#kelereng
Explore tagged Tumblr posts
Text
Perempuan Sebagai Makhluk Transenden
Transenden berarti sesuatu yang jauh “melampaui” yang merupakan aktivitas ruhani atau mental yang bergerak meninggalkan alam faktual dan konkret menuju dan melampaui hingga di luarnya. Aktivitas ruhani atau mental ini sesuatu yang khas manusia dan selalu dilakukannya baik sengaja maupun tidak. Seumpama seorang yang sejak lahir terjajah dan mengalami atribut-atribut keterjajahan berupa keterbatasan-keterbatasan, ada kemungkinan dia bergerak secara ruhani atau mental meninggalkan keterjajahannya dan menyusun upaya-upaya kemerdekaan.
Upaya manusia untuk keluar dari keterjajahan sebagaimana disebutkan di atas terjadi karena manusia mampu mentransendensikan dirinya melampaui alam faktual dan konkretnya. Contoh lain adalah upaya manusia untuk memahami asal segala sesuatu dan mempertanyakannya. Apa asal segala hal yang tampak? Apakah asalnya adalah satu atau banyak? Bagaimana asal itu berubah menjadi segala yang tampak saat ini?
Pertanyaan-pertanyaan di atas adalah upaya manusia untuk melampaui dirinya kepada bukan dirinya yang diyakininya sebagai asalnya. Seumpama jawabannya adalah bahwa asal segala sesuatu adalah air, sebagaimana dikatakan oleh Thales, maka air bukanlah diri segala sesuatu dan bukan diri manusia itu sendiri. Pencarian jawaban seperti itu mampu dilakukan oleh manusia kerena memang manusia mampu bertransendensi.
Lalu ada pertanyaan: Apakah asal segala sesuatu material atau non-material? Pertanyaan itu adalah pertanyaan yang agak berbeda yaitu: Apakah asalnya material atau non-material? Pertanyaan ini menimbulkan dugaan bahwa ada sesuatu yang non-material yang menjadi asal segala sesuatu. Plato adalah termasuk orang yang mengatakan bahwa non-material yang menjadi asal segala sesuatu
Jawaban bahwa asal segala sesuatu adalah air menandakan bahwa asal segala sesuatu adalah material. Adapun jawaban bahwa asal segala sesuatu adalah non-material adalah merupakan pembeda arah berbeda dari jawaban yang sudah pernah ada karena sebelumnya, secara umum dipahami bahwa asali segala sesuatu adalah material. Pandangan yang material disebut naturalis. Adapun pandangan yang tidak material disebut idealis. Pandangan naturalis menjadi landasan dari golongan ilmu-ilmu alam. Pandangan idealis menjadi landasan dari ilmu-ilmu metafisika, termasuk filsafat dan agama.
Naturalis dan idealis belakangan didamaikan dengan cara menempatkan keduanya pada tempatnya sendiri-sendiri. Naturalis nantinya akan menjadi asal mula bagi perkembangan pesat ilmu pengetahuan alam dan teknologi. Naturalis tidak terlalu jauh meninggalkan alam faktual dan konkret dan bahkan tergantung padanya. Adapun yang idealis melanjutkan proyek transendensi manusia melampaui alam faktual dan konkret, melampaui kenyataan, melampaui kemampuan fisik manusia, hingga membahas tentang Ketuhanan, kebebasan, hak-hak asasi, manusia sempurna, keabadian, tujuan hidup, kebahagiaan, dan seterusnya.
Kebebasan disebut proyek transendensi manusia karena secara natural, faktual, dan konkret, manusia tidak bisa dianggap bebas. Ruang dan waktu membatasi manusia beserta tubuhnya. Ke manapun manusia pergi, ruang membatasi geraknya. Waktu juga membatasi manusia. Tubuh manusia semakin lama semakin renta dan melemah dimakan waktu dan membuatnya semakin tidak bebas menjelajahi ruang dan waktu. Antara manusia dengan kebebasan adalah dua hal yang tidak pernah menyatu. Salah satu arti kata transenden adalah “tidak dapat dihubungkan”. Manusia dan kebebasan tidak dapat dihubungkan. Karenanya, keduanya disebut saling transenden.
Kebebasan berhubungan dengan keabadian dalam hal kuasa ruang dan waktu. Keabadian juga tidak dapat dihubungkan dengan manusia karena lumpuhnya manusia di hadapan ruang dan waktu. Hingga Ketuhanan pun tidak dapat dihubungkan dengan manusia karena Tuhan penuh kemahaan dan manusia penuh kekurangan. Saat logika hendak membuktikan adanya Tuhan, maka salah satu yang diajukan adalah kehadiran alam semesta yang dianggap bukti adanya Tuhan karena tidak mungkin alam semesta ada jika tidak ada yang mengadakannya. Itulah Tuhan. Tapi mengapa kecurigaan logis yang sama tidak diajukan kepada Tuhan bahwa jika Tuhan ada pasti ada pula yang mengadakan-Nya? Itulah salah satu contoh keterputusan hubungan tersebut.
Meski dalam keterbatasannya manusia transenden dari keabadian, kebebasan, kesempurnaan, dan sebagainya, manusia tidak pernah diam dan tidak pernah menyerah begitu saja terhadap kondisi seperti itu. Manusia memiliki kesadaran yang membuatnya selalu hendak meninggalkan keterbatasannya. Kesadaran tersebut membuat manusia mampu mengobjektivikasi selain dirinya dan bahkan mampu mengobjektivikasi dirinya sendiri.
