#biopsikologi
Explore tagged Tumblr posts
Text
Evolusi Manusia dalam Biopsikologi
Bagaimanakah konsep evolusi manusia dalam biopsikologi? Apa pula peranan genetika dalam evolusi tersebut? Gen adalah untuk dasar dari hereditas, yang terletak dalam kromosom dan juga merupakan unit dasar dari keturunan yang tersusun atas DNA dan menentukan struktur protein-protein. Genetika adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat atau karakter yang diturunkan dari satu generasi ke generasi…
View On WordPress
0 notes
Photo
Buku BIOPSIKOLOGI Edisi Kesepuluh Soft Cover Penulis : John P. J. Pinel, Steven J Barnes Penerbit : Pustaka Pelajar Tahun : Cetakan I, Februari 2019 Halaman : XIII + 826 hlm Original Harga Rp325.000 diskon 30% Rp227.500 Sinopsis BIOPSIKOLOGI EDISI 10 (MUTAKHIR 2019) Edisi ini ditulis berdasarkan kekuatan yang dimiliki oleh edisi-edisi sebelumnya, namun banyak hal-hal yang sangat penting baru ditambahkan: Temuan-temuan penelitian baru yang telah dipublikasikan selama 3 tahun setelah edisi sebelumnya dimasukkan. Secara sangat cermat dimutakhirkan dan dikonversi menjadi format baru. Mengkonversi biopsikologi ke platform REVEL, yaitu cara baru yang memungkinkan memasukkan ke beberapa metode pengajaran baru yang sangat menarik, metode yang sangat mustahil di dalam text book konvensional. (REVEL adalah cara terbaru yang sepenuhnya bersifat digital untuk menyampaikan pengalaman yang dirancang untuk bagaimana mahasiswa zaman sekarang membaca, berpikir, dan belajar) Edisi 10 ini adalah pengantar yang jelas dan memikat tentang teori dan penelitian biopsikologi. Hal ini dimaksudkan untuk digunakan sebagai teks utama dalam satu atau dua semester kuliah biopsikologi. Penggunaan tema-tema yang luas, pemahamannya adalah pada gambar. Karena itu, pada edisi kali ini gambar-gambar yang berwarna tetap dipertahankan berwarna. Edisi 10 ini menampilkan banyak studi kasus dipilih secara cermat yang disoroti dalam teks. Kasus-kasus provokatif ini merangsang minat, mendukung retensi materi dan memungkinkan untuk belajar bagaimana prinsip-prinsip biopsikologi berlaku pada diagnosis penanganan berbagai gangguan otak. Biopsikologi adalah bidang ilmu pengetahuan yang kemajuannya sangat pesat. Edisi 10 ini telah memasukkan dengan cermat perkembangan-perkembangan mutakhir di bidang ini, yaitu berisi lebih dari 1265 artikel atau buku yang ada di edisi sebelumnya. #psikologiklinis #zler #pedagog #psikologkeluarga #infopsikologi #dokter #anne #perawat #psikologianak #motivasyon #psikiyatri #terapist #psikologisosial #biopsikologi #psikologsurabaya #konselor #psikologklinis #konselorpernikahan #cocukpsikolojisi #klinikpsikolog #kad #cocuk #kayg #uzmanpsikolog #psikologiindonesia #fisioterapi https://www.instagram.com/p/B_sbZ7LBm2B/?igshid=1n55sismwqhin
#psikologiklinis#zler#pedagog#psikologkeluarga#infopsikologi#dokter#anne#perawat#psikologianak#motivasyon#psikiyatri#terapist#psikologisosial#biopsikologi#psikologsurabaya#konselor#psikologklinis#konselorpernikahan#cocukpsikolojisi#klinikpsikolog#kad#cocuk#kayg#uzmanpsikolog#psikologiindonesia#fisioterapi
0 notes
Text
Gratitude Journal #11 dan #12
Sebenarnya minggu kemarin ingat mau menulis tapi yang terjadi uninstall tumblr dan off semua media sosial karena lagi nggak baik-baik aja. Merasa motivasinya pun jadi turun karena memandang realita-yang-kadang-💔
Meskipun begitu mari kita bercerita dari sisi yang lain. Jika beberapa minggu lalu masih ragu melanjutkan S2, sekarang mulai mantap. Bahkan kemarin ke gramedia liatnya buku tentang otak, psikologi faal, fisiologi psikologi, biopsikologi. Diminta untuk nulis karier ke depan ingin ke mana dan apa, untuk memutuskan apakah ingin ke Klinis atau MBP. Sayangnya, di Indonesia memang jarang sekali karier yang diinginkan. Padahal karier jadi hal yang krusial.
Sebentar lagi harus nyusun proposal penelitian tapi belum tau mau nulis apa :") tapi 3 minggu lagi perkuliahan prapasca ini selesai. Dari dua minggu ini baca lumayan banyak jurnal jadi senang dengan proses baca jurnal. Dapat sesuatu yang baru apalagi kalau metode kualitatif. He he he jadi sekarang nambah hobinya; baca jurnal. Sekarang juga menikmati proses buat PPT dan menyiapkan tugas dengan proses "Menyenangkan untuk diri sendiri" untuk saat ini cukup. Ada salah satu mata kuliah dosennya hanya mengingat yang "aktif" ya.. sampai lupa nyebut nama w :") tapi menurutku bicara sepatutnya dan secukupnya, nggak selalu harus show up dengan tambahan title "aktif, pintar"
Merasakan dinamikan 65.000 untuk 1 minggu. Merasakan dinamika nggak-melihat-status-teman karena merasa huhu sudah apply puluhan tapi tetap gagal. Dan ini proses. Allhamdulilah menyelesaikan intern Sehat Jiwa dan bersiap cari intern lainnya. Jadi kalau kerja bisa pake dua ilmu dari Sastra dan Psikologi wkwkwl :") oiya masa-masa di mana teman terdekat pun menghilang jadi fase down kemarin dipengaruhi berbagai macam faktor. Tapi aku merasa "marii bersemangat" dan menetapkan tujuan.
Kemarin ada yang ngehubungin ngasih tau kalau ini nomor barunya. Pas dibales tiba-tiba dia nanya intinya "Gimana kak udah ada keponakan buat aku belum?" Jadi karena nggak deket tapi kenapa langsung bertanya hal yang menurutku sensitif jadi aku langsung hilangkan pesannya.
Yang membuat bersemangat adalah keinginan untuk lanjut clinical neuro di luar negeri. Sekarang mencoba belajar lagi dan berproses. Mungkin perlu ekstra berusaha lagi, bermanfaat dan membuat senang serta maksimal usaha diri sendiri. Senang karena berproses meskipun sulit dan berada dalam hal yang sulit. Memang ya bersabar dan bersyukur di kala sempit dan sulit itu sulit :""") Allah Maha Baik nggak kesel denger keluhan huhu..
