#masyarakat sipil
Explore tagged Tumblr posts
hansdavidian · 1 month ago
Text
Kenapa Pendidikan Baku Hantam Sejak Usia Dini Bagus Untuk Demokrasi
Kita sering melihat ungkapan “Tuhan menciptakan dua tangan buat apa lagi kalau bukan buat baku hantam” ketika di media sosial terjadi perdebatan yang sangat panas. Walaupun kesannya bercanda, saya pribadi berpendapat bahwa memiliki kemampuan baku hantam pada dasarnya adalah baik untuk demokrasi yang lebih maju. Ya, saya mungkin bias karena saya adalah seorang praktisi dan juga pelatih salah satu…
0 notes
kabarkita · 7 months ago
Text
Forum Konsolidasi Masyarakat Sipil dan Akademisi Aceh Bahas Soal Kehadiran Rohingya
KABARKITA.CO |Banda Aceh – Kehadiran pengungsi Rohingya di Aceh menjadi isu yang dibahas dalam Forum konsilidasi dan koordinasi masyaraklat sipil, akademik, pemerintah Aceh dan tokoh masyarakat yang berlansung di Aula Dinas Pemberdayaan Masyarakat Aceh pada Sabtu (29/6/2024). Pertemuan itu menghadirkan tiga pemantik diskusi, yakni dari Kesbangpol Aceh, ahli hukum dan dari Majelis permusyawaratan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
bantennews · 8 months ago
Text
Larang Jurnalistik Investigasi, ICW dan Akademisi Untirta Kritisi RUU Penyiaran
SERANG – Sorotan publik terhadap Rancangan Undang-Undang Penyiaran kian menggema. Khususnya pada substansi Pasal 50 B ayat 2 huruf C terkait larangan penayangan eksklusif liputan investigasi yang malah memukul mundur perkembangan demokrasi di Indonesia. Koordinator kampanye publik Indonesia Corruption Watch (ICW), Tibiko Zabar Pradano dalam siaran persnya bersama koalisi masyarakat sipil…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
mamadkhalik · 8 months ago
Text
101 Cara Membebaskan Palestina
Sekadar membagikan apa yang ada di pikiran. Tak bermaksud menggurui, hanya ingin urun pikir dalam upaya pembebasan Palestina.
Sebelum mulai, kita dengerin lagu dulu biar semangat :
youtube
Cekidot :
1. Gerakan Sholat Subuh Berjamaah (GSJN)
Ada satu cerita yang cukup masyhur tentang sholat subuh. Alkisah seorang tentara israel setiap hari mondar-mandir di masjid saat subuh. Alasanya sederhana, kalau seandainya jamaah sholat subuh ramai seperti sholat jumat, maka kehancuran israel tinggal menunggu waktu. Mengerikan.
Bung Karno hanya butuh 10 pemuda untuk mengguncang dunia, umat Islam perlu menggalakan Gerakan Subuh Berjamaah untuk menghancurkan israel.
Tumblr media
2. Dekat Dengan Al-Quran
Brigade Izzudin Al-Qassam memberikan contoh yang nyata bahwa kemenangan yang gemilang berasal dari kedekatan dengan Al-Quran.
Anak-anak Gaza di bombardir sana sini tapi memiliki ketenangan yang luar biasa. Mereka rutin membaca dan setoran hafalan.
Rekomendasi konten Al-Quran yang ringan tapi asyik. Quranreview.
3. Belajar Sirah dan Sejarah
Kisah Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam adalah standar tinggi dalam beramal. Selanjutnya, kita perlu mendalami sejarah Islam dari masa ke masa untuk melengkapi gambaran dan pelajaran berharga bagi generasi selanjutnya.
Bisa dengerin podcast Ngaji Budaya Bang Amar
Bisa mampir Youtube Sirah TV Ustadz Asep Sobari
youtube
Kalau konten IG bisa ke Gen Saladin Bang Edgar Hamas.
4. Membumikan Adab dan Ilmu
Ust. Wido Supraha dalam sebuah forum online mengatakan, "Bagaimana Islam akan maju apabila kuliah zoom tidak oncam. Ini sederhana untuk menghormati dosen, guru, dan orang yang sedang bicara di depan forum" Perkataan itu singkat tapi menusuk di dalam hati.
Untuk memulai ini memang lama, bisa tipis-tipis membaca Ringkasan Ihya Ulumuddin atau Taskiyatun Nafs Said Hawwa. Selanjutnya perlu berguru dengan Ulama kredibel, bersanad secara tematik agar menambah experience yang nyata, karena mayoritas kita tidak terbentuk di lingkungan Pondok.
Perihal Ilmu, mengacu dari buku Model Kebangkitan Umat Islam, setelah selesai dengan taskiyatun nafs, kita perlu internalisasi dan eksternalisasi ilmu kepada masyarakat sebelum masuk ranah siyasah politik.
Untuk lebih jelasnya bisa mempelajari konsep Islamic Worldview dari Syed Naqib Al-Attas, Ustadz Hamid Fahmi Zarkasy, Asatidz Gontor-insists, Ust. Asep atau Intelektual Sosial Profetik pemikiran Prof. Kuntowijoyo.
5. Menghidupi Organisasi
Teringat perkataan dari senior, apa yang kita kerjakan di lembaga dakwah saat ini, jadikan sebagai bekal persiapan untuk naik ke level pengelolaan organisasi yang lebih tinggi. Ketika berada di puncak kepemimpinan, jadikan organisasi itu untuk memperjuangkan Islam dan Palestina.
Diksi menghidupi ini jangan dimaknai sempit tentang materi, tapi juga soal ide-ide terbarukan. Kita perlu mengakui lembaga seperti LDK, KAMMI mulai ketinggalan zaman untuk menjawab kebutuhan pemuda. Perlu adanya shifting pengelolaan tanpa meninggalkan ashalah dakwah kampus.
Aku rekomendasikan e-book dari activist class x FSLDK ini. Semoga terpantik.
