ahmadgzaki
Interpersonal
62 posts
selamat membaca dan mengurai makna
Don't wanna be here? Send us removal request.
ahmadgzaki · 4 days ago
Text
luka tak kasatmata
Kata-kata laksana anak panah yang dapat menembus dada tanpa perlu membidiknya
Tidak ada darah
Hanya tubuh lunglai yang terkapar memeluk dingin lantai
Sorot mata tak kalah tajam
Menatap nyalang dengan airmuka masam
Seketika hatimu ciut
Di dalamnya bergumul rasa sedih dan takut
Jerit kesakitan yang bertalu-talu
kalah berisik oleh derasnya hujan
yang membanjiri ruang kalbu
pamekasan, 23 november 2024
1 note · View note
ahmadgzaki · 7 days ago
Text
Seringkali apa yang telah direncanakan di kepala tidak berjalan sesuai harapan. Tidak ada hal-hal di luar dugaan alias situasi aman terkendali. Sebenarnya, rencana kita sudah baik dan matang, namun yang terjadi justru sebaliknya.
Di sini, kita harus mengakui bahwa besar kemungkinan kitalah yang belum mahir dalam hal eksekusi. Kita kurang mahir, sebab jam terbang kita belum tinggi. Maka, ambillah kesempatan itu untuk mengasah kemampuan kita; agar ke depannya, kita dapat mengeksekusi rencana dengan lebih baik, bahkan melampaui ekspektasi kita.
9 notes · View notes
ahmadgzaki · 12 days ago
Text
tanda baca
sadar tidak? sosokmu tersembunyi pada tanda baca yang mengiringi tulisanku ialah koma yang membuat kalimat kita saling bertaut ialah petik yang menegaskan bahwa kau akan selalu unik ialah titik yang mengakhiri kita dan membuka paragraf baru; tanpa ada aku dan kamu.
surabaya, 14 november 2024
8 notes · View notes
ahmadgzaki · 14 days ago
Text
satu-satunya yang kaumiliki
lima puluh sembilan detik menuju hari esok. tak ada yang berubah kecuali lapis-lapis usia yang perlahan koyak digerogoti geligi waktu. dan kau sudah menyadari hal itu.
sebentar lagi kau akan meninggalkan hari ini. kemarin akan menjeratnya bersama hari-hari lain yang telah kedaluwarsa. duhai, waktu! kedua tangan ini tak juga mampu meraih masa depan apalagi menangkap masa lalu.
satu-satunya yang kaumiliki adalah hari ini dan sekarang. sebuah kuas dan selembar kanvas untuk melukis esok yang lebih berwarna. sehingga hari kemarin tetap indah menyimpan sekuntum hikmah yang menunggu waktu mekarnya.
surabaya, 12 november 2024
11 notes · View notes
ahmadgzaki · 18 days ago
Text
Rupanya, kamu tidak istimewa. Kamu hanya orang biasa seperti kebanyakan manusia di bumi. Prestasi ketika sekolah maupun kuliah tetap saja kalah oleh mereka yang lebih hebat di luar sana. Dan kau baru menyadarinya setelah terjun ke dunia nyata.
Tidak istimewa bukan berarti berhenti belajar untuk menjadi lebih baik. Kamu memang bukan yang terbaik. Tapi dengan menjadi dirimu yang lebih baik dari kemarin, itu sudah sangat baik.
(17.05)
12 notes · View notes
ahmadgzaki · 19 days ago
Text
sajak lupa
lupa adalah sekuntum bunga mawar yang tak pernah luput kausiram ketika mentari sedang sibuk menghapus jejak-jejak malam
wanginya semerbak menyelisik lewat celah di jendela ruang tamu yang kaubiarkan rekah mewangi menembus dinding kamar mandi bagai gadis saat bermain petak umpet melompati pagar rumah tetangga mencari tempat paling aman untuk bersembunyi
mengapa lupa seenaknya merampas jawaban atas pertanyaan-pertanyaan esensial? mengapa usaha untuk melupakan justru membuat ingatan menebal dan bertambah pejal?
