#seni merayu Tuhan
Explore tagged Tumblr posts
akunkuini · 9 months ago
Text
Ini ditulis 11 Desember 2022 (1 tahun yg lalu)
dan masih terkenang🤍
Ada yg tau cerita dibalik foto ini?
Ya gaada lah kan aku belum cerita hehe
Tapi aku ingin membuka semuanya dengan quotes dari diri sendiri dulu. Ya walaupun aku bukan seorang sastrawan dan penulis terkenal tapi aku "Tokoh Utama dalam Kehidupanku" xixixi
"Segeram apapun aku dengan kemarahan ibuku, tapi aku selalu luluh dengan sekecil perilaku dan tulus perasaanya. Aku jadikan ibuku Matahari untuk membangkitkan energi dari lingkungan yang tak pernah mendukungku" -isn
"Walaupun kita mekar menjadi emas permata, kita tidak akan pernah bernilai jika tidak pernah dilahirkannya dari rahim yg paling berharga" -isn
Tumblr media
Foto ini diambil 7 Desember 2022, Momentum ini jarang sekali terabadikan. Karena memang aku dan ibuku jarang berfoto bersama, kami lebih suka memahat memori dalam bentuk yang tak biasa. Yaitu, cerita rasa yang kami simpan tersendiri dalam ruang waktu kehidupan. Foto memang akan mengingatkan kami dalam suatu peristiwa, tapi kami adalah kaum berbeda yang menikmati semua peristiwa dengan ketenangan jiwa. Tapi kami juga beberapa kali mengabadikan objek dalam sebuah tempat jika itu menarik dan "menjadi pembuktian" bahwa kami pernah benar melihatnya. Karena kami jarang berfoto dan jarang berlibur "hanya berdua di tempat yang jauh", jadi inilah yang disebut momentum langka. Jangan dianggap kami jarang pergi berdua ya (?). Aku sering bahkan hampir setiap hari mengantar entah itu kemana ibuku ingin pergi. Seperti mengambil stok tanaman anggrek untuk dijual lagi, mengambil pesanan gulajawanya di rumah nenek, atau bahkan hanya memberi tepung terigu di warung dekat perempatan tak jauh dari rumah. Sesering itu. Ini moment langka karena kami pergi ke tempat jauh dan ingin "liburan dadakan" ceritanya. Jauh banget, walaupun masih di daerah jogja hehe, tapi jauh karena ada cerita dibalik foto liburan kali ini.
Foto ini menjadi pembuktian bahwa perjalananku hingga menjadi saat ini sungguh melelahkan, banyak jalan rusak, namun terkadang disuguhkan dengan keindahan pemandangannya (hikmah kegagalan). Dan hari itu aku merasa gagal segagal gagalnya atas usahaku ini itu, ahh yah sudahlah
Tapi entah kenapa hari itu juga banyak kesan berharga, bahkan saat ini, setelah sekian bulan lamanya, ada rasa syukur atas kegagalan itu 🤍
Jadi keinget kata Habib Husein Ja'far bin Hadar di bukunya "Seni Merayu Tuhan" yang dikutip dari Hadits At Tirmidzi
Hikmah itu barang hilang milik orang beriman, dimanapun dia menemukannya, maka dia lebih berhak mengambilnya
Dan dari 1 tahun lebih ini, aku baru menyadari hikmahnya ✨
Foto ini juga membuktikan bahwa Hari Ibu itu dirayakan setiap hari dari tetesan detik waktu yang ada. Se power itu doa Ibu untuk menembus Ridho Allah 🤍
19:02:24
5 notes · View notes
annisarahmalarra · 2 years ago
Text
Dear seseorang di lauhul mahfudzku
Enggak sabar banget ketemu sama orang yang buat aku percaya sama yang namanya cinta lagi. Ajak aku diskusi tentang apapun itu ya
Tentang kenapa kamu lebih suka tidur yang ketiduran daripada tidur yang direncanakan
Tentang kenapa tukang rujak menaruh buah-buahannya dalam akuarium
Tentang kita lebih sering mendorong pintu minimarket meski sebenarnya bisa untuk ditarik
Tentang gimana merayu Tuhan dengan seni bukan mendikte. Dan masih banyak lagi
Sekarang aku sedang memperbaiki diri menjadi lebih baik dari sebelumnya begitu juga dengan kamu, fokus berkarir dan planning yang telah direncanakan semoga Allah memudahkan aku dan kamu, tidak apa-apa untuk saat ini tidak bertemu.
