#sallallahu alaihi wasallam
Explore tagged Tumblr posts
Text
0 notes
Text
Ringkasan dari kajian:
📚 Prinsip Hidup Seorang Muslim adalah Ibadah, cari Ma'isyah dan tidak minta-minta kepada Manusia.
👤 Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas رَحِمَهُ اللهُ.
🕌 Masjid Imam Ahmad bin Hambal.
🎬 https://bit.ly/4dZVNWQ
بسم الله الرحمن الرحيم
1. Wajib beribadah hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Ketika sulit, susah, sakit, fakir, miskin. Kita wajib ibadah, mintalah hanya kepada Allah jangan berharap kepada manusia. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku (saja)”. [QS. Adz-Dzaariyaat: 56].
2. Seorang muslim wajib bertawakal kepada Allah. Menyandarkan hati dan harapannya hanya kepada Allah dan menyerahkan segala urusannya kepada Allah Azza wa Jalla. Sebagaimana firman Allah,
وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا ۙ – وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ
“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya dan memberinya rezki dari arah yang tidak disangka-sangka“. [Ath Thalaq: 2-3].
3. Wajib mencari Ma'isyah (penghidupan yang halal).
4. Tidak boleh seseorang mengharapkan sesuatu dari orang lain, wajib berharap hanya kepada Allah saja. Syaikhul-Islam Ibnu Taimiyyah berkata,
"Tidaklah seseorang berharap terhadap makhluk dan tidaklah ia tawakkal kepadanya kecuali ia kecewa kepadanya.” [Majmu Fatawa 10/257]
5. Sebaik-baik yang seseorang makan adalah apa yang dia makan dari usaha dia sendiri yang halal dan tidak meminta-minta kepada orang lain.
6. Minta-minta (mengemis) hukumnya haram dalam Islam. Diriwayatkan dari sahabat Qabishah bin Mukhariq Al-Hilali radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
يَا قَبِيصَةُ إِنَّ الْمَسْأَلَةَ لَا تَحِلُّ إِلَّا لِأَحَدِ ثَلَاثَةٍ رَجُلٍ، تَحَمَّلَ حَمَالَةً، فَحَلَّتْ لَهُ الْمَسْأَلَةُ حَتَّى يُصِيبَهَا، ثُمَّ يُمْسِكُ، وَرَجُلٌ أَصَابَتْهُ جَائِحَةٌ اجْتَاحَتْ مَالَهُ، فَحَلَّتْ لَهُ الْمَسْأَلَةُ حَتَّى يُصِيبَ قِوَامًا مِنْ عَيْشٍ – أَوْ قَالَ سِدَادًا مِنْ عَيْشٍ – وَرَجُلٌ أَصَابَتْهُ فَاقَةٌ حَتَّى يَقُومَ ثَلَاثَةٌ مِنْ ذَوِي الْحِجَا مِنْ قَوْمِهِ: لَقَدْ أَصَابَتْ فُلَانًا فَاقَةٌ، فَحَلَّتْ لَهُ الْمَسْأَلَةُ حَتَّى يُصِيبَ قِوَامًا مِنْ عَيْشٍ – أَوْ قَالَ سِدَادًا مِنْ عَيْشٍ – فَمَا سِوَاهُنَّ مِنَ الْمَسْأَلَةِ يَا قَبِيصَةُ سُحْتًا يَأْكُلُهَا صَاحِبُهَا سُحْتًا
“Wahai Qabishah, sesungguhnya meminta-minta itu tidak boleh (tidak halal), kecuali untuk tiga golongan. (Pertama), orang yang menanggung utang (gharim, misalnya untuk mendamaikan dua pihak yang saling bersengketa). Maka, orang itu boleh meminta-minta, sehingga utangnya lunas. Apabila utangnya telah lunas, maka tidak boleh lagi ia meminta-meminta. (Kedua), orang yang terkena bencana, sehingga harta bendanya musnah. Orang itu boleh meminta-minta sampai dia memperoleh sumber kehidupan yang layak baginya. (Ketiga), orang yang ditimpa kemiskinan, dipersaksikan atau diketahui oleh tiga orang yang dipercaya bahwa dia memang miskin. Orang itu boleh meminta-minta, sampai dia memperoleh sumber penghidupan yang layak. Selain tiga golongan itu, haram baginya untuk meminta-minta, dan haram pula baginya memakan hasil meminta-minta itu”. [HR. Muslim no. 1044, Abu Dawud no. 1640, Ibnu Khuzaimah no. 2361, dan Ibnu Hiban 8: 190]
7. Orang yang minta-minta adalah orang yang menghinakan dirinya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
8. Orang yang minta-minta tidak punya rasa malu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya setiap agama itu memiliki akhlak dan akhlak Islam itu adalah rasa malu.” [HR. Ibnu Majah no. 4181. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan].
