#putusasa
Explore tagged Tumblr posts
Text
Mungkin kita semua pernah di titik ini apapun maksiatnya.
Langkah pertama untuk jadi lebih baik, yaitu dengan menerima kita lekat dengan salah, tanpa salah mungkin kita akan lupa untuk kembali kepada Allah ta'ala.
Jangan sampai lupa, salah itu yang buat kita jadi manusia, maka pakai salah hari ini untuk mengevaluasi diri dan terhubung kepadaNya kembali.
Karena apa lagi yang lebih baik di lakukan selain kembali mengejar ridhoNya?
Yuk, kencangkan lagi tali sepatumu, dan mulai belari lagi meskipun dari awal.
Temanmu @jusuffarhan
#maksiat#dosa#salah#terbelenggu#terpedaya#terbuai#putusasa#menyerah#akui#sadar#hijrah#berubah#kembali#motivasi#edukasi#nasihat#inspirasi#quote#quotes
7 notes
·
View notes
Text
2 notes
·
View notes
Text
aku menyimpan semuanya di dalam botol kaca, hingga setiap serpihan dan gumpalan dari keputusasaan dan amarah memenuhi sesak setiap celah yg tersisa. hingga semua pecah berhamburan di setiap jejak kaki yang telah di lewati dengan lutut yg berdarah dan tangan penuh lebam. jika tidak berhenti disini, hanya akan meledakkan kepala.
4 notes
·
View notes
Text
Mengaku 'Salah' adalah tindakan yang benar, lalu dengan mengaku benar apa itu tindakan yg 'Salah?'.
6 notes
·
View notes
Text
Ketika hati kita merasa sakit, diri kita merasa kecewa dan putus asa atas ketetapan yang Allaah berikan untuk kita. Aku mohon, kita jangan sampai merusak hati kita dengan menyalahkan Allaah, jangan sampai kekecewaan kita menghancurkan harapan kita kepada Allaah, jangan sampai keputusasaan kita menjadi sebab kita menuduh Allaah telah meninggalkan kita
1 note
·
View note
Text
Putus Asa
Kalaulah ALLAH memberikan kita satu kesempatan. Untuk sekadar mengintip segala amal perbuatan kita…
Mungkin, kita akan menangis sejadi jadinya seperti orang yang tak memiliki harapan lagi, layaknya orang yang putus asa, yang tidak memiliki apapun selain beban dosa yang kian menggunung…
Rasa rasanya, Surga bukan tempat kita. Karena betapa tinggi harga yang harus ditebus apabila ukuran saat memasukinya hanya amal kita…
Nyatanya memang amal kita tidak pernah cukup untuk menebus halaman kampung kita itu…
Namun, Bukankah ALLAH berfirman pada kita Untuk tidak putus asa atas Rahmat-Nya? Bahwa ternyata dengan Rahmat serta RidhaNya kita bisa ditempatkan kembali di halaman kampung kita…
۞ قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." QS. Az-Zumar : 53
1 note
·
View note
Text
Sudah begitu jauh, saat dulu kita pernah begitu riuh. Sudah terlalu lama, saat kita pernah merancang cita. Tak begitu berharap yang sangat istimewa. Hanya pernah berangan yang sekiranya baik sepengetahuan.
Waktu membawa kita sampai di hari ini. Segala peristiwa telah terlalui. Tapi aku ingin kembali lagi merasakan sederhananya imajinasi.
Kala itu, tak ada yang menjanjikan kepada kita, kelak hidup akan menjadi mewah. Bapak dan ibu bahkan tidak bermimpi anaknya bisa berkuliah. Tapi kita adalah anak penuh sejuta mimpi, pernah sebegitu berani.
Tak pernah sadar dulu kita hidup dalam kekurangan. Sebab semua terasa sangat berkecukupan. Itu terjadi karena kita hanyalah bocah kecil yang tak mengenal apa itu "membanding-bandingkan".
Hidup pernah terasa sulit. Hidup sempat begitu sakit. Hidup juga memberi bahagia. Hidup pun memberi banyak pesonanya.
Waktu pun menggelinding sesuai takdir. Membawa kita menjadi manusia dewasa. Entah bagaimana, meski sudah melewati puluhan tahun usia, kita tetap akan belajar selamanya.
Memburu keberanian yang pernah ada di masa kecil. Menggali jiwa yang tak pernahembanding-bandingkan. Mengumpulkan segala tekad dan semangat. Kita pernah. Kita pernah menjadi anak kecil itu.