Mungkin suatu saat nanti akan sangat berterima kasih berada diproses ini 💙
4 notes
·
View notes
Text
Hikmah Buku : *Self Healing by Thought Force*
Salah satu series buku self development dari William Atkinson. Covernya estetik yaa lucu gitu sedangkan di dalamnya akan kita temui pemikiran mendalam hingga menemukan hakekat sesuatu hal.
Buku ini membahas bagaimana cara menyembuhkan penyakit fisik dengan kekuatan pikiran. Dalam ilmu Biopsikologi proses biologis yang terjadi juga mempengaruhi proses mental dan perilaku kita. Dua aspek yang saling berpengaruh satu sama lain. So, disini diterangkan bagaimana mempengaruhi pikiran sehingga fisik menjadi sembuh.
Secara umum untuk segala penyakit jika dalam buku ini ditulis seperti sakit sendi, sembelit, menstruasi yang sakit atau tidak lancar, dan masalah perut lainnya. Sebab penulis menyakini bahwa segala penyakit disebabkan oleh kelainan pada organ utama nutrisi. Perlu juga kita pahami bahwa tubuh manusia membutuhkan Air, udara dan makanan. 3 hal yang menjadi bahan bakar keberlangsungan hidupnya dengan kadarnya yang baik dan seimbang. Jika kekurangan atau berlebihan tentu akan membuat proses pengolahan nutrisi juga akan bermasalah dalam melakukan tugasnya.
Melalui aliran darah, zat oksigen, cairan dan nutrisi yang dibutuhkan akan disalurkan kepada setiap bagian tubuh sehingga tubuh berfungsi dengan baik. Jika otak kekurangan oksigen pada waktu bekerja akibatnya akan mengantuk dan menurunkan prime time dalam mengerjakan tugasnya.
Penting kita pahami, bahwa selama kita masih ditubuh ini artinya kita bertanggungjawab penuh untuk merawatnya dengan bijaksana. Memahami apa yang diperlukan tubuh, memenuhi kebutuhan dasarnya, makan dan minum yang cukup, dengan bahan yang baik dan cara yang baik pula. Dengan begitu sirkulasi darah menjadi lancar. Organ-organ akan berfungsi sehat untuk mendukung proses mental dan energi dalam melakukan aktivitas.
Cara mengatur pikiran untuk menyembuhkan beberapa penyakit diatas (mungkin untuk segala penyakit) adalah dengan *(1) afirmasi positif*. Mengatakan kepada perut untuk bekerja dengan baik. Mengatakan pada makanan untuk memberikan nutrisi yang dibutuhkan. *(2) Mindfulness* melakukan kegiatan makan dengan penuh kesadaran. Menghayati proses makan dengan baik.
Hikmahnya, Allah sudah mengatur pergantian pagi dan malam, bahkan kinerja organ di dalam tubuh kita dengan sempurna. Allah memberikan ilmu kepada kita tentang mana makanan yang baik, cara memperoleh makanan yang baik dan cara makan yang baik. Afirmasi positif berupa doa yang kita panjatkan ketika hendak makan, memilih makanan yang baik dan cara makan yang Allah ridhoi seperti dengan duduk, memakai tangan kanan, dsb. Makan juga dengan porsi yang seimbang antara makakan itu sendiri, air dan udara. Kita tahu akan hal itu. Sehingga betapa sempurnaNya ilmu yang diberikan untuk kebaikan manusianya yang mengamalkan.
Satu hal lagi yang kurang adalah terkoneksinya jiwa (mental) dengan Allah secara positif. Pemaknaan setiap aktivitas secara positif. Melakukan aktivitas secara khusyuk dan merasa diawasi oleh Allah. Dengan melakukan apa yang diridhoinya artinya kita sedang menapaki jalan keselamatan (sehat dan bahagia).
Jikalau teori afirmasi positif dan mindfulness sangat dirasa dampaknya jika kita lakukan, bukankah dengan berdoa khusyuk dan murroqabatullah juga akan berdampak pada jiwa bahkan akan bernilai mencapai sehat (kebahagiaan sempurna) di akhirat kelak. Sehingga bukan hanya sebuah ibadah fisik namun menyertakan jiwa dalam pemaknaan pada amal yang kita lakukan.
Fattaqullah ❤️
0 notes
Text
pertemuan satu : pengenalan psikologi umum
Hari ini Kamis, bertepatan dengan tanggal 17 September 2020. Kelas pagi akan dimulai pukul delapan tepat. Sejak bangun, aku sudah mulai mempersiapkan kelas daring ini setelah menyelesaikan bagian tugas pagiku di rumah (re: nyapu). Laptop yang sedang membuka program broser dan catatan digital—iya, aku menulis nirkertas sekarang, itu kubiarkan terbuka di meja belajar. Aku mandi, bersiap, dan memulai untuk sarapan ketika kelas akan dimulai dua puluh menit lagi. Waktu menunjukkan pukul delapan kurang lima menit dan aku sudah siap sekali mengikuti kelas psikologi umum pagi itu. Waktu menunjukkan pukul delapan kurang lima menit dan aku sudah menatap layar kelas virtual yang menggunakan media aplikasi zoom tersebut. Kami tengah menunggu kehadiran Ibu Diny Amenike—atau dipanggil Bu Keke—sebagai dosen mata kuliah tersebut.
Tidak lama setelah itu, pelajaran dimulai. Ini merupakan pertemuan kedua kami di tahun pertama ini. Kelas di minggu pertama diisi dengan saling berkenalan dan pembedahan materi dan tugas yang akan kami pelajari dan kerjakan di satu semester ke depan.
Psikologi umum sangat menarik menurutku. Karena di semester satu ini, pelajaran yang sangat mengarah kepada jurusan kami ini ada di mata kuliah yang satu ini—meskipun ada biopsikologi. Dari awal, Ibu Keke juga sudah menggambarkan psikologi secara umum dan itu sangat memancing rasa penasaran ingin tahu lebih lanjut.
Mari memulai pelajaran dengan mengucapkan bismillah. Ibu Keke mulai menjelaskan materi secara deduktif, yaitu umum ke khusus.Tentu dalam setiap pembelajaran yang akan kita pelajari pertama kali ialah definisinya. Begitu juga hari ini. Bu Keke memaparkan kepada kami mengenai arti dari psikologi itu sendiri. Berasal dari dua kata bahasa Yunani, yaitu psyche yang berarti jiwa dan logos bermakna ilmu. Dari kedua kata itu, kita bisa menyimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu mengenai kejiwaan. Dalam bahasa Latin disebut dengan psychologia, sedangkan bahasa Inggris psychology, dan bahasa Belanda yaitu psychologie.
