#manusia
Explore tagged Tumblr posts
mnurulwathoni · 1 year ago
Text
Untuk semua ketidak beruntungan yang lalu, aku putuskan untuk tetap berterimakasih karena dalam perjalanan penuh liku itu di sanalah aku sedang merasa sedekat-dekatnya denganmu Allah.
Puncak dari segala kecewa itu adalah ketika kau memilih berserah, dan saat itulah kau benar-benar menjadi manusia dan saat itu pula satu-satunya yang kau punya hanya Allah.
Tidak semua takdir akan selalu sama, karena perbedaan jalan hidup adalah bentuk salah satu ujian juga, apa kau akan bersyukur atau akan menyalahkan tuhan atas semuanya, dan apa kau tau siapa yang sedang mengujimu? Allah.
Untuk hidup ini aku persembahkan duniaku yang kadang aku sendiripun tak mengerti mengapa? Selama ragaku atas nama hambamu serumit apapun jalan hidupku aku tidak akan pernah kenapa-kenapa ya Allah.
Untuk sesuatu yang baik-baik semoga lekas menemukanku, cukup dekatkanku selalu dengan apa-apa yang tuhanku menyukainya, karna bahagia manalagi bisa disebut bahagia jika tampa ada terselip namamu, Allah.
Sungguh aku ingin mencintaimu sedalam engkau mengetahui isi hatiku yang terdalam, aku mencintaimu aku mencintaimu dan aku mencintaimu, Allah.
Aku menulis ini dengan sedikit airmataku terjatuh, sebagai saksi betapa hati dan jiwaku membutuhkanmu, Allah.
SUDUT PANDANG JILID 2
131 notes · View notes
guratpena · 11 months ago
Text
merasa mampu
beberapa manusia menghidupi rasa angkuhnya. merasa mampu menerka jalan hidup, kemudian memberi tuduhan berkedok nasihat.
beberapa manusia menghidupi rasa angkuhnya. merasa mampu menghasilkan banyak benda, kemudian memberi sebagian diiringi hinaan.
beberapa manusia menghidupi rasa angkuhnya. merasa mampu mengatur langkah, kemudian memberi aturan meski menyakiti.
padahal manusia punya apa?
71 notes · View notes
lilanathania · 15 days ago
Text
Matinya para Pejuang
Hidup di zaman sekarang memang serba mudah. Informasi ada di mana-mana dan teknologi memfasilitasi aktivitas kita. Sayangnya, kehidupan serba mudah ini akhirnya membunuh bibit-bibit perjuangan.
Tumblr media
Musuh utama manusia di zaman serba instan dan mudah ini sebetulnya hanya satu: MALAS. Malas berjuang, tidak punya motivasi, terlalu banyak distraksi, apapun sebutannya.
Begitu banyak orang yang tidak mau berpikir dan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah. Zaman dahulu, kita perlu melakukan usaha A-Z untuk memahami dan menyelesaikan tugas. Pergi ke perpustakaan, membaca koran, tanya ke sana-sini, semua usaha harus dikerahkan untuk mencapai sesuatu.
Zaman sekarang, karena segalanya dipermudah, yang timbul justru rasa malas. Buat apa menghafal? Ada Google. Buat apa mengerjakan tugas? Ada ChatGPT. Buat apa mendengarkan di kelas? Ada YouTube. Semua difasilitasi sehingga proses bersusah-payah seakan tak ada artinya.
Sekarang saya tanya, kapan terakhir kali Anda membaca buku untuk mencari sebuah jawaban? Kapan terakhir kali Anda butuh berjuang mati-matian untuk mendapatkan sesuatu? Seberapa sering hal itu terjadi?
Orang bisa berargumen, 'Pakai ChatGPT itu juga butuh kemampuan lho! Kan kita yang bikin prompt!' Betul, saya setuju. Tapi ada proses belajar yang hilang ketika penemuan jawaban terjadi secara instan. 'Tapi saya masih membaca ringkasan buku yang dibahas dalam podcast dan YouTube channel!' Bagus, tapi hal itu tidak bisa menggantikan proses membaca konvensional. 'Ya begitulah orang sirik yang jadul dan ga bisa move on! Sudah ada teknologi kok tidak dipakai!' Nah, di poin ini ada satu hal penting yang Anda perlu tahu.
