#pernikahan jogja
Explore tagged Tumblr posts
Text
0878 1086 0733 WA Payung Souvenir Jogja
0878 1086 0733 (HP) Payung Souvenir Jogja, Harga Grosir Payung Souvenir, Souvenir Payung Anak Anak, Payung Promosi Bali, Sablon Payung Klaten, Souvenir Payung Kediri, Payung Promosi Malang, Produksi Toko Sablon Payung dan Jas Hujan Promosi, Souvenir Pernikahan Payung, Harga Sablon Payung di Surabaya
🎨 SABLON PAYUNG CUSTOM 🌟
Butuh payung unik dengan desain sendiri? Kami siap membantu! Hubungi kami untuk mendapatkan payung souvenir dengan harga grosir terbaik dan sablon berkualitas:
📞 0878 1086 0733 📍 Alamat: Jl. Arwana No.12 D, Sokowaten, Tamanan, Kec. Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55191 🌐 Website: https://supplierpayung.com
Kami melayani: Payung Souvenir Jogja Payung Promosi Bali & Malang Souvenir Payung Anak Anak Sablon Payung Klaten & Surabaya Souvenir Pernikahan Payung Harga Grosir & Custom Design
Tingkatkan promosi atau buat momen spesial Anda lebih berkesan dengan payung sablon custom dari kami! 🎁🛡️
SablonPayung #PayungSouvenir #PromosiPayung #PayungCustom #Jogja #Bali #Surabaya #Klaten #Kediri #Malang #Pernikahan
#SablonPayung#PayungSouvenir#PromosiPayung#PayungCustom#Jogja#Bali#Surabaya#Klaten#Kediri#Malang#Pernikahan
1 note
·
View note
Text
Ö88ᑫ.85ᜪᜪ.౩1ᜪᜪ gelas kaleng custom,gelas kopi besi
cangkir enamel bunga,cangkir enamel jadul,cangkir enamel merah,cangkir jadul blirik,cangkir kaleng,cangkir kopi keramik jadul,gelas belimbing jadul,gelas bentuk kaleng,gelas cangkir kopi jadul,gelas enamel jogja,gelas enamel murah,gelas jadul kaca,gelas jadul kaleng,gelas kaca enamel,gelas kaleng jadul,gelas kaleng susu,gelas seng jadul,harga cangkir enamel,harga cangkir kaleng,macam macam cangkir enamel,souvenir cangkir enamel,toko penjual cangkir enamel,gelas kaleng blirik,gelas kaleng custom,apa itu cangkir blirik,harga cangkir blirik,cangkir kopi besi,gelas mug kaleng,mug jadul,mug stainless jadul
#cangkir enamel adalah#cangkir enamel merah#cangkir jadul blirik#cangkir jadul murah#gelas besi jadul#gelas botol kaleng#gelas jadul hijau#gelas kaleng jadul#gelas kaleng jadul jogja#gelas kaleng jaman dulu#gelas kopi kaleng#gelas seng jadul#kopi cangkir jadul#souvenir pernikahan cangkir enamel#gelas kopi besi
0 notes
Text
Dikira Party, Rombongan Bule Datang Ke Resepsi Pernikahan di Jogja
BNews-JOGJA– Acara pernikahan di Yogyakarta menjadi perhatian dan viral setelah rombongan bule ikut bersalaman dan berfoto bersama pengantin. Momen pernikahan unik ini menjadi viral setelah diunggah oleh akun TikTok @argtnjl. Dalam video selama 15 detik tersebut, kedua pengantin terlihat mengenakan busana adat Jawa modern dengan warna merah marun. Para mempelai melakukan resepsi di luar ruangan…
View On WordPress
#Berita Jateng#Berita Jogjakarta#Berita Magelang#Berita Nasional#Berita Viral#Borobudur News#Dikira Party#Magelang#Rombongan Bule Datang Ke Resepsi Pernikahan di Jogja
0 notes
Text
LAMARAN NIKAH JOGJA: 17 Foto Prosesi Acara Pertunangan Fitri+Irul di Cimoll Resto Yogyakarta
LAMARAN NIKAH JOGJA: 17 Foto Prosesi Acara Pertunangan Fitri+Irul di Cimoll Resto Yogyakarta
FOTO LAMARAN NIKAH JOGJA: 17 Foto Prosesi Acara Lamaran Nikah Pertunangan Kk Fitri+Irul di Cimoll Resto Sleman Yogyakarta. Foto Lamaran Tunangan Pernikahan by Poetrafoto, Fotografer Lamaran Tunangan Jogja. LAMARAN NIKAH JOGJA: 17 Foto Prosesi Acara Pertunangan Fitri+Irul di Cimoll Resto Yogyakarta Foto Dekorasi Baju Cincin Seserahan Acara Lamaran Pertunangan Pernikahan Fitri+Irul di…
View On WordPress
#acara lamaran sederhana#acara tunangan nikah#baju lamaran pernikahan#cincin tunangan#dekorasi acara lamaran#dekorasi lamaran pernikahan#foto lamaran nikah#foto lamaran pernikahan#foto pertunangan nikah#fotografer jogja#fotografer lamaran#fotografer tunangan#khitbah nikah day#lamaran nikah sederhana#lamaran pernikahan#prosesi lamaran nikah#seserahan lamaran nikah#susunan acara lamaran nikah#tunangan lamaran nikah#walimatul khitbah
