Tumgik
#Ikhtiar
esbatubulet · 4 months
Text
Dan pada akhirnya, kita akan sampai pada titik dimana kita "dipaksa" untuk berserah dan tawakkal. Karena, sekuat apapun kita mengusahakan sesuatu, tetaplah Allah yg lebih tau apa yg sebenarnya kita butuhkan..
146 notes · View notes
andromedanisa · 9 months
Text
Bagiku, kamu sudah berusaha di titik terbaikmu. Jika hasil tidak sesuai dengan besar usahamu. Barangkali Allaah sedang mendidikmu tentang rasa ‘ikhlas’. Tentang berhenti berharap kepada selain Allaah. Apa kamu tahu apa itu ikhlas? Satu titik ketika kamu tidak lagi merasakan sakit.
Tulisan ini untuk kamu (diriku)
280 notes · View notes
kafabillahisyahida · 5 months
Text
Jadilah orang yang haus ilmu, yang selalu merasa bodoh dan mau belajar, karena barangsiapa tidak mau merasakan lelahnya belajar maka dia harus menderita dengan perihnya kebodohan.
Belajarlah ilmu agama dan ilmu dunia sampai kamu ada di fase, ternyata menghasilkan uang itu mudah tapi kamu ga punya cukup waktu (umur) buat meraih semuanya . Sampai kamu mengerti bahwa dunia itu ga lebih berharga dari waktu.
Orang sukses itu bukan orang yang banyak uangnya tapi orang yang berkah waktunya(umurnya). Percuma menguasai dunia tapi ketika meninggal ga punya bekal apa-apa. Asing dengan keluarga, kehilangan cinta, tidak punya nilai bagi sesama, tak berharga di mata Tuhannya. Cari uang itu mudah, jadi sukses itu yang susah tapi lebih susah lagi kalau ga sukses.
95 notes · View notes
aviliaarmianii · 5 months
Text
Baca ini, Please!
Barusan liat video yang kurang lebihnya gini; ada Abang - Abang mau ngeprank kalo kehabisan bensin “siapa yang mau bantu dorongin motor sampe pom bensin dia depetin uang ini” tapi tulisan itu cuma bisa diliat di kamera alias kita yang nonton aja.
Satu orang lewat, skip. Gabisa bantu, karena katanya udah mau berangkat kerja. Terus ada satu orang bapak-bapak lagi, beliau juga mau kerja sebenernya, tapi pas tau si Abang ini kehabisan bensin, bapak ini mau bantuin dorong motornya si Abang.
“A, ini gapapa A ngedorongin?”
“Gapapa, sekalian mau berangkat kerja,”
“Beneran gapapa A?”
Sambil kuperhatikan, tangan si bapak ini ternyata lagi megang bungkus permen yang udah kosong. Kalau diliat-liat dari muka si bapak yang udah diwarnain silver ini sih, kita bisa nebak kan ya beliau mau berangkat kerjanya kemana~ (?) yups, ke jalanan.
“Iya, mau sekalian ke rumah sakit juga, istri di rumah sakit.”
Ternyata, setelah kutonton videonya sampai selese, istri si bapak ini habis lahiran. Tapi masih ditahan di rumah sakit karena belum bisa bayar biaya lahiran. Totalnya 3 jt tapi dikasih keringanan suruh bayar setengahnya aja.
Dan disaat seterdesak itu, se-nol itu dia pegang uang, si Bapak ini masih mau bantuin orang lain.
Dan, hamba Allah yang satu ini juga, dengan percayanya sama Allah kalau bakal bisa bayar semua itu meski cuma bawa satu bungkus permen yang kosong. 😭😭
And see? Apa yang bapak ini yakinin bener-bener terjadi. Iya, merinding banget. Ngga ada kata kebetulan. Rezeki itu memang semisterius itu. Semua udah Allah tetapkan. Akhirnya si Bapak bisa bawa pulang istri dan anggota keluarga baru si bayi yang sangat menggemaskan itu pulang ke rumah! Hiks~
Selalu merinding, selalu takjub kalau lagi bahas soal rezeki. Selalu berujung nangis sesenggukan, karena cara Allah mengantarkan rezeki itu tuh setidak-bisa-ditebak itu, maa syaa Allah!
