#manusia
Explore tagged Tumblr posts
Text
Untukmu yang telah suka hati menawarkan peta baru untuk dituju bersama aku ucapkan terimakasih ..
Tidak ada kesiapan untuk perjalanan panjang denganmu, aku hanya bisa melindungimu dengan ragaku dulu selama dalam perjalanan panjang ini..
Tapi nanti setelah kereta ini berhenti selamatkanlah rasa itu dengan memilih dan memutuskan untuk terus bersama..
Karena bahagia itu untukmu aku tujukan ...
SUDUT PANDANG JILID 2
67 notes
·
View notes
Text
Terkadang,,,
Kita hanya butuh didengarkan, bukan penghakiman.
Itulah mengapa pentingnya kita perlu melihat sosok di depan mata saat bercerita pada manusia. Jangankan yang mampu berbicara, yang diam saja pun belum tentu bisa menjaga rahasia. Yang diam saja pun belum tentu tak mampu menggerutu. Yang diam saja pun belum tentu mampu kuat menerima setiap kata.
🍂
21 notes
·
View notes
Text
Menangislah jika itu bisa membuatmu tenang. Jangan ditahan. Tidak apa apa, bersedih itu hal yg wajar untuk kita yg hanya manusia biasa..
#pekanbaru#esbatubulet#menangis#kisah sedih#kata sedih#Wajar#manusia#quote#life quote#renungan#kata bijak#quote bijak#motivasi#tulisan#quoteoftheday#tenang#nyaman#self reminder#selfreminder#pengalaman#pengingatdiri#self improvement#note to self#catatan#quotes#tumblr fyp#fypage
22 notes
·
View notes
Text
Jika aku adalah manusia paling rumit, lantas apa aku tidak boleh untuk sekedar tenang meskipun dalam waktu singkat selayaknya ombak di lautan sana?
Ketika dunia sedikit tak ramah, aku hanya ingin pulang kerumah, meskipun aku tak tau arah.
Dunia terlalu jahat untuk mereka yang selalu bermimpi bahwa semuanya akan baik baik saja, nyatanya dunia tidak se-menyenangkan itu, ketika kita sudah ramah dan bersikap baik, dunia justru menunjukan sisi yang jahat, lantas apa aku juga akan jahat karena di paksa dunia?
-Semesta
113 notes
·
View notes
Text
Beberapa orang mungkin diminta singgah oleh Tuhan ke hidup kita untuk menjalankan misinya. Ada yang misinya menjadi penyemangat di kala kita sedang redup-redupnya. Ada yang hanya sebagai teman untuk mengisi kesepian. Ada yang sebagai buku untuk kita baca dan menemukan banyak pelajaran di sana. Dan barangkali, ada yang menjadi penolong kita, entah berkontribusi dalam pertolongan apapun.
Begitu juga dengan diri kita-yang juga punya berbagai macam misi untuk dititipkan di kehidupan orang lain.
11 notes
·
View notes
Text
Yang berbahaya hanyalah yang berdampak pada kita. Kalau tidak berdampak atau berpengaruh, seberat sebuas apapun tidak akan berarti apa-apa.
#quotes#quote#life#motivasi#positif#reminder#self improvement#selfreminder#self awareness#self love#integritas#kredibilitas#amanah#jujur#bijaksana#kata bijak#kutipan#nasehat#attitude#pemimpin#wisdom#mindset#positive vibes#relationships#manusia#pelajaran hidup#lifehack#lifestyle#real life#media sosial
14 notes
·
View notes
Text
Dalam perjalanan menuju dewasa, lalu tua, sedikit-banyak kita akan menyadari bahwa setiap orang akan terluka oleh berbagai sebab.
Namun luka, akan sembuh bukan oleh waktu, tetapi oleh penerimaan dan keikhlasan. Dan yang membuat kita tumbuh bukan lari, tapi keberanian untuk menghadapi.
