#salafi
Explore tagged Tumblr posts
majhzl · 2 months ago
Text
Ibn Taymiyyah رحمه الله said:
‎A man asked one of the Salaf: ‎"How much Qur'an should we read?"
‎He replied: ‎"Equivalent to the amount of happiness you are looking for."
‎Majmu al-Fatawa 7/493
Tumblr media
456 notes · View notes
inkandmusk · 1 month ago
Text
Tumblr media
You wish to be patient, so you're tested with hardships.
You wish to be disciplined, so you're tested with temptations
You wish to be kind, so you're tested with unkind people.
You wish to be enlightened, so you're tested with mistakes
You wish to be grateful, so you're tested with loss and adversity
You wish to be forgiving, so you're tested with being wronged
You wish to be steadfast in faith. so you're tested with doubts and trials.
You wish to be consistent, so you're tested with interruptions
You wish to love, so you're tested with being alone
Do the people think that they will be left to say, We believe' and they will not be tested?
29:2
374 notes · View notes
ibn-agim · 10 months ago
Text
Tumblr media
Al Ḥasan Al Baṣri (رحمه الله) said,
يا ابن آدم! كيف يرق قلبك وإنما همتك في آخر السورة
O son of Adam, how can your heart be softened when your only concern is reaching the end of your surah?
[الخلاصة في تدبر القرآن الكريم]
525 notes · View notes
clxrittty · 1 month ago
Text
Nuʿmān bin Bashīr (Allah be pleased with him) said:
فَرَأَيْتُ الرَّجُلَ يَلْزَقُ مَنْكِبَهُ بِمَنْكِبِ صَاحِبِهِ وَرُكْبَتَهُ بِرُكْبَةِ صَاحِبِهِ وَكَعْبَهُ بِكَعْبِهِ
“So I saw a person attach his shoulder to the shoulder of his companion, and his knee with his companion’s knee, and his ankle with his companion’s ankle.” (Reported by Abu Dawūd, under the chapter of ‘Straightening the Rows’, no. 622. Al-Albānī graded this hadīth as sahīh.)
Anas bin Mālik (Allah be pleased with him) said:
وَكَانَ أَحَدُنَا يُلْزِقُ مَنْكِبَهُ بِمَنْكِبِ صَاحِبِهِ وَقَدَمَهُ بِقَدَمِهِ
“Every one of us used to put his shoulder with the shoulder of his companion and his foot with the foot of his companion.” (Reported by al-Bukhārī, no. 725.)
And there occurs in the hadīth of Ibn ʿUmar (Allah be pleased with him) that the Prophet (salallāhu ‘alaihi wasallam) said:
أَقِيمُوا الصُّفُوفَ وَحَاذُوا بَيْنَ الْمَنَاكِبِ وَسُدُّوا الْخَلَلَ وَلِينُوا بِأَيْدِي إِخْوَانِكُمْ وَلَا تَذَرُوا فُرُجَاتٍ لِلشَّيْطَانِ
“Straighten the rows, and stand shoulder to shoulder and leave no gaps, and be gentle with the hands/arms of your brothers – and do not leave any gaps for the Shaitān.” (Reported by Ahmad, 2/98; Abu Dawūd.)
25 notes · View notes
modiniho-blog · 6 months ago
Text
PUT A SMILE ON HER FACE
The Prophet (ﷺ) urges men to enjoy women with their crookedness. When she is angry, he should be relaxed. When she gives a long face, he should meet her with a smiling face. Were he to treat her as she treats him, their dispute, disagreement, quarrel, and insult would last for a long time. They may not find someone who gives him a ruling that his divorce is ineffective, so problems will begin.
The rational man can easily put a smile on his wife's face because any good word, especially from her husband, pleases her. Likewise, every bad word makes her angry.
Book: The Book of Marriage [part two]
By Shaykh Muhammad Ibn Saalih al-Uthaymeen
Maktabatulirshad Publications
P. 102
37 notes · View notes
sunflevr · 3 months ago
Text
Di dunia ini kita harus punya proyek akhirat yang harus diselesaikan karena kita tidak tahu kapan kematian itu datang...
