#Kebajikan
Explore tagged Tumblr posts
Text
Menteri Budi Santoso Lantik Pejabat Eselon I
Mendag Busan Lantik 12 Pejabat Eselon I Kemendag 15 January 2025 Muhdi Qorib Jakarta, ruangenergi.com –Menteri Perdagangan Budi Santoso, atau Mendag Busan, melantik 12 Pimpinan Tinggi Madya Kementerian Perdagangan sebagai Pejabat Struktural Eselon I Kemendag hari ini, Selasa, (14/1), di kantor Kemendag, Jakarta. Dalam pelantikan tersebut, Mendag Busan berpesan kepada para pejabat yang dilantik…
0 notes
Text
Menunggu Bukan Berarti Salah – Loading Bukan Berarti Rusak
Latar belakang Kecepatan telah menjadi sebuah trend yang sangat digemari oleh khalayak. Mungkin ini karena faktor alami tetapi kami lebih melihatnya sebagai hasutan media yang memang sudah sedari awal menaburkan benih-benih kebanggan kepada mereka yang tercepat di arena. Jika anda lebih khusus mengacu pada beberapa kebiasaan yang telah membudaya, maka kegemaran akan sajian fast food sangatlah…
#bermanfaat#bohong#budaya#cepat#hoax#ikhlas#iman#informasi#iri hati#kebahagiaan#kebaikan#kebajikan#kebanggaan#kebenaran#kebiasaan#Kecepatan#kedengkian#keikhlasan#kemenangan#kepercayaan#kerendahan hati#kesabaran#kuatkan hati#mengalah#mengenal diri sendiri#menunggu#palsu#pengharapan#percaya diri#populer
0 notes
Text
Kebajikan Kehati-hatian dalam Tindakan Manusia
Kebajikan merupakan fondasi dari kehidupan yang bermakna. Di antara sekian banyak kebajikan yang dikenal, salah satunya adalah kehati-hatian. Merupakan sebuah nilai yang menandakan kemampuan seseorang dalam merenungkan, membedakan yang baik dari yang buruk, dan bertindak secara moderat dalam berbagai situasi kehidupan. Memahami Esensi Kehati-hatian Kehati-hatian adalah panggilan untuk…

View On WordPress
0 notes
Text
Bila ada yang mesti setara dalam sebuah hubungan maka itu adalah keimanan, ketakwaan dan kecintaan kita kepada Allah Ta'ala. Karena hanya dengan itu saja kita bisa melewati segala ujian di dunia dan selamat sampai di surga.
Dan orang-orang yang beriman, beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga), dan Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya. (QS. Ath-Thur: 21)
©Fajar Sidiq Bahari (@fajarsbahh)
354 notes
·
View notes
Text
Percaya di Dunia yang Meminta Curiga
Aku pernah percaya pada seseorang yang, kalau dipikir-pikir, mungkin tidak pantas dipercaya. Bukan karena dia jahat, tapi karena dia sering lupa, menghilang, dan hanya muncul saat butuh sesuatu. Tapi aku tetap berbaik sangka. Kupikir, mungkin dia sibuk, tidak sadar, atau mungkin, dia memang begitu adanya—hanya berbeda cara dalam menunjukkan kepeduliannya.
Lalu aku dikhianati. Saat itu, aku bertanya-tanya: "Seandainya aku lebih curiga, apakah ini bisa dihindari?"
Belakangan aku sadar, kecurigaan mungkin mengubah caraku menghadapi semuanya—membuatku lebih waspada, lebih menjaga jarak. Tapi apakah itu benar-benar akan menyelamatkanku dari kekecewaan? Tidak ada jaminan. Berhati-hati bukan berarti kebal dari luka, dan percaya bukan berarti selalu berakhir dengan kehilangan. Aku tidak ingin menjadi seseorang yang takut membuka diri hanya karena kesalahan satu orang. Hidup tidak seharusnya ditentukan oleh ketakutan.
Memilih percaya adalah pertaruhan. Kita tidak pernah tahu apakah seseorang akan menjaga kepercayaan itu atau menghancurkannya begitu saja. Tapi jika menutup diri, kita juga kehilangan kesempatan menemukan sesuatu yang benar-benar berarti.
