#tabi'in
Explore tagged Tumblr posts
arundayare · 1 month ago
Video
youtube
🔴 Kuis Pengetahuan Tentang Nabi Syu'aib - part 3
0 notes
ashwantsafreepalestine · 4 months ago
Text
Graphic | The aftermath of the Israeli bombing of displaced Palestinians while they were praying at Al-Tabi'in School in northern Gaza this morning (10 August, 2024) The massacre claimed the lives of at least 100 Palestinians, including children, women, and elderly people.
ABOLISH THE NAZI STATE OF ISRAEL.
95 notes · View notes
nando161mando · 4 months ago
Text
Germany says Israel's massacre at Gaza school justified in 'self defense'
https://thecradle.co/articles-id/26390
5 notes · View notes
islamic-infographic-posts · 2 months ago
Text
Hidden Shirk That Has Been Normalized!
Tumblr media
Welcome to my Blog!
In this space, I aim to explore and reflect on various aspects of Islam through the Quran and the Sunnah of our beloved Prophet (Sallallahu Alaihi Wasallam) upon the understanding of the three favored generations: the Sahaba (Radiya llahu anhum), the Tabi'in, and the Tabi' al- Tabi'in (may Allah be pleased with them).
The first post focuses on the concept of hidden shirk, a form of associating partners with Allah (A'ūdhu billāh) that often goes unnoticed and is, unfortunately, prevalent in our daily lives.
All of the Hadiths mentioned in this post are authentic, and the references have been provided for further reading and verification. By understanding hidden shirk, we can strive to purify our intentions and strengthen our relationship with Allah (Subhanahu wa ta'ala).
I look forward to sharing more content, Insha'Allah.
May Allah guide us all to the correct path.
Feel free to leave your thoughts and correct me if I make any mistakes.
3 notes · View notes
satellitebroadcast · 3 months ago
Text
Quds News Network: Telegram
Israeli occupation aircraft used multiple American-made missiles in the massacre of Palestinian worshippers at Al-Tabi'in school a few weeks ago. The attack slaughtered most of the civilians in the mosque and left only a few severely wounded, who are now suffering from their burns in Gaza's depleted hospitals.
3 notes · View notes
mnwlife · 4 months ago
Text
6 WASIAT EMAS UNTUK KAUM MUSLIMAH
Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al Abbad Al Badr hafidzahullah mewasiatkan:
1. "Wajib bagi setiap muslimah memahami, mengetahui dengan keyakinan betul-betul engkau wajib meyakini bahwasanya sebaik-baiknya hukum, sesempurna-sempurnanya hukum adalah hukumnya Allah Rabbul 'alamin."
Selayaknya bagi seorang muslimah mempelajari, mengimani, mentaati syari'at-syari'at yang Allah turunkan, baik yang terkait aqidah atau yang umum untuk umat.. demikian syari'at yang khusus untuk muslimah, baik yang ia sukai atau yang tidak ia sukai. Dan haram untuk membenci, mengolok-olok syari'at Allah.
2. "Ketahuilah wahai saudariku muslimah, bahwasannya kebahagiaanmu kemuliaanmu itu terikat dengan agama ini.."
Apabila kalian sudah melaksanakan hukum Allah pasti akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Allah yang menjanjikan:
مَنْ عَمِلَ صَٰلِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةً طَيِّبَةً
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik.
(Surat An-Nahl ayat 97)
Namun apabila berpaling dari hukum Allah, Allah mengancam:
وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِى فَإِنَّ لَهُۥ مَعِيشَةً ضَنكًا
Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit
(Surat Thaha ayat 124)
3. "Wajib bagi setiap muslimah untuk menyadari, mengetahui.. bahwasannya kaum muslimah itu banyak musuhnya (yaitu syaithon baik dari kalangan jin atau manusia dengan nafsu syahwat dan syubhatnya).."