9. Bayar hutang.
Diriwayatkan Muslim, 1886 dari Abdullah bin Amr bin Ash sesungguhnya Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam bersabda,
يُغْفَرُ لِلشَّهِيدِ كُلُّ ذَنْبٍ إِلَّا الدَّيْنَ
“Orang yang mati syahid diampuni semua dosa kecuali hutang.”
10. Orang yang minta-minta pada dasarnya meminta bara api. Diriwayatkan dari Hubsyi bin Junaadah Radhiyallahu anhu, ia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ سَأَلَ مِنْ غَيْرِ فَقْرٍ فَكَأَنَّمَا يَأْكُلُ الْجَمْرَ.
“Barang siapa meminta-minta kepada orang lain tanpa adanya kebutuhan, maka seolah-olah ia memakan bara api.” [Shahih. HR Ahmad (IV/165), Ibnu Khuzaimah (no. 2446), dan ath-Thabrani dalam al-Mu’jamul-Kabir (IV/15, no. 3506-3508). Lihat Shahih al-Jami’ish-Shaghir, no. 6281].
11. Orang yang minta-minta mendzalimi hak rububiyyah Allah. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
وَمَا مِن دَآبَّةٍ فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا عَلَى ٱللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِى كِتَٰبٍ مُّبِينٍ
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).” [QS. Hud: 6]
Binatang saja dijamin rezekinya oleh Allah apalagi manusia, jadi jangan meminta-minta kepada manusia.
12. Orang yang minta-minta mendzalimi hak dirinya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَسْأَلُ النَّاسَ حَتَّى يَأْتِىَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَيْسَ فِى وَجْهِهِ مُزْعَةُ لَحْمٍ
“Seseorang yang selalu meminta-minta kepada orang lain, di hari kiamat ia akan menghadap Allah dalam keadaan tidak sekerat daging sama sekali di wajahnya”. [HR. Bukhari no. 1474, Muslim no. 1040].
13. Orang yang minta-minta mendzalimi hak orang lain. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
اثنان يعجلهما الله في الدنيا: البغي وعقوق الوالدين
''Dua dosa yang dipercepat balasannya di dunia oleh Allah SWT, yaitu berlaku zalim dan berlaku kasar kepada kedua orang tua.” [HR Thabrani dari Ibn Asakirah].
14. Harta dari hasil minta-minta adalah harta yang tidak berkah.
15. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam membaiat para sahabat untuk tidak minta-minta kepada manusia sedikitpun.
16. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam menjamin surga bagi yang tidak minta-minta. Rasulullah memberikan nasehat kepada anak pamannya yaitu Abdullah Ibnu Abbas.
عبْد الله بن عَبّاسٍ -رَضِي اللهُ عَنْهُما- قالَ: كُنْتُ خَلْفَ النَّبِيِّ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- يَوْمًا، فَقَالَ: ((يَا غُلاَمُ، إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ؛ احْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ، احْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ، إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ، وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللهِ، وَاعْلَمْ أَنَّ الأُمَّةَ لَوِ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ لَكَ، وَإِنِ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ عَلَيْكَ، رُفِعَتِ الأَقْلاَمُ وَجَفَّتِ الصُّحُفُ))
Abdullah bin ‘Abbas –radhiyallahu ‘anhuma– menceritakan, suatu hari saya berada di belakang Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau bersabda, “Nak, aku ajarkan kepadamu beberapa untai kalimat: Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya kau dapati Dia di hadapanmu. Jika engkau hendak meminta, mintalah kepada Allah, dan jika engkau hendak memohon pertolongan, mohonlah kepada Allah. Ketahuilah, seandainya seluruh umat bersatu untuk memberimu suatu keuntungan, maka hal itu tidak akan kamu peroleh selain dari apa yang telah Allah tetapkan untukmu. Dan andaipun mereka bersatu untuk melakukan sesuatu yang membahayakanmu, maka hal itu tidak akan membahayakanmu kecuali apa yang telah Allah tetapkan untuk dirimu. Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.” [HR Ahmad 1/293, at-Tirmidzi no. 2516 dan Ibnu Sina dalam Amalul Yaum Wal Lailah hlm. 425].
17. Harta adalah fitnah.
عَنْ كَعْبِ بْنِ عِيَاضٍ، قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ “ إِنَّ لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً وَفِتْنَةُ أُمَّتِي الْمَالُ ”
Dari Ka’ab bin ‘Iyadl berkata : Aku mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya setiap ummat itu memiliki fitnah dan fitnah ummatku adalah harta.” [HR. Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Hibban dan Hakim].
