#sakramen pernikahan katolik
Explore tagged Tumblr posts
Photo
(via 37 Foto Sakramen Perkawinan Pemberkatan Pernikahan di Gereja Katolik Jogja: Wedding Nila+Gigih) 37 Foto Sakramen Perkawinan Pemberkatan Pernikahan di Gereja Katolik Jogja: Wedding Nila+Gigih
https://poetrafoto.wordpress.com/2017/04/01/37-foto-pemberkatan-nikah-nilagigih-di-gereja-katolik-jogja/
#SakramenPerkawinan #SakramenPernikahan #PemberkatanPerkawinan #PemberkatanPernikahan #SakramenWedding #PemberkatanWedding #PerkawinanJogja #PernikahanJogja #WeddingJogja #SakramenPerkawinanKatolik #SakramenPernikahanKatolik #PemberkatanWeddingKatolik #PemberkatanPernikahanKatolik
#foto#sakramen#perkawinan#pemberkatan#pernikahan#gereja#katolik#jogja#wedding#sakramen perkawinan#sakramen pernikahan#sakramen wedding#pemberkatan perkawinan#pemberkatan pernikahan#pemberkatan wedding#perkawinan jogja#pernikahan jogja#wedding jogja#sakramen perkawinan katolik#sakramen pernikahan katolik#sakramen wedding katolik#pemberkatan perkawinan katolik#pemberkatan pernikahan katolik#pemberkatan wedding katolik#sakramen perkawinan di gereja katolik kidul loji jogja#pemberkatan pernikahan di gereja katolik kidul loji yogyakarta#foto perkawinan jogja#foto pernikahan jogja#foto wedding jogja#jogja wedding
0 notes
Text
Mempersiapkan Pernikahan di Gereja Katolik #versiRaytha #edisipandemi
Ini #versiRaytha dan masih #edisipandemi ya, jadi mungkin ada banyak perbedaan dengan yang sudah pernah melaksanakan jauh sebelum masa pandemi, ataupun di masa-masa transisi belakangan ini.
1. Booking tanggal di gereja
Setelah kita yakin dengan tanggal pernikahan yang diinginkan, segera make sure ke gereja apakah masih ada slot di tanggal tersebut. Saat itu kita booking satu tahun sebelum tanggal yang diinginkan, hehe lama ya? Tapi emang wajar kok. Booking gedung resepsi aja setahun sebelum, ya otomatis gereja juga dong. Dan saat kita booking itu memang masih jauh dari pandemi. Ga kepikiran bakalan kedatengan si covid, huhu.
Gimana cara bookingnya? Datang ke gereja, tepatnya ke sekretariat paroki. Bilang ke petugasnya kalau mau booking tanggal pernikahan. Terus dikasih deh buku nya sama petugas. Tinggal cari ke halaman tanggal yang kita mau, lalu diisi dengan data kita. Saat itu di gereja kita dalam sehari bisa melayani 4 kali acara pernikahan. Kamu bisa pilih mau jam berapa, sesuai yang tersedia, dan belum diisi pasangan lain ya. Lokasi gereja nya harus sesuai paroki? Well, sebenarnya bisa aja kok menikah di gereja yang bukan paroki kita, tapi saat itu infonya kalau mau booking untuk umat luar paroki, baru dibuka pendaftarannya di H-6 bulan. Dan atas segala pertimbangan, takut ujung-ujung nya ga kebagian, sudah lah gajadi deh di paroki lain. Di paroki sendiri aja biar tenang dan nyaman juga.
2. Kursus Membangun Rumah Tangga (MRT)
Kursus MRT ini wajib untuk umat Keuskupan Agung Jakarta setau kita. Untuk keuskupan lain, kita kurang tau sih. Nah kursus MRT ini awalnya diadakan secara tatap muka, tapi karena si Covid-19 datang, jadinya kita ikut kursus MRT secara online. Idealnya kursus MRT ini bisa kita ikuti mulai dari 6 bulan sebelum hari pernikahan. Daftar kursus MRT nya di mana? Hubungi paroki masing-masing. Ke kantor sekretariat, cari tau jadwalnya & syarat pendaftarannya. Ga rumit kok, cukup ada surat pengantar gitu dari lingkungan masing-masing, serahin pas foto berpasangan, dan bayar biaya administrasi + buku materi.
Kegiatan kursus MRT ngapain? Jelas sesuai judulnya, Membangun Rumah Tangga. Kita akan dibekali hal-hal dari segala aspek untuk persiapan membangun rumah tangga bersama pasangan. Dari mulai diajak mengenal Tuhan dan pribadi satu sama lain lebih dalam lagi, membahas apa itu pernikahan dalam ajaran Katolik, lalu sampai keurusan finansial, reproduksi, dan tentunya tata cara menikah di Gereja.
MRT Online diadakan via Zoom. Pertemuannya ada 3 kali. Dan setiap pasangan harus join di lokasi yang sama, alias sebelahan beneran. Pesertanya juga lumayan ramai. Sekitar 15 – 20 pasangan kalau gak salah sih saat itu. Pembawa materinya selain Pastor, ada pasangan senior maupun pasangan muda. Personally, aku sih seneng dengan kursus MRT ini. Bener-bener bermanfaat dan ngga ngebosenin. Acaranya juga ngga hanya satu arah, melainkan dua arah dan sangat interaktif. Sebagai peserta kita bisa sharing dan juga bertanya banyak hal.
3. Daftar Pernikahan di Gereja
Ini beda sama booking tanggal? Jelas. Booking tanggal ya sekadar booking tanggal aja. Kita tetap perlu daftarin rencana pernikahan kita secara official ke Gereja. Submit form pendaftaran dan berkas-berkas yang disyaratkan seperti Surat Baptis, Kartu Keluarga, Surat Pengantar Lingkungan, dan lain-lain. Semua diurus ke kantor sekretariat paroki. Info tentang biaya menikah di gereja (listrik, gedung, dekorasi, dll) juga bisa kita dapatkan lengkap dari sekretariat paroki. Oh iya pada saat mensubmit pendaftaran ini juga kita sudah harus menentukan siapa yang akan menjadi saksi pernikahan di gereja nanti. Dua orang atau sepasang suami istri juga lebih baik katanya sih. Bukan orangtua calon pengantin ya, tapi bisa keluarga dekat atau siapapun yang mengenal kedua pasangan dengan baik.
Urusan catatan sipil gimana? Pihak sekretariat paroki juga akan infokan mengenai petugas di gereja yang in charge terkait catatan sipil ini. Jadi kita bisa hubungi petugas tersebut untuk koordinasi berkas-berkas yang dibutuhkan kelak di catatan sipil.
4. Penyelidikan Kanonik
Setelah berkas pendaftaran pernikahan diterima oleh Gereja, kita akan dihubungi oleh petugas sekretariat untuk mengikuti penyelidikan kanonik. Calon pasangan akan diwawancara oleh Pastor yang ditunjuk, untuk melihat kesiapan dan kelayakan menikah di Gereja. Awalnya sih nervous, tapi lama-kelamaan akan cair kok suasananya. Lamanya sekitar 1-3 jam, tergantung Pastor yang mewawancarai kamu. Pastor akan bahas mulai dari profil kita, keluarga, sampai ke pemahaman tentang pernikahan dalam ajaran Katolik.
