#pikiran negatif
Explore tagged Tumblr posts
uuoia · 1 month ago
Text
305
Tumblr media
Fear
Takut adalah salah satu musuh terbesar manusia. Bencana besar saat pikiran berbalik melawan diri sendiri, dunia seakan runtuh. Namun ketakutan tak lain adalah pikiran-pikiran negatif diri sendiri yang memunculkan perasaan tak mampu menghadapi kehidupan.
Jika menengok jauh ke belakang, banyak sekali pengalaman yang melibatkan rasa takut. Takut ditinggal sendirian di tempat yang gelap, misal. Dewasa ini, ketika direnungkan kembali ternyata bukan gelap itu sendiri yang membuat takut melainkan berbagai pikiran negatif yang terlintas di kepala tentang situasi itu. Itulah yang membuat kita sulit keluar dari masalah tersebut, dan hanya berharap ada seseorang yang mengeluarkan kita dari keadaan tadi.
Seperti pesan Lakshmi Sagar dalam bukunya,
"Instead of wasting time on expecting sunlight, analyze the situation, and try to find a solution to that problem. Come out of that problem. You are just seeing one way which is making you weak but there are still a hundred ways to make you strong."
Sebagai seorang muslim, di samping usaha yang tengah kita jalani dalam menghadapi berbagai cobaan dan ujian hidup, kita selalu punya Allah Yang Maha Besar yang tak pernah mengantuk ataupun tidur dan senantiasa mengurus seluruh makhluk-Nya. Sesembahan yang bisa kita mintai petunjuk dan pertolongan kapanpun jua.
Jadi, yang tenang ya...
0 notes
bantennews · 9 months ago
Text
Mengatasi Pikiran Negatif: Menemukan Kedamaian dan Kebahagiaan di Dalam Diri
Pikiran negatif bagaikan awan gelap yang menyelimuti jiwa. Ia dapat menguras energi, memicu kecemasan, dan bahkan menghambat kebahagiaan. Namun, tahukah Anda bahwa kita memiliki kekuatan untuk mengendalikan pikiran kita? Ya, meskipun terkadang pikiran negatif datang tanpa diundang, kita dapat belajar untuk mengatasinya dan menggantinya dengan pikiran yang lebih positif dan konstruktif. Berikut…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
dinaandme · 11 months ago
Text
Duduklah, tegakkan punggungmu. Tutup matamu dan bernafaslah dengan tenang. Nah, kelihatan kan kalau itu hanya prasangka burukmu saja?
0 notes
penaimaji · 9 days ago
Text
Sandwich Gen
Orang-orang yang mengalami bagaimana struggle-nya menjadi sandwich gen, tentu bukan hal yang mudah. Sudah berapa kali derai air mata jatuh, merasa lelah, drowned dan lain sebagainya. Semua itu wajar, rasa manusiawi yang hadir dan dikontrol oleh perasaannya.
Manusia dikaruniai akal dan perasaan. Sebuah rasa itu akan hadir secara fitrah di hati kita. Sedangkan akal bisa kita bentuk dengan ilmu (atas izin Allah). Allah mampu menenangkan perasaan gundah kita, ketika kita berusaha untuk mengisi akal pikiran dengan ilmu.
Itulah kenapa, pentingnya kita belajar. Seberapapun ilmu yang kita punya, kita tetap harus terus belajar, datang ke kajian, mendengarkan nasihat-nasihat yang memang seharusnya menjadi makanan sehari-hari kita.
Menuntut ilmu itu tidak berhenti ketika kita lulus dari pesantren. Tidak pula berhenti ketika sudah belajar dan mengenal ilmu agama.
Teringat pekan kemarin, saat aku menjelaskan materi tentang Allah Al-Muhyi, Allah Al-Mumit ke anak-anak, tak kuasa menahan air mata yang terbendung. Allah mampu menghidupkan dan mematikan makhluk-Nya. Namun tidak hanya jasad, melainkan juga hati.
Hati manusia itu bisa mati, apabila tidak diisi dengan ibadah dan amal shalih. Hati itu bisa mati, apabila dibiarkan lalai begitu saja. Sungguh, nasihat terasa begitu indah ketika kita mau menerimanya dengan lapang.
Inilah kenapa alasannya, sampai sekarang, aku begitu nyaman menjadi guru. Bukan hanya tentang mengajar, justru disanalah aku turut serta menasihati diriku sendiri. Rasa tawakkal, percaya, bahwa apa-apa yang kita usahakan, yaitu untuk meraih ridha Allah, insyaaAllah akan diganti. Wallahi, Allah akan ganti dengan yang lebih baik.
Seberapa banyak narasi negatif tentang sandwich gen di luar sana, aku akan terus meyakini sebagai seorang muslim; bahwasannya apa yang sedang dijalani hari ini, merupakan jalan pahala bagi kita. Sedekah bisa menolak bala. Sedekah yang paling baik ialah kepada keluarga.
Kita memang tidak bisa memilih takdir, namun kita bisa memilih, jalan pahala mana yang ingin kita raih? Adakah hati kita bersyukur ketika diuji? Menikmati betapa nikmatnya seorang hamba, ketika dekat dengan Penciptanya.
Kalau lelah, coba diingat kembali, memangnya apa yang mau dikejar, kalau bukan ridha Allah?
