#tulisan sederhana
Explore tagged Tumblr posts
arioagio Β· 29 days ago
Text
Tumblr media
--- Bisa kan ya? Pasti bisa. β˜€οΈ
β €
------------------
β €
πŸ‘‰πŸ» Mau dapat π’•π’–π’π’Šπ’”π’‚π’-π’•π’–π’π’Šπ’”π’‚π’ π’Žπ’†π’π’‚π’“π’Šπ’Œ π’π’‚π’Šπ’π’π’šπ’‚? Follow @π™–π™§π™žπ™€π™–π™œπ™žπ™€ yah.
β €
πŸ§’πŸ» Jadi pribadi yang lebih baik setiap harinya.
β €
πš†πš’πšπš‘ πšπš˜πš—πšœ 𝚘𝚏 πš•πš˜πšŸπšŽ,
α—©α–‡IO α—©. ᘜIO
4 notes Β· View notes
sanggelap Β· 7 months ago
Text
Nyaris 2 tahun sejak postingan terakhirku di sini. Hei, halo, aku baik-baik saja. Aku sedang giat mencari apa yang kuinginkan. Aku memutar otakku, merenung sepanjang malam, dan aku masih belum menemukan apa yang benar-benar kuinginkan. Aku bekerja seperti biasa untuk kebutuhanku yang ternyata semakin buanyak wkwk. Aku bermain seperti biasa yang ternyata teman-temanku sudah tidak punya waktu sefleksibel dulu, mereka sudah menikah, punya keluarga kecil dan menata hidup. Aku masih ngefansgirl seperti biasa, hanya belum berkesempatan temu langsung.
Apakah perjalananku memang selama ini? Maksudku, aku sudah melakukan banyak hal, tapi aku tetap ingin menemukan apa yang kuinginkan. Aku juga tidak tahu apa yang kuinginkan. Oke, tulisan ini memang aneh dibaca.
Sejak terakhir kali, 2022, aku tidak pernah lagi menyukai siapa-siapa btw. Tidak ada alasan khusus. Juga tidak takut tersakiti. Hanya aku merasa tangki cintaku sudah penuh, dari pelbagai sumber.
Aku sedang suka lagu who jimin, sejak dirilis, aku mendengar lagu itu setiap hari. Aku juga suka lagu one day leehi..
Apakah ini salam pembukaan yang bagus untuk merayakan kembalinya aku setelah 2 tahun?
0 notes
esbatubulet Β· 1 year ago
Text
Aku masih, dan akan selalu, menitipkanmu dalam doa sederhana. Sebentar memang, tapi tulus..
92 notes Β· View notes
senantiyasa Β· 4 months ago
Text
Masih Akan Ada Hari Esok
Ada gerobak siomay Bandung yang hampir setiap hari lewat depan rumah, bunyi pentungannya seolah memanggil-manggil. Aku mau jajan siomay Bandung, tapi belum tercapai. Ada sebungkus kopi susu instan merek favoritku yang tersimpan di dalam tas jinjing berisi barang-barang kebutuhan. Setiap kubuka tas itu, kopi itu seolah memanggil-manggil. Aku mau menyeduh kopi instan, tapi belum sempat kulakukan. Ada satu mi instan yang dulu kadang kusantap sebagai hadiah atas keberhasilan kecil seperti berhasil melewati ujian di mata kuliah yang sulit. Aku bisa memperoleh mi itu di minimarket terdekat. Aku mau memasak mi instan, tapi belum sempat lagi kuwujudkan. Ternyata hari sudah malam. Gerobak siomay Bandung sudah lewat sejak tadi. Kalau aku menyeduh kopi pukul 21.45, bisa-bisa jantungku akan berdebar sampai pagi. Sudah terlalu malam untuk meminta diantar ke minimarket membeli mi. Apakah akan ada hari esok? Mungkin masih akan ada hari esok. Semoga besok aku akan menyeduh kopi di pagi hari, jajan siomay Bandung di sore hari, dan belanja mi di malam hari untuk dimakan besoknya lagi. Akan kusimpan impian-impian sederhanaku untuk diwujudkan esok hari.
Senantiyasa, 2024.
10 notes Β· View notes
duniapetualangkata Β· 5 days ago
Text
Mengapa kita sulit untuk menyederhanakannya saja?
Sesederhana berani menyapa dan memulai percakapan.
Sesederhana saling mendengarkan dengan berbagi cerita.
