#memaknaiperjalanan
Explore tagged Tumblr posts
penaimaji · 2 days ago
Text
Temanku Menikah
Gimana ya perasaanmu, ketika kamu berteman dengan seseorang, kamu mengenal betul bagaimana sifatnya, bagaimana akhlaknya. Kamu bisa menilai dia orang yang baik perangainya, baik agamanya, rajin beribadah, tidak pacaran, lika-liku perjalanan menemukan jodohnya. Kemudian.. setelah beberapa tahun, kamu melihat dia menikah dengan seseorang yang baik pulaaaa.
Ternyata bisa seterharu itu rasanyaa. Meski jauh, melihat foto-fotonya saja sudah turut berbahagia. Semoga selalu dilimpahi keberkahan, ketenangan, dan rahmat-Nya. Semoga tak lupa untuk melibatkan Allah dalam setiap badai dan prahara, saat bahtera mulai mengarungi samudera.
Selamat menikah teman baikku. Bersiaplah meneruskan estafet perjuangan peradaban Islam, serta tak gentar menegakkan tauhid. Mencetak dan mendidik generasi rabbani yang perjuangannya tentu melelahkan.
Jangan lupa.. Ketika menikah itu menyempurnakan separuh agama, sebesar itu pula ujian yang insyaaAllah mendatangkan pahala. Baarakallahu lakuma wa baaraka 'alaikumaa wa jama'a bainakumaa fii khaiir🫶
Jakarta, 26 Februari 2025 | Pena Imaji
30 notes · View notes
dianesstari · 7 years ago
Text
Tumblr media
Mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan?
Malam kemarin asrama heboh dengan istilah “kaburamaqtan” yang dicurhatkan anak-anak santri ke saya. Mam, itu toh kakak osis “kaburamaqtan” semua. Kaget! Mata sedikit membesar dengan kening berkerut. “Kok bisa sayang?” Saya masih belum connect sama curhatannya. Yang lain menimpali. Iya mam, “ masa tadi di kasi berdiriki semua sambil pegang buku tafsir jalalain sampai selesai bacaan surah Al-Mulk. Terus, terus? Saya masih mencoba menggali masalahnya, mendengarkan mereka satu persatu. Mendadak asrama jadi pasar karena curhatan massal mereka.
Kakak osisnya lagi rapat di mesjid, jadi mereka bebas mengadukan semua perasaannya ke saya. Bayangkan gimana serunya mendengar curhatan mereka yang serba unik. Ada yang mengeluh karena sakit, ada yang mengadu lagi bombekan, ada yang mengeluh kehilangan barang, ada yang menangis rindu sama orang tua, ada yang di gap sama kakak kelasnya juga ada yang dikira deka-deka (Istilah kakak ade, anak pesantren pasti tahu ini) dan seabrek pengaduan mereka yang kadang saya tanggapinnya senyum-senyum. Abis ekspresi mereka lucu kebangetan, hehehe.
Tapi yang paling heboh yah tema “kaburamaqtan” itu tadi. Lanjut yah, jadi mereka ini merasa diperlakukan tidak adil sama kakak osisnya karena diberikan hukuman terlambat ke mesjid sholat berjamaah. Padahal mayoritas yang mendapat shaf paling belakang karena masbuk itu justru kakak osisnya. “Huh, Mam. Itu kakak osis na suruhki pergi sholat berjamaah tepat waktu tapi dia sendiriji yang terlambat, “kaburamaqtan.”
Saya baru paham ternyata yang mereka maksud itu potongan ayat di surah As-shaff,
“Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan.”
Saya langsung merinding pas membaca ulang surah ini. Saya teringat selama ini dengan begitu pedenya membagikan tulisan-tulisan bernada kebaikan. Ya Salam, serasa ditampar 😢😢😢 . Sudah sejauh mana kata-kata itu berdampak untuk kebaikan sendiri?
Jangan sampai tulisan itu berhenti di #selfreminder, namun tak pernah membekas sampai ke hati sendiri. Semangat berbagi untuk orang lain namun diri sendiri entah kemana ruhnya. Nyawa kebaikannya seperti menguap ke udara. Sama seperti lilin yang hanya mampu menerangi sekitarnya namun melelehkan dirinya sendiri.
