#asasi
Explore tagged Tumblr posts
Text
youtube
Footpaths and a man-made stream bisect Anderson Park, an open grassy area in the middle of the Aspen Ideas Festival campus. An 800-pole bamboo sculpture was under construction nearby where Nickel Creek’s Chris Thile, violinist Sofia Hashemi-Asasi, and students from the Aspen Music School were setting up for this performance. Thile was excited as he coached the group through a rehearsal of Johann Sebastian Bach’s Concerto for 2 Violins in D Minor, BWV 1043, 3rd Movement. Soon, an audience gathered on the hill to watch the concert and we were finally ready to begin. The long grass rustled close to our microphones and added a texture of tranquility to this joyful performance.
2 notes
·
View notes
Text
Aliansi Mahasiswa Papua Gelar Aksi Damai Peringati Hari HAM Internasional
Hargo.co.id, GORONTALO – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua, Selasa (10/12/2024) turun ke jalan menggelar aksi damai dalam rangka memperingati hari HAM Internasional. Aksi damai yang berlangsung diperlimaan Telaga ini, berlangsung aman dan tertib. Aksi ini tidak hanya di inisiasi oleh mahasiswa Papua saja, namun juga melibatkan organisasi kemahasiswaan lain diantaranya…
0 notes
Text
Kenapa Pendidikan Baku Hantam Sejak Usia Dini Bagus Untuk Demokrasi
Kita sering melihat ungkapan “Tuhan menciptakan dua tangan buat apa lagi kalau bukan buat baku hantam” ketika di media sosial terjadi perdebatan yang sangat panas. Walaupun kesannya bercanda, saya pribadi berpendapat bahwa memiliki kemampuan baku hantam pada dasarnya adalah baik untuk demokrasi yang lebih maju. Ya, saya mungkin bias karena saya adalah seorang praktisi dan juga pelatih salah satu…
#bela diri jalanan#bela diri komunitas#bela diri tradisional#demokrasi Indonesia#demokratisasi bela diri#empowerment masyarakat#hak asasi manusia#hak rakyat#kelemahan masyarakat#kesenjangan sosial#ketidakadilan sosial#kontrol pemerintah#kritik pemerintah#masyarakat sipil#oligarki politik#pelatihan bela diri#pelatihan mandiri#pemberdayaan rakyat#pendidikan alternatif#pendidikan bela diri#pendidikan berbasis komunitas#reformasi pendidikan#self-defense Indonesia#sistem oligarki#sistem pendidikan
0 notes
Text
Kerja Sama Pemkot Bengkulu dan Kemenkumham: Dirikan Pos Pengaduan HAM di Kelurahan
Kerja Sama Pemkot Bengkulu dan Kemenkumham: Dirikan Pos Pengaduan HAM di Kelurahan KANTOR-BERITA.COM, KOTA BENGKULU|| Pemerintah Kota Bengkulu bersama Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Bengkulu melaksanakan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Pos Pengaduan HAM , pada Selasa, (05/11/24), Bertempat di ruang rapat Hidayah II Kantor Walikota Bengkulu, PKS…
#Kanwil Kemenkumham#kelurahan sadar HAM#Layanan pengaduan HAM#Penegakan hak asasi manusia#Pos Pengaduan HAM#Kerja Sama#Kota Bengkulu#Pemkot Bengkulu
0 notes
Text
Hak Perempuan sebagai HAM
Hak Perempuan sebagai HAM
Arta Uli Situmorang – Mahasiswa Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) MEDAN – Para pejuang hak-hak perempuan di berbagai wilayah dunia melontarkan kritik bahwa hukum dan sistem Hak Asasi Manusia (HAM) itu adalah sistem yang sangat maskulin dan patriarki, yang dibangun dengan cara berfikir dan dalam dunia laki-laki yang lebih memperhatikan dan kemudian menguntungkan laki-laki dan…
0 notes
Text
Polri Paling Banyak Dilaporkan Dugaan Pelanggaran HAM
