Text
Mintalah apapun kepada Allah.
Dia tidak akan pernah menolak apalagi menganggap remeh permintaanmu. Dia akan selalu mendengar dan mengabulkan dengan cara-Nya.
—kutipan buku, “Fa Firru Ilallah”
18 notes
·
View notes
Text
"Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini baik bagiku dan bagi agamaku, kehidupanku, akhir urusanku, duniaku, dan akhiratku, maka takdirkanlah hal tersebut untukku. Mudahkanlah untukku dan berkahilah ia untukku."
— Doa, 9 Ramadhan 1446
388 notes
·
View notes
Text
iri
kalau dulu lebih sering iri sama orang-orang yang Allah lebihkan dalam fisik dan hartanya, sekarang lebih suka iri sama orang-orang yang Allah telah beri kemudahan dan kesempatan untuk bisa mengenal dirinya dengan baik. Paham dirinya mau dan butuh apa. Paham segala kekuatan dan kelemahannya. Dan bisa memanfaatkan segala kapasitas yang diberikan oleh Allah untuk bisa menjadi manusia yang bermanfaat dengan maksimal.
Seseorang yang sudah tahu apa yang ingin ditujunya, dan bagaimana cara mendapatkannya. Seseorang yang yakin dan mantap dengan setiap keputusan yang diambilnya. Seseorang yang dengan segala privilege yang diberikan Allah padanya, ia gunakan dengan baik.
Seseorang yang tidak mudah digoyahkan oleh hal yang tidak penting semisal pendapat orang lain dan perasaan sesaat yang hadir. Seseorang yang kokoh dengan prinsip hidup yang dipegangnya.
Sedang diri sendiri, sering kali kebingungan dengan apa yang sebenarnya hendak dituju. Masih kerap diguncangkan oleh perasaan sendiri, sehingga antara tujuan dan keinginan menjadi tidak lagi sejalan.
Oh Allah, di antara semua bentuk rezeki yang telah Engkau berikan kepadaku, tolong tambahkan rezekiku berupa kemampuan untuk bisa mengetahui apa yang sebenarnya terbaik untuk dunia dan akhiratku. Bantu aku untuk bisa menjadi sebaik-baik manusia ciptaan-Mu. Bantu aku untuk bisa memaksimalkan segala hal yang telah Engkau anugerahkan untuk bisa bermanfaat bagi diri dan orang-orang di sekitarku.
368 notes
·
View notes
Text
Alhamdulillah .
Jika bukan karena kebaikan-Nya meletakkan rasa cukup di hatimu, bahkan ketika kamu punya semuanya, kamu tidak akan pernah merasa puas.
Maka jika hari ini kamu merasa cukup, itulah kekayaan yang sebenarnya, itulah hadiah dari-Nya :))
137 notes
·
View notes
Text
kurangnya sabar.
kala ada banyak nikmat yang Allaah beri dalam kehidupan ini. namun seringkali kita masih memandang nikmat yang tidak kita miliki. membandingkan pencapaian yang lebih jauh, membandingkan kepemilikan yang sejatinya tidak pernah kita miliki.
kala ada banyak kebaikan yang Allaah berikan kepada kehidupan ini. seringkali kita menganggap bahwa hal yang terjadi dalam hidup kita adalah sudah sewajarnya memang demikian. padahal kalau menilik lebih jauh, tidak semua orang berada pada kondisi yang demikian. pada kondisi baik. barangkali kondisi yang kita keluhkan hari ini, adalah kondisi yang diinginkan orang lain namun kita tidak menyadarinya.
kurangnya sabar dalam diri kita yang membuat kita tamak dan tidak pernah merasa cukup. kurangnya sabar dalam diri kita yang seringkali membuat hidup tidak tenang. merasa khawatir pada hal-hal yang sudah Allaah jamin. kurangnya sabar dalam diri kita yang membuat kita merasa punya hak untuk mengeluh dan menyalahkan takdir.
padahal, nikmat Allaah sudah begitu berlimpahnya. kebaikan Allaah sudah begitu banyaknya. kasih sayang Allaah tak terhingga begitu luasnya. namun kurangnya sabar dalam diri kita membuat kita menutup mata akan hal-hal itu.
