#terbit buku
Explore tagged Tumblr posts
Text
Tiap-tiap dari manusia adalah novelis dari buku terbitan tentang dirinya sendiri.
3 notes
·
View notes
Text
Buku Tentang Menulis
Saya selalu menahan diri untuk menulis buku tentang menulis. Entahlah. Merasa belum pantas.
Lalu akhir Mei kemarin, ketika berada di Makassar untuk memenuhi undangan Makassar International Writers Festival, saya merenung lama sekali.
Rupanya, sudah lebih dari 10 tahun saya menjadi penulis ... Belasan buku telah terbit dan beberapa di antaranya cukup beruntung untuk dikenal luas dan terus dicetak ulang ... Dan saya, berada di sini, berbicara di salah satu festival sastra paling bergengsi di Indonesia ...
Dengan segala dinamika dan jatuh-bangunnya, saya merasa sangat bersyukur bisa sampai di titik ini. Bisa terus berkarya dan mencukupi kebutuhan hidup dari karya tersebut, rasanya mengharukan.
Maka izinkan saya merayakan perjalanan panjang ini. Menuangkan ilmu & pengalaman dari 10 tahun menulis ke dalam sebuah buku.
Buku ini berisi panduan praktis untuk menulis buku, khususnya novel. Ditulis dengan penjelasan sederhana, dilengkapi berbagai contoh dan template.
Buku bisa diunduh di sini.
Selamat membaca, semoga bermanfaat. :)
48 notes
·
View notes
Text
Penolakan Kesekian
Hari ini salah satu naskahku ditolak penerbit. Mereka menyertakan alasan, naskahnya terlalu puitis untuk nonfiksi dan pula bukan fiksi. Naskah ini adalah naskah pertama yang kuselesaikan, berisi banyak tulisan afirmasi sebagaimana aku menulis jurnal di awal-awal aku menulis di tumblr.
Isinya itu nyaris semuanya katarsisku di masa itu, yang setelah kufilter cukup layak untuk dibagi. Judul naskahnya sendiri aku buat Tetaplah Hidup, sesuai dengan judul akun ini.
Perjalanan naskah ini udah panjang, pernah diterima penerbit semi mayor tapi dianggurin satu tahun dan akhirnya aku tarik kembali. Sudah ditolak empat penerbit mayor. Tapi baru kali ini memberikan alasan penolakan, jadi itu cukup membuat aku merasakan sesuatu, semacam tulisanku nggak cukup puitis jadi puisi, tapi terlalu puitis sebagai buku pengembangan diri.
Sebelum mengirimkan naskah biasanya aku selalu riset penerbit itu gimana, jadi bukan asal kirim. Sebisa mungkin aku pilih yang tulisanku sesuai dengan tipe buku-buku yang mereka terbitkan. Baru kali ini akhirnya aku merasa, mungkin memang tulisanku yang itu bukan sejenis tulisan yang disukai pasar sehingga nggak banyak penerbit yang menerbitkan tulisan sejenis, tulisan yang tiba-tiba pengen kusebut sebagai afirmatif/reflektif puitis. Atau sepertinya, emang mainku masih stagnan di penerbit yang itu-itu aja.
Kalau ditanya apa akhirnya aku merasa sesuatu yang buruk, ada sedikit, perasaan di mana aku merasa asing untuk diterima, seolah nggak sesuai pasar. Tapi bisa jadi, itu justru hal yang menarik dari caraku menulis, meski kemungkinan besar tetap banyak tulisan semisal yang masih jarang kutemui diterbitkan penerbit-penerbit yang kuketahui.
Sekarang, tulisanku sudah nggak banyak yang reflektif, sepenuhnya aku bergeser ke tulisan puisi dan fiksi lainnya. Entah mungkin karena aku merasa selesai mengeksplor diri aku dalam bentuk tulisan yang reflektif, atau bisa jadi aku sudah menggeser caranya aja dan menjadi benar-benar puitis.
Tapi omong-omong soal menulis reflektif, itu adalah momen paling menyenangkan saat beberapa orang menyampaikan bahwa meraka juga merasakan dan mengambil pelajaran dari tulisanku. Aku merasa lebih berdampak. Alasan yang kupakai untuk benar-benar menjadi penulis, setelah pernah mimpi itu aku tidurkan bertahun-tahun lamanya.
Aku harap, apapun yang kutulis sekarang, tetap memberikan dampak, setidaknya penghiburan untuk jiwa-jiwa yang lelah, entah karena cinta, entah karena negara.
