#pendidikan alternatif
Explore tagged Tumblr posts
hansdavidian · 1 month ago
Text
Kenapa Pendidikan Baku Hantam Sejak Usia Dini Bagus Untuk Demokrasi
Kita sering melihat ungkapan “Tuhan menciptakan dua tangan buat apa lagi kalau bukan buat baku hantam” ketika di media sosial terjadi perdebatan yang sangat panas. Walaupun kesannya bercanda, saya pribadi berpendapat bahwa memiliki kemampuan baku hantam pada dasarnya adalah baik untuk demokrasi yang lebih maju. Ya, saya mungkin bias karena saya adalah seorang praktisi dan juga pelatih salah satu…
0 notes
kurniawangunadi · 2 years ago
Text
Sebelum 30 dari yang sudah 32
Banyak hal yang sebenarnya perlu disiapkan dan sebenarnya banyak juga artikel yang membahas terkait apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum masuk ke fase usia 30 tahun. Dalam keadaan atau kondisi apapun, ada satu hal yang menurutku menjadi salah satu yang benar-benar perlu untuk dipertimbangkan. 
Aku tidak akan membahas di bab spiritualitas, itu akan menjadi hak khusus antara teman-teman dengan apa yang diyakini. Tapi, ada satu hal yang benar-benar perlu untuk disiapkan sebelum teman-teman masuk ke fase 30 an. Yaitu, lingkaran pertemanan yang positif. 
Memasuki usia 30, mungkin beberapa di antara kita akan yang merasa tertinggal, merasa rendah diri, merasa belum ini itu, karena kita mulai menyadari kalau ternyata di usia yang seumuran, ada orang lain yang JAUHHHHHHHHHHHHHHHHH lebih berhasil dalam segala aspek kehidupannya. Karier, keluarga, anak-anak, kepemilikan aset, pendidikan, dan sebagainya. Ditambah, mungkin kita akan menghadapi beragam percakapan sosial dari keluarga, masyarakat, bahkan orang yang tidak dikenal terkait apa yang sedang kita lakukan. “Kamu lagi ngapain sekarang?” Mempersiapkan diri dengan memiliki teman-teman yang berpikir positif, bisa diajak diskusi dengan mendalam - tidak hanya itu tapi juga bisa diajak untuk memikirkan solusinya, mampu memberikan alternatif pemikiran yang sehat yang bisa dipakai, mampu memberikan pendapat yang objektif dan juga subjektif. Teman diskusi seperti ini memang bisa menjadi PR yang cukup berat untuk ditemukan, tapi menurut pendapatku, lingkaran seperti inilah yang nantinya akan menjadi benteng kita.
Karena mungkin kita tidak bisa memikirkannya sendiri dan mungkin keluarga khususnya orang tua mungkin bukan tempat yang cukup aman bagi diri sendiri untuk terbuka terkait apa yang sedang dipikirkan dan dirasakan. Mari memulainya untuk menemukan, mencarinya sampai dapat. Kalau sudah punya, dijaga baik-baik silaturahminya. Kita perlu untuk memiliki bubble yang melindungi diri di tengah-tengah lingkungan yang mungkin sudah terlalu keras dampaknya bagi pikiran dan hati kita. Semoga kita semua bisa dipertemukan dengan orang-orang baik yang mampu mendorong kita menjadi lebih baik, dalam keadaan apapun. @kurniawangunadi
130 notes · View notes
herricahyadi · 2 months ago
Note
Bismillah...
Mohon maaf kak, izin bertanya tanggapan kakak terkait pandangan anak broken home yang takut menikah. Apalagi, ayahnya mengidap skizofrenia (gamgguan jiwa) yang menyebabkan si anak (perempuan 27 tahun) takut menikah dan selalu menolak laki-laki yang datang (mengajak nikah). Terimakasih 🙏
Pertama, saran saya jika ketakutan tersebut sudah sampai taraf mempengaruhi banyak hal dan menyentuh aspek kejiwaan, coba untuk ke psikolog. Konsultasikan ke yang ahli bagaimana cara menghadapi situasi seperti ini. Sebab jika sudah masuk aspek kejiwaan, artinya bukan lagi persoalan biasa. Kecuali jika dia masih bisa berpikir logis dan tidak terpengaruh bagaimana keputusannya. Jika ketakutannya membuatnya waswas, trauma, atau sejenisnya, lebih baik ke psikolog dulu untuk berdiskusi. Ke psikolog itu bukan hal yang buruk dan tidak berarti ada masalah mental health. Kita harus menormalisasi “pergi ke psikolog” untuk mendapatkan alternatif solusi.
Kedua, jika tidak sampai pada taraf pertama dan masih bisa dikendalikan, saya bisa kasih saran sedikit. Ketakutan-ketakutan itu biasanya muncul karena kita melihat standar orang lain dan diproyeksikan ke diri kita. Misalnya, takut menikah karena keluarga bukan orang berada, takut karena orang tua begini-begitu, takut karena pendidikan tidak tinggi, takut karena tidak percaya diri dengan fisik sendiri, takut karena tidak bekerja, dsb. Ketakutan itu lebih banyak karena faktor dari luar yang diinternalisasi. Kemudian seolah jadi bagian dari diri kita. Situasi ini mirip sekali.
Padahal, menikah itu sebenarnya terjadi antara dua manusia dan yang akan mengarungi semuanya ya keduanya. Keluarga itu seringkali hanya jadi pelengkap. Misalnya, jika pakai nilai-nilai Islam, tanggung jawab, bakti, dan prioritas itu berubah ketika berumah tangga. Karena unit baru terbentuk dan unit tersebut berdiri sendiri. Keluarga? Bukan bagian fondasi dari unit tersebut, tapi pelengkap saja. Artinya, menikah itu urusan kita dan orang lain tidak perlu intervensi. Dalam kasus di atas, ketika dia menikah, tanggung jawab ayahnya telah berpindah ke suaminya kelak sesaat setelah ijab-kabul. Dia punya keluarga baru yang jadi prioritas dan bertanggung jawab di situ. Ayahnya tetap jadi tempat berbakti tapi pada level dan bentuk yang berbeda. Ini juga sebenarnya menjawab bahwa “broken home” itu tidak berarti “broken mind”. Jangan membiarkan anggapan bahwa seorang yang berasal dari broken home akan berpengaruh pada kehidupannya. Belum tentu.
16 notes · View notes
nabilasabrinaaa · 2 months ago
Text
Peran Terapi Psikologis dalam Mengatasi Hambatan Sosial pada Remaja dengan Gangguan Spektrum Autisme
Gangguan Spektrum Autisme (GSA) memengaruhi sekitar 3,52% populasi Indonesia, dengan risiko lebih tinggi pada laki-laki dibandingkan perempuan (Aditya dkk, 2021). Diperkirakan sekitas 2,5 juta orang di Indonesia yang hidup dengan gangguan gautisme dan setiap tahun muncul setidaknya 500 kasus baru mengenai gangguan ini (Afif dkk, 2021).
Gangguan Spektrum Autisme (GSA) merupakan sebuah gangguan perkembangan sistem saraf yang dapat terjadi sejak lahir atau pada masa awal anak-anak. Salah satu karakteristik utama anak dengan GSA adalah kesulitan dalam membangun hubungan sosial. Hal ini dapat terlihat dari pola komunikasi mereka yang sulit dipahami, baik secara verbal maupun nonverbal. Selain itu, anak dengan GSA cenderung mengalami kesulitan dalam memahami emosi dan perasaan orang lain. Anak-anak ini juga sering menunjukkan perilaku seperti ketidakmampuan dalam mengendalikan emosi atau yang dikenal sebagai tantrum. Hambatan-hambatan tersebut sering kali menjadi penghalang bagi anak dengan GSA dalam menjalani berbagai aktivitas (Klin dkk, 2002).
Menurut Rudy Sutadi (2000), perilaku anak dengan GSA dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu perilaku yang berlebihan (excessive) dan perilaku yang kurang atau bahkan tidak ada (deficit). Perilaku berlebihan pada anak dengan GSA sering ditandai dengan adanya tantrum, seperti menjerit, menangis, mengamuk, serta stimulasi diri. Misalnya mengepakkan tangan, memutar badan, membanting-banting, atau berjalan dengan pola tertentu.
Rahmah dalam Sha’arani dan Tahar (2017) menjelaskan bahwa tanpa adanya penanganan yang tepat, perilaku tantrum dapat membahayakan anak dengan GSA, termasuk risiko menyakiti diri sendiri maupun orang lain. Perilaku tidak terkendali ini biasanya terlihat saat anak menangis, berteriak, berguling-guling di lantai, atau menendang benda-benda di sekitarnya.
Anak dengan Gangguan Spektrum Austisme memiliki beberapa hambatan dalam komunikasi, seperti  keterbatasan dalam komunikasi sosial dan interaksi sosial. Berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders edisi kelima (DSM-5), gangguan ini ditandai oleh defisit dalam komunikasi sosial yang mencakup kesulitan mempertahankan percakapan dua arah, ketidakmampuan memulai atau merespons interaksi, serta kurangnya komunikasi nonverbal yang efektif, seperti kontak mata, bahasa tubuh, dan ekspresi wajah. Kendala dalam komunikasi sosial ini berdampak langsung pada kualitas hidup penyandang GSA. Komunikasi sosial merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan manusia karena memungkinkan seseornag untuk menjalin hubungan yang baik, memahami perasaan dan kebutuhan orang lain, serta mengekspresikan diri secara efektif (Rahmatrisilvia, 2015).
Dalam dunia pendidikan, komunikasi juga berperan penting dalam proses pembelajaran. Pada anak-anak dengan GSA, keterampilan komunikasi sosial sangat membantu mereka dalam berinteraksi dengan lingkungannya, menyampaikan kebutuhan secara lebih jelas, mengurangi stres, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan komunikasi menjadi kunci untuk menunjang kehidupan mereka secara optimal.
Berbagai metode telah dirancang untuk membantu anak dengan GSA meningkatkan kemampuan komunikasi sosial. Beberapa pendekatan yang sudah terbukti efektif adalah terapi perilaku terapan atau Applied Behavior Analysis (ABA), yang menggunakan strategi penguatan positif melalui hadiah dan konsekuensi. Selain itu, metode lain seperti Picture Exchange Communication System (PECS), compic, terapi wicara, serta perangkat komunikasi alternatif juga banyak digunakan untuk mendukung keterampilan komunikasi anak-anak dengan GSA.
Terdapat penelitian yang dilakukan oleh Debbie dan rekan-rekannya di Spanyol (2018) menunjukkan bahwa remaja dengan Gangguan Spektrum Autisme (GSA) sering mengalami kecemasan dan kekhawatiran dalam berinteraksi sosial. Kecemasan ini dapat berdampak negatif pada kemampuan komunikasi sosial, keterampilan sosial tertentu, serta menurunkan motivasi untuk terlibat dalam interaksi sosial.
Terdapat beberapa terapi dalam mengatasi hambatan sosial pada anak autis:
Terapi Perilaku Analitik (ABA). Terapi ini berguna untuk meningkatkan kemampuan berinteraksi sosial, meningkatkan kemandirian dan perilaku anak dengan cara melakukan pendekatan analisis perilaku, penguatan positif dan mengurangan perilaku agresif atau negatif. Salah satu terapi ini bisa berupa memberikan hadiah kepada anak autis.
Terapi Perilaku Kognitif (CBT)
Terapi ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan kognitif dan mengurangi kecemasan. Terapi ini menggunakan pendekatan dengan cara mengidentifikasi dan mengubah pola pikir negatif dengan melakukan teknik pelatihan relaksas.  