18. Donasi merusak harga diri manusia. Para pengumpul donasi akan dimintai pertanggungjawabannya.
19. Sibuk dengan meminta-minta adalah kesibukan yang melalaikan dari tujuan yang mulia; menuntut ilmu syar'i, berdakwah dan mengamalkannya.
20. Tidak ada contoh dari Salafush shalih untuk sibuk mengumpulkan donasi kecuali Ulil Amri kecuali ada yang dibutuhkan.
21. Donasi-donasi mengajarkan untuk menghinakan diri kepada manusia karena merobek kehormatan diri.
22. Jangan ajarkan diri kita, anak-anak kita, murid-murid kita untuk bergantung kepada orang lain. Jangan ajarkan mereka menjadi pengemis.
23. Sedekah Jum'at tidak ada contohnya dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Shahabat. Tidak boleh mengkhususkan sedekah pada hari Jum'at.
24. Tidak boleh sekali-kali menjadikan asas Salaf dengan donasi.
25. Para Da'i menganjurkan para muslim untuk sedekah secara umum bukan mengumpulkan donasi.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
يَسْـَٔلُونَكَ مَاذَا يُنفِقُونَ ۖ قُلْ مَآ أَنفَقْتُم مِّنْ خَيْرٍ فَلِلْوَٰلِدَيْنِ وَٱلْأَقْرَبِينَ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوا۟ مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ ٱللَّهَ بِهِۦ عَلِيمٌ
"Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan". Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya." [QS. Al-Baqarah: 215]
يُرِيۡدُ اللّٰهُ لِيُبَيِّنَ لَـكُمۡ وَيَهۡدِيَكُمۡ سُنَنَ الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِكُمۡ وَيَتُوۡبَ عَلَيۡكُمۡ ؕ وَاللّٰهُ عَلِيۡمٌ حَكِيۡمٌ
“Allah hendak menerangkan (syariat-Nya) kepadamu, dan menunjukkan jalan-jalan (kehidupan) orang yang sebelum kamu (para nabi dan orang-orang shalih) dan Dia menerima tobatmu. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana." [QS. Al-Nisa:26]
26. Orang yang minta-minta, mengumpulkan donasi dari kaum muslimin wajib bertanggungjawab karena akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah.
27. Orang beriman wajib mengambil pelajaran dari pengumpul donasi banyak yang jadi pembohong, penipu.
والله تعالى أعلم
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك
📝 Ima Bintu Ali
#aqidah#islam#islamdaily#islamic#islampost#welcome to islam#islamquotes#salafi#manhaj salaf#kajiansunnah#catatan#muslim#muliadenganmanhajsalaf
10 notes
·
View notes
Text
O Allah! All the praises are for you, You are the Light of the Heavens and the Earth, And whatever is in them. All the praises are for you, You are the Holder of the Heavens and the Earth, And whatever is in them. All the Praises are for You, You are the Lord of the Heavens and the Earth, And whatever is in them. All the praises are for You, You have the possession of the Heavens and the Earth, And whatever is in them. You are the Truth and Your Promise is the truth, Your Word is the Truth, and the Meeting with You is the Truth, and Paradise is the Truth, and the (Hell) Fire is the Truth, and the Day of Resurrection is true, And all the Prophets (Peace be upon them) are true; And Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam (Peace and Blessings of Allah be upon him) is true. O Allah! I surrender (my will) to You; I believe in You and depend on You. And repent to You, And with Your help I argue (with my opponents, the non-believers) And I take You as a judge (to judge between us). Allah! Forgive me my sins that I did in the past or will do in the future, and also the sins I did in secret or in public. You are my only God (Whom I worship) and there is no other God for me (i.e. I worship none but You).
Reference: Sahih Al Bukhari 6317; 7385; 1120; Book 93 Hadith 482
#islam#quran#islamic#muslim#islamicquotes#pakistan#islamic group#muslim community#muslim countries#istanbul#islamicpost#islamicreminder#hadith#muslim ummah#allah#makkah#muslimah#jannah#alhamdulillah#Tahujjud#deenbot
71 notes
·
View notes
Text
Hidden Shirk That Has Been Normalized!
Welcome to my Blog!
In this space, I aim to explore and reflect on various aspects of Islam through the Quran and the Sunnah of our beloved Prophet (Sallallahu Alaihi Wasallam) upon the understanding of the three favored generations: the Sahaba (Radiya llahu anhum), the Tabi'in, and the Tabi' al- Tabi'in (may Allah be pleased with them).
The first post focuses on the concept of hidden shirk, a form of associating partners with Allah (A'ūdhu billāh) that often goes unnoticed and is, unfortunately, prevalent in our daily lives.
