#urbanisasi dan modernisasi
Explore tagged Tumblr posts
Text
Krisis regenerasi petani muda adalah masalah serius yang mempengaruhi masa depan pertanian. Untuk mengatasi krisis ini, diperlukan upaya bersama dari pemerintah, masyarakat, dan para petani muda itu sendiri. Dengan memberikan dukungan, pendidikan, dan pelatihan yang cukup, serta memanfaatkan teknologi pertanian modern, kita bisa membangun masa depan pertanian yang berkelanjutan dan menghadapi tantangan masa depan dengan lebih baik
#petani muda#petani milenial#dampak krisis regenerasi petani muda#kekurangan tenaga kerja#kehilangan tradisi pertanian#Ketidak berlanjutan Pertanian#kemunduran ekonomi pedesaan:#penyebab regenerasi petani muda berjalan lambat#urbanisasi dan modernisasi#kurangnya akses keuangan dan sumber daya#tantangan Iklim dan lingkungan#kurangnya keterampilan dan pengetahuan#solusi krisis regenerasi petani muda#pendidikan dan pelatihan#dukungan keuangan#penggunaan teknologi pertanian#program pemuda pertanian#Penghargaan dan Pengakuan
0 notes
Text
Berita Hari Ini di Panen66: Sejarah yang Pernah Ada di Belanda
Selamat datang di Panen66! Hari ini, kita akan menyelami sejarah Belanda, sebuah negara yang memiliki warisan budaya dan sejarah yang sangat kaya. Dari era kejayaan sebagai kekuatan maritim hingga tantangan modern, perjalanan sejarah Belanda penuh dengan momen penting yang membentuk identitas dan peran negara ini di dunia. Mari kita ulas beberapa aspek menarik dari sejarah Belanda.
1. Zaman Prasejarah dan Keraajaan Kuno
Sejarah Belanda dimulai sejak zaman prasejarah, di mana masyarakat pertama kali menghuni wilayah ini sekitar 10.000 tahun yang lalu. Pada zaman kuno, daerah yang kini dikenal sebagai Belanda menjadi tempat tinggal bagi berbagai suku, termasuk suku Germanik dan Celtic. Pada abad ke-1 SM, daerah ini menjadi bagian dari Kekaisaran Romawi, yang memberikan pengaruh budaya dan politik yang signifikan.
2. Abad Pertengahan dan Kebangkitan Kota
Selama Abad Pertengahan, Belanda mengalami perkembangan pesat dalam perdagangan dan urbanisasi. Kota-kota seperti Amsterdam, Rotterdam, dan Utrecht tumbuh menjadi pusat perdagangan yang penting. Sistem kanal yang dibangun memungkinkan transportasi barang secara efisien, mendukung pertumbuhan ekonomi yang pesat. Perkembangan ini membawa kekayaan dan kebudayaan yang mengagumkan, termasuk seni dan arsitektur.
3. Zaman Keemasan (1600-an)
Zaman Keemasan Belanda pada abad ke-17 adalah periode yang paling gemilang dalam sejarah negara ini. Belanda muncul sebagai kekuatan maritim dan ekonomi utama di dunia. Dengan kekuatan angkatan laut yang tangguh, Belanda menguasai jalur perdagangan internasional, membangun koloni di Asia, Afrika, dan Amerika. Seniman seperti Rembrandt dan Vermeer juga lahir di era ini, menghasilkan karya-karya yang masih dihargai hingga saat ini.
4. Perang delapan puluh tahun dan Kemerdekaan
Perang Delapan Puluh Tahun (1568-1648) antara Belanda dan Spanyol adalah perjuangan untuk meraih kemerdekaan. Masyarakat Belanda, yang terdiri dari beragam agama dan budaya, berjuang melawan penindasan yang diterapkan oleh pemerintahan Katolik Spanyol. Pada tahun 1648, Perjanjian Westfalen mengakui kemerdekaan Belanda, menandai lahirnya Republik Belanda yang merdeka.
5. Era Penjajahan dan Perdagangan
Setelah mencapai kemerdekaan, Belanda melanjutkan ekspansi kolonialnya. Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC) menjadi salah satu perusahaan dagang paling kuat, menguasai perdagangan rempah-rempah di Asia Tenggara. Pulau-pulau seperti Indonesia, Suriname, dan Antillen menjadi bagian dari kekaisaran kolonial Belanda. Namun, di balik kesuksesan perdagangan, terdapat dampak besar bagi masyarakat lokal yang sering kali mengalami penindasan dan eksploitasi.
6. Perang Dunia dan Penjajahan
Selama Perang Dunia II, Belanda diduduki oleh Jerman Nazi pada tahun 1940. Pendudukan ini membawa penderitaan besar bagi rakyat Belanda, termasuk deportasi massal orang-orang Yahudi. Setelah perang berakhir, Belanda berusaha untuk membangun kembali negara dan memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan oleh perang.
7. Modernisasi dan Uni Eropa
Setelah perang, Belanda memasuki periode modernisasi yang pesat. Negara ini menjadi salah satu pendiri Uni Eropa dan memainkan peran penting dalam kebijakan internasional, dengan fokus pada hak asasi manusia, perdagangan, dan lingkungan. Belanda juga dikenal dengan sistem kesejahteraan sosial yang kuat dan pendekatan progresif terhadap isu-isu sosial.
Kesimpulan
Sejarah Belanda adalah perjalanan yang kaya dan kompleks, mencerminkan dinamika dan tantangan yang dihadapi oleh bangsa ini. Dari zaman prasejarah hingga era modern, setiap momen sejarah memberikan pelajaran berharga bagi generasi mendatang. Di Panen66, kami berkomitmen untuk membawa berita dan informasi yang relevan, termasuk menggali warisan sejarah yang membentuk Belanda hari ini.
Ikuti terus berita terbaru di Panen66, dan mari kita bersama-sama memahami perjalanan sejarah yang menarik ini!
0 notes
Text
6 Bisa yang Dapat Ditemukan Ketika Wisata ke Setu Babakan Jakarta
6 Bisa yang Dapat Ditemukan Dikala Tamasya ke Setu Babakan Jakarta
Tempat liburan di ciganjur jakarta Selatan yang paling populer merupakan Setu Babakan, sebuah destinasi liburan adat istiadat yang terletak di Jakarta Selatan, menawarkan kekayaan tradisi dan sejarah Suku Betawi yang semacam itu unik dan menarik. Bagi Anda yang berharap mengenal lebih jauh kebudayaan lokal Jakarta, Setu Babakan merupakan daerah yang semestinya dikunjungi. Dari rumah adat hingga masakan khas, banyak sekali yang bisa Anda nikmati di sini.
Sejarah dan Latar Belakang Setu Babakan - Tempat tamasya di ciganjur jakarta selatan
Setu Babakan yaitu destinasi wisata yang terletak di wilayah Srengseng Sawah, Kelurahan Ciganjur, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Tempat ini diwujudkan pusat perkampungan adat istiadat Betawi sejak tahun 2000 oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Kawasan ini seluas sekitar 289 hektar, yang mana sebagian besar area tersebut terdiri dari danau buatan yang diketahui sebagai Setu Babakan.
Sejarah Setu Babakan tidak terlepas dari eksistensi Suku Betawi sebagai penduduk autentik Jakarta. Perkampungan kebiasaan ini dimaksudkan untuk melestarikan serta mengoptimalkan kebudayaan Betawi di tengah derasnya modernisasi yang melanda ibu kota. Di Setu Babakan, pengunjung dapat memandang dan menikmati lantas kehidupan sehari-hari masyarakat Betawi, dari mulai rumah adat sampai seni tradisional yang orisinil.
Menurut dokumen sejarah, Setu Babakan yakni salah satu dari sedikit tempat di Jakarta yang tetap mempertahankan skor-nilai tradisional Betawi. Dengan perhatian dari pemerintah dan masyarakat, Setu Babakan menjadi destinasi liburan yang tidak cuma menarik bagi pelancong lokal, namun juga mancanegara. Tempat ini menawarkan pengalaman yang berbeda dari urbanisasi Jakarta yang modern, memberikan pengunjung peluang untuk menyelami keunikan dan orisinilitas kebiasaan Betawi.
Dengan latar belakang yang kaya akan sejarah dan kebudayaan, Setu Babakan sanggup menjadi contoh bagaimana budaya lokal dapat hidup berdampingan dengan zaman yang semakin maju. Tiap-tiap pengunjung yang datang ke sini akan merasakan keramah-tamahan masyarakat Betawi serta kekayaan tradisi yang mereka pertahankan dengan penuh kebanggaan.
Dapat Menarik yang Bisa Ditemukan di Setu Babakan
Setu Babakan menawarkan bermacam tenaga tarik yang unik dan menarik bagi pengunjungnya. Berikut adalah beberapa hal menarik yang dapat Anda dapatkan di Setu Babakan:
1. Rumah Kegiatan Betawi
Salah satu daya tarik utama Setu Babakan yakni keberadaan rumah adat Betawi yang merepresentasikan kebudayaan autentik Jakarta. Setu Babakan memiliki enam rumah adat yang mencakup empat macam rumah Betawi, yakni ragam gudang, macam kebaya, jenis joglo, dan jenis pesisir. Setiap macam rumah hal yang demikian memiliki ciri khas dalam struktur dan desainnya. Rumah-rumah tersebut diperuntukkan sebagai daerah belajar dan memahami gaya arsitektur serta kehidupan sehari-hari suku Betawi.
2. Tidak Seni dan Tamasya
Setu Babakan juga diketahui sebagai sentra aktivitas seni dan budaya Betawi. Di sini, Anda dapat menyaksikan berjenis-jenis pertunjukan seni tradisional seperti tari topeng, lenong, gambang kromong, dan tari yapong. Tempat hanya sebagai penonton, pengunjung juga bisa ikut serta dalam lokakarya dan pelatihan singkat yang mengajarkan beraneka keterampilan seni Betawi, mulai dari pembuatan ondel-ondel, batik Betawi, sampai memainkan alat musik tradisional.
3. Pertunjukan Drama dan Teater
Setu Babakan sering kali mengadakan pertunjukan drama dan teater yang membuktikan cerita rakyat Betawi. Pertunjukan tersebut diadakan dalam bahasa Betawi dengan latar cerita yang diambil dari kehidupan masyarakat Betawi sehari-hari. Ini tentu menjadi pengalaman yang unik dan menghibur serta memberikan pemahaman yang lebih dalam perihal kebudayaan Betawi.
Mengunjungi Setu Babakan bukan cuma perihal merasakan estetika fisiknya, tetapi juga menyelami kekayaan kebiasaan yang hidup di dalamnya. Setu Babakan menyediakan peluang edukatif bagi pengunjung untuk lebih mengetahui dan memahami tradisi Betawi secara segera.
Wisata Alam di Setu Babakan - Daerah wisata di ciganjur jakarta selatan
Setu Babakan tidak hanya menarik dari segi adat istiadat, namun juga kaya akan estetika alam yang menenangkan. Berikut yaitu sebagian aktivitas liburan alam yang dapat Anda nikmati di Setu Babakan:
Danau Setu Babakan
Danau Setu Babakan ialah pusat dari wilayah ini, dengan luas sekitar 32 hektar dan kedalaman sekitar 1-5 meter. Danau ini adalah daerah yang total untuk bersantai dan merasakan pemandangan alam yang cantik. Air danau yang tenang dikelilingi oleh pepohonan hijau, menjadikan suasana yang teduh dan asri.
