#rectoverso
Explore tagged Tumblr posts
Text
#RectoVerso
#TattooPassion
13 notes
·
View notes
Text
My ★★★ review of Rectoverso on Letterboxd https://boxd.it/69YQS9
Watched this before I resume my Rewind the Tape IWTV rewatch. I fell in love with the book back then and still listen to the music album. This is such a comfort movie. Any representation of simple pure love is always precious and needs to be protected to me.
Recommending this to anyone who wants to feel what love is. But beware, this is about unsaid love, so yeah it's heartbreaking.
It's on Netflix
0 notes
Photo
@pingo_speed #blackandwhitephotography #rectoverso https://www.instagram.com/p/Cn4A0mKt0UV/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
Text
Petir: Review Singkat
Kembali lagi aku baca ulang buku yang masuk top 5 pada masanya. Selama ini mikir apa aku yang terlalu picky sampe tahun lalu dan sejauh tahun ini ga ada rating satu buku pun yang 5/5. Petir akhirnya ngebuat aku yakin, bukan aku yang picky, emang belum nemu buku yang cocok aja hahaha. Dulu aku kasih rating Petir 5/5 pas 2012. Beda dengan kasus buku Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya, rating buku Petir bisa konstan di 5/5 setelah aku baca ulang 12 tahun kemudian.
Menurutku ada beberapa faktor yang bikin buku ini bisa mempertahankan rating 5/5 padahal aku semakin picky pas tambah tua. Pertama, mungkin agak bias tapi aku memang suka tulisan Dee dan ngikutin bukunya dari dulu sampai sekarang. Kedua, series Supernova-nya Dee sampai saat ini masih jadi salah satu series favoritku dari semua tulisan Dee dan dengan percaya diri aku rekomendasikan ke orang-orang karena emang sebagus itu, dan lagi-lagi mungkin ini bias, ya. Tapi kayanya ga begitu bias sih soalnya aku baca ulang Rectoverso Dee tahun lalu dan ratingnya turun. Intinya, kenapa bisa rating sesempurna itu karena emang banyak biasnya.
Petir menurutku adalah buku terbaik dari series Supernova karena cara cerita dari sudut pandang pertama Elektra yang lucu dan menghibur. Ada bahas pengalaman spiritual Elektra dikit, tapi ga semenjelimet buku-buku lain dalam series ini. Selama baca, aku bisa ketawa dan mikir dikit juga. Intinya, paket pas kalau mau baca buku ga terlalu tebal dan tetap enak dibaca walaupun baca ulang berkali-kali.
5/5! Highly recommended!
0 notes
Text
Aku mulai berkisah, tentang satu sahabatku yang lahir di negeri orang, lalu menjalani kehidupan keluarga imigran yang sederhana. Setiap kali ibunya hendak menghidangkan daging ayam sebagai lauk, ibunya pergi ke pasar untuk membeli bagian punggungnya saja. Hanya itu yang mampu ibunya beli. Sahabatku pun beranjak besar tanpa tahu bahwa ayam memiliki bagian lain selain punggung. Ia tidak tahu ada paha, dada, atau sayap. Punggung menjadi satu-satunya definisi yang ia punya tentang ayam.
Aku menghela napas. Kisah ini terasa semakin berat membebani lidah. Aku sampai di bagian bahwa aku telah jatuh cinta.
Namun orang itu hanya mampu kugapai sebatas punggungnya saja.
Seseorang yang cuma sanggup kuhayati bayangannya dan tak akan kumiliki keutuhannya.
Seseorang yang hadir sekelebat bagai bintang jatuh yang lenyap keluar dari bingkai mata sebelum tangan ini sanggup mengejar.
Seseorang yang hanya bisa kukirimi isyarat sehalus udara, langit, awan, atau hujan.
Seseorang yang selamanya harus dibiarkan berupa sebentuk punggung karena kalau sampai ia berbalik niscaya hatiku hangus oleh cinta dan siksa.