All of the Hadiths mentioned in this post are authentic, and the references have been provided for further reading and verification. By understanding hidden shirk, we can strive to purify our intentions and strengthen our relationship with Allah (Subhanahu wa ta'ala).
I look forward to sharing more content, Insha'Allah.
May Allah guide us all to the correct path.
Feel free to leave your thoughts and correct me if I make any mistakes.
#shirk#normalization of shirk#hidden shirk#islamic#islamic infographic#reminder#reminder benefit believers#sunnah#dawah#salafiyyah#hadeeth#quran
3 notes
·
View notes
Text
Fajr prayer is most beneficial prayer.
The most favorite time of prayer for a believer is Fajr prayer. As these prayers are few in number, the benefits of performing them are very high, besides gaining comfort and tranquility.
Because the believer gains the security of Allah by performing the Fajr prayer. But most people abandon it in their sleep. There are many hadiths of the beloved Prophet (peace and blessings of Allah be upon him) describing the benefits of Fajr prayer.
Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam said, 'If they knew the merits of Isha and Fajr prayers, they would have come and joined the (Fajr and Isha) congregation even if they were crawling.' (Muslim). Read more - Fajr prayer is most beneficial prayer.
2 notes
·
View notes
Text
The Poison of Envy: Trusting in Allah's Wisdom
Bismillah Al-Rahman Al-Raheem.
Envy (Hasad) is indeed a destructive emotion, one that can consume a person and lead them toward feelings of resentment and hatred. It often occurs when we see someone receiving blessings or provisions that we don't have, and we start questioning: "Why them and not me?" This burning feeling, the desire to see another's blessing disappear, is the root of envy.
We see this destructive emotion in the story of Qabil (Cain) and Habil (Abel). Qabil became envious of his brother Habil when Allah accepted Habil’s sacrifice but not his. This envy led Qabil to murder his own brother. Allah recounts this event in the Qur'an:
"فَطَوَّعَتْ لَهُ نَفْسُهُ قَتْلَ أَخِيهِ فَقَتَلَهُ فَأَصْبَحَ مِنَ الْخَاسِرِينَ" "So his soul prompted him to kill his brother, and he killed him and became among the losers." Quran 5:30
Envy drove Qabil to commit a heinous sin. This shows the extent to which envy can corrupt the soul. Now, let's reflect on another major incident of envy in the story of Adam (alaihi as-salam) and Iblis. When Allah commanded the angels and Iblis to prostrate to Adam, Iblis refused out of arrogance and envy. Iblis believed he was superior to Adam because he was made of fire while Adam was made of clay:
"قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِّنْهُ خَلَقْتَنِي مِن نَّارٍ وَخَلَقْتَهُ مِن طِينٍ" "[Iblis] said, 'I am better than him. You created me from fire and created him from clay.'" Quran 7:12
Iblis couldn't tolerate the honor given to Adam (alaihi as-salam), and his envy led him to disobey Allah. In both stories—Qabil and Habil and Iblis and Adam—the underlying sin was envy, a feeling of being unworthy of someone else's blessings, and in turn, questioning Allah's wisdom and justice.
Now, reflect on the logic behind envy. When you see someone who has been blessed—whether with beauty, wealth, intelligence, or success—you may start questioning: "Why them? Why not me?" You begin to feel entitled to their blessing and, like Iblis, you use your own logic to justify your feelings. But who are we to decide who deserves what? It is Allah who allocates provisions and blessings:
"إِنَّ رَبَّكَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَن يَشَاءُ وَيَقْدِرُ إِنَّهُ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيرًا بَصِيرًا" "Indeed, your Lord extends provision for whom He wills and restricts [it]. Indeed, He is ever, concerning His servants, Acquainted and Seeing." Quran 17:30
Allah, in His infinite wisdom, gives what He knows is best for each of us. Sometimes, we may not understand why someone else receives a particular blessing while we don't, but this is where Tawakkul (trust in Allah) comes into play.
The Story of Khidr and Musa (Alaihi as-Salam):
A beautiful example of this is found in Surah Al-Kahf, where Prophet Musa (alaihi as-salam) was shown incidents by Khidr that initially seemed unjust. One such event was when Khidr repaired a wall in a village where the people had refused to offer them any hospitality. Musa (alaihi as-salam) questioned why Khidr would help such people. Khidr explained that beneath the wall was a treasure belonging to orphans, and by fixing the wall, he was protecting their inheritance until they were old enough to claim it:
"وَأَمَّا ٱلۡجِدَارُ فَكَانَ لِغُلَـٰمَيۡنِ يَتِيمَيۡنِ فِي ٱلۡمَدِينَةِ وَكَانَ تَحۡتَهُۥ كَنزٞ لَّهُمَا وَكَانَ أَبُوهُمَا صَـٰلِحٗا" "As for the wall, it belonged to two orphan boys in the city, and beneath it was a treasure for them; and their father had been righteous..." Quran 18:82
This story teaches us that Allah's wisdom is beyond our comprehension. While we may see someone receiving blessings and wonder why, the reality could be something we are not privy to. Just like the people in the village, we might think someone undeserving is getting something good, but in reality, Allah has a hidden reason that benefits others or serves a greater purpose.