5. Pilih Pastor yang akan memimpin Sakramen Perkawinan
Setelah penyelidikan kanonik selesai, Pastor langsung menanyakan apakah sudah ada yang akan memimpin Sakramen Perkawinan nanti. Kebetulan saat itu kita berdua belum menghubungi Pastor manapun, jadinya sekalian deh meminta kesediaan Pastor yang juga melakukan penyelidikan kanonik untuk sekaligus menjadi pemimpin di Sakramen Perkawinan nanti.
6. Siapkan buku upacara perkawinan
Buku upacara perkawinan sudah ada draft nya di sekretariat paroki. Jadi kita bisa langsung minta softcopy nya, kemudian memilih bacaan alkitab & injil, dan melengkapi bagian yang masih kosong seperti nama calon mempelai pria & wanita. Draft yang sudah kita lengkapi kemudian dikirimkan kepada Pastor yang akan memimpin Sakramen Perkawinan nanti, untuk direview dan kemudian dapat kita cetak/perbanyak setelah disetujui. Idealnya H-1 bulan draft sudah harus selesai dan diserahkan kepada Pastor.
7. Koordinasi dengan petugas dekorasi gereja
Saat upacara perkawinan di gereja, tentunya meja altar akan dihiasi oleh bunga-bunga yang cantik. Nah untuk hal itu kita perlu berkoordinasi dengan petugas bunga di gereja. Akan ada biaya yang dikenakan untuk dekorasi, tergantung banyaknya bunga yang kita inginkan. Ajak pasangan lain yang akan menikah di hari yang sama untuk patungan juga bisa lho, biar hemat, hehehe.
8. Latihan Upacara Perkawinan
Sekitar H-1 bulan juga kalau gak salah, kita diminta untuk latihan/gladi bersih di gereja. Biasanya akan dibantu oleh petugas di gereja, sesuai yang diarahkan oleh sekretariat paroki. Tentunya latihan ini bisa dilaksanakan kalau draft buku upacara perkawinan sudah disetujui oleh Pastor ya. Siapa saja yang ikut latihan ini? Kalau pada saat kondisi normal sebelum pandemi sepertinya orangtua dan saksi juga bisa ikut ya, tapi kebetulan pada saat itu kita diinfokan yang perlu hadir cukup calon pengantin saja.
9. Menyiapkan petugas bacaan dan doa umat
Biasanya petugas bacaan dan juga doa umat boleh dari keluarga yang hadir. Silakan diatur sendiri saja. Kebetulan kita saat itu minta tolong salah satu sahabat baik.
Menikah dalam masa pandemi membuat urutan upacara perkawinan di Gereja berubah menjadi lebih sederhana dan cepat. Lagu pengiring pun ngga ada. Makanya kita ngga perlu siapin petugas koor/pengiring lagu. Tapi kalau di gereja lain atau seiring berjalannya waktu ternyata sudah diperbolehkan lagi ada iringan lagu, ya berarti perlu dikoordinasikan juga dengan petugas di gereja.
10. Menyiapkan persembahan & alat-alat rohani
Pada saat acara Sakramen Perkawinan nanti, kita harus membawa persembahan dan juga alat-alat rohani yang akan diberkati oleh Pastor. Alat-alat rohani seperti Salib, Patung Bunda Maria, Lilin, Rosario, Alkitab. Sedangkan untuk persembahan itu bisa berupa buah-buahan, kue, dan lain-lain, yang nantinya akan dipersembahkan kepada Gereja.
Oh iya ada juga dana stipendium/ucapan terima kasih kepada Pastor dan petugas gereja yang akan membantu jalannya upacara perkawinan. Dana tersebut dapat disiapkan seikhlasnya untuk diberikan setelah upacara perkawinan selesai.
11. Menyiapkan konsumsi
Konsumsi juga perlu disiapkan untuk keluarga dan tamu yang hadir, dan juga untuk Pastor serta para petugas yang membantu di gereja.
12. Briefing keluarga
Last but not least. Briefing keluarga yang akan hadir, terutama orangtua dan saksi. Karena masing-masing akan memiliki peran selama upacara perkawinan berlangsung. Jangan sampai ada miss komunikasi ataupun hal penting yang kelupaan diinfo ke keluarga kita.
0 notes
Text
7 Juli 2020. Kanonik di gereja Maria Kusuma Karmel jam 10 pagi, deg2an luar biasa. Kasian juga ke Nanat Rizky udh dateng jauh2, diselidiki sekitar 5 menit terus pulang (itu pun ga ada say good bye yg proper karena pasangan udh dipanggil romo). Penyelidikan pasangan oleh Romo Jony dimulai. Awalnya diselidiki secara bersamaan (aku & mas), dilanjut penyelidikan sendiri2. Aku duluan, ditanya ttg hal2 yg udh dipelajari waktu MRT, tp ga ada yg inget karena tegang dan mmg pas MRT gak merhatiin, malah ngbrol terus sama Mas. Hampir semua dibantu jawab sama romo : apa arti pernikahan dalam katolik (sampe salah inget, harusnya "prokreasi" malah jawab "proaktif" dgn tegas dan lugas), kenapa KB ga boleh, apa aja KB buatan yg gak boleh, apa arti sakramen, ada berapa sakramen dlm katolik dan berapa yg bisa diterima. Salah satu pertanyaan yg bikin mewek, yaitu, "apa yg paling kamu takutkan di kehidupan pernikahan nanti?" .. jawabanku "takut ditinggal...lebih tepatnya ditinggal mati" (sambil nangis sesegukan🙃 bahkan sampe kelar sesi pun masih mewek). Ehe.
0 notes
Video
youtube
BAPA KAMI - Lagu Rohani Katolik - Live Koor Di Gereja Santo Yosep Purwokerto untuk Sakramen pernikahan anak Wakil Bupati Banyumas.
Lagu: Bapa Kami Organis: Ibu Yovita Puri Dirigen: Bpk. Damianus Harimurti Paduan Suara: Lingkungan Santo Markus Purwokerto
Video Recording: Th. Cindi Puspitasari Video Editor: P. Agus Setiawan
Download aplikasi Androidnya di Google Play - Nonton Video Tanpa Iklan: https://goo.gl/bgV2tA
#lagurohanikatolik #garamdanterang
---------------------------------------------------------------------
Kebijakan Komentar: Kami membaca semua komentar Anda dan akan memberikan tanda like+love sebagai standard jawaban dan rasa terima kasih kami. Kritik yang bersifat membangun selalu diterima. Namun kami tidak mentolerir komentar yang tidak senonoh, adu domba dan semua bentuk komentar negatif sesuai standard kami.
*Sebagian foto/musik yang terdapat dalam video ini adalah hak cipta pemilik masing-masing. Kami menggunakan foto dan musik ini hanya semata-mata karena kami mencintai Katolik sebagai bagian hidup kami.
Salam Damai.