“Sahabat saya itu adalah orang yang berbahagia. Ia menikmati punggung ayam tanpa tahu ada bagian yang lain. Ia hanya mengetahui apa yang ia sanggup miliki. Saya adalah orang yang paling bersedih, karena saya tidak mengetahui apa yang tidak sanggup saya miliki”.
— — — Lestari, Dewi. 2008. Rectoverso: Hanya Isyarat. — —
0 notes
Text
Mengapa Denny JA Layak Dikenal: Inspirasi Keberhasilan dan Keberuntungan dari Sang Pengarang
Dalam dunia sastra Indonesia, nama Denny JA tidak asing lagi. Dia adalah seorang pengarang ternama yang telah menginspirasi banyak orang dengan karyakaryanya yang luar biasa. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi alasan mengapa Denny JA layak dikenal, serta melihat inspirasi keberhasilan dan keberuntungan yang terpancar dari sang pengarang tersebut. Pertamatama, mari kita lihat keberhasilan Denny ja sebagai seorang pengarang. Denny telah menulis berbagai jenis karya, termasuk Puisi Esai, cerpen, dan puisi. Karyakaryanya tidak hanya populer di Indonesia, tetapi juga telah diterjemahkan ke berbagai bahasa dan diterbitkan di banyak negara. Salah satu Puisi Esai terkenal Denny ja adalah "Pramoedya: Bukan Pseudonim" yang mengisahkan kehidupan dan karya Pramoedya Ananta Toer, seorang pengarang besar Indonesia. Puisi Esai ini tidak hanya menceritakan perjalanan hidup Pramoedya, tetapi juga memberikan wawasan tentang kehidupan di masa lalu dan perjuangan seorang pengarang untuk menyampaikan pesanpesan penting melalui tulisannya. Selain itu, Denny juga dikenal sebagai seorang pengarang yang berani mengeksplorasi tematema kontroversial. Karyakaryanya sering kali mengangkat isuisu sosial, politik, dan budaya yang penting dalam masyarakat Indonesia. Dalam Puisi Esai "Sang Pemimpi", Denny menggambarkan perjuangan seorang anak jalanan yang bermimpi untuk menjadi seorang penulis terkenal. Melalui cerita ini, Denny mengajarkan pentingnya memperjuangkan impian dan membangun masa depan yang lebih baik. Tak hanya keberhasilan dalam menulis, Denny JA juga memiliki keberuntungan sebagai seorang pengarang. Keberuntungan ini tidak hanya datang dalam bentuk kesuksesan karyanya, tetapi juga dalam kesempatan dan peluang yang diberikan kepadanya. Salah satu contoh keberuntungan Denny adalah ketika karyanya diadaptasi menjadi film. Puisi Esainya yang berjudul "Rectoverso" sukses diangkat menjadi film pada tahun 2013. Ini memberikan Denny peluang untuk berkolaborasi dengan para sineas terkenal dan menghadirkan karyanya ke dalam bentuk baru yang dapat dinikmati oleh audiens yang lebih luas. Selain itu, Denny juga aktif dalam berbagai kegiatan sastra dan budaya. Dia sering diundang sebagai pembicara dalam seminar, lokakarya, dan festival sastra. Keberuntungan ini memberinya kesempatan untuk berbagi pengalaman dan pengetahuannya dengan orang lain, serta memperluas jaringan profesionalnya di dunia sastra. Tentu saja, keberhasilan dan keberuntungan Denny JA tidak datang dengan sendirinya. Denny adalah seorang pengarang yang penuh dedikasi dan kerja keras. Dia selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik dalam setiap karyanya dan terus berinovasi agar tetap relevan dengan perkembangan zaman. Denny juga memiliki visi yang kuat dalam menuliskan karyakaryanya. Dia ingin menginspirasi dan memberikan pengaruh positif kepada pembaca melalui tulisannya. Dalam dunia yang penuh dengan berita negatif dan kontroversial, Denny berusaha untuk menghadirkan cerita yang membangkitkan semangat, mencerahkan pikiran, dan merangsang imajinasi pembaca. Dalam kesimpulannya, Denny JA adalah seorang pengarang yang layak dikenal dan dihormati. Keberhasilan dan keberuntungannya tidak hanya dipengaruhi oleh bakatnya dalam menulis, tetapi juga oleh dedikasi dan kerja keras yang ia tanamkan dalam setiap karya. Denny telah menginspirasi banyak orang dengan ceritaceritanya yang kuat dan pesanpesan penting yang disampaikannya. Sebagai pembaca, mari kita mengambil inspirasi dari keberhasilan dan keberuntungan Denny JA.