Perjalanan kali ini, saya belajar untuk lebih berhati-hati, berbagi kebaikan itu memang sebuah tujuan yang mulia. Namun alangkah indahnya lagi jika setiap kata yang kita bagikan adalah sesuatu yang lebih dulu kita khatamkan. Mengajak orang berbuat baik? Maka diri sendiri dulu yang diajarkan untuk berbuat baik. Walaupun bukan berarti harus baik dulu baru berbagi kebaikan. Semuanya berjenjang. Tidak mungkin kan selamanya kita membagikan apa yang tidak kita miliki? Terus belajar untuk bisa sampai ke tahap itu karena saya yakin di balik setiap kata-kata kebaikan ada usaha dan perjuangan untuk bisa sampai kesana.
Ketika dapat notification, privat message, direct message, chat dari orang, “Wah Masya Allah mbak keren loh tulisannya. Kak, noted banget nih. Subhanallah ukhti makasi sudah diingatkan.”
Disitu kadang saya merasa sedih. Apakah diri saya sudah benar-benar melakukannya? Atau hanya tertinggal sebagai pemanis kata?
“Dan yang paling aku takutkan, ketidakmampuanku berdiri di atas kata-kataku sendiri.”
Makassar, 9 November 2017
📋 @dianesstari
🎨 @shintamalia
#30dayswritingproject
#memaknaiperjalanan
#berdayabertumbuh
69 notes · View notes
shintamalia · 7 years ago
Photo
Tumblr media
Perempuan itu sesenggukkan, mempertanyakan banyak hal kepada Tuhan. Bagaimana mungkin sebuah pertemuan hanya meninggalkan luka? Bagaimana mungkin ditumbuhkan jika hanya untuk dipatahkan? Ah, bagaimana mungkin Tuhan mempermainkan perasaan manusia semudah itu? Meskipun pertanyaan itu telah beranak pinak, nyatanya dia tak kunjung mendapat jawaban. Mencoba rasional memang sulit di saat-saat seperti ini. Namun, perempuan itu tak ingin memperparah lukanya, dia mencoba mengubah sudut pandang. Mencoba mengambil makna dari setiap kejadian. Kemudian, dia mendapati bahwa melepaskan adalah yang terbaik. Beberapa perasaan memang tak harus berbalas, iyakan? Hati yang patah, tentu akan sembuh pada waktunya. Ruang-ruang hati manusia tentu tidak akan pernah kosong. Sekarang perempuan itu telah berjalan begitu jauh, meninggalkan kenangan. Tuhan nampaknya sedikit demi sedikit telah memberikan jawaban. Laki-laki itu mungkin tidak cocok untuknya, atau dia yang tidak cocok untuk laki-laki itu. Entahlah. Yang jelas, mata manusia hanya menjangkau luarnya saja, dia hanya mampu menerawang hati orang lain. Maka tak jarang cinta membutakan. Tapi Tuhan tau semuanya. Perempuan itu telah tumbuh dengan luka yang telah hampir sembuh seutuhnya, mengambil begitu banyak pelajaran. Tidak ada yang perlu disesali. She deserves more than him, so does the man. 😃 Kalian taukan lirik lagu silampukau? " Cinta memang tak perlu berbalas. Tak usah mengemis dan memelas" 🎻 written by @shiinta.amalia - designed by @dianesstari #30dayswritingproject #memaknaiperjalanan #berdayabertumbuh #perasaan #02/'12
16 notes · View notes
jumrawati · 5 years ago
Text
Hak Orang Lain
Tumblr media
Sehari ini uang teramat pas-pasan untuk sebuah perjalanan panjang yang tak lagi bisa ditawar berangkatnya. Aku memesan transport online setelah menelaah semua titik termurah, akhirnya ketemu harga 65k diantara 70-80an dengan nama alamat yang dituju. Dengan segenap macet-macetnya, melampaui sejam, bapak sopir membuka percakapan mendebarkan.