Selain Alam
1. Bersepeda Air
Salah satu aktivitas unggulan di Setu Babakan merupakan bersepeda air. Pengunjung dapat menyewa sepeda air untuk mengitari danau, merasakan udara segar sambil merasakan panorama sekitar. Kecuali ini tak hanya menyenangkan tetapi juga memberikan kesempatan untuk berolahraga dengan cara yang unik.
2. Memancing
Bagi penggemar memancing, Setu Babakan menyediakan zona khusus untuk memancing. Anda dapat membawa peralatan memancing sendiri atau menyewa di tempat. Danau ini memiliki populasi ikan yang cukup beraneka, sehingga kegiatan memancing di sini cukup menantang dan menyenangkan.
3. Berkeliling dengan Perahu Tradisional
Jalanan bersepeda air, pengunjung juga dapat merasakan danau dengan menunggang perahu tradisional Betawi. Ini yakni sistem yang baik untuk menikmati pemandangan danau dari sudut pandang yang berbeda, serta merasakan pengalaman berperahu seperti masyarakat Betawi masa lalu.
4. Hiking dan Piknik
Selain sekitar danau memiliki trek pejalan kaki yang tepat untuk hiking. Kuliner ini membawa pengunjung lewat area hutan kecil dan taman yang rimbun, benar-benar layak untuk mereka yang mau berada lebih dekat dengan alam. Jalanan itu, Setu Babakan menyediakan beberapa area piknik yang bisa dimanfaatkan untuk bersantai bersama keluarga atau sahabat-teman.
Dengan berbagai alternatif kesibukan alam yang ditawarkan, Setu Babakan merupakan tempat yang total untuk menghabiskan waktu di luar ruangan sambil menikmati estetika alam yang menyegarkan.
Telor Tradisional Betawi
Tempat komplit rasanya seandainya berkunjung ke Setu Babakan tanpa mencicipi kuliner khas Betawi. Berikut yaitu beberapa saran makanan yang wajib dicoba serta tempat makan di sekitar Setu Babakan yang menawarkan kelezatan masakan Betawi.
Makanan Khas Betawi
1. Kerak Tempat
Kerak telor yakni hidangan tradisional Betawi yang terbuat dari telur, beras ketan, dan kelapa parut yang dipanggang. Hidangan ini umumnya dipersembahkan dengan tambahan serundeng dan bawang goreng. Rasanya yang gurih dan teksturnya yang renyah membuat kerak telur menjadi favorit banyak orang.
2. Soto Betawi
Soto Betawi ialah sup khas yang terbuat dari kuah santan kental dengan isian daging sapi atau jeroan, serta tambahan kentang, tomat, dan emping. Hidangan ini memiliki rasa yang kaya dan lezat, sangat sesuai dirasakan dengan nasi hangat.
3. Gado-Gado
Gado-gado yakni salad khas Betawi yang terdiri dari bermacam-macam sayuran, tahu, tempe, dan telor yang disajikan dengan saus kacang yang nikmat. Makanan ini kaya akan rasa dan nutrisi, menjadikannya pilihan yang sehat dan mengenyangkan.
4. Dodol Betawi
Dodol Betawi merupakan camilan manis yang terbuat dari beras ketan, gula merah, dan santan. Teksturnya yang kenyal dan rasanya yang manis membikin dodol Betawi menjadi oleh-oleh yang populer dari Setu Babakan.
Kios Daerah Makan di Sekitar Setu Babakan
1. Tempat Betawi Bang Ali
Tempat ini tenar dengan soto Betawinya yang lezat serta bermacam hidangan lain seperti nasi uduk dan ketoprak. Tempat ini senantiasa ramai pengunjung karena cita rasanya yang asli dan harga yang relatif murah.
2. Tempat Setu Babakan
Tempat ini menawarkan suasana yang nyaman dengan panorama langsung ke danau. Menu yang tersedia termasuk berbagai makanan dan minuman khas Betawi seperti kerak telor, minuman memabukkan pletok, dan kue rangi.
3. Rumah Makan Betawi Ny. Nia
Tempat ini menyajikan pelbagai hidangan Betawi dengan rasa yang otentik. Via menu andalannya termasuk semur jengkol, pecak gurame, dan laksa Betawi.
Adat kuliner tradisional di Setu Babakan tak cuma menggugah selera, namun juga memberikan pengalaman kultur yang sungguh-sungguh kaya. Tiap-tiap rasa dan bebauan makanan, pengunjung dapat lebih dekat dengan budaya Betawi yang otentik dan klasik.
Acara dan Festival Wisata
Setu Babakan juga dikenal sebagai pusat bermacam-macam acara dan festival adat istiadat yang meriah dan edukatif. Berikut yakni sebagian acara dan festival yang tak jarang digelar di Setu Babakan:
Acara Rutin
1. Pertunjukan Seni Tradisional
Tiap-tiap akhir pekan, Setu Babakan menjadi panggung bagi pelbagai pertunjukan seni tradisional Betawi, seperti tari topeng, lenong, dan pertunjukan musik menerapkan alat musik tradisional seperti gambang kromong. Pertunjukan ini tak cuma menghibur tapi juga edukatif, memberi pengetahuan terhadap penonton tentang kekayaan seni dan kebiasaan Betawi.
2. Workshop Liburan Betawi
Setu Babakan rutin mengadakan workshop atau lokakarya yang mengajari beraneka keterampilan tradisional Betawi, seperti membatik, membuat ondel-ondel, dan mendalami seni musik khas Betawi. Workshop ini lazimnya diadakan sekali dalam sebulan dan terbuka untuk awam.
Festival Tahunan
1. Festival Kebudayaan Betawi
Festival Kebudayaan Betawi yakni acara tahunan yang digelar dengan benar-benar meriah di Setu Babakan. Festival ini menonjolkan bermacam aktivitas seperti parade kebiasaan, bazaar kuliner, pertunjukan seni tradisional, dan laga-lomba yang terkait dengan kebudayaan Betawi. Acara ini bertujuan untuk mempromosikan dan melestarikan kebudayaan Betawi di tengah masyarakat modern.
2. Peringatan Hari Jadi Jakarta
Tiap-tiap tahunnya, dalam rangka memperingati hari jadi Jakarta, Setu Babakan mengadakan beragam acara khusus yang menampakkan sejarah dan perkembangan Jakarta dari masa ke masa. Acara ini meliputi pameran sejarah, pertunjukan teater, dan penampilan musik tradisional yang menandakan perjuangan dan kebanggaan masyarakat Jakarta, terutama Suku Betawi.
3. Festival Kerak Daerah
Festival ini diadakan untuk melestarikan dan mempromosikan masakan khas Betawi, kerak telor. Penjual kerak telur dari berbagai penjuru Jakarta berkumpul di Setu Babakan untuk menampilkan keahlian mereka dalam membuat kerak telur terbaik. Festival ini juga disertai dengan pertandingan memasak kerak telur yang menarik banyak pengunjung.
Acara dan festival di Setu Babakan menawarkan hiburan yang luar umum sambil memberikan pengetahuan mendalam seputar kebudayaan Betawi. Partisipasi dalam acara-acara ini tidak cuma akan memperkaya kultur Anda, namun juga memberikan pengalaman yang berkesan dan penuh makna.
Meski Berkunjung ke Setu Babakan - tempat liburan di ciganjur jakarta selatan
Untuk memutuskan kunjungan Anda ke Setu Babakan berjalan dengan lancar dan menyenangkan, berikut beberapa tips yang bisa menolong Anda:
Waktu Terbaik untuk Berkunjung
1. Pagi atau Apabila Hari
Waktu terbaik untuk mengunjungi Setu Babakan yaitu di pagi hari atau petang hari. Pada waktu-waktu ini, cuaca biasanya lebih adem dan tidak terlalu panas, sehingga Anda bisa merasakan kesibukan outdoor dengan nyaman.
2. Hari Kerja
Baju Setu Babakan konsisten menarik dikunjungi pada akhir minggu, umumnya lebih ramai dengan pengunjung. Meski Anda lebih menyenangi suasana yang tenang dan tidak ramai, disarankan untuk berkunjung pada hari kerja.
Persiapan Sebelum Berkunjung
1. Membuang Nyaman
Kenakan pakaian yang nyaman dan sesuai dengan cuaca. Setu Babakan menawarkan banyak kesibukan outdoor, jadi pastikan untuk mengenakan sepatu yang nyaman untuk berjalan-jalan.
2. Topi dan Kacamata Hitam
Untuk melindungi diri dari teriknya sinar sang surya, jangan lupa membawa topi dan kacamata hitam. Ini akan membantu Anda tetap nyaman selama menjelajah Setu Babakan.
3. Air Minum
Membawa botol air minum sendiri ialah pandangan baru yang baik untuk menjaga diri Anda tetap terhidrasi, khususnya di siang hari yang panas. Pakaian ada warung yang memasarkan minuman, membawa botol sendiri lebih praktis.
4. Kamera
Jangan lupa membawa kamera atau telpon seluler untuk mengabadikan peristiwa menawan Anda di Setu Babakan. Banyak titik foto menarik yang bisa dihasilkan latar belakang foto kenangan.
Menjaga Kebersihan dan Ketertiban
1. Tertib Sampah pada Tempatnya
Daerah membuang sampah pada tempatnya untuk menjaga kebersihan lingkungan Setu Babakan. Membawa kantong sampah kecil sendiri dapat menolong Anda tetap tertib dalam buang sampah.
2. Ikuti Wisata Tempat Tamasya
Setiap daerah liburan mempunyai regulasi yang seharusnya dicontoh. Di Setu Babakan, pastikan untuk menghormati tradisi dan masyarakat lokal serta meniru pertanda yang diberi oleh pemandu wisata atau pihak pengelola.
3. Berhati-Hati dengan Barang Berharga
Baju Setu Babakan relatif aman, konsisten waspada kepada barang-barang berharga Anda. Jangan tinggalkan barang berharga di tempat yang tidak terjaga.
Dengan persiapan dan tips ini, kunjungan Anda ke Setu Babakan akan menjadi lebih menyenangkan dan bebas hambatan. Nikmati tiap-tiap momen Anda menjelajah kekayaan adat istiadat Betawi di daerah ini!
Kesibukan
Setu Babakan ialah destinasi tamasya yang kaya akan tradisi dan sejarah Betawi, menawarkan pengalaman yang unik dan penuh makna bagi siapa saja yang mengunjunginya. Dari rumah adat yang mencerminkan kekayaan arsitektur tradisional Betawi, hingga pelbagai pertunjukan seni dan acara adat istiadat yang menandakan kehidupan dan budaya masyarakat Betawi, Setu Babakan menyajikan potret kehidupan komunitas asli Jakarta yang asli.
