#ntms
Explore tagged Tumblr posts
terusberanjak · 1 day ago
Text
Ternyata sepi tak seburuk itu, bukan? Ternyata kemana-mana sendirian itu tak semenakutkan itu, bukan? Kamu menyadari yang membuat semuanya terasa takut selama ini adalah bayangan dan angan-angan di kepalamu saja kemudian kamu tersenyum.
Seperti itulah hari-hari berikutnya. Hari-hari yang masih belum kau lalui itu juga in syaa Allah akan mudah selama kau yakin Allah tak pernah salah memilihkan jalan.
@terusberanjak
31 notes · View notes
mang-ius · 2 days ago
Text
Sebesar apapun kekuasaan yang kita miliki, setinggi apapun ilmu yang kita kuasai, sebanyak apapun saldo rekening yang kita punyai.. Jangan pernah sok-sokan punya pikiran bisa menyelesaikan masalah sendiri. Ingat, kita semua punya kendala, tapi Allah yang punya kendali.
21 notes · View notes
fitryharahap · 23 days ago
Text
Kita sering merasa perlu menjelaskan diri, membela posisi, atau memastikan orang lain mengerti. Padahal, beberapa hal lebih baik dibiarkan berlalu. Tidak semua hal butuh respons. Tidak semua orang layak mendapat jawaban. Dan diam, juga adalah bentuk keberanian untuk tidak ikut bermain dalam dinamika yang melelahkan. Pilah mana yang penting, mana yang hanya sekadar bising.
384 notes · View notes
jndmmsyhd · 1 month ago
Text
Penghujung Malam
Ya Allah, jika hatiku terasa sempit, aku mohon lapangkanlah. Aku sandarkan semuanya padamu, atas kebaikan atau ujian yang engkau berikan. Lembutkanlah hatiku agar bisa menerima kebaikan, agar mudah pula mata ini menangis karena sadar betapa diri ini lemah dan butuh sandaran padamu, bukan manusia.
396 notes · View notes
whyrsm · 3 months ago
Text
Tumblr media
Suka ga suka, hidup itu isinya series of problem, yang nuntut kita buat beradaptasi untuk bisa survive
Kalo lagi beruntung, kita berhasil dengan sadar ngambil pelajaran dari problem yang tersebut, yang kemudian bikin kita naik level
Panduannya sangat jelas, terinspirasi dari Qur'an:
Bersama kesulitan akan ada kemudahan (94:5-6)
Kita ditakdirkan menerima problem tersebut karena Allah tau kita mampu (2:286) (64:11)
Yakinlah ketetapan Allah adalah yang terbaik, suka atau ga suka (2:216)
Dalam menjalaninya, Key Success Metric yang perlu dimonitor:
Kedekatan kita dengan Allah
Ketenangan hati
---
Tumblr media
Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah. Siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu (64:11)
237 notes · View notes
shafiranoorlatifah · 1 month ago
Text
Jika kehilangan sesuatu di dunia membuat hatimu hancur, pernahkah kau merenung—bagaimana jika yang hilang adalah kedekatanmu dengan Allah?
Dunia mungkin tampak begitu indah dalam hatimu, namun tak ada yang begitu menguntungkan selain akhirat bagimu.
187 notes · View notes
catatanmudri · 20 days ago
Text
Lepaskan genggamanmu dari ilusi yang kamu ciptakan sendiri. Bukan tugasmu meraba-raba kepastian yang sudah ditetapkan-Nya. Sebab sekeras apa pun kamu menata kemungkinan, masa depan tetap berjalan di luar kuasamu.
Kita ini sering kali berlagak sutradara dalam film yang naskahnya bahkan tak pernah kita pegang. Sibuk mengatur alur, menentukan babak, bahkan memilih siapa yang boleh bertahan dan siapa yang harus pergi. Padahal, kita tak lebih dari aktor yang sering lupa skrip, salah masuk adegan, dan kelewat banyak improvisasi yang justru merusak cerita.