surabaya, 7 november 2024
15 notes · View notes
ahmadgzaki · 23 days ago
Text
sumber kebahagiaan
mengapa bahagia begitu mudahnya kabur dari jeruji jiwa? padahal kau telah berkali-kali memerangkapnya dalam pencarian tanpa akhir yang menguras sisa usia
siklus yang menampung berbagai peluh kaujalani demi mencecap ranumnya buah kebahagiaan meski telah mafhum perihal kesedihan berupa jurang tak kasatmata atau palung dengan putus asa sebagai dasarnya
barangkali bahagia yang selama ini bersemayam lantas menghilang adalah jelmaan dari sumber kebahagiaan yang fana?
seperti oase di padang pasir yang terlihat dari kejauhan lalu kaudapati ia telah kering mengeriput berhias retakan sebagaimana bibir yang tak pernah basah oleh doa ketika hati yang menanggung dahaga ruhani diperdaya oleh dunia sementara hawa nafsu menikamnya lagi dan lagi
sekaranglah waktunya untuk mengubah rute perjalanan dengan destinasi mata air abadi yang menghidupi bumi di atas jalan untuk mengenali sumber kebahagiaan azali
surabaya, 4 november 2024
10 notes · View notes
ahmadgzaki · 1 month ago
Text
satu alasan
satu alasan mengapa kau tetap bertahan meski pandangan mulai kabur dan kakimu berjalan gontai sementara logika hilang arah disesatkan kabut bernama kenangan namun pendar jiwa menolak untuk padam sebab detik-detik yang telah dan akan kau lewati membawamu lebih dekat kepada pengenalan yang Hakiki
surabaya, 27 oktober 2024
1 note · View note
ahmadgzaki · 1 month ago
Text
sahabat sunyi
sunyi merapatkan tubuhnya yang dingin kepadaku tanpa sepengetahuan angin ketika menyisir sudut bumi lebih lincah dari riak saat hujan mengguyur pagi
tak kenal waktu ia merengkuh dan bersandar di punggungku dibangunkannya rahasia-rahasia menjelma kerling mata anak kecil yang melihat dunia laksana wahana bermain raksasa
meski manusia-manusia menyesaki ruangan ini dan keheningan diinjak-injak oleh kegaduhan bersepatu legam sunyi tetap setia menjadi sahabat bagi hati yang ditinggal sepi
surabaya, 19 oktober 2024
9 notes · View notes
ahmadgzaki · 1 month ago
Text
masuk tanpa permisi
nostalgia mungkin sesekali menyelinap masuk lewat jendela pikiranmu. membawa hidangan masa lalu penghibur insomnia di pelupuk mata. langit-langit kamar merupa kaleidoskop dengan episode sama yang diputar berulang-ulang.
bunyi tetikus berlarian di atas meja. dering telepon menunggu diangkat tuannya. suara printer menelan dan memuntahkan kertas satu per satu tanpa jeda. dan papan tik yang berderap lalu melompat setiap memencet tombol pemisah antar kata.
apakah kau merindukannya? kedamaian dalam sebuah rutinitas yang tak memerlukan kerja cerdas. hanya patuh menjalankan instruksi serta ketahanan jiwa melewati hari-hari kering makna.
jika kenyataan yang saat ini kauhadapi terasa berat, ingatlah bahwa ada Zat Yang Maha Kuat.
