#semangat melangkah
Explore tagged Tumblr posts
Text
Kepikiran
Tiba-tiba jadi banyak yang runyam di kepala, soal bagaimana tabungan amal yg di punya, soal bagaimana diri sudah berjalan jauh dari titik awal berjalan, soal bagaimana bakti yg masih sangat kurang saat di tunaikan, soal bagaimana catatan itu mendatangi raga. kelak apapun yang telah di kerjakan akan di hisab dengan bagaimana dan seperti apa dalam menuai nya.
memikirkan nya memang sangat penting sebab itu bagian dari tujuan dan tanggung jawab mengapa kita terlahir ke dunia, apa yang kita emban? seperti apa kita menjalani nya? Namun di luar dari itu semua, satu-satunya jalan adalah terus ber perasangka baik, Allaah Maha Baik, sebagai hamba tugas kita adalah melakukan sepenuh hati, perlu ikhlas dan sabar dalam mempelajari nya, syukur sebagai penyemangat nya.
Fastabiqul Khoirot, berlomba-lomba lah dalam kebaikan, Allaah selalu menyayangi siapapun hambaNya, tanpa syarat, tanpa memandang dia siapa masa lalu nya bagaimana punya apa, yang bahkan diri kita sudah faham bahwa kita tak kan pernah luput dari salah, khilaf dan lupa.
Sekali lagi, wahai kita sebagai hamba, Allaah baik, Allaah selalu baik, selalu punya ribuan jutaan ruang dan pintu maaf bagi kita yang menyadari punya salah, selalu mengasihi dan menyayangi ketika kita tak sedang kuat berada di dunia ini, selalu menyertai dan menemani langkah perjalanan kita yang terkadang sering terasa sendiri dan sepi.
Kita hanya perlu Allaah dalam hidup ini, sisanya hanya saling menyayangi, membantu, dan mengisi kehidupan agar kelak bisa bersama sampai ke tujuan yang sama.
Akhirnya, pikiran yang memenuhi dan sangat menguras hati muaranya tetap pada illaahi, di mampukan untuk melepaskan dan menyerahkan semua tumpukan-tumpukan yang begitu rumit dan runyam, hanya Allaah yang jadi penyembuh Maha Menyembuhkan lagi Menenangkan.
Akhirnya semua yang di berikan akan di kembalikan dan satu-satunya yang Maha Kuasa untuk menerimanya hanya yang telah memberi yaitu Sang Rabbi.
Semoga kita tercatat sebagai hamba yang tidak mudah menyerah dan putus asa, tidak melupakan Allaah, tidak menomorduakan Allaah, tidak menjadi sombong dengan apa yang di berikan, dan semoga dari kekhawatiran kita apakah diterima atau tidaknya diri kita, semoga Allaah selalu lihat kesungguhan perjuangan kita dalam menempuh perjalanan mencari bekal; dunia fana yang dipenuhi banyak rintangan dan ujian.
#bertumbuh#fight#ramadhan#belajar terus#semangat ya#sejuta cinta perempuan#semangat melangkah#berjuang terus#titik awal dan akhir#perjalanan#bersama allaah#tentang yang selalu di perjuangkan#notes#mencatat#nasihat diri#pengingatdiri#kita bisa#literasi#malam dingin
10 notes
·
View notes
Text
#001
Melangkahlah dengan ringan, Sayang. Kita tak pernah tahu mana yang berupa berkat atau kutukan. Jangan terburu menyimpulkan, belum seluruhnya kita selesaikan.
-na
31 notes
·
View notes
Text
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/0528d4cb874f2b0bd660fb826f3d4d97/57a39ba4021b20d5-cf/s540x810/91a21b27974659ced08b1d82e69a1aa0ed99d643.jpg)
Kalau aku mau, aku bisa berlari. Pastinya dengan tetap membawa anak anakku. Tidak, aku tidak takut.
Seperti tadi malam, aku membawa anak pertamaku (seorang diri, membawa adiknya juga) ke Rumah Sakit karena dia dehidrasi. Melelahkan? Tidak, bagiku tidak akan terasa lelah jika menyangkut orang terdekatku.
Jangan berpikir aku dan ibu lainnya tidak bisa bergerak sendiri, tentu salah. Kami, ibu dari anak anak kita, tidak akan merasa takut untuk bergerak sendiri, demi anak anak kita. Aku yakin, bukan hanya aku yang merasa begitu.