Jakarta, 15 Februari 2025 | Pena Imaji
79 notes · View notes
jalansaja · 16 days ago
Text
Bapak, Maafin saya, Ya Pak
Tidak bisa tidur sampai dini hari dan tiba- tiba keinget bapak. Tiap kali menghadapi masa-masa sulit sebagai kepala keluarga, pasti ingetnya bapak.
Kadang-kadang kalau pikiran lagi negatif : suka heran kenapa orang sebaik bapak, orang yang sedari kecil bergelut dengan 'kesulitan', giliran mendekati waktu menikmati hasil usahanya malah lebih dulu dipanggil Allah.
Pak, bapak, maafin anakmu ya Pak, gara-gara kebebalnya bapak jadi lebih sulit hidupnya. Pak, bapak, maafin anakmu yang karena kearogannya bikin bapak masih harus kerja keras sampai usia senja.
Pak, bapak, maafin anakmu karena kebodohnya bikin bapak menelan lebih banyak kepahitan, bikin bapak berjuang lebih berat menahan ego, mengalah, membuang banyak keinginan bapak demi kesenangan anakmu ini.
Pak, bapak, maafin anakmu ya Pak, yang baru sekarang sedikit paham bagaimana beratnya tanggung jawab menjadi Bapak.
Pak, bapak, belum sempat anakmu ini sedikit pun membalas budi atas perngorbanan-pengorbananmu Allah udah panggil Bapak.
Pak, bapak, maafin saya, ya, Pak.
Pak, salam sayang dari cucu-cucu bapak, yang bahkan belum pernah melihat bapak.
Terima kasih ya, Pak, untuk semua perjuangan bapak. Saya sayang, bapak.
53 notes · View notes
herricahyadi · 1 year ago
Text
Percaya deh, hidup tanpa berpikiran negatif terhadap orang lain itu membuat tenang. Melihat sesuatu tanpa prejudis yang justru membebani pikiran kita sendiri. Kita terbebas dari prasangka; bebas dari duga-duga. Apa-apa dibawa bahagia. Kita akan menemukan diri sendiri dipenuhi energi positif. Karena kita telah terbebas dari memikirkan orang lain dan fokus pada kebebasan diri.
460 notes · View notes
sarasastra · 5 months ago
Text
Konsep “Me Time” yang Tepat
Seringkali kita kurang menghargai sesuatu sampai akhirnya sesuatu itu hilang dan ‘sulit’ didapatkan lagi.
Aku baru sadar, waktu luang yg dahulu dimiliki saat single ternyata LUAR BIASA BERHARGA karena saat sudah berkeluarga, waktu luang itu langka. Bukannya tidak ada sama sekali, namun sekalinya ada waktu luang, harus digunakan baik-baik!
Karena kalau tidak? Dampaknya fatal. Bisa berpengaruh kepada bagaimana ‘roda rutinitas’ bekerja dikeluargaku. Aku tidak bisa sembarangan menggunakan waktu luangku untuk berleha-leha berjam-jam tanpa melakukan apa-apa yg memenuhi kebutuhan batinku. Kupikir, ada baiknya waktu luang itu digunakan untuk “me time” atau quality time bareng keluarga.
Tapi concern-ku saat ini lebih ke “me time”. Karena..
Bu Elly Risman pernah berkata, “Me time itu penting banget dan itu HAK, perlu diperjuangkan!”
Tapi bagaimana kita menggunakan me time tersebut juga perlu dipikirkan. Kebanyakan dari kita, menggunakan me time nya itu dengan scrolling medsos. Consume content terus… dari yg ‘terlihat’ penting sampai yg ngga penting banget.
Scrolling sambil rebahan, berharap dapat hiburan tapi malah makin lelah. Lelah mental sampai pikiran kacau. Terpapar berita negatif maupun hal-hal receh yg ngga aplikatif untuk kehidupan kita, itu bisa merusak “produktivitas” kita.
Produktif disini bukan berarti harus selalu “menghasilkan”, akan tetapi sesuatu yg mampu mengisi batin dan pikiran kita. Hingga akhirnya diri kita bisa ke recharge dan semangat lagi menjalani hari :)
Adakalanya kita harus membiarkan diri kita ini ‘merasa kosong’ dan kebosanan.
Jauhkan diri dari distraksi media sosial yg makin sini makin minta perhatian kita. Makin bikin kita reaktif dengan apa-apa yg muncul di fyp dan story orang-orang.
Mari coba belajar mengerem tangan kita untuk tidak selalu membuka hape, mengecek notif, dan membuka sosmed. Biarkan diri kita merasa kebosanan. Sampai kebosanan tersebut memecut otak kita untuk melakukan sesuatu yg lebih ‘menyenangkan’. Kreativitas itu lahir dari rasa bosan.
Semisal, mengisi waktu me time dengan MEMPELAJARI SESUATU atau MEMBUAT SESUATU. Pastikan me time kita tidak sia-sia.
Mari sibukkan diri dengan yg baik-baik 🪴✨
Tangerang, 5 Oktober 2024 | 11.32 WIB
129 notes · View notes
maitsafatharani · 1 year ago
Text
Terimakasih, Pak Anies.
Barangkali, itu kalimat pertama yang ingin aku ungkapkan, jika ditanya tentang kesan di Pemilu 2024.