Sesederhana merangkum masalalu seperti tulisan tulisan di Tumblr.
Kenapa kita begitu sulit untuk melakukannya?
Apa karena kita berdua orang asing?
Jika seperti itu, apa salahnya untuk saling menyapa?
Seperti katanYA, kami jadikan berbeda-beda untuk saling mengenal. (Menemukan)
6 notes Β· View notes
listinaumi Β· 1 year ago
Text
Tumblr media
Tidak ada guna
Seberapa keras berusaha, tidak ada gunanya. Seberapa sering bertindak, tidak ada gunanya. Sebesar kekuatan pun, tidak ada gunanya. Tersenyum, tidak ada gunanya. Tertawa, tidak ada gunanya. Kecewa bahkan menangis, tidak ada gunanya. Lalu, harus bagaimana bisa dianggap ada gunanya?? Kapan?
2 notes Β· View notes
kurniawangunadi Β· 5 months ago
Text
Memilih Pasangan Hidup
Setiap orang jelas memiliki valuenya masing-masing. Dan ketika kita bicara value, ini bisa bertentangan satu sama lain. Hanya saja, tulisan ini tidak ingin mempertentangkan itu. Penulis akan menggunakan sudut pandang orang pertama yang bersumber pada pengamatan, karena ini hal yang dirasa berlaku secara universal. Ada tiga hal yang mau kutulis, di luar soal bagaimana hubungan ia dengan Tuhannya. Aku mau nambahin beberapa aspek yang menurutku sangat krusial untuk dipertimbangkan secara mendalam.
Pertama, cara bicara dan apa yang dibicarakan. Karena dua hal tersebut mencerminkan isi kepalanya. Kalau kamu mendapati orang yang suka bergunjing, sindir menyindir, memfitnah, berkeluh kesah, berkata kasar, dan berbagai macam pembicaraan buruk. Pikirkan ulang untuk memilihnya sebagai pasangan hidup. Mungkin ia bisa jadi fit sama kamu, tapi apakah itu yang kamu harapkan saat kalian menjadi orang tua dan mendidik anak? Sampai sekarang, dalam berbagai kesempatan dan pengamatan. Kenapa anak-anak yang kutemui bisa sekasar itu, bisa senegatif itu, salah satunya dampak dari bagaimana bahasa dan cara bicara sehari-hari orang tuanya. Apalagi saat di level orang tua menganggap pembicaraan itu sebagai hal yang biasa, bukan hal buruk.
Bagiku, lebih penting mengajarkan anak bisa berbahasa yang baik alih-alih bisa banyak bahasa. Karena kalau ia bisa menggunakan bahasa yang baik, tahu tata bahasa, tahu kapan penggunaan dan cara menggunakannya dalam beragam situasi. Itu jauh lebih penting daripada ngajarin dia bisa bahasa macem-macem. Nanti kalau sudah besar, ia bisa belajar bahasa-bahasa yang lain. Kedua, hubungannya sama harta. Ini sebuah hal yang mungkin tidak bisa secara kasat mata dilihat, tapi bisa diamati jika sudah mengenal. Bagaimana cara pandangnya terhadap uang. Apakah segala sesuatu diukur dari uangnya. Apakah uang jadi tujuan hidupnya. Apakah pengambilan keputusannya sangat bergantung dengan ada tidaknya uang. Dan berbagai percakapan yang bisa kamu simpulkan sendiri, ini orang dikit-dikit nyingung duit. Mulai pertimbangkan lagi. Uang (harta) penting, tapi bukan segalanya. Tidak semua hal didunia ini diukur dengan uang. Nanti kita lupa untuk bisa belajar ikhlas, bisa belajar tulus. Mengira semua hal pasti ada maksud dan tujuannya. Melakukan sesuatu karena ada maunya. Karena nanti anak-anak pun akan belajar cara hidup dan cara berpikir kita sebagai orang tuanya. Dan saat itu, saat kita mulai berhitung. Semuanya akan jadi transaksional. Ketiga, bagaimana ia ngehargai dirinya sendiri dan ngenal dirinya sendiri. Orang-orang yang pandai menghargai dirinya sendiri akan mudah respect sama orang lain. Bisa membuat keputusan-keputusan penting untuk dirinya dengan lebih mudah. Nanti, saat kita jadi orang tua. Ada banyak sekali keputusan yang bakal diambil, aku nemu banyak sekali orang tua yang membuat keputusan yang bagiku aneh, bahkan cenderung tidak masuk akal untuk hal-hal yang amat sederhana. Penilaian ini memang subjetif, tapi jika mau dilihat secara objektif pun tetap aneh.