Tapi sayang, akan ada orang yang salah mengartikan semua aksi dari seorang ibu, meskipun itu dari orang terdekatnya.
Terus sehat ibu ibu baik, semangat. Ada anak yang harus kalian terus temani♥️
21 notes
·
View notes
Text
Makin dewasa waktu tidur berasa kurang. Tapi pas bangun berasa ada yg kurang.
15 notes
·
View notes
Text
Kita Selalu Punya Pilihan :)
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/213875a27b14bccebdc71c89c5d11147/d77d66c17e0f749f-94/s540x810/cb1c40a26692bd246ad6593fb5d26843e601f3c2.jpg)
Jika mungkin Allah tidak takdirkan kita lahir dari keluarga, sosok orang tua yang mampu memberikan segala kebaikan di masa kecil, hal itu bukan berarti kita kehilangan peluang menjadi orang yang kuat dan berarti.
Wajar kok jika kita tumbuh dengan hati yang dipenuhi pertanyaan: 'Mengapa perhatian itu terasa begitu jauh? Mengapa kasih sayang itu terasa begitu sulit digapai? Kenapa hidup seolah tidak adil bagiku?'
Seringkali mungkin hati ini tergoda untuk terus meratap dan mencari alasan atas kekurangan yang kita alami saat ini, tetapi yang harus kita ingat, bahwa di dalam setiap tantangan itu, selalu ada pilihan untuk bangkit dan menjadikan luka sebagai pijakan.
Ibarat sebuah pohon yang tumbuh di lahan tandus, bukankah mereka memiliki akar yang kuat? Mungkin kita seperti itu. Tumbuh dalam keadaan 'kurang' kasih sayang di masa kecil, tetapi kita diberi kekuatan untuk bertahan, diberi keberanian untuk melangkah, dan diberi kebijaksanaan untuk memahami hidup dengan cara yang lebih dalam.
Mungkin perlahan kita harus mulai betul-betul memahami bahwa, kehidupan adalah tentang bagaimana kita bersikap atas apa yang telah terjadi. Masa lalu sampai kapanpun tidak akan pernah berubah, tetapi masa depan ada dalam genggaman tangan dan keteguhan pada hati kita.
Jadi, meskipun kasih orang tua mungkin terasa kurang, kasih Allah tak pernah berkurang. Dalam setiap doa, dalam setiap usaha, Allah selalu dekat. Dia mendengar rintihan hati kita, Dia melihat setiap langkah kecil kita menuju perbaikan, dan Dia bangga ketika kita memilih untuk bangkit, meski dengan luka di hati.
Tetap semangat yaa, jangan lupa minta pertolongan jika memang berat :)
193 notes
·
View notes
Text
Waktu yang terlewat tidak akan pernah bisa dibujuk dan dirayu agar ia bisa kembali lagi dan mengulang kejadian. Untuk segala apapun yang terlewat, semoga bisa menjadi guru terbaik dan pijakan yang kokoh agar lebih berhati-hati soal memilih dan melangkah lagi. Tidak apa-apa :')
Menyesali atas pilihan yang sudah diambil biasanya hanya akan mengulang kesedihan dan menambah rasa bersalah yang besar, percayalah bahwa setiap pilihan itu pasti ada konsekuensinya masing-masing, meski pun jika kamu bisa mengulang waktu dan memilih pilihan yang berbeda.
Hari ini, biarkan waktu berjalan dan mengantarkanmu pada kedewasaan dari bagaimana kamu menyelesaikan pilihan atas jalan dan juga teman perjalanan. Andai tidak dengan masalah dan kebingunan, bagaimana kamu bisa lebih dewasa dan tumbuh dengan kebijaksanaan? Gemuruh mendung dan petir itu terkadang menyeramkan, namun ia akan menghadirkan hujan yang menumbuhkan pohon dan menghilangkan dahaga dari permintaan tanah yang sudah kering.
Yang kering itu adalah usia dan hati kita, sementara hujan itu adalah solusi dan bantuan bahkan ijabah doa yang Allah hadirkan untuk kita, sementara petir dan mendung itu adalah ujian dan kondisi yang sedang kita alami.