Cek Selengkapnya: Mengapa Denny JA Layak Dikenal: Inspirasi Keberhasilan dan Keberuntungan dari Sang Pengarang
0 notes
Text
#32
Ketika Berhenti Disini
Kita di ajarkan melihat perspektif dari wanita, dimana sulit untuk mengikhlaskan orang yang di sayangi.
Saat kita bergantung kepada seseorang dan ketika ia meninggalkan kita, maka luka dan traumalah yang kita terima.
Bahkan sesempurna apapun orang yang coba mendekati kita, kita akan merasa tidak nyaman dan takut kalau ia akan kembali menghilang.
Tidak ada yang salah, dengan keputusannya.
Namun bukankah itu tidak adil, menggeneralisir semua akan seperti yang lalu?
Dan yang bisa menghentikan pikiran itu hanyalah diri kita sendiri,
Terus berada di posisi itu, atau mencoba meraih hal yang lebih baik?
Dari jalan cerita aku kasih nilai 8.
Namun flim yang paling relate dengan ku masih rectoverso.
Curhat untuk sahabat.
😂
0 notes
Text
Day 14 : Favourite book
Again, hai readers 🦋 (si paling pake jamak) wkwk 😂
Jujur, aku suka baca buku. Lebih ke novel tapi wkwkwk 😂. Aku ngga pernah bisa baca buku non-fiksi tanpa ngerasa ngantuk atau emotionally drained WKWK 😭 maaf, otak aku cuma berfungsi buat diksi-diksi puitis dan sastra fiksi 🙏. Aku bisa baca novel setebel harapan orangtuamu dalam waktu 1 hari 👍. Soalnya buku-buku fiksi itu penuh diksi-diksi indah, alur cerita yang seru, dan karakter yang keren. Kamu ngga akan bosen baca novel, percaya deh wkwk. Oh dan novel melatih imajinasimu 👍.
Makanya pas tau tema hari ini adalah buku favorite sebenernya agak jiper, tolong jangan book shaming aku ☹ wkwk. Oiya, walaupun aku suka baca novel tapi aku ngga koleksi novel. Dulu aku bisa baca banyak novel karena pinjem temen (sayang uang karna novel itu mahal) atau sewa di penyewaan novel/komik di depan sekolah (sekarang udah tutup, sad banget).
Aku mulai suka baca buku waktu smp. Tentu saja seperti remaja pada umumnya, di mulai dari novel-novel teenlit wkwk. Abis itu naik level ke metropop, abis itu mulai agak berat ke novel-novel semi sastra (eh ini bener ngga ya sebutannya?) yang diksinya udah mulai agak berat (bagiku). Dan salah satu buku favoritku sampe sekarang yang lumayan agak membekas adalah RECTOVERSO karya Dewi Lestari. Yaudah, memang mainstream wkwk but she's one of the best writer in Indonesia.