3. Terapi Okupasi
Terapi ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik dan kemandirian. Dengan menggunakan pendekatan dalam kehidupa sehari-harinya agar dapat meningkatkan kemampuan pada anak dengan gangguan spektrum autisme.
Aditya D., Dahliana I., Widodo A., & Sekartini R. (2021). Prevalensi dan faktor risiko gangguan spektrum autisme di Indonesia. Jurnal Kesehatan Anak Indonesia, 12(3), 150-157.
Afif, Z., Rahman, F., & Utami, W. (2021). Epidemiologi gangguan spektrum autisme di Indonesia. Indonesian Journal of Autism, 4(2), 105-112.
Rahmatrisilvia, R. (2015). Pentingnya komunikasi sosial pada anak dengan gangguan spektrum autisme. Jurnal Psikologi Pendidikan, 8(1), 45-51.
Klin, A., Volkmar, F. R., & Sparrow, S. S. (2002). Autism and pervasive developmental disorders. New York: Guilford Press.
Sha’arani, S. M., & Tahar, M. M. (2017). Penanganan perilaku anak autisme. Jurnal Pendidikan Khusus, 6(2), 90-101.
2 notes · View notes
muhammad-zakiy · 2 months ago
Text
PEMBENTUKAN KARAKTER MELALUI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Muhammad Zaky
Universitas Islam Negeri (RAFA)
Tulisan ini akan membahas tentang peran pedidikan agama Islam di sekolah dalam pembentukan karakter peserta didik. Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan salah satu pilar pendidikan karakter yang paling utama. Pendidikan karakter akan tumbuh dengan baik jika dimulai dari tertanamnya jiwa keberagamaan pada anak, oleh karena itu materi PAI disekolah menjadi salah satu penunjang pendidikan karakter. Melalui pembelajaaran PAI siswa diajarkan aqidah sebagai dasar keagamaannya, diajarkan al-Quran dan hadis sebagai pedoman hidupnya, diajarkan fiqih sebagai rambu-rambu hukum dalam beribadah, mengajarkan sejarah Islam sebagai sebuah keteladan hidup, dan mengajarkan akhlak sebagai pedoman prilaku manusia apakah dalam kategori baik ataupun buruk. Oleh sebab itu, tujuan utama dari Pembelajaran PAI adalah pembentukan kepribadian pada diri siswa yang tercermin dalam tingkah laku dan pola pikirnya dalam kehidupan sehari-hari. Disamping itu, keberhasilan pembelajaran PAI disekolah salah satunya juga ditentukan oleh penerapan metode pembelajaran yang tepat.
Pendidikan karakter menjadi isu penting dalam dunia pendidikan akhir-akhir ini, hal ini berkaitan dengan fenomena dekadensi moral yang terjadi ditengah – tengah masyarakat maupun dilingkungan pemerintah yang semakin meningkat dan beragam. Kriminalitas, ketidak adilan, korupsi, kekerasan pada anak, pelangggaran HAM, menjadi bukti bahwa telah terjadi krisis jati diri dan karakteristik pada bangsa Indonesia.
Budi pekerti luhur, kesantunan, dan relegiusitas yang dijunjung tinggi dan menjadi budaya bangsa Indonesia selama ini seakan-akan menjadi terasa asing dan jarang ditemui ditengah-tengah masyarakat. Kondisi ini akan menjadi lebih parah lagi jika pemerintah tidak segera mengupayakan program-program perbaikan baik yang bersifat jangka panjang maupun jangka pendek.
Pendidikan karakter menjadi sebuah jawaban yang tepat atas permasalahan-permasalahan yang telah disebut di atas dan sekolah sebagai penyelenggara pendidikan diharapkan dapat menjadi tempat yang mampu mewujudkan misi dari pendidikan karakter tersebut.
Salah satu alternatif yang dapat dilakukan dalam melaksanakan pendidikan karakter disekolah adalah mengoptimalkan pembelajaran materi pendidikan agama Islam (PAI). Peran pendidikan agama khususnya pendidikan agama Islam sangatlah strategis dalam mewujudkan pembentukan karakter siswa. Pendidikan agama merupakan sarana transformasi pengetahuan dalam aspek keagamaan (aspek kognitif), sebagai sarana transformasi norma serta nilai moral untuk membentuk sikap (aspek afektif), yang berperan dalam mengendalikan prilaku (aspek psikomotorik) sehingga tercipta kepribadian manusia seutuhnya.
Pendidikan Agama Islam diharapkan mampu menghasilkan manusia yang selalu berupaya menyempurnakan iman, takwa, dan berakhlak mulia, akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan. Manusia seperti itu diharapkan tangguh dalam menghadapi tantangan, hambatan, dan perubahan yang muncul dalam pergaulan masyarakat baik dalam lingkup lokal, nasional, regional maupun global.
Konsep Pendidikan Karakter yaitu;
Istilah karakter dihubungkan dan dipertukarkan dengan istilah etika, ahlak, dan atau nilai dan berkaitan dengan kekuatan moral, berkonotasi “positif” bukan netral. Oleh karena itu Pendidikan karakter secara lebih luas dapat diartikan sebagai pendidikan yang mengembangkan nilai budaya dan karakter bangsa pada diri peserta didik sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya sebagai anggota masyarakat, dan warga negara yang religius, nasionalis, produktif, dan kreatif.
Konsep tersebut harus disikapi secara serius oleh pemerintah dan masyarakat sebagai jawaban dari kondisi riil yang dihadapi bangsa Indonesia akhir-akhir ini yang ditandai dengan maraknya tindakan kriminalitas, memudarnya nasionalisme, munculnya rasisme, memudarnya toleransi beragama serta hilangnya religiusitas dimasyarakat, agar nilai- nilai budaya bangsa yang telah memudar tersebut dapat kembali membudaya ditengah-tengah masyarakat. Salah satu upaya yang dapat segera dilakukan adalah memperbaiki kurikulum dalam sistem pendidikan nasional yang mengarahkan pada pendidikan karakter secara nyata.
Didalam undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional sebenarnya pendidikan karakter menempati posisi yang penting, hal ini dapat kita lihat dari tujuan pendidikan nasional yang menyatakan bahwa:
Referensinya:
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Namun selama ini proses pembelajaran yang terjadi hanya menitik beratkan pada kemampuan kognitif anak sehingga ranah pendidikan karakter yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional tersebut hanya sedikit atau tidak tersentuh sama sekali. Hal ini terbukti bahwa standar kelulusan untuk tingkat sekolah dasar dan menengah masih memberikan prosentase yang lebih banyak terhadap hasil Ujian Nasional daripada hasil evaluasi secara menyeluruh terhadap semua mata pelajaran.
Pendidikan karakter bukanlah berupa materi yang hanya bisa dicatat dan dihafalkan serta tidak dapat dievaluasi dalam jangka waktu yang pendek, tetapi pendidikan karakter merupakan sebuah pembelajaran yang teraplikasi dalam semua kegiatan siswa baik disekolah, lingkungan masyarakat dan dilingkungan dirumah melalui proses pembiasaan, keteladanan, dan dilakukan secara berkesinambungan. Oleh karena itu keberhasilan pendidikan karakter ini menjadi tanggung jawab bersama antara sekolah, masyarakat dan orangtua.
Evaluasi dari Keberhasilan pendidikan karakter ini tentunya tidak dapat dinilai dengan tes formatif atau sumatif yang dinyatakan dalam skor. Tetapi tolak ukur dari keberhasilan pendidikan karakter adalah terbentuknya peserta didik yang berkarakter; berakhlak, berbudaya, santun, religius, kreatif, inovatif yang teraplikasi dalam kehidupan disepanjang hayatnya. Oleh karena itu tentu tidak ada alat evaluasi yang tepat dan serta merta dapat menunjukkan keberhasilan pendidikan karakter.
Konfigurasi karakter sebagai sebuah totalitas proses psikologis dan sosial-kultural dapat dikelompokan dalam: Olah Hati (Spiritual and emotional development), Olah Pikir (intellectual development), Olah Raga dan Kinestetik (Physical and kinestetic development), dan Olah Rasa dan Karsa (Affective and Creativity development). Keempat proses psikososial (olah hati, olah pikir, olah raga, dan olahrasa dan karsa) tersebut secara holistik dan koheren memiliki saling keterkaitan dan saling melengkapi, yang bermuara pada pembentukan karakter yang menjadi perwujudan dari nilai-nilai luhur.
Pendidikan karakter menjadi salah satu akses yang tepat dalam melaksanakan character building bagi generasi muda; generasi yang berilmu pengetahuan tinggi dengan dibekali iman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung- jawab.
Kurikulum merupakan bagian dari sistem pembelajaran yang berfungsi untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. oleh karena itu didalam undang-undang no 20 tahun 2003 pasal 36 kurikulum di Indonesia disusun dalam kerangka peningkatan iman dan takwa, peningkatan akhlak mulia,peningkatan potensi, kecerdasan,dan minat peserta didik, keragaman potensi, daerah dan lingkungan, tuntutan pembangunan daerah dan nasional, tuntutan dunia kerja, tuntutan iptek dan seni,agama, dinamika perkembangan global, persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
Untuk mendukung keterlaksanaan kerangka kurikulum tersebut diatas, maka dalam pasal selanjutnya (UU No. 20 tahun 2003 pasal 37) dijelaskan bahwa didalam kurikulum wajib memuat: pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, seni dan budaya, pendidikan jasmani dan olahraga,ketrampilan/kejuruan, muatan lokal.6
Pendidikan agama merupakan salah satu materi yang bertujuan meningkatkan akhlak mulia serta nilai-nilai spiritual dalam diri anak. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan agama mempunyai peranan yang penting dalam melaksanakan pendidikan karakter disekolah. Oleh karena itu Pendidikan agama menjadi salah satu mata pelajaran wajib baik dari sekolah tingkat dasar, menengah dan perguruan tinggi. Maka sekolah harus mampu menyelenggarakan pendidikan agama secara optimal dengan cara mengaplikasikan nilainilai agama dalam lingkungan sekolah yang dilakukan oleh seluruh guru dan peserta didik secara bersama-sama serta berkesinambungan.
Hal yang juga sangat menarik jika sekolah mampu menyusun kurikulum dengan menerapkan nilai-nilai agama yang tercermin dalam setiap mata pelajaran, Pada dasarnya pendidikan agama menitik beratkan pada penanaman sikap dan kepribadian berlandaskan ajaran agama dalam seluruh sendi-sendi kehidupan siswa kelak. Sehingga penanaman nilai-nilai agama seyogyanya tercantum dalam keseluruhan mata pelajaran dan menjadi tanggung jawab bersama seluruh guru.
Muatan kurikulum pendidikan agama dijelaskan dalam Lampiran UU no 22 tahun 2006, termasuk didalamnya kurikulum pendidikan agama Islam dengan tujuan pembelajarannya adalah menghasilkan manusia yang selalu berupaya menyempurnakan iman, takwa, dan akhlak, serta aktif membangun peradaban dan keharmonisan kehidupan, khususnya dalam memajukan peradaban bangsa yang bermartabat. Manusia seperti itu diharapkan tangguh dalam menghadapi tantangan, hambatan, dan perubahan yang muncul dalam pergaulan masyarakat baik dalam lingkup lokal, nasional, regional maupun global. Selanjutnya ruang lingkup dari pendidikan agama Islam meliputi aspek-aspek sebagai berikut: Al-Qur’an dan Hadis, Aqidah, Akhlak, Fiqih, Tarikh dan Kebudayaan Islam.