1 note
·
View note
Text
Alhamdulillah Alloh Maha Sayang & Maha Menerima Tobat. Aku Jadi Kesayangan Alloh Saat Tobat Dari "Bunuh Diri" #Dakwah #Islam
Jangan bunuh diri, baik karena punya masalah berat maupun frustasi. Begitu pula tidak boleh bunuh diri yang diatasnamakan agama. Khutbah Pertama إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَ مِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِىَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِ��َهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ Alhamdulillah Alloh Maha Sayang & Maha Menerima Tobat. Aku Jadi Kesayangan Alloh Saat Tobat Dari "Bunuh Diri" إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ثُمَّ صَلُّوا عَلَىَّ فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الكَرِيْمِ: إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ثُمَّ صَلُّوا عَلَىَّ فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا ]يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ[ إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ثُمَّ صَلُّوا عَلَىَّ فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا وَ قَالَ تَعَالَى: إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ثُمَّ صَلُّوا عَلَىَّ فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا ]يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا[ إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ثُمَّ صَلُّوا عَلَىَّ فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا وَ قَالَ تَعَالَى: إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ثُمَّ صَلُّوا عَلَىَّ فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا ] يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا [ إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ثُمَّ صَلُّوا عَلَىَّ فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا فَإِنَّ أَصْدَقَ الحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ وَ خَيْرَ الهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ r وَشَرَّ الأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ َوكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِى النَّارِ Amma ba’du … Ma’asyiral muslimin jama’ah shalat Jumat yang semoga senantiasa dirahmati oleh Allah Ta’ala, Kita bersyukur pada Allah atas nikmat dan karunia yang telah Allah berikan pada kita. Allah masih memberikan kita nikmat sehat, umur panjang serta kesempatan untuk menghadiri shalat Jumat kali ini. Mudah-mudahan kita dapat meningkatkan rasa syukur kita dengan meningkatkan ketakwaan pada Allah Ta’ala. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita, Nabi besar, Nabi agung, Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, begitu pula pada keluarga dan sahabatnya serta yang mengikuti beliau dengan baik hingga akhir zaman. Jama’ah shalat Jumat yang semoga dirahmati oleh Allah, Beberapa minggu lalu, kaum muslimin digemparkan dengan bom yang meledak di Solo di salah satu kantor kepolisian. Kami sendiri dimintakan saran oleh Bapak Kapolsek Panggang untuk bisa menasihatkan hal ini karena kasus bom bunuh . Bukan gereja atau tempat maksiat yang seperti biasa jadi sasaran para pelaku teror. Namun rumah ibadah kaum muslimin sendiri yang dibom. Bahkan ada yang saking jahilnya katakan bahwa bom bunuh diri semacam ini adalah jihad. Bunuh Diri Jelas Terlarang Lihatlah larangan bunuh diri dalam ayat ini. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ثُمَّ صَلُّوا عَلَىَّ فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً صَلَّى ال
لَّهُ عَلَيْهِ بِهَا يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلَّا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا (29) وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ عُدْوَانًا وَظُلْمًا فَسَوْفَ نُصْلِيهِ نَارًا وَكَانَ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرًا (30) “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. Dan barang siapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS. An-Nisa’: 29-30). Siapa saja yang bunuh diri, maka di akhirat ia akan disiksa sesuai cara ia mati. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ثُمَّ صَلُّوا عَلَىَّ فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا مَنْ قَتَلَ نَفْسَهُ بِشَىْءٍ عُذِّبَ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ “Barangsiapa yang membunuh dirinya sendiri dengan suatu cara yang ada di dunia, niscaya kelak pada hari kiamat Allah akan menyiksanya dengan cara seperti itu pula.” (HR. Bukhari, no. 6047; Muslim, no. 110). Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ثُمَّ صَلُّوا عَلَىَّ فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا الَّذِى يَخْنُقُ نَفْسَهُ يَخْنُقُهَا فِى النَّارِ ، وَالَّذِى يَطْعُنُهَا يَطْعُنُهَا فِى النَّارِ “Barangsiapa yang membunuh dirinya sendiri dengan mencekik lehernya, maka ia akan mencekik lehernya pula di neraka. Barangsiapa yang bunuh diri dengan cara menusuk dirinya dengan benda tajam, maka di neraka dia akan menusuk dirinya pula dengan cara itu.” (HR. Bukhari, no. 1365) Lihatlah siksa yang pedih di atas. Itu menunjukkan bahwa yang dilakukan adalah dosa besar. Bunuh Diri Atas Nama Agama Kalau di atas bisa jadi bunuh dirinya karena alasan ekonomi hingga frustasi. Ada juga tujuannya atas nama agama seperti membunuh orang kafir. Padahal asalnya nyawa orang kafir itu haram untuk dibunuh. Dari ‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ثُمَّ صَلُّوا عَلَىَّ فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا مَنْ قَتَلَ مُعَاهَدًا لَمْ يَرَحْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ ، وَإِنَّ رِيحَهَا تُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ أَرْبَعِينَ عَامًا “Siapa yang membunuh kafir mu’ahad (yang memiliki perjanjian untuk tidak saling berperang), ia tidak akan mencium bau surga. Padahal sesungguhnya bau surga itu tercium dari perjalanan empat puluh tahun.” (HR. Bukhari, no. 3166) Lebih-lebih jika yang dibunuh adalah seorang muslim. Allah Ta’ala berfirman, إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ثُمَّ صَلُّوا عَلَىَّ فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا وَمَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا “Dan barang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahanam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.” (QS. An-Nisa’: 93) Orang bunuh diri dalam rangka jihad pun tidak dibolehkan. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan, “Kami pernah bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu beliau mengatakan pada orang yang mengaku Islam, “Dia termasuk penduduk neraka.” Ketika mengikuti peperangan, orang tersebut begitu semangat. Namun ia terkena luka parah. Kemudian ada yang berkata pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Yang engk
au katakan bahwa ia termasuk penduduk neraka, ia benar-benar hari itu telah berperang lalu ia mati.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tetap mengatakan, “Ia penghuni neraka.” Sebagian orang pun terheran-heran dan tetap dalam keadaan seperti itu. Ternyata, ada yang menceritakan bahwa orang tersebut sebelum mati, ia memiliki luka yang cukup parah. Ketika di malam hari, ia tidak sabar menahan lukanya yang parah tersebut. Lalu ia pun membunuh dirinya sendiri. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dikabarkan tentang hal ini lantas beliau pun bersabda, إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ثُمَّ صَلُّوا عَلَىَّ فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا اللَّهُ أَكْبَرُ ، أَشْهَدُ أَنِّى عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ “Allahu akbar. Sesungguhnya aku bersaksi bahwa aku adalah hamba Allah dan Rasul-Nya.” Kemudian beliau pun memerintahkan Bilal dan beliau menyeru pada manusia, إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ثُمَّ صَلُّوا عَلَىَّ فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا إِنَّهُ لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ إِلاَّ نَفْسٌ مُسْلِمَةٌ ، وَإِنَّ اللَّهَ لَيُؤَيِّدُ هَذَا الدِّينَ بِالرَّجُلِ الْفَاجِرِ “Sesungguhnya seseorang tidak akan masuk surga kecuali jiwa yang muslim. Namun boleh jadi Allah akan memperjuangkan agama ini melalui orang yang fajir (bermaksiat).” (HR. Bukhari, no. 3062 dan Muslim no. 111) Lihatlah orang ini sedang berjihad. Namun tidak kuat menahan derita sehingga akhirnya ia bunuh diri. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan tentangnya bahwa ia adalah penduduk neraka. Jama’ah shalat Jum’at yang semoga senantiasa mendapatkan berkah dari Allah. Demikian khutbah pertama ini. إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ثُمَّ صَلُّوا عَلَىَّ فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ إِنَّهُ هُوَ السَمِيْعُ العَلِيْمُ Khutbah Kedua إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ثُمَّ صَلُّوا عَلَىَّ فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَافِ الأَنْبِيَاءِ وَالمرْسَلِيْنَ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ Ma’asyirol muslimin rahimani wa rahimakumullah, jama’ah shalat Jumat yang semoga senantiasa istiqamah di jalan Allah, Orang yang melakukan bunuh diri ada beberapa sebab yaitu ada yang karena himpitan ekonomi, karena penyakit, karena