#pikiran
Explore tagged Tumblr posts
irawanyusuf · 18 days ago
Text
Bahwa semakin dewasa, bersikap tidak peduli terhadap asumsi, prasangka, dan persepsi orang lain terhadap kita adalah bentuk menyayangi diri sendiri. Kita sudah terlampau lelah untuk memikirkan hal yang di luar kontrol kita. Jadi, saat ini lebih tepat istilah "Di Dalam Tubuh yang Sehat, terdapat Jiwa yang Bodo Amat".
Menjadi tidak tahu itu menenangkan.
111 notes · View notes
esbatubulet · 3 months ago
Text
Bagaimana mau melawan kerasnya dunia, kalau sama pikiran sendiri saja aku sudah kalah?
34 notes · View notes
senantiyasa · 6 months ago
Text
kupikir ada banyak hal dalam hidup yang perlu disikapi dengan satu terlebih dahulu: penerimaan.
hari ini, aku berniat menuliskan apa yang menjadi keresahanku. menarik pikiranku jauh ke masa lalu dan menguraikan apa yang kusut sejak lama di kepalaku, satu per satu.
tapi ternyata melakukan itu tidak mudah. selain karena aku tidak bisa menulis segala sesuatunya, pada dasarnya memang tidak mudah untuk kembali ke masa di mana kita tidak lagi ada di dalamnya dan mengulang apa yang terjadi dan apa yang kita rasakan saat itu.
dan ya. aku memutuskan untuk menerima. menerima kalau sekarang mungkin aku belum bisa bercerita. menerima kalau mungkin bukan sekarang waktunya. selain menangis, tentu saja.
kadang, tidak hanya bersabar pada orang lain yang kita butuhkan. selalu, bersabar atas diri sendiri setiap waktu.
32 notes · View notes
jejaringbiru · 1 year ago
Text
Tersesat yang paling bahaya adalah tersesat dalam pikirannya sendiri. Terkadang semakin mencari jalan keluar justru semakin tersesat lebih jauh lagi. Hanya perlu menyadari bahwa kita tidak sedang tersesat. Hanya melewati jalan atau momen yang sebelumnya belum pernah dilalui
- Penghuni Jejaring Biru
131 notes · View notes
diksibising · 4 months ago
Text
𝑴𝒖𝒍𝒖𝒕 𝒊𝒕𝒖...
Letaknya antara 𝑶𝒕𝒂𝒌 𝒅𝒂𝒏 𝑯𝒂𝒕𝒊
Maka, setiap akan bicara
Selalu 𝒑𝒊𝒌𝒊𝒓𝒌𝒂𝒏 dan 𝒑𝒆𝒓𝒕𝒊𝒎𝒃𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂𝒏 baik-baik.
Rasa-rasakan pakai 𝑯𝒂𝒕𝒊.,
Agar tidak 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒂𝒌𝒊𝒕𝒊..
14 notes · View notes
segudangpikiran · 7 months ago
Text
Karena keinginanlah, makanya kita menderita. Oleh karena itu, lepaskanlah.
Ketika membaca kalimat ini, muncullah berbagai macam perspektif dalam pikiran. Itu semua bergantung pada proses mengendalikan pikiran diri sendiri.
16 notes · View notes
jeritmalam · 11 months ago
Text
Dia tidak menghubungimu, itu memang karena dia tidak menginginkanmu.
Kenapa dia masih menghubungimu?, itu karena kamu yang meminta.
Dia tidak memberi apa yang kamu inginkan?, karena memang dia tidak takut kehilangan.
Sudahlah, berhenti untuk mencari alasan.
Cinta itu tidak serumit itu.
Kamu saja yang tidak menyadari dan keras hati.
Bukan dia yang jahat, tapi mungkin kamu yang BODOH.
-jeritmalam
26 notes · View notes
rizkamelialf · 6 days ago
Text
Nilai Sempurna
Ini hanya tulisan random. Sedikit memalukan, dan mungkin akan disesali nanti. Ini hanya sebuah sudut pandang.
Bisa dibilang, isi kepala yang sedang berlalu lalang—setelah mendengar beberapa cerita, melihat beberapa kisah, tentang mencari seseorang yang sempurna dan menjadi sempurna—
Jadi, beberapa kali terpikir soal sempurna.
Soal menutup kurang, soal meniadakan lemah.
Beberapa kali juga terpikir, bagaimana standar sempurna?