surabaya, 13 oktober 2024
9 notes · View notes
ahmadgzaki · 2 months ago
Text
semalam suntuk
rembulan mengintip dari pucuk-pucuk cemara
dalam bingkai jendela ruang tidurmu
menemani rembang netra yang bertahan
dari sandar kantuk di sekujur pelupuk
beradu pandang dengan monitor nyalang
perihal siapa yang lebih dulu tumbang
dan kata-kata enggan singgah di selembar kertas
pada kanvas digital yang bertengger di meja kerja
kata-kata adalah tubuh sementara gagasan ialah ruh
mereka tak sudi dipermainkan lantas dibunuh dengan mudahnya
tapi, kata-kata tak dapat menulis dirinya sendiri
kata penyair yang entah siapa namanya
biarlah jari-jarimu berdansa dengan bebas di atas papan tik
dan melahirkan bait-bait sajak tanpa perlu kau utak-atik
barangkali, rahasia hari esok dapat menumbuhkan sepasang sayap
pada puisi yang kau biarkan lelap
surabaya, 8 oktober 2024
1 note · View note
ahmadgzaki · 2 months ago
Text
peristiwa malam
malam membentangkan selimutnya
kepada segenap penghuni bumi
yang ingin khusyuk dalam buaian mimpi
atau sibuk menanggalkan pakaian suci
sementara sebagian kecil populasi manusia
memanjangkan sujud dalam gulita
kepada mereka
langit menggelar sajadah
bersulam nyala bintang kejora
surabaya, 6 oktober 2024
2 notes · View notes
ahmadgzaki · 2 months ago
Text
Sebagian orang menggunakan titik untuk mengakhiri. Hanya segelintir yang menggunakan titik untuk rehat sejenak sebelum melanjutkan lagi. Mungkin kita cuma memerlukan waktu untuk diri sendiri? Entahlah, tapi aku yakin semuanya bisa terlewati.
(14.16)
3 notes · View notes
ahmadgzaki · 2 months ago
Text
rumah baru
di rumah kautemukan kemungkinan-kemungkinan yang mengendap
bersemayam di langit-langit kamar, meja belajar, selimut dan bantal
tangan kananmu memungut kemungkinan-kemungkinan itu satu per satu
sedangkan tangan kiri memulangkan mereka ke dalam toples kaca
yang ditutup rapat-rapat agar hati urung menyelinap
dan menghanyutkan diri bersama arus nostalgia
langkah setengah lari telah membawamu ke suatu tempat yang tak terjamah di peta
sebuah kuburan tanpa batu nisan
rumah baru bagi kemungkinan-kemungkinan yang keras kepala
surabaya, 28 september 2024
4 notes · View notes
ahmadgzaki · 2 months ago
Text
tergerus waktu
garis-garis di wajahnya semakin berani unjuk diri
hadir di bawah mata, sepanjang kening, dan lekukan di bibir
beberapa helai rambutnya telah pudar menjadi abu
dibakar kobaran waktu yang merambat dengan yakin
sementara keraguan selalu menyergap langkah kakiku
sulur-sulurnya hanya mengizinkan kerling mata
untuk menjangkau tempat dudukmu
di sana, kau semakin nyaman melamunkan berbagai kemungkinan
dan mengabaikan secangkir kopi yang masih perawan
izinkan aku bertanya,
di balik wajah yang sangat kuhafal itu
apakah kamu masih orang yang sama
yang hidup dalam ingatanku?
surabaya, 26 september 2024
7 notes · View notes
ahmadgzaki · 2 months ago
Text
menolak padam
memasuki tengah malam
nama-nama itu pun pernah berkerumun menyinggahi kamar-kamar di jantung
sesekali mereka keluar untuk melingkar dan menyalakan api unggun akbar
yang masih menerangi teras jantungmu hingga kini
saat kamar-kamarnya tak berpenghuni lagi
sungguh, api itu menolak padam
meski jemarinya telah membiru dan menyusut
sungguh, api itu menolak padam
meski telah melupakan apa itu kehangatan
surabaya, 18 september 2024
4 notes · View notes
ahmadgzaki · 2 months ago
Text
wisik dari lereng bukit
malam ini kau bermimpi tentang hari-hari
puisi datang membangunkan ragamu yang setengah mati
dengan kecupan hangat di pelipis saat embun menyembul gigil
dari ujung timur ke ujung barat keningmu
ketika arunika menganjur bersama turunnya halimun
mengalirkan bait-bait yang berpusar di telinga
lantas terjun ke lubuk sukma
dan tetap bersarang di sana, meski ribuan sajak telah kaulepaskan
kepada semesta
dan sepasang telinga yang telah asing
sepasang telinga yang tengah berpaling
pamekasan, 16 september 2024
3 notes · View notes