1 note
·
View note
Text
Distributor Custom Souvenir Jakarta PALING POPULER, (0813-8180-0030)
"Distributor Custom Souvenir Jakarta KLIK https://wa.me/6281381800030, Souvenir Unik Buatan Tangan Kotamobagu, Kado Souvenir Boneka Wisuda Mertoyudan, Jual Souvenir Unik Di Bandung Jatiwangi, Souvenir Unik Pernikahan Murah Jember, Boneka Souvenir Promosi Brebes
Kami menyediakan aneka Souvenir Custom Terlengkap yang Dikemas Rapih dan Bermanfaat Edukatif
Free Request Tema Desain
Free Nama Anak
Free Pakai Foto
Bersifat Edukatif
Unik Dan Tidak Pasaran
Dilengkapi Dengan Peralatan Pendukung Yang Aman dan Berkualitas
Bisa Dikirim Seluruh Indonesia
Lareeza Gift Jual Aneka Souvenir Berkualitas Utk Tanya & Order, Bisa Langsung Via: WA1 : 0813-8180-0030 WA2 : 0812-1366-2703
Kunjungi Juga : TOKOPEDIA : Star Kids & Toys https://tokopedia.link/zgxicQ7xDsb SHOPEE : Star Gift Shop https://shopee.co.id/souvenirstarkids INSTAGRAM : @gypfun.id @Hampersulangtahunanak Bli Bli : Souvenir & Kado Anak Lareeza Tik Tok Shop : Souvenir Anak Gypfun
hargasouvenirgantungankuncibonekagrogol, #souveniruntukanaksdlumajang, #souvenirunikulangtahunanakkendari, #contohsouvenirunikmurahbalikpapan, #souveniraqiqahanakleuwiliang, #videoedukasianaktkungaranbarat, #boxbingkisancibinong, #unikesouvenircimahi, #giftboxwisudakoba, #souvenirunik2020kedawung"
#Mainan Edukasi Anak Sd#Gift Box Anak#Souvenir Pernikahan Unik Jogja#Bingkisan Ultah Anak Custom#Souvenir Unik Buat Sendiri#Souvenir Korek Api Unik#Gift Box Murah#Souvenir Unik Di Indonesia
0 notes
Link
#wisata klaten#wisata jogja#jogja terkini#pengrajin tas souvenir pernikahan klaten#liburan#inspirasi#lifestlye
0 notes
Text
088ᑫ.8ᣮᜪᑫ.IᑫIᣮ (WA) Pouch Souvenir Pernikahan Pouch Dompet Flanel
Leather pouch prada dompet pouch nylonpouch souvenir murah jogja. Leather pouch small. Dompet pouch terbaru souvenir pouch vectorpouch dompet online. Pouch atau dompet pouch kulit custom souvenir pouch handbag pouch dompet listrik pouch blacu souvenir dompet kulit pouch dompet pouch wanita souvenir pouch songket harga souvenir pouch pouch souvenir weddingdompet pouch item. Pouch makeup kulit. Pouch dompet makeup.
#Souvenir Pouch Yogyakarta#Souvenir Pouch Ziplock#Pouch Souvenir Gift#Pouch Dari Kulit#Pouch Dompet Logo#Pouch Bag Dompet#Souvenir Pouch Untuk Pernikahan#Pouch Dompet Elektronik#Souvenir Pouch Viral#Souvenir Pouch Jogja#Dompet Pouch Cowok#Souvenir Pouch Zipper#Pouch Dompet Zipper#Pouch Dompet Ori#Pouch Dompet Name
0 notes
Text
Ya Allah, betapa beruntungnya orang² yg menikah dgn orang yg mereka cintai dan begitu dicintai. Hari ini kondangan ke salah satu rekan kerja, yang menjadi fokusku kali ini justru dibagian huruf pada nama pengantinnya yaitu singkatan DD. Kebetulan nama pengantin perempuannya memang sama denganku, seketika pikiranku melayang pada satu nama istimewa yg pernah singgah dalam hidupku sekitar 3 tahun lalu.
Jika saja aku berjodoh dan menikah dengannya, mungkin kami juga menggunakan inisial pada undangan pernikahan dengan huruf DD, karena nama panggilan kami memang diawali dgn huruf tersebut. Juga perihal tempat yg memanggil memoriku disaat kami berpisah dulu.. setelah kami memutuskan untuk mengakhiri hubungan, justru aku mengajaknya bertemu di pantai Parangtritis sambil mendengarkan lagu milik Yura Yunita.
Aku masih ingat betul, kali pertama dia mendengarkan video dari lagu Dunia Tipu-Tipu dgn TWS miliknya sambil menangis bersamaku. Kami menangis sesekali menatap satu sama lain di tepian pantai dgn tiupan angin laut dan beberapa masyarakat yg sedang melarungkan sesajennya. Kala itu aku masih ingat bagaimana tatapan matanya, bagaimana suaranya yg tercekat di ujung tenggorokan, aku juga masih ingat lembutnya genggaman tanganmu. Aku masih ingat bahwa kamu memiliki perasaan sayang, cinta, kasih, peduli yg seutuhnya untukku. Meskipun itu semua sudah berubah menjadi masa lalu.