#tulisan#hidup#quote#pengingat#perspektif#sudut pandang#pov#self reminder#manusia#life#luka#ikhlas#tumbuh#lari#irawanyusuf
282 notes
·
View notes
Text
Anthropomorphism
Pernah merasa sayang atau suka pada binatang karena tingkahnya yang konyol? Apalagi ketika mereka mulai bertingkah manja dan menggemaskan seperti bayi yang polos? Itulah antropomorfisme. Kecenderungan kita melekatkan emosi pada spesies atau benda lain yang bukan manusia.
Pada awalnya konsep ini mungkin terkesan sederhana dan tidak melukai siapapun. Saat anak kecil memukul atau menindih hewan peliharaan, orang tua sering berkomentar, "Jangan, adik kalau dipukul kan juga sakit!" Anak-anak kemudian belajar bahwa hewan sama seperti manusia. Mereka kemudian belajar bahwa hewan bisa merasa senang, marah, dan bosan seperti manusia. Sayangnya, ada hal penting yang luput dari proses pembelajaran ini. Manusia dan hewan tidak berpikir dan berproses dengan cara serupa. Pemaksaan untuk melekatkan sifat-sifat manusiawi pada hewan adalah sesuatu yang berbahaya.
Contoh sederhananya, kita sering menilai tingkah tertentu hewan sebagai 'bahagia' atau 'tersenyum', padahal nyatanya mereka sedang marah atau takut. Beberapa contoh yang pernah viral di internet misalnya tentang beluga yang dikira sedang 'bermain' tetapi ternyata marah pada anak-anak (bisa dibaca di sini) atau kungkang yang terlihat imut karena mengangkat tangannya padahal itu merupakan postur defensif (video singkat bisa dilihat di bawah). Mungkin ada banyak contoh lain yang belum saya ketahui, tapi pesannya sama; kita tidak bisa menerapkan standar manusia pada spesies lain.
Banyak orang merasa bisa 'melindungi' dan memberikan hidup yang baik pada hewan-hewan liar dengan standar yang kita terapkan pada hewan peliharaan atau diri sendiri. Padahal, masalahnya tidak sesederhana itu. Setiap hewan memiliki kecerdasan yang berbeda. Mereka berpikir dan berkomunikasi dengan cara unik. Salah satu informasi yang bisa menyadarkan kita adalah bagaimana paus berbicara dengan dialek serta aksen khas.
Paus adalah mamalia laut yang sangat cerdas. Penelitian bertahun-tahun menunjukkan bahwa kelompok paus yang hidup di daerah tertentu berbicara dengan dialek yang sama. Jadi, kita bisa menerka paus ini berasal dari mana berdasarkan caranya bernyanyi. Lebih gilanya lagi, orca atau paus pembunuh bahkan bisa belajar dan meniru bahasa lumba-lumba! Tetapi masih banyak orang yang merasa mereka hanya sekumpulan ikan besar yang sekadar hidup untuk makan dan berenang!? (Saya sisipkan satu video keren mengenai hal ini).
youtube
Bila kita menangkarkan binatang-binatang sosial yang cerdas ini dalam sebuah kolam kecil, bayangkan betapa depresinya mereka. Hewan sepintar ini dikurung dalam ruangan kecil tanpa stimulasi? Bagaimana kalau manusia yang dipaksa hidup dalam satu ruangan kecil seumur hidupnya? Apakah itu yang dimaksud dengan melindungi?
Saya bisa menceritakan berbagai macam hal menakjubkan lain tentang hewan-hewan di sekitar kita. Bukan hanya itu, tanaman pun menyimpan sejuta cerita yang tak kalah mengagumkan. Saya akan beri tahu satu yang paling keren. Tanaman tomat bisa berkomunikasi satu sama lain. Ketika ada beberapa tanaman yang diserang hama, tanaman-tanaman tomat lain di ladang yang sama akan memproduksi zat yang menangkal hama tersebut!? Dan kita manusia menganggap mereka hanya dedaunan yang tak bisa apa-apa!? (salah satu jurnal yang membahas tentang hal ini bisa di baca di sini).
