#sahabatumblr
Explore tagged Tumblr posts
Text
Catatan Akhir Tahun
Disaat semua yang kamu anggap dengan "Kegagalan"
Sebenarnya kamu telah diberi kesempatan untuk memperbaiki sebuah kegagalan yang mungkin pernah telewatkan atau kamu secara tidak sengaja mungkin pernah membuat Tuhan kecewa.
2020, bukan perkara mudah untuk menjalankan ini semua.
Kekecewaan, kegagalan, penolakan bahkan perihal ditinggalkan-pun seperti sudah menjadi bagian yang terpatri dalam tahun ini.
2020, apakah kau sudah berjuang cukup baik? Atau jangan jangan hanya sekedar mengikuti alur hidup?
2020, apakah semua resolusi yang kau susun tercapai atau justru tak ada satupun yang terwujud?
2020, hampir tamat, bagaimana? kau ternyata cukup kuat bukan untuk menjalani 365hari ini dengan baik.
2020, terimakasih sudah memberikan kesempatan untuk menjalankan apa yang sudah digariskan kepada sang semesta.
2020, pelajaran yang didapat ialah, tidak semua usaha berbuah manis, tidak semua yang berjuang akan menang, tidak semua hal dapat dipaksakan, baik tentang percakapan, persahabatan, hubungan, bahkan cinta.
Tidak peduli seberapa kacau 2020-mu. Yang terpenting kau sudah berada dititik ini bagiku kau hebat.
Saatnya kita memperbaiki diri untuk menyambut 365 hari baru.
Semoga bahu, kaki, jiwa dan raga kuat untuk menghadapi kenyataan yang akan terjadi nanti.
Yang terpenting ialah "bekerja keraslah mengejar impian tapi mulailah dengan rasa ucapan syukur." Fransdeta
Selamat anda pemenang!
i'm so proud of me!
Yogyakarta, (hampir) akhir desember 2020
#selfreminder#poem#sajak puisi#sahabatumblr#katahati#qotd motivation inspiration#katakatamotivasi#aksaraluka#catsahabatumblr
71 notes
·
View notes
Text
Bagaimana kau membaca 2020?
Tujuan yang tak sampai Harapan yang patah di tengah jalan Mimpi yang lepas Tumpukan rencana sisa wacana
Tenggelam, dalam kubangan dosa dan sesal
Tulisan-tulisan sedih Mata yang selalu hujan Bibir kelu, kata-kata kehabisan tenaga
Tubuh rebah, kelelahan menghadapi segala macam pertarungan yang tak tampak
Cemohan Makian Penghakiman Suara-suara bising dari luar; Menyakitkan perasaan Membuat ngilu hati
Jatuh Hancur Putus asa Hilang
Menemukan Kembali Bertumbuh
Tahun boleh habis tapi sabarmu semoga tidak. Ini bukan akhir, namun hanya ujung dari satu perjalanan: 2020 yang telah menggoreskan beragam kisah.
Tetaplah tangguh; terhadap apa pun yang kelak akan menyapa di depan sana. Selalu sediakan ruang tuk menerima segala hal yang didatangkan tiba-tiba. Takdir memang penuh rahasia, bukan? Bersiaplah!
55 notes
·
View notes
Text
• 2020 •
2020 diawali dengan berbagai rencana dan mimpi. Mata yang berapi-api.
2020 awalnya adalah tahun penuh harapan dan cita-cita, untuk berbagai pencapaian yang belum ada, juga tahun yang berharap bisa mengobati luka pada tahun sebelumnya.
Namun, menjelang Maret, pandemi terjadi.
Kabar seseorang yang dicinta pergi— datang silih berganti.
Masih pandemi, Kabar korupsi penguasa negeri datang lagi, kali ini makan dana bantuan untuk rakyatnya sendiri.
