Text
iri
kalau dulu lebih sering iri sama orang-orang yang Allah lebihkan dalam fisik dan hartanya, sekarang lebih suka iri sama orang-orang yang Allah telah beri kemudahan dan kesempatan untuk bisa mengenal dirinya dengan baik. Paham dirinya mau dan butuh apa. Paham segala kekuatan dan kelemahannya. Dan bisa memanfaatkan segala kapasitas yang diberikan oleh Allah untuk bisa menjadi manusia yang bermanfaat dengan maksimal.
Seseorang yang sudah tahu apa yang ingin ditujunya, dan bagaimana cara mendapatkannya. Seseorang yang yakin dan mantap dengan setiap keputusan yang diambilnya. Seseorang yang dengan segala privilege yang diberikan Allah padanya, ia gunakan dengan baik.
Seseorang yang tidak mudah digoyahkan oleh hal yang tidak penting semisal pendapat orang lain dan perasaan sesaat yang hadir. Seseorang yang kokoh dengan prinsip hidup yang dipegangnya.
Sedang diri sendiri, sering kali kebingungan dengan apa yang sebenarnya hendak dituju. Masih kerap diguncangkan oleh perasaan sendiri, sehingga antara tujuan dan keinginan menjadi tidak lagi sejalan.
Oh Allah, di antara semua bentuk rezeki yang telah Engkau berikan kepadaku, tolong tambahkan rezekiku berupa kemampuan untuk bisa mengetahui apa yang sebenarnya terbaik untuk dunia dan akhiratku. Bantu aku untuk bisa menjadi sebaik-baik manusia ciptaan-Mu. Bantu aku untuk bisa memaksimalkan segala hal yang telah Engkau anugerahkan untuk bisa bermanfaat bagi diri dan orang-orang di sekitarku.
138 notes
·
View notes
Text
Tentang Melakukan Kebaikan
Ini bukan tentang melakukan kebaikan tanpa ekspektasi sama sekali, tapi lebih ke menghadapi ekspektasi saat lo melakukan kebaikan.
Susah.
Ngelakuin kebaikan tanpa ekspektasi itu emang susah banget. Kita sering banget butuh dihargai, butuh diapresiasi atas apa yang kita lakuin. Kita pengen dapat pengakuan, entah itu dari orang lain atau sekedar rasa puas diri.
Di dunia yang penuh dengan standar sosial dan ekspektasi, kita jadi mikir kalau kebaikan kita harus "dibayar" dalam bentuk sesuatu. Ditambah lagi, pengalaman sebelumnya yang nggak selalu dihargai bisa bikin kita makin susah buat ngelakuin kebaikan tanpa harapan. Jadi secara nggak sadar, kita berharap ada timbal balik, entah itu pujian, perhatian, atau rasa terima kasih.
Gue pernah berpikir. Emangnya ada orang yang melakukan kebaikan tanpa ekspektasi?
Ya mungkin aja. Ada.
Yang terlintas di kepala gue adalah kebaikan orangtua yang selalu ngasih yang terbaik buat anak-anaknya tanpa berharap imbalan, juga kebaikan yang dilakukan pemilik kepada hewan peliharaannya. Selain itu, gue nggak kepikiran.
Gue nggak minta lo semua untuk mulai melakukan kebaikan tanpa ekspektasi eksternal. Gue paham banget, kadang ngomongin hal kayak gitu emang nggak gampang, apalagi di dunia yang penuh ekspektasi kayak sekarang. Tapi kalau lo punya keinginan untuk lebih fokus melakukan kebaikan untuk memenuhi rasa puas diri lo berdasarkan ekspektasi internal lo, kayak perasaan bangga terhadap nilai-nilai pribadi kita, atau sekadar kepuasan karena merasa telah melakukan hal yang benar. Mungkin kita bisa mulai dari diri kita sendiri dulu. Kenapa gue ganti kata "lo" menjadi "kita", karena gue baru aja menyadari dan ingin memulai ini. Kita bisa mulai dengan melakukan kebaikan yang tulus, bahkan meskipun itu cuma hal kecil yang nggak bakal langsung dapet perhatian. Contohnya kaya gimana tuh? Tanya kabar orang yang jarang lo kontak. Kadang orang nggak expect akan ada yang nanyain kabar mereka, apalagi kalau mereka lagi merasa down atau kesepian. Cuma nanya "Gimana, lo sehat?" bisa ngebuat hari mereka lebih baik. Contoh lain, pertahanin senyum lo selama di jalan. Mungkin lo nggak tahu seberapa besar dampaknya, tapi kadang senyum kita yang ditangkap orang asing di jalan bisa mencerahkan harinya, apalagi kalau mereka lagi merasa terasing atau lelah saat itu. Kadang, itu bisa jadi contoh yang ngefek ke orang itu, meskipun nggak langsung.
