#Sakramen Katolik
Explore tagged Tumblr posts
mnaasilveira · 16 days ago
Link
0 notes
bakiakjepang · 1 year ago
Text
Napak Jero 2023
Anda telah ditambahkan dalam grup “Napak Jero 2023”
Tetiba ponsel menampilkan notifikasi demikian. Nomor WhatsApp telah ditambahkan kembali ke dalam grup Napak Jero 2023 untuk memudahkan koordinasi antar peserta serta penyelenggara. Romo Irtikandik sesegera mungkin membagi informasi terkait hal-hal teknis dalam Napak Jero. Kali ini, perjalanan dilaksanakan pada tanggal 1 sampai 5 Juni 2023, dengan rute Novisiat Batu – Kolumbarium Parantijati (Pandanlandung) – Gereja Katolik St. Yusup (Ngrejo) – Gua Maria Sendang Purwaningsih (Donomulyo).
Sehari sebelum keberangkatan para peserta yang datang dari berbagai kota berkumpul dan mendengarkan instruksi serta tips perjalanan. Hari pertama di Novisiat Batu diakhiri dengan ibadat malam dan devosi kepada Sakramen Mahakudus. Matahari sama sekali belum terlihat di hari selanjutnya, hal ini dikarenakan para peserta memulai perjalanan pada pukul 04.00 WIB. Mereka akan memulai perjalanan pertama mereka menuju Kolumbarium Paranti Jati, Pandanlandung Malang. Para peserta harus menempuh sekitar kurang lebih 20 km untuk sampai ke Kolumbarium. Medan yang ditempuh pun beragam termasuk tanjakan dan bebatuan yang cukup terjal. Sesekali mata dimanjakan dengan pemandangan gunung yang menyembul dari balik hamparan perkebunan jeruk yang siap panen. Di hari pertama para peserta mendapat kesempatan untuk singgah di Rumah Sosial Belas Kasih untuk sejenak mengistirahatkan kaki. Setelah singgah, segera saja para peserta melanjutkan perjalanan mereka menuju tujuan akhir di hari itu.
Kolumbarium dan Taman Doa Paranti Jati, menjadi tempat istirahat mereka di malam hari. Setelah menutup kegiatan di hari pertama dengan perayaan Ekaristi, para peserta berbagi pengalaman berjalan mereka di hari yang pertama. Ada yang merasakan kram, sehingga harus tertinggal dari teman seperjalanan namun malah mendapat kesempatan untuk berkontemplasi. Salah satunya adalah Christian yang baru pertama kali mengikuti kegiatan ini. Ia merefleksikan sesuatu hal tentang berjalan naik dan turun. Ketika berjalan naik, tubuh butuh tenaga dan perjuangan lebih di jalan menanjak, namun ketika berjalan turun, tubuh tak perlu banyak tenaga. Demikian pula dengan “naik” untuk menjadi baik butuh banyak perjuangan tak semudah “turun” lalu jatuh ke dalam dosa.
Keesokan harinya para peserta memulai perjalanan lebih awal. Pemanasan dilakukan pada jam 03.10 dan mereka mulai berjalan meninggalkan Kolumbarium pada pukul 03.30 WIB. Hari ini mereka berjalan menuju Gereja Katolik St. Yusup, Ngrejo, Kepanjen. Tercatat di peta Google, mereka harus menempuh kurang lebih 30 km untuk bisa sampai ke tujuan. Ritme berjalan tak semulus hari pertama, wajar karena rasa sakit di kaki yang masih tersisa setelah menyelesaikan perjalanan hari pertama. Tak sedikit yang harus berjalan dengan langkah terseok. Tak banyak pula peserta yang saya jumpai. Pasalnya, ketika berjalan mereka banyak menemukan jalur selain yang tertera pada peta Google. Begitulah Napak Jero, prosesnya akan berbeda pada masing-masing pribadi namun bertujuan sama. Hal ini diamini oleh beberapa peserta yang saya jumpai di titik temu. Pengalaman mereka berbeda satu dengan yang lain, ada yang melewati sungai kecil, ada yang tersesat di rimbunnya perkebunan tebu, ada pula yang tertidur di kios milik warga. Bu Ari dan Pak Agus Sur adalah yang pertama kali sampai di pintu gerbang gereja. Pak Agus Sur sampai dengan membawa buah tangan, yakni satu batang tebu untuk melepas dahaga. Semakin sore para peserta berdatangan. Beberapa peserta harus dijemput dengan paksa karena hari semakin gelap dan tidak memungkinkan untuk mereka menyelesaikan perjalanan di hari kedua. Setelah seluruh peserta kembali, malam itu ditutup dengan perayaan Ekaristi bersama umat Stasi Ngrejo.