Pengetahuan semacam ini seharusnya membuka mata kita. Makhluk hidup lain, entah hewan maupun tanaman, masing-masing memiliki hidup-kecerdasan-kemampuan yang unik. Walau bagi kita mereka mungkin hanya binatang atau pohon yang remeh, sangat mungkin mereka memiliki kemampuan yang terasa seperti superpower bagi manusia.
Sedikit bergeser sudut pandang, antropomorfisme juga boleh dibilang merupakan salah satu alasan kuat mengapa manusia lebih peduli dengan binatang peliharaan dibandingkan hewan liar. Kita merasa hewan bermata besar, berbulu halus, dan berkelakuan sesuai kemauan adalah jenis peliharaan ideal. Jika binatang ini berlaku 'nakal' atau 'jahat', berarti mereka bukan 'teman' yang baik. Menurut saya pemikiran ini absurd, memang mereka berevolusi untuk hidup berdampingan dengan manusia. Namun, sungguh aneh kalau kita memaksakan seluruh standar manusia kita untuk mereka. Lebih jahatnya lagi, kita hanya peduli pada hewan yang sesuai dengan standar itu. Jika ada hewan buas menakutkan, dibunuh tidak apa-apa. Tetapi kalau ada anjing atau kucing terluka, semua orang berbondong-bondong fundraising. Bukan hanya pada manusia lain, ternyata pada spesies lain pun kita juga rasis (speciesism lebih tepatnya).
Mungkin orang kemudian berargumen, ada juga lho orang yang suka memelihara hewan liar. Kan itu bukti bahwa hewan tidak harus imut? Anda perlu mempertanyakan ulang motif dan pola pikir manusia. Kebanyakan orang yang suka hewan liar cenderung merasa berkuasa atau dominan jika bisa menangkap/membunuh/menjinakkan hewan-hewan tersebut. Jadi, ini adalah upaya menundukkan spesies lain, satu hal yang berbeda dengan topik utama kita. Dari sudut pandang antropomorfisme, manusia justru melakukan hal ini karena hewan-hewan liar tidak terlihat seperti kita. Manusia merasa perlu menaklukkan makhluk eksotis untuk menunjukkan dominasi tanpa merasa bersalah atau kasihan. Itu juga sebabnya kita merasa lebih iba pada orangutan dibandingkan macan atau badak yang hendak punah, bukan?
Saya tidak menyangkal bahwa secara naluri, manusia memang lebih tertarik pada hewan yang lucu. Namun, memahami 'kelemahan' ini seharusnya membuat kita lebih bijak dalam menjalin hubungan dengan berbagai spesies lain di bumi ini. Masih ada terlalu banyak hal yang misterius dan hebat tentang mereka. Ironisnya, kita lebih sering mencoba melekatkan dengan paksa segala hal yang 'manusiawi' pada binatang. Sampai kapan kita hendak memaksakan standar bodoh itu pada berbagai macam keunikan mereka? Bukankah katanya kita adalah spesies yang paling pintar?
15 notes
·
View notes
Text
Sekiranya aku memilih menyerah
Atau aku yang berteriak pada dunia
"Aku tidak kuat, semesta."
Mungkin mereka menyebutku orang gila
Manusia sinting yang berakal pendek
Disebutnya, "Baru begitu saja."
Seakan-akan mereka mengenalku
Ketika diriku tak tahu siapa aku sebenarnya.
8 notes
·
View notes
Text
Untuk semua ketidak beruntungan yang lalu, aku putuskan untuk tetap berterimakasih karena dalam perjalanan penuh liku itu di sanalah aku sedang merasa sedekat-dekatnya denganmu Allah.
Puncak dari segala kecewa itu adalah ketika kau memilih berserah, dan saat itulah kau benar-benar menjadi manusia dan saat itu pula satu-satunya yang kau punya hanya Allah.
Tidak semua takdir akan selalu sama, karena perbedaan jalan hidup adalah bentuk salah satu ujian juga, apa kau akan bersyukur atau akan menyalahkan tuhan atas semuanya, dan apa kau tau siapa yang sedang mengujimu? Allah.