Diri yang penuh keterbatasan itu adalah diri yang penuh kekurangan. Ibarat sebutir kelereng dalam sebuah wadah kekurangan kelereng adalah kekurangan kapasitas dirinya yang tidak memenuhi wadah dengan tubuhnya. Namun karena tubuh kelereng yang tidak memenuhi wadah itulah yang menjadi syarat kebebasannya untuk bergerak ke mana-mana di dalam wadah tersebut. Setiap pergerakan yang dilakukan oleh kelereng tersebut adalah upaya untuk meninggalkan dirinya dan bertrensendensi dan meninggalkan dirinya menuju yang bukan dirinya. Karena itulah, sang kelereng terus-menerus bergerak meninggalkan dirinya sehingga dirinya senantiasa berada dalam keadaan bukan dirinya.
#Tuhan#perempuan#kelereng#transenden#transendensi#manusia#objektivikasi#subjektivikasi#Plato#Thales#material#nonmaterial#natural#ideal#keabadian#kebebasan#Ketuhanan
5 notes
·
View notes
Text
Memahami Game Kelereng: Metode Bermain serta Model Permainannya
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/f8af5bb57677a854212ce2801a7998f4/db5094a228ec3e10-4c/s400x600/ab4a3fcf5379cb2ca2a6598bac4e4d1cc8fbb050.jpg)
Game kelereng ilmutoto merupakan tipe game tradisional yang berupa bundar serta dibuat dari cermin, tanah liat, ataupun agate. Dimensi kelereng biasanya mempunyai diameter½ inci ataupun 1,25 centi meter dari ujung ke ujungnya.
Kelereng ilmutoto bisa dijadikan selaku game anak yang bertabiat rekreatif, edukatif, serta kompetitif. Tidak cuma itu, kelereng pula bisa dikoleksi dengan tujuan nostalgia sebab mempunyai warna serta motif yang estetik.
Pada sebagian wilayah di ilmutoto Indonesia, kelereng mempunyai istilah lain yang berbeda- beda. Misalnya, di ilmutoto Jawa kelereng diucap dengan nekeran, di Betawi diucap dengan gundu, sedangkan di Palembang diucap ekar.
Saat sebelum memainkan kelereng, ada prosedur game yang meliputi ketentuan game kelereng, ialah:
1. Pemain wajib menyerahkan kelerengnya apabila kalah dalam game.
2. Kala hendak menembak kelereng tidak boleh berganti tempat dari kelereng yang lebih dahulu terletak.
Metode Bermain Game Kelereng
Kelereng merupakan game yang dapat dimainkan secara ramai- ramai, baik orang melawan orang, ataupun kelompok melawan kelompok.
1. Pemain wajib membuat lubang di tanah minimun sebesar kelereng, yang sudah disepakati oleh para pemain yang lain.
2. Apabila lebih dari 2 orang, pemain wajib dipecah jadi 2 kelompok.
3. Game sudah diawali dengan melemparkan kelereng tiap- tiap ke arah mendekati lubang yang lebih dahulu terbuat.
4. Pemain yang kelerengnya sangat mendekati lubang berhak bermain awal, setelah itu urutan berikutnya disesuaikan adamya jarak dekat antara kelereng yang dilempar sama lubang yang terbuat.
5. Pemain yang sukses memasukkan kelerengnya ke sebuah lubang memiliki peluang buat melanda lawannya. Kala lawan terserang serbuan tersebut, kelereng lawan tidak bisa dimainkan lagi ataupun dikatakan mati”.
Pemain yang belum memasukkan kelerengnya pada lubang yang sudah terbuat, tidak dapat melanda serta mematikan kelereng yang lain.
Memahami Game Kelereng: Metode Bermain serta Model Permainannya
0 notes
Text
Entertainment
Website : https://balapkelereng.org
Marble race ataupun balap bola kelereng sudah banyak diketahui oleh masyarakat dan juga sudah sering dimainkain secara bersama -sama ketika ada acara ataupun perlombaan. Saat ini seiring berjalannya waktu dan jaman semakin canggih dalam dunia digital, permainan balap bola kelereng sudah bisa dimainkan secara online dan dapat di akses dari mana saja dan kapan saja.
1 note
·
View note
Text
Kau menoreh lenganmu menampilkan tinta merah yang begitu pekat. Lalu kau tertawa begitu keras, tak terasa sepasang kelereng itu mengeluarkan bulir yang sangat deras. Kacau, malam ini kau tampak lebih kacau dari sebelumnya. Meringkuk sendirian menikmati kegetiran yang kian meradang. Bukankah lebih baik kau menggores selembar kertas dengan sebuah pena, daripada menggores lenganmu dengan sebilah pisau.
6 notes
·
View notes
Text
“Skin me alive as you unravel me. Eat me alive as I will live inside you.” / “I will eat you alive.”
Aku mau kamu jadi hidangan perjamuan terakhirku.
Bibirmu akan jadi pembuka perjamuan teramat legit dan tak ada dua. Ranum pula semerah delima. Dari bibir ini, kata-kata manis nan sayang pernah terlontar; karenanya, kutinggalkan cium untuk terakhir kali.
Sepasang kelereng mata cokelat serupa kacang almon yang berkilau indah kamu siapkan sebagai kudapan di atas meja. Oh, mana mungkin aku takkan tergoda. Mata cantik ini cuma lihat aku satu-satunya dan abai pada pandangan yang bukan aku.
Luka hati yang mengucur deras di antara renggang hatimu mungkinlah anggur termanis yang pernah aku reguk. Duka, dengki, dan sukacitamu melebur jadi sebuah rasa yang pekat nan kompleks; kusambut kamu beserta gelap terangmu sepenuhnya.
Tapi, jiwamu adalah sajian utamanya. Pemeran paling dinanti malam ini. Suci, tak tersentuh, dan paling jujur. Sebab biar mata dan bibir bisa berbohong, jiwa tak pernah bisa sangkal apa yang sebenar-benarnya kamu ingin. Dan yang terpenting, milikku seutuhnya.
Lalu bagian favoritku, sekaligus penutup perjamuan epik ini, sebongkah jantung yang cuma berdetak pada suara dan sentuhanku, pun selalu menginginkanku penuh hasrat. Seperti aku yang akan selalu mendamba kamu. Aku sama saja sedang menyantap jantung sendiri.