Namun entah mengapa, rasanya sampai saat ini ketika aku sedang PMS atau menjelang haid pasti masih merasa bahwa kami tidak sejauh itu. Meski tak ada lagi tegur sapa maupun komunikasi, rasanya dia masih dekat denganku, rasanya dia masih selalu ada di hidupku. Bukankah ironi sekali ketika aku masih seperti itu sampai saat ini? Pasti kamu juga akan berpikir dan merasa bahwa aku perempuan yg cukup aneh.
Namun, tenang yaa mas.. insyaa Allah aku bukan perempuan yg terobsesi untuk memaksa kamu agar menjadi milikku. Insyaa Allah, aku sekarang sudah menjadi perempuan yg sadar diri dan menerima kenyataan yg ada. Aku menerima kenyataan bahwa kamu memang laki² yg baik sekali, hanya saja kamu tidak memilihku untuk menjadi teman hidupmu. Dan aku menerima hal itu, hanya saja masih ada beberapa hal yg ternyata cukup mengingatkanku padamu.
Mas, kamu tau kan warna baju kesukaanku apa? Kira² kamu masih ingat ga ya? Dari foto di atas, aku yg mana coba?
Apapun itu, semoga keselamatan dan keberkahan selalu menyertaimu dan keluargamu yaa. Aamiin✨
Jogja, 22 September 2024 | 22.47
2 notes
·
View notes
Text
Di usia pernikahan yang masih seumur jagung ini, ternyata sudah (lumayan) banyak hal yang dilewati bersama. Dan ketika melewati itu semua, rasanya lega dan terharu, masya Allah. Tapi bukan berarti jadi lupa bahwa ujian dalam pernikahan itu hanya itu-itu saja yang sudah terlewati. Perjalanan masih sangat panjang, ini semua justru belum ada apa-apanya.. Harus terus saling menguatkan dan kompak dalam menghadapi berbagai hal yang terjadi.
Alhamdulillah sekarang Allah berikan izin dan kesempatan untuk tinggal hanya berdua, yah kontraktor newbie kami ini. Setelah melalui perjalanan panjang; sounding dan nego ke suami, menyampaikan alasan dan pertimbanganku kenapa sebaiknya tinggal hanya berdua, meyakinkannya untuk mengambil keputusan ini, akhirnya terealisasikan juga, dengan izin Allah. Rasa terharunya itu ada banget, sulit diungkapkan.
Ini baru salah satu perkara dari sekian banyak perkara yang sedang ku sounding pelan-pelan ke suami. Perkara lain yang ku sounding itu salah satunya tentang pentingnya menyusui sampai 2 tahun, bahkan bukan hanya sekedar penting, tapi itu sebenarnya adalah suatu kewajiban yang harus di ikhtiar kan untuk bisa full sampai dengan 2 tahun. Kalau kurang dari 2 tahun bahkan itu terhitung hutang ke anak ybs. Semoga Allah mudahkan diri ini untuk bisa full menyusui selama 2 tahun tanpa kurang dan hutang, aamiin..
(Tulisan ini udah lama ngendon di draft, baru nyadar setelah lahiran ini. Nggak sengaja ngubek-ngubek draft, malah nemu tulisan ini, yang ditulis ketika masih di kontrakan pertama. Gak kerasa udah berlalu fase itu, sampai aku pindah ke kontrakan yang baru, ke Jogja untuk persiapan lahiran, dan sekarang alhamdulillah lahiran. Time flies so fast, cepat sekali waktu berlalu. Peralihan dari satu fase ke fase lainnya berlalu dengan cepat tanpa terasa, masya Allah. Semoga Allah senantiasa memberikan kita kemudahan dalam melewati setiap fase dalam hidup, Aamiin Allahumma Aamiin..)
Yogyakarta, 7 Juli 2024. 19.15
3 notes
·
View notes
Text
Perluas syukurmu, bahwa rezeki tak hanya tentang materi. Hadirkanlah perasaan cukup atas segala nikmat yang telah diberi. Semoga keberkahan selalu menyertai.
Katanya, banyak anak banyak rezeki. Nyatanya, bertambahnya anggota keluarga bertambah pula pengeluaran setiap bulannya. Eits, apakah benar begitu? Apakah keadaanmu juga begitu?
Banyak anak banyak rezeki jika didefinisikan dengan benar sesuai kalimat tersebut adalah
Pertama, setiap manusia yang hidup di muka bumi pasti memiliki jatah rezekinya masing-masing sehingga sebenarnya tidak perlu khawatir jika Allah amanahkan seseorang tumbuh dalam keluarga kita baik anak biologis kita ataupun ideologis.
Kedua, perluas definisi tentang rezeki sebab rezeki tak hanya berupa materi. Setuju, kan? Dalam KBBI rezeki memiliki arti segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan); makanan (sehari-hari); nafkah; penghidupan; pendapatan (uang dan sebagainya untuk memelihara kehidupan); keuntungan; kesempatan mendapat makan.
Diberikan kesehatan, teman yang baik, keluarga yang hangat, dimudahkan segala urusan, makan yang cukup, pekerjaan yang mudah adalah bagian dari rezeki. Sama halnya dengan memandang kalimat banyak anak banyak rezeki. Kita perlu memperluas definisi rezeki sehingga tidak hanya berbatas materi. Dikaruniai anak yang sehat, penuh semangat, selalu ceria merupakan rezeki yang tak terkira. Jadi jangan hanya terpaku bahwa jika Allah amanahkan buah hati maka akan berbanding lurus dengan pendapatan yang bertambah. Tidak ada hukum seperti itu.
