#sakramen perkawinan gereja katolik
Explore tagged Tumblr posts
poetrafoto · 4 years ago
Photo
Tumblr media
(via Foto Sakramen Perkawinan Pemberkatan Pernikahan di Gereja Katolik Kidul Loji Jogja. Foto Wedding Nila+Gigih) Foto Sakramen Perkawinan Pemberkatan Pernikahan di Gereja Katolik Kidul Loji Jogja. Foto Wedding Nila+Gigih
https://poetrafoto.wordpress.com/2017/04/01/37-foto-pemberkatan-nikah-nilagigih-di-gereja-katolik-jogja/foto-sakramen-pemberkatan-pernikahan-wedding-nila-gigih-di-gereja-katolik-jogja-4/
#SakramenPerkawinan #FotoSakramenPerkawinan #PemberkatanPerkawinan #PemberkatanPernikahan #SakramenPernikahan #SakramenWedding #PemberkatanWedding #FotoPerkawinan #FotoPernikahan #FotoWedding #PerkawinanJogja #PernikahanJogja #WeddingJogja #PerkawinanKatolik #PernikahanKatolik #WeddingKatolik
0 notes
decadedownforeveraytha · 4 years ago
Text
Mempersiapkan Pernikahan di Gereja Katolik #versiRaytha #edisipandemi
Ini #versiRaytha dan masih #edisipandemi ya, jadi mungkin ada banyak perbedaan dengan yang sudah pernah melaksanakan jauh sebelum masa pandemi, ataupun di masa-masa transisi belakangan ini.
1. Booking tanggal di gereja
Setelah kita yakin dengan tanggal pernikahan yang diinginkan, segera make sure ke gereja apakah masih ada slot di tanggal tersebut. Saat itu kita booking satu tahun sebelum tanggal yang diinginkan, hehe lama ya? Tapi emang wajar kok. Booking gedung resepsi aja setahun sebelum, ya otomatis gereja juga dong. Dan saat kita booking itu memang masih jauh dari pandemi. Ga kepikiran bakalan kedatengan si covid, huhu.
Gimana cara bookingnya? Datang ke gereja, tepatnya ke sekretariat paroki. Bilang ke petugasnya kalau mau booking tanggal pernikahan. Terus dikasih deh buku nya sama petugas. Tinggal cari ke halaman tanggal yang kita mau, lalu diisi dengan data kita. Saat itu di gereja kita dalam sehari bisa melayani 4 kali acara pernikahan. Kamu bisa pilih mau jam berapa, sesuai yang tersedia, dan belum diisi pasangan lain ya.   Lokasi gereja nya harus sesuai paroki? Well, sebenarnya bisa aja kok menikah di gereja yang bukan paroki kita, tapi saat itu infonya kalau mau booking untuk umat luar paroki, baru dibuka pendaftarannya di H-6 bulan. Dan atas segala pertimbangan, takut ujung-ujung nya ga kebagian, sudah lah gajadi deh di paroki lain. Di paroki sendiri aja biar tenang dan nyaman juga.
2. Kursus Membangun Rumah Tangga (MRT)
Kursus MRT ini wajib untuk umat Keuskupan Agung Jakarta setau kita. Untuk keuskupan lain, kita kurang tau sih. Nah kursus MRT ini awalnya diadakan secara tatap muka, tapi karena si Covid-19 datang, jadinya kita ikut kursus MRT secara online. Idealnya kursus MRT ini bisa kita ikuti mulai dari 6 bulan sebelum hari pernikahan. Daftar kursus MRT nya di mana? Hubungi paroki masing-masing. Ke kantor sekretariat, cari tau jadwalnya & syarat pendaftarannya. Ga rumit kok, cukup ada surat pengantar gitu dari lingkungan masing-masing, serahin pas foto berpasangan, dan bayar biaya administrasi + buku materi.
 Kegiatan kursus MRT ngapain? Jelas sesuai judulnya, Membangun Rumah Tangga. Kita akan dibekali hal-hal dari segala aspek untuk persiapan membangun rumah tangga bersama pasangan. Dari mulai diajak mengenal Tuhan dan pribadi satu sama lain lebih dalam lagi, membahas apa itu pernikahan dalam ajaran Katolik, lalu sampai keurusan finansial, reproduksi, dan tentunya tata cara menikah di Gereja.
MRT Online diadakan via Zoom. Pertemuannya ada 3 kali. Dan setiap pasangan harus join di lokasi yang sama, alias sebelahan beneran. Pesertanya juga lumayan ramai. Sekitar 15 – 20 pasangan kalau gak salah sih saat itu. Pembawa materinya selain Pastor, ada pasangan senior maupun pasangan muda. Personally, aku sih seneng dengan kursus MRT ini. Bener-bener bermanfaat dan ngga ngebosenin. Acaranya juga ngga hanya satu arah, melainkan dua arah dan sangat interaktif. Sebagai peserta kita bisa sharing dan juga bertanya banyak hal.