To love is to be feasted upon. Kamu adalah hidangan perjamuan paling lezat.
3 notes
·
View notes
Text
mengusap sisa uap di permukaan kaca yang memantulkan wajah buram. parasnya sanggup memikat, tapi sepasang matanya muram. kata orang-orang, tatapan tak bisa berbohong, apalagi kepada diri sendiri. sorot mata sejujur bayangan di cermin kamar mandi.
ia kelereng putih-pucat bergelung hitam yang pekat. menatapnya lurus-lurus dan kamu akan terperangkap. bukan atas kehendaknya, tapi karena dirimu yang terlalu nekat. dia pun merasa nyaman sebab hadirmu mampu mengusir awan-awan kegundahan walau hanya sebentar.
tentang gemuruh di tempat kerja, hujan pertanyaan perihal gaibnya calon pasangan, rencana karir yang masih abu-abu, dan finansial keluarga yang terlilit hutang. dia menanggung semua itu dengan hati seluas Samudra Pasifik. sedangkan pandangan netranya sedalam Palung Mariana tempatmu tenggelam saat ini.
dia berharap kamu dapat duduk di sampingnya dan obrolan kalian mengalir amat tenang seolah tak pernah ada amukan badai di dalam dada. harapan-harapan yang menjulang hingga menabur benih-benih rasa. dan bertukar kata saja tidaklah cukup untuk merawat bibit-bibit asmara.
sebelum jatuh lebih dalam ke zona yang tidak dapat ditembus sinar matahari. sebelum kehabisan oksigen dan kesempatan untuk bertaubat hilang. berenanglah ke arah sumber cahaya (yang berarti kamu harus meninggalkan dia). jagalah pandangan yang menjadi sumber bencana. serahkan penjagaannya kepada Dia Yang Mengatur Semesta.
jika kalian memang ditakdirkan berjodoh, Allah akan pertemukan dengan cara terbaik yang mengundang rida-Nya.
surabaya, 4 agustus 2024
2 notes
·
View notes
Text
Curcol guys:
Kenapa mimpi dia lagi sih yaallah padahal aku baru rehat, sesek banget dada apalagi selalu mimpi dia bersama yg lain kan sakitnya double, bisa ga sih kalo dateng di mimpi itu diganti main bola kek atau main ps kek atau main kelereng, atau main billiard atau apa kek gitu.. gimana aku bisa hidup tenang sementara dia selalu datang setiap hari di mimpiku, setiap hari loh.
Huh
2 notes
·
View notes
Text
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/4a6169f09591025a949674b24db792a3/d509bef0afe80108-7c/s540x810/680a38f39499080e4bef5e2156c183821c098dba.jpg)
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/bffdd499d5b26e04160ba3917ca9da5d/d509bef0afe80108-8c/s540x810/d3adc8d47f83905a5faf5d1fca1b10c0ad709cbb.jpg)
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/1e1883620c477d3d4bb938d4d39cdd27/d509bef0afe80108-a3/s540x810/6e79e10960f86b1c72629262602bc762c450a188.jpg)
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/95d9493764011807de64f10af418adc0/d509bef0afe80108-b4/s540x810/138120958c231e186992a2a4fc5cfc0db41fe970.jpg)
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/c5c38b46988262d7b631503ae1cd2de2/d509bef0afe80108-23/s540x810/4cbac1397f869e0ebe1a794c72c850d1762d36a7.jpg)
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/68a05e34c9e0929b07bbc1df42a63425/d509bef0afe80108-83/s540x810/79b147f85f1c78c0810147fc529196765609b5d9.jpg)
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/17439fd7f7f6075e207921df7cfaf7eb/d509bef0afe80108-c1/s540x810/dd225054b74d3bed580a8cd03baf06bea1513f24.jpg)
Namaku Alam (Leila S. Chudori)
✨️ : 4.7/5 (pg. 424)
Pembuka yang epik. Sedih sekaligus menyesakkan. Ketika Segara Alam yang masih berusia 3 tahun harus berkenalan dan merasakan suasana kelam saat ia sedang bermain kelereng. Ah, Nak. Begitu kuat kau dulu. Ini masih awal, ya, masih awal.
Buku ini sederhana sebenarnya tapi berat banget bobotnya. Sesederhana kisah percintaan siswa SMA dan gejolak cinta remaja, serta guyonan anak-anak SMA. Namun, di balik itu semua menyimpan kelam dan duka dalam diri tokoh utama, Alam. Terutama di tahun-tahun 1965-an. Kemampuannya yang dianggap menarik oleh tokoh lain justru tidak jarang membuatnya merasa tertekan. Photographic memory. Itulah sebutan kemampuannya.
Tekanan-tekanan batin "menyandang" stigma anak eks.tapol menjadi hal yang mungkin kita saja tidak kuat merasakan. Apalagi Alam. Kesedihan dan masa kelam yang ada diingatannya begitu menjalar keluar ke pembaca. Asli. Ikut nyesek. Namun, dengan kemampuannya itu, dia juga ingin "mengisi" kekosongan-kekosongan sejarah yang belum diketahui oleh masyarakat di tengah sejarah versi pemerintah merebak. Usahanya itu diwujudkan dengan kelompok Para Pencatat Sejarah di SMA Putra Nusa.
Selain sejarah yang kuat, ada hal menarik lain yang mampu membuatku kepincut sama novel ini. SMA Putra Nusa. Ya, sebuah sekolah yang sangat-sangat menarik. Kalau semisal sekarang pun ada sekolah seperti itu, ingin sekolah SMA lagi, hh. Di novel tersebut, SMA Putra Nusa, memberlakukan kurikulum yang begitu menarik dibanding dengan sekolah lain, mulai dari lingkungannya, suasananya, dan lain hal. Dan, yang paling saya suka adalah tidak membanding-bandingkan mana orang kaya, anak eks.tapol, atau siapapun. Semenyenangkan itu gambaran suasananya. Meski ada yang songong tapi dia gak kosong, akademik top, non akademik juga main. Keren si menurutku!