Aku jadi teringat suatu peristiwa ketika melahirkan anak pertama kala itu di usia pernikahan kami yang baru akan menginjak genap 1 tahun. Kondisi ekonomi keluarga kami memang belum stabil bahkan suami belum memiliki pekerjaan tetap. Selanjutnya, diterimanya suami saat melamar pekerjaan dan beberapa bulan kemudian resign berada di waktu yang pas menurutku. Tentu ada campur tangan Allah di dalamya. Suami juga seorang mahasiswa S2 di salah satu universitas negeri di Jogja sehingga ketika mencari pekerjaan ia lebih memilih yang mampu dan sanggup untuk multiperan. Ternyata, ada.
Sejak aku hamil, kami mulai menabung dan menyisihkannya untuk biaya persalinan. Qadarullah, hasil tabungan kami seketika habis untuk keperluan lain yang lebih penting untuk saat itu. Kami masih merasa tenang jika akhirnya ada tagihan pembayaran maka bisa menggunakan pos tabungan yang lain jika benar-benar harus dilakukan. MaasyaaAllah alhamdulillah siapa sangka biaya persalinanku adalah 0 rupiah. Aku hanya mengeluarkan Rp50.000,00 untuk membayar kendil yang digunakan sebagai penyimpanan plasenta atau ari-ari.
Bukankah hal itu bagian dari rezeki yang nyata?
Kita mungkin tak memiliki uang yang banyak tapi kita selalu berusaha untuk memiliki rasa yang cukup atas segala nikmat yang Allah beri. Itu sudah lebih dari cukup.
Kita dimampukan untuk menggali hikmah dari setiap keadaan. Itu juga lebih dari cukup.
Semua itu adalah tinggal bagaimana kita bersyukur. Allah akan menambah nikmat kepada kita apabila bersyukur seperti yang disebutkan dalam ayat berikut ini yang memiliki arti berikut ini
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”
[QS Ibrahim : 7]
#klip2024#kelasliterasiibuprofesional#maret2024#06032024#ibuprofesional#sinergiwujudkanaksi#ip4id2024#aliranrasa#insightbahagia#hikmahkehidupan#persalinan
5 notes
·
View notes
Text
Untuk suamiku.
7 tahun. Sebentar lagi akan kita tapaki tujuh tahun pernikahan. Rasanya? Maa syaa Allah, selalu Allah tambahkan syukur dan nikmat.
Mas, Terima kasih sudah memilihku. Bahkan jika aku menjadi sangat menyebalkan, kamu selalu bilang kamu dengan sadar memilihku. Termasuk ketika aku menceritakan siapapun di masa laluku, kamu selalu ada, kamu selalu mendengar dan membantuku tanpa ragu.
Kamu selalu bilang: "kalau menurutmu kamu menyebalkan, maka aku yakin semua wanita di luar sana juga sama menyebalkannya sepertimu. Meski begitu, wanita yang membuatku memilih istri adalah kamu. Kamu membuatku memilihmu, menjadi istriku."
(◍•ᴗ•◍)
Mas,. Tahun ini hidup kita jungkir balik banget ya. 7 tahun kamu kerja, kita sepakat aku jadi ibu rumah tangga. Sekarang aku harus kerja, dan kita kembali sepakat kamu menjadi ayah rumah tangga dulu sementara. Semua barang ludes kita jual agar mudah untuk kita pindah dari jogja ke ujung Jawa. Tabungan juga kembali tanpa sisa. Maa syaa Allah.
Terimakasih sudah membuatku merasa kamu mencintaiku tanpa aku harus berulang kali tanya. Aku kini merasakannya. Aku merasakan perasaanmu padaku meski tanpa kata. I love you more, mas.
Terimakasih sudah berani melepas banyak hal, terutama egomu untuk menemaniku. Terimakasih sudah mendukungku sejak awal. Terimakasih sudah menjadi kepala keluarga yang luar biasa bagiku dan anak-anak.
Semoga Allah memberkahi rumahtangga kita, mencukupkan kita dengan hal yang halal, menjadikan kita rumah untuk satu sama lain. Nanti kita bareng-bareng lagi ya di syurga.
I love u
3 notes
·
View notes
Text
Manusia Yang Bergerak dan Berubah
Manusia itu dinamis, and i totally agree. Hari ini aku bisa berpendapat A, lain waktu mungkin aku tidak lagi setuju dengan pendapatku yang lalu. Bukan, bukan karena kita tidak stabil dan tidak punya pendirian. Tetapi berubahnya pola pikir dan perilaku kita bersebab semakin banyak yang kita tahu dan kita pahami. Justru perubahan pola pikir adalah salah satu ciri kita sebagai manusia: mengalami perkembangan.
Sabtu lalu saat perjalanan pulang dari Jogja, percakapan yang menemani kami di dalam mobil adalah tentang pernikahan dan pandangan teman-temanku mengenai ‘cowo jaman sekarang’ (dan tentu saja karena topik ini, aku yang awalnya mengira teman-temanku bakal tidur karena kecapekan ternyata keliru). Topik semacam ini di usia kami memang hangat dan asik untuk dibicarakan, terlepas bagaimana pandangan masing-masing.