Seorang temanku, Mega, diberi kesempatan oleh Ibu Keke menjelaskan perbedaan antara psikologi dan psikiater yang ditanyakan oleh seorang teman lainnya. Mega menjawab—dan akhirnya dilengkapi dengan teman lainnya, perbedaan itu dengan membaginya menjadi tiga hal, yaitu
psikolog menangani kasus yang lebih ringan, sedangkan psikiater menangani kasus yang berat, seperti hilang akal.
psikolog menangani kasus dengan berbagai terapi atau konsultasi, tetapi psikiater membantu pasien dengan berbagai resep obat-obatan.
Slides power point digulir oleh Bu Keke dan menampilkan pertanyaan dengan tulisan yang cukup besar dan semua hurufnya kapital. Tertulis di sana, "Dapatkah jiwa dipelajari secara ilmiah?". Jawabannya tertera kecil di bawahnya beserta sedikit penjelasan, bahwa jiwa tidak dapat dipelajari secara ilmiah. Sebab, sesuatu yang dapat dipelajari ilmiah adalah sesuatu yang dapat diobservasi. Lalu, dipelajari secara apakah jiwa itu? Masih di slide yang sama, terdapat titik terang yang tertulis bahwa di dalam psikologi yang kita pelajari bukan jiwa secara langsung, tetapi manifestasi dari keberadaan jiwa itu sendiri yang berupa perilaku dan hal-hal yang berkaitan dengan itu.
Slide kembali digulir menampilkan sebuah tulisan dengan latar belakang merah, yaitu perbedaan antara psychology dan psychobabble. Saya pribadi baru pertama kali mendengar kata-kata psychobabble, apa itu? Mari kita dengarkan penjelasan Bu Keke.
Psikologi merupakan disiplin ilmu yang berfokus pada perilaku dan berbagai proses mental serta bagaimana perilaku dan berbagai proses mental dipengaruhi oleh kondisi internal dan eksternal. Kondisi internal di sini berasal dari dalam diri sendiri, sedangkan eksternal dari lingkungan di sekitarnya.
Objek yang akan menjadi lawan dari psikologi adalah psychobabble, yaitu ulasan tentang masalah psikologi, tetapi tidak ilmiah dan tidak tepat. Aku sedikit penasaran dengan hal ini. Apakah kuis-kuis yang bertebaran di sosial media itu dan menyimpulkan tentang diri kita itu termasuk psychobabble (?).
Baiklah, pembelajaran berlanjut dengan membahas psikologi berdasarkan perkataan para ilmuwan. Wade dan Travis berkata bahwa psychology is the scientific study of behavior and mental processes and how they are affectde by organism's physical state, mental state, and environtment. Lalu, menurut Sutarlinah Sukadji, psikologi adalah studi ilmiah mengenai perilaku manusia dan proses-proses yang berkaitan dengan proses tersebut. Psikologi juga disebut sebuah ilmu, karena mempunyai objek observasi, dapat diteliti secara ilmiah, dan sistematis.
Terdapat dua macam objek psikologi, yaitu
objek material : objek yang bersifat umm, dilihat dari wujudnya. Objek material dari psikologi itu sendiri ialah manusia.
Objek formasi : objek yang bersifat spesifik, dari segi tertentu objek material dibahas. Objel formal psikologi adalah perilaku manusia dan hal-hal yang berkaitan dengan proses tersebut.
Setelah mempelajari pengertian dan mengenal objek dari psikologi, Bu Keke melanjutkan pembelajaran dengan menjelaskan fungsi dari psikologi. Orang yang masih awam—sepertiku mungkin akan berkata tentang fungsi psikologi untuk mengetahui macam-macam perilaku manusia dan dapat memberi pengertian terhadapnya. Ya, itu secara umum mungkin sudah benar. Namun, kami mempelajari secara spesifik, yaitu dengan dibagi menjadi tiga bagian,
Fungsi deskriptif : fungsi psikologi menggambarkan objeknya secara lengkap dan jelas.
Fungsi prediktif : fungi psikologi yang dapat membuat perkiraan yang dapat terjadi di masa depan berkenaan dengan perilaku.
Fungsi pengendalian : psikologi mengarahkan manusia untuk melakukan suatu yang diharapkan dan melarang pada hal yang tidak diharapkan.
Selain fungsi psikologi, ada juga tujuan dari ilmu psikologi itu sendiri. Tujuannya adalah untuk mengklasifikasi, mendeskripsikan, untuk memprediksi, dan tingkatan yang paling tinggi adalah untuk mengubah kebiasaan.
Selanjutnya, setelah mengenal psikologi lebih dalam hingga fungsi dan tujuan, sebenarnya manfaat psikologi ini untuk siapa dan apa sih. Ibu Keke menjelaskan dengan slide yang terpampang di depan kami. Jawabannya, tentu untuk diri sendiri dan orang lain. Dengan psikologi ini, kita bisa bermanfaat bagi banyak orang dengan cara memahami perilaku sesama. Setelah kita dapat memahami, maka kita akan memperlakukan manusia dengan sebaik-baiknya sehingga berhasil dalam menyesuaikan diri. Iya, begitu besar ya manfaat dari ilmu psikologi ini.
Ilmu yang mempelajari tentang perilaku orang lain ternyata tidak hanya di psikologi. Ada juga beberapa ilmu sosial yang mempelajarinya, tetapi masing-masing memiliki perbedaan.
Psikologi mempelajari perilaku manusia yang memfokuskan pada perilaku individual dan meliputi perilaku yang luas
Antropologi mempelajari perilaku dalam budaya-budaya tertentu
Sosiologi mempelajari perilaku dalam kelompok.
Ekonomi mempelajari perilaku yang berhubungan dengan bertukaran jasa dan barang.
Dapat kita lihat, bahwa meskipun sama-sama mempelajari tentang perilaku manusia, tapi adanya perbedaan pada kekhususan objeknya.
Setelah itu, akhirnya pembahasan menuju ke materi yang lebih khusus, yaitu subbidang dari psikologi itu sendiri. Psikologi tentu punya banyak sekali subbidang mengingat perilaku manusia itu sangat beragam dan sangat banyak pengaruhnya. Di aantaranya adalah
Psikologi Industri : membahas psikologi di tempat kerja/perusahaan
Psikologi kepribadian : berfokus pada konsistensi dalam perilaku seseorang sepanjangan waktu.
Evakuasi program : berfokus pada pemeriksaan program skala besar.
Psikologi wanita : berfokus pada masalah wanita, seperti diskriminasi dan penyebab kejahatan pada wanita.
Psikologi sekolah : mendedikasikan pada konseling terhadap anak-anak di sekolah.
Psikologi sosial : mempelajari bagaimana pikiran, perasaan, dan tindakan seseorang dipengaruhi orang lain.
Psikologi olahraga : mengaplikasikan psikologi ke aktivitas dan latihan.
Psikologi perkembangan : mempelajari bagaimana manusia tumbuh dan berubah dari masa ia dilahirkan hingga kematian.
Psikologi pendidikan : memperhatikan proses belajar mengajar di sekolah.