Ah, banyak hal lain yang menarik dari bagian pertama ini. Gak sabar nunggu bagian keduaaaa!!!! 🥹🔥
#my photos#healing#books#book#read a book#book quotes#book review#namakualam#leilaschudori#history#love#school
3 notes
·
View notes
Text
Cerita tentang Piala
Ini dia piala pertama nemo, Juara 2 Lomba Menghafal Doa Belajar. Alhamdulillah good job my dear!
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/ce0d63553959d558fc3b3fbcc7f1f83f/07e59d1da4cfaf73-81/s540x810/bc7a451f708ed498ae6207c87b74f9ea2c7dffde.jpg)
Foto official ini yg di posting sama instagram sekolah.. Makasih ibu juri, ibu kepsek, para guru atas kesempatan dan penghargaan untuk anak kami, Neima. Semoga sehat selalu dan dilancarkan segala urusannya. Aamiin
Cerita sedikit waktu perlombaan 17an. Dimulai dari lomba mewarnai, lomba outdoor (masukin ikan ke air, kelereng, kerupuk, masukin pensil ke botol, estafet air beregu), lomba fashion show. Dari semua itu nemo cuma menang lomba estafet air itupun beregu.. Kami sbg ortu ngga ambis harus menang, namanya anak TK baru kenal perlombaan mending dibikin fun aja gaksiiiiee drpd berkompetisi, ya seru2an aja. Udah aku sounding anaknya utk tetap chill menang kalah jg. Ya malah sempet nyeletuk dgn santuynya "bu nemo kalah semua hahaha" nah berhasil kan dia ngga sedih malah menertawakan keadaan wkwk. Ya gpp nak, tujuannya kan emg utk happy2 dan fun yaa. Toh mau menang kalah anak2 adil dapet bingkisan dari sekolah biar ngga ada kesenjangan dan adil dong pastinya.
Puncak acara 17an pas lomba fashion show. Anakku tampil bagus bgt dari segi kemampuannya dia juara sih menurutku, pedenya dpt, ngga kaku, dia senyum dan ngga harus diarahin.. Luwes laah. Tapiii yg dinilai kan kostum yaa, aku beneran ngga mikirin kostum apa2 malah ditawarin sama mama mica dibuatin malah huhu baik bgt, jadi ya seadanya. Tp seadanya bikinan mama mica ya superniat sihhh.. Tp micanya memang kostumnya lebih lebih lg superniatnya alias bagus bgttt. Nah berarti yg di nilai memang kostum yg bagus yg bikin penilaian juri jd tinggi. Memang belom saatnya aja nemo dpt piala krn akupun ngga maksimalin usahanya, ya itu knp ku jd ortu meni ngga ada ambis2nya haha.
Pas pengumuman pemenang lomba mewarnai dan fashion show memang bakalan dpt piala, kalo lomba outdoor itu ya hadiah biasa yg dibungkus. Nemo udah aja maju kedepan dpt hadiah bingkisannya. Tapi lama2 dia sedih dan nangis malah, kenapa ngga dpt piala? Sedangkan temen2 lain dpt? Itu dia kecewa bgt.. Lohhhh nak ibu ngga nyangka kamu ngarepin piala, padahal diapun belom tau apa itu piala apa, sebergengsi apa dpt piala itu. Yg dia tau, temen2 dpt, dia ngga gitu aja.. Nangisnya mayan lama sampe ditenangin sama bu Dina. Mungkin dari segi fisik piala kek souvenir yg sparkling jadi pgn mreun yah? Hahaha
Bu kepsek turun tangan (iya ini udah aku ceritain sih yaa). Sampe suruh fotoin dulu sama piala dipinjemin cenah biar repeh haha.
From this (piala pura2). To this (piala beneran menang)
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/1bd3571d3be77ac881c1ac8f14415fe3/07e59d1da4cfaf73-25/s540x810/3e02098845d4ecf5cb3daaf7698629922d71c2f9.jpg)
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/64f85b3bf29a22b38a42bd2450e3a788/07e59d1da4cfaf73-24/s540x810/bef82aca4ff8f47550212df1fe90d7261cbc3402.jpg)
Alhamdulillah nemoooo kesampean punya piala. Wkt pengumuman ibu lg diluar kedengeran nama kamu dipanggil, loohh buru2 ibu masuk. Suasana emg udah ngga kondusif jd ibu gatau kalo wktnya pengumuman pemenang dan lagian ngga ngarep jg dpt piala.. Eeh taunya.. Buru2 masuk fotoin nemo yg selama jalan ke panggung senyum sumringah bgt. Dirumah cerita dia memang ngarep bgt, "ibu aku berdoa dalam hati pas pengumuman juara semoga aku dpt piala". Ya Allah pgn bgt naak? Mudah2an disaat nnti ada lg lomba yg kamu ikuti dan kalah jgn terlalu sedih yaa, boleh sedih tp jgn lama.. Khawatir jg itu nemo ekspektasinya tinggi huhu.
Alhamdulillah ibu ikut senang kalo nemo senang, sampe dirumah jg pialanya dipegang2 terus, dielus2in sambil sarapan td pagi. Hemm dah kek peliharaan yakan. Gpp nikmati euforianya dulu, nanti jg udah ngga segitunya lg haha.
Pokonya ibu dan ayah @sagarmatha13 bangga sama kamu nak! Ngga nyangka beneran deh kamu udah bisa ini itu, berani ini itu, sampe dpt piala. Semangat selalu ya sayang, mudah2an ibu ayah selalu ada buatmu mendampingimu di setiap suka dukamu. Jadikan kami tempat ternyamanmu utk bercerita, berkeluh kesah.. Sebelum fase2 ini terlewati dan kamu nanti bakalan asyik sendiri dgn duniamu. Aduh baper nih...