Contohnya, dalam islam dilarang berkhalwat dengan yang bukan mahromnya dst. Demikian juga hendaknya menjaga diri dari syubhat, sebagaimana Aisyah رضي الله عنها yang mengajarkan untuk mewaspadai pemikiran sesat.
Aisyah رضي الله عنها ditanya oleh seorang perempuan dari kalangan Tabi'in
ما بَالُ الحَا��ِضِ تَقْضِي ال��َّوْمَ، ولَا تَقْضِي الصَّلَاةَ
"Kenapa perempuan yang haidh itu diperintah untuk mengqodho puasa, tapi tidak diperintah untuk mengqodho shalat?"
Maka Aisyah رضي الله عنها berkata:
أحَرُورِيَّةٌ أنْتِ؟
"Apakah engkau itu pengikut kelompok khawarij?"
راوي : عائشة أم المؤمنين | المحدث : مسلم | المصدر : صحيح مسلم | الصفحة أو الرقم : 335 | خلاصة حكم المحدث : [صحيح] | التخريج : أخرجه البخاري (321)، ومسلم (335)
https://dorar.net/hadith/sharh/116
Aisyah رضي الله عنها mengatakan demikian karena pada waktu itu kelompok khawarij terkenal dengan keekstrimannya dengan mereka memerintahkan wanita untuk mengqodho shalat mereka ketika haidh. Maka diambil faedah dari hadits ini, bahwasannya seorang muslimah juga harus belajar tentang kelompok-kelompok sesat agar bisa membentengi dirinya.
4. "Wajib bagi seorang wanita muslimah untuk mengimani dengan iman yang kuat bahwasannya Taufiq, kebaikan, keistiqomahan, barokah, kemuliaan itu di tangan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى."
Yang intinya seorang wanita muslimah itu diwajibkan untuk banyak belajar hukum-hukum Allah untuk mengamalkannya namun jangan pernah melupakan bahwasannya keistiqomahan itu di tangan Allah. Maka perbanyak meminta keistiqomahan, keteguhan dalam belajar dan beramal.
5. "Selayaknya bagi wanita muslimah untuk betul-betul memprioritaskan cita-citanya di kehidupan dunia ini meraih kemuliaan di sisi Allah, untuk betul-betul menggapai ridho Allah.."
Rasulullah ﷺ bersabda:
من التمس رِضا اللهِ بسخَطِ الناسِ ؛ رضِيَ اللهُ عنه ، وأرْضى عنه الناسَ
"Barangsiapa yang mencari Ridho Allah meskipun dengan dimurkai oleh manusia, Allah Ridho kepadanya dan Allah pasti akan menjadikan yang ridho kepadanya."
الراوي : عائشة أم المؤمنين | المحدث : الألباني | المصدر : صحيح الترغيب | الصفحة أو الرقم : 2250 | خلاصة حكم المحدث : صحيح لغيره | التخريج : أخرجه الترمذي (2414) بنحوه، وعبد بن حميد في ((المسند)) (1522)، وابن حبان (277) باختلاف يسير
https://dorar.net/hadith/sharh/84269
6. "Selayaknya bagi wanita muslimah untuk dia mengetahui, meyakini bahwasanya semua hukum yang khusus bagi perempuan itu sama dengan hukum-hukum yang lain, tidak ada kekurangan tidak ada kedzoliman di dalamnya..."
Catatan Kajian Ustadz Abdurrahman Thoyyib hafidzahullah - Wasiat Emas Untuk Wanita Muslimah
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
4 notes · View notes
temanhidup · 10 months ago
Text
Panutan Dalam Hidup
Urwah bin Zubair, salah satu dari tujuh ahli fiqih terbaik masa tabi'in di Madinah. Beliau juga merupakan anak dari sahabat Rasulullah yang dijamin masuk surga, yaitu Zubair bin Awwam.
Ada kisah menarik dan luar biasa tentang Urwah bin Zubair. Apa itu?