Allaah, pada hal-hal yang tidak pernah bisa aku mengerti. aku mohon ampun. pada hal-hal yang selalu ku keluhkan setiap harinya, aku memohon ampun. pada hal-hal yang membuatku kufur akan semua kebaikanmu, aku memohon ampun kepadaMu, ya Allaah. jangan Engkau hukum diri ini atas ketidaktahuanku, atas kelalaianku, atas kehinaanku, atas kurang tahu dirinya aku. aku sungguh memohon ampun kepadaMu.
aku memohon ampun atas kurangnya sabar pada diriku. pada hal-hal yang selalu membuatku marah perihal takdir yang tak akan pernah bisa aku mengerti. bukan ranahku untuk demikian. maafkan diriku ini, ampuni diriku ini. atas semua kurangnya sabar dalam diriku yang membuatku tamak dan tak pernah merasa cukup. aku mohon ampun. jangan uji aku dengan dunia yang sungguh membuatku lelah setiap harinya. ampuni aku ya Allaah, kasihanilah aku, kasihanilah hambaMu yang lemah ini.
ruang tunggu || 21.17
126 notes
·
View notes
Text
Percaya Pada Pola
Kalau teliti mengamati sesuatu, maka kita bisa menemukan pola. Pola di kejadian, pola di keadaan, pola di karakter seseorang, pola di perilaku orang, dan beragam pola lainnya dalam hidup. Kejelian melihat pola ini perlu dibarengi dengan kesiapan untuk menerima kenyataan, kenyataan bahwa memang demikian.
Kalau kamu sedang dekat dengan seseorang dan berencana untuk menikah dengannya, maka perhatikan polanya. Pola berpikir, pola perilaku, pola interaksi, dan beragam pola lainnya yang menurutmu penting dan fundamental. Karena ia telah hidup dengan pola itu seumur hidupnya selama ini, tidak mungkin akan berubah dalam sehari semalam hanya karena menikah denganmu. Apalagi, jika kamu bercita-cita untuk mengubahnya. Mungkin kamu perlu berpikir ulang untuk itu. Kalau kamu bertemu dengan orang yang berlaku buruk dalam nilai-nilai yang kamu yakini, seperti suka bergunjing, berkata kasar, menoleransi suap, menolerasi hal-hal lain yang jelas-jelas tidak sesuai dengan keyakinanmu. Apalagi jika kemudian ia terlibat masalah atas perilakunya dengan orang yang lain, tidak sedang terjadi denganmu bukan berarti tidak akan pernah terjadi kepadamu. Lihatlah polanya seperti apa, suatu hari mungkin kamu yang akan mengalami konflik dengannya. Jadi, jauh-jauh sejak awal.
Kalau kamu lagi terpuruk karena hal-hal berat yang sedang kamu jalani. Coba lihat bagaimana pola kehidupanmu selama ini. Bagaimana Tuhan mengingatkanmu, menyiapkanmu, dan juga memberitahumu selama ini melalui beragam pola. Apakah kamu berhasil menemukan polanya dan berhasil mengambil hikmahnya. Apakah kamu berhasil memahami gambaran besar mengapa polanya demikian? Semoga kita dimudahkan untuk memahami pola, sehingga tidak terjebak dalam pikiran sendiri, apalagi terjebak pada pola-pola yang buruk. (c)kurniawangunadi
404 notes
·
View notes
Text
Akhir agustus lalu, Qadarullah dan tidak terduga, sy diberi SK sebagai Ketua Tim di SDM. Ketika mayoritas mereka menganggap posisi itu di level eselon struktural bertingkah layaknya pejabat, sy berkali-kali berusaha menunda, menolak, sampai disposisi pengunduran diri di sebulan SK terbit.
Sy memohon maaf berkali-kali kpd para pimpinan. Meskipun paham arah keputusan dan kebijakannya, tp siapalagi yg bisa melindungi diri sy sendiri? Sy harus survive, dan Katim bukanlah tempat yg tepat bagi sy.
Bertambah sering sy mengulang doa, Ya Allah selamatkan, lindungi "perjalanan" sy.
Bahkan pada takdir yang tidak kamu sukai, selalu ada hal yang bisa disyukuri 🍂
213 notes
·
View notes
Text
Bercerita
Setiap kisah pasti ada bagian terbaiknya, yang terkadang itu adalah bagian tersedih dalam kisahnya, atau bagian paling bahagianya.
Bukan, bukan soal kisah seseorang, tapi soal kisah hidup kita masing-masing. Andai hari ini gemuruh dan hujan lebat sedang datang padamu, tak apa, pertanda langit akan segera cerah dan itu bisa menjadi bagian terindah dari kisah yang akan kamu kenang.