0 notes
Video
youtube
Aku Abdi Tuhan Lagu Rohani Pernikahan Katolik dinyanyikan oleh Koor Orang Muda Katolik Wilayah 8Paroki St Yohanes Maria Vianney Cilangkap. Dirgen Bapak Feli Nunang Dinyanyikan pada Hari Jumat Tanggal 10 Nopember 2017 pada Misa Penerimaan Sakramen Perkawinan There dan Rolas. Misa dipersembahkan oleh RD Yohanes Angga Sri Prasetyo
0 notes
Text
Thought via Path
Jumat, 24 Februari 2017 Hari Biasa Pekan VII Gereja menegaskan lagi prakteknya yang berdasarkan Kitab Suci, untuk tidak mengizinkan mereka yang bercerai, kemudian menikah lagi, menyambut Ekaristi Kudus. Mereka tidak dapat diijinkan, karena status dan kondisi hidup mereka berlawanan dengan persatuan cinta kasih antara Kristus dan Gereja, yang dilambangkan oleh Ekaristi dan merupakan buahnya. Selain itu masih ada alasan pastoral khusus lainnya. Seandainya mereka itu diperbolehkan menyambut Ekaristi, umat beriman akan terbawa dalam keadaan sesat dan bingung mengenai ajaran Gereja, bahwa pernikahan tidak dapat diceraikan. (Paus Yohanes Paulus II, Anjuran Apostolik Familiaris Consortio, 84) Antifon Pembukaan – Yesus bin Sirakh 6:5-6 Tutur kata yang manis mendapat banyak sahabat, dan keramahan diperbanyak oleh lidah yang manis lembut. Mudah-mudahan banyak orang berdamai denganmu. Pengantar Ada orang yang bersahabat hanya selama menguntungkan. Sahabat yang setia tak ternilai harganya. Kata-kata bijaksana itu diterapkan Yesus dalam kesetiaan keluarga. Kesetiaan Yesus kepada Gereja, mempelai-Nya dapat dijadikan gambaran. Doa Pembukaan Marilah bedoa: Allah Bapa mahabaik, Engkaulah sahabat dan pemimpin kami berkat Yesus utusan-Mu. Semoga kami Kauperkenankan saling memberikan persahabatan dan kebijaksanaan, yang kami terima daripada-Mu. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, …. Bacaan Pertama – Yesus bin Sirakh 6:5-17 Sahabat sejati itu tanpa pamrih dan tetap setia, sekalipun mengalami kesulitan. Sahabat demikian tak ternilai. Hal itu mungkin, karena dilandasi sesuatu yang luhur, yang merupakan ungkapan iman. “Sahabat yang setia tiada ternilai.” Pembacaan dari Kitab Putera Sirakh: Tutur kata yang manis mendapat banyak sahabat, dan keramahan diperbanyak oleh lidah yang manis lembut. Mudah-mudahan banyak orang berdamai denganmu, tetapi dari antara seribu hanya satu saja menjadi penasihatmu. Jika engkau mau mendapat sahabat, ujilah dia dahulu, dan jangan segera percaya padanya. Sebab ada orang yang bersahabat hanya selama menguntungkan, tetapi di kala engkau mendapat kesukaran, ia tidak bertahan. Ada juga sahabat yang berubah menjadi musuh, lalu menistakan dikau dengan menceriterakan percekcokanmu dengan dia. Ada lagi sahabat yang ikut serta dalam perjamuan makan, tetapi tidak bertahan pada hari kemalanganmu. Pada waktu engkau sejahtera ia sehati sejiwa dengan dikau dan bergaul akrab dengan seisi rumahmu. Tetapi bila engkau mundur ia berbalik melawan dikau serta menyembunyikan diri terhadapmu. Jauhilah para musuhmu, dan berhati-hatilah terhadap para sahabatmu. Sahabat yang setia merupakan pelindung yang kuat; yang menemukannya, menemukan suatu harta. Sahabat yang setia, tiada ternilai, dan harganya tiada terbayar. Sahabat yang setia laksana obat kehidupan; hanya orang yang takwa akan memperolehnya. Orang yang takwa memelihara persahabatan dengan lurus hati, sebab sebagaimana ia sendiri, demikianpun sahabatnya. Demikianlah sabda Tuhan. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan – Mazmur 119:12.16.18.27.34.35 Refren: Biarlah aku hidup menurut petunjuk perintah-perintah-Mu. Mazmur: Terpujilah Engkau, ya Tuhan; ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku. Ketetapan-ketetapan-Mu akan menjadi sumber sukacitaku, firman-Mu tidak akan kulupakan. Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban hukum-Mu. Buatlah aku mengerti petunjuk titah-titah-Mu, supaya aku merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib. Buatlah aku mengerti, maka aku akan memegang hukum-Mu; dengan segenap hati aku hendak memeliharanya. Biarlah aku hidup menurut petunjuk perintah-perintah-Mu, sebab aku menyukainya. BAIT PENGANTAR INJIL Yoh 17:17ab S: Alleluya. U: Alleluya. S: Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah kebenaran. Kuduskanlah kami dalam kebenaran. U: Alleluya. Bacaan Injil – Markus 10:1-12 Dengan jelas Yesus mengajarkan bahwa suami-istri, karena pernikahan tak dapat diceraikan lagi. Dalam hidup berkeluarga pria wanita harus dapat saling menemukan pribadi masing-masing dan saling melengkapi kekurangannya. Dengan demikian mereka membangun kemanusiaan mereka bersama. “Yang dipersatukan Allah, janganlah diceraikan manusia.” Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus: Pada suatu hari Yesus berangkat ke daerah Yudea dan ke daerah seberang Sungai Yordan. Di situ orang banyak datang mengerumuni Dia, dan seperti biasa Yesus mengajar mereka. Maka datanglah orang-orang Farisi hendak mencobai Yesus. Mereka bertanya, “Bolehkah seorang suami menceraikan isterinya?” Tetapi Yesus menjawab kepada mereka, “Apa perintah Musa kepadamu?” Mereka menjawab, “Musa memberi izin untuk menceraikannya dengan membuat surat cerai.” Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Karena ketegaran hatimulah Musa menulis perintah untukmu. Sebab pada awal dunia, Allah menjadikan mereka pria dan wanita; karena itu pria meninggalkan ibu bapanya dan bersatu dengan isterinya. Keduanya lalu menjadi satu daging. Mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu apa yang dipersatukan Allah, janganlah diceraikan manusia.” Setelah mereka tiba di rumah, para murid bertanya pula tentang hal itu kepada Yesus. Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan wanita lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap isterinya itu. Dan jika isteri menceraikan suaminya lalu kawin dengan pria yang lain, ia berbuat zinah.” Demikianlah Injil Tuhan. Terpujilah Kristus Ajaran Gereja: Magisterium KGK 1643 "Cinta kasih suami isteri mencakup suatu keseluruhan. Di situ termasuk semua unsur pribadi: tubuh beserta naluri-nalurinya, daya kekuatan perasaan dan afektivitas, aspirasi roh maupun kehendak. Yang menjadi tujuan yakni: kesatuan yang bersifat pribadi sekali; kesatuan yang melampaui persatuan badani dan mengantar menuju pembentukan satu hati dan satu jiwa; kesatuan itu memerlukan sifat tidak terceraikan dan kesetiaan dalam penyerahan diri secara timbal balik yang definitif, dan kesatuan itu terbuka bagi kesuburan. Pendek kata: itulah ciri-ciri normal setiap cinta kasih kodrati antara suami dan isteri, tetapi dengan makna baru, yang tidak hanya menjernihkan serta meneguhkan, tetapi juga mengangkat cinta itu, sehingga menjadi pengungkapan nilai-nilai yang khas Kristen". (FC 13). Perkawinan Itu Satu dan Tidak Terceraikan KGK 1644 Cinta suami isteri dari kodratnya menuntut kesatuan dan sifat yang tidak terceraikan dari persekutan pribadi mereka, yang mencakup seluruh hidup mereka: "mereka bukan lagi dua, melainkan satu" (Mat 19:6) Bdk. Kej 2:24.. "Mereka dipanggil untuk tetap bertumbuh dalam kesatuan mereka melalui kesetiaan dari hari ke hari terhadap janji Perkawinannya untuk saling menyerahkan diri seutuhnya" (FC 19). Persatuan manusia ini diteguhkan, dijernihkan, dan disempurnakan oleh persatuan dalam Yesus Kristus yang diberikan dalam Sakramen Perkawinan. Ia memperdalam diri dengan hidup iman bersama dan oleh Ekaristi yang diterima bersama. KGK 1645 "Karena kesamaan martabat pribadi antara suami dan isteri, yang harus tampil dalam kasih sayang timbal balik dan penuh-purna, jelas sekali nampaklah kesatuan Perkawinan yang dikukuhkan oleh Tuhan" (GS 49,2). Poligami melawan martabat yang sama suami isteri dan cinta dalam keluarga, yang unik dan eksklusif. Bdk. FC 19. KGK 1646 Dari kodratnya cinta Perkawinan menuntut kesetiaan yang tidak boleh diganggu gugat oleh suami isteri. Itu merupakan akibat dari penyerahan diri dalamnya suami isteri saling memberi diri. Cinta itu sifatnya definitif. Ia tidak bisa berlaku hanya "untuk sementara". "Sebagaimana saling serah diri antara dua pribadi, begitu pula kesejahteraan anak-anak, menuntut kesetiaan suami isteri yang sepenuhnya, dan menjadikan tidak terceraikannya kesatuan mereka mutlak perlu" (GS 48, 1). KGK 1647 Alasan terdalam ditemukan dalam kesetiaan Allah dalam perjanjian-Nya dan dalam kesetiaan Kristus kepada Gereja-Nya. Oleh Sakramen Perkawinan suami isteri disanggupkan untuk menghidupi kesetiaan ini dan untuk memberi kesaksian tentangnya. Oleh Sakramen, maka Perkawinan yang tak terceraikan itu mendapat satu arti baru yang lebih dalam. KGK 1648 Mengikat diri untuk seumur hidup kepada seorang manusia, dapat kelihatan berat, malahan tidak mungkin. Maka lebih penting lagi untuk mewartakan kabar gembira, bahwa Allah mencintai kita dengan cinta yang definitif dan tak terbatalkan, bahwa suami isteri mengambil bagian dalam cinta ini, bahwa cinta ini menopang dan membantu mereka dan bahwa mereka dapat menjadi saksi-saksi cinta Allah yang setia melalui kesetiaan mereka. Suami isteri, yang dengan bantuan Allah memberi kesaksian ini dalam keadaan yang sering kali sangat sulit, berhak atas terima kasih dan bantuan dari persekutuan gerejani. Bdk. FC 20. KGK 1649 Tetapi ada situasi, di mana hidup bersama dalam keluarga, karena alasan-alasan yang sangat bervariasi, praktis tidak mungkin lagi. Dalam keadaan semacam ini Gereja mengizinkan, bahwa suami isteri secara badani berpisah dan tidak perlu lagi tinggal bersama. Tetapi Perkawinan dari suami isteri yang berpisah ini tetap sah di hadirat Allah; mereka tidak bebas untuk mengadakan Perkawinan baru. Dalam situasi yang berat ini perdamaian merupakan penyelesaian yang terbaik, jika mungkin. Jemaat Kristen harus membantu orang-orang ini, agar dapat menanggulangi situasi hidup mereka ini secara Kristen dan dalam kesetiaan kepada ikatan Perkawinannya yang tak terpisahkan. Bdk. FC 83; CIC, cann. 1151-1155. KGK 1650 Dalam banyak negara, dewasa ini terdapat banyak orang Katolik yang meminta perceraian menurut hukum sipil dan mengadakan Perkawinan baru secara sipil. Gereja merasa diri terikat kepada perkataan Yesus Kristus: "Barang siapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinaan terhadap isterinya itu. Dan jika si isteri menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zina" (Mrk 10:11-12). Karena itu, Gereja memegang teguh bahwa ia tidak dapat mengakui sah ikatan yang baru, kalau Perkawinan pertama itu sah. Kalau mereka yang bercerai itu kawin lagi secara sipil, mereka berada dalam satu situasi yang secara obyektif bertentangan dengan hukum Allah. Karena itu, mereka tidak boleh menerima komuni selama situasi ini masih berlanjut. Dengan alasan yang sama mereka juga tidak boleh melaksanakan tugastugas tertentu dalam Gereja. Pemulihan melalui Sakramen Pengakuan hanya dapat diberikan kepada mereka yang menyesal, bahwa mereka telah mencemari tanda perjanjian dan kesetiaan kepada Kristus, dan mewajibkan diri supaya hidup dalam pantang yang benar. KGK 1651 Kepada orang-orang Kristen yang hidup dalam situasi ini dan yang sering kali mempertahankan imannya dan ingin mendidik anak-anaknya secara Kristen, para imam dan seluruh jemaat harus memberi perhatian yang wajar, supaya mereka tidak menganggap diri seakan-akan terpisah dari Gereja, karena mereka sebagai orang yang dibaptis dapat dan harus mengambil bagian dalam kehidupannya. "Hendaklah mereka didorong untuk mendengarkan Sabda Allah, menghadiri kurban Ekaristi, tabah dalam doa, menyumbang kepada karya-karya cinta kasih dan kepada usaha-usaha jemaat demi keadilan, membina anak-anak mereka dalam iman Kristen, mengembangkan semangat serta praktik ulah tapa, dan dengan demikian dari hari ke hari memohon rahmat Allah" (FC 84). Homili Betapa Luhurnya Sebuah Perkawinan Seorang Romo merasa kecewa ketika seorang ibu muda berusia 22 tahun yang barusan menikah 6 bulan datang ke pastoran untuk menanyakan syarat-syarat perceraian di dalam Gereja Katolik. Dia mau bercerai dengan suaminya. Romo dengan keras mengusirnya dari pastoran. Romo mengatakan kepadanya, “Saya mempersiapkan kalian cukup lama melalui pembinaan pra nikah sampai menikah di gereja itu untuk bersatu bukan untuk bercerai.” Ini hanya salah satu contoh kecil yang di alami seorang romo. Saya sendiri pernah mewawancarai calon pasutri selama persiapan perkawinan. Saya bertanya kepada calon istri, “Apa yang anda harapkan setelah menikah dengan