"Mbak, titiknya udah sampai sini. Sementara tujuannya masih jauh ke depan".
Perasaanku mulai tak enak yang coba kusamarkan dengan tenang.
"Iyakah pak? padahal nama alamatnya udah sesuai titik" aku mencoba menawar keberuntungan.
"Iya mbak, cuman memang ternyata itu titik yang salah. Tempatnya masih jauh mbak, kalau bapak anter sampai dalam, kasian bapak rugi mbak"
"Terus gimana baiknya pak?" Aku bercemas-cemas harap.
Mobil berhenti kemudian, memperjelas situasi. Meminta aku menambah titik baru. Diantara hati yang tak enak berbaur pikiran yang tak karuan mengingat uang di dompet, batinku mendumel mengutuk kelakuan orang perkotaan yang tidak mau rugi, namun kesadaran sempat-sempatnya marajuk "Jum, ini haknya si bapak, jangan ditahan".
Aku terenyuh, menambah titik baru, membayar tol, membayar uang masuk, 87k. Campur marah, campur sedih, campur haru. Untuk menuju perjalanan 30 jam itu dengan uang 13k melintas provinsi, se incipun tak bergeser dari memoriku.
1 note · View note
Text
Tumblr media
Apakah setelah hujan akan selalu ada pelangi?
Tidak. Pelangi tidak selalu hadir setelah hujan reda.
Bisa saja justru angin topan yang datang setelah gerimis singkat. Mungkin malah disusul awan abu-abu yang membuat gelap. Meski begitu, cahaya akan selalu ada. Dalam episode hidup yang membadai penuh gemuruh sekalipun, cahaya akan selalu ada. Siap mengarahkan kita ke jalan paling sempurna.
Am. 040123.
#pertanyaanpertanyaandikepala
#30hbc2304
#30haribercerita2023
#memaknaiperjalanan
2 notes · View notes
kadialwa · 4 years ago
Text
"Semua telah Allah atur"
Ada satuhal yang harus kita pelajari dari perjalanan ini...
Bukan tentang sebuah kegagalan ataupun kemenangan melainkan tentang sebuah ikhtiar yang kita tempuh,
Karna jika bicara tentang kegagalan orang yang sukses pun ia bisa berhasil karena belajar dari kegagalannya.
Mari kita sama-sama belajar, tidak semua yang kita inginkan adalah hal terbaik untuk maslahat hidup kita, maka ikhtiar dan ikhlas adalah kunci utamanya...
Aku pernah dengar sebuah kajian yang di sampaikan ustadz Adi hidayat katanya, :
"Ketika Allah menakdirkan ke tempat yang kita inginkan tiba-tiba Allah belokkan ke arah lain, bagaimana memahaminya?...
Kadang jalan kehidupan yang Allah tetapkan bukan harus sesuai dengan apa yang kita inginkan
Di belokkannya ke arah lain karena Allah tau di sana bukan maslahat kita.
Ada yang lebih kita butuhkan yang mungkin saja harus kita cari di tempat lain".
karena mungkin Allah punya rencana yang lebih indah dari sekadar angan mu
#memaknaiperjalanan
#ikhtiarlillah
1 note · View note
ulfiaana · 5 years ago
Text
Sekali dalam Hidup
Segala hal yang kita keluhkan tentang hidup, entah itu pekerjaan atau kehidupan itu sendiri, ternyata hanya sebuah hal kecil yang tak ada apa-apanya saat berbicara tentang kematian. Teman, mati itu hanya sekali, kita hidup setiap hari. Satu kali itu yang akan menentukan kita untuk masuk ke kehidupan selanjutnya yang entah seperti apa.
Keluhan-keluhan tentang menderitanya hidup hanya karena banyak hal tak sesuai rencana itu, seperti keluhan kosong tak tau diri, saat diri merasa mati itu semakin dekat, sedang hati menyadari bahwa nikmatnya Allah izinkan untuk hidup hingga saat ini adalah nikmat terbesar. Nikmat Allah berupa waktu untuk memperbaiki segala hal yang tak kita usahakan selama ini. Untuk berbuat lebih banyak lagi.