keadaan yang sudah sepuh dan kesendirian. Kalau memang karena penyakit, maka kewajibannya harus bersabar. Kalau memang karena himpitan ekonomi, maka dengan meningkatkan ketakwaan. Kalau memang karena kesendirian dan usia lanjut, maka hendaknya sudah menjadi perhatian anak-anak untuk mengurus orang tuanya. Kalau bertakwa, tentu Allah akan berikan jalan keluar. Dalam ayat disebutkan, إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ثُمَّ صَلُّوا عَلَىَّ فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا “Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.” (QS. Ath-Thalaq: 2) Juga siapa yang bertawakkal yaitu pasrah dalam setiap urusan, maka Allah akan beri kecukupan. إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ثُمَّ صَلُّوا عَلَىَّ فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ “Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. Ath-Thalaq: 3) Intinya solusi utama agar seseorang selamat dari bunuh diri adalah memiliki iman yang kuat. Iman diperoleh lewat majelis-majelis ilmu. Dengan berada di majelis ilmu, seseorang akan mendapatkan kebaikan. Ketika Mu’awiyah berkhutbah, ia mengatakan bahwa ia mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤ
َذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ثُمَّ صَلُّوا عَلَىَّ فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِى الدِّينِ “Siapa saja yang dikendaki Allah akan mendapatkan kebaikan, Allah akan memahamkan dia dalam hal agama.” (HR. Bukhari, no. 71; Muslim, no. 1037) Di akhir khutbah ini … Jangan lupa untuk memperbanyak shalawat di hari Jumat ini. Siapa yang bershalawat sekali, maka Allah akan membalas shalawatnya sepuluh kali, arti shalawat Allah adalah ampunan dari Allah. إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. Marilah kita memanjatkan doa pada Allah, moga setiap doa kita diperkenankan di hari penuh berkah ini. اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ اللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَا يَحُولُ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعَاصِيكَ وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَا بِهِ جَنَّتَكَ وَمِنَ الْيَقِينِ مَا تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مُصِيبَاتِ الدُّنْيَا وَمَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا وَاجْعَلْ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ ظَلَمَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيبَتَنَا فِى دِينِنَا وَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ، وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ، وَجَنِّبْنَا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا، وَأَبْصَارِنَا، وَقُلُوبِنَا، وَأَزْوَاجِنَا، وَذُرِّيَّاتِنَا، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ، وَاجْعَلْنَا شَاكِرِينَ لِنِعَمِكَ مُثْنِينَ بِهَا عَلَيْكَ، قَابِلِينَ لَهَا، وَأَتِمِمْهَا عَلَيْنَا رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن. وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. — Naskah Khutbah Jumat oleh Muhammad Abduh Tuasikal di Masjid Adz-Dzikra Ngampel, Dusun Warak, Desa Girisekar, Panggang, Gunungkidul, 17 Syawal 1437 H (22 Juli 2016) Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal Sumber https://rumaysho.com/13982-khutbah-jumat-stop-bunuh-diri.html بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم – قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ – اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ – لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ – وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ Allohumma solli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa sollaita ‘alaa aali ibroohim, wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohim, fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid. Allâhumma-ghfir liummati sayyidinâ muhammadin, allâhumma-rham ummata sayyidinâ muhammadin, allâhumma-stur ummata sayyidinâ muhammadin. Allahumma maghfiratuka awsa’u min dzunubi wa rahmatuka arja ‘indi min ‘amali. Alhamdulillah Alloh Maha Sayang & Maha Menerima Tobat. Aku Jadi Kesayangan Alloh Saat Tobat Dari "Bunuh Diri"
#02TobatHebat#asysyakur#attawwab#bunuh#bunuhdiri#nabiMuhammad#putusasa#Taubat#tawwab#tobat#umatNabiMuhammad#Alloh#blogAlloh#tobathebat#umatRosululloh
0 notes
Text
Jangan pernah mendahului Allah, sehingga putus asa terhadap takdir.
Kun fayakun. Jika Allah berkata "Jadilah," maka jadilah ia.
Bagi Allah, tidak ada yang tidak mungkin. Bahkan dosa sebanyak buih lautan pun Allah janjikan ampunan, kita hanya perlu ikhtiar dan bersabar dalam hal apapun itu.