suamimu ini?” “Pokoknya saya ingin kawin aja, selanjutnya Tuhan yang tahu”, jawabnya. Saya mengatakan kepadanya, “Wah, kalau ini keinginanmu, pulanglah dan pikir-pikir dulu baru mengambil keputusan untuk menikah” Calon pasutri itu kaget dengan pernyataanku ini. Saya mengatakan kepada mereka bahwa hidup sebagai suami dan istri itu sebuah panggilan untuk menjadi kudus bukan hanya sekedar keinginan sebagai pria dan wanita untuk hidup bersama. Hal-hal yang dicontohkan di atas mencerminkan betapa lemahnya katekese dan pembinaan umat tentang sakramen-sakramen di dalam Gereja katolik. Di samping itu keluarga-keluarga katolik juga mengalami kemunduran dalam memahami hakikat hidup berkeluarga dan kurangnya keluarga katolik sebagai model seperti keluarga kudus di Nazareth. Bagaimana anak-anak dapat belajar membentuk keluarga kalau orang tuanya bukanlah orang tua terbaik dalam hidup perkawinan mereka? Bacaan-bacaan Kitab Suci dalam perayaan Ekaristi hari ini, terutama bacaan pertama dari Kitab Kejadian dan Injil Markus berbicara tentang nilai-nilai luhur sakramen perkawinan. Di dalam bacaan pertama, Tuhan menunjukkan rencana luhurnya untuk menciptakan manusia pria dan wanita. Tuhan bersabda: “Tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja! Aku akan menjadikan penolong baginya yang sepadan dengan dia”. (Kej 2:18). Manusia pertama itu kemudian berkata, “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan karena ia diambil dari laki-laki. Maka laki-laki meninggalkan orang tuanya dan bersatu dengan istrinya menjadi satu daging” (Kej 2:23-24). Hal penting yang patut kita ingat di sini adalah Tuhan menciptakan Hawa bukan untuk mencintai Adam tetapi supaya sepadan atau cocok dengan Adam. Mereka berdua juga bukan hanya sepadan tetapi saling menolong satu sama lain. Orang-orang Farisi mengenal dengan baik Kitab Taurat tentang keluhuran perkawinan tetapi mereka mau mencobai Yesus. Mereka bertanya kepada Yesus apakah seorang suami boleh menceraikan istrinya karena Musa sendiri juga mengijinkannya dengan surat cerai (Ulangan 24:1-4). Yesus tidak menjawab ya atau tidak tetapi mengatakan bahwa adanya perceraian di atas dasar surat cerai yang dibuat oleh Musa karena “ketegaran hati” mereka. Tetapi Tuhan sendiri tidak memiliki rencana apa pun untuk memisahkan relasi pria dan wanita dalam perkawinan. Sejalan dengan Kitab Kejadian, Markus menulis, “Allah pada mulanya menciptakan laki-laki dan perempuan dan laki-laki itu akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan istrinya supaya menjadi satu daging sehingga apa yang dipersatukan Allah janganlah diceraikan manusia”. (Mrk 10:6-9). Seberapa luhurkah perkawinan itu? Di dalam Kompendium Katekismus Gereja Katolik dikatakan bahwa baik pria maupun wanita harus mengerti bahwa Allah adalah cinta dan yang telah menciptakan manusia untuk cinta, telah memanggilnya untuk mencinta. Dengan menciptakan laki-laki dan perempuan, Allah memanggil mereka kepada persatuan hidup yang intim dan cinta di antara mereka dalam perkawinan. Dengan demikian mereka bukan lagi dua melainkan satu (Mat 19:6). Tuhan sendiri bersabda dan memberkati mereka, “Beranakcuculah dan bertambah banyaklah” (Kej 1:28). Pertanyaan yang muncul adalah apa tujuan Tuhan menetapkan perkawinan? Hubungan perkawinan antara laki-laki dan perempuan, yang didasarkan dan didukung dengan hukum-hukumnya sendiri oleh Tuhan sang Pencipta, bertujuan untuk persatuan dan kebaikan suami dan istri dan mempunyai serta mendidik anak-anak. Untuk tujuan yang mulia ini maka perkawinan itu tidak dapat diceraikan. Yesus dalam Injil hari ini mengatakan, “Apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan oleh manusia” (Mrk 10:9). Lebih keras lagi Yesus berkata, “Barangsiapa menceraikan istrinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan dengan istrinya itu. Dan jika istri menceraikan suaminya lalu kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zina” (Mrk 10:11-12) Tuhan Yesus memang menghendaki agar perkawinan memiliki martabat baru dalam bentuk sakramen. Perkawinan menjadi simbol cinta kasih Kristus dengan GerejaNya. Santo Paulus menulis kepada jemaat di Efesus, “Hai suami, kasihilah istrimu sebagaimana Kristus mengasihi jemaat” (Ef 5:15). Sakramen perkawinan melahirkan ikatan yang kekal dan eksklusif antara suami dan istri. Tuhan Allah sendiri memeteraikan kesepakatan nikah. Maka perkawinan yang sudah ratum dan consummatum antara pria dan wanita yang sudah dibaptis tidak pernah dapat diceraikan. Mereka justru diberi rahmat untuk mencapai kekudusan dan bertanggung jawab terhadap pendidikan anak-anak. Keluhuran perkawinan terletak pada kesepadanan suami dan istri. Namun demikian ada saja dosa yang dapat mengancam perkawinan. Akibat dosa asal maka persekutuan laki-laki dan perempuan seringkali terancam oleh ketidakharmonisan dan ketidaksetiaan. Dosa-dosa dalam perkawinan adalah perzinahan, poligami, menolak untuk tidak memiliki anak dan perceraian. Perzinahan dan poligami bertentangan dengan kesetaraan martabat pria dan wanita. Menolak untuk tidak mempunyai anak bertentangan dengan anugerah untuk mempunyai anak dalam perkawinan. Perceraian tentu bertentangan dengan sifat tak terceraikannya perkawinan. Namun demikian harus diingat bahwa Tuhan selalu mempunyai rencana ilahi bagi setiap orang untuk tetap bersatu. Sabda Tuhan menguatkan dan meneguhkan semua keluarga, suami dan istri yang telah dipanggil secara istimewa untuk menjadi kudus. Kita belajar dari Yesus dalam bacaan kedua yang sangat empati dan rela berkorban bagi manusia yang berdosa. Ia rela direndahkan di bawah malaikat-malaikat padahal malaikat adalah pembantu Tuhan. Yesus sendiri berkata, “Malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak manusia” (Yoh 1: 51). Ia bahkan menderita sampai wafat untuk keselamatan manusia. Inilah pengorbanan diri Yesus bagi manusia. Suami dan istri dapat bahagia dalam perkawinan kalau mereka memiliki rasa empati dan berkorban demi kebaikan bersama. Di samping nilai empati dan pengorbanan diri, suami dan istri juga dipanggil untuk memberikan diri secara total. Mengapa memberikan diri kepada pasangan secara total? Sabda Tuhan memberi jawaban pasti yakni karena