Pada hari terakhir, rute yang harus ditempuh sekitar 33 km untuk sampai ke tujuan akhir. Dari Stasi Ngrejo, para peserta memulai perjalanan pada pukul 04.15 WIB. Seperti pada hari sebelumnya, mereka memulai perjalanan dengan pemanasan dan doa. Suasana masih gelap dan hening karena penduduk setempat belum memulai aktivitas mereka di luar rumah. 
Ada yang menarik terkait rute di perjalanan hari ketiga. Para peserta diharuskan menyeberang dengan menggunakan perahu motor untuk memangkas jarak kurang lebih sekitar 12 km. Jika hanya dengan perjalanan darat tanpa menyeberang danau, mereka harus menambah 12 km untuk sampai ke tujuan. Dermaga penyeberangan terletak di sebuah tempat wisata bernama Wisata Rajut Indah tepatnya di Desa Senggreng, Kecamatan Sumberpucung. Penyeberangan ini memangkas perjalanan sehingga bisa langsung sampai di Kecamatan Kalipare. Cuaca panas dan kondisi jalanan yang berdebu menambah lika-liku perjalanan hari itu. Satu persatu para peserta saya temui dengan langkah yang tak seoptimis hari-hari sebelumnya. Dalam perjalanan, perkebunan tebu di kanan dan kiri tak sengaja menjadi peneduh perjalanan mereka. 
Ketika berjalan, ada satu cerita menarik tentang buah semangka. Salah satu frater yang turut menjadi peserta membawa buah semangka utuh dari sebelum menyeberang danau. Semangka tersebut ia beli dipasar. Ia berpikir bahwa meski buah ini menambah beban bawaan, ia meyakini semangka tersebut bisa menjadi pelepas dahaga nantinya. Benar saja, setelah beberapa kilometer berjalan dari dermaga Kalipare, semangka tersebut menjadi penghilang dahaga di tengah panas terik. Semangka tersebut juga  menjadi cerita tersendiri untuk Santy, salah satu peserta Napak Jero dari luar kota. “Semangka yang dibawa frater kemarin adalah semangka terenak seumur hidup saya!” begitu ujarnya. Buah yang selama ini hanya sekadar buah tiba-tiba menjadi penyegar di teriknya matahari. Itulah Napak Jero, membuat para pelakunya kembali menyadari secara penuh hal-hal sederhana yang ternyata sangat berharga.
Singkat cerita, para peserta satu persatu sampai ke tujuan akhir, Gua Maria Sendang Purwaningsih, Donomulyo. Kali ini ada hal menarik tentang siapa yang menjadi paling akhir mencapai tujuan. Waktu semakin malam bahkan menjelang hari selanjutnya, beberapa peserta mengkonfirmasi belum dekat dengan tujuan di hari terakhir. Mau tak mau mereka harus dijemput demi keamanan dan keselamatan mereka. Satu peserta bersikeras untuk tetap menyelesaikan perjalanan. Dengan segala sisa tenaga yang ia punya, ia berhasil sampai di Gua Maria sebelum tengah malam. Ia berhasil mengalahkan dirinya, ia berhasil melampaui batas dirinya.