Terimakasih ya Pak, sudah berjuang untuk maju, menjadi salah satu calon presiden yang membuat kontestasi Pemilu terasa lebih ada 'ghirah'nya.
Jujur, di 2014 dan 2019, rasanya jengah sekali. Setiap membuka medsos, isu-isu SARA yang menjadi bahasan. Kampanye yang begitu-begitu saja, membuat bosan untukku pribadi melihat perjalanan kampanyenya. Karena paling ya, begitu saja tren-nya. Blusukan ke warga-warga, kampanye di atas pentas sembari bermonolog di bawah terik matahari, juga bagi-bagi amplop *eh.
Di 2024, Pak Anies dan tim menciptakan atmosfer yang berbeda. Desak Anies dan Slepet Imin, menjadi model kampanye yang berani tampil beda di sejarah pesta demokrasi Indonesia.
Dalam Desak Anies dan Slepet Imin, terjadi dialog antara capres-cawapres, dengan audiens. Audiens bisa menanyakan apa pun, bahkan mengadukan keresahan apa pun.
Ini menarik.
Melihat bagaimana para calon pemimpin kita berdialog dengan rakyat biasa maupun para mahasiswa, yang penuh dengan keluhan dan kritik yang beraneka ragam. Gaya kampanye ini meruntuhkan gaya konservatif, dan aku tidak bisa bilang tidak, gaya kampanye ini adalah gaya yang mendidik rakyat.
Buatku pribadi, ini mengagumkan. Bagaimana capres-cawapres bahkan memperhatikan bagaimana strategi dalam berkampanye. Memperhatikan bahwa proses pesta demokrasi, bukanlah sekedar pesta untuk yang akan maju mencalonkan diri. Tapi senyatanya, pesta demokrasi haruslah dirasakan sebagai 'pesta' oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Meski tidak bisa langsung mengikuti agenda Desak Anies, aku adalah salah satu pendengar setia rekamannya di Youtube. Pak Anies selalu menyampaikan di setiap dialog, bahwa Desak Anies adalah cara paslon 01 menawarkan 'cara berpikir' mereka. Menurut beliau, rakyat harus tahu bagaimana cara pemimpinnya membuat keputusan, dimana keputusan lahir dari cara berpikir. Menurut beliau lagi, pemimpin itu tugasnya membuat keputusan, maka sudah seharusnya rakyat memilih pemimpin dengan cara berpikir yang paling relevan. Aku semakin kagum dengan strategi beliau.
Terbayang, menghadiri berbagai dialog pasti adalah hal yang menguras pikiran dan tenaga. Belum lagi jika ada kritik-kritik yang perlu dijawab, betapa melelahkannya. Tapi Pak Anies dan segenap tim, tetap memilih proses yang 'out of the box' ini demi mendidik rakyat dalam proses pemilu. Selain juga pasti ada misi menjaring suara.
Pak Anies, kuakui adalah sosok yang memiliki kelebihan dalam public speaking nya. Beberapa pihak bersentimen negatif, menyebut kelebihan ini sebagai 'omon-omon' belaka, atau 'janji manis' tanpa eksekusi nyata. Beberapa juga berpandangan, orang yang ucapannya manis di mulut, tidak selalu baik dalam bekerja. Tapi, kurasa itu logika yang tidak selalu benar dan tidak bisa dipukul rata. Kecerdasan berbicara tidak berarti payah dalam kerja nyata. Tidak bisa dihakimi begitu saja. Dan lagi, rekam jejak selama Pak Anies menjabat Gubernur Jakarta pun dapat kita pelajari di berbagai platform media sosial.
Ada lagi yang menarik menurutku. Performa Pak Anies saat debat. Aku kebetulan menyimak debat ketiga secara live via Youtube. Disana, Pak Anies tampak begitu 'menyerang'. Jujur, sebagai orang yang tidak suka dengan konflik, aku agak jengah menonton serangan demi serangan tersebut. Tapi, secara jernih aku mencoba berpikir. Acaranya ini judulnya debat, lagipula saat itu temanya adalah pertahanan, dimana salah satu paslon adalah juga menteri pertahanan. Wajar kalau terjadi kritik yang pedas, dan harapannya yang bersangkutan piawai dalam menjawab. Namun, seperti yang kita lihat dan saksikan sendiri, yang terjadi justru sebaliknya. Ah, sepertinya tidak perlu kujelaskan, netizen bisa menilai sendiri dengan mindsetnya masing-masing :)
Aku tersadar, bahwa saat itu Pak Anies sedang menjalankan peran, sebagai seorang kontestan yang berdebat. Terimakasih Pak, sudah menjalankan peran sesuai dengan situasinya.
Lalu tentang visi-misi. Aku belum membaca dokumen visi-misi paslon secara lengkap. Tapi beberapa kali, aku melihat postingan yang mengutip visi-misi dari para paslon. Dan, aku melihat hampir di setiap aspek, Pak Anies selalu memiliki visi-misi yang digagas. Di isu kesehatan, ekonomi, sampai diaspora pun beliau tuangkan gagasan. Dokumen visi-misi yang lengkap ini amat membantu jika kita ingin mencari isu yang menjadi fokus kita. Dan rata-rata mostly isu-isu tersebut ada di dokumen paslon 01.
