#kesehatan fisik
Explore tagged Tumblr posts
Text
Tidur, Jalan Kaki dan Don't take it personally!
Prompt tulisan harianBagaimana cara Anda merawat diri?Lihat semua tanggapan Kegiatan perawatan diri adalah kunci kesehatan jiwa dan raga!, demikian kira-kira kesimpulan dari kuliah bersama Mam Rita V. Tamse, MAN, Dosen Ilmu Keperawatan Jiwa saya waktu itu. Terutama untuk menjaga kesehatan mental, kita tidak dapat hanya bergantung pada menjaga kewarasan saja, tapi juga harus secara rajin menjaga…
View On WordPress
#dailyprompt#dailyprompt-1978#Don&039;t tka it personally#jalan kaki#kesehatan fisik#Kesehatan mental#tidur
0 notes
Text
Salat Tarawih: Meningkatkan Kesehatan Fisik dan Mental
عَنْ عَلِىِّ بْنِ اَبِىْ طَالِبٍ رَضِىَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ اَنَّهُ قَالَ سُئِلَ النَّبِىُّ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَنْ فَضَائِلِ التَّرَاوِيْحِ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ فَقَالَ يَخْرُجُ الْمُؤْمِنُ مِنْ ذَنْبِهِ فِى اَوَّلِ لَيْلَةٍ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ اُمُّهُ kitab Dzurrotun Nashihin Diriwayatkan dari Ali Bin Abi Thalib RA. bahwa sesungguhnya Ali berkata : Nabi alaihis sholatu was…
View On WordPress
0 notes
Text
Beli 0858-0680-9803 Suplemen Mineral Sebagai Suplemen Remaja Suplemen Mineral Banggai Yogyakarta NSTM
#Jual Obat Herbal Untuk Lambung Mandalamukti#Meningkatkan Daya Tahan Tubuh: Kombinasi trace mineral dalam suplemen ini dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh anak-anak#membantu melawan infeksi termasuk TBC.#2.#Mempercepat Proses Pemulihan: Dengan nutrisi tambahan yang diberikan#proses penyembuhan anak dari TBC dapat berjalan lebih efisien dan cepat.#3.#Mendukung Pertumbuhan dan Perkembangan: Selain itu#suplemen ini juga memberikan dukungan nutrisi yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik serta mental anak-anak.#Komitmen terhadap Kualitas#Semua produk dari PT. Primajaya Semesta Internasional diproduksi dengan standar kualitas yang ketat dan proses produksi yang terkontrol sec#sehingga Anda dapat yakin bahwa setiap produk yang Anda beli aman dan efektif digunakan untuk anak-anak Anda.#Untuk informasi lebih lanjut dan untuk memesan produk#kunjungi situs web resmi mereka di v8primajaya.com. PT. Primajaya Semesta Internasional siap membantu Anda memilih suplemen terbaik untuk m#Jangan ragu untuk menghubungi mereka melalui alamat di JL. Mawar 7 RT 5 RW 2#Kadirojo 2#Purwomartani#Kalasan#Sleman#D.I. Yogyakarta#atau melalui situs web mereka untuk konsultasi lebih lanjut. Pastikan anak-anak Anda mendapatkan nutrisi yang mereka butuhkan untuk tumbuh#Mendukung Kesehatan Anak dengan Suplemen Berkualitas dari PT. Primajaya Semesta Internasional#Kesehatan anak merupakan prioritas utama bagi setiap orang tua. Untuk membantu dalam proses pertumbuhan dan menjaga kesehatan anak#PT. Primajaya Semesta Internasional menghadirkan serangkaian suplemen kesehatan terbaik yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan nutr#Tentang PT. Primajaya Semesta Internasional#PT. Primajaya Semesta Internasional berlokasi di JL. Mawar 7 RT 5 RW 2#dan dikenal luas sebagai produsen suplemen kesehatan terkemuka yang menggunakan bahan-bahan alami terbaik dengan standar produksi yang keta#Memperkenalkan “Booster Pengobatan Vertigo dengan Trace Mineral”#Salah satu inovasi terbaru dari PT. Primajaya Semesta Internasional adalah “Booster Pengobatan Vertigo dengan Trace Mineral”. Produk ini di#dan sering kali memerlukan dukungan tambahan dari segi nutrisi untuk membantu proses penyembuhannya.
0 notes
Text
Menjadilah Kuat untuk Menjadi Wanita yang Sehat
Seorang wanita bukanlah robot, yang bisa mengerjakan banyak hal tanpa istirahat. Kayaknya sih robot pun enggak segitunya kok. Mereka pun ada waktunya berhenti, enggak diporsis seenaknya dewe’. Dalam kehidupan sehari-hari peran wanita apalagi ibu sangatlah penting. Jika seorang ibu sakit, maka rumah yang biasa dia rawat mendadak berantakan, kotor, dan kacau. Oleh karena itu, para wanita tidak…
View On WordPress
0 notes
Text
Pengertian Umur (Age): Apa itu Usia Secara Umum dan dari Sudut Pandang Teknologi? Berapa dan Bagaimana Tinggi serta Berat Seseorang dapat Bervariasi dengan itu?
