Tumgik
#Perjalanan
andromedanisa · 26 days
Text
Allaah, aku percaya kepadaMu. aku percaya bahwasanya rencana mu jauuh lebih baik dari apa yang telah aku rencanakan dengan begitu baiknya. aku percaya kepadaMu bahwa setiap kegagalan adalah bagian dari takdirMu yang harus aku imani dengan lekat-lekat.
dan aku percaya kepadaMu bahwasanya setelah kesulitan akan ada kemudahan, setelah kegelapan akan ada cahaya, setelah sukar akan ada kelapangan. aku percaya ya Allaah, dan aku terus menerus mendidik diriku akan hal itu. maka Allaah, jadikan aku hambaMu yang Ridha akan setiap takdirMu. lapangkan hidupku, tenangkan perasaanku, ridhoilah aku dalam setiap keputusanku.
Allaah, aku tak mampu pada ranah yang tidak aku pahami, aku takut pada apa yang belum aku jalani, dan aku terlalu khawatir pada hal-hal yang belum pasti. aku manusia ya Allaah, dan Engkau adalah Rabbku. aku lemah sedangkan Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. tidak ada daya dan upaya kecuali atas pertolonganMu kepadaku.
maka ya Allaah, aku memohon kemurahan dan kuasaMu untukku. menangkanlah aku pada hal-hal yang sedang aku tuju, pada hal-hal yang sedang aku doakan, pada hal-hal yang sedang aku upayakan. agar lentera harapku tetap hidup. agar harapanku kepadaMu terus bertambah kuat tak pernah mengecil dengan apapun.
ya Allaah, aku menangis setiap malam. sebab aku merasa lelah dengan hal yang dunia yang tak berkesudahan. ampuni perempuan ini yang selalu merengek kepadaMu. ampuni ia, kasihanilah ia, sayangilah ia.
___ perempuan yang menenun harapannya._
22.29
186 notes · View notes
esbatubulet · 2 months
Text
Kalo perjalananmu mudah, semua orang bisa jadi kamu. Justru karena perjalananmu tidak mudah Allah percaya cuma kamu yg bisa menghadapinya..
136 notes · View notes
nazilaaa04 · 9 months
Text
Tadi nemu kata kata yang ngena banget
"Kecewalah dengan elegan, Pergilah dengan senyap, Biarkanlah dia mendengar kabar perubahanmu dari orang lain."
Terimakasih, ini cukup untuk membuatku bangkit!
310 notes · View notes
mutiarafirdaus · 5 months
Text
Proses Pernikahan, dan Pernak-Pernik Didalamnya
Ketika sedang menjalani proses taaruf dengan suami, Umi berkali-kali ingatkan.
Banyakin tilawah, banyakin istighfar, kamu gak akan tau kedepan ada hal-hal yang terjadi di luar dugaan. Jangan terlalu membulatkan keyakinan pada pilihan yang kita ambil, tetap serahin ke Allah apapun hasilnya. Masa-masa seperti ini harus deketin diri banget ke Allah.
Dan setelah membaca CV, mengobrol dengan suami lewat zoom karena tidak bisa pulang ke Indo, Umi kembali mengingatkan.
Menikah itu bukan karena berlandaskan pada deret prestasi pendidikan yang dimiliki. Bukan karena prestisiusnya pekerjaan. Umi memberikan restu melanjutkan karena melihat sepak terjangnya bareng Quran dan komitmen dia dalam berbakti kepada ibunya, juga karena dia tetap mengikuti pembinaan.
Jangan sampai menyandarkan pilihan dalam pernikahan pada urusan dunia. Kamu harus luruskan niat terus agar menikah karena kebaikan agama yang dia punya.
Saat itu aku hanya anggukan kepala dengarkan nasihat Umi. Tapi sekarang, ketika menemani teman-teman menjalani proses pernikahan mereka, maka nasihat Umi yang dikeluarkan.
Begitu banyak drama dan ujian hati dalam menempuh upaya menyatukan dua keluarga dan menyatukan dua kepala. Disatu sisi harus serius menjalaninya, di sisi lain harus memasrahkan apapun hasilnya dan siap dengan ketetapan takdir melanjutkan atau menyudahi.