Selalu ada cerita-cerita menarik dari Napak Jero. Cerita tentang semangka, cerita tentang mengalahkan ego diri, cerita tentang kontemplasi dan masih banyak lagi. Satu benang merah kembali saya dapatkan dari kegiatan ini, mungkin dalam praktiknya kita akan bersama-sama dalam berjalan, menemukan teman seperjalanan, bergurau dan saling berbagi dengan teman seperjalanan. Sampai pada akhirnya lelah mengharuskan untuk fokus dengan diri masing-masing. Pada saat itulah masing-masing pribadi berkesempatan untuk mencari/menemukan jawaban, berkontemplasi, dan menyadari hal-hal yang menjadi tujuan menyelesaikan perjalanan.
Napak Jero menjadi kesempatan untuk kita yang sudah terlalu riuh dan membutuhkan kesempatan untuk melambat dan menikmati. Hal yang selama ini sangat sederhana seperti keberadaan buah semangka di tengah terik matahari adalah hal yang (mungkin) jarang disadari dan disyukuri. Mungkin banyak hal yang kita lewatkan termasuk senyum dan kemurahan hati seseorang yang menawarkan tempat berteduh dan segelas air. Napak Jero membantu Anda menyadari hal-hal sederhana itu.
Tumblr media
0 notes
saatrenungan · 2 years ago
Text
youtube
Renungan 9Jan2023
Bacaan Injil Mat 3;13-17
Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya. Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: ”Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?” Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: ”Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah.” Dan Yohanes pun menuruti-Nya. Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: ”Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.”
Demikian sabda Tuhan
Terpujilah Kristus
Dalam kisah Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis menggambarkan ketaatan Yesus kepada kehendak Bapa untuk merendahkan diri menjadi sama dengan manusia yang membutuhkan baptisan. Yesus tidak melihat statusnya sebagai Anak Allah dan menempatkan diri-Nya setara dengan orang berdosa sekalipun Ia sendiri tidak perlu bertobat dari dosa (2Kor 5:21; 1Pet 2:24). Yohanes merasa bahwa dialah yang seharusnya dibabtis oleh Yesus. Hal ini dikaitkan dengan pernyataan Yohanes sebelumnya… Aku akan membabtis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasutNya (Mat.3:11a). Tapi Yesus menjawab..biarlah hal itu terjadi terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah..dan Yohanes pun menurutinya
Ayat 16-17 menjelaskan tentang kemuliaan yang Yesus terima dari Allah Bapa sebelum Ia memulai pelayanan-Nya. Dimulai dengan terbukanya langit dan peristiwa turunnya Roh Kudus untuk memberikan kuasa kepada Yesus. Turunnya Roh Kudus merupakan suatu penglihatan yang luar biasa, karena penglihatan tersebut membawa Yohanes sampai pada inti dari suatu pengenalan yang benar tentang Yesus sebagai Anak Domba Allah yang menghapuskan dosa dunia (Yoh. 1:29) dan Anak Allah (Yoh 1;34) Lebih luas lagi, tujuan Roh Kudus turun ke atas Yesus untuk memperlengkapi-Nya dengan kuasa untuk melaksanakan karya penebusan-Nya bagi dunia yang berdosa. 
Allah menyatakan perkenan-Nya atas Yesus dengan suara yang terdengar dari sorga. Allah menegaskan bahwa Dia bukan manusia biasa yang menerima baptisan dengan makna yang sama seperti yang lain. Dialah inti berita yang disampaikan para nabi. Penegasan bahwa Yesus adalah Anak Allah menyatakan betapa pentingnya Yesus bagi Allah. Itu berarti orang yang menerima Yesus diperkenan Allah, sebaliknya orang yang menolak Yesus tidak menyenangkan hati Allah, seperti halnya dalam kisah sebelumnya tentang kotbah Yohanes Pembaptis kepada orang Farisi dan Saduki yang mengira bahwa dengan menerima pembaptisan