Memahami Pengertian Umur (Age): Apa itu Usia Secara Umum dan Teknologi? Berapa dan Bagaimana Tinggi serta Berat Seseorang dapat Bervariasi dengan itu? Baik, sebelumnya perlu Kami tekankan sebelumnya bahwa tulisan kali ini dibuat berdasarkan banyaknya respon terhadap implementasi aplikasi web perhitungan usia atau umur Kami yaitu Kalkulator Umur. Terkait dalam perhitungannya, di sini kita akan…
View On WordPress
#Age#Apa Itu#Artificial Intelligence#Berat Badan#Contoh#Deep Learning#Definisi#Digital#Era#Fisik#Gaya Hidup#Genetik#Ilmu Komputer#Internet#Jenis#Kesehatan#Konsep#Lingkungan#Macam#Menurut Ahli#Menurut Pakar#Pengenalan#Pengertian#Perkembangan#Perubahan#Sosial#Teknologi#Tinggi#Umur#Variasi
0 notes
Text
PROYEK BESAR Telp/WA 0821-2767-2598 Jual Alat Oksigen Rumah Sakit Kendal PT. JMM
Peralatan Koas, Peralatan Kesehatan Yang Menggunakan Konsep Fluida, Peralatan Kesehatan Yang Canggih, Peralatan Kesehatan Ternak Ruminansia, Peralatan Kesehatan Teknologi Alat Medis Terapi Oksigen,Alkes E Katalog,Alat Rumah Sakit Bayi Apa itu Alat Medis ? Mari kita cari tahu.. Alat medis merupakan perangkat yang sangat penting dalam praktik medis modern. Mereka membantu dokter, perawat, atau…
View On WordPress
#Peralatan Kerja Dokter#Peralatan Kesehatan#Peralatan Kesehatan Adalah#Peralatan Kesehatan Bayi Baru Lahir#Peralatan Kesehatan Covid 19#Peralatan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja#Peralatan Kesehatan Di Sekolah#Peralatan Kesehatan Dokter#Peralatan Kesehatan Dokter Gigi#Peralatan Kesehatan Fisik
0 notes
Text
Tanda Seseorang Sudah Selesai dengan Dirinya Sendiri (Self Acceptance)
Apa itu self acceptance/ selesai dengan diri sendiri? Self-acceptance, atau penerimaan diri, adalah sikap menerima dan mengakui segala aspek dari diri sendiri, termasuk kekurangan, kekuatan, kelemahan, dan keunikan tanpa menghakimi atau merasa perlu mengubah diri untuk memenuhi ekspektasi orang lain. Beberapa poin yang menjelaskan konsep self-acceptance:
Menerima Diri Apa Adanya: Self-acceptance berarti menerima diri sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangan. Ini termasuk menerima penampilan fisik, kepribadian, emosi, dan pengalaman hidup tanpa merasa malu atau bersalah.
Mengakui Kekurangan: Mengakui bahwa setiap orang memiliki kekurangan dan itu adalah bagian dari menjadi manusia. Self-acceptance berarti tidak merasa minder atau rendah diri karena kekurangan tersebut, melainkan menerima dan berusaha memperbaikinya dengan bijak.
Tidak Menghakimi Diri Sendiri: Berhenti menghakimi diri sendiri secara negatif atau keras. Seseorang yang menerima diri sendiri akan berbicara kepada dirinya sendiri dengan cara yang penuh kasih dan pengertian, sama seperti berbicara kepada teman baik.
Menghargai Diri Sendiri: Menghargai diri sendiri atas siapa diri kita, bukan hanya atas apa yang kita capai. Ini berarti menghargai nilai-nilai, prinsip, dan keberadaan diri sendiri.
Menerima Masa Lalu: Self-acceptance juga melibatkan menerima masa lalu, termasuk kesalahan dan kegagalan, sebagai bagian dari perjalanan hidup yang membentuk siapa kita saat ini.
Memiliki Pandangan Positif Tentang Diri: Membangun pandangan positif tentang diri sendiri, di mana seseorang melihat dirinya secara seimbang, menghargai kekuatan dan berkomitmen untuk memperbaiki kelemahan.
Mengurangi Perbandingan Sosial: Tidak terus-menerus membandingkan diri dengan orang lain. Self-acceptance berarti memahami bahwa setiap orang unik dan perjalanan hidup masing-masing berbeda.
Ketenangan Batin: Dengan menerima diri sendiri, seseorang akan merasa lebih tenang dan damai secara batin, karena tidak lagi berjuang melawan diri sendiri atau mencoba menjadi orang lain.
Self-acceptance adalah dasar dari kesehatan mental dan emosional yang baik. Dengan menerima diri sendiri, seseorang bisa hidup lebih autentik, menjalani hidup dengan lebih bahagia, dan memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang lain.
Tanda Seseorang Sudah Selesai Dengan Dirinya Sendiri Tanda seseorang sudah selesai dengan dirinya sendiri (self-acceptance) dapat terlihat dari berbagai aspek, antara lain:
Penerimaan Diri: Mereka menerima diri mereka sendiri dengan segala kekurangan dan kelebihan tanpa merasa perlu menyembunyikan atau mengubah siapa mereka untuk menyenangkan orang lain. Meski begitu, tetap butuh untuk instropeksi dan mengembangkan diri bagi perbaikan dan kebaikan.
Ketenangan Batin: Mereka memiliki ketenangan batin dan tidak mudah terganggu oleh kritik atau pendapat negatif dari orang lain.