Manusia terbiasa melihat perkembangan zaman dan kemajuan teknologi sebagai sesuatu yang linear. Masyarakat pedesaan harus pergi ke kota. Radio diubah menjadi telepon kemudian smartphone. Pasar digantikan dengan mall lalu e-commerce. Semua ini adalah tanda kemajuan peradaban. Setujukah Anda?
Pola pikir ini cenderung menganggap hal tradisional sebagai keterbelakangan yang perlu 'diperbaiki' atau 'ditingkatkan'. Padahal, kita sekarang berada dalam era yang aneh. Pengetahuan sangat mudah didapat, tetapi banyak manusia semakin bodoh. Berbagai fasilitas dibuat untuk meningkatkan produktivitas, tetapi orang makin malas. Jadi.. Betulkah ini sebuah bentuk kemajuan?
Beberapa waktu lalu saya menemukan pembahasan menarik fenomena ini dari sudut pandang ilmu fisika, khususnya teori entropi. Walau saya jelas bukan orang yang ideal untuk menjelaskan tentang hukum fisika, secara sederhana, entropi adalah sebuah kondisi tidak teratur yang selalu meningkat. The universe tends towards chaos (Anda boleh membaca lebih jauh di sini, penjelasannya cukup ramah untuk orang yang tidak punya background ilmu fisika). Dalam dunia dan sistem yang serba teratur, kerusakan/kekacauan pasti akan terjadi. Bukti sederhananya, rumah atau taman yang rapi membutuhkan perawatan dan usaha ekstra untuk terlihat cantik. Secara natural, rumah dan taman akan menjadi berantakan atau rusak bila dibiarkan. Begitu juga dengan bumi, manusia, dan segala isinya. Semua hal akan menjadi chaos seiring dengan berjalannya waktu.
Bagaimana bila teori ini kita terapkan secara filosofis? Dunia dan masyarakat selalu bergerak menuju kekacauan. Menjaga pemerintah yang adil, makmur, dan demokratis sangat sulit karena selalu ada orang-orang yang serakah. Menjadi orang yang altruis dan rajin tidak mudah karena ada godaan kemalasan dan nafsu duniawi lain. Menciptakan dunia yang damai dan penuh kebaikan mustahil karena secara alami semua hal cenderung berubah manjadi hancur. Itukah masa depan yang sudah digariskan oleh teori fisika? Jangan-jangan, teknologi bukanlah bentuk kemajuan, melainkan titik awal kehancuran manusia? Apakah penemuan dan penggunaan teknologi adalah misi bunuh diri yang tidak kita sadari?
Saya bukan cenayang dan bukan juga ilmuwan fisika. Saya tidak tahu jawabannya.
Yang pasti, dalam keseharian, kita selalu dihadapkan pada pertempuran dengan banyak hal. Kemalasan, iri dengki, ketamakan, kerakusan, dan berbagai hal buruk lainnya. Semua itu sulit dilawan, tapi bukan mustahil. Semua hal ada cheat-nya, tapi kita bisa menolak bermain curang atau gampang. Teknologi tidak boleh menggantikan hal-hal utama yang menjadikan kita manusia.
Mungkin ini saatnya kita hidup seakan kembali ke zaman batu. Paksa diri untuk berjalan kaki, jangan manjakan kaki dengan naik motor atau mobil. Paksa diri membaca buku, jangan sekadar baca ringkasan dan ulasan. Paksa diri kerjakan tugas dengan usaha mandiri, jangan terpaku pada ChatGPT. Saya percaya, modernitas dan teknologi bukanlah solusi untuk semua hal. Kemajuan bukanlah garis linear yang harus diamini 100%. Kita harus berani mengkritisi teknologi dan semua kemudahan ini. Ambil yang positif, batasi yang negatif.
Di mana-mana saya melihat kematian para pejuang. Mereka yang sudah sepenuhnya ditaklukkan kemalasan, selalu mencari jalan pintas yang instan dan mudah. Semoga kelak kita bisa melihat bangkitnya lagi para pejuang yang gugur dalam peperangan dengan diri sendiri.
14 notes · View notes
penasemesta · 5 months ago
Text
Terkadang,,,
Kita hanya butuh didengarkan, bukan penghakiman.
Itulah mengapa pentingnya kita perlu melihat sosok di depan mata saat bercerita pada manusia. Jangankan yang mampu berbicara, yang diam saja pun belum tentu bisa menjaga rahasia. Yang diam saja pun belum tentu tak mampu menggerutu. Yang diam saja pun belum tentu mampu kuat menerima setiap kata.
