#asmara

[forafricans]

Seen in Asmara, Eritrea by Yvan Rodic

“Asmara 🇪🇷 met so many stylish gentlemen walking/riding the streets of Eritrea’s capital and sipping macchiatos at old-school Italian-style cafés. Loved enjoying some caffeine while having long talks with some of these men.

“I have been coming to Gianna’s café everyday for so many years. I love it so much because we are a strong community, once a year we are even having a feast together. I grew up in Ethiopian-ruled Eritrea and learned Amharic at school [while Tigrinya (the local main language) was banned].

In 1972, I got a scholarship to study in Maryland (USA). After a few years, I came back to fight for the independence of Eritrea. I didn’t tell my parents because I didn’t want to worry them. I fought for so many years and got so many wounds but it was all worth it so I could eventually live in a free country. My three kids live in Ethiopia and soon will emigrate to the USA.” Afork (photo 4)

Photo 1: Mikele, photo 2: Welde Jesus, photo 6: Peter Abraham, photo 7: Mullugetta, 8: Hailey, 9: Petros, 10: Gemal”

[dream-world-universe]

Asmara, Eritrea: Asmara is the capital and most populous city of Eritrea, in the country's Central Region. It sits at an elevation of 2,325 metres, making it the sixth highest capital in the world by altitude and the second highest capital in Africa. The city is located at the tip of an escarpment that is both the northwestern edge of the Eritrean Highlands and the Great Rift Valley in neighbouring Ethiopia. In 2017, the city was declared as a UNESCO World Heritage Site for its well-preserved modernist architecture. Wikipedia

[honestlyangrypeace]

Asmara, Eritrea: Asmara is the capital and most populous city of Eritrea, in the country's Central Region. It sits at an elevation of 2,325 metres, making it the sixth highest capital in the world by altitude and the second highest capital in Africa. The city is located at the tip of an escarpment that is both the northwestern edge of the Eritrean Highlands and the Great Rift Valley in neighbouring Ethiopia. In 2017, the city was declared as a UNESCO World Heritage Site for its well-preserved modernist architecture. Wikipedia

[heartnosekid]

✨ the name asmara 🥀

for anon~

🥀-✨-🥀 / ✨-🥀-✨ / 🥀-✨-🥀

[85kilometer]

Jangan percaya manusia. Jangan berharap pada manusia. Percaya dan berharap itu letakkan pada Tuhan.

Lalu, kekasihmu tak percaya padamu meski engkau telah ratusan kali menjelaskan dan membuktikan. Atau, kekasihmu tak berharap padamu, tak berharap bantuanmu, tak berharap kehadiranmu, dan sebagainya.

Pada manusia yang lain, bolehlah tak percaya dan tak berharap. Namun, dengan kekasihmu, apakah harus sekejam itu menghinanya dengan sebutan "pendusta" atau "pengganggu"?

Yang lebih tragis, permasalahan orang dewasa yang harusnya ditanggung mereka, justru diletakkan pada anaknya yang diharapkan menjadi pengganti kekasihnya. Dan entah di mana Tuhan disertakan dalam permasalahan kehidupan mereka.

[dikiprasetyo26]

— EDELWEIS —

Edelweis nun jauh disana

Kata orang kau pertanda cinta yang nyata

Karena untuk menggapaimu saja

Perlu usaha dan pengorbanan ekstra

Edelweis nun jauh disana

Aku punya mimpi sederhana

Untuk melihat kecantikanmu mekar sempurna

Bersama dia yang kucinta

Ya, dia yang kucinta

Berharap bisa jadi pasanganku hingga tutup usia

Mengikrarkan janji setia

Diantara indahnya edelweis dan padang sabana

Pertanyaannku sekarang,

Mungkinkah dia bisa menjadi milikku, Edelweis?

Atau hanya angan-anganku semata

Aku berharap Tuhan menunjukkan jalan-Nya

Sukabumi, 27 Juli 2024

[antephotos]

Asmara, Eritrea

[postcard-from-the-past]

Woman from Asmara, Eritrea

Italian vintage postcard

[senantiyasa]

Kenapa Terlambat Datang?

Kamu datang memelukku dari belakang. Aku terisak hebat, bahu dan tubuhku bergetar. Aku tetap berdiri tegak. Saat kamu datang, aku tahu pasti kalau yang datang adalah kamu. Kamu memelukku dengan erat, menyalurkan hangat yang kamu punya sekalipun tubuhku masih terguncang. Aku masih menangis, membiarkan tetes demi tetes air mata berganti menjadi bagaikan aliran sungai yang berderai. Dan kamu masih memelukku.

Lama-lama, dengan kamu yang memelukku tanpa suara, tangisanku pun mereda. Aku sesenggukan dan tanganmu masih melingkar nyaman. Aku membalik badan, menemukan matamu menatap tepat ke pupil mataku. Kamu memelukku sekali lagi, lalu sebuah maaf pelan lolos dari bibirmu seiring dengan tanganmu yang mengusap kepalaku lembut.

Kenapa kamu datang terlambat, Tuan?

Maaf, Nona.

Kenapa kamu terlambat datang, Tuan?

Maaf, Nona.

Kenapa baru datang sekarang, Tuan?

Maafkan aku, Nona. Aku di sini sekarang.