Menurut beberapa teman perempuanku, ‘cowo jaman sekarang’ tuh jauh dari kata ideal dan dia sematkan beberapa konotasi negatif buat mereka. Selama mereka bicarain itu, aku hanya menyimak sambil meringis. Sampai pada akhirnya mereka minta pendapatku.
“Kalau menurut Ais gimana?”
“Hmm, aku nggak tau ya kenapa kalian nganggep cowo-cowo kayak gitu, mungkin memang ada yang kayak gitu, tapi selama aku berteman sama laki-laki, teman-teman cowoku tuh baik-baik semua, jadi kalau kalian punya pendapat gitu, kalian ga bisa menggeneralisir kalau semua cowo kayak gitu.” kataku yang langsung diamini oleh sopir sekaligus satu-satunya lelaki dalam perjalanan ini.
Setelah sampai Solo, ternyata bahasan ini masih berlanjut di kamar temanku, yang kebetulan aku menginap di sana. She told me if she don’t need any man cause she can do everything by herself. Saat denger dia cerita, aku jadi teringat Ais yang dulu, dengan pemikiran yang kurang lebih sama: untuk apa aku menikah dengan laki-laki jika aku bisa melakukan apa-apa sendiri tanpa bantuan mereka?
Tapi seiring berjalannya waktu, pada akhirnya aku menyadari jika pernikahan terjadi bukan karena ‘aku butuh laki-laki’, melainkan lebih sakral dari itu. Lagipula, betapa sombongnya aku dulu yang merasa bisa melakukan apapun sendiri. Memang bisa, tapi bersama-sama lebih asik dan bermakna. Memang begitulah manusia, banyak sombongnya, padahal Allahlah Yang Maha Kuasa. Dan begitu pulalah manusia, ia bergerak, bertumbuh, dan berkembang. Di akhir percakapan, aku katakan pada temanku:
“Nis, suatu saat nanti kamu bakal sampai di pemahaman kalau kamu menikah bukan karena butuh laki-laki, kok. Nanti, jikalau bukan karena kamu menemukan he’s the one perfectly for you, berarti Allah kasih kamu penerimaan yang lebih luas, yang bisa menerima kalau emang ngga ada laki-laki yang sempurna. Lagian, kamu liat sendiri kan, si A meski ada kurang ini dan itu, tapi kebaikan dia juga banyak, melebihi kekurangan dia. Karena kalau mau cari yang sempurna, emang ngga ada” dan dia mangut mangut, semoga suatu saat nanti kamu memahami betul apa yang kusampaikan.
Lagipula, siapalah kita hendak meminta dia yang sempurna. Selain manusia emang ngga ada yang sempurna, emang sebaik dan sebagus apa sih kita sampe bisa nilai manusia begini dan begitu, harusnya ini dan itu?
Manusia yang bergerak dan berubah, aku yang dulu mungkin ngga nyangka kalau aku juga yang bakal mematahkan opini dan pendapatku di masa silam. Manusia bergerak dan berubah, dan semoga Allah beri jalan pada pergerakan dan perubahan yang berisi kebaikan dan keberkahan.
30 notes
·
View notes
Text
0889-85ᜪᜪ-ᣮ1ᜪᜪ cangkir jadul kaleng,gelas hijau jadul
cangkir besi jadul,cangkir enamel,cangkir enamel adalah,cangkir enamel jadul,cangkir espresso,cangkir jadul blirik,cangkir jadul murah,cangkir kaleng jadul,cangkir kopi keramik jadul,cangkir teh jadul,gelas bentuk kaleng,gelas jadul hijau,gelas jadul kaleng,gelas kopi kaleng,gelas loreng jadul,tempat jual cangkir enamel,toko penjual cangkir enamel,cangkir kopi jadul kecil,gelas minum jadul,yang jual cangkir jadul,gelas kaleng plastik,cangkir blirik ijo,harga cangkir blirik,sejarah cangkir blirik,blirik artinya,cangkir gelas besi,cangkir kopi besi,cangkir stainless,gelas blirik jadul,mug stainless jadul
#cangkir enamel adalah#cangkir kaleng#cangkir mug jadul#cangkir seng jadul#gelas besi jadul#gelas enamel berapa ml#gelas enamel jogja#gelas jadul kaca#gelas jadul kaleng#souvenir pernikahan cangkir enamel#tempat jual cangkir enamel#gelas kaleng custom#gelas kaleng plastik#sejarah cangkir blirik#gelas kaca jadul
0 notes
Text
“Apa mungkin aku bisa menikah?”
Di setiap lingkaran pertemanan, pasti ada yang masih berjuang mencari pasangan. Mungkin di setiap pertemanan yang aku miliki, akulah orangnya. Bukan lagi berada di fase yang sama yaitu sama-sama mencari, melainkan hanya tinggal aku seorang yang masih terus mencari.
Tidak dipungkiri rasa khawatirku terus saja datang. Apakah masih ada kesempatan untukku menjadi seperti yang lain. Setiap kali aku datang ke pernikahan, belakangan ini, aku selalu mengutarakan pertanyaan yang sama di dalam hati, “Suatu hari nanti, mungkinkah aku yang menggelar hajat ini dan menjadi mempelai perempuan di pelaminan?”
