#prasangka
Explore tagged Tumblr posts
esbatubulet · 2 months ago
Text
Kebanyakan yg ada di kepala kita bukanlah fakta, hanya prasangka. Jarang menjadi kenyataan. Sialnya, kita seakan tak pernah lelah bergumul dengannya..
12 notes · View notes
sejenakberhikmah · 8 months ago
Text
Selama aku berdoa kepada Allahku maka aku tidak perlu takut, sedih, kecewa ataupun marah yang berlebihan.
Karena aku percaya, ketika kita diberikan-Nya karunia untuk mau berdoa maka di saat yang sama Dia sedang menghendaki hanya kebaikan untuk kita. Husnudzan tiada salah, kan? :)
3 notes · View notes
surya01909 · 1 year ago
Text
Tumblr media Tumblr media
Tahun 2011 pernah ku menjelajahinya random bersama kakak2ku yang baik. Dua belas tahun kemudian siapa sangka dan tanpa diduga. Muncul keinginan untuk menimba ilmu disana padahal telah ada tempat yang lain yang sudah pasti dan jalannnya lebih mudah untuk kulalui. Entah mengapa hati ini berkata jalan ini lah yang harus dituju. Dengan bekal prasangka yang baik. Aku mencoba nya. Jika mudah jalannya mungkin memang rezeki. Jika terhalang barangkali bukanlah jodohnya. Kutetap bersyukur dengan pilihan Allah yang manapun. Keduanya memiliki kesabaran. Keduanya mempunyai kesyukuran. :)
Sidoarjo, 30 Juni 2023.
4 notes · View notes
rainilamsari · 1 month ago
Text
Sangka
pernah menulis karena seseorang, terinspirasi dari seseorang. kukira akan jadi satu-satunya. ternyata ia mengalirkan banyak sekali inspirasi untuk kueksplorasi.
menyenangkan? tidak juga. karena tidak selalu berangkat dari cerita yang hepi-hepi, haha. tapi secara hikmah, okelah, banyak pisan alhamdulillah.
lalu sore ini, tengah memproses makna 'sangka'. saya kira, saya sangka, kayaknya, nampaknya, sepertinya; serta kalimat-kalimat serupa lainnya, seru sekali setelah akhirnya terbuktikan. apalagi yang intelejensi intuisinya tinggi, responnya akan, "kan." wkwk
jadi belajar dan teringatkan kembali, Allah itu sesuai dengan prasangka hamba-Nya. dulu pas sekolah sering banget pakai mantra ini untuk menenangkan hati waktu ujian, hahaha. mantra agar tetap tenang dan optimis, mantra untuk senantiasa mengusahakan dan mengerahkan yang terbaik.
kemana Nilam yang itu, ya? apa kabar dia? terakhir kabar-kabari katanya tengah digerogoti overthinking, duh, pasti lelah sekali dia. semoga pesan ini dibacanya, lewat berandanya. semoga dia ingat kalau dulu pernah sebegitu mengandalkan mantra ini. semoga ia senantiasa dimudahkan berbaik sangka sama Tuhannya..
1 note · View note
coretbe · 6 months ago
Text
Prasangka buruk selalu merusak.
Selalu upayakan untuk menemukan alasan yang baik untuk setiap keadaan..
Setiap yang kita sangkakan hampir seluruhnya tidak benar benar terjadi
0 notes
dinaandme · 8 months ago
Text
Duduklah, tegakkan punggungmu. Tutup matamu dan bernafaslah dengan tenang. Nah, kelihatan kan kalau itu hanya prasangka burukmu saja?
0 notes
luapanrasa · 9 months ago
Text
Tumblr media
Terkadang lebih menyenangkan jika orang lain salah prasangka terhadap diri kita.
Terkadang kita perlu rumput-rumput liar di sekitar bunga kita yang sedang bermekaran agar terlihat lebih menawan.
Tidak perlu untuk membenarkannya, biarkan waktu yang akan menunjukkan.
Tetap menjadi diri sendiri, hilangkan keburukan, dan terus perbaiki yang sudah baik.
0 notes
fairinalfinata · 11 months ago
Text
Prasangka
Masih lekat dalam ingatanku awal masuk kerja, ada beberapa teman yang melihatku sebelah mata. Tidak lain dan tidak bukan karena aku anak kampung lulusan dari universitas kecil.