Kemampuan untuk membuat keputusan yang baik adalah bekal yang krusial saat jadi orang tua. Karena waktu anak-anak kita masih kecil, kitalah yang akan membuatkan keputusan untuk mereka. Menemukan orang yang mengenal dirinya dan menghargai dirinya sendiri jadi sesuatu yang menurutku perlu untuk diupayakan. Selain kita juga berusaha untuk jadi seperti itu. Seseorang yang tak bisa membuat keputusan justru akan merugikan dan merepotkan orang lain, entah anaknya sendiri, pasangannya, atau bahkan orang-orang di sekitarnya. Semoga membantu :) (c)kurniawangunadi
460 notes Β· View notes
yunusaziz Β· 3 months ago
Text
Dua Kebiasaan yang Penting Sebelum Menikah
Ada dua kebiasaan yang menurut saya penting buat mulai dibiasakan sebelum memutuskan berumah tangga; 1) Biasakan untuk mengembalikan barang setelah menggunakan, dan 2) Kalau lihat sesuatu yang nggak seharusnya (lantai kotor, ruang tamu berantakan, dsb), segera ambil tindakan.
Berumah tangga itu tidak sesederhana berbagi peran, 'ini tugasmu, ini tugasku', tetapi juga tentang bagaimana membangun kesadaran bersama bahwa, untuk mencapai tujuan bersama, rumah tangga yang harmonis misalnya, wajib didasari kepekaan dan tanggung jawab bersama untuk mewujudkannya. Setiap anggota keluarga.
Jika setiap anggota keluarga, tersekat pada tugas dan tanggung jawabnya masing-masing tanpa adanya kesadaran dan kepedulian untuk membantu satu sama lain, harmoni dalam rumah tangga tidak akan tercapai. Begitulah yang Umi ajarkan.
Kenapa dua aktivitas tersebut menurut saya penting?
Mengembalikan barang ke tempat asalnya tidak hanya soal menjaga nilai estetika rumah, melainkan ada makna mendalam tentang tanggung jawab dan kepedulian. Ketika kita memahami bahwa setiap barang memiliki tempatnya, kita belajar bahwa segala sesuatu di dunia ini bekerja dengan harmoni ketika berada pada 'fitrahnya' atau posisinya yang semestinya.
Saat sesuatu keluar dari fitrahnya, ia sering kali menjadi penyebab kekacauan atau kerusakan. Contohnya, barang yang tidak dikembalikan bisa mengganggu kenyamanan, menciptakan kekacauan, dan memicu konflik kecil dalam rumah tangga. Hal ini bisa menjadi pengingat bahwa kealpaan kecil dapat berdampak besar jika tidak segera ditangani.
Lalu, kebiasaan segera bertindak saat melihat sesuatu yang tidak semestinya adalah sebenarnya untuk meningkatkan kepekaan terhadap lingkungan sekitar. Hal ini saya rasa penting, karena berumah tangga bukan hanya soal β€œmelakukan tugas yang sudah ditetapkan”, tetapi tentang berkolaborasi untuk menciptakan kenyamanan bersama. Ketika kita terbiasa mengambil inisiatif, menunjukkan bahwa kita peduli terhadap kebutuhan setiap anggota keluarga.
Pada akhirnya, pelajaran utama dari kedua habit di atas adalah bahwa harmoni rumah tangga tercapai bukan melalui pembagian tugas yang kaku, apalagi melekat dengan gender, big NO, tetapi melalui sikap proaktif, kepedulian, dan rasa tanggung jawab bersama. Membangun kebiasaan seperti ini sebelum menikah adalah hal yang sangat berharga nantinya, menurut hemat saya.
Kebiasaan sederhana tapi punya pelajaran yang mendalam bukan? ^^ Oiya, tulisan ini saya buat random aja, baru balik ngadep monitor pengen nulis ini aja sebagai pengingat dan agar terus isqtiqomah menjalankannya :D
312 notes Β· View notes
slythereeen Β· 3 months ago
Text
Ide Pernikahan Minimalis ala Saya
Jadi ceritanya dua taun lalu saya sama istri menikah (setelah lewat pergantian mindset dari mencari istri ke menjadi suami, ditolak orang bahkan baru aja ngasih cv taaruf udah ditolak duluan HHH, sampe akhirnya menikahi seorang perempuan sederhana yang membersamai saya sampe sekarang).