#muharam#hijrah#1444H#quotes#hatiperempuan#diri#motivasi#semangat#hati#allah#cinta#muhasabah#poem#putusasa#sendiri#syukur#reminder#selfreminder#taubat#tulisan#sabar#ikhtiar#takdir
23 notes
·
View notes
Text
Jangan jadi penyebab putus asa usahanya orang lain
Dikit-dikit tanya "kapan wisuda, kerja di mana, sudah menikah atau belum?"Seperti tidak ada pertanyaan lain.
Niatnya sih mungkin cuma buat membuka perbincangan aja. Tapi kita sadar engga sih kalau hal sesederhana itu bisa bikin orang lain putus asa.
Percaya deh, bukan mereka engga pengen sampai di titik jawaban dari pertanyaan itu. Mereka juga pasti susah payah mengusahakannya.
Cuma ya belum waktunya aja.
Ada pasangan baru menikah, udah ditanya "udah hamil belum?" Kaya engga punya empati aja. Tau engga gimana perasaanya?
Mereka udah lelah membanding-bandingkan diri mereka sendiri dengan begitu banyak jenis pencapaian yang diposting di media sosial.
Kalau kita tidak bisa menyembunyikan bahagia di postingan kita. Jangan juga menambah pertanyaan yang cuma bisa bikin orang lain putus asa.
Daripada tanya kerja di mana, lebih baik tanya "kesibukannya apa?" Pertanyaan yang sifatnya lebih umum, dan lebih mudah diterima.
Menjaga perasaan itu penting banget. Karena setiap orang pasti punya titik jenuh perjuangannya masing-masing. Jangan sampai kita yang mematahkannya.
—ibnufir
346 notes
·
View notes
Text
Malu, sinyal dari Allah yang sering kita salah menyikapinya.
Temanmu @jusuffarhan
2 notes
·
View notes
Text
rasanya aku diujung kebingungan dikelilingi keputusasaan mencari cara mengungkapkan apa yang tengah dirasa karena ku merasa ketikan tak cukup mengatakan tak mencakup menceritakan tak membuat semua dapat tersampaikan muak rasanya dengan kondisiku muak rasanya aku merasa tak berdaya aku di ujung kekesalan tak menemukan hal yang dapat dilakukan
#envirainy#putusasa#pulang#sendiri#hilang#arah#tujuan#puisi#hujan#sajak#puisihujan#sajakhujan#kehilangan#perasaan#hati
9 notes
·
View notes
Text
karena hidup adalah senda gurau
aku duduk di padang rumput melihat kepala manusia hangus terbakar api kesempurnaan yg sebenarnya tak akan mereka dapatkan
matahari bersinar hitam
bulan tidak lagi menampakan dirinya, karna manusia tidak lagi tertidur di bawah sinar rembulan
orang suci berdiri di atas lumpur tertimpa reruntuhan target target kematian
mencari teman di dalam kesengsaraan
menjual bagian tubuh demi pujian yg membusuk di setiap mulut
mencari tepuk tangan atas hidup yg telah tergadaikan
aku dan kamu hilang menuju ruang hitam tanpa ujung tanpa awal
menghilang
lenyap
hancur
tidak bersuara
3 notes
·
View notes
Text
Kita bertumbuh~
Kita terluka, porak poranda. Merintih, muak, lalu merasa sengsara. Kita merasa patah, merasa runtuh, dan seringkali merasa putus asa.
Setelah patah berulang kali, setelah tumbang tak terhitung kali. Dan setelah berpeluh peluh air mata yang tak kunjung usai. Setelah merasa begitu sedemikian luruh, nyatanya kamu masih disana.
Kamu masih disana dengan sisa sisa tenagamu. Menahan setiap perih dari luka yang meradang. Kamu disana meneguhkan tekad dengan payah, seakan tidak ada artinya tapi engkau tetap masih saja melakukannya.
Dan setelah gagal berulang kali, kamu juga masih disana. Tidak beranjak bahkan tidak mundur sedikitpun. Kamu merasa kehabisan tenaga, seakan semuanya sirna dan kamu hanya terbaring lemas.
Benar. Bangkit tidaklah mudah.
Namun, apa kamu tahu bahwa kamu bisa mengakhirnya dengan mudah. Dengan cara yang paling sederhana.
Menyerah.
“Tunggu, aku ingin tertawa saat ada yang bilang bahwa menyerah itu hal yang mudah dan sederhana.”
Menyerah tidak semudah dan sesederhana yang kamu pikirkan. Tidak sama sekali.
