#aksi demonstrasi
Explore tagged Tumblr posts
Text
Puluhan Orang Tua Murid Al Abidin Solo Desak Transparansi, Ancam Lakukan Aksi Lanjutan
KABARDAERAH.OR.ID, Solo, 31 Januari 2025 || Puluhan orang tua murid dari sekolah-sekolah di bawah naungan Yayasan Al Abidin Solo menggelar aksi protes dengan long march dari Masjid Mujahidin Banyuanyar menuju Kantor Yayasan Al Abidin di Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jumat (31/1/2025) pagi. Mereka menuntut transparansi dalam pengelolaan dana sekolah serta mengancam akan melanjutkan aksi jika…
#Aksi Demonstrasi#Dana BOS#Keterbukaan Informasi#Kota Solo#MBG#Pendidikan#Protes Wali Murid#Transparansi Dana Sekolah#Yayasan Al Abidin Solo
0 notes
Text
Tolak PSN, Ratusan Warga Pohuwato Demo Kantor DLHK Provinsi
Hargo.co.id, GORONTALO – Ratusan masyarakat Kabupaten Pohuwato bersama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar aksi unjuk rasa di Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Gorontalo, Selasa (07/01/2025). Aksi unjuk rasa ini terkait proyek strategi nasional (PSN) di Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, yang terindikasi melanggar aturan dengan status perampasan lahan masyarakat…
#Aksi Demonstrasi#Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan#DLHK#Kabupaten Pohuwato#Masyarakat#Pemprov Gorontalo#Penolakan#Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia#PMII#Proyek Strategis Nasional#PSN#Warga
0 notes
Text
Warga Desa Badur Tuntut Kejelasan Kasus Pengrusakan Lahan, Kejari Sumenep Janji Segera P21
SUMENEP, MaduraPost – Ratusan warga Desa Badur, Kecamatan Batuputih, kembali mendatangi Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumenep pada Senin, 9 Desember 2024. Dipimpin oleh Mahmudi sebagai koordinator aksi, sekitar 150 orang hadir untuk menuntut kejelasan terkait penanganan kasus dugaan pengrusakan lahan yang melibatkan lima tersangka. Mahmudi mengungkapkan kekecewaannya terhadap lambatnya proses…
#aksi demonstrasi#Berita Sumenep#kasus perusakan lahan pertanian di Sumenep#Kecamatan batuputih#Kejari Sumenep#Madurapost#Sumenep#warga Badur Sumenep
0 notes
Text
Korea Selatan Darurat Militer Begini Kronologinya
5Blogger – Pada awal Desember 2024, dunia internasional terkejut dengan keputusan Korea Selatan mengumumkan darurat militer. Langkah ini diambil di tengah kondisi politik yang memanas. Darurat militer sendiri adalah situasi di mana kontrol negara diambil alih oleh militer, menggantikan otoritas sipil. Keputusan ini tentu menimbulkan pertanyaan besar: apa alasan di balik pengumuman ini?
Berita Lainnya :
"Baca Juga : Perkembangan Industri Startup Di Indonesia"
"Simak Juga : Miftah Maulana Mundur dari Utusan Khusus Presiden"
0 notes
Text
Cuma Gertak Sambal, Tak Seorang pun Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Nongol di Patung Kuda
Patung Kuda Arjuna Wiwaha yang posisinya berhadapan dengan Bundaran HI, Jakarta. Jakarta (Riaunews.com) – Aktivitas di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha di Jakarta Pusat hingga Ahad siang (22/9/2024), terpantau normal. Tak ada penutupan jalan atau kerumunan massa pasukan berani mati bela Presiden Joko Widodo yang diklaim akan berkumpul hingga 20 ribu orang melakukan apel akbar hari ini, alias…
0 notes
Text
Bunga Di Karang IV
-Perjuangan, Cinta, dan Revolusi II-
Setelah Do'a itu, aku pun beranjak dan berlalu dari pandangannya. hangat tubuh dan harum tubuhnya masih melekat di bawah hidungku. keringat cintanya masih memeluk tubuhku. dan do'a nya menggiring langkahku. sungguh aku memuja dirinya melebihi nyawaku.