6. Gerakan Boikot
Sebagai warga sipil biasa kita perlu mengkonsolidasikan kekuatan bersama dan gerakan boikot adalah solusinya. Saya menyarankan untuk fokus dengan gerakan boikot yang diinisiasi oleh BDS Movement. Mereka terstruktur, akademis, dan masif secara internasional. Banyak FAQ yang akhirnya menjawab pertanyaan kita. Untuk produk lain saya mengambil refrensi dari Bang Amar.
Follow akun BDS Indonesia
Podcast Refrensi Boikot oleh Bang Amar Risalah
7. Gunakan Gadgetmu
Saatnya kita FOMO dengan kebaikan. Saatnya kita nyampah di timeline untuk dapat Pahala. Saatnya kita sebarkan Palestina ke penjuru Followers kita. One Day One Palestine.
Rekomendasi bahan propaganda :
Flyers For Falastin
Paliclub
8. Yaudah Gerak Apa Aja Untuk Palestina
Intinya gerak aja. Ini posisinya israel udah nggak masuk akal. Bikin setiap agenda dikaitkan dengan Palestina. Hiking for Palestine, CFD for Palestine, Bookdate for Palestine, Run For Palestine, writing for Palestine (termasuk saya nulis ini)
Saatnya kita beraksi. Kaum rebahan, gen-z, alpha, milenial, k-popers, skena, senja, introvert, dan semua umat manusia di muka bumi.
***
Dari 101 cara, baru 8 yang bisa saya tulis, masih ada 93 lagi. Intinya, gemakan genderang pembebasa dan bersiap menjadi bagian pembebasan Palestina!
youtube
21 notes · View notes
baliwakenews · 2 years ago
Text
Disducapil Buleleng Optimalkan Momen Krida Rekam IKD
Singaraja, baliwakenews.com Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Buleleng memanfaatkan momen krida untuk memberikan pelayanan perekaman, konsultasi Identitas Kependududkan Digital (IKD) yang merupakan program Nasional. Pegawai Pemkab. Buleleng, guru dan masyarakat umum antusias menunggu antrean Bus Layanan Disdukcapil di Taman Kota Singaraja, pada Jumat 27 Januari 2023. Kepala…
Tumblr media
View On WordPress
105 notes · View notes
bayuvedha · 1 year ago
Text
Harusnya Ngaku Kalah
35 hari lebih Israel belum berhasil mengalahkan Hamas, belum berhasil membebaskan sandera, tapi sudah membunuh 10.000 lebih warga sipil dan malah 'tak sengaja' membunuh sandera dari warganya sendiri.
Dengan teknologi persenjataan yg mumpuni namun israel gagal total dalam perang ini, banyak tentara IDF yang tewas, secara psikologis Israel sudah kalah..
Biaya perang yg sudah menghabiskan ratusan triliun hanya digunakan untuk membunuh wanita dan anak2, terlihat jelas kalau Netanyahu hanya menerapkan serangan panik tanpa terukur dan serampangan.
Sudah dibantu dengan sekutu2nya tetap saja tidak bisa menang, bukti bahwa sebenarnya mereka lemah.
Dalam hal ini Israel hanya menambah sentimen negatif masyarakat dunia terhadap komunitas Yahudi di seluruh dunia. Tanda kehancuran Israel sudah di depan mata.
21 notes · View notes
enjatmiko · 6 months ago
Text
Aktivisme Digital di Media Sosial dalam Membentuk Karakter Kritis Anak Muda
Tumblr media
Masyarakat pasca-industrial sangat erat dengan perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK) yang cukup radikal. Hal ini berimplikasi langsung terhadap dinamika kehidupan masyarakat baik dari aspek sosial, politik, maupun budaya. Media sosial sebagai salah satu hasil dari perkembangannya, di masa pandemi ini bagai menjadi kebutuhan yang krusial bagi keseharian setiap individu di dalam masyarakat. Media sosial yang awalnya terbatas sebagai wadah komunikasi dan hiburan pun sudah melebarkan fungsinya menjadi sebuah wadah kritik bernuansa politis atau kontrol sosial bagi suatu kebijakan publik. Fenomena sosial tersebut dikenal sebagai aktivisme digital. Menurut  Mary Joyce, aktivisme digital adalah meluasnya penggunaan teknologi digital dalam kampanye untuk perubahan sosial dan politik. Selaras dengan apa yang juga ditulis oleh Manuel Castell (2010), percepatan arus teknologi informasi terutama pada media sosial telah memberikan sarana yang luas bagi masyarakat untuk mengekspresikan sikap mereka, baik itu dalam bentuk gerakan sosial baru maupun sebagai pengontrol terhadap perilaku pejabat atau politisi. Media sosial seperti Instagram, Twitter, dan Facebook menjadi platform yang cukup tinggi dilihat dari tingkat penggunaannya pun turut menjadi wadah bagi aktivisme digital itu sendiri.
Anak muda atau remaja terutama dalam hal ini ialah mahasiswa menjadi salah satu komponen dominan yang terlibat dalam aktivisme digital. Kecendrungan anak muda untuk berpikir dan bertindak kritis membuat mereka berpeluang besar untuk menjadi salah satu aktor intelektual yang aktif menyuarakan berbagai isu berkaitan dengan kepentingan bersama. Bentuk aktivisme digital yang melibatkan anak muda di dalamnya ialah di antaranya gerakan berupa kritik dan tagar di media sosial #ReformasiDikorupsi di tahun 2019, #MosiTidakPercaya di tahun 2020, hingga yang baru saja terjadi di tahun 2021 yaitu  kritik BEM UI terhadap pemerintah mengenai berbagai isu aktual lewat infografis di Instagram dan Twitter. Kondisi sosial politik selama pandemi di Indonesia yang dinilai kacau sebagai akibat inkompentesi pemerintah dalam mengambil kebijakan menimbulkan keresahan di dalam masyarakat. Keresahan bersama yang dirasakan oleh seluruh komponen dalam masyarakat baik masyarakat sipil, mahasiswa, maupun buruh dapat diekspresikan secara lebih leluasa melalui aktivisme digital.