akan dibebaskan dari dosa padahal hati mereka masih munafik dan masih belum mau menerima kehadiran Kristus dalam hidup mereka. Allah menghendaki hidup kita menghasilkan buah sesuai dengan pertobatan dan bukanlah sekedar seremoni menerima sakramen baptis tanpa mau mengimani kehadiran-Nya dalam hidup kita. Mereka lupa bahwa pembaptisan seharusnya membawa pembaharuan cara hidup. Suatu kehidupan baru sebagai makhluk tertebus, sebagai anak Allah. (2 Kor 5:7). Pembaptisan hanya merupakan langkah awal dan itu tidak membuat kita otomatis menjadi orang katolik yang baik dan jaminan masuk Surga. Kita harus mengalami perjumpaan pribadi dengan Kristus dan melakukan pertobatan serta tekun menjalankan tugas perutusanNya melalui teladan kasih dalam hidup sehari-hari agar hidup kita semakin layak menghadapNya 
Berkah Dalem
0 notes
poetrafoto · 4 years ago
Photo
Tumblr media
(via Prosesi Lepas Balon Usai Sakramen Perkawinan Pemberkatan Pernikahan Wedding di Gereja Katolik Kidul Loji Yogyakarta) Foto Prosesi Lepas Balon Usai Sakramen Perkawinan Pemberkatan Pernikahan Wedding di Gereja Katolik Kidul Loji Yogyakarta
https://poetrafoto.wordpress.com/2017/04/01/37-foto-pemberkatan-nikah-nilagigih-di-gereja-katolik-jogja/foto-sakramen-pemberkatan-pernikahan-perkawinan-wedding-di-gereja-katolik-yogyakarta-28/
#Foto #Prosesi #Lepas #Balon #Sakramen #Perkawinan #Pemberkatan #Pernikahan #Wedding #Gereja #Katolik #KidulLoji #Yogyakarta #SakramenPerkawinan #SakramenPernikahan #SakramenWedding #SakramenGereja #SakramenKatolik #SakramenYogyakarta #PemberkatanPerkawinan #PemberkatanPernikahan #PemberkatanWedding #PemberkatanGerejaKatolik #PemberkatanKatolik #PerkawinanYogyakarta #PernikahanYogyakarta #WeddingYogyakarta
0 notes
thomaserikthio · 2 years ago
Text
HOSTI: Makanan Surgawi
Sebagai seorang Kristen Sejati (Katolik), Tuhan Yesus Kristus telah meninggalkan semua sarana yang diperlukan untuk menguduskan semua umat-Nya, agar dapat memasuki dan hidup bersama Tuhan Yesus Kristus di Surga. Sebelum meninggalkan murid-murid-Nya, Tuhan kita telah melembagakan semua sakramen yang diserahkan kepada Gereja-Nya, untuk disebarkan ke seluruh Gereja universal di seluruh dunia,…
View On WordPress
0 notes
dominikanid · 3 years ago
Photo
Tumblr media
Mereka yang sungguh berbakti kepada Rosarioku tak akan meninggal tanpa sakramen tobat, atau tanpa belas kasih Tuhan. #dominikanindonesia #ordodominikan #ordopewarta #ordoofpreachers #katolik #catholic #martinusdeporres #saintdominic #stdominic #martindeporres #stmartindeporres #laudare #benedicere #praedicare #yayasansantomartinusdeporres #dominikanid #dominikan #santodominikus #story #ordopraedicatorum #instagram #orderofpreachers #dominicanfriars #dominicanorder #salammaria #saintmary #dominicstory #rosario #rosary #serial (at Indonesia) https://www.instagram.com/p/CVbkNGLhYRM/?utm_medium=tumblr
0 notes
decadedownforeveraytha · 3 years ago
Text
Mempersiapkan Pernikahan di Gereja Katolik #versiRaytha #edisipandemi
Ini #versiRaytha dan masih #edisipandemi ya, jadi mungkin ada banyak perbedaan dengan yang sudah pernah melaksanakan jauh sebelum masa pandemi, ataupun di masa-masa transisi belakangan ini.
1. Booking tanggal di gereja
Setelah kita yakin dengan tanggal pernikahan yang diinginkan, segera make sure ke gereja apakah masih ada slot di tanggal tersebut. Saat itu kita booking satu tahun sebelum tanggal yang diinginkan, hehe lama ya? Tapi emang wajar kok. Booking gedung resepsi aja setahun sebelum, ya otomatis gereja juga dong. Dan saat kita booking itu memang masih jauh dari pandemi. Ga kepikiran bakalan kedatengan si covid, huhu.