Kita membayangkan skenario paling buruk, lalu menangisinya sebelum terjadi. Kita merancang masa depan dengan segenggam ambisi, lalu kecewa ketika kenyataan tak tunduk pada kehendak kita. Kita berdiskusi dengan ketakutan lebih sering daripada berdialog dengan-Nya. Ironis, bukan?
Padahal, kalau kita mau jujur, hidup ini tak butuh seambisius itu untuk dipahami. Takdir berjalan dengan ritmenya sendiri. Bukan tugas kita untuk mengintervensi setiap detailnya, apalagi mengatur ulang sesuai kehendak kita yang terbatas.
Jadi, cukup sudah. Berhenti bersilat pikir dengan kemungkinan-kemungkinan yang hanya menambah lelah. Serahkan pada-Nya yang sejak awal sudah paham ke mana kaki ini harus melangkah. Tugas kita hanya melangkah, bukan merampas kendali yang sejak awal tak pernah jadi milik kita.
153 notes · View notes
kayyishwr · 3 months ago
Text
Mengapa selalu harus perempuan yang bersyukur dipertemukan dengan sosok lelaki yang sholih? tidak bolehkah jua, lelaki itu yang bersyukur?
Ku tulis ini sebagai pengingat, bahwa rasa syukur itu harus hadir pada kedua insan, tidak boleh timpang hanya berat sebelah, seolah perempuanlah yang wajib bersyukur atas apa-apa yang terjadi
Bukankah kita lelaki juga harus bersyukur? dipertemukan dengan izin Allah, kepada sesosok perempuan yang mampu menjaga pandangannya, telingannya, mulutnya, dan kemaluannya; hingga ia mewujud pada rasa malu saat pertama kali bertemu
Bukankah kita lelaki juga harus bersyukur? dipertemukan dengan izin Allah, kepada sesosok perempuan yang sibuk sekali berkegiatan, tidak lelah mempelajari ilmu baru, mampu berkreasi dalam banyak karya, juga terampil mengelola banyak hal; hingga ia mewujud pada ketangguhan dan kecerdasan yang kelak akan ditiru dan dibanggakan oleh anak-anaknya
Bukankah kita lelaki juga harus bersyukur? dipertemukan dengan izin Allah, kepada sesosok perempuan yang terbiasa berbagi dengan sesama, disenangi oleh lingkungan terdekatnya, namun tetap menjaga adab-adabnya; hingga ia mewujud dalam keanggunan akhlak
Duhai, lelaki termasuk aku, mengapa ucapan terima kasih, berat sekali keluar dari mulut, seolah kita adalah pahlawan yang sempurna, yang menyelamatkan budak perempuan dari kekangan tuannya? Bukankah kita juga harus berterima kasih, dengan hadirnya ia, sosok perempuan yang Allah takdirkan, terjagalah diri dari hal-hal yang diharamkan, menjadi bewarna hidup kita yang tadinya hanya ada warna hitam dan gelap di lemari baju, dan semakin luas bumi Allah yang kita lalui, setelah sekian lama kita bingung hendak dengan siapa kita berpegian
Mari saling bersyukur dalam mencintai, karena dengan begitu akhirnya semoga kesadaran itu muncul, bahwa perjalanan sesungguhnya adalah untuk beriman, beramal sholih, dan saling menasihati dalam kebenaran
ditulis untuk kamu, kita, khususnya aku
268 notes · View notes
dardawirdhaa · 26 days ago
Text
Tentang doa yang masih sama. Allah melihat apa yang tidak kamu lihat.
Kamu meminta dengan kacamatamu yang lemah, dengan pengetahuanmu yang terbatas sedangkan Allah memberi dengan Kebijaksanaan dan kasih sayang-Nya.