Tidak hanya itu, muncul juga berbagai gerakan organik seperti aniesbubble, humanies, senimanbersatu, dll yang mendukung perjalanan kampanye Pak Anies. Pak, rasanya saya susah membayangkan gerakan-gerakan seperti itu terbentuk jika tidak ada ketulusan (apalagi tanpa bayaran), karena satu tujuan menginginkan perubahan.
Oh ya, aku juga respect dengan para pendukungnya yang tetap objektif meski mendukung paslon AMIN. Contohnya, pada saat debat cawapres. Patut diakui Cak Imin masih sangat blunder ketika itu. Tapi, para pendukung mengkritik dan menasihati, bukan menutup mata atas kekurangan itu. Dan alhamdulillah, Cak Imin pun terbuka dan menerima kritik. Di debat berikutnya, performanya lebih baik daripada sebelumnya. Membayangkan Indonesia dengan pempimpin yang terbuka, berkepala dingin, mampu memproses (bukan hanya menampung lalu jadi angin lalu) kritikan, luar biasa sekali rasanya.
Pak Anies, aku berharap, apapun yang terjadi selepas Pemilu, Pak Anies tetaplah menjadi Pak Anies yang seperti ini. Pak Anies yang menginspirasi, dan terus menyuarakan suara rakyat, terlepas apa pun pilihan politik Pak Anies. Aku sudah di titik pasrah dengan hasil Pemilu. Pak Anies terpilih ataupun tidak, Allah sudah mengaturnya, bukan.
Namun, setidaknya rakyat mendapat pendidikan yang berharga sepanjang perjalanan pesta demokrasi ini. Dan semoga, terus terdidik dan naik kelas demokrasi di Indonesia.
Pak Anies, terimakasih karena banyak kalimat Pak Anies yang menggugah dan terngiang di banyak orang. Aku jadi teringat salah satu ayat Al Quran,
Tidakkah kamu memperhatikan bagai-mana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya kuat dan cabangnya (menjulang) ke langit (QS. Ibrahim ayat 24).
Salah satu kalimat yang aku ingat dari Pak Anies adalah saat Pak Anies membicarakan prinsip kebijakan. Kata beliau, "Membesarkan yang kecil, tanpa mengecilkan yang besar.". Maknanya, dalam sekali. Dan kalau itu menjadi basis dari setiap kebijakan, rasanya Indonesia Adil Makmur untuk semua bisa terlaksana.
And, the last. Terimakasih Pak Anies, sudah menggerakkan saya untuk menulis. Baru pertama ini, saya mendukung dan memilih calon pemimpin sampai dituangkan dalam sebentuk tulisan.
Semoga, Allah memberikan yang terbaik untuk Indonesia.
278 notes · View notes
kurniawangunadi · 11 months ago
Text
Ramadan #27
Hanya karena seseorang pernah berbuat salah dalam hidupnya, bukan berati seluruh hidupnya buruk. Sehingga kita merasa tidak layak untuk belajar dari mereka, menganggap mereka sebagai orang yang harus dihindari bahkan dibenci. Itu sama saja kita menutup diri dari kebaikan-kebaikan yang dimiliki oleh orang lain yang sebenarnya bisa saja sebelumnya bisa kita dapatkan dengan sangat amat mudah. Tapi kita buang begitu saja.
Jangan sampai diri ini menjadi diri yang sombong karena merasa layak untuk menghukum dan menghakimi orang lain hanya karena ada satu hal yang kita tidak sukai/tidak berkenan, apalagi jika hal itu tidak dengan terbuka dan sampaikan secara langsung, hanya memendamnya di dalam hati dan pikiran, menjadi rasa benci, hasad, dan pikiran-pikiran yang buruk.
Jangan sampai rasa kecewa kita terhadap orang lain yang mungkin tidak mereka sadari telah mereka lakukan, membuat kita merasa benar untuk menganggap bahwa mereka adalah orang yang buruk. Padahal barangkali, diri kita tidak pernah lebih baik dari mereka. Kita hanya tidak tahu kebaikan-kebaikan apa yang mereka miliki diam-diam.
Dan selamanya diri kita terjebak pada persepsi hidup kita sendiri, terus merasa benar, tidak bisa menerima nasihat, hati menjadi keras, hidup dengan kesepian, dan terjebak pada lingkaran pikiran-pikiran negatif tentang hidup.
Sementara orang-orang yang kita benci tadi, melesat dengan kehidupannya. Bahkan mereka mungkin tidak pernah tahu jika kita membenci mereka.
Terlalu sering mungkin dalam hidup, kita salah membaca niat baik seseorang. Karena mungkin dalam hidup ini, bahkan kita tidak berniat baik dengan diri sendiri. Menganggap niat baik orang lain pasti ada niat terselubung. Bahkan mungkin sampai curiga kepada Tuhan yang menganugerahkan takdir yang kita jalani. Seburuk itu prasangka yang tumbuh di dalam diri kita.
131 notes · View notes
hellopersimmonpie · 22 days ago
Text
Bersama
Dua tahun ini ngurusin tim pengembang game dengan segala naik turunnya. Pelajaran terbesar yang gue dapat dari sini adalah tentang bagaimana berjalan bersama, mengambil keputusan bersama dan belajar menyelesaikan konflik.
Ini mungkin klise ya. Tapi di sekitar gue, gue nemu cukup banyak orang yang trauma untuk mengerjakan sesuatu secara berkelompok. Entah karena takut nggak dapet partner yang skill teknisnya setara, entah takut dighosting dan seterusnya.
