ruangsyindi
ruangsyindi
Syindi Oktaviani RT
141 posts
Ruang untuk mengalirkan rasa, mengabadikan ingatan dan kenangan. Berkontemplasi dan berlatih agar lebih peka terhadap kode-kode Allah. Semoga bermanfaat ~~ IG @ortsynd
Last active 2 hours ago
Don't wanna be here? Send us removal request.
ruangsyindi · 13 days ago
Text
KEMARAHAN TIDAK BOLEH MENGHILANGKAN CINTA
Kemarahan kita kepada pasangan sungguh tidak menyelesaikan masalah apa pun. Kemarahan akan semakin meledak jika disikapi dengan kemarahan pula. Masing - masing menjaga gengsi dan mengedepankan ego. Tidak ada yang mau mengalah dan merendah.
Ada beberapa langkah praktis yang bisa kita lakukan untuk meredakan kemarahan pasangan, di antaranya :
Menghadapi Pasangan dengan Lembut
Bersikap Tenang
Menanyakan Keinginan
Menghindari Ancaman
Mempertegas Emosi Pasangan
Mencari Solusi Bersama
Jangan Pelit Meminta Maaf
Memeluk Pasangan
Jangan Akhiri Pertengkaran dengan Pertengkaran
Dari sembilan langkah di atas, ada satu langkah yang paling penting, yaitu semarah apapun kepada pasangan, Tetap Menjaga Rasa Cinta untuk Pasangan setiap hari, sama seperti pertama kali membangun rumah tangga bersama menjadi pasangan suami istri.
Gorontalo, Ahad 9 Ramadhan - 9 Maret 2025
3 notes · View notes
ruangsyindi · 13 days ago
Text
SUMBER-SUMBER KEKECEWAAN DALAM PERNIKAHAN
Ada banyak penyebab mengapa suami dan istri saling kecewa dalam kehidupan rumah tangga. Di antaranya adalah sebagai berikut :
Berharap Kesempurnaan Pasangan
Setinggi apapun ekspektasi kita kepada pasangan, harus dilandasi pemahaman bahwa dirinya adalah manusia biasa yang memiliki banyak kekurangan dan keterbatasan. Sebagaimana diri kita sendiri juga manusia yang memiliki banyak kekurangan dan kelemahan. Adalah hal yang mustahil jika kita mengharapkan kesempurnaan pasangan.
Berharap Pasangan Selalu Bersikap Susuai Keinginan Kita
Sering kali suami menuntut pasangan agar selalu bersikap sesuai keinginan kita, begitu pun sebaliknya. Tuntutan seperti itu tidak bisa selalu dipenuhi, karena manusia dewasa sudah memiliki jati diri hasil dari pengalaman hidup dan pendidikannya selama ini. Akan selalu ada sikap pasangan yang tidak sesuai keinginan kita.
Kita selalu memiliki banyak keinginan dalam kehidupan sehari-hari, sampai kadang-kadang tidak bisa mendefinisikan apakah itu semata-mata keinginan sesaat atau sebuah kebutuhan yang penting bagi diri kita. Yang menjadikan kecewa adalah ketika pasangan sering tidak mengerti keinginan kita.
Berharap Pasangan Selalu Mengerti Diri Kita
Gambaran ideal memiliki pasangan yang selalu mengerti dan memahami kita, seringkali menjadi sumber kekecewaan. Sepanjang pernikahan yang dibutuhkan oleh kita adalah usaha untuk semakin mendalami kondisi dan keadaan pasangan, agar semakin mengerti dan memahami. Namun jangan kecewa jika harapan dimengerti itu belum terpenuhi.
Berharap Pasangan Menjadi Sama Dengan Dirinya
Sampai berapa lama pun suami istri hidup bersama dalam rumah tangga, akan tetap memiliki sisi-sisi yang berbeda dalam dirinya. Tidak akan pernah sama. Sampai akhir hidupnya, istri akan tetap menjadi perempuan yang lengkap dengan potensi keperempuanan dan egonya. Sebagaimana laki-laki. Keduanya tidak akan pernah berubah menjadi makhluk yang sama. Yang bisa dilakukan adalah saling memahami dan menghormati berbagai perbedaan yang tidak bisa dihindari tersebut.
