unimiff
unimiff
Coretan, Perjalanan, Pelajaran
590 posts
A spectacle of dust within the universe
Don't wanna be here? Send us removal request.
unimiff · 11 days ago
Text
Pelajaran Terbaik
Jadi, apa pelajaran terbaik yang kamu dapatkan selama 3 dekade ini?
Bahwa ternyata, diberikan hati yang lapang dalam menerima apa pun takdir Allah, adalah sebuah privilese.
Diberikan lisan untuk berucap "alhamdulillahillazi bini'matihi tatimmussalihat" ketika mendapatkan hal yang membahagiakan, dan berucap "alhamdulillah 'ala kulli hal" ketika mendapatkan hal yang tak sesuai harapan, adalah sebuah nikmat besar yang patut disyukuri.
Alhamdulillah ya Allah. Untuk selanjutnya, atur dan bimbing saja, ya Allah.
Simpang Empat, 25 Januari 2025
Sabtu pagi saat hujan turun ke bumi
2 notes · View notes
unimiff · 21 days ago
Text
Kecewa
Kamu pernah merasa dikecewakan manusia atau ekspektasimu sendiri? Akan kuulang-ulang terus kisah ini, sebagai pengingat untuk diriku dan dirimu.
Belasan tahun lalu, seorang anak kecil usia SD yang penasaran dengan segala hal di dunia, sedang menggandrungi serial buku Keruntuhan Teori Evolusi. Penulisnya mengambil nama pena dari nama 2 nabi yang mulia. Ratusan halaman tiap jilidnya dilahap dengan gembira. Duh, kata aku sih bocil ini kelebihan energi, ya. Belum banyak ketemu masalah hidup juga. Bagaimanapun, buku itu benar-benar menginspirasinya saat itu, untuk terus mempelajari kebesaran Allah melalui ilmu pengetahuan.
Masalahnya, beberapa tahun kemudian, ketika bocil tadi mulai melihat dunia yang lebih luas, ternyata penulis buku yang dulu menginspirasinya itu, tak lagi seperti bayangannya waktu kecil dulu. Sosoknya kontroversial, jauh dari figur yang bisa dijadikan teladan, apalagi idola. Rasanya, patah hati dan kecewa. Rusaklah salah satu kenangan masa kecilnya yang menyenangkan dengan serial buku itu. Namun, ternyata, itu barulah awal dari proses belajar. Lebih dari itu, dia akan bertemu hal-hal mengejutkan lagi nanti, berkali-kali.
Hari-hari ini, jika kecewa, akan kujemput lagi sosok anak kecil itu.
"Hai, mungkin nanti kamu akan sering menemukan hal seperti ini dalam hidup. Hal-hal yang mengejutkan. Namun, jangan pernah berhenti belajar dan mengambil hikmah, ya. Jangan pernah putus asa dalam dunia ilmu",
Ingin rasanya memeluknya dan berkata demikian.
Benarlah kiranya, bahwa selagi manusia masih hidup, tak ada yang aman dari perangkap setan, bahkan seseorang yang banyak ilmunya sekalipun. Benarlah kiranya, bahwa orang yang sudah wafat dan istikamah di jalan Al-Qur'an dan sunahlah yang pantas kita jadikan teladan.
Adapun kita yang masih hidup ini, harus terus berdoa dan berjuang, semoga Allah istikamahkan dalam kebaikan dan diberikan husnul khatimah. Tak ada yang bisa menjamin akhir kisah hidup seseorang. Jangan sekali-kali merasa lebih baik dari yang lainnya.
Sekaligus, ada kabar gembira bagi yang durjana, bahwa pintu tobat itu masih terbuka hingga menjelang akhir hayatnya. Bukankah bahkan sekelas Firaun pun tetap Allah utus Nabi Harun dan Musa 'alaihimassalam, yang diperintahkan untuk mendakwahinya dengan bahasa yang santun? Barulah ketika ajal menjelang di kepungan air di tengah lautan, tertutuplah pintu tobat itu, hingga Allah berkata, "Mengapa baru sekarang?"