MALANG – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menjadi institusi yang paling banyak diadukan masyarakat kepada Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Data Komnas HAM semester pertama tahun 2024 mencatat 1.630 laporan pelanggaran HAM diduga dilakukan oleh berbagai pihak termasuk lembaga negara. Polri menempati posisi pertama dengan 437 laporan warga. Dugaan pelanggaran itu meliputi…
#Aduan ke Komnas HAM#Anis Hidayah#Hak Asasi Manusia#Komisioner Komnas HAM#komnas ham#Konferensi HAM#Laporan pelanggaran HAM#Polri
0 notes
Text

"Whosoever kills a human being without (any reason like) man slaughter, or corruption on earth, it is as though he had killed all mankind ..." (5:32)
0 notes
Photo
Direktorat Jenderal HAM menggelar rapat koordinasi bersama Gugus Tugas Nasional Bisnis dan HAM (GTN BHAM) dan pengenalan aplikasi PRISMA 2.0
(via Direktorat Jenderal HAM menggelar Pengenalan Prisma 2.0)
0 notes
Text
SEDANG MUAK
Kau juga pasti pernah, suatu hari terbangun dan muak melihat kanal-kanal berita. Bukan karena mereka mewartakan yang salah dan penuh hoaks (meski ini ada), tapi muak saja dengan semua isi beritanya. Apalagi ketika kau membuka sosial media, bukan hanya pemangku kebijakan yang ingin kau maki, tapi tetanggamu, teman-temanmu bahkan keluargamu yang pemikirannya picik hanya tentang kuasa, uang dan uang.
Kau bicara etika, idealisme dipertanyakan. Kau bicara moral, sumbangsihmu dipertanyakan. Apapun yang kau bicarakan tidak laku jika tidak mendatangkan nilai materi yang bisa dijamah.
Sedang mereka bersembunyi dibalik kebebasan diri, hak-hak manusia, pencapaian setinggi langit, kebahagiaan bersama, tanpa peduli seberapa banyak etika, moral, aturan dan kebajikan yang dikhianati.
Korupsi didaulat upaya mengais rezeki, kolusi menjadi tradisi, sedang nepotisme menjelma sebagai relasi.
Hukum dan agama menjadi alat, sedangkan bahannya adalah kebijakan-kebijakan penuh muslihat. Hasilnya kau lihat saja, jika masih ada tersisa dari dirimu yang mengenali integritas.
Aku muak.
Untuk pertama kalinya aku muak melihat orang-orang bicara hak asasi manusia. Aku muak melihat keserakahan yang masih bersembunyi dalam kelompok agama. Aku muak melihat tirani yang turut dirayakan banyak warga. Aku muak bahkan untuk melihat diriku sendiri yang tidak bisa berbuat apa-apa.
—YH Harahap
46 notes
·
View notes
Text
Bulan Desember Menjadi Bulan HAM UNIVERSAL
GRB Project – Bulan Desember dikenal sebagai Bulan Hak Asasi Manusia Universal. Penetapan ini didasari pada peringatan pentingnya Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM). Deklarasi tersebut disahkan oleh Majelis Umum PBB pada 10 Desember 1948, yang menjadi tonggak perlindungan hak asasi manusia di seluruh dunia.
Berita Lainnya :
"Baca Juga : Pengertian DIY Yang Belum Banyak Orang Tau"
"Simak Juga : Miftah Maulana Mundur dari Utusan Khusus Presiden"
0 notes
Text
Soleh-lyke
Ada hal yang cukup menarik dari sosmed milik mas elon. Jadi beberapa bulan terakhir aku memutuskan open account for public, karna, ya biar kalo komen bisa kebaca sama yang ngtwit haha.
Terus, ada lah, mutual ku, yang tanpa sengaja ku pantau pun, kelihatan interaksinya seperti apa ke akun lain.
Dalam beberapa kali, pernah ku lihat beliau bilang, "lebih rajin beribadah sekarang, lebih seneng solat berjamaah, udah gak ngejar dunia, ina inu". Pribadi yang "seems soleh". Tapi kemudian, ada juga beberapa kali, ku lihat reply-an beliau di akun mba-mba yang hobi posting sekseh, ya gak se-syur itu, minimal tanktop-an lah, yang pas lewat di temlen ku lyke, "Woy, mending lu akhiri pencitraan lu".
