ahmadgzaki
Interpersonal
68 posts
selamat membaca dan mengurai makna
Don't wanna be here? Send us removal request.
ahmadgzaki · 1 day ago
Text
Jangan salahkan hujan; meski rumahmu tergenang air setinggi lutut; atau rencanamu untuk keluar terpaksa batal
Jangan salahkan hujan; ketika kamu terbaring sakit di atas kasur; dan satu-satunya pekerjaanmu ialah menatap langit kamar
(padahal kau bisa saja berzikir atau beristigfar)
Seluruh kejadian telah tertulis; setiap rintik yang turun ke bumi tidak luput dari perhitungan-Nya! Maka siapakah kita untuk memaki dan mengumpat hujan?
Padahal hujan adalah keberkahan itu sendiri yang Tuhan turunkan untuk menghidupi bumi
(al-Qaaf ayat 9).
Surabaya, 26 Desember 2024
10 notes · View notes
ahmadgzaki · 10 days ago
Text
Laut tidak menjanjikan keheningan, melainkan teman bagi gemuruh di kepalamu yang tak kunjung mereda.
Kau bisa mengamati luasnya cakrawala dan berharap hatimu selapang itu.
Atau belajar dari kegigihan ombak yang selalu bersedia menghantam batu karang meski tahu bahwa ia takkan tumbang.
Sementara pasir senantiasa tabah mengukir kenangan lalu menghapusnya, silih berganti seperti hidup yang sedang kau jalani.
Mereka telah memaafkan angin. Mereka telah memaafkan diri sendiri. Sehingga kau tak perlu bertanya, “mengapa laut sedalam dan setangguh itu?”
Surabaya, 18 Desember 2024
19 notes · View notes
ahmadgzaki · 21 days ago
Text
Hari sudah malam. Bus datang menawar harapan kepada calon penumpang di pinggir jalan. Aku menerka perihal berbagai cerita yang tak sempat diwakili kata-kata, namun terpampang bagai sinema kala cahaya menggeser gelap dari wajah-wajah yang lelah.
Bahasa mereka ekspresi kejujuran yang tiada mengenal sandiwara. Di dalam bus ini, kita berbagi dunia meski tidak turun di tempat yang sama. Keheningan dipecahkan obrolan spontan dua orang asing yang seolah pernah berkarib lama.
Kadang memang begitu; menjauh adalah memangkas jarak untuk mendekat kepada sesuatu yang lain, apa pun itu. Dan selalu ada pelajaran pada tiap-tiap momen dalam sebuah perjalanan.
Selamat menjemput takdir masing-masing. Semoga destinasi akhir kita membawa kepada keselamatan.
Surabaya, 7 Desember 2024
6 notes · View notes
ahmadgzaki · 26 days ago
Text
Kepercayaan yang kaukenakan perlahan-lahan pudar dan mulai menyusut
Benang-benang keyakinan sedikit demi sedikit terurai dilibas waktu
Desember datang terlalu cepat—hidup seperti ikan dalam akuarium kaca; berenang mengitari tempat yang sama
Mimpi-mimpi terkapar di halaman rumah setelah percobaan terbang yang kesekian kalinya berujung nestapa
Sesekali mimpi dibawa angin dan menelantarkannya di hutan—kau tak mengingatnya dan ia pun tersesat
Harapan adalah daun-daun yang berguguran di atas trotoar
Orang-orang suka menyapunya di satu titik untuk dibakar
Namun pohon yang merelakan sebagian dirinya tetap hidup, bukan?
Musim berganti dan daun-daun tumbuh lebat lagi
Darinya bunga-bunga bermunculan merayakan rahasia keabadian
Aku ingin kau tetap bertahan
Solo, 1 Desember 2024
11 notes · View notes
ahmadgzaki · 27 days ago
Text
Terima kasih, november Langit sore berulang kali kehilangan senjanya Sementara lazuardi menyala sampai setengah hari Dihalau awan gemawan yang berarak sedari siang Menebar bayang hingga seisi kota berpayung teduh dan orang-orang mulai gelisah; melupakan sejuk yang mengusir peluh
Lalu hujan membilas semua yang di luar; debu, kotoran, dan dedaunan Membuat bangunan, jalan, dan tumbuhan segar kembali Sedangkan kebanyakan manusia sembunyi di dalam menahan hasrat untuk pulang Memaki air yang melunturkan lukisan indah dari balik jendela; melupakan gersang pada jiwa ketika diri terlena
surabaya, 1 desember 2024
3 notes · View notes
ahmadgzaki · 29 days ago
Text
Lima puluh ribu untuk membeli suaramu. Lima puluh ribu untuk lima tahun duduk di kursi meraup untung dari berbagai lini. Melipat janji-janji untuk dipakai lima tahun lagi saat suaramu terbeli. Lima puluh ribu yang dulu menunggu di depan pintu kini hendak menggusur rumahmu. Duduk manis di atas kursi dengan tanda tangan sakti.