Psikologi lingkungan : memperhatikan hubungan antara manusai dan lingkungan fisik mereka.
Psikologi evolusioner : memperhatikan bagaimana perilaku dipengaruhi oleh faktor bawaan genetis yang kita warisi dari pendahulu kita.
Psikologi eksperimen : mempelajari proses-proses merasakan, mempersepsi, mempelajari dan memikirkan dunia.
Psikologi forensi : berfokus pada masalah hukum, seperti memnetukan akurasi dan ingatan saksi.
Psikologi kesehatan : mengeksplorasi hubungan antara faktor-faktor psikologi dan kekurangan fisik atau penyakit.
Psikologi klinis : membahas penelitian, diagnosis, dan penanganan gangguan-gangguan psikologis.
Psikologi kognitif : berfokus pada penelitian tentang proses mental yang lebih tinggi.
Psikologi konseling : berfokus pada masalah penyesuaian diri dalam pendidikan, lingkungan, sosial, dan karier.
Ternyata, subbidang psikologi banyak sekali. Aku tidak berekspektasi akan sebanyak itu. Bu Keke menjelaskan satu per satu. Dan kata beliau, beberapa dari subbidang itu akan kami pelajari di semester ke depannya. Rasanya semakin penasaran dengan pendalaman yang lebih jauh.
Untuk sebagai evaluasi, Bu Keke menyuruh kami untuk menuliskan manfaat psikologi berdasarkan pikiran masing-masing.
Aku sendiri merasa, dengan mempelajari ilmu psikologi ini, kita dapat memahami apa-apa saja yang melatarbelakangi kepribadian dan perilaku sesorang. Sehingga dengan demikian, kita tidak mudah menghakimi seseorang dan dapat berempati lebih banyak.
Pembelajaran dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Beberapa yang bertanya, hingga akhirnya ada yang bertanya mengenai masalah "kekerasan seksual pada wanita bercadar".
Ibu Keke menjelaskan jelas dan baik sekali. Meskipun tidak semua kejadian kekerasan seksual itu disebabkan oleh pakaian, tapi kita sebagai seorang wanita tentu juga harus berusaha untuk tidak menarik perhatian lelaki. Aku sedikit bagaimana bahasa yang Bu Keke gunakan, tetapi sepemahamanku dalam psikologi ada sesuatu yang disebut aksi dan reaksi.
Dengan adanya stimulus yang kita berikan dapat memancing respon sekitarnya. Begitulah kira-kira. Memang ada beberapa faktor X yang tidak bisa kita kontrol, dengan begitu kontrollah apa yang dapat kita lakukan.
Perbincangan menjadi dua arah dan asyik sekali. Beberapa teman ada yang menanggapi dan ditanggapi balik oleh Bu Keke.
Rasanya hari itu masih menjadi mimpi. Iya, aku sudah menjadi mahasiswa psikologi sekarang. Posisi yang sejak satu tahun lalu aku idam-idamkan, aku mimpi-mimpikan. Allah berkehendak dan mewujudkannya.
Aku masih mendengarkan dengan saksama perbincangan itu. Dan aku tidak ingin berakhir begitu cepat. Namun, ternyata jam telah melewati waktu yang seharusnya sehingga pembelajaran harus segera diakhiri.
Psikologi umum hari itu sangat menyenangkan bagiku. Setelah pembelajaran berakhir, aku menceritakan diskusi tadi kepada kakak dan umiku. Aku tertarik dengan apa yang Bu Keke jelaskan dan aku sangat setuju dengan apa yang beliau sampaikan.
Terima kasih, Bu Keke. Semoga selalu dilindungi oleh Allah. Semoga pandemi segera berakhir dan bisa langsung diajari dan berdiskusi langsung dengan beliau, begitu juga dengan teman-teman yang lain.
0 notes
Text
Perjalanan Satu Dekade ke Depan
Akhir tahun 2019, saya harus sudah ‘mengantongi’ satu gram emas ANTAM untuk investasi kedepannya, dengan tambahan satu gram di tiap akhir tahun mendatang (beli dan lupakan, bukan untuk jual beli jangka pendek). Emas dipilih karena nilainya stabil dan cenderung naik. Hal ini dilakukan untuk mengamankan keuangan di masa depan. Menabung emas ini bisa dilakukan di Pegadaian menggunakan uang tabungan yang memang sudah disisihkan khusus untuk menabung emas.
Awal tahun 2020 akan ada audisi untuk lomba tari nasional PEKSI. Saya akan mengikuti audisinya. Jika lolos, saya akan fokus berproses selama 6 bulan. Jika tidak, saya akan mengikuti banyak workshop maupun kolaborasi bersama STKW Surabaya dan Taman Budaya Cak Durasim. Ini tentu untuk menambah relasi dan mengasah kemampuan tari saya langsung dari orang-orang yang bergerak di bidangnya. Di pertengahan tahun 2020 bertepatan dengan wisuda bulan Juni, saya akan launch florist saya (buket bunga) dengan konsep bunga berpuisi. Namun, jika saya lolos PEKSI, saya akan tunda hingga September karena dari tahun ke tahun PEKSI diadakan bulan Juni. Saat ini, saya sedang belajar melalui youtube dan praktik untuk mengembangkan kemampuan merangkai bunga dengan berbagai model dan konsep untuk menjadi portofolio. Selain itu, saya juga mencari dan mendaftar untuk kegiatan internasional (konferensi atau volunteering) yang berjalan di tahun 2021. Tahun yang sibuk, semoga berkah. Aamiin.
Di tahun 2021, targetnya adalah kegiatan internasional (saya lebih menekankan di kegiatan volunteering daripada conference), untuk membuka mata agar pikiran ini tidak hanya tau apa yang ada di Indonesia. Untuk bidangnya sendiri saya ingin di bidang Children & Woman Empowerment karena saya rasa kedua ‘kaum’ tersebut masih memiliki problema yang diciptakan oleh tekanan sosial. Saya juga ingin memulai kelas yoga sebagai latihan pengelolaan emosi dan kelentukan badan. Tidak harus pada saat ini sih, hanya saja diusahakan, semoga duitnya ada.
Tahun 2022 adalah tahunnya skripsi. Ayo fokus!!!
Tahun 2023 sudah memasuki dunia kerja. Untuk kerja di bidang apa sendiri masih belum bisa menentukan, karena sampai semester 3 ini masih belum menemukan yang sekiranya cocok, baik secara teknis maupun finansial. Ketertarikan saya di biopsikologi dan forensik, tapi makin ke sini saya rasa saya makin tidak memiliki komitmen yang cukup kuat untuk mengembangkan diri di bidang itu. Malah saya ingin kerja di bank agar pemasukan stabil kemudian bisa ditabung dan dikembangbiakkan untuk membuka flower studio (bukan hanya rangkai bunga tapi juga menjual bunga impor) yang mendatangkan pemasukan tambahan.