Media sosial sebagai media yang mudah untuk diakses oleh berbagai kalangan bersifat cair dan inklusif memberikan kesempatan yang sama bagi tiap individu untuk berbicara dan berekspresi tanpa memandang latar apapun. Hal tersebut diperkuat dengan mengutip dari artikel Remotivi, Bennet, dan Segerberg (2013) menjelaskan bagaimana aktivisme digital dapat bekerja dalam masyarakat dengan menggagas apa yang disebut sebagai connective action. Tiga karakteristik utama dalam connective action, yaitu 1) individu tidak harus terikat dengan kelompok terentu untuk bisa berpartisipasi; 2) partisipasi diwujudkan melalui ekspresi personal; dan 3) absennya hierarki sehingga partisipasi tidak digerakkan oleh komando tunggal. Logika yang dikemukakan Bennet dan Sergerberg menjawab mengapa kini aktivisme digital menjadi sebuah strategi atau alternatif yang cukup dominan, baik sebagai bentuk baru gerakan sosial maupun hal yang memperkuat atau mewarnai gerakan sosial itu sendiri.
Aktivisme digital di media sosial dapat berpengaruh dalam membentuk karakter kritis anak muda. Kita dapat meniliknya melalui fenomena yang ramai dalam beberapa bulan terakhir, ketika BEM UI melakukan kritik terhadap Presiden Jokowi sebagai “King of Lip Service” melalui infografis dengan visual yang cukup memantik kontroversi. Infografis yang dibagikan oleh BEM UI seketika langsung ramai diperbicangkan oleh warganet, postingan instagram tersebut telah dikomentari sebanyak 35.000. Banyak warganet yang menyampaikan keberpihakannya atas kritik  yang disampaikan BEM UI kepada pemerintah karena berhasil mewakilkan banyak suara rakyat yang resah. Substansi dalam kritik BEM UI tersebut meliputi isu kebebasan berbicara dan berekspresi yang direpresi, pelemahan KPK, hingga gugatan terhadap UU Cipta Kerja. Nyatanya, BEM UI berhasil memantik pola atau bentuk aktivisme digital serupa di  kalangan mahasiswa lainnya. BEM kampus lain seperti UNAND, UNHAS, dan UNSIL juga melakukan aksi kritik serupa melalui infografis yang dibagikan di media sosial. Hal tersebut menunjukkan bagaimana keberanian anak muda untuk berbicara dan berekspresi dalam keresahan terhadap kebijakan publik melalui aktivisme digital telah menginspirasi anak muda lainnya untuk turut berpartisipasi. Aktivisme digital melalui kritik dalam infografis yang dilakukan oleh banyak organisasi mahasiswa juga membuka wadah diskusi dan penerimaan informasi akan berbagai isu di kalangan masyarakat sipil dan mahasiswa lainnya. Kelekatan anak muda terhadap media sosial membuka jalan bagi mereka untuk melek terhadap isu-isu yang berkaitan dengan kepentingan bermasyarakat. Akhir kata, aktivisme digital dapat memberikan solusi terhadap apatisme yang masih eksis di beberapa kalangan anak muda dengan menggali karakter kritis mereka melalui literasi informasi.
2 notes · View notes
tulisanditaputri · 8 months ago
Text
Sedikit Cerita Diri yang Terjebak di Sini
Tumblr media
Kala masih duduk di bangku sekolah, tak terpikir di dalam benakku untuk menjadi seorang tenaga kesehatan. Mimpiku adalah menjadi fisikawan atau matematikawan. Aku menyukai hitungan, tetapi benci akan hapalan. Aku juga takut akan darah. Alih-alih darah yang berceceran, setetes darah untuk pemeriksaan gula darah saja, mampu membuatku berkeringat dingin hingga jatuh pingsan. Ajaib bukan, jika sekarang aku malah menjadi seorang tenaga kesehatan yang katanya adalah garda terdepan. Inilah yang dinamakan takdir, bukan kebetulan.
Setelah melalui proses perkuliahan selama enam tahun dengan penuh perjuangan, aku akhirnya lulus menjadi dokter umum pada tahun 2015 dengan nilai pas-pasan. Aku mengawali karir sebagai dokter internsip di Kota Banjarbaru, kota kediaman. Selesai internsip 1 tahun, aku pun langsung berpindah ke Tenggarong Kalimantan Timur, untuk mengikuti suami dan mencoba mencari peruntungan. Pada akhirnya, aku memutuskan untuk lanjut bekerja di salah satu klinik swasta. Jika ada pertanyaan, “Mengapa tidak bekerja di rumah sakit?” maka jawabnya adalah, “Aku tidak suka menangani kasus kegawatdaruratan.” Jika ada pertanyaan lagi, “Mengapa tidak bekerja di puskesmas?” maka jawabnya, “Aku sudah sempat melamar di sana, namun tidak ada panggilan.” Jika masih ada pertanyaan, “Mengapa tidak membuka praktik sendiri?” maka jawabnya, “Aku masih malas-malasan.”
Hampir empat tahun aku bekerja sebagai dokter umum di sebuah klinik dengan sistem jaga shift. Aku hanya menangani pasien saat jam jaga, kemudian pulang tanpa beban, dan mendapatkan gaji di akhir bulan. Rasanya cukup menyenangkan, sama sekali tidak ada tekanan, dan minim kelelahan. Bahkan saat pandemi Covid-19 melanda, pekerjaanku sebagai tenaga kesehatan masih terbilang santai. Maklum, aku bukan relawan, hanya dokter jaga klinik yang bisanya melakukan rujukan. Namun, mudah-mudahan tetap bisa membawa kebermanfaatan.
Cerita dimulai saat akhirnya ada penerimaan CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) di Kabupaten Kutai Kartanegara. Jujur, diri ini kurang berminat untuk mengikuti. Namun, dikarenakan situasi dan desakan kondisi yang tengah terjadi, akhirnya aku memutuskan mencoba mengikuti tes CPNS tersebut. Aku sempat bimbang menentukan pilihan formasi saat itu, antara rumah sakit yang jaraknya dekat dengan rumah, ataukah puskesmas yang jaraknya cukup jauh. Entah mengapa, hati ini cenderung lebih memilih puskesmas. Akhirnya, kuputuskan untuk memilih formasi di puskesmas. Walaupun jaraknya terbilang jauh, setidaknya, bekerja di puskesmas dapat mengurangi paparan kasus kegawatdaruratan. Singkat cerita, atas kehendak Allah, aku lulus tes, dan mulai mengabdi sebagai dokter di puskesmas. Puskesmas Jonggon Jaya namanya, jauh lokasinya, sekitar 50 km dari rumah, dan perlu waktu tempuh kurang lebih 1 jam untuk sampai ke sana. Untungnya, rekan kerjanya ramah dan baik semua, meskipun bermacam-macam tingkah lakunya.