Temanku, kematian itu begitu dekat, kita tak tau jatah waktu kita masing-masing. Andaikan kita tau, mungkin kita hanya akan hidup dalam ketakutan dan melakukan kebaikan sebanyak mungkin untuk menghadap kepadaNya sambil tersenyum dengan air mata menggenang. Temanku, kematian itu begitu dekat, hingga suatu hari kita terbangun dalam keadaan tak lagi memiliki kesempatan. Kalaupun bisa menangis, kita tau tangisan tak mampu mengembalikan kita yang telah kembali kepadaNya.
Tak ada yang menjanjikan kita mampu hidup abadi di dunia ini. Jatah hidup kita mungkin berbeda-beda. Kita mungkin juga sedang menunggui waktu untuk tiba giliran kita kembali kepadaNya pula. Temanku, semoga Allah selalu menuntun kita kedalam jalanNya. Wahai jiwa yang tenang, semoga kita kembali kepadaNya dalam keadaan hati yang ridho dan diridhoiNya, hingga Allah sendiri berkata, masuklah ke dalam golongan hamba-hambaKu, dan masuklah ke dalam surgaKu.
Ponorogo, 4 Maret 2020
Rizka Ulfiana, 22 th
0 notes
penaimaji · 13 days ago
Text
Sandwich Gen
Orang-orang yang mengalami bagaimana struggle-nya menjadi sandwich gen, tentu bukan hal yang mudah. Sudah berapa kali derai air mata jatuh, merasa lelah, drowned dan lain sebagainya. Semua itu wajar, rasa manusiawi yang hadir dan dikontrol oleh perasaannya.
Manusia dikaruniai akal dan perasaan. Sebuah rasa itu akan hadir secara fitrah di hati kita. Sedangkan akal bisa kita bentuk dengan ilmu (atas izin Allah). Allah mampu menenangkan perasaan gundah kita, ketika kita berusaha untuk mengisi akal pikiran dengan ilmu.
Itulah kenapa, pentingnya kita belajar. Seberapapun ilmu yang kita punya, kita tetap harus terus belajar, datang ke kajian, mendengarkan nasihat-nasihat yang memang seharusnya menjadi makanan sehari-hari kita.
Menuntut ilmu itu tidak berhenti ketika kita lulus dari pesantren. Tidak pula berhenti ketika sudah belajar dan mengenal ilmu agama.
Teringat pekan kemarin, saat aku menjelaskan materi tentang Allah Al-Muhyi, Allah Al-Mumit ke anak-anak, tak kuasa menahan air mata yang terbendung. Allah mampu menghidupkan dan mematikan makhluk-Nya. Namun tidak hanya jasad, melainkan juga hati.
Hati manusia itu bisa mati, apabila tidak diisi dengan ibadah dan amal shalih. Hati itu bisa mati, apabila dibiarkan lalai begitu saja. Sungguh, nasihat terasa begitu indah ketika kita mau menerimanya dengan lapang.
Inilah kenapa alasannya, sampai sekarang, aku begitu nyaman menjadi guru. Bukan hanya tentang mengajar, justru disanalah aku turut serta menasihati diriku sendiri. Rasa tawakkal, percaya, bahwa apa-apa yang kita usahakan, yaitu untuk meraih ridha Allah, insyaaAllah akan diganti. Wallahi, Allah akan ganti dengan yang lebih baik.
Seberapa banyak narasi negatif tentang sandwich gen di luar sana, aku akan terus meyakini sebagai seorang muslim; bahwasannya apa yang sedang dijalani hari ini, merupakan jalan pahala bagi kita. Sedekah bisa menolak bala. Sedekah yang paling baik ialah kepada keluarga.
Kita memang tidak bisa memilih takdir, namun kita bisa memilih, jalan pahala mana yang ingin kita raih? Adakah hati kita bersyukur ketika diuji? Menikmati betapa nikmatnya seorang hamba, ketika dekat dengan Penciptanya.
