#ibadah puasa
Explore tagged Tumblr posts
kanalblog · 2 years ago
Text
Ketahui 5 Makna Menjalankan Ibadah Puasa Ramadan!
Menjalankan ibadah puasa Ramadan merupakan salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan setiap umat Islam yang beriman. Tentunya, salah satu tujuan ibadah puasa ini adalah untuk meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Makna Menjalankan Ibadah Puasa Ramadan Perintah berpuasa juga merujuk pada sejumlah dalil, mulai dari Alquran, hadis, ijma’, dan lain-lain. Lalu, sebenarnya apa makna…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
regalkacangijo · 2 years ago
Text
Tak (lagi) dirindui ngaji
Tumblr media
"kamu bukan kurang ngaji, jangan-jangan memang engga dirindukan oleh forum-forum ngaji"
ctarrrr!!! kayak ditampar. pedes banget. jawaban mba keuangan usai jamaah maghrib saat saya mengeluh bahwa jiwa saya rasanya kosong butuh asupan ruhani, butuh ngaji.
sumpah rasanya sedih banget. bukan saya sedih atas kalimat yang dilontarkan mba keuangan, tapi saya sedih atas diri saya sendiri. saya mengasihani diri saya sendiri betapa saya sudah begitu jauh dari mengingatNya.
alih-alih sibuk justeru saya lalai kepadaNya. ramadan yang mestinya menjadi momentum perbaikan ibadah sepertinya saya telah menyia-nyiakannya. 10 hari pertama ramadan saya hanya mampu membaca setengah kitabnya, sangat jarang ibadah sunnah sedang wajib saja ala kadarnya. astagfirulloh :(
jangan-jangan betul kata mba keuangan, saya tidak lagi dirindui oleh majelis ngaji, jangan-jangan hati saya sudah mati sebab tak pernah saya sirami. astagfirulloh :(
kurang dari 20 hari ramadan usai, Rabb beri kami kesempatan (lagi) memperbaiki diri kami memperbaiki ibadah kami, memperbaiki akhlak kami.
tuntun kami ya Rabb :(
6 notes · View notes
madurapost · 4 months ago
Text
Keutamaan Bulan Muharram Bulan Penuh Berkah dan Kesucian
PAMEKASAN, MaduraPost – Bulan Muharram adalah salah satu bulan yang memiliki keistimewaan tersendiri dalam Islam. Sebagai bulan pertama dalam kalender Hijriyah, Muharram tidak hanya menandai awal tahun baru bagi umat Islam. Tetapi juga mengandung berbagai keutamaan yang penting untuk diketahui dan diamalkan. Berikut adalah beberapa keutamaan bulan Muharram yang patut direnungkan: 1. Bulan Haram…
0 notes
ahdabina · 6 months ago
Text
Hukum Menggabungkan Dua Niat Ibadah dengan Satu Amalan
Beberapa kali kami memperoleh pertanyaan mengenai hukum menggabungkan beberapa ibadah dengan satu amalan. Misalnya: satu hari puasa diniatkan untuk: puasa Syawal, puasa Senin-Kamis dan puasa Ayyamul Bidh puasa Senin-Kamis sekaligus bayar hutang puasa Ramadhan dua rakaat shalat sunnah diniatkan untuk: shalat tahiyatul masjid dan shalat istikharah. Apakah ibadah seperti ini ada dalilnya dalam…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
bantennewscoid-blog · 7 months ago
Text
Tips Meningkatkan Ibadah Saat Puasa Ramadan
Bulan Ramadan merupakan bulan penuh berkah dan ampunan. Di bulan ini, umat Islam di seluruh dunia diwajibkan untuk berpuasa dari terbit hingga terbenamnya matahari. Selain berpuasa, Ramadan juga menjadi waktu yang tepat untuk meningkatkan kualitas ibadah. Berikut beberapa tips untuk meningkatkan ibadah di bulan Ramadan: Meningkatkan Shalat: Shalat Tarawih: Laksanakan shalat tarawih berjamaah di…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
bimbotogel-777 · 8 months ago
Text
Tumblr media
BIMBOTOGEL | Selamat Menunaikan IBADAH PUASA Marhaban Ya Ramadhan. Bersama BIMBOTOGEL.