Berharap Pasangan Selalu Memenuhi Kebutuhannya
Sangat wajar jika seorang istri berharap suaminya selalu memenuhi kebutuhannya, sebagaimana suami terhadap istri selalu memenuhi kebutuhannya. Namun sebagai manusia yang memiliki banyak keterbatasan, ada batas yang membuat suami tidak mampu memenuhi semua kebutuhan pasangan. Hal itu harus dimaklumi agar tidak menjadi sumber kekecewaan.
Kita harus menyediakan ruang yang cukup dalam diri untuk menerima realitas bahwa pasangan kita tidak selalu bisa memenuhi kebutuhan kita. Pada kebutuhan yang tidak bisa dipernuhi, maka kita bisa mendoalogkan upaya sebagai solusinya.
Gorontalo, Sabtu 8 Ramadhan - 8 Maret 2025
4 notes · View notes
ruangsyindi · 13 days ago
Text
BERDAMAI DENGAN DINAMIKA
Jika kita sudah berusaha untuk membuka diri, mengenal, memahami dan mengerti pasangan namun masih merasa ada ketidaksesuaian dengan pasangan, maka hal selanjutnya yang tidak boleh kita lupakan adalah berdamai dengan "dinamika" rumah tangga.
Mungkin selama ini kita merasa sudah menceritakan semua tentang diri kita kepada pasangan, begitu pun sebaliknya. Tapi dalam kehidupan sehari-hari, tetap saja kita merasa pasangan kita tidak sepenuhnya memahami dan mengerti tentang kita. Masih ada banyak perbuatan atau ucapan pasangan kita yang menimbulkan ketersinggungan. Inilah dinamika dalam kehidupan berumah tangga.
Keluarga adalah organisme hidup, yang selalu ada perubahan, perkembangan dan pertumbuhan. Selalu ada yang baru, bahkan selalu ada hal sama yang berulang kejadiannya. Kita dan pasangan adalah dua orang yang memiliki kekurangan. Bukan manusia sempurna yang jauh dari kesalahan.
Dengan dinamika itulah yang bisa membuat kehidupan berumah tangga jadi lebih bertumbuh.
Gorontalo, Jumat 7 Ramadhan - 7 Maret 2025
1 note · View note
ruangsyindi · 18 days ago
Text
KETERBUKAAN DAN DIALOG
Kunci utama bagi suami dan istri untuk menyelesaikan berbagai macam permasalahan yang muncul dan akan terus muncul dalam kehidupan rumah tangga adalah adanya "keterbukaan" dan "musyawarah".
Biasanya keluarga yang mengalami keretakan bahkan kegagalan, diawali oleh keenganan melakukan keterbukaan dan musyawarah. Masing-masing berpikir, merasakan, berpandangan dengan caranya sendiri, enggan mendialogkan antara satu dengan yang lain.
Betapa sulit bagi pasangan untuk memahami kita, apabila harus menghadapi sikap kita yang sangat tertutup. Padahal tidak ada satu pun buku di muka bumi ini yang menuliskan tentang kesukaan dan ketidaksukaan kota, kecuali kita membuatnya. Lalu dari mana kita berharap pasangan bisa mengetahui dengan sendiri apa yang kita rasakan jika bukan kita yang terbuka apa adanya, menceritakan selalu sesuatu tentang kita.
Kita bisa mengungkapkan semua keinginan dan harapan kita kepada pasangan sepuas puasnya. Jangan biarkan pasangan menebak-nembak dengan kebingungan untuk memahami kemauan kita.
Komunikasi yang melegakan adalah kunci awal yang efektif untuk menghadapi tantang dan memecahkan persoalan dalam kehidupan rumah tangga. Pasangan kita bukan paranormal yang bisa menebak-nebak apa yang kita inginkan tanpa diberitahu.
Semoga kelak Allah akan memudahkan kita untuk terbuka dan selalu berdialog dengan pasangan tanpa bosan.
Gorontalo, Kamis 6 Ramadhan - 6 Maret 2025
0 notes
ruangsyindi · 19 days ago
Text
KELUARGA ADALAH ORGANISME HIDUP
Keluarga adalah sebuah dunia yang sangat dinamis. Selalu ada situasi baru seiring dengan perjalanan waktu. Seperti makhluk hidup, keluarga juga memiliki ciri pertumbuhan dan perkembangan. Setiap hari ada yang baru, setiap saat ada yang berubah, tumbuh dan berkembang. Kadang kejadiannya terasa demikian cepat, sampai ada perubahan yang tidak disadari oleh semua pihak.