Apapun hasil dari proses pernikahan yang sedang ditempuh, kita tetap sangat butuh Allah dalam setiap langkahnya. Maka mendekat pada Allah ketika menjalani proses pernikahan adalah resep jitu yang dengannya kita banyak temukan solusi dari ragam ujian yang datang.
Mendekat pada Allah tidak secara otomatis menghilangkan semua ujian, tapi mendekat pada Allah membuat kita tangguh menjalani ujian di hadapan.
Syawal dengan keramaian undangan dari kawan-kawan, bukanlah jadi perkara yang menggoyahkan keyakinan bahwa Allah akan sandingkan kita dengan pasangan yang ia mencintai Allah dan Allah amat mencintaiNya.
There must be, just wait
131 notes · View notes
sepertibumi · 1 year
Text
Dari milyaran manusia di dunia, perjalanan yakin itu pada akhirnya berhenti pada satu rumah; yang terbaik.
Karena penemuan satu yang terbaik untuk seumur hidup kelak bukan lagi tentang seberapa cepat, tapi seberapa tepat. Tepat untukmu, untuk orang-orang sekitarmu, dan yang lebih krusial lagi; untuk dunia dan akhiratmu.
Untuk petualangan ini, sabarmu harus lebih luas. Bekal ilmumu harus lebih banyak. Ujiannya akan datang dari luar bahkan dari dalam dirimu sendiri. Tapi semua itu hanya angin lalu, jika kau tau betul kemana arah semua hal ini akan bermuara.
Libatkan Allah pada yakinmu.
Sertakan Allah, kemanapun hati kecil akan menuntunmu melangkah. Karena yang paling layak untuk dimintai fatwa pada akhirnya nanti adalah hatimu, sebongkah daging yang Allah titipkan dan harus kau rawat betul dengan seni mencintai Allah.
Cah Ayu, perjalanan masih panjang.
Bahumu harus kuat, langkahmu harus tegap, hatimu harus kokoh, tanganmu harus siap memegang kendali atas segala arus yang kau temui. Mengalirlah dengan tenang namun penuh daya, jangan sampai hanyut.
— @sepertibumi
311 notes · View notes
duniapetualangkata · 4 months
Text
Menjalani kehidupan tidak selamanya baik baik saja. Didalam menjalaninya, selalu saja ada hal yang begitu tidak mengenakkan.
Tentang semua hal yang membuatmu menangis. Tentang semua hal yang membuatmu kecewa. Dan tentang semua hal yang menjadikanmu patah berkali-kali.
Tetaplah kuat. Karena memang banyak kejadian berjalan tidak sesuai prediksi kita. Kejadian selalu memberikan suprisenya sendiri.
Hidup yang kamu jalani, yang kita jalani sudah mentakdirkan setiap momen setiap kejadian adalah proses pendewasaan kita.
Terlepas bagaimana kita merayakan itu semua.
55 notes · View notes
ulvafdillah · 9 months
Text
Karena hubungan hangat pernikahan dimulai dari lelaki.
02.08 a.m || 27 Desember 2023
100 notes · View notes
kevinsetyawan · 8 months
Text
Dibalik Sebuah Perjalanan
Oleh: Kevin Setyawan
Tumblr media
Dibalik perjalanan panjang bolehkah aku tahu arah mana yang bisa mengantarkanku pulang padamu?.
Arah yang membuat diriku untuk tetap tinggal tanpa harus pergi dan mencari tempat untuk kembali pulang kepada “sosok” tubuh yang kusebut rumah.
Bawalah diriku pada tempat yang tak pernah aku kunjungi sebelumnya pada tempat yang hanya ada kita berdua dimana waktu tidak lagi berharga.
Tolong pandu aku untuk menelusuri ribuan tikungan dan bahkan tanjakan yang terjal ini aku terlalu takut tersesat dalam perjalanan ini lagi.
Peganglah kemudiku dengan erat dan jadilah lentera ketika diriku melewati malam paling pekat sekalipun, biarlah hanya ada kau dan aku bersama ditelan gelapnya malam.
