#saingan
Explore tagged Tumblr posts
ordinarymanjournal · 4 months ago
Text
Si Pemimpin Gerombolan
Pict: kotocut Ia sangat menikmati puncak gunung yang didakinya dengan susah payah itu. Menjadi terkenal karena berhasil menaklukkan rintangan, menghancurkan semua hambatan, dan ketabahan yang tak tertandingi. Memiliki pengagum dan pengikut yang setia, desahannya didengar oleh semua makhluk yang punya telinga. Didengar dengan mafhum bak nyanyian syurgawi oleh para pengagumnya. Namun itu tidak…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
milaalkhansah · 11 days ago
Text
100 hal yang aku pelajari di 2024
1. Nggak ada orang lain yang lebih penting dalam hidup seseorang kecuali dirinya sendiri. Berhenti merasa spesial.
2. Berhenti berteman dengan seseorang yang menganggapmu saingan, bukan seseorang yang bersedia untuk diajak tumbuh dan berkembang bersama-sama.
3. Tidak ada seorang pun yang bertanggungjawab untuk membahagiakan dan memperjuangkan hidupmu selain dirimu sendiri. Semua orang sibuk dengan hidupnya masing-masing.
4. Mengubah hidup terkadang sesederhana mengubah pola pikir.
5. Satu-satunya waktu yang kita punya adalah saat ini. Later or tomorrow isn't a promise.
6. Everything takes time. So be patient for what we have been trying and wishing for.
7. Kebanyakan orang seringkali hanya ingin mendengar apa yang mereka percayai, bukan apa yang sebenarnya terjadi.
8. Tidak perlu menjelaskan sesuatu. Orang-orang yang mengerti tidak membutuhkannya, dan orang-orang yang membenci tidak akan mendengarkannya.
9. Hidup tidak akan berubah kalau bukan diri sendiri yang memulai untuk mengubahnya.
10. You vs you. Not others.
11. You deserve better.
12. Tidak ada kezaliman dalam takdir Allah bila kita beriman.
13. Sesungguhnya Allah Maha Baik dan cuman bisa berbuat baik. Jaga terus prasangka baik kita kepada-Nya.
14. Done is better than perfect.
15. Nobody can understand me better than Allah and myself.
16. Reality is what happens. Not what i think will happen.
17. Dream isn't what I'm thinking of, but what i create, build, and fight for.
18. if i don't wake up to pray qiyam, then i don't want it enough.
