ahmadgzaki
ahmadgzaki
Interpersonal
76 posts
selamat membaca dan mengurai makna
Don't wanna be here? Send us removal request.
ahmadgzaki · 2 days ago
Text
Aku tidak perlu tahu seberapa dalam makna kehadiranku bagi seseorang
Meski hanya momen-momen singkat yang terekam untuk selamanya
Seperti kaset tua di saku celana, siap untuk diputar sebagai pelipur lara
Aku tidak perlu tahu itu!
Sementara aku sendiri berkali-kali gagal menyeduh makna yang bisa kunikmati
Seorang diri.
Di kala sepi.
Pamekasan, 26 Januari 2025
1 note · View note
ahmadgzaki · 3 days ago
Text
Seorang istri menghibur suaminya yang tetiba menitikkan air mata di tengah prosedur medis yang sedang dijalaninya. Sang istri mendekat ke bed suaminya dengan senyuman dan kata-kata penenang. Beberapa jam kemudian, istri tersebut duduk di kursi penunggu di luar ruangan tempat suaminya dirawat. Kedua matanya sembab; raut wajahnya sedu. Berbeda dengan ekspresinya ketika berhadapan dengan sang suami di dalam ruangan itu.
Inilah contoh kesedihan yang bersembunyi di balik wajah tegar seorang perempuan. Rupanya, hal tersebut tidak ekslusif untuk laki-laki saja. Perempuan juga pandai menyembunyikan luka.
Dini hari, 26 Januari 2025
0 notes
ahmadgzaki · 9 days ago
Text
Aku bukan peneliti. Bukan bos perusahaan. Bukan abdi negara, apalagi pejabat tinggi.
Aku hanya orang biasa yang berangkat kerja setiap Senin sampai Jumat (kadang lembur juga di akhir pekan). Menaiki motor yang sama sejak kuliah dan terjebak macet di tengah perjalanan (jika sama, angkat tangan!).
Semua itu kusyukuri, termasuk hasrat menulisku yang senantiasa menggebu. Sebab melalui tulisan, berbagai makna dapat diselidiki, dan hikmah terarsipkan.
Waktu istirahat kantor, 20 Januari 2025
7 notes · View notes
ahmadgzaki · 10 days ago
Text
“Aku ingin mengubah dunia!” katamu saat masih belia.
“Aku ingin memperbaiki negara!” katamu saat mahasiswa.
“Aku ingin menemukan diri sendiri dan bermanfaat untuk lingkungan sekitar,” katamu saat mulai dewasa.
Selasar masjid, 19/01/2025
0 notes
ahmadgzaki · 12 days ago
Text
Seperempat abad hidupmu melintas begitu saja. Seperti laju kereta di persimpangan jalan yang menunda perjalananmu pulang. Dan kepalamu masih bergulat dengan pertanyaan yang sama beberapa tahun silam. Perihal cita-cita yang masih rumpang dan asa yang kehabisan bahan bakarnya.
Sementara teman-temanmu telah berlayar menjemput senjanya masing-masing. Kau mondar-mandir di atas dermaga atau menghibur diri bermain pasir di bibir pantai. Ditemani hantu mimpi-mimpi yang telah terkubur bersama kenangan di bangku sekolah.
Jangan jadikan kekosongan cita-cita sebagai alasan untuk tidak melakukan apa-apa yang dapat memberi manfaat di masa depan. Jangan berdiam diri dan berandai-andai tentang kesempatan yang hilang karena terlambat mengambilnya di masa lalu.
Berbuatlah (apa pun itu) dengan segenap kemampuan yang kau miliki. Sebab masing-masing kita akan menuai hasil dari apa yang kita perbuat saat ini. Percayalah pada prosesnya dan mintalah petunjuk kepada Yang Maha Kuasa.
Surabaya, 16 Januari 2025
7 notes · View notes
ahmadgzaki · 28 days ago
Text
Yaa Allah, ampunilah kami yang amat mudah menilai cara orang tua kami mendidik kami dahulu, padahal kami sama sekali tidak mengetahui bagaimana perjuangan mereka untuk menghidangkan sesuap nasi.
Yaa Allah, ampunilah kedua orang tua kami atas kesalahan-kesalahan mereka yang telah lalu dan yang akan datang. Beri kami kesabaran sebagaimana mereka telah bersabar menghadapi kami sewaktu kecil.
