#diri sendiri
Explore tagged Tumblr posts
Text
Diantara alasan bekerja.
Selalu dibangunkan dengan pekerjaan, lalu mulai beraktivitas untuk bekerja. Perlahan namun pasti memudarkan alasan-alasan yang pernah muncul ketika tanda tangan kontrak bekerja. Kenapa begini dan begini. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya akan seperti ini. Diantara alasan untuk bekerja ada yang memilih karena waktu yang pas untuk bekerja dan diri sendiri, ada yang memilih karena lingkungan yang bertumbuh, ada yang memilih karena idealisme, ada yang memilih karena jarak tempuh dan jarak orangtua, ataupun karena nominal. Alasan itu semua adalah pilihan diri masing-masing.
Diantara alasan yang dipilih, prosesnya sulit kadang bikin galau juga, terlebih proses menerima kenapa harus ada disini begini dan begini, sampai pada akhirnya berada di satu titik menyadarkan kalau Allah tuh yang merencanakan jalan cerita ini, yang terbaik menurutNya. Kemudian dihiasi dengan kebaikan-kebaikan. Tinggal memilih mau melanjutkan kebaikan atau cukup saja demikian. Kadang gak sadar aja
Diantara alasan yang dipilih, seharusnya ada kesamaan. yakni sama-sama mendatangkan kebaikan. Kebaikan yang setidaknya untuk sendiri, syukur dapat bermanfaat untuk orang disekitar. Yang baik akan dipertemukan dengan yang baik, Begitu sebaliknya. Menyandarkan hanya satu alasan 'semua karena Allah' saja itu sulit, tapi yakin aja semua pasti ada balasan.
Karena ya siapa lagi yang bisa membalas semua yang kita lakukan kalau bukan Allah yang maha pemberi balasan.
39 notes
·
View notes
Text
Bernadya - Kata Mereka Ini Berlebihan
youtube
Mendengarkan lagu dari Bernadya yang berjudul "Kata Mereka Ini Berlebihan", langsung membuat saya tersentak sendiri, karena liriknya seperti membawa saya ke masa remaja dimana saya baru belajar "pacaran", saking kasmarannya saya waktu itu dengan gebetan atau pacar, saya sampai lupa dengan diri sendiri. Padahal sebetulnya saya waktu itu seperti membohongi diri sendiri, dengan dasar cinta, semuanya seakan bisa dihalalkan, tujuannya supaya kita mendapatkan cinta atau pengorbanan yang sama besarnya dari orang yang kita taksir, padahal seperti halnya diri kita yang tidak nyaman dengan berkorban seperti itunya, orang lain pun jadi melihat kita sebagai orang yang membosankan, karena hanya sekedar mengikuti apa mau mereka, dan jadi tidak ada percikan yang membuat penasaran, ujungnya kita merasa berkorban sendirian dan biasanya hubungan yang seperti itu tidak akan bertahan lama.
Diatas itu sepenggal kisah pribadi yang sempat saya alami sekian tahun lalu, tapi berjalannya waktu saya yang semakin "dipaksa dewasa" oleh kehidupan menyadari, bahwa hidup itu tidak melulu harus diri kita yang berkorban, terutama dalam suatu hubungan, saat hubungan berat sebelah, itu artinya pasangan kita bukan orang yang tepat, karena hubungan itu antara 2 orang dan bukan merupakan tugas 1 orang saja. Saat ada salah satu pihak yang merasa banyak berkorban, sebaiknya sih jangan lanjutkan hubungan tersebut, karena ujungnya hanya melukai kedua belah pihak.
Menjadi diri kita yang terbaik untuk pasangan, pasti merupakan impian semua orang, tapi dengan bertambahnya usia dan dari pengalaman saya pribadi, saya mau menambahkan satu hal lagi, yaitu komunikasikan dahulu keinginan kita atau bahasa cinta yang kita miliki dan yang pasangan kita miliki, sehingga tindakan yang kita lakukan dengan maksud membuat bahagia pasangan tidak menjadi sia sia, karena setiap orang memiliki bahasa cinta nya yang berbeda, jangan sampai kita berbuat sesuatu sepenuh hati tapi pasangan tidak menganggap itu hal yang spesial, karena dia punya keinginan atau bahasa cinta yang berbeda.
