#perihal berjuang
Explore tagged Tumblr posts
Text
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/a7fe66998074befe0287084e57433f08/13f3b456058333f7-68/s540x810/322017f1b1669b5675e4610188d75c288df26485.jpg)
Sebagai manusia, hati kita rawan sekali keliru dalam menafsirkan isyarat dari takdir atau kenyataan yang sedang di jalani.
Beberapa hal yang kita yakini itu "baik" kenyataannya belum tentu demikian.
Pun ketika sesuatu terasa menenangkan bukan berarti itu "bukan ujian."
Ketika hati sudah merasa yakin, jangan sampai kita lupa diri untuk tetap menghadirkan rasa "kepasrahan" pada Tuhan atas apa yang kita harapkan. Kenapa? Ya, karena hati kita rawan sekali keliru, berbelok dan keruh tanpa kita sadari.
Saat seseorang yang kamu kira akan menujmu ternyata Tuhan takdirkan untuk berbelok menuju orang lain, tentu harapan yang semula rimbun tadi berguguran. Pertanyaan "kenapa?"pun seketika berhamburan di kepala.
Bukankah hatimu sudah sepenuhnya yakin dan semesta pun seakan telah berpihak kepadamu selama ini?
Ingatlah bahwa jawaban pertanyaanmu tidak akan terjawab serta merta, pun hikmahnya tidak akan segera ada, jika kamu sendiri masih keras kepala menerima dan sukar untuk berdamai dengan ujian yang dihadapi.
Setelah perjalanan menanti cinta yang pernah ku alami, hal-hal yang amat kusayangkan dari diriku adalah; mengapa aku keras kepala meratapi apa yang memilih pergi, berandai-andai akan sesuatu yang jelas tidak untukku dan terlalu terpaku untuk "segera" dalam prosesnya "tanpa menikmati" setiap momen kesendirian yang amat berharga.
Pun pelajarannya; kalau Tuhan tidak menjodohkan kamu dengan dia, meski dirasa saat ini mengecewakan dan perlu waktu untuk kembali menata harapan. Dia pasti punya alasan kebaikan yang besar dibalik itu. Salah satunya diajarkan untuk tetap berpasrah dan berserah pada-Nya meski seyakin apapun kata hati. Jangan jemu untuk mengharap petunjuk dan teruslah kukuhkan keyakinan bahwa setelah kita berjuang, maka Dia yang menetapkan akan bagaimana akhirnya, dan bagaimanapun akhirnya ketetapan-Nya adalah yang terbaik.
Apapun yang Dia jauhkan dan pisahkan dari hidup kita, pasti akan diganti dengan seseorang atau sesuatu yang jauh lebih baik untukmu. Baik yang tidak hanya sebatas nampak dari permukaan pandangan tapi juga baik untuk bertumbuhnya jiwa dan ketenangan hati. Dan segala hal perihal takdir tidak selalu serta merta terwujud, kadang perlu waktu yang menguji kesabaran dan tidaklah kita diminta untuk terus bersabar dan berbaik sangka melainkan hal indah pasti akan menghampiri ketika Tuhan rasa kita telah berhasil melalui ujian yang Dia beri.
Sore, 17 April 2024 17.26 wita
186 notes
·
View notes
Text
Kamu tahu hal yang paling aku khawatirkan ketika menyaksikan perjuangan heroik para mujahid dan puluhan ribu penduduk Palestina yang telah syahid?
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/3699ced4f2a40df9572164f180f8324c/1aaaab39f7f60988-63/s640x960/3a4255fa3cd967babe25c1cecb46f93d3ef0ce35.jpg)
Aku takut, aku sama sekali tidak tergerak melakukan sesuatu dalam rangka membebaskan Al Quds..
Aku takut menjadi bagian orang-orang yang lebih memilih tinggal dan enggan berjuang..
Aku takut menjadi bagian orang-orang yang sudah "pasrah" dengan makar dan fitnah yang terjadi..
Aku takut menjadi bagian orang-orang yang seakan tidak peduli dengan saudara-saudaranya sendiri..
Aku takut, apapun perjuangan dan pengorbanan yang kusaksikan, hatiku tidak perih, hatiku tidak sakit..
Aku takut Allah swt mematikan hatiku..
Satu pesan dan harapan terhadap diriku, jangan sampai perjuangan dan pengorbanan saudara-saudaramu sia-sia.. jangan sampai..
87 notes
·
View notes
Text
Tulisan: Dialog
Rangkaian usia yang semakin bertambah, kekhawatiran yang semakin banyak, entah perihal dunia atau pun lainnya. Terkadang ia akan menguras hati, malam yang tak kunjung bisa mengistirahatkan badan dan jiwa. Namun begitulah keadaannya, sebab dewasa itu berasal dari akumulasi masalah yang diselesaikan dengan baik dan tenang.
Ikhtiarkan apa yang hari ini masih bisa diikhtiarkan, perbaiki apa yang bisa diperbaiki, terutama soal mengenal diri sendiri lebih dalam lagi.
Andai lelah, istirahatlah sejenak. Andai sakit, sembuhkanlah meski harus menangis. Air mata itu adalah sumber kehidupannya hati.
Aku dan kamu pun sama, kita sedang berproses dan berjuang menuju takdir kita masing-masing. Semoga, pemberhentian akhir kita berujung pada tujuan yang sama. Kebaikan dan keberkahan.
@jndmmsyhd
513 notes
·
View notes
Text
pembelaan.