Mandiri Emosional: Mereka tidak bergantung pada orang lain untuk merasa bahagia atau berharga. Kebahagiaan dan rasa harga diri mereka berasal dari dalam diri.
Tujuan Hidup yang Jelas: Mereka memiliki tujuan hidup yang jelas dan bekerja menuju tujuan tersebut tanpa merasa tertekan oleh ekspektasi eksternal.
Keberanian Mengambil Keputusan: Mereka berani mengambil keputusan yang sesuai dengan nilai dan keyakinan mereka, meskipun keputusan tersebut tidak populer atau didukung oleh orang lain.
Relasi yang Sehat: Mereka memiliki hubungan yang sehat dengan orang lain, dimana mereka bisa memberi dan menerima dengan tulus tanpa merasa terbebani.
Kepercayaan Diri: Mereka memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan yakin akan kemampuan mereka dalam menghadapi tantangan hidup.
Tidak Membandingkan Diri dengan Orang Lain: Mereka tidak merasa perlu membandingkan diri mereka dengan orang lain dan fokus pada perjalanan hidup mereka sendiri.
Kemampuan Menghadapi Kegagalan: Mereka melihat kegagalan sebagai bagian dari proses belajar dan tumbuh, bukan sebagai cerminan dari nilai diri mereka.
Keseimbangan Hidup: Mereka mampu menjaga keseimbangan antara pekerjaan, keluarga, dan waktu untuk diri sendiri, serta mengelola stres dengan baik.
Jika seseorang menunjukkan tanda-tanda ini, bisa dikatakan bahwa mereka telah selesai dengan diri mereka sendiri dan mencapai tingkat kebahagiaan dan kepuasan hidup yang tinggi.
500 notes
·
View notes
Text
Berdamai
"Ini harus diminum seterusnya ya," ujar dokter. "Seterusnya itu berarti nggak boleh putus ya, Dok?" tanyaku. "Iya, seumur hidup." tegas beliau. * * * * * Lain waktu, ketika kumpul sama walimurid anak-anak lainnya. "Wah, saya ya minum obat itu mas udah dari umur 25 malah. Dah sepuluh tahun!" ujarnya. "Walahhh," sahutku. "Dibawa santai aja mas," tambahnya. * * * * * Lainnya lagi. "Lhoo masgun, sama kayak bapaku, dari sebelum aku ada ya beliau udah konsumsi obatnya. Diminum terus yaa jangan putus." katanya. "Wahh begitu yaa?" aku menimpali. "Yoiii, semangat masgun!" jawabnya. * * * * *
Kini juga bersahabat sama tensimeter. Beberapa hari sekali ngecek. Bela-belain beli, agar lebih mudah kontrol kondisi hipertensi ini. Awal-awal periksa, dulu, masih denial :"Kok bisa!", "Apa? Diminum seumur hidup obatnya?" dan lain-lain. Sekarang udah bisa menerima dengan baik, lebih legowo. Kondisi ini justru memberikanku semangat baru untuk memperbaiki pola hidup lebih baik. Berusaha bertahan lebih lama dalam hidup ini meskipun kita tahu bahwa umur itu rahasia Allah. Tapi, melihat anak-anak yang masih kecil, semakin menguatkan doa : "Semoga aku dimampukan menjadi ayah yang baik, mendampingi mereka tumbuh dewasa, menikahkan mereka, hingga mereka menjadi menjadi orang tua yang amanah." Mulai juga bisa memilah mana hal-hal yang penting dan prioritas dalam hidup. Ada hal-hal yang perlu dilepaskan dan direlakan. Seperti kopi yang selama ini kuminum, kini enggak lagi. Proses menata ulang ini seperti mereset kembali kehidupan di umur 33. Rasanya bagaimana? Seru. Dinikmati dan disyukuri saja. Kini, alarm pun bertambah satu selain pengaturan alarm lainnya yang sudah ada. Alarm buat minum obat. Buat yang masih muda, saranku lebih aware lagi soal kesehatan. Kalau suka naik asam lambung apalagi sampai gerd. Sering sakit kepala. Dan berbagai respon tubuh lainnya. Segera medical checkup, baik cek fisik maupun cek psikis. Ini sangat penting. Harganya bisa jadi lumayan, tapi lebih mahal lagi kalau sakit. Hati-hati dengan hal-hal yang sering kita konsumsi setiap hari. Perhatikan aktivitas hidup kita. Cermati apa yang sering kita pikirkan setiap harinya.
Jika nanti ketemu sama takdir berkeluarga, anak-anak kalian akan membutuhkan kalian lebih lama hidup di dunia ini. Membutuhkan energi kalian untuk mengejar-ngejarnya berlarian tanpa henti. Dijaga baik-baik anugrah Tuhan berupa badan ini. Semangat yaa!
260 notes
·
View notes
Text
bias
belasan tahun berproses mengenali diri sendiri juga berarti harus bertarung melawan banyak sekali bias. Di blog ini, gue sering bercerita tentang betapa psikolog dan psikiater banyak membantu kehidupan gue.
Tapi di sisi lain, gue juga merasa perlu berbagi pandangan realistis bahwa di antara psikolog-psikolog yang pernah gue temui tuh ada juga yang judgemental dan terjebak bias. Gue berbagi kayak gini karena berharap kalau ada yang sampai dapet psikolog yang judgemental, kita bisa banget nyari second opinion atau pause dulu kemudian bercermin:
"Di sebelah mana biasnya?"