Tapi jangan terlalu sibuk memperbaiki diri demi bertemu pujaan hati, tapi lupa mempersiapkan diri untuk mati. Jodoh itu misteri, dan kematian itu sangat pasti, kembalikan lagi ke niat yang akan dituju.
-
Ketika suatu saat nanti kita bertemu, aku akan belajar mencintaimu begitu juga dengan kamu, kali ini aku akan melakukannya dengan benar.
Tetap sendiri, semoga Allah Maha Baik menjaga hati kita.
Sampai ketemu nanti!
2 notes · View notes
kelanapermana · 3 months ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
the final chapternya adalah allah punya takdir sedangkan kamu punya doa. doa itu adalah seni, seni untuk kamu merayu takdir tuhan agar berpihak kepadamu. jadi apapun yang sedang kamu semogakan berdoalah. doa itu alat komunikasi paling sanggih sepanjang massa. kamu berbisik di dunia tapi semua makhluk langit mendengarnya. jadi apapun itu, dalam kondisi apapun itu jangan lupa selalu libatkan allah melalui doa-doamu. doa itu indah, doa tak terlihat tapi bisa dirasakan.
Tulisan seseorang yang semoga Allah SWT jaga dan cukupkan segala kebutuhannya.
1 note · View note
birubaru · 5 months ago
Text
Orang yang mengenal dirinya, dia akan sadar bahwa dirinya terbatas, sehingga dia pasti akan mencari dan menemukan yang tak terbatas, yakni Tuhan.
|Habib Husein Ja'far Al-Hadar▪︎Seni merayu Tuhan▪︎Halaman 91|
0 notes
inibukankacangsukro · 1 year ago
Text
Karena doa bagian dari seni merayu Tuhan. Ketika seorang hamba sedang berdoa, disitulah letak seorang hamba sedang merayu Tuhannya dengan segala permintaannya.
1 note · View note
aryobagias · 2 years ago
Text
Seni Merayu Tuhan
Kita tak pernah tahu, doa siapa yang lebih dulu terkabul, atau doa macam apa yang lebih berpeluang terwujud, bahkan doa kyai atau ustadz sekalipun. Sejauh yang aku tahu, Tuhan selalu mendengar keluh kesah kita lewat doa yang tiap hari tanpa sadar kita panjatkan. Aku meyakini bahwa terlepas doa itu terkabul atau tidak, Ia mampu menguatkan dinding-dinding Iman bahwa ada kekuatan lain selain dari diri manusia. Dan itu pasti datangnya dari Tuhan. Sebab, sejauh mata memandang, tidak pernah ada masalah yang datang tanpa titik terang. Seperti kata pepatah, Semua akan indah pada waktunya. Bukan hadir ketika kita ingin, tapi datang ketika kita butuh.
0 notes
alatemetanoia · 2 years ago
Text
[June 9th, 2022] Seni Merayu Tuhan (The Art of Persuading God) - 120/224
We can trust a barbershop to do things with our hair without us looking at it. Why? Cause we believe in the barber. From "Lesson of Faith from a Barbershop" chapter, we realized that we can put a belief in humans, a mere creatures. There is no reason for us to not believe in the almighty God, The Creator. Sometimes, we might not understand why do we live this way? Why is it so difficult? Why are we like this? Things we want to reach are out of our sight, we run and run, but it is an endless road. But believe that God knows the best, that we don't know anything but keep loathing. Look, we won't know how many times God has saved us from the danger without us knowing. God gives us the air to breathe, water to drink, and sunlight to grow the crops for us to eat. We can't count on God's mercy, we can't.
__
"Whoever know themselves, know their Lord." is a quote by the Sufis, also the opening sentence of the chapter "Seeing God on the Mirror." The book explains it in a general way when I expect more explanation about that Sufi quote. So, I found it deficient. Nevertheless, this chapter taught about how we should look within ourselves before looking at others, for us to fight our lust, the demon inside, first. Do our best to follow Prophet Muhammad SAW.
__
Arrogant is one frightening behavior. It isn't just showing off wealth and achievements. The way we, as a human, tend to feel better than others, underestimate others, feel the rightest, reject the truth, and stop ourselves from learning are also counted as unconscious pomposity. Sometimes, we want to win, but the win doesn't mean glory. So that conceding doesn't equal loss. That's what "Giving in, Giving in to God [1]" told us. There are times in an argument when we believe we're right, trying to inform others the truth, but they refuse, no matter what.