Maka, semoga kita senantiasa diberikan taufik, diberikan petunjuk untuk melihat mana yang benar dan mana yang salah. Juga, diberikan guru dan teman belajar yang senantiasa saling menguatkan agar istikamah dalam kebenaran dan kebaikan, hingga husnul khatimah, bersama-sama. Karena surga itu, terlalu luas untuk dihuni oleh segelintir orang saja. Mari saling mendoakan agar kita berkumpul dan bercengkerama lagi di sana nantinya.💐
Simpang Empat, Rabu, 14 Januari 2025
0 notes
unimiff · 1 month ago
Text
Jelang Tiga Puluh
Hai, sudah tahun 2025. Banyak hal yang dihadapi dan disyukuri selama tahun 2024 kemarin. Salah satu hal yang paling kusyukuri adalah, kesehatan! Alhamdulillah, selama 2024 tidak pernah sekalipun absen kerja karena sakit. Meskipun ada masanya rasanya kok kayak pengen istirahat di rumah aja, rasanya begitu malas untuk berangkat ke kantor. Namun, dengan pertolongan Allah, ternyata bisa kok, dilalui semuanya. Aku sadar bahwa pekerjaan saat ini bukanlah hal yang sangat kusukai, tetapi aku bersyukur diberikan rasa tanggung jawab untuk menghadapinya dengan baik. Aku bersyukur atas kesehatan fisik dan mental yang tahun ini rasanya sudah jauh lebih stabil. Setelah segala hal yang dihadapi sejak tahun 2021 sejak memutuskan pulang kampung for good, ternyata masa adaptasinya bisa dilewati juga. Alhamdulillah ya Allah, terima kasih sudah membersamai selama perjuangan ini. Rasanya, jika melihat ke tahun 2023 yang bahkan sampai harus di-opname beberapa hari di Rumah Sakit karena GERD, hingga sampai di titik sekarang, terharu sekali.
Sekarang, sebagai anak kelahiran 95, sebentar lagi akan menginjak usia baru, dekade baru: tiga puluh! Wah, terbayang ketika usia 25, aku memutuskan untuk resign dari pekerjaan di SCBD demi masuk sebuah asrama Qur'an di Bekasi, ikut program takhasus, yang qadarullah tidak selesai karena harus pulkam. Sebuah keputusan besar, mengingat banyak asrama Qur'an yang membatasi usia maksimal santrinya 25 tahun. Sebuah keputusan besar, yang membawa ke banyak hal, sampai saat ini. Sebuah keputusan besar, yang dianggap sebagian orang agak crazy, tapi begitu kusyukuri prosesnya. Karena ternyata, dalam masa-masa sulit beberapa tahun belakangan, setelah pertolongan Allah, kebersamaan dengan Al-Qur'anlah yang menyelamatkan.
Sekarang, jelang 30. Dulu, usia ini rasanya tua sekali. Usia yang dalam beberapa hari ke depan akan segera kumasuki. Sekarang, aku melihat usia ini sebagai bentuk kematangan dalam berpikir, tanggung jawab dalam kehidupan, sekaligus satu dasawarsa lagi menuju usia yang disebutkan dalam Al-Qur'an, usia 40, sebagai usia yang seharusnya sudah terbentuk karakter yang kokoh.
Bagaimana rasanya akan memasuki usia ini? Rasanya, agak campur aduk, sih. Berada di tengah lingkungan yang kurang ramah bagi seorang pekerja perempuan yang masing single hingga usia akhir 20-an maupun 30-an, ada banget sih, tantangannya. Namun, alhamdulillah karena aku sudah belajar banyak hal untuk mempertahankan value yang ada dalam diri, tidak terusik dengan tuntutan sosial, rasanya lebih tenang. Kalau masih ada yang mengatakan dengan santainya "Usia segini belum menikah? Makanya jangan terlalu pilih-pilih. Jadi perempuan tuh ada masa berlakunya.", aku sudah bisa menghadapinya dengan tersenyum saja dan berkata dalam hati, "You know my name, not my story. You don't know what I've been through." Meskipun kadang menghadapinya sambi istigfar dalam hati dan malamnya mennagis mengadu pada-Nya. Lagian, siapa juga sih, manusia normal yang tidak mau menikah? Namun, jika belum bertemu dengan seseorang yang dirasa tepat, apakah harus dipaksakan hanya karena tuntutan society, sementara jika ada masalah di depan nanti, mereka hanya akan jadi penonton atau bahkan bertepuk tangan? Oh, lebih baik bersabar dalam penantian daripada bersabar dengan pilihan yang tidak tepat.