Contoh paling sederhana adalah lebih dari satu psikolog yang nge-asses gue menuliskan bahwa gue minder dengan fisik gue sehingga gue menarik diri dari lingkungan.
Pada sesi wawancara, gue tuh udah menjelaskan dengan gamblang bahwa gue sama sekali tidak punya masalah dengan fisik gue. Nggak ada minder sedikitpun. Yang jadi permasalahan gue di masa kecil sehingga gue merasa terasing adalah karena gue kerapkali dijudge sebagai anak nakal yang tidak tahu sopan santun. Karena di kelas tuh gue sering nggak fokus, gue nggak bisa menyimak penjelasan guru dengan baik dan sangat terdistraksi, gue juga sering dinilai tidak sopan karena sering memotong pembicaraan orang.
Ini sebenarnya gejala khas ADHD namun beberapa psikolog terjebak biasnya sendiri sehingga diagnosa tentang potensi psikopatologis yang dikeluarkan ya sebatas:
,,,,, punya kecenderungan mengasingkan diri untuk melindungi diri sendiri akibat fisik yang berbeda.
Pernah juga gue tuh cerita bahwa dalam kerja ternyata gue lebih nyaman berkomunikasi dengan gen Z. Karena gen Z relatif lebih jujur dengan perasaan mereka sehingga banyak uncomfortable conversation yang bisa gue lakuin justeru dengan orang-orang yang lebih muda dari gue.
Sementara orang-orang yang lebih senior dari gue tidak terbiasa memproses emosinya dengan baik. Sehingga saat ada masalah, mereka cenderung menghindari pembicaraan yang tidak nyaman dan langsung menggunakan kartu jabatan.
Tentu gue sendiri menyadari bahwa sangat mungkin gue punya bias dalam menilai gen Z dan orang di atas gue. Sementara yang muncul di laporan diagnosa adalah:
......cenderung menyelesaikan permasalahan secara parsial sehingga tidak mampu berempati.
Gue mendapatkan diagnosa semacam itu setelah 8 tahun bekerja. Tentunya selama 8 tahun bekerja, gue udah mengamati banyak hal. Selama sesi wawancara, psikolog tidak menggali lebih jauh kenapa gue mengambil kesimpulan seperti itu. Nggak pernah menggali juga berapa kali gue harus dealing dengan awkward situation menghadapi orang-orang yang lebih tua dari gue tantrum dan nggak mau diajak berdialog.
Ada banyak pengalaman-pengalaman semacam ini yang nggak bisa gue bagi semua. Gue memilih tetap ke psikolog karena pertanyaan dan diagnosa mereka membantu gue mengenali diri sendiri. Tapi menyuruh orang sakit langsung ke psikolog tanpa cautions bahwa ada psikolog yang judgemental tuh ngebuat gue khawatir. Khawatir kalo temen gue ketemu yang kayak gini, bukan malah sembuh tapi trauma.
Instrumen-instrumen assesment yang digunakan oleh psikolog sangat membantu kita mengecek kesehatan mental kita. Tapi balik lagi, jiwa manusia itu seperti lautan luas. Assesment-assesment tersebut tidak menggambarkan kondisi kita keseluruhan karena assesment itu bersifat parsial. Butuh kejelian psikolog untuk mencari instrumen assesment yang bisa menyentuh inti masalah.
Maka kalau kamu merasa deskripsi yang dituliskan oleh psikolog kurang tepat, kamu bisa banget bertanya lebih jauh detailnya. Tapi kalau kamu merasa semakin terhakimi, kamu boleh banget nyari psikolog yang lain.
Semoga kita semua bisa mendapatkan kehidupan yang baik dengan jiwa yang lebih sehat :)
56 notes
·
View notes
Text
Tiba tiba teringat sebuah kutipan di salah satu buku yang pernah saya baca "Seorang Pria yang Melalui Duka dengan Mencuci Piring", karya buku dari dr. Andreas Kurniawan, Sp.KJ.
isinya begini, "Dalam keheningan mencuci piring, aku menemukan ketenangan yang tidak pernah kuduga sebelumnya."
Maksudnya Penyembuhan melalui Rutinitas yang sering dilakukan dan berulang ulang: kutipan itu menekankan pentingnya rutinitas dalam mendapatkan kembali rasa kontrol dan normal. Kegiatan mencuci piring melambangkan kekuatan terapeutik (perawatan atau pengobatan untuk mengatasi penyakit atau masalah kesehatan, baik fisik maupun mental) dari kegiatan sederhana dan berulang.