3 notes
·
View notes
Text
Chapter 6
Chapter 6
Semua warga di Kota Mulya dikejutkan dengan kabar yang muncul di berita televisi. “Mayat wanita yang diperkirakan berusia tiga-puluh tahunan ditemukan di Danau Mulya sore ini dengan pesan pembunuh berantai tujuh tahun lalu. Korban adalah wanita yang bekerja di restoran lokal. Penyebab kematiannya belum terungkap. Namun, polisi akan menyelidiki kemungkinan pembunuhan berantai, efek peniruan, atau pembunuhan balas dendam”. Begitulah headline beritanya.
Mona ditemukan mengapung di Danau Mulya beberapa hari kemudian, lengkap dengan helm di kepalanya.
***
“Apa? Kakakku? Bilang padanya kalau uangnya sudah terpakai untuk pernikahanku. Itu kewajibannya sebagai kakak untuk membiayaiku. Aku tak mau membayar hutang-hutangnya!”, teriak seorang lelaki.
“Maaf, kami bukan ingin menagih hutang. Kami memiliki kabar terkait nona Wanda”, kata polisi diujung telepon.
“Bagaimana kamu nama itu? Itu nama kakakku dahulu”, kata lelaki itu tercekat.
“Dua KTP ditemukan di antara barang-barangnya. Dia sudah meninggal”.
***
Dina tak kuasa menahan tangis saat masuk ke ruang investigasi. Dia melihat barang-barang yang malam itu dipakai Mona telah tertata rapi di atas meja. Dia menangis memanggil-manggil nama Mona.
Dari luar, terdengar suara marah milik Nadia. “Kenapa kalian menyuruhnya memeriksa barang-barangnya? Tak punya hati nurani!”. Umpatnya kepada rekan kerjanya.
Nadia membuka pintu. Dilihatnya Dina sedang menangis sampai berlutut. Dipeluknya wanita yang sudah dianggapnya sebagai saudara itu.
“Mbak. Mbak nggak harus ngeliat semua ini”, kata Nadia mengelus-elus punggungnya mencoba menenangkan. Tangis Dina mengeras.
Setelah kira-kira setengah jam, Dina mulai tenang. Nadia pun mengajaknya duduk di kursi yang ada di pojok ruangan.
“Kenapa malam itu dia bersikeras mengantar pesanan itu? Harusnya aku”, kata Dina mencoba mengelap air matanya.
“Mbak, nggak boleh gitu. Kematian Mona adalah kesalahan pembunuhnya! Bukan kesalahan mbak! Ini bukan waktunya menyalahkan diri sendiri, tugas kita adalah menangkap pembunuhnya. Mbak tau kan?”, kata Nadia.
Dina mengangguk lesu. “Nad, Mbak nggak begitu yakin soal yang lain, tapi mbak masih ingat dengan jelas bentuk mata pembunuh Mbak Mega dulu, saat aku mengintip di balik lubang pintu. Kalau pembunuhnya sama dan mbak bisa melihatnya sekali lagi, aku pasti akan mengenalinya”, tambahnya sambil sesenggukan.
***
“Dia menikamnya sekali di leher, lukanya cukup lebar, sepertinya memang kapak. Namun tak ada luka perlawanan. Ini adalah serangan mendadak yang tidak diduga oleh korban”, kata dokter forensik saat Nadia dan Pak Jarot memeriksa mayat Mona di ruang otopsi. “Oh iya aku menemukan benda aneh di tenggorokannya. Benda sebesar kelereng berwarna kuning terang”, tambahnya.
“Kuning terang?”, tanya Nadia.
“Bentuknya tidak jelas tapi warnanya terang”, katanya sambil mengangguk. “Aku tak tahu benda apa itu”.
“Kenapa pembunuh memasukkan benda itu ke mulutnya?”, Nadia bertanya lagi.
“Bukan, bukan pembunuhnya yang memasukkan ke mulutnya. Namun korban menelannya sendiri”.
“Apa?”, kata Nadia terbelalak.
“Benda kuning itu ada ditenggorokannya. Untuk sampai di sana, butuh tekanan lebih dalam”, dokter itu kembali menjelaskan. “Ini menunjukkan korban sengaja menelannya sebelum mati”.
“Jadi Mona masih hidup saat itu?”
“Jika arteri teriris, dia pasti langsung mati. Namun hanya venanya yang teriris. Jadi darah dia keluar perlahan. Dia masih hidup sekitar 30 menit”.
“Kenapa Mona menelannya?”, Nadia bergumam.
“Mungkin dia ingin meninggalkan pesan untuk kita”, jawab Pak Jarot.
***
Nadia mendorong papan tulis ke dalam ruang rapat. Ia mulai menempel foto-foto bukti sebagai petunjuk penyelidikan di papan tersebut dengan rapi.
“Apa yang bisa disimpulkan dari bukti-bukti ini?”, tanya Pak Jarot.
“Pembunuhan ini jelas terencana. Pelaku memesan spaghetti untuk diantar ke pondok di samping danau. Ia membunuh dengan menghujamkan kapak ke leher korban, setelah itu pelaku membuang korban ke danau lengkap dengan helm, motor, serta kertas kecil di saku kiri korban sebagai pesan dari pelaku. Pelakunya diduga lelaki dengan ukuran sepatu 260 mm. Kejahatan terjadi pada tanggal 14 antara pukul 20.30 sampai 22.30”.
“Kira-kira apa motif pelaku membunuh Mona?”
“Hutang? Pak Jarot ingat, beberapa hari yang lalu ada laki-laki yang membuat keributan untuk menagih hutang ke Mbak Mona? Dia punya motif”.
“Menurutmu dia Joker? Atau peniru Joker?”