Untuk semua 95 liners di luar sana yang juga sebentar lagi memasuki usia 30 dengan berbagai dinamikanya dan merasa relatable, mari kita saling menguatkan! Semoga Allah segera memberikan hal-hal baik yang telah lama kamu nantikan dan doakan itu. Jangan pernah putus harapan pada-Nya, ya. Karena, bukankah kita sudah belajar bahwa berharap kepada manusia akan sangat menyakitkan, sementara berharap kepada Tuhannya manusia tidak akan pernah dikecewakan? Percayalah, Dia sedang menyiapkan hal-hal besar dan indah untuk kita. So, let's have faith in Him, okay? Saling mendoakan, yaa.
Simpang Empat, Sabtu, 4 Januari 2025
8 notes · View notes
unimiff · 1 month ago
Text
Apa Hujah Kita Nanti?
Di sebuah kelas perbaikan bacaan Qur'an daring.
Tibalah giliran membaca seseorang, yang ketika membuka kamera, terlihat bahwa usianya tak lagi muda. Aku melihat, ada celemek yang terpasang. Dari latar belakang videonya, sepertinya beliau sedang di dapur. Bacaan beliau bagus, masyaAllah. Di tengah proses membaca, tiba-tiba terdengar suara panggilan, yang beliau jawab dengan sedikit penjelasan, dalam bahasa yang tak terlalu kumengerti.
"Eh, Mandarin?"
Ternyataaa
Beliau adalah seorang Buruh Migran Indonesia (BMI), sedang bekerja di Hong Kong. Barusan, majikannya memanggil.
Seketika, aku ingin menangis. Jika menghadap Allah nanti dan ditanya, mengapa kita tidak belajar Al-Qur'an? Apa hujah (alasan) kita? Sementara ibu ini, di tengah segala keterbatasan kondisinya~
Sedangkan kita, terlalu pelit untuk kelas berbayar, terlalu malas untuk kelas gratis, terlalu sibuk untuk mengganti waktu main gim atau nonton serial dg belajar Qur'an. Dan, Ramadan tiba sebentar lagi. Apa hujah kita nanti??
Selamat menyongsong hari Senin. Semoga sebagai apa pun peran kita di setiap Senin dan seterusnya, tak membuat kita lupa bahwa kita perlu mempelajari, menadaburi, membersamai dan mengamalkannya agar tak tersesat di tengah segala hiruk pikuk dunia: Al-Qur'an.
Jika membacanya saja kita masih terbata-bata, bagaimana mungkin kita bisa menikmati berlama-lama dengannya? Ah, sekali lagi, Ramadan sebagai bulan Al-Qur'an sebentar lagi tiba. Tidakkah kita tergerak untuk menjumpainya dengan kondisi hubungan yang lebih baik dengan Al-Qur'an? Berita baiknya, belum terlalu terlambat. Sana, cari tempat belajar terdekat!
20241222
4 notes · View notes
unimiff · 1 month ago
Text
Tumblr media
Till next year👋🏼
NKCTHI, termasuk jajan terbanyak tahun ini. Juga salah satu pembelajaran terpenting tahun ini, gapapa bayarnya mahal sekarang, asalkan jangan bayar lebih mahal lagi nanti, dengan alat tukar yang tak bisa diganti dan paling berharga yang dimiliki: tubuh sendiri.
Dengan segala huru-hara dan rencana PPN naik, gapapa, ada Allah Ar-Razzaq. Tandanya harus makin mendekat, ya?
Padang, Sabtu, 21 Desember 2024
1 note · View note
unimiff · 2 months ago
Text
Gapapa, kalau lagi sedih nangis aja. Ngadunya sama Allah dulu, sebelum sama manusia. Karena tak jarang, ngadu sama manusia duluan sebelum sama Allah, itu justru malah akan menambah luka. Bukankah Nabi Yakub juga sedihnya luar biasa? Dan beliau mengatakan
إنما أشكوا بثي وحزني إلى الله
Minta pada-Nya yang Maha Menyembuhkan, untuk menyembuhkan segala luka. Termasuk yang ada di dalam dada.
