Muslim Penulis dan Pembelajar | Indonesia - Malaysia - Saudi Arabia | Semurni Air Zamzam
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
RTM (Rumah Tangga Muda): Melanjutkan Mimpi
Sebab pernikahan itu adalah menyatukan impian yang sekiranya bisa disatukan, seni untuk menyamakan tujuan agar langkah kaki bisa berjalan beriringan, dan pernikahan adalah cara menambah ilmu dan amal
Tahun 2019 sampai 2022 adalah tahun yang lumayan panjang dan penuh lika-liku untuk perahu saya dan istri, disamping pekerjaan saya sebagai seorang penulis, freelance, ngegarap beberapa proyek ekspor impor dengan teman-teman, membimbing umrah dan sebagainya, saya pun memiliki kewajiban untuk melanjutkan impian saya, meneruskan S2.
Benar, saya dan istri saling bergantian, istri saya dulu yang mengambil S2 saat itu dan saya mengumpulkan uang sekaligus menunggu kelulusan S1 saya. Biaya perkuliahan S2 di Malaysia (IIUM) lumayan mahal juga sebenarnya. Tapi, saat itu kami berpikir "ah, gapapa. Insyaallah nanti ada rezekinya, sebab tujuan kita baik pasti Allah bantu". Tahun 2020 bulan desember pun akhirnya saya melanjutkan S2 di kampus yang sama dengan istri, yang pada saat itu pula istri sedang menulis final thesis. Dan alhamdulillah tahun 2021 istri lulus Magister dengan nilai terbaik.
Pada saat kelulusannya, saya merasa bahagia, dan dari situlah kepercayaan saya pada janji-Nya itu semakin nyata. Allah mudahkan semua rencana kami dan juga cukupkan kebutuhan kami.
Tahun 2023 kami berdiskusi perihal siapa yang akan terlebih dulu melanjutkan jenjang S3, berujung pada keputusan saya yang lebih dulu melangkah ke S3 di kampus yang sama (IIUM), sementara istri sabar dulu sambil saya segera menyelesaikan studi ini, mungkin setelah itu baru dia yang akan melanjutkan ke jenjang berikutnya.
Tujuan kenapa kami melanjutkan kuliah awalnya berbeda-beda, hingga akhirnya kami menyatukan narasi bahwa "ilmu yang kami cari ini adalah persembahan kami sebagai rasa syukur pada Allah dan juga modal kami untuk mendidik anak-anak dan keluarga kami, bukan untuk nyari kerja”.
Sampai hari ini, mendekati penghujung tahun 2024, keyakinanku soal apa yang Allah takdirkan itu selalu baik semakin kuat, entah bagaimana nanti masa depan itu biarlah Allah yang mengaturnya, sebab itu ranahnya Allah, bukan ranahnya manusia untuk memikirkannya.
Untuk teman-temanku, yang akan menikah atau telah menikah, menyatukan visi dan tujuan pernikahan itu tidak mudah, ada banyak hal yang harus diistikhorohkan bersama-sama, diobrolkan dan dibicarakan bersama-sama. Meski akan ada bagian dari mimpi kita yang harus ditunda dulu, gapapa. Setiap cerita memang pasti berbeda alurnya, bukan?
Semoga Allah mudahkan langkah kita, lindungi keluarga kita, dan Allah berikan keberkahan untuk setiap waktu dan usaha kita.
— Ditulis di kereta menuju Gambir
Ahad, 17 November 2024
@jndmmsyhd
95 notes
·
View notes
Text
Kesedihanmu, tidak perlu semua orang harus tahu. Perih dan letihnya hari-hari yang kamu jalani, juga tidak perlu terpublish agar semua orang melihatnya. Sebab keduanya adalah bagian dari sabar.
Ingat saja, ujian dan cobaan itu semakin diumbar maka akan semakin besar, sebab akan ada banyak angin yang meniup dan membesarkannya. Tenangkanlah gemuruhnya.
