#Pemimpin
Explore tagged Tumblr posts
chillinaris · 2 months ago
Text
Tumblr media
Yang berbahaya hanyalah yang berdampak pada kita. Kalau tidak berdampak atau berpengaruh, seberat sebuas apapun tidak akan berarti apa-apa.
15 notes · View notes
inikumi · 10 months ago
Text
“Leaders/pemimpin” harus patut dicontoh, minimal tidak membicarakan kesalahan orang lain, minimal tidak memperkeruh suasana, minimal tidak bermuka dua.
Kalau team nya sudah melihat tanda-tanda diatas, bukan cuman tidak bisa dicontoh tapi juga hilang respect. Efeknya gimana?
“Memaksimalkan semua nya sendiri sampai udah ga perduli, ada atau ngga ada dia disitu”
18 notes · View notes
jalananrian · 4 months ago
Text
Hidup, Mereka yang memilih jalannya
Dalam sebuah perjalan singkat, banyak orang yg memilih jalannya. Ada mereka yg memilih jalan mengunjungi banyak tempat, bertemu banyak orang dan saling berbagi cerita kehidupan mereka. Ada juga tentang mereka yg menjalin kehidupan dengan tujuannya.
Cerita seorang pemuda dalam sebuah cerita, yg menginginkan puncak pengakuan dari orang lain. Namun dipertemukan dengan orang yg di puncak namun bukan dengan pengakuan namun dengan pembuktian.
Ada juga seorang Sakura, yg di pilih menjadi ketua kelas karena banyak harapan yg dititipkn oleh teman-temannya. Namun tidak sekedar menitipkannya, ada banyak dukungan dibelakangnya. Ada mereka yg siap menjadi wakilnya, ada juga mereka yg siap dengan dengan segala kemampuan yg mereka bisa.
Dalam artianku, ada tanggung jawab dengan berbagi bahu untuk mencapai dan menguatkanku posisi teman. Bukan sekedar menitipkannya lalu menghindarkan, apalagi hanya sekedar cari aman, sedangkan temannya selalu dalam kondisi yg tidak aman.
Menjadi refleksi, hidup memang tentang memilih jalan. Ada mereka yg mengambil jalan menitipkan harapan. Namun ada juga yg berusaha menjaga harapan dan mewujudkannya dnegan sebaik mungkin. Saling bahu membahu, ulur mengulurkan tangan dan kata magic "ada yg bisa kubantu", atau " Biar bagian ini serahkan padaku"...
Inspirasi : Wind Breaker
2 notes · View notes
matolawork · 5 months ago
Text
Arti Ulil Amri
Tumblr media
Suatu hari Nabi Muhammmad sallallahu ‘alaihi wasallam mengutus sekelompok pasukan dan mengangkat seorang pria dari kaum Anshar bernama ‘Abdullah bin Huzafah bin Qais sebagai pemimpin pasukan. Setelah itu, Nabi berpesan kepada sekelompok pasukan agar menaatinya sebagai pemimpin. Suatu ketika,  ‘Abdullah bin Huzafah bin Qais memarahi pasukannya dan berkata: ‘Bukankah Rasulullah telah berpesan kepada kalian agar menaati perintahku?’ tanya pria itu. Pasukan bergegas menjawab, ‘Benar.’ Kemudian Abdullah berkata, ‘Kumpulkan kayu bakar, nyalakan, lalu masuklah kalian ke dalam api!’ Setelah itu, pasukan segera mengumpulkan kayu bakar untuk menyalakan api. Sebelum melaksanakan perintah masuk ke dalam api, para pasukan berdiri dan saling memandang. Beberapa diantaranya berkata, ‘Kita mengikuti ajaran Nabi agar terbebas dari api (neraka). Lalu, haruskah kita masuk ke dalam api ini?’ Mereka berdebat cukup lama hingga api tersebut padam dan kemarahan Abdullah akhirnya mereda. Begitu sampai di Madinah, mereka menceritakan peristiwa tersebut kepada Nabi. Setelah itu, Nabi bersabda, "Andaikata mereka menceburkan diri ke dalam api, niscaya mereka tidak akan keluar darinya (neraka) sampai kapan pun. Sesungguhnya ketaatan kepada pemimpin itu hanya diwajibkan jika ia memerintahkan hal-hal yang baik.”