Ketika itu, Urwah divonis bahwa kakinya harus diamputasi. Namun, pada masa itu belum mengenal yang namanya obat bius dan sejenisnya. Maka sang tabib menyarankan agar Urwah meminum alkohol atau minuman keras yang memabukkan. Agar ketika kakinya dipotong, dia tidak merasakan sakit karena dalam keadaan tidak sadar. Namun, apakah Urwah menerima pendapat itu?
Tentu saja tidak! Beliau menolak keras. Tahukah apa yang luar biasa? Alasannya tidak menyetujui pendapat sang tabib karena beliau tidak ingin ada momen beliau lalai dari mengingat Allah. Masya Allah. Padahal dalam keadaan darurat dan mengancam nyawa, tentu saja itu diperbolehkan. Sungguh keimanan yang luar biasa. Kemudian, bagaimana selanjutnya? Urwah memiliki satu solusi untuk mengatasinya. Apa itu?
Urwah bin Zubair mengatakan kepada sang tabib untuk mengamputasi kakinya dalam keadaan beliau sedang salat. Saat itu memang menjelang waktu salat wajib. Apa kamu bisa bayangkan kaki kita dipotong ketika sedang salat? Apa kamu bisa menahan sakit itu?
Operasi pun dilaksanakan. Seperti yang disarankan Urwah. Kaki beliau diamputasi ketika beliau sedang melaksanakan salat. Ketika beliau sedang sibuk bermunajat dengan Rabbnya. Kemudian, apakah beliau merintih kesakitan?
Salah seorang sahabat beliau yang berada di rumah untuk menyaksikan operasi tersebut, bersama sahabat lainnya, dia mengatakan bahwa saking asiknya dia berbincang dengan yang lain. Dia tidak sadar bahwa kaki Urwah sudah dipotong karena tidak ada suara jeritan dari Urwah atau apa pun. Masya Allah.
Bayangkan, betapa salatnya mampu membuatnya mengabaikan dan melupakan rasa sakit apa pun. Karena dia sadar, waktu-waktu itu adalah waktu terbaik untuknya berbincang dengan Allah. Begitu khusyunya beliau. Apakah kita sudah bisa seperti itu?
Dari kisah ini saya belajar banyak hal. Salah satunya, tentang betapa pentingnya menghubungkan hati kita dengan Allah. Ketika Allah sudah menjadi yang utama, setiap rasa sakit di dunia bukanlah apa-apa. Sebab rasa sakit terbesar yang akan kita rasakan adalah ketika kita jauh dari Allah. Ketika kita diabaikan oleh Allah. Kita akan menjadi orang yang sangat rugi ketika lalai dalam mengingat Allah.
Mungkin kita juga menjadi sadar akan beberapa hal. Bisa jadu penyebab hati kita yang terkadang tidak tenang karena kita masih jauh dari Allah, hati kita belum benar-benar terhubung dengan Allah. Tidakkah kita merasa malu karena hal itu?
Benar, rasanya kita tidak akan bisa mencapai keimanan para sahabat atau ulama terdahulu. Namun, kita bisa berusaha berada di jalan yang sama seperti mereka. Sehingga kita bisa bertemu dengan Allah dan ditempatkan pada tempat terbaik seperti mereka.
Semoga kita semua selalu menjadikan mereka contoh terbaik dalam hidup. Panutan yang layak kita ikuti. Sebab merekalah orang-orang yang telah mendapatkan kesuksesan di dunia serta akhirat.
-Devi N.F
6 notes · View notes
auliasalsabilamp · 1 year ago
Text
Manhaj Salaf
Manhaj artinya sebuah metode beragama atau cara beragama, baik dalam akidah, baik dalam akhlak, baik dalam muamalah, baik dalam bergaul dengan orang lain yang beragama selain Islam, yang sesuai dengan Salaf.
Salaf artinya orang terdahulu, orang yang terdahulu dari sisi keutamaan mereka, dari sisi waktu, dari sisi umur, dikatakan mereka Salaf.