Tumblr media
Buat saya yang jarang datang ke nikahan orang, konsep pernikahan yang diinisiasi oleh istri saya itu agak unik dan beda. Nikah di Ruang Terbuka Hijau (RTH), ngundang maksimal 80 orang close friend only (kalau kata IG), hujan-hujanan, sampe pake bingo bingo an apalah itu. Mumpung pada nulis resolusi 2025, kayaknya konsep ini mending dibagiin aja ya siapa tau bisa jadi konsep resolusi 2025 temen temen. Check it out . . .
Konsepin pake Wedding Canvas Model
Tumblr media
Temen-temen pernah denger Business Canvas Model (BMC)? yups, wedding canvas model ini tuh terinspirasi dari BMC. Canvas ini tuh ngebantu banget buat mapping konsep wedding nya mau kaya gimana, dari mulai konsep uniknya, segmen tamunya kaya gimana, hingga dapet modalnya dari mana HHH. Hmm dari orang tua? Saya engga sih :(
2. Undangan Via Event Brite
Tumblr media
Ada yang pernah dateng ke acara FPCI-nya Pak Dino Patti Djalal? sekarang masih pake event brite ga ya? Dulu pas saya masih mahasiswa, suka dateng ke acara itu dan keren masuknya pake QR Code. Dari situ, saya terinspirasi ngebuat hal yang sama. Cuman ini eventnya wedding. Oh iya, yang diundang itu cuman temen yang kebetulan sedang deket aja atau close friend only. Jadi setelah dibuatkan list yang diundang, semuanya diminta ngisi event brite yang udah dibuat biar nanti datang BAWA QR (di hp aja, ga perlu di cetak apalagi fotocopy). Dan ketika sudah mengisi, peserta bakal dikirim undangan google calendar biar ga lupa.
3. Ga Pake Buku Tamu, Pake Canvas
Tumblr media
Ceritanya saya lagi mikir, entar kalau buku tamu itu, database nya kemanain ya. Apa di input satu satu ke database di excel. Tapi kalau iya, entar kemanain? Terus ttd nya buat apa HH. Alhasil, kepikiran ngebuat canvas ditengahnya ada ilustrasi saya sama istri. Terus para tamu yang dateng, tanda tangan sama ngasih ucapan disana. Poster ini sampe sekarang dipajang di rumah saya dan lucu jadi kenang-kenangan pas di pajang di rumah.
4. Ga Pake Foto Prewedding, tapi Foto lain
Tumblr media
Suatu hari saya dateng ke pernikahan temen, terus pas kesana, saya ga nemu foto prewedding. Tapi justru nemunya sesuatu yang lebih menarik. Apa itu? jadi di depan resepsionis itu ada dua foto dimana si cowok background nya lagi di Hong Kong dan si cewek background nya lagi di USA. Buat saya itu keren sih. Dan alhasil, saya pake konsep yang sama dimana saya sama istri sepakat ga prewedding tapi tempel foto pas kita lagi go overseas aja.
5. Bukan Resepsi, tapi Wedding Party
Tumblr media
Istri saya selalu bilang kalau dia pengen konsepnya itu wedding party, bukan resepsi terus dia harus salam sama orang yang ga dikenal. Alhasil setelah mencoba melakukan riset di berbagai konsep wedding, muncullah ide membuat game bingo yang mana tamu disini dilibatkan tidak hanya sebagai orang yang hadir melainkan ikut juga sebagai peserta yang aktif. Mereka dikasih permainan bridal bingo gitu dan akhirnya saya yang nikah malah jadi ikutan jadi MC HHH
Sebenernya masih banyak sih kalau ditulis karena yang awalnya ini konsep wedding dream istri saya yang katanya Minimalist - Industrial, karena saya juga punya ide, alhasil ini bukan lagi wedding dream dia, tapi wedding konsep bersama. Dah lah, mungkin segitu dulu, entar kalau rame atau ada yang mau tanya, boleh chat aja di tumblr ini. Segitu dulu tulisan ini. Dah lama ga nulis, jadi 2025 ini salah satu resolusi saya menulis 100 tulisan tumblr. Ini bakal jadi yang pertama. Merci beaucoup and thanks for having a beautiful mind
187 notes Β· View notes
yonatanyanggara Β· 29 days ago
Text
Ramadhan ke-13 : Pasangan
Dalam menyebut pasangan, terkadang Quran menggunakan bahasa "zaujati" (زوجΨͺي) terkadang menggunakan "imro'ati" (Ψ§Ω…Ψ±Ψ£Ψͺي). Terdapat salah satu doa di dalam Surat Al-Furqan ayat 74.
