#saingan
Explore tagged Tumblr posts
ordinarymanjournal · 2 months ago
Text
Si Pemimpin Gerombolan
Pict: kotocut Ia sangat menikmati puncak gunung yang didakinya dengan susah payah itu. Menjadi terkenal karena berhasil menaklukkan rintangan, menghancurkan semua hambatan, dan ketabahan yang tak tertandingi. Memiliki pengagum dan pengikut yang setia, desahannya didengar oleh semua makhluk yang punya telinga. Didengar dengan mafhum bak nyanyian syurgawi oleh para pengagumnya. Namun itu tidak…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
penaimaji · 1 year ago
Text
Perempuan Dominan
Sebenernya pengen bahas ini dah lamaaa banget, tapi bingung nulisnya kayak gimana. Sampai akhirnya aku terpantik dari story tehdin sekitar minggu lalu, yangmana belio dapat nasihat jangan terlalu dominan
Aku agak gemes, karena dominan seringkali konotasinya negatif. Padahal tidak selalu seperti itu
Oh iya, sebelum menulis ini, aku tanya dulu sama suamiku, "Aku ini dominan nggak sih mas?". Dia jawab, "Iya".
"Definisi dominan menurut mas itu kaya gimana?", tanyaku. "Unggul, kuat", jawabnya
"Hmm masa? Kayanya lebih ke berpengaruh gitu nggak sih mas?", tanyaku. "Hmm gak juga. Tapi iyasih, membawa pengaruh", jawabnya
"Akupun juga terpengaruh beberapa hal dari mas. Buktinya aku sekarang lebih calm dan gak se-sangar dulu", kataku. "Trus mas nyesel gak nikah sama aku? Aku kan dominan. Biasanya cowo-cowo gak mau tuh sama cewe yang suka ngatur", tanyaku
"Enggak. Meski kamu sering reaktif, bawel, tapi itu kan juga perhatian. Aku suka sama orang yang bisa diajak diskusi dan ngasih saran. Trus kadang kalo aku sudah maunya A, kamu juga gapapa, bisa terima aja", jawabnya
Perempuan dominan memang cocok sama laki-laki yang perlu dukungan dan validasi; yang perlu diajak negoisasi dan diskusi. Dominan seringkali dianggap negatif, padahal bukan berarti angkuh dan berkuasa, justru dominan itu memiliki kontrol kuat dalam dirinya, sehingga mudah menempatkan diri pada kondisi
Namun bukan berarti nantinya tidak ada konflik, pasti ada karena dua individu berbeda. Biasanya kita mencari yang minim potensi konflik
___
Dulu sebelum menikah, yang paling khawatir ialah mamaku, karena beliau tau aku orangnya dominan, tidak mau diatur, kuat pendirian dan keras kepala. Padahal aku merasa diriku gak semenakutkan itu. Terbentuk seperti itu karena keluargaku memang keras, ceplas ceplos, no baper-baper. Aku merasa diriku ini diplomatis, gak saklek, tapi ketika orang-orang menilai berbeda. Ya slow aza
Kayanya udah biasa ya, cewe-cewe dominan dan independen selalu dapat nasihat dari orang lain yang intinya jangan terlalu dominan. Tapi aku selalu skeptis. Why? Ya nggak apa-apa dong, asalkan paham dengan kapasitas diri, paham dengan peran berdasarkan prinsip masing-masing, bisa mengatur ego
Gak masalah menjadi perempuan yang dominan, strong, independen atau apa lah sebutannya. Justru itu harus, daripada nggak punya pendirian, gak tau tujuannya apa, cuma ngikut alur dan mudah terwarnai. Manut-manut ae, dikon nyemplung kali moro gelem sisan wkwk candaa ini perumpamaan aja
Kalau istri cenderung dominan dari suami, tetap harus bisa menghargainya sebagai kepala keluarga; juga sebagai suami. Beri ruang, dan turunkan ego. Pahami love language pasangan. Dua tahun ini, aku juga akhirnya belajar, bahwa memang benang yang mbulet itu harus diluruskan (dibicarakan baik-baik dan belajar memvalidasi apa yang sedang dirasakan)
Sekalem-kalemnya suami, tentu ia tetap ingin diperlakukan sebagai kepala keluarga yang punya andil besar dalam setiap keputusan. Istri mendampingi, menemani dan keduanya saling support
Jadi.. pasangan itu bukan saingan, justru saling mendukung. Siapapun yang lebih dominan, sebisa mungkin mau memposisikan diri dalam hal satu atau hal yang lainnya. Kedudukan suami di atas, dan istri di bawah suami, bukan berarti ada penindasan atau sebagainya. Dikarenakan suami memiliki peran dan tanggungjawab paling besar di dalam keluarga
Semoga Allah lembutkan hati kita untuk terus berbaiksangka, juga saling mendukung orang-orang di sekitar kita
Jakarta, 1 Agustus 2023 | Pena Imaji
261 notes · View notes
aledisini · 4 months ago
Text
Paham Agama
Having parents who understand Islam is truly a blessing.