Kisah ini berkenaan dengan Hadits Imam Bukhari Nomor 4218 dan Hadits Imam Muslim Nomor 3416 yang menyatakan bahwa kisah ini merupakan asbabun nuzul dari QS. An-Nisaa' ayat 59 yang berbunyi:
Tumblr media
Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul serta ulil amri di antara kamu. Jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunahnya) jika kamu beriman kepada Allah dan hari Akhir. Yang demikian itu lebih baik (bagimu) dan lebih bagus akibatnya (di dunia dan di akhirat).
Dari sini kita dapat mengambil pelajaran bahwa:
Yang dimaksud ulil amri bukanlah pemimpin tertinggi tetapi pemimpin yang kita percayai. Menurut Abu al-’Ala’ al-Mubarakfuri dalam Tuhfadzu al-Ahwadzi: Syarah Sunan at-Tirmidzi (Dar al-Fikr, Beirut, III/207) bahwa secara harfiah, frasa ulil amri (uli al-amr) dan wali al-amr mempunyai konotasi yang sama, yaitu  al-hakim  (penguasa). Jika wali adalah bentuk  mufrad (tunggal) maka uli adalah jamak (plural). Namun demikian, kata  uli  bukan jamak dari kata  wali. Al-Quran menggunakan frasa  ulil amri dengan konotasi dzawi al-amr, yaitu orang-orang yang mempunyai (memegang) urusan, sebagaimana juga dikatakan Imam al-Bukhari dan Abu Ubaidah. Ini berbeda dengan frasa wali al-amr, yang hanya mempunyai satu makna harfiah, yaitu al-hakim (penguasa). Karena itu, frasa ulil amri bisa disebut  musytarak (mempunyai banyak makna). Sedangkan kata  minkum  berarti diantara kamu. Jadi ulil amri minkum berarti para pemimpin atau para penguasa diantara kamu. Maka dari itu, tidak mengherankan kalau Syeikh Rasyid Ridha mengatakan: Ulil-amri adalah Ahlul hilli wal-Aqdi yaitu orang-orang yang mendapat kepercayaan ummat. Mereka itu bisa terdiri dari tokoh masyarakat, ulama, panglima perang, dan para pemimpin kemaslatan umum termasuk para pemimpin ormas dan partai.
Hal ini jelas tergambar pada saat Umar bin Khattab yang merupakan salah satu tokoh masyarakat terpercaya pada saat itu mengatakan, “Tatkala Nabi saw mengucilkan para istrinya, aku masuk ke dalam masjid, tiba-tiba kulihat orang-orang melempar-lempar batu kerikil ke tanah seraya mengatakan Rasulullah telah menalak istri-istrinya, lalu aku berdiri tegak di pintu masjid dan kuserukan dengan sekuat suaraku bahwa Nabi tidak menalak istri-istrinya, kemudian turunlah ayat ini {QS. An-Nisaa’ ayat 83}, yang menyatakan: ‘Dan jika datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan dan ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Padahal seandainya mereka menyerahkannya kepada Rasul dan ulil amri diantara mereka tentulah orang-orang yang ingin menyelidiki duduk perkaranya akan dapat mengetahuinya dari mereka.’ Maka saya termasuk diantara orang-orang yang menyelidiki duduk perkaranya itu.”
Jika kita berbeda pendapat, maka kita harus mengembalikannya kepada tuntunan Al-Qur’an yang merupakan Firman Allah, serta Sunnah Rasul yang tertuang dalam Hadits Nabi Muhammad saw.