Simpang Empat, 19 Desember 2024 kala rinai
1 note · View note
unimiff · 2 months ago
Note
Hello 👋,
I hope this message finds you well. My name is Aziz, and I’m reaching out with a heartfelt plea to help my family find safety and reunite with our mother. 😞
The ongoing war in Gaza has torn my family apart. My mother and newborn sister are stranded in Egypt, while I, along with the rest of my sex family members, am trapped in the midst of the genocide in Gaza. We have not only been separated but have also lost our home and are enduring unimaginable hardships. 💔
Your support can make a difference. Whether by reading our story, donating, or sharing our campaign with others, you can help us reunite, find safety, and start anew. 🙏🕊
Thank you, from the depths of my heart, for your kindness, compassion, and solidarity during this difficult time. ���🍉
https://gofund.me/58268669 🔗
Teman-teman, adakah yang mendapat pesan serupa? Aku tidak tahu apakah pesan ini valid. Aku peduli dengan Palestina, dan semoga kepedulian kita bisa tersalurkan ke tujuan yang tepat.
1 note · View note
unimiff · 2 months ago
Text
Tumblr media
Selama 7 pekan ini, aku ikut kajian fikih munakahat yang diadakan Career Class. Totalnya ada 12 sesi, plus 1 sesi prolog. Insightsnya aku share di instagram.
Kalau teman-teman berkenan baca, silakan kunjungi, Highlight "Kajian CC". Semoga bermanfaat dan mengurangi lewah pikir alias over thinking, terutama kaum jomlo jelang 30 tahun. Semangat kita! Kan, ilmu dulu baru amal~
Simpang Empat, 15 Desember 2024
3 notes · View notes
unimiff · 2 months ago
Text
Menjadi seorang perempuan, pekerja, lajang, usia jelang 30, di tempat seperti ini, memang sesuatu. Semoga Allah kuatkan selalu.
0 notes
unimiff · 2 months ago
Text
Ternyata jadi dewasa secapek ini :’’’)
.. tetapi tak kulihat keluhan itu dari Ayahku. Ya Allah, anugerahkan orang tua kami keimanan dan nikmat menjalankan sunah, kehidupan dunia dan hari pulang yang Engkau ridai, anugerahkan husnul khatimah, kemudahan hisab dan Surga Firdaus ya Rabb 🤲🏻
84 notes · View notes
unimiff · 2 months ago
Text
hari ini aku belajar banyak hal tentang Islam. mengapa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam diutus sebab lain dan tak bukan adalah untuk menyempurnakan akhlak.
sebab pada hari ini banyak sekali orang-orang yang berilmu dan tidak memiliki adab. lisannya tidak terjaga untuk menyakiti hati orang lain. tapi dari sinilah kita akan belajar perihal keadilan Allaah. bahwasanya kedzaliman itu ada balasannya. bahwa lisan yang dzalim itu ada balasannya, mungkin orang yang tersakiti tidak bisa membalasnya secara langsung. tapi dia punya Allaah yang Maha Adil dan Maha Kuasa. keadilan itu ada untuk mereka yang terdzolimi.
Allaah tidak menyukai ketidakadilan dan kedzaliman.
Allaah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.
Allaah akan mengangkat orang yang terzalimi di bawah naungan awan pada hari kiamat.
pintu-pintu langit akan dibukakan untuk orang yang terdalimi.
tidak ada hijab atau sekat atau penghalang antara doa orang yang terdzalimi dengan Allaah.
belajar jadi orang yang berakhlak itu adalah pembelajaran dasar yang diajarkan oleh kedua orangtua kita. belajar menjadi orang yang beradab dan berakhlak itu juga bagian dari mempelajari agama ini, Islam. masih ingat betul nasihat seperti ini,
"Buah dari tauhid dan akidah yang benar adalah akhlak yang baik." (Ust Muhammad Nuzul Dzikry, Lc hafizhahullah).
jadi jika seorang guru saja sikap dan akhlaknya kurang baik, lalu apa yang bisa diambil ilmu darinya? jika pelajaran dasar tentang beradab saja tidak bisa ia terapkan dalam kehidupan sehari-harinya.
dan pelajaran ini juga menjadi pengingat diri ini, untuk menjaga lisan selalu, meminta pertolongan Allaah selalu agar dijaga dari berbuat dzalim kepada orang lain. sebab, tidak ada sekat antara mereka dengan Allaah.