Β Ψ±ΩŽΨ¨ΩŽΩ‘Ω†ΩŽΨ§ Ω‡ΩŽΨ¨Ω’ Ω„ΩŽΩ†ΩŽΨ§ مِنْ Ψ£ΩŽΨ²Ω’ΩˆΩŽΨ§Ψ¬ΩΩ†ΩŽΨ§ ΩˆΩŽΨ°ΩΨ±ΩΩ‘ΩŠΩŽΩ‘Ψ§ΨͺΩΩ†ΩŽΨ§ Ω‚ΩΨ±ΩŽΩ‘Ψ©ΩŽ Ψ£ΩŽΨΉΩ’ΩŠΩΩ†Ω ΩˆΩŽΨ§Ψ¬Ω’ΨΉΩŽΩ„Ω’Ω†ΩŽΨ§ لِلْمُΨͺΩŽΩ‘Ω‚ΩΩŠΩ†ΩŽ Ψ₯ΩΩ…ΩŽΨ§Ω…Ω‹Ψ§
"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyejuk hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa."
Mengapa dalam redaksi doa ini, kata yang digunakan adalah "zaujati" (زوجΨͺي), alih-alih menggunakan "imro'ati" (Ψ§Ω…Ψ±Ψ£Ψͺي) padahal artinya sama-sama pasangan?
"imro'ati" (Ψ§Ω…Ψ±Ψ£Ψͺي) seringkali digunakan untuk menggambarkan sepasang manusia yang tidak memiliki kesamaan tujuan dan kesamaan langkah dalam memandang dunia. Contoh nya di Surat At Tahrim ayat 10 saat Allah menggunakan kata "imra'atu Nuh" (Ψ₯ΩΩ…Ω’Ψ±ΩŽΨ£ΩŽΨͺُ Ω†ΩΩˆΨ­Ω) dan "imra'atu Luth" (Ψ₯ΩΩ…Ω’Ψ±ΩŽΨ£ΩŽΨͺُ Ω„ΩΩˆΨ·Ω) untuk menyebut pasangan dari Nabi Nuh serta Nabi Luth, bukan menggunakan "zaujati" (زوجΨͺي).
"zaujati" (زوجΨͺي) merupakan kata yang istimewa. Dimana, hanya diletakan pada pasangan yang selaras dan setujuan. Sehingga tatkala kita sedang berdoa dengan kalimat β€œRabbana hablana min azwajina..." kita benar-benar meminta untuk dilekatkan dengan pasangan yang selaras,sevisi, setujuan dengan penciptaan kita sebagai manusia.
Tidak cukup sampai disitu. Kalimat selanjutnya β€œQurrata a’yun” itu ibarat bulu mata yang sangat halus yang dimiliki oleh unta yang fungsinya adalah sebagai proteksi dari gemuruh badai pasir di gurun yang tandus. Sehingga, bagaimanapun gemuruh yang terjadi di luar sana saat sudah bertemu dengan pasangan tiada yang dirasakan kecuali : ketenangan.
Prof Dr. Umar bin Abdullah Al- Muqbil bilang terkait ayat ini, bahwa ketenangan yang bersumber dari anak dan pasangan akan punya pengaruh kuat terhadap kepemimpinan yang baik. Sebuah solusi atas isu krisis kepemimpinan.
Satu lagi. Bisa jadi, jawaban atas doa ini justru sebaliknya. Menghindarkan kita dengan pasangan yang tidak selaras dan setujuan. Oleh karena doa itu, kita harus menerima takdir-Nya, meski itu berupa kehilangan seseorang yang kita anggap baik.
Untuk bertemu, mungkin waktunya sedikit agak lama.Β 
Maukah kamu bersabar sebentar lagi?
*Catatan dari kelas bareng ustadz Oemar Mita (Is she/he the one?)