suami dan istri diciptakan sepadan dan mereka menjadi satu daging. Tuhan mempersatukan mereka selama-lamanya dan mereka juga bertugas untuk mendidik anak-anak. Maka para pasutri ingatlah, berikanlah dirimu secara total bukan memberi diri setengah-setengah kepada pasanganmu. Kita berdoa semoga Tuhan memelihara dan mempersatukan suami dan istri dalam sakramen perkawinan selama-lamanya. Doa: Tuhan, terima kasih atas keluarga: bapa, mama dan saudara-saudari yang Engkau berikan kepadaku. Amen (Rm John Laba SDB) Renungan Apa maksud-tujuan Allah bagi kita dalam hidup, entah kita menikah atau belum? Yesus menyelesaikan masalah perceraian dengan cara menggiring pikiran para pendengar-Nya kembali ke awal penciptaan dan rencana Allah bagi umat manusia. Dalam Kejadian 2:23-24 kita melihat niat dan cita-cita Allah bahwa dua orang yang menikah harus menjadi satu yang tak terpisahkan dan bahwa keduanya adalah satu daging. Contoh ideal ini bisa ditemukan dalam kesatuan tak terpecahkan antara Adam dan Hawa. Mereka diciptakan untuk satu sama lain dan bukan untuk yang lain. Mereka adalah pola dan simbol untuk semua orang yang akan datang. Yesus menjelaskan bahwa Musa mengijinkan perceraian sebagai konsesi dalam pandangan ideal yang telah hilang. Yesus menetapkan ideal yang tertinggi dari pernikahan di hadapan mereka yang bersedia untuk menerima perintah-Nya. Yesus, juga menetapkan ideal yang tinggi bagi mereka yang dengan bebas meninggalkan pernikahan demi kerajaan surga (Matius 19:11-12). Perkawinan dan hidup selibat adalah panggilan dari Allah untuk menjalani hidup bakti, yaitu hidup sebagai pasangan yang sudah menikah atau tidak menikah bukan sebagai milik sendiri melainkan milik Allah. Hidup kita bukanlah milik kita sendiri, tetapi milik Allah. Dia memberikan rahmat dan kekuatan untuk mereka yang ingin mengikuti jalan kesucian dalam keadaan hidup mereka. Apakah Anda mencari Tuhan dan kasih karunia-Nya dalam keadaan hidup Anda saat ini? “Tuhan Yesus Kristus, panggilan-Mu untuk hidup kudus meluas ke semua di setiap tahap dalam kehidupan. Kuduskanlah hidup kami – entah sebagai pasangan yang sudah menikah atau tidak menikah – agar kami dapat hidup sebagai pria dan wanita yang disucikan untuk Engkau. Jadikan kami ragi dalam masyarakat yang meremehkan kesetiaan pernikahan, kesucian, dan hidup selibat untuk Tuhan “.(ofm.or.id) Renungan Bacaan ini diperdengarkan pada Misa Perkawinan yang mengingatkan akan kesetiaan dalam hidup berumah tangga. Perkawinan Katolik bersifat monogami dan tidak terceraikan kecuali oleh kematian. Namun dalam kenyataannya kita berjumpa dengan kasus percekcokan dan perselisihan yang berujung pada pemutusan hubungan perkawinan. Ini adalah kenyataan yang memprihatinkan. Kita perlu menyikapinya dengan bijaksana sembari berupaya membangun kesetiaan.(RUAH 2017: Sabda Allah Menyegarkan Jiwa, Penerbit Karmelindo, Malang) Renungan Menikahi orang yang mencintai kita itu biasa. Namun, tetap mencintai orang yang kita nikahi itu yang luar biasa. Dalam pernikahan Kristiani seorang laki-laki dan seorang perempuan berjanji untuk setia dalam suka-duka, untung-malang, sakit-sehat. Perjanjian antara suami dan istri itu harus dilakukan secara sungguh-sungguh (tidak ada manipulasi), total (sepenuh hati dan jiwa), dan dalam keadaan bebas (dari tekanan, paksaan dan ketakutan). Ketika suami-istri dalam keadaan suka, untung dan sehat barangkali kesatuan dan kesetiaan lebih mudah diciptakan. Bahkan hal itu dipandang biasa. Akan tetapi, pasti jauh lebih sulit memperhatikan kesatuan dan kesetiaan itu apabila mereka mengalami situasi duka, malang, atau sakit. Namun, apabila mereka mampu menghayati hakikat perkawinan itu justru di saat-saat sulit, inilah yang luar biasa, suami-istri hidup selaras amanat Allah. Yesus sendiri menggarisbawahi bahwa suami atau istri tidak boleh menceraikan pasangannya dengan alasan apa saja karena kesatuan mereka itu tanpa syarat. Allah sendiri yang menciptakan perkawinan. Allah menghendaki laki-laki dan perempuan saling melengkapi dan saling menyempurnakan. Tempat bagi kesempurnaan itu adalah perkawinan. Marilah menjadi pasutri yang luar biasa, mampu mencintai orang yang dinikahi sepanjang hayat. Dan semoga keluarga “bahtera” (bahagia harmonis tentram dan sejahtera) bisa tercipta. Ya Allah sumber cinta, mampukanlah aku untuk tetap saling mencintai terutama pada saat-saat kehidupan ini menjadi sulit. Amin. (Sumber: Ziarah Batin 2017, Renungan dan Catatan Harian, Penerbit Obor, Jakarta) Doa Persembahan Allah Bapa sumber sukacita, semoga kami memahami bahwa roti anggur ini menjadi lambang cinta kasih-Mu. Karenanya berilah kami kehidupan dan penuhilah kami dengan sukacita-Mu. Demi Kristus …. Antifon Komuni – Yesus bin Sirakh 6:14a.16a Sahabat setiawan merupakan perlindungan kokoh. Sahabat setiawan adalah obat kehidupan. Doa Sesudah Komuni Marilah berdoa: Allah Bapa umat manusia, himpunlah kami menjadi umat-Mu, sekalipun berbeda warna kulit, bahasa, dan budayanya. Bongkarlah tembok pemisah satu sama lain. Janganlah Engkau menghindari kami, tetapi persatukanlah kami dengan Dikau dan sesama. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. – Read on Path.
0 notes
Photo
(via Foto Sakramen Perkawinan Pemberkatan Pernikahan di Gereja Katolik Kidul Loji Jogja. Foto Wedding Nila+Gigih) Foto Sakramen Perkawinan Pemberkatan Pernikahan di Gereja Katolik Kidul Loji Jogja. Foto Wedding Nila+Gigih
https://poetrafoto.wordpress.com/2017/04/01/37-foto-pemberkatan-nikah-nilagigih-di-gereja-katolik-jogja/foto-sakramen-pemberkatan-pernikahan-wedding-nila-gigih-di-gereja-katolik-jogja-4/
#SakramenPerkawinan #FotoSakramenPerkawinan #PemberkatanPerkawinan #PemberkatanPernikahan #SakramenPernikahan #SakramenWedding #PemberkatanWedding #FotoPerkawinan #FotoPernikahan #FotoWedding #PerkawinanJogja #PernikahanJogja #WeddingJogja #PerkawinanKatolik #PernikahanKatolik #WeddingKatolik