Ringkasan dari Kajian:
MENGEJAR HUSNUL KHATIMAH
Oleh Al Ustadz Dr. Firanda Andirja, M.A. حافظه الله
1. BERDO’A KEPADA ALLAH ﷻ.
Do’a Nabi Yusuf عليه السلام,
‎تَوَفَّنِيْ مُسْلِمًا وَّاَلْحِقْنِيْ بِالصّٰلِحِيْنَ
Artinya: “Wafatkanlah aku dalam keadaan muslim dan gabungkanlah aku dengan orang-orang saleh.” (Yusuf/12: 101).
Do’a yang diucapkan oleh Rasulullah ﷺ,
‎اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ فِعْلَ الخَيْرَاتِ، وَتَرْكَ المُنْكَرَاتِ، وَحُبَّ المَسَاكِينِ، وَأَنْ تَغْفِرَ لِي وَتَرْحَمَنِي، وَإِذَا أَرَدْتَ فِتْنَةً فِي قَوْمٍ فَتَوَفَّنِي غَيْرَ مَفْتُونٍ، وَأَسْأَلُكَ حُبَّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ، وَحُبَّ عَمَلٍ يُقَرِّبُ إِلَى حُبِّكَ
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu taufiq agar bisa mengamalkan semua kebaikan, meninggalkan semua kemungkaran dan bisa mencintai orang miskin. Jika Engkau menghendaki bagi hamba-hamba-Mu ujian (fitnah), maka wafatkanlah aku tanpa terkena fitnah itu, dan aku meminta kecintaan-Mu dan kecintaan orang-orang yang mencintai-Mu dan kecintaan kepada suatu amalan yang mendekatkanku kepada cinta-Mu.” (H.R. Riwayat Ahmad no. 22109 dan At-Tirmidzi no. 3235 dan disahihkan oleh Al-Albani dalam Sahih At-At-Tirmidzi 3/318).
‎وَأَعُوذُ بِكَ أَن يَتَخَبَّطَنِي الشَّيطَانُ عِندَ المَوتِ
“Aku berlindung kepada-Mu agar tidak disesatkan setan ketika kematian.” (HR. Ahmad 8667, Abu Daud 1554 dan dishahihkan al-Albani)
‎اللَّهُمَّ ارْزُقْنِيْ حُسْنَ الْخِتَام
“Ya Allah, anugerahkanlah kepadaku kesudahan yang baik.” (Mushannaf Ibnu Abi Syaibah 7/138)
2. BERTAKWA KEPADA ALLAH ﷻ.
Takwa secara bahasa adalah penghalang; Engkau mengambil penghalang antara engkau dan Azab Allah. Sedangkan Takwa secara spesifik artinya meninggalkan kemaksiatan.
Allah ﷻ berfirman,
وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۖوَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (al-Maidah/2: 2)
Ibnul Mu’taz berkata: “Tinggalkanlah dosa, baik yang kecil maupun yang besar karena itulah arti taqwa dan berbuatlah seperti orang yang berjalan di atas tanah berduri. Sehingga ia berhati-hati tehadap apa yang ia lihat. Janganlah kamu meremehkan dosa kecil karena gunung itu berasal dari tumpukan kerikil kecil.” (Jami’ul Ulum Wal Hikam oleh Ibnu Rajab, I/402).
Jangan meremehkan dosa, sebagaimana firman Allah ﷻ,
‎يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰتِهٖ وَلَا تَمُوۡتُنَّ اِلَّا وَاَنۡـتُمۡ مُّسۡلِمُوۡنَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim.” (Ali 'Imran/3: 102)
Imam Ibnu Katsir رحمه الله menyebutkan suatu kaidah ketika menafsirkan firman Allah ﷻ,
‎وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأ��نْتُمْ مُسْلِمُونَ
“Janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.” (QS. Ali Imran: 102)
Beliau berkata,
‎حَافِظُوا عَلَى الْإِسْلَامِ فِي حَالِ صِحَّتِكُمْ وَسَلَامَتِكُمْ لِتَمُوتُوا عَلَيْهِ، فَإِنَّ الْكَرِيمَ قَدْ أَجْرَى عَادَتَهُ بِكَرَمِهِ أَنَّهُ مَنْ عَاشَ عَلَى شَيْءٍ مَاتَ عَلَيْهِ، ��َمَنْ مَاتَ عَلَى شَيْءٍ بُعث عَلَيْهِ
“Jagalah Islam kalian dalam kondisi sehat dan keselamatan kalian agar kalian wafat dalam kondisi Islam. Sesungguhnya Allah yang Maha mulia telah menjalankan sunah-sunah-Nya / kebiasaan-Nya. Barang siapa yang hidup di atas sesuatu kebiasaannya, maka dia akan meninggal dunia di atas kebiasaannya tersebut. Dan barang siapa yang wafat dalam satu kondisi kebiasaan, maka dia akan dibangkitkan dalam kondisi tersebut.” (Tafsir Ibnu Katsir 2/87)