melihat beliau, aku jadi teringat Bapak hafidzhahullaah ta'ala. benar ya, seorang laki-laki itu tidak pernah bercerita bagaimana sakitnya mereka saat mencari rezeki yang halal untuk keluarganya. panas terik, hujan, badai, hinaan, cacian, mereka telan dan pendam sendiri. itulah mengapa qowwam itu ada pada diri laki-laki, sebab Allaah telah melebihkan mereka diatas perempuan. dari segi apapun, kekuatan, keamanan, bahkan waris sekalipun.
laki-laki akan bekerja seumur hidupnya.. semoga Allaah menjaga semua para pejuang nafkah, para Bapak, para kakak, para adik, dan semua yang bekerja untuk menghidupi keluarganya meski tidak pernah mudah jalannya. Allaah beri balasan kebaikan untuk mereka.
pada akhirnya kita memahami bahwa orang yang terdzalimi terlihat baik-baik saja, tidak membalas, atau bahkan tersenyum getir. tapi kita tidak pernah tahu perihal apa yang ada dihatinya, perihal rasa sakitnya, perihal tangisnya diam-diam ia adukan kepada Allaah. lalu Allaah tunaikan janjiNya bahwa tidak ada sekat doa orang terdzolimi dengan Allaah.
cerita November || 09.21
60 notes · View notes
unimiff · 2 months ago
Text
Gapapa, biar Allah yang menggantinya.
Pembahasan soal "ibu" itu, selalu tidak pernah sederhana, karena ada rasa yang terbawa. Untuk sahabatku, dan juga untukmu yang hari ini mengabdi dan melayani ibunya, semoga Allah berkahi langkah kaki dan hidupmu, ya.
Jika ada mimpi yang harus kamu pendam atau tunda karena khidmah kepada ibu, gapapa, biar Allah yang menggantinya nanti dengan yang lebih baik, lebih mulia dan lebih barokah.
Dariku yang sedang rindu dengan umi, insyaallah pertengahan Desember ini sowan ke rumah umi, semoga Allah mudahkan dan lancarkan.
@jndmmsyhd
269 notes · View notes
unimiff · 2 months ago
Text
Tidak apa-apa
Jalan cinta yang berbeda, sebab cinta itu tidak harus dekat dan membersamai. Terkadang, bukti cinta itu harus dengan menjauh dan menyayangi dari balik bayangan. Seperti cintanya Wahsyi kepada Rasulullah, sebab ia harus menjauh dari Rasul, agar Rasul tenang hatinya.
Untukmu yang harus menjauh, tak apa. Sebab segala hal itu harus ada jalan yang ditempuh dan diambil, terkadang takdir seirama dengan keinginan kita, terkadang takdir juga harus bertolak belakang dengan ingin dan niat hati kita.
Tidak apa-apa, yakin saja bahwa semua takdir Allah itu baik. Baik untukmu dan untuknya.
@jndmmsyhd
351 notes · View notes
unimiff · 3 months ago
Text
Menempuh Jalan-Jalan Penghambaan
Dalam setiap fase kehidupan, kita adalah seorang hamba, seorang abdi. Maka, tempuhlah jalan-jalan penghambaan, jalan ibadah, jalan pengabdian itu. Tempuhlah dengan sungguh-sungguh jalan yang sedang dibukakan untuk kita. Jangan malah menghabiskan waktu untuk merisaukan jalan yang belum terbuka. Sa'atan sa'ah. Semua pada waktunya. Selamat menempuh jalan-jalan penghambaan masing-masing. Sebaik-baiknya, seutuh-utuhnya.
#NasihatSangGuru
20241104
2 notes · View notes
unimiff · 3 months ago
Note
Catat. Jangan hanya sekadar ingin, melainkan siap.
Assalamualaikum mas, mau tanya. Sebenernya apa sih parameter penting bagi kita seorang muslim yang menandakan kesiapan untuk menikah dan berumahtangga?
Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
Mmm soal nikah ya, ini saya coba jawab sebatas kafakiran ilmu yang saya miliki aja ya. Monggo misal ada yang mau menambahkan... atau mungkin saya coba jawab lewat perspektif saya secara garis besar, diluar konteks keagamaan saja ya.