Kalau lelah, coba diingat kembali, memangnya apa yang mau dikejar, kalau bukan ridha Allah?
Jakarta, 15 Februari 2025 | Pena Imaji
90 notes · View notes
penaimaji · 9 days ago
Text
Orang Problematik
Kalau jaman sekolah, bahkan kuliah, kamu mudah sekali berteman, berkolega, tanpa ada yang memusuhimu, melakukan banyak kegiatan dan berkompetisi secara sehat. Setelah menikah, jangan heran.. kamu akan bertemu dengan berbagai macam manusia dengan kondisi, latarbelakang, serta masa lalu yang berbeda pula.
Ketika kamu berstatus sebagai siswa/mahasiswa, semua kebutuhanmu disupply orang tua maupun lembaga pemberi manfaat beasiswa, kamu hanya fokus berkegiatan dan berprestasi. Lain halnya ketika kamu bekerja, orang-orang akan berpikir, bekerja, memutar otak, untuk menjalani hari-harinya, memenuhi kebutuhannya, permasalahan di keluarganya, tentu akan terbawa dalam kesehariannya. Tekanannya tentu berbeda.
Maka dari itu, semakin kesini, harus semakin iba sama orang-orang problematik yang sukanya bikin masalah sama orang lain; yang sukanya 'kroyokan' kalau bully orang lain, suka menghasut, gaslighting, suka nyinyir, suka menggunjing.
Casenya.. kamu menjalani hidupmu yang biasa-biasa saja, tapi ada aja orang lain yang tidak suka, dan nyenggol buat bikin drama.
Kayak kamu berpikir.. "ya Allah.. dia kenapa ya? Sesakit apa hatinya? Seperti apa lukanya? Sampai kayanya nggak habis-habis, begini dan begitu pun, suka sekali menyalahkan orang lain."
Kalau kamu bertemu orang jahat di hidupmu, sebenarnya dia tidak jahat. Dia hanya manusia biasa dengan tangki cinta yang kosong.
Seseorang yang tangki cinta dirinya saja kosong, bagaimana ia mau memberikan rasa cinta itu pada saudaranya?
Jadi, tidak apa-apa. Cukup berempati, lalu kamu melanjutkan hidupmu seperti biasa.
Jakarta, 19 Februari 2025 | Pena Imaji
52 notes · View notes
penaimaji · 3 months ago
Text
Ridha Kita
Perjalanan di dunia, terkadang tidak selalu menyenangkan, juga tidak selalu bahagia. Kita tentu tahu, akan ada badai ujian, hingga langit cerah silih berganti. Kehidupan dewasa ini, banyak sekali derai airmata sedih, pun bahagia. Lelah sudah menjadi bagian dari kita. Sakit sudah menjadi teman bagi kita. Kecewa pun sudah menjadi niscaya dalam setiap langkah kita.
Tidak ada sesuatu yang ideal; tidak ada hal-hal yang berjalan mulus sesuai dengan keinginan kita. Tentu saja, kita tidak akan mendapatkan semuanya secara sempurna.
Justru, semua akan menjadi utuh, dan disempurnakan dengan ridha kita; keikhlasan dan kelapangan hati kita.
Memang tidak pernah mudah menjadikan hati kita ridha. Butuh waktu bertahun-tahun untuk terus memupuk dan menyiangi tauhid kita; menjadikan hati lapang atas segala ketentuan dari Allah Tabaaraka wa Ta'ala.
Bagaimanapun, hidup akan terus berjalan. Apabila kita sedih dan banyak menelan kepahitan, ingatlah, bahwa semua itu datangnya dari Allah. Sehingga kita tahu, kemana seharusnya kita mengembalikan setiap urusan.
Jakarta, 1 Desember 2024 | Pena Imaji
104 notes · View notes
penaimaji · 2 years ago
Text
Banyak dari kita lupa, kalau manusia akalnya terbatas. Sehingga tak ingat lagi, kalau Allah Yang Maha Kuasa, punya segala-galanya. Kita tidak boleh mengandalkan diri sendiri, sampai di titik takdir. Manusia hanya berikhtiar, berupaya semampunya, lalu menyerahkan pada Ia
Hati kita kalau ikhlas dan jujur dalam meminta, apa yang tidak mungkin bagi-Nya?