Kemudian, antara tahun 2025-2027 saya sudah harus memiliki uang dingin untuk dibiakkan di reksadana/saham. Lagi-lagi, beli dan lupakan, bukan untuk jual beli jangka pendek. Saya juga ingin mendapatkan lisensi trainer yoga untuk kemudian bisa digunakan untuk menjadi trainer di studio yoga milik orang lain dan membuka kelas yoga sendiri setelah menikah. Yang jelas, 2027 keungan harus sudah stabil dan jelas alurnya baik dari kantor, florist, art work, dan investasi. Hal ini sifatnya wajib karena di usia 28-29 (akhir 2027-2028) saya ingin menikah tanpa harus babibu lagi soal keuangan dan keamanan diri sendiri.
Setelah menikah, saya ingin fokus mengurus suami & anak, sehingga saat menjadi istri dan orang tua, saya bukan lagi bekerja karena kewajiban atau pemenuhan akan uang, tetapi karena ada hati dan gairah yang harus dipenuhi, yaitu dari kelas tari & yoga, florist, dan garapan seni. Tak lupa pemasukan yang mengalir sendiri dari investasi emas dan saham. Everybody’s happy :)
Ambar Tyasella P.
111811133127
0 notes
Text
Surat untuk Mbak Octa Viantary
Halo, Mbak. Eh, ehm, seharusnya saya menyapa dengan ‘Dik’, karena secara usia–dan bukan kematangan–saya lebih tua dari Ibu Ketua RW. Logikanya gampang, pas Mbak Octa Viantary masuk kuliah di Universitas Sanata Dharma, saya sudah lulus dari kampus yang sama. Namun, mengingat pada umumnya Ibu-Ibu Birokrat sungguh ingin dipanggil dengan layak dan pantas, maka saya panggil ‘Mbak’ saja. Adapun surat ini bukan untuk nembak Mbak Vian yang kata beberapa portal berita masih jomblo, padahal jelas-jelas bahwa Mbak Vian sudah punya kekasih hati. Surat ini semata-mata suara hati saya sebagai bagian dari keluarga Mbak Vian. Ingat kalimat pertama hymne Sanata Dharma “Seluruh Sanata Dharma satu keluarga…”. Oh, ya, ihwal Mbak Vian adalah mahasiswa psikologi Sadhar itu sepenuhnya saya peroleh dari media mainstream. Saya sudah berusaha mengecek ke adek saya yang anak psikologi Sadhar juga dan ndilalah kok dia nggak ngerti, mungkin dia terlalu sibuk untuk cari pacar dan bikin makalah. Jadi, kalau salah, sudah tentu saya yang salah, karena saya adalah lelaki, yang selalu salah. Mbak Vian yang budiman, Sungguhpun reformasi Indonesia semakin geje, namun sosok Mbak Vian adalah bukti bahwa reformasi itu punya hasil. Selain bakul mebel yang jadi Presiden, kita toh juga menemukan banyak anak-anak muda masa kini berhasil menjadi kepala daerah, sebagian diantaranya menggantikan bapaknya. Hal semacam itu jangan harap bisa terjadi di orde baru. Pun dengan keberhasilan seorang gadis 23 tahun menjadi ketua RW, itu juga adalah produk reformasi dan manifestasi demokrasi sesungguhnya ketika si demos itu benar-benar bekerja. Kita mungkin juga harus bersyukur bahwa balada Pilkada DPRD berhasil tuntas secara mbelgedhes. Kalau tidak, mungkin pemilihan ketua RW juga akan balik lagi ke era penak-jamanku-to dan, ya, tidak akan ada anak muda yang jadi ketua RW. Satu hal yang sudah pasti harus dilakoni oleh Mbak Vian adalah ngopeni warganya. Ngopeni warga sudah barang tentu bukan hal yang mudah, ngopeni bojo siji wae kadang sulit dan pelik–boleh tanya sama Om Nody Arizona. Mbak Vian tentu sudah belajar dari ayahanda yang sudah malang melintang di ranah RT-RW-an. Akan ada dokumen-dokumen kependudukan yang harus dibaca serta ditandatangani oleh ketua RW. Pesan saya cuma satu, Mbak, tolong sebelum tanda tangan, semua dokumen dibaca dulu. Bukan apa-apa, sekarang seluruh PNS yang salah tanda tangan surat telah berhasil mendapatkan alasan terbaik untuk asal tanda tangan tanpa membaca terlebih dahulu surat yang dibuat. Sekarang salah tanda tangan atau tanda tangan tanpa baca isi surat telah mendapatkan justifikasi, sama halnya para cokokan KPK meniru langkah Pak Polisi untuk praperadilan, kali-kali dapat yurisprudensi bernama Sarpin Effect. Jangan sampai ketika ada warga yang dokumen kependudukannya salah, Mbak Vian malah bilang, “Loh, saya nggak ngerti. Itu kan harusnya yang ngecek Sekretaris”, padahal ada tanda tangan Mbak di dokumen itu. Selain itu, Mbak, ini yang paling penting, anak muda yang jelas-jelas generasi Y itu kurang disukai lho sama kalangan baby boomers. Generasi Y itu sering didamprat manja, tidak sopan, kurang ajar, nggak tahu aturan, nggak bisa menghormati, nggak mau melayani yang lebih tua, dan segala tetek bengek yang relevan. Kebayang bagaimana Mbak Vian akan menghadapi para RT yang pasti seumuran ayahanda, atau para RW lainnya, hingga para lurah dan camat, berikut perangkatnya. Hati-hati, Mbak. Mungkin dalam menghadapi warga, pesona dan kedekatan Mbak Vian sudah moncer karena telah dibangun bertahun-tahun, namun menghadapi pria dan wanita ber-NIP mungkin lebih sulit bahkan bila dibandingkan dengan ujian Biopsikologi atau ujian skripsi. Sebagai enterpreneur, Mbak Vian juga pasti telah bertemu dengan banyak orang. Semoga hal itu benar-benar menjadi modal menghadapi kalangan baby boomers ini. Yang muda dan ingin maju serta bergerak itu banyak, Mbak, tapi kebanyakan mental ketika kepentok. Dah, yah, sebagian pada akhirnya ikut arus dan ujung-ujungnya tidak berubah. Makanya negeri ini nggak maju-maju. Mbak Vian yang cerdas dan humanis, Sebagai remah-remah roti di dunia perbirokrasian yang pernah ditodong uang rokok sukarela di kelurahan, saya sadar bahwa ada banyak benang kusut di negeri ini. Dan untuk membenahi itu, tidak cukup sekadar mengganti Presiden atau Menteri. Mengganti Menteri tapi pejabat hingga kroco penggerak di bawahnya mampet ya sama saja dengan pacaran tapi tidak cinta. Supra sistem negeri ini masih menyimpan banyak lubang untuk dibenahi dan pembenahan paling mendasar sejatinya justru di satuan terkecil masyarakat. Ya RT, ya RW. Bagaimana masyarakat dibiasakan membuang