Arrogant. Goodness, I once experienced arguing on Twitter with someone because I said something like, "because Islam in Indonesia is mostly ritual without understanding the concept, people pray and such but ignore the essence of Islam, they keep feeling the rightest and despise the others." We keep arguing. There is this saying, "the sane one back down." However, we can't be silent forever, right? (Or maybe I am the one who's actually insane). Or maybe, it's just not my place to speak from the beginning. Who am I to speak anyway.
In the chapter, there's a sentence like this: "Fanaticism towards a certain opinion isn't Islamic teaching. We were forbidden to be fanatic on one opinion because this attitude resembles the devil's teaching." How to be more controversial? Considering the growth of the caliphate movement in Indonesia. Fanaticism… Ehm.
__
"I Don't Know!" That word, yes. I remember back then when I was in university, the lecturer allowed us to write "give up" to the question that we didn't know the answer or when we were stuck with the calculation. We will still get some mercy points by writing "give up" rather than writing nonsense (The questions are essays), which results in zero points. The reason? Because by writing it like that, we admitted that we don't know. It requires courage and self-awareness. Not all people are brave enough to say "I don't know," as if saying it would be a shame and make us worth less.
__
"It's ok to hate, as Long as We Follow the Terms and Conditions." What are the ToS? You'll find it in the book, yeah. The main thing is even God has something God doesn't like. One of the conditions is that we can hate a person because of God, not to fuel our lust. I often heard the Buddhist teaching, "sabbe satta bhavantu sukhitatta," may all beings be joyful and secure (If I am not mistaken, I searched it tho). It was Buddha's discourse on loving-kindness for all beings. Based on these only, I think all religions are based on love. Even hating something should be because of love as well. What are we without love?
__
In the "Humanity Before Diversity" chapter, The content doesn't really speak about the relationship between humanity and diversity. It is more about how God upholds humanity; That God puts humanitarian value a lot on the religion's rules and practices. Where's the title come from? It's from a book title, which probably explains more about its relation with diversity. I don't know, only my assumption, haven't read that yet.
__
It said that "The Greatest Worship: Giving Happiness to Others." But how if the way to make someone happy is through a lie? The happiness that is given is all lie. That doesn't sound right to me. I always thought it's better to die than to conceal a truth? Which one is better? __
"A Syar'i Crazy Rich" more or less explained how wealth is seen in religion. We often hear to live with modesty. Also, the Sufis are known to let go of any attachment to worldly matters. One of them is wealth. However, sometimes, we need the power to implement the religion's teaching. We need the power to do good deeds, to lift up the economic system, to get a better education, etc. Pursue the world, as long as it doesn't make you blind. __
Here, in "Tretan! [2]" chapter, I once again found one of my favorite quotes. It is by Imam Ali, son of Abu Thaleb. It said, "A person is either your brother in faith or your equal in humanity." I sometimes wonder how here in Indonesia (In my opinion, of course), the power lies in the majority. Let alone equal stand in humanity, brother in faith is not even fully implemented since there are still many disputes within.
______________________________________________________________
At this point, I feel like I am writing too much. I don't have any words in the end cause I've tired out. It was meant to be a casual reading log, but I end up thinking too much and writing something like a resume for each chapter. Geez… What am I doing? Anyway, the next one should be much shorter. I'll just write anything that comes in mind when I read things. No analysis, no further thinking.
NOTE:
[1] In the original language (Indonesian), It was actually a pun with the same meaning more or less "Ngalah Itu Ng-Allah." In a right place, conceding is one way to submit to God.
[2] "Tretan!" is like a Madurese's "bro!" A way to call someone. Madurese: A local language in Indonesia where the writer came from.
4 notes · View notes
furidisini · 2 years ago
Quote
cara terbaik menghadapi orang sombong adalah dengan diam
Seni Merayu Tuhan, hal. 94
0 notes
ceritatiya · 3 years ago
Text
MERAYU TUHAN
Ibadah itu seni merayu TUHAN
TUHAN senang kita merayu-Nya
Maka jelaslah
Orang yang rajin beribadah adalah seorang perayu
Perayu TUHAN
Maka seringlah beribadah
Agar bisa menjadi seorang perayu
Bukan sembarang merayu
Sebab yang di rayu sang Maha Penguasa
Lepaskan segala keangkuhan, ketika sedang merayu-Nya, diri kita tak berdaya tanpa campur tangan-Nya, segala kuasa ada digenggaman-Nya.