Kini, sudah berjalan dua tahun aku terjebak di sini, menjadi salah satu tenaga kesehatan di puskesmas pedesaan ini. Berbagai rasa dari sedih, kesal, senang, dan bahagia pernah dialami. Bekerja di puskesmas membuatku sadar jika seorang dokter di puskesmas tugasnya tidak hanya datang pagi, mengobati, kemudian berlalu pergi. Menjadi dokter puskesmas ternyata lebih dari itu. Saat bekerja di klinik, pasien datang dan pergi, lalu aku tidak tahu kabarnya lagi. Lain cerita dengan puskesmas, pasien datang dan akan kembali. Aku pun mulai mengenal beberapa pasien, menyelami karakter, hingga masalah yang mereka hadapi. Rumit, ternyata sakit itu tak sekadar sakit, tak cukup diberi resep dan diobati. Begitu kompleks berbagai permasalahan yang harus dihadapi dan turut andil dalam kesehatan seorang pasien.
Seorang dokter puskesmas tidak bisa bekerja sendiri, harus bahu membahu. Di puskesmas, semua orang memiliki andil yang penting. Tak hanya pegawainya saja, bahkan masyarakat pun harus turun tangan. Mengapa? Karena Puskesmas adalah Pusat Kesehatan Masyarakat, bukan pusat pengobatan masyarakat. Pengobatan hanyalah secuil bagian dari puskesmas. Keberhasilan upaya kesehatan bergantung pada masyarakat. Inilah sedikit cerita tentang diri, awal kisah dari tulisan yang nantinya akan dibagi.
“Tidak ada yang terjebak. Semua telah diatur oleh Yang Maha Kuasa.”
3 notes · View notes
unimiff · 1 year ago
Text
REFLEKSI OKTOBER 2023: BULAN PALING PENUH AIR MATA
Tak terasa, hari ini kita sudah berada di penghujung bulan Oktober 2023. Tahun 2023 tinggal 2 bulan lagi. Bagiku sendiri, bulan ini merupakan bulan yang menguras energi, emosi dan bulan yang paling penuh air mata. Rasanya, terakhir kali menangis yang seintens ini adalah tahun 2021. Namun,  jika dibandingkan, tetap saja Oktober 2023 adalah bulan paling penuh air mata. Kesamaannya antara 2021 dan 2023 adalah menangisnya sama-sama diam-diam, di tengah kesendirian, wkwk. Kalau di depan orang lain bisa jadi semacam orang yang kuat dan seolah-olah semuanya baik-baik saja. Perbedaannya, tahun 2021 aku belum belajar meregulasi emosi dengan baik. Kini, baru kusadari bahwa efeknya sungguh tidak baik. Semuanya qadarullah, tetapi mungkin itu juga berefek sampai ke kesehatan fisik, di mana waktu itu aku jadi tidak merasa lapar, sehingga menunda-nunda makan. Efeknya baru berasa sekarang, menjadi GERDian of the galaxy. Perbedaan lainnya, dan ini yang paling utama, tentu saja, penyebabnya, dan pelajaran yang bisa kuambil dari refleksi bulan ini. Oktober 2023 telah melalui perjalanan panjang mengenal diri sendiri, sehingga meskipun rasa sedihnya lebih besar, alhamdulillah regulasi emosinya sudah jauh lebih baik.
Sejak tanggal 7 Oktober 2023 hingga hari ini, linimasa media sosial kita dipenuhi oleh kabar yang membuat hati miris. Tidak, ini bukan konflik. Ini adalah penjajahan di era modern dan perjuangan bangsa yang mempertahankan tanah airnya agar si penjajah bisa hengkang. Ya, ini tentang Israel dan Palestina. Perkara inilah yang membuat entah sudah berapa volume air mata yang dihasilkan oleh kelenjar lakrimal ini keluar. Ada rasa sedih, rasa marah, kecewa, tetapi juga ada rasa haru, bangga, rindu dan perasaan lainnya campur aduk selama sebulan ini.
Sedih rasanya melihat anak-anak, perempuan dan masyarakat sipil menjadi korban kezaliman zionis. Fasilitas publik seperti masjid, rumah sakit, gereja, toko roti, tak luput dari serbuan bom mereka. Bahkan, bom fosfor putih yang jelas-jelas sudah dilarang oleh hukum internasional. Anak-anak tak berdosa itu berlumuran debu dan darah. Anak-anak yang seharusnya memiliki masa depan. Namun, ternyata Allah lebih sayang mereka.
Ada rasa marah dan tak berdaya juga, ini si zionis sudah melakukan berapa kejahatan perang, ya? Begitulah ternyata dunia. Kalau di belakangnya ada negara adidaya yang mendukung, zionis tenang-tenang saja. Ke mana perginya PBB? Oh, ternyata, selama hak veto di Dewan Keamanannya masih ada, tak akan ada keadilan kecuali untuk negara-negara yang mereka dukung. Life is unfair. Get used to it. Itulah makanya Allah, hakim yang Maha Adil, menyediakan hari akhir dengan peradilan yang seadil-adilnya nanti. Karena memang sulit mencari keadilan yang seutuhnya di dunia ini. Awas, ya, zionis, nanti kalian tidak akan bisa lari sedikit pun dari hisab dan mizannya Allah. Semuanya akan dihitung, diadili dan dibalas. Seadil-adilnya. Anak-anak yang kalian bunuh itu akan bersaksi. Tangan dan kaki kalian juga akan bersaksi. Sudah tidak bisa membayar influencer untuk memutarbalikkan fakta.