Tamasya alam di sekitar Danau Setu Babakan menambah kekuatan tariknya, memberikan pengunjung peluang untuk berolahraga dan bersantai di tengah-tengah pemandangan cantik danau yang tenang. Kecuali seperti bersepeda air, memancing, dan hiking di jalur alam sekitar danau membikin daerah ini menjadi salah satu lokasi liburan yang fleksibel dan menyenangkan.
Kelezatan kuliner tradisional Betawi seperti kerak telur, soto Betawi, dan gado-gado menyempurnakan pengalaman bertamasya di Setu Babakan. Makanan-makanan ini tidak hanya menggugah selera, tetapi juga membawa kita lebih dekat dengan tradisi kuliner Betawi yang kaya dan bervariasi.
Acara dan festival kultur yang digelar secara rutin menambah semarak Setu Babakan, memberi tahu dan melestarikan budaya Betawi terhadap generasi muda dan wisatawan dari pelbagai penjuru. Partisipasi dalam acara-acara ini akan memberikan pengalaman yang mengesankan dan edukatif, membawa kita untuk lebih menghargai kebudayaan lokal.
keseluruhan, Setu Babakan merupakan tempat yang tepat untuk mengenal lebih jauh dan mendalami adat istiadat Betawi. Anda seorang warga Jakarta yang mau lebih mengenal kota Anda, atau pelancong yang baru pertama kali berkunjung ke ibu kota, Setu Babakan menawarkan bermacam keunikan yang susah Anda temukan di tempat lain. Jadi, tunggu apa lagi? Mari kunjungi Setu Babakan dan rasakan sendiri pesonanya! Daerah tamasya di ciganjur jakarta Selatan.
tempat wisata di ciganjur jakarta selatan
0 notes
Text
Tantangan dan Peluang untuk Kesenian Adat Minangkabau di Masa Depan
Tantangan dan peluang yang dihadapi kesenian adat Minangkabau di masa depan adalah perwujudan dari dinamika yang kompleks antara tradisi dan perkembangan zaman. Globalisasi menjadi salah satu tantangan utama karena membawa arus budaya luar yang menggeser perhatian masyarakat terhadap kesenian adat lokal. Modernisasi juga turut memberikan dampak dengan mengubah pola pikir dan preferensi masyarakat terhadap hiburan serta seni, yang cenderung lebih tertuju pada hal-hal yang bersifat kontemporer dan populer.
Perubahan sosial seperti urbanisasi dan migrasi juga memainkan peran dalam tantangan ini. Hal ini dapat menyebabkan pemutusan generasi dalam mempelajari, meneruskan, dan mengapresiasi kesenian adat Minangkabau secara utuh. Pemuda yang terbiasa dengan budaya urban seringkali cenderung mengalihkan minatnya pada hal-hal yang lebih modern dan global, meninggalkan tradisi yang lebih lokal.
Namun, di tengah-tengah tantangan tersebut, terdapat sejumlah peluang yang dapat dimanfaatkan untuk memperkuat dan mempertahankan kesenian adat Minangkabau. Salah satunya adalah melalui pemanfaatan teknologi yang tepat. Dalam era digital ini, konten-konten digital seperti video, aplikasi interaktif, dan media sosial dapat menjadi sarana yang efektif untuk mempromosikan, melestarikan, dan mengajarkan kesenian adat kepada generasi muda yang lebih terhubung dengan teknologi.
Selain itu, pendidikan budaya juga memiliki peran yang sangat penting. Sekolah-sekolah dapat menjadi wahana untuk mengenalkan kesenian adat Minangkabau kepada generasi muda, serta memperkuat rasa cinta dan kepedulian mereka terhadap warisan budaya ini. Dukungan dari pemerintah juga menjadi kunci dalam upaya mempertahankan kesenian adat. Insentif, bantuan, dan kebijakan yang mendukung para seniman dan pemangku kepentingan kesenian adat dapat menjadi dorongan besar dalam mempertahankan keberlangsungan seni tradisional ini.
Selain itu, partisipasi aktif masyarakat dalam mengapresiasi kesenian adat Minangkabau juga sangat dibutuhkan. Dengan hadirnya dukungan finansial, partisipasi dalam acara seni, serta penyebaran informasi yang luas tentang pentingnya melestarikan warisan budaya, masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga kesenian adat sebagai bagian yang tak terpisahkan dari identitas dan kekayaan budaya Indonesia.
Dengan kolaborasi yang kokoh antara pemerintah, masyarakat, dan pemanfaatan teknologi yang cerdas, kesenian adat Minangkabau memiliki potensi besar untuk terus berkembang, menginspirasi, dan menyatu dalam dinamika zaman, sambil tetap mempertahankan keunikan dan keasliannya sebagai bagian dari warisan budaya yang berharga.
0 notes
Text
Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia, Ketiga Adalah Diabetes - Supergoat Platinum Stevia, Pelopor Susu Kambing #1 Specialis Diabetes di Indonesia
Diabetes merupakan salah satu penyakit metabolik yang telah menjadi perhatian global dalam beberapa dekade terakhir. Di Indonesia, penyakit ini tidak hanya menjadi masalah kesehatan masyarakat, tetapi juga telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan sebagai penyebab kematian tertinggi. Dalam beberapa tahun terakhir, prevalensi diabetes di Indonesia telah mengalami peningkatan signifikan, yang memicu kekhawatiran akan dampaknya terhadap kesehatan dan ekonomi negara.
Baca juga : Perbedaan Kandungan Susu Kambing dan Susu Sapi
Diabetes adalah kondisi kronis yang ditandai oleh peningkatan kadar glukosa (gula) dalam darah. Hal ini dapat terjadi karena tubuh tidak mampu memproduksi insulin yang cukup atau tidak mampu menggunakan insulin secara efektif. Penyakit ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, termasuk penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, kebutaan, dan amputasi.
Menurut data Kementerian Kesehatan Indonesia, diabetes menjadi penyebab kematian tertinggi ketiga di Indonesia setelah penyakit jantung dan stroke. Faktor-faktor yang menyebabkan tingginya angka kematian akibat diabetes di Indonesia sangat kompleks, meliputi gaya hidup yang tidak sehat, pola makan yang tidak seimbang, kurangnya aktivitas fisik, serta faktor genetik dan lingkungan.
Para ahli kesehatan telah menyoroti berbagai faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan prevalensi diabetes di Indonesia. Salah satu faktor utama adalah perubahan gaya hidup yang disebabkan oleh urbanisasi dan modernisasi. Peningkatan konsumsi makanan cepat saji, minuman bersoda, serta kekurangan aktivitas fisik telah menjadi pola umum di kalangan masyarakat perkotaan, yang secara signifikan meningkatkan risiko terkena diabetes.
Selain itu, kurangnya kesadaran akan pentingnya pola makan sehat dan aktivitas fisik juga menjadi masalah serius dalam upaya pencegahan diabetes. Banyak masyarakat yang masih kurang informasi tentang bahaya diabetes dan cara mencegahnya. Diperlukan edukasi yang lebih luas dan program-program pencegahan yang terintegrasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gaya hidup sehat.
Pemerintah dan berbagai lembaga terkait juga memiliki peran penting dalam mengatasi masalah diabetes di Indonesia. Langkah-langkah preventif, seperti kampanye sadar gizi, promosi gaya hidup sehat, serta regulasi terkait ketersediaan makanan dan minuman yang sehat, menjadi kunci dalam menekan angka prevalensi diabetes. Selain itu, perlu adanya upaya peningkatan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan bagi penderita diabetes, termasuk pemeriksaan rutin, edukasi, dan pengelolaan penyakit yang komprehensif.
Kesimpulannya, diabetes merupakan salah satu masalah kesehatan yang mendesak di Indonesia, dengan angka kematian yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga kesehatan, masyarakat, dan individu. Edukasi yang lebih luas, promosi gaya hidup sehat, dan peningkatan aksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan merupakan langkah-langkah krusial dalam memerangi diabetes dan mengurangi angka kematian yang disebabkannya.
Bahaya Penyakit Diabetes
Diabetes mellitus, atau yang lebih dikenal sebagai diabetes, adalah penyakit yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi dalam tubuh. Kondisi ini bisa menjadi sangat berbahaya jika tidak dikelola dengan baik. Dampak dari diabetes dapat menyebabkan komplikasi serius pada berbagai organ tubuh, seperti jantung, mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah. Oleh karena itu, penting untuk memahami risiko yang terkait dengan penyakit ini.
Data Peningkatan Penderita Diabetes di Indonesia
Di Indonesia, masalah diabetes semakin menjadi perhatian serius karena jumlah penderita yang terus meningkat. Menurut data Kementerian Kesehatan Indonesia, prevalensi diabetes di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Faktor-faktor seperti pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan faktor genetik menjadi penyebab utama peningkatan ini. Bahkan, peningkatan kasus diabetes juga terjadi pada usia yang lebih muda, menunjukkan bahwa ini bukan lagi masalah hanya bagi orang tua, tetapi juga bagi generasi muda.
Mahalnya Pengobatan Diabetes
Selain dampak kesehatan yang serius, pengobatan diabetes juga dapat menjadi beban finansial yang besar bagi penderitanya. Biaya untuk mengelola diabetes meliputi obat-obatan, peralatan monitoring, konsultasi dengan dokter, dan perawatan komplikasi yang mungkin timbul. Bagi sebagian orang, terutama mereka yang tidak memiliki akses terhadap layanan kesehatan yang memadai, biaya ini dapat menjadi sangat membebani.
Rekomendasi Susu Kambing Etawa SuperGoat Platinum untuk Diabetes
Dalam mengatasi masalah diabetes, penting untuk memperhatikan pola makan yang sehat. Salah satu makanan yang dapat membantu mengontrol kadar gula darah adalah susu kambing. Di Indonesia, hadirnya Susu Kambing Etawa SuperGoat Platinum menjadi terobosan baru sebagai pelopor susu untuk diabetes pertama di Indonesia. Susu kambing ini memiliki kandungan nutrisi yang kaya, termasuk protein, kalsium, dan rendah lemak.
Ada beberapa alasan mengapa Susu Kambing Etawa SuperGoat Platinum efektif dalam membantu mengatasi diabetes:
Kandungan Gizi yang Seimbang: Susu kambing SuperGoat Platinum mengandung protein berkualitas tinggi dan lemak sehat, namun rendah kandungan gula. Hal ini membuatnya menjadi alternatif yang baik bagi penderita diabetes untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian tanpa meningkatkan kadar gula darah secara signifikan.
Indeks Glikemik Rendah: Susu kambing memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan susu sapi. Ini berarti konsumsi susu kambing tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang tajam setelah dikonsumsi, membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Kaya akan Kromium: Susu kambing juga mengandung mineral kromium yang dapat meningkatkan sensitivitas insulin, membantu tubuh memanfaatkan glukosa dengan lebih efisien.
Asam Lemak Omega-3: Kandungan omega-3 dalam susu kambing dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, yang sering kali terkait dengan resistensi insulin pada penderita diabetes.