Satu fase tersedih dalam pencarian ini adalah ketika mendengar kalimat dari beberapa kawan yang sudah menikah dan kemudian berkata, “Udah nikmati aja masa sendiri dulu, nanti kalo waktunya juga ketemu.” Ya benar sih, pernyataan ini nggak ada yang salah. Kalimat penguat yang selalu kuucapkan tiap kali pertanyaan tentang “kapan menikah” itu datang.
Terkadang, ada di satu titik di mana aku merasa sudah seperti putus harapan. Seakan aku tidak melihat di mana celah aku bisa mendapatkan jalan. Namun beberapa temanku selalu mengingatkan, “Khusnudzon pada Allah Nit. Semua yang ada di dunia ini sudah diatur. Semua sudah diukur sesuai kemampuan kita. Semua rezeki juga sudah ditakar, termasuk jodoh di dalamnya.” Aku kemudian terdiam. Benar juga, apa yang kita lalui memang atas izin Allah. Jika memang Allah belum berkehendak mau gimana lagi.
Semoga menikah dengan jodoh terbaik masih menjadi rezekiku. Semoga Allah mampukan aku dalam upaya menanti dan bersedia bukakan jalan agar aku tetap terus berusaha. Begitu doaku setiap hari.
Jogja, 28 Juni 2023
11 notes
·
View notes
Text
Tertawan Hati
Bab 5 "Ikhlas Melepas"
Tidak jarang ia temukan Gus Ashraf yang seperti itu, sikapnya berubah menjadi lebih lembut jika sudah berkomunikasi dengan Arum. Semakin hari terasa berat, ternyata dirinya tidak sekuat itu menahan semuanya sendirian. Yang biasa ia lakukan kalau seperti ini adalah berdiam di mushola pesantren, meminta pada Tuhan pemilik hati suaminya dan mengaji untuk menenangkan hati dan pikirannya. Menginjak bulan kedua pernikahannya, di dalam rumah tangganya hampir tidak ada percakapan mengenai masa depan keluarganya. Tapi, di depan abah, ummi, dan ibunya, Gus Ashraf akan selalu berubah menjadi manis untuk menutupi semuanya. Ara berusaha menjalankan peran sebagai istri, menyiapkan setiap kebutuhan suaminya, sedang Gus Ashraf juga memberikan nafkah dari setengah gajinya untuk Ara. Selebihnya tidak ada yang bisa diharapkan dari rumah tangga mereka.
Sore ini, Gus Chandra adik sepupu Gus Ashraf sekaligus teman dekatnya sowan ke pesantren. Niatnya memberikan ucapan selamat atas pernikahan saudaranya meski sudah terlambat dua bulan, maklum dia baru saja menyelesaikan studinya di luar negeri. “Mana istrimu Mas? Aku pengen bertemu secara langsung”, tanyanya tanpa basa-basi. Seperti biasa Gus Ashraf akan menanggapi dengan cuek, “Di dapur kayaknya”. Tak lama yang dibicarakan pun datang, Ara membawa jamuan untuk tamu suaminya. “Assalamualaikum Ning Ara, Saya Chandra adik sepupu Mas Ashraf. Selamat ya atas pernikahan kalian”, sapa Chandra. Dengan sedikit menatap Ara menjawab, “Waalaikumsalam Gus Chandra, terima kasih atas ucapannya”. Sungguh mata Chandra berbinar melihat kecantikan kakak iparnya meski hanya sekilas. “Masya Allah, cantik sekali istrimu Mas, pasti kamu tiap hari bahagia yaa. Jadi pengen punya istri juga hahah. Panggil Mas Chandra saja Ning, ilmuku masih belum cukup dipanggil gus sama seperti suamimu ini”, jelas Chandra. Ara menurut, “Inggih Mas Chandra, saya permisi dulu”, buru-buru Ara pamit. Chandra menyadari ada tatapan tak suka dari Gus Ashraf saat melihat interaksinya dengan Ara tadi, apalagi saat dia memuji istri kakak sepupunya itu. “Mas katanya bude sama pakde lagi keluar ya?”, tanya Chandra memastikan. Hanya anggukan dari Ashraf yang ia terima sebagai respon. “Bagus kalau gitu. Mas kurangnya Ning Ara di matamu apa sih? Kok sampai sekarang kamu masih mencintai Ning Arum yang jarang ketemu gitu”. Gus Ashraf hanya diam, ia bingung menemukan jawabannya.
Malamnya, Ara memberanikan diri berdiskusi dengan suaminya. “Gus ngapunten, apa njenengan punya waktu sebentar?”. Sedingin apapun Gus Ashraf padanya, Ara akan tetap bersikap hangat, berusaha menjadi istri salihah untuk suaminya. Hanya dehaman yang terdengar sebagai jawaban. Ara mengambil posisi duduk di tepian kasur cukup berjarak dengan Gus Ashraf yang sedang bersandar membaca buku materi untuk mengajar besok. “Gus apa Ara boleh pindah kerja di rumah sakit Jogja aja nggih? Jaraknya lebih dekat, Ara ternyata cukup capek pulang pergi Semarang-Surakarta Gus”, pinta Ara. Dengan singkat suaminya menjawab, “Pindah kesini aja”. Jika Ara pindah kesini masih dengan mudah Dokter Zayyan mencarinya, tapi jika ia pindah ke Jogja mungkin saja aksesnya bisa lebih sulit, sebab ia akan memberitahu statusnya jika sudah siap dan benar-benar melupakannya. “Ngapunten Gus, disini belum ada rumah sakit yang membuka lowongan. Ara dapat tawaran dari Shanum teman SMA Ara jika di rumah sakitnya butuh perawat”, alibi Ara. Bagi Ashraf Jogja adalah rumah Arum, ia ingin sekali berkunjung kesana bersamanya.