19. In order to make people understand i have to talk
20. My family needs 'thanks, ask, and sorry' from me too.
21. There's no benefit for anyone to know what i have done or what my kindness is.
22. Less is more.
23. World doesn't end just because i miss some people, made mistakes, or haven't learn something yet.
24. What's for me never miss me, and what's not for me always finding ways to go. 
25. Not everyone has the same heart as mine, nor think the way i think and that's okay.
26. If they wanted they would. I don't want to force anything anymore.
27. Two things I'll never forget: how someone treats me and what they made me feel.
28. Not everyone matters.
29. I will never accept any disrespect.
30. My peace over anything.
31. Time will pass anyway
32. If it’s the right time everything will be easier
33. Life keeps going with or without the people i think would stay
34. Everyone makes mistakes. Me either
35. Just because it's taking time, doesn't mean it's not happening
36. If they think they can find better, let them
37. People changes. Me either
38. Small progress is still progress
39. I don't need to understand everything
40. Growth requires discomfort
41. Im not what i thought
42. If i didn't different then nothing changes different too
43. My current self vs My old self. Don't compare myself with others cause it's not relevant
44. To be friends with me is to be privilege. And not all people have that privilege.
45. Maybe, it's a journey to finding myself, not finding a love
46. Sometimes i need to walk alone to truly find myself
47. Nobody's perfect
48. Forgive myself for not knowing what i didn't know before learning it
49. The wrong ones have to leave to make space for the right ones.
50. My new life will cost my old one
51. If it's possible for others, it's possible for me too
52. My past was a lesson, not a life sentence. Never be a prisoner
53. If i prayed for flowers don't be surprised if it starts rain
54. The way they treat me defines them. Not me
56. It has to fall apart temporarily before it falls into place permanently
58. Having boundaries is the way to have self-respect
59. The distance between my dreams and my reality is action
60. I'm much more learn from my mistakes not from theory
61. Some people won't stay
62. Words have a big power
63. It doesn't matter how good you explain yourself to others if Allah already knows how you are
64. Satu-satunya cara untuk mengetahui kita bisa apa enggak adalah dengan menjalaninya bukan dengan menebak-nebak
65. Ketakutan lahir dari ketidaktahuan dan tidak adanya persiapan
66. Jangan jadi menjadi obat bagi orang yang tidak mau sembuh
67. Terkadang, satu-satunya cara untuk bertahan adalah dengan meninggalkan
68. Tidak ada yang salah dengan menjadi lebih egois demi ketenangan dan kebahagiaan diri sendiri
69. Terkadang, respon terbaik adalah dengan tidak memberi respon
70. Menolong orang lain sama dengan menolong diri sendiri
71. My standards are never too high enough
72. I don't have to take the responsibility of everything
73. Some things are out of my control
74. I did all that i could
75. Cringe means growth too.
76. I'm stronger than i thought
78. I'm what i think
79. Love is real, because i exist
80. I deserve better
81. People are so lucky to know me
82. Never hate on previous of myself
83. I have nothing but hope
84. Be patience. Good things are coming
85. If someone isn't for me, Allah will never let me at peace with them
89. I was fine before them, i will fine after them too
90. Everything happens for a reason
91. Focus on improving not proving
92. Work in silence then let the success speak
93. Being nice doesn't mean making myself small for other people's comfort
94. Hard choice = easy life
Easy choice = hard life
95. Choose myself first before others
96. Sometimes being more heartless makes life get easier
97. Someone out there feels so grateful of meeting me
98. Wanting a sign, is a sign too.
99. I can always be a better version of my current self.
100. Look at people's actions. Not their words.
47 notes · View notes
yasmijn · 2 months ago
Text
Pregnancy notes (1)
Pertama kali aku tau aku hamil adalah tanggal 24 Maret 2024 - biasanya aku mens emang selalu tepat waktu, paling cuma lebih-kurang 1-2 hari aja. Sempet ngerasain sakit-sakit perut kaya mau mens gitu tapi nggak - habis itu beli testpack di Guardian. Cuma satu aja. Coba ngetes pagi-pagi dan ternyata garisnya dua. Nangis dulu sedikit sebelum ngabarin Gio karena.... walau memang ingin punya anak segera, tapi ternyata tetap aja ada rasa ragu sama diri sendiri - aku bisa nggak ya? Aku siap nggak ya? Jadi orang tua?
Minggu depannya pulang ke Bandung karena mau ke obgyn bareng Mama untuk USG pertama kali. Sabtu-Sabtu, cuma ada satu dokter doang yang praktek dan aku dapet nomor terakhir :) Lama banget nunggunya. Udah gitu pas dokternya mulai USG, komennya: "Ini bayi tabung?"
Pertanyaan yang cukup di luar nurul karena hah banget, terus aku bilang "Nggak dok."
"Dua ini kayaknya."
Rasanya campur aduk banget. Kayak I don't know what to feel. Bener-bener nggak kebayang sama sekali. Abis itu kata dokter harus USG transvaginal karena ukurannya masih terlalu kecil (6w) jadi akan lebih akurat kalau dari dalam. Setelah USG itu, dokternya bilang "Wah iya ini bener dua."
Abis itu mau nanya apa juga nggak tahu. Buyar semua. Sama-sama tak bisa berkata-kata sama Mama. Sama dokternya dikasih tau aja kalau hamil kembar itu risiko tinggi, so many things can go wrong - bisa nanti vanishing twin, twin to twin transfusion syndrome (kalau identik 1 plasenta 1 ketuban), mual hebat, dan harus siap-siap aja kalau jadi sering masuk RS. Sungguh informatif dan agak terlalu bikin parno sih sebenernya.
Cuma yaudah buat aku sih itu emang porsi edukasi dari doi sebagai dokter aja, dan bagus juga sih buat aku jadi tau aja upfront what to expect dari kehamilan ini. Lagipula waktu itu masih belum kelihatan kantung janinnya, jadi belum tahu juga apakah benar jadi hamil kembar, satu aja, atau malah nggak berkembang.
Rasanya kesiapan hati dan semua rencana yang sudah aku susun rapi langsung buyar berantakan. Aku menyiapkan hatiku untuk jadi ibu dari satu bayi, bukan dua. Aku punya rencana ini-itu, mau lesin alat musik segala macam, sudah membayangkan antar-jemput satu anak ke tempat les, bukan dua.
Langsung aku mikir - bisa nggak ya aku? Siap nggak ya aku? Berarti semuanya harus dikali dua? SPP kali dua, stroller kali dua, baby crib kali dua, lesnya gimana? Sanggup nggak ya aku?
Jujur takut gimana nanti kalau mereka nggak akur terus jadi saingan, berantem terus kayak Tasya-Tasyi (ril).
Akhirnya sambil nunggu dipanggil kasir untuk bayar, menangislah aku di kursi Borromeus sana. Khawatir banget dan jadi nggak yakin sama diri sendiri. Ibu aku juga jadi ikutan nangis wkokwow katanya jadi khawatir juga sama aku karena kok dari yang diceritakan di dokter itu, sepertinya kehamilan ini akan berat.
(Spoiler alert: alhamdulillah enggak berat)
Dan inilah foto pertama Lumi dan Isla di perut Mama waktu umur 6 minggu:
Tumblr media
20 notes · View notes
penaimaji · 1 year ago
Text
Perempuan Dominan
Sebenernya pengen bahas ini dah lamaaa banget, tapi bingung nulisnya kayak gimana. Sampai akhirnya aku terpantik dari story tehdin sekitar minggu lalu, yangmana belio dapat nasihat jangan terlalu dominan
Aku agak gemes, karena dominan seringkali konotasinya negatif. Padahal tidak selalu seperti itu
Oh iya, sebelum menulis ini, aku tanya dulu sama suamiku, "Aku ini dominan nggak sih mas?". Dia jawab, "Iya".