3. Daftar Pernikahan di Gereja
Ini beda sama booking tanggal? Jelas. Booking tanggal ya sekadar booking tanggal aja. Kita tetap perlu daftarin rencana pernikahan kita secara official ke Gereja. Submit form pendaftaran dan berkas-berkas yang disyaratkan seperti Surat Baptis, Kartu Keluarga, Surat Pengantar Lingkungan, dan lain-lain. Semua diurus ke kantor sekretariat paroki. Info tentang biaya menikah di gereja (listrik, gedung, dekorasi, dll) juga bisa kita dapatkan lengkap dari sekretariat paroki. Oh iya pada saat mensubmit pendaftaran ini juga kita sudah harus menentukan siapa yang akan menjadi saksi pernikahan di gereja nanti. Dua orang atau sepasang suami istri juga lebih baik katanya sih. Bukan orangtua calon pengantin ya, tapi bisa keluarga dekat atau siapapun yang mengenal kedua pasangan dengan baik.
Urusan catatan sipil gimana? Pihak sekretariat paroki juga akan infokan mengenai petugas di gereja yang in charge terkait catatan sipil ini. Jadi kita bisa hubungi petugas tersebut untuk koordinasi berkas-berkas yang dibutuhkan kelak di catatan sipil. 
4. Penyelidikan Kanonik
Setelah berkas pendaftaran pernikahan diterima oleh Gereja, kita akan dihubungi oleh petugas sekretariat untuk mengikuti penyelidikan kanonik. Calon pasangan akan diwawancara oleh Pastor yang ditunjuk, untuk melihat kesiapan dan kelayakan menikah di Gereja. Awalnya sih nervous, tapi lama-kelamaan akan cair kok suasananya. Lamanya sekitar 1-3 jam, tergantung Pastor yang mewawancarai kamu. Pastor akan bahas mulai dari profil kita, keluarga, sampai ke pemahaman tentang pernikahan dalam ajaran Katolik.
5. Pilih Pastor yang akan memimpin Sakramen Perkawinan
Setelah penyelidikan kanonik selesai, Pastor langsung menanyakan apakah sudah ada yang akan memimpin Sakramen Perkawinan nanti. Kebetulan saat itu kita berdua belum menghubungi Pastor manapun, jadinya sekalian deh meminta kesediaan Pastor yang juga melakukan penyelidikan kanonik untuk sekaligus menjadi pemimpin di Sakramen Perkawinan nanti.
6. Siapkan buku upacara perkawinan
Buku upacara perkawinan sudah ada draft nya di sekretariat paroki. Jadi kita bisa langsung minta softcopy nya, kemudian memilih bacaan alkitab & injil, dan melengkapi bagian yang masih kosong seperti nama calon mempelai pria & wanita. Draft yang sudah kita lengkapi kemudian dikirimkan kepada Pastor yang akan memimpin Sakramen Perkawinan nanti, untuk direview dan kemudian dapat kita cetak/perbanyak setelah disetujui. Idealnya H-1 bulan draft sudah harus selesai dan diserahkan kepada Pastor.
7. Koordinasi dengan petugas dekorasi gereja
Saat upacara perkawinan di gereja, tentunya meja altar akan dihiasi oleh bunga-bunga yang cantik. Nah untuk hal itu kita perlu berkoordinasi dengan petugas bunga di gereja. Akan ada biaya yang dikenakan untuk dekorasi, tergantung banyaknya bunga yang kita inginkan. Ajak pasangan lain yang akan menikah di hari yang sama untuk patungan juga bisa lho, biar hemat, hehehe.
8. Latihan Upacara Perkawinan
Sekitar H-1 bulan juga kalau gak salah, kita diminta untuk latihan/gladi bersih di gereja. Biasanya akan dibantu oleh petugas di gereja, sesuai yang diarahkan oleh sekretariat paroki. Tentunya latihan ini bisa dilaksanakan kalau draft buku upacara perkawinan sudah disetujui oleh Pastor ya. Siapa saja yang ikut latihan ini? Kalau pada saat kondisi normal sebelum pandemi sepertinya orangtua dan saksi juga bisa ikut ya, tapi kebetulan pada saat itu kita diinfokan yang perlu hadir cukup calon pengantin saja.
9. Menyiapkan petugas bacaan dan doa umat
Biasanya petugas bacaan dan juga doa umat boleh dari keluarga yang hadir. Silakan diatur sendiri saja. Kebetulan kita saat itu minta tolong salah satu sahabat baik.
Menikah dalam masa pandemi membuat urutan upacara perkawinan di Gereja berubah menjadi lebih sederhana dan cepat. Lagu pengiring pun ngga ada. Makanya kita ngga perlu siapin petugas koor/pengiring lagu. Tapi kalau di gereja lain atau seiring berjalannya waktu ternyata sudah diperbolehkan lagi ada iringan lagu, ya berarti perlu dikoordinasikan juga dengan petugas di gereja.
10. Menyiapkan persembahan & alat-alat rohani
Pada saat acara Sakramen Perkawinan nanti, kita harus membawa persembahan dan juga alat-alat rohani yang akan diberkati oleh Pastor. Alat-alat rohani seperti Salib, Patung Bunda Maria, Lilin, Rosario, Alkitab. Sedangkan untuk persembahan itu bisa berupa buah-buahan, kue, dan lain-lain, yang nantinya akan dipersembahkan kepada Gereja.