Pastikan saja, bahwa setiap langkah kaki dan potongan perjalanan kita ini adalah untuk mencari keberkahannya. Bukankah hidup tanpa keberkahan itu layaknya mayat yang berjalan? Raganya hidup tapi hatinya mati.
Aku tahu dan aku pun pernah melakukannya, sekadar menyendiri sesaat untuk menangis, sebab hidup ada saatnya harus menangis, ada saatnya pula hidup harus tertawa bahagia.
Aku hanya punya 1 doa yang biasa aku panjatkan dan sampaikan pada-Nya, pada pemilik dunia dan masa depan.
"Yaa Allah, muliakan hidupku, bimbing langkahku, ingatkan dengan lembut setiap khilafku, jangan engkau ambil nikmat yang kau berikan, ajari aku cara bersabar dan bersyukur dengan kenikmatanmu, dan matikan aku dalam kebaikan"
Doa yang begitu singkat, tapi itu menenangkan untukku, barangkali juga menenangkan untukmu.
Selamat menulis kisah :')
@jndmmsyhd
344 notes
·
View notes
Text
Aku mulai ngerti, kenapa Rasulullah nggak over-reacting saat orang-orang yang menyebabkan traumanya terus menerus melakukan hal-hal yang men-trigger "alarm" emosi itu. Jawabannya, kata Ust. Nouman Ali Khan, adalah tahajjud.
Ada banyak emosi yang terus menerus diarahkan kepada Rasulullah. Makian, kemarahan, perendahan harga diri, pembunuhan orang tersayang, tuduhan tidak benar, pemboikotan satu kaum, penganiayaan verbal dan fisik, serta perilaku biadab lainnya, nggak mungkin hal-hal kaya gitu nggak meninggalkan bekas trauma.
Aku, kalau jadi Rasulullah, kayanya nggak tahan untuk tetap diam. Kita sama-sama tahu, Rasulullah juga manusia, punya hati dan emosi untuk merasakan. Tapi kenapa, hal-hal traumatis itu nggak jadi penyakit hati? Nggak jadi bikin pengen balas dendam?
Rasulullah rutin me-release semua rasa sedih, rasa nggak terima, rasa pengen membalas, dan kemarahan itu dengan tahajjud. Beliau juga rutin membersihkan dirinya dari penyakit hati dengan istighfar. Beliau mampu menahan diri dari ledakan emosionalnya. "Alarmnya" nggak sesenggol bacok itu sebab ditahan oleh pemahaman yang baik tentang Allah dan manusia, dan hatinya tidak sempit karena ucapan-ucapan manusia.
"Tahajjud itu ibadahnya da'i dan orang-orang shalih."
Kenapa? Shalih artinya lurus, konsisten. Benar pikirannya, benar ucapannya, benar tindakannya. Ketiganya selaras dan sinkron, dan da'i memang seharusnya begitu. Mereka tidak akan mengucapkan apa yang tidak mereka perbuat.
Dan itu dimulai dengan tahajjud, yakni ibadah yang dilakukan di saat sendiri. Saat kita memang hanya ingin dilihat oleh Allah saja. Kalau udah jujur kepada Allah, artinya akan punya integritas untuk kemudian jujur dalam tindakan-tindakan yang akan dilihat manusia, sehingga meskipun tindakannya dilihat manusia, mereka tidak melakukannya untuk mengesankan manusia.
Maka diam itu benar-benar emas ketika hati ingin menjelaskan berlebihan hanya untuk membersihkan nama baik kita. Ketika kita mungkin ingin mengeluarkan muntahan emosional yang justru kadang malah merugikan martabat kita. Hanya orang-orang yang bertahajjud yang mampu tetap menahan diri dan memelihara kehormatannya saat satu dunia menyalahpahami dan mendzoliminya.
Diamlah, biarkan kekuasaan Allah yang bicara untuk meluruskan pemikiran dan ucapan orang lain yang bengkok. Diamlah, yang terpenting adalah kedudukanmu di hadapan Allah, bukan di hadapan manusia. Diamlah, manusia tidak menginginkan penjelasan darimu, tetapi Allah senantiasa menginginkan perbaikan darimu. Manusia mencemarkan nama baikmu sedangkan Allah selalu menjaga aib-aibmu.