Omong-omong, insyaAllah masih dalam bulan ini, kalau nggak ada aral melintang buku pertamaku akan segera rilis. Meski aku mungkin rada sungkan promosi di sini, karena sepertinya pengikut akun ini adalah pembaca tulisan afirmatifku yang dulu atau pembaca tulisan sajak / suratku yang menye sekarang. Sedangkan buku yang mau terbit ini adalah buku puisi yang isinya kebanyakan satire dan sarkas, dengan tema sosial. Tapi sebagai akun media sosialku yang paling menjangkau banyak orang, kalian lagi membaca naskah promosi pertamanya sekarang, hehe.
46 notes
·
View notes
Text
RISET UNTUK BUKU BERIKUTNYA <3 Karena buku ke-9 (Tumbuh Dewasa dengan Segenap Tanya) sudah menanti terbit. Mari beranjak ke naskah buku ke-10. Pada buku ke-10 ini saya mengadakan sebuah riset. Khususnya buat teman-teman tumblr di sini yang memiliki peran menjadi anak pertama di keluarga dan berkenan untuk mengisi kuesioner yang saya buat. Bolehhh banget untuk DM by chat tumblr/inbox ya :)
Buku ke-10 akan banyak bercerita tentang anak pertama, insyaAllah :)
13 notes
·
View notes
Text
tapi ini bukan tentang buku.
Ada yang bilang, "Mengapa harus membaca buku yang sama dua kali? Bukan kah endingnya akan sama?"
I think, betul. Tetapi jangan melupa, bahwa buku yang bernama manusia, tidak pernah memiliki ending yang benar-benar selesai. Bahkan buku yang pernah terbit pun sesekali akan dicetak ulang dengan revisi lebih baik lagi apabila ada kesalahan di dalamnya.
Bahwa buku yang bernama manusia, akan selalu memiliki bab-bab baru yang tak pernah terduga dan penuh misteri–entah akan memberi kebaikan atau malah sebaliknya untuk para pembacanya.
Jadi, jangan mudah menilai buku karena sampulnya bahkan jangan sampai menilai buku karena tidak selesai membacanya.
sekali lagi, tapi ini bukan tentang buku.
–23, Juli.
Iyun Na.
79 notes
·
View notes
Text
[My Second Book is Out!]
“Meski rencana yang ada tak sesuai harapan awal, aku yakin kamu pasti bisa melewatinya. Percayalah, pada saatnya nanti kamu akan mendapatkan hikmah terbaik seorang pejuang.”
- Kumpulan judul bab di buku ‘Bukan Dunia yang Keras, Mungkin Kita yang Terlalu Lunak’ -
—————————
Seneng banget akhirnya buku keduaku ini bisa terbit!
Dari dulu pengen banget bisa menghadirkan buku yang nggak bosen dibaca berkali-kali sama orang-orang di luar sana.
Buku yang setelah dibeli akan tetap terpakai, tidak hanya teronggok di perpustakaan rumah setelah selesai dibaca, namun bisa dibaca lagi berulang-ulang sebagai penyemangat pembaca yang lagi berjuang di fase-fase hidup tertentu.
Melalui buku ini, aku ingin menjadi teman berjuang untuk banyak orang di luar sana. Menemani banyak orang menerima kegagalannya, memaksa dirinya untuk kembali bangkit, dan mencapai mimpi-mimpinya.
Aku ingin menjadi teman melalui kalimat-kalimat indah yang terukir di sebuah buku kecil, yang selalu bisa membersamai saat kalian menuju tempat kerja, universitas, juga saat menuju target selanjutnya dalam hidup.
Buku ini full colour & full original illustrations. Semoga suka ya! Selamat membaca. :)🤍
*Pemesanan akan selalu dibuka, silakan check out melalui chat ke 081210041594 - akan dapat free pouch!
#reminder#hidup#ntms#life#self reminder#selfimprovement#islam#life lessons#positivemindset#buku#review buku#bukuislami#islampost#islami
45 notes
·
View notes
Text
Bismillaah teman - teman ✨️🙏
Alhamdulillaahilladzi bini'matihi tattimush shalihat ♡♡♡
Teman - teman telah terbit buku keduaku yang berjudul "Hatimu, Berharaplah kepada Allaah".
Bagi teman - teman yang ingin memesan buku ini bisa melalui kontak penerbit ya, atau bila ingin melalui aku nanti bisa aku bantu (teman - teman boleh pesan melalui chat tumblr).