"Definisi dominan menurut mas itu kaya gimana?", tanyaku. "Unggul, kuat", jawabnya
"Hmm masa? Kayanya lebih ke berpengaruh gitu nggak sih mas?", tanyaku. "Hmm gak juga. Tapi iyasih, membawa pengaruh", jawabnya
"Akupun juga terpengaruh beberapa hal dari mas. Buktinya aku sekarang lebih calm dan gak se-sangar dulu", kataku. "Trus mas nyesel gak nikah sama aku? Aku kan dominan. Biasanya cowo-cowo gak mau tuh sama cewe yang suka ngatur", tanyaku
"Enggak. Meski kamu sering reaktif, bawel, tapi itu kan juga perhatian. Aku suka sama orang yang bisa diajak diskusi dan ngasih saran. Trus kadang kalo aku sudah maunya A, kamu juga gapapa, bisa terima aja", jawabnya
Perempuan dominan memang cocok sama laki-laki yang perlu dukungan dan validasi; yang perlu diajak negoisasi dan diskusi. Dominan seringkali dianggap negatif, padahal bukan berarti angkuh dan berkuasa, justru dominan itu memiliki kontrol kuat dalam dirinya, sehingga mudah menempatkan diri pada kondisi
Namun bukan berarti nantinya tidak ada konflik, pasti ada karena dua individu berbeda. Biasanya kita mencari yang minim potensi konflik
___
Dulu sebelum menikah, yang paling khawatir ialah mamaku, karena beliau tau aku orangnya dominan, tidak mau diatur, kuat pendirian dan keras kepala. Padahal aku merasa diriku gak semenakutkan itu. Terbentuk seperti itu karena keluargaku memang keras, ceplas ceplos, no baper-baper. Aku merasa diriku ini diplomatis, gak saklek, tapi ketika orang-orang menilai berbeda. Ya slow aza
Kayanya udah biasa ya, cewe-cewe dominan dan independen selalu dapat nasihat dari orang lain yang intinya jangan terlalu dominan. Tapi aku selalu skeptis. Why? Ya nggak apa-apa dong, asalkan paham dengan kapasitas diri, paham dengan peran berdasarkan prinsip masing-masing, bisa mengatur ego
Gak masalah menjadi perempuan yang dominan, strong, independen atau apa lah sebutannya. Justru itu harus, daripada nggak punya pendirian, gak tau tujuannya apa, cuma ngikut alur dan mudah terwarnai. Manut-manut ae, dikon nyemplung kali moro gelem sisan wkwk candaa ini perumpamaan aja
Kalau istri cenderung dominan dari suami, tetap harus bisa menghargainya sebagai kepala keluarga; juga sebagai suami. Beri ruang, dan turunkan ego. Pahami love language pasangan. Dua tahun ini, aku juga akhirnya belajar, bahwa memang benang yang mbulet itu harus diluruskan (dibicarakan baik-baik dan belajar memvalidasi apa yang sedang dirasakan)
Sekalem-kalemnya suami, tentu ia tetap ingin diperlakukan sebagai kepala keluarga yang punya andil besar dalam setiap keputusan. Istri mendampingi, menemani dan keduanya saling support
Jadi.. pasangan itu bukan saingan, justru saling mendukung. Siapapun yang lebih dominan, sebisa mungkin mau memposisikan diri dalam hal satu atau hal yang lainnya. Kedudukan suami di atas, dan istri di bawah suami, bukan berarti ada penindasan atau sebagainya. Dikarenakan suami memiliki peran dan tanggungjawab paling besar di dalam keluarga
Semoga Allah lembutkan hati kita untuk terus berbaiksangka, juga saling mendukung orang-orang di sekitar kita
Jakarta, 1 Agustus 2023 | Pena Imaji
262 notes · View notes
aledisini · 7 months ago
Text
Paham Agama
Having parents who understand Islam is truly a blessing.
Mulai dari pola didik sampai cara pandang terhadap dunia, umi abi gue cukup ketat sama anak-anak nya. Tapi tulisan ini bukan tentang gimana umi abi ngedidik kami putri-putri nya. Ini tentang terima kasih dan rasa syukur.
Sejak kecil, gue selalu diajarin bahwa tujuan besar setiap manusia adalah masuk surga. Entah jalan maju mundur atau kanan kiri pertimbangan nya selalu "bisa membawa ke surga nggak?". Gue terbiasa untuk berpikir panjang dan diskusi sama orang tua setiap dihadapkan dengan persimpangan. Mana yang lebih sedikit mudhorot nya dan mana yang lebih Allah ridhoi.
Di umur segini, gue masih rely on orang tua. Termasuk di saat-saat gue kecewa sama dunia. Dalam kondisi biasa, nasehat abi lebih tegas dan menjurus, umi bagian nego dan diskusi. Tapi di kondisi gue lagi futur, umi bakal jadi yang tegas dan abi yang puk puk.