Mulai dari pola didik sampai cara pandang terhadap dunia, umi abi gue cukup ketat sama anak-anak nya. Tapi tulisan ini bukan tentang gimana umi abi ngedidik kami putri-putri nya. Ini tentang terima kasih dan rasa syukur.
Sejak kecil, gue selalu diajarin bahwa tujuan besar setiap manusia adalah masuk surga. Entah jalan maju mundur atau kanan kiri pertimbangan nya selalu "bisa membawa ke surga nggak?". Gue terbiasa untuk berpikir panjang dan diskusi sama orang tua setiap dihadapkan dengan persimpangan. Mana yang lebih sedikit mudhorot nya dan mana yang lebih Allah ridhoi.
Di umur segini, gue masih rely on orang tua. Termasuk di saat-saat gue kecewa sama dunia. Dalam kondisi biasa, nasehat abi lebih tegas dan menjurus, umi bagian nego dan diskusi. Tapi di kondisi gue lagi futur, umi bakal jadi yang tegas dan abi yang puk puk.
Minggu kemarin gue capek banget, iya capek sama dunia. Umi chat panjang, sebenernya gue udah diajarin berulang-ulang konsep nya, tapi tetep aja waktu jatuh susah banget praktek nya. Umi bilang, "Dunia sdh ditetapkan Allah, gak akan tertukar. Mau dikejar kek apa juga, kesannya sudah sangat deket banget dan hampir gak ada kemungkinan gagal, tapi kalau Allah belum menghendaki, gak akan terjadi itu". Gue bukan saingan nya siapa-siapa, kalau emang Allah menghendaki ya kun fayakun, terjadilah, maka terjadilah. Bisa jadi memang usaha gue kurang, bisa jadi juga memang belum waktu nya. Allahua'lam. Rencana Allah selalu yang terbaik.
While gue nangis liat chat panjang umi, dan tentu saja blm bisa bales. Ga lama setelah nata hati dan air mata dulu wkwk, abi nelpon. Abi bukan tipe yang mudah ekspresiin perasaan, jadi abi nelpon adalah sesuatu buat gue. "Udah gausah nangis, emang orang banyak macem nya. Selalu ada jalan kok. Kita liat nanti aja, tapi kamu harus paham konsekuensi nya". Alhamdulillah nya stock air mata udah abis tu berapa ronde sebelum ditelpon, jadi nggak banjir, ya mbrambang dikit aja wkwk.
Gue tau ngga semua orang punya orang tua yang bisa dijadikan figur. Umi abi gue juga bukan orang tua yang nggak pernah salah atau flawless. Tapi gue paham, jadi orang tua nggak pernah mudah. Moreover, jadi orang tua yang paham agama dan mampu menghidupkan Islam dari rumah, untuk kemudian dibawa anak-anak nya melanglang buana itu jelas jauh lebih susah.
Inilah kenapa alasan terbesar memilih jodoh paling utama karena agama nya. Karena itu hal dasar yang akan menentukan surga neraka keluarga. Plus ujian hidup di rumah tangga "katanya" akan lebih mudah dijalani kalau proses di depan nya didasarkan dengan agama. Ya ini jadi motivasi gue juga biar berusaha jadi lebih baik terus, kan jodoh sekufu ya, kalo mau dapet yang baik ya sadar diri aja.
At the end, gue selalu bersyukur punya orang tua yang paham agama. Jadi kalau ditanya figur parenting gue siapa, gue selalu tau jawaban nya, umi abi. Bukan Nikita Willy atau Bu Irina. Walaupun tetep, selalu ada ruang untuk explore jadi lebih baik lagi hehe. Semangat orang tua dan calon orang tua, the future rests on our shoulders.
youtube
~Ini bagus lagu nya, soal nya kaya lagi di puk puk aja sih wkwk
42 notes · View notes
maitsafatharani · 10 months ago
Text
Tumblr media Tumblr media
Gerilya malam.
Sekarang, mau nggak mau baru bisa mindful buat ngejar target diri yaa malam. Setelah si kecil bobok pulas.
Malam ini, dan mungkin malam-malam berikutnya, akan kudokumentasikan.
Supaya saat berhasil ataupun gagal, ada kenangan baik bahwa kami pernah seberusaha itu. Ini baru dimulai sih, doakan kami istiqomah ya untuk resolusi 2024 😁
Agak-agak lucu dan terharu kalau direnungi.