🍂
21 notes · View notes
esbatubulet · 5 months ago
Text
Menangislah jika itu bisa membuatmu tenang. Jangan ditahan. Tidak apa apa, bersedih itu hal yg wajar untuk kita yg hanya manusia biasa..
22 notes · View notes
herricahyadi · 10 months ago
Text
Tumblr media Tumblr media
Bergantung.
45 notes · View notes
chillinaris · 5 months ago
Text
Tumblr media
Yang berbahaya hanyalah yang berdampak pada kita. Kalau tidak berdampak atau berpengaruh, seberat sebuas apapun tidak akan berarti apa-apa.
18 notes · View notes
narizka · 1 month ago
Text
Berharap Apa Kepada Manusia? Kembalilah Kepada-KU
Berharap apa kau kepada manusia?
Bukankah sudah beberapa kali kau ditampar akan hal itu?
Lalu mengapa kau masih berharap kepada mereka?
Berharaplah kepada-Nya, jangan mengalihkan pandanganmu.
Kau akan sakit dan kecewa jika berharap pada manusia.
"Tapi tidak semua manusia jahat"
"Tapi tidak semua manusia seperti itu"
Saudaramu saja mengabaikanmu dan tidak menolongmu apalagi orang lain.
Lalu siapa yang bisa menolongmu? Ya dirimu sendiri dan doa-doamu yang selalu kau panjatkan kepada-Nya.
"Aku hanya ingin melakukan hal baik, tetapi kenapa aku tidak dapat mendapatkan kebaikan dari orang lain?"
"Apa mungkin waktu memang sedang tidak merestui, sehingga tidak ada satu tangan yang meraih ku."
"Aku tahu aku harus berdiri sendiri, aku sekarang sadar akan hal itu, mungkin aku kurang mendekatkan diri kepada-Nya."
Hal baik yang kau lakukan akan kembali kepada dirimu tanpa kau sadari.
Mungkin bukan waktunya atau ini memang panggilan-Nya untuk mu, agar kau kembali mengingat dan mendekat kepada-Nya.
10 notes · View notes
aksarapunyacerita · 1 year ago
Text
Jika aku adalah manusia paling rumit, lantas apa aku tidak boleh untuk sekedar tenang meskipun dalam waktu singkat selayaknya ombak di lautan sana?
Ketika dunia sedikit tak ramah, aku hanya ingin pulang kerumah, meskipun aku tak tau arah.
Dunia terlalu jahat untuk mereka yang selalu bermimpi bahwa semuanya akan baik baik saja, nyatanya dunia tidak se-menyenangkan itu, ketika kita sudah ramah dan bersikap baik, dunia justru menunjukan sisi yang jahat, lantas apa aku juga akan jahat karena di paksa dunia?
-Semesta
120 notes · View notes
calendlaa · 2 months ago
Text
Beberapa orang mungkin diminta singgah oleh Tuhan ke hidup kita untuk menjalankan misinya. Ada yang misinya menjadi penyemangat di kala kita sedang redup-redupnya. Ada yang hanya sebagai teman untuk mengisi kesepian. Ada yang sebagai buku untuk kita baca dan menemukan banyak pelajaran di sana. Dan barangkali, ada yang menjadi penolong kita, entah berkontribusi dalam pertolongan apapun.
Begitu juga dengan diri kita-yang juga punya berbagai macam misi untuk dititipkan di kehidupan orang lain.
11 notes · View notes
irawanyusuf · 2 years ago
Text
Dalam perjalanan menuju dewasa, lalu tua, sedikit-banyak kita akan menyadari bahwa setiap orang akan terluka oleh berbagai sebab.
Namun luka, akan sembuh bukan oleh waktu, tetapi oleh penerimaan dan keikhlasan. Dan yang membuat kita tumbuh bukan lari, tapi keberanian untuk menghadapi.
283 notes · View notes
mnurulwathoni · 11 months ago
Text
Tumblr media
Untukmu yang telah suka hati menawarkan peta baru untuk dituju bersama aku ucapkan terimakasih ..
Tidak ada kesiapan untuk perjalanan panjang denganmu, aku hanya bisa melindungimu dengan ragaku dulu selama dalam perjalanan panjang ini..