Minggu kemarin gue capek banget, iya capek sama dunia. Umi chat panjang, sebenernya gue udah diajarin berulang-ulang konsep nya, tapi tetep aja waktu jatuh susah banget praktek nya. Umi bilang, "Dunia sdh ditetapkan Allah, gak akan tertukar. Mau dikejar kek apa juga, kesannya sudah sangat deket banget dan hampir gak ada kemungkinan gagal, tapi kalau Allah belum menghendaki, gak akan terjadi itu". Gue bukan saingan nya siapa-siapa, kalau emang Allah menghendaki ya kun fayakun, terjadilah, maka terjadilah. Bisa jadi memang usaha gue kurang, bisa jadi juga memang belum waktu nya. Allahua'lam. Rencana Allah selalu yang terbaik.
While gue nangis liat chat panjang umi, dan tentu saja blm bisa bales. Ga lama setelah nata hati dan air mata dulu wkwk, abi nelpon. Abi bukan tipe yang mudah ekspresiin perasaan, jadi abi nelpon adalah sesuatu buat gue. "Udah gausah nangis, emang orang banyak macem nya. Selalu ada jalan kok. Kita liat nanti aja, tapi kamu harus paham konsekuensi nya". Alhamdulillah nya stock air mata udah abis tu berapa ronde sebelum ditelpon, jadi nggak banjir, ya mbrambang dikit aja wkwk.
Gue tau ngga semua orang punya orang tua yang bisa dijadikan figur. Umi abi gue juga bukan orang tua yang nggak pernah salah atau flawless. Tapi gue paham, jadi orang tua nggak pernah mudah. Moreover, jadi orang tua yang paham agama dan mampu menghidupkan Islam dari rumah, untuk kemudian dibawa anak-anak nya melanglang buana itu jelas jauh lebih susah.
Inilah kenapa alasan terbesar memilih jodoh paling utama karena agama nya. Karena itu hal dasar yang akan menentukan surga neraka keluarga. Plus ujian hidup di rumah tangga "katanya" akan lebih mudah dijalani kalau proses di depan nya didasarkan dengan agama. Ya ini jadi motivasi gue juga biar berusaha jadi lebih baik terus, kan jodoh sekufu ya, kalo mau dapet yang baik ya sadar diri aja.
At the end, gue selalu bersyukur punya orang tua yang paham agama. Jadi kalau ditanya figur parenting gue siapa, gue selalu tau jawaban nya, umi abi. Bukan Nikita Willy atau Bu Irina. Walaupun tetep, selalu ada ruang untuk explore jadi lebih baik lagi hehe. Semangat orang tua dan calon orang tua, the future rests on our shoulders.
youtube
~Ini bagus lagu nya, soal nya kaya lagi di puk puk aja sih wkwk
43 notes · View notes
nukhshine · 8 days ago
Text
Gak Semua yang Dateng ke Kita Itu Tulus, So Stay Sharp!
Aku pernah punya cerita yang sampai sekarang bikin aku mikir panjang soal gimana kita harus respon orang-orang di sekitar kita. Jadi gini, dulu aku pernah ikut seleksi pramugari di salah satu kota. It was one of those big moments yang bikin nervous tapi excited juga. Pesertanya rame banget, and I thought, “Okay, aku bakal coba kasih yang terbaik.”
Nah, pas lagi antri, tiba-tiba ada cewek. She was that girl—cantik banget, tinggi, rapi, pokoknya aura pramugari tuh nempel di dia. Yang aku pikir awalnya dia ramah banget, karena dia nyamperin peserta satu per satu. Ngajak ngobrol, basa-basi, and honestly, it felt nice to be acknowledged gitu kan?
Pas giliran aku disamperin, dia ngenalin diri, senyum lebar, terus mulai cerita soal pengalamannya dulu jadi pramugari “cadangan” pas event Natal dan Tahun Baru. Dia bilang kerjaannya gak enak banget—tidur gak jelas, harus standby bawa koper ke mana-mana, kerja kayak robot, pokoknya sounds miserable. Semakin dia cerita, semakin aku kayak, “Wah, worth gak ya aku lanjut?”
Aku jadi kepikiran. Dia cantik, dia kayaknya paham dunia pramugari lebih dari aku, terus dia cerita gini buat apa? Apakah emang pure dia pengen aku tahu reality check dunia pramugari? Atau… ada agenda lain?
Fast forward ke hasil tes. Aku gagal. It was disappointing, but yaudah, aku berusaha buat ikhlas. Tapi yang bikin aku sadar adalah pas aku tahu dia ternyata lolos seleksi. Di situ aku kayak, “Wait, kok dia bilang kerjaannya dulu gak enak, tapi dia daftar lagi? What’s the point of that sob story?”
Setelah aku telusuri, I realized—some people out there mungkin emang suka kayak gitu. Bukan karena mereka peduli sama kita, tapi karena mereka pengen nge-scare kita off. Kalau kita mundur, ya otomatis saingan mereka berkurang, kan? It’s like playing a psychological game.
So, gimana cara kita merespon orang kayak gitu?
Trust yourself. Kita harus percaya sama apa yang kita bawa. Kalau ada orang yang coba nge-distract atau nakut-nakutin, tanya lagi ke diri kita sendiri: “Apa aku yakin sama tujuanku?” Kalau yakin, gas terus.