Pertemuan demi pertemuan kami lakukan, sebagai pemuda-pemudi, mahasiswa-mahasiswi mulai mengarah ke satu kesimpulan. yaitu, bergerak menyimpulkan massa dan ke jalan. sementara para tetua masyarakat bergerak untuk membuka dialog.
ada banyak sekali kepentingan, namun kami teguh dan memilah agar tidak salah langkah dan tidak ternodai oleh kepentingan mereka.
memang dalam pikiranku, para orang tua tidak pernah sejalan baik di pemikiran, maupun di kepentinga. pun begitu, tidak semua pemuda memiliki kepentingan yang sama. banyak juga mahasiswa, pemuda, pemudi yang memiliki kepentingan yang hanya untuk apatis mereka. memang sesungguhnya, pemuda-pemudi dan mahasiswa/i tidak boleh memiliki kepentingan pribadi, yang ada hanya boleh abdi kepada ibu pertiwi. Banyak juga dari pemuda/pemudi yang berorganisasi hanya untuk memenuhi kebutuhan nya, aku menyebutnya adalah hidup di organisasi. Tentu saja, ini adalah hl yang salah dan tidak sepatutnya di lakukan. tentu saja ini adalah oknum, namun oknum ini tidak patut kita ikutin barang tentu ini salah dan bukan untuk di tiru. Hidup-hdupkanlah organisasi kata salah satu pendiri ormas besar di bangsaku ini. sudah tentu pemikiran ini harus ditanam di sanubari kita.
sudah larut sekali, setelah bertarung dengan pemikiranku, aku kembali ke dirimu, yang malam ini, mungkin saja sedang sibuk mengerjakan pekerjaan mu yang menjadi studi mu itu. Aku tunggu hingga lebih larut, namun ponselku, sama sekali tidak berbunyi. ku tinggal untuk berjumpa mu di alam mimpiku, semoga itu terjadi, barang tentu menjadi pengobat rindu ku. Perjuangan, belumlah usai, kita masih berkutat dengan problematika. sungguh melelahkan, namun aku berterima kasih, problematika itu bukan tentang pertempuran hati kita. ini untuk hal lebih besar. Di sela-sela diskusi, advokasi. Kau mengejarku, dan duduk di sebelahku, sambil menulis, aku disodorkan sebotol minum, "minumlah, jangan terlalu sibuk dengan pulpen dan buku. aku juga butuh perhatian", aku mengambil botol itu dan ku buka saja tutup nya, lalu aku teguk dengan semangat, dalam kepalaku, ini adalah air darimu, akan ku teguk habis tak bersisa walau disela-sela nafas aku kembang kempot. "apa?, kau tak ku perhatikan?, ku pegang tangannya, lihatlah, tulisan ini semua tentang mu. tulisan ini semua menggambarkan cintaku padamu, sebegitu hauskah atas perhatian ku?, " gerutu ku. tanpa sela nafas. dia tersenyum, dan mengatakan " Aku mencintaimu, pram." Aku masih kesal dan sama sekali tak membalas, tentu saja di hatiku, aku berucap lebih 20X mengatakan, " aku juga mencintaimu, dyah." Lagi tengah asik memuja-muji cinta, ada sebuah keributan, dari sisi sebelah depan, cukup keras dan lantang, keributan itu terjadi karena ada sekelompok pemuda lain sedang meributkan, aksi demonstrasi kami. dia meminta untuk membubarkan aksi ini. tentu saja menjadi pergolakan yang sangat berarti bagi banyak orang ini.
"bubar, bubar, ini tidak ada izin," lalu, kelompok kami tersulut, gesekan tidak terhindarkan, sampai dorongan pun terjadi, saling dorong. dengan keadaan memanas aku meminta dyah untuk pergi ketempat aman. "dyah, pergilah, temui aku disini,", pram aku tidak mau meninggalkan mu. suara makin ribut. "dyah, kau bukan beban namun keselamatan mu paling utama. tunggu aku di warung kopi ini. Dyah, memahami maksud ku dan dia menjauh dari pandangan ku, dan aku pun senang kau ingin mendengarkan ku. lalu dia berlalu, dorong-mendorong berubah menjadi kericuhan, hingga personel polisi datang dan memisahkan satu sama lain.