Ramadhan ini adalah waktu yang sangat spesial untuk kita merayu TUHAN.
#ramadhankareem
•I'M Logophile•
0 notes
abyatinabookstoresworld · 3 years ago
Photo
Tumblr media
Seni Merayu Tuhan Rp. 69.000,- 👉 Rp. 64.000,- Format pemesanan: Nama: Alamat lengkap: No. Telp.: Buku yang dipesan: Kirim ke nomor WA : 0812-1417-4211 Atau melalui DM @abyatinabookstore_1 Atau @agityunita Selamat Berbelanja Buku 📚📚📚 #bukubaru #bukubagus #bukuori #bukumurah #jualanbuku #motivasi #novel #fiksi #nonfiksi #campuran #jualanonline #abyatinabookstore #senimerayutuhan #mizanmediautama #mizanmu https://www.instagram.com/p/CcByXPcv_En/?utm_medium=tumblr
0 notes
halohalwa · 3 years ago
Text
Wishlist buku:
1. Grit and perseverance
2. Seni merayu Tuhan
3. Menghilang, menemukan diri sejati
0 notes
racundiracunsalingmeracun · 7 years ago
Video
"Amran, tahukah kau dimana letaknya bahagia hidup?" tanya Azizah kepada seorang penarik beca yang dilakonkan oleh seniman P. Ramlee. . Lirik asal Engkau Laksana Bulan yang mempunyai baris kata, "kau cabutlah nyawaku" telah ditukar ganti kepada "kau tinggalkan diriku". Tapi, realistiknya bila hidup betul-betul menyeksakan, seni kata yang dihapuskan itulah menjadi mantra yang kita sebenarnya tersentak merayu pulang mahu perhatian dari Tuhan. . Liku hidup manusia berbeza; kebangkitan manusia dihisab seorang diri adalah bukti Tuhan Maha Adil. jangan risau.... #penarikbeca #pramlee #engkaulaksanabulan #syekkeyharmonica #harmonica
2 notes · View notes
langitbirustuff · 4 years ago
Text
Surabaya Sore Hujan Deras
Tumblr media
Surabaya sore hujan deras. Umpatan, genangan air menjadi satu. Mengadu pada titik-titik dadu, membuyarkan harapan dan doa menjelang magrib, bahwa hidup ingin baik-baik saja. Manusia egois masih saja terjaga, dibalik tirai perlindungan dunia yang lebih memihaknya. Sedangkan aku, manusia yang berasal dari ketiadaan meringkuk pada rahim ibu, bersembahyang dari umpatan keras suara asing.
Surabaya sore hujan deras. Membasahi perut yang terlanjur kosong karena tak bisa makan. Membasuh luka-luka yang menganga, sebab takdir yang tak memihaknya. Meleburkan segala partikel-partikel dusta yang menyamar lugu. Surabaya sore hujan deras, sedangkan aku masih saja pengecut.
Surabaya sore hujan deras, obrolan hangat menjadi penyeka gigil. Seseorang dihadapanku, penyuka musik dan gemar memetik gitar ketika hujan, menyela, "nasib yang baik adalah menjadi seniman." Ucapnya sambil menengadah keatas, petikan gitar beradu dengan nada hujan yang memilukan, berakhir hening ditelinga masing-masing orang.
Aku yang duduk menghadapnya, memegang cangkir putih kecil bermotif bunga vintage, menyahut, "seni adalah kehidupan sayang." Aku tersenyum, dia melengos meremehkan. Sedetik kemudian, terkekeuh. Aku menepuk kecil ujung gitarnya, berusaha merecoki. Dia sedikit manyun. "Jelek tau," aku merayu.
Dia terkekeuh, "terima kasih Tuhan. Hidupku luar biasa, meski hanya bisa bermain dan mencintai musik." Sambil melanjutkan memetik sinar gitarnya.
Aku berpindah disampingnya, menjentikkan jari dan mulai menyanyikan sebuah lagu. Petikan gitarnya mengiringi, aku tersenyum, dia menyungging. "Lisa berhenti hidup, tapi tak juga mati." Dia bernyanyi, selalu saja lagunya Jason Ranti.