13 Ramadan 1446 H | 13 Maret 2025
*Tulisan ini adalah bagian dari project kecil : 29 hari menulis yang sudah berjalan sejak 8 tahun yang lalu. Tulisan-tulisan sederhana ini Β akan diterbitkan setiap hari selama Ramadhan 1446 H, bertepatan tahun 2025. Selamat membaca, semoga lingkaran kebaikan ini senantiasa terus bertunas:)
80 notes Β· View notes
jejaringbiru Β· 4 months ago
Text
Tumblr media
Selamat datang dalam lembaran-lembaran kata yang mengguratkan perjalanan ragam pikiran dan pengalaman. Ini merupakan kumpulan tulisan yang melibatkan pemikiran, emosi, dan refleksi dari penulis-penulis di Jejaring Biru
@hardkryptoniteheart @yurikoprastiyo @padangboelan @manusiafajar @penaalmujahidah @shofiyah-anisa @yustrialubna @aksarapuan94
Kumpulan tulisan ini membawa kita mengarungi lautan pemikiran dan memperkaya wawasan. Ada yang merayakan kebahagiaan sederhana, ada pula yang merenungkan kepedihan dalam sebuah perpisahan. Namun, pada akhirnya, setiap tulisan menjadi bagian dari harmoni yang mewarnai kehidupan ini.
Terima kasih kepada para penulis yang telah berkontribusi untuk karya ini, memberikan kita lebih dari sekadar kata-kata. Semoga kumpulan tulisan ini menjadi teman setia yang menginspirasi, menghibur, dan merangkul setiap pembaca. Selamat menikmati perjalanan indah dalam dunia kata-kata yang penuh makna.
Selamat membaca!
55 notes Β· View notes
arioagio Β· 3 months ago
Text
Tumblr media
--- Berhenti mengandalkan kemampuan diri sendiri ya. β˜€οΈ
β €
------------------
β €
πŸ‘‰πŸ» Mau dapat π’•π’–π’π’Šπ’”π’‚π’-π’•π’–π’π’Šπ’”π’‚π’ π’Žπ’†π’π’‚π’“π’Šπ’Œ π’π’‚π’Šπ’π’π’šπ’‚? Follow @π™–π™§π™žπ™€π™–π™œπ™žπ™€ yah.
β €
πŸ§’πŸ» Jadi pribadi yang lebih baik setiap harinya.
β €
πš†πš’πšπš‘ πšπš˜πš—πšœ 𝚘𝚏 πš•πš˜πšŸπšŽ,
α—©α–‡IO α—©. ᘜIO
0 notes
mamadkhalik Β· 2 months ago
Text
Pesan Buya
Jika ditanya siapa penulis favoritku, tanpa ragu aku akan menyebut nama Buya Hamka.
Pertama kali mengenal Beliau dari film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, sebuah film roman berdasar karya novel yang ditulis Beliau, bukan semata soal roman, namun berangkat dari kritik sosial terhadap adat Minangkabau.
Buya Hamka adalah patriot sejati. Seperti yang diceritakan dalam Buku "Ayah" tulisan Irfan Hamka, Beliau bergerilya dari satu tempat ke tempat lain, dari gelapnya malam, meninggalkan keluarganya untuk mengupayakan kemerdekaan Indonesia. Beliau yang mengobarkan semangat perlawanan, menjaga persatuan, dan tak lupa mengingatkan dalam ketakwaan.
Dari Novel-novel beliau, banyak sekali nasihat-nasihat yang mendalam. Sebut saja novel Di Bawah Lindungan Ka'bah, kisah seorang Hamid yang menggantungkan perasaanya kepada Allah dan wafat di tanah suci tersebut. Atau judul Merantau Ke Deli, sebuah kisah dinamika keluarga yang mengajarkan siklus kehidupan. Juga, Novel Angkatan Baru, berisikan pesan yang mendalam mengenai makna pendidikan, bahwa gelar bukan semata-mata hanya status sosial, tapi juga pembuktian.
Dari novel, aku juga cukup takjub dengan rihlah ilmiah beliau melalui buku di Tepi Sungai Dajlah. Buku ini menceritakan negeri Irak yang Indah, yang didalamnya banyak sekali pelajaran zaman meliputi bangkitnya sebuah peradaban, persoalan sosial, dan kisah para sahabat. Dari novel ini, aku punya mimpi, semoga suatu masa kelak bisa mentadabburi langsung peradaban Islam yang gemilang langsung di tempatnya.
Dan buku yang menginspirasi bagiku, di dalamnya ada satu kalimat sederhana, namun maknanya begitu dalam, seakan beliau berbicara langsung di depanku, tahu akan semua masalahku, dan kalimat ini juga yang aku baca sebagai pengingat di masa-masa sulit :
bunyinya :
Kepada pemuda: Bebanmu akan berat. Jiwamu harus kuat. Tetapi aku percaya langkahmu akan jaya. Kuatkan pribadimu.