3. SERING MENGINGAT KEMATIAN.
Diriwayatkan oleh Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah ﷺ ditanya oleh seorang dari kaum Anshar,
‎فَأَيُّ الْمُؤْمِنِينَ أَكْيَسُ؟ قَالَ: أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا، وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا، أُولَئِكَ الْأَكْيَاسُ
“Siapakah orang beriman yang paling cerdas?’ Beliau ﷺ bersabda, ‘Orang yang paling banyak mengingat kematian dan orang yang paling baik persiapannya untuk bertemu dengan kematian, merekalah orang-orang yang cerdas’.” (HR. Ibnu Majah no. 4259 dan dihasankan oleh Al-Albani)
Kematian datang tidak mengenal tempat, tidak mengenal waktu, tidak mengenal sehat ataupun sakit. Contoh: Kisah Nabi Daud عليه السلام yang didatangi oleh malaikat maut dirumahnya,
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu berkata: bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: Sesungguhnya Nabi Daud عليه السلام memiliki sifat cemburu yang kuat. Jika dia keluar, dia akan menutup seluruh pintu rumahnya sehingga tidak ada seorang pun yang boleh menemui keluarganya sehingga dia kembali ke rumah.
Di suatu hari, Nabi Daud pergi ke luar. Istrinya lalu mengunci rumahnya. Tiba-tiba ada seorang lelaki berdiri di tengah-tengah ruang rumah. Kemudian istri Nabi Daud bertanya kepada orang-orang yang ada di dalam rumah itu, “Dari mana lelaki ini masuk, padahal pintu rumah telah ditutup? Demi Allah, Daud pasti akan marah.”
Setelah itu Nabi Daud pulang dan terus menemui lelaki yang berdiri di tengah-tengah rumahnya itu. Nabi Daud bertanya kepadanya, “Siapa kamu?”
Lelaki itu menjawab, “Aku adalah orang yang tidak pernah takut kepada para raja dan tidak ada yang mampu menghalangiku?”
Maka Nabi Daud berkata, “Demi Allah, engkau adalah Malaikat Maut. Saya ucapkan Selamat datang.”
Lalu Nabi Daud berjalan dengan cepat ke lokasi di mana dia akan meninggal dunia. Ketika Nabi Daud meninggal dunia, matahari pun terbit. Nabi Sulaiman berkata kepada burung-burung, “Naungilah Daud!” Lalu burung-burung itu pun menaunginya sehingga bumi menjadi gelap.
Nabi Sulaiman berkata pada burung-burung itu, “Peganglah kepak demi kepak.” (Riwayat Ahmad no. 9422)
Menurut para ulama keuntungan dari mengingat kematian, diantaranya adalah:
1. Semangat dalam beramal sholeh
2. Bertaubat kepada Allah
3. Qana’ah
4. SEGERA BERTAUBAT KEPADA ALLAH ﷻ.
Allah ﷻ berfirman,
‎وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ
“Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi.” (Ali ‘Imran/3: 133)
Ibnu Al-Qayyim رحمه الله mengatakan,
‎أَنَّ الْمُبَادَرَةَ إِلَى التَّوْبَةِ مِنَ الذَّنْبِ فَرْضٌ عَلَى الْفَوْرِ، وَلَا يَجُوزُ تَأْخِيرُهَا، فَمَتَى أَخَّرَهَا عَصَى بِالتَّأْخِيرِ
“Bersegera untuk bertobat dari perbuatan dosa adalah (wajib fauri) kewajiban yang harus disegerakan dan tidak boleh ditunda. Apabila seseorang menunda tobatnya, sejatinya dia telah berbuat dosa dengan perbuatannya menunda-nunda tersebut.” (Madarijus Salikin 1/283)