Meski belum menjadi orang tua, mengamati mereka di usia dewasa ini terkadang bisa menyentuh hati. Kuatkanlah mereka yaa Allah…
250 notes · View notes
ahmadgzaki · 28 days ago
Text
Desember datang secara tiba-tiba dan pergi tanpa kita sadari. Ia tenggelam oleh hiruk pikuk perayaan dan kita melepasnya begitu saja demi meneguk sukacita pada tanggal satu di tahun yang baru.
Lalu bagaimana dengan Desember yang hari-harinya telah membawamu kepada berbagai kesadaran dan penyesalan baru? Kau tidak bisa mengubah masa lalu, tapi Desember menyajikan peta bagimu untuk bertumbuh; menuntun langkahmu agar semakin bijaksana menghadapi dunia.
Maka pada detik-detik sebelum kepergiannya, peluklah ia erat-erat. Rayakanlah dengan bersyukur atas anugerah bernama waktu dan mohonlah agar ia senantiasa diberkahi. Sebab pada hakikatnya kita semua merugi; kecuali bagi mereka yang beriman, beramal saleh, dan saling menasihati perihal kebenaran dan kesabaran.
Punggung kota menyembur api raksasa yang berwarna-warni di kejauhan. Sementara aku ditemani nyanyian jangkrik dan desir ilalang di sebuah malam yang lapang bertabur pesona kerlip bintang gemintang. Sebatang lilin menerangi halaman buku yang sedang kubaca: “keep going and never stop believing…”
Surabaya, 31 Desember 2024
11 notes · View notes
ahmadgzaki · 1 month ago
Text
Adakalanya hati kecilmu ingin menumpahkan kata-kata penuh amarah, resah, dan patah; kepada sepasang telinga yang sedia hadir; sepasang telinga yang siap menerima
Namun manusia terkadang melupakan di mana ia menaruh hatinya; kehilangan hati adalah kehilangan rasa empati; dan akhirnya manusia malah menabur garam di atas luka
Harap dimaklumi; kesempatan manusia hidup di bumi cuma sekali dan untuk yang pertama kali; mustahil berjalan di atasnya dengan nilai sempurna
Di saat orang-orang terdekatmu mulai terasa asing; dan kesendirian mendekapmu di sebuah lorong yang memanjang tanpa ujung; di saat itulah seharusnya kau sadar…
inilah waktumu untuk ‘berdua’ dengan Yang Maha Pengasih, Maha Adil, dan Maha Cinta; sebab Dialah yang paling memahami apa yang bersemayam di hati makhluk-Nya yang terdalam!
Pamekasan, 29 Desember 2024
111 notes · View notes
ahmadgzaki · 1 month ago
Text
Jangan salahkan hujan; meski rumahmu tergenang air setinggi lutut; atau rencanamu untuk keluar terpaksa batal
Jangan salahkan hujan; ketika kamu terbaring sakit di atas kasur; dan satu-satunya pekerjaanmu ialah menatap langit kamar
(padahal kau bisa saja berzikir atau beristigfar)
Seluruh kejadian telah tertulis; setiap rintik yang turun ke bumi tidak luput dari perhitungan-Nya! Maka siapakah kita untuk memaki dan mengumpat hujan?
Padahal hujan adalah keberkahan itu sendiri yang Tuhan turunkan untuk menghidupi bumi
(al-Qaaf ayat 9).
Surabaya, 26 Desember 2024
23 notes · View notes
ahmadgzaki · 1 month ago
Text
Laut tidak menjanjikan keheningan, melainkan teman bagi gemuruh di kepalamu yang tak kunjung mereda.
Kau bisa mengamati luasnya cakrawala dan berharap hatimu selapang itu.
Atau belajar dari kegigihan ombak yang selalu bersedia menghantam batu karang meski tahu bahwa ia takkan tumbang.
Sementara pasir senantiasa tabah mengukir kenangan lalu menghapusnya, silih berganti seperti hidup yang sedang kau jalani.
Mereka telah memaafkan angin. Mereka telah memaafkan diri sendiri. Sehingga kau tak perlu bertanya, “mengapa laut sedalam dan setangguh itu?”
Surabaya, 18 Desember 2024
30 notes · View notes
ahmadgzaki · 2 months ago
Text
Hari sudah malam. Bus datang menawar harapan kepada calon penumpang di pinggir jalan. Aku menerka perihal berbagai cerita yang tak sempat diwakili kata-kata, namun terpampang bagai sinema kala cahaya menggeser gelap dari wajah-wajah yang lelah.
Bahasa mereka ekspresi kejujuran yang tiada mengenal sandiwara. Di dalam bus ini, kita berbagi dunia meski tidak turun di tempat yang sama. Keheningan dipecahkan obrolan spontan dua orang asing yang seolah pernah berkarib lama.