“Terserah, minta izin ke abah ummi juga besok”, cuek suaminya tanpa mengalihkan pandangannya dari buku. Paginya, Ara membantu ummi menyiapkan makanan di dapur, meski ada santri ndalem yang membantunya, ia merasa tak enak hati jika tidak melakukan pekerjaan rumah. Padahal raganya cukup lelah hampir tiap hari bekerja dengan menempuh perjalanan jauh. “Gimana nduk? Apa sudah ada tanda-tanda?”, tanya ummi sambil mencuci daging ayam. “Tanda-tanda apa nggih ummi?”, tanya balik Ara. “Ya tanda-tanda keberadaan cucu ummi nduk, sudah hampir tiga bulan kan pernikahan kalian”, ucap ummi yang berhasil membuyarkan fokus Ara memotong wortel, untung saja irisannya tidak mengenai jarinya. “Ngapunten mi, masih belum ada tanda-tanda. Sepertinya karena Ara yang kelelahan, mohon doanya nggih mi. Oiya mi sekalian nanti setelah sarapan Ara ingin meminta izin abah dan ummi”. Bagaimana bisa ia hamil jika Gus Ashraf saja tidak pernah menyentuhnya. Ara kembali berbohong di hadapan ibu mertuanya demi menutupi keburukan dalam rumah tangganya.
“Ngapunten abah dan ummi, Ara ingin meminta izin, apa Ara diperbolehkan nggih pindah ke rumah sakit di Jogja? Disana ada sahabat SMA Ara bah mi, jaraknya juga lumayan dekat dibanding ke Semarang”, Ara menghadap mertuanya dengan sopan. “Boleh saja nduk, jika itu lebih memudahkan kalian. Nanti biar sekalian Ashraf mengurus cabang pesantren ini disana”, abah memberikan izin dengan mudah kepada Ara. Ia juga sudah membicarakan hal ini kepada ibunya yang juga menyetujui rencananya. Dengan segera ia bertukar kabar dengan Shanum melalui telepon, “Assalamualaikum Num, Alhamdulillah aku dapat izin pindah ke rumah sakitmu. Insya Allah aku segera mendapatkan surat pindahannya”. “Waalaikumsalam Ra, Alhamdulillah. Sabtu depan kesini dong Ra survei tempat dulu itung-itung temu kangen, kita jarang banget ketemu sekalian reuni sama temen SMA kita juga si Maira baru pulang dari Malaysia dia”, balas Shanum. Maira, namanya seperti tidak asing di telinga Ara.
Sabtu siang di Cafe daerah Jogja, ketiga perempuan yang merupakan teman lama berkumpul. Awalnya sedikit canggung, beruntung Shanum dapat meramaikan obrolan, “Ra ini Maira, kamu lupa ya? Dia memang pindah Kairo sejak kelas 2 SMA”. “Kita dulu pernah sebangku Ra, aku Arumi Syakila Humaira. Sudah ingat?”, sahut Maira dengan senyuman yang sangat menawan. Ara ingat nama itu, bukan sebagai teman lamanya, tapi perempuan cantik nan anggun di depannya ini adalah perempuan yang didambakan dan dicintai suaminya. Ya Allah bagaimana ia harus bersikap? hatinya berdetak kencang, perasaannya tak karuan. Sepulangnya dari Jogja Ara menghadap suaminya, “Permisi Gus, ada yang ingin Ara bicarakan, penting”. Gus Ashraf yang semula membelakangi istrinya berbalik menjadi menghadapnya setelah melihat wajah serius Ara. “Gus Ara tahu kalau selama ini cinta Gus Ashraf hanya untuk Arum, dia sekarang sudah pulang. Dia ternyata teman lama Ara di SMA, kami tidak sengaja dipertemukan tadi siang”. Gus Ashraf susah payah menyembunyikan wajah terkejutnya, ia masih menunggu Ara selesai bicara. “Gus aku tidak mengada-ada, jika tidak percaya bisa njenengan buktikan sendiri nanti. Sepertinya Arum akan segera dijodohkan oleh kakeknya. Sekarang Gus tinggal pilih melepaskan Arum atau melepaskan Ara. Jika Gus memilih melepas Ara tolong pulangkan Ara ke rumah ibu, Ara akan mengikuti apapun pilihan Gus sebagai bentuk kepatuhan Ara kepada suami. Tapi jika Gus memilih melepas Arum, tolong anggap keberadaan Ara sebagai istri Gus seutuhnya. Karena ternyata hati Ara tidak sekuat itu bertahan di rumah tangga yang tidak mengharapkan Ara”, jelas Ara panjang lebar dengan derai air mata.