Terimakasih banyak ya 🙏✨️
8 notes
·
View notes
Text
setelah berjuang melawan kemalasan, insyaallah desember terbit buku ke 4.
2 notes
·
View notes
Text
Tugas Sejarah Mauza Wulandari(18) & Neng Arla Cantika(29).
Resensi Novel : Gadis Kretek.
Judul Buku: Gadis KretekPenulis
Buku: Ratih Kumala
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta (Kompas Gramedia)
Tahun Terbit: 2012
Jumlah Halaman: 274
ISBN: 978-979-22-8141-5
Novel Gadis Kretek karya Ratih Kumala termasuk dalam sepuluh besar penerima penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa tahun 2012. Novel Gadis Kretek ini sudah diterjemahkan dalam 3 bahasa yaitu Inggris, Mesir dan Jerman.
Sang penulis novel, Ratih Kumala merupakan seseorang yang mengenyam pendidikan di jurusan sastra, tepatnya di Sastra Inggris di Universitas Sebelas Maret. Buku pertama Ratih Kumala yang ia tulis berjudul Tabula Rasa yang juga mendapatkan penghargaan di Sayembara Novel Dewan Kesenian di tahun yang sama saat buku ini pertama kali diterbitkan yaitu tahun 2004.
Novel "Gadis Kretek" karya Ratih Kumala menggambarkan latar belakang sejarah industri rokok kretek di Indonesia dan perjalanan cinta di masa pergerakan nasional. Berikut adalah resume yang berfokus pada aspek pergerakan nasional dalam novel ini:
Cerita bermula pada masa penjajahan Belanda, ketika bisnis rokok kretek mulai berkembang di Indonesia. Salah satu tokoh utama, Soeraja, adalah anak seorang pengusaha rokok kretek yang ambisius. Soeraja bertemu dengan Jeng Yah, seorang gadis desa yang penuh semangat dan berpengaruh besar dalam hidupnya. Hubungan mereka tidak hanya dibangun di atas cinta, tetapi juga pada semangat pergerakan nasional.
Jeng Yah terlibat dalam kegiatan pergerakan nasional, memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda. Keberaniannya dalam menyuarakan kemerdekaan dan melawan penindasan menjadi inspirasi bagi Soeraja dan orang-orang di sekitarnya. Namun, perjalanan cinta mereka tidak berjalan mulus. Konflik dan perbedaan pandangan politik memisahkan mereka.
Selama masa pendudukan Jepang, industri kretek mengalami tantangan besar, tetapi semangat nasionalisme tetap membara di antara para tokohnya. Ketika Indonesia merdeka, industri kretek kembali bangkit, dan kisah cinta serta perjuangan mereka menjadi simbol dari kekuatan dan ketahanan bangsa.
Dalam novel *Gadis Kretek* karya Ratih Kumala, periode pergerakan nasional yang digambarkan mencakup akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, khususnya pada masa penjajahan Belanda. Novel ini mengisahkan tentang pergerakan nasional Indonesia melalui kehidupan seorang wanita muda, dan latar belakang sejarah yang digambarkan mencerminkan perjuangan melawan penjajahan kolonial Belanda serta kebangkitan kesadaran nasional.
Periode yang digambarkan dalam novel ini melibatkan beberapa fase penting dalam pergerakan nasional Indonesia, termasuk:
1. Awal Pergerakan Nasional Penggambaran kehidupan sosial dan politik di masa awal pergerakan kemerdekaan, ketika berbagai organisasi dan tokoh mulai muncul untuk menentang kekuasaan kolonial.
2. Pertumbuhan Gerakan Kemerdekaan Menunjukkan bagaimana ide-ide nasionalisme mulai berkembang dan menginspirasi berbagai lapisan masyarakat untuk berjuang melawan penjajahan Belanda.
3. Perubahan Sosial dan Politik Menggambarkan dinamika dan perubahan sosial serta politik yang terjadi di Indonesia pada masa tersebut, serta bagaimana perjuangan kemerdekaan mempengaruhi kehidupan sehari-hari rakyat.
Novel ini memberikan perspektif fiksi yang kaya tentang bagaimana pergerakan nasional dan perjuangan kemerdekaan Indonesia berlangsung di tengah latar belakang sejarah yang penuh tantangan.
Gadis Kretek dikisahkan dengan dua sudut pandang. Sudut pandang orang pertama dari tokoh Lebas, sebagai “aku”. Ia adalah anak ketiga dari pasangan Soeraja dan Purwanti. Gaya bercerita yang asyik membuat kami ikut merasakan dengan apa yang dirasakan Lebas. Penulis juga menggunakan sudut pandang orang ketiga, si serba tahu sehingga memudahkan pembaca dalam memahami alur cerita dan ikut terhanyut dalam kisah masing-masing tokoh.