Dulu ketakutan yang sama juga tertanam di benak gue. Gue takut nikah karena khawatir ritme hidup gue berantakan. Gue khawatir kalau partner gue nantinya nggak bisa nemenin gue pas kehilangan arah. Alih-alih ditemenin pas kesulitan, gue takut malah di blame atas banyak hal yang tidak sempurna.
Gara-gara memberanikan diri berbisnis lagi bareng partner, gue jadi menyadari bahwa makna sekufu itu tidak selalu tentang materi atau level pendidikan. Karena kalau ditakdirkan sekufu, jodoh yang awalnya di bawah kita pasti akan naik menjadi sebanding dengan kita. Atau sebaliknya, jodoh yang awalnya di atas kita akan membawa kita berkembang bareng.
Dalam mengarungi perjalanan bersama, pasti terjadi pertukaran pendapat. Yang menentukan langgeng atau tidaknya partnership ternyata bukan soal skill yang setara. Tapi kemauan untuk saling terbuka, saling menghargai, ada willingness untuk menghadapi obrolan yang tidak nyaman saat ada masalah-masalah berat, dan kedua belah pihak mau sama-sama aktif berpikir tetang perjalanan ke depan. Nggak bisa kalau satunya nge-drive dan satunya pasif ngikut doang. Sekalipun kita menganut pendapat bahwa laki-laki adalah imam, perempuan sebagai makmum pun harus aktif berpikir juga.
Gue bukan psikolog klinis jadi cerita gue nggak bisa digeneralisasi. Let's say ini cerita doang. Beberapa kasus aja. Dari apa yang gue amati, orang-orang yang punya attachment style mixed antara anxious - avoidant seringkali tidak dapat bertahan dalam projek jangka panjang karena mereka tidak mampu berkomunikasi secara assertif. Saat ada masalah berat atau berbuat salah, mereka cenderung menghindar seolah masalah akan selesai dengan sendirinya. Orang-orang ini juga seringkali tidak bisa memberi ruang bagi partner untuk berpikir jernih karena mereka selalu sibuk dengan pikiran-pikiran negatif sehingga membuat masalah sederhana bisa 2x - 3x lipat lebih rumit.
Kalau dalam bisnis saja ngeribeti banget, gimana dalam rumah tangga?
Memang benar bahwa kita memang tidak bisa menjadi manusia yang sempurna. Tapi gue rasa, selain pemahaman tentang agama.... hal yang paling penting disiapkan sebelum menikah adalah kesanggupan menghadapi konflik, keluasan hati untuk memaklumi dan memaafkan, kemauan merawat hubungan pelan-pelan, keberanian untuk terbuka dalam hal sensitif sekalipun. Orang-orang yang punya avoidant attachment tidak akan sanggup terbuka secara emosi sementara orang-orang dengan anxious attachment akan menumpahkan emosinya kepada orang lain dengan brutal. Nggak pake ngukur.
Mumpung jodoh belum dateng, sehatin mentalnya dulu biar siap hidup bareng-bareng.
24 notes · View notes
lasealwin · 8 months ago
Text
Racun Orang Tua - Ujian Dari Ayah & Ibu
Informasi dan luasnya ujian kehidupan Ketika kami masih bocil, tidak memahami apa yang dimaksud dengan ujian. Hanya sebatas mengenal tes yang berlangsung di sekolah saja. Merasa bahwa ini hanya semacam uji nyali otak dan bukan otot. Yang mana biasanya diadakan saat ada eksistensi berlabel “guru.” Yang kami kenal di masa itu bahwa guru adalah guru, yang memang dasar panggilannya diejakan sebagai…
1 note · View note
summerinbali · 4 months ago
Text
apabila suatu hari anak-anakku menemukan ini
mungkin suatu hari nanti, kamu sudah lebih tinggi dan lebih berat. kamu juga sudah bisa membaca. pikiranmu mulai berpikir tentang hal-hal di dunia ini, sehingga semuanya terasa membingungan dan kamu kesepian...kamu bisa selalu bertanya ke ibu.
ibu juga dulu hanya anak kecil yang suka berpikir dan merasakan banyak hal...tapi badan ibu terlalu kecil untuk bisa mengolah semuanya dan otak ibu juga dahulu kala belum bertumbuh optimal.
segala hal itu, ibu bawa menjadi pertanyaaan. ibu jadi berteman dengan kesepian, angan-angan, serta pikiran. ibu juga banyak berpikir dengan konsep cinta kasih, karena dahulu ibu ada masa dimana berteman itu sulit sekali.
semuanya..ibu bawa ke dalam tulisan-tulisan. ada kalanya jadi puisi, ada kalanya jadi catatan singkat, atau narasi panjang. ibu sangat suka menulis, menulis juga gratis tidak perlu beli cat atau alat pewarna. cukup pensil dan buku kosong. kemudian lahir blog-blog canggih seperti ini...ibu pun banyak menulis.
tulisan ini bukan berarti ibu tidak bahagia. ibu sangat bahagia. hanya saja, bahagia itu mudah ibu rasakan dan ibu proses. sementara sedih, amarah, dan perasaan negatif lainnya, sulit ibu proses yang hasilnya memberatkan langkah ibu. ibu hanya mampu menjadikannya tulisan, merangkai menjadi sesuatu yang lebih indah di luar kepala ibu. kelak melalui tulisan, pikiran negatif itu bisa tumbuh bagai teratai yang tumbuh di lumpur.