Lessons from the Story of the Quraysh and the Prophet (Sallallahu Alaihi Wasallam):
The Meccan Quraysh refused to accept the message of the Prophet Muhammad (peace be upon him) partly because of their envy. They could not accept that someone from among them—not from the wealthiest or most powerful tribes—was chosen as the final messenger of Allah. They asked, "Why him? Why not us?" But Allah chose Muhammad (peace be upon him) because of his purity of heart and truthfulness, qualities far more important than wealth or status.
"وَقَالُوا لَوْلَا نُزِّلَ هَـٰذَا ٱلۡقُرۡءَانُ عَلَىٰ رَجُلٖ مِّنَ ٱلۡقَرۡيَتَيۡنِ عَظِيمٍ" "And they said, 'Why was this Qur'an not sent down upon a great man from [one of] the two cities?'" Quran 43:31
Like Qabil, they questioned Allah’s wisdom, which only led to their downfall. If only they had accepted the Prophet’s message, they would have received immeasurable blessings.
How to Combat Envy:
When you feel the burning sensation of envy, remember that Allah knows what is best for each of His servants. Instead of letting envy take root, do what the Prophet (peace be upon him) advised:
Make du’a for others: If you see someone with a blessing, make du’a for Allah to increase them in that blessing. The Prophet (peace be upon him) said:“If any one of you sees something in his brother that pleases him, let him pray for blessing for him, and not envy him.” (Ibn Majah)
The angels will pray for you: When you make du’a for others, the angels respond by making the same du’a for you. This is a win-win situation—your heart stays pure, and you receive blessings as well.
Tawakkul: Trust that Allah is the best planner, and that whatever you have is exactly what you need to succeed in this world and the next.
"وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ" "And whoever relies upon Allah – then He is sufficient for him." Quran 65:3
Remember that Satan is disappointed: Every time you resist envy and pray for others, you
are disappointing Shaytan, who thrives on creating jealousy and hatred among people. By staying content and making du’a for others, you not only protect your heart from the poison of envy but also bring peace to your soul.
Envy is an emotion that can lead to destructive behavior, just as it did with Qabil and Iblis. However, Islam teaches us to combat envy by recognizing that Allah is the best planner and that He alone decides who receives what. Instead of questioning Allah’s wisdom, we should place our trust in Him, remain content with what we have, and pray for others to receive more blessings. By doing so, we not only protect ourselves from the harmful effects of envy but also draw closer to Allah and invite His mercy into our lives.
The next time you feel the stirrings of envy, make du’a for the person, and remember that what Allah has given them does not diminish what He can give you. Trust that Allah’s plan is the best for you, and He knows exactly what you need in this life and the hereafter.
4 notes
·
View notes
Text
Selamat Jalan, Pak Faisal Basri
Indah sekali obituarinya.
Hari ini masih berasa banget sedihnya kehilangan salah satu guru bangsa (lagi).
Keingat dulu gimana star struck-nya pas pertama kali ngeliat Pak Faisal Basri dan juga Pak Chatib Basri di kampus makara abu. Tanpa jarak berdiskusi dengan para mahasiswa yang masih hijau tak punya ilmu apa-apa, kecuali semangat yang membara. Beruntung sekali anak-anak Ilmu Ekonomi yang bisa lebih sering ketemu dan belajar dengan beliau. Mirip dengan star struck waktu melihat Eyang Sapardi Djoko Damono lagi jalan di dekat Coffee Toffee di makara putih, fakultas sebelah.
"Ternyata mereka ini beneran ada yaa, nggak hanya nama tokoh yang kita baca di buku-buku", gitu mikirnya.
Pas dapat kabar Pak Faisal meninggal, rasa broken heart-nya juga mirip dengan saat Eyang SDD meninggal. Orang-orang terbaik di bidang keilmuannya masing-masing makin berkurang. Terima kasih atas segala ilmunya.
إنا لله وإنا إليه راجعون
اللهم اغفر له وارحمه وعافه واعف عنه
Btw, kalau ilmuwan duniawi kontemporer aja rasa star struck-nya begitu, apatah lagi kalau kita nanti ketemu sama manusia-manusia terbaik dari generasi terbaik, bersama guru terbaik, Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam, ya?