Don’t take everything at face value. Kadang, niat seseorang gak sesimple yang mereka tunjukin. Be smart. Jangan langsung percaya sama semua cerita orang. Analyze dulu, apa cerita mereka ngebantu kita, atau malah bikin kita down?
Stay focused on your journey. Hidup ini marathon, bukan sprint. Orang kayak dia emang mungkin ada, tapi kita gak harus terpengaruh. Fokus sama growth journey kita aja, karena semua proses punya waktunya masing-masing.
Dari kejadian itu, aku belajar satu hal besar: bukan semua orang yang keliatannya ramah, itu punya niat baik buat kita. Kadang, senyum lebar itu nyimpan niat lain. But you know what? Kita juga bisa lebih kuat kalau kita belajar buat gak gampang ke-distract.
The world can be tricky, but as long as kita tau tujuan kita, kita bakal selalu punya alasan buat keep going.
16 notes · View notes
dinisuciyanti · 28 days ago
Note
Hallo teh din. Aku penggemar tulisan teh din yang amat sangat related dgn kehidupan aku. Btw aku 25 thn perempuan dan sekarang ngajar di sekolah swasta dgn gaji yang minim.
Teh din aku lulusan ppg yang sekarang bisa ikut tes asn di gel 2 dengan adanya mapping. Mapping ini adalah bertujuan untuk pemerataan tenaga guru seluruh indonesia dr lulusan ppg prajabatan, ppg mandiri dll (jd bisa ambil dimnapun dgn mapping ini dan bisa war lokasi baik di domisi atau bahkan luar pulau)
Sejujurnya aku lagi galau banget dengan restu orang tua kalau aku harus ambil mappingan di luar pulau.
- Ambil mappingan di domisili dengan formasi sedikit dan peminat banyak dan persentase lolos kecil.
- Ambil di luar pulau dengan formasi banyak dan persentase lolos juga kecil tapi pasti biaya hidup mahal dan jauh dr orangtua yang mulai senja
Belum lagi kehidupan percintaan, aku masih jomblo dr 4 thn terakhir ini. Capek banget hidup kalau tdk disandarkan dengan rasa syukur yg mendalam.
Teh din, Adakah saran aku harus bagaimana ? ಥ_ಥ
Jika sedang senggang semoga teh din berkenan membalas pesan ini, saya akan menunggu dengan senang hati. Terimakasih teh din semoga teh din selalu sehat juga bahagia✨💛
Halo anon, terimakasih sudah jadi pembaca tulisan ku ya.
Soal lokasi ppg, aku ada beberapa teman yang ppg juga, jadi ada sedikit gambaran. Menurutku, ketika kamu memilih jadi guru, ya emang mesti jadi asn kalau mau "sejahtera".
Untuk case mu, tanya ke orangtua mu, yang penting jadi asn (dimanapun), atau asn di dekat rumah.
Kalau yang penting jadi asn, 50% masalah hilang. Tinggal di kamu nya. Apa kamu mau mencoba hidup jauh dari keluarga, dengan segala konsekuensinya. Hidup sendirian di tempat baru itu gak selalu buruk. Kadang kamu bisa menemukan ketenangan dari tidak se-rumah dengan keluarga terdekat.
Kalau ternyata harus di dekat rumah, harus asn, kamu harus kasih penjelasan kalau itu "tidak mudah" karna formasi kecil dan saingan banyak. Pastikan ortu mu tau soal itu, bukan hanya soal "bertitel asn" tanpa tau war nya seperti apa.
Usia 25 masih muda banget, masih banyak hal yang bisa di-eksplor. Gausah takut dengan pindah pulau kamu akan jomblo. Kalo kamu gak bergaul sama penduduk sekitar, gak kenalan dan gak menjalin pertemanan, ya mungkin iya kamu akan kesepian disana.
Semoga membantu ya. Pilih yang bisa kamu jalani, dengan segala pertimbangan yang ada. Sukses!
15 Desember 2024
9 notes · View notes
maitsafatharani · 1 year ago
Text
Tumblr media Tumblr media
Gerilya malam.
Sekarang, mau nggak mau baru bisa mindful buat ngejar target diri yaa malam. Setelah si kecil bobok pulas.
Malam ini, dan mungkin malam-malam berikutnya, akan kudokumentasikan.
Supaya saat berhasil ataupun gagal, ada kenangan baik bahwa kami pernah seberusaha itu. Ini baru dimulai sih, doakan kami istiqomah ya untuk resolusi 2024 😁
Agak-agak lucu dan terharu kalau direnungi.
Dulu pas sekolah, meski nggak sekelas kami rasanya saingan melulu. Sekarang Allah kasih kesempatan buat berjuang bareng, bersaingnya dengan diri sendiri yang sudah multiperan saat ini.
Semogaaa Allah ridhai dan mudahkan kitaa 🫶
22 notes · View notes
amelyaseptiana · 7 months ago
Text
Ruangaksara #225
Kata orang
"Standarmu ketinggian!", ucap seseorang yang insecure dengan dirinya sendiri.