tulisan ibu nampak sedih dan nampak merana, karena perasaan-perasaan itu yang ibu tidak mau simpan di dalam hati dan memori ibu. sehingga, harus ibu keluarkan. di sini. biar dia jadi tumpukan sampah di dunia maya ini.
kebahagiaan ibu? ibu simpan di rumah. sehingga jadi kamu, jadi paw, jadi kenangan manis dan masakan khas ibu.
kelak, apabila kamu kebingungan, sedih, dan marah, kamu bisa datang ke ibu. kita proses bersama. kita menulis bersama. atau menggambar dan mewarnai. apabila hanya butuh dipeluk dan duduk dalam hening juga tak apa. jangan lupa ucapkan terima kasih kepada perasaan negatif yang sudah muncul. karena tanpanya, kamu tidak akan bisa belajar tentang dirimu sendiri.
ibu juga masih belajar, sehingga kita belajar bersama-sama ya.
31 notes · View notes
atifadhilah · 2 years ago
Text
Allaah Maha Tahu.
Tak peduli bagaimana dunia mencelamu, Allaah Maha Tahu. Tak peduli bagaimana kamu merasa diperlakukan tidak adil, Allaah Maha Tahu. Tak peduli bagaimana pikiran negatif oranglain terhadapmu, Allaah Maha Tahu. Tak peduli bagaimana oranglain tak menganggap atau tak melihat sama sekali niat dan kebaikan tulusmu, Allaah Maha Tahu. Tak peduli bagaimana oranglain meremehkanmu, Allaah Maha Tahu.
Begitulah mengeja ikhlas, cukuplah Allaah sebaik baik yang Maha Tahu, lalu tenanglah hatimu. Tak usah khawatir, Allaah Maha Tahu setiap rasa sedih dan kecewa dalam benak, biar Allaah yang balas pada setiap sabar maupun gusar. Cukuplah Allaah, sekali lagi cukuplah Allaah, dan ridhakan hatimu.
122 notes · View notes
penaimaji · 2 years ago
Text
Berhentilah Berburuksangka
Orang lain memposting kesehariannya, kamu tidak suka dan merasa terganggu. Orang lain memposting prestasi atau pencapaianya, kamu menganggapnya sombong. Orang lain memposting tumbuhkembang anaknya, kamu tersinggung karena punya treatment yang berbeda. Orang lain memposting liburan, kamu menganggapnya pamer. Orang lain menuliskan pendapatnya, kamu marah karena tidak sependapat. Orang lain memposting ceramah, kamu merasa tersindir
Aduh. Nggak capek apa punya pikiran negatif terus? Itu kan orang lain cuma sharing aja. Kenapa merasa sakit hati?
Sadarlah.. bahwa apa yang kita lihat, apa yang kita baca, respon kita tergantung bagaimana perasaan kita saat itu juga. Coba renungi, dan bertanya pada diri sendiri, kenapa bisa seperti itu? Apa yang membuatmu selalu sakit hati? Kamu merasa semua orang menyakitkan bagimu, padahal itu hanya perasaanmu sendiri
Bukankah memang tidak apa-apa kalau memang kamu tidak baik-baik saja? Tidak perlu denial; jangan mencari kambing hitam untuk menutupi apa yang sakit dalam dirimu. Cari penyebabnya, lakukan sesuatu yang bisa menghindarkanmu dari hal tersebut; lakukan sesuatu yang positif untuk mengalahkan prasangka negatifmu
Kalau media sosial sudah membuatmu banyak terkena penyakit hati, coba istirahatlah sebentar. Jangan kepo dengan aktivitas orang lain kalau masih terus melihat dari kacamata negatif
Berbaiksangkalah.. sungguh itu akan menyelamatkan hatimu sendiri
Jakarta, 14 Agustus 2023 | Pena Imaji
187 notes · View notes
inaf-world · 8 months ago
Text
Mempertahankan pikiran positif memang tidak mudah. Apalagi jika kita handal dalam membuat skenario negatif di kepala.
Mari kita latih pelan-pelan...
22 notes · View notes
yonarida · 1 year ago
Text
Prinsip Stoik untuk Menjadi Kuat dan Tenang di Tengah Tantangan Kehidupan
Tumblr media
Dalam pandangan Epictetus, ada beberapa prinsip: 1. Mendengarkan lebih banyak daripada berbicara - Kebijaksanaan seringkali terletak pada suara orang lain. Ketika kita mendengarkan dengan penuh perhatian, kita membuka diri untuk belajar dari orang lain dan mendapatkan sudut pandang baru.
2. Membayangkan yang terburuk - Penyebab utama kecemasan adalah kekhawatiran akan hal-hal yang tidak pasti. Dg membayangkan yang terburuk kita bisa mempersiapkan diri untuk situasi terburuk.
3. Bersiaplah untuk gagal - Kegagalan adalah bagian alami dari kehidupan. Semua orang gagal, bahkan orang-orang yang paling sukses. Tetapi banyak orang takut gagal, dia takut dianggap bodoh atau tidak kompeten. Kita harus bersiap untk gagal. Belajar dari kesalahan. Analisis apa yang salah. Gunakan informasi untuk perbaiki diri di masa depan.