Bicara Manhaj Salaf yang dimaksud Salaf adalah para Sahabat Nabi, para Tabi'in, para Tabi'ut Tabi'in.
Kita beragama sesuai dengan pemahaman agama Rasulullah Muhammad ﷺ dan para sahabat.
Faedah dari Ustadz Syafiq Riza Basalamah
16 notes · View notes
suara-rakyat-blog · 4 months ago
Text
Mangsa yang melecur teruk dalam pembunuhan beramai-ramai solat Subuh di Sekolah Al-Tabi'in di Gaza.
2 notes · View notes
labbaik-ya-hussain-as · 4 months ago
Text
Sayid Sistani's statement on the massacre of Palestinians seeking refuge in the Tabi'in school:
“Once again, the Israeli occupation army has committed a major massacre in the defiant Gaza Strip by targeting (the School of Al-Tabeen), which was sheltering displaced and homeless people. This attack resulted in a large number of innocent civilians being killed or wounded, adding another horrific crime to the series of continuous crimes that have been ongoing for more than ten months.
In recent times, these crimes have included treacherous assassinations targeting prominent leaders of the resistance against the occupation, leading to the martyrdom of several of them. These actions have violated the sovereignty of several regional countries, increasing the risks of major clashes in the region, which, if they occur—God forbid—could result in catastrophic consequences for the various countries and peoples of this area.
Words fall short in condemning these heinous crimes, which have been committed by human beasts stripped of all human values and noble principles. It is unfortunate that they receive unlimited support from several major countries, preventing the application of international laws against those who commit crimes against humanity.
We once again call upon the world to stand against this horrific barbarity and to prevent the occupation forces from carrying out their plans to inflict further harm on the oppressed Palestinian people. We also call on Islamic nations—especially—to unite and come together to press for the cessation of the genocide in dear Gaza and to provide more aid to its honorable people.
There is no power nor strength except with Allah, the Most High, the Almighty.”
Office of Sayyid Sistani
Najaf, Iraq
5th of Safar, 1446 AH
August 10, 2024 CE
3 notes · View notes
juliarpratiwi · 2 years ago
Text
Semanhaj Bersamamu
Manhaj salaf bukanlah predikat yang menjadikan satu lebih istimewa daripada yang lain, bukan. Sebagaimana asal katanya manhaj adalah metode, jalan sedangkan salaf adalah orang-orang terdahulu (Para sahabat, tabi'in, tabi'ut tabi'in). Maka menyematkan diri pada manhaj salaf sebenarnya bukan sesuatu yang baru, bukan sesuatu yang eksklusif. Karena bermanhaj salaf artinya menjalankan agama mengikuti bagimana 'ittibanya para salaf dalam menjalankan Dien Islam yang dibawa oleh Rasulullah Shalallahu'alaihi wa Sallam.
Manhaj salaf bukan hanya sekadar pengisi kolom ta'aruf atau juga informasi tambahan di bio media sosial. Karena siapa saja bisa mengaku bermanhaj salaf. Penyematan diri pada manhaj salaf mengandung konsekuensi bahwa harus terbuktikan pada pola pikir dan pola bertindak di keseharian.
Mempertimbangkan seseorang atas manhajnya bukan untuk mencari orang yang sempurna, bukan juga karena kita tak punya cacat. Melainkan kita tahu, bahwa kita butuh seseorang yang mau terus belajar dan tumbuh bersama. Bermanhaj salaf bukan jaminan shalih atau tidaknya seorang laki-laki, shalihah atau tidaknya seorang perempuan.
Mempertimbangkan seseorang atas manhajnya, agar kita lebih mudah mengenalnya untuk mencari kesekufuan dalam beragama. Bukankah dengan itu kita bisa mengerucutkan dari siapa ia mengambil ilmu, bagaimana ia belajar, siapa teman-teman di lingkungannya, dimana ia bermajelis dll.