Oh iya ada juga dana stipendium/ucapan terima kasih kepada Pastor dan petugas gereja yang akan membantu jalannya upacara perkawinan. Dana tersebut dapat disiapkan seikhlasnya untuk diberikan setelah upacara perkawinan selesai.
11. Menyiapkan konsumsi
Konsumsi juga perlu disiapkan untuk keluarga dan tamu yang hadir, dan juga untuk Pastor serta para petugas yang membantu di gereja.
12. Briefing keluarga
Last but not least. Briefing keluarga yang akan hadir, terutama orangtua dan saksi. Karena masing-masing akan memiliki peran selama upacara perkawinan berlangsung. Jangan sampai ada miss komunikasi ataupun hal penting yang kelupaan diinfo ke keluarga kita.
0 notes
dukcapil-kotakediri · 5 years ago
Photo
Tumblr media
Pencatatan Perkawinan Hari Ini Pagi hingga siang ini (19/8), Dinas Dukcapil Kota Kediri menerima tiga permohonan Akta Perkawinan. Satu pasangan yang telah melaporkan perkawinannya secara Katolik di Gereja Santo Yosef atas nama Hendra dan Suhartatik, keduanya penduduk Kota Kediri. Sedangkan dua pasangan lainnya telah melaksanakan sakramen perkawinannya secara Kristen yakni William dengan Ribka, keduanya penduduk Kota Kediri telah menikah di Gereja Isa Almasih, sedangkan Dwiardi penduduk Semarang menikahi Ivon warga Kota Kediri di Gereja Baptis Indonesia Getsemani. Sebagaimana layanan sedino mari (semar) untuk akta perkawinan, maka akta-akta mereka sudah bisa diambil dalam satu hari saja. Selamat menempuh hidup yang lebih baru bagi ketiga pasangan mempelai, semoga selalu berbahagia. #adminduk #layanansemar #pencatatanperkawinan #dukcapikedirikota #kotakediri (di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Kediri) https://www.instagram.com/p/B1Vz-szF7y5/?igshid=wdd6k2lnvgu1
0 notes
harianpublik-blog · 8 years ago
Text
FITNAH KEJI! FOX NEWS 'Obok-Obok' Aksi Simpatik 55, Netizen: Wartawan Asing Enaknya Diapain?
FITNAH KEJI! FOX NEWS 'Obok-Obok' Aksi Simpatik 55, Netizen: Wartawan Asing Enaknya Diapain?
Tumblr media Tumblr media
[Harianpublik.com]  Sebuah tajuk berita yang dikeluarkan oleh media asing “FOX NEWS” menyita perhatian beberapa netizen.
Pasalnya, dalam berita bertanggal 5 Mei 2017 tersebut FOX menyebut Aksi Simpatik 55 sebagai Aksi garis keras Indonesia yang berusaha memenjarakan Gubernur Kristen, dalam hal ini Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). (Link: http://www.foxnews.com/world/2017/05/05/indonesia-hard-liners-call-for-jailing-christian-governor.html )
Pengurus PP Muhammadiyah Mustofa Nahra menyayangkan ketidaktahuan dan betapa provokatifnya media-media asing tersebut.
Wartawan2 asing di Indonesia ini sama sekali tak paham maksud baik Umat Islam. Diapain enaknya? Kantornya sy tahu. pic.twitter.com/8EOnklaKh5
— MUSTOFA NAHRA (@NetizenTofa) May 6, 2017
Bukan hanya sekali ini saja media asing memframing aksi bela Islam sebagai aksi garis keras.
Dalam beberapa aksi sebelumnya, media asing juga selalu berusaha menggambarkan aksi tersebut sebagai bentuk konflik horizontal beraroma SARA. Sayangnya, framing jahat selalu gagal.
Umat muslim berbaris tertib dan rapi. Tak merusak sedikitpun. Bahkan dalam 2 kesempatan aksi sebelumnya, warga dunia menyaksikan betapa indahnya akhlak islami laskar FPI yang memayungi pengantin Katolik yang hendak menerimakan sakramen perkawinan di Gereja Katedral.
Entah sampai kapan, media asing mau mengobok-obok negeri ini.
—————-
Langsung saja netien berkomentar.
@NetizenTofa @zakhyrez Ini contoh pelaku garis keras.😭😭😭 pic.twitter.com/HxLfC1VGyA
— DivHumas #BaniTaplak (@alitbertos) May 6, 2017
@NetizenTofa @d4dD3 Dikounter aja bang.. netizens udah pinter kok. Biar Poto dan video berbicara. #CornelisSARA
— #CornelisSara (@Rizki44874585) May 6, 2017
@NetizenTofa Media2 barat sebut ny selalu hard-liners muslims, radical muslims, or conservative muslims. Stigma nya selalu negatif, bikin senewen.