1 note · View note
danial1 · 8 months ago
Text
Selamat Menyambut Awal Ramadan 12 Mac 2024
Selamat Menyambut Awal Ramadan 12 Mac 2024 Admin mulai dengan Bismillah hirrohmanirrohim, buat semua fans dan followers J2C2: Admin nak ucapkan selamat menyambut awal Ramadan dan menjalani  ibadah puasa hari pertama di bulan Ramadhan yang syumul ini. Pesan admin juga berhati-hatilah  memandu di jalan raya dan juga jalan-jalan beli juadah kiranya korang berhasrat membeli lauk dan juadah berbuka…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
tebuirenginitiatives · 2 years ago
Text
Makna Berbuka Puasa Menurut Gus Baha
tebuireng.co- Gus Baha dalam salah satu pengajiannya menerangkan makna berbuka puasa. Sebab kegiatan yang satu ini menjadi salah satu hal yang ditunggu-tunggu oleh setiap muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa. Setelah sehari menahan lapar dan dahaga, berbuka puasa seakan menjadi hadiah bagi mereka. Selain untuk mengganti rasa lapar menjadi kenyang, terdapat beberapa hal yang bisa diperoleh…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
gaulislam · 2 years ago
Text
Hiburan dan Ibadah
gaulislam edisi 805/tahun ke-16 (5 Ramadhan 1444 H/ 27 Maret 2023) Gimana kabarmu di hari ke-5 bulan Ramadhan ini? Semoga hari-harimu senantiasa diberkahi oleh Allah Ta’ala. Semoga dimudahkan untuk senantiasa memanfaatkan momen Ramadhan dengan beragam amal shalih. Sudah jelas sih kalo shaum alias berpuasa memang amalan utama di bulan Ramadhan untuk dikerjakan. Hukumnya wajib. Jangan sampe ada…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
rzqsblog · 2 years ago
Text
Pentingnya Niat Puasa Ramadhan: Cara Mudah dan Benar Melakukannya
Mengapa Niat Puasa Ramadhan Sangat Penting? Ibadah puasa Ramadhan merupakan salah satu ibadah yang wajib dilakukan oleh umat muslim di seluruh dunia. Puasa di bulan Ramadhan tidak hanya membawa manfaat fisik, tetapi juga manfaat spiritual. Salah satu syarat utama dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan adalah dengan melakukan niat puasa sebelum waktu imsak atau sebelum terbit fajar. Niat puasa…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
blogalloh · 2 years ago
Text
Alhamdulillah Alloh Sehatkan Jasmani Dan Rohaniku Dengan Perantara Ibadah Puasa. Yuk Ajak Puasa Minimal 3 Hari Tiap Bulan. #Dakwah #Islam
Tumblr media
Tidakkah engkau tahu pahala yang melimpah di balik amalan puasa sunnah. Semoga dengan mengetahui hal ini membuat kita semakin kiat melakukannya. Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ Alhamdulillah Alloh Sehatkan Jasmani Dan Rohaniku Dengan Perantara Ibadah Puasa. Yuk Ajak Puasa Minimal 3 Hari Tiap Bulan. “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.”” (HR. Muslim no. 1151) Dalam riwayat lain dikatakan, قَالَ اللَّهُ كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَامَ ، فَإِنَّهُ لِى “Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Setiap amalan manusia adalah untuknya kecuali puasa. Amalan puasa adalah untuk-Ku”.” (HR. Bukhari no. 1904) Dalam riwayat Ahmad dikatakan, قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ كُلُّ الْعَمَلِ كَفَّارَةٌ إِلاَّ الصَّوْمَ وَالصَّوْمُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ “Allah ‘azza wa jalla berfirman (yang artinya), “Setiap amalan adalah sebagai kafaroh/tebusan kecuali amalan puasa. Amalan  puasa adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya”.” (HR. Ahmad. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Muslim) Pahala yang Tak Terhingga Bagi Orang yang Berpuasa Dari riwayat pertama, dikatakan bahwa setiap amalan akan dilipatgandakan sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kebaikan yang semisal. Kemudian dikecualikan amalan puasa. Amalan puasa tidaklah dilipatgandakan seperti tadi. Amalan puasa tidak dibatasi lipatan pahalanya. Oleh karena itu, amalan puasa akan dilipatgandakan oleh Allah hingga berlipat-lipat tanpa ada batasan bilangan. Kenapa bisa demikian? Ibnu Rajab Al Hambali –semoga Allah merahmati beliau- mengatakan, ”Karena puasa adalah bagian dari kesabaran”. Mengenai ganjaran orang yang bersabar, Allah Ta’ala berfirman, إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az Zumar: 10). Al Auza’i mengatakan, “Pahala bagi orang yang bersabar tidak bisa ditakar dan ditimbang. Mereka benar-benar akan mendapatkan ketinggian derajat.” As Sudi mengatakan, “Balasan orang yang bersabar adalah surga.”[1] Sabar itu ada tiga macam yaitu [1] sabar dalam melakukan ketaatan kepada Allah, [2] sabar dalam meninggalkan yang haram dan [3] sabar dalam menghadapi takdir yang terasa menyakitkan. Ketiga macam bentuk sabar ini, semuanya terdapat dalam amalan puasa. Dalam puasa tentu saja di dalamnya ada bentuk melakukan ketaatan, menjauhi hal-hal yang diharamkan, juga dalam puasa seseorang berusaha bersabar dari hal-hal yang menyakitkan seperti menahan diri dari rasa lapar, dahaga, dan lemahnya badan. Itulah mengapa amalan puasa bisa meraih pahala tak terhingga sebagaimana sabar. Amalan Puasa Khusus untuk Allah Dalam riwayat lain dikatakan bahwa Allah Ta’ala berfirman, “Setiap amalan manusia adalah untuknya kecuali puasa. Amalan puasa adalah untuk-Ku”. Riwayat ini menunjukkan bahwa setiap amalan manusia adalah untuknya. Sedangkan amalan puasa, Allah khususkan untuk diri-Nya. Allah menyandarkan amalan tersebut untuk-Nya. Kenapa Allah bisa menyandarkan ama
lan puasa untuk-Nya? [Alasan pertama] Karena di dalam puasa, seseorang meninggalkan berbagai kesenangan dan berbagai syahwat. Hal ini tidak didapati dalam amalan lainnya. Dalam ibadah ihram, memang ada perintah meninggalkan jima’ (berhubungan badan dengan istri) dan meninggalkan berbagai harum-haruman. Namun bentuk kesenangan lain dalam ibadah ihram tidak ditinggalkan. Begitu pula dengan  ibadah shalat. Dalam shalat memang kita dituntut untuk meninggalkan makan dan minum. Namun itu dalam waktu yang singkat. Bahkan ketika hendak shalat, jika makanan telah dihidangkan dan kita merasa butuh pada makanan tersebut, kita dianjurkan untuk menyantap makanan tadi dan boleh menunda shalat ketika dalam kondisi seperti itu. Jadi dalam amalan puasa terdapat bentuk meninggalkan berbagai macam syahwat yang tidak kita jumpai pada amalan lainnya. Jika seseorang telah melakukan ini semua –seperti meninggalkan  hubungan badan dengan istri dan meninggalkan makan-minum ketika puasa-, dan dia meninggalkan itu semua karena Allah, padahal tidak ada yang memperhatikan apa yang dia lakukan tersebut selain Allah, maka ini menunjukkan benarnya iman orang yang melakukan semacam ini. Itulah yang dikatakan oleh Ibnu Rajab, “Inilah yang menunjukkan benarnya iman orang tersebut.” Orang yang melakukan puasa seperti itu selalu menyadari bahwa dia berada dalam pengawasan Allah meskipun dia berada sendirian. Dia telah mengharamkan melakukan berbagai macam syahwat yang dia sukai. Dia lebih suka mentaati Rabbnya, menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya karena takut pada siksaan dan selalu mengharap ganjaran-Nya. Sebagian salaf mengatakan, “Beruntunglah orang yang meninggalkan syahwat yang ada di hadapannya karena mengharap janji Rabb yang tidak nampak di hadapannya.”