Gimana cara bookingnya? Datang ke gereja, tepatnya ke sekretariat paroki. Bilang ke petugasnya kalau mau booking tanggal pernikahan. Terus dikasih deh buku nya sama petugas. Tinggal cari ke halaman tanggal yang kita mau, lalu diisi dengan data kita. Saat itu di gereja kita dalam sehari bisa melayani 4 kali acara pernikahan. Kamu bisa pilih mau jam berapa, sesuai yang tersedia, dan belum diisi pasangan lain ya.   Lokasi gereja nya harus sesuai paroki? Well, sebenarnya bisa aja kok menikah di gereja yang bukan paroki kita, tapi saat itu infonya kalau mau booking untuk umat luar paroki, baru dibuka pendaftarannya di H-6 bulan. Dan atas segala pertimbangan, takut ujung-ujung nya ga kebagian, sudah lah gajadi deh di paroki lain. Di paroki sendiri aja biar tenang dan nyaman juga.
2. Kursus Membangun Rumah Tangga (MRT)
Kursus MRT ini wajib untuk umat Keuskupan Agung Jakarta setau kita. Untuk keuskupan lain, kita kurang tau sih. Nah kursus MRT ini awalnya diadakan secara tatap muka, tapi karena si Covid-19 datang, jadinya kita ikut kursus MRT secara online. Idealnya kursus MRT ini bisa kita ikuti mulai dari 6 bulan sebelum hari pernikahan. Daftar kursus MRT nya di mana? Hubungi paroki masing-masing. Ke kantor sekretariat, cari tau jadwalnya & syarat pendaftarannya. Ga rumit kok, cukup ada surat pengantar gitu dari lingkungan masing-masing, serahin pas foto berpasangan, dan bayar biaya administrasi + buku materi.
 Kegiatan kursus MRT ngapain? Jelas sesuai judulnya, Membangun Rumah Tangga. Kita akan dibekali hal-hal dari segala aspek untuk persiapan membangun rumah tangga bersama pasangan. Dari mulai diajak mengenal Tuhan dan pribadi satu sama lain lebih dalam lagi, membahas apa itu pernikahan dalam ajaran Katolik, lalu sampai keurusan finansial, reproduksi, dan tentunya tata cara menikah di Gereja.
MRT Online diadakan via Zoom. Pertemuannya ada 3 kali. Dan setiap pasangan harus join di lokasi yang sama, alias sebelahan beneran. Pesertanya juga lumayan ramai. Sekitar 15 – 20 pasangan kalau gak salah sih saat itu. Pembawa materinya selain Pastor, ada pasangan senior maupun pasangan muda. Personally, aku sih seneng dengan kursus MRT ini. Bener-bener bermanfaat dan ngga ngebosenin. Acaranya juga ngga hanya satu arah, melainkan dua arah dan sangat interaktif. Sebagai peserta kita bisa sharing dan juga bertanya banyak hal.
3. Daftar Pernikahan di Gereja
Ini beda sama booking tanggal? Jelas. Booking tanggal ya sekadar booking tanggal aja. Kita tetap perlu daftarin rencana pernikahan kita secara official ke Gereja. Submit form pendaftaran dan berkas-berkas yang disyaratkan seperti Surat Baptis, Kartu Keluarga, Surat Pengantar Lingkungan, dan lain-lain. Semua diurus ke kantor sekretariat paroki. Info tentang biaya menikah di gereja (listrik, gedung, dekorasi, dll) juga bisa kita dapatkan lengkap dari sekretariat paroki. Oh iya pada saat mensubmit pendaftaran ini juga kita sudah harus menentukan siapa yang akan menjadi saksi pernikahan di gereja nanti. Dua orang atau sepasang suami istri juga lebih baik katanya sih. Bukan orangtua calon pengantin ya, tapi bisa keluarga dekat atau siapapun yang mengenal kedua pasangan dengan baik.
Urusan catatan sipil gimana? Pihak sekretariat paroki juga akan infokan mengenai petugas di gereja yang in charge terkait catatan sipil ini. Jadi kita bisa hubungi petugas tersebut untuk koordinasi berkas-berkas yang dibutuhkan kelak di catatan sipil. 