"tenang, tenang, mana koorlap?, kesini, aku sebagai korlap, lalu menghampiri dan mengatakan "saya korlap, ada apa pak?." mereka meminta surat izin, aku mengatakan tidak ada izin untuk menyampaikan pendapat, karna negara kita negara hukum. lalu mereka membawa ku, dan aku disusul dengan teman lain, "pram, pram dibawa ke polsek.", untuk diamankan dan meredam suasana.
Di kantor, kami diberikan pengertian dan berkomunikasi, mencari jalan terbaik. dan mengutamakan komunikasi.
Maka, diambillah satu kesepakatan, semua issue di bicarakan di ruang secara musyawarah, dan demonstrasi di bubarkan. Toko-toko masyarakat, pemuda-pemudi, mahasiswa/i dan semua step holder bermusyawarah.
2 notes
·
View notes
Text
Ratusan Honorer di Kendari Gelar Demonstrasi, Tuntut Kejelasan Status Sebagai PPPK
Kendari, BuletinNews.com – Ratusan tenaga honorer yang tergabung dalam Aliansi Honorer R2-R3 Indonesia Kota Kendari menggelar aksi damai di depan Kantor DPRD Kota Kendari, Senin (3/2/2025). Mereka menuntut kejelasan status sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) setelah tidak lulus seleksi dalam proses pengangkatan sebelumnya. Massa aksi terdiri dari tenaga honorer Kategori II…
0 notes
Text
Aliansi Honerer R2-R3 Pemkot Kendari Unjuk Rasa Tuntut PPPK Penuh Waktu
PILARSULTRA.COM, Kendari — Aliansi Honorer R2 dan R3 Pemkot Kendari menggelar aksi unjuk rasa di kantor DPRD Kota Kendari pada Senin 3 Februari 2025. Demonstran membentangkan petaka bertuliskan “Menuntut Optimalisasi Formasi R2 R3 Menuju Penuh Waktu” Wakil ketua aliansi honorer R2-R3 Kota Kendari, Awal, mengatakan demonstrasi diikuti sekitar 1.500 honorer R2 dan R3 dari berbagai Organisasi…
0 notes
Text
Dua Kali Demo, Warga Neglasari Kembali Tuntut Transparansi Dana Desa
JENTERANEWS.com – Puluhan warga yang tergabung dalam Gerakan Neglasari Bersih (GNB) kembali menggelar aksi demonstrasi di Kantor Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi pada Kamis (30/1/2025). Aksi ini merupakan yang kedua kalinya, sebagai bentuk kekecewaan warga terhadap dugaan penyelewengan Alokasi Dana Desa (ADD), Dana Desa (DD), dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Massa aksi…
0 notes
Text
DPRD Demak Janji Perjuangkan Gaji PPPK Sesuai UMK, Ini Langkah Selanjutnya!