Tanpa diperintah, jari Gus Ashraf menghapus air mata di pipi Ara. Seakan Gus Ashraf baru saja sadar setelah ditampar dengan kalimat meminta kepastian dari istrinya. Sungguh berapa banyak dosanya akibat tidak peduli dengan istrinya. Tharya Azkayra perempuan berhati tulus yang rela membangun keluarga dengan laki-laki yang telah menyia-nyiakannya. Laki-laki yang dibutakan oleh kekaguman terhadap perempuan lain melebihi istrinya. Padahal Ara dengan ikhlas melepas laki-laki yang didambakannya, Dokter Zayyan, jauh sebelum ia menjadi istri Gus Ashraf. Pada akhirnya ketegaran hati Ara menerima kenyataan dan menjalankan kehidupan dengan ikhlas dibantu kekuatan doanya setiap malam mampu menggetarkan cinta Gus Ashraf untuknya meski membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Komunikasi dua arah menjadi kunci bagi mereka untuk saling melupakan masa lalunya.
Selesai.
7 notes
·
View notes
Text
Di Cafe di Tepi Sawah
Malam itu, aku punya janji untuk ketemu dengan salah satu seniorku yang sudah kuanggap mbak alias kakak. Sepulang dari kantor, aku langsung menuju ke tempat yang udah kami sepakati. Yang itu nggak terlalu jauh dari kantor. Sebuah Cafe, di sebelah sawah. Meskipun malam-malam nggak keliatan yah, hijau sawahnya. Tapi aku memilih tempat duduk outdoor biar seru aja.
Sebetulnya nggak mau ngapa-ngapain juga. Beberapa kali kami ketemu di acara-acara yang sama, tapi itu bareng-bareng sama temen-temen lain. Terus karena pengen ada quality time, akhirnya kita mencari waktu untuk jumpa berdua.
Ngobrol banyakkk banget. Karena mba ini sedang mempersiapkan banyak hal menuju ke pelaminan, jadi pada satu titik aku tanya, "Gimana mba, rasanya mendekati hari H?"
Malam itu mix-feeling banget. Aku jadi ikut terharu dengan yang disampaikannya. Pada satu kesempatan bahkan kami menangis bersamaan. Terutama waktu mba nya mencoba jawab pertanyaanku,
"Sekarang yang utama, pengen memaksimalkan waktu bareng keluarga, sih Iz." Setelah menikah, mba nya memang akan ikut suaminya ke tempat yang jaraknya sangat jauh dengan rumahnya sekarang, dan nggak tau bisa sesering apa pulang ke Jogja. Antara senang dan sedih ya, menikah itu. Tapi mungkin lebih tepatnya terharu, bukan sedih. Kita akan punya keluarga baru, tapi di sisi lain sangat mungkin sekali kita akan meninggalkan keluarga kita. Ayah Ibu Kakak Adik kita. Mungkin ini tidak berlaku pada banyak orang. Mungkin ini perasaanku saja sebagai perempuan.
Mba nya juga cerita tentang nasihat yang dia dapat dari seniornya soal 'menuju pernikahan'. Dua hal. Dua hal yang itu persis dan mirip banget sama dua bab di buku Mas Gun: Mencintaimu Sampai Kau Mau. Dua hal yang jadi bab favorit aku.
Menikahi Perbedaan
"Aku sama dia tuh beda banget Iz. Beda background keluarga, background sikap, sifat, dan kepribadian, beda lah pokoknya. Ini challenging banget sih pasti. Aku juga jadi belajar gimana menyesuaikan diri dan memahami satu sama lain. Mungkin kamu heran ya, kenapa aku akhirnya memutuskan buat memilih dia dibalik semua perbedaan yang kita punya. Yah, karena aku merasa ini jawaban istikharahku. Enggak tau kenapa aku condongnya ke dia Iz. Mungkin ini yang namanya jodoh ndak akan kemana."
Yah bagaimanapun, kita harus siap sama hal-hal mengejutkan dari pasangan kita yang mungkin tidak kita duga. Bahkan yang pacaran bertahun-tahun, masih aja menemukan hal 'mengejutkan' itu waktu udah nikah. Memang ternyata pacaran selama apapun tetap tidak bisa jadi ruang buat 'saling mengenal satu sama lain' dan jaminan 'sudah kenal satu sama lain'.
2. Menghabiskan Ego
"Ini juga sih Iz, aku pengen maksimalin waktuku sama diriku sendiri. Selama masih sendiri, manfaatkan waktu sebaik mungkin. Lakukan apa yang ingin kamu lakukan. Jangan sampai nanti saat sudah menikah, kamu menganggap kalau pernikahan membuat kamu kehilangan dirimu, kehilangan mimpimu, kehilangan kesempatan eksplorasi diri. Apalagi kalau sudah punya anak, jangan jadikan anak sebagai alasan kamu tidak bisa melakukan banyak hal. Maka, untuk menghindari itu terjadi, salah satunya adalah dengan memaksimalkan waktu sendirimu. Nanti kalau sudah menikah, kamu harus siap untuk membagi waktumu tidak hanya untuk diri sendiri. Bukan cuma waktu sih, tapi bahkan 'memberikan' dirimu tidak hanya untuk dirimu sendiri. Membagi dirimu untuk berdua, bahkan mungkin bertiga dan berempat, saat sudah punya anak nanti."
Jadi, habiskan egomu dulu karena nanti kalau sudah menikah, kamu harus bisa merendahkan hati dan mengurangi ego. Mengesampingkan ego.
2 notes
·
View notes