. Oleh karena itu, Allah membalas orang yang melakukan puasa seperti ini dan Dia pun mengkhususkan amalan puasa tersebut untuk-Nya dibanding amalan-amalan lainnya. [Alasan kedua] Puasa adalah rahasia antara seorang hamba dengan Rabbnya yang tidak ada orang lain yang mengetahuinya. Amalan puasa berasal dari niat batin yang hanya Allah saja yang mengetahuinya dan dalam amalan puasa ini terdapat bentuk meninggalkan berbagai syahwat. Oleh karena itu, Imam Ahmad dan selainnya mengatakan, “Dalam puasa sulit sekali terdapat riya’ (ingin dilihat/dipuji orang lain).” Dari dua alasan inilah, Allah menyandarkan amalan puasa pada-Nya berbeda dengan amalan lainnya. Sebab Pahala Puasa, Seseorang Memasuki Surga Lalu dalam riwayat lainnya dikatakan, “Allah ‘azza wa jalla berfirman (yang artinya), “Setiap amalan adalah sebagai kafaroh/tebusan kecuali amalan puasa. Amalan  puasa adalah untuk-Ku.” Sufyan bin ‘Uyainah mengatakan, “Pada hari kiamat nanti, Allah Ta’ala akan menghisab hamba-Nya. Setiap amalan akan menembus berbagai macam kezholiman yang pernah dilakukan, hingga tidak tersisa satu pun kecuali satu amalan yaitu puasa. Amalan puasa ini akan Allah simpan dan akhirnya Allah memasukkan orang tersebut ke surga.” Jadi, amalan puasa adalah untuk Allah Ta’ala. Oleh karena itu, tidak boleh bagi seorang pun mengambil ganjaran amalan puasa tersebut sebagai tebusan baginya. Ganjaran amalan puasa akan disimpan bagi pelakunya di sisi Allah Ta’ala. Dengan kata lain, seluruh amalan kebaikan dapat menghapuskan dosa-dosa yang dilakukan oleh pelakunya. Sehingga karena banyaknya dosa yang dilakukan, seseorang tidak lagi memiliki pahala kebaikan apa-apa. Ada sebuah riwayat yang menyebutkan bahwa hari kiamat nanti antara amalan kejelekan dan kebaikan akan ditimbang, satu yang lainnya akan saling memangkas. Lalu tersisalah satu kebaikan dari amalan-amalan kebaikan tadi yang menyebabkan pelakunya masuk surga. Itulah amalan puasa yang akan tersimpan di sisi Allah. Amalan kebaikan lain akan memangkas kejelekan yang dilakukan oleh seorang hamba. Ketika tidak tersisa satu kebaikan kecuali puasa, Allah akan menyimpan amalan puasa tersebut dan akan memasukkan hamba yang memiliki simpanan amalan puasa tadi ke dalam surga. Du
a Kebahagiaan yang Diraih Orang yang Berpuasa Dalam hadits di atas dikatakan, “Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya.” Kebahagiaan pertama adalah ketika seseorang berbuka puasa. Ketika berbuka, jiwa begitu ingin mendapat hiburan dari hal-hal yang dia rasakan tidak menyenangkan ketika berpuasa, yaitu jiwa sangat senang menjumpai makanan, minuman dan menggauli istri. Jika seseorang dilarang dari berbagai macam syahwat ketika berpuasa, dia akan merasa senang jika hal tersebut diperbolehkan lagi. Kebahagiaan kedua adalah ketika seorang hamba berjumpa dengan Rabbnya yaitu dia akan jumpai pahala amalan puasa yang dia lakukan tersimpan di sisi Allah. Itulah ganjaran besar yang sangat dia butuhkan. Allah Ta’ala berfirman, وَمَا تُقَدِّمُوا لأنْفُسِكُمْ مِنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِنْدَ اللَّهِ هُوَ خَيْرًا وَأَعْظَمَ أَجْرًا “Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan) nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya.” (QS. Al Muzammil: 20) يَوْمَ تَجِدُ كُلُّ نَفْسٍ مَا عَمِلَتْ مِنْ خَيْرٍ مُحْضَرًا “Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati segala kebajikan dihadapkan (dimukanya).” (QS. Ali Imron: 30) فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ “Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya.” (QS. Az Zalzalah: 7) Bau Mulut Orang yang Berpuasa di Sisi Allah Ganjaran bagi orang yang berpuasa yang disebutkan pula dalam hadits di atas , “Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” Seperti kita tahu bersama bahwa bau mulut orang yang berpuasa apalagi di siang hari sungguh tidak mengenakkan. Namun bau mulut seperti ini adalah bau yang menyenangkan di sisi Allah karena bau ini dihasilkan dari amalan ketaatan dank arena mengharap ridho Allah. Sebagaimana pula darah orang yang mati syahid pada hari kiamat nanti, warnanya adalah warna darah, namun baunya adalah bau minyak kasturi. Harumnya bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah ini ada dua sebab: [Pertama] Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa puasa adalah rahasia antara seorang hamba dengan Allah di dunia. Ketika di akhirat, Allah pun menampakkan amalan puasa ini sehingga makhluk pun tahu bahwa dia adalah orang yang gemar berpuasa. Allah memberitahukan amalan puasa yang dia lakukan di hadapan manusia lainnya karena dulu di dunia, dia berusaha keras menyembunyikan amalan tersebut dari orang lain. Inilah bau mulut yang harum yang dinampakkan oleh Allah di hari kiamat nanti karena amalan rahasia yang dia lakukan. [Kedua] Barangsiapa yang beribadah dan mentaati Allah, selalu mengharap ridho Allah di dunia melalui amalan yang dia lakukan, lalu muncul dari amalannya tersebut bekas yang tidak terasa enak bagi jiwa di dunia, maka bekas seperti ini tidaklah dibenci di sisi Allah. Bahkan bekas tersebut adalah sesuatu yang Allah cintai dan baik di sisi-Nya. Hal ini dikarenakan bekas yang tidak terasa enak tersebut  muncul karena melakukan ketaatan dan mengharap ridho Allah. Oleh karena itu, Allah pun membalasnya dengan memberikan bau harum pada mulutnya yang menyenangkan seluruh makhluk, walaupun bau tersebut tidak terasa enak di sisi makluk ketika di dunia.[2]Ganjaran Puasa Lainnya # Puasa adalah perisai dari api neraka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إِنَّمَا الصِّيَامُ جُنَّةٌ يَسْتَجِنُّ بِهَا الْعَبْدُ مِنَ النَّارِ ”Puasa adalah perisai yang dapat melindungi seorang hamba dari api neraka.”[3] # Amalan puasa akan memberikan syafa’at bagi orang yang menjalankannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُولُ الصِّيَامُ أَىْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِى فِيهِ. وَيَقُولُ
الْقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِى فِيهِ. قَالَ فَيُشَفَّعَانِ ”Amalan puasa dan amalan Al Qur’an itu akan memberikan syafa’at kepada seorang hamba pada hari kiamat nanti. Amalan puasa akan berkata, “Wahai Tuhanku, saya telah menahannya dari makan dan nafsu syahwat, karenanya perkenankan aku untuk memberikan syafa’at kepadanya”. Dan amalan Al Qur’an pula berkata,“Saya telah melarangnya dari tidur pada malam hari, karenanya perkenankan aku untuk memberi syafa’at kepadanya.” Beliau bersabda, “Maka syafa’at keduanya diperkenankan”.“[4] # Bagi orang yang berpuasa akan disediakan pintu surga Ar Royyan Sahl bin Sa’d radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إِنَّ فِى الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ ، يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ ، يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ ، فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ ، فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ ”Sesungguhnya di surga ada sebuah pintu yang bernamaAr-Royyaan. Pada hari kiamat orang-orang yang berpuasa akan masuk surga melalui pintu tersebut dan tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut kecuali mereka. Dikatakan kepada mereka, “Di mana orang-orang yang berpuasa?” Maka orang-orang yang berpuasa pun berdiri dan tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut kecuali mereka. Jika mereka sudah masuk, pintu tersebut ditutup dan tidak ada lagi seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut”[5] Semoga dengan mengetahui keutamaan ini kita bisa lebih giat memperbanyakan amalan puasa sunnah. Hanya Allah yang beri taufik. Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal Artikel https://rumaysho.com [1] Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir, 12/117, Muassasah Qurthubah. [2] Pembahasan ini kami sarikan dari Latho’if Al Ma’arif, Ibnu Rajab Al Hambali, 268-290 ditambah beberapa sumber lainnya. [3] HR. Ahmad dan Baihaqi, dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam Shohihul Jami’ [4] HR. Ahmad, Hakim, Thabrani, periwayatnya shahih sebagaimana dikatakan oleh Al Haytsami dalam Majma’ Zawaid. [5] HR. Bukhari no. 1896 dan Muslim no. 1152. Sumber https://rumaysho.com/857-ganjaran-bagi-yang-gemar-puasa-sunnah.html بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم – قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ – اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ – لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ – وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ Allohumma solli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa sollaita ‘alaa aali ibroohim, wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohim, fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid. Allâhumma-ghfir liummati sayyidinâ muhammadin, allâhumma-rham ummata sayyidinâ muhammadin, allâhumma-stur ummata sayyidinâ muhammadin. Allahumma maghfiratuka awsa’u min dzunubi wa rahmatuka arja ‘indi min ‘amali. Alhamdulillah Alloh Sehatkan Jasmani Dan Rohaniku Dengan Perantara Ibadah Puasa. Yuk Ajak Puasa Minimal 3 Hari Tiap Bulan.
0 notes
coklatmaniss · 5 months ago
Text
Tidak ada cara terbaik sebelum halal, selain saling melangitkan do'a-do'a dan bilang ke Allah "Wakafa billahi Syahida"
Menjaga diri, menahan nafsu dengan memperbanyak puasa atau ibadah-ibadah lainnya juga lebih bermanfaat daripada saling kepo story
Agar jika nanti Allah sudah menjawab waktunya, sama-sama bertemu di versi terbaik masing-masing
283 notes · View notes
journal-rasa · 8 months ago
Text
Ibadah Terlama, Bukan Menikah
Menikah memang ibadah jangka panjang, tapi bukan berarti adalah ibadah terlama.
Jadi, beberapa waktu lalu aku melihat video anak-anak Palestina yang penampilannya lusuh berlumuran noda sisa peperangan. Namun sinar wajah mereka begitu memancarkan keteguhan dan keyakinan.
Sang pengambil video mengajukan beberpa pertanyaan padanya, pertanyaan khas kanak-kanak seperti:
"Siapa tuhanmu?"
Allah
"Apa agamamu?"
Islam
"Siapa nabimu?"
Muhammad, shalallahu 'alaihi wassalam
"Apa kitabmu?"
Qur'an
"Apa ibadah yang paling utama?"
Jujur, aku kaget pas denger jawaban anak-anak kecil itu ketika ditanya tentang "Apa ibadah paling utama?"
Karena ternyata, jawaban mereka bukan shalat, bukan puasa, bukan zakat, sedekah, haji apalagi menikah.
Jawaban mereka adalah, Tauhid.
Yup! Tauhid.
Ibadah paling utama sekaligus paling lama. Karena menjalaninya perlu waktu seumur hidup. Gak peduli kamu masih bujang, gadis, menikah, gak menikah, janda, duda, selama kamu masih bernyawa, selama itu pulalah kamu wajib menggenggam erat tauhid.
Eh, kamu paham gak maksudnya? Bukan, ini bukan perkara murtad gak murtad aja.
Gini, ketika kamu hidup bertauhid. Ketika kamu yakin bahwa Allah adalah Dzat Yang Maha Esa, yang tidak membutuhkan siapa-siapa, yang maha berkuasa atas segalanya,
Maka, ketika suatu saat nanti kehidupan kamu berada di titik terendah yang paling rendah sekali pun, kamu gak akan pernah terpikir untuk bunuh diri, untuk menyerah.