Mungkin terdengar sederhana, namun apabila dikaitkan dengan cerita hidup beliau, sungguh, beban yang kita miliki ini tidak ada apa-apanya.
Beliau seperti mengingatkan kembali, bahwa hidup ini tidak akan sepi dari ujian. Namun percayalah, pertolongan Allah akan selalu hadir untuk mereka yang beriman dan pantang menyerah.
Surakarta, 17 Februari 2025 Mengenang Kelahiran Sang Ulama
40 notes Β· View notes
esbatubulet Β· 1 year ago
Text
Impianku sederhana, orang yg selama ini kudoakan menjadi orang yg berdoa bersamaku..
23 notes Β· View notes
gizantara Β· 2 months ago
Text
"Kalau beneran lagi berjalan dan fokus on progress, kadang yang menyemangati tuh bukan quotes tipe-tipe akrobat diksi. Biasanya justru kalimat sederhana yang bentuknya direct."
Dipikir-pikir, iya juga. Selama ini, akulah si pabrik quotes akrobat diksi itu πŸ™‚β€β†”οΈ. Akulah pen-demot andal yang sibuk menumbuhkan motivasi internal itu 🫩. Si paling jago nyemangatin orang, tapi paling tipis energinya kalau giliran harus gerak πŸ™πŸ».
Ternyata, potongan lagu-lagu sekolahku semasa kecil tuh isinya kalimat-kalimat direct yang sebenarnya lebih dari cukup untuk jadi "oksigen tambahan" di perjalanan ini. Perjalanan yang butuh terus menyambung napas panjang, butuh lebih banyak bertahan daripada sekadar terinspirasi sesaat. Makanya, kalau udah sibuk kaya gini, aku nggak sempet berkontemplasi banyak. Alokasi energinya udah kepake buat ngerjain tugas, ngikutin pembelajaran, dan non intentionally memproses framework berpikir yang makin lama makin terasah.
Sampai di titik ini, produktivitas buatku nggak sekadar diukur dari seberapa banyak tulisan yang aku posting. Tapi tentang framework baru apa yang terbentuk dan aku pelajari, serta seberapa jauh framework itu membawaku lebih dekat kepada Sang Maha Sempurna yang kuharapkan keridhaan-Nya. Seminimal mungkin, framework itu cukup terbentuk dulu di kepala, toh pada akhirnya, kerangka kerja yang beneran solid mah bakal termanifestasi jadi langkah nyata, tanpa perlu dipaksakan untuk ditulis atau dipresentasikan ke orang lain.
I'm on my way. Aku sangat menikmati prosesnya, sebagaimana kata passion sendiri berarti sesuatu yang kita rela sakit, terluka, dan berkorban saat menekuninya (CMIIW). Dan kalau dipikir lagi, ada kesadaran yang menarik bahwa semakin bertumbuh, aku semakin paham bahwa perjalanan ini bukan soal meraih sesuatu yang spektkuler di hadapan dunia (gelar, kecerdasan, pekerjaan, track record, dsb.), tapi soal memastikan langkah-langkah kecil ini tetap bernilai di hadapan-Nya.
Pergi jalan ke kampus, masak dan belanja buat bertahan hidup, mengatur jadwal, mengerjakan peer, belajar, tidur, cuci baju, review jurnal, dan aktivitas-aktivitas lainnya yang biasa aja itu, sekarang kujalani jadi lebih aware. Biar tetep bernilai pahala. Terus jadi nggak khawatir kehabisan makanan karena Allah Maha Memberi Rizki. Nggak khawatir kalo nggak paham, karena Allah Maha Pembuka. Nggak khawatir kalo sakit, karena Allah Maha Menyembuhkan. Semuanya aman kok kalau kita lihat dalam kerangka iman.
Tapi yang kudapatkan juga lebih dari itu. Persiapan S2 ini bikin aku lebih menghormati qadha dan qadar Allah. Aku jadi lebih menghormati adanya sistem sebab-akibat (sunatullah) yang harus ditempuh dulu dengan ikhtiar. Artinya, aku jadi nggak semena-mena minta ke Allah tanpa ikhtiar serta menumbuhkan rasa malu untuk meminta hal-hal yang kita belum maksimal ikhtiarnya.
