Tumgik
#imamahmad
syspro1 · 3 years
Photo
Tumblr media
Doa . Agar Segala Urusan Berakhir Baik . Allaahumma ahsin ‘aaqibatanaa fil umuuri kullihaa, wa ajirnaa min khizyid-dunyaa wa ‘adzaabil aakhiroh. Ya Allah, jadikanlah baik akhir setiap urusan kami, dan lindungi kami dari bencana dunia dan azab akhirat. (HR. Ahmad 4/181) . Kata Syaikh Syu'aib Al Arnauth, periwayat hadits ini tsiqoh kecuali Ayyub bin Maysaroh. Telah meriwayatkannya dua orang dan Ibnu Hibban menyebutkannya dalam ats tsiqoot. Sedangkan Busr bin Arthoh terdapat perselisihan akan shahihnya . Penjelasan: Makna “jadikan baik akhir setiap urusan kami”: jadikanlah setiap urusan kami itu baik dan thoyib. Karena setiap amalan tergantung pada akhirnya. Maka jadikanlah setiap amalan kami itu baik, diridhoi oleh-Mu, tetapkanlah kami terus dalam keadaan baik sehingga kami kembali pada-Mu dalam keadaan yang paling baik. Makna “lindungi kami dari bencana dunia”: yaitu dari musibah, berbagai tipu daya, kejelekan dan kehinaan di dalamnya. Makna “azab akhirat”: yaitu dari seluruh siksa di akhirat karena kalimatnya adalah umum (sebab adanya idhofah pada isim jenis), artinya mencakup seluruh siksaan yang ada di akhirat . Doa ini mengandung permintaan agar diberi keselamatan, juga rasa aman dari segala sisi. Karena barangsiapa yang terselamatkan dari kehinaan dunia dan siksa di akhirat, ia telah mendapatkan kebaikan besar di dunia negeri. Jika terselamatkan, berarti ia selamat dari segala kejelekan. Doa ini benar-benar adalah doa yang jawami’ul kalim (ringkas, syarat makna, mencakup berbagai hal) . Pic from @celotehdakwah #doa #islam #urusan #baik #kebaikan #berdoa #hadits #imamahmad https://www.instagram.com/p/CS1xvcQBuDV/?utm_medium=tumblr
0 notes
farbeyondthelight · 6 years
Photo
Tumblr media
Imaam Ahmad Ibn Hanbal said: “Those who we learned from among the people of knowledge, used to despise Kalaam [theological rhetoric] and sitting with the people of deviation.” [Al-Ibaanah, by Ibn Battah, 2/471]. #islam #islamic #muslim #muslimah #quran #quranic #islamicquotes #salafi #importance #followthesunnah #thawheed #oneness #allah #allahuakbar #allahisone #worshipallah #beuponthesunnah #innovation #desires #ibntaymiyyah #imamahmad #hanbali #followtheprophet
1 note · View note
saidbak · 5 years
Photo
Tumblr media
#ImamAhmad #beneficial #knowledge #islam #muslim https://www.instagram.com/p/B8U2nnBAaWm/?igshid=1bku3j9jbqmeo
0 notes
dakwatusunnah-blog · 6 years
Photo
Tumblr media
SUMBER KEMULIAAN DAN KEHINAAN YANG HAKIKI . Al-Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah dahulu sering berdoa: . اللهم أعزني بطاعتك، ولا تذلني بمعصيتك. . "Yaa Allah, muliakanlah diriku dengan cara mentaati-Mu, dan jangan hinakan diriku dengan sebab bermaksiat kepada-Mu." . 📖 Lathaiful Ma’arif, hlm. 64 . #selfreminder #muhasabahdiri #pengingatdiri #nasehatdiri #kemuliaan #kehinaan #maksiat #berdoalah #doa #imamahmad #hijrah #hijrahyuk #yukhijrah #hijrahku #hijrahcinta #dakwah #sunnah #dakwahtauhid #tauhid #dakwahsunnah #ahlusunnahwaljamaah #jadibaik #istiqomah #tegardiatassunnah https://www.instagram.com/p/Bso6M_cHZrB/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=j9kq90s255bm
0 notes
nanangsugiksblog · 5 years
Video
instagram
Saat bepergian ke Ummul Qura, Mekkah, Imam Ahmad bin Hanbal bertemu dengan Imam Syafi'i. Usia Imam Syafi'i saat itu lebih tua 16 tahun dari Imam Ahmad. Imam Ahmad kemudian menimba ilmu pada Imam Syafi'i terkait nasab-nasab Quraisy, ilmu fiqih dan beberapa riwayat hadits . Di antara riwayat terbaik Imam Ahmad dari Imam Syafi'i adalah riwayat dari Malik bin Anas dari Az-Zuhri dari Abdul Hamid bin Ka'ab bin Malik dari ayahnya, ia berkata, Rasulullaah ﷺ bersabda, "Jika orang beriman meninggal, maka ruhnya akan beterbangan dan hinggap di pepohonan surga hingga Allah mengembalikannya ke jasadnya pada hari kebangkitan." [HR. Thabrani] . Saat mengunjungi Baghdad, Imam Syafi'i melihat kondisi Imam Ahmad yang tidak akan makan selain dari hasil pekerjaannya sendiri, meski sebenarnya pekerjaannya tidak mencukupi keperluan makan dan kebutuhan sehari-harinya . Murid-murid Imam Ahmad bin Hanbal mengetahui bahwa beliau sangat memuliakan Imam Syafi'i. Imam Ahmad berwasiat kepada murid-muridnya untuk membaca kitab-kitab Imam Syafi'i seraya berujar, "Tidak seorang pun menulis kitab-kitab, sejak kitab-kitab itu ada, yang lebih mengikuti Sunnah melebihi Imam Syafi'i." [Biografi Empat Imam Mazhab, karya Abdul Aziz Asy-Syinawi] . Mention teman kamu yang mau berpuasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah 1440 H nanti . Penerjemah Video: @zaky_ali31 | Sumber Video: Serial Al-Imam [2018] . #imamsyafii #imamahmad #imammazhab #syafiiyah #hanabilah #arafah #puasaarafah #haji #haji2019 #cordova #majalah_nu #s1dogiri #nu_online https://www.instagram.com/p/B06CRj3nOGf/?igshid=1x0k8hu5hqorl