Surabaya sore hujan deras. Doa baik dan kebahagiaan selalu terucap bagi mereka, para pelebur lara dan penikmat seni. Panjang umur bagi mereka yang berjuang melawan perbudakan atas dunia, memilih dirinya sendiri daripada egonya. Aku mencintainya, seperti surga mencintai Kota Surabaya, menyiramnya dengan air dingin menggigil. Memunculkan aroma petrikor ditengah padatnya bata gedung.
Surabaya sore hujan deras, tak ada senja sore ini. Hanya mendung yang mampir menggelar, magrib semakin menepi. Tuhan masih tetap ada, dalam hati kita masing-masing. Pelajaran hidup masih banyak yang siap ditebas habis-habisan setiap hari.
Surabaya sore hujan deras, dia menghentikan petikan gitarnya. "Terimakasih sudah lahir," ucapnya tiba-tiba.
Aku menatapnya sedikit heran, "jangan puitis, gak pantes." Tawaku diakhir ucapan. Dia mringis miris.
1 note · View note
indomietelorkeju · 7 years ago
Text
UTOPIAN DREAMS #6 (finale)
Tumblr media
Di hari yang senyap itu. Tidak ada pernikahan, tidak ada tangan yang menjabat untuk mengucapkan sumpah, altar cantik sederhana itu dirapihkan oleh pihak gedung. Tamu ekslusif yang diundang sudah diberi tahu tiga jam sebelum akad kalau pernikahan tidak jadi melalui broadcast pesan singkat. Tidak ada huru hara atau lempar bunga. Kay stress berat dan dilarikan ke rumah sakit karena typus. Tidak ada yang menjenguk, hanya manager dan GM kay. Itupun karena harus tanda tangan berita acara serah terima.
Remedy pagi itu ditemani rasa penasaran datang ke apartemen kiko. Dengan baju putih yang sudah dibasahi air mata dan ingus, ia berjalan menyusuri jakarta dari tengah malam ke pagi. Hati yang sesak harus segera jadi lapang. Sesegera mungkin.
Tidak ada kata maaf baik dari kay dan remedy kepada satu sama lain. Buat apa? Keduanya tidak pernah saling nyaman dari awal. Pernikahan yang urung itu sebenarnya hanya ajang menunjukan status sama lain kepada orang-orang kalau mereka bahagia, kalau mereka memiliki "work life balance" yang yahud, kalau mereka sudah menjalankan "tradisi" yang kultus itu dengan menyenangkan. Tapi mereka berdua membiarkan untuk pura pura lupa.
Remedy akhirnya sampai di depan pintu apartemen kiko
"Kiko. Kiko. " Ucap remedy sambil mengetuk pelan, karena takut mengganggu kiko yang sepertinya belum bangun
Berulang kali remedy mengetuk. Berulang kali berharap dibukakan. Namun tidak ada suara apapun dari kamar kiko. Hingga akhirnya remedy lelah dan bersender didepan pintu apartemen kiko.
Setengah jam berlalu, remedy pun tertidur sesaat. Hingga pada akhirnya terdengar suara langkah dari tangga apartemen. Kiko datang dengan jaket hitamnya, rambutnya dipotong pendek, sambil menggenggam soda di tangan kanannya. Kiko tidak sendiri, ada joni, pria kurus dengan kemeja hitam dengan tatoo berlian di lehernya.
"Ko siapa tuh? Orang gila ya?" Kata joni
"Jon, cabut dulu gih. Gue mau ngomong dulu sama ni orang." Kata kiko
"Lo diapa-apain gak nih? Ni orang kan rada setres kayanya. Gue di lobby ya" ucap joni sambil memegang tangan kiko
"Eh bos bangun bos. Jangan norak!! " tegur joni sambil mendorong badan remedy
Remedy pun bangun. Matanya langsung mengarah ke kiko
"Ko! Akhirnya ketemu. Aku mau ngomong. Aku mau curhat. Aku gajadi nikah. Kita jalan yu. Kaya biasanya" ucap remedy sambil mencoba meraih tangan kiko yang kemudian dihalangi joni.
Adu mulut antara joni dan remedy pun tak terelakan. Namun akhirnya kiko menuruti permintaan remedy, tapi joni harus ikut mengawasi dari jauh.