Banyak yang menganggap sangka baik sebagai kelemahan—sebuah kepolosan yang membuka celah untuk dikhianati. Tapi sangka baik bukan berarti menutup mata terhadap keburukan. Ia adalah keputusan untuk tidak membiarkan keburukan mengubah siapa kita.
Saat kita curiga, dunia terasa sempit. Kita melihat orang sebagai ancaman, melihat hidup sebagai konspirasi tanpa akhir. Kita membangun tembok, bukan jembatan. Tapi saat kita memilih percaya, dunia meluas. Kita memberi ruang bagi kemungkinan, ketidaksempurnaan, dan pertumbuhan.
Tidak semua orang memahami beratnya sangka baik. Mereka yang belum pernah dikhianati menyebutnya kebajikan. Mereka yang pernah jatuh dan bangkit melihatnya sebagai keberanian. Tapi mereka yang telah terlalu sering dikoyak? Mereka tahu itu adalah kutukan—kepercayaan yang tak bisa sepenuhnya dilepaskan, meski berulang kali membakar mereka hidup-hidup.
Setelah dikhianati terlalu banyak, seseorang tidak hanya takut kecewa. Mereka bahkan takut berharap. Mereka belajar menghindari kekecewaan dengan tidak menginginkan apa pun. Mereka menutup diri, bukan karena ingin, tetapi karena mereka merasa itu satu-satunya cara untuk bertahan dan tidak kehilangan apapun lagi.
Namun, ada hal yang jarang dikatakan tentang sangka baik: ia adalah perlawanan. Di dunia yang mendorong kita untuk curiga dan dingin, tetap percaya adalah bentuk pembangkangan paling sunyi. Bukan karena naif, tapi karena tidak semua hal harus ditentukan oleh ketakutan.
Apakah sangka baik menjamin kebahagiaan? Tidak selalu. Tapi ia menjamin satu hal: kita tidak akan hidup dalam ketakutan terhadap sesuatu yang belum tentu terjadi.
Mungkin sangka baik bukan tentang menghindari luka, melainkan menerima bahwa luka akan ada, tapi tetap memilih percaya. Sebab, jika ada satu hal yang lebih menakutkan dari dikecewakan, itu adalah hidup dalam dunia tanpa keyakinan bahwa suatu saat, di suatu tempat, seseorang akan membuktikan bahwa kita tidak salah berharap.
34 notes
·
View notes
Text
Ketenangan menembus jiwa adalah bagi orang-orang yang sering melangkah ke masjid, berzikir kepada Allah, melakukan kebajikan, orang yang bersabar, orang yang bersyukur, orang yang menerima setiap keadaan. Tidak iri, merasa cukup dengan apa yang dimiliki.
@menyapamakna1
#tumblr#menyapamakna#menyapa makna#makna#menyapa makna1#menyapamakna1#nasehat#motivasi#renungan#reminder#quotesislami#quotestumblr#quotes tumblr#quotes motivasi#quotesmotivasi#quotesmakna#quotes makna#quotesnasehat#quotes nasehat#quotesnasihat#quotes nasihat
152 notes
·
View notes
Text
Di dunia ini kita harus punya proyek akhirat yang harus diselesaikan karena kita tidak tahu kapan kematian itu datang...
Ringkasan dari Kajian:
MENGEJAR HUSNUL KHATIMAH
Oleh Al Ustadz Dr. Firanda Andirja, M.A. حافظه الله
﷽
1. BERDO’A KEPADA ALLAH ﷻ.
Do’a Nabi Yusuf عليه السلام,
تَوَفَّنِيْ مُسْلِمًا وَّاَلْحِقْنِيْ بِالصّٰلِحِيْنَ
Artinya: “Wafatkanlah aku dalam keadaan muslim dan gabungkanlah aku dengan orang-orang saleh.” (Yusuf/12: 101).