Ya gak ada yang salah, dengan reply-reply makhluk cantik memperlihatkan leher kebawah, tidak melanggar hak asasi manusia, tapi minimal, gak usah mencerminkan se-beragama beriman itu. Ya biasa aja, seperti mas-mas pada umum nya, medioker iman dan islam nya. W liatnya malah gedeg sendiri.
13 Juli 2024
22 notes
·
View notes
Text
Dikti Dan Dakwah Kampus
Terpilihnya salah satu alumni KAMMI menjadi Menteri adalah kabar gembira untuk kita semua, terlebih posisi yang dipegang sangatlah strategis melihat dinamika 10 tahun kebelakang. Namun, alih-alih berharap kondisi akan berubah, agaknya kita perlu bersabar sedikit.
Hemat saya, ketika ada senior yang mendapati jabatan strategis, prioritas utamanya haruslah untuk kepentingan publik. Kita tahu sama tahu bagaimana kondisi kampus hari ini. Dari orientasi pendidikan tinggi, riset, tukin, dan gunung es lainya.
Tagar #IndonesiaGelap hari ini menunjukan betapa problem bangsa sangatlah kompleks. Mahasiswa tumpah ruah di jalan namun para dosen dan guru besar mayoritas belum terang-terangan menyatakan sikap karena iklim politik belakangan. Kampus harus diberi ruang independensi atas sikap dan orientasinya haruslah berpihak kepada rakyat, bukan dijadikan komoditas bisnis.
Untuk dakwah kampus, agaknya perlu ada evaluasi dalam pengelolaan wajihah yang kita kelola selama ini. Di level ormawa, jabatan strategis boleh jadi dipegang, namun apabila tidak diikuti profesionalitas lembaga, ya sama saja. Kita bisa lihat dari relasi siyasi-ilmi-daawi. lebih lanjut, kita lihat kondisi pekanan dari masing-masing lembaga.
Memang di satu sisi ada perbaikan namun hal-hal yang sifatnya asasi juga jangan ditinggalkan sepenuhnya. Kita belum berbicara jamal dan ikhtilat antar aktivis dakwah. Untuk memahami konteks lebih lanjut, bisa membaca buku "Revitalisasi Dakwah Kampus" tulisan Pak Arya Sandhiyuda dan "Menuju Kemenangan Dakwah Kampus" tulisan Pak Ahmad Atian.
Selanjutnya, cara pandang dalam mengelola dakwah kampus juga perlu dibangun dengan pola pikir inklusif. Kita harus memahami cara pengelolaan basis masa, basis penggerak, dan basis pemikir. Setelahnya, kita bisa memberi pelayanan dakwah yang kolaboratif dengan porsinya tersendiri dan dapat meminimalisir gesekan antar harokah dakwah. PR umat begitu banyak dan salah besar kalau menganggap gerakan kita sebagai satu-satunya juru selamat.
Tak lupa, dalam menjaga semangat berdakwah, kita harus berpegang teguh atas nilai-nilai yang dibangun bukan sepenuhnya pada faktor ketokohan. Sekali lagi, Palestina memberikan kita pelajaran penting soal ini. Dari kisah Khalid bin Walid yang tidak menjadi panglima penaklukan, tentang teguhnya Harakah Muqowwamah Islamiyah meski Para Pemimpinya Syahid, juga sebuah pesan dari Syaikh Ahmad Yassin yang mengingatkan kita kembali tentang amal jamai :
Sesungguhnya perkara Palestina bukan Terkait Palestina saja, karena Palestina bukan milik bangsa Palestina, tapi ia milik seluruh umut Islam Dunia. Bukan juga milik perorangan, seorang hakim atau generasi tertentu, akan tetapi ia milik seluruh generasi kaum Muslimin. Harapanku besar untuk ummat ini, harapanku besar pada saudara-saudara se-Muslim di seluruh Dunia, agar mereka mendukung dengan semangat dan do’a mereka, dengan dakwah mereka agar mereka mendukung kami dengan harta mereka, berita mereka agar dunia tahu bahwa kami bukan teroris dan tidak membangkang, akan tetapi hanya meminta hak, memperjuangkan kehormatan dan kemuliaan negeri kami.
Akhir kata, Tahniah untuk Prof. Brian Yuliarto, ST, M.Eng, Ph.D. Semoga mampu menginspirasi kami, Para Muslim Negarawan.