"Gue punya waktu sepuluh menit. Sekarang dengerin gue ya. Pertama, kenapa lo gajadi nikah? Jawab! Lo gila ya! " ucap kiko marah
"Sebenernya gue aja gangerti kenapa gue harus nikah sama dia, asli. Kecuali demi gengsi aja. Gue toh udah nikah sebelumnya. Kalau gajadi lagi ya cuek, ya bodo amat lah. Gue cuma mau sama elu, gausah nikah, bareng bareng aja kita pokoknya." Jelas remedy sambil keringat yang berkucuran di kepalanya
Lambung remedy kambuh, sontak remedy muntah karena mual yang amat sangat. Alis kiko sedikit mengendur
"Kamu gapapa? Pasti ngerokok sama belum makan ya? Makan dulu yu. Jon gue pamit bawa ni anak dulu ya. Slow, gue bisa jaga diri" jelas kiko yang akhirnya ke rumah makan didekat apartemen tanpa didampingin joni.
Tumblr media
Remedy makan dengan lahap, hormon serotonin mulai kembali mengaliri wajahnya. Kiko dengan muka kebingungan ingin menjelaskan sesuatu.
"Eh joni itu siapa? Kok aku baru liat?" Tanya remedy sambil mengunyah ikan dimulutnya
"Suami gue" ucap kiko menunduk
"Hhahahahahah. Bisa aja. Siapa ih? Kaya alay gitu tatonya kampungan" kelakar remedy
"Eh! Bisa ga sih berhenti ngerasa paling oke. At least dia ga cengeng dan culun kayak lu. Beneran, dia suami gue sekarang. Sumpah. Demi nama tuhan" ucap kiko serius
"Serius?" Ucap remedy terhentak
"Iya. Gue nikah secara agama aja. Baru seminggu lalu. Gue hamil. Gue gamau ngebunuh daging gue. Gue gamau jadi bajingan. Jadi gini ya rey, tolong berenti hubungin gue lagi. Gue mau jadi orang bener. Tailah kehidupan hippies hippies kita dulu itu tai. Nikah tuh perlu, seenggaknya hidup lu itu ada yang arahin." Jelas kiko sambil memegang tangan remedy
"Terus?" Ucap remedy bingung
"Terus yaudah. Gue pamit ya.. maaf ka.." jelas kiko yang langsung dipotong remedy
"Apaan sih!! Gamau, gue pengen sama lu. Kan bisa lu suaminya joni, pacarannya sama gue. Gue kesepian ko. Temen gue pergi ngilang. Orang tua gue juga gatau dimana. Kay juga gajelas wanita workaholic sialan.. Gue cuma punya lu ko.. Gua cum..." ucap remedy belum tuntas
"Gue jelasin ya. Dengerin! Ayo dengerin dulu yaaaaaaaa" raayu kiko manja
"Iyaaaa." Jawab remedy luluh
"Jadi gini. Gue nganggep lu, temen deket aja. We have a common experience, selera sama, lo asik bangeeeet, gue banyak belajar sama lo. Makasi yaaa. Tapi yaaaa udah sampe itu aja. Beres. Walaupun dulu gue atau lebih tepatnya kita sering berandai andai gimana kalau kita berdua. ITU LITERALLY PENGANDAIAN. There is no hope in my wish. Lagian waktu itu kita lagi mabok juga. Get it? Boleh gue lanjut?" Tanya kiko
Remedy menangis. Terisak isak. Seperti anak balita yang diambil mainannya.
"Yaudah gue lanjut lagi aja ya. Jangaaaan nangis ya. Hehe. Nah, gue juga heran kenapa lo sampe segitunya sama gue. Padahal gue biasa aja. Lo juga tau gue kan, gue kan sering maen sama temen cowo. Kehidupan gue sedikit liberal lah kesannya. Datang dari keluarga yang sedikit berantakan. Hidup gue bisa dibilang keras lah. Lo tau itu kan? Nah gue anggepnya lo bakal ga sebegitunya ngambil hati tentang gimana cara gue bersikap. Taunya malah lu anggap lebih. Lagian lu sama kay. Gamungkin juga gue sama lu. Hehe sama satu lagi rey. Gue lanjut ya. Hehe jangan nangis doooong ayo ayo ceria " ucap kiko merayu sambil mencubit cubit pipi remedy
Remedy terus menundukan kepalanya dengan kuping yang selalu siaga untuk kiko.