4. Sadari bahaya "keberuntungan" - Keberuntungan kadang menjadi bumerang. Beberapa orang mungkin memanfaatkan kita untuk keuntungan mereka sendiri. Jangan biarkan keberuntungan mengubahmu. Tetaplah rendah hati dan berpegang teguh pada nilai-nilai moralmu. 5. Jangan bergantung pada satu harapan - Kita perlu punya banyak tujuan dalam hidup. Beberapa tips: - bayangkan beberapa kesuksesan di masa depan, seolah-olah sudah terjadi. Tulislah berbagai tujuan yang ingin km capai. Fokus pada proses, bukan hasil. 6. Ingat kematian - Kita akan mati suatu hari nanti. Ini bukan berarti kita menjadi takut atau pesimis, sebaliknya, artinya kita harus "hidup" setiap hari seakan-akan itu hari terakhir kita. Dengan cara ini, kita akan lebih menghargai waktu yang kita miliki dan akan cenderung fokus pada hal-hal yang penting dalam hidup. Tips: - Sempatkan waktu untuk merenungkan kematian. Pikirkan hal yang penting dalam hidup. Fokuslah pada saat ini dan hiduplah setiap hari seakan itu adalah hari terakhir kita.
7. Kekayaan sejati terletak pada jiwa yang puas - Kebahagiaan adalah tentang bersyukur atas apa yang kita miliki, bukan menginginkan apa yang tidak kita miliki. Orang yang bijak adalah orang yang tidak bimbang atas hal-hal yang tidak dimilikinya, melainkan bersuka cita atas hal-hal yang dimilikinya. Hargai apa yang sudah kita capai alih2 fokus pada apa yang tidak kita miliki. Tips: - sempatkan waktu untuk bersyukur setiap hari - fokuslah pada hal-hal positif dalam hidup - bandingkanlah diri dengan orang yang kurang beruntung
8. Kerendahan hati adalah kunci untuk belajar - Kerendahan hati adalah sikap yang mengakui bahwa kita tidak mengetahui segalanya. Dengan bersikap rendah hati, kita akan lebih terbuka untuk belajar hal-hal baru. Kita juga akan lebih menghargai pengetahuan dan pengalaman orang lain. Kita perlu untuk bersedia belajar dari orang lain dan belajar menerima bahwa kita mungkin salah. Tips: - Dengarkan orang lain dg penuh perhatian - Berani untuk bertanya - Bersikaplah terbuka untuk belajar dari kesalahan - Jangan menganggap diri kita lebih baik dari orang lain
9. Rasa bersalah adalah kebodohan - Rasa bersalah adalah emosi yang kompleks yang dapat memiliki dampak besar pada kehidupan kita. Rasa bersalah yang jelek adalah yang membuat kita rendah diri, menyesal, depresi, dan yang membuat kita berfokus pada masa lalu dan tidak membuat kita belajar dari kesalahan. Ada 3 jenis sikap orang dalam menangani rasa bersalah: - Orang yang sempit pikiran menyalahkan orang lain atas kesalahan mereka. Mereka tidak mau bertanggung jawab atas tindakan mereka sendiri. - Orang biasa menyalahkan diri mereka sendiri atas kesalahan mereka, mereka merasa malu dan menyesal tetapi mereka tidak mengambil tindakan untuk memperbaiki kesalahan mereka. - Orang bijak melihat rasa bersalah sebagai kebodohan. Mereka berfokus pada masa depan dan memperbaiki kesalahan mereka. Memaafkan diri sendiri. Yang ketiga adalah yang terbaik.
10. Berteman dekatlah dengan orang-orang yang positif Teman bisa berpengaruh pada diri. Pikiran dan sikap negatif bisa menular. Khususnya untuk yang pertahan dirinya masih lemah, berteman dekatlah dengan mereka yang positif. Orang positif akan membantu kita melihat dunia dengan cara yang lebih positif. 11. Reaksi anda membentuk takdir anda Apa yang terjadi pada kita tidak selalu ada dalam kendali kita. Namun bagaimana kita bereaksi adalah sepenuhnya dalam kendali kita. Reaksi kita membentuk takdir kita. Kita bisa memilih tetap ada dalam kesedihan atau kita bisa memilih untuk membuka jalur pengetahuan diri. Ketika kita memilih untuk bereaksi secara positif, kita membuka diri untuk kemungkinan baru. Kita dapat belajar dari pengalaman kita dan menjadi orang yang lebih kuat dan lebih bijaksana. Tips: - fokus pada hal-hal yang dapat kita kendalikan - jangan menyalahkan orang lain atas situasi anda - pelajari dari pengalaman anda - bersikaplah optimis terhadap masa depan 12. Lakukan kewajiban Kita semua punya kewajiban sesuai dg bagian kita. Penting untuk memenuhi kewajiban kita. Kita harus melakukan tugas kita tanpa menunggu kesenangan atau pujian dari orang lain. Matahari tidak memerlukan pujian atau pesona untuk terbit setiap hari. Matahari hanya melakukan apa yang sudah seharusnya dia lakukan tanpa mengharap pengakuan. Lakukan itu karna itu hal yang benar untuk dilakukan. Ketika kita melakukan kewajiban kita, itu adalah hal yang baik untuk diri kita sendiri dan untuk orang lain. Tips: - Kenali peran Anda - Fokus pada hal-hal yang bisa dikendalikan - Jangan menunggu kesenangan atau pujian untuk melakukan pekerjaan Anda 13. Abaikan mereka yang membenci anda - Kita semua pernah mengalaminya. Penting untuk tidak membenci mereka yang membenci kita. Kita perlu untuk mengabaikan mereka. Mereka tidak layak untuk waktu dan perhatian kita. Mereka tidak pantas untuk kita habiskan energi kita untuk membenci mereka. Mengembangkan kebencian hanya akan menyakiti diri kita sendiri. Kebencian akan membuat kita menjadi orang yang negatif dan tidak bahagia.