Selama ini aku sendirian dan semuanya terasa begitu berat. Aku tidak tahu harus melakukan apa selain menangis. Walau begitu, aku harus tetap berjalan. Air mata menggenang di telapak kakiku, Tuan. Aku harus berjalan dengan banjir di sekelilingku. Kamu ke mana saja sebenarnya, Tuan?

Aku tidak ke mana-mana, Nona. Aku di sini sekarang.

Maafkan aku yang terlambat datang, Nona. Pemilikku mengatakan, kamu harus melalui sendiri jalan panjang yang membawamu sampai ke sini sebab di sinilah kita semestinya bertemu, Nona. Aku tidak tahu pasti seberat apa pengelanaanmu. Tapi kamu sampai di sini, Nona. Kamu di sini. Dan aku di sini.

Aku minta maaf, Nona.

Aku pun perlu mendaki ribuan gunung yang berhasil kulalui itu sendirian. Akan ada banyak gunung lain yang menanti kita di depan sana, Nona. Tidak apa-apa. Kita jalani berdua, ya?

Aku mengangguk. Kamu tidak terlambat datang, Tuan. Kamu mempererat pelukanmu.

Terima kasih sudah datang, Tuan.

Senantiyasa, 2025.

[qwertyofmylife]

Merindu Pilu ❤️‍🩹

C anda kita berderaian di kala senja.

I syarat rona merah hiasi pipi tuan.

N yaman nona berkisah layaknya puan.

T imbul lah bunga mewangi di atas sukma.

A palah arti detik menit waktu tuk ia yang jatuh cinta?

K ian jauh langkah kian resah melanda.

U saplah tangis merindu pilumu, sebut namanya dalam sujudmu.

* * *

Jatinangor, circa penghujung November 2016 silam.

Rindu, tak bisa memilikinya.

Rindu, berbuah air mata nan lara.

Rindu, namun tak kunjung bertemu.

Rindu, katakanlah apa salahku?

Sebuah coretan puisi rindu dengan rangkaian huruf awalan bertuliskan: C.I.N.T.A. K.U. yang kutulis tangan tatkala terjebak di hubungan asmara "zona teman" / friendzone akhir November 2016 yang lalu.

Sesak di dada karena ditinggal tanpa berpamitan dan tanpa pesan bahwa salahku dimana? Duh, lara... 🫠🫥

[baitkisah]

Dari sosok yang telah pergi membawa hatinya. Ternyata meninggalkan rangkaian aksara yang terukir indah.

Aku bukan tak rela dengan perpisahan, sekadar mengenang ternyata pernah ada sesosok rupa yang ku idamkan.

Rasaku tlah hilang, kagumku pun pudar, namun tak pernah ter-elakkan bahwa setidaknya dia pernah menjadi titik fokus bait yang kurangkai.

[jessiedoesstuffs]

Man i haven’t done a full rendered drawing in foreverrrrrrrrr

I find it criminal to write Asmara as a fashionista and NOT put them in beautiful outfits

(then again i don't draw them as much but still)

(this isn’t their official design btw i just wanted to play dress up with these two)

[lintangauliia]

Nanti

Nanti, cinta yang benar-benar tulus itu akan menghampiri mu, tanpa kamu tunggu kepulangannya. Ia akan sampai di tempatmu berdiri dengan ridho Tuhan sebagai penggerak kakinya, juga penyegera hatinya. Sebab nanti yang akan didatangkan padamu adalah hati yang memang ditakdirkan untuk berakhir di kamu, selamanya denganmu.

Terlampau sederhana cara kedatangannya, tetapi membuatmu bersyukur atas skenario-Nya. Amat ringan caranya mencintaimu, membuatmu kagum dan selalu ingin bersamanya. Kebersamaan yang direstui semesta . Dan kebersamaan yang dilindungi jagat raya.

Dia akan menaruh kebahagiaanmu sebagai prioritas yang selalu ia ingat di hembusan napasnya, di tiap langkah kakinya, di relung hatinya, dan di pikirannya. Sebab ia memastikan bahwa semua kebahagiaan yang kamu terima adalah tanggung jawab yang begitu berarti untuknya.

Memang.. jalannya cukup susah. Cukup terjal. Beberapa kali kamu harus patah. Mencoba meningkatkan kualitas diri untuk menemukan versi terbaik dari dirimu. Hingga akhirnya kamu berhasil mencintai dirimu sendiri.

Nanti...

Dan pada akhirnya kamu akan pertemukan. Dengan sebaik-baik pertemuan yang tidak pernah kamu sangka. Dengan segala kejutan skenario-Nya yang membuatmu tidak berhenti bersyukur.

Aamiin yaaa Rabbal'alamiin.

[thenarrativefoil]

[afrotumble]

[dikiprasetyo26]

— MENCINTAIMU DALAM TULISAN —

Mencintaimu dalam tulisan

Aku tak takut lagi akan penolakan

Tak trauma lagi kisah kelam percintaan

Yang ku lakukan hari ini

Mencintaimu lewat tulisan

Dengan tulisan

Aku dapat menyampaikan rasa kagumku

Menuliskan semua yang ku tahu

Tentang hidupmu dan dirimu

Dan angan-angan kelak untuk hidup bersamamu

Namun pada akhirnya kusadari

Mencintai perlu bukti

Mencintai untuk menyatukan dua hati

Apakah selamanya kusampaikan lewat tulisan?

Bersambung

Cianjur, 18 Januari 2024