Surakarta, 20 Februari 2025 Aba Rohmad Nurkholik. Ketua PD KAMMI Solo Raya. Menuju Demisioner.
***
Saya nulis buku tentang pengalaman di dakwah Kampus.


Bukan Sekadar Amanah : Penguat dalam beramanah Bukan Sekadar Berdakwah : Best Practice Pengelolaan Dakwah
Bisa beli di sini :
#abamenulis#menyambutkemenangan#seperempadabad#mengerikan#catatankemenangan#pemudaislam#dakwahkampus#ceritabukuaba#monologpemimpin
3 notes
·
View notes
Text
Yaa Allah,
Hari ini aku ikut Tes CPNS 2024 Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, tak berharap banyak karna yang mendaftar ada sekitar 5000 Hamba-Mu, mungkin sama denganku perasaan nya.
"Yaa Allah, Jika ini jalannya maka tuntun aku untuk meraihnya"
Jika itu blm menjadi hakku Yaa Allah, tunjukkan aku pada jalan yang lain.
"Karna ada keluarga yang ingin aku angkat derajatnya"
Lampung-(21/10/2024)
5 notes
·
View notes
Text
Warga Resah, Kantor Kemenkumham Banten Buang Puing ke Aliran Sungai Cibanten
SERANG – Warga Kelurahan Lontarbaru, Kecamatan Serang, Kota Serang mengeluhkan puing bangunan dan tanah bekas pembangunan sarana olahraga milik Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) Banten yang dibuang ke aliran Sungai Cibanten. Puing bangunan yang dibuang ke aliran Sungai Cibanten berupa puing bangunan dan tanah galian. Warga mengeluhkan hal tersebut karena…

View On WordPress
#banten#Buang puing ke sungai#Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia#Kanwil kemenkumHAM#Kanwil Kemenkumham Banten#Sungai Cibanten
0 notes
Text
KEBEBASAN BEREKSPRESI DALAM BERSOSIAL MEDIA

Kebebasan berpendapat di sosial media adalah topik yang sangat relevan dalam era digital modern. Dengan kemajuan teknologi, media sosial telah menjadi platform yang sangat luas untuk berkomunikasi, berdebat, dan berbagi pendapat. Namun, kebebasan ini juga menimbulkan tantangan dalam menjaga keseimbangan antara kebebasan berekspresi dan perlindungan hak-hak asasi manusia lainnya. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi aspek-aspek penting dari kebebasan berpendapat di sosial media, termasuk pentingnya, tantangan, dan cara-cara untuk menjaga keseimbangan ini.
PENTINGNYA KEBEBASAN BERPENDAPAT DI MEDIA SOSIAL
Kebebasan berpendapat di sosial media sangat penting karena beberapa alasan:
Pemenuhan Hak Asasi Manusia: Kebebasan berpendapat adalah salah satu hak asasi manusia yang dijamin oleh konstitusi dan hukum internasional. Media sosial memberikan platform yang luas untuk mengemukakan pendapat dan berpartisipasi dalam diskusi publik.
Pengembangan Kebudayaan: Kebebasan berpendapat di sosial media memungkinkan berbagai pendapat dan ide untuk dikomunikasikan, sehingga memperkaya kebudayaan dan mempromosikan toleransi.
Pengawasan Pemerintah: Kebebasan berpendapat di sosial media memungkinkan masyarakat untuk memantau dan mengevaluasi tindakan pemerintah, sehingga meningkatkan transparansi dan akuntabilitas.
TANTANGAN KEBEBASAN BERPENDAPAT DI SOSIAL MEDIA
Meskipun kebebasan berpendapat di sosial media sangat penting, namun juga menimbulkan beberapa tantangan:
Penggunaan yang Tidak Tepat: Beberapa pengguna media sosial menggunakan platform ini untuk menghina, menyerang, atau memanipulasi informasi, yang dapat merusak kebebasan berpendapat orang lain.
Pembatasan Hukum: Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) di Indonesia, misalnya, telah digunakan untuk membatasi kebebasan berpendapat di media sosial, terutama dalam konteks yang melanggar kesusilaan atau mengancam keamanan.