Kelebihan novel ini yaitu penulis mampu menggabungkan berbagai latar, kisah, sisi budaya dan sejarah dengan porsi yang pas. Kita diajak melihat perjuangan pergerakan menuju Indonesia merdeka dari segi industri kretek. Diksi yang digunakan dalam novel ini mampu membuat para pembaca untuk memahami ceritanya serta mampu menghadirkan suasana dengan alur yang menarik dan menyenangkan sehingga para pembaca dapat merasakan hadir di dalamnya.
Adapun kekurangan tidak banyak, mungkin karena buku ini menarik dari awal, kekurangan-kekurangannya jadi terlewat. Namun alangkah baiknya keterangan tentang istilah bahasa Jawa diletakkan sebagai footnote, tidak di belakang bab, supaya memudahkan pembaca yang tidak bisa berbahasa Jawa. Ada pula beberapa typo di sana-sini juga penulisan nama tokoh yang sepertinya tertukar.
Melalui narasi yang menggabungkan sejarah keluarga dan dinamika industri rokok kretek, novel ini menyoroti pentingnya semangat pergerakan nasional dalam membentuk identitas dan masa depan bangsa Indonesia. "Gadis Kretek" menggambarkan bagaimana perjuangan, cinta, dan nasionalisme saling berkaitan dan membentuk perjalanan hidup para tokohnya.
3 notes
·
View notes
Text
Novel Terbaru: Janji untuk Ayah
Akhirnya, setelah tiga tahun, novel ini selesai dan akan segera terbit.
Momen kehilangan segalanya, sering kali menjadi momen untuk menemukan diri sendiri.
∞
Setelah kematian ibu, Elang tinggal sebatang kara dan kehilangan alasan untuk hidup.
Hari-harinya berjalan tanpa tujuan hingga datang kabar mengejutkan tentang keberadaan ayah yang tidak pernah ia kenal.
Bermodalkan sebuah alamat, Elang memulai perjalanan tak terduga. Rintangan demi rintangan menghadang, namun tekadnya tak tergoyahkan.
Ia telah berjanji akan menemukan ayahnya.
Kisah petualangan yang mendebarkan sekaligus menghangatkan hati dari penulis novel best-seller Seribu Wajah Ayah.
---------
Kata Mereka, Pembaca Pertama
"Novel ini page turner abis. Alurnya sangat flowly, konfliknya jelas dari A sampai Z, tersusun rapi. Karakter para tokohnya juga balance. Aku paling suka sama Aral dan Lintang, yang mengajarkan bahwa hidup adalah medan petualangan yang sesekali perlu dirayakan. Buku yang unik, keren, mendebarkan, sekaligus menghangatkan hati pembaca. Worth reading and worth buying. Rate: 5/5" - Ahmad (@im.yaannn_)
“Healing fiction ini penuh dengan kritik sosial. Emosinya dapet, rangkaian katanya indah, kental dengan nilai agama. Pembaca bakal dibikin penasaran sama cara Elang menghadapi cobaan yang datang silih berganti. Tapi, seperti yang dibilang sama buku ini: kalau kita fokus sama rasa sakitnya, kita bakalan menderita. Kalau kita fokus sama pembelajarannya, kita bakal bertumbuh.” - Syarif (@menceriakan)
“Novel ini tipis tapi isinya padat banget. Setiap perjalanan ada maknanya. Elang bukan sekedar mencari ayahnya, tapi justru mencari jati dirinya sendiri. Cerita fiksi yang penuh dengan pelajaran hidup, disampaikan dengan sangat halus. A must-read, sih!” - Keiko Siahaan (@keikoas)
"Saya hanyut ke dalam dunia yang diciptakan penulis. Ikut merasakan perjalanan Elang menggunakan motor supra, sampai mendaki gunung. Pesan-pesan inspiratif dan kehangatan hubungan antar tokoh di novel ini precious banget. Buat kamu yang lagi butuh bacaan inspiratif yang mengandung bawang, novel ini salah satu yang terbaik." - Wildan (@welldonemusthofa)
23 notes
·
View notes
Text
Alster Lake
Judul : Alster Lake
Penulis : Auryn Vientania
Penerbit : Kawah Media Pustaka – Bukune
Tahun Terbit : 2021
Genre : Fiksi, Roman
Sinopsis :
Cerita ini berawal dari kisah seorang perempuan bernama Alea yang meninggalkan bukunya di perpustakaan, yang kemudian seseorang menemukan buku itu. Alea menceritakan betapa sukanya ia pada karakter fiksi di buku Alster Lake karya Dean Bjorn. Namun ternyata seseorang yang mengembalikan buku itu adalah penulisnya sendiri.