— Giza, kali ini tolong lanjutkan perjalanan sambil hanya ingin dilihat Allah
711 notes
·
View notes
Text
kita terlalu banyak bercanda, bisa saja kematian datang disaat kita belum selesai tertawa🥀
211 notes
·
View notes
Text
🫶🏼
Kebanyakan manusia harus dijelasin dulu baru belajar ngerti kita, tapi Tuhan tanpa kita ngomong sepatah katapun udah paham perasaan kita gimana.
Harus sebaik apa lagi Tuhan sama kita biar kita gak bosen buat terus belajar jadi lebih baik?
@terusberanjak
112 notes
·
View notes
Text
Di balik setiap yang tertunda, perpisahan, dn setiap hati yang patah, pasti ada kebaikan di sana. Lelah? Capek? Sama, semua orang pasti merasakan itu.
Yang membedakannya hanya rasa bersandarmu pada Allah dan prasangka baikmu pada-Nya.
Setiap kita ada lelahnya masing-masing, ada istirahatnya masing-masing, begitu pula lika-liku hidup yang pasti berbeda. Yang membuat kita sama adalah rasa percaya kita pada Tuhan yang mengatur alam semesta, dan yang membedakan kita dengan yang lainnya adalah kita menyandarkan segala urusan ini pada pemilik takdir.
Jika sandaran kita pada Tuhan pemilik hidup dan mati, bukankah itu sudah cukup? Sebab Dia mustahil menelantarkan kita, membiarkan kita begitu saja, Dia pasti tau jalan dan alur terbaik untuk kita.
Semangat ya, gapapa, semua ada waktunya kok :')
Kuningan, 7 September 2024
@jndmmsyhd
343 notes
·
View notes
Text
"Kau bilang kebaikan bisa membuat orang jatuh cinta, lantas mengapa banyak dari kita yang tak begitu benar-benar mencintai Allaah padahal kebaikan-Nya sudah takkan pernah mampu terhitung oleh kita?"
@terusberanjak
281 notes
·
View notes
Text
Memaknai Keputusanmu di Antara Pilihan
Orang lain hanya akan melihat keputusan yang kamu ambil, mereka tidak akan pernah melihat pilihan-pilihan yang kamu miliki.
Sehingga, ketika kita hanya dinilai dari keputusan kita, jangan berkecil hati. Sejatinya mereka tidak pernah tahu struggling-nya kita terhadap pilihan-pilihan yang ada saat itu. Dan keputusan kita saat itu adalah keputusan terbaik dari semua pilihan yang kita miliki.
Mari kita lihat dengan hati yang lebih lapang pada setiap pilihan yang kita miliki. Sebab, dalam hidup ini kita tidak perlu menjelaskan kepada semua orang tentang pilihan yang kita ambil.
Meski dinilai tidak menguntungkan, memilih yang tak pasti, memilih yang sulit, memilih yang nggak ada uangnya, dsb.
Selama kamu yakin sama pilihanmu dan mau sama risikonya. Ambil dan jalanilah, kemudian tutup telinga.
Pada akhirnya, kita perlu percaya kepada Allah bahwa keputusan yang kita ambil lahir dari ilham yang diberikan-Nya. Ada hal-hal yang tidak kita tahu soal masa depan, rasanya mungkin khawatir dan menakutkan. Tapi percayalah, jarak antara kita dengan banyak kebaikan di depan, kadang hanya di masalah keberanian buat mengambil keputusan. (c)kurniawangunadi
562 notes
·
View notes
Text
kita tidak memiliki kekuatan untuk mengatasi masalah kita, sebab kekuatan itu hanya bisa datang dari Allaah.
tidak akan datang sampai kamu memohon dan berdoa kepadaNya. sampai kita mengakui kelemahan kita.
"ya Allaah, aku tidak bisa. ya Allaah, aku tidak mampu. yang aku inginkan itu lemah, dan akupun lemah, hanya Engkau yang mampu, hanya Engkau yang kuat. Engkaulah yang mengabulkan doaku dan memberiku kekuatan."
semoga Allaah menjadikan kita orang-orang yang terus berbaik sangka dan orang-orang yang tak pernah lelah dalam berdoa.
مَعَ الوَقْت سَتُعرف حِكمَة اللّه فِي كُلّ شَيْئ حَدث لَك
Seiring berjalannya waktu, kamu akan mengetahui hikmah dari Allaah dalam segala hal yang terjadi padamu.
__
terkadang menakar kemampuan diri itu perlu ya, agar diri paham bahwasanya kemampuan dan bahkan pengetahuan kita sunggulah terbatas tanpa pertolongan Allaah.
235 notes
·
View notes