4. Penyelidikan Kanonik
Setelah berkas pendaftaran pernikahan diterima oleh Gereja, kita akan dihubungi oleh petugas sekretariat untuk mengikuti penyelidikan kanonik. Calon pasangan akan diwawancara oleh Pastor yang ditunjuk, untuk melihat kesiapan dan kelayakan menikah di Gereja. Awalnya sih nervous, tapi lama-kelamaan akan cair kok suasananya. Lamanya sekitar 1-3 jam, tergantung Pastor yang mewawancarai kamu. Pastor akan bahas mulai dari profil kita, keluarga, sampai ke pemahaman tentang pernikahan dalam ajaran Katolik.
5. Pilih Pastor yang akan memimpin Sakramen Perkawinan
Setelah penyelidikan kanonik selesai, Pastor langsung menanyakan apakah sudah ada yang akan memimpin Sakramen Perkawinan nanti. Kebetulan saat itu kita berdua belum menghubungi Pastor manapun, jadinya sekalian deh meminta kesediaan Pastor yang juga melakukan penyelidikan kanonik untuk sekaligus menjadi pemimpin di Sakramen Perkawinan nanti.
6. Siapkan buku upacara perkawinan
Buku upacara perkawinan sudah ada draft nya di sekretariat paroki. Jadi kita bisa langsung minta softcopy nya, kemudian memilih bacaan alkitab & injil, dan melengkapi bagian yang masih kosong seperti nama calon mempelai pria & wanita. Draft yang sudah kita lengkapi kemudian dikirimkan kepada Pastor yang akan memimpin Sakramen Perkawinan nanti, untuk direview dan kemudian dapat kita cetak/perbanyak setelah disetujui. Idealnya H-1 bulan draft sudah harus selesai dan diserahkan kepada Pastor.
7. Koordinasi dengan petugas dekorasi gereja
Saat upacara perkawinan di gereja, tentunya meja altar akan dihiasi oleh bunga-bunga yang cantik. Nah untuk hal itu kita perlu berkoordinasi dengan petugas bunga di gereja. Akan ada biaya yang dikenakan untuk dekorasi, tergantung banyaknya bunga yang kita inginkan. Ajak pasangan lain yang akan menikah di hari yang sama untuk patungan juga bisa lho, biar hemat, hehehe.
8. Latihan Upacara Perkawinan
Sekitar H-1 bulan juga kalau gak salah, kita diminta untuk latihan/gladi bersih di gereja. Biasanya akan dibantu oleh petugas di gereja, sesuai yang diarahkan oleh sekretariat paroki. Tentunya latihan ini bisa dilaksanakan kalau draft buku upacara perkawinan sudah disetujui oleh Pastor ya. Siapa saja yang ikut latihan ini? Kalau pada saat kondisi normal sebelum pandemi sepertinya orangtua dan saksi juga bisa ikut ya, tapi kebetulan pada saat itu kita diinfokan yang perlu hadir cukup calon pengantin saja.
9. Menyiapkan petugas bacaan dan doa umat
Biasanya petugas bacaan dan juga doa umat boleh dari keluarga yang hadir. Silakan diatur sendiri saja. Kebetulan kita saat itu minta tolong salah satu sahabat baik.
Menikah dalam masa pandemi membuat urutan upacara perkawinan di Gereja berubah menjadi lebih sederhana dan cepat. Lagu pengiring pun ngga ada. Makanya kita ngga perlu siapin petugas koor/pengiring lagu. Tapi kalau di gereja lain atau seiring berjalannya waktu ternyata sudah diperbolehkan lagi ada iringan lagu, ya berarti perlu dikoordinasikan juga dengan petugas di gereja.
10. Menyiapkan persembahan & alat-alat rohani
Pada saat acara Sakramen Perkawinan nanti, kita harus membawa persembahan dan juga alat-alat rohani yang akan diberkati oleh Pastor. Alat-alat rohani seperti Salib, Patung Bunda Maria, Lilin, Rosario, Alkitab. Sedangkan untuk persembahan itu bisa berupa buah-buahan, kue, dan lain-lain, yang nantinya akan dipersembahkan kepada Gereja.