Yang pertama, ketika dia sudah mendapatkan dan sebisa mungkin memahami fiqh menikah. Baik itu dari hukumnya, syarat-rukun, hak dan kewajiban, dst sampai peran dari masing-masing anggota keluarga.
Misal, diksi qowwam yang akhir-akhir ini sering muncul di medsos kita—barangkali dikaitkan karena muncul banyak berita tentang kasus perselingkuhan, perceraian, dsb—, maka seberapa siap untuk laki-laki memahami apa esensi dan bentuk implementasinya. Pun juga perempuan, memahami fitrah penciptaannya, yang akan menjadi turunan dari fungsi, hak-kewajiban dan perannya.
Kedua, dilihat dari bagaimana kesiapan finansial. Terutama dari segi laki-laki —salah satu turunan dari konsep qowwam—, bukan harus kaya raya baru dikatakan siap, tapi minimal dia punya planning yang matang soal finansial. Baik dari revenue-expenses-allocation. Memang rezeki dari Allah, tapi semua harus diiktiarkan. Makanya, saran saya bagi siapapun yang belum menikah, mulai perlahan belajar literasi finansial dan praktik dari level dasar.
Ketiga, kedewasaan emosional dan mental. Berangkat dari hadits yang berbicara mengenai “Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik terhadap keluarganya.”. Maka kalau saya punya paramater sendiri, saya akan mantap mengatakan bahwa saya siap kalau saya bisa berlaku baik kepada keluarga saya. Terutama kepada kedua orang tua, dan kakak adik perempuan saya.
Ini kadang nggak begitu diperhatikan, hal-hal kecil semisal disuruh ortu masih 'nggersulo' (bahasa jawa : ngeluh) enggak, atau sikap kedewasaan dan sabar ketika menghadapi adik atau kakak lagi 'rewel', dsb. Kalau interaksi dari segi keluarga sendiri kok masih belum beres, artinya ada hal lebih prioritas buat diselesaikan dulu.
Keempat, dia sudah—at least kenal dengan dirinya. Masih sedikit bersinggungan dengan poin sebelumnya. Tapi penting bagi seseorang untuk kenal dengan dirinya, terutama pada value yang dipegang dalam hidup. Ini akan sangat menentukan bagaimana kamu mengonsep rumah tangga ideal nantinya (mulai dari karakter pasangan, visi misi rumah tangga, dsb).
Itu aja, monggo misal ada yang mau menambahkan..
Wallahua'lam bish showab.
100 notes · View notes
unimiff · 3 months ago
Text
Hai, tinggal 60 hari lagi, ya, tahun 2024 ini? Lalu, Ramadan tinggal 100-an hari lagi. Nggak apa-apa ya, kalau masih banyak keinginan kita di tahun ini yang belum tercapai. Kamu sudah melakukan yang terbaik, kan? Berusaha di siang hari, tersenyum pada tiap manusia yang kau temui. Manusia yang acapkali bertanya kenapa ini dan itu, kenapa belum begini dan begitu. Kamu tersenyum saja, karena seribu jawaban pun takkan memuaskan mereka. Toh, kebanyakan hanya ingin tahu, bukan peduli. Lalu, malamnya, riuh kau mengadu pada Rabb-mu. Tak apa, jalani saja sebaik-baiknya. Dan pilihan Allah, adalah yang terbaik.
Simpang Empat, 20241102
Sabtu kala hujan, dini hari
3 notes · View notes
unimiff · 3 months ago
Text
Jawaban dari Doa
Sebab, jawaban dari doa itu selalu "ya".
Ya, dikabulkan sesuai yang diminta.
Ya, tapi nanti.
Ya, tapi diganti dengan yang lebih baik atau kelak menjadi simpanan pahala.
Maka, tak akan pernah rugi orang yang berdoa. Mungkin, memang belum saat ini. Namun, bisa jadi bahwa apa-apa yang ditunda sedang Allah sempurnakan, sehingga ketika diberi, hatimu lebih siap dalam menerima nikmat-Nya, pemahamanmu lebih utuh atas segala ketetapan-Nya. Maka, mari manfaatkan waktu-waktu terbaik untuk meminta dan selalu berbaik sangka kepada pemilik dan pengatur alam semesta. Sampai jumpa dalam doa-doa panjang kita.💐
Tumblr media
Simpang Empat, penghujung Jumat, 25 Oktober 2024
3 notes · View notes