Do’a yang diucapkan oleh Rasulullah ﷺ,
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ فِعْلَ الخَيْرَاتِ، وَتَرْكَ المُنْكَرَاتِ، وَحُبَّ المَسَاكِينِ، وَأَنْ تَغْفِرَ لِي وَتَرْحَمَنِي، وَإِذَا أَ��َدْتَ فِتْنَةً فِي قَوْمٍ فَتَوَفَّنِي غَيْرَ مَفْتُونٍ، وَأَسْأَلُكَ حُبَّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ، وَحُبَّ عَمَلٍ يُقَرِّبُ إِلَى حُبِّكَ
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu taufiq agar bisa mengamalkan semua kebaikan, meninggalkan semua kemungkaran dan bisa mencintai orang miskin. Jika Engkau menghendaki bagi hamba-hamba-Mu ujian (fitnah), maka wafatkanlah aku tanpa terkena fitnah itu, dan aku meminta kecintaan-Mu dan kecintaan orang-orang yang mencintai-Mu dan kecintaan kepada suatu amalan yang mendekatkanku kepada cinta-Mu.” (H.R. Riwayat Ahmad no. 22109 dan At-Tirmidzi no. 3235 dan disahihkan oleh Al-Albani dalam Sahih At-At-Tirmidzi 3/318).
وَأَعُوذُ بِكَ أَن يَتَخَبَّطَنِي الشَّيطَانُ عِندَ المَوتِ
“Aku berlindung kepada-Mu agar tidak disesatkan setan ketika kematian.” (HR. Ahmad 8667, Abu Daud 1554 dan dishahihkan al-Albani)
اللَّهُمَّ ارْزُقْنِيْ حُسْنَ الْخِتَام
“Ya Allah, anugerahkanlah kepadaku kesudahan yang baik.” (Mushannaf Ibnu Abi Syaibah 7/138)
2. BERTAKWA KEPADA ALLAH ﷻ.
Takwa secara bahasa adalah penghalang; Engkau mengambil penghalang antara engkau dan Azab Allah. Sedangkan Takwa secara spesifik artinya meninggalkan kemaksiatan.
Allah ﷻ berfirman,
وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۖوَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (al-Maidah/2: 2)
Ibnul Mu’taz berkata: “Tinggalkanlah dosa, baik yang kecil maupun yang besar karena itulah arti taqwa dan berbuatlah seperti orang yang berjalan di atas tanah berduri. Sehingga ia berhati-hati tehadap apa yang ia lihat. Janganlah kamu meremehkan dosa kecil karena gunung itu berasal dari tumpukan kerikil kecil.” (Jami’ul Ulum Wal Hikam oleh Ibnu Rajab, I/402).
Jangan meremehkan dosa, sebagaimana firman Allah ﷻ,
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰتِهٖ وَلَا تَمُوۡتُنَّ اِلَّا وَاَنۡـتُمۡ مُّسۡلِمُوۡنَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim.” (Ali 'Imran/3: 102)
Imam Ibnu Katsir رحمه الله menyebutkan suatu kaidah ketika menafsirkan firman Allah ﷻ,
وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
“Janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.” (QS. Ali Imran: 102)
Beliau berkata,
حَافِظُوا عَلَى الْإِسْلَامِ فِي حَالِ صِحَّتِكُمْ وَسَلَامَتِكُمْ لِتَمُوتُوا عَلَيْهِ، فَإِنَّ الْكَرِيمَ قَدْ أَجْرَى عَادَتَهُ بِكَرَمِهِ أَنَّهُ مَنْ عَاشَ عَلَى شَيْءٍ مَاتَ عَلَيْهِ، وَمَنْ مَاتَ عَلَى شَيْءٍ بُعث عَلَيْهِ
“Jagalah Islam kalian dalam kondisi sehat dan keselamatan kalian agar kalian wafat dalam kondisi Islam. Sesungguhnya Allah yang Maha mulia telah menjalankan sunah-sunah-Nya / kebiasaan-Nya. Barang siapa yang hidup di atas sesuatu kebiasaannya, maka dia akan meninggal dunia di atas kebiasaannya tersebut. Dan barang siapa yang wafat dalam satu kondisi kebiasaan, maka dia akan dibangkitkan dalam kondisi tersebut.” (Tafsir Ibnu Katsir 2/87)
3. SERING MENGINGAT KEMATIAN.
Diriwayatkan oleh Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah ﷺ ditanya oleh seorang dari kaum Anshar,
فَأَيُّ الْمُؤْمِنِينَ أَكْيَسُ؟ قَالَ: أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا، وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا، أُولَئِكَ الْأَكْيَاسُ
“Siapakah orang beriman yang paling cerdas?’ Beliau ﷺ bersabda, ‘Orang yang paling banyak mengingat kematian dan orang yang paling baik persiapannya untuk bertemu dengan kematian, merekalah orang-orang yang cerdas’.” (HR. Ibnu Majah no. 4259 dan dihasankan oleh Al-Albani)
Kematian datang tidak mengenal tempat, tidak mengenal waktu, tidak mengenal sehat ataupun sakit. Contoh: Kisah Nabi Daud عليه السلام yang didatangi oleh malaikat maut dirumahnya,
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu berkata: bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: Sesungguhnya Nabi Daud عليه السلام memiliki sifat cemburu yang kuat. Jika dia keluar, dia akan menutup seluruh pintu rumahnya sehingga tidak ada seorang pun yang boleh menemui keluarganya sehingga dia kembali ke rumah.