Pendidikan agama, khususnya pendidikan agama Islam (PAI) mempunyai posisi yang penting dalam sistem pendidikan nasional. Pendidikan agama menjadi materi yang wajib diajarkan pada setiap sekolah. Pendidikan agama Islam pada prinsipnya memberikan pembelajaran yang menanamkan nilai-nilai spiritualitas pada peserta didik agar menjadi manusia yang berakhlak, beretika serta berbudaya sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional. Sedangkan Pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama disekolah dapat diinternalisasikan dalam kegiatan intra maupun ekstra sekolah dan lebih mengutamakan pengaplikasian ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya ialah Konsep pendidikan karakter sebenarnya telah ada sejak zaman rasulullah SAW. Hal ini terbukti dari perintah Allah bahwa tugas pertama dan utama Rasulullah adalah sebagai penyempurna akhlak bagi umatnya. Pembahasan substansi makna dari karakter sama dengan konsep akhlak dalam Islam, keduanya membahas tentang perbuatan prilaku manusia. Al-Ghazali menjelaskan jika akhlak adalah suatu sikap yang mengakar dalam jiwa yang darinya lahir berbagai perbuatan dengan mudah dan gampang tanpa perlu adanya pemikiran dan pertimbangan. Suwito menyebutkan bahwa akhlak sering disebut juga ilmu tingkah laku atau perangai, karena dengan ilmu tersebut akan diperoleh pengetahuan tentang keutamaan-keutamaan jiwa; bagaimana cara memperolehnya dan bagaiman membersihkan jiwa yang telah kotor.
Sedangkan arti dari Karakter adalah nilai-nilai yang khas-baik (tahu nilai kebaikan, mau berbuat baik, nyata berkehidupan baik, dan berdampak baik terhadap lingkungan) yang terpateri dalam diri dan terejawantahkan dalam perilaku. Karakter secara koheren memancar dari hasil olah pikir, olah hati, olah raga, serta olah rasa dan karsa seseorang atau sekelompok orang.
Pembahasan tentang pengertian dasar antara akhlak dan karakter tersebut diatas mengisyaratkan substansi makna yang sama yaitu masalah moral manusia; tentang pengetahuan nilai-nilai yang baik, yang seharusnya dimiliki seseorang dan tercermin dalam setiap prilaku serta perbuatannya. Prilaku ini merupakan hasil dari kesadaran dirinya sendiri. Seseorang yang mempunyai nilai-nilai baik dalam jiwanya serta dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari disebut orang yang berakhlak atau berkarakter.
Akhlak atau karakter dalam Islam adalah sasaran utama dalam pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa hadits nabi yang menjelaskan tentang keutamaan pendidikan akhlak salah satunya hadits berikut ini: “ajarilah anak-anakmu kebaikan, dan didiklah mereka”. Konsep pendidikan didalam Islam memandang bahwa manusia dilahirkan dengan membawa potensi lahiriah yaitu:1) potensi berbuat baik terhadap alam, 2) potensi berbuat kerusakan terhadap alam, 3) potensi ketuhanan yang memiliki fungsi-fungsi non fisik. Ketiga potensi tersebut kemudian diserahkan kembali perkembangannya kepada manusia. Hal ini yang kemudian memunculkan konsep pendekatan yang menyeluruh dalam pendidikan Islam yaitu meliputi unsur pengetahuan, akhlak dan akidah.
Lebih luas Ibnu Faris menjelaskan bahwa konsep pendidikan dalam Islam adalah membimbing seseorang dengan memperhatikan segala potensi paedagogik yang dimilikinya, melalui tahapan-tahapan yang sesuai, untuk didik jiwanya, akhlaknya, akalnya, fisiknya, agamanya, rasa sosial politiknya, ekonominya, keindahannya, dan semangat jihadnya. Hal ini memunculkan konsep pendidikan akhlak yang komprehensif, dimana tuntutan hakiki dari kehidupan manusia yang sebenarnya adalah keseimbangan hubungan antara manusia dengan tuhannya, hubungan manusia dengan sesamanya serta hubungan manusia dengan lingkungan disekitarnya.
Akhlak selalu menjadi sasaran utama dari proses pendidikan dalam Islam, karena akhlak dianggap sebagai dasar bagi keseimbangan kehidupan manusia yang menjadi penentu keberhasilan bagi potensi paedagogis yang lain.
Prinsip akhlakmenegaskan bahwa fitrah jiwa manusia terdiri dari potensi nafsu yang baik dan potensi nafsu yang buruk, tetapi melalui pendidikan diharapkan manusia dapat berlatih untuk mampu mengontrol kecenderungan perbuatannya kearah nafsu yang baik. Oleh karena itu Islam mengutamakan proses pendidikan sebagai agen pembentukan akhlak pada anak.
Islam selalu memposisikan pembentukan akhlak atau karakter anak pada pilar utama tujuan pendidikan. Untuk mewujudkan pembentukan akhlak pada anak al Ghazali menawarkan sebuah konsep pendidikan yang bertujuan mendekatkan diri kepada Allah. Menurutnya mendekatkan diri kepada Allah merupakan tolak ukur kesempurnaan manusia, dan untuk menuju kesana ada jembatan yang disebut ilmu pengetahuan. Ibn miskawaih menambahkan tidak ada materi yang spesfik untuk mengajarkan akhlak, tetapi materi dalam pendidikan akhlak dapat diimplementasikan ke dalam banyak ilmu asalkan tujuan utamanya adalah sebagai pengabdian kepada Tuhan.
Pendapat diatas menggambarkan bahwa akhlak merupakan pilar utama dari tujuan pendidikan didalam Islam, hal ini senada dengan latar belakang perlunya diterapkan pendidikan karakter disekolah; untuk menciptakan bangsa yang besar, bermartabat dan disegani oleh dunia maka dibutuhkan good society yang dimulai dari pembangunan karakter (character building). Pembangunan karakter atau akhlak tersebut dapat dilakukan salah satunya melalui proses pendidikan disekolah dengan mengimplementasikan penanaman nilainilai akhlak dalam setiap materi pelajaran.
Dan yg terakhir adalah Uraian diatas menggambarkan bahwa pendidikan merupakan agen perubahan yang signifikan dalam pembentukan karakter anak, dan pendidikan agama Islam menjadi bagian yang penting dalam proses tersebut, tetapi yang menjadi persoalan selama ini adalah pendidikan agama Islam disekolah hanya diajarkan sebagai sebuah pengetahuan tanpa adanya pengaplikasian dalam kehidupan seharihari. Sehingga fungsi pendidikan agama Islam sebagai salah satu pembentukan akhlak mulia bagi siswa tidak tercapai dengan baik.
Munculnya paradigma bahwa PAI bukanlah salah satu materi yang menjadi standar kelulusan bagi siswa ikut berpengaruh terhadap kedalaman pembelajarannya. Hal ini menyebabkan PAI dianggap materi yang tidak penting dan hanya menjadi pelengkap pembelajaran saja, dan bahkan pembelajaran PAI hanya dilakukan didalam kelas saja yang hanya mendapat jatah 2 jam pelajaran setiap minggu, lebih ironis lagi evaluasi PAI hanya dilakukan dengan tes tertulis.
Pola pembelajaran terhadap materi PAI diatas sudah saatnya dirubah. Guru yang menjadi ujung tombak keberhasilan sebuah pembelajaran harus menyadari bahwa tanggung jawabnya terhadap keberhasilan pembelajaran PAI tidak hanya pada tataran kognitif saja. Tetapi tidak kalah penting adalah bagaimana memberikan kesadaran kepada siswa bahwa pendidikan agama adalah sebuah kebutuhan sehingga siswa mempunyai kesadaran yang tinggi untuk melaksanakan pengetahuan agama yang diperolehnya dalam kehidupan sehari-hari. Disinilah dibutuhkan kreatifitas guru dalam menyampaikan pembelajaran, dimana pembelajaran PAI seharusnya tidak hanya diajarkan didalam kelas saja, tetapi bagaimana guru dapat memotivasi dan memfasilitasi pembelajaran agama diluar kelas melalui kegiatankegiatan yang bersifat keagamaan dan menciptakan lingkungan sekolah yang religius dan tidak terbatas oleh jam pelajaran saja.
Tujuan utama dari Pembelajaran PAI adalah pembentukan kepribadian pada diri siswa yang tercermin dalam tingkah laku dan pola pikirnya dalam kehidupan sehari-hari, maka pembelajaran PAI tidak hanya menjadi tanggung jawab guru PAI seorang diri, tetapi dibutuhkan dukungan dari seluruh komunitas disekolah, masyarakat, dan lebih penting lagi adalah orang tua. Sekolah harus mampu mengkoordinir serta mengkomunikasikan pola pembelajaran PAI terhadap beberapa pihak yang telah disebutkan sebagai sebuah rangkaian komunitas yang saling mendukung dan menjaga demi terbentuknya siswa berakhlak dan berbudi pekerti luhur.
Keberhasilan pembelajaran PAI disekolah salah satunya juga ditentukan oleh penerapan metode pembelajaran yang tepat. Sejalan dengan hal ini Abdullah Nasih Ulwan memberikan konsep pendidikan inluentif dalam pendidikan akhlak anak yang terdiri dari 1) Pendidikan dengan keteladanan, 2) Pendidikan dengan adat kebiasaan, 3) Pendidikan dengan nasihat,4) pendidikan dengan memberikan perhatian, 5) pendidikan dengan memberikan hukuman.
Ibnu Shina dalam Risalah al-Siyâsah mensyaratkan profesionalitas Guru ditentukan oleh kecerdasan, agamanya, akhlaknya, kharisma dan wibawanya. Oleh karena itu salah satu proses mendidik yang penting adalah keteladanan. Perilaku dan perangai guru adalah cermin pembelajaran yang berharga bagi peserta didik. Tokoh pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara mengatakan bahwa guru selayaknya berprinsip “ing ngarso sung tulodo ing madyo mangun karso” (didepan memberi contoh, ditengah memberikan bimbingan dan dibelakang memberikan dorongan). Keteladanan inilah salah satu metode yang seharusnya diterapkan guru dalam pembelajaran PAI. Guru harus mampu menerapkan nilai-nilai agama dalam kehidupannya sebelum mengajarkan nilai-nilai agama tersebut kepada siswa. Karena ia akan menjadi model yang nyata bagi siswa.
Pendidikan yang berhubungan dengan kepribadian atau akhlak tidak dapat diajarkan hanya dalam bentuk pengetahuan saja, tetapi perlu adanya pembiasaan dalam prilakunya sehari-hari. Setelah menjadi teladan yang baik, guru harus mendorong siswa untuk selalu berprilaku baik dalam kehidupan sehar-hari. Oleh karena itu selain menilai, guru juga menjadi pengawas terhadap prilaku siswa seharihari disekolah, dan disinilah pentingnya dukungan dari semua pihak. Karena didalam metode pembiasaan siswa dilatih untuk mampu membiasakan diri berprilaku baik dimana saja, kapan saja dan dengan siapa saja.
Proses belajar mengajar yang diharapkan didalam pendidikan akhlak adalah lebih kepada mendidik bukan mengajar. Mendidik berarti proses pembelajaran lebih diarahkan kepada bimbingan dan nasihat. Membimbing dan menasehati berarti mengarahkan peserta didik terhadap pembelajaran nilai-nilai sebagai tauladan dalam kehidupan nyata, jadi bukan sekedar menyampaikan yang bersifat pengetahuan saja.