Banyak diantara kita berpandangan bahwa jika kita menuruti apa yang dilakukan ulil amri, maka kita terbebas dari dosa, sehingga jika ada perkataan dan tindakan yang salah dari ulil amri, maka ulil amri lah yang menanggung dosanya. Padahal Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
Tumblr media
Dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Dan jika seseorang yang dibebani berat dosanya memanggil (orang lain) untuk memikul bebannya itu tidak akan dipikulkan sedikit pun, meskipun (yang dipanggilnya itu) kaum kerabatnya. Sesungguhnya yang dapat engkau beri peringatan hanya orang-orang yang takut kepada (azab) Tuhannya (sekalipun) mereka tidak melihat-Nya dan mereka yang melaksanakan shalat. Dan barangsiapa menyucikan dirinya, sesungguhnya dia menyucikan diri untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan kepada Allah-lah tempat kembali. { QS. Fatir Ayat 18}
Allah menyuruh kita agar kita jangan asal mengikuti arahan para penguasa, sehingga laknat Allah menimpa kita! Firman Allah: “Mereka (penghuni neraka) berkata, "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menaati para pemimpin dan para pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar). Ya Tuhan kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan laknatlah mereka dengan laknat yang besar." {QS. Al Ahzab: 67-68}
Rasulullah pun pernah bersabda; “Dengarkanlah, apakah kalian telah mendengar bahwa sepeninggalku akan ada para pemimpin? Siapa yang masuk kepada mereka, lalu membenarkan kedustaan mereka dan menyokong kezaliman mereka, maka dia bukan golonganku, aku juga bukan golongannya. Dia juga tak akan menemuiku di telaga.” (HR. Tirmidzi, Nasai dan Al Hakim).
Maka dari itu, marilah menggunakan akal sehat kita dalam bersikap dan bertindak, agar kita dapat mengambil hikmah atau pelajaran yang diberikan Allah kepada kita, sebagaimana firman-Nya dalam QS. Al Baqarah ayat 269:
Tumblr media
Allah memberikan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat.
4 notes · View notes
ceritaksara · 2 years ago
Text
Mengatur frekuensi rasa
Sudah hampir genap satu periode ini aku menjadi sekretaris. Sebenarnya udah lama pengen cerita tapi selalu aja lupa hihi. Aku selalu bersyukur dari setiap cerita yang singgah dalam perjalanan ini, selalu ada hikmah yang aku dapat. Apalagi periode lalu ya? Banyak hal baru yang membentuk ku seperti ini.
"gimana mba proposal yang kemarin aku kirim?"
"nad, surat peminjaman udah?"
"Nad minta tolong koreksi ya lpj ini"
Kurang lebih begitu ruang chat ku yang penuh dengan pesan masuk perihal administrasi, belum lagi notifikasi grup grup departemen atau grup grup lainnya. Bahkan ga jarang pernah sampai 3 hari lebih aku ga balas chat mereka. Bukan aku tidak mau, tapi suka lupa:( ya karena ketumpuk chat lain dan sebagainya. Aku jadi tahu kenapa sekum dimanapun yang pernah aku temui itu suka slowres. Mungkin mereka sedang lelah karena terus menerus mengoreksi dan memilih mengambil nafas dulu hehe, atau ya memang benar benar sibuk. Intinya aku tau rasa penatnya seperti apa.
Kalau aku pribadi, jujur yang membuat aku terkadang mengulur waktu buat ngasih revisi itu karena aku harus menyiapkan tenaga, mental, untuk emosi sendiri ketika melihat mereka masih banyak salahnya. Haha, terdengar aneh ya. Dari situ akhirnya aku terus menerus belajar. "Bahwa, "Fa, tidak semua orang itu punya kapasitas yang sama, ada yang menangkapnya cepat, ada yang butuh proses. Toh, dulu kamu juga pernah direvisi, bahkan sekarang pun kamu tetep melakukan kesalahan" begitu kata ku.
Aku jadi selalu diingatkan untuk mengatur frekuensi rasa, baik rasa kesal, rasa sedih, atau perasaan perasaan lainnya.
Aku pernah lho, sampai memilih menangis melihat hasil kerja mereka yang tidak beres ketimbang harus marah marah ke mereka yang juga sama sama belajar seperti aku hehe.