Tumblr, lama tidak menulis. beberapa waktu aku menarik diriku dari sosial media apapun. aku merasa tidak memiliki sesuatu untuk ditulis dan memang sedang disibukkan dengan beberapa hal.
namun kali ini rasanya ingin sekali menulis perihal tentang nasihat dan kebahagiaan.
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/135e86a0e857afb8f6dac1154ea70d7e/5f884aba32d7eb01-a3/s540x810/7790f61e8957b34a1786f9deb0bdf98fbc1b3715.jpg)
terkadang seringkali, jika ada seperti lalu menulis selalu saja menemukan DM dan komenan bahwasanya diri ini tidak bisa menerima nasihat, keras hati, dan angkuh.
"itu nasihat kenapa di publish? kenapa gak jadi bahan renungan"
"kenapa angkuh sekali menerima nasihat, itu nasihat baik, itu bener nasihat itu. kenapa seakan-akan mencari pembenaran dengan di publish?" dan komenan yang lain yang tidak dituliskan disini.
jika kamu mengimani bahwasanya perihal dunia itu bisa diusahain dan Allaah yang menetapkan. mengapa harus memaksakan nasihatmu yang demikian untuk sampai diterima? jika kamu beriman kepada takdir Allaah, kamu mengaku bertauhid, kamu paham bahwasanya Allaah yang melapangkan dan menyempitkan rezeki hambanya. mengapa kamu pula tidak mengimani bahwasanya anak juga merupakan karunia Allaah. sebesar apapun usahanya, sekuat apapun doa dan upayanya, pada akhirnya takdir Allaah yang menentukan seseorang itu Allaah karuniakan anak atau tidak.
lupakah engkau dengan kisah masyhurnya Ibunda Aisya Radhiyallahu 'anha yang bahwa hingga akhir hayat beliau, beliau tidak Allaah karuniai keturunan. padahal beliau adalah orang yang Allaah jamin surga, dan tidak diragukan lagi kesholihan dan kepintaran beliau.
lupakah engkau dengan kisah masyhurnya Nabi Zakariyyah alahissalam yang bertahun-tahun lamanya baru Allaah karunia seorang anak yang solih. padahal beliau adalah seorang Nabi, namun Allaah uji beliau bertahun-tahun lamanya perihal menunggu.
lupakah engkau dengan kisah masyhurnya Ibunda Maryam yang atas kuasa Allaah beliau hamil dan memiliki seorang anak yang solih dan seorang Nabi? padahal beliau tidak memiliki suami, tidak pernah disentuh laki-laki manapun.
tiada seorangpun yang menginginkan kondisi demikian. jika kamu bahagia dengan hidupmu yang demikian. cukupkanlah dirimu dengan demikian. nasihat itu diberikan ketika seseorang meminta untuk dinasehati. bukan ujug-ujug menasehati padahal kenal saja tidak. kita tidak akan pernah tahu perjuangan seseorang dibalik layar media sosialnya.
bisa jadi itu adalah caranya untuk tetap tegar dan baik-baik saja setelah gagal promil. atau itu adalah caranya untuk berdamai dengan keadaan setelah babak belur sebelumnya.
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/7e287547f1aee197fe40e211b54e1813/5f884aba32d7eb01-e1/s540x810/5fb3b53f427d13f4b86808345b240c330ab20a1e.jpg)
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/98cc6f3ee485f7f0e56d8369e7a1f58f/5f884aba32d7eb01-da/s640x960/03b14cbafe1181c76a3553faad721a235e2429ef.jpg)
penantian 7 tahun dengan upaya sudah promil dengan dokter yang berbeda. disaat gak lagi promil, jalan-jalan sama suami, beliau hamil. Masya Allaah, demikianlah. jika sudah takdirnya untuk hamil, Allaah akan mudahkan jalannya apapun itu. jika memang belum, sebesar apapun usahanya maka hal itu tidak terjadi. inilah yang dinamakan mengimani takdir lekat-lekat.
السعادة لا تعني أنك لن تبكي أو تحزن.
السعادة هي أن تعيش مع كل الأقدار,
و تعيش فيها حامدا,
شاكرا مبتسما.
Bahagia itu bukan berarti kamu tak pernah menangis atau bersedih hati.
Bahagia yang sebenarnya ialah, ketika engkau bisa hidup bersama takdir-takdir baik ataupun buruk,
Dalam keadaan selalu memuji Allah,
Bersyukur kepada-Nya, dan selalu tersenyum atas segala ketetapan-Nya."
bahagia itu mahal harganya, sungguh. jika kamu sudah bahagia, maka kamu tidak akan sibuk dengan kebahagiaan orang lain yang berbeda caranya dengan hidupmu. semua orang berhak menikmati bahagia mereka dengan cara mereka masin-masing, ada atau belum adanya anak sekalipun,.
maka tak adil rasanya membanding kebahagiaan satu sama lain. menulis seperti itu sama orang yang sedang ataupun sudah berjuang, apa engkau berpikir itu adalah sebuah nasihat? enggak, sayang. itu bukan nasihat. itu seperti halnya engkau menyombongkan dirimu dengan sudah dikaruniai anak dan bahagiamu cukup dirumah minum kopi sachet, itu bukan nasihat untuk merendah namanya tapi menyombongkan kehidupanmu yang telah memiliki anak dengan versi kamu sendiri.
menulis ini bukan berarti menyangkal nasihat , bukan, bukan sama sekali. namun kamu tidak pernah tahu perjuangan apa seseorang hingga sampai di titik yang engkau sangka itu.
engkau tidak akan dihisab perihal perbuatan orang lain kepadamu. namun engkau akan dihisab perihal ketikan, perbuatan, perkataan yang engkau lakukan kepada orang lain meski hal itu tak bermaksud untuk menyakiti hati orang lain dalam versimu. berapa banyak orang lain dari sebuah kebenaran lantaran nasihat yang tidak pada tempat, waktu, dan kondisi yang sebenarnya.
semoga Allaah menolong diri ini dan kita semua untuk demikian, berkata pada sesuatu yang menyakitkan. menasehati itu penting, tapi bukankah salah satu ak seorang muslim adalah apabila ia meminta nasihat maka beri haknya untuk diberikan nasihat? jika tidak meminta nasihat, maka tahanlah untuk demikian, dan berikanlah banyak udzur kepadanya sebanyak-banyaknya.