Terus meskipun aku nggak khawatir sakit, bukan berarti boleh makan seenaknya karena mikirnya Allah Maha Menyembuhkan, melainkan menempuh ikhtiar buat menjaga makanan yang masuk ke tubuh. Menjadi muslim dan petugas Allah tuh nggak serta merta bikin kita jadi manusia super yang kebal hukum sebab akibat. Walaupun dalam prakteknya juga aku masih banyak lalai.
Jadi kepikiran juga bahwa perlu kita akui, nggak semua orang muslim itu cerdas. Kemusliman seseorang nggak serta-merta meningkatkan kapasitas intelektualnya. Kalau emang otomatis mah, Qur'an nggak akan banyak berisi perintah untuk berpikir. Faktanya, justru karena manusia seringkali malas berpikir, kita diingatkan berulang kali untuk menggunakan akal.
Sekarang juga jadi ngerti caranya bertanggung jawab atas doa yang telah kupanjatkan. Ngeluhin cara ngajar dosen dan banyaknya tugas tuh kayak udah ga relevan denganku. Alih-alih ngeluh, kan tinggal dikerjain aja sebagai bentuk tanggung jawab atas opsi hidup yang dipilih.
Jauh lebih ga relevan laginya sih kalo malah nyebrang, ngebandingin ke yang lebih gampang. Bukankah kita sendiri yang memilih opsi susah ini? So, nasihat buat diriku sih sebenarnya (kalo lagi ga bersyukur) nggak perlu nyalahin kehidupan orang lain yang tampak mudah dan jadi ngerasa superior karena punyaku kek lebih susah. Stop liat rumput tetangga, mulai sirami rumputku sendiri.
Intinya banget nih:
Ketika doa telah diperkenankan, tetaplah di jalan yang lurus. (10:89)
Semoga kita bisa senantiasa menjaga diri dari kelalaian dalam bertugas. Mudah-mudahan selamat. Selamat niatnya, akalnya, nafsnya, motifnya, langkahnya, sampai tujuannya. Karena perjalanan ini bukan sekadar tentang tiba di garis finish, tapi juga tentang bagaimana kita tetap utuh sebagai diri sendiri, as (nama kita) yang juga sekaligus seorang hamba saat sampai di sana.
β€” Giza, lompat-lompat isi kepalanya, lagi males akrobat diksi, cuma ini yang bisa ditulis sebagai rekapan dua pekan awal di kota orang.
50 notes Β· View notes
kayyishwr Β· 1 year ago
Text
"Emang bisa ya mas, kita benci kesalahannya saja tapi gak sama orangnya"
Begitu kira-kira pertanyaan yang cukup membuat kaget, karena datang dari orang yg seharusnya sudah paham hal ini. Oh ya kejadian ini pas lagi jaga di Poli NAPZA, emang se random itu wkwk
"Bisa dong" kataku "dan harusnya kaya gitu"
Ya, kita seringkali belum cukup adil untuk memberi penilaian atau mungkin belum tau saja
Seringkali, kita menisbatkan kesalahan orang itu secara paripurna; seolah kalau orang itu salah ya salah, gak mungkin jadi baik lagi, jadi lebih baik kita jauhi dia; dengan dalih tambahan 'kan kita harus berteman dengan orang yg baik'
Dalih itu benar, tapi masalah nanti akan datang setelah itu; orang yg dicap salah, kemudian kita campakkan atau tinggalkan dari lingkaran pertemanan kita, akan merasa 'ah yasudah, udah terlanjur salah dan dicap buruk'
Yap, kita seolah menutup pintu perbaikan bagi dirinya, lho kan gak ada maksud kaya gitu; ya tapi itulah yang terjadi
Padahal Allah saja, masih memanggil orang-orang yang melampui batas dengan panggilan 'Hambaku'
Ya tulisan ini konteksnya terkait dakwah; mengajak orang lain untuk mengakui kalau dirinya salah, menemani proses perbaikannya, hingga akhirnya Allah berikan hidayah kepadanya
Ah, sederhana sebenarnya, tapi setan gak suka hehe, karena setan suka kalau kita berputus asa dari Rahmat Allah
Jadi mari kita adil, orang berbuat salah, yasudah benci kesalahannya saja, jangan sama orangnya; orangnya kita temenin, main, makan, jalan-jalan, ajak kajian, sambil ajak diskusi kenapa dia berbuat salah; disitu ntar pasti akan paham setiap orang punya 'cerita' yang kadang tidak terlihat, tapi berpengaruh terhadap hidupnya
127 notes Β· View notes