Dulu pas sekolah, meski nggak sekelas kami rasanya saingan melulu. Sekarang Allah kasih kesempatan buat berjuang bareng, bersaingnya dengan diri sendiri yang sudah multiperan saat ini.
Semogaaa Allah ridhai dan mudahkan kitaa 🫶
22 notes · View notes
amelyaseptiana · 4 months ago
Text
Ruangaksara #225
Kata orang
"Standarmu ketinggian!", ucap seseorang yang insecure dengan dirinya sendiri.
"Bagaimana mau dapat jodoh kalo komunikasi sama lawan jenis aja dibatasi?", sindir seseorang yang sangat paham agama secara teori tapi no action dalam kehidupan sehari-hari.
"Sok alim, sok jual mahal!", suara ketus seseorang yang menganggap perempuan lain sebagai saingan.
____
Kata orang standarmu ketinggian.
--Bukan, mereka aja yang ga bisa menyetarakan diri di standar itu.
Kata orang membatasi komunikasi dengan lawan jenis ga bakal bisa dapat jodoh.
--Jodoh itu urusan Tuhan, bukan berdasarkan apa kata orang.
Kata orang begini dan begitu. Ga usah didengerin, ga usah diladenin.. Kata aku sih mending turuuuuu wkwk 😅
10 notes · View notes
bersuara · 5 months ago
Text
Tumblr media
Ditunjukkin foto ini sama keponakanku yang sudah berumur 17 tahun. Yapp, anak kecil di foto ini sudah tumbuh menjadi remaja, sedang aku tantenya masih bertingkah laku seperti anak kecil hahahaha.
Namanya Riki, kami sekeluarga memanggil dia dengan panggilan Iky. Cucu ke dua Alm. Abah dan Almh. Emakku sekaligus cucu tersayang. Cucu pertama adalah anak kakakku yang pertama dan tinggal di beda kota, jadi kedekatannya tidak sedekat seperti dengan cucu kedua.
Sama seperti yang dibilang kalau saingan anak bungsu adalah keponakan, hal itu juga berlaku untukku. Iky adalah sainganku dalam mencari perhatian orang tuaku.
Kodarulloh, orang tua iky berpisah sewaktu Iky berumur 3 tahun dan adiknya berumur 2 tahun. Jadi, orang tua ku lah yang mensupport tetehku untuk menghidupi dua anaknya sebagai single parent.
Orang tuaku adalah rumah untuk iky. Sewaktu emak berpulang, tangisnya masih bisa ia tahan. Namun ketika abahku ikut menyusul emak berpulang, tangis iky dan adiknya pecah. Iky bilang "Kalau emak aji sama Abah aji ngga ada, terus iky sama siapa?" Aku yang sedang mengaji di samping jenazah Abah langsung memeluk iky dan adiknya. Aku bilang "Makasih ya iky dan Vita, karena udah bantuin eteh ngurusin Mak aji Abah aji. Iky masih punya eteh sama yang lainnya".
Selama orang tuaku sakit, iky dan adiknya turut serta dalam mengurusi orang tuaku. Mulai dari membelikan makanan (aku belum bisa mengendarai motor dengan lancar), menuntun Abah jalan, menemani Abah ngobrol. Adiknya Iky juga sering membantuku untuk mengganti pempers emak, menyuapi emak dan mengantarkan emak mengaji ke pengajian dekat rumah.
Ternyata, perihal kehilangan dan perasaan duka bukan hanya milik aku seorang.
- 10 Juni 2024
9 notes · View notes
dreamahsekai-blog · 6 months ago
Text
s.e.m.a.k.i.n
Semakin lama semakin kesini, semakin sadar bahwa semakin banyak saingan. Kayaknya jalur langit-pun akan macet.
Bumi, huruf ke 2 di 5
19-05-2024
11 notes · View notes
iradatira · 7 months ago
Text
Dibalik momen patah hati, aku selalu mengambil keputusan yang cukup penting bagi hidupku selanjutnya. Saat SMP setelah aku putus dari mantan, aku langsung memutuskan fokus ingin mengejar SMA favorit. Belajar sangat rajin sampai aku yang SMP ga pernah masuk 10 besar bisa masuk SMAN favorit dengan persyaratan nilai tinggi dan lolos tes masuk. Lalu setahun setelah lulus dari kampus, aku patah hati lagi, aku semakin nekat untuk rantau agar menemui lingkungan baru untukku sembuh, daftarlah aku menjadi relawan mengajar di pojok negeri. Terus sepulang relawan, sekarang patah hati lagi, apakah ini saatnya aku menjemput mimpiku yang sudah beberapa tahun tertunda, yakni sekolah ke luar negeri? Mungkinkan patah hati selalu menjadi momen kembalinya mimpi-mimpi yang pernah terpatri?