“Hmm… Entahlah. Bisa keduanya Pak. Tapi sepertinya pelaku sangat mengenal Kios Lavender. Dia hanya memesan satu porsi. Tak banyak kios yang menerima pesan antar hanya untuk satu porsi. Selain itu, CCTV di kios Mbak Dina sempat diputus kabelnya oleh seseorang”.
“Ohiya, bukannya kemarin Dina sudah datang ke kantor pusat untuk pembuatan sketsa wajah pelaku?, tanya Pak Jarot. “Dia satu-satunya orang yang pernah bertemu dengan Joker”. Pak Jarot menyalakan komputer.
“Pak, kenapa dulu saat kasus Klinik Kecantikan Mega, Mbak Dina bisa selamat?, tanya Nadia penasaran. “Di berkas saksi hanya tertulis bahwa Mbak Dina pingsan setelah melihat wajah pelaku dari lubang pintu”.
“Itu adalah keberuntungan Nad. Saat itu di ruko sebelah klinik terjadi kebakaran, sehingga orang-orang menelpon 113, dan pemadam kebakaran pun datang”.
Nadia hanya terdiam mendengar penjelasan itu.
“Nad, menurutmu benda apa yang ditelan Mona sampai ke tenggorokannya? Aku benar-benar penasaran tentang benda itu”.
“Sebenarnya aku familiar dengan benda terang itu Pak. Warnanya unik, seperti stabilo kuning. Tak banyak benda-benda yang punya warna itu”, kata Nadia.
“Menurutmu berapa banyak orang yang biasa menggunakan kapak di kota ini?”, tanya Pak Jarot menunjukkan sketsa wajah pelaku yang ada di komputer.
Mendengar pertanyaan itu, Nadia langsung bangkit dari tempat duduknya. Tiba-tiba ia teringat Pak Mamad yang membeli kapak beberapa hari yang lalu. Setelah itu, dia segera pergi dari kantor polisi.
***
Nadia segera bergegas lari ke sebuah tempat. Toko Perkakas. Jojo menyapanya ramah, tapi Nadia langsung masuk ke toko yang menyambung dengan rumah itu. Semua teka-teki tiba-tiba terhubung menjadi satu.
Toko ini adalah satu-satunya tempat yang menjual kapak di daerah sini, di warung Bu Ani pun tak ada. Joker yang kembali setelah tujuh tahun. Benda kuning terang seukuran kelereng. Jejak sepatu berukuran 260 mm. Sketsa wajah dengan mata tajam. Semua petunjuk itu seperti terkoneksi menjadi satu.
Nadia membuka semua pintu di rumah yang tak memiliki jam dinding ini. Tak ada siapapun. Sampai akhirnya dia membuka ruangan yang ada di ujung. Kamar itu gelap. Terlihat seorang lelaki tua duduk di kasur, di ujung tempat tidurnya terdapat kursi roda yang sudah mulai berdebu.
Saat dia berada dalam kegelapan selama tujuh tahun, semua orang sudah melupakannya, menyingkirkannya selamanya.
Lelaki tua itu melihatku sambil tersenyum licik. “Akhirnya kau datang juga. Kau kemari untuk menahanku?”
Tiba-tiba Jojo menyusul masuk ke dalam kamar. Ia berkata terbata-bata, “Nad… Nad… Aku, Aku bisa bertanggung jawab untuk semuanya. Tolong Nad!”
Nadia tak menghiraukannya. Dia menatap lelaki tua yang menggunakan penyumpal suara berwarna kuning terang di telinganya. Dulu, ia sering melihat benda itu. “Pak. Ayo ikut dengan saya”, kata Nadia dengan kemarahan yang ditahan.
Jojo mengguncang-guncang badannya. “Nad, Nad, please. Ayahku, ayahku adalah satu-satunya yang kupunya Nad.”
Nadia melepaskan tangan Jojo yang mencengkramnya. “Pak, Silahkan bangun dan ikut saya ke kantor polisi”, kata Nadia.
Lelaki itu pun bangkit.
Tujuh tahun lalu, semua orang tahu bahwa lelaki itu tak bisa bergerak. Dia lumpuh setelah jatuh saat bekerja membetulkan atap.
***
“Putramu akan pergi dari Kota Mulya”, kata Nadia kepada Ayah Jojo di ruang interogasi. “Kenapa dia harus menderita padahal kamu pembunuhnya?”.
Lelaki itu memandang Nadia dengan wajah datar. Tak ada ekspresi di wajahnya. “Apa orang-orang menuduhnya sebagai anak pembunuh?” Sudut bibirnya terangkat.
Nadia menghela nafas. “Kau tahu Pak, meski begitu Jojo masih menganggapmu sebagai ayah. Padahal ayahnya berusaha menjebak putranya, tapi ia ingin memberikan pesan sampai jumpa padamu”.
“Dia bukan komplotanku”, jawabnya sinis.
“Sementara kau duduk diam di sini, detail pribadi Jojo tersebar luas, dan dia sudah dikucilkan. Seharusnya kamu memikirkannya, dan membayar kejahatanmu seperti seorang ayah”.
Nadia bangkit dari duduknya hendak pergi ketika lelaki itu tiba-tiba berteriak, “Mereka semua berisik. Mereka memandangku rendah. Mereka semua sialan”.
Lelaki itu memegang telinganya, “Mereka tak bisa memperbaiki toiletnya sendiri. Wanita-wanita idiot terus-terusan mencariku bahkan saat gasnya mati. Tapi mereka sombong dan berisik, jadi aku tak tahan. Wanita-wanita itu sama saja seperti istriku dulu. Kupikir aku bisa membunuh mereka, jadi aku membunuh mereka”.
“Karena itukah kau membunuh semua wanita itu?”
“Raut wajah mereka selalu seperti mengejekku miskin. Telingaku selalu berdengung setiap kali aku marah hilang kendali. Aku tak bisa hidup dengan dengung itu, kan? Aku bahkan tak tahan mendengar suara jam”.