Belum lagi, tragedi kematian enam orang pemuda yang gagal dilindungi oleh negeri sendiri, semakin hari semakin menyayat hati akibat adanya silang pendapat antara saksi dan aparat negeri.
Dibalik itu, ada hal-hal pribadi yang kita alami, tapi tidak kita mengerti. Rasa ingin menyelesaikan studi, ingin menemukan pekerjaan agar mandiri, ingin pergi untuk menghabiskan hari dengan diri sendiri, atau bahkan perasaan ingin dicintai oleh seseorang yang kita juga cintai.
Kini, 2021 tinggal menghitung hari. Sudahkah kita berpikir, apa yg bisa kita lakukan untuk memperbaiki semua ini?
( Podcast bergambar bisa dilihat via instagram @kita.sementara )
_____
Ruang: 2020 — dan apa-apa yang (sementara) terjadi di dalamnya
Perjalanan hidup kita tentu berbeda satu sama lain, tetapi untuk tahun ini, kita menghadapi hal-hal serupa, berbagai kenyataan pahit di depan mata;
Pandemi yang merenggut banyak orang yang kita cintai, yang meredupkan banyak mimpi yang awalnya bersinar terik bak mentari, yang mengacaukan rencana demi rencana yang sudah kita susun begitu rapi.
Kita sama-sama menerima keadaan ini, ya? Kita sama-sama menerangkan mimpi-mimpi kita lagi, ya? Kita sama-sama susun berbagai rencana lagi, ya?
Kita optimis ya untuk 2021.
Kita sudah berjalan sejauh ini, berarti kita cukup kuat untuk bertahan, kan?
_____
Jaga jarak
Jauhi kerumunan
Jangan lupa pakai masker
Jangan lupa cuci tangan
Jika tidak terdesak, sebaiknya di rumah saja
Bdg, 22 Des 2020 | 18.24 | @wedangrondehangat
27 notes
·
View notes
Text
75
2020: tiga buah kata
Di tahun yang berat ini, aku belajar mengeja makna dari tiga buah kata —sabar, syukur, dan iman.
Sabar.
Setelah dihadapkan pada banyak luka dan kehilangan, tak lantas membuat yakinku surut bahwa yang terbaik adalah apa saja yang ada dalam rencana-Nya.
Syukur.
Sesulit apa pun keadaannya, justru membuatku bisa melihat dari berbagai sudut pandang lain —ternyata masih diberi kesempatan untuk hidup dan menghamba kepada-Nya adalah salah satu nikmat terbesar yang sering alpa untuk disyukuri pemberiannya. Sesuai janji-Nya, nikmat akan bertambah sejalan dengan tingkat syukur yang dipunya.
Iman.
Pada akhirnya aku menyadari, iman akan membuat siapa saja yang memilikinya menjadi begitu tenang menjalani hidup di dunia yang hanya sementara. Tak ada kekhawatiran sama sekali. Karena ternyata punya Allah dalam hidup sudah cukup. Bersama-Nya, semua akan baik-baik saja.
Dan bersiaplah, perjalanan untuk menyelami makna dari kata lainnya akan segera dimulai.
21 notes
·
View notes
Text
Menulis 30 menit (1): Ramadan sebentar lagi
Ramadan sebentar lagi. Kata gugel mah 10 hari lagi. Waktunya mengencangkan ikat pinggang untuk bersegera mengerjakan kebaikan. Bahagia menyambut datangnya ramadan bisa dilakukan dengan mengerjakan segala sesuatu 'seolah-olah' ramadan sudah hadir di tengah-tengah kita. Mudah-mudahan kita jadi bagian dari mereka yang berbahagia.
Perbanyak puasa sunnah, ngaji qur'an, menyimak kajian-kajian, perbanyak sedekah, dsb. Agar memori 'otot ibadah' kita tidak kaget ketika masuk bulan ramadan terjadi peningkatan semangat beribadah yang sangat drastis. kekagetan yang membuat tidak sebanding antara motivasi dengan konkretisasi.