Karena kata mereka pernikahan itu sebagian besar kegiatannya adalah mengobrol, berdiskusi, berkomunikasi. Lantas bagaimana bisa berjalan bila tidak ditemukan kesepahaman. Salah satunya adalah kesepahaman dalam beragama, meski pada hakikatnya kita akan menyadari yang salah satu ini bisa menjadi yang paling pokok, sebab hal ini mengatur keseluruhan urusan seseorang. Walau pada prakteknya butuh waktu, usaha yang perlahan dan terbata-bata untuk dipelajari dan diaplikasikan.
Bila seseorang mempertimbangkan orang lain, orang yang akan menghabiskan sisa usia dengannya, orang yang akan menemani ibadah terlama dalam hidupnya. Salah satunya atas pertimbangan manhajnya. Jangan hakimi ia terlalu tinggi berekspektasi, jangan nilai ia mempersulit hidupnya. Ia hanya tengah mempertimbangkan separuh agamanya. Jadi, tak ingin ia pertaruhkan pada sembarang orang, tak mungkin ia timbang dengan main-main, asal-asalan apalagi tergesa-gesa. Doakan saja kebaikan untuknya, ya.
Doakan, semoga ia lekas dipertemukan. Dengan seseorang yang seagama, seiman, semanhaj, setujuan, sejodoh. Aamiin
Belahan bumimu yang lain, 11.20 WIB
36 notes · View notes
penasalafofficial · 1 year ago
Text
Tumblr media
Nasehat Mulia Dari Ulama Tabi'in Al Hasan Al Bashri rahimahullah
Jika kamu berpikir, dunia tidak lebih dari tiga hari, yaitu: hari yang telah berlalu, yang tidak mungkin kamu harapkan kembali. Hari dimana kamu sekarang berada, maka selayaknya kamu memanfaatkannya sebaik-sebaiknya, dan hari yang kamu tidak tahu, apakah kamu termasuk yang mengalaminya ataukah tidak? Kamu tidak tahu, apakah kamu akan mati sebelumnya?.
Hari yang telah lalu, adalah hari yang bijaksana dan memberi pelajaran, sedangkan hari ini adalah kawan yang segera mengucapkan selamat tinggal. Hari kemarin, meskipun menyedihkanmu, tetapi ia masih menyisakan pelajaran yang bijaksana di tanganmu. Jika dahulu kamu menyia-nyiakannya, maka sekarang telah datang penggantinya, dimana sekian lama ia tidak berjumpa denganmu dan sekarang ia segera meninggalkanmu.
Sedangkan hari esok, harapannya ada ditanganmu pula, maka ambillah kepastian dengan melakukan amal dan tinggalkan ketertipuan dirimu dengan angan-angan sebelum saat yang ditentukan tiba. Janganlah kamu memasukkan kekhawatiran terhadap hari esok, atau setelahnya kedalam hari ini, sehingga manambah kesedihan dan kepayahanmu, dimana kamu ingin agar pada hari ini kamu menghimpun segala yang mencukupimu selama hari-harimu yang lain. Kesibukan semakin banyak, kepayahan semakin bertambah, dan hamba telah menyia-nyiakan amal dengan angan-angan.
Jika harapanmu terhadap hari esok benar-benar keluar dari hati, niscaya pada hari ini kamu melaksanakan amal yang sebaik-baiknya dan mengurangi kesedihanmu. Tetapi, harapanmu pada hari esok ternyata menjadikanmu ceroboh dan mengajakmu untuk semakin menjadi-jadi dalam mengejarnya.
Jika kamu mau mempersingkat, saya akan menggambarkan dunia ini kepadamu sebagai suatu saat yang berada diantara dua saat. Saat yang telah lalu, saat yang akan datang, dan saat dimana kamu sekarang berada.