— R i m a (@RimaYP) May 6, 2017
Sumber : Source link
0 notes
serafinalovejoshua · 8 years ago
Text
Thought via Path
LARANGAN KONTRASEPSI ADALAH DARI HIKMAT MANUSIA? Shalom Dela, Pertama- tama harus dipahami terlebih dahulu bahwa sampai sekitar tahun 1930 semua Gereja, baik Katolik maupun non- Katolik, menyetujui bahwa penggunaan alat kontrasepsi, walaupun itu tidak mengakibatkan pengguguran, merupakan tindakan yang tidak dapat dibenarkan secara moral. Baru pada sekitar tahun 1930, didahului dengan konferensi Lambeth (1920), gereja- gereja non- Katolik mulai memperbolehkannya, dimulai dari gereja Anglikan. Pertanyaannya, apakah sampai sekitar 1920 seluruh gereja disesatkan oleh hikmat manusia? Saya rasa tidak. Justru fakta ini menunjukkan bahwa manusia modernlah yang berusaha untuk “menyesuaikan” praktek ini menurut hikmatnya sendiri dengan memperhatikan segi kepraktisan dan keinginan mereka, sehingga mulai memilih- milih ayat yang dipandangnya mendukung pemahamannya dan tidak mengindahkan ayat- ayat yang lain yang nampaknya sulit dan menentang kehendaknya. Sebab ajaran yang melarang pemakaian alat kontrasepsi itu sudah ada sejak abad- abad awal, dan diajarkan oleh para Bapa Gereja, seperti pernah diulas di artikel ini, yaitu di no. IX.2, silakan klik. Para pendukung pemakaian alat kontrasepsi kerap memberikan argumen bahwa larangan kontrasepsi diperoleh dari pengaruh ajaran Stoa (Stoicism) yaitu aliran filosofi Yunani, yang mendasarkan ajaran atas kodrat akal budi manusia, dan karena itu dianggap bukan hikmat ilahi. Anggapan ini keliru, sebab pandangan ini mempertentangkan antara kodrat akal budi dan iman, seolah- olah keduanya bertolak belakang. Padahal baik akal budi maupun iman berasal dari Allah, maka pemahaman akan keduanya akan saling melengkapi dan saling mendukung satu sama lain. Bahwa ajaran Stoicism yang berkembang di abad ke-3 sebelum Masehi sudah melarang kontrasepsi, justru semakin memperkuat bahwa sejak dahulu manusia sudah dapat memahami bahwa penggunaan kontrasepsi itu bertentangan dengan akal sehat dan kodrat manusia. Baru setelah Kristus datang ke dunia, ajaran tersebut semakin diperjelas, dengan dimensi iman, yaitu bahwa perkawinan itu harus merupakan gambaran pemberian diri yang total antara suami kepada istrinya sebagaimana pemberian diri Kristus yang total kepada Gereja (lih. Ef 5:22-33). Kasih yang total ini tidak menahan sebagian, atau menolak sebagian pemberian diri pasangan, dalam hal ini adalah karunia kesuburan (the gift of fertility) pasangan. Katekismus mengajarkan: KGK 1643 “Cinta kasih suami isteri mencakup suatu keseluruhan. Di situ termasuk semua unsur pribadi: tubuh beserta naluri-nalurinya, daya kekuatan perasaan dan afektivitas, aspirasi roh maupun kehendak. Yang menjadi tujuan yakni: kesatuan yang bersifat pribadi sekali; kesatuan yang melampaui persatuan badani dan mengantar menuju pembentukan satu hati dan satu jiwa; kesatuan itu memerlukan sifat tidak terceraikan dan kesetiaan dalam penyerahan diri secara timbal balik yang definitif, dan kesatuan itu terbuka bagi kesuburan. Pendek kata: itulah ciri-ciri normal setiap cinta kasih kodrati antara suami dan isteri, tetapi dengan makna baru, yang tidak hanya menjernihkan serta meneguhkan, tetapi juga mengangkat cinta itu, sehingga menjadi pengungkapan nilai-nilai yang khas Kristen” (Familiaris Consortio 13). Jadi, adalah keliru jika kita menyangka Gereja Katolik hanya menekankan aspek pro-kreasi dalam hubungan suami dan istri. Tidak demikian. Katekismus Gereja Katolik mengajarkan: KGK 1601 “Perjanjian Perkawinan, dengan mana pria dan wanita membentuk antar mereka kebersamaan seluruh hidup, dari sifat kodratinya terarah pada kesejahteraan suami-isteri serta pada kelahiran dan pendidikan anak; oleh Kristus Tuhan Perkawinan antara orang-orang yang dibaptis diangkat ke martabat Sakramen” (KHK kan. 1055, 1). Oleh karena itu, ada dua aspek yang tidak terpisahkan dalam hubungan suami