Memiliki ketertarikan yang sama tentang Jerman, Dean Bjorn jatuh cinta untuk pertama kalinya pada pembacanya itu. Ia menyatakan cintanya ketika mereka sedang berlibur bersama di Hamburg, di tepi Alster Lake, menggunakan surat cinta. Tentu saja Alea tidak menolak, karena dari awal ia sudah jatuh cinta pada karakter fiksi yang dibuat oleh Dean, yang ternyata karakter itu adalah dirinya sendiri.
Kelebihan :
Penulis mampu membuat para pembaca dapat memvisualisasikan negara Jerman di imajinasi mereka sendiri secara jelas, sehingga merasa seperti sedang dibawa jalan-jalan ke Jerman dengan membaca buku ini.
Adegan-adegan dalam cerita novel Alster Lake ini dituliskan secara jelas dan detail, sehingga pembaca dapat dengan mudah mengerti, dan buku ini menjadi ringan untuk dibaca.
Buku Alster Lake dapat menambah wawasan, karena terdapat beberapa kosakata dalam Bahasa Jerman yang diselipkan pada setiap babnya.
Sampul buku Alster Lake sangat menarik dan menggunakan gaya vintage yang cocok dengan alur cerita pada isi buku ini.
Kekurangan :
Bahasa yang digunakan dalam percakapan antar tokoh dinilai terlalu formal, sehingga memberikan kesan yang kaku.
Beberapa bagian cerita Alster Lake menggantung dan menimbulkan sejumlah pertanyaan. Seperti ketika adegan Dean Bjorn menghilang tidak dijelaskan apa yang terjadi kepada Dean Bjorn, bagaimana ia akhirnya bisa memulihkan dirinya sendiri.
Lompatan cerita terlalu jauh, yang mana tiba-tiba Alea wisuda.
Kesimpulan :
“Alster Lake” adalah novel yang memuat konflik yang tidak terlalu berat, dan juga menggunakan bahasa yang mudah dipahami semua orang. Novel ini juga dapat membuat pembaca secara tidak langsung belajar sedikit mengenai Jerman, bahasanya, tempatnya, jalannya dan negaranya.selain itu banyak pelajaran menarik yang dapat kita ambil dalam novel ini.
Nilai-nilai yang terkandung dalam novel :
Jangan mengambil keputusan ketika dirimu dikuasai emosi. Emosi apa pun itu. Sebab, emosi membuat dirimu tidak dapat berpikir secara jernih.
Komunikasi adalah kunci dari sebuah hubungan. Maka itu, apa pun yang terjadi, baik itu baik atau buruk sekali pun, selalu coba untuk komunikasikan kepada orang yang berhubungan denganmu.
Rekomendasi :
Novel ini sangat cocok untuk orang yang menyukai novel romansa namun tidak terlalu terkesan romansa dan juga novel ini cocok untuk yang ingin mengetahui tentang jerman, budaya, dan bahasanya karena novel ini memberikan sedikit pengetahuan tentang jerman.
3 notes
·
View notes
Text
Tentang Menulis
Novel kedua saya yang berjudul Sanggrahan, 1990 akhirnya terbit. Alhamdulillah. Self-publish, but still. Yang tertarik bukunya bisa dibeli di link ini. ---
Bersamaan dengan terbitnya novel ini, kali ini saya ingin menulis sedikit sebagai bentuk terima kasih untuk kawan lama saya, Ditta Aprillia.
Sebenarnya menerbitkan novel sudah jadi mimpi saya sejak kuliah. Dulu, saat saya masih bekerja part-time di agensi iklan dan menunda-nunda menyelesaikan skripsi, iseng-iseng saya mencoba menulis novel. Sejak lama saya memang tertarik dengan misteri dan horor. Ada satu penulis yang karyanya benar-benar saya sukai. Namanya H.P. Lovecraft dan lewat karyanya saya mengenal tentang bentuk horor yang ‘berbeda’ dari cerita mistis khas Indonesia. Begitu sukanya saya dengan tulisan Lovecraft hingga saya memutuskan untuk membuka file word dan mulai menyusun plot dan karakter tentang cerita Lovecraftian yang settingnya di Indonesia.