Mendidik dengan memberikan perhatian berarti senantiasa memperhatikan dan selalu mengikuti perkembangan anak pada prilaku sehari-harinya. Hal ini juga dapat dijadikan dasar evaluasi bagi guru bagi keberhasilan pembelajarannya. Karena hal yang terpenting dalam proses pemelajaran PAI adalah adanya perubahan prilaku yang baik dalam kehidupan sehari-harinya sebagai wujud dari aplikasi pengetahuan yang telah didapat.
Bentuk apresiasi guru terhadap prestasi siswa adalah adanya umpa balik yang positif yaitu dengan memberikan ganjaran dan hukuman (reward-punishment). Ganjaran diberikan sebagai apresiasi guru terhadap prestasi siswa sedangkan hukuman diberikan jika siswa melanggar aturan yang telah ditentukan, tetapi hukuman disini bukan berarti dengan kekerasan atau merendahkan mental siswa, tetapi lebih kepada hukuman yang sifatnya mendidik. Metode reward dan punishment dibutuhkan dalam pembelajaran PAI dengan Tujuan agar anak selalu termotivasi untuk belajar.
Pemberian pengetahuan tentang aqidah yang benar menjadi dasar yang paling utama dalam penanaman akhlak pada anak. Disinilah pentingnya pembelajaran pendidikan agama Islam disekolah, karena pendidikan agama merupakan pondasi bagi pembelajaaran ilmu pengetahuan lain, yang akan menghantarkan terbentuknya anak yang berkepribadian, agamis dan berpengetahuan tinggi. Maka tepat jika dikatakan bahwa penerapan Pendidikan agama Islam disekolah adalah sebagai pilar pendidikan karakter yang utama. Pendidikan agama mengajarkan pentingnya penanaman akhlak yang dimulai dari kesadaran beragama pada anak. Ia mengajarkan aqidah sebagai dasar keagamaannya, mengajarkan al quran dan hadits sebagai pedoman hidupnya, mengajarkan fiqih sebagai rambu-rambu hukum dalam beribadah, mengajarkan sejarah Islam sebagai sebuah keteladan hidup, dan mengajarkan akhlak sebagai pedoman prilaku manusia apakah dalam kategori baik ataupun buruk.
Kesimpulan.
Penanaman karakter pada anak sejak dini berarti ikut mempersiapkan generasi bangsa yang berkarakter, mereka adalah calon generasi bangsa yang diharapkan mampu memimpin bangsa dan menjadikan negara yang berperadaban, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa dengan akhlak dan budi pekerti yang baik serta menjadi generasi yang berilmu pengetahuan tinggi dan menghiasi dirinya dengan iman dan taqwa. Oleh karena itu pembelajaran pendidikan agama Islam (PAI) di sekolah sebagai salah satu upaya pembentukan karakter siswa sangatlah penting. Pembentukan Karakter anak akan lebih baik jika muncul dari kesadaran keberagamaan bukan hanya karena sekedar berdasarkan prilaku yang membudaya dalam masyarakat.
Indikator keberhasilan pendidikan Karakter adalah jika seseorang telah mengetahui sesuatu yang baik (knowing the good) (bersifat kognitif), kemudian mencintai yang baik (loving the good) (bersifat afektif), dan selanjutnya melakukan yang baik (acting the good) (bersifat psikomotorik) .
Uraian di atas memperkuat pentingnya pendidikan karakter pada anak dilakukan sejak dini, karena karakter seseorang muncul dari sebuah kebiasaan yang berulang-ulang dalam waktu yang lama serta adanya teladan dari lingkungan sekitar. Pembiasaan itu dapat dilakukan salah satunya dari kebiasaan prilaku keberagamaan anak dengan dukungan lingkungan sekolah, masyarakat dan keluarga. Sedangkan upaya yang dapat dilakukan sekolah dalam memaksimalkan pembelajaran PAI di sekolah di antaranya: 1) dibutuhkan guru yang profesional dalam arti mempuni dalam keilmuannya, berakhlak dan mampu menjadi teladan bagi siswanya, 2) pembelajaran tidak hanya dilakukan di dalam kelas tetapi ditambah dengan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler keagamaan yang dilaksanakan dengan serius sebagai bagian pembelajaran, 3) mewajibkan siswa melaksanakan ibadahibadah tertentu di sekolah dengan bimbingan guru (misalnya rutin melaksanakan salat zduhur berjamaah), 4) menyediakan tempat ibadah yang layak bagi kegiatan keagamaan, 5) membiasakan akhlak yang baik di lingkungan sekolah dan dilakukan oleh seluruh komunitas sekolah (misal program salam, sapa, dan senyum), 6) hendaknya semua guru dapat mengimplementasikan pendidikan agama dalam keseluruhan materi yang diajarkan sebagai wujud pendidikan karakter secara menyeluruh. Jika beberapa hal tersebut dapat terlaksana niscaya tujuan pendidikan nasional dalam menciptakan anak didik yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab dapat tercapai.
REFERENSI
Jurnal Al-Ulum (Studi-studi keislaman)
Undang-undang. No. 20 tahun 2003 tentang sistem
Suwito _pendidikan nasional, Yogyakarta 2004
Esensi penulis
Esai Pendidikan ini merupakan salah satu tugas yang diberikan kepada kami selaku mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Raden Fatah. Esai ini mengangkat sebuah tema yang bertujuan agar mahasiswa dapat menggunakan teknologi dan berkarakter baik untuk belajar agama islam yang akan digunakan dalam dunia perkuliahan sehingga pendidikan agama islam dapat berjalan lebih baik sampai kedepannya.
2 notes · View notes
journal-rasa · 1 year ago
Text
Alternatif masa depan selain menikah dan membangun keluarga:
Bangun yayasan sosial, seperti panti asuhan, panti jompo, panti disabilitas, atau pun sekedar rumah singgah.
Bangun yayasan pendidikan untuk anak-anak kurang mampu.
Bangun pet shelter untuk kucing dan hewan-hewan terlantar.
Jalan-jalan ke segala penjuru bumi. Temukan tempat-tempat yang tak tercatat dalam peta dunia. Bagus kalau bisa sampe ke luar alam manusia. Kayak berpetualang ke kota ghaib Saranjana atau Uwentira 🤣 (sapa tau betah dan dapet jodoh di sana 🤣)
15 notes · View notes
ideideidea · 1 year ago
Text
Perbandingan antara homeschooling dengan pendidikan islam klasik
Homeschooling atau sekolah rumah menawarkan fleksibilitas yang tinggi dalam menyesuaikan kurikulum pendidikan dengan kebutuhan anak, memungkinkan orangtua untuk menjadi pemandu utama dalam pembelajaran mereka. Namun, tidak semua orangtua memiliki kemampuan atau waktu untuk melakukan homeschooling, terutama mereka yang bekerja penuh waktu atau memiliki keterbatasan sumber daya.
Bagi orangtua yang memiliki preferensi terhadap model pendidikan islam klasik yang terstruktur dan sederhana, tantangan muncul ketika mereka kesulitan menemukan sekolah yang sepenuhnya memenuhi harapan mereka. Seringkali, sekolah saat ini mengadopsi sistem pendidikan barat yang mungkin tidak sepenuhnya sesuai dengan nilai dan prinsip pendidikan islam klasik.
Sebagai orangtua perfeksionis dan konservatif, saya juga merasakan dilema ini. Saya ingin memberikan pendidikan yang kokoh dan mendalam tentang nilai-nilai islam kepada anak-anak saya, namun kesulitan menemukan lingkungan pendidikan yang benar-benar mencerminkan model pendidikan islam klasik.
Dalam situasi ini, mungkin diperlukan pendekatan kompromi atau alternatif. Orangtua dapat menjelajahi opsi sekolah yang mungkin tidak sepenuhnya mengadopsi model islam klasik, tetapi masih memberikan ruang bagi nilai-nilai islami. Selain itu, mungkin ada komunitas atau organisasi lokal yang menawarkan program tambahan atau kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung pengembangan nilai-nilai islam.
Penting bagi orangtua untuk tetap terbuka terhadap berbagai kemungkinan dan mengevaluasi prioritas pendidikan anak-anak mereka dengan cermat. Memahami bahwa setiap model pendidikan memiliki kelebihan dan kekurangan, serta bersedia untuk menyesuaikan ekspektasi dengan realitas, dapat membantu menciptakan lingkungan pendidikan yang seimbang dan mendukung perkembangan anak-anak dengan baik.
6 notes · View notes
cantikahanah · 2 years ago
Text
Frequently Asked Question: Gimana Awalnya Bisa Jadi Editor Buku?
Jadi gini gaes ... mari kita mundur ke belakang beberapa waktu. Suatu hari di masa SMA, aku tersadar di satu titik ... ngapain ya ada di sini? Untuk apa ya ada di bumi? Krisis identitas. Existential crisis (sampai sekarang sih). Mungkin tulisan ini banyak curhatnya juga, gapapa, ya. Ya gitu. I feel so lost. Gak ada gairah untuk hidup. Kayak ... yaudah gitu? Lalu apa?
Sampai suatu hari, aku pinjam buku novel ke teman sekelas, Bumi, Tere Liye (mungkin beberapa orang udah bosen aku cerita ini, tapi gapapa, ini penting karena kita harus tahu kenapa dan titik awal kita mau bergerak). Di satu titik itu, duniaku seketika berubah. Satu titik bagian dalam otakku seperti menyentuh tombol on.
Seakan-akan selama ini baru "bekerja" dan merasa hidup. Baru kali itu aku betul-betul terpesona oleh kata-kata. Keajaiban kata-kata ternyata bisa sebegitunya. Bisa menghadirkan atau menyajikan kehidupan lain yang seru, alternatif lain dari kehidupan biasa yang monoton.
Di satu titik itu juga, aku seperti terpanggil kembali. Jiwaku seperti pernah mengalami sesuatu, seperti aku menyadari ada kaitannya dengan kehidupan awal sebelum kehidupan ini. Seperti ... akhirnya aku merasakan klik bahwa, "Ya ... I live for this, aku hidup untuk ini, untuk mengisi bagian dunia aksara, aku sebagai manusia di bumi yang berkontribusi di bidang bahasa dan sastra."
Dari situ, aku membulatkan tekad, aku harus memperjuangkan ini, aku mau hidup dalam dunia yang terus berkaitan dengan kata-kata, karena aku butuh merasakan hidup sebelum akhirnya mati. Sungguh menyedihkan kalau mati duluan sebelum mati, bukan? Ya, naluri untuk hidup.
Aku tidak mau melepaskan ini meski orang tuaku belum bisa mengerti. Waktu itu, aku pun belum bisa menjelaskan kepada mereka betapa aku keras kepala dan yakin akan hal ini. Aku ingin seluruh waktu hidupku di bidang ini.
Singkat cerita, mereka terus meragukanku apakah bisa hidup lewat bidang yang bertolak belakang dengan latar belakang mereka. Namun, dengan begitu, jadi energiku juga untuk terus meyakinkan bahwa aku bisa. Sejak hari itu, aku terus-terusan berusaha, belajar dan berkarya. Sampai orang-orang dalam kehidupanku tahu, kalau personal branding-ku di bidang ini.
Akhirnya, ketika pintu rezeki pertama itu datang, asal datangnya dari kedua kenalanku: guru PPL bahasa Inggris dan teman komunitas kepenulisan online. Lewat Instagram, mereka mengirimkan poster informasi lowongan pekerjaan sebagai editor lepas di suatu penerbit indie.