istri, yaitu aspek union (persatuan suami istri) dan pro-creation (kemungkinan menghasilkan keturunan), sebab memang demikianlah sejak awal mula ditentukan Tuhan. Hubungan seksual suami istri yaitu persatuan total yang melibatkan bersatunya tubuh suami dan istri direncanakan Allah sedemikian, selain untuk mempererat kasih mereka, namun juga untuk melibatkan mereka dalam karya penciptaan-Nya. Dengan demikian, Gereja Katolik tidak menentang keintiman suami istri seperti yang dilukiskan dalam Ams 5:18-19; maka hubungan seksual antara suami dan istri bukanlah perbuatan dosa. Namun pada saat yang sama, Gereja Katolik tetap mengakui perintah Allah agar manusia beranak cucu dan menaklukkan bumi (Kej 1:28); dan tidak mengatakannya bahwa itu bukan pesan untuk umat Kristen. Perintah untuk berkembang biak masih merupakan perintah yang valid sampai sekarang, karena anak- anak merupakan berkat bagi orang tua (lih. Mzm 127:4) dan dengan keturunan-lah suatu bangsa akan tetap eksis di dunia ini dan memberikan kontribusinya untuk menaklukkan bumi. Maka, jika dilakukan menurut kehendak Tuhan, yaitu sebagai ungkapan kasih yang total dan terbuka untuk kelahiran, hubungan suami istri bukan hanya tidak merupakan dosa, melainkan merupakan suatu yang kudus, sebab hubungan itu membuka kesempatan bagi Tuhan untuk melaksanakan salah satu karya-Nya yang termulia, yaitu menganugerahkan kehidupan manusia yang baru sebagai buah kasih yang total itu. Dengan demikian, kesatuan suami istri menjadi gambaran yang semakin menyerupai kesatuan ketiga Pribadi dalam Allah Tritunggal, di mana kasih yang total antara Allah Bapa dan Putera, menghembuskan Roh Kudus. Jadi jika Gereja Katolik mengajarkan larangan penggunaan kontrasepsi itu bukannya karena memberikan aturan baru dari manusia, tetapi melestarikan ajaran yang memang sudah diajarkan oleh Gereja sejak awal mula. Magisterium Gereja yaitu Paus dan para Uskup, selaku penerus para rasul memang bertugas mengajar umat Tuhan (lih. Mat 16:19, 18:18); dan yang harus diajarkan adalah segala sesuatu yang diperintahkan Yesus (lih. Mat 28:19-20). Dengan demikian, sudah sejak awal mula para Bapa Gereja melaksanakan perintah ini, antara lain dengan mengajarkan tentang larangan penggunaan kontrasepsi, yang selain bertentangan dengan akal sehat dan hukum kodrat, juga bertentangan dengan hakekat kasih yang total antara suami istri, sebagaimana diajarkan oleh Kristus. Selanjutnya, tidak kontekstual untuk menghubungkan ayat Rom 14:4, 10-13 dengan ajaran Gereja Katolik tentang larangan kontrasepsi. Gereja Katolik melalui Magisterium mempunyai tugas untuk mengajar umat Tuhan, dan bahkan seluruh bangsa (lih. Mat 28:29-20). Tugas Magisterium itu seumpama wasit dalam pertandingan, ia bertanggungjawab untuk memimpin pertandingan dengan menyatakan mana yang benar dan salah. Maka keberadaannya justru untuk menegakkan kebenaran, agar tidak terjadi kekacauan karena masing- masing pihak menginterpretasikan sendiri peraturan pertandingan. Pada akhirnya, keputusan memang ada di tangan para suami istri itu sendiri, tetapi jika mereka mempunyai kerendahan hati, tentunya mereka bisa melihat keotentikan ajaran Gereja Katolik. Sebab sejak alat kontrasepsi marak digunakan (mungkin sekitar tahun 1960-an), yang terjadi bukan buah- buah positif bagi pasangan, melainkan buah- buah negatif dan bahkan buah negatif ini meluas ke masyarakat dan dunia. Setelah satu generasi berlalu buah negatif ini makin nyata: Angka perceraian bertambah, semakin banyaknya istri yang merasa tidak dikasihi sebagai pribadi, namun hanya sebagai obyek pemuasan kebutuhan suami, bertambahnya aneka jenis penyakit sehubungan dengan organ reproduksi terutama bagi kaum perempuan, meningkatnya jumlah aborsi, merosotnya nilai- nilai moral dalam masyarakat, terutama yang disebabkan oleh seks bebas, yang dilakukan bahkan oleh anak- anak remaja, dan turunnya angka kelahiran dalam negara- negara maju, sampai ke level memprihatinkan