Jadi, kalo lagi stress. Cuci piring bisa jadi solusinya. ☺️ Btw, yang menulis lagi nyuci piring. 🤣
21 notes
·
View notes
Text
Harga 0858-0680-9803 Suplemen Mineral Untuk Pegal Linu Orang Tua Suplemen Mineral Seruyan Yogyakarta NSTM
#Jual Obat Herbal Untuk Lambung Rancamulya#Meningkatkan Daya Tahan Tubuh: Kombinasi trace mineral dalam suplemen ini dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh anak-anak#membantu melawan infeksi termasuk TBC.#2.#Mempercepat Proses Pemulihan: Dengan nutrisi tambahan yang diberikan#proses penyembuhan anak dari TBC dapat berjalan lebih efisien dan cepat.#3.#Mendukung Pertumbuhan dan Perkembangan: Selain itu#suplemen ini juga memberikan dukungan nutrisi yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik serta mental anak-anak.#Komitmen terhadap Kualitas#Semua produk dari PT. Primajaya Semesta Internasional diproduksi dengan standar kualitas yang ketat dan proses produksi yang terkontrol sec#sehingga Anda dapat yakin bahwa setiap produk yang Anda beli aman dan efektif digunakan untuk anak-anak Anda.#Untuk informasi lebih lanjut dan untuk memesan produk#kunjungi situs web resmi mereka di v8primajaya.com. PT. Primajaya Semesta Internasional siap membantu Anda memilih suplemen terbaik untuk m#Jangan ragu untuk menghubungi mereka melalui alamat di JL. Mawar 7 RT 5 RW 2#Kadirojo 2#Purwomartani#Kalasan#Sleman#D.I. Yogyakarta#atau melalui situs web mereka untuk konsultasi lebih lanjut. Pastikan anak-anak Anda mendapatkan nutrisi yang mereka butuhkan untuk tumbuh#Mendukung Kesehatan Anak dengan Suplemen Berkualitas dari PT. Primajaya Semesta Internasional#Kesehatan anak merupakan prioritas utama bagi setiap orang tua. Untuk membantu dalam proses pertumbuhan dan menjaga kesehatan anak#PT. Primajaya Semesta Internasional menghadirkan serangkaian suplemen kesehatan terbaik yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan nutr#Tentang PT. Primajaya Semesta Internasional#PT. Primajaya Semesta Internasional berlokasi di JL. Mawar 7 RT 5 RW 2#dan dikenal luas sebagai produsen suplemen kesehatan terkemuka yang menggunakan bahan-bahan alami terbaik dengan standar produksi yang keta#Memperkenalkan “Booster Pengobatan Vertigo dengan Trace Mineral”#Salah satu inovasi terbaru dari PT. Primajaya Semesta Internasional adalah “Booster Pengobatan Vertigo dengan Trace Mineral”. Produk ini di#dan sering kali memerlukan dukungan tambahan dari segi nutrisi untuk membantu proses penyembuhannya.
0 notes
Text
Stunting adalah kondisi di mana pertumbuhan fisik anak terhambat, sehingga tinggi badannya tidak mencapai standar yang sesuai dengan usia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), stunting terjadi ketika seorang anak mengalami kekurangan gizi kronis, terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupannya, mulai dari kehamilan hingga usia dua tahun. Stunting sering kali diukur dengan perbandingan tinggi badan terhadap umur, dan anak yang stunting biasanya memiliki tinggi badan di bawah minus dua deviasi standar dari median tinggi badan anak sehat.
Penyebab Stunting
1. Kekurangan Gizi: Pola makan yang tidak seimbang dan kurangnya akses terhadap makanan bergizi berkontribusi signifikan terhadap stunting.
2. Penyakit Infeksi: Infeksi mengganggu penyerapan nutrisi dan meningkatkan kebutuhan energi tubuh.
3. Lingkungan: Kondisi sanitasi yang buruk, air bersih yang tidak tersedia, dan lingkungan sosial yang tidak mendukung juga memainkan peran penting.
Dampak Stunting bagi Kesehatan
1. Pertumbuhan Fisik yang Terhambat. Anak yang mengalami stunting akan memiliki tinggi badan yang lebih rendah dibandingkan dengan teman sebayanya.
2. Meningkatkan risiko obesitas dan mengidap Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti hipertensi, penyakit jantung, diabetes, kanker, dan lain-lain.
3. Anak yang mengalami stunting memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami masalah kesehatan di masa dewasa, seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung. Ini terkait dengan pola makan yang buruk dan kebiasaan hidup yang tidak sehat.
Upaya Pencegahan Stunting
1. Pemerintah dan lembaga terkait harus memastikan ketersediaan makanan bergizi dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang.
2. Program-program kesehatan yang mendukung ibu hamil dan anak, termasuk pemeriksaan kehamilan yang teratur dan penyuluhan tentang perawatan bayi, sangat penting.
3. Meningkatkan fasilitas sanitasi dan akses terhadap air bersih dapat mengurangi risiko infeksi yang dapat memperburuk kondisi stunting.
4. Masyarakat perlu diberikan pemahaman tentang dampak buruk stunting serta cara mencegahnya melalui program penyuluhan yang efektif.
9 notes
·
View notes
Text
Tak Sebanding.
Kalau kita mencari-cari apa yang kurang dan tidak ada dalam diri kita, akan selalu ada serentetan daftar panjang yang mudah sekali terpikirkan.
Lalu, daftar panjang itu entah sadar tak sadar membuat kita melihat kesempurnaan yang dipunya orang lain. Seolah kita tak punya apa-apa, dan orang lain punya segalanya.
Kalau kita sibuk menghitung karunia milik orang lain, maka di detik yang sama, rasa syukur kita akan menguap seketika. Yang semula cukup menjadi kurang, yang semula lapang jadi sesak. Lantas lupa akan tak terhitung banyaknya nikmat yang kita punya, yang boleh jadi orang lain sedang usahakan.