*pict pertama diambil dari Instagram mba Ari Ummu Irhaby.
*pict kedua dan ketiga adalah percakapanku dengan seorang teman yang juga pejuang garis dua.
keduanya sudah izin dengan yang bersangkutan. jadi setelah ini jangan ada yang bilang lagi ya kalau takut berteman sama penulis. takut kisahnya ditulis di media sosialnya. sungguh, aku tak akan berani menulis jika tanpa meminta izin kepada pemilik cerita terlebih dahulu. dan bahkan nama, tempat, dan kondisinya semua akan aku jamin privasinya.
sudut ruang || 20.13
#tulisan#menulis#catatan#nasihat#wanita#kebaikan#perjalanan#syukur#pejuang garis dua#pejuanggarisdua#hamil#kehamilan
125 notes
·
View notes
Text
Mengingat Lagi Kematian
Sekali lagi, perihal kematian kita tidak pernah tahu kapan datangnya. Dan, kita sebagai seorang manusia, cukup dengan mengingat lagi tentang kematian, itu akan menjadi nasihat yang ampuh untuk kemalasan dan juga pikiran-pikiran cemas lainya.
Dua hari ini, setidaknya salah satu kawan yang mungkin tidak terlalu dekat namun menjadi salah satu mutual awal-awal di saat mulai KAMMI akhirnya menghembuskan nafas terakhir setelah kritis beberapa hari, meninggalkan istri dan satu anak.
Juga dini hari tadi, sampailah berita duka dari salah satu guru di tempatku bekerja, yang umurnya mungkin hanya terpaut satu tahun. Pertemuanku waktu itu tergolong singkat, namun saat itu beliau sedang menghadapi sakit dan juga berjuang untuk istri dan satu anaknya.
Memang seperti itulah dunia, terasa singkat. Ia menyimpan perjumpaan, perpisahan, juga hikmah di dalamnya.
Jadi teringat sudah sampai di titik ini, titik di mana harusnya menjadi golden agenya seorang manusia. Sudah mencapai banyak hal dalam kehidupan, namun sudah menyiapkan bekal apa untuk kematian?
Kadang masih merasa takut. Takut dengan bekal yang belum cukup, takut menzalimi orang saat beramanah.
Namun, prioritas hari ini bukanlah untuk takut. Yang harus dilakukan hanyalah berbenah. Mulai dari sekarang.
Ubahlah kematian menjadi pengingat kembali untuk berbenah. Contohlah wafatnya orang-orang shaleh, apa yang mereka lakukan selama di dunia, apa yang mereka tinggalkan saat berpisah denganya.
Tak lain tak bukan adalah amal shaleh dan bermanfaat bagi banyak orang. Mulai hari ini, perbanyaklah itu.
Otsmani Coffee, 02 Februari 2025
Sedang mengingat lagi kematian
24 notes
·
View notes
Text
It's getting hard sometimes..
Perihal mimpi tetaplah mimpi, sebuah tujuan dengan perjalanan panjang, satu dua tantangan berhasil kamu lewati dan lalui dengan gigih, tapi selama Allah belum berkehendak untuk bangunkan kamu di pagi keberhasilan, tetaplah melangkah dan lanjutkan terus perjalanan.
Tetaplah bangun di pagi hari, lamakan sujudmu, bertambahlah khusyuk di jiwamu seiring banyaknya pelajaran dan pengalaman yang berhasil mengiringi setiap haluan dan belokan.
Silih berganti orang - orang memujamu, sebagian lain mungkin akan membenci setiap inci keberhasilan, teruskan, teruslah berjalan dan fokuslah hanya pada apa - apa yang mampu kamu kendalikan.
Barangkali bukan malam ini, istirahatkan sejenak jiwa dan tubuh, ingat semua kebaikan - kebaikan-Nya yang terus memelukmu. Ingat bahwa ada sandar-Nya yang begitu lembut tempatmu berpulang, melepas penat dari gelap dan gemerlapnya dunia.
Teruslah berjuang, merakit satu demi satu sayap yang indah. Teruslah berjalan, sampai satu demi satu destinasi terlampaui. Teruslah, hingga mengudara jauh di langit-Nya.
Ingat bahwa, semakin besar tantangannya, semakin dekat kemenangannya. Mintakan terus pada Allah agar Ia memilihmu sebagai orang yang terus menjadi lebih baik setiap harinya.
Semangat ya, Allah selalu bersamamu.
19.39 CLT.
Kairo, 3 November 2024.
29 notes
·
View notes
Text
Kamu kalah kalau tidak bisa melawan dirimu sendiri.
Kita berjuang sekeras itu agar tidak hilang arah. Karena dunia tak berhenti menghujam keras lewat keadaan-keadaan yang rasanya ingin menjatuhkan. Dunia memang seperti itu, membuat semua orang lelah, membuat ringkih.