@jndmmsyhd
267 notes
·
View notes
Text
Setenang Malam
Ada seseorang yang hari ini terasa gelap hari-harinya, terasa buntu jalan hidupnya, bahkan hanya untuk melangkah keluar rumah saja ia takut, tersebab terlalu bising isi kepalanya, dan hatinya pun sedang bergemuruh tidak menentu.
Kamu tahu, setiap kita pasti akan merasakan ketidaknyamanan hidup, sebab begitulah Tuhan mengatur dan menuliskan alur cerita hamba-Nya, agar ia tahu dan sadar, bahwa tangan dan uang itu seringkali tidak mendatangkan solusi.
Cobalah ingat lagi, soal dimana dahulu kamu dan aku pernah mengalami masa-masa sulit, bukankah saat itu doa kita begitu menyejukkan dan menenangkan hati? Bukankah dulu sholat kita begitu nikmat, bahkan sepertiga malam terakhir adalah waktu yang sangat kita tunggu. Untuk mengadu pada Tuhan di saat yang lain mungkin sedang lelap dalam tidurnya.
Sulit ya rasanya untuk mengulang hari-hari itu :')
Hari ini, sebenarnya yang kita butuhkan adalah apa yang kita dulu pernah lakukan. Mendekat pada-Nya. Semudah dahulu kita menangis pada-Nya.
Aku pun sama denganmu, sedang menunggu ijabah dari apa yang selalu ku langitkan, menanti terwujudnya harapan pada apa yang aku selalu prasangkakan.
Ada satu hal yang selalu menenangkan untuk diingat, bahwa Allah tidak akan pernah menyia-nyiakan prasangka baik hamba-Nya. Pasti.
Wahai hati, bersabarlah sedikit lagi, ya :')
@jndmmsyhd
285 notes
·
View notes
Text
Akhirnya kita tahu, bahwa ujian yang kita lewati itu ternyata mendewasakan kita, entah kita berhasil atau gagal melewatinya. Rumit dan unik ya, dipaksa dewasa oleh ujian.
Karena Tuhan yang Maha Baik hanya mendatangkan kebaikan. Unik ya ujian itu, tiap kita berbeda-beda jenis dan takarannya, ada yang diuji keuangan, keluarga, jodoh, teman atau yang lainnya.
— jndmmsyhd
334 notes
·
View notes
Text
Jika kita berbuat dan beramal karena Allah, maka jangan pernah berhenti hanya karena manusia. Yang mahal darimu adalah niat baik dan keistiqomahan, dan yang membuatmu receh itu jika semuanya diniatkan untuk manusia. Padahal kamu tahu, memuaskan manusia itu mustahil.
— Dawuh guru
281 notes
·
View notes
Text
Mengadukan Ketakutan
Pada setiap hati yang sedang berselimut kekhawatiran, untuk setiap rasa percaya yang mulai memudar dan berganti pada ketakutan, aku tahu bagaimana rasanya, meski kita berbeda jenis dan tingkatannya. Kamu tahu? Seorang guruku pernah menasihati, bahwa rasa khawatir dan ketakutan yang sedang kita rasakan itu adalah bukti dan sinyal dari Allah agar kita segera menyandarkan segalanya itu pada-Nya. Untuk semua khawatir dan takut.
Beenar, Allah sudah menjelaskannya dalam al-Quran bahwa setiap kita akan Allah uji, entah urusan perut, tempat tinggal, kendaraan, pekerjaan dan uang, dan semua burmanya masa depan. Tapi beginilah kita, hamba yang bebal dan enggan membaca firman-Nya, hingga kita lupa dan seakan menyimpan segalanya itu di dalam hati dan pikiran, yang pada ujungnya hanya membuat sakit dan kebingungan tanpa ujung.
Tidak apa-apa, untunglah aku dan kamu masih bisa menyadari keadaan dan berusaha untuk memperbaikinya, terutama soal hati dan niat kita. Sebab ada banyak hal yang Allah mudahkan karena niat dan isi hatinya, padahal secara mata mungkin itu akan terlihat berat dan sangat rumit. Mungkin, selama ini niat kita yang salah dan hati kita yang sebenarnya keruh, hingga tidak bisanya kita berbicara dengan hati kita sendiri.