"Rey, gue pesen banyaaak ke elu. Satu, tolong hargai sebuah komitmen. Jangan suka ngegampangin hubungan. Gue juga baru sadar setelah ketemu joni. Hehe kay tuh baik, dia tuh tau kok kita sering jalan. Dia sering nitipin lu ke gue. 'Bikin rey seneng ya while im not there' kata dia. Gue gabilang aja sama lu. Karena gue emang gaboleh bilang. Kalau kita sering jauh bertindak ya karena kitanya aja brengsek. Hehehe. Itu satu ya. Masih dengerin aku kaaan?" jelas kiko panjang
Muka remedy sudah mulai diangkat dan dia menyeka air matanya.
"Nah yang kedua. Lu jangan suka mikir sesuatu dari perspektif elu doang. Nganggep semua bisa lu bikin sesuka lu. Lu mau ini. Mau itu. Mau gini. Mau gitu. Itu gabisa. Lu hidup ga sendiri. Lu mau tau kenapa temen temen lu pada cabut? Ya mereka males. Lo lebay. Cengeng. Bersikap biasa aja kaya dulu. Lo duliu itu kan orangnya periang, rame. Ya selow aja lah. Heheheh jangan marah yaaaa” rayu kiko
“Nah yang ketiga. Gue tertarik sama elu, karena lu pinter, selalu ada hal hal baru yang gue bahkan gue gapernah denger sebelumnya. Asik pokonya. Nah cuma pas kita mulai intense, gue liat lo selalu mengulang-ngulang hal sama.Contohnya Lagu “All we know” lo ulang terus pas lagi kita ketemu. Gue bosen. Hehe tapi gapapalah gapenting. Lu punya potensi ceraaaah banget. Udahlah jangan kecengengan banget. Jangan melankolis ya. Sanguin ayo sanguinnya keluarin. Heheh Extrovertnya keluarin doooooong hehe masa tes kepribadian ENTJ tapi sifatnya menye menye gini. Ayok. yuk yuk hhehe remedy hebat! sekarang pulang sama kay, minta maaf.” ucap kiko
Tumblr media
Muka remedy menajam, tidak ada tangis lagi. Dadanya dinaikan, bahunya ditegapkan. Rambutnya dirapihkan.
“Jadi gini ko, pertama. Gue melankolis cuma ke dua orang, ke elu sama ada orang sebelum elu, everyone you name it lah gapernting juga lo tau. Sisanya ya gue bodo amat. Gue bukan tipikal malu-malu mengungakapkan perasaan, ya walaupun gue orangnya bego, kikuk, gagap komunikasi, tapi apa yang gue bilang itu ya bener itu. Ga dibungkus-bungkus. Ga dibuat-buat. Dan gue emang jarang suka atau nyaman sama orang, dan apa gue maksain buat orang nyukain gue juga? Ya engga juga lah. We re not everyone cup of tea. I thought ure different, but u used to be everyone coffee bahkan. Jadi masalah melankolis, ya gue emang orangnya gini. Gue tau kok lo ceritain ke orang orang betapa risihnya lo gue melankolisin. Tapi ya gue bodo amat, gue gini ya gini. Paham? Bukannya gue udah bilang ya?”