Hilang arah, lepas kendali adalah hal sering terjadi, kalau dirasa tak sanggup menjalani perjalanannya; kesulitannya, lika-likunya. Jalan-jalan yang dilalui juga sering membuat kita ambruk, karena situasinya, karena keadaannya. Mungkin ini adalah proses untuk menjadi orang yang bernilai, bijaksana, bermartabat; lewat keadaan-keadaan yang sulit, dari situasi-situasi yang berat. Tapi kita menjalaninya meski tertatih.
Kita mengalami emosi, luapan amarah selama menjalaninya, karena rasanya seperti terpelanting sana-sini. Kita dibanting keras, rasanya perih.
Dibuat bingung, menangis, lelah. Semua terasa gelap, karena dunia rasanya menyerang dari berbagai arah, dengan masalahnya, dengan persoalannya. Juga untuk keluar dari permasalahan butuh jalan yang tidak mudah, harus memutar otak. Ada ketakutan, kecemasan.
Sangat menguras energi.
Dan kita berjuang sekeras itu untuk tidak tersesat. Makin kesini ternyata makin rumit, banyak yang harus dituntaskan; masalahnya, persoalannya. Termasuk menuntaskan diri kita sendiri; melawan pikiran, melawan ego, melawan diri kita sendiri. Kalau kita tidak bisa melawan diri kita sendiri, kita kalah sudah.
@menyapamakna1
#tumblr#menyapamakna#menyapa makna#makna#menyapa makna1#menyapamakna1#nasehat#motivasi#renungan#reminder#tulisan cinta#tulisancinta#cinta#tulisan tumblr#tulisantumblr#tulisan nasihat#tulisannasihat#nasihat#tulisannasehat#tulisan nasehat#tulisanmakna#tulisan makna#motivasihidup#motivasi hidup#health#healing
54 notes
·
View notes
Text
Perihal mencintai manusia, tidak murni hanya cinta & bahagia saja dalam perjalanan panjangnya, akan selalu disertai dengan luka, amarah, dan juga kecewa.
Perihal mencintai manusia, nggak cuma tentang berjuang di awal aja, tapi berjuang untuk terus bersama sampai surga-Nya.
Kalau bukan iman dan ilmu yang jadi bahan bakar-nya, mungkinkah akan sampai? Kalau bukan Allah yang jadi tujuannya, mungkinkah akan sampai? Kalau tidak disertai rahmat dan ridha-Nya, mungkinkah akan sampai?
Perihal mencintai manusia, ternyata bukan hanya tentang aku dan dia. Tapi aku, dia, dan Allah.
Bandung, 13 Januari 2025
13/365 | @monicasyarah
9 notes
·
View notes
Text
Tak Ada Yang Salah
Setiap manusia terlahir dengan perasaan yang ia bawa sejak lahir. Perasaan tsb menjadikan manusia mudah berlemah lembut kep sesama, tak keras apalagi kasar sehingga menindas, juga enggan merasa lelah sebab yang terkasih selalu ada menemani perjuangan. Ialah cinta, kata sederhana yang sarat akan makna. tumbuh membersamai manusia hingga akhir usia. jutaan penyair berlomba-lomba mendefinisikan cinta dengan majaznya, pujangga enggan lelah menyelesaikan bait-bait puisinya, anak muda pun kian gemar mengenal & bersahabat dengannya. tak ada yang salah dengan cinta, sebagaimana tak ada yang salah dengan ciptaan-Nya. kasih sayang ayah ibu pada anak, guru pada murid, kakak pada adik, tetangga & tetangga, sesama rekan kerja, dan itu tak ada yang salah. Ketertarikan seseorang kep seseorang misalkan, apakah perasaan itu adl sebuah kesalahan? Apakah mengenalnya adl sebuah kekhilafan? Apakah melangitkan doa untuk kiranya diperkenankan bersama adl sebuah kekeliruan? Lalu timbul pertanyaan mengapa perasaan itu diciptakan? Apakah untuk saling menyakiti? Ataukan saling mengoles obat pada luka-luka yang tak pulih? tentu jawabannya tidak. mustahil Allah menciptakan sesuatu untuk menyakiti hamba-Nya. Perasaan cinta tak pernah salah, namun kesalahan sebenarnya terletak pada bagaimana ekspresi atau tindakan seseorang yang berprasaan tsb. banyak dr manusia merasa sudah memiliki, padahal langit belum memberi izin. Banyak dr manusia menjadikannya tujuan, padahal waktu belum berkemauan untuk menyatukan. Banyak dr manusia mudah mengikat janji, padahal ikrar akad belum terucapi. Banyak dr manusia melumrahkan pertemuan, jalan-jalan, hingga kenangan, padahal syariat jelas-jelas belum menghalalkan. Hingga diujung cerita manusia menggores lukanya sendiri, lalu kemudian bingung bagaimana hendak mengobati. tak ada yang salah dengan cinta. Melihatnya dari kejauhan mungkin memang menyenangkan, mendengar cerita baik buruk tentangnya juga menggembirakan, hingga tahu kekurangannya kadang-kadang hanya membuat kita tertawa tanpa sadar bahwa itu perlu dipertimbangkan. Melihatmu, mendengar namamu, menyimak ceritamu, mengetahui keseharianmu, mimpi-mimpi besarmu, kenangan penting dalam hidupmu, bagaimana engkau melewati hari-harimu yang berat, bagaimana engkau mempoles luka-lukamu yang perih, bagaimana keadaan ibu bapak & saudara saudarimu. Percakapan-percakapan sederhana yang mungkin memang menarik, akan tetapi tidak, maaf saya lebih pilih berkahnya. Ibadah, kebaikan, wawasan, pengalaman, ruh perjuangan seseorang sudah pasti mudah melemahkan hati. tapi semua akan tetap bernilai ibadah jika manusia sadar bagaimana harus mengambil langkah. tidak mungkin disebut syariat jika ia bukan jalan yang mengantarkan manusia pada kehidupan jauh dari maksiat. Tidak mungkin dihadiahi kecewa jika hamba-Nya mampu melewati dilema hatinya yang berat. So, semangat berjuang. Semangat berproses. Semangat menjadi peribadi yang lebih baik. Jadikan syariat jalanmu maka Allah akan menghadiahi salah satu hamba terbaik-Nya untukmu.