Memintalah dengan sungguh; dengan memperbaiki amal ibadah dan perbuatan secara utuh
Surabaya, 13 Juli 2023 | Pena Imaji
217 notes · View notes
penaimaji · 2 months ago
Text
Cerita Pulkam
Tahun pertama dibuka dengan kumpul keluarga di Sidoarjo dan Surabaya, juga reuni tipis-tipis dengan beberapa teman kuliah dulu di Malang. Ketika perjalanan Surabaya-Malang yang dulunya berasa lamaaaa, eh semenjak tinggal di Jakarta, waktu 2 jam itu biasa ajaaa wkwkkw.
Ya Allah entah kenapa, rasanya rinduuuuuu sekali semasa kuliah. Beberapa tahun berlalu, ternyata cukup lama yaa~ rasa syukur pada Allah.. dikasih teman-teman yang tulus. Dulu sering jatuh bangun, berjuang bareng-bareng :'))) semoga setiap saat tidak berhenti meminta, agar Allah menyertai langkah ini, juga memohon agar dikelilingi orang-orang baik (meski nyatanya ada saja ujiannya). Perjalanan dan perjuangan bersama teman-teman kuliah dulu, terasa begitu membekas. Lama sekali rasanya tidak bersua :'))
Kami berkumpul di salah satu cafe playground. Anakku yang ampuuuuuun biasanya umek, atraksi + full battery sehari 14-15 jam, bener-bener terkondisikan disana. Emak-emaknya 'nyangkruk' sek wkwkwk.
Setelah ngobrol lamaaa, ya Allah.. hidup memang senano-nano itu. Setiap dari kita memiliki perjalanan dengan lika-liku masing-masing. Kalau kita tidak diuji, darimana kita mendapatkan pahala sabar dan ikhlas? Kalau kata salah satu temanku, "Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wasallam diuji, kurang abot yoopo rek? Mosok kene sing akeh duso e kate sante-sante?"
Semakin hari, semakin luas pandangan ini untuk menilai sesuatu yang tidak menyenangkan, menjadi rasa syukur. Ketenangan hati itu datang, justru disaat kita diuji, namun kita memilih tenang, bersabar dengan cara fokus pada diri sendiri, memohon ampunan pada-Nya. Betapa banyak dosa-dosa yang tidak kita sadari.
((Btw setelah tiga tahun ini baru nyadar, kalau cara healing suami dengan jalan-jalan/belanja bertiga (dia, aku, dan bocil). Kalau aku justru lebih mindfull, saat berkumpul bersama keluarga dan teman-temanku😆))
Tulisan yang tersimpan di draft, Malang, 5 Januari 2025
11 notes · View notes
penaimaji · 2 years ago
Text
Iman: Meyakini Janji Allah
Mungkin kalau ditanya sanggup apa enggak mengurus anak, egoku akan menjawab, "Tidak sanggup". Namun, aku sadar ini merupakan peran besar yang mendulang banyak pahala untuk diri —seonggok daging yang amal-amalnya masih berantakan
Tidak semua harus dijawab dengan ego. Tidak semua harus diukur dengan takaran manusia. Terkadang kita hanya butuh satu, yaitu iman (yakin)
Disaat aku merasa hidup ini berat dan penat, aku selalu memohon pada Ia untuk memberiku kekuatan. Sungguh, kita —manusia ini tidak memiliki daya dan upaya, kecuali atas kehendak-Nya
Nikmat Allah sungguh melimpah, namun manusia memang seringkali berkeluhkesah. Semoga kita tak lupa untuk meletakkan iman (keyakinan), bahwa segala sesuatu telah Allah takdirkan untuk kita sebagai anugerah; pelajaran; rasa gembira yang sepaket dengan rasa gundah
Bersyukur, ketika memiliki pasangan yang baik dan pengertian. Sampai terkadang aku balik ke masa-masa manis, asem, asin, pahit jaman masih gadis dulu. Doa spesifik ini memang sungguh bertemu dengan muaranya, masyaAllah alhamdulillah