Kadang memang begitu; menjauh adalah memangkas jarak untuk mendekat kepada sesuatu yang lain, apa pun itu. Dan selalu ada pelajaran pada tiap-tiap momen dalam sebuah perjalanan.
Selamat menjemput takdir masing-masing. Semoga destinasi akhir kita membawa kepada keselamatan.
Surabaya, 7 Desember 2024
7 notes · View notes
ahmadgzaki · 2 months ago
Text
Kepercayaan yang kaukenakan perlahan-lahan pudar dan mulai menyusut
Benang-benang keyakinan sedikit demi sedikit terurai dilibas waktu
Desember datang terlalu cepat—hidup seperti ikan dalam akuarium kaca; berenang mengitari tempat yang sama
Mimpi-mimpi terkapar di halaman rumah setelah percobaan terbang yang kesekian kalinya berujung nestapa
Sesekali mimpi dibawa angin dan menelantarkannya di hutan—kau tak mengingatnya dan ia pun tersesat
Harapan adalah daun-daun yang berguguran di atas trotoar
Orang-orang suka menyapunya di satu titik untuk dibakar
Namun pohon yang merelakan sebagian dirinya tetap hidup, bukan?
Musim berganti dan daun-daun tumbuh lebat lagi
Darinya bunga-bunga bermunculan merayakan rahasia keabadian
Aku ingin kau tetap bertahan
Solo, 1 Desember 2024
12 notes · View notes
ahmadgzaki · 2 months ago
Text
Terima kasih, november Langit sore berulang kali kehilangan senjanya Sementara lazuardi menyala sampai setengah hari Dihalau awan gemawan yang berarak sedari siang Menebar bayang hingga seisi kota berpayung teduh dan orang-orang mulai gelisah; melupakan sejuk yang mengusir peluh
Lalu hujan membilas semua yang di luar; debu, kotoran, dan dedaunan Membuat bangunan, jalan, dan tumbuhan segar kembali Sedangkan kebanyakan manusia sembunyi di dalam menahan hasrat untuk pulang Memaki air yang melunturkan lukisan indah dari balik jendela; melupakan gersang pada jiwa ketika diri terlena
surabaya, 1 desember 2024
5 notes · View notes
ahmadgzaki · 2 months ago
Text
Lima puluh ribu untuk membeli suaramu. Lima puluh ribu untuk lima tahun duduk di kursi meraup untung dari berbagai lini. Melipat janji-janji untuk dipakai lima tahun lagi saat suaramu terbeli. Lima puluh ribu yang dulu menunggu di depan pintu kini hendak menggusur rumahmu. Duduk manis di atas kursi dengan tanda tangan sakti.
Surabaya, 28 November 2024
6 notes · View notes
ahmadgzaki · 2 months ago
Text
luka tak kasatmata
Kata-kata laksana anak panah yang dapat menembus dada tanpa perlu membidiknya
Tidak ada darah
Hanya tubuh lunglai yang terkapar memeluk dingin lantai
Sorot mata tak kalah tajam
Menatap nyalang dengan airmuka masam
Seketika hatimu ciut
Di dalamnya bergumul rasa sedih dan takut
Jerit kesakitan yang bertalu-talu
kalah berisik oleh derasnya hujan
yang membanjiri ruang kalbu
pamekasan, 23 november 2024
2 notes · View notes
ahmadgzaki · 2 months ago
Text
Seringkali apa yang telah direncanakan di kepala tidak berjalan sesuai harapan. Tidak ada hal-hal di luar dugaan alias situasi aman terkendali. Sebenarnya, rencana kita sudah baik dan matang, namun yang terjadi justru sebaliknya.
Di sini, kita harus mengakui bahwa besar kemungkinan kitalah yang belum mahir dalam hal eksekusi. Kita kurang mahir, sebab jam terbang kita belum tinggi. Maka, ambillah kesempatan itu untuk mengasah kemampuan kita; agar ke depannya, kita dapat mengeksekusi rencana dengan lebih baik, bahkan melampaui ekspektasi kita.
11 notes · View notes
ahmadgzaki · 3 months ago
Text
tanda baca
sadar tidak? sosokmu tersembunyi pada tanda baca yang mengiringi tulisanku ialah koma yang membuat kalimat kita saling bertaut ialah petik yang menegaskan bahwa kau akan selalu unik ialah titik yang mengakhiri kita dan membuka paragraf baru; tanpa ada aku dan kamu.
surabaya, 14 november 2024
11 notes · View notes