“Menentukan titik cukup”, kalimat ini sebenarnya singkat tapi penuh dengan berjuta makna.
Barangkali kita yang tidak memiliki titik cukup hingga seakan-akan semuanya terasa kurang dan harus ditambah, atau barangkali kita kehilangan titik cukup hingga kita harus mencicipi sesuatu yang haram dan tidak Allah sukai. Kamu tahu? Dan hal ini yang sering aku terlupa dan tersilap.
Doaku hari ini “yaa Allah, jadikan dunia ini datang ke kakiku dengan hina, hingga aku mudah untuk menginjaknya dan tak menganggapnya besar, mudah pula bagiku menggunakannya untuk kebaikan”
Tidak ada yang salah dari mengadukan hari-hari yang membuatmu tak nyaman, entah dunia yang kian mengkhianati, menakut-nakuti, atau dunia yang membisikkanmu kekhawatiran. Ingat, semua itu datangnya dari setan, tak layak bagimu untuk ikut pada apa yang setan dan keburukan itu ajak.
Semoga, kebaikan yang pernah kita kerjakan di masa lalu, bisa menjadi penerang dan sebab Allah memberikan petunjuk untuk hari ini, hari esok, dan masa depan.
Selamat mengadukan kekhawatiran dan ketakutan pada-Nya, semua akan baik-baik saja kok, asal sandaranmu hanya pada-Nya :)
@jndmmsyhd
295 notes
·
View notes
Text
Setiap orang pasti akan mendapatkan ujian, dan ujian yang paling berat biasanya datang dari yang paling dekat. Ayah atau ibu, pasangan, anak, teman, dan semua hal yang dekat dengan kita. Jangan terlalu merasa memiliki, ya.
Yang diminta Allah itu bukanlah kita keluar dari ujian dan masalah, bukan pula menyelesaikan masalah yang ada. Bukan, bukan itu.
Allah hanya ingin kamu kembali pada-Nya, hanya menghamba pada-Nya, dekat dengan-Nya, dan semua yang diprioritaskan hanyalah Dia. Karena adanya ujian dan masalah itu sejatinya untuk mengembalikan fitrah kita pada.
Coba deh kamu lihat lagi, kira-kira hubunganmu dengan Allah bagaimana hari-hari ini? Gapapa jika harus menangis dalam doa dan rintihnya pengaduan, sebab Allah suka dengan itu.
Allah dekat, Dia bisa melakukan segalanya, apalagi jika hanya untuk hidup dan duniamu yang kecil ini.
Mari, kita tumbuh bersama dalam iman dan takwa, aku dan kamu.
@jndmmsyhd
392 notes
·
View notes
Text
Bercerita
Setiap kisah pasti ada bagian terbaiknya, yang terkadang itu adalah bagian tersedih dalam kisahnya, atau bagian paling bahagianya.
Bukan, bukan soal kisah seseorang, tapi soal kisah hidup kita masing-masing. Andai hari ini gemuruh dan hujan lebat sedang datang padamu, tak apa, pertanda langit akan segera cerah dan itu bisa menjadi bagian terindah dari kisah yang akan kamu kenang.
Pastikan saja, bahwa setiap langkah kaki dan potongan perjalanan kita ini adalah untuk mencari keberkahannya. Bukankah hidup tanpa keberkahan itu layaknya mayat yang berjalan? Raganya hidup tapi hatinya mati.
Aku tahu dan aku pun pernah melakukannya, sekadar menyendiri sesaat untuk menangis, sebab hidup ada saatnya harus menangis, ada saatnya pula hidup harus tertawa bahagia.
Aku hanya punya 1 doa yang biasa aku panjatkan dan sampaikan pada-Nya, pada pemilik dunia dan masa depan.