"Bagaimana mau dapat jodoh kalo komunikasi sama lawan jenis aja dibatasi?", sindir seseorang yang sangat paham agama secara teori tapi no action dalam kehidupan sehari-hari.
"Sok alim, sok jual mahal!", suara ketus seseorang yang menganggap perempuan lain sebagai saingan.
____
Kata orang standarmu ketinggian.
--Bukan, mereka aja yang ga bisa menyetarakan diri di standar itu.
Kata orang membatasi komunikasi dengan lawan jenis ga bakal bisa dapat jodoh.
--Jodoh itu urusan Tuhan, bukan berdasarkan apa kata orang.
Kata orang begini dan begitu. Ga usah didengerin, ga usah diladenin.. Kata aku sih mending turuuuuu wkwk 😅
10 notes · View notes
bersuara · 7 months ago
Text
Tumblr media
Ditunjukkin foto ini sama keponakanku yang sudah berumur 17 tahun. Yapp, anak kecil di foto ini sudah tumbuh menjadi remaja, sedang aku tantenya masih bertingkah laku seperti anak kecil hahahaha.
Namanya Riki, kami sekeluarga memanggil dia dengan panggilan Iky. Cucu ke dua Alm. Abah dan Almh. Emakku sekaligus cucu tersayang. Cucu pertama adalah anak kakakku yang pertama dan tinggal di beda kota, jadi kedekatannya tidak sedekat seperti dengan cucu kedua.
Sama seperti yang dibilang kalau saingan anak bungsu adalah keponakan, hal itu juga berlaku untukku. Iky adalah sainganku dalam mencari perhatian orang tuaku.
Kodarulloh, orang tua iky berpisah sewaktu Iky berumur 3 tahun dan adiknya berumur 2 tahun. Jadi, orang tua ku lah yang mensupport tetehku untuk menghidupi dua anaknya sebagai single parent.
Orang tuaku adalah rumah untuk iky. Sewaktu emak berpulang, tangisnya masih bisa ia tahan. Namun ketika abahku ikut menyusul emak berpulang, tangis iky dan adiknya pecah. Iky bilang "Kalau emak aji sama Abah aji ngga ada, terus iky sama siapa?" Aku yang sedang mengaji di samping jenazah Abah langsung memeluk iky dan adiknya. Aku bilang "Makasih ya iky dan Vita, karena udah bantuin eteh ngurusin Mak aji Abah aji. Iky masih punya eteh sama yang lainnya".
Selama orang tuaku sakit, iky dan adiknya turut serta dalam mengurusi orang tuaku. Mulai dari membelikan makanan (aku belum bisa mengendarai motor dengan lancar), menuntun Abah jalan, menemani Abah ngobrol. Adiknya Iky juga sering membantuku untuk mengganti pempers emak, menyuapi emak dan mengantarkan emak mengaji ke pengajian dekat rumah.
Ternyata, perihal kehilangan dan perasaan duka bukan hanya milik aku seorang.
- 10 Juni 2024
9 notes · View notes
dreamahsekai-blog · 8 months ago
Text
s.e.m.a.k.i.n
Semakin lama semakin kesini, semakin sadar bahwa semakin banyak saingan. Kayaknya jalur langit-pun akan macet.
Bumi, huruf ke 2 di 5
19-05-2024
11 notes · View notes
iradatira · 9 months ago
Text
Dibalik momen patah hati, aku selalu mengambil keputusan yang cukup penting bagi hidupku selanjutnya. Saat SMP setelah aku putus dari mantan, aku langsung memutuskan fokus ingin mengejar SMA favorit. Belajar sangat rajin sampai aku yang SMP ga pernah masuk 10 besar bisa masuk SMAN favorit dengan persyaratan nilai tinggi dan lolos tes masuk. Lalu setahun setelah lulus dari kampus, aku patah hati lagi, aku semakin nekat untuk rantau agar menemui lingkungan baru untukku sembuh, daftarlah aku menjadi relawan mengajar di pojok negeri. Terus sepulang relawan, sekarang patah hati lagi, apakah ini saatnya aku menjemput mimpiku yang sudah beberapa tahun tertunda, yakni sekolah ke luar negeri? Mungkinkan patah hati selalu menjadi momen kembalinya mimpi-mimpi yang pernah terpatri?
Kalau patah hati bisa request sama Allah, maunya sih ini yang terakhir ya. Asli capeek banget harus berusaha sembuh sendirian tanpa orang baru, terus baru sembuh, jatuh hati lagi dibuat patah lagi tust issue lagi, rugi dong! I have no time for this drama things anyway, mending cari uang, bangun karir dan sekolah ajaa. Pengen dibuat mati rasa, sampai akhirnya aku bertemu dengan yang tepat itu, cuma butuh saling mencintai dengan satu yang tepat, gausa banyak-banyak, gamau capek nyeleksi, apalagi ikut saingan memperebutkan satu orang aja, i have no energy for that, yang jelas aja, yang menjadikanku tujuan satu-satunya :).
Sebenarnya capek juga mengalami patah hati berturut-turut seperti ini, inginnya sih kisah asmaraku mulus seperti teman-temanku yang lain, tapi ternyata jalur yang kulalui memang harus demikian.