Surabaya, 28 November 2024
5 notes · View notes
ahmadgzaki · 1 month ago
Text
luka tak kasatmata
Kata-kata laksana anak panah yang dapat menembus dada tanpa perlu membidiknya
Tidak ada darah
Hanya tubuh lunglai yang terkapar memeluk dingin lantai
Sorot mata tak kalah tajam
Menatap nyalang dengan airmuka masam
Seketika hatimu ciut
Di dalamnya bergumul rasa sedih dan takut
Jerit kesakitan yang bertalu-talu
kalah berisik oleh derasnya hujan
yang membanjiri ruang kalbu
pamekasan, 23 november 2024
1 note · View note
ahmadgzaki · 1 month ago
Text
Seringkali apa yang telah direncanakan di kepala tidak berjalan sesuai harapan. Tidak ada hal-hal di luar dugaan alias situasi aman terkendali. Sebenarnya, rencana kita sudah baik dan matang, namun yang terjadi justru sebaliknya.
Di sini, kita harus mengakui bahwa besar kemungkinan kitalah yang belum mahir dalam hal eksekusi. Kita kurang mahir, sebab jam terbang kita belum tinggi. Maka, ambillah kesempatan itu untuk mengasah kemampuan kita; agar ke depannya, kita dapat mengeksekusi rencana dengan lebih baik, bahkan melampaui ekspektasi kita.
10 notes · View notes
ahmadgzaki · 1 month ago
Text
tanda baca
sadar tidak? sosokmu tersembunyi pada tanda baca yang mengiringi tulisanku ialah koma yang membuat kalimat kita saling bertaut ialah petik yang menegaskan bahwa kau akan selalu unik ialah titik yang mengakhiri kita dan membuka paragraf baru; tanpa ada aku dan kamu.
surabaya, 14 november 2024
10 notes · View notes
ahmadgzaki · 2 months ago
Text
satu-satunya yang kaumiliki
lima puluh sembilan detik menuju hari esok. tak ada yang berubah kecuali lapis-lapis usia yang perlahan koyak digerogoti geligi waktu. dan kau sudah menyadari hal itu.
sebentar lagi kau akan meninggalkan hari ini. kemarin akan menjeratnya bersama hari-hari lain yang telah kedaluwarsa. duhai, waktu! kedua tangan ini tak juga mampu meraih masa depan apalagi menangkap masa lalu.
satu-satunya yang kaumiliki adalah hari ini dan sekarang. sebuah kuas dan selembar kanvas untuk melukis esok yang lebih berwarna. sehingga hari kemarin tetap indah menyimpan sekuntum hikmah yang menunggu waktu mekarnya.
surabaya, 12 november 2024
12 notes · View notes
ahmadgzaki · 2 months ago
Text
Rupanya, kamu tidak istimewa. Kamu hanya orang biasa seperti kebanyakan manusia di bumi. Prestasi ketika sekolah maupun kuliah tetap saja kalah oleh mereka yang lebih hebat di luar sana. Dan kau baru menyadarinya setelah terjun ke dunia nyata.
Tidak istimewa bukan berarti berhenti belajar untuk menjadi lebih baik. Kamu memang bukan yang terbaik. Tapi dengan menjadi dirimu yang lebih baik dari kemarin, itu sudah sangat baik.
(17.05)
12 notes · View notes
ahmadgzaki · 2 months ago
Text
sajak lupa
lupa adalah sekuntum bunga mawar yang tak pernah luput kausiram ketika mentari sedang sibuk menghapus jejak-jejak malam
wanginya semerbak menyelisik lewat celah di jendela ruang tamu yang kaubiarkan rekah mewangi menembus dinding kamar mandi bagai gadis saat bermain petak umpet melompati pagar rumah tetangga mencari tempat paling aman untuk bersembunyi
mengapa lupa seenaknya merampas jawaban atas pertanyaan-pertanyaan esensial? mengapa usaha untuk melupakan justru membuat ingatan menebal dan bertambah pejal?