Pelajaran yang bisa diambil? Tolonglah orang lain disaat kita bisa menolong mereka. Karena disaat kita berbuat baik kepada orang lain, sebenarnya kita hanya sedang berbuat baik pada diri kita sendiri. Dan perihal rezeki, tugas kita itu bukan mengatur; kapan datang, dijemput dimana—tapi tugas kita itu berikhtiyar. Lakukan apa yang bisa kita lakukan, selagi itu halal, selagi itu thoyyib. Dan satu lagi yang terpenting; jangan berputus asa kepada Allah! :”))
76 notes · View notes
alfisyahrin · 7 months
Text
Kadang allah menutup jalan yang sedang kamu tuju supaya kamu berbelok mencari jalan yang lain.
dimana fiddunya hasanah wa fil aakhiroti hasanah yang kamu minta dalam doa-doamu ada di jalan itu.
46 notes · View notes
inikumi · 9 months
Text
Ada beberapa hal yang akhirnya membuat aku khawatir.
Jangan-jangan cara ku bertindak membuat semua nya semakin memburuk.
Jangan-jangan keputusanku dalam bertindak membuat semua nya malah semakin berantakan.
Dalam beberapa kejadian, apa iya semua nya salah ku? Karena beberapa hal disudutkan karena tindakanku yang katanya membingungkan.
Ternyata aku lupa, yang berhak atas mu adalah Allah. Aku lupa memasrahkannya kepada Allah. Jika akhirnya segala niat baik tapi berakhir buruk, bukankah itu juga cara Allaah menyadarkan kita?
Karena yang terbaik untuk kita, akan menemukan jalannya sendiri.
Set bounderies itu penting. Pegang prinsip kita sendiri. Yang tidak satu tujuan perlahan tersaring. Jika memang seseorang itu sudah ditakdirkan, ia akan menemukan jalannya sendiri. Tetapi hanya Allah yang mampu atasnya.
Jodoh adalah rezeki. Jodoh juga amanah. Jika seseorang belum mampu mengemban amanah itu, diusahakan seperti apapun tidak akan pernah menjadi takdirnya. Perjuangan itu sulit, justru yang sulit itu diuji penuh oleh sebuah kesabaran.
Sabar ya nanti juga ada masa nya.
#ikhtiarjalanterus
20 Desember 2023
20 notes · View notes
sepertibumi · 1 year
Text
[SEBUT SAJA IKHTIAR]
Usaha-usaha kecil itu, yang menjadi barang niaga antara kau dengan Tuhan. Kau coba tawarkan banyak hal. Sesekali dengan pengorbanan, tapi lebih banyak dengan standar "semampuku".
Alkisah ada seorang kakek yang sangat ingin menyempurnakan agamanya dengan menjalankan rukun Islam yang kelima; haji. Butuh waktu puluhan tahun untuk sampai di titik itu, mengingat antrean manusia satu Indonesia yang tak sedikit jumlahnya.
Hingga pada suatu hari Tuhan jawab doanya. DiberiNya Ia kesempatan untuk berangkat dengan keajaiban yang dititipkan melalui tangan-tangan hambaNya. Sang Kakek mendapat antrian prioritas karena usianya yang tak lagi muda.
Mendengar kabar itu Sang Kakek bahagia bukan main. Ia siapkan segala yang bisa disiapkan. Ia membekali dirinya dengan latihan fisik dan persiapan mental.
Begitupun kita seharusnya.
Kita berharap banyak hal, kita berdoa dan kita juga harus menyempurnakannya dengan ikhtiar.
Andai kita bermimpi untuk mendapatkan sebuah mobil. Maka usaha terkecil bisa dimulai dengan melihat-lihat type mobil yang kita butuhkan. Kemudian belajar mengendarainya. Mulai menabung.
Atau jalur lain yang bisa kita lakukan sebagai bentuk negosiasi dengan Tuhan; setiap amalan dan sedekah yang keluar diniatkan untuk mempermudah terwujudnya keinginan.
Menukil dari perkataan seorang Ustadz di media sosial, bahwa boleh saja kita melakukan hal-hal baik untuk mengharap kasih sayang Tuhan. Kita boleh berpegang pada janji Tuhan. Dan memang seharusnya begitu.
Jadi, apapun yang mungkin sedang kita harapkan saat ini, mulailah dengan ikhtiar-ikhtiar kecil yang diniatkan untuk menjemput janjiNya. Juga untuk mempersiapkan diri, karena kita tak pernah tau kapan jawaban dari doa-doa itu akan datang.
Mempersiapkan diri, agar ketika Ia datang. Kita siap.
31 notes · View notes
insnrhfhyh · 9 months
Text
Iyaudah, gapapa kan.. satu-satu aja dulu. Pelan-pelan, ga perlu buru-buru. Engga baik juga kalau semua dipaksa harus dilakuin sekarang.