44 notes
·
View notes
Text
Kebiasaan atau Kebenaran?
"Dih, aneh banget pake nyiapin buat sharing gituan doang"
"Cowok nonton p*rn mah wajar kali"
"Anj*r, eg*, c*k, bgs*t, asdfghjkl"
"Hah, lo nolak karena ngerokok doang?"
Memegang teguh prinsip rasanya menjadi berat sekali akhir-akhir ini. Banyak hal yang terlihat biasa sehingga diwajarkan bahkan dijadikan pembenaran. Padahal sebagai muslim, benar dan salah adalah suatu hal yang pasti. Walau tentu masih berjuang menjadi muslim yang taat, perkataan-perkataan di awal cukup membuatku tidak nyaman terkhusus beberapa yang ditujukan padaku.
Cukup kaget saat dikatakan 'aneh' ketika aku protes karena pemberitahuan mendadak untuk sharing teknik mengajar padahal aku tidak menyiapkan apapun. Karena orang lain tidak meyiapkan, bukan berarti aku juga harus sama bukan? Kenapa berusaha lebih baik menjadi sesuatu hal yang aneh?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata wajar adalah biasa sebagaimana adanya tanpa tambahan apa pun. Arti lainnya dari wajar adalah menurut keadaan yang ada. Kasus pornografi bukan merupakan sesuatu hal yang baru. Namun, walaupun jumlahnya banyak bukan berarti semua orang kecanduan atau tertarik dengan konten-konten tersebut.
Normalisasi kata kasar. Sungguh, ini menjadi PR besar pendidik. Ingat, proses mendidik bukan hanya dilakukan di sekolah, tetapi juga di rumah dan lingkungan masyarakat. Rasanya sudah capek untuk mengingatkan murid-muridku tapi ngga boleh capek. Prinsip berkata yang baik atau diam seakan dikalahkan oleh berkata seperti apa yang teman-temanku katakan atau berkata seperti apa yang aku tonton. Menjelaskan konsep bahwa kekuatan kata-kata dapat mengubah yang halal menjadi haram, pemindahan tanggung jawab, dan hal-hal lainnya juga sudah kujelaskan. Terkadang sadar ini adalah prosesnya, tetapi berdoa lebih kencang supaya sabarku tidak menjadi setipis tisu dibagi tujuh.
Perihal merokok aku mengambil pendapat haram karena terlalu banyak mudharatnya. Bagaimana aku bisa menyayangi seseorang yang tidak menyayangi dirinya sendiri dan mempunyai peluang memberikan penyakit ke keluarganya?
Membiasakan yang benar bukan membenarkan yang biasa. Seperti memegang bara api memang cocok jika disandingkan dengan kehidupan masa kini. Dan memang perlu pegangan yang kuat untuk tidak terbawa arus.
Saat kau ragu arah tuju, di situlah kau mulai terbawa arus (Amigdala)
7 notes
·
View notes
Text
ketika dimarahi majikan rasanya ingin segera pulang, selalu salah dimatanya...
Tarik nafaaaaaaàs.... hembuskan perlahan....
Astaghfirullah.... Ada anak yang harus aku perjuangkan masa depannya.. aku tak ingin anakku merasakan berjuang keras namun aku akan lebih berjuang keras untuk mendampingi dia mendewasa, aku tak ingin anakku merasakan banyaknya perih dan sakit sepertiku
Semangat wahai diri... semua orang yang kerja ikut orang pasti pernah dimarahi... Ada yang lebih parah darimu...
Semangat kamu kuat dan...kamu hebat
Kamu bisa finish kontrak dan menabung yang banyak lalu membuka usaha dan menemukan kebahagiaan
Amiin
12 notes
·
View notes
Text
Kehidupan orang dewasa?
Sedang berada di sebuah fase ketika hidup ini terasa berjalan sangat cepat dari biasanya. Ibarat menaiki kereta waktu, perputaran pagi dan malam terasa melesat dan seakan tak ada celah untuk melambat.
Ada banyak hal yang ingin di tuliskan sebagai kalimat-kalimat yang mewakili perasaan. Ada banyak momen yang ingin direkam melalui tulisan sebagai kenangan. Tetapi kenyataan berlaku sebaliknya, kalimat-kalimat itu menguap di telan rutinitas, pekerjaan dan tubuh yang lelah. Inikah kehidupan orang dewasa duhai ayah dan ibuku?
Kehidupan dimana manusia dituntut untuk terus berjuang menopang hidup dan bertahan di tengah tantangan realita kehidupan.
Kehidupan dimana manusia dibentuk oleh tantangan hidup dalam beragam rupa ujian tak terprediksi; yang kadang membuat hati perih, pikiran kusut dan tubuh ingin menepi sunyi dalam rebah.