Tulisan ini sebagai bentuk permenungan diri saya sendiri dan juga pesan untuk teman teman pembaca yang sedang menghadapi "Kasmaran" dan sebagai bentuk refleksi untuk diri saya yang lebih muda, karena cinta itu tidak boleh melulu kita yang berusaha keras, seharusnya itu tugas dua belah pihak, karena bahagia itu bukan untuk "dia" saja tapi untuk "kita" juga, jangan lupa dengarkan dirimu sendiri.
#renungan#hubungan#pacaran#kasmaran#pengembangan diri#diri sendiri#bernadya#kata mereka ini berlebihan#dengarkan diri sendiri#Youtube
8 notes
·
View notes
Text
Menjadi dewasa itu tidak semudah menjadi diri sendiri, menjadi diri sendiri itu seperti memakan buah simalakama. Ada menerima sikap kita dan tidak sedikit yang tidak menyukai kita. Menjadi diri sendiri itu kebanyakan makan hati. Karena kita tidak menjadi standar yang orang lain telah tetapkan. Menjadi diri sendiri itu adalah menjadi versi terbaik manusia tetapi tidak semua individu dapat beradaptasi dengan itu.
27 notes
·
View notes
Text
Malam Dan Kenangan
Oleh: Aida
Kesyukuran tiada tanding kala itu.
Aku yang bersyukur akan itu.
Terlahir dengan takdir,
tak cukup disyukuri hanya sekali.
Aku dan hujan kala itu, deras namun tenang.
Rintik semangat membasahiku.
Setiap petir adalah pelajaran.
Membentuk kesabaran tanpa batasan.
Tak ada badai yang tak bisa ku purnakan.
Tak ada mimpi tanpa cinta dan dedikasi.
Kesyukuran?
Ya, benar! Aku yang terus bersyukur akan hal itu.
Malam penuh kenangan,
yang selalu kusyukuri hingga saat ini.
Penuh tanda tanya,
matanya yang berbinar.
Senyumnya yang tak lepas,
walau tangisku terus deras.
Sosok tangguh itu bapakku?
Sosok tegar itu ibuku?
Tak perlu susah.
Tak perlu sukar.
Akan terus kusyukuri,
keberadaan mereka.
Mungkin sedikit terhambat.
Tapi syukur, tetap harus terucap.
Dalam tenangnya malam.
Do'a melangit, menggapai bintang.
Meraih harapan dalam genggaman.
Aku...
Lailatus Sa'idah, malam kebahagiaan.
3 notes
·
View notes
Text
Kehilangan Diri Sendiri
Bismillah..
jika sebelumnya aku membahas tentang kita yg berubah dan berbeda itu tidak apa-apa, maka kali ini aku membahas tentang batasan kita berubah.
diambil dari kisahku sendiri yang baru saja tersadarkan bahwa kita berubah tetap ada batasan sebagaimana kita tetap tak kehilangan diri kita sendiri yang dulu.
seperti selalu berupaya mendekat diri kepada-Nya, berbuat kebaikan tanpa pikir panjang, dan selalu menerima segala keadaan yang sudah menjadi ketetapan-Nya.
sekarang aku merasa kehilangan itu semua hanya karena aku tak bisa menolak orang lain. sekarang aku jadi berpikir, "oh ternyata, seni menolak ajakan orang lain itu harus ada juga ya..."
kita boleh jadi lebih pede, tapi tetep jangan sampai pede kita menjerumuskan diri kita sendiri ke kubangan buruk itu sendiri. kita boleh jadi aktif di kelas saat matkul, tapi tetap kasih kesempatan untuk teman yg lain agar bisa aktif juga.