Fenomena Hoax dan Hate Speech: Media sosial juga sering digunakan untuk menyebarluaskan informasi palsu (hoax) dan ucapan kebencian (hate speech), yang dapat merusak kepercayaan publik dan memperburuk hubungan antar kelompok.
CARA MENJAGA KESEIMBANGAN BERPENDAPAT DALAM BERSOSIAL MEDIA
Untuk menjaga keseimbangan antara kebebasan berpendapat dan perlindungan hak-hak asasi manusia lainnya, beberapa langkah dapat diambil:
Penggunaan Teknologi Keamanan: Perusahaan media sosial dapat meningkatkan teknologi keamanan untuk mendeteksi dan menghilangkan konten yang melanggar hukum atau etika.
Kebijakan Privasi yang Jelas: Perusahaan media sosial harus memiliki kebijakan privasi yang jelas dan transparan, sehingga pengguna dapat memahami bagaimana data mereka digunakan dan dilindungi.
Pendidikan dan Edukasi: Masyarakat perlu dilatih untuk menggunakan media sosial dengan bijak dan menghargai kebebasan berpendapat orang lain.
Kerjasama dengan Pemerintah: Perusahaan media sosial dan pemerintah harus bekerja sama untuk menetapkan standar yang jelas tentang apa yang dianggap melanggar hukum atau etika, serta memberikan sanksi yang adil terhadap pelanggar.
Kebebasan berpendapat di sosial media adalah hak yang sangat penting dalam era digital modern. Namun, untuk menjaga keseimbangan antara kebebasan ini dan perlindungan hak-hak asasi manusia lainnya, perlu dilakukan langkah-langkah yang tepat. Dengan teknologi keamanan yang canggih, kebijakan privasi yang transparan, pendidikan yang efektif, dan kerjasama yang baik antara perusahaan media sosial dan pemerintah, kita dapat memastikan bahwa kebebasan berpendapat di sosial media tetap menjadi alat yang positif untuk memperkaya kebudayaan dan mempromosikan demokrasi.
4 notes
·
View notes
Text
Perempuan Sebagai Makhluk Transenden
Transenden berarti sesuatu yang jauh “melampaui” yang merupakan aktivitas ruhani atau mental yang bergerak meninggalkan alam faktual dan konkret menuju dan melampaui hingga di luarnya. Aktivitas ruhani atau mental ini sesuatu yang khas manusia dan selalu dilakukannya baik sengaja maupun tidak. Seumpama seorang yang sejak lahir terjajah dan mengalami atribut-atribut keterjajahan berupa keterbatasan-keterbatasan, ada kemungkinan dia bergerak secara ruhani atau mental meninggalkan keterjajahannya dan menyusun upaya-upaya kemerdekaan.
Upaya manusia untuk keluar dari keterjajahan sebagaimana disebutkan di atas terjadi karena manusia mampu mentransendensikan dirinya melampaui alam faktual dan konkretnya. Contoh lain adalah upaya manusia untuk memahami asal segala sesuatu dan mempertanyakannya. Apa asal segala hal yang tampak? Apakah asalnya adalah satu atau banyak? Bagaimana asal itu berubah menjadi segala yang tampak saat ini?
Pertanyaan-pertanyaan di atas adalah upaya manusia untuk melampaui dirinya kepada bukan dirinya yang diyakininya sebagai asalnya. Seumpama jawabannya adalah bahwa asal segala sesuatu adalah air, sebagaimana dikatakan oleh Thales, maka air bukanlah diri segala sesuatu dan bukan diri manusia itu sendiri. Pencarian jawaban seperti itu mampu dilakukan oleh manusia kerena memang manusia mampu bertransendensi.
Lalu ada pertanyaan: Apakah asal segala sesuatu material atau non-material? Pertanyaan itu adalah pertanyaan yang agak berbeda yaitu: Apakah asalnya material atau non-material? Pertanyaan ini menimbulkan dugaan bahwa ada sesuatu yang non-material yang menjadi asal segala sesuatu. Plato adalah termasuk orang yang mengatakan bahwa non-material yang menjadi asal segala sesuatu
Jawaban bahwa asal segala sesuatu adalah air menandakan bahwa asal segala sesuatu adalah material. Adapun jawaban bahwa asal segala sesuatu adalah non-material adalah merupakan pembeda arah berbeda dari jawaban yang sudah pernah ada karena sebelumnya, secara umum dipahami bahwa asali segala sesuatu adalah material. Pandangan yang material disebut naturalis. Adapun pandangan yang tidak material disebut idealis. Pandangan naturalis menjadi landasan dari golongan ilmu-ilmu alam. Pandangan idealis menjadi landasan dari ilmu-ilmu metafisika, termasuk filsafat dan agama.