“Lalu, kenapa kau membunuh Mona?”
Lelaki itu tersenyum sinis, “Kalau itu karena aku mengira dia adalah jalang yang satunya lagi. Kenapa dia yang harus datang mengantar makanannya? Dia bahkan memakai gelang milik Dina”.
“Kau membunuh Mona di pondok dekat danau, setelah itu menceburkannya ke dalam danau, kan?
Joker hanya tersenyum. “Kau tau nak, orang sepertiku akan selalu ada”.
“Lebih banyak orang seperti mu atau seperti ku? Orang jahat hanya satu dari seratus, tapi orang baik akan terus berkembang. Bahkan dalam setiap kejahatan, polisi akan memastikan mereka selalu datang berkelompok dan kalian — penjahat, akan selalu kalah dalam jumlah. Itu hukum angka dan setiap kejahatan pasti akan terungkap!”
***
EPILOG
Kring… Kring…
Suara telepon berbunyi. “Halo, dengan Kios Lavender”, jawab Dina. Ia mendengarkan dengan seksama, kemudian membelalakkan mata dan menutup mulut dengan satu tangannya. Ia terkejut mendengarkan penjelasan di ujung telepon.
Telepon itu dari perusahaan asuransi, katanya Dina tercatat sebagai tertanggung dari asuransi jiwa milik Mona. Uang pertanggungan atas kematian Mona akan diberikan kepadanya sebesar seratus juta.
“Mon, hutangmu pun kamu lunasi sepeninggalanmu! Kamu benar-benar orang baik.”
[Tamat]
16 notes
·
View notes
Text
Berkedok Lomba Kelereng, Ternyata Arena Judi
http://dlvr.it/THfxGc
0 notes
Text
bola gundu
Balap bola gundu ialah istilah yang sering dipakai di Indonesia untuk merujuk kepada balap bola kelereng, dimana gundu adalah nama lain dari bola kelereng.
bola gundu
1 note
·
View note
Text
Ular Ghaib di Jembatan Sukuh
Jembatan Sukuh adalah jembatan yang tidak asing oleh penduduk sekitar sungai. Tapi itu cerita saat aku masih kecil. Kira-kira umurku 7 tahun saat itu. Aku juga tidak tau apakah itu hanya rumor atau bukan. Tapi karena aku masih polos jadi aku mempercayai kata-kata itu.
Saat aku sedang bermain dengan teman-teman di halaman rumah seorang kakek. Kami suka bermain permainan tradisional yang disebut gasing. Tapi kami menyebutnya kekean.
“Hei kau curang ini bukan giliranmu,” kata Hamid yang membentak Rudi karena curang. “Apa yang kau bicarakan ini giliranku,” Rudi menjawab dengan nada yang agak tinggi. “Heh sudah-sudah jangan bertengkar,” mereka pun terdiam. “Gimana kalo main yang lain,” kataku lagi.
Akhirnya kami setuju dan mulai bermain kelereng. Memang Hamid dan Rudi tidak begitu akur, tapi mereka akan berbaikan lagi yah namanya juga teman selalu ada konflik.
Kami main sampai sore, yah karena besok hari minggu jadi tidak masalah. Kami sehabis main biasanya ke sungai. Sungai itu berada dibawah jembatan sukuh. Rumornya memang ada ular Ghaib ciri-cirinya yah besar, panjang, berwarna putih dan ada corak hitamnya. Namun nyatanya ada orang yang masih suka mandi disitu. Memang benar sungainya jernih makanya banyak yang suka mandi di sungai itu. “menyegarkan,” kata orang-orang.
“Hei Hamid ayok lah kita nyebur tunggu apa lagi,” seru Rudi yang sudah nyebur terlebih dahulu. “Sabarlah kau,” kata Rudi.
Aku tidak mau kalah aku sudah nyebur terlebih dahulu dibanding Hamid. Sungainya memang menyegarkan seperti kata orang-orang. Biasanya yang mandi disini kebanyakan orang yang habis dari sawah. wuhhh memang enak sekali abis berkeringat karena ke sawah, melepas penat ke sungai.
“Hei untuk kegiatan besok kan hari minggu nah gimana kalo kita mancing aja,” ajak Hamid. “Ide bagus, tapi jam berapa mancingnya,” tanya Rudi. “Emmm gimana kalo jam satu siang,” jawab Hamid.
Saat itu aku teringat akan perkataan orang-orang. Yaitu kalau ke sungai dari jam duabelas siang sampai jam dua siang. Kata mereka biasanya ular ghaib keluar. “Hamid kalo ke sungai jam satu siang ada ular ghaib,” kataku. “Halah kau nih itu kan hanya rumor belaka,” sahut Hamid. Hah Hamid memang sedikit keras kepala jadi aku akan mengikutinya saja. Dirasa sudah cukup berendam di sungai kami pulang ke rumah masing-masing.
Sampai di rumah aku ganti baju dan sholat ashar. Selesai sholat aku mengaji sebentar. Tak terasa sudah azan magrib, aku dan ayahku pergi ke masjid untuk sholat berjamaah.
Habis magrib biasanya aku belajar tapi dikarenakan besok minggu yah sudah jadi kebiasaanku kalau malam minggu tidak belajar. Saat itu aku nonton TV yah saat itu kakakku pulang dari kerja. Biasannya aku minta dipinjamkan HP yah karena besok minggu jadi aku dipinjami. Kakakku terlihat lelah jadi dia beristirahat. Aku bermain HP dan bermain game mobil mobilan kesuakaanku. Tak terasa sudah jam delapan sembilan malam dan aku harus tidur sebelum dimarahi ibu.