Karena kamu yakin bahwa Allah pasti akan menolong kamu, entah bagaimana pun caranya. Akhirnya kamu dipaksa ikhlas untuk melepaskan semuanya... dan hanya berpasrah kepada-Nya.
Inilah kenapa surat Al-Ikhlas (Qul huwallahu Ahad) justru isinya tentang tauhid, bukan tentang 'ikhlas'.
Karena esensi dari kata 'ikhlas' sendiri akan merujuk pada tauhid. Dzat yang tunggal. Dzat yang nasib semua makhluk bergantung pada-Nya. Dzat yang tidak mempunyai sifat seperti makhluk-Nya (beranak dan diperanak). Dzat yang tidak ada sesuatu apa pun yang bisa setara dengan-Nya.
Iya, karena hanya ketika kita berada di titik terbawah sajalah kita baru menyadari tentang betapa kecilnya diri kita. Betapa kita membutuhkan Yang Lebih Besar dari kita, yang hanya satu-satunya, yang mampu menolong kita, suatu Dzat yang lebih besar, yang tidak terjangkau oleh akal makhluk-Nya, tapi dapat menjangkau seluruh urusan makhluk-Nya.
🌸🌸🌸
Jadi, please tolong jangan lagi bilang kalau "menikah adalah ibadah terlama", dan kalau ada yang posting kata-kata kayak gitu, tolong diingetin, dikasih tau.. please... karena efeknya fatal banget..
Ketika seseorang menganggap bahwa "menikah adalah ibadah terlama", maka yang belum menikah jadi takut buat menikah. Dan yang sudah menikah tapi malah saling mendzalimi sesama, jadi takut untuk bercerai.
Padahal cerai itu halal lho. Cerai itu solusi, bukan parameter kualitas diri.
🌸🌸🌸
Ketika kita paham bahwa tauhid adalah ibadah paling utama dan paling lama, maka kita gak akan mempermasalahkan lagi kenapa seseorang di usia sekian belum menikah juga, atau apakah seseorang itu bisa membina rumah tangga atau malah gagal, karena kita tahu bahwa takdir setiap manusia itu digenggam Allah.
Menikah dan mempertahankan keutuhan rumah tangga itu perbuatan yang mulia, tapi tolong diingat bahwa kehidupan, dan planet Bumi ini, bukan hanya milik orang-orang yang menikah.
Hey, menikah bahkan gak termasuk rukun Islam?!
315 notes · View notes
ahdabina · 2 years ago
Text
Apa Hukum Berenang Saat Kita Melaksanakan Ibadah Puasa?
A. Hukum Asal Berenang Saat Berpuasa Berenang itu sebenarnya tidak membatalkan puasa. Karena yang membatalkan puasa itu hanya tiga, yaitu: makan, minum dan hubungan intim suami-istri. Hal ini sebagaimana diisyarakat dalam firman Allah Swt. berikut ini: فَالآنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُوا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمْ الْخَيْطُ الأَبْيَضُ مِنْ الْخَيْطِ…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
maitsafatharani · 13 days ago
Text
Tidak Sesempit Itu
Dua pekan lalu, aku hadir dalam sebuah temu virtual. Dalam sesi tersebut, dibahas tentang bagaimana pentingnya memperkuat ibadah, bukan hanya tentang yang wajib, namun juga yang sunnah.
Di sesi itu, aku menyempatkan diri bertanya.
"Mbak, gimana sih caranya mengembalikan ritme ibadah setelah futur dalam waktu yang lama? Seperti aku yang secara ibadah nggak bisa semudah dulu saat sebelum menikah ataupun punya anak."
Saat itu pertanyaanku dijawab dengan,
"Intinya, di saat kita merasa futur, ada yang tidak baik-baik saja, langsung gempur dengan ibadah. Dengan tilawah misalnya."
"Memang setiap fase baru, ketika kita mendapatkan suatu amanah baru, cenderung kita akan mengalami penurunan atau futur. Amanah apa pun."
Seketika aku teringat. Iya ya. Entah itu aku yang berubah status dari anak SMA ke anak kuliah, dari kuliah ke sekolah profesi, dari sekolah profesi ke bekerja.. masa-masa futur dalam peralihannya selalu ada.