Naturalis dan idealis belakangan didamaikan dengan cara menempatkan keduanya pada tempatnya sendiri-sendiri. Naturalis nantinya akan menjadi asal mula bagi perkembangan pesat ilmu pengetahuan alam dan teknologi. Naturalis tidak terlalu jauh meninggalkan alam faktual dan konkret dan bahkan tergantung padanya. Adapun yang idealis melanjutkan proyek transendensi manusia melampaui alam faktual dan konkret, melampaui kenyataan, melampaui kemampuan fisik manusia, hingga membahas tentang Ketuhanan, kebebasan, hak-hak asasi, manusia sempurna, keabadian, tujuan hidup, kebahagiaan, dan seterusnya.
Kebebasan disebut proyek transendensi manusia karena secara natural, faktual, dan konkret, manusia tidak bisa dianggap bebas. Ruang dan waktu membatasi manusia beserta tubuhnya. Ke manapun manusia pergi, ruang membatasi geraknya. Waktu juga membatasi manusia. Tubuh manusia semakin lama semakin renta dan melemah dimakan waktu dan membuatnya semakin tidak bebas menjelajahi ruang dan waktu. Antara manusia dengan kebebasan adalah dua hal yang tidak pernah menyatu. Salah satu arti kata transenden adalah “tidak dapat dihubungkan”. Manusia dan kebebasan tidak dapat dihubungkan. Karenanya, keduanya disebut saling transenden.
Kebebasan berhubungan dengan keabadian dalam hal kuasa ruang dan waktu. Keabadian juga tidak dapat dihubungkan dengan manusia karena lumpuhnya manusia di hadapan ruang dan waktu. Hingga Ketuhanan pun tidak dapat dihubungkan dengan manusia karena Tuhan penuh kemahaan dan manusia penuh kekurangan. Saat logika hendak membuktikan adanya Tuhan, maka salah satu yang diajukan adalah kehadiran alam semesta yang dianggap bukti adanya Tuhan karena tidak mungkin alam semesta ada jika tidak ada yang mengadakannya. Itulah Tuhan. Tapi mengapa kecurigaan logis yang sama tidak diajukan kepada Tuhan bahwa jika Tuhan ada pasti ada pula yang mengadakan-Nya? Itulah salah satu contoh keterputusan hubungan tersebut.
Meski dalam keterbatasannya manusia transenden dari keabadian, kebebasan, kesempurnaan, dan sebagainya, manusia tidak pernah diam dan tidak pernah menyerah begitu saja terhadap kondisi seperti itu. Manusia memiliki kesadaran yang membuatnya selalu hendak meninggalkan keterbatasannya. Kesadaran tersebut membuat manusia mampu mengobjektivikasi selain dirinya dan bahkan mampu mengobjektivikasi dirinya sendiri.
Diri yang penuh keterbatasan itu adalah diri yang penuh kekurangan. Ibarat sebutir kelereng dalam sebuah wadah kekurangan kelereng adalah kekurangan kapasitas dirinya yang tidak memenuhi wadah dengan tubuhnya. Namun karena tubuh kelereng yang tidak memenuhi wadah itulah yang menjadi syarat kebebasannya untuk bergerak ke mana-mana di dalam wadah tersebut. Setiap pergerakan yang dilakukan oleh kelereng tersebut adalah upaya untuk meninggalkan dirinya dan bertrensendensi dan meninggalkan dirinya menuju yang bukan dirinya. Karena itulah, sang kelereng terus-menerus bergerak meninggalkan dirinya sehingga dirinya senantiasa berada dalam keadaan bukan dirinya.
#Tuhan#perempuan#kelereng#transenden#transendensi#manusia#objektivikasi#subjektivikasi#Plato#Thales#material#nonmaterial#natural#ideal#keabadian#kebebasan#Ketuhanan
5 notes
·
View notes