Oleh karena semua mengalami pertumbuhan dan perkembangan, maka corak interaksi dan komunikasi di antara anggotanya juga harus selalu menyesuaikan dengan perubahan yang ada. Janji, kesepakatan, komitmen harus selalu dievaluasi seiring berjalannya waktu, sepanjang perjalanan kehidupan berumah tangga.
Pada keluarga yang telah menapaki usia pernikahan selama 20 tahun, maka kondisinya suami dan istri tersebut jelas berbeda dengan 20 tahun yang lalu. Kita bisa membuat daftar panjang berisi apa saja perubahan dalam pasangan kita setiap harinya. Tidak hanya fisik, namun juga pola pikir, perasaan, selera, keinginan, kondisi kejiwaan dan lainnya. Bahkan kakek berumur 85 tahun, nenek berumur 80 tahun, sudah menjalani hidup berumah tangga selama 60 tahun, tetap saja ada yang baru dari kehidupan mereka.
Sepasang suami istri harus selalu saling mengenal dan mengerti setiap harinya. Tidak akan pernah ada kata "sudah kenal" di antara keduanya. Kalau pun sudah kenal, itu hanya tentang diri pasangan di hari kemarin, bukan saat ini apalagi masa yang akan datang. Pahami perubahan yang terjadi, pada diri sendiri dan diri pasangan. Seperti perasaan cinta, rindu, kagum, antusias dan sebagainya.
Jangan sampai segala kesibukan kita dengan aktivitas dan amanah yang kita emban, membuat kita kehilangan waktu untuk mengenali pasangan. Ketika hanya menuruti ritme kesibukan masing-masing, yang terjadi adalah kebosanan, suasana yang monoton. Sebatas melewati hari dengan mekanis.
Tidak ada peristiwa besar yang tiba-tiba. Semua ada prosesnya. Hanya saja ada proses yang dikenali dan ada proses yang tidak dikenali. Jika tidak mengenali proses perubahan, maka yang terjadi adalah mengetahui hasil akhir. Pasti akan menimbulkan kekagetan dan ketwrkejutan saat mengetahui perubahan yang dianggap sebagai tiba-tiba itu.
Jika proses pengenalan kita pada pasangan berhenti, akan menyebabkan kita tidak lagi bisa mengenalinya. Kita bisa kehilangan pengetahuan tentang hal-hal baru yang terjadi dalam dunia pasangan jika kita berhenti mengenalinya.
Semoga kita dan pasangan kita kelak bisa terus saling mengerti, memahami, mengisi, menasehati, memaafkan, mengikhlaskan, menguatkan, bergandengan tangan menghadapi seluruh kondisi dan situasi kehidupan yang tidak pernah bisa dipastikan ini.
Jangan pernah lelah dan berhenti mengenali pasangan, karena kita dan pasangan adalah orang baru setiap harinya..
Gorontalo, Rabu 5 Ramadhan - 5 Maret 2025
0 notes
ruangsyindi · 21 days ago
Text
MENEMUKAN CHEMISTRY KESEJIWAAN BERSAMA PASANGAN
Salah satu faktor penting yang menjadi kunci kebahagiaan hidup berumah tangga adalah "ketemunya kesenyawaan atau chemistry penyatuan jiwa suami dan istri".
Setelah menikah suami dan istri menjadi satu jawa yang utuh, saling terikat dengan rumus yang tepat.
Adapun berapa lama waktu yang diperlukan oleh pasangan suami istri untuk bisa benar-benar "menyatu", merupakan misteri yang belum memiliki jawaban yang pasti. Begitu pun berkaitan dengan serumit atau semudah apa proses untuk saling menyatukan chemistry tersebut. Cepat lambatnya, mudah sulitnya proses tersebut ditentukan oleh banyak faktor, sangat relatif. Yang paling jelas adalah dibutuhkan kesabaran dari keduanya untuk melewati proses ini.