Dengan menggabungkan pola makan yang sehat dengan konsumsi Susu Kambing Etawa SuperGoat Platinum, penderita diabetes dapat memperbaiki kontrol gula darah mereka dan mengurangi risiko komplikasi jangka panjang yang terkait dengan penyakit ini. Namun, sebelum mengubah pola makan atau memulai suplemen baru, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan terlebih dahulu, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi medis yang kompleks atau sedang dalam pengobatan.
0 notes
Text
Pasar Ekonomi Indonesia Saat Ini: Tantangan dan Peluang di Era Modernisasi
Pasar ekonomi Indonesia saat ini adalah hasil dari berbagai faktor yang melibatkan pertumbuhan, teknologi, politik, dan globalisasi. Indonesia, sebagai salah satu negara terbesar di Asia Tenggara, memiliki ekonomi yang terus berkembang dan menjadi sorotan dunia. Dalam artikel ini, kita akan mengulas beberapa aspek utama dari pasar ekonomi Indonesia saat ini.
1. Pertumbuhan Ekonomi yang Stabil:
Indonesia telah mencapai pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil dalam beberapa tahun terakhir. Ini terutama disebabkan oleh konsumsi domestik yang kuat, investasi dalam infrastruktur, dan pertumbuhan industri manufaktur. Meskipun ada beberapa fluktuasi, perekonomian Indonesia terus berkembang.
2. Urbanisasi dan Demografi:
Proses urbanisasi terus berlanjut di Indonesia. Semakin banyak penduduk yang bermigrasi ke kota-kota besar dalam pencarian pekerjaan dan peluang. Ini menciptakan permintaan yang terus meningkat untuk berbagai barang dan layanan, termasuk perumahan, makanan, transportasi, dan pendidikan.
3. Peran Teknologi dan E-commerce:
Revolusi teknologi dan e-commerce telah mengubah cara orang berbelanja dan berbisnis. Perusahaan seperti Tokopedia, Bukalapak, dan Gojek menjadi bagian integral dari perekonomian Indonesia. Ini menciptakan peluang bagi pelaku usaha kecil dan menengah untuk memasarkan produk mereka secara online.
4. Sektor Perbankan yang Berkembang:
Sektor perbankan Indonesia terus berkembang dengan dukungan teknologi. Fintech dan layanan perbankan digital semakin populer, memungkinkan akses perbankan yang lebih mudah bagi masyarakat. Bank-bank nasional dan internasional juga berinvestasi dalam pengembangan jaringan cabang dan ATM.
5. Inovasi dan Start-up:
Indonesia telah menjadi sarang untuk start-up dan inovasi. Banyak perusahaan muda yang muncul dalam berbagai industri, termasuk teknologi, makanan dan minuman, serta pelayanan kesehatan. Ini menciptakan persaingan sehat dan inovasi dalam ekonomi.
6. Ketidakpastian Eksternal:
Meskipun ada pertumbuhan ekonomi yang positif, ada juga ketidakpastian eksternal yang mempengaruhi perekonomian Indonesia. Ini termasuk perubahan dalam kebijakan global, seperti perang dagang antara Amerika Serikat dan China, serta dampak perubahan iklim dan pandemi seperti COVID-19.
7. Pertumbuhan Sektor Pariwisata:
Indonesia adalah tujuan pariwisata populer dengan keindahan alam, budaya, dan kekayaan kuliner. Sektor pariwisata terus berkembang, menciptakan peluang bagi investasi dan lapangan kerja di bidang ini.
8. Ketimpangan Sosial dan Regional:
Meskipun pertumbuhan ekonomi positif, ketimpangan sosial dan regional tetap menjadi masalah di Indonesia. Beberapa wilayah, terutama di luar pulau Jawa, masih mengalami tingkat kemiskinan yang tinggi dan akses terbatas terhadap pendidikan dan layanan kesehatan.
9. Sumber Daya Alam yang Berlimpah:
Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, termasuk minyak, gas alam, batubara, dan tambang mineral lainnya. Ekspor sumber daya alam ini terus memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan negara.
10. Pengaruh Politik dan Kebijakan Pemerintah:
Kebijakan pemerintah memiliki pengaruh signifikan terhadap pasar ekonomi. Reformasi ekonomi dan investasi dalam berbagai sektor adalah langkah penting yang diambil oleh pemerintah untuk meningkatkan daya saing ekonomi.
Pasar ekonomi Indonesia saat ini menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan yang positif, didukung oleh urbanisasi, teknologi, dan sektor-sektor seperti pariwisata. Namun, masih ada tantangan yang perlu diatasi, seperti ketimpangan sosial dan regional, serta ketidakpastian eksternal. Dengan komitmen pemerintah untuk reformasi ekonomi dan investasi dalam pendidikan dan infrastruktur, Indonesia memiliki potensi besar untuk terus berkembang sebagai kekuatan ekonomi di kawasan Asia Tenggara. Dalam hal ini, pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan, pelatihan, dan dukungan terhadap pelaku usaha kecil dan menengah akan menjadi kunci keberhasilan di masa depan.
0 notes
Text
Mengapa Kampungku Sayang, Kampungku Celaka Karya Denny JA ke 34 Pantas Mendapat Perhatian Khusus
Dalam dunia sastra Indonesia, nama Denny ja telah dikenal sebagai salah satu penulis ternama dan tokoh sastra yang menghadirkan karyakarya berbobot. Salah satu karya terbarunya yang berjudul "Kampungku Sayang, Kampungku Celaka" telah mencapai ke34 tahun peredaran dan pantas mendapat perhatian khusus dari masyarakat. Dalam Puisi Esai ini, Denny ja menggambarkan kehidupan kampung dengan segala keunikan dan keindahannya. Ia mengajak pembaca untuk melihat kampung bukan hanya sebagai tempat yang jauh dari kemajuan, tetapi juga sebagai sumber kearifan lokal yang perlu dilestarikan. Melalui karakterkarakter yang kuat dan alur cerita yang menarik, Denny JA berhasil menggambarkan dinamika kehidupan kampung yang sering dihadapkan dengan berbagai perubahan sosial, ekonomi, dan budaya. Ia menyoroti konflikkonflik yang terjadi dalam masyarakat kampung, seperti perubahan nilainilai tradisional, urbanisasi, dan modernisasi yang kadang mengancam keberlangsungan kampung itu sendiri. Satu hal yang membuat "Kampungku Sayang, Kampungku Celaka" menonjol adalah penggunaan bahasa yang kaya dan indah. Denny JA mampu memadukan bahasa Indonesia dengan bahasa daerah yang membuat ceritanya semakin hidup dan autentik. Ia juga menyelipkan pepatahpetitih khas kampung yang menggambarkan kearifan lokal yang tak ternilai harganya. Puisi Esai ini juga berhasil menarik perhatian pembaca karena menghadirkan masalahmasalah yang relevan dengan realitas sosial yang ada. Dengan lugas, Denny JA mengkritisi berbagai masalah sosial seperti kesenjangan ekonomi, konflik antar generasi, serta pentingnya menjaga lingkungan hidup. Ia mengajak pembaca untuk merenungkan implikasi dari tindakantindakan kita terhadap lingkungan sekitar. Tak hanya menghadirkan masalah, Denny JA juga memberikan solusi dalam ceritanya. Ia menggunakan narasi yang menginspirasi dan memotivasi pembaca untuk bertindak dan berperan aktif dalam menjaga kampung halaman. Denny JA memberikan pesan bahwa meskipun kampung bisa menghadapi tantangan, dengan kebersamaan dan semangat gotong royong, semua masalah bisa diatasi. Karya Denny JA ini juga mengajarkan kita untuk menghargai dan mencintai kampung halaman kita sendiri. Ia menunjukkan bahwa kebahagiaan sejati dapat ditemukan di tempat yang paling dekat dengan kita, yaitu kampung halaman. Melalui Puisi Esai ini, Denny JA ingin mengingatkan kita untuk tidak melupakan asalusul dan akar budaya kita sendiri. Mengingat Puisi Esai "Kampungku Sayang, Kampungku Celaka" telah mencapai usia ke34 tahun, ini merupakan bukti bahwa karya Denny JA memiliki daya tarik yang abadi. Ia mampu menyentuh hati pembaca dari berbagai generasi, dari yang muda hingga yang tua. Kekuatan cerita yang dibawakannya membuat Puisi Esai ini terus berkembang dan relevan di era yang terus berubah. Karya Denny JA ini juga telah mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari berbagai pihak. Banyak kritikus sastra mengapresiasi kecerdasan dan keahlian Denny JA dalam menghadirkan cerita yang kaya akan makna dan kehidupan. Bukan hanya itu, Puisi Esai ini juga telah menjadi sumber inspirasi bagi banyak penulis muda Indonesia untuk menggali potensi sastra lokal.
Cek Selengkapnya: Mengapa "Kampungku Sayang, Kampungku Celaka" Karya Denny JA ke 34 Pantas Mendapat Perhatian Khusus
0 notes
Text
Mengungkap Rahasia Denny JA ke 47 Angin Yang Menyusup ke Hati Karya yang Menyentuh Hati
Dalam dunia sastra Indonesia, nama Denny JA telah menjadi ikon yang dikenal luas. Denny JA, atau lebih dikenal sebagai Denny Januar Ali, adalah seorang sastrawan ternama yang telah melahirkan banyak karya yang menginspirasi dan menyentuh hati pembacanya. Salah satu karya terbarunya yang sangat menggugah perasaan adalah Puisi Esai berjudul "Angin Yang Menyusup ke Hati". Puisi Esai ini menceritakan perjalanan hidup seorang pria bernama Raka, yang terjebak dalam kehidupan yang monoton dan datar. Ia merasa terbenam dalam rutinitas yang membosankan, hingga suatu hari angin bertiup dan menyusup ke hatinya. Angin tersebut menjadi metafora dari perubahan yang mendalam dalam hidupnya. Dalam Puisi Esai ini, Denny ja mengajak pembaca untuk merenung tentang arti kehidupan dan pentingnya menghadapi perubahan dengan terbuka. Ia menggambarkan betapa angin bisa menjadi simbol dari kehidupan yang dinamis, yang selalu berubah dan memberikan kesempatan bagi kita untuk tumbuh dan berkembang. Dalam perjalanan hidupnya, Raka bertemu dengan berbagai karakter menarik yang memberikan pengaruh besar dalam hidupnya. Salah satu karakter yang paling menarik adalah seorang perempuan misterius bernama Maya. Maya adalah seorang seniman yang memiliki kepekaan dan kecerdasan yang luar biasa. Melalui interaksi mereka, Denny ja menggambarkan betapa pentingnya menemukan seseorang yang bisa menginspirasi kita dan membantu kita menemukan jati diri. Selain itu, Denny JA juga menghadirkan latar belakang kota Jakarta yang kaya akan budaya dan sejarah. Ia menggambarkan kehidupan seharihari di Jakarta dengan begitu detail, sehingga pembaca bisa merasakan atmosfernya. Denny JA merangkai kisah yang begitu indah dan menggugah, seolaholah membawa pembaca ikut mengalami perjalanan hidup Raka. Dalam "Angin Yang Menyusup ke Hati", Denny JA juga mengangkat tematema sosial yang relevan dengan situasi Indonesia saat ini. Ia membahas tentang perubahan dalam kehidupan masyarakat, urbanisasi, dan tantangan yang dihadapi oleh individu dalam menghadapi modernisasi yang cepat. Tulisan Denny JA dalam Puisi Esai ini begitu indah dan penuh dengan perumpamaan yang sarat makna. Ia menulis dengan gaya yang khas dan mengundang pembaca untuk terjebak dalam alur cerita yang menarik. Setiap kalimatnya dirangkai dengan begitu sempurna, seolaholah menjalin benang merah yang tak terpisahkan antara satu bab dengan bab berikutnya. "Angin Yang Menyusup ke Hati" adalah karya yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pesan moral yang dalam. Denny JA berhasil menggambarkan betapa pentingnya hidup dengan penuh semangat dan menghadapi perubahan dengan kepala tegak. Ia ingin mengajak pembaca untuk merenung tentang pentingnya menjalani hidup dengan penuh arti, dan mencari keindahan di sekitar kita. Sebagai pembaca, kita tidak bisa melupakan karya Denny JA yang begitu menginspirasi dan menyentuh hati. Melalui "Angin Yang Menyusup ke Hati", Denny JA mengingatkan kita bahwa hidup adalah perjalanan yang terus berubah, dan kita harus siap untuk menghadapinya dengan jiwa yang tegar dan semangat yang tinggi. Dalam kesimpulannya, "Angin Yang Menyusup ke Hati" adalah karya yang begitu mendalam dan menyentuh hati. Denny JA berhasil menggambarkan perjalanan hidup yang penuh warna dan mengajak pembaca untuk merenung tentang arti kehidupan. Karya ini tidak hanya akan menghibur pembaca, tetapi juga akan meninggalkan kesan mendalam dan memberikan inspirasi yang tak terlupakan.