selain itu, kehilangan teman pengingat juga semenyakitkan itu. aku bahkan sangat membutuhkan teman yang seperti itu. karena aku sadar jika aku kehilangan diri sendiri ketika aku diingatkan oleh temanku meskipun ia secara tersirat dan beda permasalahannya. Alhamdulillah, aku tiba-tiba kepikiran banget soal pernyataannya "kamu sekarang beda banget" dan aku mulai berpikir dan Alhamdulillah menemukan jawabannya.
tentu semakin dewasa, semakin merasa kita hidup sendiri-sendiri. tidak akan dicampuri urusan orang lain. senenarnya, pernyataan ini ada benarnya sih, tapi kalau kita cuek dan bomat sampai teman dekat kita terjerumus kepada keburukan, bukankah kita yang akan ditanya juga?
"Kenapa kamu tidak mengingatkannya padahal kamu tahu itu salah?"
aku juga belum bisa menjadi baik dan membaikkan orang lain, tapi masih berusaha sebisa aku menjangkau🙏
semoga bermanfaat🫶
anyway, selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1445 H✨️
12 notes
·
View notes
Text
Kalau ditanya perihal siapa yang paling harus dimintai maaf. Nampaknya diri sendiri adalah orangnya. Betapapun menyakitkannya perkataan orang lain, acapkali tak pernah lebih menyakitkan daripada apa yang pernah terucap oleh diri.
Betapa habis-habisannya mengkritisi, merasa tidak aman sebenarnya buah pikir berlebihan yang dicipta sendiri.
Tak terhitung berapa kali merendahkan diri. Rasa-rasanya lebih mudah menyadari kelemahan dibandingkan kelebihan yang dimiliki.
Malam ini, mari jujur dan memeluk diri sendiri, seraya meminta maaf setulusnya dari hati. Sebab, siapa lagi teman yang lebih sejati jika bukan diri sendiri?
-
47 notes
·
View notes
Text
Kamuflase;
Menyibukkan diri adalah bentuk kamuflase yang bagus untuk tahun ini. dipertengah jalan aku dipertemukan dengan yang bernama sunyi.
Sunyi mengajakku berkenalan, berbincang-bincang dan ajakan berteman. Aku menyetujuinya. Namun seiring berjalannya waktu aku belajar banyak darinya. bagaimana cara menyimpan sendiri hal-hal yang orang lain susah mengerti.
Kamu boleh berfikir kalau aku penuh teka-teki atau bahkan misteri. tapi itulah salah satu cara yang diajarkan oleh sunyi bahwa ketika aku kecewa tidak seorangpun dapat kusalahkan melainkan dirisendiri.
From perempuan temannya sunyi ;)
8 notes
·
View notes
Text
Yakin bahwa semua akan baik-baik aja
2 notes
·
View notes
Text
Bukan semesta yang banyak bercanda, tapi memang proses dewasa tidak pernah mudah badai yang datang, masalah yang tidak kunjung padam, selalu ada aku yang melewati itu sendirian. ya, menutup luka dengan tawa, mengganti air mata dengan senyum di wajah.
Sudah banyak perih yang ku lalui, peperangan batin dan banyak kekhawatiran yang selalu menjadi riuh dikepala, mereka pikir aku baik-baik saja, nyatanya dibalik rasa tenang, aku hampir gila menghadapi berbagai hal menyakitkan ini sendirian.
Entah perihal masa depan yang tampak harap harap cemas, perihal kebahagiaan orang tua karena harus dipaksa berpacu pada angka usia, perihal harapku memiliki seseorang yang bisa menjadi rumah disaat dunia tidak baik baik saja, dan lainnya yang tampak sulit diucapkan seperti air mata yang jatuh dibawah deras air hujan, dan kencangnya tangisan ditengah keramaian, tidak ada seorang pun yang menyadari bahwa luka ini kian membuatku menderita.
Terus berjalan dan menguatkan diri adalah satu satunya cara untuk tetap bisa bertahan, meski lelah, nyatanya memang hanya diri sendiri yang bisa memahami. tidak ada orang lain yang sehebat itu untuk mengerti.