sehingga mereka terancam punah dalam 50-100 tahun ke depan, jika keadaan tidak diubah. Silakan membaca selanjutnya dalam artikel Humanae Vitae itu benar!, silakan klik. Jika kita memakai rumus yang diajarkan oleh Kristus sendiri dalam Mat 7:16- 20, maka kita akan mengenal manakah ajaran yang berasal dari hikmat manusia, dan mana yang sungguh otentik berasal dari Allah, dengan melihat buahnya. Pendapat dunia menghalalkan segala bentuk kenikmatan daging, sedangkan Tuhan mengajarkan kita untuk mengatasinya, dengan penguasaan diri. Dalam perkawinan penguasaan diri dinyatakan oleh suami dan istri dengan menghilangkan rasa saling mementingkan diri sendiri -’musuh’ dari cinta sejati- dan memperdalam rasa tanggung jawab (HV 21). Gereja Katolik tidak melarang suami istri untuk menyatakan kasih mereka, namun silakan menyatakannya dengan cara yang wajar dan tidak menentang kodrat. Juga, jika diperlukan, Gereja Katolik memperbolehkan pengaturan kelahiran, namun pelaksanaannya harus secara alamiah, dan tidak melanggar prinsip pemberian diri yang total antara suami dan istri. Tentang metodanya, sudah pernah dibahas di sini, silakan klik. Dengan demikian, pasangan suami istri memperlakukan tubuh mereka sesuai dengan kehendak Tuhan, dan bukan atas kehendak mereka sendiri. Ini adalah bukti bahwa mereka memuliakan Tuhan dengan tubuh mereka (lih. 1 Kor 6:19-20), sebab setelah ditebus oleh Kristus maka tubuh kita bukan milik kita sendiri lagi, tetapi milik Tuhan, sehingga kita harus memperlakukan tubuh kita sesuai dengan kehendak Tuhan. Jika pasangan suami istri melaksanakan prinsip yang diajarkan oleh Gereja Katolik, yaitu menjaga kemurnian kasih di antara mereka, dengan tidak memisahkan kedua tujuan dalam hubungan suami istri (union dan procreation), maka buahnya adalah kasih kerukunan, kesetiaan, dan kebahagiaan sejati di dalam keluarga, walaupun jalannya mungkin sulit dan membutuhkan pengorbanan yang tidak sedikit dari pihak orang tua (suami dan istri tersebut). Melalui kasih dan pengorbanan itu, suami istri dibentuk menjadi semakin menyerupai Kristus, dan semakin menemukan makna hidup yang sesungguhnya. Akhirnya Dela, tak perlu risau. Ajaran Gereja Katolik tentang larangan penggunaan alat kontrasepsi mempunyai dasar yang kuat. Memang ada alat kontrasepsi yang sifatnya abortif, dan ada yang tidak, namun pada prinsipnya alat kontrasepsi yang arti harafiahnya adalah “anti konsepsi/ anti kehidupan” tidak pernah sesuai dengan pesan Injil yang merupakan Injil kehidupan (the Gospel of life) sebab Kristus sendiri adalah Sang Hidup (Yoh 14:6). Pilihlah kehidupan, maka kita akan hidup (lih. Ul 30:19), pilihlah berkat dan bukan kutuk. Ajaran ini adalah Sabda Tuhan, yang walaupun tertulis di Kitab Perjanjian Lama (Kitab Ulangan) namun masih berlaku bagi kita umat Kristen di jaman sekarang. Selanjutnya tentang dasar ajaran Gereja Katolik tentang Kemurnian di dalam Perkawinan, silakan klik di sini. Salam kasih dalam Kristus Tuhan, Ingrid Listiati- katolisitas.org http://www.katolisitas.org/larangan-kontrasepsi-adalah-dari-hikmat-manusia/to – Read on Path.
0 notes
poetrafoto · 5 years ago
Photo
Tumblr media
(via Khotbah Romo di Sakramen Perkawinan Pemberkatan Pernikahan di Gereja Katolik Kidul Loji Jogja)
0 notes
poetrafoto · 5 years ago
Photo
Tumblr media
(via Pengantin Bersama Keluarga Besar Memasuki Gereja untuk Upacara Sakramen Perkawinan di Gereja Katolik Bedog Jogja)
0 notes
poetrafoto · 4 years ago
Photo
Tumblr media
(via Foto Sakramen Pernikahan Pemberkatan Perkawinan Kudus di Gereja Katolik St Yusuf Padokan Madukismo Bantul Jogja Wedding Galuh+Vishnu) 😍 Foto Sakramen Pernikahan Pemberkatan Perkawinan Kudus di Gereja Katolik St Yusuf Padokan Madukismo Bantul Jogja Wedding Galuh+Vishnu
https://poetrafoto.wordpress.com/foto-sakramen-pernikahan-pemberkatan-perkawinan-kudus-di-gereja-katolik-st-yusuf-padokan-madukismo-bantul-jogja-wedding-galuhvishnu/