Seiring dengan perjalanan waktu lama kelamaan saya menyadari beberapa hal. Yang pertama, ternyata saya punya selera dan gaya menulis yang berbeda dari kebanyakan orang. Nggak ada satupun teman (atau bahkan orang Indonesia lain) yang menyukai horor dan misteri khususnya tulisan Lovecraft seperti saya. Sampai hari ini pun kalau melihat cerita horor Indonesia selalu berputar di topik supranatural khas seperti pocong atau kuntilanak. Yang kedua, saya akhirnya sadar kalau hal yang paling sulit dari menulis novel itu bergelut dengan perasaan negatif yang terus keluar di kepala bahwa tulisan saya ini aneh, jelek, dan nggak pantas diterbitkan. Entah berapa kali saya berupaya mengakhiri proyek novel itu karena merasa tulisan saya itu nggak sebagus yang saya harapkan. Sampai saya berpikir bahwa memang menulis itu memang bukan bakat saya dan keputusan untuk menulis novel itu ya cuma semangat sesaat yang sebenarnya tidak ada juntrungannya.
Oleh karenanya saya sangat berhutang budi pada April.
Dari sekian banyak teman yang saya minta untuk setidaknya melihat bab 1 draft saya, hanya April yang berkenan untuk meluangkan waktunya untuk membaca draft novel yang saya tulis. April juga dengan baik hati mengatakan kalau tulisan saya bagus dan dia menunggu saya menyelesaikan novel yang saya tulis. April tidak pernah tahu bahwa kebaikan sederhananya saat itu menjadi api yang mendorong saya untuk terus menulis. Kata-katanya saat itu seakan meruntuhkan semua insekuritas dan keraguan yang saya rasakan tentang menulis. Setiap kali ada perasaan negatif yang berbisik bahwa karya tulis saya itu jelek, saya selalu kembali ke ingatan kata-kata April setelah membaca draft novel saya. Betapapun tidak populernya karya saya nanti, bagi saya rasanya cukup jika saya bisa membuat seseorang menikmati novel saya seperti yang April bilang.
Pril, setelah menunggu 8 tahun dan ditolak 13 penerbit, draft novelku yang pertama akhirnya dibeli hak adaptasi filmnya oleh Falcon Pictures tahun 2022. Aku nggak tahu kapan bakal difilmkan (atau jadi difilmkan atau nggak), tapi yang jelas aku sangat berterima kasih. Kalau bukan karena kebaikan hatimu saat itu mungkin aku akan berhenti menulis. Setiap kali aku mikir kalau aku nggak punya bakat nulis, seakan-akan selalu ada yang bilang di kepalaku “... tapi kata April novelku bagus kok”. Aku sekarang sudah menulis empat naskah buku Pril. Dua novel dan dua buku non-fiksi (salah satunya yang soal selebriti kemarin). Itu semua karena kebaikan sederhanamu saat itu.
Terima kasih sudah menjadi pembaca pertamaku. Terima kasih karena sudah membuatku terus menulis.
2 notes
·
View notes
Text
Izin berbagi Testimoni dari buku ini ya teman-teman..
Btw, buatku pribadi, ini adalah buku terbaik yang pernah aku tulis. Kuharap kalian bisa membacanya. Ga ada romance2nya sama sekali. Terbit di Gramedia Pustaka Utama dan sudah ada di seluruh Gramedia.
Thankyou..
Sebenarnya testimoninya ada banyak banget di IG sama Twitter, tapi ini sebagian aja aku lempar ke sini ya biar gak menuh2in.
Silakan teman-teman bisa berkunjung ke twitter: @briankhrisna atau instagram @brian.khrisna
Cyao~
17 notes
·
View notes
Text
Rumah Untuk Alie
Resensi Novel Rumah Untuk Alie
Judul: Rumah Untuk Alie
Penulis: Lenn Liu
Penerbit: Tekad
Tahun Terbit: 2024
Genre: Family, Slice of Life
Sinopsis:
Alie Ishala Samantha, 16 tahun, tak pernah mengira hidupnya akan sepelik ini.
Semula, dia hidup dalam keluarga yang penuh cinta, dan rumah yang selalu memeluknya. Namun, sejak dituduh menjadi penyebab meninggalnya Bunda Gianla lima tahun lalu, segalanya berubah dalam semalam. Sebutan "pembunuh" pun disematkan dalam dirinya, dan dia terus mendapatkan penolakan dan rasa sakit dari ayah dan keempat kakaknya: Sadipta, Rendra, Samuel, dan Natta.