Keesokan paginya aku membantu orang tuaku seperti menyapu, cuci piring dan lain lain. Aku olahraga pagi bersepeda bersama dua orang teman baiku Rudi dan Hamid. Kami bersepeda tidak perlu jauh-jauh hanya mengitari satu kampong. Terkadang kami mampir ke warung untuk beli sari kedelai. Sari kedelai kesukaanku adalah sari kedelai gula merah.
“ouh segar sekali,” kataku. “Yah kau benar,” kata Hamid.
Kami melanjutkan bersepeda kali ini kami pulang ke rumah masing masing .Aku keburu lapar karena lupa makan sebelum keluar tadi. Aku mengambil piring, membuka tudung saji, mengambil lauk pauk dan juga nasi. Aku menyantap makanan dengan lahap karena aku sangat lapar. Setelah kenyang nonton TV acara kesukaanku dimalam minggu. Jam sembilan teman teman menjemput hendak bermain.
“Mau main apa Rud,” kataku. “Main jedokan aja,” kata Rudi. “Ya udah cari bambu di kebun yuk banyak,” kataku.
Kami pergi ke kebun mencari bambu yang bagus. Jedokan adalah permainan jaman dulu yang terbuat dari bambu kecil yang disodok oleh bambu kecil lainnya. Kami meminta pakdhe buatkan setelah kami dapat bambunya. Kami juga membantu pakdhe membuatkannya untuk kami. Kami bermain bersama-sama.
“Hei, jangan kenain kepala dong,” teriak Rudi. “Cengeng padahal pelurunya cuma kertas basah doang,” kata Hamid. “Hah mereka mulai lagi,” kataku.
Siang hari di jam satu siang sesuai kesepakatan kami, kami ke sungai bersama. Kami membawa pancingan dan umpan. Kami memancing tidak begitu lama sesuai dugaanku tidak begitu lama muncul sesosok ular warna putih sesuai kata orang-orang.
“Mid, Hamid itu ular ghaibnya Mid,” kataku. “I-iya besar sekali,” kata Hamid Kami bertiga sontak lari terbirit-birit kami lari ke rumah masing-masing.
Tiba-tiba pada sore harinya badan mereka panas muka mereka pucat mereka seolah masih meratapi sesosok ular besar tadi. Saat mereka ditanya mereka bilang mereka melihat sesosok ular besar yang siap melahap mereka saat mereka memancing.
Orangtua mereka terkejut begitu juga orangtuaku. Katanya sesosok ular ghaib itu sebenarnya adalah siluman. Kalau malam tertentu dia berubah menjadi sosok cantik baju putih serta selendang putih. Kakekku yang mendengar itu juga sontak terkejut dan berkata. “Kita harus membawa sesajen untuk ular itu,”
Mereka bergegas ke jembatan sungai dengan membawa sesajan yang ada. Alangkah terkejutnya di sana ada sesosok wanita dengan baju putih menghilang dalam sekejap.
0 notes
Text
Kelereng (bahasa Inggris: marble ball) adalah bola kecil dibuat dari tanah liat, pualam atau kaca untuk permainan anak-anak. Ukuran kelereng sangat bermacam-macam. Umumnya ½ inci (1,25 cm) dari ujung ke ujung. Kelereng kadang-kadang dikoleksi, untuk tujuan nostalgia dan warnanya yang estetik.
0 notes
Text
Cuma orang sirik, iri, dengki, hasad ke bisnis orang lain yg ngirimin paku dan kelereng aka jin di jam 22.30 malam.
Harusnya kalau lihat bisnis orang sukses itu mah owenrnya diajak networking, ngobrol atuh biar tau kiat sukses nya apa, belajar mendengarkan, praktek saran dan advice nya, coba diterapkan step by step nya di bisnis sendiri, do A/B testing.
Bukan udah jaman 2024 tapi ente masih main dukun ngirim ngirim hal aneh, cong 🤣. Ya mana bisa hidup kau berkah, bermanfaat dan sukses.
Adanya kau akan selalu left behind 🤪.
Kelakuan ente yg begitu yg ga bikin maju dikala harus berkompetisi otak di era global ini. Loser dan nambahin jejak karbon aja 👎🏻
0 notes
Text
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/6f9e1fc9f2b86d9ed76671b6ce057f11/b292b907225d79c6-a9/s540x810/cae07972d2213731df1b3fb67b549111a010a464.jpg)
Bayangkan saja, sore hari yang cerah, ditemani sebungkus keripik tahu kelereng yang renyah. Bersama keluarga tercinta, kita bisa berbagi cerita sambil menikmati camilan favorit. Atau, saat berkumpul dengan teman-teman, keripik tahu kelereng bisa menjadi pembuka obrolan yang seru.
https://l.facebook.com/l.php?u=https%3A%2F%2Ftahularasta.com%2Fkeripik-tahu-kelereng-larasta-camilan-yang-tak-lekang-oleh-waktu%2F%3Ffbclid%3DIwZXh0bgNhZW0CMTEAAR1WWF7nLGabKUnKq1g8ERqb6WR3dXy1OnZKsPsx6h5BnPfH1SSUJ28XZ4o_aem_UxziirWhkxoTtzDo-Zl69A&h=AT1HfW4SKMGE6QRS29WF2eaN5yXR1_b6UGEZ0YaVGUK9OGaLNHIYMGdJ5RW2JXnn0mkE9Ha7CZ8Eiplv3sO9wsXDd2lUYFE65xxJce6DdKB8i0sEzf1ClTU9ww&tn=%2CmH-R&c[0]=AT3qcCpf7JlaMuRkJBzWGsQrf4CNYvdQNfboU-aufGonjVTE6MgTeOjcSuVg0SRMhCpVokgEa6u4_KIVIIV17W6ntQkART90TSFIWr8B7RtLR2QN02l-1T956lWH7wCmvFVxV9G3M0pc6dfzVzqxlaVIcYaKgUwbANKkFJyTxfinWnGFhX45t4IxuJ0BliffBzkDY3uEalRKACj2amVbYlIRhRc
1 note
·
View note