Cek Selengkapnya: Mengungkap Rahasia Denny JA ke 47: "Angin Yang Menyusup ke Hati" Karya yang Menyentuh Hati
0 notes
Text
Analisis Mendalam tentang Puisi Esai Denny JA ke 34: "Kampungku Sayang, Kampungku Celaka"
Puisi Esai merupakan jendela dunia yang mengajak kita untuk melihat dan memahami berbagai realitas kehidupan. Salah satu Puisi Esai menarik yang patut dianalisis adalah Puisi Esai ke34 karya Denny JA yang berjudul "Kampungku Sayang, Kampungku Celaka". Puisi Esai ini menawarkan pandangan yang dalam dan menarik tentang kompleksitas kehidupan di kampungkampung di Indonesia. Dalam Puisi Esainya, Denny ja dengan cermat menyajikan analisis yang mendalam tentang kondisi sosial, politik, dan budaya yang terjadi di kampung. Ia menggambarkan dengan jelas bagaimana kehidupan di kampung tak hanya indah dan harmonis, tetapi juga memperlihatkan sisisisi yang membuatnya "celaka". Salah satu hal menarik yang dibahas dalam Puisi Esai ini adalah perubahan sosial di kampung. Denny ja menggambarkan dengan detail bagaimana kampungkampung di Indonesia mengalami pergeseran nilainilai tradisional mereka. Perubahan ekonomi, urbanisasi, dan arus informasi yang semakin pesat, semuanya berperan dalam mengubah dinamika sosial kampung. Puisi Esai ini memberikan pembaca pemahaman yang lebih baik tentang konflik dan dilema yang muncul akibat perubahan tersebut. Dalam Puisi Esainya, Denny JA juga melihat secara kritis kondisi politik di kampung. Ia mengulas bagaimana politik lokal dan nasional mempengaruhi kehidupan masyarakat di kampung. Denny JA mengajak pembaca untuk memahami dinamika politik yang terjadi di kampung, termasuk interaksi antara tokohtokoh politik dengan warga setempat. Melalui analisisnya, Denny JA menggambarkan bagaimana politik dapat menjadi alat untuk memajukan kampung, namun juga dapat memperburuk kondisinya jika digunakan untuk kepentingan yang salah. Selain itu, Denny JA juga menyoroti pentingnya budaya dalam kehidupan kampung. Ia menunjukkan betapa budaya lokal menjadi identitas yang kuat bagi masyarakat kampung. Namun, Puisi Esai ini juga menggambarkan bagaimana budaya tersebut dapat menjadi kendala dalam menghadapi perubahan dan modernisasi. Denny JA mengajak kita untuk merenungkan betapa pentingnya melestarikan budaya kampung, sambil tetap terbuka terhadap perubahan yang tidak dapat dihindari. Dalam analisis mendalamnya, Denny JA juga memaparkan solusi yang mungkin untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi oleh kampungkampung di Indonesia. Ia mengusulkan perlunya kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha untuk menciptakan pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif di kampung. Denny JA juga mendorong adanya peningkatan kesadaran akan pentingnya pendidikan dan keterampilan bagi masyarakat kampung agar dapat bersaing dalam era global yang semakin kompleks. Denny JA menulis dengan gaya yang lugas dan informatif sehingga pembaca akan mudah memahami analisisnya. Puisi Esai ini tidak hanya menawarkan pemahaman tentang kehidupan kampung di Indonesia, tetapi juga memberikan inspirasi dan wawasan baru bagi pembaca. Melalui analisis mendalamnya, Denny JA berhasil menggambarkan kehidupan kampung dengan segala keunikan, keindahan, dan tantangannya. Bagi pembaca yang tertarik dengan fenomena sosial, politik, dan budaya di kampungkampung di Indonesia, Puisi Esai ini sangat direkomendasikan. Puisi Esai ini mampu membantu pembaca memahami lebih dalam tentang kompleksitas kehidupan yang terjadi di kampung dan memperluas wawasan kita mengenai realitas sosial yang beragam di Indonesia. Dalam kesimpulannya, Puisi Esai "Kampungku Sayang, Kampungku Celaka" karya Denny JA adalah sebuah karya yang menarik dan bermakna.
Cek Selengkapnya: Analisis Mendalam tentang Puisi Esai Denny JA ke 34: "Kampungku Sayang, Kampungku Celaka"
0 notes
Text
Dalam Sorotan: Karya Terpilih Denny JA ke 34: Kampungku Sayang, Kampungku Celaka
Pada tanggal 12 November 2021 yang lalu, Denny JA, seorang tokoh penting dalam dunia sastra Indonesia, meluncurkan karyanya yang ke34 yang berjudul Kampungku Sayang, Kampungku Celaka. Dalam Puisi Esai ini, Denny JA menghadirkan sebuah cerita yang memukau pembaca dengan penokohan yang kuat dan alur cerita yang menegangkan. Kampungku Sayang, Kampungku Celaka mengambil latar di sebuah kampung bernama Desa Damai. Kampung ini terletak di pinggiran kota besar, di mana kehidupan masyarakatnya masih sangat kental dengan tradisi dan kearifan lokal. Namun di balik itu, tersembunyi konflik sosial yang kompleks. Cerita dimulai dengan memperkenalkan tokoh utama, seorang pemuda bernama Andi. Andi adalah seorang anak muda yang cerdas dan berbakat, tetapi hidupnya penuh dengan tantangan. Ia tumbuh dalam kemiskinan dan harus berjuang keras untuk menggapai mimpinya. Namun, kehidupan Andi tidak hanya dipenuhi dengan masalah ekonomi, tetapi juga dengan pertentangan antara kelompok masyarakat yang berbeda. Dalam Kampungku Sayang, Kampungku Celaka, Denny ja berhasil menggambarkan konflik sosial yang ada di Desa Damai dengan sangat detail. Ia menghadirkan berbagai karakter masyarakat yang beragam, mulai dari tokoh pemimpin lokal yang ambisius, hingga warga biasa yang berjuang untuk mempertahankan identitas budaya mereka. Seiring berjalannya cerita, Andi terlibat dalam perjuangan yang kompleks untuk menjaga keharmonisan di kampungnya. Ia menyadari bahwa untuk mencapai perubahan yang nyata, ia harus membantu seluruh masyarakat Desa Damai saling memahami dan bekerja sama. Melalui dialogdialog yang mendalam, Denny ja menggambarkan betapa pentingnya kesadaran dan kerjasama antarwarga dalam mengatasi masalah sosial yang terjadi di kampung mereka. Kampungku Sayang, Kampungku Celaka tidak hanya menyoroti konflik sosial, tetapi juga menyentuh berbagai isu penting lainnya. Denny JA dengan cerdas mengangkat isuisu seperti pengaruh urbanisasi terhadap kampungkampung tradisional, perubahan sosial yang terjadi akibat modernisasi, dan pentingnya pelestarian budaya lokal. Melalui narasi yang kaya dan penuh emosi, Denny JA mengajak pembaca merenung tentang arti pentingnya kampung dan identitas budaya dalam kehidupan modern. Ia mengingatkan kita bahwa meskipun dunia terus berubah, kearifan lokal dan kehidupan berdampingan masih memiliki tempat yang penting dalam masyarakat kita. Selain jalinan cerita yang kuat, penggunaan bahasa oleh Denny JA dalam Kampungku Sayang, Kampungku Celaka juga patut diacungi jempol. Gaya penulisan Denny JA yang khas dan berpadu dengan keindahan bahasa Indonesia membuat Puisi Esai ini begitu enak untuk dinikmati. Setiap kata dan kalimatnya terasa begitu hidup, seolaholah membawa kita langsung ke dalam suasana kampung yang digambarkan. Kampungku Sayang, Kampungku Celaka merupakan salah satu karya terbaik Denny JA yang layak mendapat perhatian. Puisi Esai ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga sebagai cerminan keadaan sosial yang ada di masyarakat kita. Denny JA berhasil menggambarkan konflik yang kompleks dan menyentuh isuisu yang relevan dalam kehidupan seharihari. Sebagai pembaca, kita akan diajak untuk merenung tentang nilainilai persatuan, kesadaran sosial, dan pentingnya melestarikan budaya lokal.
Cek Selengkapnya: Dalam Sorotan: Karya Terpilih Denny JA ke 34: Kampungku Sayang, Kampungku Celaka
0 notes
Text
Pembangunan & Keterkaitan Sosial, Ekonomi, Lingkungan dan Teknologi
Makna Pembangunan
Makna pembangan seiring waktu memiliki arti yang berda. Istilah pembangunan dalam artian saat ini berasal dari pemikiran pembangunan modern era pasca perang dunia. Kurt Martin (1991) memandang bahwa para ahli ekonomi politik klasik mulai dari David Ricardo hingga Karl Max merupakan pemikir pembangunan karena menangani permasalahan pembangunan ekonomi yang serupa. Selama perang dingin terjadi persaingan dua strategi pembangunan antara kapitalisme dan komunisme. Dalam konteks umum, pembangunan adalah mengejar ketertinggalan industri maju. Cowen dan Shenton menemukan makna lain dari pembangunan. Pada abad ke-19 pembangunan menurut mereka mengacu kepada perbaikan akibat kemajuan yang terjadi. Hal ini melibatkan beragam pertanyaan seperti populasi (teori Malthus), pengangguran dan pertanyaan sosial (Karl Max).