Sebenarnya ini bukan hal baru, dipandang sebelah mata. Sudah amat sangat biasa dari kecil aku merasakan perasaan yang seperti ini. Tapi meskipun begitu nyatanya aku tetap nangis-nangis di tahun pertamaku. Kenapa aku begini, kenapa begitu, kenapa aku gak seperti mereka yang begini dan begitu.
Tapi satu hal yang aku pegang dari dulu, kamu tidak perlu menunjukkan apapun kepada siapapun. Lakukan saja yang menjadi tanggung jawabmu sebaik mungkin. That's it! Sisanya urusan Tuhan, cukup Allah yang tahu.
Sampai suatu ketika, aku tidak sengaja membantu temanku mengunduh artikel ilmiah penelitian luar negeri. Awalnya dia memang tidak meminta bantuanku secara langsung, namun aku mendengar kegelisahannya, kemudian dengan iseng aku menyahut obrolan temanku yang sedang kebingungan dengan seorang temanku yang lainnya. Ditengah obrolan itu aku interupsi, Mas lagi cari atikel apa? Mungkin aku bisa bantu carikan, boleh dikirim Judul artikel dan penulisnya mas ke aku, aku yang saat itu asal nyeletuk otomatis membuat dia sedikit kaget dan meragukan bantuanku.
Tidak sampai 5 menit, tadaaa... Aku yang kala itu masih berstatus mahasiswa di universitas negeri yang punya akses penelitian lumayan tidak terbatas.
Sejak hari itu, temanku yang aku bantu sedikit mulai mengapresiasiku, kemudian dia mulai melihatku sebagai seorang teman. Dan ternyata hal ini berlanjut di tahun ketigaku ya, di Tahun 2023, aku satu tim dengannya dan dia sebagai ketua Tim.
Tidak hanya dia teman satu angkatanku, seniorku pun pernah juga melihatku sebelah mata. Sampai suatu hari, aku mendapatkan tugas bersama tim seniorku, kita ditugaskan untuk menjaga stand di suatu event bergengsi. Disitu kita mengadakan layanan on the spot, kita bekerja sama untuk memberikan layanan kepada pelaku usaha yang datang ke stand kami. Dan tadaaa .... dari situ seniorku mulai terlihat senyumnya melihatku, dia mulai tertarik mendengar obrolanku ketika menjawab pertanyaan dari pelaku usaha. Dia cukup tertarik dengan caraku menjawab pertanyaan, ada beberapa topik yang dia belum pernah dalami sebelumnya. Alhamdulillah sejak saat itu yang awalnya aku dan seniorku tidak bertegur sapa, sekarang berubah drastis. Seperti kemarin di hari pertama aku masuk kerja di tahun baru ini, aku kaget dia menyapaku lebih dulu ketika berpapasan di lorong gedung tempatku bekerja. Aku langsung melting, masyaAllah sungguh cara kerja Allah itu tidak pernah terduga ya, kita yang awalnya sering berpapasan tapi amat sangat malas menyapa, bahkan aku merasa kita dulu sempat berselisih paham karena suatu hal, sekarang aku merasa kita sudah mulai akrab satu sama lain. Alhamdulillah. Yuk bismillah, biasakan berbaik sangka dengan sesama, yakin aja Allah yang akan membuka hati hambanya kita tidak perlu menghabiskan tenaga untuk terlihat oleh makhluk lainnya, berbuat baiklah dengan tulus ikhlas, tunaikan kewajibanmu dengan penuh tanggung jawab, sisanya serahkan pada Allah sebaik-baik pemilik hati manusia.
#Malam, Jkt 3 Januari 2024
0 notes
jndmmsyhd · 9 months ago
Text
"Ya Allah, aku sudah menganggap baik seluruh takdir yang engkau berikan padaku, maka aku mohon sembuhkanlah dan perbaikilah hidupku"
Puncak tertinggi dari hati yang bersih adalah menyerahkan segalanya bahkan masa depannya pada Ilahi.
Tanpa tapi.