59 notes · View notes
akunkuini · 1 month
Text
Katanya,
Aku orang yang tenang
Nyantanya,
Semrawut tak karuan
:)
14 notes · View notes
farhanprabowo · 5 months
Text
Kita berhasil bukan karena akal dan kemampuan kita. Semata Allah izinkan rencana kita sesuai dengan takdir-Nya.
Kalau sesuatu yang kita rencanakan tidak sesuai dengan harapan kita. Artinya Allah telah siapkan yang terbaik menurut takdir-Nya. Gagal adalah tanda akan ada suatu keberhasilan dengan cara-Nya.
Tetaplah berjuang dengan sebagaimana tugasnya manusia. Tetaplah berbaik sangka pada setiap jalan yang diberikan-Nya. Karena siapa yang tidak bahagia jika diberikan sesuatu yang jelas-jelas adalah yang terbaik dari pemilik skenario hidup kita sendiri?
Berbahagialah mereka yang berdoa :
Ya Allah jangan jadikan aku seperti apa yang aku inginkan. Tapi jadikanlah aku seperti yang Engkau inginkan.
28 notes · View notes
annisariks · 6 months
Text
Perjalanan kala itu mengajarkanku hidup yang sebagaimana harusnya. Tentang mimpi, tentang keyakinan, dan tentang keberanian. Travelling tidak selalu berkaitan dengan kenyamanan dan keindahan. Kadang harus melewati ketidaknyamanan untuk mendapat keindahan. Kadang juga tujuan akhir juga tidak seindah yang diharapkan. Aku menyimpulkannya sama seperti kehidupan.
Perjalanan itu memunculkan perdebatan antara aku dan temanku. Padahal selama delapan tahun kami berteman sama sekali tidak pernah beradu pendapat yang sedahsyat itu. Kami saling terdiam, sama sekali tak berani mengungkapkan perasaan dan emosi masing-masing. Kami sendiri tahu bahwa sebenarnya kami takut dan ingin kembali saja ke titik awal. Akan tetapi, kami sudah berjalan sejauh ini. Aku memberanikan diriku untuk mengambil keputusan.
Segala perdebatan yang terjadi menuntunku untuk mengambil keputusan yang berani. Menepis rasa takut yang tak terhingga demi bayangan keindahan yang kudapat jika aku bisa melaluinya. Ya, aku baru saja menyadari bahwa aku memiliki sisi seberani itu. Karena pada akhirnya, kami benar-benar melewatinya. Kami berhasil melalui ketakutan itu. Menyingkirkan sejenak kekhawatiran. Perjalanan itu akan kuingat sebagai sebuah keberuntungan bagiku.
Terima kasih telah memberi memori ingatan yang bermakna ini. Mari kita temukan makna hidup di perjalanan lain.
Mei 2023
at Waduk Sermo, Jogja.
—annisariks
28 notes · View notes
andromedanisa · 18 days
Text
bila bumi terasa sempit bagimu padahal sejatinya ia begitu luas, cobalah untuk keluar dan angkatlah kepalamu menghadap langit.
lihatlah, apakah engkau lupa bahwa Allaah yang mampu mengangkat langit setinggi itu dapat menghilangkan deritamu, sesaknya dadamu sebesar apapun yang kau rasa?
wahai diri lihatlah lekat-lekat dalam dirimu. melembutlah dan menunduklah, sayang. itulah mengapa kita tidak boleh berputus asa, seberat apapun hidupmu saat ini. kumohon jangan menyerah. bertahanlah satu hari saja, dan terus begitu.
134 notes · View notes
esbatubulet · 1 month
Text
Ini hanya tentang perjalanan. Jangan pikirkan bagaimana endingnya, nikmati saja prosesnya..
58 notes · View notes
srifafa · 3 months
Text
Tumblr media
Waktu tidak bisa menunggu malasmu. Dia akan melewati dan meninggalkanmu seterusnya suka dan tidak dia tak akan beri ampun padamu.
18 notes · View notes
mutiarafirdaus · 2 months
Text
Ikhtiar Perempuan Menemukan Pendamping Hidup (1)
Aku pernah menemani seseorang yang berkali-kali proses taaruf. Berkali-kali Allah belum kehendaki juga proses itu terjadi. Sampai suatu hari dia minta untuk bertemu di masjid. Berdua saja. Ia ingin ada ruang untuk menangis sesenggukan.