Ya Rabb, lapangkan dada manusia lemah ini dalam meminta dan menerima takdir-Mu yang selalu indah🍂
145 notes · View notes
ahmadgzaki · 4 months ago
Text
Yaa Allah, ampunilah kami yang amat mudah menilai cara orang tua kami mendidik kami dahulu, padahal kami sama sekali tidak mengetahui bagaimana perjuangan mereka untuk menghidangkan sesuap nasi.
Yaa Allah, ampunilah kedua orang tua kami atas kesalahan-kesalahan mereka yang telah lalu dan yang akan datang. Beri kami kesabaran sebagaimana mereka telah bersabar menghadapi kami sewaktu kecil.
Meski belum menjadi orang tua, mengamati mereka di usia dewasa ini terkadang bisa menyentuh hati. Kuatkanlah mereka yaa Allah…
286 notes · View notes
terusberanjak · 11 days ago
Text
Semoga keadaan yang sedang kamu hadapi ini tidak membuatmu menghakimi dirimu bahwa kamu tidak beruntung, bahwa takdir tak pernah memihakmu.
Semoga kamu bisa menghargai kuatnya dirimu menghadapi realita yang saat ini membuat seluruh tubuhmu terhuyung-huyung.
Semoga kamu bisa menghormati dan menyayangi dirimu. Berterimakasih banyak karena tidak memilih untuk menghabisi raga diri yang sedang letih-letihnya. Bersyukur karena kamu tidak memilih menyerah walau dalam benak rasanya ingin berteriak.
Semoga kamu tidak mencaci-maki dirimu karena belum sanggup menyelesaikan badaimu hari ini. Belum bisa membuat semuanya kembali seperti biasa. Semoga kamu tidak memarahi dirimu karena kamu belum sampai di ujung pintu keluar.
Sebab badai-badai yang sedang menggoyahkan kakimu itu memang bisa jadi takkan berlalu hari ini. Bisa jadi habisnya besok atau lusa. Tapi pasti berakhir.
@terusberanjak
176 notes · View notes
quraners · 4 months ago
Text
Jika nasibmu tak ditentukan lewat garis tangan, mungkin ia ditentukan lewat garis perjuangan.
150 notes · View notes
fitryharahap · 24 days ago
Text
Yang Lelah, Tapi Tidak Kalah
Tak ada yang benar-benar tahu seberapa berat langkahmu hari ini. Seberapa sering kau ingin berhenti, seberapa sering kau menatap langit dan bertanya, sampai kapan? Tak ada yang tahu berapa kali kau berdiri di tepi jurang keputusasaan, lalu memutuskan untuk tetap bertahan, meski tak ada yang menjanjikan esok akan lebih mudah.
Dunia terus berjalan, seakan-akan kesedihanmu tak pernah ada. Orang-orang berbicara tentang harapan, tapi tak pernah tahu bagaimana rasanya memeluk kehampaan. Mereka berkata, hidup akan membaik, padahal mereka tidak pernah ada di dalam gelapmu.
Tapi lihatlah dirimu. Kau masih di sini. Masih bertahan. Masih mencari jalan, meski berkali-kali kau tersesat. Kau mungkin lelah, kau mungkin terluka, tapi itu cukup menjadi bukti bahwa kau masih hidup dan menolak tunduk pada luka-luka itu.
Kadang, menang bisa sebatas tidak menyerah hari ini.
204 notes · View notes
jndmmsyhd · 2 months ago
Text
Terkadang, untuk hidup yang rumit itu hanya butuh diam dan bertanya pada diri sendiri, sudah sejauh apa kita kehilangan arah hidup. Dari mulai sholat yang tak lagi nikmat dan terburu-buru, mata yang jarang menangis, dan hati yang keras. Lelah, ya. Jika ternyata semuanya harus diukur dengan dunia.