RELASIPUBLIK.OR.ID, DEMAK || Menanggapi aksi demonstrasi damai dari Forum Honorer R2-R3 Kabupaten Demak, DPRD Kabupaten Demak berjanji akan memperjuangkan gaji Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) agar sesuai dengan Upah Minimum Kabupaten (UMK). Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Ketua DPRD Demak, Zayinul Fata, setelah melakukan audiensi dengan perwakilan Forum Guru…
0 notes
Text
PWI Gorontalo Kutuk Aksi Kekerasan Oknum Polisi Terhadap Wartawan TV
Hargo.co.id, GORONTALO – Persatuan Wartawan Indoensia (PWI) Gorontalo mengecam dugaan kekerasan yang dilakukan oleh oknum anggota polisi terhadap wartawan RTV yang sedang melakukan peliputan demo, Senin (23/12/2024) di Mapolda Gorontalo. “Kami sangat mengecam tindakan yang dilakukan oleh oknum anggota polisi terhadap wartawan. Ini tindakan yang tidak benar, ” ujar ketua PWI Provinsi Gorontalo,…
#Aksi Demonstrasi#Handphone#Himpunan Mahasiswa Islam#HMI#Kekerasan#Liputan#Oknum Anggota Polri#Peliputan#Pengrusakan#Perwira#Polda Gorontalo#PWI Gorontalo#Rajawali Televisi#RTV#TV Nasional#Wartawan
0 notes
Text
Kisruh Pengrusakan Lahan Pertanian di Desa Badur Memanas, Warga Turun Jalan Kritik Langkah Kejari Sumenep
SUMENEP, MaduraPost – Persoalan perusakan lahan pertanian di Desa Badur, Kecamatan Batuputih, Sumenep, yang melibatkan lima perangkat desa, semakin menuai perhatian publik. Langkah Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumenep yang mengembalikan berkas perkara (P19) ke Polres Sumenep memicu protes dari masyarakat, menimbulkan dugaan adanya celah hukum untuk membebaskan para tersangka. Puluhan warga Desa…
#aksi demonstrasi#Berita Sumenep#kasus perusakan lahan pertanian di Sumenep#Kecamatan batuputih#Kejari Sumenep#Madurapost#Sumenep#warga Badur Sumenep
0 notes
Text
Bulan Desember Menjadi Bulan HAM UNIVERSAL
GRB Project – Bulan Desember dikenal sebagai Bulan Hak Asasi Manusia Universal. Penetapan ini didasari pada peringatan pentingnya Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM). Deklarasi tersebut disahkan oleh Majelis Umum PBB pada 10 Desember 1948, yang menjadi tonggak perlindungan hak asasi manusia di seluruh dunia.
Berita Lainnya :
"Baca Juga : Pengertian DIY Yang Belum Banyak Orang Tau"
"Simak Juga : Miftah Maulana Mundur dari Utusan Khusus Presiden"
0 notes
Text
Kurir
Greatmeat, setelah dibersihkan beberapa menit akhirnya tulisan di sisi kiri mobil box itu bisa terbaca lagi. Bau menyengat yang sebelumnya seperti memaksa menguras isi perut juga sudah tidak tercium. Sudah hampir setahun Steve bekerja sebagai kurir pengantar daging di perusahaan supplier, yang memasok keperluan puluhan resto berbintang di sebuah kota besar, baru kali ini dia mengalami kejadian seperti itu.
Agaknya dia sedikit beruntung, terlambat sedikit saja mungkin bukan hanya lumpur dan sayuran busuk yang dilemparkan ke mobilnya. Di perjalanan pulang, dia berpapasan dengan sejumlah orang yang mengenakan kostum binatang. Dikiranya sekelompok badut, siapa sangka jika orang-orang itu adalah sekelompok ekstremis vegan.
“Sepertinya kau mengalami hari yang buruk?” sapa Jacob, atasannya. “Entahlah, sekumpulan badut berkostum hewan tadi benar-benar parah! Aku saja yang mungkin sedang sial,” jawab Steve sambil meletakkan ember beserta alat pembersih lalu meregangkan otot punggung. Mendengar itu Jacob hanya tertawa ringan sambil memberikan bungkusan kecil yang disebutnya sebagai bonus.
“Tidak banyak, hanya beberapa ratus gram, tapi itu setara dengan dua bulan gajimu.” Jacob menepuk pundak Steve, sambil memberikan gestur yang meminta Steve agar tetap semangat sambil bertolak menuju ruang kerjanya.
Setelah mengembalikan alat cuci dan yakin tidak melupakan apa pun, Steve bergegas ke parkiran, merogoh kunci motor dari saku celananya dan pulang. Sampai di rumah, dia disambut oleh wajah khawatir milik istrinya yang terduduk di kursi roda. Tidak biasanya Steve pulang terlambat.
“Ada sedikit kekacauan jadi aku harus membereskan beberapa hal sebelum pulang, tidak ada masalah jadi tidak perlu secemas itu.” Steve mencubit pipi istrinya, mengatakan bahwa semuanya baik-baik saja. “Tunggu sebentar, aku akan menyiapkan makan malam. Suasana hati Jacob sepertinya sedang bagus.”