Saat itu, aku sudah lulus SMA dan baru masuk kuliah Bahasa dan Sastra Indonesia, UPI. Dengan berbekal ijazah SMA dan titel sebagai maba, kucoba saja lamaran itu. Ditolak. Oh, ya sudah. Namun, beberapa hari kemudian mereka menghubungiku lagi. "Apakah masih tertarik bergabung?" Ya, tentu. Dari sinilah pekerjaan pertamaku di dunia dimulai: sebagai editor buku.
Tips melamar pekerjaan: know who you are, know who they are, prove them how will the collaboration work.
Di lamaran pertamaku, sebelumnya aku memang sudah sering menunjukkan minat berkarya bersama mereka lewat portofolio. Juga, menjelaskan secara jelas dan to the point soal kelebihanku dan irisan potensial agar bisa bekerja sama, salah satunya latar belakang pendidikan. Namun, setahuku, kebanyakan itu yang terpenting adalah portofolio kita juga.
Buktikan kalau kita sungguh-sungguh ingin berkarya, bukan hanya ingin saja. Terus cari peluang dan berkorban meski kecil-kecilan, jeli lihat kesempatan dari lingkaran terdekat, beri dampak terlebih dahulu untuk sekitar. Tanya, bantu, coba. Bukan cari alasan semata.
Singkat cerita, selama 4 tahun bersamaan dengan kuliah, aku juga sambil belajar mengedit buku. Awalnya 0 pengalaman, tentu banyak kesalahan dan bimbingan dari pimpinan. Alhamdulillah lingkungannya baik dan mendukung untuk terus berkembang.
Sampai baru lulus kuliah, rasanya sudah cukup pengalaman dan pelajaran yang kudapatkan di penerbit ini. Aku pun makin berkembang, banyak kejadian yang jadi titik balik dan membuatku berubah. Singkat cerita, kecocokan dan tujuan kami sudah tidak sejalan lagi.
Di titik ini, aku lebih tertarik dan concern ke kehidupan yang lebih islami. Aku tahu kita akan mati dan aku ingin waktu setiap detik yang kugunakan bisa lebih bermakna dan tak sia-sia. Ekstremnya, tiba-tiba kutinggalkan semua yang tidak "islami" (maklum, anak hijrah baru, ilmunya masih dikit banget, padahal sekarang aku bisa lebih mengerti untuk tetap berbaur dengan siapa saja, asal dengan batas-batas prinsip yang bisa ditoleransi).
Aku mulai dari 0 lagi. Tidak punya pekerjaan. Tidak punya lingkaran "teman-teman" berjuang. Di antara kebimbangan dan terombang-ambing, aku terus berdoa dan berusaha agar bisa ada di lingkaran dan pekerjaan yang lebih islami.
Hari-hari terus bergulir dengan kekosongan dan keresahan, sampai akhirnya hari itu datang juga. Ada story Instagram dari penerbit islami yang ku-follow. Intinya: lowongan untuk jadi tim redaksi. Langsung kucoba alur rekrutmennya. Singkat cerita, aku diterima. Alhamdulillah.
Meski ditolak untuk fulltime di area Jabodetabek, aku masih ditawari untuk freelance secara remote. Jadi editor buku lagi. Kali ini di Penerbit Rekombuk. Pimpinannya: Bang Juna. Ternyata project pertamaku adalah bantu edit tipis-tipis soal penulisan buku zikir, kliennya: Kak Dena Haura. Iya, influencer anak muda itu. Favoritku!!! Senang banget. Meski gak interaksi secara langsung, aku bisa menitip salam lewat Bang Juna. Setelahnya, ada beberapa buku lain yang kuedit juga.
Secara garis besar, kegiatan edit-mengedit ini berpatok pada: ilmu yang kudapat selagi di perkuliahan, bolak-balik sesering mungkin untuk cek pedoman kebahasaan KBBI (kbbi.kemdikbud.go.id) dan EYD (ejaan.kemdikbud.go.id). Itu saja. Ditambah, feeling. Hehe. Hal terpenting, pesannya sampai.
Setelah kurang lebih setahun, aku disodorkan project baru lagi oleh Bang Juna. Kali ini, buku dari penerbit baru salah satu ustaz nasional, Ust. Oemar Mita. Awalnya, aku sama sekali tidak tahu beliau siapa (mohon maaf, Ustaz). Karena aku si anak baru hijrah ini hanya tahu: Ust. Hanan Attaki dan Ust. Felix Siauw. Padahal, beliau pun sudah banyak dikenal orang. Namun, di sini ada sisi plusnya juga, aku jadi bisa lebih meluruskan niat.
Kesempatan lainnya, aku juga mengincar bisa bekerja di Penerbit Linimasa. Karena kurasa dan sejauh yang kulihat, ada kesamaan visi dan value dengan mereka. Namun, saat itu belum tahu celah untuk memasukinya. Bahkan, aku sampai mimpi (literally) bisa mengunjungi kantornya.
Singkatnya, akhirnya hari itu tiba juga. Ada iklan Instagram yang lewat. Studio Nulis Buku dari Linimasa Studio. Ada audisinya juga biar bisa ikut kelasnya secara gratis. Aku langsung coba. Sambil berdoa, berusaha, dan menurunkan ekspektasi, setidaknya agar aku bisa "terlihat" dahulu oleh Teh Kartini F. Astuti dan teteh-teteh founder yang keren.
Alhamdulillah, ternyata aku dipilih juga. Aku bisa mengikuti kelasnya secara gratis selama kurang lebih 4 bulan. Kelas untuk jadi penulis. Ya karena memang awalnya, aku bermimpi jadi penulis buku yang buku terbitnya "masuk toko buku" biar merasa hidup wkwk. Namun, perjalanan hidup malah terus menuntunku dan menempatkanku sebagai editor buku. Allah yang memilihku.
Dari situ, aku jadi bisa kenal dan dikenali oleh mereka. Ternyata mereka bisa melihat potensi "mutiara" dalam diriku. Aku terus diajak berjalan untuk berjuang bersama mereka. Sebuah mimpi yang jadi nyata. Bahkan, aku belum mengirimkan lamaran sebagai editor. Namun, sudah ditawari begitu saja.
Ya begitulah. Perjalananku sampai detik ini yang masih jadi editor buku. Sekarang aku tengah memegang project-project dari Ust. Oemar Mita, Teh Kartini F. Astuti, Mbak Mawar Firdausi, dan Bang Amar Ar-Risalah. Meski masih ada plus minus, suka duka, dan perjuangannya ... semoga seumur hidup, aku masih bisa jadi editor buku islami. Untuk hidup dalam kata-kata.
Aku tahu suatu saat akan meninggalkan dunia ini, tetapi aku berharap dan senang juga kalau ada yang mau meneruskan perjuanganku ini. Rasanya, ke depannya akan ada peluang untuk mengisi posisi jadi editor buku islami lainnya, juga harus ada yang terus meneruskan risalah Nabi. Agar manusia ingat kembali: untuk apa mereka ada di dunia. Untuk Allah.
Karena setelah sepanjang hidup yang kujalani, manis pahit kehidupan ... kehidupanku jadi berantakan dan tidak jelas kalau bersandar pada diri sendiri. Namun, bersama-Nya, rasanya lebih ringan, tenang, dan bermakna.
Karena seseorang tidak dibebani melebihi kesanggupannya. Karena setiap kesulitan bersama kemudahan. Karena setelah selesai urusan yang satu, terus bekerja keraslah pada urusan lain, dan hanya pada-Nya tempat berharap.
Aku tahu napasku akan terhenti, maukah kamu melanjutkan napasku lewat kata-kata?
8 notes · View notes
berkahinformasi · 1 year ago
Text
Bisnis Beras Organik untuk Diabetes: Mengabdi pada Kesehatan dan Kesejahteraan
Tumblr media
Dalam perjalanan menuju gaya hidup sehat, makanan memainkan peran penting, terutama bagi mereka yang mengelola diabetes. Inilah tempat di mana bisnis beras organik untuk diabetes berada: pada persimpangan antara kesehatan, kesadaran lingkungan, dan kualitas makanan yang unggul. Bisnis semacam ini bukan hanya tentang penjualan beras, tetapi juga tentang memberikan solusi bermakna bagi individu yang berjuang dengan manajemen gula darah mereka.
Mengapa Bisnis Beras Organik untuk Diabetes Begitu Penting?
Manajemen Gula Darah: Salah satu keuntungan utama dari beras organik untuk diabetes adalah rendahnya indeks glikemik (IG). Ini berarti beras tersebut merangsang peningkatan gula darah yang lebih lambat dan lebih stabil, membantu individu dengan diabetes mengelola gula darah mereka secara lebih baik. Dalam dunia yang menghadapi peningkatan kasus diabetes, bisnis ini berperan dalam menyediakan makanan yang mendukung kesehatan.
Pilihan Sehat: Bisnis ini menggantikan pilihan makanan yang kurang sehat dengan alternatif yang lebih baik. Mendorong masyarakat untuk memilih makanan organik dengan kualitas nutrisi yang lebih tinggi adalah langkah besar dalam mendukung gaya hidup yang sehat.
Pengaruh Lingkungan: Dengan berfokus pada beras organik, bisnis ini mempromosikan pertanian berkelanjutan dan tidak menggunakan pestisida atau bahan kimia berbahaya. Ini berarti lebih sedikit dampak negatif pada lingkungan. Dalam dunia yang semakin peduli akan keberlanjutan, bisnis beras organik juga memiliki dampak positif pada planet kita.
Cara Membangun Bisnis Beras Organik untuk Diabetes yang Berhasil
Kualitas Utama: Pastikan beras organik yang Anda tawarkan adalah berkualitas tinggi. Ini bukan hanya tentang label organik, tetapi juga tentang rasa, tekstur, dan konsistensi produk Anda. Pelanggan harus merasa bahwa mereka mendapatkan nilai sejati dari produk Anda.
Edukasi Pelanggan: Edukasi adalah kunci. Sediakan informasi yang jelas tentang manfaat beras organik bagi penderita diabetes. Buat artikel informatif di situs web Anda, bagikan resep sehat, dan ajarkan pelanggan bagaimana memasukkan beras organik dalam pola makan mereka.
Jaringan Lokal: Bangun hubungan dengan komunitas lokal, terutama kelompok yang peduli akan kesehatan dan diet. Ini bisa melibatkan klinik kesehatan, kelompok dukungan diabetes, atau toko makanan sehat.
Kemasan yang Menarik: Kemasan yang menarik dan informatif adalah aset berharga dalam bisnis ini. Pastikan label produk Anda mencantumkan keuntungan bagi penderita diabetes dan betapa ramah lingkungan produk Anda.
Layanan Pelanggan yang Baik: Berikan layanan pelanggan yang luar biasa. Ini termasuk respons yang cepat terhadap pertanyaan, pengiriman yang tepat waktu, dan kemudahan pengembalian. Pelanggan yang puas adalah pelanggan yang kembali.
Mendukung Kesehatan dengan Beras Organik untuk Diabetes
Bisnis beras organik untuk diabetes bukan hanya tentang meraih keuntungan finansial. Ini adalah perjalanan yang bermakna dalam membantu orang menjalani kehidupan yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Dengan menggabungkan kualitas produk, pendidikan pelanggan, dan komitmen terhadap nilai-nilai kesehatan dan lingkungan, bisnis ini tidak hanya menciptakan bisnis yang sukses, tetapi juga merangkul tanggung jawab sosial yang penting dalam masyarakat yang semakin sadar akan kesehatan.