Hal pertama yang perlu lo ingat, kalau kebaikan bukan soal ngubah orang lain, tapi soal lo merasa lebih damai dengan diri sendiri karena lo tahu lo melakukannya dengan hati yang tulus. Lo nggak perlu maksa orang lain buat ngikutin, tapi perlahan lo bisa tunjukin lewat tindakan.
Diabaikan? biarin.
Ketika kebaikan lo diabaikan, itu bukan soal lo atau nilai perbuatan lo. Hal kedua yang perlu lo ingat, kalau respon orang yang menerima kebaikan itu tergantung gimana mereka ngeliat diri mereka sendiri atau dunia di sekitar mereka. Ada yang, karena luka lama atau masalah percaya diri, malah curiga sama kebaikan yang orang lain kasi. Mereka pikir itu cuma basa-basi atau bahkan ada maksud tersembunyi, bukan ketulusan. Padahal, itu semua cuma cerminan dari keraguan atau pengalaman buruk mereka yang dulu.
Emang nggak gampang sih pas kebaikan yang kita kasih malah nggak dihargain atau malah dicurigain, rasanya kayak sia-sia. Dan ini hal ketiga yang perlu lo inget, kalau kebaikan yang tulus itu ya perbuatan yang tanpa syarat, nggak bergantung sama reaksi orang lain. Jadi, kalau kebaikan lo diabaikan atau malah dicurigain, jangan biarin itu bikin lo down. Biarkan kebaikan lo tetep jadi cerminan dari hati lo, bukan dari respon orang lain. Karena, di akhirnya, kebaikan lo itu bukan tentang mereka.
Jakarta, 7 November 2024
3 notes
·
View notes
Text
Deep Clean.
"Dan itu lebih dari cukup untuk membuat kita senantiasa bahagia."
Ketika bertubi - tubi kesesakan dan kesakitan menyapa tubuh dan jiwamu.. Perlahan, belajarlah mencari setiap hikmah di baliknya..
Bahwa, barangkali.. Pintamu untuk dihindarkan dari siksa dalam api menyala itu yang membuat kamu mau tidak mau merasakan sakitnya luka.. Sebab tubuh dan jiwamu membutuhkan itu.. Layak untuk itu..
Segala jenis keburukan yang sengaja tidak sengaja kau cipta, beberapanya menghadirkan demam, sakit di kepala, nyeri di sekujur tubuh..
Atau, beberapanya menitip sesak di dada, air mata yang terhenti mengalir, membuat pipi terus basah, membuat nafas sering tercekat..
Barangkali, itu sebuah lindung doa dari siksa yang jauh lebih mengerikan, jauh lebih menyeramkan. Ia yang menciptakanmu sangat sayang padamu. Sebab itu Ia tahu, tubuhmu yang kecil nan ringkih itu tidak akan sanggup setetes saja merasakannya.
Maka sesak dan sakit yang hadir hari ini, adalah bentuk sayang-Nya.. Agar bersih nan wangi jiwamu.. Elok bersahaja tubuhmu..
Merela dan lapang lah selalu, menerima luka hari ini, yang melindungimu dari luka esok hari..
Merapal lah aku : Ya Allah.. Bila sakit yang tubuh dan jiwaku rasakan hari ini.. Adalah bentuk Engkau mengampunkan dosa - dosaku.. Dengannya Engkau tak biarkan api menyentuh raga dan juga ruhku.. Aku ridha Ya Allah.. Sungguh, aku ridha Ya Allah..
Bersihkan seluruhnya hingga tak bersisa sedikitpun ketika aku bertemu-Mu..