Semoga kelak Allah memudahkan proses kita bersama pasangan dalam menemukan chemistry kesejiwaan tersebut. Semoga tidaklah rumit dan tidak memerlukan waktu yang lama. Semoga yang hadir dalam keluarga kita bukan sebatas cinta yang semu, memabukkan, menghanyutkan, dan melenakan. Melainkan cinta yang dapat menguatkan kebaikan, mengokohkan ketaatan, menorehkan karya nyata serta produktivitas dalam kehidupan bersama. Semoga Allah memberkahi keluarga kita nantinya.
Gorontalo, Selasa 4 Ramadhan - 4 Maret 2025
0 notes
ruangsyindi · 21 days ago
Text
Tumblr media
Buku kedua d Ramadhan hari ke empat..
Banyak sekali hal penting yang bener-bener dihighlight dari buku seris ke dua ini.. Huhu
Lagi-lagi baca buku ini bukan yang pertama, tapi perasaannya lebih terharu kali ini. Mungkin karena bacanya sambil berharap puoooolll agar segera ketemu jodoh jadi bacanya sambil diresapi baik-baik hahaha ~~
0 notes
ruangsyindi · 22 days ago
Text
SAHABAT DALAM BERUMAH TANGGA
Di bagian akhir dari buku yang berjudul Wonderful Marriage, saya mendapati tulisan yang menurut saya tidak kalah penting untuk menjadi bekal dalam membangun rumah tangga nanti. Iyaa nanti insya Allah. Memaknai peran suami dan istri dalam bingkai persahabatan untuk membangun rumah tangga yang penuh warna.
---
Istilah "suami" dan "istri" itu adalah sebatas pernyataan hukum yang menandakan bahwa di antara sepasang manusia telah terikat oleh pernikahan yang sah. Namun hakikatnya, keduanya harus menjadi sepasang sahabat yang begitu istimewa.
Surat nikah hanyalah bukti legal formal bahwa sudah sah sebagai suami dan istri, namun kehidupan pernikahan tidak akan bisa bahagia hanya karena memiliki surat tersebut. Yang akan menjadi kunci dari bahagia adalah bagaimana corak interaksi dan komunikasi yang terbangun setiap hari, berkesan dan melanggengkan kualitas kebahagiaan dari persahabatan suami dan istri. Tidak hanya sebatas berbicara tentang hak dan kewajiban, hingga akhirnya cepat membuat lelah.
1. Sahabat itu saling berbagi
Saling berbagi dalam suka dan duka, dalam canda dan air mata, dalam derita dan bahagia. Berbagi dari segala sisi, baik perasaan, materi, fasilitas dan sebagainya.
2. Sahabat itu saling curhat
Jika di antara keduanya sedang mengalami masalah, sudah semestinya saling berbagi cerita, membuka diri, menyampaikan kegelisahan atau kebahagiaan. Saling membantu untuk menyelesaikan masalah dengan nyaman dan menyenangkan. Keduanya harus memiliki tradisi ngobrol dan saling bercerita, tanpa ada perasaan takut atau beban berat. Harus leluasa menyampaikan keluhan, perasaan, pikiran, keinginan, harapan tanpa rasa takut.
3. Sahabat itu senang dan betah menemani
Bersedia meluangkan waktu masing-masing untuk saling menemani. Bahkan untuk sekedar duduk-duduk saja di teras belakang rumah, tanpa kata dan cerita. Kebersamaan bukan hanya karena ada yang ingin dibicarakan, melainkan dalam segala suasana dan kesempatan.
4. Sahabat itu saling percaya
Suami dan istri harusnya saling percaya. Tidak mudah cemburu buta karena percaya pada informasi yang belum jelas kebenarannya. Selalu terbuka untuk menyiapkan ruang klarifikasi. Bersedia mendengarkan semua penjelasan dengan perasaan yang tenang.
5. Sahabat itu betah ngobrol lama-lama
Sepasang suami istri harus menjadi sahabat yang betah ngobrol lama-lama dengan pasangan, tanpa peduli tema pembicaraan. Keduanya tidak lagi keributan akan berbicara apa, karena yang paling penting adalah kesempatan ngobrol berdua. Merasakan asyiknya bercerita, bercanda, bersenda gurau dalam suasana yang ceria.