Lihatlah, bahwa apa yang kita khawatirkan dan takutkan itu ternyata biasa saja dan bisa kita lewati juga pada akhirnya, kan? Sebab kita punya Tuhan yang menurunkan hujan dengan mudahnya, menutup matahari dengan awan mendung dengan semaunya, apalagi hanya untuk menyelesaikan masalah kita yang sebenarnya tidaklah besar.
Aku pun sama sepertimu, dengan gemuruh dan mendungnya ujian, yang sedang menanti hujan yang akan menghilangkan kering dan gersangnya dunia dan hati ini.
Semangat, ya, untuk semuanya :')
@jndmmsyhd
444 notes
·
View notes
Text
Setelah Mati, Aku Akan Mendaftar Ulang ke Kehidupan
Di sebuah gedung berwarna abu-abu pucat, di antara antrean orang-orang yang menunggu dengan wajah kosong, aku berdiri di depan loket kaca. Entah namaku masih berlaku atau tidak. Kuisi formulirnya dengan tangan yang gemetar, pena pun terasa lebih berat dari yang seharusnya.
"Tujuan kedatangan?" tanya petugas berseragam biru tua. Wajahnya datar, seolah sudah terlalu sering melihat orang-orang seperti ini.
"Saya ingin kembali hidup," jawabku lirih.
Petugas mengangguk, mengetik sesuatu di komputer yang bunyinya seperti gerigi tua yang aus. Pendaftaran Ulang ke Kehidupan, begitulah tertulis di papan besi di atas kepala mereka. Layanan ini disediakan untuk mereka yang jiwanya sudah lelah, yang pernah percaya terlalu kuat, lalu jatuh terlalu dalam.
"Formulir ini harus diisi dengan jujur. Kami perlu tahu apakah Anda masih punya keinginan untuk merasa," ujar petugas, menyodorkan selembar kertas panjang.
Kubaca kolom-kolomnya:
• Apakah Anda masih ingin merasakan kebahagiaan? (Ya/Tidak/Bisa Tapi Takut)
• Apakah Anda siap menghadapi kekecewaan lagi? (Ya/Tidak/Bisakah Dihindari?)
• Apakah Anda ingin memiliki harapan kembali? (Ya/Tidak/Hanya Kalau Dijamin Tidak Sakit)
Aku terdiam. Pena di tanganku tak bergerak. Dulu, aku bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti ini dengan penuh semangat. Dulu, aku percaya bahwa hidup selalu bisa diperbaiki. Tapi sekarang? Sekarang aku hanya ingin tahu: jika aku menandatangani formulir ini, apakah itu berarti aku harus kembali mengulang semuanya?
"Kalau saya tidak mengisi ini?" tanyaku pelan.
Petugas menatapku sebentar, lalu menarik napas panjang. "Maka Anda boleh kembali dan menjalani mati Anda sebagaimana sebelumnya."
Aku menunduk. Jawaban petugas dan kertas di hadapanku lebih terasa seperti vonis, bukan pilihan. Aku bisa saja berjalan keluar dari sini, menjalani mati yang kualami seperti tahun-tahun sebelumnya. Dengan kosong, tanpa harapan, tanpa luka baru. Tapi apa gunanya?
Perlahan, kucoret satu jawaban. Lalu satu lagi. Sampai akhirnya formulir itu penuh dengan tulisan tanganku sendiri—tanda bahwa meski takut, aku masih memilih untuk mencoba.
Petugas mengambil formulir itu, membaca sekilas, lalu mengembalikan formulir itu padaku setelah menekan stempel di sudut bawahnya. Formulir asli. Bukan salinan. Ia bahkan tidak membuat salinan.
"Selamat, pendaftaran Anda diterima. Anda boleh hidup kembali."
Suaranya terdengar biasa saja. Seolah ini bukan sesuatu yang besar. Seolah ini bukan keputusan yang akan mengubah segalanya.
Kugenggam kertas itu erat-erat, lalu melangkah keluar dari gedung, kembali ke dunia yang dulu pernah mengecewakanku. Langit di atas sana masih kelabu, angin masih dingin. Tapi entah bagaimana, langkahku terasa sedikit lebih nyata.
Rencana selanjutnya? Sementara aku akan mengalir dengan apa yang datang. Mungkin itu yang terbaik—menghadapi setiap momen, tanpa beban terlalu jauh ke depan.