Tidak mudah melatih husnudzon dan prasangka baik pada Allah itu, mungkin bagi mereka yang Allah hujani dengan kenikmatan akan mudah untuk melakukannya, tapi tidak mudah bagi mereka yang Allah berikan gerimis bahkan hujan ujian. Soal pasangan, keluarga, pekerjaan, keadaan sosial, ekonomi dan semua hal yang barangkali menyesakkan dada, seakan Allah tidak mencintainya. Padahal, tidak selalu yang Allah hujani dengan kenikmatan itu berarti Allah suka padanya. Dan tidak pasti juga yang hari ini Allah berikan ujian bertubi-tubi menandakan Allah membencinya. Semua ada takaran dan tolok ukurnya, dan pada ujungnya, semua yang bisa mendekatkan diri pada Allah adalah kenikmatan, entah ujian atau nikmat yang datang. Aku pun sama denganmu, masih tertatih untuk bisa selalu mengedepankan prasangka baik. Semoga Allah berikan kita hati yang seluas samudera perihal takdir ini, Allah berikan selimut sabar atas dinginnya ujian. Sebab surga tidak pernah murah.
@jndmmsyhd
1K notes · View notes
yustrialubna · 4 months ago
Text
202/366
Dari orang yang paling aku butuhkan, aku belajar untuk tidak membutuhkan siapapun.
Dari orang yang paling aku harapkan, aku belajar untuk tidak mengharapkan apapun dari siapapun.
Dari orang yang paling aku percaya, aku belajar untuk lebih berhati-hati dalam prasangka.
Dari orang yang paling aku cinta, aku belajar bahwa cinta bukanlah segalanya.
-Na, 22th
560 notes · View notes
edgarhamas · 2 months ago
Text
Makin dewasa, sadarkah kamu apa salah satu tempat yang paling ngeri?
The same place as last year. Kondisi yang itu-itu saja yang sama sejak tahun kemarin. Tapi aku ingin beri saran: jangan gunakan mata kepala melihat hal yang kau anggap sama.
Gunakan mata hati dan prasangka baik pada Allah. Mungkin kau sedang ditempa, disiapkan.
Berbaik sangkalah, sembari memantaskan diri. Sebentar lagi takdir terbaik-Nya akan datang.
Selasa, 17 September 2024
363 notes · View notes
milaalkhansah · 5 months ago
Text
Pertemanan di Usia Dewasa
Pertemanan di usia dewasa adalah pertemanan yang tidak lagi banyak menuntut dan lebih saling mengerti satu sama lain. Saling berbalas pesan seperlunya, juga tidak mudah marah jika pesan yang dikirimkan tidak terbalas atau butuh waktu untuk terbalaskan.
Pertemanan di usia dewasa adalah pertemanan di mana ego kita menjadi lebih melunak. Tak lagi mudah berkonflik hanya karena urusan sepele, sekaligus menjadi lebih lapang dalam memaafkan karena yang dicari saat dewasa adalah pertemanan tanpa banyak drama.
Pertemanan di usia dewasa adalah pertemanan di mana intensitas pertemuan semakin berkurang. Namun saat bertemu kembali setelah waktu yang cukup lama, tak akan ada rasa canggung apalagi perubahan. Sebab kualitas sebuah pertemanan tidak ditentukan dari seberapa sering sebuah pertemuan dilakukan, tetapi dari seberapa dalam pengertian yang diberikan atas kesibukan masing-masing.
Pertemanan di usia dewasa adalah pertemanan yang semakin mudah membicarakan hal-hal yang tak mudah dibicarakan sewaktu masih remaja dulu. Lebih open minded. Perbincangan lebih banyak terisi dengan saling memberikan nasihat, dan pembicaraan penuh kebaikan.
Pertemanan di usia dewasa, adalah pertemanan yang selalu mengedepankan prasangka baik, dan juga sigap memberikan bantuan bahkan tanpa perlu dimintai terlebih dahulu.
Pertemanan di usia dewasa tak akan terbentuk begitu saja jika orang-orang di dalamnya tidak ikut bertambah dewasa pula.
Maka bersyukurlah jika memiliki pertemanan yang dewasa itu, karena dengan keberadaan teman-teman yang dewasa ini juga lah, kehidupan dewasa kita menjadi tidak seberat itu...
369 notes · View notes
kurniawangunadi · 1 month ago
Text
Kenapa Bisa Menjadi Jahat?