2 notes
·
View notes
Text
Ajari Aku.

Kan kuajari kau bagaimana runtut berbicara. Lalu ajari aku bagaimana caranya diam. Kapan waktu - waktu aku harus meredam, kapan aku boleh memendam.
Kan kuajari kau bagaimana merayakan semuanya dengan tawa. Lalu ajari aku bagaimana tersenyum tenang, teduh dan tidak berisik.
Kan kuajari kau bagaimana memilih warna. Lalu ajari aku bagaimana menemukan damai pada syukur yang tertera. Selanjutnya memaknainya, jauh lebih memukau dari warna - warni yang kupunya.
Ajari aku..
Kairo, 12 Maret 2025
18 notes
·
View notes
Text
Barangkali, tidak pernah mudah.
Bahwa menyamakan irama langkah dengan 'saudara' tidak pernah mudah. Seringkali lelah dalam mengalah, bertabrakan saat berpapasan. Tapi yang perlu kita yakini, bahwa semua itu adalah hal yang wajar dan keniscayaan yang nyata.
Barangkali, di situ Allah bertambah sayang padamu, sebab lagi - lagi kamu menambah volume kesabaran pada dewasamu, menahan diri untuk tidak berkata seenaknya, berbicara apa adanya, hati - hati dalam bersikap, menyediakan ruang lapang nan luas memaafkan kesengajaan atau ketidaksengajaan yang mereka perbuat.
Barangkali, justru kitalah yang perlu menilik diri, membenahi compang - camping yang menghiasi, membersihkan dengki agar hati yang lapang itu.. benar - benar tenang menenangkan. Senang menyenangkan.
Tapi kembali lagi, barangkali.. memang tidak pernah mudah..
Tidak semua mau kau ajak bergandengan tangan, tidak semua harus satu gerak jalan. Bagi mereka yang ingin berbelok arah, meninggalkanmu, beri mereka kebebasan. Jangan pernah menahan.
Tidak semua mampu kau peluk, beberapa harus kau lepas. Agar tak saling menyesak dada, agar lapang leluasa.
3 notes
·
View notes
Text
Semoga Allah Menangkan.

"Tidak bermudah sikap pada pengembara liar."
Adalah lindung kata yang kau urai dengan lugas dan tulusnya..
Maka pada upayamu itu.. Semoga Allah membalasnya dengan kemenangan indah.. Mendapatkan yang kau cari, bibit bunga matahari..

Mataku yang terbatas ini.. Kuminta Allah yang Maha Melihat..
Menjadi saksi atas takwa, keimanan yang kita jadikan pusara, ketaatan yang menghiasi usaha..
Teruslah melangkah.. Hingga Allah izinkan kau bertemu peran pangeran. Lalu tanamlah sepuasnya, sebanyak yang kau mau. Warnai dengan warna apa saja yang kau suka. Asal tidaklah semak belukar dan kaktus tajam.
Semoga ketika bibit yang kau cari itu kau dapatkan.. Allah tidak membiarkan sedikitpun duri menghiasimu, lantas melukaiku..
Semoga, Allah menangkan kamu..
6 notes
·
View notes
Text
Gila Cewe
Kadang heran sama manusia kok obsessed banget sama cewe, sekali dayung ngangkut dua ampe tiga. Itu tuh kenapa?
1 note
·
View note
Text
Jadilah seperti matahari pagi. Baik ditunggu maupun tidak ada yang menunggu dia tetap bersinar. Anggaplah angin kencang yang berhembus kemarin sebagai pembuktian bahwa kamu pelaut hebat yang telah melewati badai besar. Kini berdirilah kembali sebagai penghargaan kepada diri sendiri. Nantinya barulah mereka menyadari kamu bukan hanya berjuang, tapi kamu layak untuk diperjuangkan.
“Janganlah kamu lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, karena kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS. Ali ‘Imran: 139)
41 notes
·
View notes
Text
Teruntuk laki-laki baik yang sudah menikah maupun belum.
Hidupmu tak banyak berubah setelah menikah, kamu masih bisa bekerja, hang our dengan teman-temanmu, bahkan menginap pun lebih sering di rumah orang tuamu.