5. MEMPERBANYAK AMAL RAHASIA (SIRR).
Di antara amalan yang dapat membantu husnul khotimah adalah dengan memperbanyak amalan sirr, yaitu amalan rahasia yang orang lain tidak mengetahuinya. Maka dari itu, Rasulullah ﷺ bersabda,
‎مَنِ اسْتَطَاعَ أَنْ تَكُونَ لَهُ خَبيئَةُ مِنْ عَمَلٍ صَالِحٍ فَلْيَفْعَلْ
“Barang siapa yang mampu untuk memiliki amalan saleh yang tersembunyi, maka lakukanlah.”
(HR. Abu Dawud no. 112 di dalam kitabnya Az-Zuhd dan An-Nasa’i no. 11834 di dalam As-Sunan Al-kubra mauquf kepada Az-Zubair bin Al-‘Awwam t . Disebutkan di dalam Munad Asy-Syihab no. 434 1/267 bahwa riwayat tersebut disandarkan langsung kepada Rasulullah)
Karena di antara sebab orang terjerumus ke dalam suul khatimah adalah melakukan amalan buruk yang tersembunyi. Sebaliknya, orang yang ingin meraih husnul khotimah, hendaknya melakukan amalan baik, yang orang lain tidak mengetahuinya dan hanya Allah ﷻ yang mengetahuinya.
Rasulullah ﷺ bersabda dalam suatu hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu,
‎فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ، حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلَّا ذِرَاعٌ، فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ، فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا، وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ، حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلَّا ذِرَاعٌ، فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ، فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا
“Demi zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh salah seorang dari kalian melakukan amalan penduduk surga, sehingga jarak antara dia dengan surga adalah sehasta, lalu takdir mendahuluinya, maka dia melakukan amalan penduduk neraka, lalu masuk ke dalam neraka. Sesungguhnya salah seorang dari kalian melakukan amalan penduduk neraka, sehingga jarak antara dia dengan neraka adalah sehasta, lalu takdir mendahuluinya, maka dia melakukan amalan penduduk surga, lalu masuk ke dalam surga.” (HR. Ibnu Majah no. 76 dan disahihkan oleh Al-Albani)
6. BERUSAHA SEMAKSIMAL MUNGKIN UNTUK TIDAK MENZALIMI ORANG LAIN.
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ’anhuma berkata, Nabi ﷺ bersabda,
‎وَاتَّقِ دَعْوَةَ المَظْلُومِ، فَإِنَّهُ لَيْسَ بَيْنَهُ وَبَيْنَ اللَّهِ حِجَابٌ
“Takutlah kepada doa orang yang dizalimi, karena antara dirinya dengan Allah tidak ada penghalang.” (HR. Bukhari no. 1496)
Diriwayatkan dari Abu Bakrah radhiallahu ‘anhu berkata, Rasulullah ﷺ bersabda,
‎مَا مِنْ ذَنْبٍ أَجْدَرُ أَنْ يُعَجِّلَ اللَّهُ تَعَالَى لِصَاحِبِهِ الْعُقُوبَةَ فِي الدُّنْيَا، مَعَ مَا يَدَّخِرُ لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِثْلُ الْبَغْيِ وَقَطِيعَةِ الرَّحِم
“Tidak ada satu dosa yang Allah segerakan untuk menurunkan hukuman bagi pelakunya di dunia dan yang disisakan di dalam akhirat, seperti perbuatan zalim dan memutuskan tali persaudaraan.” (HR. Abu Dawud no. 4902 dan disahihkan oleh Al-Albani)
7. BERBUAT BAIKLAH KEPADA ORANG LAIN.
Dalam hidup ini kita berusaha mencari pahala dari sisi manapun yang bisa kita lakukan. Ketika bertemu dengan istri, 'bagaimana kita bisa mencari pahala dengan bermuamalah dengan istri?', bermuamalah dengan anak, berniat mencari pahala dengan menasehati, mengobrol, menemani. Atau ketika bermuamalah dengan pembantu atau ketika bermuamalah dengan teman.