Hidup Alie kini terasa bagai neraka. Rumah yang seharusnya menjadi tempat berlindung, malah menjadi tempat penyiksaan bagi fisik dan mentalnya. Pertanyaan ini pun kerap menghampiri Alie: sampai kapan dia harus mengalami ini semua? Akankah rumah ini kelak akan menjadi rumah lagi untuknya?
Kelebihan:
Novel ini ditulis dengan gaya bahasa yang mudah dipahami, terkesan sederhana namun bermakna sangat dalam. Isi dari novel ini sendiri sangat menyentuh hati pembacanya, adegan atau kejadian yang terjadi di dalam novel ini terkesan sangat realistis seperti kejadian nyata yang bisa saja dialami oleh banyak orang diluar sana. Selain itu, novel ini mengandung banyak sekali pesan moral dan makna kehidupan yang dapat diambil oleh setiap insan manusia. Sang penulis berhasil menggambarkan karakter Alie dengan sangat tegar dan kuat, alur cerita tersusun rapi, sangat nyaman dilihat dan dibaca. Tema rumah dan pencarian tempat tinggal yang nyaman dan aman adalah tema yang sangat relevan bagi banyak orang. Ini membuat cerita mudah dipahami dan diidentifikasi oleh pembaca dari berbagai latar belakang.
Kekurangan:
Novel ini hampir tidak memiliki kekurangan, namun saya sempat menemukan adanya sedikit typo pada saat membaca tetapi itu tidak begitu mengganggu. Ending dari cerita ini cenderung menggantung dan kurang memuaskan.
Kesimpulan:
Novel ini bercerita tentang anak bungsu bernama Alie Ishala Samantha yang menyimpan lukanya sendirian. Memperjuangkan penerimaan dari ayah serta keempat saudaranya atas kehilangan kebahagiaan yang dituduhkan kepadanya. Cacian, makian, serta kebencian sudah biasa ia terima, tapi tidak ada yang tahu jika Alie lelah memendam sakit sendirian. Segala macam luka telah ia dapatkan, percobaan untuk menyerah sudah sering dilakukan olehnya sampai salah satu daru saudara nya menyadari namun masih gengsi untuk meminta maaf. Pada akhirnya, mereka semua menyesal namun Alie pun telah pergi jauh dari mereka.
Nilai-nilai yang terkandung dalam novel:
Kuat dan pantang menyerah: Terbukti pada saat Alie berulang ulang disakiti, dicaci maki, dilukai fisik dan mentalnya namun ia tetap menjadi gadis periang yang sellau menuruti perkataan ayah dan saudara-saudara nya.
Keberanian: Terbukti pada saat Alie yang akhirnya berani menentang perkataan yang tidak benar yang ditujukan padanya, walaupun setelah itu ia kembali dikucilkan bahkan lebih parah dari sebelumnya.
Kasih sayang: Walaupun ia diperlakukan seenaknya, Alie masih sangat perhatian dengan anggota keluarganya. Ia masih memasakkan nasi goreng kesukaan abang nya, ia masih mengurus kakak nya yang terkena demam, ia masih menyetrika kemeja kerja ayahnya, dan lain sebagainya.
Keadilan: Alie tidak mendapatkan hak keadilan yang seharusnya ia dapatkan, namun pada akhir cerita saat saudara nya mulai menyadari segala perbuatan mereka, mereka meminta maaf dan berjanji untuk menjadi lebih baik lagi setelah ini walaupun terkesan sangat terlambat.
Rekomendasi:
Saya sangat amat merekomendasikan buku novel ini untuk para pembaca yang ingin menangis, target buku ini cenderung untuk remaja karena isinya sangat relate dan bermakna dalam.
2 notes
·
View notes
Text
"Mereka yang melupakan mimpi-mimpi mereka, akan selalu bangun tidur dalam keadaan kalah" —Andrea Hirata
Dari dulu, buku Pak Cik adalah pelarianku tiap kali penat dengan segala rutinitas. Membaca buku Pak Cik seperti membayar hutang pada hatiku yg ternyata juga perlu diisi, ditertawakan, dan juga ditangisi. Jadilah buku-bukunya akan kubaca berulang, karena begitu pun kita mafhum bahwa Pak Cik bukanlah novelis kejar tayang, sehingga menunggu novel barunya terbit macam menunggu orang lain yang tak sadar dia sedang ditunggu:")
Dan bulan kemarin, kuputuskan untuk menyelesaikan buku Pak Cik yang sejak 2022 belum juga kutuntaskan. Jadi mari sini kawan-kawanku, sedikit kuberitakan buku ini pada kalian —pembaca budiman yang menginginkan sebuah bacaan penuh petualangan, misteri, dan tentunya komedi.