Pernah ngga ngerasain saat di mana semangat meluap-luap tapi tetep ngga ngapa-ngapain? Nah itu.
Bisa jadi karna semangat kita ngga sebanding sama energi yang kita punya. ngga sebanyak kapasitas yang dibutuhkan untuk melakukan suatu kegiatan. Jomplang deh jadinya.
"Kita mencari rezeki salah satunya agar kita bisa semakin nyaman beribadah kepada Allah" -Ujar seorang teman
Maksudnya kira-kira gini, sebagian dari mungkin berpendapat menjadi 'abid' (orang yang gemar beribadah) adalah menjadi sederhana, dan menjadi sederhana adalah serba ngga punya. padahal tidak ada salahnya kita mengusahakan yang terbaik agar ibadah-ibadah kita terasa nyaman dan kita senantiasa bisa berlama-lama ibadah.
Nyambung ke kapasitas diri untuk menyambut ramadan, beberapa hal ekstrim yang kita lakukan pada saat ramadan harus dibarengi dengan kapasitas diri kita.
Berkurangnya waktu tidur untuk mengisi malam dengan beribadah harus dibarengi dengan bertambahnya waktu berolahraga untuk memastikan tubuh tetap bugar. Bertambahnya nominal sedekah harus dibarengi dengan upaya menambah pundi-pundi rezeki yang berkah. Bertambahnya amal harus dibarengi dengan kesediaan waktu untuk menambah ilmu. Karena amal tidak akan bernilai tanpa adanya ilmu.
Buat oret-oretan target ramadan yang kreatif, warna-warni, enak dilihat. Kalo bisa jangan template dari internet kecuali sudah kita customized dengan prioritas ibadah kita.
Tangsel, April 2021
Aku, yang sedang membujuk diri-sendiri
9 notes
·
View notes
Text
" Bagaimana bisa orang-orang dengan mudahnya mengeluhkan banyak hal sedangkan diwaktu yang bersamaan lebih banyak hal yang sepatutnya disyukuri. "
-waktuterbit-
Bdg, Selasa 14 Juli '20 || 22.18 wib
#waktuterbit#quotes#cerita#tulisan#sajak#puisi#bersyukur#mengeuh#islam#motivasi#self reminder#nasehat#sahabatumblr
95 notes
·
View notes
Text
Mengapa harus risau?
Jika saat ini kamu sedang terpuruk meratapi kegagalan.
Jika saat ini kamu sedang bingung tentang masa depan yg kelihatannya jauh dari apa yg kamu impikan.
Jika saat ini kamu sedang bersedih atas bertubi-tubinya kehilangan.
Jika saat ini kamu bersedih perkara membandingkan pencapaianmu dengan kawan.
Jika saat ini kamu merasa risau atas segala hal tidak baik yang terjadi di hidupmu.
Ingatlah, bahwa dunia ini IS NOT A BIG DEAL. Bahkan ia tidak jauh lebih berat dari sebelah sayap nyamuk.*
Gak papa kamu gagal.
Gak papa kamu bingung.
Gak papa kamu kecewa.
Gak papa kamu sedih.
It's all okay to be not ok.
(Tapi ingat jangan lama-lama)
Yang apa-apa adalah jika semua itu lantas membuatmu sedih berkepanjangan, nggak mau bangkit, selalu merasa terpuruk, dan menjadikan excuse buat kamu gak mau berusaha lebih keras lagi.
Yang apa-apa adalah jika kamu sudah nyerah dengan semua ketentuan Allah, lantas menjadikanmu bermalas-malasan.
Yang apa-apa adalah jika semua kesulitan yang menimpamu justru membuatmu jauh dari Allah.
Ingatlah kawan, Allah itu Maha Baik.
Allah tidak akan membebani kesulitan di luar batas kemampuan hamba-Nya.