"Yaa Allah, muliakan hidupku, bimbing langkahku, ingatkan dengan lembut setiap khilafku, jangan engkau ambil nikmat yang kau berikan, ajari aku cara bersabar dan bersyukur dengan kenikmatanmu, dan matikan aku dalam kebaikan"
Doa yang begitu singkat, tapi itu menenangkan untukku, barangkali juga menenangkan untukmu.
Selamat menulis kisah :')
@jndmmsyhd
333 notes
·
View notes
Text
Luka di hati itu tidak mudah disembuhkan, bahkan seringkali ia terbuka cukup lama hingga bertahun-tahun. Uniknya, luka itu hanya akan sembuh jika dibasuh dengan maaf dan sabar, sembari meminta kebaikan dari Tuhan yang menggenggam setiap hati manusia. Wahai hati, melembutlah.
Luka yang terlalu lama seringkali mengakibatkan infeksi dan merembetnya luka, entah dendam, hasad, iri, bahkan jiwa yang tidak bisa mendapatkan kebaikan.
Sesiapa yang hatinya sedang sakit, semoga Allah sembuhkan, mintalah bantuan dan pertolongan pada Allah, agar mudah bagi hati memaafkan dan melapangkan dada.
@jndmmsyhd
312 notes
·
View notes
Text
Di balik setiap yang tertunda, perpisahan, dn setiap hati yang patah, pasti ada kebaikan di sana. Lelah? Capek? Sama, semua orang pasti merasakan itu.
Yang membedakannya hanya rasa bersandarmu pada Allah dan prasangka baikmu pada-Nya.
Setiap kita ada lelahnya masing-masing, ada istirahatnya masing-masing, begitu pula lika-liku hidup yang pasti berbeda. Yang membuat kita sama adalah rasa percaya kita pada Tuhan yang mengatur alam semesta, dan yang membedakan kita dengan yang lainnya adalah kita menyandarkan segala urusan ini pada pemilik takdir.
Jika sandaran kita pada Tuhan pemilik hidup dan mati, bukankah itu sudah cukup? Sebab Dia mustahil menelantarkan kita, membiarkan kita begitu saja, Dia pasti tau jalan dan alur terbaik untuk kita.
Semangat ya, gapapa, semua ada waktunya kok :')
Kuningan, 7 September 2024
@jndmmsyhd
335 notes
·
View notes
Text
Benar, prasangka baik itu menjadi obat dan sebaik-baik penawar bagi keadaan yang terlihat menyakitkan
533 notes
·
View notes
Text
Seringkali, air mata itu lebih menenangkan daripada dunia yang kita harapkan, jatuhnya ia ke bawah seperti membawa beban yang tidak bisa dilihat. Barangkali, yang sebenarnya kita butuhkan hari ini adalah air mata.
Dariku, yang ingin merasa lebih dekat dengan Tuhanku, di waktu antara malam dan pagi. Menceritakan segala hal tentang dunia yang becanda dan manusia yang seringkali mengingkari.
Selega itu ternyata.
402 notes
·
View notes
Text
Kapan terakhir kali kamu menepi dari ramainya manusia? Sekadar melihat berapa angka usia yang sudah kamu rasakan hari ini dan bertanya kepada dirimu sendiri, perihal apa yang sebenarnya kamu cari dan kebahagiaan apa yang sebenarnya kamu inginkan?
Jangan-jangan sampai hari ini ada yang salah, entah salah tujuan atau salah cara mendapatkan kebahagiaan itu sendiri.
@jndmmsyhd
318 notes
·
View notes
Text
Menyimpan Rencana
Soal rencanamu, tidak semua orang harus tahu. Malah sembunyikan jika perlu.
"Kerana yang membencimu pasti akan menghalangimu, yang memanfaatkanmu pasti akan berusaha untuk menikmatimu, dan yang hasad juga iri padamu akan berusaha mengambilnya darimu"
Seringkali, rencana yang kita sembunyikan akan sampai pada tujuannya. Dan yang kita umbar juga beritahu, seringkali tidak jadi dan berakhir gagal.