Di suatu hari, Nabi Daud pergi ke luar. Istrinya lalu mengunci rumahnya. Tiba-tiba ada seorang lelaki berdiri di tengah-tengah ruang rumah. Kemudian istri Nabi Daud bertanya kepada orang-orang yang ada di dalam rumah itu, “Dari mana lelaki ini masuk, padahal pintu rumah telah ditutup? Demi Allah, Daud pasti akan marah.”
Setelah itu Nabi Daud pulang dan terus menemui lelaki yang berdiri di tengah-tengah rumahnya itu. Nabi Daud bertanya kepadanya, “Siapa kamu?”
Lelaki itu menjawab, “Aku adalah orang yang tidak pernah takut kepada para raja dan tidak ada yang mampu menghalangiku?”
Maka Nabi Daud berkata, “Demi Allah, engkau adalah Malaikat Maut. Saya ucapkan Selamat datang.”
Lalu Nabi Daud berjalan dengan cepat ke lokasi di mana dia akan meninggal dunia. Ketika Nabi Daud meninggal dunia, matahari pun terbit. Nabi Sulaiman berkata kepada burung-burung, “Naungilah Daud!” Lalu burung-burung itu pun menaunginya sehingga bumi menjadi gelap.
Nabi Sulaiman berkata pada burung-burung itu, “Peganglah kepak demi kepak.” (Riwayat Ahmad no. 9422)
Menurut para ulama keuntungan dari mengingat kematian, diantaranya adalah:
1. Semangat dalam beramal sholeh
2. Bertaubat kepada Allah
3. Qana’ah
4. SEGERA BERTAUBAT KEPADA ALLAH ﷻ.
Allah ﷻ berfirman,
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ
“Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi.” (Ali ‘Imran/3: 133)
Ibnu Al-Qayyim رحمه الله mengatakan,
أَنَّ الْمُبَادَرَةَ إِلَى التَّوْبَةِ مِنَ الذَّنْبِ فَرْضٌ عَلَى الْفَوْرِ، وَلَا يَجُوزُ تَأْخِيرُهَا، فَمَتَى أَخَّرَهَا عَصَى بِالتَّأْخِيرِ
“Bersegera untuk bertobat dari perbuatan dosa adalah (wajib fauri) kewajiban yang harus disegerakan dan tidak boleh ditunda. Apabila seseorang menunda tobatnya, sejatinya dia telah berbuat dosa dengan perbuatannya menunda-nunda tersebut.” (Madarijus Salikin 1/283)
5. MEMPERBANYAK AMAL RAHASIA (SIRR).
Di antara amalan yang dapat membantu husnul khotimah adalah dengan memperbanyak amalan sirr, yaitu amalan rahasia yang orang lain tidak mengetahuinya. Maka dari itu, Rasulullah ﷺ bersabda,
مَنِ اسْتَطَاعَ أَنْ تَكُونَ لَهُ خَبيئَةُ مِنْ عَمَلٍ صَالِحٍ فَلْيَفْعَلْ
“Barang siapa yang mampu untuk memiliki amalan saleh yang tersembunyi, maka lakukanlah.”
(HR. Abu Dawud no. 112 di dalam kitabnya Az-Zuhd dan An-Nasa’i no. 11834 di dalam As-Sunan Al-kubra mauquf kepada Az-Zubair bin Al-‘Awwam t . Disebutkan di dalam Munad Asy-Syihab no. 434 1/267 bahwa riwayat tersebut disandarkan langsung kepada Rasulullah)
Karena di antara sebab orang terjerumus ke dalam suul khatimah adalah melakukan amalan buruk yang tersembunyi. Sebaliknya, orang yang ingin meraih husnul khotimah, hendaknya melakukan amalan baik, yang orang lain tidak mengetahuinya dan hanya Allah ﷻ yang mengetahuinya.