Kalau kita selalu mengukur dan menakar apa-apa yang tak tertulis untuk kita, maka hanya akan menjadi pembandingan tiada akhir. Kekhawatiran dan kegelisahan kita jadi hanya sebatas hal-hal yang nampak dan terukur oleh parameter manusia. Lupa bahwa nanti, bukan semata-mata itu yang diperhitungkan dan dipertanyakan-Nya.
Padahal, kita tak berhak membanding-bandingkankan hidup kita dengan yang lain. Kita tak punya kapasitas untuk memberi penilaian hidup siapa yang lebih baik dari hidup siapa. Kan, kita hanya menjalani hidup kita sendiri dan bukan mereka. Terlalu dangkal bila semua hal di standardisasi dengan satu variabel yang tak pasti.
Apa yang sudah jadi ketetapan Allah adalah adil. Sudah diukur, ditakar, ditimbang, dan dihitung sesuai dengan perhitungan-Nya.
Kalau-kalau sedang di fase comparing begini, memang rasanya seolah kita sendiri yang tertinggal sedangkan orang lain sudah melangkah jauh di depan sana. Karir, keuangan, percintaan, keluarga, jodoh, kesehatan, fisik yang rupawan, jejaring hebat, studi, dan apalah itu kamu sebut saja semua.
Padahal kalau mau mengingat-ingat lagi, berhasil sampai di titik ini pun, kita juga melewati dan mencapai banyak hal. Bergelut dengan pikiran dan perasaan diri sendiri juga bukan hal mudah, tapi buktinya bisa kita lalui meski beratus-ribu kali remedinya.
Malam-malam panjang diisi tangis yang ditahan supaya tak ada orang lain yang dengar, luka-luka menganga yang coba kita obati sendirian, perasaan-perasaan tak berharga yang kita simpan rapat-rapat, serta pikiran-pikiran yang ingin sekali kita singkirkan dari kepala —kalau bisa semudah itu. Semua itu, apa tak bisa juga kita sebut sebagai pencapaian yang sepatutnya diapresiasi?
Semua perjuangan yang jungkir-balik kita lakukan itu, tak sebanding dengan hal-hal yang sering kita banding-bandingkan dengan orang lain itu.
Boleh, kalau pembandingan itu adalah bentuk motivasi diri. Sebagai inspirasi. Tapi sudah, tarik garismu dan tentukan batas. Jangan terlarut lalu hanyut pada pembandingan-pembandingan yang hanya akan menyakiti dirimu sendiri.
Dearself, semua orang punya waktunya, begitupun kamu. Kamu boleh jalan, boleh lari, berbelok arah, berhenti sebentar, atau bahkan putar haluan. Tapi sekali lagi, jangan bandingkan jalurmu dengan yang lain. Semua lajur yang kamu pilih punya jurang dan bukitnya masing-masing.
Tak perlu mengukur yang tak bisa kita ukur, atau menghitung yang tak bisa kita hitung. Kalau mau mengukur dan menghitung, coba pakai milik sendiri. Jangan bandingkan apa-apa yang tak sebanding, ya?
(Semarang, 8 Agustus 2024, 20:03. Self reminder setelah melihat orang-orang yang sudah tiba duluan pada fase-fase pencapaian penting di hidup mereka. Sebuah catatan overthinking malam ini.)
7 notes
·
View notes
Text
Bahagia Dengan Diri Sendiri
Jujur, aku termasuk orang yang merasa insecure parah, dan sering kali memandang diri sendiri sebelah mata. Aku masih sering membandingkan diri sendiri dengan orang lain, mulai dari segi fisik hingga pencapaian-pencapaian duniawi. Aku merasa tidak lebih cantik dari orang lain, tidak lebih keren dari orang lain, dan sebagainya.
Dari segi fisik, aku merasa berat badanku sudah melebihi batas ideal alias overweight, meskipun baju-bajuku masih muat. Tapi sudah timbul rasa tidak nyaman.
Suatu hari, aku sedang mengobrol dengan seorang teman. Kemudian kami sedikit membahas tentang pentingnya pola hidup sehat. Dia mengatakan bahwa ada tipe orang yang melakukan workout atau olahraga hanya ketika ada reward-nya saja, jika tidak ada maka dia tidak olahraga.
"Soal berat badan yang berlebih atau overweight itu tidak sehat. Dapet ngga dapet reward ya memang seharusnya badan di-maintain," ujarnya.
Aku baru menyadari, aku pun selama ini menjalani gaya hidup yang kurang sehat. Jarang sekali berolahraga, makan pun masih semaunya alias "bodo amat", bahkan aku sudah di titik "ya udahlah, kalau memang badanku pada akhirnya gendut ya udah biarin aja gendut gapapa". Yeah, I know I was wrong.
Satu hal dari ucapan temanku tadi yang kemudian menjadi titik balikku. Yaitu kalimat "tidak sehat". Akhirnya, aku mencoba untuk berolahraga.
Aku rutin berolahraga meskipun hanya di rumah. Biasanya, aku membuka Youtube untuk kemudian mengikuti gerakan di video. Aku berolahraga selama 30 menit. Kalau sedang repot, aku tetap menyempatkan diri berolahraga meskipun hanya 15 menit.