40 notes
·
View notes
Text
… yang selalu disemogakan.
Hingga kini, aku belajar bahwa harapan yang selalu disimpan di dalam hati akan terkabul dengan cara terbaikNya. Meski kita tak mengatakannya dengan keras, meski tak semua orang tahu. Harapan dan ingin yang ada di dalam hati akan mencerminkan juga perbuatan yang kita lakukan setiap harinya. Dan pada akhirnya, ia akan menemui muaranya.
Aku menyimpan satu harapan dalam-dalam, menulis dan melipatnya dengan hati-hati, menyimpannya di sudut hati paling dalam. Harapan yang selalu aku semogakan, sejauh apapun aku berada, dan dimanapun aku melangkah.
Berharap, seringkali memang melelahkan. Mengusahakan harapan tersebut, lebih membuat letih. Tapi sejauh ini, aku hidup dengan semangat dari harapan-harapan kecilku yang kusimpan dengan bahagia di dalam hati. Meski, aku belum tahu kapan saatnya aku akan merasakan realita dari harapan tersebut.
Karena itulah, aku menyebutnya ‘yang selalu disemogakan.’ Bagiku, memiliki harapan adalah cara untuk tetap menghargai panjang dan sulitnya perjalanan, dan juga cara agar bisa terus menemukan senyum.
Meski kadang berharap itu melelahkan, tapi ia melatih hati untuk tetap kuat. Karena, berharap itu seperti menunggu sebuah rahasia akan terbuka. Saat berharap kita tidak tahu apa jawaban akhirnya, tapi tetap mengasyikkan untuk tetap menunggu dan menebak.
‘Harapan yang selalu aku semogakan’, begitu aku menyebutnya. Saat ini aku belum tahu kemana kapal besar ini akan berlabuh, tapi akan kupastikan bahwa selalu ada senyum dan syukur yang mengiringi.
Jangan putus berharap, jangan letih memiliki ingin.
Tetaplah berharap. :)
@faramuthiaa
England, 26 Maret 2024 || 01.21 GMT
87 notes
·
View notes
Text
Perihal langit yang tak berujung..
Allaah, aku tidak pernah paham dan aku tidak ingin memahami juga. Tapi entah mengapa, saat hal yang tidak aku inginkan, atau aku sedang menangis mengalami kesulitan dan kesedihan yang mungkin seperti tak terlihat ujungnya. Lalu aku mengangkat wajahku dan melihat langit yang begitu tinggi dan begitu luas. Seketika itu pula perasaan sedih dan seluruh kesulitan ku luruh.
Perasaan baik sangka dan semangat untuk memulai kembali agar bangkit perlahan menyelimuti diriku. Tenang dan menenangkan. Tangiskupun mereda, kesedihankupun berkurang. aku seperti mendapatkan kembali diriku dengan penuh keyakinan bahwasanya setelah ini hidupku akan baik-baik saja. Sebab Engkau yang akan menolongku entah bagaimanapun diriku.
Langit dan segala keindahan yang telah Engkau ciptakan begitu tinggi dan menakjubkan. Membuatku paham, bahwasanya ada Engkau, Dzat yang Maha Tinggi dan Maha Kuasa. Kesedihan dan kesulitan yang aku lalui dan aku rasakan, sebetulnya tak ada apa-apanya bila sedari awal aku meminta pertolonganMu. Bertawakal penuh hanya kepadaMu saja.
Setelah ini, aku akan terus melangkah. Kedepannya aku tak pernah tahu. Yang kutahu, bahwasanya aku tak pernah benar-benar berjalan sendiri. Bahwasanya kesedihanku tak bernah benar-benar abadi, jika merasa lelah dan sedih sepertintak berujung. Maka cukup memperbanyak melangitkan doa kepadaMu dan seraya melihat langit yang luasnya tak memiliki sebuah ujung.
"Jika kamu ingin menangis, jangan menunduk. Menataplah ke langit. Langitkanlah doa-doa baik kepadaNya."
309 notes
·
View notes
Text
It's getting hard sometimes..
Perihal mimpi tetaplah mimpi, sebuah tujuan dengan perjalanan panjang, satu dua tantangan berhasil kamu lewati dan lalui dengan gigih, tapi selama Allah belum berkehendak untuk bangunkan kamu di pagi keberhasilan, tetaplah melangkah dan lanjutkan terus perjalanan.