0 notes
katalogaisy · 6 years
Photo
Tumblr media
ILMU ATAU MAKANAN MINUMAN? . . Imam Ahmad رحمة الله تعالى berkata; . Manusia lebih memerlukan ilmu dibandingkan makan dan minum, kerana makanan dan minuman diperlukan manusia satu atau dua kali dalam satu hari. Akan tetapi, ilmu senantiasa diperlukan seorang manusia setiap saat (selama nafasnya berhembus). . [Thabaqat Al-Hanabilah, 1: 146] . Via telegram; @Pencinta_Ahlulbait🌹 . . 📷 Niqab Zahira - rm49 tak termasuk pos - COD sekitar Kempas, Setia Tropika, Dato Onn,McD Tmn Daya, Econsave Senai. . #nikmatilmu #imamahmad #niqaviejb (at Madrasah Tahfiz Al-Quran Sinaran Baru, Kempas.) https://www.instagram.com/niqavie_jb/p/Bq1NGEbB-zM/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=jpnsg2hz5hah
0 notes
kumpulankonsultasi · 7 years
Photo
Tumblr media
Mengenal imam Ahmad rahimakumullah #dakwahpost #dakwah #islam #imamahmad #tauhid #sunnah #aqidah #alquran #bukanmakhluk
0 notes
aldysefan · 7 years
Photo
Tumblr media
Diantara ushul sunnah (pokok-pokok sunnah) dan ini adalah ciri dari ahlus sunnah adalah meninggalkan perdebatan, terutama dalam urusan agama. - Hal ini disebutkan oleh Imam Ahmad Bin Hanbal dalam Kitab Beliau "Ushulus Sunnah" - Baarokallahu fiikum. #ushul #ushuluddin #ushulussunnah #sunnah #imamahmad #ahlussunnahwaljamaah
0 notes
Text
TAK ADA TAUHID TANPA PEDANG Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : بُعِثْتُ بَيْنَ يَدَيْ السَّاعَةِ بِالسَّيْفِ حَتَّى يُعْبَدَ اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَجُعِلَ رِزْقِي تَحْتَ ظِلِّ رُمْحِي وَجُعِلَ الذِّلَّةُ وَالصَّغَارُ عَلَى مَنْ خَالَفَ أَمْرِي وَمَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ "Aku diutus menjelang hari kiamat dengan pedang hingga hanya Allah yang diibadahi tanpa ada sekutu bagi-Nya, dan rizkiku ditempatkan di bawah bayang-bayang tombak. Kehinaan dan kerendahan dijadikan bagi orang yang menyelisihi perintahku. Barangsiapa menyerupai suatu kaum berarti ia termasuk golongan mereka." #ImamAhmad - 4869 Sejak awal, Islam diperjuangkan di atas tumpukan tengkorak manusia dan tidak dapat diperjuangkan kembali kecuali di atasnya pula. Kemuliaan, keperkasaan dan bangunan negaranya ditegakkan di atas tumpukan potongan tubuh manusia yang telah mempersembahkan nyawanya dengan murah kepada Allah subhanahu wa ta'ala, juga di atas (pengorbanan) nyawa orang-orang tak berdosa. Kapalnya berlayar di atas lautan darah ditengah rintihan para ibu yang kehilangan anak dan tangisan anak-anak yatim. Tetapi mereka terus melantunkan : وَكَأَيِّنْ مِنْ نَبِيٍّ قَاتَلَ مَعَهُ رِبِّيُّونَ كَثِيرٌ فَمَا وَهَنُوا لِمَا أَصَابَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَمَا ضَعُفُوا وَمَا اسْتَكَانُوا ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut(nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar. (Ali Imran : 146) Sepanjang perjalanan yang penuh kepahitan, mereka terpaksa menelan sesuatu yang menyumbat kerongkongannya namun terasa sedap, mereka banyak diliputi ketakutan tetapi tetap melantunkan nasyid merdu : ... رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ "Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir". (Ali Imran : 147) Yang selalu menjadi cita-cita indah bagi siapa saja yang terjun ke medan jihad sebagaimana sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam : "Diantara kehidupan terbaik seseorang atau diantara kehidupan terbaik manusia adalah orang yang mengambil tali kekang kudanya, ia segera memacu kudanya setiap kali mendengar suara musuh atau suara pasukan yang menyambut musuh, ia langsung bergegas menuju ke arah suara itu untuk mencari kematian di tempat yang