---
Pernikahan yang terjalin sudah seharusnya bukan soal ikatan formal berbentuk ucapan akad dan surat nikah, melainkan disertai kehidupan bermakna di antara keduanya yang melibatkan perasaan mendalam. Disertai penyatuan jiwa yang dapat membuat keduanya mampu membangun surga di dunia dan mempersiapkan surga untuk kehidupan yang kekal kelak di akhirat.
Bismillah semoga Allah memampukan masing-masing kita menjadi sahabat satu sama lain dalam membangun rumah tangga. Allah mencukupkan ilmu kita untuk selalu berusaha menjadi sahabat terbaik.
Gorontalo, Senin 3 Ramadhan - 3 Maret 2025
0 notes
ruangsyindi · 23 days ago
Text
BERTERIMA KASIH PADA TAKDIR "TIDAK BERJODOH"
Jodoh adalah salah satu takdir yang begitu Allah rahasiakan. Jangan pernah merasa kita bisa memutuskannya sendiri tanpa melibatkan Allah.
"Barangkali kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak." - QS. An-Nisa Ayat 19.
Tulisan di atas seperti sedang menyapa saya penuh nasihat, mengingatkan saya agar tidak lagi mengulangi perasaan paling menyebalkan beberapa waktu lalu itu. Perasaan sedih dan kecewa yang menurut saya paling tidak enak.
Hampir lima tahun saya menyukai seorang laki-laki secara diam-diam, tanpa banyak yang tahu bahkan dirinya pun tidak. Selama itu, hari-hari saya dipenuhi dengan harapan dan bayang-bayang untuk bisa berumah tangga dengannya. Tapi kami tidak punya cela untuk menjalin komunikasi. Hubungan di antara kami tidak lebih dari saling mengenal karena pernah sekelas ketika SMA. Tidak pernah ada obrolan yang panjang di antara kami. Tapi laki-laki itu sangat berkesan bagi saya sejak kami sekolah dulu.
Sebagai orang yang sangat tertutup dan pandai memendam rasa, semua kesan tentangnya sebagian besar benar-benar sebatas konsumsi pribadi saya.
Rasa semangat saya untuk menikah terbangun karena membayangkan harapan untuk bisa berumah tangga dengannya, melewati hari bersama di sisa usia yang lebih dari sebatas teman satu almamater. Referensi laki-laki dalam benak saya untuk menjadi imam hanya dirinya.
Sebagai perempuan si paling gengsian ini, sudah pasti saya tidak akan pernah mau memulai semuanya lebih dulu. Meski menunggunya kapan memulai pun saya tak pernah bisa menerka. Dia adalah laki-laki yang sangat tidak berisik di media sosial. Paling kaku, paling tidak tau harus memulai bagaimana, paling dingin melebihi kulkas empat pintu 😁 Bahkan saya tidak menemukan alasan apa yang bisa membuatnya kira-kira bisa menghubungi saya lebih dulu. Tapi saya masih optimis, mana tahu kalau kami berjodoh akan ada jalan yang tidak diduga-duga sebagai takdir bersatunya kami.
Sampai akhirnya dua pekan lebih yang lalu, saya mendapati kabar bahwa laki-laki itu akan menikah, namun saya tidak tahu kapan pastinya dan bersama siapa.
Saat itu seluruh rasa yang mengalir dalam diri saya begitu campur aduk. Sedih, kecewa, bahkan rasanya lucu. Saya paling tidak suka dengan sekumpulan rasa yang terakomodir dalam istilah galau itu. Tidak lupa, saya pun ingin menangis. Rasanya saya ingin cepat-ceoat keluar dari semua perasaan yang sangat menyebalkan itu.
Kalimat dan potongan ayat di atas benar-benar menegur saya bahwa ada banyak cara Allah untuk menyampaikan kabar bahwa kita berjodoh atau tidak dengan seseorang. Bagaimana pun kabar Allah itu, semuanya pasti yang terbaik. Saya dengan segala keterbatasan ilmu yang dimiliki, tidak akan pernah bisa menembus kerahasiaan takdir Allah termasuk tentang jodoh. Semua kesimpulan yang saya buat tentang berumah tangga bersama laki-laki itu adalah yang paling sesuai dengan saya bisa jadi hanya sebatas kira-kira. Adapun menurut Allah bukan dia yang cocok untuk membersamai saya, begitu pun sebaliknya.