Sebaiknya, rencana masa depanmu hanya kamu dan Allah saja yang tahu, selebihnya, tidak perlu.
Simpan rencana dan cerita yang seharusnya disimpan, sampaikan yang seharusnya dan seperlunya untuk disampaikan. Memang, agak sulit untuk menahan bercerita itu, apalagi untuk orang dengan tipe ekstrovet yang tinggi. Tapi, cobalah untuk mengontrol lisan dan keinginan. Ingat, seperlunya dan tidak semua orang harus tahu, ya. Selamat mengendalikan lidah dan menyimpan kisah :')
@jndmmsyhd
463 notes
·
View notes
Text
Bukankah ada banyak luka yang harusnya memang terbuka agar ia cepat kering dan sembuh? Luka kita mungkin sama, cara menyembuhkannya adalah dengan membiarkannya tetap terbuka, dan kita membiasakan diri dengan sakit dan perihnya, hingga ia hambar dan tidak terasa lagi. Berdamai itu membiasakan, sebab mustahil untuk melupakan.
Melupakan itu hal yang sulit dan rumit, sebab memang begitulah memori otak kita dirancang, agar selalu mengingat pada peristiwa penting dalam hidup kita, entah baik atau pun buruk.
Tidak ada yang bisa mengatur lisan dan tindakan orang lain bukan? Kitalah yang seharusnya bisa mengatur bagaimana untuk meresponnya, tidak memang, tapi begitu seharusnya.
Untuk setiap luka yang hari ini kita dapatkan dan masih membekas, berdoalah pada Tuhan, agar diberikan hati yang lapang dan sabar. Ujian itu mustahil ada jika tanpa jawabannya, dan kita pun harus belajar agar lulus dari ujian tersebut, dan sebaik-baik belajar adalah dengan berkaca pada pengalaman. Entah pengalaman kita atau orang lain.
Dewasa itu rumit ya... Gapapa, insyaallah serumit-rumitnya menjadi dewasa, ia akan berbuah kebaikan. Selalu sertakan Allah ya, untuk setiap langkah kita.
@jndmmsyhd
416 notes
·
View notes
Text
Tumbuh dan Bercerita
Tidak semua masalah kita harus diketahui orang lain, bukankah ada banyak masalah yang kemudian semakin membesar hanya karena kita salah bercerita?
Lelah ya berproses menjadi dewasa itu, tapi setidaknya kita bisa lebih bijaksana dalam bersikap. Sebab dewasa itu adalah akumulasi dari kumpulan masalah yang bisa kita lewati dan hadapi, bukan menghindar atau mengabaikan.
Selamat bertumbuh, tidak apa-apa, insyaallah semua akan baik-baik saja.
Sederas-derasnya hujan, ada juga masa ia reda. Seterik-teriknya matahari, ada masa pula ia akan teduh dan rindang. Tak apa, dunia ini berputar, tak ada kesulitan yang abadi, sebagaimana tak ada pula kenyamanan yang kekal.
Selamat bertumbuh dan dewasa :)
@jndmmsyhd
647 notes
·
View notes
Text
Seringkali, air mata yang turun itu adalah pengganti dari lisan yang tidak berani mengucap, tangan dan kaki yang tidak berani bertindak, dan hati yang mungkin lelah dan ingin tenang. Andai ia turun, biarkan, jangan dipaksa berhenti. Sebab tidak semua orang bisa menangis.
Dan kamu tahu? Tangisan terbaik itu adalah tangisan di tengah kesepian, pada sepertiga malam, mengadukan pada Tuhan soal perlakuan manusia dan dunia yang bercanda, soal hati yang mati dan tak lagi nyaman ibadah.
Selamat menikmati air mata, untuk siapapun yang sedang bergemuruh hati dan jiwanya. Semoga Allah tenangkan dan lapangkan hatinya.
@jndmmsyhd
631 notes
·
View notes