memungkinkan akan mengantarkan kepada kematiannya." Dengan cara ini, wibawa umat dapat terjaga sepanjang masa. Dan pada hari dimana pedang jatuh dari tangan maka jatuh pula kewibawaan yang pernah menggerakan dan menolong pasukan dengan ketakutan selama satu bulan perjalanan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : "Hampir tiba masanya, umat-umat lain mengepung kalian sebagaimana orang-orang yang makan mengepung nampan makanannya." Para sahabat bertanya, "Apakah karena kami sedikit, wahai Rasulullah?" Beliau bersabda, "Tidak, bahkan kalian berjumlah banyak tetapi kalian buih, seperti buih banjir. Dan Allah benar-benar mencabut dari hati musuh-musuh kalian rasa takut terhadap kalian dan Allah benar-benar akan melemparkan dalam hati-hati kalian penyakit wahn. Mereka bertanya, "Apakah penyakit wahn itu, wahai Rasulullah?" Beliau bersabda, "Penyakit wahn adalah cinta dunia dan benci mati." Dalam riwayat Imam Ahmad, "Cinta dunia dan benci perang." Dengan jihadlah agama ini ditegakkan sejak awal, dan dengan jihad pula agama ini akan ditegakkan. Tidak akan ada kebaikan di bumi ini, tidak pula kebahagiaan bagi manusia, tidak pula kenyamanan bagi jiwa manusia kecuali jika manusia bernaung di bawah naungan pedang. Dinukil dari : Tarbiyah Jihadiyah (Dengan sedikit penyesuaian) Judul Asli : Fi At Tarbiyah Al Jihadiyah wal Bina' Penulis : Asy Syaikh Dr. Abdullah Azzam Penerjemah : Abdurrahman al Qudsi Penerbit : Jazera
0 notes
Text
PERBAIKI NIAT! Saat silaturrahim ke kediaman ikhwan, terjadi perbincangan yang cukup panjang dan menarik. Mulai dari bincang permasalahan kecil seputar anak-anak, mahad sampai dengan pembahasan masalah kekinian khususnya terkait fitnah yang sedang melanda, yang tidak lagi turun bak gerimis melainkan kini turun layaknya hujan mengguyur. Kondisi inilah yang membuat kami prihatin, saling mengingatkan dan saling menasihati agar tetap sabar dan istiqomah dalam menggenggam al haq yang kian hari kian terasa panas seperti menggenggam bara api. Salah satu dari nasihat yang disampaikan dan dibahas pada saat itu adalah : "Agar Kiranya Kita Selalu Memperbaiki Niat." Dan terkait dengan nasihat (niat) inilah, saya teringat akan sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang disampaikan oleh Mu'adz bin Jabal radhiallahu 'anhu, sebagai berikut : حَدَّثَنَا حَيْوَةُ بْنُ شُرَيْحٍ الْحَضْرَمِيُّ حَدَّثَنَا بَقِيَّةُ حَدَّثَنِي بَحِيرٌ عَنْ خَالِدِ بْنِ مَعْدَانَ عَنْ أَبِي بَحْرِيَّةَ عَنْ مُعَاذِ ب��نِ جَبَلٍ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ الْغَزْوُ غَزْوَانِ فَأَمَّا مَنْ ابْتَغَى وَجْهَ اللَّهِ وَأَطَاعَ الْإِمَامَ وَأَنْفَقَ الْكَرِيمَةَ وَيَاسَرَ الشَّرِيكَ وَاجْتَنَبَ الْفَسَادَ فَإِنَّ نَوْمَهُ وَنُبْهَهُ أَجْرٌ كُلُّهُ وَأَمَّا مَنْ غَزَا فَخْرًا وَرِيَاءً وَسُمْعَةً وَعَصَى الْإِمَامَ وَأَفْسَدَ فِي الْأَرْضِ فَإِنَّهُ لَمْ يَرْجِعْ بِالْكَفَافِ Telah menceritakan kepada kami Haiwah bin Syuraih Al Hadhrami, telah menceritakan kepada kami Baqiyyah, telah menceritakan kepadaku Bahir dari Khalid bin Ma'dan dari Abu Bahriyyah dari Mu'adz bin Jabal dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau bersabda : "Berperang itu ada dua. Ada orang yang mengharapkan wajah Allah, mentaati pemimpin, menginfakkan barang berharga, dan bergaul dengan temannya dengan mudah, serta menjauhi kerusakan maka tidur dan terjaganya adalah pahala semua. Ada pula orang yang berperang karena berbangga diri, ingin dilihat dan didengar orang, durhaka kepada pemimpin serta membuat kerusakan, maka ia tidak kembali dengan membawa manfaat." #ImamAbuDaud - 2154 Hadits sejenis : #ImamAnNasai - 3137 dan 4124 #ImamAhmad - 21031 #ImamDarimi - 2310 الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ "Semua perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) dari apa yang diniatkan; barangsiapa niat hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya adalah kepada Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa dia diniatkan." Sungguh, hanya karena niat yang salah, akan sia-sialah seluruh amalan kita! Sedangkan syaithon, baik dari kalangan jin maupun manusia, terus berupaya dan tiada hentinya mencoba menggelincirkan kita. Maka, upayakanlah selalu untuk terus memperbaiki niat... dan ta'atlah pada Amir! Baaqiyah!