Hasilnya mungkin keliatan baik-baik aja, tapi terkadang apa yang menurut kita baik, belum tentu itu yang terbaik menurut-Nya. Jadi, udah ya overthingkingnya. Lanjutin yuk usahanya!
Bismilah, Allah pasti bantu ko. Banyak-banyak minta pertolongan Allah. Karena bukan kita yang hebat tapi Allah yang menguatkan :)
8 notes · View notes
noviani-novi2001 · 2 months
Text
Tumblr media
“Sungguh mengagumkan urusannya orang mukmin itu, semua urusannya menjadi kebaikan untuknya, dan tidak didapati yang demikian itu kecuali pada orang mukmin. Apabila dia mendapatkan kesenangan dia bersyukur, maka yang demikian itu menjadi kebaikan baginya. Dan apabila dia ditimpa kesusahan ia bershabar, maka yang demikian itu pun menjadi kebaikan baginya”. [HR. Muslim]
2 notes · View notes
chillinaris · 6 months
Text
Tumblr media
Hidupmu hanyalah pinjaman dari Allah. Artinya Allah berbuat semau-Nya apa yang Dia kehendaki. BUKAN APA YANG KAMU INGINKAN.
Rabu, 09 Ramadan 1445 H
https://x.com/chillinaris_inc/status/1770457035567702479?t=2UBkWkfPyCS3wyKcSMK05A&s=09
2 notes · View notes
nurazisahh · 9 months
Text
Reminder
4 detik yang memberi efek luar biasa🤍
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Dua kalimat yang ringan di lisan, berat di timbangan dan disukai oleh Ar-Rahman, yaitu Subhanallah wa bihamdih, subhanallahil 'azhim."
- HR. Bukhari Muslim
2 notes · View notes
esbatubulet · 3 months
Text
Percaya aja, kalo tujuannya baik, pasti akan dipermudah..
18 notes · View notes
andromedanisa · 2 years
Text
Hujan dan sepucuk perasaaanmu.
Hujan turun belum jua berhenti. Membawa kembali pada kenangan yang membuatmu berpikir, apakah hidupmu ini akan seperti ini setiap harinya. Seperti labirin yang setiap kali kamu telusuri akan kembali kepada dimana awal kamu melangkahkan kaki.
Berkali-kali kamu meyakinkan dirimu sendiri, bahwasanya kamu sedang tidak berlomba dengan siapapun. Nyatanya seringkali dirimu merasa bahwa langkah dan keputusan yang kamu ambil semakin membuatmu tertinggal dengan orang-orang disekitarmu.
Setiap kali kamu menyadari bahwa hanya kamu sendirilah yang tertinggal, kamu menangis. Kamu selalu merasa dirimu selalu saja terlambat. Padahal jauh-jauh sebelumnya akupun tahu bahwa kamu telah berusaha dengan keras agar kamu tak tertinggal. Rasanya melelahkan sekali hidup dengan ketertinggalan, begitu katamu.
Tapi anehnya, orang-orang mengatakan bahwa langkahmu terlalu cepat. Namun kamu tak memahami itu. Sebab kamu merasa masih saja berjalan ditempat, dilabirin yang tak pernah kamu temukan jalan keluarnya.
Setiap kali kamu tersesat, kaupun kembali menangis. Mengatakan kepada Allaah bahwasanya kau terluka Dan kau sedang tersesat jauh. Kau mengatakan semua keluh dan peluhmu kepada Allaah. Dengan cara apapun yang kau bisa dan mampu melakukannya. Setiap kali melakukannya, hatimu kembali damai, kau tersenyum meski sedikit. Kembali seperti tak terjadi apa-apa. Padahal sebelum itu hatimu terasa begitu sakit dan menyesakkan.
Dan momen demikian, kau lakukan berunglang dan berulang. Namun sekali lagi kamu tetap merasa ditempatmu saja, tidak beranjak, yang ada kau merasa semakin tersesat dalam rasa keputus asaan.
Teman-teman seusiamu melakukan langkah yang begitu jauh, mendapat pekerjaan dengan mudah, lingkungan pekerjaan yang mendukung, menikah, mempunyai anak, lanjut sekolah dan banyak hal pencapaian yang kamu merasa sudah terlalu jauh rupanya. Padahal sejatinya kau dan mereka tak pernah bersepakat untuk berlomba, Dan tak pernah ada pemenang diantara kalian.
Lihatkan? Sekali lagi kamu menangis, menceritakannya hanya berisikan keluhan saja. Lupa menakar bahwasanya kebaikan Allaah sudah terlalu dan amat banyak untuk dirimu. Namun sekali lagi kau merasa gagal juga dalam urusan bersyukur.