Meski kenyataan bahwa kita tidak berjodoh adalah hal yang paling menyedihkan menurut saya, tapi bagi Allah itulah yang akan membahagiakan saya. Mungkin belum sekarang saya memahami bahagia yang Allah maksud. Tapi nanti, jika kelak Allah meridhoi, saya pasti akan sangat bersyukur dengan takdir tidak berjodohnya kami ini.
Bergembiralah menerima kebaikan, karena yang baik itu yang dipilihkan oleh Allah untuk hamba-Nya
Saya pun bersyukur karena saya mampu menahan diri untuk tidak berisik tentang perasaan saya padanya. Berterima kasih kepada Allah yang sudah menahan saya agar tetap bertahan dalam perasaan yang dipendam hingga dia tidak pernah mengetahuinya.
Semoga nanti di saat saya benar-benar sudah lebih siap dari kemarin, Allah akan mengantarkan takdir saya untuk bertemu dengan pasangan terbaik pilihan Allah dengan cara paling baik yang Allah ridhoi, insya Allah. Tanpa perlu berlama-lama memendam rasa sendirian.
Gorontalo, Ahad 2 Ramadhan - 2 Maret 2025
0 notes
ruangsyindi · 24 days ago
Text
BAHAN BAKU PONDASI RUMAH TANGGA
Rumah tangga bukan tentang sebuah bangunan yang ditempati oleh sepasang manusia yang sudah menikah, kemudian dikaruniai anak-anak. Bangunan yang berdiri kokoh dan berbentuk menawan. Bukan pula sebatas tentang "keluarga" yang terbentuk setelah terlabeli halal akad nikah. Serasa pelabuhan akhir dari perjalanan mencintai adalah menikah.
Rumah tangga lebih dari itu, berdampak pada kehidupan dunia dan akhirat orang-orang yang ada di dalamnya. Sehingga membagunnya pun harus dengan bahan baku terbaik agar pondasinya kuat.
Dalam buku Wonderful Marriage karya Pak Cahyadi Takariawan, ada 3 hal yang bisa menjadi bahan baku diantara bahan lainnya untuk membangun pondasi rumah tangga: memahami makna cinta, kebahagiaan dan makna pernikahan itu sendiri. Masing-masing dijelaskan melalui ilustrasi cerita antara Plato dan Socrates.
Makna Cinta
Suatu hari Plato bertanya kepada gurunya, Socrates tentang makna cinta. Lalu sang guru memintanya untuk pergi ke sebuah ladang dan mengambilkan setangkai gandum yang paling besar dan paling baik. Tapi dia harus mengingat satu hal, dia hanya boleh berjalan satu arah dengan kesempatan satu kali. Jika terlewati, tidak boleh kembali.
Plato pun melakukan apa yang diperintahkan oleh sang guru, tetapi dia kembali dengan tangan kosong, lalu berkata:
"Aku melihat beberapa gandum yang besar dan baik saat melewati ladang, tetapi aku berpikir mungkin ada yang lebih besar dan lebih baik dari yang ini, jadi aku melewatinya saja. Namun ternyata aku tidak menemukan yang lebih baik dari yang aku temui di awal, akhirnya aku tidak membawa satu pun."
Socrates berkata bahwa itulah cinta.
Cinta itu terus mencari yang terbaik, dan ternyata tidak ada yang terbaik. Manusia terus berjalan mencari cinta, namun ia selalu menghendaki yang lebih, hingga akhirnya hanya mendapatkan kehampaan. Manusia selalu membandingkan, selalu merasa tidak puas. Sandarkan seluruh rasa cinta pada Allah. Memohon petunjuk Allah dalam melabuhkan rasa cinta.
Makna Kebahagiaan
Pada kesempatan yang lain, Plato kembali bertanya kepada Socrates tentang makna rasa bahagia. Socrates pun menyuruhnya untuk pergi ke taman bunga dan memetik bunga yang paling cantik. Masih dengan larangan yang sama, yaitu hanya boleh melewati satu arah. Tidak boleh berbalik jika ia telah melewati jalan itu. Plato pergi dan kembali dengan membawa bunga yang cukup cantik. Sang guru bertanya apakah ini bunga yang paling cantik?
Plato : "Aku melihat bunga ini, lalu memetiknya dan aku meyakini ini adalah bunga yang paling cantik. Dalam perjalanan selanjutnya di taman aku melihat sangat banyak bunga yang cantik, namun aku tetap yakin bunga yang aku petik adalah yang paling cantik. Lalu aku membawanya kemari."