Banyak dari mereka yang menawarkan tempat untuk bercerita "kalau ada apa apa bilang ya", ternyata mereka hilang. tampak seperti omong kosong. selalu berusaha menjaga perasaan manusia lain, tapi tidak ada satupun yang bertanya "pagaimana hari ini? ada cerita apa? kamu baik baik saja kan?"
Final chapter, aku terus tumbuh menjadi dewasa meski prosesnya menderita dan membuat luka, nyatanya pelajaran hidup tidak melulu dengan kata bahagia. terkadang perlu menangis untuk mencari versi terbaik diri.
Terlepas dari apapun itu, terimakasih untuk diriku sendiri, terimakasih karena selalu kuat ditengah banyak rasa kehilangan yang datang, ditengah harap yang masih belum terwujudkan. meski sulit mencari kata "tenang" diri ini mampu untuk terus bertahan hidup meski nyatanya sudah tidak ingin hidup.
13 notes
·
View notes
Text
Tiap-tiap dari manusia adalah novelis dari buku terbitan tentang dirinya sendiri.
3 notes
·
View notes
Text
Banyak orang ingin menjadi ini dan itu sampai mereka lupa menjadi diri sendiri. Lupa siapa dia sebenarnya
4 notes
·
View notes
Text
Kau tau jika hal yang dipaksa tak selalu baik. Tapi mengapa kau selalu memaksa sesuatu yang bukan kehendak kita dan juga bukan kemauan kita? Apa karena gengsi yang merasuki jiwamu? Sehingga kau memaksakan hal itu. Percaya nya lah pada Allah, Allah itu baik kok. Tidak akan menyulitkan hambaNya.
7 notes
·
View notes
Text
Tiba-tiba kepikiran. Gimana ya kalau kehilangan diri sendiri? Ini bukan tentang kematian.
Selama ini konteks kehilangan yang sering ada di tulisan-tulisan adalah tentang orang yang disayang, barang yang dimiliki atau hal apapun yang kita senangi tiba-tiba hilang dan tidak bisa lagi dimiliki. Diri kita sendiri gak pernah masuk dalam daftar-daftar itu, padahal hal yang terdekat adalah diri kita sendiri. Tanpa itu kita gak akan bisa dapatin apapun yang ada di dunia ini.
Mungkin akan ada jawaban. Ya, gak apa-apa kehilangan diri sendiri, daripada harus merasakan sakit karena rasa kehilangan. Tidak ada yang salah dari jawaban seperti itu, apalagi kalau harus merasakan sakit karena kehilangan orang tua. Tapi, bukankah kita akan terus bertumbuh bersama diri kita sendiri tampa ataupun bersama orang lain.
Kehilangan diri sendiri akan membuat kita tak tau lagi cara untuk hidup, melewati hari demi hari tanpa ada rasa bahagia, kita tak lagi bergairah untuk menatap hari esok.
Aku akan mulai untuk mencoba menyayangi diri sendiri, sebelum semuanya benar-benar terlambat.
Ratahan, 26 Maret 2023
12 notes
·
View notes
Text
Gemuruh diatas langit
Suatu hari langit meminta kepada awan "awan, berilah sedikit air untuk membasahi kawasan sana, karena sepertinya kekeringan" awan pun mengerjakan apa yg diperintahkan nya langit itu, sambil bergembira ria, orang yg ada di penduduk itu senang karena merasakan hujan, seraya ada yg bilang "alhamdulillah hikmah hujan", "loh kok hujan sih, padahal kan aku mau ada urusan penting" Beragam ragam mereka bilang, bahwa apa yg penting dari pesan cerita ini?
Bukankah segala sesuatu sudah ada yg mengatur yaitu yg lebih kuasa atas kita, Allah, lalu mengapa terkadang kita masih saja tidak menerima pemberian dari Nya, bahwasanya langit diam tetapi ia menyaksikan apa yg telah kalian perbuat nya, bahwasanya bumi pun terlihat diam, tetapi ia juga menyaksian apa yg telah diperbuatnya itu.