Nah, aku bingung harus mulai darimana jelasinnya wkwk 😂. Oke, kita mulai dari kenapa judulnya RECTOVERSO (Cinta yang tak terucap). Jadi buku ini adalah kumpulan dari cerpen Dewi Lestari yang terinspirasi dari albumnya dengan judul yang sama. Kenapa Rectoverso? Menurut definisinya, Rectoverso artinya two sided atau bisa juga 2 sisi yang berbeda tapi masih satu kesatuan yang sama. Contoh lainnya adalah halaman sebuah buku, halaman sebelah kanan dan kiri terpisah tapi berisi cerita yang satu kesatuan. Aku ngga ngerti gimana caranya menjelaskan dengan bahasaku jadi silahkan kalian googling aja definisi resminya wkwk 😂 aku cuma mencoba menjelaskan dengan bahasa sederhana aja. Nah seperti definisinya, buku Rectoverso berisi 11 cerita yang berbeda-beda tapi masih punya benang merah yang sama. Semuanya sama-sama tentang "cinta yang tak terucap" dari masing-masing tokohnya.
Ada 11 judul cerpen di buku ini. Kita semua dewi lestari ngga pernah mengecewakan soal sastra haha. Karya-karyanya ditulis dengan dalam, diksi yang puitis, story telling yang indah. Kalo kalian suka buku fiksi dengan bahasa yang puitis dan banyak metafora, mungkin akan cocok sama karya-karyanya dewi lestari.
Dari 11 cerpen, ada 5 cerita yang akhirnya di filmkan. Ya, Rectoverso akhirnya difilmkan pada tahun 2013. Dan yaaa lumayan menarik, walaupun tetep paling suka baca novelnya soalnya lebih dalem rasanya haha 😂. Kalo disuruh pilih mana judul yang favorite, aku punya satu judul yang menurutku ceritanya sangat membekas.
Malaikat juga tahu. Iya, kalian pasti tau lagu ini. Lagu yang juga di remake sama glenn fredly. Betul, lagu itu adalah ciptaan dewi lestari di album rectoverso. Di cerpennya sendiri menceritakan perjuangan seorang ibu yang memiliki anak spesial. Kalo kalian nonton video klip lagu ini kalian pasti tau, pemerannya adalah Lukman sardi (aktingnya jempol banget). Kenapa cinta tak terucap? Karena di novelnya diceritakan si ibu punya 2 anak. Anak pertama mengidap autis dan anak kedua normal. Si anak autis ini punya kebiasaan menyusun sabun mandi dengan presisi dan dia akan tau kalau ada perubahan di piramid sabunnya. Ibunya ini punya kos-kosan dan penghuninya tau kalo anak si ibu ini spesial. Suatu hari ada anak kosnya yang iseng ngumpetin 1 sabunnya dan akhirnya si anak yang autis ini ngamuk-ngamuk sambil nangis. Si ibu dengan sabar nemenin dan menenangkan si anak sambil nangis. Ini kalo aku yang cerita kesannya kaya biasa aja tapi kalian harus baca cerpennya. Beneran deh kalo aku jadi ibunya aku ngga akan kuat 😭. Si anak bener-bener ngamuk sejadinya, melukai diri sendiri, dan melukai ibunya. Hati ibu mana yang ngga patah liat anaknya menderita? Sebenernya ada konflik lainnya juga di cerpen dan lagi-lagi, ibunya yang berjuang sendiri tanpa ada figur "suami".
Makanya lirik lagunya adalah "namun kasih ini, silahkan kau adu. Malaikat juga tahu, siapa yang jadi juaranya". Kasih sayang si ibu mungkin tak terucap tapi bisa dirasakan sama si anak yang punya kebutuhan khusus. Pokoknya cerpen ini indah banget. Cinta tak terucap seorang ibu kepada anaknya yang spesial ❤. Kalian bisa nonton filmnya di netflix. Ngga seindah novelnya tapi bisa kasih kalian gambaran kalo males baca hehe.
Kalo sekarang, aku lagi baca buku non fiksi yang pernah dibaca sama Tablo Epik high. Iya, aku tau buku ini dari salah satu albumnya tablo yang judulnya Map of the Soul.