Tetaplah bangun di pagi hari, lamakan sujudmu, bertambahlah khusyuk di jiwamu seiring banyaknya pelajaran dan pengalaman yang berhasil mengiringi setiap haluan dan belokan.
Silih berganti orang - orang memujamu, sebagian lain mungkin akan membenci setiap inci keberhasilan, teruskan, teruslah berjalan dan fokuslah hanya pada apa - apa yang mampu kamu kendalikan.
Barangkali bukan malam ini, istirahatkan sejenak jiwa dan tubuh, ingat semua kebaikan - kebaikan-Nya yang terus memelukmu. Ingat bahwa ada sandar-Nya yang begitu lembut tempatmu berpulang, melepas penat dari gelap dan gemerlapnya dunia.
Teruslah berjuang, merakit satu demi satu sayap yang indah. Teruslah berjalan, sampai satu demi satu destinasi terlampaui. Teruslah, hingga mengudara jauh di langit-Nya.
Ingat bahwa, semakin besar tantangannya, semakin dekat kemenangannya. Mintakan terus pada Allah agar Ia memilihmu sebagai orang yang terus menjadi lebih baik setiap harinya.
Semangat ya, Allah selalu bersamamu.
19.39 CLT.
Kairo, 3 November 2024.
29 notes
·
View notes
Text
Gerimis subuh IV
Diantara waktu yang terus bergulir maju, ingatan kita telah banyak sekali melupakan banyak hal dan peristiwa di luar kendali kita.
Namun, ingatan kita juga masih sama banyaknya dalam menyimpan hal-hal menyenangkan meski ada juga diantaranya kesedihan yang masih tertinggal padahal ingin sekali kita lupakan, ada penyesalan yang amat kita sesali dan ingin kita anggap seolah tidak pernah terjadi namun masih saja melekat dalam ingatan (mungkin sebagai penanda waspada agar kita tidak terjerumus ke dalam kesalahan yang sama dan agar berpandai-pandai mengambil pelajaran darinya) dan ada pula cerita tentang kegagalan yang masih tersimpan apik disana sebagai penanda bahwa Allah akan selalu ada untuk menguatkan kita melangkah sejauh apapun.
Jika kita bisa mengingat segala hal dalam hidup ini dengan teliti dan runut, mungkin kita akan merasa lebih banyak terluka dan sukar sekali tersenyum. Sebab hidup ini lebih banyak silih berganti gemuruh dan badainya daripada semilir rasa sejuk dan tenangnya.
Jika kita bisa mengingat segala hal dalam hidup ini dengan teliti dan runut, mungkin kita akan lebih banyak menatap ke belakang dan meratapinya daripada menjalani hari ini dengan penuh kesadaran dan rasa syukur. Mungkin pula kita akan lebih kesulitan lagi dalam urusan berdamai dengan banyak kenyataan hidup yang pahit dan tak sesuai harap.
Tetapi, Allah beri kita keterbatasan untuk tidak mengingat semuanya. Allah beri kita hati yang bisa diajak berdamai dengan beberapa keadaan yang tidak selalu sejalan dengan kehendak, meski seringnya perlu waktu panjang untuk menerima. Pun Allah beri kita hati yang selalu mau (kembali) bangkit dan melangkah lagi setelah terpuruk sedalam apapun dalam pusara kesulitan hidup.
Allah telah menata ingatan kita dengan amat hebat dan Allah telah menguatkan hati kita sekuat apa yang tidak pernah kita duga.
Pada satu titik tersulit hidup, kita merasa takkan pernah bangkit dari reruntuhan kegagalan dan kesedihan yang menimpa, namun Allah dengan kasih dan sayang-Nya selalu membalut hati yang terluka dengan kesembuhan, keberanian, kekuatan untuk kembali melangkah dan terus berharap kepada-Nya di tengah hamparan dunia yang penuh uji coba ini.
Semoga seperti sisa-sisa gerimis subuh yang menenangkan ini, rahmat-Nya selalu bertaburan tak terhingga meliputi jiwa dan raga kita. Sehingga menjadikan kita selalu mampu semangat dan bersabar dalam menjalani setiap garis takdir-Nya. Aamiin ya Rabb
Subuh, 6 April 2024 05.07 wita
82 notes
·
View notes
Text
Jangan jadikan doa seperti obat, yang hanya dibutuhkan saat sakit. Tetapi jadikan doa seperti oksigen, yang kita tidak bisa hidup tanpanya.
