unimiff
Coretan, Perjalanan, Pelajaran
577 posts
A spectacle of dust within the universe
Don't wanna be here? Send us removal request.
unimiff · 22 days ago
Text
Menempuh Jalan-Jalan Penghambaan
Dalam setiap fase kehidupan, kita adalah seorang hamba, seorang abdi. Maka, tempuhlah jalan-jalan penghambaan, jalan ibadah, jalan pengabdian itu. Tempuhlah dengan sungguh-sungguh jalan yang sedang dibukakan untuk kita. Jangan malah menghabiskan waktu untuk merisaukan jalan yang belum terbuka. Sa'atan sa'ah. Semua pada waktunya. Selamat menempuh jalan-jalan penghambaan masing-masing. Sebaik-baiknya, seutuh-utuhnya.
#NasihatSangGuru
20241104
2 notes · View notes
unimiff · 25 days ago
Note
Catat. Jangan hanya sekadar ingin, melainkan siap.
Assalamualaikum mas, mau tanya. Sebenernya apa sih parameter penting bagi kita seorang muslim yang menandakan kesiapan untuk menikah dan berumahtangga?
Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
Mmm soal nikah ya, ini saya coba jawab sebatas kafakiran ilmu yang saya miliki aja ya. Monggo misal ada yang mau menambahkan... atau mungkin saya coba jawab lewat perspektif saya secara garis besar, diluar konteks keagamaan saja ya.
Yang pertama, ketika dia sudah mendapatkan dan sebisa mungkin memahami fiqh menikah. Baik itu dari hukumnya, syarat-rukun, hak dan kewajiban, dst sampai peran dari masing-masing anggota keluarga.
Misal, diksi qowwam yang akhir-akhir ini sering muncul di medsos kita—barangkali dikaitkan karena muncul banyak berita tentang kasus perselingkuhan, perceraian, dsb—, maka seberapa siap untuk laki-laki memahami apa esensi dan bentuk implementasinya. Pun juga perempuan, memahami fitrah penciptaannya, yang akan menjadi turunan dari fungsi, hak-kewajiban dan perannya.
Kedua, dilihat dari bagaimana kesiapan finansial. Terutama dari segi laki-laki —salah satu turunan dari konsep qowwam—, bukan harus kaya raya baru dikatakan siap, tapi minimal dia punya planning yang matang soal finansial. Baik dari revenue-expenses-allocation. Memang rezeki dari Allah, tapi semua harus diiktiarkan. Makanya, saran saya bagi siapapun yang belum menikah, mulai perlahan belajar literasi finansial dan praktik dari level dasar.
Ketiga, kedewasaan emosional dan mental. Berangkat dari hadits yang berbicara mengenai “Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik terhadap keluarganya.”. Maka kalau saya punya paramater sendiri, saya akan mantap mengatakan bahwa saya siap kalau saya bisa berlaku baik kepada keluarga saya. Terutama kepada kedua orang tua, dan kakak adik perempuan saya.
Ini kadang nggak begitu diperhatikan, hal-hal kecil semisal disuruh ortu masih 'nggersulo' (bahasa jawa : ngeluh) enggak, atau sikap kedewasaan dan sabar ketika menghadapi adik atau kakak lagi 'rewel', dsb. Kalau interaksi dari segi keluarga sendiri kok masih belum beres, artinya ada hal lebih prioritas buat diselesaikan dulu.
Keempat, dia sudah—at least kenal dengan dirinya. Masih sedikit bersinggungan dengan poin sebelumnya. Tapi penting bagi seseorang untuk kenal dengan dirinya, terutama pada value yang dipegang dalam hidup. Ini akan sangat menentukan bagaimana kamu mengonsep rumah tangga ideal nantinya (mulai dari karakter pasangan, visi misi rumah tangga, dsb).
Itu aja, monggo misal ada yang mau menambahkan..
Wallahua'lam bish showab.