Adapun saat yang lalu dan akan datang, tidak akan kamu temukan kenikmatan dalam kesenangannya atau kepedihan dalam deritanya. Dunia hanyalah sesaat dimana kamu berada, lantas saat tersebut menipumu sehingga menjauhkanmu dari surga dan membawamu ke neraka.
Jika kamu berpikir, sebenarnya hari tidaklah lebih dari seorang tamu yang mampir ke rumahmu dan dia segera pergi meninggalkanmu. Jika kamu memberi sambutan dan jamuan yang baik, ia akan menjadi saksi bagimu, memuji perbuatanmu, dan akan mencintaimu dengan tulus. Tetapi jika sambutanmu buruk dan kamu tidak menjamunya dengan baik, maka hal itu akan terus terbayang di pelupuk matamu
Hari juga ada dua, yang kedudukannya ibarat dua bersaudara. Salah satu dari keduanya datang kepadamu, lantas kamu menyambutnya dengan buruk dan tidak memberi jamuan yang baik kepadanya. Lantas, yang lain datang kepadamu seraya berkata:”Aku datang setelah kedatangan saudaraku, maka kebaikanmu kepadaku akan menghapuskan keburukan sikapmu terhadap saudaraku dan ia akan memaafkan tindakanmu. Inilah aku, datang kepadamu setelah kedatangan saudaraku yang telah meninggalkanmu.” Kamu telah mendapatkan penggantinya, jika kamu berakal, maka perbaikilah apa yang telah kamu sia-siakan. Tetapi jika kamu bersikap sama sebagaimana sikap yang pertama, maka sungguh patut jika kamu binasa oleh kesaksian buruk mereka berdua terhadapmu.
Umur yang tersisa tidak bisa ditukar dengan harga atau tebusan apa saja. Andaikata seluruh dunia dikumpulkan, maka ia tidak akan sebanding dengan umur seseorang yang tersisa. Maka, janganlah kamu menjual atau menukarnya dengan dunia yang tidak sesuai dengan harganya. Jangan sampai orang yang dikubur lebih menghargai apa yang berada di tanganmu daripada kamu sendiri, padahal itu milikmu. Sungguh, andaikata seorang yang terkubur di dalam tanah ditanya, "Apakah dunia ini secara keseluruhan dari awal sampai akhir, yang akan kamu berikan kepada anak-anakmu sepeninggalmu agar mereka menikmatinya, sementara kamu dulu tidak pernah mempunyai kekhawatiran selain tentang mereka, lebih kamu cintai ataukah satu hari dimana kamu dibiarkan hidup untuk melakukan amalan shalih bagi dirimu?", niscaya ia memilih satu hari tersebut. Tidak mungkin ia dihadapkan pada suatu pilihan dengan satu hari sebagai pilihan lain, kecuali ia lebih memilih satu hari daripada pilihan lain itu, karena besarnya keinginan dan penghargaannya kepadanya.
Bahkan, andaikata ia diberi pilihan antara sesaat dengan pilihan lain yang berlipat-lipat dari apa yang telah saya sebutkan kepadamu dan berlipat-lipat lagi, niscaya ia lebih memilih waktu sesaat itu untuk dirinya daripada pilihan lain yang berlipat-lipat dari itu.
Bahkan, andaikata ia disuruh memilih antara satu kata yang diucapkannya, yang akan ditulis kebaikannya untuk dirinya dengan apa yang telah saya ceritakan kepada kamu (yakni, kenikmatan dunia) dan yang nilainya berlipat-lipat darinya, niscaya ia lebih memilih satu ucapan tersebut daripadanya.