Tetapi hidup seorang istri berubah setelah menikah, ada yang tidak lagi bekerja, ada yang bekerja tetapi sesegera mungkin pulang ke rumah, rela meninggalkan orang tuanya untuk ikut denganmu baik itu tinggal di rumah orang tuamu, terpisah atau bahkan kamu ajak merantau jauh
Yang dulunya dia bisa cerita dengan keluarga atau sahabatnya saat dia ada masalah, kini tak lagi bisa. Marwahmu dan keluarga ini harus dijaga.
Dia hanya punya kamu saat ini, jangan lelah mendengar ceritanya. Dengar dengan antusias.
Jikapun dirimu lelah bekerja istirahatlah, tapi jangan abaikan dia.
Ingat dia hanya punya kamu sebagai sandarannya.
Bisa saja dia memilih bercerita dengan sahabatnya, tapi duhai takut sekali akan keceplosan cerita tentang masalah rumah tangga.
Kamu tempatnya bersandar, bertanggung jawablah. Jangan buat dia merasa sendirian. :)
182 notes
·
View notes
Text
Tidak Semua Orang Siap Menjadi Pendengar
Tidak semua orang siap menjadi pendengar. Ada kisah yang mungkin begitu berat diceritakan oleh mereka yang telah berjuang keras menghapus noda masa lalu, menata ulang diri pada proses-proses perbaikan, dalam keheningan yang penuh perjuangan.
Sekitika hancur, ketika cerita yang begitu ingin mereka kubur rapat-rapat, kemudian naik kembali ke permukaan. Bukan sebagai pelajaran, melainkan sebagai pengingat akan kegagalan yang pernah mereka coba lupakan, luka yang tadinya sudah mulai kering itu, kemudian kembali basah.
Bagi mereka yang berusaha bangkit dari bayang-bayang masa kelam, setiap ingatan yang disodorkan dengan sengaja, bagai menggores jiwanya—sebuah luka yang tak terobati meski telah dirawat dengan penuh keikhlasan dan kerja keras.
Mendengarkan seharusnya menjadi ruang untuk memahami dan memberikan dukungan, bukan justru menjadi 'alat' untuk penghakiman seseorang di kemudian hari. Yang lalu biarkan berlalu, biarkan ia menjadi manusia baru dengan segala penyesalan dan upaya perbaikan yang ia terus upayakan.
Semoga rasa empati hadir lebih dulu, ketimbang dua telinga yang terbuka—tanda siap untuk mendengar. Jika tidak siap dengan beban dan itikad yang sungguh untuk membantu mereka, menutup dua telinga adalah hal terbaik yang dapat kita lakukan. Percayalah.
Semoga Allah senantiasa menjaga diri kita dari rasa bangga atas kekurangan yang baik sengaja atau tidak telinga kita dengarkan dari orang lain.
80 notes
·
View notes
Text
Tidak ada yang perlu ditakutkan.
Orang - orang boleh berlaku tidak adil, sebab ada Allah yang Maha Adil selalu bersedia membuat bagianmu tidaklah terlihat kecil. Orang - orang boleh jahat, sebab kamu selalu dibersamai oleh kebaikan Allah selama kamu taat.
Orang - orang boleh merencanakan keburukan untukmu, tapi Allah senantiasa akan membantumu melaluinya dan memberikan kemenangan seperti yang kamu mau.
Begitu dingin, merasuk ke tulang - tulang. Dan bayangan - bayangan menakutkan mulai menyerang, otakmu yang sedang sibuk dengan apa yang harus ia persiapkan di hari esok, menjadi kabur.
Tenanglah sayang, sungguh tidak ada yang perlu ditakutkan, sebab kita sudah banyak melalui segala macam jenis pengalaman menyeramkan, dan kau, kau yang hebat itu selalu bisa menghadapinya dengan berani.
Tenanglah sayang, kalau memang sesekali perlu menangis, menangislah. Lalu biarkan ketakutan juga mengalir keluar bersama air mata yang berlinang itu.. Keluarkan semua sehingga hatimu yang cantik itu hanya dipenuhi oleh harapan dan keberanian.
Lantas setelahnya rayakan dengan tarian indah, ber-terimakasih karena-Nya selalu mau menemanimu dalam segala ramai dan sepi. Juga menghendaki kemudahan dan kebahagiaan tetap bersemayam di dalam hati.