Socrates berkata bahwa itulah kebahagiaan.
Kita merasa bahagia karena kita puas dengan apa yang kita miliki. Kita bersyukur memiliki pasangan dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Kita menikmati hidup bersama pasangan dalam ketaatan kepada Allah. Jika kita tidak pernah puas dengan apa yang kita punya, meski pasangan kita secantik dan setampan apapun, tetap tidak akan membawa rasa bahagia. Seluar biasa apa keadaan ekonomi dalam kehidupan rumah tangga, kita tetap akan terasa haus mencari kesana kemari.
Makna Pernikahan
Di hari yang berbeda, Plato bertanya lagi kepada Socrates.
Plato : "Apa itu makna pernikahan?"
Socrates meminta Plato untuk pergi ke hutan dan mencari pohon yang paling kuat dan tebal. Masih dengan larangan yang sama, yaitu hanya sekali kesempatan dalam perjalanan.
Lalu Plato pun kembali dengan membawa satu pohon. Socrates bertanya mengapa dia membawa pohon yang itu?
"Aku merasa ini adalah pohon terbaik. Aku takut kembali dengan tangan kosong." Jawab Plato.
Socrates : "Itulah makna pernikahan."
Menikah adalah bab mengambil keputusan. Jika kita melihat ada perempuan cantik atau laki-laki tampan, di tempat lain akan ada yang lebih dari itu. Namun, jika kita terus berjalan mencari maka kita sendiri pun tak akan tahu sampai mana batasnya. Jangan sampai, malah habis waktunya namun kita tak mendapatkan apa-apa. Sejatinya, kita tidak memperlukan seseorang yang sempurna dalam menemani kita membangun rumah tangga. Cukup dia yang akan menemani, mengerti, menerima kondisi kita, menjadi sahabat dalam suka dan duka dalam melewati hidup bersama. Kita hanya perlu memutuskan untuk memilih seseorang yang mencintai, menemani dan membahagiakan kita karena Allah. Pasangan yang tidak hanya sebatas di dunia, tetapi juga di Surga-Nya.
Dari ketiga hal di atas, kita tidak hanya harus berdoa mendapatkan pendamping yang paling bisa memperlakukan kita dengan sebaik-baiknya cara, mencintai kita dengan sebaik-baiknya rasa syukur. Tetapi juga mengupayakan diri kita berlaku demikian kepada pasangan nanti.
Semoga setiap ilmu yang dipelajari bisa menjadi salah satu bekal untuk membangun rumah tangga yang sakinah mawaddah wa rahmah di dunia dan di surga, meski entah dengan siapa tapi semoga bersamanya yang terbaik dari Allah.
Gorontalo, Sabtu 1 Ramadhan - 1 Maret 2025
0 notes
ruangsyindi · 24 days ago
Text
Tumblr media
Buku ini sudah beberapa kali saya baca, tapi baru kali ini saya membaca dengan perasaan penuh haru sampai mata berkaca-kaca.
Bismillah Ramadhan ini akan saya pakai untuk berproses menyiapkan diri dengan lebih bersungguh-sungguh dalam menanti takdir pernikahan. Menguatkan ilmu baik dari seminar atau membaca buku.
Semua proses persiapan itu akan saya abadikan dalam tulisan di tumblr ini...
Semoga Allah ridho dan menjadi jalan jodoh semakin dekat hehe
0 notes
ruangsyindi · 24 days ago
Text
Alhamdulillah hari ini dia datang lagi.
Ini adalah hari pertama dia membersamai kita kembali.
Semoga kali ini waktu terlewati dengan lebih baik dan bermakna.
Tidak terurai begitu saja setelah dia berlalu.
Bismillah
Kita mulai hari ini.
Kita mulai dari tulisan ini.
-Allahumma ij'al shiyaamii fiihi shiyaama shooimiin-
1 Ramadhan, 1 Maret 2025
0 notes
ruangsyindi · 1 month ago
Text
Jangan sampai turunkan standar ketaatan, hanya demi dinotice seseorang.
Tetaplah terjaga, hingga yang menjaga pula menemukanmu.