Di mana titik akhir dari sebuah kesempurnaan?
Kita selalu sibuk mencari dan menjadi sempurna. Sebabnya; beberapa kejadian, beberapa orang, beberapa bagian dari hidup membuat kita jatuh dan berpikir soal kurang. Meminta sempurna.
Tapi, bukannya selama kita mencari lebih, kita selalu akan merasa kurang?
Bagaimanapun, kurang akan selalu ada.
Aku dan kamu, kita berdua; mungkin tidak sempurna.
Tapi, bisa saja; kurangku adalah lebihmu
dan kurangmu adalah lebihku.
Kamu hanya perlu menjadi kamu. Dan aku hanya perlu menjadi aku. Biarkan kita menjadi apa adanya.
Kita hanya perlu belajar menerima segala kurang, menerima seapaadanya diri kita.
Jika terpikirkan soal sikap ataupun sifat; Sikap dan sifat yang buruk tidak termasuk. Itu adalah hal yang harus diubah.
Mungkin.. kita harus belajar mencukupkan yang kita punya.
Merasa cukup dengan kita yang seperti ini.
Aku rasa, seperti ini saja sudah cukup.
Iya, kita berbeda. Ada dengan keunikan kita.
Cukup seperti itu saja.
4 notes · View notes
ikansawah · 16 days ago
Text
Aku adalah aku yang sudah teruji dengan segala macam wajah manusia. Ada yang berbeda dariku, ada juga yang benar-benar sama denganku. Maka dari itu, aku lebih memilih tak banyak bicara, lebih memilih banyak mendengar karena manusia-manusia yang ku pikir dekat dan keluarga justru mampu menjatuhkan ku ke dasar lubang. Ketertarikan ku bukan lagi pada kesalahan manusia. Ketertarikan ku berubah menjadi pencarian dan harapan masa depan yang bahagia. Ketertarikan ku bukan lagi pada berkumpul dan berfoto seakan semua baik-baik saja. Ketertarikan ku lebih kepada kamar yang sunyi ditemani cerita fiksi dari banyak mega bintang.
-ikansawah71224
3 notes · View notes
muhasabahku · 30 days ago
Text
Obat paling bermanfaat...
3 notes · View notes
bayuvedha · 1 year ago
Text
Pikiran > Ucapan > Tindakan > Karakter > Kebiasaan > Arah Kehidupan
Pikiran itu seperti bibit, tiap kali anda memikirkan sesuatu, anda memberikan kehidupan pada pikiran itu
Pikiran mempengaruhi ucapan, ucapan menjadikan tindakan, tindakan membuat karakter, membentuk kebiasaan, dan menentukan arah kehidupan.
Jika anda mau apel, anda harus menanam bibit apel. Jika mau jeruk, anda tidak bisa menanam bibit jambu, kaktus, atau jamur. Anda akan memperoleh buah sesuai bibit yang anda tanam.
Dengan kata lain, jika anda berpikir buruk, anda tidak bisa berharap hidup anda akan baik. Jika anda berpikir kalah, anda tidak bisa berharap kemenangan. Jika anda berpikir kurang, tidak cukup, tidak mampu, tidak maju, anda tidak bisa berharap keberlimpahan. Jika pikiranmu buruk, hidupmu juga akan buruk.
Banyak orang tidak menyadari, mereka mengutuk hidup mereka melalui pikiran bahkan perkataan, tindakan, kebiasaan buruk. Saya tidak beruntung, saya tidak bisa membeli rumah itu, saya tidak mampu membayar hutang. Berhentilah mengutuk masa depanmu.
Kadang musuh tidak perlu mengalahkan kita, kita sendirilah yang mengalahkan diri kita sendiri.
Perhatikan apa yang kamu pikirkan, perhatikan apa yang kamu katakan, apa yang kamu lakukan, apa yang kamu jadikan kebiasaan. Apakah kamu sedang memberkahi kehidupan, atau mengutuknya.
Jadilah positif, sejak dalam pikiran. Ucapkanlah perkataan yang baik atau diam. Lakukan amal sholih dan kebaikan. Miliki karakter baik, manusia yang keberadaannya ditunggu orang. Biasakan kebiasaan baik.
Percayalah, bahkan pikiran anda, jika diulang terus, ia akan menjadi kenyataan. Apalagi jika anda ucapkan, lakukan, jadikan karakter, dan dibiasakan.