4 notes · View notes
intansyarivv · 1 year ago
Text
PENDIDIKAN INKLUSI DI MAN INSAN CENDEKIA BENGKULU TENGAH
Oleh: Qarin Auliani, Intan Syariva, dan Nadhifa Dinda Wideary
Pendidikan Inklusi adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya. Pendidikan Inklusi memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anak untuk mendapat pendidikan tanpa memandang kondisi anak. Hal ini memungkinkan peserta didik berkebutuhan khusus bersekolah di sekolah reguler. Seperti yang kita ketahui, Anak berkebutuhan khusus (ABK) disarankan untuk menempuh Pendidikan di sekolah khusus seperti Sekolah Luar Biasa (SLB). Masyarakat Indonesia salah besar dalam menggambarkan seseorang yang berkebutuhan khusus (ABK) banyak dari masyarakat yang mengira ABK hanya sebatas anak yang memiliki cacat fisik pada dirinya. Sedangkan anak berkebutuhan khusus juga termasuk anak yang lambat dalam menerima ilmu dan memiliki bakat yang istimewa dalam bidang tertentu.
Untuk masuk di MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah, calon siswa/siswi harus menjalankan beberapa test yang diketahui test itu berbasis nasional sehingga banyak sekali pesaing untuk lolos. Di dalam test tersebut banyak pelajaran yang di testkan baik pelajaran umum maupun agama belum lagi saat pengerjaanya diberikan waktu yang tidak lama. Namun berbeda di tahun 2023 ini karena test yang disajikan hanyalah tentang pelajaran umum saja sehingga banyak siswa/siswi yang lolos seleksi berasal dari SMP Negeri, berbeda sekali dengan tahun sebelumnya dimana banyak yang berasal dari sekolah-sekolah islam seperti Mts, SMPIT, Pondok Pesantren, dan sekolah islam lainnya. Ditahun ini untuk pertama kalinya, MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah menerima siswa yang cukup unik dikarenakan ia adalah seseorang yang ahli dalam matematika, ia dapat menyelesaikan soal-soal matematika dengan perhitungannya yang kadang tidak terfokus pada rumus. Namun disamping itu, ia adalah seseorang yang berkebutuhan khusus, siswa tersebut memiliki daya tangkap yang lambat dalam pelajaran juga dalam bersosialisasi sehari-hari, siswa tersebut butuh penjelasan berkali-kali pada mata pelajaran lainnya. sehingga, membuat siswa-siswi lainnya terganggu karena guru yang menjelaskan hanya terfokus pada siswa tersebut.
Kami berargumen bahwa MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah belum siap dalam menjalankan Pendidikan inklusi untuk anak berkebutuhan khusus, seperti yang telah disampaikan sebelumnya dengan adanya anak berkebutuhan khusus ini, kegiatan belajar mengajar terganggu, juga focus siswa-siswi dalam memperhatikan pelajaran teralihkan. Sebaiknya, menyekolahkan siswa tersebut pada sekolah luar biasa (khusus) adalah alternatif yang baik dari pada merugikan atau menganggu kualitas siswa-siswi yang lainnya.
Jadi kesimpulan dari argument kami ialah, MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah belum siap dalam menjalankan Pendidikan inklusi ini, baik dari kesiapan guru maupun siswa-siswi lainnya. Tes untuk masuk MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah selanjutnya harus direvisi sehingga untuk kedepannya tidak terulang kembali kejadian ini seperti dimunculkannya tes wawancara, setelah itu pihak sekolah mencari informasi tentang calon siswa/siswi. Jika kedepannya Man Insan Cendekia Bengkulu Tengah sudah siap untuk menjalankan Pendidikan inklusi sebaiknya pihak sekolah menambah tenaga kerja yang bisa atau sudah berpengalaman dalam mendidik anak yang berkebutuhan khusus.  Selain itu, dari sisi orang tua anak itu sendiri, mereka seharusnya sadar dan mengetahui kondisi anaknya apakah layak dan tidaknya anak tersebut bersekolah di sekolah umum.
#MANINSANCENDEKIABENGKULUTENGAH
5 notes · View notes
qarinauliani · 1 year ago
Text
PENDIDIKAN INKLUSI DI MAN INSAN CENDEKIA BENGKULU TENGAH
Oleh: Qarin Auliani, Intan Syariva, dan Nadhifa Dinda Wideary
Pendidikan Inklusi adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya. Pendidikan Inklusi memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anak untuk mendapat pendidikan tanpa memandang kondisi anak. Hal ini memungkinkan peserta didik berkebutuhan khusus bersekolah di sekolah reguler. Seperti yang kita ketahui, Anak berkebutuhan khusus (ABK) disarankan untuk menempuh Pendidikan di sekolah khusus seperti Sekolah Luar Biasa (SLB). Masyarakat Indonesia salah besar dalam menggambarkan seseorang yang berkebutuhan khusus (ABK) banyak dari masyarakat yang mengira ABK hanya sebatas anak yang memiliki cacat fisik pada dirinya. Sedangkan anak berkebutuhan khusus juga termasuk anak yang lambat dalam menerima ilmu dan memiliki bakat yang istimewa dalam bidang tertentu.
Untuk masuk di MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah, calon siswa/siswi harus menjalankan beberapa test yang diketahui test itu berbasis nasional sehingga banyak sekali pesaing untuk lolos. Di dalam test tersebut banyak pelajaran yang di testkan baik pelajaran umum maupun agama belum lagi saat pengerjaanya diberikan waktu yang tidak lama. Namun berbeda di tahun 2023 ini karena test yang disajikan hanyalah tentang pelajaran umum saja sehingga banyak siswa/siswi yang lolos seleksi berasal dari SMP Negeri, berbeda sekali dengan tahun sebelumnya dimana banyak yang berasal dari sekolah-sekolah islam seperti Mts, SMPIT, Pondok Pesantren, dan sekolah islam lainnya. Ditahun ini untuk pertama kalinya, MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah menerima siswa yang cukup unik dikarenakan ia adalah seseorang yang ahli dalam matematika, ia dapat menyelesaikan soal-soal matematika dengan perhitungannya yang kadang tidak terfokus pada rumus. Namun disamping itu, ia adalah seseorang yang berkebutuhan khusus, siswa tersebut memiliki daya tangkap yang lambat dalam pelajaran juga dalam bersosialisasi sehari-hari, siswa tersebut butuh penjelasan berkali-kali pada mata pelajaran lainnya. sehingga, membuat siswa-siswi lainnya terganggu karena guru yang menjelaskan hanya terfokus pada siswa tersebut.
Kami berargumen bahwa MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah belum siap dalam menjalankan Pendidikan inklusi untuk anak berkebutuhan khusus, seperti yang telah disampaikan sebelumnya dengan adanya anak berkebutuhan khusus ini, kegiatan belajar mengajar terganggu, juga focus siswa-siswi dalam memperhatikan pelajaran teralihkan. Sebaiknya, menyekolahkan siswa tersebut pada sekolah luar biasa (khusus) adalah alternatif yang baik dari pada merugikan atau menganggu kualitas siswa-siswi yang lainnya.
Jadi kesimpulan dari argument kami ialah, MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah belum siap dalam menjalankan Pendidikan inklusi ini, baik dari kesiapan guru maupun siswa-siswi lainnya. Tes untuk masuk MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah selanjutnya harus direvisi sehingga untuk kedepannya tidak terulang kembali kejadian ini seperti dimunculkannya tes wawancara, setelah itu pihak sekolah mencari informasi tentang calon siswa/siswi. Jika kedepannya Man Insan Cendekia Bengkulu Tengah sudah siap untuk menjalankan Pendidikan inklusi sebaiknya pihak sekolah menambah tenaga kerja yang bisa atau sudah berpengalaman dalam mendidik anak yang berkebutuhan khusus.  Selain itu, dari sisi orang tua anak itu sendiri, mereka seharusnya sadar dan mengetahui kondisi anaknya apakah layak dan tidaknya anak tersebut bersekolah di sekolah umum.
5 notes · View notes
nadhifaadw · 1 year ago
Text
BISAKAH MAN INSAN CENDEKIA MENERAPKAN PENDIDIKAN INKULSI?
Oleh: Qarin Auliani, Intan Syariva, dan Nadhifa Dinda Wideary
Pendidikan Inklusi adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya. Pendidikan Inklusi memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anak untuk mendapat pendidikan tanpa memandang kondisi anak. Hal ini memungkinkan peserta didik berkebutuhan khusus bersekolah di sekolah reguler. Seperti yang kita ketahui, Anak berkebutuhan khusus (ABK) disarankan untuk menempuh Pendidikan di sekolah khusus seperti Sekolah Luar Biasa (SLB). Masyarakat Indonesia salah besar dalam menggambarkan seseorang yang berkebutuhan khusus (ABK) banyak dari masyarakat yang mengira ABK hanya sebatas anak yang memiliki cacat fisik pada dirinya. Sedangkan anak berkebutuhan khusus juga termasuk anak yang lambat dalam menerima ilmu dan memiliki bakat yang istimewa dalam bidang tertentu.
Untuk masuk di MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah, calon siswa/siswi harus menjalankan beberapa test yang diketahui test itu berbasis nasional sehingga banyak sekali pesaing untuk lolos. Di dalam test tersebut banyak pelajaran yang di testkan baik pelajaran umum maupun agama belum lagi saat pengerjaanya diberikan waktu yang tidak lama. Namun berbeda di tahun 2023 ini karena test yang disajikan hanyalah tentang pelajaran umum saja sehingga banyak siswa/siswi yang lolos seleksi berasal dari SMP Negeri, berbeda sekali dengan tahun sebelumnya dimana banyak yang berasal dari sekolah-sekolah islam seperti Mts, SMPIT, Pondok Pesantren, dan sekolah islam lainnya. Ditahun ini untuk pertama kalinya, MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah menerima siswa yang cukup unik dikarenakan ia adalah seseorang yang ahli dalam matematika, ia dapat menyelesaikan soal-soal matematika dengan perhitungannya yang kadang tidak terfokus pada rumus. Namun disamping itu, ia adalah seseorang yang berkebutuhan khusus, siswa tersebut memiliki daya tangkap yang lambat dalam pelajaran juga dalam bersosialisasi sehari-hari, siswa tersebut butuh penjelasan berkali-kali pada mata pelajaran lainnya. sehingga, membuat siswa-siswi lainnya terganggu karena guru yang menjelaskan hanya terfokus pada siswa tersebut.
Kami berargumen bahwa MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah belum siap dalam menjalankan Pendidikan inklusi untuk anak berkebutuhan khusus, seperti yang telah disampaikan sebelumnya dengan adanya anak berkebutuhan khusus ini, kegiatan belajar mengajar terganggu, juga focus siswa-siswi dalam memperhatikan pelajaran teralihkan. Sebaiknya, menyekolahkan siswa tersebut pada sekolah luar biasa (khusus) adalah alternatif yang baik dari pada merugikan atau menganggu kualitas siswa-siswi yang lainnya.
Jadi kesimpulan dari argument kami ialah, MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah belum siap dalam menjalankan Pendidikan inklusi ini, baik dari kesiapan guru maupun siswa-siswi lainnya. Tes untuk masuk MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah selanjutnya harus direvisi sehingga untuk kedepannya tidak terulang kembali kejadian ini seperti dimunculkannya tes wawancara, setelah itu pihak sekolah mencari informasi tentang calon siswa/siswi. Jika kedepannya Man Insan Cendekia Bengkulu Tengah sudah siap untuk menjalankan Pendidikan inklusi sebaiknya pihak sekolah menambah tenaga kerja yang bisa atau sudah berpengalaman dalam mendidik anak yang berkebutuhan khusus.  Selain itu, dari sisi orang tua anak itu sendiri, mereka seharusnya sadar dan mengetahui kondisi anaknya apakah layak dan tidaknya anak tersebut bersekolah di sekolah.