Kayaknya ini adalah buku non fiksi pertamaku (selain buku pelajaran dan kuliah) wkwkwk. Aku mulai baca buku ini dari 3 bulan yang lalu dan belum selesai sampe sekarang. Jujur bahasanya susah banget 😭. Buku ini isinya semacam ilmu psikologi gitu. Jadi buku ini mematakan jiwa manusia. Bahwa jiwa manusia itu ada banyak dan complicated tapi bisa dipetakan. Banyak banget istilah-istilah psikologi di buku ini jadi tiap baca aku harus sambil tulis ulang dan searching pengertian dari istilah-istilah didalemnya (footnote dibuku itu sama sekali ngga membantu karna tetep ngga ngerti wkwkwk).
Walaupun susah, tapi aku effort banget tetep baca karena penasaran aja sama isinya dan pengen tau apakah akan ada efeknya kalo kita paham cara memetakan jiwa manusia haha soalnya kalo dari albumnya Tablo jujur lirik-liriknya keren banget, bener-benee bisa mengeluarkan isi pikiran dan perasaan manusia. Selain tablo, idol KPOP BTS juga bikin album yang terinspirasi dari buku ini. Walaupun susah banget di mengerti 😭. Tolong kalo ada yang udah baca boleh bantu jelasin atau kalo ada yang punya hasil resume dengan bahasa "orang bodoh" boleh bagi linknya wkwkwkkwk 😂
Bucketlist buku aku ada beberapa kaya Alpha woman guide karya Henry Manampiring (iyaa yang bikin filosofi teras 😑), buku blonote karya Tablo dan beberapa lainnya.
Sekian buku favoritku yang masih membekas sampe sekarang. Sebenernya ada banyak lainnya, termasuk buku-buku terjemahan tapi aku udah agak lupa-lupa judulnya dan terlalu banyak kalo aku bahas semua wkwkwk 😂
Selamat mencoba buat yang tertarik sama buku favoritku 🦋
1 note
·
View note
Text
#RectoVerso
#LingerieAddict
8 notes
·
View notes
Text
"Melukiskanmu saat senja. Memanggil namamu ke ujung dunia. Tiada yang lebih pilu. Tiada yang menjawabku. Selain hatiku dan ombak berderu."
~ Dee Lestari, Rectoverso
#senja#sore-sore#pantai#laut#sore hari#selamat sore#quotes#love#indonesia#life#quote#positif#motivasi#cinta#dewi dee#dewi lestari#rectoverso#novel#buku#inspirasi#love story#cerita cinta#cinta sejati#truelove#kekasih#pacaran#romantis#kata bijak#asmara#puisi
43 notes
·
View notes
Photo
la face cachée recto verso
3 notes
·
View notes
Photo
Deux planches de posing pour RectoVerso
3 notes
·
View notes
Text
youtube
Pembacaan cerita pendek Hanya Isyarat - Dee Lestari
****
Entah hijau, entah coklat muda. Belum pernah kulihat bola mata berwarna hijau, jadi tak bisa terlalu yakin. Dan tempat ini didesain dengan penerangan buruk. Remang yang malah tidak romantis. Remang yang membuat segalanya tidak jelas. Namun hanya tempat ini yang masih buka. Hiburan yang tersedia adalah tayangan pertandingan sepak bola dini hari dari televisi 14inci dan kumandang lagu disko era satu dekade silam serta kelap-kelip bohlam warna-warni yang sebaiknya jangan dilihat lebih dari satu menit karena membuat mata sakit.
Tinggal empat manusia yang tersisa dan dia satu diantaranya. Karenanya aku bertahan. Satu-satu betina menguapkan feromon di sekumpulan mahluk jantan. Secara alamiah tak mungkin aku dilewatkan. Namun mereka malas menggubris karena tidak pernah ada pembicaraan menarik keluar dari mulutku sejak hari pertama kami semua berkenalan. Sementara aku tetap menyandang status ‘kenalan’, mereka sudah menjadi tiga serangkai—sahabat tomporer yang dikondisikan waktu dan tempat. Aku tidak merasa rugi. Yang menaik dari mereka hanyalah dia. Dan dia bukanlah pembicaraan. Dia adalah tujuan. Tujuanku bertahan.