Sejalan dengan itu, pemikiran pembangunan pada abad ke-20 di eropa merupakan reaksi atas kegagalan kebijakan dimana industrialisasi membuat orang-orang kehilangan pekerjaan dan hubungan sosial menjadi terkikis. Pembangunan ekonomi modern pendahulu adalah ekonomi colonial di Eropa dan koloninya. Singkatnya, pada awalnya perdagangan oleh perusahaan yang disewa, diikuti dengan perkebunan dan pertambangan. Pada tahap selanjutnya, kolonialisme membentuk suatu badan hukum untuk mengelola perekonomian yang tidak hanya menguntungnya penjajah tetapi juga penduduk lokal. Keunggulan komparatif koloni adalah menjual bahan mentah, sehingga industrialisasi bukan bagian dari ekonomi kolonial.
Dalam pemikiran pembangunan modern, inti dari pembangunan adalah pertumbuhan ekonomi seperti teori pertumbuhan dan big push teori. Seiring berjalannya waktu mekanisasi dan industrialisasi menjadi bagian dari ini, pembangunan adalah yang digerakkan oleh negara. Ketika pemikiran pembangunan diperluas mencakup modernisasi, maka pertumbuhan ekonomi dikombinasikan dengan modernisasi politik yakni pembangunan negara, sedangkan modernisasi sosial yakni menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan orientasi pencapaian. Dalam teori ketergantungan, Inti dari pembangunan adalah pertumbuhan ekonomi atau akumulasi modal. Pembangunan disebutkan sebagai ketertinggalan, sebab terjadi ketimpangan dan kebergantungan dari negara bekas koloni terhadap bangsa barat.
Pemikiran pembangunan alternatif mulai memperkenalkan pemahaman baru mengenai pembangunan yang berfokus pada pengembangan sosial dan komunitas (Friedman 1992). Pembangunan manusia pada pertengahan tahun 1980 mengantarkan pada pemahaman mengenai pembangunan kapasitas mengikuti Amartya Sen yang juga mengenai kapasitas dan hak. Dalam laporan pembangunan manusia oleh UNDP, definisi utama pembangunan adalah the enlargement of people’s choices. Dapat disimpulkan bahwa pembangunan adalah perubahan yang digerakkan oleh masyarakat.
Perspektif yang berbeda mengenai pembangunan muncul dalam waktu bersamaan. Neoliberalisme sebagai wujud baru ekonomi neoklasik menghilangkan dasar dari ekonomi pembangunan. Paham ini mengandalkan mekanisme pasar, dimana peran negara dibatasi. Adanya campur tangan pemerintah akan mendistorsi pasar, sehingga menjadi tidak efisien. Tujuan untuk pertumbuhan ekonomi dicapai dengan deregulasi, liberalisasi, privatisasi untuk mengurangi intervensi pemerintah. Neoliberalisme mengambil alih peran negara dan diberikan kepada mekanisme pasar. Pemikiran pasca-pembangunan pun mengedepankan anti pembangunan. Negara dituduh sebagai otoriter, tujuan pertumbuhan ekonomi pun disangkal dan hasilnya menjadi kegagalan atau bencana bagi mayoritas masyarakat. Perbedaan makna pembangunan ini berkaitan dengan perubahan hubungan antara kekuasaan hegemoni yang menjadi dari bagian pandangan dalam cemin kolektif.
Keterkaitan sosial, ekonomi, lingkungan & teknologi dalam pembangunan
Dimensi sosial dalam pembangunan didiskusikan dengan kriteria yang fokus pada hal-hal materialistik. Hal inilah yang menciptakan asumsi bahwa pembangunan hanya menitikberatkan pada dimensi ekonomi dan mengesampingkan dimensi lainnya seperti dimensi sosial dan lingkungan. Adapun definisi dari developed & undeveloped yang ada saat ini sangat terbatas pada kondisi ekonomi tertentu dan tidak dapat menjelaskan dinamika dari masyarakat, keinginan atas kemajuan dari populasi, tidak hanya dalam konteks materialistik, sekaligus juga pengalaman dari pengecualian sosial dari negara atau daerah yang belum maju (Willis, 2011).
Pertumbuhan ekonomi dengan model Rostow menjelaskan adanya transformasi sosial. Hal tersebut berawal dari pemikiran Herbert Spencer yang mengadaptasi teori Evolusi dari Charles Darwin dalam menjelaskan pergeseran pola organisasi sosial sebagai justifikasi atas dominasi kelompok yang kuat terhadap kelompok yang lemah atau kurang beruntung (Willis, 2011). Sedangkan Emile Durkheim mengangkat gagasan control kelompok sosial untuk mempertahankan keseimbangan. Masyarakat modern menjadi lebih kompleks sehingga individualism muncul disebabkan partisipasinya dalam kegiatan ekonomi. Gagasan tersebut kemudian dikembangkan oleh Talcott Parsons yang mengidentifikasi pengaruh eksternal masyarakat seperti teknologi dan kebudayaan serta mengangkat perbedaanstatus masyarakat tradisional dengan masyarakat modern.
Max Weber yang menganalisa fenomena keterkaitan antara kelompok Calvinis Protestantisme dengan pertumbuhan industri di Jerman pada abad ke-19, dimana individu dengan etika kerja dan penundaan terhadap penghargaan atau keuntungan pribadi akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Hal ini menunjukkan bahwa berdasarkan gagasan-gagasan tersebut, dimensi kemajuan sosial masih melekat kepada aktivitas ekonomi atau indikator materialistic lainnya. Banyaknya kritik bahwa pembangunan terlalu berorientasi pada ekonomi kemudian menyebabkan kemunculan pemikiran mengenai pembangunan yang diperkaya aspek-aspek sosial & kultural seperti mengaitkan dengan unsur keagamaan, gender, usia, serta budaya. Namun, inti pembahasan mengenai perspektif sosial dan kultural pada pembangunan maupun indikatornya masih bersifat materialis, sehingga menciptakan nuansa ekonomi dan pembangunan seolah diitekankan pada ekonomi, bukan sosial.
Pertimbangan dimensi lingkungan dan teknologi dalam pembangunan dimunculkan setelah banyaknya terjadi kerusakan lingkungan akibat penggunaan teknologi modern untuk memaksimalkan sumber daya yang langka. Jauh sebelum itu, pada saat terjadinya revolusi industri di Inggris, telah mengakibatkan terjadinya arus urbanisasi yang cepat sehingga berdampak kepada lingkungan dan kesehatan penduduk urban. Fredrich Engels melalui bukunya yang berjudul The Condition of The Working Class in England pada tahun 1840an menggambarkan kepadatan penduduk di perkotaan, kemiskinan dan proses industri yang tidak teratur, berdampak kepada lingkungan.
Modernisasi di sektor pertanian pada era revolusi hijau (1950-1960an) memperlihatkan dampak pengrusakan lingkungan. Modernisasi yang dilakukan dengan menanam tanaman pangan seperti jagung, gandum, beras dan barley di negara bagian selatan telah berdampak kepada pengurangan keanekaragaman hayati, meningkatkan kebutuhan air serta polusi yang diakibatkan oleh penggunaan zat kimia (Barrow, 1995: Willis, 2011). Terjadinya revolusi hijau ini tidak terlepas dari upaya untuk melepaskan diri dari “jebakan” Malthus mengenai batasan dalam penyediaan pangan ditengah peningkatan jumlah penduduk. Sehingga, berbagai negara terdorong untuk menggenjot produksi pertaniannya dan membuat mereka menjadi eksportir pangan. Banyaknya gerakan kampanye lingkungan pada tahu 1960an menjadi tonggak awal isu lingkungan mendapat perhatian.
Pada tahun 1983, lembaga internasional United Nation membuat organisasi semisal The World Commission on Environment and Development (WCED). Tujuan dari WCED ini untuk mengidentifikasi kerusakan lingkungan yang terjadi dan tantangan pembangunan dengan berbagai permsalahannya. Pada tahun 1987, WCED mempublikasikan temuannya dalam laporan yang berjudul “Our Common Future”. Dalam temuannya tersebut, dijabarkan mengenai tantangan lingkungan yang dihadapi dunia, meneliti bagaimana kerusakan lingkungan akan menghambat pertumbuhan ekonomi serta kemiskinan dan kerugian lainnya akibat pengrusakkan lingkungan. Laporan tersebut menekankan pentingnya pembangunan berkelanjutan sebagai tujuan bersama masyarakat global. Hingga pada akhirnya, pembangunan berkelanjutan ini dituangkan kedalam agenda Millenium Development Goals (MDGs) yang kini berganti menjadi Sustainable Development Goals (SDGs). Agenda SDGs disusun tidak hanya berfokus pada upaya pemenuhan masa kini, akan tetapi untuk masa yang akan datang. SDGs ditujukkan untuk memastikan semua manusia dapat menikmati kehidupan yang sejahtera dan kemajuan ekonomi, sosial dan teknologi yang selaras dengan lingkungan.
Sumber :
Willis, Katie. 2011. Theories and Practices of Development. Routledge
Desai, Vandana. Robert Potter. 2014. The Companion to Development Studies. Routledge
Pieterse, Jan Nederveen. 2010. Development Theory. Sage Publication Ltd
Sachs, Wolfgang. 2019. The Development Dictionary. Zed Books
9 notes
·
View notes
Text
#jogJakarta ; Wabah Rayap Kebodohan
Selamat malam waktu Indonesia bagian Yogyakarta.
Kata orang, Yogyakarta adalah kota yang nyaman. Kota budaya dan pendidikan dimana banyak orang yang merelakan para sosok terkasihnya merantau dan mengenyam pendidikan di kota ini. Tempat dimana kearifan lokal masih bisa hidup di tengah-tengah terpaan pembangunan yang kian menjadi. Sebuah komunitas sosial yang mampu menahan perkembangan zaman sehingga lajunya menjadi tidak semasif di Ibukota Republik ini. Suatu wilayah, yang bagi kebanyakan kaum urban mengatakan bahwa waktu tidaklah berdetak di kota ini. Sedangkan bagi saya, Yogyakarta adalah sebuah tempat yang saya sebut sebagai, rumah.
Rumah yang begitu saya banggakan dan saya cintai. Tempat dimana saya bisa beradu pikiran tanpa mendapatkan labelisasi tertentu, serta wadah yang pas bagi saya untuk menumpahkan ide tanpa perlu khawatir tersandung kasus persekusi. Rumah yang begitu nyaman untuk menghabiskan masa tua tanpa perlu terusik dengan polarisasi politik praktis. Dan juga sebagai tempat yang tepat untuk melepas sanak-saudara serta keluarga untuk menuntut ilmu tanpa perlu merasa cemas akan keselamatan jiwa, dan psikologis, mereka.
Namun itu dulu.
Dulu ketika kota ini masih layak di labeli sebagai kota pendidikan. Saat kota ini masih disebut sebagai kota budaya. Saat kota ini masih terasa begitu njawani.
Euforia akan otonomi daerah pasca era orde baru membawa angin segar bagi kaum reformis. Harapan akan adanya kesetaraan dan kebebasan di berbagai aspek dalam kehidupan bernegara di dalam kerangka sebuah negara kesatuan. Hanya saja, mungkin, kebanyakan dari kita banyak yang alpa dalam menyadari kata bagaimana dan mengapa ketika sibuk mengejar apa. Sehingga dalam implementasinya menjadi sedikit tidak karuan.