Kamu hanya ingin keajaiban, sesuatu yang tidak mungkin untuk ukuranmu. Iya, kau menakar dengan ukuranmu saja. Bukan ukuran orang lain. Kamu hanya butuh keajaiban, agar hatimu tidak merasa begitu lelah dengan sesuatu yang samar.
Katamu, "jangan memberiku nasihat untuk berdoa, aku sudah melakukannya. Jangan tanya sekeras apa, aku melakukannya dengan semua keajaiban yang ku tunaikan dan sunnah-sunnah didalamnya. Aku hanya ingin ditolong, keadaanku membuatku memilih untuk berputus asa. Namun hatiku memberontak agar tetap berbaik sangka terus dan terus kepadaNya." Lalu kamu menangis sekali lagi.
Bersabarlah, sayang. Sesungguhnya pertolongan Allaah itu nyata. Sesungguhnya pertolongan Allaah itu sungguh dekat. Raihlah kemenangan dan keajaibanmu dengan sabar dan sholat. Allaah tak pernah ingkar dengan janjiNya, sebab janjiNya pasti. Namun butuh waktu, sebentar saja, sabarlah.
Semakin kesini kamu sedikit mulai mengerti, bahwasanya sabar itu tidak hanya pada tindakan lahir saja. Melainkan juga batin. Batin yang harus terus dilatih agar menerima segala ketetapan Allaah dengan kelapangan hati yang luas.
Saat ini, perasaanmu sudah kembali lapang. Entah sudah sebanyak apa kau menangis, kau selalu menangis kala berdoa kepada Allaah. Matamu selalu sembab diseperti malam dalam doamu. Teruslah bangkit, Dan jangan pernah menyerah. Jangan pernah menyerah dan kalah pada apapun itu. Allaah ada lebih dari apapun, dan tidak ada kedzaliman dalam sebuah takdir bila engkau beriman.
Insya Allaah, ada jalan. Insya Allaah, ada jalan. Bersabarlah kamu dengan sabar yang baik, bersabarlah sampai akhir..
156 notes · View notes
kafabillahisyahida · 1 year
Text
Kepada Allah yang telah memuliakan kita, memberikan kecerdasan, fisik yang sempurna, rezeki, menutupi aib2 kita, memaafkaan kesalahan2 kita, Mengapa kita tidak memuliakkannya, mengagungkannya sebagaimana mestinya, justru menempatkanNya pada posisi yang serendah-rendahnya? Sampai seringkali kita menipu, berdusta demi menyembunyikan aib, maksiat dari pendengaran, dari penglihatan manusia, takut diketahui manusia! Tapi bagaimana dengan penglihatan Allah, pendengaran Allah yang Maha meliputi dan mengetahui segala sesuatu sedetail - detailnya kita tidak ada rasa malu, dan takut? Kita tergantung kepada Allah tapi tidak beramal sebagaimana makhluk yang membutuhkan!
44 notes · View notes
metanamei · 1 year
Text
Terkadang ketika kita sedang berusaha meraih sesuatu tidak perlu untuk berkoar-koar bukan? Karena tidak semua orang peduli tentang bagaimana kita berjuang untuk bisa meraih apa yang kita usahakan, tetapi malah jadi bahan perbandingan. Ck. Ck. Ck.. Itu teman apa teman?
Cukup diam, tenang, ikhtiar dan fokus tak lupa diiringi dengan do'a apa yang menjadi kita usahakan, karena sejatinya setiap manusia itu memiliki lintasannya masing-masing )))
Purwokerto, 26 Mei 2023 | 21.14|
13 notes · View notes
alfisyahrin · 7 months
Text
Isi kepala yang sudah menginjak usia dewasa.
ini bukan tentang seumuran, lebih tua atau lebih muda tapi ini tentang seseorang yang mau diajak kerja sama dalam semua hal dan situasi.
seseorang yang bisa dijadikan rumah yang ramah tanpa harus memperdebatkan hal kecil.
seseorang yang mau menerima baik buruk yang diri kita punya.
seseorang yang selalu merasa cukup memiliki diri kita dengan sejuta kekurangan yang kita miliki.
seseorang yang mau memahami diri kita dengan baik sekaligus yang siap menerima setiap resiko yang ada jika kelak sudah hidup bersama.
"sebab seumur hidup bukan waktu yang singkat. bukan sehari atau dua hari namun sepanjang usia, hanya sekali, hanya satu untuk sepanjang masa, dan aku ingin bersama dengan seseorang yang benar benar menerimaku juga keluargaku"
4 notes · View notes