Rasulullah ﷺ bersabda dalam suatu hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu,
فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ، حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلَّا ذِرَاعٌ، فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ، فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا، وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ، حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلَّا ذِرَاعٌ، فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ، فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا
“Demi zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh salah seorang dari kalian melakukan amalan penduduk surga, sehingga jarak antara dia dengan surga adalah sehasta, lalu takdir mendahuluinya, maka dia melakukan amalan penduduk neraka, lalu masuk ke dalam neraka. Sesungguhnya salah seorang dari kalian melakukan amalan penduduk neraka, sehingga jarak antara dia dengan neraka adalah sehasta, lalu takdir mendahuluinya, maka dia melakukan amalan penduduk surga, lalu masuk ke dalam surga.” (HR. Ibnu Majah no. 76 dan disahihkan oleh Al-Albani)
6. BERUSAHA SEMAKSIMAL MUNGKIN UNTUK TIDAK MENZALIMI ORANG LAIN.
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ’anhuma berkata, Nabi ﷺ bersabda,
وَاتَّقِ دَعْوَةَ المَظْلُومِ، فَإِنَّهُ لَيْسَ بَيْنَهُ وَبَيْنَ اللَّهِ حِجَابٌ
“Takutlah kepada doa orang yang dizalimi, karena antara dirinya dengan Allah tidak ada penghalang.” (HR. Bukhari no. 1496)
Diriwayatkan dari Abu Bakrah radhiallahu ‘anhu berkata, Rasulullah ﷺ bersabda,
مَا مِنْ ذَنْبٍ أَجْدَرُ أَنْ يُعَجِّلَ اللَّهُ تَعَالَى لِصَاحِبِهِ الْعُقُوبَةَ فِي الدُّنْيَا، مَعَ مَا يَدَّخِرُ لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِثْلُ الْبَغْيِ وَقَطِيعَةِ الرَّحِم
“Tidak ada satu dosa yang Allah segerakan untuk menurunkan hukuman bagi pelakunya di dunia dan yang disisakan di dalam akhirat, seperti perbuatan zalim dan memutuskan tali persaudaraan.” (HR. Abu Dawud no. 4902 dan disahihkan oleh Al-Albani)
7. BERBUAT BAIKLAH KEPADA ORANG LAIN.
Dalam hidup ini kita berusaha mencari pahala dari sisi manapun yang bisa kita lakukan. Ketika bertemu dengan istri, 'bagaimana kita bisa mencari pahala dengan bermuamalah dengan istri?', bermuamalah dengan anak, berniat mencari pahala dengan menasehati, mengobrol, menemani. Atau ketika bermuamalah dengan pembantu atau ketika bermuamalah dengan teman.
Jangan batasi kebaikan dengan hanya sholat, pergi ke mesjid, mengaji, bersedekah tapi cari pahala dari yang sisi terdekat.
Diriwayatkan dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah ﷺ bersabda,
صَنَائِعُ الْمَعْرُوفِ تَقِي مَصَارِعَ السَّوْءِ
“Perbuatan-perbuatan baik akan menjaga seseorang dari kesudahan-kesudahan (wafat) yang buruk.” (HR. Ath-Thabrani no. 6086 dan di sahihkan oleh Al-Albani di dalam Shahih Al-Jami’ As-Shaghir no. 3795 2/707)
Di dunia ini kita harus punya proyek akhirat yang harus diselesaikan karena kita tidak tahu kapan kematian itu datang. Betapa banyak ulama yang Allah wafatkan dalam keadaan belum menyelesaikan kitabnya, atau sedang merevisi hadist-hadist. Kita? Jangan sampai kita mati, tidak punya proyek akhirat sama sekali, atau lebih buruk lagi? Mati dalam keadaan sedang berbuat maksiat. Na'udzubillah.
📝 @flevr___ | بنت علي
#aqidah#islam#islamdaily#islamic#islampost#welcome to islam#islamquotes#manhaj salaf#salaf#salafi#salafiyyah#catatan#kajiansunnah#Youtube#kematian#quotes
14 notes
·
View notes
Text
SEDANG MUAK
Kau juga pasti pernah, suatu hari terbangun dan muak melihat kanal-kanal berita. Bukan karena mereka mewartakan yang salah dan penuh hoaks (meski ini ada), tapi muak saja dengan semua isi beritanya. Apalagi ketika kau membuka sosial media, bukan hanya pemangku kebijakan yang ingin kau maki, tapi tetanggamu, teman-temanmu bahkan keluargamu yang pemikirannya picik hanya tentang kuasa, uang dan uang.