0 notes
syaifulcam · 10 years
Link
ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﻳَﺤْﻴَﻰ ﺑْﻦ ﻋُﺜْﻤَﺎﻥ ﺃَﺑُﻮ ﺯَﻛَﺮِﻳَّﺎ اﻟْﻨَّﺼْﺮِﻱّ اﻟْﺤَﺮْﺑِﻲّ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺇِﺳْﻤَﺎﻋِﻴﻞ ﺑْﻦ ﻋَﻴَّﺎﺵ ﻋَﻦ ﺃَﺑِﻲ ﺑَﻜْﺮ ﺑْﻦ ﻋَﺒْﺪ اﻟﻠَّﻪ ﻋَﻦ ﺃَﺑِﻲ ﺳَﻼَّﻡ ﻋَﻦ اﻟْﻤِﻘْﺪَاﻡ ﺑْﻦ ﻣَﻌْﺪِﻱ ﻛَﺮِﺏ اﻟْﻜِﻨْﺪِﻱّ ﺃَﻧَّﻬُﺠَﻠَﺲ ﻣَﻊ ﻋُﺒَﺎﺩَﺓ ﺑْﻦ اﻟﺼَّﺎﻣِﺖ ﻭَﺃَﺑِﻲ اﻟﺪَّﺭْﺩَاء ﻭَاﻟْﺤَﺎﺭِﺙ ﺑْﻦ ﻣُﻌَﺎﻭِﻳَﺔ اﻟْﻜِﻨْﺪِﻱّ ﻓَﺘَﺬَاﻛَﺮُﻭا ﺣَﺪِﻳﺚ ﺭَﺳُﻮﻝ اﻟﻠَّﻪ ﺻَﻠَّﻰ اﻟﻠَّﻪ ﻋَﻠَﻴْﻪ ﻭَﺳَﻠَّﻢ ﻓَﻘَﺎﻝ ﺃَﺑُﻮ اﻟﺪَّﺭْﺩَاء ﻟِﻌُﺒَﺎﺩَﺓ ﻳَﺎ ﻋُﺒَﺎﺩَﺓ ﻛَﻠِﻤَﺎﺕ ﺭَﺳُﻮﻝ اﻟﻠَّﻪ ﺻَﻠَّﻰ اﻟﻠَّﻪ ﻋَﻠَﻴْﻪ ﻭَﺳَﻠَّﻢ ﻓِﻲ ﻏَﺰْﻭَﺓ ﻛَﺬَا ﻓِﻲ ﺷَﺄْﻥ اﻷَْﺧْﻤَﺎﺱ ﻓَﻘَﺎﻝ ﻋُﺒَﺎﺩَﺓ ﻗَﺎﻝ ﺇِﺳْﺤَﺎﻕ ﻳَﻌْﻨِﻲ اﺑْﻦ ﻋِﻴﺴَﻰ ﻓِﻲ ﺣَﺪِﻳﺜِﻪ ﺇِﻥّ ﺭَﺳُﻮﻝ اﻟﻠَّﻪ ﺻَﻠَّﻰ اﻟﻠَّﻪ ﻋَﻠَﻴْﻪ ﻭَﺳَﻠَّﻢ ﺻَﻠَّﻰ ﺑِﻬِﻢ ﻓِﻲ ﻏَﺰْﻭَﺗِﻬِﻢ ﺇِﻟَﻰ ﺑَﻌِﻴﺮ ﻣِﻦ اﻟْﻤُﻘَﺴَّﻢ ﻓَﻠَﻤَّﺎ ﺳَﻠَّﻢ ﻗَﺎﻡ ﺭَﺳُﻮﻝ اﻟﻠَّﻪ ﺻَﻠَّﻰ اﻟﻠَّﻪ ﻋَﻠَﻴْﻪ ﻭَﺳَﻠَّﻢ ﻓَﺘَﻨَﺎﻭَﻝ ﻭَﺑَﺮَﺓ ﺑَﻴْﻦ ﺃُﻧْﻤُﻠَﺘَﻴْﻪ ﻓَﻘَﺎﻝ ﺇِﻥّ ﻫَﺬِﻩ ﻣِﻦ ﻏَﻨَﺎﺋِﻤِﻜُﻢ ﻭَﺇِﻧَّﻪ ﻟَﻴْﺲ ﻟِﻲ ﻓِﻴﻬَﺎ ﺇِﻻّ ﻧَﺼِﻴﺒِﻲ ﻣَﻌَﻜُﻢ ﺇِﻻّ اﻟْﺨُﻤُﺲ ﻭَاﻟْﺨُﻤُﺲ ﻣَﺮْﺩُﻭﺩ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢ ﻓَﺄَﺩُّﻭا اﻟْﺨَﻴْﻄ ﻭَاﻟْﻤَﺨِﻴﻄ ﻭَﺃَﻛْﺒَﺮ ﻣِﻦ ﺫَﻟِﻚ ﻭَﺃَﺻْﻐَﺮ ﻻ ﺗَﻐُﻠُّﻮا ﻓَﺈِﻥّ اﻟْﻐُﻠُﻮﻝ ﻧَﺎﺭ ﻭَﻋَﺎﺭ ﻋَﻠَﻰ ﺃَﺻْﺤَﺎﺑِﻪ ﻓِﻲ اﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻭَاﻵْﺧِﺮَﺓ ﻭَﺟَﺎﻫِﺪُﻭا اﻟﻨَّﺎﺱ ﻓِﻲ اﻟﻠَّﻪ ﺗَﺒَﺎﺭَﻙ ﻭَﺗَﻌَﺎﻟَﻰ اﻟْﻘَﺮِﻳﺐ ﻭَاﻟْﺒَﻌِﻴﺪ ﻭَﻻ ﺗُﺒَﺎﻟُﻮا ﻓِﻲ اﻟﻠَّﻪ ﻟَﻮْﻣَﺔ ﻻَﺋِﻢ ﻭَﺃَﻗِﻴﻤُﻮا ﺣُﺪُﻭﺩ اﻟﻠَّﻪ ﻓِﻲ اﻟْﺤَﻀَﺮ ﻭَاﻟﺴَّﻔَﺮ ﻭَﺟَﺎﻫِﺪُﻭا ﻓِﻲ ﺳَﺒِﻴﻞ اﻟﻠَّﻪ ﻓَﺈِﻥّ اﻟْﺠِﻬَﺎﺩ ﺑَﺎﺏ ﻣِﻦ ﺃَﺑْﻮَاﺏ اﻟْﺠَﻨَّﺔ ﻋَﻆِﻴﻢ ﻳُﻨَﺠِّﻲ اﻟﻠَّﻪ ﺗَﺒَﺎﺭَﻙ ﻭَﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﺑِﻪ ﻣِﻦ اﻟْﻬَﻢّ ﻭَاﻟْﻐَﻤِّﺤَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﻳَﺤْﻴَﻰ ﺑْﻦ ﻋُﺜْﻤَﺎﻥ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺇِﺳْﻤَﺎﻋِﻴﻞ ﺑْﻦ ﻋَﻴَّﺎﺵ ﻋَﻦ ﺳَﻌِﻴﺪ ﺑْﻦ ﻳُﻮﺳُﻒ ﻋَﻦ ﻳَﺤْﻴَﻰ ﺑْﻦ ﺃَﺑِﻲ ﻛَﺜِﻴﺮ ﻋَﻦ ﺃَﺑِﻲ ﺳَﻼَّﻡ ﻧَﺤْﻮ ﺫَﻟِﻚ arti : Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin 'Utsman Abu Zakariya An Nashri Al Harbi] telah bercerita kepada kami [Isma'il bin 'Ayyasy] dari [Abu Bakar bin 'Abdullah] dari [Abu Sallam] dari [Al Miqdam bin Ma'di Karib Al Kindi] bahwa ia duduk bersama 'Ubadah bin Ash Shamit, Abu Ad Darda` dan Al Harits bin Mu'awiyah Al Kindi mereka menyebut hadits Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam lalu berkata Abu Ad-Darda` kepada 'Ubadah; 'Hai Ubadah, tolong dong sampaikan kata-kata Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam saat perang ini dan itu tentang rampasan perang. Berkata ['Ubadah] - [Ishaq] menyebutkan dalam haditsnya- bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam shalat mengimami mereka dalam peperangan, mereka menghadap unta rampasan perang, setelah