Makanya untuk menyiasati aku harus menahan emosi, aku selalu bilang ke sekretaris sekretaris lainnya, kalau mau minta revisi boleh ketemuan sama aku. Jadi kalau ada revisi itu langsung aku sampaikan yang benar dan mereka jadi terlatih bisa. Dan aku bisa marah sepuasnya di depan mereka haha. Bukan marah beneran ya, tapi kasih ketegasan aja atas revisi revisi mereka.
Aku juga belajar tegas dan menaruh percaya kepada mereka,
Aku belajar untuk tegas, aku belajar untuk memberi keputusan yang tepat dan tegas untuk para sekretaris. Meskipun sepertinya aku masih terlihat memanjakan mereka huhu. Tapi at least aku tahu dan aku mau belajar seperti apa seharusnya aku. Aku tegas memberi revisi kepada mereka. Bukan malah "merasa iba" dan membantu merevisikan punya mereka. Jujur ini sulit sekali, apalagi aku yang terbiasa "susah percaya dengan orang" sampai sampai harus turun tangan membantu. Benar benar dilatih belajar percaya aku! Jadi intinya, profesionalitas ku masih on process. Maaf ya, aku pun sedang berusaha:)
Sepertinya kalau mau dijabarkan soal sebagai sekretaris bakal banyak banget, aku sambung dicerita lainnya ya!
Selamat dan semangat untuk selalu bertumbuh:))
7 notes · View notes
retorikadyf · 1 year ago
Text
Katanya Kader Dakwah Kok Mastatho'tum Diri Saja Rendah ?
Mastatho'tum kita itu terlalu rendah terlalu banyak keluh kesah dan keputusasaan dalam fikriyah dan jasmaniah padahal dalam perjuangan dakwah dan menebarkan kebermanfaatan Mastatho'tumnya itu saat ruh di ujung kerongkongan.
Mana yang katanya pengen bermanfaat? Mana yang katanya ingin memperjuangkan dakwah islam wabil khusus dalam politik islam? Kita adalah kader dakwah jangan cengeng, jangan baperan hadapi persoalan apapun dengan tauhid dan niat yang kuat karena kita sengaja di persulit agar kita terbentuk, sengaja kita diberikan rasa berat dan capek agar kita menjadi umat yang tangguh dan dirindukan oleh Rasulullah.
Siapa lagi yang akan meneruskan perjuangan Rasulullah dalam berdakwah kalo bukan kita? Seberapa sulit Rasulullah membangun peradaban dari politik dan negara kecil yastrib menjadi negara besar islamiyah tetapi kita tidak mau berjuang dalam politik dan kebermanfaatan umat, bayangkan dengan satu kebijakan politik mampu menghancurkan khilafah ustmani dan peradaban islamiyah. Mari teruskan warisan langkah dakwah dan kebermanfaatan , mari berlelah lillah di jalan Allah dan Rasulullah
Didi Yusup
7 Juni 2023
21.27 WIB RS PUSRI
6 notes · View notes
shofwankarim · 27 days ago
Text
Inmemoriam Uda Masfar Rasyid
Inmemoriam Uda Masfar Rasyid KiprahKitaOktober 12, 2024 Oleh Dr. H. Shofwan Karim Elhussein, MA Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Sumbar OPINI, kiprahkita.com – Sejak tahun 1969 di Padang Panjang, saya berkenalan dengan berbagai tokoh PII (Pelajar Islam Indonesia) Sumatera Barat.  Salah satu sosok yang paling berkesan dalam ingatan saya adalah Uda Masfar Rasyid.  Semasa hidupnya,…
0 notes
dinaandme · 1 month ago
Text
"Iri"
Bagai pakaian putih yang tercelup lumpur, dimana pemakainya memang senang melihat dan meloncat kesana kemari. Lumpur adalah noda. Lumpur dalam hati disebut penyakit. Dan butuh keikhlasan super ekstra dari iman untuk melunturkannya.