Maka, koreksilah dirimu pada hari ini, perhatikanlah setiap saat yang berlalu, hargailah satu kata, dan waspadailah terhadap penyesalan ketika sakratul maut datang. Kamu tidak bisa mengabaikan perkataan ini sebagai hujjah bagimu, maka semoga Allah memberikan manfaat kepada kami dan kepada kamu dengan pelajaran ini serta mengaruniakan akhir kehidupan yang baik kepada kita semua. Wassalaamu 'Alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh". [HR. Abu Nu'aim dalam Al-Hilyah (2/134-140)]
Nasehat yang mulia ini agar ia bisa menjadi hentakan bagi jiwa kita yang lalai dan menyadarkan kita tentang pentingnya memanfaatkan waktu dengan baik. Ketahuilah, ketika kita menyia-nyiakan waktu sedetik saja dari perjalanan usia kita, sebenarnya ada kerugian dan penyesalan besar yang akan kita temui kelak ketika bertemu Allah Azza wa Jalla.
Allah Subhanahu wa Ta'ala telah bersumpah tentang hal ini di dalam firman-Nya,
"Aku bersumpah dengan hari kiamat, dan Aku bersumpah demi jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri)". (Qs : Al-Qiyamah: 1-2).
Syaikh Abdurrahman bin Nasir As-Sa'diy rahimahullah berkata, "Maksudnya, seluruh jiwa, baik yang sholeh, maupun yang bejat. Dinamakan (لَوَّامَة) karena besarnya kebimbangan dan penyesalan jiwanya, dan tidak tetapnya jiwa pada satu kondisi. Sehingga ketika meninggal, jiwa tersebut menyesal atas apa yang telah ia kerjakan. Bahkan jiwa seorang mukmin akan menyesali atas apa yang ia telah peroleh ketika di dunia berupa sikap pelampauan batas (berlebih-lebihan), atau melakukan kekurangan atau kelalaian dalam memenuhi hak diantara hak-hak yang ada. [Taisir karimir Rahman, (hal. 898)].
Janganlah angan-angan kosong yang dihembuskan oleh syaithon, membuat kita terlena sehingga menjadi penghalang dari beramal shalih dan selalu menunda-nundanya. Sebab, itu merupakan tanda kebinasaan yang telah dikecam oleh Allah Azza Wa Jalla.
Allah Ta'ala berfirman,
"Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang, dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka)". (Qs. Al-Hijr: 3).
Ketahuilah, tidak ada seorang pun diantara manusia yang bisa menjamin bahwa dirinya masih bisa hidup sedetik kemudian atau tidak. Oleh karena itu, sangatlah pantas bagi kita untuk merenungi wasiat Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuketika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadanya,
كُنْ فِي الدُّنْيَا كََأَنَّكَ غَرِيْبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيْلٍٍ
"Jadilah di dunia ini seperti orang asing atau seorang pengembara."
Ibnu umar berkata, "Jika kamu berada di waktu sore, maka jangan menunggu sampai pagi, dan jika kamu berada di waktu pagi, jangan menunggu sampai waktu sore. Manfaatkanlah waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu dan manfaatkan hidupmu sebelum datang matimu." [HR. Al-Bukhariy dalam Kitab Ar-Riqoq (no. 6416)].
Dirangkum dari
[Sumber: Buletin Jum'at At-Tauhid.]
#penasalaf
3 notes · View notes
rhuslan08 · 1 year ago
Text
وقد قال بعض التابعين: من كثرت ذنوبه فعلي�� بسقيا الماء فقد غفر الله ذنوب من سقى الكلب فكيف بمن سقى رجلا مؤمنا؟
Sebagian ulama tabi'in mengajarkan: Siapa yg memiliki banyak dosa, hendaknya memberi minum orang lain. Dulu Allah mengampuni dosa orang yg memberi minum seekor anjing, lalu bagaimana kiranya bagi seseorang yg memberi minum seorang mukmin?
3 notes · View notes
ruangteduh · 1 year ago
Text
Tumblr media
Di manhaj salaf engkau akan mempelajari Al-Qur'an dan As-sunah sesuai dengan pemahaman para salafus shalih (sahabat nabi, tabi'in, tab'iut tabi'in, dan termasuk 4 imam Mazhab).