Perpisahan di dunia sementara aja kan ya? Makanya kita usahakan, kita doakan tanpa henti agar nanti reuni lagi di akhirat, di jannah-Nya
3 notes
·
View notes
Text
Arti Ulil Amri
Suatu hari Nabi Muhammmad sallallahu ‘alaihi wasallam mengutus sekelompok pasukan dan mengangkat seorang pria dari kaum Anshar bernama ‘Abdullah bin Huzafah bin Qais sebagai pemimpin pasukan. Setelah itu, Nabi berpesan kepada sekelompok pasukan agar menaatinya sebagai pemimpin. Suatu ketika, ‘Abdullah bin Huzafah bin Qais memarahi pasukannya dan berkata: ‘Bukankah Rasulullah telah berpesan kepada kalian agar menaati perintahku?’ tanya pria itu. Pasukan bergegas menjawab, ‘Benar.’ Kemudian Abdullah berkata, ‘Kumpulkan kayu bakar, nyalakan, lalu masuklah kalian ke dalam api!’ Setelah itu, pasukan segera mengumpulkan kayu bakar untuk menyalakan api. Sebelum melaksanakan perintah masuk ke dalam api, para pasukan berdiri dan saling memandang. Beberapa diantaranya berkata, ‘Kita mengikuti ajaran Nabi agar terbebas dari api (neraka). Lalu, haruskah kita masuk ke dalam api ini?’ Mereka berdebat cukup lama hingga api tersebut padam dan kemarahan Abdullah akhirnya mereda. Begitu sampai di Madinah, mereka menceritakan peristiwa tersebut kepada Nabi. Setelah itu, Nabi bersabda, "Andaikata mereka menceburkan diri ke dalam api, niscaya mereka tidak akan keluar darinya (neraka) sampai kapan pun. Sesungguhnya ketaatan kepada pemimpin itu hanya diwajibkan jika ia memerintahkan hal-hal yang baik.”
Kisah ini berkenaan dengan Hadits Imam Bukhari Nomor 4218 dan Hadits Imam Muslim Nomor 3416 yang menyatakan bahwa kisah ini merupakan asbabun nuzul dari QS. An-Nisaa' ayat 59 yang berbunyi:
Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul serta ulil amri di antara kamu. Jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunahnya) jika kamu beriman kepada Allah dan hari Akhir. Yang demikian itu lebih baik (bagimu) dan lebih bagus akibatnya (di dunia dan di akhirat).
Dari sini kita dapat mengambil pelajaran bahwa:
Yang dimaksud ulil amri bukanlah pemimpin tertinggi tetapi pemimpin yang kita percayai. Menurut Abu al-’Ala’ al-Mubarakfuri dalam Tuhfadzu al-Ahwadzi: Syarah Sunan at-Tirmidzi (Dar al-Fikr, Beirut, III/207) bahwa secara harfiah, frasa ulil amri (uli al-amr) dan wali al-amr mempunyai konotasi yang sama, yaitu al-hakim (penguasa). Jika wali adalah bentuk mufrad (tunggal) maka uli adalah jamak (plural). Namun demikian, kata uli bukan jamak dari kata wali. Al-Quran menggunakan frasa ulil amri dengan konotasi dzawi al-amr, yaitu orang-orang yang mempunyai (memegang) urusan, sebagaimana juga dikatakan Imam al-Bukhari dan Abu Ubaidah. Ini berbeda dengan frasa wali al-amr, yang hanya mempunyai satu makna harfiah, yaitu al-hakim (penguasa). Karena itu, frasa ulil amri bisa disebut musytarak (mempunyai banyak makna). Sedangkan kata minkum berarti diantara kamu. Jadi ulil amri minkum berarti para pemimpin atau para penguasa diantara kamu. Maka dari itu, tidak mengherankan kalau Syeikh Rasyid Ridha mengatakan: Ulil-amri adalah Ahlul hilli wal-Aqdi yaitu orang-orang yang mendapat kepercayaan ummat. Mereka itu bisa terdiri dari tokoh masyarakat, ulama, panglima perang, dan para pemimpin kemaslatan umum termasuk para pemimpin ormas dan partai.
Hal ini jelas tergambar pada saat Umar bin Khattab yang merupakan salah satu tokoh masyarakat terpercaya pada saat itu mengatakan, “Tatkala Nabi saw mengucilkan para istrinya, aku masuk ke dalam masjid, tiba-tiba kulihat orang-orang melempar-lempar batu kerikil ke tanah seraya mengatakan Rasulullah telah menalak istri-istrinya, lalu aku berdiri tegak di pintu masjid dan kuserukan dengan sekuat suaraku bahwa Nabi tidak menalak istri-istrinya, kemudian turunlah ayat ini {QS. An-Nisaa’ ayat 83}, yang menyatakan: ‘Dan jika datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan dan ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Padahal seandainya mereka menyerahkannya kepada Rasul dan ulil amri diantara mereka tentulah orang-orang yang ingin menyelidiki duduk perkaranya akan dapat mengetahuinya dari mereka.’ Maka saya termasuk diantara orang-orang yang menyelidiki duduk perkaranya itu.”