100 notes · View notes
unimiff · 25 days ago
Text
Hai, tinggal 60 hari lagi, ya, tahun 2024 ini? Lalu, Ramadan tinggal 100-an hari lagi. Nggak apa-apa ya, kalau masih banyak keinginan kita di tahun ini yang belum tercapai. Kamu sudah melakukan yang terbaik, kan? Berusaha di siang hari, tersenyum pada tiap manusia yang kau temui. Manusia yang acapkali bertanya kenapa ini dan itu, kenapa belum begini dan begitu. Kamu tersenyum saja, karena seribu jawaban pun takkan memuaskan mereka. Toh, kebanyakan hanya ingin tahu, bukan peduli. Lalu, malamnya, riuh kau mengadu pada Rabb-mu. Tak apa, jalani saja sebaik-baiknya. Dan pilihan Allah, adalah yang terbaik.
Simpang Empat, 20241102
Sabtu kala hujan, dini hari
3 notes · View notes
unimiff · 1 month ago
Text
Jawaban dari Doa
Sebab, jawaban dari doa itu selalu "ya".
Ya, dikabulkan sesuai yang diminta.
Ya, tapi nanti.
Ya, tapi diganti dengan yang lebih baik atau kelak menjadi simpanan pahala.
Maka, tak akan pernah rugi orang yang berdoa. Mungkin, memang belum saat ini. Namun, bisa jadi bahwa apa-apa yang ditunda sedang Allah sempurnakan, sehingga ketika diberi, hatimu lebih siap dalam menerima nikmat-Nya, pemahamanmu lebih utuh atas segala ketetapan-Nya. Maka, mari manfaatkan waktu-waktu terbaik untuk meminta dan selalu berbaik sangka kepada pemilik dan pengatur alam semesta. Sampai jumpa dalam doa-doa panjang kita.💐
Tumblr media
Simpang Empat, penghujung Jumat, 25 Oktober 2024
3 notes · View notes
unimiff · 1 month ago
Text
"Kalau kamu masih punya waktu untuk memikirkan hal-hal yang tidak penting atau galau nggak jelas, mungkin kamu masih kurang sibuk." begitu nasihat yang mengendap di kepalaku bertahun-tahun lalu.
Lalu, akhir-akhir ini muncul lagi rasa sedih akan masa lalu dan rasa khawatir akan masa depan itu. Perasaan not good enough, hingga konsekuensinya seperti saat ini.
Lalu, muncul sebuah tawaran, sebuah amanah. Aku tahu itu akan cukup menyita waktu dan energiku. Namun, setelah bekerja dan hal-hal lainnya, mengapa masih ada waktu untuk rasa sedih dan rasa khawatir itu? Apakah ini cara Allah menjawab doa tentang kebermanfaatan waktu? Allah, apa pun itu, tolong bimbing aku dan pergunakan aku untuk berbuat sesuatu di jalan-Mu. Aku takut, aku sedih, aku khawatir, aku memiliki perasaan-perasaan negatif yang tersimpan di dalam hati dan benakku, yang mungkin tak terlihat oleh orang lain. Jika ini adalah cara-Mu untuk mendidikku, aku hanya berharap bahwa aku bisa menjadi pemelajar yang baik, hingga tenang hatiku karena sadar bahwa semua takdirku ditentukan oleh Engkau yang Maha Baik.
20241020
Simpang Empat jelang akhir pekan berakhir
23 notes · View notes
unimiff · 1 month ago
Text
Such a heart warming message in such a perfect time. Dear late 20s ladies, read this. Have faith in Allah, for He is the best of planners.
Bu, Pak … Teman-temanku satu per satu menikah, sebagian bahkan sudah mengantar anak ke sekolah. Sementara aku merasa belum bertemu jodohku. Apa aku terlalu pemilih? Apakah kriteria yang aku inginkan terlalu tinggi?
Nak …
Menjadi pemilih dalam urusan jodoh adalah sebuah keharusan.
Sudah selayaknya kamu berhati-hati menjalin hubungan dengan orang yang nanti akan serumah denganmu, membangun keluarga, menghabiskan waktu menua bersama.
Mungkin ini kedengaran klise, tapi menikah memang bukanlah perlombaan. Tak ada menang-kalah, tak ada cepat-lambat.