Kalau patah hati bisa request sama Allah, maunya sih ini yang terakhir ya. Asli capeek banget harus berusaha sembuh sendirian tanpa orang baru, terus baru sembuh, jatuh hati lagi dibuat patah lagi tust issue lagi, rugi dong! I have no time for this drama things anyway, mending cari uang, bangun karir dan sekolah ajaa. Pengen dibuat mati rasa, sampai akhirnya aku bertemu dengan yang tepat itu, cuma butuh saling mencintai dengan satu yang tepat, gausa banyak-banyak, gamau capek nyeleksi, apalagi ikut saingan memperebutkan satu orang aja, i have no energy for that, yang jelas aja, yang menjadikanku tujuan satu-satunya :).
Sebenarnya capek juga mengalami patah hati berturut-turut seperti ini, inginnya sih kisah asmaraku mulus seperti teman-temanku yang lain, tapi ternyata jalur yang kulalui memang harus demikian.
Apakah aku marah? Selama ini aku belum pernah marah sih sama Allah, cuma yaa komplain pasti, karena siapa weehhh yang mau berduka terus ke orang yang masih hidup, apalagi doi sudah bahagia dengan yang baru wkwkw. Hal buruk tentang berduka itu, hidup harus jalan terus padahal sebenernya hati sedang babak belur ga mau jalan.
Beberapa bulan ini, utamanya ramadan, aku mencoba untuk kontemplasi, memunguti hikmah dari ambyarnya kisahku ini. Bahwa sejatinya aku sebagai manusia tidak memiliki apapun, semuanya hanyalah titipan, yang abadi hanyalah zatNya. Mungkin memang masanya sudah habis, kami sudah menyelesaikan tugas masing-masing selama bertemu, mungkin di masa depan takdir kami tak bersisian. Berusaha meyakini bahwa Allah selalu punya rencana yang terbaik untuk masing-masing dari kami, meski itu membuatku sangat kecewa. Mungkin nanti setelah melalui momen ini, aku akan sadar dan berterima kasih padaNya karena sudah dijauhkan.
Aku mencoba memperluas sudut pandang kali ini. Memandang momen patah hati sebagai masa tambahan untuk mencintai diri sendiri sebelum jatuh cinta lagi dengan benar. Memperbaiki hubunganku dengan keluargaku. Kesempatan menciptakan momen terbaik dengan teman-teman dan keponakanku. Kesempatan untuk belajar dan fokus meningkatkan karir karena belum terlalu banyak tanggungan dibandingkan ketika sudah berkeluarga nanti. Kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah, jadi rasanya cuma sama Allah aku bisa mendapatkan rasa tenang, setelah nangis berderai dengan doa yang sama, atau masalah yang itu-itu lagi.
Belakangan, aku merasa terkuatkan dengan ayat "and He found you lost and guided you", segalau apapun hidupku, Allah memang selalu tahu cara untuk menuntunku kembali. Entah lewat mimpi-mimpiku yang memanggil untuk diwujudkan, juga lewat teman-teman dan keluargaku yang selalu mendukungku di keadaan apapun.
Aku percaya bahwa orang-orang patah hati yang sembuh tanpa orang baru itu terberkati, karena masa-masa limbung menjadi momen untuk semakin mendekat padaNya. Allah membuka jalanNya agar hamba ini kembali bersujud padaNya. "Call upon Me, I will response to you"
"At the end of the day, its only me and Allah"
"I lost him, but I find Allah and myself, so I win" :)
16 notes · View notes
herricahyadi · 1 year ago
Text
Tumblr media
Meta/Instagram membuat aplikasi baru saingan Twitter, namanya “Threads”. Terintegrasi dengan Instagram. Saya pribadi sebenarnya enggan untuk berpindah. Tapi, saya pikir mungkin app inj berguna untuk menulis hal-hal pendek selain di Tumblr.
Buat kalian yang mau coba, bisa mutualan dengan saya. Saya hanya mau mutualan dengan teman-teman dari Tumblr saja sepertinya di app ini.
37 notes · View notes
dhefauji · 2 months ago
Text
Tumblr media
Long time no see
Bali, 15 September 2024
.
Kuucapkan selamat pagi padamu yang berada pada jangkauan Waktu Indonesia bagian Barat🙂 kalau disini mah sudah siang, padang benderang seperti impian masa depan kita heheee
.