Sepertinya benar, bahwa ketidakbahagiaan kita itu hanya ada di dalam pikiran, kenyataannya kita tetap memiliki makanan yang bisa dimakan, tempat tinggal untuk berteduh, masih bisa belanja, masih bisa membaca buku, masih bisa beribadah, masih punya kendaraan, dan banyak hal lain yang sangat layak untuk menjadi sebab syukur.
Tapi di alam pikiran, kita mengeluhkan hari ini. Menyimpan prasangka kepada orang lain. Memupuk rasa kurang saat melihat hal-hal yang tak kita miliki. Juga sangat rajin menilai diri sendiri tidak berharga. Bahkan tidak percaya dengan masa depan diri sendiri akan menjadi lebih baik. Lebih parahnya, berharap mati cepat karena dirasa itu akan meniadakan semua ketidakbahagiaan saat ini.
Kehidupan yang bergulir dalam aktivitas yang itu-itu saja, terus menerus, telah mematikan kepekaan kita terhadap pertanda. Beban pikiran yang tak kunjung berkurang, telah mematikan kayakinan dan optimisme diri yang pernah sangat menyala-nyala sewaktu kecil dulu.
Tanpa terasa, terbiasa mengeluh, terbiasa memaki, terbiasa mencibir, dan juga terbiasa menilai sesuatu yang didapatkan oleh orang lain sebagai sesuatu yang tidak layak mereka dapatkan, tak terasa mendoakan kecelakaan buat orang lain - hasad.
Jika kita akhirnya menyadari demikian, bolehlah kita peluk diri sendiri. Apa sebenarnya yang menyakiti diri hingga kita sejahat itu?
(c)kurniawangunadi
188 notes · View notes
ulvafdillah · 5 months ago
Text
Tidak ada solusi yang paling baik bagi lelaki dan perempuan yang saling jatuh cinta, selain menikah.
Jika belum mampu, maka keduanya harus mengambil jarak, memutus komunikasi, tidak berinteraksi.
Sebab jika masih saling bersinggungan, membalut perasaan atas nama pertemanan, keduanya akan terus tergelincir. Lalu kemudian lupa perihal dosa maksiat yang mereka lakukan.
Lantas siapa yang paling berperan atas hal ini? Ketika virus merah jambu telah merebak di dalam hati?
Adalah lelaki. Lelaki yang paling berperan atas semua hal yang akan terjadi.
Jika komitmen dirinya adalah menjaga pandangan dan memelihara kemaluan, maka tidak akan pernah berat baginya untuk memutuskan semua rantai yang bisa menimbulkan fitnah di masyarakat.
Karena sampai kapan pun, lelaki selalu memiliki kontrol atas perasaan perempuan.
Karena selamanya perempuan akan menjadi makhluk yang senang diberi perhatian dan kejutan.
Untuk itulah laki-laki harus meretas perhatian itu. Membatasi setiap kejutan yang sewaktu-waktu bisa menimbulkan benih-benih perasaan.
Karena kita tidak akan pernah bisa mematikan asumsi orang-orang terkait apa yang nampak di ruang publik.
Apa yang menjadi konsumsi banyak mata adalah sesuatu yang akan menimbulkan banyak prasangka. Maka salah satu jalan agar terhindar dari fitnah, tidak mendatangkan banyak prasangka adalah dengan berupaya menghindari pusat dari prasangka tersebut.
Tidaklah seseorang dikatakan gemar menghadiri konser musik, jikalau yang nampak dari kesehariannya adalah perihal panggung megah dengan penyanyi bak dewa. Juga dirinya yang ada di sana, seraya memamerkan semua aktivitas yang ia geluti.
Maka begitu pula dengan kedekatan seseorang.
Kamu tidak akan pernah diduga sedang menjalin sebuah hubungan dengan seseorang, sampai kamu berani berjalan dengannya di ruang publik, berdua, bersama. Terlebih jika kamu berdua tidak terikat hubungan pernikahan.
Maka jalan satu-satunya untuk mematikan asumsi orang lain adalah menghindari hal-hal yang bisa menimbulkan kesalahan perspektif.
Kamu mungkin bisa mengelak, menampik semua persangkaan banyak orang. Tapi aktivitasmu, gerak tubuhmu adalah tanda baca. Membiarkan orang lain melihat berarti membiarkan orang lain menarik kesimpulan atas dirimu, gerakmu, aktivitasmu.