Satu diantara mereka menghampiri meja bar, meminta lampu warna-warni itu dimatikan. Rupanya mereka tidak lagi tahan. Cuma aku yang tidak terganggu. Kelap-kelip itu menjadikanku semacam latar yang kadang menyerupai manusia kadang bukan. Dan dalam keraguan orang akan merasa lebih baik diam. Kehadiranku jadi tidak perlu dikonfirmasi. Aku butuh lampu-lampu itu.
Satu diantara mereka sampai berteriak senang begitu sekelar dipadamkan. Yang tersisa tinggallah sinar rembulan dan lampu berkekuatan kecil yang menyerupai penerangan lilin. Malam mendadak manis. Tempat itu mendadak romantis. Aku tidak suka.
Tanpa sengaja dia menoleh ke arahku. Mereka tidak bisa lagi menghindar. Aku pun tidak bisa lagi menyamar menjadi latar. Sebuah kursi didekatkan ke meja mereka dan dia mempersilahkan aku duduk. Dia yang paling kucari. Tapi tidak dalam jarak seperti ini.
Kursi kami yang berdempetan membuat tempurung lutut kami bersinggungan. Andai ada pintu masuk di situ, akan kuselundupkan setengah bahkan tiga seperempat jiwaku untuk merasukinya, untuk membaca pikirannya, mematai-matai perasaannya. Cukup seperempat saja jiwaku berjaga di meja itu, untuk tersenyum sopan, tertawa kecil dan merespon ‘oh’ atau ‘oooh’ atas percakapan apapun.
“Kami sedang melakukan satu permainan,” dia menjelaskan. “Bertukar cerita paling sedih,” temannya menambahkan, “yang terpilih jadi juara akan mendapat… ini.” Sebuah botol bir yang masih utuh digeser ke pusat meja.
Cepat kujelaskan bahwa aku tidak minum bir sehingga tidak perlu ikut berlomba. Cepat pula mereka melontarkan ide baru, bahwa bagi yang tidak minum bir akan disediakan hadiah lain, yakni kesempatan untuk memilih siapa pun untuk melakukan apapun dan tidak boleh ditolak. Ide itu disambut baik. Bahkan ide bir sebagai hadiah utama dilengserkan.
Satu demi satu bercerita. Kisah putus cinta, kisah kehilangan teman dan kisah bencana alam. Tiba gilirannya. Dia berkisah tentang cahaya. Dia pernah mati suri dan dalam tidurnya ia melihat padang hijau, lalu cahaya besar. Namun di saat cahaya itu hendak merengkuhnya, ia justru terbangun. Semua orang yang saat itu menungguinya terbaring koma tentu saja bergembira. Tapi ia tidak. Hatinya bahkan patah. Ia menemukan cinta sejati dalam sebuah cahaya entah apa, yang cuma bisa ditemui saat mati suri atau mati betulan. Pertemuan yang teramat mahal. Akhirnya dia memutuskan untuk jadi pertapa di abad modern, menjadi manusia yang mengatasi cinta insani dan berjuang untuk menghikmati cinta ilahi. Demi kembali menemukan cahaya itu, tanpa perlu tunggu koma atau koit.
Ketiga termannya termenung. Sulit berempati pada kisahnya. Aku juga termenung.
“Giliran kamu,” suaranya memecah kesunyian. Kepalanya menoleh ke arahku, matanya menatap mataku. Cepat aku menatap bulan yang lebih mudah dihadapi.
Sejenak aku teringat botol bir yang berembun tadi, aku teringat trotoar tempat kami berjalan dan kakinya yang kubiarkan melangkah beberapa meter di depan, aku teringat siluet punggunya yang menghadap punggung di bar yang kami kunjungi sebelum bertemu dengannya, aku teringat ke mana aku harus kembali setelah malam ini dan ke mana ia pergi nanti.