Kau bicara etika, idealisme dipertanyakan. Kau bicara moral, sumbangsihmu dipertanyakan. Apapun yang kau bicarakan tidak laku jika tidak mendatangkan nilai materi yang bisa dijamah.
Sedang mereka bersembunyi dibalik kebebasan diri, hak-hak manusia, pencapaian setinggi langit, kebahagiaan bersama, tanpa peduli seberapa banyak etika, moral, aturan dan kebajikan yang dikhianati.
Korupsi didaulat upaya mengais rezeki, kolusi menjadi tradisi, sedang nepotisme menjelma sebagai relasi.
Hukum dan agama menjadi alat, sedangkan bahannya adalah kebijakan-kebijakan penuh muslihat. Hasilnya kau lihat saja, jika masih ada tersisa dari dirimu yang mengenali integritas.
Aku muak.
Untuk pertama kalinya aku muak melihat orang-orang bicara hak asasi manusia. Aku muak melihat keserakahan yang masih bersembunyi dalam kelompok agama. Aku muak melihat tirani yang turut dirayakan banyak warga. Aku muak bahkan untuk melihat diriku sendiri yang tidak bisa berbuat apa-apa.
—YH Harahap
46 notes
·
View notes
Text
Porsi manusia itu berbeda-beda. Sedihnya beda, bahagianya beda, masalahnya beda, dan ujiannya berbeda. Tidak ada yang berat ataupun ringan. Semuanya dipikul sesuai kemampuan pundaknya masing-masing.
Setiap yang bernyawa punya lintasan hidup yang berbeda-beda. Ada yang sudah sampai, ada yang baru memulai, ada yang sudah berhasil, dan ada pula yang sedang menunggu hasil. Semoga kita diberikan yang terbaik.
Amiiin 🤲
لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَاۤ اِنْ نَّسِيْنَاۤ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَاۤ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَا قَةَ لَنَا بِهٖ ۚ وَا عْفُ عَنَّا ۗ ��َا غْفِرْ لَنَا ۗ وَا رْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰٮنَا فَا نْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.""
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 286)
17 notes
·
View notes
Text
Perjalanan Memaknai Kebaikan-Nya
Melihat tahun-tahun ke belakang dengan segala dinamikanya, gagal-berhasil, perasaan senang dan sedih. Setiap perjalanan yang dilewati meninggalkan banyak hikmah, jika pada saat itu kita berhasil meraih sesuatu, disaat itu juga Allah menguji rasa syukur kita, menguji keimanan kita, lalai tidak dalam menggunakan nikmat itu?. Saat diliputi perasaan sedih dan takut, Allah juga menguji sabar dan prasangka baik kita kepada-Nya.
Dinamika hidup yang terjadi mengajarkan arti sabar dan syukur, hal yang dapat diambil hikmahnya adalah kita dilatih kuat karena perjalanan kedepan tidak pernah dijanjikan mudah, pun kita dilatih menghargai hal-hal baik yang Allah hadirkan dalam hidup, maka Allah hadirkan nikmat kebahagiaan, nikmat kesehatan, nikmat cara berfikir, nikmat kebaikan dan kasih sayang dari orang-orang baik yang dihadirkan dalam hidup, dan nikmat-nikmat lain yang mungkin tak bisa dihitung dengan materi.
Begitulah hidup, kita dituntut untuk terus melakukan perjalanan, perjalanan mengenalNya, mengenal maksudNya, mengenal kuasaNya, mengenal kebaikanNya hingga akhirnya kita dituntun pelan-pelan untuk menjadi orang yang terus bertumbuh. Lihat kebelakang, kita sudah bertumbuh dari banyak sisi, tumbuh pemahamannya, amal baiknya, ilmunya, cintanya, imannya.