Menyerah adalah hal paling sulit dan paling rumit dalam hidup. Menyerah itu sangat menakutkan, sekalipun kamu berulang kali berfikir untuk melakukannya, semua itu hanya tersimpan dengan rapi di dalam benakmu. Kamu tidak pernah berfikir bahwa kamu akan benar benar melakukannya. Percayalah. Menyerah hanya bualanmu yang merasa ingin sudah dan jengah. :D
Seberapapun kamu runtuh dan porak poranda, nyatanya kamu masih disana. Menatap langit, kamu berpasrah dengan segala luka lukamu. Dan sebenarnya disanalah kamu berharap bahwa luka mu akan sembuh entah bagaimana.
Sekalipun km tidak berusaha menyembuhkannya, kamu masih berharap lukamu akan sembuh. Kamu berusaha bernafas meski tidak mudah. Diam diam kamu menangis disana, merasa tidak berguna dan tidak berusaha. Diam diam kamu menyimpan sendiri ketakutan ketakutanmu. Merasa khawatir bahwa luka mu tidak segera sembuh, merasa bahwa lukamu menghambat dirimu. Sebab disaat kamu runtuh, tumbang, dan berantakan, ada orang orang yang dengan gagahnya melangkah penuh percaya diri.
“Tidak apa apa, kata ku.”
Kamu melihatnya tampak begitu rupawan dan menawan hari ini. Kamu tak pernah tahu bahwa orang itu juga pernah tumbang, runtuh, dan hancur. Kamu juga tak pernah tau bahwa ia diam diam juga pernah menangis dalam hening dan sunyinya malam. Seorang diri. Seperti dirimu saat ini.
“Aku ingin kamu melihat dirimu sekarang.”
Lihat. Kamu sudah sejauh ini. Dengan segala luka dan peluhmu.
“Sakit yaa... Hehehe”
Karena luka luka itulah kamu bisa sejauh ini. Percayalah, kamu bertumbuh melalui luka luka itu. Sedikit demi sedikit luka mu akan sembuh. Kamu akan menemukan caramu sendiri untuk bisa bangkit. Tidak perlu takut dengan orang orang yang terlihat gagah itu.
Kamu juga akan gagah dengan caramu sendiri.
“Hidup mu berantakan yaa ?”
Take it your times. Tidak perlu terburu buru. Kamu hanya perlu menatanya kembali satu persatu. Mengaturnya kembali. Sama seperti kamar mu yang berantakan itu. Berapa kalipun kamu menatanya berapa kalipun kamu mengatur tata letak semuanya, kamu akan kembali menatanya dan kembali mengaturnya. Memang begitu, selagi masih digunakan kamu akan terus menerus melakukannya.
Sama seperti hidup, selagi masih hidup kamu akan terus menata dan mengatur hidupmu lagi lagi dan lagi. Jadi yaaa... akan selalu begitu.
“Apa yang kamu harapkan ?”
Selalu ada hari hari dan hal hal tak terduga, selalu ada luka luka disetiap harinya. Ada harapan yang tumbuh, ada juga harapan yang runtuh. Ada kecewa, kadang juga ada suka. Saat luka luka sembuh, kamu juga harus bersiap untuk luka luka yang lain.
Ada luka yang berlalu ada juga luka yang menunggu.
Justru dari luka luka itu kita bertumbuh, berproses dan harapannya proses itu menjadikan kita lebih baik dari hari ke hari.
Dan aku ingin kamu tau, tidak ada yang tidak berlalu. Segala keruwetan dalam hidupmu hari ini juga akan berlalu. Dan sejumlah keruwetan lain juga menantimu. Ya..... Gimana dong, selagi kamu masih hidup yaa selalu ada pasang surut.
Bersabarlah. Karena kita bertumbuh.
#selfreminder#kita bertumbuh#tumbuh#terluka#sengsara#porakporanda#bangkit#putusasa#menyerah#semangat#tetapsemangat janganmenyerah selalu tersenyum#sabar#pasrah
47 notes
·
View notes
Text
Ada yang masih sama dan belum berubah
Ketidak adanya harapan dalam diriku
Keputus asaan pada langkahku
Dan tak ada sedikitpun rasa ambisi dalam diriku
Aku ingin berlari tapi masih terjaga dalam suatu tempat
Aku ingin menerobos ketidakmampuan ku tapi masih tak ada perubahan
Ntah apa yang aku tunggu
Aku masih sama,
Manusia tanpa harapan
5 notes
·
View notes