Di manhaj salaf lah engkau akan paham apa itu Tauhid, apa itu Syirik, apa itu Sunnah dan apa itu Bid'ah.
5 notes · View notes
alizetia · 2 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
[ MAWAQIF ]
Sepuluh Malam Terakhir Ramadhan Beribadah, Menuntut Ilmu, Memperkaya Jiwa, dan Pikiran dengan Mengkaji Tadabbur, Fiqh, Sirah, dan Tasawuf
Kata mawaqif diambil dari bahasa arab yang berarti pemberhentian atau tempat berhenti, program mawaqif ini di selenggarakan oleh lembaga ILTIFAT sebagai tempat pemberhentian sejenak dari kesibukan untuk mengkaji dan membangun kekuatan jiwa dan pikiran untuk memaksimalkan sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan dengan membahas berbagai bidang ilmu khususnya yang terkait dengan ibadah ruhani maupun jasad.
Para peserta akan belajar, dibimbing, dan didampingi oleh pengajar yang merupakan para alumni Universitas Islam Madinah yakni,
Ust. Abdul Khoir Rahmat, Lc Alumni Fakultas Syariah Universitas Islam Madinah, Mudir Rumah Quran Sanabil
Ust. Affan Muhammad Hamzah, Lc Alumni Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Universitas Islam Madinah, Magister Universitas Islam Syafi'i yah, Mudir AISA
Ust. Bambang Ridlo, Lc Alumni Fakultas Syariah Universitas Islam Madinah, Narasumber tetap Tashlih TV
Ust. Fahmi Aziz, Lc Alumni Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Universitas Islam Madinah, Islamic Literature and Faith (Iltifat), Editor & Jurnalis Media Islam
Ust. Jundi Imam Syuhada,  Lc Alumni Syariah Universitas Islam Madinah, PhD Candidate Fikih and Ushul Fikih International Islamic University Malaysia, Dewan Syariah BMT El-Arbah
Durasi Program
• 20 Sesi | 20 - 29 Ramadhan • Ba'da Subuh 1 Sesi - 60 Menit • Ba'da Dzuhur 1 Sesi - 60 Menit
Garis Besar Materi • Tadabbur Al Qur'an Juz 20-30 (10 Sesi) • Kitab Fiqh Mazhab Syafi'i Matan Taqrib (3 Sesi) • Kitab Tasawuf Al Hikam Ibnu Athaillah (4 Sesi) • Sirah Para Ahli Ibadah dan Ahli Ilmu di Zaman Rasulullah SAW dan Tabi'in (3 Sesi)
Kurikulum lengkap bisa diakses di link berikut bit.ly/KurikulumMawaqif
Fasilitas Program • Modul • Rekaman • Sertifikat • Grup Bimbingan dengan Para Ustadz
Masa Pendaftaran 20 Maret 2023 - 9 April 2023
Biaya Program Rp. 175.000,- untuk 20 Sesi
Link Pendaftaran bit.ly/Mawaqif10Malam Syarat pendaftaran • calon peserta wajib memfollow akun instagram.com/iltifat.id agar tidak tertinggal update informasi. • membagikan informasi ini di story instagram atau pada tiga grup whatsapp
Contact Official Iltifat wa.me/6281617414043 -----
ILTIFAT Islamic Literature and Faith Center of Classic Islamic Education
5 notes · View notes
shekyspeare · 2 years ago
Text
"Kaže Tabi'in Šurejh el-Kadi, rahimehullah:
Kada me zadesi neko iskušenje zahvalim se Allahu četiri puta:
1. Zahvalim mu se što (iskušenje) nije veće nego što jeste;
2. Zahvalim mu se kad me oprskrbi saburom;
3. Zahvalim mu se kad me pomogne na tome da se povratim radi onoga čemu se nadam od nagrade;
4. Zahvalim mu se što nije učinio da (iskušenje) bude u mojoj vjeri."
-preuzeto
5 notes · View notes