Lantas mengapa harus khawatir?
Bukankah segala sesuatu sudah di atur oleh sang maha pencipta langit dan bumi.
4 notes
·
View notes
Text
Mengatur kepura-puraanku untuk baik-baik saja ternyata sesakit ini, mencoba menipu diri sendiri dengan luka yang lama. . . .
Ku kira aku sudah sembuh tapi lukanya nyatanya semakin mengangah sakitnya. . . .
Ku kira aku mulai baik-baik saja dan bukan apa-apa tapi ternyata aku ikut berperan di dalamnya . . .
Masih dalam proses memaafkan dengan mencoba melupakan. . . .
4 notes
·
View notes
Text
Belajar Pada Ketulusan
Hal yang berat saat kita menjalani sesuatu adalah karena ketidaktulusan kita dalam menjalaninya. Kita memahami bahwa banyak hal yang tulus membuat kita menerima dengan lapang dada. Bahkan tanpa beban sama sekali. Tapi menumbuhkannya juga tidak mudah. Perlu proses yang panjang dan perlu banyak untuk dipelajari. Masalahnya mempelajarinya tidak serta merta dapat dilakukan dengan instan. Perlu waktu yang tidak sedikit untuk melakukannya. Dengan banyak ketulusan kita dapat menemui setiap kenikmatan hal-hal yang kita jalani. Walaupun kadang tidak mungkin tapi dengan ketulusan semua akan menjadi indah.
Aku juga tidak sepenuhnya bisa. Aku juga masih banyak menelaah setiap hal yang ada, menemukan bagian mana aku bisa dengan tenang mengikhlaskan semuanya. Berusaha setulus mungkin dengan apa yang dijalani. Walaupun rasanya tidak mungkin bahkan berat sekali. Nyatanya kita lebih banyak khawatir dan tidak mengerjakan dengan setulus mungkin.
Aku tidak memahami tulus itu secara nyata. Tapi aku bisa merasakannya ketika aku jatuh cinta. Bagaimana dengan tanpa sadar aku tidak merasa terbebani dalam melakukannya. Semua hanya karena dirinya. Aku juga tidak paham dari mana itu datang. Tapi aku bahagia saja menjalaninya. Tanpa beban. Kini aku harus mulai dari banyak hal yang sering dijalani. Menjalani dengan tulus.
Tulus akarnya dari ikhlas. Maka menumbuhkan perlu banyak hal yang diabaikan. Tanpa merasa keberatan, tanpa merasa itu sebuah paksaan, tanpa merasa itu sebuah kewajiban. Walaupun nyatanya itu tidak mudah sama sekali. Aku juga sedang belajar makna tulus sebenarnya. Belajar percaya bahwa doaku apa pun kelak hasilnya diterima. Doa yang dilangit kan punya banyak jawaban. Tidak semua sesuai dengan keinginan kita. Semua adalah jawaban terbaik dari Allah untuk kita. Hanya kadang kita selalu takut bahwa tidak sesuai dengan harapan. Tidak sesuai dengan doa yang kita inginkan. Padahal sahabat saja bahagia bila doanya dijawab dengan berbeda dengan keinginannya. Karena itu jawaban terbaik dari Allah Yang Maha Tahu.
Lalu kenapa kita terus-terusan takut dengan jawaban doa kita. Jika doa adalah ibadah maka jangan takut untuk terus menerus memohon kepadanya dengan tulusa. Ketulusan tidak merugikan apa pun dari dirimu. Itu menenangkan dan membuat ringan setiap beban yang kita rasakan. Jadi mari belajar tulus adalam hal apa pun. Apalagi dalam menjalani tugas kita sebagai manusai menjadi khalifah. beribadah beramal sebagai bekal di Akhirat kelak. Semangat belajar ikhlas, selamat belajar tulus, selamat belajar.
3 notes
·
View notes