sampah pada tempatnya, menghargai waktu, menaati peraturan dan hukum, menghargai perbedaan, semuanya itu pasti bisa disasar oleh Mbak Vian yang tentu sudah dididik sisi-sisi humanis selagi sekolah dan kuliah. Pernah sekolah di negeri dan swasta adalah bekal bagus, Mbak, untuk jadi pemimpin nan mumpuni. Sebagai mahasiswa psikologi yang baik, sudah tentu Mbak Vian tahu bahwa jomblo itu adalah problematika psikologi yang terkadang termanifestasi psikosomatis misalnya pura-pura opname cuma biar ada yang nungguin di Rumah Sakit. Kalau sudah sampai semacam ini, bahkan RW pun harus bergerak, Mbak. Sungguh nggak kebayang kalau masalah sosial jombloisme ini menjadi semakin besar dan memungkinkan terjadinya revolusi. Kepada kaum minoritas seujung kuku saja negeri ini begitu takut akan menjadi benih-benih perusak agama dan tatanan masyarakat madani, apalagi kepada kaum jomblo yang jumlahnya jauh lebih mumpuni? Maka, peran RW tentu sangat penting dalam pengendalian kaum jomblo, termasuk upaya meminimalkan jomblo-jomblo baru dengan jalan merukunkan pasangan-pasangan yang bermasalah. Ini sepele tapi penting, lho, Mbak. Satu hal lagi, Mbak. Sebagai ketua RW pasti akan menemukan mahasiswa-mahasiswa entah yang KKN, entah yang mau skripsi dengan survei. Tolonglah mereka-mereka ini dibantu, jangan lalu dicueki karena bukan satu kampus, ingat slogan keluarga kita yang Man For Others. Jangan juga ditemui, dijamu dengan senyuman, tahu-tahu ujug-ujug minta administrasi beberapa ribu. Saya yakin integritas Mbak Vian tidak serendah itu karena pasti sudah diajari 7 Habits saat PPKM di semester 2. Dan sebagai sebuah teladan, kurang lebih setahun yang lalu di Jogja digelar Kejuaraan Kempo Piala Christina. Mbak Vian pasti kenal nama Christina di kejuaraan itu karena beliau adalah Christina Siwi Handayani, dosen yang pernah jadi dekan di Psikologi Sadhar. Begitulah kiranya, Mbak, ketika seorang pemimpin perempuan lantas dikenal dan dikenang karena karya serta semangatnya. Selamat bekerja, Mbak RW! Tuhan memberkati.
0 notes
Text
Apa itu Psikologi?
Psikologi adalah studi ilmiah tentang bagaimana kita berpikir, merasakan dan berperilaku. Dalam pelajaran ini, Anda akan mendapatkan tinjauan tentang lima pendekatan utama yang telah memandu penelitian psikologis modern. Mengapa Anda bertindak seperti itu? Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa beberapa orang adalah kehidupan pesta dan yang lain lebih suka meringkuk dengan buku yang bagus? Atau mengapa Anda mengingat peristiwa tertentu tetapi tidak yang lain? Orang-orang telah mempelajari pikiran dan cara kerjanya sejak zaman Yunani kuno, tetapi studi ilmiah tentang psikologi baru dimulai sekitar lebih dari seratus tahun yang lalu. Sejak Wilhelm Wundt membuka laboratorium psikologi pertama pada tahun 1879, psikolog telah mempelajari berbagai aspek perilaku manusia, seperti kepribadian, fungsi otak, dan pengaruh sosial-budaya. Ketika psikologi berkembang, ia mulai menjawab pertanyaan mengapa kita melakukan apa yang kita lakukan dari sudut yang berbeda, termasuk: perspektif biologis, psikodinamik, perilaku, kognitif dan humanistik. Mari kita lihat masing-masing dari lima pendekatan utama yang memandu penelitian psikologis modern. Pendekatan Biologis Ahli biopsikologi melihat bagaimana sistem saraf, hormon, dan susunan genetik Anda memengaruhi perilaku Anda. Psikolog biologi mengeksplorasi hubungan antara kondisi mental Anda dan otak Anda, saraf dan hormon untuk mengeksplorasi bagaimana pikiran, suasana hati, dan tindakan Anda dibentuk. Read the full article
0 notes
Text
Terkuak, Alasan Pria Cium-cium Tangan Usai Menggaruk Mr P
Forbes - Namanya juga sains, selalu ada hal-hal di luar dugaan yang bisa menjelaskan beberapa fenomena yang sebenarnya sering terjadi tapi tidak diketahui alasannya: MENGAPA. Contoh paling kecil yang sering dilakukan para pria adalah menggaruk mr p kemudian mencium jari-jari yang digunakan untuk menggaruknya. Yuck! Ya, paham. Tapi ini memang suatu kondisi yang sebenarnya biasa saja sih. Seperti sempat heboh juga pada Euro Cup 2016, Joachim Low yang aksinya terekam kamera sampai harus minta maaf. Dikutip dari MEL Magazine, Biopsikologis Nigel Barber yang ahli dalam perilaku seksual dan reproduktif menjelaskan ini dilakukan pria dikarenakan... 'untuk merasa hidup'. Hmm gimana, gimana? "Saya ragu bahwa merasakan bau atau feromon kita sendiri berhubungan dengan kebersihan," kata Barber. "Agaknya, orang-orang yang bersolek di depan cermin merasa lebih baik, dan persepsi bau tubuh mungkin serupa," tambahnya. Ketika orang bercermin, orang menjadi lebih percaya diri dengan diri mereka. Belum lagi mood juga jadi lebih baik setelahnya. Barber menambahkan bahwa ketertarikan naluriah kita pada aroma kita sendiri pada dasarnya adalah bentuk egoisme, sebuah teori filosofis yang mengakui diri di atas segalanya. Hal inilah yang mungkin menjadi alasan para pria melakukan hal itu tanpa sadar (atau dengan kesadaran penuh?). Read the full article
0 notes
Text
The Question 'Why'
‘Kenapa pilih masuk psikologi?’
Itu pertanyaan dosen Biopsikologi gue di hari pertama kuliah tiga hari yang lalu. Dan kalian tau apa jawaban gue?
“Untuk memahami diri sendiri dan orang lain.”
Silakan ketawa, mencibir, atau apa pun. Itu gue ngutip dari salah satu dialog tokoh favorit gue di webtoon. Tau dong siapa? Atau enggak? Haha
Jujur, gue nggak tau apa jawaban buat pertanyaan itu. Gue anak IPA dan tahun lalu gue milih ahli gizi. Tapi, tahun ini entah kenapa tiba-tiba gue milih psikologi jadi pilihan pertama. Gue nggak tau gimana awalnya. Tiba-tiba yakin gitu aja. Mungkin ini memang petunjuk dan jalan terbaik yang dikasih Allah. Gue percaya itu sebagai alasan kenapa gue milih psikologi.