Sebelum beranjak ke dapur, Steve memamerkan sebungkus daging yang tadi diterimanya. Hanya lima ratus gram dan itu setara dengan dua bulan gajinya, Steve tidak yakin harus merasa senang atau justru sebaliknya.
Baru kali ini dia memasak daging dengan begitu antusias, mulai dari proses marinasi, memanggang sampai tahap plating. Aroma daging tersebut juga benar-benar berbeda dengan daging yang biasa dia beli di swalayan di dekat tempat tinggalnya.
“Kita baru saja menghabiskan dua bulan gajimu seperti itu bukanlah apa-apa,” ucap istrinya dengan nada bercanda.
Besoknya Steve bekerja seperti biasanya, melalui rute yang juga sama seperti hari-hari sebelumnya. Mengingat kejadian kemarin, dia sedikit waspada saat sampai di area yang sama. Benar saja, di seberang jalan sekumpulan orang terlihat sedang memakai kostum binatang. Sayangnya dia tidak sempat melihat bagaimana tanggapan orang-orang itu karena Steve harus fokus mengemudi.
Steve membuka kaca samping lalu mengacungkan jari tengah ke arah mereka. Meski hanya melihat sekilas, dia telah mengenali wajah dari orang-orang itu, karena kebetulan beberapa dari mereka belum mengenakan topeng. Ada beberapa properti seperti spanduk dan lain-lain di dekat mereka, terlihat seperti akan menggelar aksi demonstrasi.
Hari itu dia bisa pulang tepat waktu, tidak ada acara seperti pekerjaan tambahan membersihkan mobil seperti kemarin, begitu juga dengan hari-hari berikutnya.
Suatu hari dia merasa ada sesuatu yang janggal, atasannya bilang jika daging yang saat itu dia bawa dalam keadaan hidup dan meminta Steve untuk sedikit lebih berhati-hati. Dia juga diberikan semacam suntikan dan obat bius untuk berjaga-jaga.
“Mereka ingin daging yang benar-benar segar dan memesan yang seperti ini. Kau cukup mengantarnya ke tempat tujuan seperti biasanya, tidak perlu memusingkan urusan menurunkan muatan, itu urusan mereka,” tegas Jacob.
Steve hanya mengiyakan, meski agak aneh karena Jacob memberikan instruksi seperti saat dia pertama bekerja. Lagi pula, siapa juga yang mau repot-repot mengerjakan sesuatu yang berada di luar tanggung jawabnya. Iya, ada orang-orang seperti itu dan Steve termasuk orang yang terbilang ringan tangan, setidaknya di masa-masa awal dia bekerja.
Beberapa hari berlalu, lagi-lagi dia diminta mengantarkan pesanan serupa. Sayangnya saat itu terjadi sedikit insiden, mobil box yang dibawanya hampir mengalami kecelakaan dengan mobil dari arah berlawanan dan berakhir mengalami benturan dengan pembatas jalan.
“Hmmpphh … mpphh!”
Awalnya Steve mengira jika dia hanya mengalami sedikit masalah pendengaran, tapi suara seperti orang yang mulutnya disumpal itu terus menerus terdengar dari dalam.
Tiba-tiba dia teringat dengan apa yang dikatakan Jacob, bahwa daging yang dia bawa kala itu masih dalam kondisi hidup. Membayangkan apa yang tiba-tiba terlintas di dalam pikirannya membuat Steve frustasi. Sebelum memeriksa isi muatannya, dia membawa mobil ke area yang terbilang sepi.
Jantungnya serasa hampir copot saat dia membuka pintu. Apa yang ada di sana bukan lagi setumpuk kemasan daging dengan berbagai ukuran seperti biasanya, melainkan seorang gadis muda.
“Hmmmpphhh … hmmmpphhh!”
Awalnya Steve berpikiran untuk melepaskannya, tapi hal itu dia urungkan untuk sejenak karena wajah orang di depannya terasa familiar. Tidak salah lagi, itu adalah salah satu dari orang yang mengenakan kostum binatang beberapa hari lalu.