5 notes · View notes
redmikabar · 19 hours ago
Text
Kemiskinan, Kesulitan Ekonomi, dan Prostitusi Murah: Sebuah Tempat transaksi kepuasan paling murah yang bisa anda temui
Tumblr media
Kemiskinan, Kesulitan Ekonomi, dan Prostitusi Murah: Sebuah Pandangan Sosial yang Mengkhawatirkan
Kemiskinan dan kesulitan ekonomi adalah dua faktor yang sangat erat kaitannya dengan banyak masalah sosial yang sering kali tidak terlihat jelas oleh masyarakat luas. Salah satu dampak yang semakin berkembang adalah meningkatnya prostitusi murah dan ilegal. Meskipun prostitusi sering kali dipandang dengan pandangan moral yang tajam, pada kenyataannya, banyak individu yang terpaksa terlibat dalam industri ini karena keterbatasan ekonomi dan kurangnya akses ke pilihan hidup yang lebih baik.
Kemiskinan: Akar Masalah yang Mendalam
Kemiskinan bukan hanya masalah kekurangan materi, tetapi juga kekurangan kesempatan—terutama dalam hal pendidikan, pekerjaan, dan akses terhadap layanan dasar. Di banyak negara berkembang atau bahkan di wilayah tertentu di negara maju, masyarakat yang hidup dalam kemiskinan sering kali tidak memiliki sumber daya untuk bertahan hidup tanpa terjebak dalam siklus ekonomi yang merugikan.
Bagi banyak perempuan dan bahkan laki-laki, prostitusi menjadi pilihan yang tampaknya paling cepat untuk mendapatkan uang, meskipun dengan konsekuensi sosial dan fisik yang berat. Dalam banyak kasus, mereka yang terlibat dalam prostitusi seringkali tidak memiliki pilihan lain untuk bertahan hidup atau menyokong keluarga mereka. Mereka terpaksa menjajakan diri karena keterbatasan dalam mendapatkan pekerjaan yang lebih layak atau karena pendidikan yang tidak memadai.
Prostitusi Murah dan Illegal: Solusi Palsu yang Menjerat
Prostitusi murah dan ilegal muncul di banyak tempat sebagai akibat langsung dari kondisi ekonomi yang buruk. Di beberapa wilayah, terutama di pinggiran kota atau daerah kumuh, prostitusi sering kali dianggap sebagai "alternatif" yang lebih cepat daripada pekerjaan lain yang tidak tersedia. Para pelaku prostitusi, terutama perempuan muda, seringkali menawarkan jasanya dengan harga yang sangat rendah, berharap dapat menarik perhatian pria yang mencari layanan dengan biaya rendah.
Namun, prostitusi murah sering kali berisiko tinggi, baik bagi pelaku maupun pelanggan. Industri ini, yang sebagian besar berlangsung di bawah tanah, tidak hanya rentan terhadap eksploitasi, tetapi juga seringkali mengarah pada kekerasan fisik, penyakit menular, dan penyalahgunaan obat-obatan. Pekerja seks yang terjebak dalam sistem ini sering kali berada di luar jangkauan perlindungan hukum, dengan sedikit atau tanpa akses ke bantuan sosial.
Selain itu, prostitusi ilegal juga berkontribusi pada masalah yang lebih besar, seperti perdagangan manusia. Banyak individu yang terjebak dalam jaringan prostitusi tidak pernah memilih jalan ini secara sukarela, melainkan dipaksa atau diperdagangkan oleh pihak ketiga yang memanfaatkan kerentanannya.
Faktor Sosial dan Budaya yang Memperburuk Situasi
Selain faktor ekonomi, faktor sosial dan budaya juga memainkan peran besar dalam mempertahankan kondisi ini. Dalam beberapa masyarakat, prostitusi masih dianggap sebagai sesuatu yang tabu, dan pekerja seks sering kali dipandang dengan stigma sosial yang kuat. Hal ini membuat mereka lebih sulit untuk mencari bantuan atau mendekati lembaga sosial yang bisa menawarkan solusi alternatif.
Ketidaksetaraan gender juga memperburuk keadaan. Banyak perempuan yang terperangkap dalam prostitusi murah karena mereka memiliki lebih sedikit peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang setara atau diperlakukan secara adil di pasar tenaga kerja. Ketika akses terhadap pekerjaan yang adil sangat terbatas, prostitusi menjadi salah satu pilihan yang lebih terlihat, meskipun dengan harga diri yang seringkali terkikis.
Menghadapi Tantangan: Perlu Upaya Kolaboratif
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya kolaboratif dari berbagai pihak. Pemerintah perlu mengimplementasikan kebijakan ekonomi yang mendukung pemberdayaan masyarakat miskin, menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan yang adil, serta memberikan akses pendidikan yang lebih luas. Program-program pelatihan keterampilan yang dapat membantu orang-orang keluar dari kemiskinan juga sangat penting.
Selain itu, penyuluhan tentang bahaya prostitusi, perdagangan manusia, dan eksploitasi harus dilakukan secara intensif. Masyarakat juga perlu bekerja untuk menghapuskan stigma terhadap pekerja seks dan memberikan mereka akses ke perlindungan hukum dan bantuan kesehatan.
Yang tak kalah penting adalah penguatan kebijakan yang menargetkan para pihak ketiga yang memanfaatkan situasi ini—seperti para pelaku perdagangan manusia dan pemilik tempat-tempat prostitusi ilegal. Hukum yang lebih ketat dan penegakan yang lebih efektif dapat membantu mencegah eksploitasi dan memberikan perlindungan bagi mereka yang terperangkap dalam industri ini.
Kesimpulan: Membangun Masa Depan yang Lebih Baik
Masalah kemiskinan dan prostitusi murah adalah masalah yang saling terkait dan memerlukan solusi yang menyeluruh. Upaya untuk mengurangi prostitusi ilegal harus dimulai dengan pemberantasan akar penyebabnya—kemiskinan, ketidaksetaraan ekonomi, dan kesulitan dalam mengakses kesempatan yang layak. Hanya dengan solusi yang berfokus pada pemberdayaan individu, peningkatan akses pendidikan, serta perlindungan hukum yang kuat, kita dapat mencegah fenomena ini terus berkembang dan menciptakan masyarakat yang lebih adil dan setara bagi semua.
0 notes
gadaibpkbtercepat · 7 days ago
Text
0877-1883-3010, Gadai BPKB Mobil Ayla di Bekasi
Gadai BPKB Mobil Ayla di Bekasi: Solusi Cepat dan Aman untuk Mendapatkan Dana Tunai. Ketika membutuhkan dana mendesak, banyak orang yang mencari berbagai solusi finansial untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Salah satu cara yang sering dipilih adalah dengan melakukan gadai BPKB mobil Ayla di Bekasi. Gadai BPKB merupakan alternatif yang cepat dan aman untuk mendapatkan dana tunai dengan jaminan mobil sebagai agunan. Terlebih lagi, bagi pemilik mobil Ayla yang ingin menggunakan kendaraan mereka sebagai jaminan, ini bisa menjadi pilihan yang sangat tepat.
Tumblr media
Mengapa Memilih Gadai BPKB Mobil Ayla di Bekasi? Mobil Ayla, yang dikenal sebagai kendaraan hemat bahan bakar dengan harga yang terjangkau, menjadi pilihan banyak orang. Bagi Anda yang memiliki mobil Ayla dan membutuhkan dana cepat, gadai BPKB mobil di Bekasi bisa menjadi solusi yang sangat bermanfaat. Dalam proses gadai ini, Anda hanya perlu menyerahkan BPKB mobil sebagai agunan tanpa harus menyerahkan mobil secara fisik. Dengan gadai BPKB mobil Ayla di Bekasi, Anda tetap bisa menggunakan mobil untuk kebutuhan sehari-hari, sementara mendapatkan pinjaman tunai yang bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti biaya pendidikan, renovasi rumah, modal usaha, atau bahkan biaya pengobatan. Keuntungan Gadai BPKB Mobil Ayla
Proses Cepat dan Mudah Salah satu keuntungan utama dari gadai BPKB mobil adalah proses yang cepat dan sederhana. Anda hanya perlu menyerahkan BPKB mobil Ayla Anda sebagai agunan dan melengkapi beberapa dokumen penting, seperti identitas diri dan STNK kendaraan. Dalam waktu singkat, dana tunai bisa cair dan Anda bisa menggunakannya sesuai kebutuhan.
Tersedia Pilihan Tenor yang Fleksibel Banyak perusahaan pembiayaan yang menawarkan tenor yang fleksibel, mulai dari beberapa bulan hingga beberapa tahun. Anda bisa memilih tenor yang sesuai dengan kemampuan finansial Anda, sehingga cicilan tetap terjangkau.
Bunga yang Kompetitif Dibandingkan dengan jenis pinjaman lainnya, gadai BPKB mobil Ayla di Bekasi menawarkan bunga yang lebih rendah. Anda tidak perlu khawatir akan beban bunga yang tinggi, karena bunga pada pinjaman gadai biasanya lebih bersaing dibandingkan dengan pinjaman tanpa agunan.
Tidak Perlu Menyerahkan Mobil Salah satu aspek menarik dari gadai BPKB adalah Anda masih dapat menggunakan mobil Anda selama masa pinjaman. Jadi, meskipun mobil Anda dijadikan jaminan, Anda tetap bisa menggunakannya untuk kebutuhan sehari-hari.
Proses yang Transparan Setiap perusahaan pembiayaan yang menawarkan gadai BPKB mobil Ayla di Bekasi umumnya memiliki proses yang transparan dan mudah dipahami. Anda akan diberitahukan dengan jelas mengenai jumlah pinjaman yang dapat diterima, bunga, serta biaya administrasi lainnya. Persyaratan untuk Gadai BPKB Mobil Ayla di Bekasi Sebagai pemilik mobil Ayla yang ingin mengajukan gadai BPKB mobil di Bekasi, Anda perlu memenuhi beberapa persyaratan dasar. Persyaratan tersebut umumnya meliputi:
BPKB Mobil Ayla yang Sah dan Tidak Bermasalah Pastikan bahwa BPKB mobil Ayla Anda adalah asli, tidak sedang dalam sengketa, atau terlibat dalam kasus hukum.
STNK dan Surat-surat Mobil Lainnya Selain BPKB, Anda juga perlu menyediakan fotokopi STNK kendaraan sebagai bukti kepemilikan yang sah.
Identitas Diri Anda harus menunjukkan identitas diri yang sah, seperti KTP yang masih berlaku.