Tapi, kalo boleh cerita sedikit–mungkin agak panjang–sebenernya pemikiran masuk psikologi pernah muncul pas gue lagi ngerasa desperate dan gak tau mesti cerita ke siapa–kecuali Allah. Saat itu gue ngerasa ada yang salah sama kepribadian gue. Gue semakin introvert, mulai takut berbaur sama orang, sulit komunikasi, gak percayaan sama orang, emosian, pokoknya gak enak banget. Di situ gue mikir, gue butuh sesuatu buat nyembuhin diri gue sendiri. Gue percaya Allah yang akan nyembuhin gue. Tapi, di waktu yang sama gue juga tau bahwa buat dapet pertolongan Allah juga butuh usaha. Dan menurut gue, dengan masuk psikologi itu salah satu usaha gue buat dapetin pertolongan Allah.
Ya, sesimple itu alasan gue. Bukan buat jadi konselor, psikolog, tempat curhat orang lain, nyembuhin mereka. Tetapi, buat nyembuhin diri gue sendiri.
7.18 am 31.08.17
0 notes
Text
Pengertian Biopsikologi Adalah Apa ? Ini Penjelasan dan Contohnya !
Pengertian Biopsikologi Adalah Apa ? Ini Penjelasan dan Contohnya !
Pengertian biopsikologi adalah cabang ilmu yang mempelajari interaksi antara pikiran, emosi, perilaku, dan proses biologis dalam tubuh manusia. Ini meliputi studi tentang bagaimana sistem saraf dan hormon bekerja untuk mempengaruhi perilaku manusia dan bagaimana lingkungan mempengaruhi perkembangan dan fungsi otak. Pengertian atau definisi biopsikologi berbeda-beda menurut para ahli, namun…
View On WordPress
0 notes
Photo
BIOPSIKOLOGI Edisi Kesepuluh Hard Cover Penulis : John P. J. Pinel, Steven J Barnes Penerbit : Pustaka Pelajar Tahun : Cetakan I, Februari 2019 Halaman : XIII + 826 hlm Original Harga Rp375.000 diskon 30% Rp262.500 Sinopsis BIOPSIKOLOGI EDISI 10 (MUTAKHIR 2019) Edisi ini ditulis berdasarkan kekuatan yang dimiliki oleh edisi-edisi sebelumnya, namun banyak hal-hal yang sangat penting baru ditambahkan: Temuan-temuan penelitian baru yang telah dipublikasikan selama 3 tahun setelah edisi sebelumnya dimasukkan. Secara sangat cermat dimutakhirkan dan dikonversi menjadi format baru. Mengkonversi biopsikologi ke platform REVEL, yaitu cara baru yang memungkinkan memasukkan ke beberapa metode pengajaran baru yang sangat menarik, metode yang sangat mustahil di dalam text book konvensional. (REVEL adalah cara terbaru yang sepenuhnya bersifat digital untuk menyampaikan pengalaman yang dirancang untuk bagaimana mahasiswa zaman sekarang membaca, berpikir, dan belajar) Edisi 10 ini adalah pengantar yang jelas dan memikat tentang teori dan penelitian biopsikologi. Hal ini dimaksudkan untuk digunakan sebagai teks utama dalam satu atau dua semester kuliah biopsikologi. Penggunaan tema-tema yang luas, pemahamannya adalah pada gambar. Karena itu, pada edisi kali ini gambar-gambar yang berwarna tetap dipertahankan berwarna. Edisi 10 ini menampilkan banyak studi kasus dipilih secara cermat yang disoroti dalam teks. Kasus-kasus provokatif ini merangsang minat, mendukung retensi materi dan memungkinkan untuk belajar bagaimana prinsip-prinsip biopsikologi berlaku pada diagnosis penanganan berbagai gangguan otak. Biopsikologi adalah bidang ilmu pengetahuan yang kemajuannya sangat pesat. Edisi 10 ini telah memasukkan dengan cermat perkembangan-perkembangan mutakhir di bidang ini, yaitu berisi lebih dari 1265 artikel atau buku yang ada di edisi sebelumnya. #psikolog #psikoloji #k #psikologi #l #psikolojikdan #terapi #im #manl #psikoterapi #u #i #ki #n #psychology #g #ocuk #s #biopsikologi #istanbul #e #aile #psikoterapist #kesehatanmental #man #konseling #t #iselgeli #biropsikologi #indostar_bookstore https://www.instagram.com/p/B_sbEQPh1q2/?igshid=qufnu74qeztt
#psikolog#psikoloji#k#psikologi#l#psikolojikdan#terapi#im#manl#psikoterapi#u#i#ki#n#psychology#g#ocuk#s#biopsikologi#istanbul#e#aile#psikoterapist#kesehatanmental#man#konseling#t#iselgeli#biropsikologi#indostar_bookstore
0 notes
Conversation
Mendadak tentang Nikah
Jadi beberapa waktu lalu, di senin siang setelah ujian biopsikologi, aku memiliki agenda melakukan photoshoot (duileeee sok pake kata photoshoot segala) untuk tugas psiko sosial.
Aku berangkat ke lokasi dibonceng oleh teman kelas yang usianya paling tua.
Personil tertua dan termuda bertemu di satu motor /yehey/
Sehari-hari beliau kupanggil Amah.
Dalam perjalanan, tiba-tiba Amah bicara,
A :Shofwa puasa, shofwa?
S : Insha Allah
A : Bagus. Berarti ntar kita nggak perlu rempong nyari makan siang, hehe.
S : Amah puasa?
A : Insha Allah.
.......
A : Aku nemenin suami, soalnya suamiku itu harus ditemenin, kalau nggak, bisa goyah.
S : Nggak tahan gitu ya amah?
A : Bukan gitu, tapi harus didukung biar lebih semangat. Laki-laki nih ya shof, kalau habis nikah biasanya rawan berada di posisi males.
S : Gimana tuh maksudnya?
A : Misalnya sebelum nikah sholat lailnya bagus nih, rajin puasa, rajin sunnah, nanti pas nikah mereka bisa rawan nggak rajin lagi jadi kita sebagai istri harus nyemangatin. Kalau perempuan juga mungkin aja kayak gitu tapi perempuan gampang balik lagi rajinnya.
S : Oooooh.
A : Contohnya suami aku, dia ini misalnya dibangunin tahajud jam 2. Kadang-kadang langsung bangun, kadang masih ngulet dulu terus jam 3-an baru sholat. Pokoknya kita harus kuat aja mah ngedorong mereka.
S : *angguk angguk di belakang*
A : Tapi meski kayak gitu, soal hafalan insha Allah malah lebih kuat ketika pasca nikah.
S : Kok bisa?
A : Nggak tau juga, tapi sepengamatanku memang begitu.
Dapat pengetahuan baru dalam waktu singkat.