#SakramenPernikahan #SakramenPerkawinan #SakramenWedding #PemberkatanPernikahan #PemberkatanPerkawinan #PemberkatanWedding #FotoPernikahan #FotoPerkawinan #FotoWedding #PernikahanKatolik #PerkawinanKatolik #Weddingkatolik #PernikahanGereja #PerkawinanGereja #WeddingGereja #PernikahanBantul #PerkwinanBantul #WeddingBantul #PernikahanJogja #PerkawinanJogja #WeddingJogja #FotograferPernikahanBantul #FotograferPernikahanKatolik #FotograferPernikahanJogja #FotograferWeddingBantul #FotograferWeddingKatolik #FotograferWeddingJogja
2 notes · View notes
poetrafoto · 4 years ago
Photo
Tumblr media
(via 3 Romo Sambut Pengantin di Sakramen Perkawinan Pemberkatan Pernikahan di Gereja Katolik Padokan Madukismo Jogja Wedding Galuh+Vishnu) 😍 3 Romo Sambut Pengantin di Sakramen Perkawinan Pemberkatan Pernikahan di Gereja Katolik Padokan Madukismo Jogja Wedding Galuh+Vishnu
https://poetrafoto.wordpress.com/3-romo-sambut-pengantin-di-sakramen-perkawinan-pemberkatan-pernikahan-di-gereja-katolik-padokan-madukismo-jogja-wedding-galuhvishnu/
#Romo #PengantinJogja #SakramenPerkawinan #SakramenPengantin #SakramenPernikahan #PemberkatanPerkawinan #PemberkatanWedding #PemberkatanPengantin #PemberkatanPernikahan #SakramenPerkawinanKatolik #SakramenPernikahanKatolik #PemberkatanPerkawinanKatolik #PemberkatanPernikahanKatolik #SakramenPerkawinanJogja #SakramenPernikahanJogja #PemberkatanPerkawinanJogja #PemberkatanPernikahanJogja #PernikahanJogja #PerkawinanJogja #WeddingJogja #JogjaWedding
1 note · View note
poetrafoto · 4 years ago
Photo
Tumblr media
(via Prosesi Sungkeman Pengantin di Sakramen Pernikahan Pemberkatan Perkawinan Gereja Katolik Wedding Jogja Galuh+Vishnu)  😍 Prosesi Sungkeman Pengantin di Sakramen Pernikahan Pemberkatan Perkawinan Gereja Katolik Wedding Jogja Galuh+Vishnu 
https://poetrafoto.wordpress.com/prosesi-sungkeman-pengantin-di-sakramen-pernikahan-pemberkatan-perkawinan-gereja-katolik-wedding-jogja-galuhvishnu/ 
#Sungkeman #SungkemanPengantin #PengantinGereja #PengantinKatolik #PengantinJogja #SakramenPengantin #SakramenPernikahan #SakramenPerkawinan #SakramenGereja #SakramenKatolik #SakramenJogja #PernikahanGereja #PernikahanKatolik #PernikahanJogja #PemberkatanPengantin #PemberkatanNikah #SakramenNikah #PemberkatanPernikahan #PemberkatanPerkawinan #PemberkatanGereja #PemberkatanKatolik #PemberkatanJogja #PerkawinanGereja #PerkawinanKatolik #PerkawinanJogja #WeddingGereja #WeddingKatolik #WeddingJogja #JogjaWedding
0 notes
poetrafoto · 4 years ago
Photo
Tumblr media
(via Khutbah Romo di Pemberkatan Pernikahan Sakramen Perkawinan di Gereja Katolik St Yusuf Padokan Madukismo Wedding Jogja Vishnu+Galuh) 😍 Khutbah Romo di Pemberkatan Pernikahan Sakramen Perkawinan di Gereja Katolik St Yusuf Padokan Madukismo Wedding Jogja Vishnu+Galuh
https://poetrafoto.wordpress.com/khutbah-romo-di-pemberkatan-pernikahan-sakramen-perkawinan-di-gereja-katolik-st-yusuf-padokan-madukismo-wedding-jogja-vishnugaluh/
#Romo #RomoKatolik #RomoJogja #KhutbahRomo #PemberkatanPernikahan #PemberkatanNikah #PemberkatanPerkawinan #PemberkatanWedding #PemberkatanJogja #PemberkatanKatolik #PemberkatanGereja #SakramenNikah #SakramenPernikahan #SakramenPerkawinan #SakramenWedding #SakramenJogja #SakramenKatolik #SakramenGereja #WeddingJogja #JogjaWedding #WeddingGereja #WeddingKatolik #Wedding #PernikahanJogja #PernikahanGereja #PernikahanKatolik #PerkawinanJogja #PerkawinanGereja #PerkawinanKatolik
0 notes
poetrafoto · 4 years ago
Photo
Tumblr media
(via Foto Sakramen Pemberkatan Perkawinan Pernikahan Kudus di Gereja Katolik St Yusuf Padokan Madukismo Bantul Jogja Wedding Galuh+Vishnu) 😍 Foto Sakramen Pemberkatan Perkawinan Pernikahan Kudus di Gereja Katolik St Yusuf Padokan Madukismo Bantul Jogja Wedding Galuh+Vishnu
https://poetrafoto.wordpress.com/foto-sakramen-pemberkatan-perkawinan-pernikahan-kudus-di-gereja-katolik-st-yusuf-padokan-madukismo-bantul-jogja-wedding-galuhvishnu/