Kehidupan dimana isi kepala seperti jalanan ramai oleh lalu lalang banyak kemungkinan juga kekhawatiran.
Kehidupan dimana diri ini dihadapkan pada banyak pilihan yang membingungkan juga keputusan-keputusan besar yang penuh tanggung jawab.
Duhai ayah dan ibuku, bagaimana caranya agar anakmu ini tetap tangguh dan mampu meredam khawatir juga menepis satu-persatu prasangka?
Duhai ayah dan ibuku, mampukah aku sekuat jiwa kalian dan bisakah hatiku selapang kalian memaknai kehidupan?
Duhai ayah dan ibuku, doakan aku, anakmu ini supaya tetap waras, dewasa dan sehat meniti titian demi titian kehidupan. Titian yang telah lebih dulu kalian tapaki, titian dewasa yang ternyata tidak mudah dan terus menanjak.
Duhai ayah dan ibuku, tanpa seluruh doa-doamu yang bercahaya juga peluh keringatmu dalam membesarkan serta mendidikku. Entah jadi apakah aku di tengah prahara hidup ini.
Duhai ayah dan ibuku, betapa beruntungnya aku hadir diantara kalian. Ditakdirkan Tuhan kalian menjadi orang tuaku, dan itu adalah limpahan rahmat dan karunia yang paling berharga.Kalian sungguh hebat karena berhasil membesarkanku juga menghidupiku dengan baik. Tak ada balasan setimpal, yang mampu kubayar dengan segenap hidupku.
Tetapi, semoga Allah senantiasa menaungi ayah dan ibu dengan limpahan rahmat, sehat, umur yang barokah dan kemudahan melaksanakan kebaikan. Aamiin ya Rabb..
Pagi; merenung; kicauan burung 18 Juli 2024 09.51 wita
111 notes
·
View notes
Text
Hari ini kembali diingatkan tentang sebuah nasihat yang masih membekas, perihal bagaimana kita menyikapi takdir buruk yang ada.
Manusia menerima takdirnya itu terbagi menjadi 4 golongan, yakni :
Orang itu marah kepada Allah akan takdir buruk yang dia terima dan ini adalah tingkatan yang paling rendah.
Orang itu bersabar, tapi kesabarannya masih terasa sempit di dadanya. Masih ada keluh kesah yang dia rasakan dan butuh waktu yang cukup lama untuk bisa menerima kondisi yang ada.
Orang itu merasa lapang dan ridho dengan segala takdir Allah dan ini terjadi pada hentakan pertama ujian. Dia yakin bahwa apa yang Allah gariskan itu pasti ada hikmahnya, sehingga dia yakin dengan janji-Nya.
Orang itu merasa bersyukur dengan takdir buruk yang dia alami, jelas untuk bisa ke tahap ini seseorang butuh ilmu, hidayah, kekuatan dan pertolongan dari Allah. Perlu adanya latihan dan didikan yang kuat kepada diri sendiri untuk bisa sampai di tahap ini. Karena pada hentakan pertama takdir itu datang, kita bukan hanya sekadar bisa lapang menerima, tapi juga mampu menyadari bahwa apa yang terjadi saat ini adalah karunia yang besar dari Allah, kita betul-betul meresapi bahwa di balik semuanya ada balasan yang indah dari Allah untuk kita. Oleh karena itu, orang-orang yang ada di tahap ini benar-benar tidak bisa tergoyahkan dengan celaan dan ucapan buruk manusia, bahkan apa-apa yang telah hilang darinya tidak membuatnya bersedih apalagi bersusah hati.
Aku tahu tentu mempraktikkan ilmu tidak semudah itu, tapi hendaklah kita terus memupuk prasangka baik terhadap Allah, terus berusaha memperbaiki diri menjadi hamba yang semakin baik di sisi-Nya.
Jika banyak sekali kisah-kisah di luar sana tentang kesuksesan meraih perbendaharaan dunia dari tahap yang sangat mustahil menjadi berhasil, sungguh tidaklah ada kata mustahil untuk bisa menjadi hamba Allah yang beriman dan bertaqwa.
Selama ruh belum sampai ke kerongkongan dan sebelum matahari terbit dari barat, maka masih sangat mungkin kita berupaya di dunia ini untuk menjadi golongan yang selamat di kampung akhirat nanti.
Jika ada banyak orang yang berjuang mati-matian untuk bisa sukses di dunia, maka jadilah yang betul-betul jujur dan berupaya sekuat tenaga untuk bisa menjadi sukses di akhirat.
Perjalanan kita masih sangat panjang dan berat, yang dimulai setelah ruh kita dicabut dan raga kita bermalam pertama di alam kubur.
—SNA, Ruang Untukku #109
Senin, 12-06-2023 | 15.11
Venetie Van Java,
Semoga Allah membalas dengan jannatal firdaus bagi para asatidzah hafidzakumullah yang tidak hentinya memberikan nasihat dan peringatan di atas al-Haq tentang akhirat. Aamiin.
#ruanguntukku#penulis#selfreminder#hijrah#tulisan#taubat#islam#islamicquotes#nasihat#pengingatdiri#ntms#note to myself#ruanguntukku109
93 notes
·
View notes
Text
Ujian penantian 12 tahun lamanya..
aku baru tahu dokter yang menangani kehamilanku beberapa waktu lalu, juga seorang pejuang garis dua. Beliau seorang dokter obgyn atau istilahnya yaitu dokter kandungan. Sementara suami beliaupun demikian, seorang dokter kandungan yang prakteknya berbeda rumah sakit.