Dia sama sekali tidak menyangka jika tempatnya bekerja justru mendistribusikan sesuatu seperti itu. Steve benar-benar merasa dilema untuk beberapa saat. Jika dia menolong orang di depannya, bukannya tidak mungkin jika nantinya dia justru akan terlibat ke dalam urusan yang merepotkan. Pura-pura tidak tahu, tapi nuraninya masih berada di tempat semestinya.
“Maaf,” ucap Steve dengan nada bersalah lalu menyuntikkan obat bius untuk menenangkan “komoditas” yang dibawanya.
Sayangnya saat kembali ke tempatnya bekerja, dia tidak bisa untuk berpura-pura seolah tidak terjadi apa-apa di depan Jacob selaku atasannya.
“Jadi akhirnya kau tahu sedikit dari wajah asli tempat kita bekerja?” tanya Jacob sambil berbisik tepat di telinganya. “Tidak perlu khawatir, bonus yang kau terima beberapa waktu lalu bukanlah seperti apa yang kau pikirkan. Pulang dan beristirahatlah, aku yakin kau tidak akan seceroboh itu sampai membuat semua ini menjadi rumit!” ancam Jacob.
Sejak saat itu Steve mendapatkan sejumlah tambahan gaji—uang untuk tutup mulut— yang bahkan jauh melebihi gaji pokok miliknya. Dia juga tidak lagi diminta untuk mengantarkan pesanan serupa, setidaknya sampai beberapa bulan. Tepat saat dia sudah sedikit melupakan kejadian traumatis itu, Jacob memberikan obat bius beserta alat suntikan sebelum Steve pergi untuk mengantarkan pesanan seperti biasanya.
Pernah beberapa kali terbesit keinginan untuk resign, tapi dia urungkan karena bisa saja, justru dia akan berakhir menjadi beberapa potong daging segar untuk didistribusikan.
“Ini adalah yang terakhir, sekali ini saja. Terima kasih untuk kerjasamamu selama ini,” ujar Jacob, menjawab gestur protes yang ditunjukkan Steve melalui raut wajahnya.
Tidak ada kendala apa pun dalam pengiriman itu, muatan yang dia bawa juga tampak tenang. Meski frustasi, Steve berusaha untuk tetap tenang sambil memikirkan rencana untuk diam-diam pindah bersama istrinya dari kota tersebut.
Resto berbintang yang bermitra dengan tempatnya bekerja tidak pernah terlihat sama lagi di dalam pandangan Steve, sejak dia mengetahui apa yang sebenarnya dia antar. Dia benar-benar tidak menyangka jika selama setahun terakhir telah tidak terhitung entah berapa kali dirinya keluar masuk di “sarang iblis.”
“Tenanglah, ini adalah yang terakhir,” gumamnya sambil turun dari mobil. “Iya, ini adalah yang terakhir,” ucap seseorang yang entah siapa, tiba-tiba merangkul pundak Steve.
Belum sempat dia melepaskan tangan orang itu dari pundaknya karena merasa risih, lehernya terasa seperti tertusuk jarum dan perlahan dia merasa mengantuk.
0 notes
Text
Ratusan Warga Dukuhwringin, Unjuk Rasa Tuntut Transparansi Penggunaan Dana Desa
Beritalidik.com ( Brebes ) Ratusan warga Desa Dukuhwringin, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, menggelar aksi demonstrasi pada Selasa, 21 Januari 2025. Mereka menuntut transparansi penggunaan Dana Desa yang diduga disalahgunakan serta menyoroti buruknya tata kelola pemerintahan desa. Baca Juga…
#Aksi Unjukrasa#Brebes#Camat#Dana Desa#Desa#dukuhwringin#Kabupaten#Kabupaten Brebes#Kecamatan#Kejaksaan#Kepala#Kepala Desa#Kersana#KPU#Masyarakat#Pemerintah#Pemerintah Desa#Pemilu#Perangkat Desa#peraturan#Polres#Polres Brebes#Proyek#PTSL#RTLH#Rumah#Sampah#SErtifikat#Tanah#Trayeman
0 notes