Masa penantian dan pencarian ini, barangkali adalah ruang yang Tuhan kasih untuk kamu belajar lebih banyak:
Tentang dirimu, tentang hidupmu.
Tentang menjadi pasangan dan orang tua yang baik.
Tentang mengelola uang dan mengatur rumah tangga.
Tentang membangun keluarga yang bahagia, sehidup sesurga.
397 notes · View notes
unimiff · 1 month ago
Text
Maka, Mari Kita Menangisi Diri Sendiri
Maka, mari kita menangisi diri sendiri, yang jika melihat saudara kita dibakar hidup-hidup, tak ada rasa marah dan benci karena Allah yang muncul dalam hati kita.
Maka, mari kita menangisi diri sendiri, yang disibukkan dengan dunia yang tak lebih dari sebelah sayap nyamuk, sementara mereka berbondong-bondong menuju surga.
Maka, mari kita menangisi diri sendiri, yang begitu sulit menyiapkan hujah di hadapan Allah, apa yang sudah kita lakukan untuk tanah suci nan diberkahi itu dan orang-orang yang mewakafkan diri, mati-matian menjaganya hari-hari ini?
Maka, jangan tangisi mereka. Menangislah, menangislah untuk iman dan hati kita yang mati.💦
20241014
4 notes · View notes
unimiff · 2 months ago
Text
Yang Kamu Belum Tahu Soal Palestina: Buku yang Kubaca Setelah Satu Tahun Genosida (Atau, Sebenarnya Lebih Dari Itu?)
Tumblr media
instagram
Ini dia key takeawaysnya
Entah akan kena shadow ban atau tidak. This is the least thing I can do.
From the river to the sea🇵🇸
3 notes · View notes
unimiff · 2 months ago
Text
Allah, terima kasih telah mengabulkan doa dengan cara seperti ini. Sebagaimana Nabi Zakaria 'alaihissalam yang tak pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, aku pun demikian. Aku tahu, semua takdir-Mu pasti baik, bahkan meskipun itu tidak sesuai dengan keinginanku, karena Engkaulah yang Maha Mengetahui, sementara aku banyak sok tahunya. Semoga hatiku selalu diberikan nikmat untuk berhusnuzan atas setiap kejadian. Setelah ini, pasti akan ada cerita-cerita indah, kan? Sebuah "kegagalan" tidak mendefinisikan diriku secara utuh, kan? Dan aku, tidak pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, duhai Rabb-ku.
Sabtu, 5 Oktober 2024
Simpang Empat kala hujan turun tengah hari, dari langit dan dari pelupuk mata
Tumblr media
3 notes · View notes
unimiff · 2 months ago
Text
Menempuh Sebab, Meniti Jalan
Sebab, tugas kita sebagai hamba adalah menempuh sebab, meniti jalan terbaik yang kita bisa. Maka, tempuhlah sebab syar'iy dan kauniy itu dengan penuh keyakinan bahwa berhasil atau gagal dalam pandangan manusia yang terbatas, tetaplah bentuk kasih sayang dari-Nya yang penuh hikmah. Karena Dialah Al-'Alim, Al-Khabir, yang Maha Mengetahui, termasuk segala hal yang gaib. Maka, jika suatu jalan tertutup, yakinlah bahwa Dia, Al-Fattah, pasti sudah menyiapkan jalan lain yang lebih baik, yang terbaik, untuk kita buka dan tempuh. Pertanyaannya, apakah kita benar-benar yakin dan menyandarkan segala sesuatunya pada-Nya? Seperti miliaran tetes air yang jatuh saat hujan turun, ia akan terus mencari jalan, mengalir menuju tempat-tempatnya bermuara, atau kembali menguap dan mengulang siklus hidrologinya. Maka, selamat mengulang-ulang nasihat, selamat menempuh sebab, dan selamat meniti jalan-jalan berharap keridaan.🛤️
20241001
Tumblr media
0 notes
unimiff · 3 months ago
Text
Such a gentle and perfect in time reminder. Gapapa, semua ada waktunya kok.