14. Kesederhanaan - Kemewahan adalah hal yang menarik. Kita semua ingin hal-hal yang kita inginkan dan butuhkan. Namun apakah kemewahan itu benar-benar membuat kita bahagia? Sejatinya, kesederhanaan adalah kunci untuk kebahagiaan. Hidup sederhana dapat membuat kita lepas dari tekanan dan kecemasan. Kemewahan membutuhkan komitmen dan banyak energi sehari-hari untuk dapat mempertahankannya. Kita harus bekerja keras untuk mendapatkan barang-barang mewah, juga untuk merawatnya. Ketika kita memilih hidup sederhana, kita berhenti dikelilingi tekanan tanggal jatuh tempo tagihan. Ketika hidup sederhana, kita lebih ada banyak waktu untuk menikmati hal-hal yang penting, spt: keluarga, teman, dan hubungan kita dengan diri sendiri. Kesederhanaan dapat membantu kita lebih menghargai hal-hal yang kita miliki.
15. Jangan biarkan orang lain mengendalikan kehidupan anda - Kita hanya akan bisa marah jika kita membiarkan diri terganggu oleh orang lain. Sebaliknya, jika kita bisa mengendalikan emosi kita, kita akan menjadi orang yang lebih kuat dan lebih bahagia. Kita memiliki kunci internal di dalam diri kita. Beberapa kunci membawa kita ke kebahagiaan, sementara yang lain langsung menuju ke kehancuran emosional. Kunci yang menuju kehancuran emosional adalah kunci yang kita serahkan kepada orang lain. Kita menyerahkan kunci ini ketika kita membiarkan orang lain mengendalikan emosi kita. Solusi: mendirikan suatu penghalang yang mencegah kita terpengaruh dengan sikap orang lain. Kita bisa membangun penghalang ini dengan menyadari bahwa setiap individu adalah pemilik dari apa yang mereka katakan. Kita juga mempunyai kekuatan untuk memutuskan apa yang kita pilih untuk didengar. Ketika kita menyadari hal ini, kita akan lebih sulit untuk mendengar dan terpengaruh dengan sikap orang lain (khususnya yang negatif). Tips: - fokus pada diri sendiri dan pada hal yang kita sukai - jangan biarkan orang lain menguasai pikiran anda - bersikaplah positif dan optimis
16. Persahabatan adalah kekayaan sejati Persahabatan adalah hubungan yang sangat berharga. Teman sejati adalah orang selalu ada untuk kita, baik dalam suka maupun duka. Mereka akan mendukung kita saat kita membutuhkannya, dan mereka akan membuat kita tertawa saat kita merasa sedih. Persahabatan juga dapat memberikan kita rasa kebersamaan dan ikatan yang kuat. Teman-teman kita dapat membantu kita untuk lebih terhubung dengan dunia sehingga bisa membuat kita merasakan dukungan dan cinta. Tips: - jadilah diri sendiri - jadilah pendengar yang baik, luangkan waktu untuk mendengarkan teman-teman anda - berikan dukungan - bersedialah membantu teman-teman anda saat mereka membutuhkannya - nikmatilah kebersaman - luangkanlah waktu untuk bersama teman-teman anda
17. Selalu cari kebaikan dari setiap situasi - Penting untuk memiliki sikap positif dalam hidup. Ketika kita mencari kebaikan dalam setiap situasi, kita akan lebih mudah dalam menghadapinya. Kita juga akan cenderung melihat peluang baru yang tidak kita sadari sebelumnya. 18. Jangan khawatir pada hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan - Kehidupan bisa menjadi hal yang kompleks dan penuh tantangan. Kita seringkali dihadapkan pada hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan. Ketika kita fokus pada hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan, kita hanya akan membuat diri kita sendiri menjadi stress dan gelisah. Kita adalah pemilik pendapat kita sendiri tetapi bukan reputasi kita. Kita bisa mengontrol apa yang kita pikirkan dan rasakan, tetapi kita tidak dapat mengontrol apa yang orang lain pikirkan atau katakan. Kita juga memiliki keinginan dan semangat untuk mencari, tetapi kita tidak dapat mengontrol jumlah keberuntungan dan kesuksesan kita. Kita bisa bekerja keras dan berusaha sebaik mungkin, tetapi kita tidak dapat menjamin mendapat hasil spt yang kita inginkan. Oleh karena itu, khawatir dan menjadi pahit pada hal-hal yang tidak dapat kita kendalikan hanyalah membuat keputusan untuk membuang-buang waktu.
Source: diringkas dari video di laman https://www.youtube.com/watch?v=bQD367YMTH4
36 notes · View notes