Sesaat setelah kuretase, aku berkonsultasi dengan dokter tentang apa yang harus aku lakukan selama pemulihan. Dan langkah berikutnya apa yang harus aku upayakan agar hamil kembali. Dalam konsultasi tersebut, dokter bercerita kepadaku kalau beliau juga sama-sama pejuang garis dua. Bedanya, aku pernah hamil meski mengalami keguguran. Sementara beliau, belum sama sekali merasakan hal itu.
"banyak pasien saya yang bilang kalau keguguran itu lebih sakit daripada melahirkan mba. Saya juga belum merasakan keduanya sih, tapi kesakitan apapun yang sedang mba alami Allaah ganti dengan jauh yang lebih baik." Ucap beliau kepadaku.
"maksudnya, dok?" Tanyaku tak mengerti.
"ya, saya juga pejuang garis dua mba, sama seperti mba Nisa. Tahun ini saya memasuki usia pernikahan ke 12 tahun. Apapun kondisinya memang harus disyukuri ya, mb. Setidaknya mba Nisa pernah hamil, sekalipun mengalami keguguran. Inipun harus disyukuri, artinya mba Nisa bisa hamil kembali nantinya. Insya Allaah,. Sementara saya, selama 12 tahun pernikahan saya belum pernah merasakan mual muntah dipagi hari, atau tanda-tanda kehamilan."
"Masya Allaah, dok." Mataku berbinar mendengar kisah beliau. Perempuan hebat, batinku.
"kalau ditanya, sama-sama dokter kandungan tapi kok ya belum pernah hamil, belum punya anak. Mana paham rasa sakit yang dirasakan para ibu-ibu hamil. Ucapan seperti itu sudah berulang kali saya dengar sendiri. Dulu saya buka praktek dirumah saya pribadi mba, makin kesini makin sepi karena banyak yang memutuskan pindah dokter dengan alasan demikian. Akhirnya saya kembali praktek di rumah sakit. Alhamdulillaah, disyukuri aja hehe. Saya pindah rumah juga, suami takut saya mendengar kabar yang kurang enak, dan takut hal itu membuat saya stress sendiri. Memasuki tahun ke 5 pernikahan, saya melakukan inseminasi. Qadarullaah, belum berhasil.
Tahun ke 7 saya dan suami coba untuk bayi tabung. Qadarullaah belum ada tanda-tanda kehamilan. Tahun-tahun berikutnya saya lebih lapang. Bahwasanya memiliki anak adalah sebuah takdir yang Alalah berikan kepada hambaNya yang Allaah kehendaki kan ya. Ya, mungkin saat ini masih harus menunggu tapi barangkali nanti Allaah akan beri dengan yang jauh lebih baik lagi yang entah apa itu nantinya. Kita sama-sama berjuang dengan jalan masing-masing ya mba.
Dan saya bisa paham perihal ujian dari penantian itu. Saya pernah bilang ke suami saya, "mas, kalau kita ounya anak, mungkin anak kita seksrang usianya 11 tahun kali ya. Usia 11 tahun biasanya udah masuk SD kelas 5."
Tapi kalau sudah pembahasan seperti itu, biasanya saya menangis. Suami yang selalu menguatkan untuk tetap lapang menjalani takdir. Maka, pak. Pesan saya untuk bapak sebagai suami mba Nisa. Kalian berdua adalah satu tim yang harus saling mendukung dalam keadaan apapun. Karna meskipun seluruh manusia ibaratnya mengucilkan, atau berkara hal yang tidak-tidak tentang anak. Selama anda sebagai suami terus menguatkan istrinya, Insya Allaah istri akan terus bisa baik-baik saja. Jadi, kalian berdua harus dalam nahkoda yang sama. Sebab bahtera rumah tangga setiap orang tidaklah sama dan tudaklah mudah.
Maka mba Nisa. Berkabar ya nanti kalau mba Nisa Allaah takdirkan hamil kembali dan melahirkan. Saya sangat menunggu kabar baik itu. Insya Allaah, biasanya setelah kuretase banyak pasien saya yang berhasil hamil kembali. Semoga Allaah izinkan demikian."
"Masya Alalah, dok. Aamiin. Allaahumma aamiin. Maaf,dok, saya boleh minta nomer pribadi dokter? Insya Allaah, ingin terus memperpanjang silaturahmi dengan dokter." Sambungku
"oh iya, boleh mba Nisa. Masya Allaah."
Dalam hati, banyak doa kebaikan untuk dokter tersebut. Aku tak bisa membayangkan bagaimana perasaannya ketika setiap hari harus berhadapan dengan wajah bahagia dari para pasiennya yang tengah hamil dan menanti kelahiran. Kalau bukan karena Allaah yang menguatkan, tentu beliau tidak akan setabah dan setenang ini. Sekalipun aku tahu, tak pernah mudah menata hati yang tidak baik-baik saja agar tetap terlihat baik-baik saja.
*aku sudah meminta izin kepada dokter tersebut untuk menuliskan kisahnya dalam tulisan. Nama, waktu, dan tempat tetap dirahasiakan.
Kita punya RabbNya Zakariyah 'alaihissalam yang memberikan seorang anak yang telah beliau tunggu berpuluh-puluh tahun lamanya.
Maka, tiada jalan keluar, kecuali dengan bersabar. Pahitnya ujian, lamanya menunggu, pedihnya kehilangan hanya akan sembuh dengan kesabaran yang panjang. Bersabarlah kamu dengan sabar yang baik. Demikianlah..