Saat pertama kali mencoba untuk olahraga, badanku langsung terasa enteng. Sudah lama tidak digunakan untuk bergerak, lalu "dipaksa" untuk bergerak, rasanya memang beda.
Keesokan harinya, aku kembali berolahraga. Lama-lama aku ketagihan juga. Karena sudah menyadari tentang pentingnya pola hidup sehat, aku pun juga mulai memperhatikan asupan makanan dan pola makan. Aku mulai makan dengan porsi yang tidak berlebihan.
Aku baru satu minggu berolahraga dan mengatur pola makan. Mungkin dari kalian ada yang berpikir,"Ah baru satu minggu". Tidak apa-apa, wajar. Hehe. Aku hanya ingin memberi tahu, meskipun cuma satu minggu, aku sudah melihat hasilnya. Hasilnya memang belum signifikan, tapi setidaknya aku sudah bahagia melihat diriku sendiri saat bercermin. Jujur, sudah lama aku tidak merasa demikian.
Pengalaman kali ini mengajarkanku bahwa untuk bisa bahagia dengan diri sendiri itu bukan dengan pasrah pada keadaan. Tapi berusaha untuk menjadi seseorang sebagaimana yang diri kita inginkan.
Aku juga belajar tentang pentingnya motivasi. Di sini, motivasiku adalah keyakinan bahwa ketika aku bisa menjadi lebih kurus, maka aku akan kelihatan lebih enak dipandang. Aku ingin terlihat lebih pantas lagi ketika mengenakan gamis longgar dan jilbab syar'i. Walaupun selama ini dalam keseharianku aku sudah mengenakan gamis longgar dan jilbab besar, tapi aku ingin memperbaiki postur tubuh sehingga aku bisa terlihat lebih pantas dan lebih rapi.
Jadi ketika aku berolahraga, aku selalu meyakinkan diriku bahwa nanti aku akan jadi seorang Aprilia yang lebih enak dipandang. Itu membuatku bersemangat. Selain itu, menjadi lebih sehat juga menjadi motivasiku.
Aku juga merasakan manfaat lain dari berolahraga. Sejauh yang kurasakan, olahraga membuat mood atau suasana hatiku jadi lebih baik. Olahraga juga membuat badanku semakin enteng. Menurutku, olahraga juga merupakan salah satu bentuk self love, karena kita peduli dengan kesehatan diri kita. Terakhir, olahraga juga telah mengantarkanku pada titik di mana aku bisa merasa bahagia dengan diri sendiri.
(26 Juni 2024 | 08:54 WIB)
#self care reminder#self love#motivation#motivasidiri#motivasi#tulisanku#tulisan#daily reminder#selfreminder#nasehatdiri#cerita#life#writers on tumblr
8 notes
·
View notes
Text
Healthy Living
Apa makna sehat bagimu?
Dulu, aku belum paham betul apa arti sehat sesungguhnya. Bagiku kalo lagi ga sakit berarti kondisiku baik-baik saja, sehat.
Semakin kesini, aku semakin tersadar bahwa bukan itu makna sehat sebenernya.
Jadi apa makna sehat sebenernya?
Sekarang aku mengubah mindset bahwa, hidup sehat adalah dengan kita mengubah kebiasaan-kebiasaan buruk. Baik itu dalam makanan atau kebiasaan lain yang kita lakukan.
Dimulai dari, memperbanyak gerak dan gak hanya rebahan aja atau malas-malasan. Saat SMP, waktu liburku banyak aku gunakan untuk scroll sosial media, nonton film, nge-youtube, dan sebagainya. Sejak SMA, karena sekolahku menerapkan kegiatan yang cukup banyak, sehingga membuatku terbiasa untuk beraktivitas di saat hari sekolah maupun hari libur. Tapi, bukan berarti aku seutuhnya tidak pernah rebahan ya gaes, ga gitu juga. Ada hari dimana aku memilih untuk men-charge diri untuk dirumah aja dan istirahat.
Kedua, selain dari fisik yang harus dibiasakan bergerak, semenjak kuliah aku selalu membawa bekal makan ke kampus. Nah dari situ pula aku mulai melakukan "makanan yang kurang sehat dimakan secukupnya saja". Seperti gorengan, cemilan yang bermicin, mengurangi konsumsi saos, dan makanan junk food seperlunya saja. Bekal dari rumah menurutku sudah sangat cukup, untuk cemilan aku beli buah-buahan (rujak) atau roti/biskuit/ kue-kue an.
Alhamdulillah, lingkungan juga sangat mendukung. Aku tinggal bersama sepupuku yang juga membatasi makanan-makanan kurang sehat, dan kami kadang memilih untuk membuat sendiri cemilan dari rumah.
Ketiga, olahraga. Selain jalan pagi, biasanya sore aku sering melakukan workout di rumah. Ga sampai ngeluarin banyak biaya kok. Untuk workout dirumah hanya membutuhkan matras dan gadget untuk melihat contoh gerakannya.
Alasan aku memilih workout di rumah aja, karena di kota tempat aku tinggal saat ini belum ada tempat olahraga yang khusus muslimah. Selain itu juga lebih efektif ga harus keluar rumah hehe, karena keluar rumah butuh effort lagi.