Oh iya ada juga dana stipendium/ucapan terima kasih kepada Pastor dan petugas gereja yang akan membantu jalannya upacara perkawinan. Dana tersebut dapat disiapkan seikhlasnya untuk diberikan setelah upacara perkawinan selesai.
11. Menyiapkan konsumsi
Konsumsi juga perlu disiapkan untuk keluarga dan tamu yang hadir, dan juga untuk Pastor serta para petugas yang membantu di gereja.
12. Briefing keluarga
Last but not least. Briefing keluarga yang akan hadir, terutama orangtua dan saksi. Karena masing-masing akan memiliki peran selama upacara perkawinan berlangsung. Jangan sampai ada miss komunikasi ataupun hal penting yang kelupaan diinfo ke keluarga kita.
0 notes
mnaasilveira · 20 days ago
Link
0 notes
poetrafoto · 4 years ago
Photo
Tumblr media
(via Fotografer Pernikahan Jogja di Sakramen Perkawinan Pemberkatan Nikah Wedding di Gereja Katolik Kidul Loji Yogyakarta) Fotografer Pernikahan Jogja di Sakramen Perkawinan Pemberkatan Nikah Wedding di Gereja Katolik Kidul Loji Yogyakarta
https://poetrafoto.wordpress.com/2017/04/01/37-foto-pemberkatan-nikah-nilagigih-di-gereja-katolik-jogja/foto-sakramen-pemberkatan-pernikahan-perkawinan-wedding-di-gereja-katolik-jogja-28/
#Fotografer #Pernikahan #Jogja #Sakramen #Perkawinan #Pemberkatan #Nikah #Wedding #Gereja #Katolik #KidulLoji #Yogyakarta #FotograferPernikahan #FotograferPernikahanJogja #PernikahanJogja #SakramenPerkawinan #SakramenPernikahan #SakramenWedding #SakramenGereja #SakramenKatolik #PemberkatanPernikahan #PemberkatanPerkawinan #PemberkatanWedding #FotograferWeddingJogja #FotograferWeddingYogyakarta
0 notes
thomaserikthio · 3 years ago
Text
Ikatan Perkawinan Kristen [Katolik] Adalah Sakramen Yang Sakral Dan Suci Berasal Dari TUHAN, Allah Kita.
Ikatan Perkawinan Kristen [Katolik] Adalah Sakramen Yang Sakral Dan Suci Berasal Dari TUHAN, Allah Kita.
Originalitas (asal-usul) Perkawinan Kristen (Katolik) tercantum di dalam Kitab Kejadian Bab 2 ayat 23, 24 yang berbunyi: “Inilah dia, tulang dari tulangku, daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan sebab ia diambil dari laki-laki. Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.” Kemudian ketika Tuhan Yesus…
View On WordPress
0 notes
astridamalia · 4 years ago
Photo
Tumblr media
#DOA #KOMUNI #BATIN / #SPIRITUAL Oleh: St. Alfonsus Liguori Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mencintai-Mu lebih dari sgalanya dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku. Karena Engkau hadir di sini, aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu. Jangan biarkan aku terpisah dari pada-Mu. Amin. #Blog: https://astridamalia.blogspot.com/2021/03/tuhan-yesus-kristus-hadir-pada-misa.html?m=1 #Catholic #Katolik #Jesus #Christ #JesusChrist #Yesus #Kristus #YesusKristus #christian #god #lord #love #holymary #hailmary #pray #prayer #catholicchurch #catholicism #catholicfaith #catholiclife #church #amdg #admaioremdeigloriam https://www.instagram.com/p/CNMyqmfAvyu/?igshid=snnvy6otu51c
0 notes
dominikanid · 3 years ago
Photo
Tumblr media