salam beliau berdiri kemudian beliau mengambil bulu kapas diantara ujung-ujung jari beliau dan bersabda: "Ini termasuk harta rampasan perang kalian dan aku hanya mendapatkan seperlima bagianku darinya dan seperlimanya lagi dikembalikan kepada kalian, karena itu tolong kumpulkan sekalipun benang atau kain yang dijahit, atau barang yang lebih besar dan lebih kecil darinya, jangan sesekali kalian berkhianat karena pengkhinatan adalah neraka dan aib bagi pelakunya di dunia dan akhirat, perangilah orang dengan niat karena Allah Tabaaroka wa Ta'aala, baik yang dekat atau pun yang jauh, jangan hiraukan cercaan orang karena melaksanakan aturan Allah, tegakkanlah hukum-hukum Allah saat bermukim dan bepergian, berjihadlah dijalan Allah karena jihad adalah salah satu pintu surga yang besar, dengan jihad Allah Tabaaroka wa Ta'aala mengobati duka dan kesedihan." Telah bercerita kepada kami [Yahya bin 'Utsman] telah bercerita kepada kami [Isma'il bin 'Ayyasy] dari [Sa'id bin Yusuf] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari [Abu Sallam] seperti hadits di atas. By Kitab Musnad Imam Ahmad
0 notes
Text
CARA PRAKTIS MENGHINDARI API NERAKA Sebagai seorang mukmin, kita meyakini bahwa orang yang tidak beriman (kafir) pasti masuk neraka! Sebaliknya, seorang yang beriman sekalipun juga belum tentu (langsung) masuk syurga, apalagi bila keimanannya hanya sekedar klaim keimanan! Harus ada pembuktian. Karena orang kafir tempatnya di neraka, maka agar kelak kita tidak berkumpul bersama dengan mereka di neraka, alangkah baiknya bila kita mengikuti sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berikut sekaligus sebagai bentuk pembuktian keimanan kita. حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ وَقُتَيْبَةُ وَعَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ قَالُوا حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ يَعْنُونَ ابْنَ جَعْفَرٍ عَنْ الْعَلَاءِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَجْتَمِعُ كَافِرٌ وَقَاتِلُهُ فِي النَّارِ أَبَدًا Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah serta Ali bin Hujr mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Isma'il -yaitu Ibnu Ja'far- dari Al 'Ala dari ayahnya dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang kafir tidak akan berkumpul dengan pembunuhnya (Mukmin) dalam neraka." #ImamMuslim - 3506 Hadits lain : #ImamAbuDaud - 3124 #ImamAhmad - 7259, 8283, 8460, 8566, 8798, 8820 dan 8974 Na'am, berdasarkan hadits di atas, seorang mukmin yang membunuh orang kafir, kelak di akhirat nanti akan mendapatkan tempatnya di syurga, karena mustahil ia akan berkumpul bersama orang yang telah ia bunuh tersebut. Allahu a'lam. Baaqiyah!