Mereka semua berpandangan-pandangan, mencari sang juara. Aku menunduk dan memilih tidak ikut serta. Tahunan tidak mengecap alkohol, bir ini menjadi lebih dahsyat dari semua kisah sedih tadi.
Tiba-tiba kudengar mereka bertepuk tangan. Dia bahkan menyalamiku. Kisahku dinobatkan jadi juara dan kini saatnya menentukan hadiah yang kumau. Siapa dan melakukan apa. Mereka begitu bersemangat menunggu titah dari mulutku yang ternyata penuh kejutan. Untuk pertama kalinya aku menjadi bagian dari mereka, sekelompok sahabat temporer yang bertemu di satu tempat asing dan kelak hanya akan berkirim surat elektronik. Namun bukan itu yang kucari. Aku hanya ingin kembali ke tempatku, di belakang sana. Menikmati apa yang kusanggup. Bukan di meja ini, bukan di sebelahnya, bukan bersentuhan dengan kakinya.
Malam itu, sebagai hadiah kisah sedihku tentang cinta sebatas punggung dan punggung ayam di negeri orang, aku memilih dia. Aku menyuruhnya pergi ke bar dan menyalakan sakelar lampu warna-warni tadi. Kemudian aku permisi pergi ke tempat dudukku semula, supaya sekembalinya ia nanti, diriku sudah berubah menjadi latar tak jelas yang tak perlu diajak bicara. Tempat ini kembali remang tidak romantis. Ia kembali menjadi sebentuk punggung yang sanggup kuhayati, yang kuisyarati halus melalui udara, langit, sinar bulan, atau gelembung bir.
Matanya cokelat muda.
Itu sudah lebih dari cukup.
*Dari buku rectoverso
10 notes
·
View notes
Video
Missy Poundo 💙🛫👸🏾 . "Me, myself and my plane" ✨🎈💕🙏🏾❤ . POUNDO X MORGANE CLAVAUD 👸🏾➕👸🏻 . Film director: @eldetche Designer: @morgane.clavaud Music: @poundogomis Location: 📍 Airport . Performing artist: @poundogomis . . . . . . . . #poundo #ptbb #morganeclavaud #rectoverso #france #hairstyle #style #fashion #music #airport #plane #avion #performance #dance https://www.instagram.com/p/Bss8mlkFSDQ/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=akj4bwrs4s03
#poundo#ptbb#morganeclavaud#rectoverso#france#hairstyle#style#fashion#music#airport#plane#avion#performance#dance
2 notes
·
View notes
Photo
Em RECTO-VERSO, você trabalha parcialmente em equipes para construir o que as cartas de desafio mostram, usando todos os blocos de forma inteligente e rápida, nesta reimplementação de La Boca, de @inkaundmarkusbrand pela @super.meeple e @meeplebr durante o @boardgamessp #inkabrand #markusbrand #supermeeple #meeplebr #rectoverso #laboca #semicoop #abstract #puzzle #speed #jogosdetabuleiro #boardgames #brettspiel #jeuxdesociete #abstrato #quebracabeça #velocidade #semicooperativo #boardgamesaopaulo #bgsp https://www.instagram.com/p/CeNFBnGLWWL/?igshid=NGJjMDIxMWI=
#inkabrand#markusbrand#supermeeple#meeplebr#rectoverso#laboca#semicoop#abstract#puzzle#speed#jogosdetabuleiro#boardgames#brettspiel#jeuxdesociete#abstrato#quebracabeça#velocidade#semicooperativo#boardgamesaopaulo#bgsp
0 notes
Text
Seratus sempurna Satu kamu lebih sempurna. -Abang- Yang mencintai kamu bukan hanya dengan hatinya, tapi juga jiwanya.
1 note
·
View note