Tetaplah mahal, hingga yang layak memilikimu bisa mendapatkanmu.
Gausah cari perhatian manusia ya, gaada gunanya :))
413 notes · View notes
ruangsyindi · 1 month ago
Text
Bahkan semoga lebih dari cukup
Kelak, di mata dan di hati yang tepat, kamu pada akhirnya akan menjadi cukup untuk dicintai.
@milaalkhansah
253 notes · View notes
ruangsyindi · 1 month ago
Text
Semoga kamu tidak akan pernah tau kalau dirimu pernah mengisi hampir seluruh ruang angan-anganku dalam berumah tangga..
Semoga yang pernah hadir dalam hidupku mendapat pasangan yang baik.
Hidup kita pernah beririsan, walau enggak berjodoh, ya gapapa. Terimakasih sudah menjadi bagian dalam cerita hidupku.
Semoga kalian baik-baik. Doakan semoga aku juga baik-baik saja. Aamin.
86 notes · View notes
ruangsyindi · 1 month ago
Text
Kita tidak pernah punya cela untuk terlibat komunikasi, tapi aku selalu membayangkan bagaimana berumah tangga dengannya. Sampai akhirnya aku bertemu takdir, bahwa dia berjodoh dengan yang lain.
Aku hanya ingin berterima kasih pada Allah yang sudah menjagaku agar tetap diam dalam perasaan ini, mengontrol segala gejolak, bertahun-tahun meski akhirnya rasa itu tidak benar-benar berlabuh padanya.
Aku sangat lega karena tidak berisik pada dunia, apalagi dunia maya tentang bagaimana anganku untuk hidup dan bersama hingga ke surga dengannya. Tidak ada yang tahu. Aku bangga pada diriku yang tetap bisa menjaga rasa itu diam-diam, sekali pun aku begitu menginginkannya.
Kamu, selamat mempersiapkan hari-hari menuju pernikahan.
Dari perempuan yang diam diam pernah menyukaimu dan sekarang sedang berusaha menghempaskan semua rasa yang pernah ada. Semoga kamu tidak akan pernah tahu.
12/2/25 - rabu
1 note · View note
ruangsyindi · 9 months ago
Text
Sejak kecil, kami sudah dikelilingi keluarga yang begitu perhatian, peduli, mengapresiasi, diperlakukan dengan adil, dihargai, disayangi dengan tumpah ruah. Alhamdulillah.
Seluruh keluarga mama maupun papa, mengisi penuh tengki "rasa" tersebut dalam diri kami. Oma Opa, Nenek Apu, Om dan Tante memperlakukan kami cucu-cucu dan ponakan mereka secara adil, tanpa ada yang merasa paling atau kurang. Seluruh memori kami merekam momen-momen bersama mereka yang membuat rindu tidak akan pernah tertandingi. Untuk hal kecil yang bahkan bagi kami sederhana, tapi mereka bangga akan hal itu melebihi diri kami. Kami tidak diperlakukan dengan "asal-asalan".
Jadi jika menikah nanti, kami bertemu dengan keluarga "pasangan" yang memperlakukan kami dengan sebaliknya, kami tidak perlu membanding-bandingkan itu. Kami cukup putar kembali semua memori yang pernah kami lalui bersama keluarga kami, mensyukurinya, kemudian menduplikatnya pada keturunan kelak.
Karena tidak selamanya, kita akan bertemu dengan orang-orang yang pedulinya, perhatiannya atau yang bersedia mencurahkan segala rasa dan perlakuan yang baik kepada kita seperti keluarga sendiri. -Meski memang ada yang bisa memberikan itu melebihi keluarga sendiri. Tapi jarang.
Tulisan ini adalah bagian dari ikhtiar untuk menyiapkan ruang penerimaan dalam diri jika kelak aku tidak mendapatkan apa yang sudah keluargaku berikan sejak kecil dari keluarga pasangan nanti. Bagian dari proses menyederhanakan ekspektasi. Mensyukuri apa yang sudah kupunya, hingga lupa pada apa yang memang bukan rezekiku.
Tapi semoga kelak, Allah tetap meridhoiku untuk bertemu dengan pasangan dan keluarga yang memperlakukan aku sama seperti keluarga mereka yang sebenarnya... Aaamiin
Gorontalo, Sabtu 6 Juli 2024
0 notes