#sakramen perkawinan#sakramen perkawinan katolik#foto sakramen perkawinan#pemberkatan perkawinan#pemberkatan perkawinan katolik#sakramen perkawinan gereja katolik#pemberkatan perkawinan gereja katolik#pemberkatan pernikahan#pemberkatan pernikahan katolik#pemberkatan pernikahan gereja katolik#sakramen pernikahan#sakramen pernikahan katolik#sakramen pernikahan gereja katolik#sakramen wedding#pemberkatan wedding#foto perkawinan katolik#foto perkawinan#foto pernikahan#foto pernikahan katolik#foto wedding#perkawinan jogja#pernikahan jogja#wedding jogja#jogja wedding#perkawinan katolik#pernikahan katolik#wedding katolik
0 notes
Photo
(via Pengantin dengan Busana Kebaya Paes Ageng Pembayun Sebelum Sakramen Pernikahan di Gereja Katolik Bedog Jogja) Pengantin dengan Busana Kebaya Paes Ageng Pembayun Sebelum Sakramen Pernikahan di Gereja Katolik Bedog Jogja
https://poetrafoto.wordpress.com/2017/02/26/17-foto-sakramen-pemberkatan-pernikahan-di-gereja-katolik-bedog-jogja/foto-pemberkatan-sakramen-pernikahan-di-gereja-katolik-bedog-jogja-3/
#PengantinJogja #PernikahanJogja #PengantinKatolik #PernikahanKatolik #SakramenPengantin #SakramenPernikahan #SakramenKatolik #BusanaPembayun #BusanaPaesAgeng #PaesAgeng #KebayaPengantin #BusanaPengantin #PaesJogja #PaesAgengJogja
#pengantin jogja#pernikahan jogja#pengantin katolik#pernikahan katolik#busana paes ageng pembayun#sakramen pengantin#sakramen pernikahan#sakramen pengantin katolik#sakramen pernikahan katolik#busana pengantin pembayun#busana paes ageng jogja#paes ageng jogja#paes jogja#paes ageng#kebaya pengantin#busana pengantin
0 notes
Photo
(via Foto Sakramen Pernikahan Pemberkatan Perkawinan Kudus di Gereja Katolik St Yusuf Padokan Madukismo Bantul Jogja Wedding Galuh+Vishnu) 😍 Foto Sakramen Pernikahan Pemberkatan Perkawinan Kudus di Gereja Katolik St Yusuf Padokan Madukismo Bantul Jogja Wedding Galuh+Vishnu
https://poetrafoto.wordpress.com/foto-sakramen-pernikahan-pemberkatan-perkawinan-kudus-di-gereja-katolik-st-yusuf-padokan-madukismo-bantul-jogja-wedding-galuhvishnu/
#SakramenPernikahan #SakramenPerkawinan #SakramenWedding #PemberkatanPernikahan #PemberkatanPerkawinan #PemberkatanWedding #FotoPernikahan #FotoPerkawinan #FotoWedding #PernikahanKatolik #PerkawinanKatolik #Weddingkatolik #PernikahanGereja #PerkawinanGereja #WeddingGereja #PernikahanBantul #PerkwinanBantul #WeddingBantul #PernikahanJogja #PerkawinanJogja #WeddingJogja #FotograferPernikahanBantul #FotograferPernikahanKatolik #FotograferPernikahanJogja #FotograferWeddingBantul #FotograferWeddingKatolik #FotograferWeddingJogja
#foto#sakramen#pernikahan#pemberkatan#perkawinan#kudus#di#gereja#katolik#st yusuf#santo yusuf#padokan#madukismo#bantul#jogja#wedding#foto sakramen#foto pernikahan#foto pemberkatan#foto perkawinan#foto wedding#foto sakramen pernikahan#foto sakramen perkawinan#foto sakramen wedding#foto sakramen pernikahan kudus#foto sakramen pernikahan di gereja#foto sakramen pernikahan katolik#foto sakramen pernikahan bantul#foto sakramen pernikahan jogja#foto sakramen perkawinan kudus
2 notes
·
View notes
Photo
(via Foto Wedding Jogja dg Baju Pengantin Adat Jawa di Sakramen Perkawinan Pemberkatan Pernikahan Katolik Yogyakarta Galuh+Vishnu) 😍 Foto Wedding Jogja dg Baju Pengantin Adat Jawa di Sakramen Perkawinan Pemberkatan Pernikahan Katolik Yogyakarta Galuh+Vishnu
https://poetrafoto.wordpress.com/foto-wedding-jogja-dg-baju-pengantin-adat-jawa-di-sakramen-perkawinan-pemberkatan-pernikahan-katolik-yogyakarta-galuhvishnu/
#FotoWedding #WeddingJogja #JogjaWeding #BajuPengantin #AdatJawa #SakramenPerkawinan #PemberkatanPernikahan #WeddingKatolik #PengantinJogja #PengantinJawa #WeddingYogyakarta #PengantinKatolik #PerkawinanKatollik #PernikahanKatolik #PengantinJogja #PengantinYogyakarta #PernikahanJogja #PernikahanYogyakarta #SakramenPernikahan #SakramenPengantin #SakramenWedding #PemberkatanPerkawinan #PemberkatanPengantin #PemberkatanWedding #SakramenKatolik #PemberkatanKatolik #SakramenJogja #PemberkatanJogja
#foto#wedding#jogja#baju#pengantin#adat#jawa#di#sakramen#perkawinan#pemberkatan#pernikahan#katolik#yogyakarta#foto wedding#foto pengantin#foto perkawinan#foto pernikahan#foto sakramen#foto pemberkatan#foto wedding jogja#foto wedding adat jawa#foto wedding adat#foto wedding jawa#foto wedding katolik#foto wedding yogyakarta#foto pengantin jogja#foto pengantin adat jawa#foto pengantin adat#foto pengantin jawa
1 note
·
View note
Photo
(via Foto Tim Paduan Suara di Misa Syukur Pemberkatan Pernikahan Sakramen Perkawinan Pengantin Wedding Katolik Jogja Galuh+Vishnu) 😍 Foto Tim Paduan Suara di Misa Syukur Pemberkatan Pernikahan Sakramen Perkawinan Pengantin Wedding Katolik Jogja Galuh+Vishnu
https://poetrafoto.wordpress.com/foto-tim-paduan-suara-di-misa-syukur-pemberkatan-pernikahan-sakramen-perkawinan-pengantin-wedding-katolik-jogja-galuhvishnu/
#TimPaduanSuaraGereja #PaduanSuaraGereja #MisaSyukur #PemberkatanPerkawinan #PemberkatanPernikahan #SakramenPerkawinan #SakramenPernikahan #PemberkatanPengantin #PemberkatanWedding #PemberkatanKatolik #PemberkatanJogja #SakramenPengantin #SakramenWedding #SakramenKatolik #SakramenJogja #PernikahanKatolik #PerkawinanKatolik #PengantinKatolik #WeddingKatolik #PernikahanJogja #PerkawinanJogja #PengantinJogja #WeddingJogja #FotograferPernikahanJogja #FotograferWeddingJogja #JogjaWedding #JogjaWeddingPhotographer #WeddingPhotographerJogja
#foto#tim#paduan#suara#di#misa#syukur#pemberkatan#pernikahan#sakramen#perkawinan#pengantin#wedding#katolik#jogja#foto paduan suara#foto misa#foto misa syukur#foto pemberkatan#foto pernikahan#foto sakramen#foto perkawinan#foto pengantin#foto wedding#tim paduan suara#tim paduan suara katolik#tim paduan suara jogja#foto misa pernikahan#foto misa syukur pernikahan katolik#foto misa syukur pernikahan jogja
1 note
·
View note
Photo
(via 3 Romo Sambut Pengantin di Sakramen Perkawinan Pemberkatan Pernikahan di Gereja Katolik Padokan Madukismo Jogja Wedding Galuh+Vishnu) 😍 3 Romo Sambut Pengantin di Sakramen Perkawinan Pemberkatan Pernikahan di Gereja Katolik Padokan Madukismo Jogja Wedding Galuh+Vishnu
https://poetrafoto.wordpress.com/3-romo-sambut-pengantin-di-sakramen-perkawinan-pemberkatan-pernikahan-di-gereja-katolik-padokan-madukismo-jogja-wedding-galuhvishnu/