Tanamlah bibit baik. Berkahi hidup anda. Ramal kebaikan masa depan anda. Maka anda akan memetik hasil sesuai bibit yang anda tanam. Yaitu kesuksesan, keberlimpahan dan kebaikan-kebaikan di setiap detik hidup anda.
Ingat ini! mulai detik ini, anda akan terbiasa berpikir baik, berkata baik, bertindak baik, berkarakter baik, dan punya habit produktif. Tidak ada ruang untuk keburukan pada diri anda.
+++
Referensi :
1. Menyadur ajaran Nabi Muhammad
+ Pikiran baik = Husnudzoon
+ Ucapan baik = Katakan yang baik atau diam (Hadits)
+ Tindakan baik = Amal Sholeh
+ Kepribadian baik = Ihsan
+ Kebiasaan baik = Istiqomah.
2. Hadits Qudsi : Aku sesuai prasangka hambaKu (bahwa Pikiran akan menjadi kenyataan)
3. Penelitian Ilmiah, Jurnal, dan Artikel terkait
4. Buku the Secret dan The power of Positive Thinking
5. Pengalaman penulis dan Testimoni jutaan orang
22 notes · View notes
anak-hilang · 1 month ago
Text
Bahas sesuatu yang besar sama yang isi kepalanya kecil, jelas ga akan muat.
2 notes · View notes
uuoia · 4 months ago
Text
283
Tidak banyak artinya bila kebangkitan tidak disertai kebangkitan dan kedewasaan pemikiran, malahan kadang kala bisa memperumit keadaan. Itulah sebabnya yang namanya kebangkitan perlu banyak yang harus disiapkan.
2 notes · View notes
senantiyasa · 1 month ago
Text
sering kali, pikiran-pikiran negatif itu muncul karena aku merasa sendiri. sendiri melewati semuanya. sendiri yang menjalani kehidupan seperti ini. tapi kemarin, aku melihat konten orang lain yang rasanya mirip dengan apa yang sedang kujalani. setelah menonton konten itu, aku jadi berubah pikiran. mungkin kehidupan seperti yang tengah kuhidupi memang hanya untukku seorang, tapi pasti ada orang lain yang pernah melalui hidup seperti apa yang tengah kuhidupi. meskipun aku sendiri, di dunia ini pasti ada orang lain yang serupa hidupnya. aku jadi lebih bisa menerima hidupku dan mengerjakan satu per satu hal yang ingin kukerjakan. semoga kapan pun di masa depan, di waktu sesulit apa pun dan merasa sesendiri apa pun, aku bisa terus ingat bahwa yang pernah melewati kehidupan seperti ini bukan hanya aku.
3 notes · View notes
diksifaa · 9 months ago
Text
Mengontrol Pikiran untuk Positif
"Kita adalah apa yang kita pikirkan"
Mantra ini bisa menjadi tameng agar manusia selalu memikirkan hal-hal baik, positif dan dijauhkan dari segala pikiran buruk.
Pikiran-pikiran manusia tentu saja beragam sekali. Apalagi dengan berbagai sumber, landasan, sebab, akibat dari apa yang didengar, dilihat, dirasa, juga dialami secara langsung.
Dari semua itu, kita perlu mengingat bahwasanya kita tak bisa mengontrol pikiran orang lain terhadap kita. Tapi kita bisa mengelola, mengontrol, juga mengolah pikiran kita terhadap orang lain dan sekitar.
Dan ini cukup untuk menjadi modal untuk selalu bisa mengelola pikiran, juga berusaha selalu mengajak pikiran untuk terus positif.
Pun aku selalu menekankan agar pikiranku terus positif karena itu juga yang kuharap dari perlakuan lingkungan terhadapku. Ya karena apa yang kita tanam itu yang akan kita tuai kan. Walaupun kita ga boleh berharap berlebih, hehe
Semoga bisa selalu menjernihkan pikiran tentang hiruk piruk dunia luar. Setidaknya agar diri sendiri menjadi damai dan tenang. Tidak merespon semua yang ada dengan brutal.
Sedang gak mood nulis check😂
#tautannarablog6 #day8
6 notes · View notes
chrtjhw · 7 months ago
Text
Bagaimana kalo semua yang nampak dibumi ini suatu hal yang mutlak dan dapat terhitung(matematis)?