Lagi-lagi sosial media. Aplikasi itu adalah lokasi kedua untuk menyimpan memori menjadi suatu galeri yang dipublish dengan penonton yang terserah kita mau diperlihatkan ke siapa aja. Namun tidak hanya pemilik akun yang dapat menebar, tentu ia bisa melihat isi galeri terbuka orang lain. Rasa iri, noda itu terciprat. "Ya Allah, kenapa begini, kenapa begitu mereka. Sedangkan aku begini saja." Manusia memang lemah akan hal ini, namun disini lah iman dan derajat itu dipertanyakan. Akankah ia bertambah?
Seorang dengan iman dan islam tentu mengetahui keberadaan Al-Qur'an itu serius, dan sejarah Nabi Muhammad bukan karangan belaka. Mekah dan Masjid Nabawi dibangun megah dengan bukti sudut yang mengecap sisa kharisma sejarah islam. Allah itu nyata, wahai teman-teman sekalian. Allah bahkan tahu kamu sedang membaca tulisan ini. Ia tahu kamu gundah, iri, dan berbagai sisi negatif yang kamu tahu sebaiknya itu tidak harusnya diluapkan.
Alhamdulillah.
Alhamdulillah diri ini telah diberi rasa seperti itu. Oh, jadi begini rasanya iri. Oh, jadi begini rasanya ingin memiliki apa yang dipunya orang lain. Itu adalah satu dari jutaan bekal pengalaman yang suatu hari kamu akan paham, saat menjadi pemimpin dalam suatu perkumpulan besar.
Pemimpin bukanlah leader atau atasan saja. Melainkan saat diri sendiri berada di titik harus membuat keputusan, entah itu personal atau dalam lingkup formalitas, disitulah jiwa pemimpin yang dibutuhkan.
Selamat ya, kamu. Karena sudah di fase ini. Yuk, perjalanan masih panjang,
0 notes
hargo-news · 1 month ago
Text
Pesan Kris Wartabone ke Warga Bone Bolango: Hati-hati Pilih Pemimpin, Lihat Saja dari SKCK
Hargo.co.id, GORONTALO – Tokoh masyarakat Kabupaten Bone Bolango, Kris Wartabone mengingatkan warga di daerah tersebut, agar hati-hati dalam memilih calon pemimpin pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang akan berlangsung pada 27 November 2024 mendatang. Kris menyarankan agar warga, khususnya wajib pilih untuk memilih pemimpin yang tidak pernah terjerembab dalam persoalan hukum. Hal itu,…
0 notes
chillinaris · 2 months ago
Text
Kita tidak membayar pajak—mereka 'majakin' kita 🤭
2 notes · View notes
inikumi · 1 year ago
Text
Jika belum waktunya, kita tak akan pernah bisa sampai ke tujuan.
Misalnya, tujuannya ke bogor, untuk bisa ke bogor durasi nya tentu ngga akan sama dengan durasi yang dibutuhkan ke bekasi. Beda nya durasi ini yang tau cuma Allah. Kapasitas kita bukan untuk menerka-nerka yang bukan area kita sebagai manusia. kapasitas kita yaitu mengusahakannya.
16 notes · View notes
ceritajalananrian · 4 months ago
Text
Menitipkan harapan
Pernah ketika dalam suatu perjalanan, melimpah harapan dan menitipkannya pada seseorang. Iya mempercayakan seseorang karena melihat seseorang itu mampu juga.
Namun akan berbeda, jika hanya sekedar menghindari amanah dan tanggung jawab sehingga melimpahkan kepada orang lain. Iya emang dunia ideal yg diceritakan tidak sesuai dengan realitas, namun itu menggambarkan kondisi idealnya seperti itu. Kita saling menitipkan harapan, dan saling bahu membahu kebaikan bersama.
Walaupun, bingung juga mau melakukan apa. Bagaimana caranya, mau gimana. Bahu lain bilang, aku bisa melakukan ini, aku bisa melakukan itu. Jadi kalo butuh sesuatu bilang saja.
Seperti seorang tokoh bernama sakura, yg terpilih menjadi ketua kelas karena dipilih oleh orang lain. Dia pikir itu hanya melimpahkan tanggung jawab dan harapan. Namun dibalik ketidaksiapan itu ada teman satu kelas yg siap membantu dengan lantang siap berdiri dibelakangnya. Apapun yg dibutuhkan siap dilakukan.