Perlu lagi kuingat, bahwa tidak semuanya harus dipikir dengan akal pikiran —yang amat terbatas. Barangsiapa yang mengimani janji-janji Allah, semoga Allah limpahkan kesabaran dan ketenangan. Allah akan beri banyak pelajaran untuk kita, agar menjadi pribadi yang lebih baik
Bersungguh-sungguhlah dalam meminta, walau banyak derai air matanya. Terimakasih.. sudah mau berbesar hati melewati setiap perjalanan
Refleksi menjelang dua tahun pernikahan
Sidoarjo, 1 Juli 2023 | Pena Imaji
125 notes · View notes
penaimaji · 2 years ago
Text
Memahami
Setelah hampir satu bulan menjajal medan dan kondisi di Jakarta, kami memutuskan untuk pindah ke kontrakan yang lebih ekonomis for frugal living, juga bisa lebih untuk saving. Aku memutuskan untuk di rumah dulu, menemani tumbuhkembang anak. Kami mencari rumah yang tidak jauh dari tempat suami bekerja, agar tetap dekat dengan keluarga. Yang penting di dalam rumah nyaman, anak masih bisa bermain, tetangga tidak mengganggu (+ tyda julid), juga dekat dengan masjid dan pengajian
Persaingan kerja di Jakarta ini luar biasa. Saat aku berkeliling menikmati suasana kota, di pinggir jalan aku melihat banyak kang servis AC, servis HP, menawarkan pada orang-orang yang lewat. Di rumah pun juga demikian, kulihat ada orang berjalan dari gang menuju gang, menawarkan jasa servis elektronik, jasa wenter, atau jual beli barang bekas. Adapun jasa baby spa, menerima layanan home service saja, karena mereka belum memiliki tempat, dan mungkin masih banyak lagi
MasyaAllah. Aku salut karena mentalnya kuat, punya inisiatif dan berdaya saing. Definisi rezeki harus dijemput, sisanya tawakkal. Semoga Allah mudahkan mereka—juga kita, dan Allah beri kelancaran setiap urusannya
Dulu saat kami tinggal di desa, kami punya beberapa inisiatif lapangan kerja, juga mengabdikan diri untuk beramal. Namun, kebanyakan tidak punya semangat yang tinggi dalam meraih sesuatu. Beberapa masyarakatnya tidak mau keluar dari zona nyaman, sulit diajak kerjasama maupun mengembangkan diri
Mungkin di lain waktu, insyaAllah aku juga akan menceritakan betapa struggle-nya mengajar siswa di daerah, karena banyak faktor internal maupun eksternal yang mempengaruhi minat belajar mereka
Oh iya, balai pelatihan disana saja sedikit peminatnya, sampai mereka diberi uang saku agar mau mengikuti kegiatan tersebut. Intinya mereka ini hanya butuh uang, tapi tidak berpikir jangka panjangnya
Kami pikir-pikir, yang harusnya menggerakkan masyarakat seperti ini memang yang punya modal besar dan punya wewenang, sayangnya tidak bisa diharapkan, justru disana menjadi ladang krpsi. Masyarakat mana peduli, yang penting mereka bisa makan
Begitulah kehidupan, lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya. Setiap orang punya cara berjuangnya masing-masing. Biasanya tergantung latarbelakang setiap individu, karakter, juga lingkungannya
Ada yang mental baja, si ambis yang keras dengan diri sendiri, yang biasanya juga keras dengan orang lain, sering melakukan sesuatu yang high risk, tersettle karena lingkungan, yang sanggup tahan banting mau gimanapun kondisinya
Ada juga yang mental kerupuk, tidak bisa susah sedikit, semua ingin nyaman, dan usaha seadanya, yang tidak mau beranjak dari zona nyaman, selalu merasa cukup dengan apa-apa yang dikerjakan, suka rutinitas berulang. Biasanya sangat berhati-hati melakukan hal yang baru