surabaya, 7 november 2024
16 notes · View notes
ahmadgzaki · 2 months ago
Text
sumber kebahagiaan
mengapa bahagia begitu mudahnya kabur dari jeruji jiwa? padahal kau telah berkali-kali memerangkapnya dalam pencarian tanpa akhir yang menguras sisa usia
siklus yang menampung berbagai peluh kaujalani demi mencecap ranumnya buah kebahagiaan meski telah mafhum perihal kesedihan berupa jurang tak kasatmata atau palung dengan putus asa sebagai dasarnya
barangkali bahagia yang selama ini bersemayam lantas menghilang adalah jelmaan dari sumber kebahagiaan yang fana?
seperti oase di padang pasir yang terlihat dari kejauhan lalu kaudapati ia telah kering mengeriput berhias retakan sebagaimana bibir yang tak pernah basah oleh doa ketika hati yang menanggung dahaga ruhani diperdaya oleh dunia sementara hawa nafsu menikamnya lagi dan lagi
sekaranglah waktunya untuk mengubah rute perjalanan dengan destinasi mata air abadi yang menghidupi bumi di atas jalan untuk mengenali sumber kebahagiaan azali
surabaya, 4 november 2024
10 notes · View notes
ahmadgzaki · 2 months ago
Text
satu alasan
satu alasan mengapa kau tetap bertahan meski pandangan mulai kabur dan kakimu berjalan gontai sementara logika hilang arah disesatkan kabut bernama kenangan namun pendar jiwa menolak untuk padam sebab detik-detik yang telah dan akan kau lewati membawamu lebih dekat kepada pengenalan yang Hakiki
surabaya, 27 oktober 2024
1 note · View note
ahmadgzaki · 2 months ago
Text
sahabat sunyi
sunyi merapatkan tubuhnya yang dingin kepadaku tanpa sepengetahuan angin ketika menyisir sudut bumi lebih lincah dari riak saat hujan mengguyur pagi
tak kenal waktu ia merengkuh dan bersandar di punggungku dibangunkannya rahasia-rahasia menjelma kerling mata anak kecil yang melihat dunia laksana wahana bermain raksasa
meski manusia-manusia menyesaki ruangan ini dan keheningan diinjak-injak oleh kegaduhan bersepatu legam sunyi tetap setia menjadi sahabat bagi hati yang ditinggal sepi
surabaya, 19 oktober 2024
9 notes · View notes
ahmadgzaki · 3 months ago
Text
masuk tanpa permisi
nostalgia mungkin sesekali menyelinap masuk lewat jendela pikiranmu. membawa hidangan masa lalu penghibur insomnia di pelupuk mata. langit-langit kamar merupa kaleidoskop dengan episode sama yang diputar berulang-ulang.
bunyi tetikus berlarian di atas meja. dering telepon menunggu diangkat tuannya. suara printer menelan dan memuntahkan kertas satu per satu tanpa jeda. dan papan tik yang berderap lalu melompat setiap memencet tombol pemisah antar kata.
apakah kau merindukannya? kedamaian dalam sebuah rutinitas yang tak memerlukan kerja cerdas. hanya patuh menjalankan instruksi serta ketahanan jiwa melewati hari-hari kering makna.
jika kenyataan yang saat ini kauhadapi terasa berat, ingatlah bahwa ada Zat Yang Maha Kuat.
surabaya, 13 oktober 2024
9 notes · View notes
ahmadgzaki · 3 months ago
Text
semalam suntuk
rembulan mengintip dari pucuk-pucuk cemara
dalam bingkai jendela ruang tidurmu
menemani rembang netra yang bertahan
dari sandar kantuk di sekujur pelupuk
beradu pandang dengan monitor nyalang
perihal siapa yang lebih dulu tumbang
dan kata-kata enggan singgah di selembar kertas
pada kanvas digital yang bertengger di meja kerja
kata-kata adalah tubuh sementara gagasan ialah ruh
mereka tak sudi dipermainkan lantas dibunuh dengan mudahnya
tapi, kata-kata tak dapat menulis dirinya sendiri
kata penyair yang entah siapa namanya
biarlah jari-jarimu berdansa dengan bebas di atas papan tik
dan melahirkan bait-bait sajak tanpa perlu kau utak-atik
barangkali, rahasia hari esok dapat menumbuhkan sepasang sayap
pada puisi yang kau biarkan lelap
surabaya, 8 oktober 2024
1 note · View note