Yg paling menarik buatku adalah tokoh wakilnya, dia bilang sudah memutuskan untuk mengantarkan sampai puncak. Gambaran seorang teman yg bukan meruntuhkan tapi, mengangkat.
Ya apalagi menjadi "ketua" Atau bahasa lain pemimpin pastinya dia gk bisa menjalankannya sendiri, butuh bantuan lainnya. Sama-sama bergerak.
Seseorang yg ada ketika dalam kesepian, dan tanpa arah.
Note: Tulisan diambil dari alur cerita Wind Breaker
1 note · View note
yaudahgituaja · 5 months ago
Text
Menjadi Pemimpin Berkualitas Idealnya Seperti Gelas Kosong
Ya Udah Gitu Aja – Kesadaran Diri, Gelas Kosong, Tanggung Jawab, dan Amanah. Sungguh, rakyat Indonesia yang dahulu dikenal ramah, tamah, santun, kini sebagiannya hanya menjadi petugas bikin kisruh dan rusuh, mencuit demi mempengaruhi hati dan pikiran rakyat yang mudah goyah karena perut yang selalu lapar. Hanya disogok sedikit bahan bakar saja, langsung takluk, bertekuk lutut, menggelepar.…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
tangerangraya · 8 months ago
Text
Pilkada 2024, Kader PDIP Tangsel Ogah Milih Pemimpin Fokus Pembangunan Doang
Tangsel – Pemerintah Kota Tangerang Selatan akan segera menyelenggarakan pemilihan kepala daerah secara serentak di tahun 2024 mendatang, Tangsel yang baru berusia 16 tahun ini harus memiliki pimpinan yang tidak hanya politikus ulung semata, juga mampu dalam manajerial. Dengan begitu, kota termuda di Provinsi Banten tersebut dapat mewujudkan impian sebagai Kota Satelit yang cerdas dan Kota Sains…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
inira-arait · 9 months ago
Text
Manusia Paling Menyedihkan
Buat aku, manusia yang paling menyedihkan adalah manusia yang gak bisa ambil keputusan karena dia takut. Dia takut sama hasil dari keputusan yang dia ambil. Padahal, menurut aku lagi nih, kalau dia gak belajar dari kesalahan yang dia perbuat, dari mana dia mau belajar untuk jadi manusia yang lebih baik lagi ?
Apalagi kalau keputusannya tuh juga menyangkut dirinya sendiri. Buat diri sendiri aja dia takut untuk ambil keputusan, gimana dia mau jadi pemimpin ? Wkwkwk.
Kadang suka memperhatikan kejadian di sekitar. Ya bener sih, pantas aja, orang-orang yang (menurut aku) gak bisa untuk ambil keputusan bahkan untuk hal sepele macam "file ini harusnya ditaruh di mana?" yaaa susah naiknya #eh
Coba bayangkan, orang-orang yang sulit untuk mengambil keputusan, ketika dia jadi pemimpin, mau jadi apa orang-orang yang dia pimpin ? Masa follower-nya yang disuruh ambil keputusan. Helloooo~ from the outside~
Tapi yang lebih menyedihkan dari yang paling menyedihkan adalah dia yang gak berani ambil keputusan, yang akhirnya meminta orang lain untuk ambil keputusan, dan ketika keputusan yang diambil tidak memenuhi ekspektasinya, dia malah menyalahkan orang yang dia minta untuk mengambil keputusan tersebut.
1 note · View note
ordinarymanjournal · 10 months ago
Text
“Segala atribut mesti lengkap, kalau tidak akan mendapat hukum dari Si Bos” seru seorang kawan kepadanya. St. Paduko Basa tersenyum sahaja. Hanya itu yang dapat ia kerjakan sebagai anak buah. Kawan-kawan kantornya sudah sibuk membuat plat nama, membeli lambang satuan pegawai yang mesti disematkan dibaju pada setiap harinya, ditambah sebuah pin anti-Gravitasi yang tiada juga boleh…
View On WordPress
0 notes