Di balik setiap yang tertunda, perpisahan, dn setiap hati yang patah, pasti ada kebaikan di sana. Lelah? Capek? Sama, semua orang pasti merasakan itu.
Yang membedakannya hanya rasa bersandarmu pada Allah dan prasangka baikmu pada-Nya.
Setiap kita ada lelahnya masing-masing, ada istirahatnya masing-masing, begitu pula lika-liku hidup yang pasti berbeda. Yang membuat kita sama adalah rasa percaya kita pada Tuhan yang mengatur alam semesta, dan yang membedakan kita dengan yang lainnya adalah kita menyandarkan segala urusan ini pada pemilik takdir.
Jika sandaran kita pada Tuhan pemilik hidup dan mati, bukankah itu sudah cukup? Sebab Dia mustahil menelantarkan kita, membiarkan kita begitu saja, Dia pasti tau jalan dan alur terbaik untuk kita.
Semangat ya, gapapa, semua ada waktunya kok :')
Kuningan, 7 September 2024
@jndmmsyhd
335 notes · View notes
unimiff · 3 months ago
Text
Tumblr media
Selamat Jalan, Pak Faisal Basri
Indah sekali obituarinya.
Hari ini masih berasa banget sedihnya kehilangan salah satu guru bangsa (lagi).
Keingat dulu gimana star struck-nya pas pertama kali ngeliat Pak Faisal Basri dan juga Pak Chatib Basri di kampus makara abu. Tanpa jarak berdiskusi dengan para mahasiswa yang masih hijau tak punya ilmu apa-apa, kecuali semangat yang membara. Beruntung sekali anak-anak Ilmu Ekonomi yang bisa lebih sering ketemu dan belajar dengan beliau. Mirip dengan star struck waktu melihat Eyang Sapardi Djoko Damono lagi jalan di dekat Coffee Toffee di makara putih, fakultas sebelah.
"Ternyata mereka ini beneran ada yaa, nggak hanya nama tokoh yang kita baca di buku-buku", gitu mikirnya.
Pas dapat kabar Pak Faisal meninggal, rasa broken heart-nya juga mirip dengan saat Eyang SDD meninggal. Orang-orang terbaik di bidang keilmuannya masing-masing makin berkurang. Terima kasih atas segala ilmunya.
إنا لله وإنا إليه راجعون
اللهم اغفر له وارحمه وعافه واعف عنه
Btw, kalau ilmuwan duniawi kontemporer aja rasa star struck-nya begitu, apatah lagi kalau kita nanti ketemu sama manusia-manusia terbaik dari generasi terbaik, bersama guru terbaik, Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam, ya?
Perpisahan di dunia sementara aja kan ya? Makanya kita usahakan, kita doakan tanpa henti agar nanti reuni lagi di akhirat, di jannah-Nya
3 notes · View notes
unimiff · 3 months ago
Text
Pas sekali.
Allaah, aku percaya kepadaMu. aku percaya bahwasanya rencana mu jauuh lebih baik dari apa yang telah aku rencanakan dengan begitu baiknya. aku percaya kepadaMu bahwa setiap kegagalan adalah bagian dari takdirMu yang harus aku imani dengan lekat-lekat.
dan aku percaya kepadaMu bahwasanya setelah kesulitan akan ada kemudahan, setelah kegelapan akan ada cahaya, setelah sukar akan ada kelapangan. aku percaya ya Allaah, dan aku terus menerus mendidik diriku akan hal itu. maka Allaah, jadikan aku hambaMu yang Ridha akan setiap takdirMu. lapangkan hidupku, tenangkan perasaanku, ridhoilah aku dalam setiap keputusanku.