7 notes
·
View notes
Text
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/489d1751a4d59eebd4b6dd7ed5893889/7bbd64f8a3f5b13d-43/s540x810/55742eba3fd7b28ec67719cc9e9f59b9b3fd893d.jpg)
Di sela-sela rutinitas yang tak berujung, ada bayangan gelap yang selalu siap mengepung. Adalah lelah; datang dari hiruk-pikuk dunia yang terus melaju tanpa henti. Dalam kepenatan yang menghampiri, ada kelelahan yang terukir dalam ruang-ruang sunyi, membebani bahu dan pikiran dengan beban yang kadang terasa tak tertahankan lagi.
Coba kita melihatnya dari lain sisi dengan belajar menerima bahwa lelah adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Ia sebentuk cermin dari perjuangan dan pengorbanan yang telah kita kerahkan. Ia merupakan saksi dari kegigihan dan ketabahan, manifestasi dari kekuatan dan keteguhan. Lelah juga mengajarkan kita untuk menghargai momen istirahat dengan memperlambat langkah, lalu merenung dalam ketenangan agar semangat kembali merekah.
Semoga, Dalam tiap lelah yang terkadang menggoda untuk menyerah, terpendam pula kekuatan untuk terus melangkah.
-----
100 notes
·
View notes
Text
Mengaku 'Salah' adalah tindakan yang benar, lalu dengan mengaku benar apa itu tindakan yg 'Salah?'.
6 notes
·
View notes
Text
Sedang memantau masa depan yang tidak terprediksi. Akan ada banyak jalan berkelok dan terjal di depan sana. Bisa saja aku terjatuh, terguling, terperosok, nyungsep, nyosop, njelungup, njungkel, dan lain sebagainya. Aku bahkan hampir menyerah sebelum mencoba melangkah.
Tetapi Allah mengatakan "Mā wadda'aka rabbuka wa mā qalā", bagaimana bisa aku begitu khawatir dengan masa depanku sedangkan Allah selalu bersama denganku??
Perlahan-lahan mari kita jalani apa yang menjadi takdir kita hari ini, esok, dan seterusnya. Semoga takdir baik itu selalu memihak pada kita. Pun jika takdir buruk itu telah ditentukan semoga Allah terus menjaga dan menguatkan.
Bismillah. Semangat untuk aku dan kamu yang terus berjuang membahagiakan keluarga 🤲
#tumblrindonesia#likeforlike#poets on tumblr#tumblr#writers on tumblr#photographers on tumblr#motivating quotes
14 notes
·
View notes
Text
Hei pik, jangan "mati" sebelum ajalmu..
Jangan lupa caranya berjuang, dan menikmati hidup hanya karena sudah terbiasa dengan rutinitas. Sudah nyaman dengan hidup yang sekarang.
Jika sudah sampai di satu tujuan, cari tujuan baru.
Jika sudah sampai di satu titik, melangkah lagi ke titik baru.
Jika sampai di suatu mimpi, cari mimpi baru
Jangan berhenti. Jangan "mati" dulu
Jika sudah bekerja, berjuanglah untuk meningkatkan kualitas diri, kurasa mengejar karir juga bukan hal yang salah. Siapa tau justru bisa memberi lebih banyak manfaat.
Jika sudah menikah, berjuang menjadi pasangan yang baik, menjaga kesehatan, bentuk tubuh, belajar masak. Tak ada salahnya. Hitung-hitung menambah skill, bonusnya insyaAllah makin disayang pasangan
Jika sudah punya anak, belajar dan berjuang lagi menjadi orang tua yang lebih baik, tak ada kata terlambat untuk belajar ilmu parenting, karena kata orang-orang sampai usia berapapun seorang anak tetap butuh orang tuanya.
Jangan berhenti dan berpuas diri di satu titik.
Seorang hamba pun perlu terus menjaga dan meningkatkan kualitas ibadah :)
Benar-benar catatan untuk diri sendiri, yang entah kenapa memasuki usia kepala 3 seolah semakin lupa caranya berjuang, lupa ada banyak hal yang masih perlu ditingkatkan kualitas maupun kuantitasnya. Semangat!!
14 notes
·
View notes