#Romo #PengantinJogja #SakramenPerkawinan #SakramenPengantin #SakramenPernikahan #PemberkatanPerkawinan #PemberkatanWedding #PemberkatanPengantin #PemberkatanPernikahan #SakramenPerkawinanKatolik #SakramenPernikahanKatolik #PemberkatanPerkawinanKatolik #PemberkatanPernikahanKatolik #SakramenPerkawinanJogja #SakramenPernikahanJogja #PemberkatanPerkawinanJogja #PemberkatanPernikahanJogja #PernikahanJogja #PerkawinanJogja #WeddingJogja #JogjaWedding
#romo#sambut#pengantin#sakramen#perkawinan#pemberkatan#pernikahan#gereja#katolik#padokan#madukismo#jogja#wedding#pengantin jogja#sakramen jogja#perkawinan jogja#pemberkatan jogja#pernikahan jogja#gereja katolik#gereja jogja#gereja katolik jogja#gereja katolik padokan madukismo jogja#wedding jogja#jogja wedding#sakramen pengantin#sakramen perkawinan#sakramen pernikahan#sakramen wedding#pemberkatan pengantin#pemberkatan perkawinan
1 note
·
View note
Photo
(via Prosesi Sungkeman Pengantin di Sakramen Pernikahan Pemberkatan Perkawinan Gereja Katolik Wedding Jogja Galuh+Vishnu) 😍 Prosesi Sungkeman Pengantin di Sakramen Pernikahan Pemberkatan Perkawinan Gereja Katolik Wedding Jogja Galuh+Vishnu
https://poetrafoto.wordpress.com/prosesi-sungkeman-pengantin-di-sakramen-pernikahan-pemberkatan-perkawinan-gereja-katolik-wedding-jogja-galuhvishnu/
#Sungkeman #SungkemanPengantin #PengantinGereja #PengantinKatolik #PengantinJogja #SakramenPengantin #SakramenPernikahan #SakramenPerkawinan #SakramenGereja #SakramenKatolik #SakramenJogja #PernikahanGereja #PernikahanKatolik #PernikahanJogja #PemberkatanPengantin #PemberkatanNikah #SakramenNikah #PemberkatanPernikahan #PemberkatanPerkawinan #PemberkatanGereja #PemberkatanKatolik #PemberkatanJogja #PerkawinanGereja #PerkawinanKatolik #PerkawinanJogja #WeddingGereja #WeddingKatolik #WeddingJogja #JogjaWedding
#prosesi#sungkeman#pengantin#di#sakramen#nikah#pernikahan#pemberkatan#perkawinan#gereja#katolik#wedding#jogja#prosesi sungkeman#sungkeman pengantin#pengantin gereja#pengantin katolik#pengantin jogja#sakramen pengantin#sakramen nikah#sakramen pernikahan#sakramen perkawinan#sakramen gereja#sakramen gereja katolik#sakramen katolik#sakramen wedding#sakramen jogja#nikah gereja#nikah gereja katolik#nikah katolik
0 notes
Photo
(via Persembahan Keluarga di Misa Pemberkatan Pernikahan Sakramen Perkawinan Katolik Wedding Jogja Galuh+Vishnu) 😍 Persembahan Keluarga di Misa Pemberkatan Pernikahan Sakramen Perkawinan Katolik Wedding Jogja Galuh+Vishnu
https://poetrafoto.wordpress.com/persembahan-keluarga-di-misa-pemberkatan-pernikahan-sakramen-perkawinan-katolik-wedding-jogja-galuhvishnu/
#MisaPemberkatan #MisaPernikahan #MisaSakramen #MisaPerkawinan #MisaKatolik #MisaWedding #PemberkatanPernikahan #PemberkatanPerkawinan #WeddingJogja #PemberkatanKatolik #PemberkatanWedding #PemberkatanJogja #PernikahanKatolik #PernikahanJogja #SakramenPernikahan #SakramenPerkawinan #SakramenJogja #SakramenKatolik #SakramenWedding #PerkawinanKatolik #PerkawinanJogja #KatolikWedding #JogjaWedding #WeddingKatolik #WeddingJogja
#persembahan#keluarga#di#misa#pemberkatan#pernikahan#sakramen#perkawinan#katolik#wedding#jogja#persembahan keluarga#misa pemberkatan#misa pernikahan#misa sakramen#misa perkawinan#misa katolik#misa wedding#misa jogja#misa pemberkatan pernikahan#misa pemberkatan perkawinan#misa pemberkatan katolik#misa pemberkatan wedding#misa pemberkatan jogja#pemberkatan pernikahan#pemberkatan perkawinan#pemberkatan katolik#pemberkatan wedding#pemberkatan jogja#pemberkatan pernikahan katolik
0 notes
Photo
(via Khutbah Romo di Pemberkatan Pernikahan Sakramen Perkawinan di Gereja Katolik St Yusuf Padokan Madukismo Wedding Jogja Vishnu+Galuh) 😍 Khutbah Romo di Pemberkatan Pernikahan Sakramen Perkawinan di Gereja Katolik St Yusuf Padokan Madukismo Wedding Jogja Vishnu+Galuh
https://poetrafoto.wordpress.com/khutbah-romo-di-pemberkatan-pernikahan-sakramen-perkawinan-di-gereja-katolik-st-yusuf-padokan-madukismo-wedding-jogja-vishnugaluh/
#Romo #RomoKatolik #RomoJogja #KhutbahRomo #PemberkatanPernikahan #PemberkatanNikah #PemberkatanPerkawinan #PemberkatanWedding #PemberkatanJogja #PemberkatanKatolik #PemberkatanGereja #SakramenNikah #SakramenPernikahan #SakramenPerkawinan #SakramenWedding #SakramenJogja #SakramenKatolik #SakramenGereja #WeddingJogja #JogjaWedding #WeddingGereja #WeddingKatolik #Wedding #PernikahanJogja #PernikahanGereja #PernikahanKatolik #PerkawinanJogja #PerkawinanGereja #PerkawinanKatolik
#khutbah#romo#di#pemberkatan#nikah#pernikahan#sakramen#perkawinan#gereja#katolik#st yusuf#padokan#madukismo#wedding#jogja#khutbah romo#khutbah pemberkatan#khutbah nikah#pemberkatan nikah#pemberkatan pernikahan#pemberkatan perkawinan#pemberkatan gereja#pemberkatan gereja katolik#pemberkatan katolik#pemberkatan wedding#pemberkatan jogja#pemberkatan nikah jogja#pemberkatan nikah gereja#pemberkatan nikah gereja katolik#pemberkatan nikah katolik
0 notes
Photo
(via Jogja Wedding Photos Yogyakarta Wedding Party Photography Pemberkatan Perkawinan Sakramen Pernikahan Katolik Vishnu+Galuh) 😍 Jogja Wedding Photos Yogyakarta Wedding Party Photography Pemberkatan Perkawinan Sakramen Pernikahan Katolik Vishnu+Galuh
https://poetrafoto.wordpress.com/jogja-wedding-photos-yogyakarta-wedding-party-photography-pemberkatan-perkawinan-sakramen-pernikahan-katolik-vishnugaluh/
#JogjaWedding #JogjaWeddingPhotos #YogyakartaWedding #YogyakartaWeddingPhotos #WeddingJogja #WeddingYogyakarta #WeddingKatolik #WeddingPhotos #KatolikWedding #JogjaWeddingParty #JogjaWeddingPhotography #YogyakartaWeddingParty #YogyakartaWeddingPhotography #WeddingParty #WeddingPhotography #PemberkatanJogja #PemberkatanWedding #PemberkatanYogyakarta #PemberkatanPernikahan #PemberkatanPerkawinan #PemberkatanKatolik #SakramenJogja #SakramenWedding #SakramenYogyakarta #SakramenPernikahan #SakramenPerkawinan #SakramenKatolik #PemberkatanNikah #SakramenNikah #PerkawinanJogja #PerkawinanYogyakarta #PerkawinanKatolik #PernikahanJogja #PernikahanYogyakarta #PernikahanKatolik
#jogja#wedding#photo#photos#yogyakarta#party#photography#pemberkatan#perkawinan#sakramen#pernikahan#katolik#jogja wedding#jogja photo#jogja photos#jogja party#jogja photography#jogja wedding photo#jogja wedding photos#jogja wedding party#jogja wedding photography#wedding photo#wedding photos#wedding jogja#wedding yogyakarta#wedding party#wedding photography#wedding katolik#yogyakarta wedding#yogyakarta photo
0 notes