Selain itu, ada juga rasa kecewa. Kecewa kenapa negara-negara Islam, terlebih lagi negara-negara Arab, tidak bisa bersatu. Padahal, dalam pemikiran sederhanaku dari dulu, Israel itu kan negara (kalau bisa disebut negara, padahal sih nggak ya) kecil. Kalau pada bersatu, tidak begitu sulit, bukan? Belum lagi negara-negara Arab itu menguasai sumber daya energi berupa minyak bumi yang tersimpan di bawah buminya itu. Sekali embargo, ketar-ketir juga negara-negara pro-zionis itu. Namun, ternyata perputaran dunia memang tidak sesederhana itu. Berbagai kepentingan, kondisi geopolitik, geoekonomi dan lain-lain, semuanya saling berkelindan. Huft, dunia memang tidak sesederhana pemikiran seorang anak kecil yang ingin dunia ini aman. Bahkan Resolusi Khartoum 1967 pun dilanggar sama mereka sendiri. Aku juga jadi ingat sabda Rasulullah.
Dari Tsauban, dia berkata bahwa Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Hampir saja para umat (yang kafir dan sesat) mengerumuni kalian dari berbagai penjuru, sebagaimana mereka berkumpul menghadapi makanan dalam piring”. Kemudian seseorang bertanya,”Katakanlah wahai Rasulullah, apakah kami pada saat itu sedikit?” Rasulullah berkata,”Bahkan kalian pada saat itu banyak. Akan tetapi kalian bagai sampah yang dibawa oleh air hujan. Allah akan menghilangkan rasa takut pada hati musuh kalian dan akan menimpakan dalam hati kalian ’Wahn’. Kemudian seseorang bertanya, ”Apa itu ’wahn’?” Rasulullah berkata, ”Cinta dunia dan takut mati.” (HR. Abu Daud no. 4297 dan Ahmad 5: 278, sahih kata Syaikh Al Albani. Lihat penjelasan hadits ini dalam ‘Aunul Ma’bud). Sumber https://rumaysho.com/3388-cinta-dunia-dan-takut-mati.html
Look, saat ini jadi semakin mengerti makna hadis ini. Namun, sudahlah sedih-sedihnya. Ada begitu banyak hikmah yang terserak dari peristiwa ini, jika kita mau memungutnya.
Guruku pernah mengatakan bahwa, jika kita masih memiliki rasa sedih ketika melihat saudara-saudara kita di Palestina sana dibantai, maka bersyukurlah, karena semoga saja itu merupakan tanda iman yang masih ada di dalam hati kita. Bukankah tidak sempurna iman seseorang hingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri? Bukankah seorang mukmin dengan mukmin lainnya itu bagaikan satu tubuh, di mana jika yang satu sakit, maka yang lain pun merasakan hal yang sama? Dan mereka di Palestina sana adalah saudara-saudara kita. Saudara seiman yang menjaga tanah wakaf Baitul Maqdis, menjaga Masjidil Aqsa sebagai kiblat pertama kaum muslimin. Jika ada yang mengatakan “Ngapain ngurusin masalah Palestina yang jauh, sedangkan masalah di negeri sendiri saja masih begitu banyak?” Ingatlah, baca lagi sejarah Indonesia. Palestina merupakan negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia, bahkan sebelum diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945. Maka, sebagai bangsa Indonesia, kita merupakan saudara dengan bangsa Palestina. Ingat juga pembukaan UUD 1945 yang menyatakan bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Dan, jika mengaku sebagai manusia, tidakkah sisi kemanusiaan kita tersentuh saat melihat manusia lain dibantai? Maka bersyukurlah jika kita masih merasa sedih. Semoga air mata yang keluar atas dasar rasa cinta itu merupakan salah satu tanda keimanan. Semoga air mata itu nanti menjadi saksi di hadapan Allah, bahwa kita mencintai saudara-saudara kita di sana, atas dasar keimanan kepada-Nya. Justru, berhati-hatilah ketika kita mulai mati rasa. Jangan-jangan, perlahan nikmat iman itu tercerabut dari dalam hati kita.
Namun, jangan sampai rasa sedih itu paralyzing, melumpuhkan kita. Kita seharusnya menjadi lebih bersemangat dalam belajar, bekerja dan beribadah. Semangat mereka dalam mempertahankan tanah airnya dari penjajah, seharusnya menular ke kita. Semangat mereka dalam bertahan di tengah keterbatasan, seharusnya menjadi cambukan bagi kita yang suka rebahan dan bermalas-malasan. Kita punya PR besar. Masalah Palestina tidak hanya akan selesai sampai di sini saja. Kita perlu belajar lebih banyak, tadabur Al-Qur’an lebih banyak, terutama Surah Al-Isra’ dan mengajarkannya kepada anak-anak kelak.
Berbicara tentang Al-Qur’an, aku juga menjadi teringat sebuah peristiwa saat di asrama Qur’an dulu. Ketika mempelajari sebuah hadis dari kitab At-Tibyan karya Imam Nawawi rahimahullah, sebuah kisah begitu menancap dalam ingatan.
“Dikatakan kepada orang yang membaca (menghafalkan, karena nanti tidak akan ada mushaf lagi) Al-Qur’an nanti, ‘Bacalah dan naiklah serta tartillah sebagaimana engkau di dunia mentartilnya! Karena kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca (hafal).”
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Abu Daud dalam Sunannya no. 1464 dan imam Tirmidzi dalam sunan at-Tirmidzi, no. 2914, dan Ibnu Hibbân no. 1790 dari jalan ‘Âshim bin Abi  Najûd dari Zurrin dari Abdullah bin ‘Amru secara marfu’.
Referensi : https://almanhaj.or.id/4540-derajat-hadits-keutamaan-menghafal-alqurn.html
Dulu, waktu ngebahas hadis ini, Ustazah bilang "Anak-anak Palestina itu becandaannya next level. Mereka becandanya, 'Aku udah lebih banyak nih hafalannya. Ayo, kamu juga semangat, dong. Biar nanti kita sama tingkatannya di surga'."