Menurutku konsep waktu, tanggal sampai dunia 3D/4D/5D sudah jadi bukti paling nyata kalau semua ini hanyalah angka-angka, jumlah dan hitungan.
kalau saja ada hitungan maju, pasti juga ada hitungan mundur. Seperti kita yang membandingkan masa lalu dan masa kini. Juga dengan begitu percaya diri memprediksi masa depan.
Contoh, si A yang sedang ingin jalan pulang kerumah. Jarak antara tempat ia berada dengan rumah sekitar 10 meter. Tapi pas ditengah jalan ada lubang yang lumayan besar. Mau ga mau A harus memperhitungkan seberapa lebar lubang pada jalan itu. Apa satu langkah saja bisa melewati lubang itu? Atau malah ia akan terjatuh? Dengan prediksi dan ukuran yang tepat, kita dapat menghitung apa yang akan terjadi pada si A. Apakah ia akan terjatuh nantinya atau tidak. Kalau saja si A melakukan pengukuran yang tepat, dengan langkah yang tepat ia akan dapat melewatinya. Namun salah-salah, ia bisa terjatuh didalam lubang itu.
Itulah contoh sederhana kalau semua yang terjadi, terlihat pada bumi ini dapat terhitung dan diprediksi. Jika kita dapat dengan cermat menghitung, kita akan terbebas dari bencana. Menghitung adalah hal yang pasti. Contoh lagi, jika kita melakukan suatu hal baik, efeknya pasti akan baik, Dan sebaliknya. Menurutku Hidup ini seperti rumus saja, dapat dihitung, dan kita semua sudah tau apa dampak dan hasilnya, bila kita mengalaminya.
Berbicara soal hal-hal yang nyata diluar kendali, seperti orang tadi. Andai saja dia sudah menghitung dengan tepat, tapi masih terjatuh. Menurutmu, apa ia melakukan tekhnik lompat dengan baik? Atau malah ia melompat secara kecil? Ini semua perhitungan dan sebuah peristiwa yang dapat dijelaskan bila terjadi.
Pada kasus lain, misal dia sudah melakukan lompatan dengan sempurna sesuai hitungan, juga dengan langkah yang tepat tapi ia masih terjatuh juga, Apa kira-kira yang salah dengannya?
Apakah ada faktor X yang menjadi misteri semesta?
Sampai sekarang masih belum ada bukti yang kuat. Tetapi menurut analogiku, aku membandingkannya dengan proses kita menjadi manusia utuh hingga sekarang;
Dari awal kandungan proses terbentuknya Janin apakah kita tau di titik mana kita berada pada kehidupan? Kamu tidak akan pernah tau sampai kamu mengalaminya. Ini rupanya juga bisa dibandingkan dan dihitung. Menurutku hal ini bisa terlihat dari orang tua. Seperti apa mereka mendidikmu. Seperti apakah orang tua mu? Bila dirasa mendapat orang tua yang berlaku Negatif (suka melakukan kekerasan terhadap anak dan keluarga) inilah yang dimaksud Titik Negatif pada kehidupanmu.
Bila kasusnya seperti yang diatas, kamu bukanlah Titik Nol dari awal janinmu terbentuk, melainkan Titik Negatif. Itulah awal mula kehidupan yang harus kamu jalani, bagaimana kamu mengarahkan kembali dari Titik Negatif itu Ke Titik Nol/Positif.
Mengapa orang tua yang dijadikn patokan perhitungan?
Karena menurutku merekalah yang membuatmu. Mereka adalah bagian dari dirimu, cerminan dirimu yang tak dapat dipisahkan. Merekalah orang pertama yang akan membentukmu. Bila mereka memberi contoh negatif, secara tidak sadar, perilaku itu akan tertanam padamu. Hanya bersama merekalah kita akan belajar banyak hal pada awal mula menjalani kehidupan ini.
Tidak ada yang bilang /mengharuskan kamu untuk kembali ke Titik Nol/positif. Bila dirasa kamu memang nyaman pada Titikmu sekarang, mungkin itulah hitungan mutlak yang harus kamu terima/jalani, karena kamu menginginkannya.
Jadi ini semua bukan tentang menerima takdir,
Tetapi tentang menjalaninya sebaik mungkin. belajar dan jangan pernah berhenti belajar. Perlakukanlah diri seperti orang yang tidak tau apa-apa, cari tau segala sesuatu hingga akar. Juga selalu berlaku pantas pada diri dan sekitar— ❤️
Maaf kalo tidak ada riset yang mendalam, karena ini hanya pikiran random seorang anak wedok 😌
3 notes · View notes