“Kedua, masalah orang orang ninggalin gue. I just said what i think gitu. Gada filter tai kucing, makanya orang kadang nganggep gue aneh atau apa. Tapi ya gue emang gitu, gue yakin setiap orang ada sisi aneh dan sisi liar masing-masing, cuma orang lebih milih diem. Gue hargain itu. Cuma untuk menjadi orang lain, gue bukan kaya gitu. Sori maaf. Gue emang ga terlalu gampang deket sama orang, apalagi sekarang-sekarang setelah banyaknya komplain tentang kelebayan gue. Ini bukan masalah lebay. Dengerin ini penting”
Kiko mengangguk tidak bergeming
“Feeling itu adalah anugerah dari tuhan ke manusia yang engga bisa manusia ciptain secara otodidak. Apa lo bisa bayar orang supaya suka sama elu? Apa lo bisa sogok orang supaya deket sama lu? Bisa, tapi fake. Bisa tapi jiwanya aja, raganya engga ada. Lo pasti ngerasa lah. Gue gangerti kenapa orang merasa geli dengan “feeling itu” itu kan semacam token of gratitude dari manusia ke manusia. Apa lo pengen menjadi makhluk penuh basa basi yang bicara tentang duniawi? Karir dll? Hal hal yang sebenernya fana. Gue ga nyangka orang seni kaya lu bisa bisanya mendiskreditkan sebuah ‘feeling’. Feeling itu given. Mampus aja lo jadi batu gada feeling. Dan supaya tau orang tau kita ada feeling gimana? Ya sampein.” Remedy lanjut tanpa stop
“Lu ko, gue tau dengan gue ngomong gini. Sebenernya gakan merubah apa apa, feeling lu udah buat joni. Bukan buat gue. Gue ya terima terima aja, walaupun di semesta gue, lo bakal suka sama gue suatu saat. Cuma secara logika ya gamungkin, gue ngerti feeling itu gabisa dibentuk secara eksternal d kecuali lo nya yang mau. Oke gue wrap up, Jelas jawabannya: Lo gamau. Gue lega. Bordernya akhirnya keliatan. Tapi plis, lo jangan sekali kali ngediskreditkan gue melankolis atau menye menye. Guenya gapapa lo injek injek kaya tai, tapi plis lo tuh manusia kalau gada feeling mending mati aja beneran. Asli. Dan sekali kali lo menjudge orang orang kikuk yang cuma bergantung satu orang kaya lo gini. Gue tau lu public darling dan gue apa sih, ya gue idealis kardus abal abal yang kikuk ngomong. Tapi inget, di mata gue lo itu spesial. So if u dont wanna treat us special, just dont let us down. Keep us in middle ground aja gitu. Make a border. Gausah nyuruh kita ngerubah how we looked at you. Ngerti?”
“Terakhir. Gue terimakasih, karena emang gue selalu ngulang ngulang lagu itu. Soalnya itu membawa momen tersendiri buat gue sama elu. Dan kebiasaan ngulang itu salah sih, otak gue jadi mundur. Cuma dari sekarang, gue berhenti. Thankyou ya. Oke kayanya udah jelas ya ko, so happy for you. Masalah nantinya gue sama kay, itu bukan urusan lu. Mau lu kasih tau kay gimana ke gue, gue bodo amat. Soalnya dia gapernah ngasih tau itu ke gue, nunjukin aja kaga. Hehehe Semoga anaknya sehat ya. Amin. Gue pamit ya cabut dulu balik.”
Remedy bersalaman dengan kiko yang tandanya perbincangan tadi sudah usai seusainya. Salaman formal bagai partner bisnis. Finished bussiness. Remedy berlalu, kiko kembali ke joni. Sepanjang perjalanan kereta menuju rumah, remedy memainkan lagu “all we know” diulang ulang, sambil memandang luas jendela. Remedy tidak ada niatan menjenguk kay karena buat dia, she deserved it and she need a rest. Di sela sela mendengarkan lagu, remedy tetap berharap akan ada pesan singkat dari kiko.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lima tahun berlalu, remedy tetap sendiri menetap di US menjadi dosen tetap di university of california. Pandangan remedy terhadap wanita sudah sedikit berubah, dia pikir urusan feeling hanya menghabiskan waktu saja. Remedy sudah berpikir sangat logis sekarang. Kay tetap sibuk dengan kerjaannya dan menikah dengan rendy teman sekantornya. Sedangkan kiko? bercerai dengan joni dan kabar terakhir mengabarkan kiko mengabdikan dirinya untuk menjadi pelukis dan penyair di sekitaran ubud bali.
Di sela sela pulang mengajar, remedy tetap selalu mengintip blog syair kiko dan berharap ada namanya di syairnya. Namun tetap tidak ada dan remedy tidak bosan bosan melakukan itu dari hari ke hari sebelum tidur,. Semacam lullaby katanya.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
4 notes · View notes
furidisini · 2 years ago
Quote
kita sering merasa bahwa mengucapkan 'tidak tahu' berarti menunjukkan kelemahan kita sebagai manusia. padahal menurut Imam Ghazali, tahu bahwa dirinya tak tahu itu pengetahuan dan menunjukkan kebesaran hati. kata Imam Malik, benteng seseorang berilmu adalah perkataan "aku tidak tahu" yang jika dia terobos maka musibah akan datang
Seni Merayu Tuhan, hal. 99
0 notes
furidisini · 2 years ago
Quote
'lalu, ibadah apa yang membuat Engkau senang?" tanya nabi Musa. Allah menjawab, " memasukkan rasa bahagia ke dalam diri orang yang hancur hatinya."
Seni Merayu Tuhan, hal. 112
0 notes