0 notes
Text
LARANGAN MEMINTA BANTUAN ORANG KAFIR DALAM PERANG Telah masyhur sebuah kisah bahwa suatu ketika dalam perjalanan menuju Badar, rombongan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertemu dengan seorang laki-laki yang terkenal gagah berani. Melihat kedatangan laki-laki tersebut, para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam merasa gembira, apalagi kedatangan laki-laki tersebut tidak lain adalah untuk bergabung dengan pasukan kaum muslimin. Bagaimanakah reaksi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menanggapi keinginan laki-laki tersebut? حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ عَنْ مَالِكٍ ح و حَدَّثَنِيهِ أَبُو الطَّاهِرِ وَاللَّفْظُ لَهُ حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ عَنْ مَالِكِ بْنِ أَنَسٍ عَنْ الْفُضَيْلِ بْنِ أَبِي عَبْدِ اللَّهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نِيَارٍ الْأَسْلَمِيِّ عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهَا قَالَتْ خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قِبَلَ بَدْرٍ فَلَمَّا كَانَ بِحَرَّةِ الْوَبَرَةِ أَدْرَكَهُ رَجُلٌ قَدْ كَانَ يُذْكَرُ مِنْهُ جُرْأَةٌ وَنَجْدَةٌ فَفَرِحَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ رَأَوْهُ فَلَمَّا أَدْرَكَهُ قَالَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جِئْتُ لِأَتَّبِعَكَ وَأُصِيبَ مَعَكَ قَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ قَالَ لَا قَالَ فَارْجِعْ فَلَنْ أَسْتَعِينَ بِمُشْرِكٍ قَالَتْ ثُمَّ مَضَى حَتَّى إِذَا كُنَّا بِالشَّجَرَةِ أَدْرَكَهُ الرَّجُلُ فَقَالَ لَهُ كَمَا قَالَ أَوَّلَ مَرَّةٍ فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَمَا قَالَ أَوَّلَ مَرَّةٍ قَالَ فَارْجِعْ فَلَنْ أَسْتَعِينَ بِمُشْرِكٍ قَالَ ثُمَّ رَجَعَ فَأَدْرَكَهُ بِالْبَيْدَاءِ فَقَالَ لَهُ كَمَا قَالَ أَوَّلَ مَرَّةٍ تُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ قَالَ نَعَمْ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَانْطَلِقْ Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi dari Malik. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir sedangkan lafadznya dari dia, telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Wahb dari Malik bin Anas dari Al Fudlail bin Abu Abdullah dari Abdullah bin Niyar Al Aslami dari 'Urwah bin Az Zubair dari 'Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pergi ke Badar, tatkala beliau sampai di Harratul Wabarah, beliau ditemui oleh seorang laki-laki yang terkenal gagah berani. Maka para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam merasa gembira ketika melihat kedatangannya. Laki-laki tersebut berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, "Aku sengaja mengikuti anda karena hendak ikut berperang dipihak anda dan bersama-sama dengan anda." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepadanya: "Apakah kamu sudah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya?" Dia menjawab, "Tidak." Beliau bersabda: "Jika demikian, kembalilah kamu pulang, sebab kami tidak membutuhkan pertolongan orang-orang Musyrik." 'Aisyah berkata, "Maka pergilah orang itu, namun ketika kami dekat dengan sebatang pohon, orang itu datang kembali menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata seperti semula, sementara Nabi shallallahu 'alaihi wasallam juga bertanya seperti semula. Selanjutnya beliau bersabda: "Jika demikian, kembalilah kamu pulang, sebab kami tidak membutuhkan pertolongan orang-orang Musyrik." Dia berkata, "Maka pergilah dia, kemudian ketika kami sampai di baida`, dia datang kembali, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya pula kepadanya seperti semula: "Apakah anda sudah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya?" Jawab orang itu, "Ya aku beriman." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Mari, teruslah jalan." #ImamMuslim - 3388 Hadits lainnya : #ImamTirmidzi - 1479 #ImamAhmad - 23250 Allahu Akbar! Jawaban yang amat tegas dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Jawaban yang mencerminkan sikap baro'ah, tanpa kompromi! Sikap yang saat ini diteladani dan diterapkan oleh Daulah Islam... Allahu a'lam Baaqiyah!
0 notes
Text
TEGAR DISAAT FITNAH Kehidupan dalam selubung kabut fitnah yang kita alami saat ini, ternyata sudah dinubuwwahkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sebagaimana tercermin dalam dialog beliau dengan para sahabatnya. Dalam dialog tersebut, beliau juga memberi solusi bagaimana kita harus bersikap agar bisa tetap tegar dikala fitnah melanda. حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ وَمُحَمَّدُ بْنُ الصَّبَّاحِ قَالَا حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ أَبِي حَازِمٍ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ عُمَارَةَ بْنِ حَزْمٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كَيْفَ بِكُمْ وَبِزَمَانٍ يُوشِكُ أَنْ يَأْتِيَ يُغَرْبَلُ النَّاسُ فِيهِ غَرْبَلَةً وَتَبْقَى حُثَالَةٌ مِنْ النَّاسِ قَدْ مَرِجَتْ عُهُودُهُمْ وَأَمَانَاتُهُمْ فَاخْتَلَفُوا وَكَانُوا هَكَذَا وَشَبَّكَ بَيْنَ أَصَابِعِهِ قَالُوا كَيْفَ بِنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِذَا كَانَ ذَلِكَ قَالَ تَأْخُذُونَ بِمَا تَعْرِفُونَ وَتَدَعُونَ مَا تُنْكِرُونَ وَتُقْبِلُونَ عَلَى خَاصَّتِكُمْ وَتَذَرُونَ أَمْرَ عَوَامِّكُمْ Telah