Tidak menyangka satu impian telah kuraih, walaupun ada yang bilang giveaway..... tapi tidak semua orang bisa mendapatkannya kan? Iyaaa, karena sistem mengharuskan kita memilih tanpa tau jumlah pelamar yg sudah melamar. Kita tau saingan kita setelah pendaftaran ditutup. Keren sih kuakui,, kayak kita gak hanya cari orang pintar secara akademik, tapiiiii orang yg cerdik bisa mencari peluang. Itu pointnya, dan entah kenapa karena itu aku ada sedikit kebanggaan walaupun harus jauh dari kampung halaman. Kebanggaan yang kusadari harusnya tidak boleh bangga. Bangga bisa menimbulkan sombong lama kelamaan. Itu nggak baik kan? Ngga baik diatas langit masih ada langit 🤗 harus selalu down to earth beibiii...dann
.
Untungnya dunia masih berputar.... Dulu ditulisan ini sering banget pesimis, walaupun ada sisi optimis juga. Tapiiii, sempet sih kayak rasanya pengen ilang, gamau ngapa2in saking pesimisnya. Mooo diem aja soalnya takut salah, banyak ketakutan, kayak kadang juga merasa masalah terlalu rumit dan aku seperti tidak bisa menyelesaikannya. Dan sebenernya aku tidak bisa menjamin kedepan aku tidak bertemu hal2 itu lagi. Sekarang aja rasanya lagi ga ada beban beban. Cuma kerja, dan melakukan kegiatan sehari-sehari... Mencuci baju tanpa mesin cuci, memasak, cuci piring, ngepel nyapu. 4 bulan yg hanya seperti itu sampai tidak bisa menengok Tumblr.
2 notes · View notes
adoctobepullet · 2 months ago
Text
Tumblr media
Refleksi ngajar; orang tua, pendidikan, dan karakter anak
Ngerasa ga si dunia pendidikan ((TK-SMA)) udah mengalami pergesaran? Banyak orang tua yang preferensi sekolahnya cenderung ke sekolah swasta daripada sekolah negeri, tapi kalo kuliah PTN masih menjdi favorit, baik prodi saintek atau soshum ((tapi seleksi dan saingane)) ketat wkwk.
Banyak faktor yang mempengaruhi sih, kek kurikulum, sarpras, kinerja guru, sampai biaya, yang tentu akan berdampak pada iklim belajar. Nah dari pendek kacamataku, sekolah swasta (setara SD) -aku berkecimpung- di Jogja kurikulumnya terintegrasi dengan nilai islam, ada kelas iqro, tahfidz, PAI, bahkan bahasa arab, yang notabene tidak diajarkan di sekolah negri. Selain itu, sarpras di sekolah swasta juga cukup memadai, SD sudah ada LCD, AC, ruang computer, dan ruang music (literally beneran ada gitar, piano, angkung, dll) yang bisa menunjang minat bakat mereka, po ga keren! Makin yahut lagi kalo gurunya, ngajar nggak sekedar ngajar tapi juga transfer of attitude yang akan membentuk karakter anak, pinter akademiknya dapet, nilai agamanya nggak lupa, dan budi pekerti luhirnya nggak ketinggalan. Truly Menyala.
Nah tapi masalahnya adalah, hal hal tersebut nggak bisa terprovide dengan baik, tanpa biaya pendidikan yang mumpuni. Like my curcol before, SPP SD Swasta non boarding di Jogja minimal 1/4 UMR lebih, haha. Itu juga biar fasilitas good, gurunya makmur, ngajarnya optimal, dan kualitas KBM berjalan baik. Mugkin bukan suatu masalah jika anaknya terlahir dari keluarga menengah ke atas tapi kalo middle to low ya sangat effort (kadang ada orang tua yang berpikiran gapapa buat anak, salut sih).
Mindset pendidikan sebagai investasi jangka panjang is a must. Ga gampang juga buat membangun hal seperti itu. Buktinya aja kemarin pas pemilu, banyak yang milih makan gratis dibading pendidikan gratis :” Gimana Indo mo maju kalo kek gini, rakyatnya gampang disetir karena literasi rendah. Back to main topic, sekolah swasta lebih digandrungi daripada sekolah negri, dalam jangka yang panjang akan ngaruh ke disiplin, akhlak, dan moralitas anak. Di SD islam swasta, masuk teeet jam 06.45 WIB, lanjut dhuha baru KBM. Wali kelasnya mandatory memastikan tiap siswa ikut dhuha. Jam 09.00 WIB ada snacking dan jam 12.00 sholat lanjut having lunch. Sesetruktur itu. Pas zamanku, sekolah negri nggal ada tuh kewajiban dhuha, hafalan, snacking, atau sesederhana buku pengubung kegiatan buat ngerecord kamu sholatnya rutin belum, belajar apa, tilawah atau hafalan nggak.