O Perjamuan Kudus Ya Allah Engkau telah meninggalkan kenangan akan sengsara-Mu dalam sakramen yang mengagumkan ini. Kami mohon, supaya melalui sembah bakti pada misteri suci Tubuh dan Darah-Mu, kami dapat selalu mengalami buah-buah penebusan-Mu di dalam diri kami. Engkau yang hidup dan berkuasa sekarang dan selama-lamanya. Amin. #dominikanindonesia #ordodominikan #ordopewarta #ordoofpreachers #katolik #catholic #martinusdeporres #saintdominic #stdominic #martindeporres #stmartindeporres #laudare #benedicere #praedicare #yayasansantomartinusdeporres #dominikanid #dominikan #santodominikus #story #ordopraedicatorum #instagram #orderofpreachers #dominicanfriars #dominicanorder #blessed #berdoa #doa #pray #pewarta #praying (at Indonesia) https://www.instagram.com/p/CUMYuF0Bft-/?utm_medium=tumblr
0 notes
stefaniemilia · 4 years ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
7 Juli 2020. Kanonik di gereja Maria Kusuma Karmel jam 10 pagi, deg2an luar biasa. Kasian juga ke Nanat Rizky udh dateng jauh2, diselidiki sekitar 5 menit terus pulang (itu pun ga ada say good bye yg proper karena pasangan udh dipanggil romo). Penyelidikan pasangan oleh Romo Jony dimulai. Awalnya diselidiki secara bersamaan (aku & mas), dilanjut penyelidikan sendiri2. Aku duluan, ditanya ttg hal2 yg udh dipelajari waktu MRT, tp ga ada yg inget karena tegang dan mmg pas MRT gak merhatiin, malah ngbrol terus sama Mas. Hampir semua dibantu jawab sama romo : apa arti pernikahan dalam katolik (sampe salah inget, harusnya "prokreasi" malah jawab "proaktif" dgn tegas dan lugas), kenapa KB ga boleh, apa aja KB buatan yg gak boleh, apa arti sakramen, ada berapa sakramen dlm katolik dan berapa yg bisa diterima. Salah satu pertanyaan yg bikin mewek, yaitu, "apa yg paling kamu takutkan di kehidupan pernikahan nanti?" .. jawabanku "takut ditinggal...lebih tepatnya ditinggal mati" (sambil nangis sesegukan🙃 bahkan sampe kelar sesi pun masih mewek). Ehe.
Tumblr media Tumblr media
0 notes
mnaasilveira · 20 days ago
Link
0 notes
ikhlasberamal · 5 years ago
Photo
Tumblr media
Bangkit, Memperkuat Kesatuan Sepanjang tanggal 5-10 April 2020, Gereja Katolik menyebutnya Pekan Suci. Istilah untuk tiga peristiwa penting dalam perjalanan hidup beriman (pribadi dan/atau sosial), yaitu: 1) Perjamuan Suci yang menjelaskan kebersamaan dapat disyukuri dalam bentuk makan bersama; lahirnya Sakramen Ekaristi; 2) Penyaliban sebagai titik akhir perjalanan insani manusia yang dimulai dari mengelukan, pujian, sambutan membahana yang berujung pada penyimpangan bahkan pengkhianatan, suatu kebersamaan yang anjlok sampai titik nadir dengan penyaliban; dan 3) Kebangkitan sebagai buah kehidupan abadi yang tidak dapat dibatasi oleh apa pun; karena kesatuan dengan Tuhan. Source link
0 notes
trotoartsmanufacture · 5 years ago
Photo
Tumblr media
Yesus ku, aku percaya bahwa Engkau hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu melebihi segala sesuatu, dan aku merindukan Engkau dalam seluruh jiwaku. Karena aku tidak dapat menerima-Mu secara sakramental saat ini, maka datanglah ya Tuhan sekurang-kurangnya secara rohani dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan ingin mempersatukan seluruh diriku seutuhnya dengan-Mu, dan jangan izinkan aku terpisah dari-Mu. Amin. _____________________ Berkat Bapa Suci, Paus Fransiskus @franciscus untuk kota Roma dan untuk seluruh dunia. ° 📋@trotoartsco #catholic #katolik #adorasi #berkat #sakramenmahakudus #trotoartsco #pray #berdoa #jesus (di Trotoarts Co) https://www.instagram.com/p/B-P73rQAeuDuuc48BxN-iuUjAiUQc9DSU7aByg0/?igshid=1kx4huf6b0ls8
0 notes