Terheran-heran, kok bisa sih anak-anak itu memaknai hadis ini di usia belianya. Makin takjub saat tahu bahwa di tengah kondisi mereka yang jauh dari rasa aman & penuh keterbatasan, hafiz Qur'an terus tumbuh seperti jamur di musim hujan. Kamu boleh kehilangan segalanya, tapi saat masih ada harapan akan pertolongan Allah & Al-Qur'an di hati, kamu punya segalanya. Al-Qur'an sebagai ruh, benar-benar nyata dalam perjuangan Palestina. Tidakkah kita mengambil pelajaran? Saat ini, kita juga dapat melihat gambar-gambar dan video-video dari para jurnalis independen yang tersebar di dunia maya. Rumah diledakkan, tetapi yang pertama diselamatkan dan digenggam adalah Al-Qur’an. Di tengah reruntuhan, anak-anak tetap membaca dan murajaah Al-Qur’an. Ketika lelah, para dokter murajaah hafalan. Lebih dari itu, Al-Qur’an tidak hanya dibaca dan dihafalkan, tetapi diejawantahkan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Betapa hati ini penuh keharuan dan kebanggaan ketika melihat wawancara seorang ayah yang kehilangan anak-anaknya dan beliau berkata “Alhamdulillah, mereka syahid di jalan-Nya.” Ucapan yang paling sering keluar dari mulut mereka juga “Hasbunallah wa ni’mal wakil”. Ya, cukuplah Allah sebagai penolong, sebagai pelindung. Cukuplah Allah. Kalian tidak akan bisa mengalahkan manusia yang bergantung sepenuhnya kepada Allah, karena Dialah yang Maha Kuat, sementara kalian adalah makhluk yang begitu lemah. Tidak hanya orang dewasa. Anak-anak Palestina juga memiliki keberanian yang luar biasa.
Maka, terbit pula kerinduan untuk melihat tanah yang diberkati itu. Tanah Baitul Maqdis. Semoga suatu saat kita bisa melihat Palestina merdeka, dengan kemerdekaan yang seutuhnya. Semoga kita bisa salat dengan penuh kedamaian dan kekhusyukan di Masjidil Aqsa. Semoga nanti kita bisa bercengkerama dengan para syuhada Palestina di surga, menghadiri halakah Qur’an yang sama di taman-taman surga, mendengarkan kisah mereka secara langsung, menyimak apa yang sebenarnya terjadi, apa yang sebenarnya mereka alami, dari mulut harum mereka langsung, bukan dari media yang sudah dipelintir oleh negara-negara pro-zionis.
Oktober 2023 memang bulan penuh air mata. Namun, bulan ini juga penuh pelajaran berharga. Pelajaran yang membuat semakin bersyukur akan nikmat rasa aman. Pelajaran yang menampol bahwa ke mana itu semangat untuk menyelesaikan hafalan dan murajaah hafalan Qur’an? Pelajaran yang menyadarkan bahwa masalah kita ternyata belum ada apa-apanya. Masalah mereka di Palestina sana jauh kebih besar, tetapi masyaAllah keimanan mereka luar biasa. Terima kasih ya Allah, di tengah hadah hadeh perduniawian, Engkau bukakan mata kami bahwa ada masalah penting. Ada tugas besar yang perlu dijalankan. Semoga Allah berikan kita kekuatan, kesehatan dan sumber daya untuk menjalankan tugas kita dari sini, sesuai dengan posisi, fungsi dan profesi kita masing-masing. Sebelum jamaah salat subuh belum sama dengan salat Jumat, tugas kita masih jauh dari selesai. Sebelum Al-Qur’an dijadikan last seen paling sering, tugas kita masih jauh dari kata selesai. Kita perlu menjadi bagian dari generasi yang kuat fisik, jiwa dan keimanannya; bukan sibuk rebahan, bergalau ria dan merasa paling malang sedunia. Terima kasih Palestina. Semoga tulisan ini suatu saat menjadi pengingat, dan menjadi saksi di hadapan Allah bahwa ada orang-orang dari jauh, yang meskipun terpisah batas-batas geografis, terpaut karena cinta kepada-Nya. Semoga nanti kita bisa reuni di surga-Nya.
Simpang Empat, penghujung Oktober 2023
6 notes · View notes
ibnujamal13 · 1 year ago
Text
Mba Taylor, jadi gini
Sebenarnya batin ini sudah lama ingin menulis pasca kejadian 7 Oktober kemarin. Tentang Serangan balasan Hamas kepada Israel.
Tapi aku menahan jemariku dulu dari papan ketikku, merenungkan diri sendiri yang geram hanya ketika viral kejadian-kejadian yang ada di Palestina.
Semoga Allah mengampuniku dengan imanku yang "musiman" atas empatiku terhadap kejadian di Negeri Para Nabi yang sampai saat ini terjajah.
Untuk teman-teman IGku atau siapa pun yang kecantol postingan ini. Ketahui fakta dasar dari fenomena ini dari awalnya adalah "Z1onis Isr4el" itu adalah Penjajah
Mereka hanyalah sekelompok orang yang diusir dari Jerman setelah Perang Dunia 1, dan diterima oleh penduduk Palestina untuk numpang, diberi tempat tinggal, makan, akses kesehatan dan hak-hak dasar manusia lainnya. Namun Peristiwa Nakba terjadi, mereka yang "Numpang" itu akhirnya mengambil Paksa tanah milik orang lain.
Bertahun-tahun berlalu, ternyata Penjajah itu mulai banyak tingkah. Karena disupport Negara maju dan adidaya. Mereka mulai semena-mena. Maka sudah sewajarnya jika Rakyat Palestina melakukan perlawanan.
Namun melawan bukan karena ingin mendzolimi, tapi untuk melindungi Tanah Air, mengambil lagi rumah yang mereka sampai sekedar mempertahankan haknya sebagai manusia untuk hidup.
Disana bukanlah Peperangan, selama ini yang terjadi adalah Penjajahan. Maka lihatlah sekarang dengan hati nurani. Semua berita dan jejak digital bisa kita akses. Dengan jelas kita bisa melihat kejahatan dan kedzoliman yang Z1onis buat. Tak cukup postingan ini untuk menuliskan semuanya.
