat bahwa kita tidak tahu apa yang sudah diupayakan oleh mereka untuk menemukan jodohnya. Semua tetap kembali bahwa jodoh itu di tangan Tuhan, dan bahwa semua ini tidak bisa dilepaskan dari takdir. Oleh karena itu, bukannya menyalahkan atau menghakimi, kita seharusnya mendukung dan menghormati perjalanan hidup setiap individu, tanpa memberikan tekanan atau ekspektasi yang tidak realistis.
Hidup dan hubungan tidak selalu mengikuti rencana atau harapan kita, dan itu adalah bagian dari keunikan dari hidup ini.
—Arsualas [s.b]
329 notes · View notes
menyapamakna1 · 1 month ago
Text
Belum selesai.
Kita yang hari ini bertumbuh melalui banyak hal; rasa perih, menangis, lelah, letih, emosi lalu kemudian tertawa, ceria. Semua itu melewati berbagai tempuhan yang tidak mudah. Kita menjadi bijak, lapang, luas hati, merunduk kebawah, melihat yang terlihat oleh mata menjadi lebih empati dan simpati.
Kita yang hari ini, menjadi lebih dalam memaknai orang-orang yang kita lihat. Mereka juga sedang berusaha keras menyelesaikan perjalanan dihidupnya. Serupa dengan kita yang memiliki berbagai hal yang harus diselesaikan dalam hidup kita sehari-hari.
Menjadi lebih dalam melihat orang-orang sekitar kita, lalu kemudian berpikir bukan hanya kita yang hidup serba meletihkan, tapi orang-orang lain juga demikian.
Kita yang hari ini juga terbentuk dari berbagai perjalanan yang sudah ditempuh; pemahaman yang semakin meluas, pengetahuan yang semakin banyak, memaknai semakin dalam, melihat lebih jeli.
Kita hanya harus terus berjalan sampai akhirnya selesai dengan perjalanan kita. :)
@menyapamakna1
68 notes · View notes
jndmmsyhd · 2 months ago
Text
Buruknya dirimu, jangan sampai menghalangi untuk tetap berdoa pada-Nya. Sebab para pendosa juga punya hak untuk tetap berdoa pada-Nya. Bukankah iblis yang berdoa saja Allah kabulkan doanya? Berdoalah, tersebab hidayah Tuhan itu bisa jadi turun padamu karena lantunan doamu.
405 notes · View notes
taufikaulia · 2 months ago
Text
Puncak kemewahan itu ketika kamu merasa bahwa membagikannya di sosial media adalah suatu kesia-siaan.
—Taufik Aulia
468 notes · View notes
futianz · 2 months ago
Text
Ternyata, selama ini aku merasa telah didewasakan oleh Tumblr. Bagiku, platform ini adalah tanda kasih sayang Allah sebagai ruang kontemplasi ternyaman mencerna kehidupan. Tunggu aku ya, ini masih belum seberapa. Ada banyak hal yang kelak ingin kuceritakan. Nanti kita cerita tentang hari ini. Hug tightly for Tumblr 🫂
90 notes · View notes
esbatubulet · 8 months ago
Text
Yaa Rabb, jemputlah aku disaat aku dalam keadaan mencintaimu sedalam-dalamnya..
272 notes · View notes
shenshine · 3 months ago
Text
Berharap Sama Manusia: The Art of Hurting Yourself
Kadang kita tuh suka lupa kalau manusia itu ya manusia, nothing more, nothing less. Kamu pernah nggak sih, expect too much dari seseorang? Kayak berharap dia bakal selalu ada, always understand, atau nggak pernah ngecewain? And then, boom! Reality hits you hard, and you’re left there wondering, “Kenapa ya dia nggak kayak yang aku bayangin?” Well, welcome to the art of self-torture: hoping too much on people.
Here’s the thing: manusia itu nggak sempurna, termasuk kamu dan aku. Tapi anehnya, kita sering naro ekspektasi tinggi banget ke orang lain, seakan mereka superhero yang nggak bakal pernah salah. Padahal, news flash, mereka punya limit, sama kayak kamu. Terus, pas mereka nggak sesuai ekspektasi kita, apa yang kita lakuin? Ngambek, kecewa, overthinking, bahkan kadang jadi toxic ke diri sendiri. Sounds familiar, right?
Salah satu contohnya gampang aja: kamu chat temen buat curhat karena lagi bad day, terus dia slow respon atau bahkan nggak bales. Langsung overthinking, “Dia nggak peduli sama aku, ya? Apa aku terlalu merepotkan?” Padahal mungkin dia lagi sibuk atau capek, tapi kita otomatis ngerasa neglected. That’s what happens when you rely too much on people’s reactions.
It’s not their fault sih, tapi lebih ke bagaimana kita naruh terlalu banyak ekspektasi ke mereka. Harusnya kita sadar, kalau hidup tuh nggak fair. Nggak semua orang bakal ngerti kamu, nggak semua orang bakal ada buat kamu. Dan itu normal. They’re human, not your emotional support system on-demand.
Kalau udah gini, solusi terbaik adalah belajar self-reliance. Mulai belajar ngobrol sama diri sendiri, be your own best friend. Kalau kecewa, ya udah, kasih space buat diri sendiri. Kalau sakit hati, ya wajar, tapi jangan lupa move on. You don’t need anyone to validate your worth.
Jadi mulai sekarang, mungkin kita harus lebih bijak. Hope less, love more, and keep your peace. Bukan berarti nggak boleh percaya sama orang, tapi ya jangan lupa kalau manusia itu nggak sempurna. The only person you can fully rely on is yourself. Sisanya? Just let it flow. Kalau mereka ada buat kamu, syukur. Kalau nggak, ya udah. Life goes on.
128 notes · View notes