Mungkin bisa dikatakan, harapan orang tua menyekolahkan anaknya di elit swasta itu sebagai wadah pembentukan karakter dan kedisiplinan sejak dini kali ya, walaupun nggak mutlak tapi mayoritas begitu. Eh tp ada juga temen w yang sekolah negri tapi ketika dewasa karakternya kuat dan balance antara akademik, agama, dan sosial. Truly mesti penanamannya sejak kecil, sampe akhirnya jadi karakter, kebiasaan saat ini (tirakat orang tuanya apa ya?). Selain faktor eksternal (sekolah) ada yang lebih urgent dan mendominasi, yap faktor internal (hadinya orang tua), karena bagaimanapun orang tua adalah garda terdepan dalam mendidik dan membentuk karakter anak. Sebagus apapun pendidikan sekolah yang dienyam, ketika internalisasi dalam rumahnya kurang, maka nilai nilai yang masuk juga nggak efektif. Misal, di sekolah diajari hafalan ini itu, eh di rumah orang tuanya ignore, nggak dimurojaah. Wis bablas. Di sekolah dibiasakan sholat berjamaah, eh di rumah orang tuanya sholat malah entar entar, bablas juga. Jadi sebenernya sekolah itu cuma wasilah, garis terdepan adalah orang tua. That’s way, ibu sebagai al madrasatul ula.
Jadi refleksi kalo umur segini (gtau tar lagi) belum fokus buat cari parter urip ya salah satunya mikir, pendidikan anak yg bonafit di masa depan semakin mahal, tantangan zaman semakin gila (ghazwul fikr dan salah pergaulan nggak pandang bulu), kalo kita nya nggak bener, dalam artian ilmu dan amal (kerja) ya gimana mereka kedepannya bisa dapet pendidikan yang proper, kecuali mereka high selflearner tapi satu banding berapa sih yg kek gitu atau lu harus jadi ibu yg care parah (multitasking). Makanya ayo sekarang usahakan keluarga impian yang berbasis ilmu dan amal itu se-mastato’tum- nya. Belajar yang bener dan kerja yang berkah. Ga perlu neko neko dulu.
Allahuma baarik🙏✨
2 notes · View notes
belalangsembah · 2 months ago
Text
Oh... CPNS
Lowongan sekian, saingan ribuan
Namun takdir tetaplah takdir. Yang terpilih tetaplah yang telah ditakdirkan olehNya...
Ya Allah...
Mampukan aku, ridhoi aku lulus ya Allah...
Aamiin :")
2 notes · View notes
cicitluvlivv · 3 months ago
Text
Sekarang kalo mau kemana mana harus dandan. Siapa tau ditengah jalan ketemu sama saingan.
3 notes · View notes
lamyaasfaraini · 4 months ago
Text
Monday long run?!
Setelah weekend skip lari, senin di long-run-keun? Haha. Nemo libur 4 hari sampe bagi raport hari jumat, suamiku masuk kerjanya bisa agak nyantei katanya selepas ppdb, wlpn ttp aja kerjaan menumpuk keneh tp bisalah pergi agak siangan, krn di rumah jg blio galepas dr laptop MasyaAllah semoga lelahmu jadi lillah, menyalaaa suamikuuuu! Aamiin.
Tadinya mau kek biasa di paskal tp, dipikir2 nyobain city run aja gt mumpung wktnya bisa? Sebetulnya aku ngga berani city run sendiri gatau knp asa keueung aja gt, palingan kalo lari sendirian tuh yaa di paskal kalongga bolbal sekolah nemo-husein. Jrg pisan city run sendirian. Tapi untuk senin subuh ini aku beraniin wlpn ttp ada perasaan keueung wkwk. Pamit sama suami nnti plgnya minta jemput aah hehe. Start jam 6 kurang msh nyubuh bukaaann haha. Rute dari pasirkaliki lurus belok ke cipto trus abdul rivai wastu belok ke tamsar disini super ngos2an krn nanjak plus ada yg bakar sampah hih emosi, lg butuh asupan udara yg baik ini ngehirup asep laah. Lurussss belok aja ke sulanjana, turun ke dago weeeyy msh sepi dari ftg2 yg nongki, cuma ada 1 aja disana, runner2 jg msh ngga serame saat weekend at dat time. Baru papasan sm runner di dago bawah ada 2 org yg lari ke atas. Aku belok ke riau lanjut truno aloy lurussss terus sampe ujung arah ke gasibu, sengaja mau lari di gasibu abisan bingung rutenya kemana haaa. Lari aja ngeloop gasibu duh udah lama bgt ngga ke gasibu track favvv, pagi2 bgt jg udah penuh ajaa. Lucu bgt linenya dikasih tanda 1,2 utk pelari, sisanya untuk yg