Mobil dalam Kondisi Baik Mobil Ayla yang dijaminkan juga harus dalam kondisi fisik yang baik, meskipun ada beberapa lembaga pembiayaan yang menerima mobil dalam kondisi bekas dengan beberapa catatan. Mengapa Memilih Gadai BPKB di Bekasi? Bekasi adalah salah satu kota yang memiliki banyak lembaga pembiayaan yang menawarkan gadai BPKB mobil Ayla. Keberagaman layanan serta persaingan harga bunga yang ketat membuat Anda memiliki banyak pilihan untuk mencari yang terbaik. Selain itu, lokasi yang strategis di dekat Jakarta menjadikan Bekasi pilihan yang tepat bagi masyarakat yang membutuhkan pinjaman dengan cepat. Jadi, jika Anda membutuhkan dana cepat tanpa harus kehilangan kendaraan Anda, gadai BPKB mobil Ayla di Bekasi adalah solusi yang tepat. Dengan syarat yang mudah dan proses yang cepat, Anda bisa mendapatkan dana tunai yang Anda butuhkan hanya dalam beberapa langkah. Hubungi Kami untuk Gadai BPKB Mobil Ayla di Bekasi Jika Anda tertarik untuk melakukan gadai BPKB mobil Ayla di Bekasi, kami siap membantu Anda dengan layanan yang cepat, aman, dan terpercaya. Jangan ragu untuk menghubungi kami untuk informasi lebih lanjut atau untuk memulai proses pengajuan pinjaman. Gadai BPKB Bekasi Telp/WA: 0877-1883-3010 Telp/WA: 0877-1883-3010 Website: https://sahabatadira.com Segera ajukan gadai BPKB mobil Ayla Anda dan dapatkan dana tunai yang Anda butuhkan dengan mudah dan cepat!
0 notes
dinda-aulia285 · 11 days ago
Text
Gen Z dan Milenial Rawan Terjerat Pinjaman Online
Tumblr media
Gen Z dan Milenial: Rawan Terjerat Pinjaman Online (Pinjol).
Generasi Z dan milenial merupakan kelompok demografi yang mendominasi populasi usia produktif saat ini. Kemajuan teknologi finansial (fintech) memberikan akses mudah terhadap layanan keuangan, termasuk pinjaman online (pinjol). Namun, kemudahan ini juga memunculkan tantangan berupa risiko keuangan, terutama jeratan utang yang sulit diselesaikan. Artikel ini bertujuan untuk membahas faktor-faktor penyebab Gen Z dan milenial rentan terjerat pinjol, dampak yang ditimbulkan, serta solusi untuk mengurangi risiko ini.
Perkembangan teknologi digital telah mengubah cara masyarakat mengakses layanan keuangan. Pinjaman online menjadi salah satu inovasi fintech yang menawarkan proses cepat dan mudah tanpa memerlukan jaminan. Namun, tren ini menunjukkan fenomena meningkatnya kasus masyarakat, khususnya generasi muda seperti Gen Z dan milenial, yang terjerat utang akibat pinjol.Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan peningkatan signifikan jumlah pengguna pinjol dari kalangan usia produktif. Faktor utama yang mendukung kerentanan ini adalah literasi keuangan yang rendah, gaya hidup konsumtif, serta daya tarik promosi pinjol yang agresif.
1.Faktor Penyebab
1.1 Literasi Keuangan yang Rendah
Generasi muda sering kali kurang memahami konsekuensi dari pinjaman online, termasuk bunga tinggi dan biaya tambahan lainnya. Hal ini membuat mereka cenderung meminjam tanpa mempertimbangkan kemampuan membayar.
1.2 Gaya Hidup Konsumtif
Tekanan sosial dan pengaruh media sosial mendorong Gen Z dan milenial untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup, seperti membeli barang mewah atau bepergian, meskipun pendapatan mereka terbatas. Pinjol menjadi solusi cepat untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
1.3 Kemudahan Akses Teknologi
Kemajuan teknologi memungkinkan siapa saja mengajukan pinjaman hanya dengan ponsel dan KTP. Proses ini sering kali tidak memerlukan verifikasi ketat, sehingga meningkatkan risiko penyalahgunaan.
1.4 Kurangnya Regulasi yang Efektif
Meskipun pemerintah telah mengatur dan mengawasi platform pinjol legal, maraknya pinjol ilegal dengan praktik yang tidak transparan semakin memperburuk situasi.
2.Dampak Terjerat Pinjol
2.1. Beban Keuangan
Pinjol sering kali menawarkan bunga tinggi, yang mengakibatkan total utang yang membengkak dalam waktu singkat. Banyak individu akhirnya mengalami gagal bayar.
2.2. Stres dan Masalah Kesehatan Mental
Tekanan dari penagihan agresif, baik dari pinjol legal maupun ilegal, menyebabkan stres berat, kecemasan, dan bahkan depresi.
2.3. Konsekuensi Sosial
Beberapa pinjol ilegal menggunakan metode penagihan yang merugikan, seperti penyebaran data pribadi, yang berpotensi merusak reputasi individu di masyarakat.
3.Solusi
3.1. Peningkatan Literasi Keuangan
Pemerintah, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat perlu berperan aktif dalam memberikan edukasi tentang manajemen keuangan dan risiko pinjol.
3.2. Penguatan Regulasi
Otoritas terkait harus meningkatkan pengawasan terhadap platform pinjol legal dan memberantas pinjol ilegal.
3.3. Promosi Gaya Hidup Sederhana
Kampanye kesadaran untuk mendorong generasi muda mengadopsi gaya hidup sederhana dan bijak dalam mengelola keuangan dapat menjadi langkah preventif.
3.4. Pemanfaatan Teknologi Positif
Penggunaan aplikasi atau platform yang membantu manajemen keuangan pribadi dapat memberikan alternatif yang lebih sehat dibandingkan memanfaatkan pinjol.
Kesimpulan
Kemajuan teknologi finansial memang memberikan kemudahan, tetapi juga menimbulkan tantangan, terutama bagi Gen Z dan milenial. Literasi keuangan yang rendah, gaya hidup konsumtif, serta maraknya pinjol ilegal membuat kelompok ini rentan terjerat utang. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk menciptakan ekosistem keuangan yang sehat dan melindungi generasi muda dari jeratan pinjol.
Dinda Aulia
Prodi Akuntansi
Institut Bisnis Muhammadiyah Bekasi
0 notes
gadaibpkbonline · 12 days ago
Text
0877-1883-3010, Gadai BPKB Motor Atas Nama Orang Tua di Bekasi
Gadai BPKB Motor Atas Nama Orang Tua di Bekasi: Solusi Cepat dan Mudah untuk Kebutuhan Finansial Anda. Di tengah kebutuhan yang mendesak, banyak orang yang mencari solusi cepat untuk mendapatkan dana tunai. Salah satu cara yang cukup populer adalah dengan menggadaikan BPKB motor. Namun, banyak yang belum tahu bahwa gadai BPKB motor atas nama orang tua di Bekasi juga bisa menjadi alternatif yang mudah dan cepat. Gadai BPKB motor menawarkan berbagai keuntungan, terutama bagi Anda yang membutuhkan dana dengan cara yang tidak rumit dan cepat.
Tumblr media
Mengapa Gadai BPKB Motor Atas Nama Orang Tua di Bekasi? Gadai BPKB motor merupakan salah satu cara yang aman dan efisien untuk mendapatkan pinjaman tunai. Prosesnya mudah, dan motor yang Anda miliki bisa menjadi jaminan untuk memperoleh dana yang dibutuhkan. Gadai BPKB motor atas nama orang tua di Bekasi sangat menguntungkan karena Anda bisa menggunakan motor yang terdaftar atas nama orang tua, sementara proses pengajuan dan pencairan dana relatif lebih cepat dibandingkan dengan pinjaman konvensional. Ada beberapa alasan mengapa gadai BPKB motor menjadi pilihan yang tepat, di antaranya:
Proses Cepat dan Mudah Proses gadai BPKB motor relatif cepat dan tidak memerlukan banyak dokumen yang rumit. Anda hanya perlu membawa BPKB motor, identitas diri, dan beberapa dokumen lainnya untuk memulai prosesnya. Dalam waktu singkat, dana yang Anda butuhkan bisa cair.
Pinjaman Tanpa Jaminan Lain Dengan menggadaikan BPKB motor, Anda tidak perlu memberikan jaminan lain selain motor tersebut. Hal ini membuat prosesnya lebih praktis dan tanpa ribet.
Pinjaman Dengan Bunga Terjangkau Gadai BPKB motor memiliki bunga yang cenderung lebih rendah dibandingkan dengan pinjaman tanpa jaminan. Hal ini memberikan keuntungan lebih bagi Anda yang membutuhkan pinjaman dalam jumlah besar namun tetap ingin mengatur keuangan dengan bijak.
Fleksibilitas dalam Penggunaan Dana Dana yang didapat dari gadai BPKB motor bisa digunakan untuk berbagai keperluan, seperti biaya pendidikan, renovasi rumah, kebutuhan medis, atau untuk bisnis. Anda memiliki fleksibilitas dalam penggunaan dana tersebut.
BPKB Motor Tetap Bisa Digunakan Meskipun BPKB motor Anda dijadikan jaminan, motor tersebut tetap bisa digunakan selama masa pinjaman. Hal ini sangat memudahkan jika Anda membutuhkan kendaraan tersebut dalam aktivitas sehari-hari. Proses Gadai BPKB Motor Atas Nama Orang Tua di Bekasi Proses untuk menggadaikan BPKB motor atas nama orang tua di Bekasi sangat mudah. Anda hanya perlu mengikuti beberapa langkah sederhana untuk mendapatkan dana tunai yang Anda butuhkan:
Pilih Lembaga Gadai yang Terpercaya Langkah pertama adalah memilih lembaga gadai yang sudah terpercaya dan memiliki reputasi baik. Pastikan lembaga tersebut memiliki izin resmi dan menawarkan bunga yang wajar.
Persiapkan Dokumen-Dokumen yang Dibutuhkan Anda perlu menyiapkan BPKB motor, KTP, dan dokumen pendukung lainnya. Jika BPKB motor atas nama orang tua, Anda perlu melampirkan surat kuasa atau izin dari orang tua untuk menggadaikan motor tersebut.
Ajukan Permohonan Gadai Setelah dokumen lengkap, ajukan permohonan gadai BPKB motor ke lembaga gadai yang telah Anda pilih. Proses ini biasanya cukup cepat dan bisa dilakukan secara online atau langsung di kantor lembaga tersebut.
Penilaian dan Pencairan Dana Setelah pengajuan, lembaga gadai akan melakukan penilaian terhadap BPKB motor yang Anda ajukan. Setelah proses ini selesai, dana pinjaman akan segera dicairkan ke rekening Anda. Keuntungan Gadai BPKB Motor Atas Nama Orang Tua di Bekasi Menggadaikan BPKB motor atas nama orang tua memberikan keuntungan tersendiri. Selain proses yang mudah, ada beberapa keuntungan lainnya: • Tidak Perlu Memiliki Kartu Kredit atau Slip Gaji Gadai BPKB motor tidak memerlukan kartu kredit atau slip gaji sebagai syarat pengajuan. Cukup dengan BPKB motor dan dokumen pendukung lainnya, Anda sudah bisa mengajukan pinjaman. • Pinjaman yang Bisa Sesuai Kebutuhan Jumlah pinjaman yang diberikan berdasarkan nilai kendaraan, sehingga Anda bisa mendapatkan pinjaman sesuai dengan nilai motor yang Anda ajukan. • BPKB Kembali Setelah Lunas Setelah masa pinjaman selesai dan Anda melunasi utangnya, BPKB motor akan kembali ke tangan Anda. Anda tidak perlu khawatir kehilangan kendaraan Anda selama masa pinjaman. Jika Anda sedang mencari cara mudah dan cepat untuk mendapatkan dana tunai, gadai BPKB motor atas nama orang tua di Bekasi bisa menjadi solusi terbaik. Segera ajukan gadai BPKB motor Anda dan dapatkan dana tunai yang Anda butuhkan dalam waktu singkat. Gadai BPKB Bekasi siap membantu Anda dengan proses yang mudah dan cepat. Hubungi kami untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Telp/WA: 0877-1883-3010 Telp/WA: 0877-1883-3010 Website: https://sahabatadira.com
0 notes