Jangan batasi kebaikan dengan hanya sholat, pergi ke mesjid, mengaji, bersedekah tapi cari pahala dari yang sisi terdekat.
Diriwayatkan dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah ﷺ bersabda,
‎صَنَائِعُ الْمَعْرُوفِ تَقِي مَصَارِعَ السَّوْءِ
“Perbuatan-perbuatan baik akan menjaga seseorang dari kesudahan-kesudahan (wafat) yang buruk.” (HR. Ath-Thabrani no. 6086 dan di sahihkan oleh Al-Albani di dalam Shahih Al-Jami’ As-Shaghir no. 3795 2/707)
Di dunia ini kita harus punya proyek akhirat yang harus diselesaikan karena kita tidak tahu kapan kematian itu datang. Betapa banyak ulama yang Allah wafatkan dalam keadaan belum menyelesaikan kitabnya, atau sedang merevisi hadist-hadist. Kita? Jangan sampai kita mati, tidak punya proyek akhirat sama sekali, atau lebih buruk lagi? Mati dalam keadaan sedang berbuat maksiat. Na'udzubillah.
📝 @flevr___ | بنت علي
14 notes · View notes
al-jadwal · 3 months ago
Text
The Prohibition of Music
As for listening to entertaining musical instruments taken from the foreigners, it is prohibited by consensus, وأما استماع آلات الملاهي المطربة المتلقاة من وضع الأعاجم، فمحرم مجمع على تحريمه، and it is not known from any of them (the scholars and predecessors) any concession for any such things, ولا يعلم عن أحد منه الرخصة في شيء من ذَلِكَ، and whoever transmits a concession from a reputable (reliable) Imām, ومن نقل الرخصة فيه عن إمام يعتد به such a person has lied and fabricated. فقد كذب وافترى. Ibn Rajab, Fatḥ al-Bārī 8/436 ابن رجب، فتح الباري ٨/٤٣٦ https://shamela.ws/book/137/4242 Telegram: https://t.me/aljadwal Tumblr: https://al-jadwal.tumblr.com
14 notes · View notes
the-salafiyyah-call · 1 year ago
Text
Shaykh Ibn Uthaymeen -Rahimahullaah- said:
'When a person counters afflictions with patience but without hoping for a reward then the result is an expiation for his sins, however if he is patient along with hoping for a reward then the condition becomes such that along with expiation of sins, there is a reward and recompense.
The meaning of hoping for a reward is that a person believes that he will be rewarded for this patience, so he has good thoughts about Allaah and therefore, Allaah will give him what he thought of Allaah.'
[ta-Taleeq ala Saheeh Muslim p.342]
Translated By Abbas Abu Yahya
71 notes · View notes
ilmtest · 10 months ago
Text
What Happened To Your Du'ā?
Abú Saʿīd al-Khudrī reported: The Prophet (ﷺ) said: حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ، عَنْ عَلِيِّ بْنِ عَلِيٍّ، قَالَ: سَمِعْتُ أَبَا الْمُتَوَكِّلِ النَّاجِيَّ، قَالَ: قَالَ أَبُو سَعِيدٍ: قَالَ نَبِيُّ اللَّهِ: “There is no Muslim who calls upon Allah, " مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ without ithm (ie: sin), لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ، or cutting family ties in it, وَلَا قَطِيعَةُ رَحِمٍ، but that Allah will give him one of three answers: إِلَّا أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلَاثٍ: He will quickly fulfil his supplication, إِمَّا أَنْ يُعَجِّلَ لَهُ دَعْوَتَهُ، He will store it for him in the Hereafter, وَإِمَّا يَدَّخِرَهَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ، or He will divert an evil from him similar to it.” وَإِمَّا أَنْ يَكْشِفَ عَنْهُ السُّوءَ بِمِثْلِهَا "، They said, “In that case, we will ask for more.” ��َالُوا: إِذًا نُكْثِرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ (He ﷺ) said: “Allah has even more.” قَالَ: «اللَّهُ أَكْثَرُ» Ibn Abī Shaybah, al-Muṣannaf 6/22 #29170 إبن أبي شيبة، مصنف ٦/٢٢ #٢٩١٧٠ https://shamela.ws/book/9944/33045 @ilmtest [https://t.me/ilmtest]
36 notes · View notes
majhzl · 1 month ago
Text
انما هي ايام قلائل والموعد الجنة
It is but a few days and Jannah is the promise
321 notes · View notes
inkandmusk · 1 month ago
Text
Ibn Rajab رحمه الله said:
يا من ضاع عمره لا شيء استدرك ما فاتك في ليلة القدر فإنها تحسب بالعمر.