sambil ngobrol cenah wkwkwk. Ngga sadar ternyata udah brp loop ada ftg gening disana ada 2 org gatau pula dari mana gpp sugan nnti ada di fotoyu yakan haha. Pose2 sikitlaaah krn akupun ngga akan lama disana, udah sekitar 8 ke 9k keluar track tinggal menuntaskan 11 atau 12k, ambil ke arah ariajipang trus ktemu a irfan di angkot kawan suamiku mau kerja ke tempat traumatis dan toxic di jl. Cihampelas ituu huft. Turun lagi ke dago, paling enakeun lewat situ turunan bgt, lurussss sampe merdeka nyebrang ke deket balkot ke arah purnawarman baru aku finished. Di strava sih 12k, band ku sempet error di km 1, singkron ke strava cuma 6k laah cemanaa. Ke recordnya 9k plus 1k jd bisa hampir 11k kalo di huawei health. Baru deh nlp suamiku minta dijemput, aku blg posisinya di depan gramed, bec. Fiuuuhh alhamdulillah.. Oiya yg di fotoyu cuma ada yg di dago dan gasibu cuma ada 1 ftg aja, sbetulnya foto yg di dago banyak tp knp akunya asa kureng.. Pas liat yg gasibu yaudahlah leh uga skalian ganti latar yakan bosen di dago aja haha. Baru tau jg ada ftg2 di gasibu skrg, saingan di dago bnyk teuing mreun yah.
Senin, long run, sendirian. Tiba2 pose di track gasibu.. Sungguh random!
Tumblr media
Recording hari senin yg sempet ilang lalu bisa diakalin dan muncul lagi haha
Dago masih sepi. Road-track-road
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Recording huawei health yg sempet kepotong..
2 notes · View notes
ameliazahara · 1 year ago
Text
Mau cerita, kenapa saat ini sangat-sangat menikmati kerja sebagai staf. Karena di tempat ini ekosistem-nya lebih sehat. Semua orang sadar jobdesknya masing-masing dan tidak saling mencampuri apalagi berusaha mengungguli. Semua berusaha bertanggungjawab di bagian jobdesknya masing-masing. Soal naik jabatan itu hal lain.
Walau kerja layaknya karyawan normal: datang setiap hari—dan setiap hari menerima afirmasi positif, tidak ada tuh hujatan mental atau pembahasan persaingan apapun bentuknya, itu aja udah mewah banget lho.
Ngerasa ini tuh lebih sehat dari pada dunia-kerjanya dosen (sebagai mantan dosen belum ber-NIDN)— yang ngerasa kalau dunia dosen tuh apa-apa saingan.
Semisal seperti kerjadian barusan.
Jadi, baru aja pulang kondangan bareng staf biro dan jajaran lainnya. Terus mau wudhu buat solat, dan di tempat wudhu ketemu sama stranger (sebut saja Mawar)—yang secara personal diri tidak kenal dia siapa, tapi dia temennya temen. Terus si Mawar basa-basi bilang, enak ya kalian makan enak terus di undangan. Temen senyum. Dan dia nyeletuk lagi sambil wudhu (bukan nyelesain wudhunya dulu) ke temen, kamu belum urus NIDN(?) temen bilang, belum.
Demi apa gitu ya, DI TEMPAT WUDHU AJA YANG DIBAHAS NIDN (!)
Dalam hati, ya Allah segitu amat ya dunia-nya para dosen, bangga amat sama NIDN. Duh, tidak berani dong saya nimbrung di percakapan kalian wkwkw.
Temen santai, karena suasana siang mendung juga. Ga perlu ditanggapi lah ya pertanyaan begitu. Karena sudah jelas motifnya apa. Dia tidak bisa ikut terlibat bareng jajaran petinggi kampus: dan mencari celah untuk meninggi dengan menjatuhkan: karena dia (Mawar) sudah punya dan si temen belum. Intinya tetap ingin merasa menang.
Aneh aja, gimana bisa di tempat wudhu yang dibahas NIDN. Kayak ntar ga bisa saling duduk cantik di kantin sambil bahas NIDN yang lebih vulgar.
Andai Mawar bisa memahami kalau ga semua orang mengejar seperti apa yang dia kejar. Rotasi dunia tidak sebatas pencapaian seperti dia saja.
9 notes · View notes
ruangsyindi · 7 months ago
Text
Ketika memutuskan untuk menikah, satu hal penting yang paling dikhawatirkan bahkan ditakutkan oleh hampir semua perempuan adalah bagaimana mertuanya nanti. Seperti apakah sikap dan karakter orang tua dari laki-laki yang akan menjadi suaminya itu. Secara tidak langsung, orang tua suami pasti akan menjadi orang tua istri juga.