Ruang tunggu || 19.50
#hamil#kehamilan#pejuanggarisdua#tulisan#menulis#catatan#wanita#nasihat#kebaikan#perjalanan#akumenulis#syukur
302 notes
·
View notes
Text
PADA KENYATAANNYA, AKULAH YANG LAGI-LAGI MENINGGALKAN
Aku menangis sementara tanganku mengetik beberapa kata yang paling lembut untuk bisa tersampaikan ke dalam hati seseorang. Hati yang paling dalam.
“Siang ini, ada suatu hal yang ingin aku sampaikan. Setelah bertemu dirimu, ada hal yang sering sekali aku pikirkan. Aku selalu memikirkan apa ujung dari obrolan dan komunikasi kita berdua, kalau kita sebenarnya sama-sama tahu bahwa ujungnya akan sakit juga. Entah aku yang meninggalkan atau dirimu yang meninggalkan aku. Kalau pun kita memutuskan bersama, rasanya jauh dan akan susah sekali dengan latar belakang, jarak serta keadaan kita saat ini. Sedangkan aku tidak mau menghabiskan waktuku untuk sesuatu yang akhirnya akan menyakiti diriku sendiri. Semakin lama kita berkomunikasi, rasanya seperti menimbun perih yang akan dirasakan setelah kita memutuskan untuk tidak berkomunikasi lagi.
Yang kedua, aku selalu memikirkan bahwa obrolan kita ini tidak boleh dilanjutkan lagi. Aku khawatir, risau, dan juga merasa bersalah. Aku mengakui bahwa aku melakukan kesalahan karena memberikan kenyamanan ke kamu yang seharusnya tidak aku berikan ke sembarang orang. Saat itu, aku hanya memikirkan bahwa kamu adalah orang baik yang sedang berjuang dan merasa bahwa aku perlu memberikan dukungan kepadamu. Aku juga berpikir bagaimana jika aku terus-menerus seperti ini? Apa ini akan memberikan pengaruh buruk terhadap ibadahku? Sebab aku merasa untuk membuat ini berjalan bersamaan antara ibadah dan hubungan bersamamu adalah hal yang berseberangan. Salah satunya pasti akan kalah.
Aku merasa tidak nyaman, ini bukan hal yang biasa aku lakukan. Tapi disisi lain, aku sudah merasa ada hal yang berbeda dari diri aku, aku yang sudah mulai menunggu notifikasi chat kamu, senang berkomunikasi sama kamu, senang share hal-hal yang sebenarnya tidak perlu aku kabarkan kepadamu. Ya, pada intinya aku sudah mulai merasa nyaman dan hal ini lah yang membuatku susah untuk meninggalkan.
Tapi, mau tidak mau ini pasti akan terjadi. Aku minta maaf, aku harus berhenti untuk memulai dan menjawab obrolan kita. Alasannya bukan karena kamu kurang, tapi karena keputusan ini memang seharusnya aku ambil dari awal. Aku ingin mendapatkan sesuatu yang baik dengan cara yang baik. Aku tidak mau dengan cara yang seperti ini. Aku tidak berharap apa-apa dari dirimu, tapi jika terus menerus berkomunikasi, pasti aku akan berharap juga.
Kamu, terima kasih karena sudah menjadi teman yang spesial untuk aku sekitar 2 mingguan ini. Rasanya senang tapi juga khawatir. Aku minta maaf yaa kalau selama ini ada salah sama kamu, entah itu ketikan, perilaku ataupun perkataan.
Sehat-sehat yaa, kuat-kuat, sabar-sabar, banyak harapan yang diberikan orang sekitar ke kamu. Insyaallah, kamu bisa membahagiakan keluarga kamu . Semoga di lain waktu kita bisa bertemu dalam keadaan yang lebih baik:)”
Aku menunggu jawabannya. Aku lega, mengakhiri kisah ini dengan baik meskipun dalam keadaan hati yang tidak baik, bahkan sedikit berharap aku tidak melakukan ini. Tapi, aku mempunyai tanggung jawab atas anak-anakku nanti. Aku harus menemukan calon ayah yang baik, dan aku yakin bukan dengan ini cara untuk menemukannya. Sebab untuk mendapatkan sesuatu yang baik, kita juga harus menggunakan cara yang baik. Semoga Allah meridhoi, aamiin.
Tangerang, 06 Juni 2023. Hari sebelum ia pergi ke kampung halamannya.
94 notes
·
View notes
Text
29 tahun lalu, bayi prematur seberat 1,6kg itu lahir ke dunia di usia kandungan ibunya 7 bulan kurang 10 hari.
Kini, bayi itu telah menjadi gadis dewasa yang sedang berjuang untuk menjadi baik di hadapan Tuhannya.
Tidak mudah..
Banyak luka yang ia pendam dan kini mulai bisa di damaikan.
Gadis itu telah lebih baik dari sebelumnya. Ia selalu berusaha ridho dengan apa yang menjadi taqdirnya.
Di usianya yang sekatang, ia tak meminta banyak. Ia ingin menjadi wanita yang lebih baik setiap harinya. Selalu ridho dengan taqdir Tuhannya. Di akui sebagai hamba di hadapan-Nya.
Perihal dunia, ia meminta untuk selalu di cukupkan rezekinya dengan yang halal.
Dan terakhir, meminta akhir yang husnul khotimah dan bahagia di kehidupan selanjutnya.
Loh, katanya sedikit ? Hehe ternyata banyak ya...
Memang Gadis ini banyak maunya. Gapapa kan ya Allah ? 🥰
Dari aku yang 29th lalu lahir ke dunia.
18 notes
·
View notes