menceritakan kepada kami Hisyam bin 'Ammar dan Muhammad bin As Shabah keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Abu Hazim telah menceritakan kepadaku Ayahku dari 'Umarah bin Hazm dari Abdullah bin 'Amru, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bagaimana keadaan kalian dengan zaman yang hampir tiba, disaat manusia dipisah dan dipilah-pilah, lalu yang tersisa hanyalah orang-orang yang hina di antara manusia? Mereka telah merusak dan mencampur aduk amanat dan perjanjian, yang membuat mereka saling berselisih, dan beginilah keadaan mereka. -beliau menjalin jari-jarinya-" Mereka bertanya, "Bagaimana keadaan kami wahai Rasulullah jika keadaannya seperti itu?" Beliau menjawab: "Peganglah dengan erat apa yang kalian ketahui dan tinggalkan apa yang kalian ingkari, terimalah dari orang-orang tertentu kalian dan tinggalkanlah urusan orang awam kalian." #ImamIbnuMajah - 3947 Sedang dalam hadits riwayat #ImamAbuDaud - 3779 disampaikan : Telah menceritakan kepada kami Al Qa'nabi bahwa Abdul Aziz bin Abu Hazim menceritakan kepada mereka, dari Bapaknya dari Umarah bin Amru dari Abdullah bin Amru bin Al Ash bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bagaimana kondisi kalian pada zaman, atau beliau mengatakan, "Hampir-hampir akan datang kepada kalian suatu masa, orang-orang yang baik telah pergi dan tinggal orang-orang yang jelek. Janji-janji dan amanah mereka telah rusak, mereka berselisih, dan mereka menjadi seperti ini -beliau menganyam antara jemarinya-". Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, lalu bagaimana dengan kami; apa yang engkau perintahkan?" Beliau menjawab: "Ambillah apa yang kalian ketahui (dari kebenarannya) dan jauhi apa yang kalian ingkari, terimalah apa yang menjadi hak kalian dan tinggalkan apa yang menjadi hak khalayak umum." Abu Dawud berkata, "Demikianlah hadits ini diriwayatkan oleh Abdullah bin Amru dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan banyaknya jalur periwayatan." Dan dalam hadits #ImamAhmad - 6766 dikatakan : Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Abdurrahman dari Abu Hazim dari Umaroh bin 'Amru bin Hazm dari Abdullah bin 'Amru, dia berkata; Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dikuatirkan akan pergi orang-orang yang baik dari manusia, sehingga tersisalah orang-orang yang buruk dari mereka, perjanjian-perjanjian dan amanah-amanah mereka rusak, dan kondisi mereka seperti ini -beliau menganyam antara jari-jarinya-." Para sahabat bertanya; "Jika demikian, lalu apa yang harus kami kerjakan wahai Rasulullah?" Beliau bersabda: "Kalian ambil apa yang kalian ketahui dari kebenaran, dan jauhilah apa yang kalian ingkari, bersamalah dengan orang-orang pilihan dan jauhilah kebanyakkan manusia." Qutaibah bin Sa'id meriwayatkannya kepada kami dengan sanadnya, kecuali bahwa ia berata; "dan tersisa orang-orang yang buruk dari mereka dan hendaklan kalian tinggalkan perkara kebanyakkan orang." Allahu a'lam.
0 notes
Text
MOTIVASI JIHAD Sebuah pertanyaan dilontarkan dalam sebuah forum diskusi, "Jika Jihad adalah puncak amalan, mengapa tidak termasuk dalam Rukun Islam?" Pertanyaan seperti ini sesungguhnya tidak memerlukan jawaban, karena penetapan Rukun Islam atau hal lain yang bersifat taufiqi adalah murni domain Allah. Allah subhanahu wa ta'ala dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang mengetahui jawabannya. Tetapi di era dimana rasionalitas lebih membutuhkan penjabaran ketimbang ketundukan pada nash, maka sedikit uraian ini mungkin bisa menjawabnya. Jihad adalah amalan tertinggi dalam Islam. Begitu tingginya nilai amalan jihad sehingga nyaris tidak ada nilai amalan ibadah lain yang nilainya dapat menyamai, walau beberapa ibadah digabungkan. Tentunya, tingginya nilai ibadah jihad berbanding lurus dengan beratnya beban yang harus dipikul oleh para mujahidin (orang yang berjihad) dan sanak keluarganya. Karena itu, tidak seluruh kaum muslimin sanggup melaksanakannya. Hanya orang-orang terpilih yang mampu menyambut seruan ibadah yang mulia ini. Allah subhanahu wa ta'ala sebagai Sang Maha Pencipta sangat mengetahui hal ini! Dia Maha Mengetahui kemampuan apa yang dimiliki dan apa yang tidak dimiliki dari hamba-hamba yang diciptakan-Nya. Jadi, seandainya Jihad ditetapkan menjadi bagian dari Rukun Islam, betapa banyak kaum muslimin yang akan jatuh tergelincir karena tak sanggup melaksanakannya. Imam Malik rohimahullah meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Hurairah rodhiallahu'anhu yang berisi tentang ungkapan rasa sayang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepada ummatnya terkait syari'at jihad ini. و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ أَبِي صَالِحٍ السَّمَّانِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَحْبَبْتُ أَنْ لَا أَتَخَلَّفَ عَنْ سَرِيَّةٍ تَخْرُجُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَكِنِّي لَا أَجِدُ مَا أَحْمِلُهُمْ عَلَيْهِ وَلَا يَجِدُونَ مَا يَتَحَمَّلُونَ عَلَيْهِ فَيَخْرُجُونَ وَيَشُقُّ عَلَيْهِمْ أَنْ يَتَخَلَّفُوا بَعْدِي فَوَدِدْتُ أَنِّي أُقَاتِلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَأُقْتَلُ ثُمَّ أُحْيَا فَأُقْتَلُ ثُمَّ أُحْيَا فَأُقْتَلُ Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Yahya bin Sa'id dari Abu Shalih As-Saman dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seandainya tidak khawatir memberatkan umatku, sungguh aku tidak ingin tertinggal dari pasukan yang keluar untuk jihad di jalan Allah, tapi aku tidak menemukan sesuatu yang dapat aku persiapkan untuk mereka, dan mereka juga tidak mendapatkan sesuatu pun yang dapat mereka bawa hingga mereka dapat keluar berperang. Berat perasaan mereka untuk tidak ikut perang setelah kepergianku. Sungguh, ingin sekali aku berperang di jalan Allah hingga terbunuh, kemudian dihidupkan dan terbunuh, kemudian dihidupkan dan terbunuh. #ImamMalik - 883 Hadits lain : #ImamBukhari - 2750 #ImamAnNasai - 3100 #ImamAhmad - 7041, 8622, 9742 dan 10038