Di tempat dimana tak ada orang yang ia kenali harus melihatnya memakai topeng tangguh. Di tempat dimana ia merasa tenang, tapi tetap butuh seorang teman. Menangis bukan karena menggugat takdir Rabb Semesta Alam. Tapi menangis kelelahan menanggung harapan dari orang-orang sekitar. Lelah sekali ia. Kami berpelukan.
Ingatkan tentang, bahwa sejatinya jika belum Allah kehendaki bukan karena Allah tak mau beri, tapi Allah selamatkan kita dari rencana takdir yang kita pikir indah dijalani. Allah ingin kita maksimal dan meraih Surga lewat peluang yang saat ini Allah bentangkan.
Baik itu jalan studi, berbakti, berkhidmat untuk umat, merawat luka diri sendiri, ataupun peluang lainnya yang aroma Surga tercium disana.
Aku juga pernah menemani sepasang anak manusia yang berproses taaruf. Sudah sampai tahap pengenalan orangtua. Sudah sampai pembahasan mahar dan lainnya. Tetiba kandas prosesnya. Terguncanglah mereka berdua.
Butuh waktu untuk kembali menata. Butuh orang-orang baru untuk kembali menemani dan senantiasa memberikan penguatan, bahwa proses pernikahan tetap akan selalu layak untuk diperjuangkan. Dan mereka mau.
Memulai kembali dengan lebih hati-hati prosesnya. Dengan sikap yang lebih dewasa. Dengan harapan yang lebih ditata. Dengan niat yang lebih dikuatkan untuk selalu Lillahi Ta'ala. Dengan keyakinan bahwa Allah pasti siapkan jalan keluar bagi orang-orang yang mau berusaha.
Lantas sejauh mana sebetulnya perempuan boleh berikhtiar untuk menemukan pendamping hidupnya? Sampai batas mana kita mengangkat tangan kelelahan dan ingin memilih berhenti saja memikirkannya?
100 notes · View notes
unimiff · 2 months
Text
Jika Setelah Semuanya, Allah Justru Bilang "Tidak"
Jika setelah berdoa, berusaha melakukan yang terbaik, kemudian bertawakal kepada-Nya, Allah justru bilang "tidak".
Jika setelah semuanya, Allah justru tidak memuluskan jalannya.
Maka, di situlah saatnya keimananmu terhadap takdir diuji. Di situlah saatnya baik sangkamu kepada Allah dipertanyakan. Apakah ia sekadar teori belaka, atau terejawantah dalam masa-masa yang tidak sesuai dengan keinginan hatimu itu?
Bukankah semua takdir Allah itu baik? Bukankah kamu telah berdoa "Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara tersebut jelek bagi agama, penghidupan, dan akhir urusanku (dalam urusanku di dunia dan akhirat), maka palingkanlah ia dariku, dan palingkanlah aku darinya, dan takdirkanlah yang terbaik bagiku di mana pun itu sehingga aku pun rida dengannya.
Maka, ketika jawabannya adalah "tidak", percayalah bahwa jika kamu terus berusaha menerobos, itu jelek untukmu. Percayalah, Allah menyiapkan jalan takdir yang jauh lebih baik, yang terbaik untukmu. Meskipun saat ini mungkin kamu belum melihat secercah cahaya terang itu, tetaplah percaya dan mintalah keridaan pada-Nya. Karena apa pun yang ditakdirkan-Nya, pasti yang terbaik.
Bukankah salah satu pelajaran menjadi manusia dewasa adalah berani menerima apa yang tidak sesuai dengan keinginan kita? Learn it, even though you've to learn it the hard way. Jangan ngeyel dan jangan baper, ya. Setidaknya, kamu sudah berusaha dan tidak bertanya-tanya lagi. Inilah jawabannya. Sekarang, bersiaplah untuk menjalani alur cerita terindah yang telah digariskan-Nya.
Simpang Empat, 5 Agustus 2024
11 notes · View notes