Soal benar atau tidaknya, waallahu alam ^^
0 notes
Text
_CAJAL_
Jika kamu mempunyai cita-cita menjadi seniman, tetapi orang tuamu tidak menginginkan dan menyuruhmu untuk masuk kedokteran, apa yang akan kamu lakukan? Yosh, biasanya dalam kasus seperti ini, hanya ada dua pilihan, si anak yang mengalah dan melupakan mimpinya atau orangtua yang mengalah dan terpaksa mendukung anaknya.
Tapi tidak bagi Cajal, ia menggabungkan keduanya. Bapak neurosains modern yang memiliki nama lengkap Santiago Ramon Y Cajal ini memiliki cita-cita ingin menjadi seorang seniman, he was an avid painter, artist, and gymnast, tetapi ayahnya tidak mengapresiasi maupun mendukung kemampuannya itu (meskipun bakat seninya akan memberi kontribusi untuk kesuksesannya di masa depan). Ayah Cajal bersikeras meminta Cajal untuk mengambil studi kedokteran, karena dinilai dapat menjadi mata pencaharian yang lebih mapan. Cajal kemudian menuruti keinginan ayahnya untuk sekolah di kedokteran, tetapi ia tak melupakan cita-citanya, pada akhirnya ia berhasil menggabungkan keduanya, seni dan kedokteran. Ia menjadi seorang peneliti dan ilustrator anatomi terbaik. Gambar detail mengenai sistem saraf yang merupakan hasil karyanya masih digunakan sampai sekarang. Dua bidang yang ia satukan ini membawanya menuju keberhasilan yang luar biasa, hingga ia dikenal sebagai bapak neurosains modern dan banyak mendapat penghargaan.
Saya suka dengan caranya ini, menggabungkan dua keinginan tanpa mematikan yang lainnya. Yang seperti ini tentu juga membutuhkan kerja keras dua kali lipat, tapi tak ada yang tak mungkin kan selama kita berusaha dan berdoa. Sebagai penutup, saya kutipkan satu kalimat Cajal yang menarik menurut saya, “Betapa banyak fakta menarik yang gagal dibukukan sebagai penemuan yang bermanfaat hanya karena pengamat pertama menganggap hal tersebut adalah hal yang alami dan biasa. Mengherankan sekali bahwa populasi yang kaya akan imajinasi tentang dongeng nenek sihir, santo dan santa, peristiwa misterius serta kejadian luar biasa, menganggap dunia tempat mereka tinggal adalah lingkungan yang biasa, monoton, dan tidak imajinatif. Mereka bahkan tidak menyadari di bawah semua hal tersebut terdapat rahasia, misteri dan keajaiban.”
Yup, dunia yang kita tinggali ini menyimpan rahasia, misteri dan keajaiban, bahkan pada tubuh kita sendiri. Saya jadi ingat firman Allah dalam Al-Qur’an tentang penciptaan manusia, sebuah kejadian luar biasa jika kita mau merenungkan dan mempelajarinya. Dan tentunya masih banyak yang bisa kita pelajari dari hidup kita yang mung mampir ngombe ini, iya to?
1 note
·
View note
Photo
Mitos mengenai benar atau tidaknya musik klasik dapat mempengaruhi kecerdasan anak.
0 notes
Text
Day 1 of 15 : Why Do We Need A Brain?
Hari ini, Senin, 13 Februari 2012, adalah hari pertamaku kuliah, setelah satu bulan lebih menjalani masa 'tahanan' di rumah. Secara spesial, saya mempersiapkan banyak hal untuk hari pertama ini. Saya mempersiapkan hati dan otak yang lapang serta rendah hati untuk mencerap ilmu-ilmu yang bermanfaat. Terdengar sederhana, hm, tapi bagi saya itu adalah persiapan yang sangat spesial. Hehe Memang apa spesialnya sih hari ini? Jadi, hari ini adalah hari pertama saya dan teman-teman angkatan 2011 Psikologi Unpad dikuliahi oleh seorang dosen 'impor' untuk mata kuliah biological psychology. Ya, dosen ini datang dari negeri kincir angin, negeri yang selalu bikin saya ingat dengan Asma' Hanifah (baca gak ya.. orangnya), Belanda. Namanya, Mr. Wijnand Raaijmakers, Ph.D, seorang dosen di Departement of Cognitive Neuroscience, Maastricht University, Netherlands. Tahun ini adalah kali ketiganya beliau mengajar di mahasiswa tingkat satu Selama tiga minggu ke depan, setiap Senin-Jum'at, pukul 9-3 sore, kami akan bertatap muka dengannya di kelas untuk satu subjek yang sama : biopsikologi. Nah, di hari pertama ini, beliau memberikan 'sedikit' pengantar mengenai apa yang akan kami pelajari kedepannya. Diawali dengan pertanyaan, "Why do people need a brain?" Mengapa kita membutuhkan otak? Atau mungkin pertanyaan yang lebih mendasar, "Untuk apa manusia diberi otak?" Beliau kemudian menampilkan sebuah ilustrasi yang menarik dan baru bagi saya, yakni tentang bagaimana sebuah makhluk primitif bernama Ciona hidup sejak larva hingga menjadi dewasa. Ciona yang masih berupa larva memiliki otak (dengan sistem yang masih sangat sederhana tentunya), sementara Ciona dewasa tidak. Bagaimana itu bisa terjadi? Menarik. Ternyata, ada tidaknya otak tersebut berkaitan dengan cara hidup masing-masing fase (larva dan dewasa). Pada fase larva, Ciona mirip dengan kecebong, bergerak aktif, berenang-renang ke sana kemari. Sedangkan ketika sudah tumbuh dan berkembang menjadi dewasa, Ciona hidup secara sedentary, alias menempel, biasanya pada perahu atau dasar laut. Nah, para ilmuwan menyimpulkan, bahwa keberadaan otak pada fase larva diperlukan karena larva perlu bergerak aktif. Sementara, ketika sudah menjadi dewasa, otak menjadi 'tidak lagi dibutuhkan' karena ia bergerak secara pasif alias sedentary. Singkatnya, "No active movement, no brain." Jika tidak ada gerak aktif, maka sebetulnya otak tidak terlalu diperlukan. Pelajaran yang saya petik adalah, manusia diberi otak karena manusia sejatinya adalah makhluk yang aktif, dinamis, dan produktif. Kemudian saya teringat dengan istilah 'mager' yang populer di kalangan remaja saat ini. Nah, bukankah mager itu bertolak belakang dengan fitrah makhluk berotak? Kita diberi otak supaya menunjang pergerakan aktif kita. Maka itu, say no anymore to MAGER! Nah, segitu dulu laporan untuk hari pertama ini. Insya Allah setiap hari saya akan mempost cerita-cerita seru kuliah bersama Abang Wijnand. Wish me luck, semoga Allah memberkahi kita semua
1 note
·
View note