Jadilah anggun, sebagaimana doa orang - orang, sebagaimana prasangka mereka pada jiwa yang melekat pada keilmuan. Ia tenang menghanyutkan, ia bersinar tapi tidak menyilaukan.
Lihatlah bagaimana namamu dipajang di berbagai tempat, dengarkah kamu? dengan bangga atau hasadnya namamu dibicarakan dimana - mana. Tidaklah disebut orang berhasil, bila tidak ada orang yang membenci.
Selamat menjadi tenang, selamat menjadi pemenang.
24 notes
·
View notes
Text
Nyaman banget kek gini. Gaada seseorang yang gila - gilaan dikagumi, dicari - cari, perhatiannya dinanti.
Nyaman banget fokus sama diri sendiri.
13 notes
·
View notes
Text
28:28
#tunaituntas
Untukmu, yang pernah menjadi arah dari segala usahaku,
Aku pernah berjalan jauh, mengabaikan lelah, meyakini bahwa jarak bisa ditebas asal langkah tak berhenti. Tapi ada perjalanan yang, sekeras apa pun diperjuangkan, tetap berujung di persimpangan.
Seperti burung yang terbang melawan angin, mencoba bertahan, sampai akhirnya paham: tidak semua angin bisa dilawan, tidak semua arah harus diperjuangkan.
Kini, aku berhenti melawan. Bukan karena menyerah, tapi karena sadar—ada hal-hal yang hanya bisa dijaga dengan cara dilepaskan.
Dari aku, yang akhirnya mengerti, bahwa tidak semua jalan membawa pulang.
@ffahraa ,hari terakhir dari #28hariberprosa
38 notes
·
View notes
Text
Cinta tak pernah tepat waktu

Nyatanya, cinta itu hadir tepat waktu berdasarkan garis takdir Allah, bukan berdasar perkiraan akal sehat dan kehendak hati manusia.
Nyatanya, cinta itu hadir tepat waktu, berdasarkan garis takdir Allah dan tepat saat kita sangat membutuhkannya.
Dan sekumpulan kisah pertemuan yang pernah terjadi dan berlalu, seharusnya tidak membuat engkau terpaku memandang ke belakang—seiring waktu yang terus berjalan maju, sebab yang melewatkanmu, memang bukanlah untukmu.
Dan apa yang memang untukmu, ia pasti akan mendatangimu ketika telah tiba masanya.
Dan pertanyaan-pertanyaan perihal kapankah masa genap itu akan datang? Semoga tidak menjadi kerisauan yang mengganggu cerah nya hari-harimu, tetapi menjadi sekumpulan harapan yang engkau balut sebagai prasangka baik dan doa bahwa;
Ketika kita mengusahakan yang terbaik maka jawaban dari sisi-Nya adalah kebaikan yang terbaik pula di waktu yang tepat. Dan semakin panjang kesabaran itu terasakan, berarti yang terbaik pasti telah Allah garis dan tetapkan untukmu.🍃
Pagi, 4 maret 2025 07.46 wita
211 notes
·
View notes
Text
Allah, apapun gemuruh dalam dada ini, semoga lillaah tetap Engkau semayamkan pada diri ini..
Bukan kerja-kerja kita yang diingat orang, tapi kerja-kerja karenaNya yang 'kan selalu terngiang pada diri dan dada setiap kita. Biarkan menjadi cerita dan kenangan indah.. bonus menjadi inspirasi bagi semesta.. karena ridhaNya yang kita tuju sedari awal hingga titik akhir nanti..
150 notes
·
View notes
Text
Hatimu akan sangat tenang ketika kamu mulai percaya bahwa, segala hal yang telah Allah takdirkan jauh lebih baik dari apapun yang pernah kamu rencanakan
212 notes
·
View notes
Text
Trust the timing of your life
Aku pernah lihat quote kayak gini:
"Timing Allah itu sempurna, penundaan-Nya bukanlah penolakan. Kamu hanya sedang tidak sabar atau hal itu memang tidak akan membawa kebaikan bagimu."
Reminder untuk lebih bertawakkal lagi jika apa-apa yang diinginkan belum atau tidak terjadi.
63 notes
·
View notes