Allaah, aku tak mampu pada ranah yang tidak aku pahami, aku takut pada apa yang belum aku jalani, dan aku terlalu khawatir pada hal-hal yang belum pasti. aku manusia ya Allaah, dan Engkau adalah Rabbku. aku lemah sedangkan Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. tidak ada daya dan upaya kecuali atas pertolonganMu kepadaku.
maka ya Allaah, aku memohon kemurahan dan kuasaMu untukku. menangkanlah aku pada hal-hal yang sedang aku tuju, pada hal-hal yang sedang aku doakan, pada hal-hal yang sedang aku upayakan. agar lentera harapku tetap hidup. agar harapanku kepadaMu terus bertambah kuat tak pernah mengecil dengan apapun.
ya Allaah, aku menangis setiap malam. sebab aku merasa lelah dengan hal yang dunia yang tak berkesudahan. ampuni perempuan ini yang selalu merengek kepadaMu. ampuni ia, kasihanilah ia, sayangilah ia.
___ perempuan yang menenun harapannya._
22.29
227 notes · View notes
unimiff · 3 months ago
Text
Karena sapaan semenit, buyar usaha untuk move on sebulan. Jangan ya, Kak, ya.
20240901
Eh, udah masuk September
1 note · View note
unimiff · 3 months ago
Text
Sambatan Rabu, 21 Agustus 2024: Ya Allah, Kami Cinta Negeri Ini, tapi Kok Begini~
Tumblr media
Hari ini, rasanya campur aduk. Pas kilas balik, evaluasi apa aja yang udah dilalui hari ini, ternyata paginya baru baca kabar pasien hemodialisis yang meninggal di grup. Tiap ada kabar seperti ini di grup, memang rasa patah hatinya nyampe banget💔. Sadar bahwa kematian adalah pengingat terbaik, dan kita pun kelak akan sampai ke sana. Kita adalah milik-Nya, dan kepada-Nyalah kita kembali. Pejuang, tunai sudah janji bakti. Teriring doa agar diberikan ampunan dan tempat terbaik di alam berikutnya. Namun, tetap, rasa sedih itu valid. Alhamdulillahnya sudah lebih belajar tentang validasi dan regulasi emosi. Grupnya berisi para tenaga kesehatan, pelaku rawat (caregiver) dan pasien hemodialisis RST dr. Reksodiwiryo Padang.
Terus, dikirimin video tujuh belasan di Unit Hemodialisis RST juga. Jadi refleksi perjalanan hingga hari ini, wasilah kenapa sekarang di sini. Ini sukses bikin nangis, sih. Namun, akhirnya senyum juga, meskipun diiringi air mata. Para pejuang di ruangan bergorden lila. Teringat bahwa Apa sudah bergabung dengan klub ini sejak 2021. Teringat juga, banyak hal yang dipelajari, disaksikan dan dihadapi di ruangan ini. Mulai dari latihan soal SKD SKB CPNS yang tentu saja tidak fokus itu, kelas-kelas di zoom, baca buku, dengerin murattal biar tenang, melamun membiarkan pikiran melanglang buana, berusaha tidur, dan seterusnya agar aroma disinfektan dan laju darah di mesin dialisis tidak terlalu mengganggu, juga pengusir bosan berjam-jam menunggu. Juga berusaha sekuat tenaga agar tak keluar air mata, memalingkan muka saat melihat ada pasien yang berpulang di ruangan ini. Para pejuang. Yang menjadi penguat dan pengingat bahwa hidup ini adalah perjuangan. Bukan semata soal apa yang kita suka dan tidak, tetapi berjuang untuk rida-Nya, dengan jalur perjuangan masing-masing.
Daaan jeng jeeeeng berita soal negeri ini yang aduhai lucu bin jenaka sekali. Hingga postingan "Peringatan Darurat" berseliweran di media sosial. Rasanya kayak hidup di relasi toksik. Kita cinta negeri ini dengan segala toksinnya. Namun, ingat lagi nasihat para guru. Anggaplah kita sebagai rakyat jelata merasa terzalimi. Orang beriman akan berusaha berpikir di luar kotak. Menjadikan setiap keadaan sebagai pelajaran. Ini bisa jadi privilese. Bukankah doa orang yang terzalimi itu mustajab? Saatnya melangitkan doa-doa untuk kebaikan kita, kebaikan negeri ini. Bukankah doa yang baik akan berbalas "Kamu pun demikian"? Sembari kita berusaha memantaskan diri, karena, jangan-jangan, ada juga andil kita di dalamnya. Bukankah kata Allah, musibah itu juga salah satunya karena ulah tangan kita sendiri? We don't deserve good leaders until we become good followers, do we?