Apakah aku marah? Selama ini aku belum pernah marah sih sama Allah, cuma yaa komplain pasti, karena siapa weehhh yang mau berduka terus ke orang yang masih hidup, apalagi doi sudah bahagia dengan yang baru wkwkw. Hal buruk tentang berduka itu, hidup harus jalan terus padahal sebenernya hati sedang babak belur ga mau jalan.
Beberapa bulan ini, utamanya ramadan, aku mencoba untuk kontemplasi, memunguti hikmah dari ambyarnya kisahku ini. Bahwa sejatinya aku sebagai manusia tidak memiliki apapun, semuanya hanyalah titipan, yang abadi hanyalah zatNya. Mungkin memang masanya sudah habis, kami sudah menyelesaikan tugas masing-masing selama bertemu, mungkin di masa depan takdir kami tak bersisian. Berusaha meyakini bahwa Allah selalu punya rencana yang terbaik untuk masing-masing dari kami, meski itu membuatku sangat kecewa. Mungkin nanti setelah melalui momen ini, aku akan sadar dan berterima kasih padaNya karena sudah dijauhkan.
Aku mencoba memperluas sudut pandang kali ini. Memandang momen patah hati sebagai masa tambahan untuk mencintai diri sendiri sebelum jatuh cinta lagi dengan benar. Memperbaiki hubunganku dengan keluargaku. Kesempatan menciptakan momen terbaik dengan teman-teman dan keponakanku. Kesempatan untuk belajar dan fokus meningkatkan karir karena belum terlalu banyak tanggungan dibandingkan ketika sudah berkeluarga nanti. Kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah, jadi rasanya cuma sama Allah aku bisa mendapatkan rasa tenang, setelah nangis berderai dengan doa yang sama, atau masalah yang itu-itu lagi.
Belakangan, aku merasa terkuatkan dengan ayat "and He found you lost and guided you", segalau apapun hidupku, Allah memang selalu tahu cara untuk menuntunku kembali. Entah lewat mimpi-mimpiku yang memanggil untuk diwujudkan, juga lewat teman-teman dan keluargaku yang selalu mendukungku di keadaan apapun.
Aku percaya bahwa orang-orang patah hati yang sembuh tanpa orang baru itu terberkati, karena masa-masa limbung menjadi momen untuk semakin mendekat padaNya. Allah membuka jalanNya agar hamba ini kembali bersujud padaNya. "Call upon Me, I will response to you"
"At the end of the day, its only me and Allah"
"I lost him, but I find Allah and myself, so I win" :)
16 notes · View notes
desisaraswatii · 29 days ago
Text
Tidak semua niat baik kita akan diterima dengan baik. Tadinya membantu biar meringankan bebannya, tapi malah dikira saingan.
Padahal dari awalnya terlihat seakan pada keberatan, inisiatif ku berusaha lebih effort biar mengimbangi supaya kekejar semuanya.
Tapi ternyata, salah tanggapannya. yaudah biarlah.
Allah mengetahui niat kita, sedangkan mereka tidak.
2 notes · View notes
ruangsyindi · 9 months ago
Text
Ketika memutuskan untuk menikah, satu hal penting yang paling dikhawatirkan bahkan ditakutkan oleh hampir semua perempuan adalah bagaimana mertuanya nanti. Seperti apakah sikap dan karakter orang tua dari laki-laki yang akan menjadi suaminya itu. Secara tidak langsung, orang tua suami pasti akan menjadi orang tua istri juga.
Berbeda dengan laki-laki, meski terasa penting tapi bagi mereka khawatir dan takut pada calon mertua tidak perlu seberlebihan perasaan kaum perempuan. Salah satu penyebabnya yaa karena perempuan emang lebih sering melibatkan perasaan atas apa pun yang mereka lakukan. Jadi kalau ketemu dengan mertua yang berisik, pasti akan menimbulkan perasaan tidak nyaman. Kebanyakan mertua yang paling berisik itu adalah pihak ibu, ibu mertua.
Banyak sekali konflik yang bertebaran di media sosial terkait penyebab dari perceraian dalam sebuah rumah tangga disebabkan oleh ibu mertua bahkan ditambah ipar perempuan. Berbagai alasan yang diatasnamakan oleh ibu mertua agar tetap bisa memiliki hak sepenuhnya terhadap anak laki-lakinya. Menganggap bahwa menantu adalah saingan yang harus selalu mengalah. Sehingga kalau ibu mertuanya seperti itu, tinggal bersama dalam satu atap bersama mertua adalah salah satu yang ingin sekali rasanya dihindari oleh seorang perempuan yang sudah berstatus menjadi istri.
Meski tidak sedikit juga, ada begitu banyak perempuan yang beruntung di luar sana ketika menikah, dia bertemu dengan mertua yang memperlakukannya seperti anak sendiri. Ibu mertua yang penuh dengan ketenangan dan jauh dari riuh kebisingan, alias tidak berisik. Bahkan ibu mertuanya terus berusaha memastikan bahwa anak laki-lakinya akan selalu memperlakukan istri (menantunya) ini dengan sebaik mungkin, selalu mengingatkan anak laki-lakinya tentang tugas dan tanggung jawab sebagai seorang suami, serta berbagai bentuk perlakuan baik lainnya dari sosok ibu mertua kepada menantu. Perlakuan itu begitu diimpi-impikan oleh semua perempuan di dunia ini.