Jika kita berbeda pendapat, maka kita harus mengembalikannya kepada tuntunan Al-Qur’an yang merupakan Firman Allah, serta Sunnah Rasul yang tertuang dalam Hadits Nabi Muhammad saw.
Banyak diantara kita berpandangan bahwa jika kita menuruti apa yang dilakukan ulil amri, maka kita terbebas dari dosa, sehingga jika ada perkataan dan tindakan yang salah dari ulil amri, maka ulil amri lah yang menanggung dosanya. Padahal Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
Dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Dan jika seseorang yang dibebani berat dosanya memanggil (orang lain) untuk memikul bebannya itu tidak akan dipikulkan sedikit pun, meskipun (yang dipanggilnya itu) kaum kerabatnya. Sesungguhnya yang dapat engkau beri peringatan hanya orang-orang yang takut kepada (azab) Tuhannya (sekalipun) mereka tidak melihat-Nya dan mereka yang melaksanakan shalat. Dan barangsiapa menyucikan dirinya, sesungguhnya dia menyucikan diri untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan kepada Allah-lah tempat kembali. { QS. Fatir Ayat 18}
Allah menyuruh kita agar kita jangan asal mengikuti arahan para penguasa, sehingga laknat Allah menimpa kita! Firman Allah: “Mereka (penghuni neraka) berkata, "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menaati para pemimpin dan para pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar). Ya Tuhan kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan laknatlah mereka dengan laknat yang besar." {QS. Al Ahzab: 67-68}
Rasulullah pun pernah bersabda; “Dengarkanlah, apakah kalian telah mendengar bahwa sepeninggalku akan ada para pemimpin? Siapa yang masuk kepada mereka, lalu membenarkan kedustaan mereka dan menyokong kezaliman mereka, maka dia bukan golonganku, aku juga bukan golongannya. Dia juga tak akan menemuiku di telaga.” (HR. Tirmidzi, Nasai dan Al Hakim).
Maka dari itu, marilah menggunakan akal sehat kita dalam bersikap dan bertindak, agar kita dapat mengambil hikmah atau pelajaran yang diberikan Allah kepada kita, sebagaimana firman-Nya dalam QS. Al Baqarah ayat 269:
Allah memberikan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat.
4 notes
·
View notes
Text
Eid-ul-Fitr is one of the biggest culinary festival in Islam. On this day "Jang-e-Badr" is remembered by Islamic people. In which Prophet Hazrat Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam was victorious in the war.
Do you know who helped Prophet Muhammad to get victory in "Jang-e-Badar"?
youtube
#eid mubarak#eid ul fitr#eid al fitr#holy quran#book quotes#prophet muhammad#muslim#india#muslim india#youtube#godkabir#santrampaljimaharaj#nepal#kathmandu#happy eid
2 notes
·
View notes
Text
Follow the guidance of Prophet Muhammad (Sallallahu Alaihi Wasallam) for it is the best of guidance; Follow the Sunnah, for it is the best of ways.
Ali ibn Abi Talib (Radhi Allahu Anhu)
7 notes
·
View notes
Text
The spiritual attack(Jinn)😈
This is a special Jin called "Al-kaboos" that attacks you in your sleep. The symptoms of the attack are when a person is asleep and imagines something heavy pressing upon their chest, squeezing them and constricting their breathing, hence they cannot speak or move, and they are almost suffocated because of the obstruction of their airways. When the Jin goes away, you wake up immediately in a panic gasping for air. Western scientists call this phenomenon "Sleep Paralysis" but Islam has taught us it is, in fact, a Jin that attacks during people's sleep.
So how do we protect our selves from being attacked by this Jin? We follow the Sunnan of how our prophet Muhammad (Sallallahu Alaihi Wasallam) Slept.
1. Sleep in a state of Wudu.
2. Make sure to have prayed all you fard Salah before going to sleep.
3. Before climbing into your bed, dust the bed thrice.
4. Recite Subhanallah 33 times, Alhamdulilah 33times and Allahu Akbar 34 times.
5. Read Ayat Al Kursi
6. Read the 3 Kuls ( Surat Al Ikhals, Al Falaq & An Nas).
7. (If possible In-sha-Allah) Read surat Al Mulk.