Tapi nanti setelah kereta ini berhenti selamatkanlah rasa itu dengan memilih dan memutuskan untuk terus bersama..
Karena bahagia itu untukmu aku tujukan ...
SUDUT PANDANG JILID 2
67 notes · View notes
guratpena · 1 month ago
Text
berkepak
tetap berkepak meski mungkin tidak dapat terbang. setidaknya bergerak untuk meninggalkan posisi sebelumnya.
tetap berkepak meski mungkin tidak dapat terbang. setidaknya berupaya untuk mengubah keadaan.
tetap berkepak meski mungkin tidak dapat terbang. setidaknya berharap untuk akhir yang indah.
tapi sungguh. aku ingin terbang.
12 notes · View notes
ikansawah · 2 months ago
Text
Hati Itu Milik Tuhan
Kamu pernah menyembunyikan cerita orang lain dari penglihatanmu agar tak ada rasa iri ataupun kesal ketika melihatnya?
Aku?
Aku tentu saja pernah dan masih ku sembunyikan sampai sekarang. Bahkan bisa terbilang tak hanya satu dua cerita, bisa jadi ada belasan cerita.
Aku hanya ingin melihat segelintir cerita orang yang masih ku hormati, ku segani dan ku anggap baik-baik saja. Selebihnya, mungkin sudah tak ada ruang berlebih untuk mereka di dalam memoriku.
Lalu, kamu yakin ceritamu tak ada yang menyembunyikannya?
Bisa saja dan itu pun hak mereka untuk melihatnya ataupun melewatkannya. Bagi mereka yang melihat, terkadang hanya merupakan rasa penasaran apakah yang dilihatnya sedang bahagia atau bersedih. Sebagian lagi yang melihatnya bila mereka menghargaimu dan menyeganimu, tak jarang akan masuk sebuah opini ataupun sekedar memberikan tanda hati.
Apa yang membuatmu menyembunyikan mereka?
Entahlah. Sulit ku jabarkan.
Bisa jadi agar perasaanku lebih tenang dengan tak lagi mengetahui keseharian mereka.
Sekitar dua tahun lalu semuanya berawal. Aku mulai memutus beberapa celah yang memungkinkan ku mengetahui setiap titik nadir mereka berjalan di muka bumi.
Bagiku, silahkan mereka mengetahui tentang hidupku, namun sebaliknya aku tak lagi peduli dengan hidup mereka.
Lalu, bila suatu saat keadaan sudah benar-benar membaik, apakah kamu akan membuka kembali hatimu untuk memperhatikan kehidupan mereka?
Lagi-lagi, hati itu milik Tuhan. Seketika aku membanggakan pencapaianku ataupun kebersamaan ku, Tuhan akan membalikkan semua dengan begitu mudah. Maka dari itu, mungkin hanya sekedarnya. Ya, sekedar saja.
Tapi, apakah ada rasa kamu ingin semuanya seperti dulu?
10% ya, 90% sisanya ku putuskan akan lebih tenang seperti yang sekarang.
Seiring waktu berjalan, manusia berubah. Namun ada juga manusia yang masih sama seperti awal dia memulai. Bagi mereka yang berubah, ku doakan agar perubahan itu membawa manfaat untuk mereka. Lalu sisanya yang masih sama seperti awal, ku doakan agar tetap menjadi manusia yang memanusiakan manusia.
Lucu bukan? Tentang bagaimana Tuhan bekerja atas hidupmu. Sekecil saja kesombongan tumbuh di hatimu, Ia akan segera mengujimu baik dengan semua kenikmatan ataupun kesengsaraan.
Percayalah, tak ada yang tak mungkin bagi Tuhan.
-ikansawah141224
8 notes · View notes
iqblfaahrzl · 2 months ago
Text
Pada dasarnya manusia itu baik. Namun belum tentu "benar".
10 notes · View notes
hanifahira · 1 month ago
Text
Ada yang bekerja demi sesuap nasi sementara yang kenyang mengeluh tentang makanan yang hambar, ada yang ingin punya pasangan sementara yang punya justru tidak menghargainya, ada yang kehilangan orang yang disayanginya manakala yang masih ada justru mengeluhkan tentang mereka.
Begitulah manusia,tidak pandai bersyukur dengan yang sudah dimilikinya padahal apa yang dimilikinya bisa jadi adalah apa yang sedang diperjuangkan orang lain.
Tumblr media
7 notes · View notes