Paling baru ini, bisa kita lihat di semua media sosial. Israel menyatakan perang tapi bukan perang yang gentle. Yang mereka lakukan adalah War Crime, roket-roket menyasar rumah sakit, sekolah dan fasilitas publik, menyerang masyarakan sipil, bom fosfor, memutus akses air, listrik dan makanan. Donasi ditahan masuk ke Palestina. Yang paling kejinya, mereka menyuruh warga Palestina untuk mengungsi pada sebuah daerah karena akan ada serangan, tapi ketika masyarakat menuju ke tempat evakuasi, mereka mengebom akses jalan ke tempat itu. Korbanpun tak terhindarkan.
Framing media sangat keji. Menuduh pejuang dari tanah yang dijajah sebagai "T3ror1s". Seakan Isr4el lah yang menjasi Si Paling Menderita. Seakan luka Isr4el yang baru ia terima menghapus jejak kekejaman yang telah mereka lakukan sejak 1948 kemarin.
Makanya, jangan mau jadi korban media yang gemar menyebar kebohongan. Apalagi omongan para Z1onis pesek yang mencari muka dengan mencoba membela-bela Isr4el.
Jika kita masih menjadi Manusia, maka gerakkan kemanusiaan di hati itu untuk membuat Rakyat Palestina merasakan rasanya menjadi "Manusia" yang seperti kita rasakan sekarang
Dan Jika kita masih mengaku sebagai seorang Muslim. Gunakan Iman yang ada dalam hati itu untuk berkomitmen mempelajari apa itu "Tauhid" yang ada di Tanah Palestina, Negeri Para Mujahid, Negeri Para Nabi.
1 note · View note
riaunews · 6 days ago
Text
ASN Pemprov Jakarta Diperbolehkan Poligami Sesuai Pergub, Pj Gubernur: Untuk Lindungi Keluarga
Pj Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi. (Foto: Antara) Jakarta (Riaunews.com) – Peraturan Gubernur (Pergub) Jakarta Nomor 2 Tahun 2025 tentang Tata Cara Pemberian Izin Perkawinan dan Perceraian mendapat sorotan tajam dari masyarakat. Pasalnya, pergub itu mengatur soal pemberian izin kepada aparatur sipil negara (ASN) untuk beristri lebih dari satu orang. Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh…
0 notes
cinews-id · 12 days ago
Text
Wisma Atlet Bakal Disulap Jadi Rusun ASN dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah
JAKARTA, Cinews.id – Pemerintah berencana menyulap Wisma Atlet sebagai rumah susun (rusun) komersial untuk aparatur sipil negara (ASN) dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Diketahui sebelumnya, Wisma Atlet Kemayoran itu sempat menjadi rumah sakit darurat untuk menangani pasien covid-19. Rencana tersebut telah dibahas bersama Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait…
0 notes
amumtaaz · 13 days ago
Text
Aku yang sudah terkena propaganda bahwa Islam itu cinta damai masih belum mengerti kenapa Rasulullah melakukan perang offensive setelah periode  makkah. Karena selama ini defensif.
"Padahal kan harusnya ga memaksa orang masuk Islam... "
Kan ada suratnya Laa Ikrahaa fiddin... (2:256) Tidak ada paksaan dalam memasuki agama Islam.
Tapi setelah belajar Tauhidul Ibadah jadi sedikit tahu.
Penaklukan" yang dilakukan Rasulullah dan sahabatnya itu untuk memberantas kedzaliman, ketidakadilan, dan kekacauan sistem masyarakat yang kufur. Dan yang lebih diuntungkan pasti masyarakatnya yaa. Ini ada orang jauh yang datang untuk membela hak" mereka.
Ketika perang juga Rasulullah berperang melawan tentara"nya bukan warga sipil kaya Isra hell sekarang. Menghindari anak", perempuan dan orang" lemah yg ga ikut berperang.
Saat berhasil menaklukkan pun Rasulullah ga langsung memaksa mereka untuk masuk Islam. Tapi menawarkan Islam sebagai sistem hidup. Kalau ga, ada yang diminta untuk membayar jizyah(sebagai pengikat dengan kaum muslimin dan tidak bertindak semena" (ikuti aturan)) atau diusir (supaya dapat pukulan telak atas ketidakadilan yang mereka lakukan didunia dan mendapat pelajaran)
Dan mereka masuk Islam karena akhlak Rasulullah dan apa yang Islam tawarkan sebagai solusi hidup.
Jadi bukan dengan paksaan". Bahkan Rasulullah lebih lembut dari itu. Pertama ngirim utusan dulu, kirim surat... kalau tida menerima baru perang. Tujuannya ya selain dakwah juga untuk menghapuskan kejahiliyahan sebagaimana ketika beliau ada di Makkah.
Ternyata banyak juga perang yang ga berujung perang, karena Allah susupkan ketakutan di hati orang" kafir itu. Kemudian mereka menerima Islam dan tunduk pada aturan" islam.
MasyaaAllah yaa, emang Islam itu sempurna. Emang cinta damai dan lembut. Sistem hidup yang paling baik, paling mulia, paling selaras dengan alam semesta.
Semoga kita tetap menggenggan keimanan kita dengan baik, sampai anak cucu nanti.
Fyi: penaklukan yang dilakukan oleh Rasulullah itu juga termasuk dalam tugas dakwahnya beramar ma'ruf nahi mungkar. Karena emang Allah yang suruh untuk menyebarkan (mendakwahkan) agama Islam ini. Dan tugas itu juga kita emban sekarang.
Bontang, 12 Januari 2024
0 notes
ariaaannsworld · 15 days ago
Text
Viral
Viral Apotek Gama Cilegon Diduga Racik Obat Setelan Berbahaya
Permatabet88 - Anggota DPRD Banten dari Fraksi PDIP Yeremia Mendrofa geram dengan laporan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang menemukan masih banyaknya peredaran obat-obatan ilegal di Banten.
Tak hanya itu, ada apotek yang diduga meracik obat-obatan ilegal. Sebelumnya, ramai pemeriksaan terhadap pemilik Apotek Gama Grup, Edi Mulyawan Martono oleh penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) Balai BPOM di Serang terkait dugaan penjualan obat racikan di Apotek Gama Cilegon.