0 notes
Text
DU'ATUL FITNAH Islam sampai kepada kita melalui dakwah para alim ulama, karena Allah subhanahu wa ta'ala telah mewariskan (menitipkan) ilmu yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tinggalkan kepada mereka. Maka, mereka berkewajiban untuk menyampaikan amanah yang Allah titipkan itu kepada ummat yang berhak menerimanya, jadi bukan menyimpan ilmu itu untuk diri mereka sendiri. Sayang, tidak semua ulama adalah robbaniyyun yang amanah sebagaimana disampaikan dalam atsar berikut : أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ عَنْ سُفْيَانَ قَالَ كَانَ يُقَالُ الْعُلَمَاءُ ثَلَاثَةٌ عَالِمٌ بِاللَّهِ يَخْشَى اللَّهَ لَيْسَ بِعَالِمٍ بِأَمْرِ اللَّهِ وَعَالِمٌ بِاللَّهِ عَالِمٌ بِأَمْرِ اللَّهِ يَخْشَى اللَّهَ فَذَاكَ الْعَالِمُ الْكَامِلُ وَعَالِمٌ بِأَمْرِ اللَّهِ لَيْسَ بِعَالِمٍ بِاللَّهِ لَا يَخْشَى اللَّهَ فَذَلِكَ الْعَالِمُ الْفَاجِرُ Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Yusuf dari Sufyan ia berkata: "Dikatakan bahwa ulama itu ada tiga, Pertama yaitu seorang alim yang mengetahui Allah, takut kepada Allah, tetapi tidak mengetahui perintah Allah, Kedua seorang alim yang mengetahui Allah, perintah-Nya subhanallahu wa ta'ala, dan takut kepada Allah, itulah alim yang sempurna, dan ketiga seorang alim yang mengetahui perintah Allah, tetapi tidak mengetahui Allah dan tidak takut kepada Allah, itulah alim yang fajir (lacur) ". #ImamDarimi - 366 Alim yang fajir! Ya, demikialah yang telah digambarkan. Itulah hal mengerikan yang menimpa ummat ini! Seorang alim, seorang du'at yang berkewajiban menyampaikan al haq tetapi disembunyikannya (karena pada hakikatnya ia tidak mengenal dan tidak takut pada Allah). Maka tereduksilah ajaran Islam. Dakwah al haq terutama dakwah tauhid sebagai inti dari dakwah para Rasul, mengalami distorsi atau bahkan terpinggirkan. Apalagi dengan adanya satu firqoh yang menisbatkan diri sebagai dakwah salaf yang mengklaim bahwa diluar para du'at mereka adalah bathil! Hurury! Surury! Khorijiy! Islam mendadak terasa menjadi kerdil. Sangat kerdil. Islam kehilangan eksistensinya. Itulah fitnah yang menggelayuti dan menyelimuti para du'at! Terkait du'atul fitnah ini, ada nasihat tentang para du'at melalui hadits berikut : حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ سُفْيَانَ حَدَّثَنِي أَبُو مُوسَى عَنْ وَهْبِ بْنِ مُنَبِّهٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ مَرَّةً سُفْيَانُ وَلَا أَعْلَمُهُ إِلَّا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ سَكَنَ الْبَادِيَةَ جَفَا وَمَنْ اتَّبَعَ الصَّيْدَ غَفَلَ وَمَنْ أَتَى السُّلْطَانَ افْتُتِنَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عِيسَى حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ الْحَكَمِ النَّخَعِيُّ عَنْ عَدِيِّ بْنِ ثَابِتٍ عَنْ شَيْخٍ مِنْ الْأَنْصَارِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمَعْنَى مُسَدَّدٍ قَالَ وَمَنْ لَزِمَ السُّلْطَانَ افْتُتِنَ زَادَ وَمَا ازْدَادَ عَبْدٌ مِنْ السُّلْطَانِ دُنُوًّا إِلَّا ازْدَادَ مِنْ اللَّهِ بُعْدًا Telah menceritakan kepada kami Musaddad, telah menceritakan kepada kami Yahya dari Sufyan, telah menceritakan kepadaku Abu Musa dari Wahb bin Munabbih dari Ibnu Abbas, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, suatu kali Sufyan mengatakan; dan aku tidak mengetahuinya kecuali dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau berkata: "Barangsiapa yang tinggal di pelosok (pedalaman), maka ia akan menjadi keras, dan barangsiapa yang mengikuti hewan buruan maka ia akan lalai, dan barangsiapa yang datang kepada penguasa maka ia akan terkena fitnah." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Isa, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Ubaid, telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Al Hakam An Nakha'i, dari Adi bin Tsabit dari seorang syekh dari kalangan anshor, dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan makna hadits Musaddad, beliau bersabda: "Barangsiapa yang terus menyertai penguasa, maka ia terfitnah." Ia menambahkan: "Dan tidaklah seorang hamba bertambah dekat kepada penguasa melainkan ia akan bertambah jauh dari Allah." #ImamAbuDaud - 2476 Hadits lainnya : #ImamTirmidzi - 2182 #ImamAnNasai - 4235 #ImamAhmad - 3190, 8481, 9306 dan 17876 Waqinya... banyak sekali mereka yang kini berdiri di depan pintu "umaro", bahkan menjadi tameng umaro dengan menyebarkan syubhat-syubhat dan talbis iblis dalam dakwahnya. Siapakah mereka? Allahu a'lam. Baaqiyah!
0 notes