Semoga Allah anugerahkan ilham untuk terus menyukuri nikmat, tumbuh amal sholihnya, dan ridho terhadap ketetapannya, seperti doa yang mungkin pernah kita lantunkan:
رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَدْخِلْنِيْ بِرَحْمَتِكَ فِيْ عِبَادِكَ الصّٰلِحِيْنَ ١٩
“Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku (ilham dan kemampuan) untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan untuk tetap mengerjakan kebajikan yang Engkau ridai. (Aku memohon pula) masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.”_ An Naml:19.
8 notes
·
View notes
Text
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan melantik Pejabat Pimpinan Tinggi Madya
0 notes
Text
Untuk Orang Yang Terlupakan
Untuk Orang-Orang Yang Terlupakan Ada masa di mana kita bersama.Ada saat di mana kita senada.Ada waktu di mana kita selawan.Ada juga waktunya bercanda.Walau ada saatnya berjuang. Waktu-waktu yangkita lalui hampir sempurna.Anda bicara, saya mendengar.Saya bicara, anda mendengar.Itu hari-hari yang indah.Dimana kita saling berbagi.Walau hanya sepatah kata,ketulusanmu membuatsenyum melengkung…
#bersama#hal-hal kecil#ingatan#kebahagiaan#kebaikan#kebajikan#kebenaran#kebersamaan#kenangan#masa lalu#masalah#orang lain
0 notes
Text
`— ꗃ𖦹๋࣭⭑。✦‚` February 5th, 2025
Today, I stumbled upon a comment under a TikTok video criticizing the government of Indonesia. A simple critique, light as a feather, yet enough to enrage the loyal dogs of the regime. And just as expected, they did not respond with arguments, nor with the sharpness of thought—no, that would be too much to ask. Instead, they attacked with insults, baseless accusations, and hollow rhetoric, nothing more than the barking of dogs in the wind.
Critical thinking is a sin. To question is treason. To accept lies is the highest virtue. And they wear it like a badge of honor
Indonesian and German translation below
Hari ini aku menemukan sebuah komentar di sebuah video TikTok yang mengkritik pemerintah. Sebuah kritik sederhana, ringan, namun cukup untuk membangkitkan amarah para penjilat rezim. Dan seperti yang sudah kuduga, mereka tidak membalas dengan argumen, tidak pula dengan pemikiran yang tajam—tidak, itu terlalu sulit bagi mereka. Sebaliknya, mereka menyerang dengan caci maki, tuduhan murahan, dan retorika kosong yang tak lebih dari gonggongan tanpa makna.
Berpikir kritis adalah dosa. Bertanya adalah pengkhianatan. Menerima kebohongan adalah kebajikan tertinggi. Dan mereka bangga akan itu.
[DE] Heute stieß ich auf einen Kommentar unter einem TikTok-Video, das die Regierung kritisierte. Eine harmlose Kritik, leicht wie eine Feder, doch genug, um die treuen Hunde des Regimes in Wut zu versetzen. Und wie erwartet, sie antworteten nicht mit Argumenten, nicht mit Schärfe des Geistes—nein, das ist zu viel verlangt. Stattdessen kamen Beschimpfungen, billige Anschuldigungen, leere Phrasen, die nicht mehr sind als das Bellen eines Hundes im Wind.
Kritisches Denken ist eine Sünde. Fragen ist Verrat. Das Akzeptieren von Lügen ist die höchste Tugend. Und sie sind stolz darauf.
I'm trying to follow Joseph Goebbels's writing style
5 notes
·
View notes
Text
Hidup ini hanya bisa kita nikmati dengan beribadah. Tidak akan pernah kita temukan kenikmatan dalam hidup selain dengan menghamba kepada Allah; mengenalNya, mengingatNya, mencintaiNya, melaksanakan segala perintahNya, meninggalkan seluruh laranganNya dan rida terhadap segala ketetapanNya.
“Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS An-Nahl: 97).
©Fajar Sidiq Bahari (@fajarsbahh)
85 notes
·
View notes
Text
Untuk Perempuan dengan Topeng Kebajikan
Ia menyeru kesetiakawanan atas nama perempuan, namun dalam senyap merampas yang bukan haknya.
Ia bercakap perihal cinta, namun menanam benihnya di tanah yang dirampas dari pemiliknya.
Tiada mengapa mesti dilontarkan, sebab jawabnya selalu serupa: nafsu, keangkuhan, atau sekadar nikmat menapaki batas yang bukan miliknya.
Pun tiada air mata mesti diluruh, sebab tak semua luka pantas digugu, sebab sebagian duka lebih layak dibiarkan membatu.