John Musiciante, seorang musisi rock paling berbakat di dunia kala itu. Kaset lagunya ada dimana-mana, dari LA sampai pulau di ujung Sumatra. John selalu bermain bersama gitar kesayangannya; sebuah Vintage Sunburt 1960, tidak yang lain. Namun naas, gitar itu dicuri. John merana, depresi, bahkan hendak bunuh diri. Sialnya lagi, pencurinya adalah orang-orang yang tidak tahu betapa spesial dan berharganya gitar itu. Dari Amerika, gitar itu mengembara menuju ke Kanada, berlayar jauh sampai Jakarta, hingga terdampar di Sumatra. Begitu cepat ia berpindah tangan dari musisi hebat, pencuri, pengamen, penjudi, kantor gadai, sirkus keliling, kelompok orkes, sampai ke Dukun yang akhirnya meruwatnya karena dipikir gitar itu adalah kepunyaan iblis. John pun memasang harga tinggi dan menyewa seorang PI (Private Investigator) untuk membantunya menemukan gitar spesialnya. Detektif swasta profesional itu pergi bersama asistennya untuk menemukan gitar sang legenda. Telah berjanji sang detektif, bahwa dia sendiri yang akan memberikan gitar tersebut pada John dan menyudahi kesengsaraan musisi hebat itu. Dan dua detektif wanita itu tak lain dan tak bukan adalah; "Brianna dan Bottomwise"
Gimanaa, premisnya menjanjikan kaan? hehehe
Buku ini dwilogi, yang sampai sekarang belum ada tanda-tanda buku ke-2nya terbit. Walaupun setting awal buku ini di Amerika, namun Pak Cik tetap menuliskan cerita tentang masyarakat kampung seperti khas di tiap bukunya selama ini. Aku agak sedikit heran kenapa judul buku ini Brianna dan Bottomwise, karena menurutku potongan cerita tentang 2 detektif swasta itu tidak se dominan cerita-cerita lainnya. Cuman begitu ingat ini masih buku pertama, jadi kupikir lagi mungkin memang Pak Cik menyimpan sisi cerita mereka di buku selanjutnya(?)
Di buku ini kalian akan dibawa tertawa, menangis, terheran-heran, dan tertawa lagi dengan jalan cerita serta dekatnya penggambaran tiap tokohnya. Di setiap novelnya Pak Cik selalu menyelipkan pesan-pesan tentang persahabatan, keluarga, dan terkadang cinta. Di buku ini pun begitu. Nuansa kekeluargaan khas orang melayu sangat kental Pak Cik tampilkan lewat bahasanya, beserta dengan kemelut dan kesulitan gambaran ekonomi mereka kala itu. Sebuah satire yang menurutku sangat halus disampaikan dan masih (juga) relevan untuk pemerintah saat ini.
Dan seperti pesan Pak Cik di awal dari tulisan ini, buku ini juga penuh dengan mimpi. Bukan hanya mimpi John Musiciante yang ingin segera bertemu gitar kesayangannya,l atau mimpi PI Bottomwise yang ingin mendapatkan gitar itu, tapi juga mimpi anak-anak kampung berbakat yang berulangkali dirampas harapannya karena keadaan, mimpi seorang Ibu yang ingin melihat anaknya bahagia lagi, bahkan mimpi seorang penjual Tauco yang ingin membuat orkes melayu. Dan dari semua mimpi yang tampak mustahil itu, Pak Cik memberikan pesan bahwa selalu akan ada hari esok untuk kita bisa bangkit dan berusaha lagi meraihnya. Bangun pagi, let's go!
3 notes
·
View notes
Text
Halo, Telusurian. Terima kasih karena buku “Tentang, Untuk, Karena” cetakan ke-3 telah sold out! Sudah lebih dari 2000 eksemplar buku ini terbang ke tangan kalian. Semoga buku kedua ku yang terbit tahun 2019 ini telah menjadi teman yang baik bagi kalian dalam melewati masa-masa sulit terutama terkait friendzone, cinta sebelah tangan, dan melepaskan.
Buat teman-teman yang belum kebagian, jangan khawatir, ga akan lama lagi aku akan buka open pre order untuk cetakan ke-4. Pastinya dengan diskon biar lebih seru. • #telusursejati #tentanguntukkarena
13 notes
·
View notes