"..Dan cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan menyegerakan ibadah."
Dijawab seperti itu, ada rasa bersalah menggelayut di hati.
Ah, aku memang kurang bersegera ya....
Melihat kilas balikku beberapa tahun ini dengan amanah baru.. aku merasa masih stagnan dalam hal ibadah. Padahal, ketika dulu sebelum menerima amanah untuk menjadi seorang istri dan ibu, rasanya tak kurang-kurang ikhtiar dan doa yang dilakukan supaya Allah lekaskan, Allah lancarkan.
Aku merasa bersalah, maaf ya Allah...
Usai temu virtual, aku menerima pesan di gawai.
"Bismillah. Mau nambahi jawaban tadi.
Jadi emang ada masa “ibu rentan depresi karena meerasa ibadahnya nggak semantep masih gadis”
Tapiiiii, Allah baik banget mai. Kita nyiapin makanan untuk keluarga juga bisa jadi ibadah, diniatin untuk nabung amal sholih. Sambil “dikejar” kuantitas ibadah yg pernah dilakuin semasa gadis 🥰"
Aku membalasnya dengan emoji menangis.
Aku tersadar. Selama ini aku memandang ibadah hanya sebatas dalam konteks ritual. Sholat, mengaji, bersedekah, puasa, dll.
Aku tahu bahwa mengurus rumah tangga dan mengasuh anak juga adalah bagian dari ibadah. Tapi, kurasa kesalahanku disini adalah, tidak menganggap aktivitas rumah tangga sebagai ibadah yang setara dengan ibadah ritual.
Ya Allah, maafkan aku..
Setelah ini, kuniatkan untuk lebih berkesadaran. Menyadari bahwa dalam setiap aktivitasku saat ini adalah bagian dari ibadah, bentuk penghambaan diri kepada Allah. Semoga, itu membuatku lebih lapang untuk menikmati ritme hidupku sekarang.
Benar. Makna ibadah tidak sesempit itu.
Ya Allah, maafkan diri yang sudah berburuk sangka.
Seringkali aku lupa, sempitnya hidup yang dirasa, itu karena hati yang terbatas dalam memaknai peristiwa.
Sementara karunia Allah, terlampau lapang untuk ternodai dengan buruknya prasangka manusia.
67 notes · View notes
prawitamutia · 8 months ago
Text
akhlak yang baik
beruntung sekali ya orang-orang yang memiliki akhlak yang baik. kalau dipikir-pikir, amalan yang paling ringan dan mudah adalah memiliki akhlak yang baik. maksudnya, apa yang dipikirkan, diucapkan, dilakukan, semuanya adalah hal baik yang bernilai pahala. bahkan, saat diam pun, pahala auto mengalir karena banyaknya jejak amalan baik yang sudah ditinggalkan.
betapa beruntungnya seseorang yang jika ditanya amalan utamanya apa dia bisa menjawab "akhlak yang baik". akhlak yang baik itu membuat semua ibadah berkali lipat nilainya.
ringan dan mudah jika sudah sampai pada titik itu. akan tetapi, menuju ke sananya mungkin perlu jungkir balik. seperti merawat padi yang meninggi, gulma harus dicabuti, hama harus dibasmi. sekali ada godaan untuk berbuat tidak baik, suara itu harus langsung ditebas.
akhlak yang baik itu, dari mana kita bisa memulainya? mungkin, dari penghayatan. bagaimana kita menghayati setiap yang kita pikirkan, ucapkan, lakukan. kita menghayati wudhu kita, sholat kita, puasa kita, zakat kita, dzikir kita, mengajinya kita, itikaf kita, umroh kita (aamiiin). kita menghayati makanan yang kita makan, rezeki yang kita terima dan keluarkan, apa dan bagaimana kita berbicara kepada orang lain, perbuatan yang kita lakukan.
Ramadan ini, ayo jadikan menghayati setiap amalan sebagai ibadah andalan. semoga, Ramadan nanti meninggalkan kita dalam keadaan keimanan yang paling tebal, akhlak yang paling baik.
prompt 2.
apa ibadah andalanmu pada Ramadan ini?
193 notes · View notes