Karena sampai kapan pun, orang-orang akan selalu percaya.
Bahwa mustahil menjalin hubungan akrab dengan lawan jenis tanpa melibatkan perasaan.
07.00 p.m || 02 Juli 2024
Source : @ulvafdillah
158 notes · View notes
auliasalsabilamp · 8 months ago
Text
Saat kamu meyakini bahwa Allah adalah jawaban dari segala cemasmu, maka kamu akan menemukan begitu banyak jalan keluar dari arah yang tidak disangka-sangka. Insyaa Allah.
Teruslah memupuk prasangka baik kepada Allah.
Bandung, 07 April 2024 | 06.32 WIB
394 notes · View notes
maitsafatharani · 29 days ago
Text
Tidak Sesempit Itu
Dua pekan lalu, aku hadir dalam sebuah temu virtual. Dalam sesi tersebut, dibahas tentang bagaimana pentingnya memperkuat ibadah, bukan hanya tentang yang wajib, namun juga yang sunnah.
Di sesi itu, aku menyempatkan diri bertanya.
"Mbak, gimana sih caranya mengembalikan ritme ibadah setelah futur dalam waktu yang lama? Seperti aku yang secara ibadah nggak bisa semudah dulu saat sebelum menikah ataupun punya anak."
Saat itu pertanyaanku dijawab dengan,
"Intinya, di saat kita merasa futur, ada yang tidak baik-baik saja, langsung gempur dengan ibadah. Dengan tilawah misalnya."
"Memang setiap fase baru, ketika kita mendapatkan suatu amanah baru, cenderung kita akan mengalami penurunan atau futur. Amanah apa pun."
Seketika aku teringat. Iya ya. Entah itu aku yang berubah status dari anak SMA ke anak kuliah, dari kuliah ke sekolah profesi, dari sekolah profesi ke bekerja.. masa-masa futur dalam peralihannya selalu ada.
"..Dan cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan menyegerakan ibadah."
Dijawab seperti itu, ada rasa bersalah menggelayut di hati.
Ah, aku memang kurang bersegera ya....
Melihat kilas balikku beberapa tahun ini dengan amanah baru.. aku merasa masih stagnan dalam hal ibadah. Padahal, ketika dulu sebelum menerima amanah untuk menjadi seorang istri dan ibu, rasanya tak kurang-kurang ikhtiar dan doa yang dilakukan supaya Allah lekaskan, Allah lancarkan.
Aku merasa bersalah, maaf ya Allah...
Usai temu virtual, aku menerima pesan di gawai.
"Bismillah. Mau nambahi jawaban tadi.
Jadi emang ada masa “ibu rentan depresi karena meerasa ibadahnya nggak semantep masih gadis”
Tapiiiii, Allah baik banget mai. Kita nyiapin makanan untuk keluarga juga bisa jadi ibadah, diniatin untuk nabung amal sholih. Sambil “dikejar” kuantitas ibadah yg pernah dilakuin semasa gadis 🥰"
Aku membalasnya dengan emoji menangis.
Aku tersadar. Selama ini aku memandang ibadah hanya sebatas dalam konteks ritual. Sholat, mengaji, bersedekah, puasa, dll.
Aku tahu bahwa mengurus rumah tangga dan mengasuh anak juga adalah bagian dari ibadah. Tapi, kurasa kesalahanku disini adalah, tidak menganggap aktivitas rumah tangga sebagai ibadah yang setara dengan ibadah ritual.
Ya Allah, maafkan aku..
Setelah ini, kuniatkan untuk lebih berkesadaran. Menyadari bahwa dalam setiap aktivitasku saat ini adalah bagian dari ibadah, bentuk penghambaan diri kepada Allah. Semoga, itu membuatku lebih lapang untuk menikmati ritme hidupku sekarang.
Benar. Makna ibadah tidak sesempit itu.
Ya Allah, maafkan diri yang sudah berburuk sangka.
Seringkali aku lupa, sempitnya hidup yang dirasa, itu karena hati yang terbatas dalam memaknai peristiwa.
Sementara karunia Allah, terlampau lapang untuk ternodai dengan buruknya prasangka manusia.
73 notes · View notes