“Kita mengutuk keras pihak-pihak yang menyalahgunakan peredaran obat dan makanan yang tidak sesuai dengan SOP, karena dapat membahayakan kesehatan warga demi keuntungan ekonomi atau bisnis,” kata Yeremia, dikutip pada Kamis (9/1/2025).
Tentang kasus di Apotek Gama itu, ia mengaku mendukung BPOM, Dinas Kesehatan, dan Aparat Penegak Hukum (APH) untuk mengusut tuntas kasus ini.
“Dan kalau ada pelanggaran hukum untuk diusut sampai ke Pengadilan, kalo perlu izin operasi apotik dicabut sebagai efek jera dan juga pembelajaran kepada yang lainnya, “pintanya.
“Harus taat dan ketat dalam menjalankan SOP, khususnya terkait dengan obat-obatan dan makanan, karena obat-obatan ini sangat berbahaya dan fatal bagi kesehatan masyarakat,” pungkasnya.
0 notes
lapaspamekasan · 19 days ago
Text
Apel Awal Tahun 2025, Menko Yusril Ihza Mahendra Titipkan 8 Pesan Penting Untuk Dilaksanakan Jajarannya
Tumblr media
Kementerian Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Indonesia yang membawahi Kementerian Hukum, Kementerian HAM serta Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan hari ini (Senin, 06/01/2025) melaksanakan Apel Perdana di awal tahun 2025 bersama seluruh jajaran yang dilaksanakan secara Hybrid yang terpusat di Jakarta. Seluruh pegawai Lapas Pamekasan mengikuti Apel Bersama tersebut dengan hikmat
Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Indonesia Yusril Ihza Mahendra dalam amanatnya mengajak kepada seluruh Aparatur Sipil Negara pada Kementerian Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Indonesia untuk melaksanakan : 
Mewujudkan Visi Kabinet Merah Putih Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045 melalui penyusunan Renstra Kementerian yang implementatif terhadap 8 (delapan) Misi Asta Cita 17 (tujuh belas) Program Prioritas Nasional dan 8 (delapan) Program Terbaik Cepat.
Melaksanakan Target Kinerja secara Terukur dan selaras dengan Asta Cita.
Melaksanakan Perjanjian Kinerja secara berjenjang oleh setiap Pejabat Manajerial sebagai Pengampu Kegiatan.
Melakukan Efisiensi dalam Penggunaan Anggaran dan tidak ada Mark Up/ Penggelembungan anggaran yang tidak perlu.
Menggunakan Perjalanan Dinas secara Efektif.
Melaksanakan Program Kegiatan yang Berdampak pada Kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Melakukan Sinkronisasi, Koordinasi dan Kolaborasi dengan Kementerian/Lembaga dalam mewujudkan tujuan organisasi. 
Melakukan Pengawasan dan Evaluasi Kinerja Pejabat Manajerial yang tidak produktif.
Lebih jauh Yusril meminta kepada seluruh jajaran untuk melaksanakan Tugas dan Fungsi dengan mengoptimalkan Sumber Daya yang ada dan bekerjasama yang kuat agar menjadi bagian dari keberhasilan dalam mewujudkan cita-cita bersama yaitu Indonesia Emas Tahun 2045 yang akan datang. 
0 notes
pamenan · 19 days ago
Text
,,BREAKING NEWS"
~~~☆~~~
SUDAH SERING DI PANTAU DAN DI PERHATIKAN KEGIATAN PERKIM KABUPATEN BINTAN
----------
MESSENGGER OF THE PEOPLE : pengamat pemantau pergerakan Pemerintah menilai bukan perihal yang Kaleng Kaleng menilai selama ini sebagai insan Jurnalis pengamat Pemerintah memperhatikan secara diam diam terhadap pergerakan jajaran para Sipil dari Dinas Perkim (Perumahan Kawasan Pemukiman) Kabupaten Bintan atas Gembelengan Kadis Muhammad Irzan ST MM berpungsi Aktiv sebagai Kadis Perkim Bintan secara Depenitiv.
Para anggota Sipil Perkim Bintan dalam pimpinan Kadis M. Irzan sejauh selama ini dalam pangkuan Pemerintah Sipil Perkim Kabupaten Bintan belum lagi pernah terdengar satu dentingan yang berbunyi dari kicauan Masyarakat Kijang City Khususnya mengadukan keluh kesah Masyarakat kepada Jurnalis tentang perkara kepincanga dan kejanggalan dalam perihal Mengayomi Masyarakat yang dilakukan oleh jajaran anggota Sipil Perkim Kabupaten Bintan, Jurnalis belum ada pernah menerima dan belum pernah terdengar dentuman gaham kemarahan dari Masyarakat memberikan aduan kepada insan Jurnalis, dengan arti kata Perkim Kabupaten Bintan mengatongi Catatan Fakta yang Berpotensi Gold dalam penilai Masyarakat Sejagat terhadap seluruh jajaran para anggota Sipil dari Istansi Dinas Perkim Kabupaten Bintan.
Sangat mudah untuk memantau segala kegiatan yang di lakukan oleh anggota Perkim Bintan, dikarenakan Pusat Office mereka para anggota Perkim pimpinan Muhamad Irzan berpusat dalam Jantung Ibu Kota Kabupaten Bintan Kijang City. Jurnalis memperhatikan dari hal perihal yang seremeh temeh anggota Pemerintah Sipil Perkim Bintan tak luput mengayomi Masyarakat dengan setulus Hatinuari serta dengan luahan Kasih Sayang diberikan kepada Masyarakat Bintan oleh para jajaran anggota Perkim. Sehinggan tempo hari dalam acara menyambut hari kemerdekaan Negara Indonesia terjadi 17 Agustus 2024 sampai sampai para anggota Perkim memberikan bimbingan dan tuntunan pada Masyarakat untuk memajangkan Bendera Sang Saka Merah Putih disetiap Kendaraan Motor Roda dua di sepanjang perjalanan Barek Motor, dan seluruh lingkungan Ranah Kijang City Kabupaten Bintan Province Kepri - Editor By The Best Journalis - MKN. Profil Online Rambun Pamenan.
Tumblr media Tumblr media
0 notes