Namun begitu, waktu tetap berputar dan zaman tetap berjalan. Kota ini pun tidak lepas dari gilasan perkembangan yang ramai di gaungkan atas nama modernisasi. Yang kembali menjadi pertanyaan, mengapa dan bagaimana sikap Yogyakarta terhadap hal ini?
Dua dekade berlalu, Yogyakarta kini lantang mengatakan bahwa dirinya tidak sepintar dulu. Kota ini tidak searif dulu. Tidak, saya tidak sedang berbicara mengenai merebaknya tagar #JogjaOraDiDol dan gaung anti liberalismenya. Karena memang saya sudah pernah membahasnya di dalam seri #jogJakarta ; Renaissance. Kali ini saya berbicara mengenai sebuah kisah kegagalan kota ini dalam mempertahankan, tidak hanya status, namun juga masyarakatnya sebagai sebuah komunitas yang arif dan berpendidikan hingga berujung pada terjadinya tindakan persekusi di depan pintu gerbang kota. Yang mana notabene merupakan daerah ekonomi khusus berlabel internasional yang pengawasannya berada dibawah otoritas nasional. Saya juga menyuarakan tentang sebuah ironi atas terbentuknya sekat-sekat sosial dalam kehidupan bermasyarakat di Yogyakarta. Sebuah dampak dari penerapan politik praktis yang menimbulkan efek gelembung di kota yang dulu di gaungkan sebagai Indonesia Kecil. Lucunya adalah pokok permasalahan itu sendiri justru terjadi di Ibukota Republik yang terpaut lebih dari 300 kilometer di barat kota ini.
Lalu, apa yang sebenarnya terjadi?
Perubahan yang begitu signifikan di alami oleh Yogyakarta dalam, setidaknya, dua dasawarsa terakhir. Pertumbuhan penduduk dan gelombang urbanisasi yang begitu masif, mau tidak mau, harus diakui sebagai poin penting yang berperan dalam bergesernya nilai-nilai sosial kota. Sebagai tempat berkumpulnya beragam suku dan etnis, Yogyakarta dinilai mampu menjadi lokasi yang tepat sebagai wadah berpusarnya nilai-nilai keberagaman. Yang, idealnya, juga mampu mempertahankan identitasnya sebagai Kerajaan Jawa terakhir yang memiliki legitimasi yuridis.
Namun kenyataan selalu saja bertolak belakang dengan kenyataan. Fakta bahwa kebudayaan Jawa sebagai identitas yang mulai terus-menerus tergerus dan dipaksa berasimilasi dengan nilai-nilai baru atas nama demokrasi. Diperparah dengan idelogi-ideologi intoleran berbau keyakinan yang dibiarkan berkembang bebas. Semua ini bagaikan mengamini adanya efek bola salju yang berkembang di kota ini. Dengan mengutip kalimat seorang kawan, "Begitu masif dan sistimatis." .
Yang kedua, semakin maraknya tindak kriminal di berbagai sudut kota. Atau setidak-tidaknya yang mampu tercium oleh media massa. Membuat Yogyakarta semakin shahih dalam kehilangan identitasnya sebagai kota yang arif. Di mulai dari merebaknya kartel narkoba hingga tindakan persekusi oleh segelintir kelompok arogan yang mengamini tindak humiliasi untuk menelanjangi seorang supir di muka umum.
Saya masih ingat saat 15 tahun lalu di saat saya lupa dan meninggalkan sepeda saya di lapangan sebuah komplek perumahan dan masih dapat menemukannya ketika saya mencarinya kembali di malam harinya. Seandainya saya mengulanginya lagi hari ini, mungkin saya hanya akan mendapatkan sepucuk kertas bertuliskan terima kasih. Entahlah.
Terlepas dari semua itu, kembali saya ingin mengajak kita semua untuk bertanya, mengapa hal ini bisa terjadi? Begitu nyata ditengah-tengah sebuah masyarakat sosial yang notabene memiliki intelektualitas sedikit lebih baik ketimbang kota-kota lain di Republik ini. Tepat dibawah hidung para tokoh yang dengan lantangnya menggaungkan betapa cerdasnya masyarakat kota ini. Kalau memang begitu adanya, masihkan layak kota ini di sebut sebagai kota pendidikan? Atau sudahkah bisa saya dengan lantang menyebut bahwa kerangka kokoh pendidikan di Yogyakarta ini sudah rapuh dimakan rayap?
Lebih dari itu, bagaimana sikap Yogyakarta menanggapi pergeseran kerangka sosial yang terjadi di dalam tubuhnya? Bagi saya, sebuah pemerataan dalam bidang pendidikan tentu akan menjadi bentuk investasi jangka panjang yang sangat berharga. Sehingga kaum-kaum yang layak disebut sebagai intelek tersebut tidak terkonsentrasi di beberapa wilayah khusus.
Tapi kembali ke, bagaimana? Ketika pemerataan infrastruktur dan fasilitas umum pun masih dalam proses menuju ke sana. Lebih jauh lagi, bagaimana caranya melakukan pemerataan jika pembangunan pun masih ditolak sebagian luas masyarakat yang menggemakan diri sebagai kaum marjinal? Bukankah segala sesuatunya tidaklah begitu saja terjatuh dari langit? Butuh proses jangka panjang yang bertele-tele dan, tentunya, dana yang tidak sedikit. Lalu permasalahan yang tidak kalah dilematis muncul ketika muncul segelintir kelompok arogan yang merasa memiliki hak untuk menghakimi sesamanya atas nama anti liberalisme dan anti neo-komunisme. Celakanya masyarakat Yogyakarta merupakan sebuah endapan yang tersusun dari berbagai segmen dimana tidak semuanya memiliki budaya nrimo yang begitu lekat dengan Orang Jawa. Saya rasa, mungkin, di sanalah letak kharisma Yogyakarta sehingga semua lapisan masyarakat merasa memiliki sejengkal dari kota ini sehingga tidak ada istilah menjadi tamu disini. Meskipun saya hampir yakin bahwa tidak ada setengah dari mereka yang berkontribusi dalam laporan perpajakan pemerintah daerah istimewa ini.
Begitulah secuil uraian akan dilema dan ironi yang sedang di alami oleh rumah saya tercinta. Nampak begitu pelik dan memusingkan. Yah, mungkin inilah akibatnya jika seorang kawula mencoba berpikir sebagai Gusti.
1 note
·
View note
Text
Gigin Mardiansyah, Penggagas Wisata Edukasi Kampung Horta: Bisnis Jasa Berbonus Masyarakat Desa Berdaya - Republika Online #tanaman #hydroponik
Gigin Mardiansyah, Penggagas Wisata Edukasi Kampung Horta: Bisnis Jasa Berbonus Masyarakat Desa Berdaya Republika Online
Menjaga tradisi dan kearifan budaya lokal kerap mendapat tantangan berat ketika dihadapkan dengan arus modernisasi dan urbanisasi yang makin ganas.
source https://araza-hydrofarm.blogspot.com/#9c32b34326b0ebdfda2d2189b7add825
0 notes
Text
Culture Shock dan Politik Agraria dalam Kisah Asmara Surti Tejo
Suara serak-serak becek Krisyanto dalam rekaman lagu Surti Tejo masih terus berputar di kepala saya. Lagu kontroversial itu kali pertama saya nikmati sebelum mendapati akil baligh. Lamat-lamat terdengar asing diksi seperti ”kontrasepsi”, “konak”, dan tentu saja “fuck you”.
Setelah beranjak gede, saya mulai mengerti makna lagu tersebut. Urbanisasi yang pada masa itu sedang gencar menjadi tema khusus lagu ini. Unsur intrinsik yang secara eksplisit terdapat di dalam lirik lagu, makin lengkap dengan adanya alur, latar, tokoh, dan konflik yang terjadi antara mereka.
Alkisah, Tejo adalah pemuda desa yang bertekad mengubah nasib. Ia adalah satu dari sekian banyak manusia yang migrasi ke kota. Hal tersebut dapat diketahui dari lirik “tiga tahun berpisah nyari dana di kota”.
Setelah tiga tahun penuh perjuangan, akhirnya Tejo mudik ke kampung halaman dan bertemu sang kekasih bernama Surti. Pada lagu ini status Surti cukup terpandang yakni anak dari Kepala Desa. Sungguh beruntung pemuda bernama Tejo ini.
Tidak jelas apa dasar Aziz MS menciptakan tokoh imajiner bernama Surti yang merupakan anak kepala desa. Namun biarlah tafsir bebas serta imajinasi liar saya menggerayangi jenis lagu ballad ini.
Hubungan Cinta Surti Tejo
Berkat lagu ini kita tahu bahwa cinta monyet mampu bertahan lama. Buktinya Surti dan Tejo yang menjalin asmara sejak lulus SD sanggup bertahan di tengah perjalanan cinta yang berliku. Bagaimana tidak? Wong mereka sempat LDR-an selama tiga tahun. Mental kedua pasangan tentu sudah teruji mengingat zaman dahulu belum ada smartphone. Ealah jangankan untuk video call, surat-menyurat saja masih susah. Surti tentu tak mampu kirim stiker cium, peluk, ndusel-ndusel, wong cari perangko saja menempuh jarak lima kilo dari rumah.
Saya mengira, Tejo ini meski kampungan, dekil, dan lugu tapi ya tipikal lelaki visioner. Ia sadar hubungan cinta ini akan bermuara ke jenjang perkawinan suatu hari nanti. Apalagi Surti anak Pak Kades yang sudah tentu persiapannya lebih dari sekadar mental. Status sosial sang kekasih yang lebih tinggi, membuat ia mantap tinggalkan desa.
Keputusan untuk beradu nasib ke kota jadi pilihan yang tidak bisa tidak mesti ia hadapi. Di desa, lapangan kerja sungguh terbatas. Jika bukan tuan tanah, tukang ijon, tengkulak, ataupun kapitalis birokrat, tentu akan kesulitan mendulang rupiah. Lain halnya dengan di kota. Upah minimum yang lebih besar dari kegiatan cangkul-mencangkul di sawah tentu jadi daya tarik tersendiri.
Tejo Mengalami Culture Shock
Pada lagu ini, Jamrud tak mengisahkan jenis pekerjaan apa yang digeluti pemuda bernama Tejo. Hal tersebut penting diketahui sebab konflik yang terjadi antara Surti dengan Tejo berhubungan dengan apa yang ia hadapi/kerjakan selama berada di kota. Seolah hal ini menjadi stigma bahwa laku tindak perkotaan memang se-buas itu.
Garis waktu kisah ini pun dapat dibagi menjadi dua periode. Pertama, sebelum Tejo mengenal kehidupan kota. Kedua, tentu setelah jejaka ini mengenal bagaimana kehidupan yang terjadi di perkotaan.