Keempat, perbanyak minum air putih dan mengurangi minuman manis. Aku selalu mengusahakan diri untuk membawa botol minum kemanapun. Karena kalo ga bawa air minum, aku takut kebablasan malah beli minuman manis atau minuman kemasan yang kurang sehat. Bagiku sesekali boleh, tapi jangan sering atau bahkan setiap hari minum-minuman kemasan manis.
Sejauh ini, ini saja yang aku ingat cara mengubah pola hidupku lebih sehat dari sebelumnya.
Karena aku sadar, jika bukan aku yang memulainya maka siapa yang akan melakukannya untuk tubuhku ?
Siapa yang tahu kondisi kesehatan ku?
Dan sehat itu ternyata bukan sekadar karena kita tidak sedang sakit. Tapi juga butuh ikhtiar untuk merawat dan menjaga kesehatan tubuh.
Kalo kamu gimana?
Boleh ceritain juga dong cerita hidup sehat kamu, siapa tau bisa jadi referensi yang lainnya :)
Because sharing is caring 🌻
| Cianjur, 09 Mei 2024
Olaa
10 notes
·
View notes
Text
Hal yang Membuat Bahagia dan Membuat Tidak Bahagia
Catatan. Hasil dari perjalanan pengalaman dan kontemplasi diri yang coba dibuatkan poin-poinnya. Sebagai pengingat bagi diri. Cobalah baca kembali manakala futur. Hal-hal yang membuat bahagia: 1. Tersenyum 2. Bersyukur. Syukur tidak harus atas hal-hal besar, hal-hal kecil sehari-hari pun sangat pantas menjadi sebab syukur kita. 3. Workout, olahraga. Angkat beban, melakukan hobi kaitannya dengan kegiatan fisik. 4. Belajar. The sense of mendapat pencerahan dan insight bagi hati dan jiwa, itu membuat bahagia. 5. Berinteraksi dengan al-Quran. Setiap hari. Terserah dengan cara apapun. 6. Memulai aktivitas sepagi mungkin. Vibesnya terasa lebih positif. 7. Pay attention to what we eat and what we drink. "Aku suka sesuatu yang berkualitas. Termasuk makanan dan minuman. Aku hanya memberikan tubuhku sesuatu yang dibutuhkannya, sesuatu yang berkualitas." Cobalah berkata demikian pada diri. Ya walaupun kadang-kadang zonk, tapi setidaknya kita punya dasar itu dulu dalam diri, jadi ada rem. Jadi kita kira-kira dan tidak berlebihan saat memakan sesuatu yang sesungguhnya kita tidak butuh-butuh amat. 8. Membaca buku yang bagus. 9. Membuat bahagia orang lain, berbuat kebaikan. 10. Membereskan dan merapikan rumah. Mungkin segala tugas rumah tangga tidak harus dilakukan sendiri, kalau ada rejeki ya nggak masalah dialihkan ke orang lain, hitung-hitung memberi rejeki ke orang lain. Diniatkan begitu supaya berkah dan semua bahagia. Tapi kalau bahasa cinta suamimu adalah act of service yang merasa bahagia banget dan merasa dicintai banget manakala istrinya nyuciin baju dia, ya apa mau dikata. Kerjakanlah dengan hati riang gembira duhai para istri wkwkwkwkwkw. Tapi kalau bahasa cinta suamimu adalah quality time yangmana bakal merasa dicintai manakala kamu ada di sampingnya, mungkin definisi dicintai bakal beda, bukan sibuk ini dan itu dengan pekerjaan rumah yang tiada berakhir. Tergantung sikon juga. Pandanglah suami sebagai jembatanmu menuju surga duhai para istri. Pembahasan agak melebar ya, dari merapikan rumah sampai bahasa cinta. Tapi memang banyak hal yang saling berkaitan jika dipikir-pikir. Ini menarik untuk jadi topik pembahasan lanjutan. 11. Do skincare and bodycare dengan produk-produk sesuai dan cocok dengan kebutuhan kulit kita masing-masing. Seringkali ini perjalanan panjang untuk mencari yang cocok. Semangat! Sunscreen is a must. Ingat itu. The sense of melihat kulit kita yang better than before, itu membahagiakan. Ingat ya, better than before. Bukan membandingkan dengan orang lain. Karena tentu banyak yang lebih uwaw dibanding kita. Terimalah diri. Perbaikilah diri. Dah, gt aja. Hal-hal yang membuat tidak bahagia: pada dasarnya kebalikan dari poin-poin diatas. 1. Terlalu banyak menghabiskan waktu untuk hal-hal yang kurang memberi insight bagi diri. Terlalu banyak scrolling sosial media. 2. Makan dan minum sesuka-sukanya. "I only drink the best". "I only eat the best". "Makanan dan minuman adalah sumber kesehatan atau kesakitanmu" . at least kita berusaha menjaga, walau semua atas takdir Allah. Sekalipun makan dan minumnya ngaco, imbangi dengan workout yang lebih rajin. Konsekuen. 3. Menunda-nunda pekerjaan/ tugas yang harus dilakukan. buat to-do. Supaya clear di otak mengenai apa saja yang perlu kita kerjakan hari ini. Syukur sebelum tidur sudah dibuat agenda untuk esok hari. Jadi esok ada semangat lebih untuk bangun. Kita tau apa saja yang harus kita kerjakan esok. 4. Terlalu banyak berbicara / too much.
16 notes
·
View notes