Selamat mencerna apa yang terjadi hari-hari ini! Capek emang, tapi rasanya tidak ada proses belajar yang tidak capek.
Terakhir, Ya Allah, lindungilah negeri ini, beri petunjuk pada para pemimpinnya, lindungi orang-orang baiknya. Engkau bilang bahwa sebagai hamba, kami tidak boleh berputus asa. Kami sampaikan asa itu kepada-Mu, wahai Rabb semesta, yang Maha Kuat, Maha Perkasa membolak-balikkan keadaan, juga hati-hati manusia. Sampe bengep nangisin negeri sendiri. Ternyata begini rasanya patah hati.
Simpang Empat, 21 Agustus 2024
0 notes
unimiff · 3 months ago
Text
Hai kamu,
Selamat memerdekakakn diri dari rasa sedih akan masa lalu.
Juga dari rasa khawatir akan masa depan.
Kamu tahu bagaimana caranya, kan?
Kamu paham resep rahasianya, kan?
Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bukankah demikian?
Apa-apa yang menjadi takdirmu, takkan pernah melewatkanmu.
Mudah mengucapkannya, tapi lebih sulit menjalaninya, ya?
Ya, namanya juga manusia yang lemah. Jangan lupa minta tolong pada yang Maha Kuat. Bagaimanapun kamu ingin mengintip masa depan, tentu tak akan bisa. Itulah fungsinya iman. Percaya pada-Nya, ya. Dia Yang Maha Baik takkan pernah menetapkan hal buruk untukmu. Maka, merdekakan pikiranmu, ya. Jangan lewah pikir terus. Tugasmu berdoa, berusaha dan tawakal saja. Adapun hasilnya, Dia yang akan menentukan.
Simpang Empat, 17 Agustus 2024
3 notes · View notes
unimiff · 4 months ago
Text
Jika Setelah Semuanya, Allah Justru Bilang "Tidak"
Jika setelah berdoa, berusaha melakukan yang terbaik, kemudian bertawakal kepada-Nya, Allah justru bilang "tidak".
Jika setelah semuanya, Allah justru tidak memuluskan jalannya.
Maka, di situlah saatnya keimananmu terhadap takdir diuji. Di situlah saatnya baik sangkamu kepada Allah dipertanyakan. Apakah ia sekadar teori belaka, atau terejawantah dalam masa-masa yang tidak sesuai dengan keinginan hatimu itu?
Bukankah semua takdir Allah itu baik? Bukankah kamu telah berdoa "Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara tersebut jelek bagi agama, penghidupan, dan akhir urusanku (dalam urusanku di dunia dan akhirat), maka palingkanlah ia dariku, dan palingkanlah aku darinya, dan takdirkanlah yang terbaik bagiku di mana pun itu sehingga aku pun rida dengannya.
Maka, ketika jawabannya adalah "tidak", percayalah bahwa jika kamu terus berusaha menerobos, itu jelek untukmu. Percayalah, Allah menyiapkan jalan takdir yang jauh lebih baik, yang terbaik untukmu. Meskipun saat ini mungkin kamu belum melihat secercah cahaya terang itu, tetaplah percaya dan mintalah keridaan pada-Nya. Karena apa pun yang ditakdirkan-Nya, pasti yang terbaik.
Bukankah salah satu pelajaran menjadi manusia dewasa adalah berani menerima apa yang tidak sesuai dengan keinginan kita? Learn it, even though you've to learn it the hard way. Jangan ngeyel dan jangan baper, ya. Setidaknya, kamu sudah berusaha dan tidak bertanya-tanya lagi. Inilah jawabannya. Sekarang, bersiaplah untuk menjalani alur cerita terindah yang telah digariskan-Nya.
Simpang Empat, 5 Agustus 2024
11 notes · View notes