O you who have wasted your life, nothing can make up for what you’ve lost except the Night of Decree (Laylatul Qadr), for indeed, its value is equal to a lifetime.
(191)كتاب لطائف المعارف فيما لمواسم العام من الوظائف - ط ابن حزم
164 notes · View notes
ibn-agim · 1 year ago
Text
Ibn Mas'ud (رضي الله عنه) said,
كونوا [...] تعرفون في أهل السماء، وتخفون على أهل الأرض
"Be [...] known to the people of the sky [i.e., Angels] and hidden from the people of the earth."
[مختصر منهاج القاصدين]
489 notes · View notes
hersparklinggqalb · 3 days ago
Text
She’s Not Rude. She’s Just Trying to Obey Her Lord 🤍
Tumblr media
You saw her quietly slip away when guests arrived.
You noticed how she looked down and rushed to another room when men walked in.
You assumed she's shy… or maybe rude… or maybe even strange.
But what you didn’t see is the storm inside her heart.
That Niqabi sister—she’s not running from people.
She’s running toward Allah
She’s not hiding because she thinks she’s better.
She’s hiding because she’s trying to be obedient. Modest. Invisible where Islam asks her to be. ✨
Yes, she might have anxiety.
Yes, she might be socially uncomfortable.
And yes—she might need support, not stares.
Love, not lectures.
Help, not harshness.
Don’t mock her for overdoing things.
Maybe she’s holding onto modesty with shaking hands while battling thoughts like:
"Will they think I’m extreme?"
"Will they laugh if I leave the room again?"
"Why do I feel guilty for doing what Allah asked of me?"
This isn’t about culture
This is about conviction.
And if her niqab, her silence, her boundaries make you uncomfortable
pause and ask yourself:
Is it her modesty that’s heavy?
Or your judgment?
She’s not Islam.
So if you can’t understand her yet, don’t criticize the deen.
Support her. Smile at her. Respect her limits. Make her feel safe.
Because even if she doesn’t say a word,
her hayaa is speaking volumes. 💎
9 notes · View notes
modiniho-blog · 17 days ago
Text
DO YOU NEED ANYTHING?
Have you noticed how your life becomes disturbed and difficult only when you disobey Him?! Did you not know the story of one of the righteous predecessors who narrated that he saw a young man in the city of Beirut remembering Allāh, Most High, so I said to him, 'do you need anything?' He replied: 'If I ever need something, I ask from my Lord in my heart and He will fulfill it for me.'
Book: Captured Thoughts
By al-Hāfiz Abū'l-Faraj Ibn al-Jawzī
9 notes · View notes
sunflevr · 2 months ago
Text
Barometer kecintaan kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dapat terlihat dari seberapa besar semangat kita dalam beribadah kepada-Nya.
Potongan faedah dari kajian, 10 Kaidah Penting Dalam Beribadah oleh Syaikh Prof. Dr Shalih bin Abdul Aziz As Sindi & Penerjemah: Ustadz Dr. Firanda Andirja, M.A.
13 notes · View notes
al-jadwal · 30 days ago
Text
Divorce for No Just Cause
Because the Prophet ﷺ said: “al-Jannah's scent is forbidden to any woman who asks her husband for a divorce when no harm has been done.” لأنه جاء عن النبي صلى الله عليه وسلم (أن مَنْ سألت زوجها الطلاق من غير بأس فحرام عليها رائحة الجنة). Muḥammad b. Ṣāliḥ al-ʿUthaymīn, Fatāwá Nūrun ʿalá ʾl-Darb 19/2 ابن عثيمين، فتاوى نور على الدرب ١٩/٢ https://shamela.ws/book/2300/5504 Telegram: https://t.me/aljadwal Tumblr: https://al-jadwal.tumblr.com
7 notes · View notes