Berbeda dengan laki-laki, meski terasa penting tapi bagi mereka khawatir dan takut pada calon mertua tidak perlu seberlebihan perasaan kaum perempuan. Salah satu penyebabnya yaa karena perempuan emang lebih sering melibatkan perasaan atas apa pun yang mereka lakukan. Jadi kalau ketemu dengan mertua yang berisik, pasti akan menimbulkan perasaan tidak nyaman. Kebanyakan mertua yang paling berisik itu adalah pihak ibu, ibu mertua.
Banyak sekali konflik yang bertebaran di media sosial terkait penyebab dari perceraian dalam sebuah rumah tangga disebabkan oleh ibu mertua bahkan ditambah ipar perempuan. Berbagai alasan yang diatasnamakan oleh ibu mertua agar tetap bisa memiliki hak sepenuhnya terhadap anak laki-lakinya. Menganggap bahwa menantu adalah saingan yang harus selalu mengalah. Sehingga kalau ibu mertuanya seperti itu, tinggal bersama dalam satu atap bersama mertua adalah salah satu yang ingin sekali rasanya dihindari oleh seorang perempuan yang sudah berstatus menjadi istri.
Meski tidak sedikit juga, ada begitu banyak perempuan yang beruntung di luar sana ketika menikah, dia bertemu dengan mertua yang memperlakukannya seperti anak sendiri. Ibu mertua yang penuh dengan ketenangan dan jauh dari riuh kebisingan, alias tidak berisik. Bahkan ibu mertuanya terus berusaha memastikan bahwa anak laki-lakinya akan selalu memperlakukan istri (menantunya) ini dengan sebaik mungkin, selalu mengingatkan anak laki-lakinya tentang tugas dan tanggung jawab sebagai seorang suami, serta berbagai bentuk perlakuan baik lainnya dari sosok ibu mertua kepada menantu. Perlakuan itu begitu diimpi-impikan oleh semua perempuan di dunia ini.
Bercerita tentang menantu dan mertua, saya juga jadi kepikiran bahwa selama ini kalau sudah menikah kemudian masih memilih untuk tinggal di rumah orang tua, jika rumah itu rumah orang tua istri, suami seperti tidak punya tuntutan untuk ikut bekerja dalam rumah tersebut, sepulang kerja menghabiskan waktu untuk mengurung diri istirahat di kamar, keluar kamar untuk makan atau kemudian pergi lagi jika ada keperluan. Jikalau harus membantu pekerjaan di rumah, yaa itu hanya pekerjaan ringan dan tidak selalu dilakukan. Beban hidup di rumah mertua bagi laki-laki kayaknya tidak seberat perempuan ketika tinggal di rumah bersama mertua atau orang tua suami.
Mengurung diri di kamar dalam beberapa jam saja akan jadi kesalahan besar, apalagi sepanjang berada di rumah. Baru keluar lagi kalau mau makan, mandi atau butuh sesuatu. Termasuk ketika urusan pekerjaan rumah sedang banyak-banyaknya. Harus begini, begitu pokoknya banyak tuntutannya haha. Belum lagi kalau bertemu dengan kasus saling membandingkan menantu karena tidak menempati ekspektasi yang sama. Menuntut untuk dipahami, tetapi berat untuk menghargai.
Cerita tentang mertua ini membuat saya jadi sangat mensyukuri sosok kedua orang tua yang saya miliki saat ini. Orang tua yang sudah begitu full memenuhi tengki kasih sayang anak-anak mereka, yang kasih sayang itu tidak akan pernah ada tandingannya di luar sana, meski sejauh manapun kami berkelana mencarinya.
Satu hal juga yang selalu mama ingatkan pada kami sebagai anak perempuan yang sudah atau belum menjadi istri, bagaimana pun perlakuan buruk ibu mertua kami nanti, kami tidak punya alasan untuk tidak berbuat baik kepada beliau. Kami harus terus dan selalu menyisihkan rasa peduli dan kasih sayang kepada mertua, sekali pun ibu mertua itu pelit kepada kami. Jangan pernah membalasnya dengan bersikap pelit juga. Jika perhatian, peduli dan kasih sayang itu tidak bisa kami sisihkan dalam jumlah besar, usahakan meski sedikit dan kecil kami tetapi memberikan itu pada mertua.
Semoga Allah merihoi kita untuk menjadi menantu yang baik dan bertemu dengan mertua yang baik juga. Karena bisa jadi, mertua yang baik adalah seiring sejalan dengan diri kita yang selalu berusaha untuk menjadi menantu yang baik. Aaamiin
Senin, 21 Ramadhan 1445 H / 01 April 2024
6 notes · View notes