Dari lirik lagu, kita tahu bukan cuma penampilan fisik Tejo saja yang berubah. Pemikiran serta gaya bicara Tejo juga mengalami perubahan. Adapun gaya Tejo yang semula dekil, kini menjadi funky. Jika dahulu Tejo adalah seorang pemuda lugu, kini Tejo menjadi sosok yang gaul. Tak ketinggalan, ia ikut membawa logat anak kota dan perbendaharaan kata slang mereka.
Tejo sudah bertransformasi secara sosial-budaya. Bro, sis, saya kasih tahu ya, seorang antropolog di Kanada ada yang bernama Kalervo Oberg. Blio ini memperkenalkan adanya fase bagaimana anak cucu Adam dapat terjangkit kejutan budaya atau bahasa kerennya culture shock.
Pertama, fase bulan madu (honeymoon phase). Dalam fase ini, si Tejo merasa waw banget sama apapun yang ada di kota. Gemerlap lampu jalan, kendaraan bermotor, cara berpakaian, arsitektur bangunan yang tidak ada di kampung halaman, mungkin akan langsung disukai oleh Tejo.
Kedua, fase pembelajaran (negotiation phase). Adapun fase ini, Tejo dianggap mulai melakukan tawar menawar antara kebudayaan lama dengan kebudayaan baru. Setelah beberapa waktu, perbedaan antara budaya lama dan baru menjadi jelas dan menimbulkan kegelisahan. Perubahan terpenting dalam periode ini adalah komunikasi. Hambatan bahasa bisa menjadi hambatan utama dalam menciptakan hubungan baru. Nah sehingga menjadi masuk akal kenapa pada rekaman lagu Surti Tejo, ada backing vocal yang ngomong “ember”. Mengganggu? Bagi saya tidak. Justru suara itu krusial, sebab makin menegaskan Tejo telah terserang kebudayaan kota.
Ketiga, fase penyelarasan (adjustment phase). Tejo mungkin mengalami homesick seperti rindu masakan simbok, kangen dipeluk Surti, atau sekadar pengen tidur-tiduran di pos ronda. Namun hal itu hanya pada awalnya, karena pada akhirnya Tejo mulai terbiasa dengan kehidupan kota.
Surti Menolak, Desa Menolak
Yang menarik dari lagu ini, mengapa dua sejoli (Surti dan Tejo) harus bertukar tangkap dengan rindu di pematang sawah? Bukankah lebih aman dan nyaman mereka melakukannya di rumah?
Berdasarkan imajinasi saya, ada agenda yang lebih besar dibalik mudiknya si Tejo.
Seperti yang telah saya singgung sebelumnya, bahwa dampak modernisasi perkotaan tak hanya mengubah penampilan luar Tejo, namun juga pemikirannya. Siapa dapat mengetahui maksud kunjungan Tejo ke sawah? Tidak mungkin jika pertemuan itu hanya untuk pelampiasan libido.
Bagaimana jika Tejo sengaja mengajak Surti ke pematang sawah bersamaan dengan proposal pembangunan? Wallahualam.
Sebagai pendengar kritis, kita patut waspada. Sudah banyak contoh kasus yang memperlihatkan keserakahan kaum pemodal. Ibu bumi pun terpaksa dirampas harkat dan martabatnya demi memuaskan hawa nafsu pembangunan. Hal ini yang nyaris menimpa Surti. Beruntung dia menolak dan melawan. Ada makna tersirat apabila Tejo berhasil menggagahi Surti di pematang sawah, maka ia juga berhasil menggagahi lahan pertanian.
Persetan dengan cinta. Semua ini adalah konspirasi demi kelancaran proyek Tejo. Dari sini terjawab sudah mengapa Jamrud menciptakan tokoh Surti sebagai anak bapak Kades. Tejo tahu betul jika Surti setuju dengan proyek tersebut, maka akan lebih mudah bicara dengan tokoh masyarakat sekaliber Pak Kades yang notabene bapaknya Surti.
Dalam lagu tersebut kita tahu akhirnya Tejo gagal. Penolakan Surti merupakan wujud penolakan para penduduk desa sekaligus pernyataan tegas bahwa alam menolak tuk digagahi.
Tentu interior psikologi Surti mengalami keguncangan yang hebat. Bahkan lirik “Surti menangis, kecewa, arjuna berubah” teramat dangkal jika dianggap sebagai representasi psikis korban. Aksi heroik Surti berujung pada kekesalan Tejo yang akhirnya mengumpat ke arah Surti.
Dilihat dari sisi manapun, yang semestinya diumpat itu ya kamu, Jo!
0 notes
Text
Masyarakat Modern dan Kemunculan Gangguan-Gangguan Psikis
-think-
Banyak gangguan psikis muncul, karena anak sejak usia yang amat muda mendapatkan perlakuan yang tidak patut dalam situasi keluarganya. Pada hakikatnya, bukan maksud orang tua untuk dengan sengaja menyajikan lingkungan buruk itu. Namun kondisi ekonomis, kultural, atau sosial lain memaksa rumah tangga menjadi berantakan, para anggota keluarga tercerai berai, dan menjadi asusila, misalnya, pola kriminal dan tidak susial dari salah seorang anggota keluarga secara langsung atau tidak langsung mencetak pola yang sama pada anak-anak. Juga teman-teman sebaya dengan tingkah laku berandalan, dan perilaku tetangga-tetangga yang kurang bertanggung jawab, semua itu memberikan banyak iritasi pada pribadi anak, yang pasti akan mengganggu perkembangan jiwanya. Yang jelas adalah gangguan-gangguan itu hampir tidak pernah disebabkan oleh satu sebab saja; akan tetapi disebabkan oleh satu kompleks faktor penyebab. Yaitu:
Faktor organis atau somatis; misalnya terdapat keruasakan pada otak dan proses dementia.
Faktor-faktor psikis dan struktur kepribadiannya; misalnya reaksi neurotis dan reaksi-psikotis pribadi yang terbelah, pribadi psikopatis, dan lain-lain. Kecemasan, kesedihan, kesakitan hati, depresi, dan rendah diri bisa menyebabkan orang sakit secara psikis, mengakibatkan ketidakseimbangan mental dan desintegrasi kepribadiannya. Maka struktur kepribadian, dan pemasakan pengalaman-pengalaman dengan cara yang keliru bisa membuat orang terganggu juwanya. Terutama sekali apabila beban psikis ternyata jauh lebih berat dan melampaui kesanggupan memikul beban tersebut.
Faktor lingkungan atau sosial, faktor-faktor milieu, pergaulan masyarakat luas. Usaha pembangunan, modernisasi, arus urbanisasi, mekanisasi, dan industrialisasi menyebabkan masayarakat modern menjadi sangat kompleks. Sehingga usaha penyesuaian diri terhadap perubahan-perubahan sosial yang serba cepat dan arus modernisasi menjadi amat sulit. Maka banyak orang memgalami ketakutan, kecemasan, kebingungan, frustasi, konflik batin dan konflik terbuka dengan orang lain, serta menderita macam-macam gangguan psikis.
Semoga dengan mengetahui faktor-faktor ini, meskipun dijelaskan dengan sederhana, tapi somoga bisa menjadi bekal bagi kita untuk mempersiapkan individu-individu yang sehat di kemudian hari.
Daftar pustaka: Kartini Kartono, Patologi Sosial, Bandung, 1981.
0 notes
Text
Mengapa Kampungku Sayang, Kampungku Celaka oleh Denny JA ke 34 Patut Dibaca
Dalam dunia sastra Indonesia, penulis Denny ja telah dikenal sebagai salah satu penulis yang produktif dan karyanya menarik perhatian banyak pembaca. Salah satu karya terbarunya, "Kampungku Sayang, Kampungku Celaka," merupakan sebuah kumpulan cerita pendek yang patut dibaca. Karya ini menawarkan pandangan unik tentang kampung dan mengajak pembaca melihat lebih dalam ke dalam kehidupan masyarakat kampung Indonesia. Dalam Puisi Esai ini, Denny ja berhasil menggambarkan kehidupan seharihari di kampung dengan sangat akurat. Ia mampu menangkap nuansa dan karakteristik yang khas dari kehidupan kampung, dengan segala keindahannya dan juga kelemahannya. Lewat ceritacerita pendek yang ia tulis, Denny JA berhasil menghadirkan suasana yang kuat dan menggugah perasaan pembaca. Salah satu daya tarik utama dari "Kampungku Sayang, Kampungku Celaka" adalah karakterkarakter yang hidup dan memikat. Dalam ceritaceritanya, Denny JA menghadirkan tokohtokoh yang beragam, mulai dari anakanak yang penuh keceriaan, tetangga yang saling membantu, hingga konflikkonflik yang muncul di tengah masyarakat kampung. Setiap tokoh memiliki cerita dan perjuangannya sendiri, yang tentunya membuat pembaca merasa terhubung dan terlibat emosional dengan mereka. Selain itu, "Kampungku Sayang, Kampungku Celaka" juga menawarkan sudut pandang yang berbeda mengenai kampung. Dalam Puisi Esai ini, Denny JA berhasil menggambarkan kampung sebagai tempat yang penuh dengan kehidupan dan kehangatan. Ia mengajak pembaca melihat keindahan alam, kegiatan seharihari masyarakat, serta kebersamaan yang unik di dalam kampung. Namun, di balik itu semua, Denny JA juga menghadirkan sisi gelap dan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat kampung, seperti kemiskinan, konflik sosial, dan perubahan sosial yang terjadi di tengah perkembangan zaman. Dalam "Kampungku Sayang, Kampungku Celaka," Denny JA juga mengeksplorasi berbagai tema yang relevan dengan kondisi masyarakat kampung Indonesia. Ia membahas isuisu seperti urbanisasi, pendidikan, dan kemiskinan dengan sudut pandang yang tajam dan kritis. Karya ini menjadi cermin bagi pembaca untuk merenungkan dan memahami kompleksitas kehidupan di kampung, serta mencari solusi atas berbagai masalah yang dihadapi. Puisi Esai ini juga memaparkan kekayaan budaya dan tradisi kampung secara mendalam. Denny JA berhasil menunjukkan betapa pentingnya melestarikan budaya dan nilainilai tradisional di tengah era modernisasi. Ia mengajak pembaca untuk menghargai dan memperkuat identitas kampung serta menjaga warisan leluhur agar tidak terlupakan. Dengan semua keunggulan yang dimiliki oleh "Kampungku Sayang, Kampungku Celaka," tidak mengherankan jika Puisi Esai ini menjadi karya yang patut dibaca. Denny JA berhasil menciptakan kumpulan cerita pendek yang memesona dan mengaduk emosi pembaca. Melalui ceritaceritanya, ia mengajak kita untuk melihat kampung dengan sudut pandang yang baru, serta merenungkan berbagai isu yang terkait dengan kehidupan kampung di Indonesia. Jadi, bagi Anda yang tertarik dengan sastra Indonesia dan ingin mendapatkan pandangan yang segar tentang kehidupan di kampung, "Kampungku Sayang, Kampungku Celaka" oleh Denny JA ke 34 adalah pilihan yang tepat.
Cek Selengkapnya: Mengapa "Kampungku Sayang, Kampungku Celaka" oleh Denny JA ke 34 Patut Dibaca
0 notes