8. Sleeping on your right-hand side.
DISCLAIMER: The scholars have stated IF the symptoms continue to persist after you've taken the above actions then they strongly urge you to seek medical advice just in case there is an underline medical problem.
May Allah protect us all from the Jin. Ameen
4 notes
·
View notes
Text
SERMON OF
Pröphet Muhammad
Prophet Muhammad had forbidden muslims to take interest. He also told them that there should be no bloodshed. This is mentioned in the Book "Biography of Hazrat Muhammad" (Sallallahu Alaihi Wasallam), page 307-315.
- BAAKHABAR SANT RAMPAL JI MAHARAJ
Musalman Nahi Samjhe Gyan Quran
Get Free Book. Send Name, Address to: +91 7496801823
https://www.youtube.com/playlist?list=PL6qgy0Dc_PclKzdPX5SwBkfv1XOt-a-lY
2 notes
·
View notes
Text
Juma ke din Fajr ki Namaz Ibn Umar Radi Allahu Anhu Reported The Messenger of Allah SallAllahu Alaihi Wasallam said the best prayer near the Allah is the dawn (Fajr) prayer in congregation on Friday
Al-Silsila-As-Sahiha 545 (Read more)
#youtube#rukiya#islam#islamic#welcome to islam#convert to islam#revert islam#muslim#muslima#muslimafication#musliama#allah#allahuakbar#jinn#jaddu#namaz
2 notes
·
View notes
Text
﷽
REMINDER FOR SUNNAH FASTING!
Tomorrow is Monday. Please, endeavour to fast and remind others. Fasting twice a week (i.e Monday and Thursday) helps keep our faith strong and our desires under control. It also keeps us more conscious of Allāh (Sub-haanahu wata'aala). This is the formula for success given to us by our beloved prophet Muhammad (Sallallahu Alaihi Wasallam).
✔️'Ā'ishah (R.A.) said, "The Messenger of Allāh (Blessings and Peace be upon him) used to take care to fast on Mondays and Thursdays." (at-Tirmidhi)
➖The Messenger of Allāh (Blessings and Peace be upon him) said, "Deeds of people are presented (to Allāh) on Mondays and Thursdays. So I like that my actions be presented while I am fasting." (Tirmidhi)
➖"The prophet (Blessings and Peace be upon him) was keen to fast every Monday and Thursday." (Tirmidhi)
➖The prophet (Blessings and Peace be upon him) said, "He who loves my Sunnah has loved me, and he who loves me will be with me in Paradise." (at-Tirmidhi)
✔️Fasting is only 1% of not eating and drinking, the rest of the 99% is bringing your heart and soul close to Allāh (Sub-haanahu wata'aala).
➖Allāh (Sub-haanahu wata'aala) says: "Every good deed of the son of Ādam is for him except FASTING, for it is for me and I will reward it." (Bukhari and Muslim)
HEALTH BENEFITS OF FASTING
➖It gives the digestive system a rest.
➖It can help you beat addiction.
➖It is a great way to start a healthy diet.
➖It nomalizes insulin sensitivity.
➖It can reduce your hunger levels.
➖It promotes the detoxification process.
➖It whitens the eyes and clears the complexion.
➖It can reduce high blood pressure.
➖It can boost the immune system.
May Allāh make it easy for us and accept it as an act of Ibadah (worship).
#islam#quran#islamic#muslim#islamicquotes#pakistan#islamic group#muslim community#muslim countries#istanbul#sunnah fast#Thursday fast#Monday fast#hadith#muslim ummah#allah#jannah#salah#prayer#arabic dua#deen#dua#ramadan
14 notes
·
View notes
Quote
Follow the guidance of Prophet Muhammad (Sallallahu Alaihi Wasallam) for it is the best of guidance; Follow the Sunnah, for it is the best of ways.
Ali ibn Abi Talib (Radhi Allahu Anhu)
#allah#god#islam#muslim#revert#reverthelp#reverthelp team#convert#new revert#new convert#convert to islam#how to convert islam#muslim revert#muslim convert#new muslim#revert islam#welcome to islam#prophet#muhammad#quran#sunnah#hadith#dua#pray#prayer#salah#quote
5 notes
·
View notes
Text
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى الِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وبَارِك وَسَلِّمُ
ALLAHUMMA SALLI 'ALA SAYYIDINA MUHAMMADIN WA'ALA ALI SAYYIDINA MUHAMMADIN WA BAARIK WA SALLIM
O Allah we are sending salutation on the Prophet Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam (Peace and Blessings of Allah be upon him) and his family, and also sending mercy and blessings
#islam#quoteoftheday#aesthetic#alhamdulillah#islam quote#beautiful quote#inspiration#life quotes#allahﷻ#prophet mohammad#jummablessings#friday islam
2 notes
·
View notes