Untuk hidup ini aku persembahkan duniaku yang kadang aku sendiripun tak mengerti mengapa? Selama ragaku atas nama hambamu serumit apapun jalan hidupku aku tidak akan pernah kenapa-kenapa ya Allah.
Untuk sesuatu yang baik-baik semoga lekas menemukanku, cukup dekatkanku selalu dengan apa-apa yang tuhanku menyukainya, karna bahagia manalagi bisa disebut bahagia jika tampa ada terselip namamu, Allah.
Sungguh aku ingin mencintaimu sedalam engkau mengetahui isi hatiku yang terdalam, aku mencintaimu aku mencintaimu dan aku mencintaimu, Allah.
Aku menulis ini dengan sedikit airmataku terjatuh, sebagai saksi betapa hati dan jiwaku membutuhkanmu, Allah.
SUDUT PANDANG JILID 2
128 notes
·
View notes
Text
Menakutkan
Hal yang paling menakutkan yang bisa dilakukan oleh manusia adalah ketika mereka berhenti untuk belajar.
Ketika mereka berhenti untuk memahami, atau berusaha memahami.
Baik memahami perasaan mereka sendiri maupun orang lain.
Berhenti mempelajari hal-hal yang mereka belum ketahui atau hal-hal yang mereka sukai.
Berhenti memahami perasaan apa yang sebenarnya sedang mereka rasakan, tepatkah perasaan itu untuk dirasakan?
Atau berhenti untuk belajar dari kesalahan-kesalahan yang telah mereka lakukan.
Akhirnya,
Mereka pun mati.
Karena mereka tidak bertumbuh,
Mereka berhenti, karena sudah mati.
Mati rasa, mati hati, mati akal.
4 notes
·
View notes
Text
Berhadapan dengan manusia terkadang terasa melelahkan. Mungkin sejatinya harus dipahami, bahwa manusia bisa menjadi ujian untuk manusia yang lainnya. Bahwa akan selalu ada takdir yang beririsan satu sama lain. Akan selalu ada peran dan tanggungjawab yang selalu membatasi kebebasan yang kita inginkan. Yah, pada dasarnya menjadi manusia itu berarti kita harus belajar. Akan ada saatnya kita bercermin lewat pantulan manusia lain untuk mengkoreksi diri, menjadi lebih baik.
Menjadi manusia harus siap dengan segala bentuk penerimaan. Suka atau tidak suka, akan selalu ada ego yang menjerit atau hati yang terisak. Sesak.
Adakalanya... Kita disakiti, atau kita menyakiti. Disembuhkan, atau kita yang menyembuhkan. Harus mengerti orang lain, tapi sekaligus harus mengerti diri sendiri.
Nyatanya masih harus banyak belajar, harus dilatih lagi sikap penerimaannya, harus berusaha menjalani peran dan tanggungjawabnya. Lagi-lagi, selamat bebenah wahai diri. Tangerang | 14 Agustus 2023 | 19.47 WIB [19]
48 notes
·
View notes
Text
Penyesalan ku kali ini adalah, aku menyesal karena telah mengenalkan bagaimana cantiknya langit ke kamu. Karena setelah itu, setiap kali aku menatap langit, aku justru kembali mengingat mu.
-Semesta
118 notes
·
View notes
Text
Ada satu momen dimana kita seperti bukan diri kita. Ada satu waktu kita menjelma manusia aneh. Manusia yang paling banyak masalahnya, manusia yang paling banyak bebannya.
15 notes
·
View notes
Text
“Keluh kesah orang-orang berdosa (menyesali dosa-dosanya) lebih disukai Allah daripada KEAGUNGAN ORANG-ORANG yang mengagungkan-Nya.”
(Kitaab Al-Lataa’if Fil-Waa’iz)
#pendosa#muslim#quote#quotes#islam#real life#lifestyle#self reminder#selfreminder#self awareness#self love#self care#renungan#nasehat#hijrah#kejahatan#attitude#adab#pengembangan diri#istiqomah#manusia#muslimah#taubat#hijab#jilbab#inner beauty#deen#islamic quotes#islamicreminder#tawakkal
7 notes
·
View notes