479 notes · View notes
kurniawangunadi · 1 year ago
Text
Menarik Diri dari Kehidupan
Akhir-akhir ini merasa lebih tenang, memang masih ada gelisahnya tapi tidak secemas sebelumnya. Mulai merasa nyaman dengan tidak banyak berinteraksi dengan gawai, tidak cek sosial media, dan fokus dengan alam pikiran dan diri. Di tengah-tengah arus setiap orang ingin mengenalkan dirinya ke publik dengan berbagai macam branding. Justru mulai merasa nyaman ketika tidak dikenal siapapun. Proses ini memberikan refleksi yang sangat banyak. Bahkan saat tulisan ini ditulisa di jam 2 pagi, hikmah itu masih belum berhenti mengalir rasanya. Di saat arus kehidupan seolah menuntut kita untuk dikenal dengan ini dan itu, di saat yang sama banyak sekali kehidupan yang berjalan di tempat-tempat yang jauh yang tak kita kenal, di desa, di dalam gang, di tumpukan gedung-gedung, di jalanan, dan lain-lain. Orang-orang yang bekerja untuk kehidupannya, tidak dikenal siapapun, tapi hati mereka dicukupkan dengan ketenangan, mereka tidak takut miskin, mereka tidak dikhawatirkan dengan hujan yang deras diperjalanan karena tidak memiliki mobil, tidak bingung dengan AC yang mati karena mereka memiliki rumah untuk berteduh. Hati mereka dilapangkan dengan rasa cukup. Sementara sebagian kita gelisah dengan gaji yang cukup besar, apakah nanti cukup untuk ini dan itu. Bahkan di alam bawah sadar kita, kita dihantui ketakutan akan kemiskinan dan terus merasa kurang.
Di saat kita berpikir bahwa kita harus terus menerus bekerja untuk bisa menumpuk harta, memiliki uang yang cukup, kemudian nanti bisa memiliki lebih banyak kesempatan dan waktu luang. Ada orang-orang yang ditempat jauh dan tidak kita kenal. Di sebuah desa, di dalam kontakan, di pesisir pantai. Mereka yang memilih jalan untuk mengabdikan dirinya, memilih jalan yang tidak ada gegap gempita dan hitungan uang yang bisa membuat mereka kaya raya seperti tujuan yang sedang ingin kita capai. Mereka memilih jalan untuk mengajarkan ayat-ayat Tuhan di surau-surau yang lapuk, mereka membantu orang-orang yang tidak mereka kenal, dan banyak lainnya.
Di saat kita merasa bahwa kita harus sangat keras dengan diri kita sendiri agar kita bisa mencapai mimpi-mimpi, membuktikan diri ke orang lain yang meremehkan, menunjukkan bahwa kita ada dan layak diperhatikan. Kita lupa bahwa akhirnya tidak ada orang yang lembut dengan diri kita, karena satu-satunya orang yang kita harapkan bisa bersikap lembut ternyata sama kerasnya, ialah diri kita sendiri. Hingga akhirnya diri kita pun menjadi orang yang sama kerasnya ke orang lain, menjadi lingkaran setan yang tak berujung.
Kini kita sama-sama dewasa, melalui jalan yang kita pilih sendiri-sendiri. Tapi, apakah kita mau berpikir sejenak pada apa yang sedang kita jalani? Apakah benar tidak ada hal yang harus dikoreksi? Jika jalan ini sangat menggelisahkan, apakah kita mau menjalaninya seumur hidup? Sepenting apakah tujuanmu sehingga di saat ini, bahkan kamu tidak pernah bersikap lembut ke dirimu sendiri? Apakah kamu yakin bakal ada umur untuk sampai ke tujuanmu? Kapan terakhir kamu berwelas asih sama diri sendiri? Orang yang selama ini hidupnya begitu keras.
432 notes · View notes
shafiranoorlatifah · 5 months ago
Text
Hal yang ku pelajari saat dewasa :
Jangan berpikir semua orang itu selalu sama denganmu, selalu sejalan denganmu. Setiap jiwa mungkin memiliki karakter dan prinsip yang berbeda, dan itu tidak masalah. Jangan kecewa.
Karena berharap kepada manusia memang akan berujung kecewa.
155 notes · View notes