Yang dapat direnggut, biarlah berlalu. Yang berkhianat, biarlah terjerembap dalam jaring yang ia pintal sendiri.
Tiada guna menghitamkan jemari dengan bara dendam.
Sebab semesta, sebagaimana ikrarnya: benih yang ditanam, pada masanya akan berbuah jua.
18 notes
·
View notes
Text
Flow~
a state of mind where a person is fully immersed in an activity, feeling a sense of control and enjoyment.
Kapan hari lalu aku pernah menyinggung tentang Flow, here we go, let's talk about it.
Pernahkah kamu dalam posisi mengerjakan sesuatu dengan enjoy sampai lupa waktu? Merasa sedang dalam duniamu sendiri meski sekelilingmu ramai? Abai sama sekitar karena udh fokus dengan apa yang kamu kerjakan? Nah, it called Flow. Suatu kondisi di mana pikiran kita hanyut dalam aktivitas yang sedang kita lakukan, kita akan merasa fokus, hanyut dan merasa penuh saat mengerjakan itu.
Flow merupakan salah satu teori dalam rumpun Psikologi Positif yang dicetuskan oleh Mihály Csíkszentmihályi, biar mudah kita panggil saja dia Mihaly. Psikologi positif sendiri adalah cabang ilmu dalam psikologi yang fokus pada pembahasan manusia secara positif. Jika rumpun Psikologi lain banyak membahas manusia dan kondisi negatifnya seperti gangguan mental, perkembangan tidak maksimal dll, maka psikologi positif membahas mengenai kekuatan-kekuatan dan kebajikan yang ada pada diri manusia dan bagaimana memaksimalkan juga mengembangkannya.
Back to Flow, kondisi ini sering dialami oleh para atlet olahraga, seorang pelari misalnya, saat dia sudah fokus pada tujuannya, merasakan bagaimana langkah-langkah kaki dan degub jantungnya, they're living the moment; at the flow state. Para pemain musik juga dikatakan sering merasakan kondisi flow ini. Pianis misalnya, saat mereka fokus dengan denting piano, jari-jemari yang menyentuh tuts baik dengan perlahan atau cepat, nada-nada yang tercipta lalu merasuk dalam gendang telinga, dan lagi-lagi mereka berada dalam dunianya sendiri, gaining the flow state.
“You know that what you need to do is possible to do, even though difficult, and sense of time disappears. You forget yourself. You feel part of something larger.” - Mihaly
Mihaly juga bilang kalau Flow dapat memaksimalkan dan mengoptimalkan sebuah experience, lalu apakah flow state ini bisa diusahakan? yes... tapi sebelum itu, mari kita tahu kalau Mihaly menyatakan bahwa ada beberapa faktor bagaimana Flow bisa terjadi (banyak literature dengan berbagai faktor berbeda, aku tulis yang cukup simple saja, yap!)
Terdapat tujuan yang jelas, meski menantang namun dapat dicapai.
Fokus pada kegiatan tersebut.
Keseimbangan antara tantangan dan keterampilan yang dimiliki.
Terdapat feedback yang jela.
Konsentrasi pada tugas yang ada.
Rasa kendali terhadap apa yang dikerjakan.
Hilangnya kesadaran diri.
Pengalaman autotelic, atau bagaimana individu memiliki motivasi intrinsik atas apa yang ia kerjakan dengan tujuan untuk merasakan kesenangan dari aktivitas tersebut.
Dari faktor-faktor tersebut sebenarnya sudah terbayang ya, apa yang bisa kita usahain buat mencapai situasi Flow. Dari pengalamanku sendiri, aku bisa ada kondisi Flow saat aku sudah menerima apa yang harus aku kerjakan, meskipun itu hal yang berat. Juga fokus pada apa yang aku kerjakan. Menerima dan fokus, dua kunci versiku dalam mengusahakan Flow. Percaya deh, kalau udh di kondisi ini tuh, mengerjakan sesuatu jadi enaq.
Tulisan ini kurasa sudah terlalu panjang meski masih bahas sebagian, if u wanna know more about Flow dan bahasan Psikologi lainnya, bisa berkunjung ke laman verywellmind dan positivepsychology
Sekian, terima gaji, sampai jumpa di tulisan seputar Psikologi lainnya~
8 notes
·
View notes