#SakramenPerkawinanKatolik #PemberkatanPerkawinanKatolik #SakramenPernikahanKatolik #PemberkatanPernikahanKatolik #WeddingKudus #PerkawinanKudus #PernikahanKudus #PerkawinanBantul #PernikahanBantul #WeddingBantul #PerkawinanJogja #PernikahanJogja #WeddingJogja #PerkawinanKatolik #PernikahanKatolik #WeddingKatolik #FotograferPerkawinan #FotograferPernikahan #FotograferWedding  #FotograferPernikahanKudus #FotograferPernikahanBantul #FotograferPernikahanKatolik #FotograferPernikahanJogja #FotograferWeddingKudus #FotograferWeddingBantul #FotograferWeddingJogja #FotograferWeddingKatolik #FotograferKudus #FotograferBantul #FotograferJogja
0 notes
poetrafoto · 4 years ago
Photo
Tumblr media
(via Foto Pengantin Sungkeman kepada Orang Tua di Sakramen Pernikahan Pemberkatan Perkawinan Gereja Katolik Wedding Jogja Galuh+Vishnu) 😍 Foto Pengantin Sungkeman kepada Orang Tua di Sakramen Pernikahan Pemberkatan Perkawinan Gereja Katolik Wedding Jogja Galuh+Vishnu
https://poetrafoto.wordpress.com/foto-pengantin-sungkeman-kepada-orang-tua-di-sakramen-pernikahan-pemberkatan-perkawinan-gereja-katolik-wedding-jogja-galuhvishnu/
#FotoPengantin #PengantinKatolik #PengantinJogja #SungkemanPengantin #SakramenPernikahan #SakramenPerkawinan #PemberkatanNikah #PemberkatanPernikahan #PemberkatanPerkawinan #SakramenWedding #PemberkatanWedding #PerkawinanKatolik #PernikahanKatolik #WeddingKatolik #PerkawinanJogja #PernikahanJogja #WeddingJogja #FotograferPernikahanJogja #FotograferWeddingJogja
0 notes
poetrafoto · 4 years ago
Photo
Tumblr media
(via Foto Pengantin Sungkeman di Sakramen Pemberkatan Perkawinan Pernikahan Gereja Katolik Wedding Jogja Galuh+Vishnu) 😍 Foto Pengantin Sungkeman di Sakramen Pemberkatan Perkawinan Pernikahan Gereja Katolik Wedding Jogja Galuh+Vishnu
https://poetrafoto.wordpress.com/foto-pengantin-sungkeman-di-sakramen-pemberkatan-perkawinan-pernikahan-gereja-katolik-wedding-jogja-galuhvishnu/
#FotoPengantin #Pengantin #Sungkeman #SakramenPerkawinan #SakramenPernikahan #PemberkatanPerkawinan #PemberkatanPernikahan #WeddingJogja #JogjaWedding #PengantinJogja #PernikahanJogja #SakramenWedding #PemberkatanWedding #SakramenPengantin #PemberkatanPengantin #SakramenPerkawinanJogja #SakramenPernikahanJogja #PemberkatanPerkawinanJogja #PemberkatanPernikahanJogja
0 notes
poetrafoto · 4 years ago
Photo
Tumblr media
(via Foto Pengantin masuk Gereja di Misa Syukur Sakramen Perkawinan Pemberkatan Pernikahan Katolik Jogja Wedding Galuh+Vishnu) 😍 Foto Pengantin masuk Gereja di Misa Syukur Sakramen Perkawinan Pemberkatan Pernikahan Katolik Jogja Wedding Galuh+Vishnu
https://poetrafoto.wordpress.com/foto-pengantin-masuk-gereja-di-misa-syukur-sakramen-perkawinan-pemberkatan-pernikahan-katolik-jogja-wedding-galuhvishnu/
#FotoPengantin #Pengantin #FotoPerkawinan #Perkawinan #FotoPernikahan #Pernikahan #FotoWedding #Wedding #SakramenPerkawinan #MisaSyukur #SakramenPernikahan #SakramenWedding #PemberkatanPerkawinan #PemberkatanPernikahan #PemberkatanWedding #PengantinKatolik #PerkawinanKatolik #PernikahanKatolik #WeddingKatolik #PengantinJogja #PerkawinanJogja #PernikahanJogja #WeddingJogja #JogjaWedding
0 notes
poetrafoto · 4 years ago
Photo
Tumblr media
(via Foto Misa Syukur Tata Liturgi Sakramen Pemberkatan Pernikahan Perkawinan di Gereja Katolik Padokan Madukismo Jogja Wedding Galuh+Vishnu) 😍 Foto Misa Syukur Tata Liturgi Sakramen Pemberkatan Pernikahan Perkawinan di Gereja Katolik Padokan Madukismo Jogja Wedding Galuh+Vishnu
https://poetrafoto.wordpress.com/foto-misa-syukur-tata-liturgi-sakramen-pemberkatan-pernikahan-perkawinan-di-gereja-katolik-padokan-madukismo-jogja-wedding-galuhvishnu/
#MisaSyukurPernikahan #MisaSyukurPerkawinan #MisaSyukurWedding #MisaPernikahan #MisaPerkawinan #MisaWedding #SakramenPerkawinan #SakramenPernikahan #PemberkatanPerkawinan #PemberkatanPernikahan #TataLiturgi #LiturgiPernikahanKatolik #PernikahanKatolik #PerkawinanKatolik #WeddingKatolik #GerejaKatolikJogja #WeddingJogja #PerkawinanJogja #PernikahanJogja
0 notes