Bercerita tentang menantu dan mertua, saya juga jadi kepikiran bahwa selama ini kalau sudah menikah kemudian masih memilih untuk tinggal di rumah orang tua, jika rumah itu rumah orang tua istri, suami seperti tidak punya tuntutan untuk ikut bekerja dalam rumah tersebut, sepulang kerja menghabiskan waktu untuk mengurung diri istirahat di kamar, keluar kamar untuk makan atau kemudian pergi lagi jika ada keperluan. Jikalau harus membantu pekerjaan di rumah, yaa itu hanya pekerjaan ringan dan tidak selalu dilakukan. Beban hidup di rumah mertua bagi laki-laki kayaknya tidak seberat perempuan ketika tinggal di rumah bersama mertua atau orang tua suami.
Mengurung diri di kamar dalam beberapa jam saja akan jadi kesalahan besar, apalagi sepanjang berada di rumah. Baru keluar lagi kalau mau makan, mandi atau butuh sesuatu. Termasuk ketika urusan pekerjaan rumah sedang banyak-banyaknya. Harus begini, begitu pokoknya banyak tuntutannya haha. Belum lagi kalau bertemu dengan kasus saling membandingkan menantu karena tidak menempati ekspektasi yang sama. Menuntut untuk dipahami, tetapi berat untuk menghargai.
Cerita tentang mertua ini membuat saya jadi sangat mensyukuri sosok kedua orang tua yang saya miliki saat ini. Orang tua yang sudah begitu full memenuhi tengki kasih sayang anak-anak mereka, yang kasih sayang itu tidak akan pernah ada tandingannya di luar sana, meski sejauh manapun kami berkelana mencarinya.
Satu hal juga yang selalu mama ingatkan pada kami sebagai anak perempuan yang sudah atau belum menjadi istri, bagaimana pun perlakuan buruk ibu mertua kami nanti, kami tidak punya alasan untuk tidak berbuat baik kepada beliau. Kami harus terus dan selalu menyisihkan rasa peduli dan kasih sayang kepada mertua, sekali pun ibu mertua itu pelit kepada kami. Jangan pernah membalasnya dengan bersikap pelit juga. Jika perhatian, peduli dan kasih sayang itu tidak bisa kami sisihkan dalam jumlah besar, usahakan meski sedikit dan kecil kami tetapi memberikan itu pada mertua.
Semoga Allah merihoi kita untuk menjadi menantu yang baik dan bertemu dengan mertua yang baik juga. Karena bisa jadi, mertua yang baik adalah seiring sejalan dengan diri kita yang selalu berusaha untuk menjadi menantu yang baik. Aaamiin
Senin, 21 Ramadhan 1445 H / 01 April 2024
7 notes · View notes
gazeny · 2 months ago
Text
Hi Adi, lama tidak menyapa. Semoga kamu dalam keadaan sangat baik, walau mungkin kamu membaca ini satu dua tahun setelah ku tulis.
Mungkin kamu tidak ingat aku pernah bercita-cita jadi teman yang baik buat kamu, tapi ya aku pernah dan aku sudah gagal. Aku minta maaf atas segala keburukan yang pernah aku bagi. Tapiii, aku mau bilang kalau kamu adalah teman yang baik buat aku. Walau kita banyak berantemnya karena berbagai konflik yang aku bikin, tapi sekarang aku merasa bahwa itu semua ternyata memberikan banyak pelajaran berharga.
Pertama kali tahu buku ini aku langsung ingat kamu, tapi menyadari jarak kita seperti kutub utara dan selatan membuatku urung memberikannya padamu. Tapi setelah kupikir lagi, aku hidup cuma sekali dan dengan jarak itu memudahkanku untuk menerima berbagai respon termasuk untuk tidak direspon hahahaa.
nah aku gatau mau nulis apa lagi, tapiiiii aku bercita-cita memberikannya kepada mama mu dan entah kapan kamu akan baca, atau mungkin tidak baca, atau mungkin pasanganmu yang akan baca duluan. kalau iya ini yang membaca duluan adalah pasanganmu, hi! salam kenal. semoga kamu tidak merasa aku adalah saingan dan aku mau kamu tahu kalau pasanganmu pernah menjadi teman yang baik buat aku. mungkin suatu saat kita juga akan jadi teman baik(?)
hihiii, selamat membaca kalian
25/11/24
3 notes · View notes
herricahyadi · 2 years ago
Text
Tumblr media
Meta/Instagram membuat aplikasi baru saingan Twitter, namanya “Threads”. Terintegrasi dengan Instagram. Saya pribadi sebenarnya enggan untuk berpindah. Tapi, saya pikir mungkin app inj berguna untuk menulis hal-hal pendek selain di Tumblr.
Buat kalian yang mau coba, bisa mutualan dengan saya. Saya hanya mau mutualan dengan teman-teman dari Tumblr saja sepertinya di app ini.
37 notes · View notes