Ada juga yang mental flexing, yang penting hidupnya aman dari penglihatan orang lain. Rela-relain mengeluarkan over-budget hanya untuk menunjukkan "sesuatu" pada orang lain
Ada juga yang mental pengemis, si beban yang seringnya tidak tahu diri. Entah karena malu bekerja yang biasa-biasa saja atau memang terbiasa manja dengan privilege keluarganya dulu, atau memang pemalas, yang lebih sering mengandalkan orang lain
Paling tidak ketika kita menemui kesenjangan-kesenjangan tersebut, kita bisa lebih memahami dan tidak menilai dari satu sisi saja. Banyak-banyak memberi udzur dan berempati dengan kondisi atau pilihan orang lain
Jakarta, 15 Juni 2023 | Pena Imaji
44 notes · View notes
penaimaji · 2 years ago
Text
Kalau hidupmu seringkali bertemu dengan cerita pengorbanan, barangkali memang disitu cara Allah untuk memberimu jalan dalam meraih pahala
Jadikan perjuangan sekecil apapun, semelelahkan bagaimanapun aktivitasmu, tidak lain ialah untuk beribadah kepada Allah
Beribadah tidak hanya di atas sajadah. Mencari nafkah juga ibadah, bersedekah juga ibadah, berbakti pada orang tua juga beribadah, merawat dan mengurus anak juga beribadah. Bahkan kita tersenyum dan mengucap salam sudah terhitung pahala
Semoga setiap helaan nafas; setiap peluh perjuanganmu hari ini menjadi tabungan pahala di akhirat kelak. Semoga kamu tidak pernah berhenti untuk terus berjuang, memberi manfaat, juga menjalani peran sebaik-baiknya
Buntok, 11 September 2022 | Pena Imaji
212 notes · View notes
penaimaji · 3 years ago
Text
Menujumu
Banyak orang yang under-estimate dengan pernikahan yang melalui proses ta'aruf, termasuk aku salah satunya (beberapa tahun yang lalu). Bagaimana kita bisa tahu aslinya kalau belum kenal? Bagaimana kalau ia bukan orang yang baik? Yah, kurang lebihnya gitulah
Kupikir, menikah bukan hanya tentang dengan siapa kita menikah, tapi bagaimana diri kita sendiri. Kita harus paham apa yang kita butuhkan, apa yang harus kita lakukan, juga kemauan untuk selalu belajar sepanjang perjalanan
Satu hal yang paling penting, yaitu niat menikah untuk ibadah. Bukan tentang siapa yang paling banyak berkorban. Bukan tentang aku aku-an yang sudah begini atau begitu
Bukan soal siapa yang kita kejar, melainkan apa yang kita kejar untuk meraih ridha Allah
Aku selalu meminta doa secara detail, laki2 yang seperti ini, seperti itu, yang aku butuhkan. Namun, apa yang kita terka-terka seringkali membuat kita lupa apa yang seharusnya menjadi tujuan kita
Setelah melewati rentetan perjalanan hidup, aku menemui sebuah persimpangan jalan yang akhirnya aku mantap menujunya
Hingga hampir satu tahun hidup bersamanya, sedikit demi sedikit aku mulai mengerti, mengapa aku meng-iyakan apa yang dulunya tidak aku percaya.
Bahwa kekuatan tawakkal itu nyata. Disaat kita sudah melalui lika-liku hidup, sampai di satu titik kita sadar, bahwa apa yang kita inginkan belum tentu Ia ridhai
Maka dari itu, sebelum meminta sesuatu kepada Allah, mintalah ridha pada Allah. Jemputlah ridha-Nya. Percaya sepenuhnya pada Ia, dan jangan bosan untuk terus berdoa, niscaya Ia akan tunjukkan sesuatu yang tidak kita sangka sebelumnya
Perjuangan dalam pernikahan masih terus berjalan.
Terimakasih sudah saling mendukung dan mengingatkan. Terimakasih sudah saling melengkapi apa yang kurang, untuk menjadi pribadi yang lebih baik
Buntok, 6 Juli 2022 | Pena Imaji
248 notes · View notes