Allah juga memberi petunjuk bahwa jadikan sholat dan sabar sebagai penolong di setiap kesulitan.
Dan baiknya lagi, Allah juga masih membersamai orang-orang yang sabar.
Allah memberimu ujian, cobaan, atau musibah tidak lain ingin menaikkan level keimananmu.
Ingin melihat bagaimana usahamu.
Ingin kamu lebih dekat dengan-Nya.
Allah kangen dengan doa-doamu yang mungkin tidak se"intens" saat kamu diberi kenikmatan.
Analoginya gini, siapa sih yg lebih baik dari Allah? Allah yang memberi ujian, tapi Allah juga yg memberi solusi bahkan masih membersamai kita untuk melalui kesulitan itu.
Lantas, mengapa kamu masih risau dengan dunia? Dunia itu simpel kok, hanya saja ((terkadang)) pikiran manusia sendiri yang membuatnya rumit.
Jadi,
Tersenyumlah mulai sekarang :)
Jangan terlalu menyesali masa lalu.
Jangan terlalu mengkhawatirkan masa depan.
Fokus jalani masa sekarang dengan sebaik-baik ikhtiar.
Fokus dengan pencapaianmu sendiri.
Tetap lakukan dan sebarkan kebaikan.
Sekecil apapun kebaikan akan selalu berbalas kebaikan.
Ingat kawanku, kehidupan dunia itu fana. Yang kekal adalah kehidupan akhirat.
Sedikit penggalan ayat dari QS. Al-Hadid ayat 20:
وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلْغُرُورِ
"Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu."
Jadi, mari bersama-sama berlomba dalam kebaikan, fokus menanam dan menyebar kebaikan di dunia, fokus beribadah semata-mata hanya untuk mencari Ridho Allah SWT.
Bisa jadi, masalahku tidak seberat masalahmu.
Kesulitanmu juga tidak sama dg kesulitanku.
Tapi aku percaya, terlepas dari tingkatan masalah kita yg berbeda, Allah memberi tujuan yg sama; sama-sama ingin melihat bagaimana kita menghadapi kesulitan itu, apakah kita menjadi semakin dekat/ menjauh dari Allah.
Doaku untuk semua yg sedang dihadapkan kesulitan hidup; semoga Allah memberi kemudahan untuk kita semua.
Gresik, 21 Juni 2020
*) inspired from : postingan bang Taufik aulia
87 notes
·
View notes
Text
Evaluasi 2020 : Dialah Yang Menyembuhkan
Mungkin cukup telat untuk menuliskan evaluasi 2020. Tapi tak apalah, baru lewat sehari haha. Rasanya 2020 emang jadi tahun yang berat bagi siapapun, termasuk aku.
Awal Januari 2020 disambut dengan bencana banjir hampir di tiap sudut ibukota, rumahku juga kebagian. Cukup melelahkan, tapi udah biasa >.<
Bulan Februari, umi-ku sakit. Cukup serius dan harus menjalankan pengobatan selama 6 bulan. Bulan Maret adalah awal semua kegiatan dirumahkan, termasuk kuliah. Bulan dimana harga masker dan handsanitizer melonjak karena banyaknya permintaan. Semua orang panik, supermarket penuh, people shopping like crazy.
Bulan April, Mei, Juni, Juli sudah mulai terbiasa dengan new normal. Mulai terbiasa melakukan segala aktivitas dari rumah. Melewati Ramadhan dan hari raya juga dirumah, silaturahim dengan keluarga secara virtual.
Memasuki Agustus, giliran Abi-ku sakit. Cukup serius juga sampai harus dirawat beberapa hari dirumah sakit. Peristiwa orang-sakit tu pasti diiringi seabrek drama yang...ah begitulah.
Bulan September-November nenek-ku sakit, beberapa kerabat meninggal, sebagian karena covid. Kabar baiknya buku antologi pertama ku terbit. Itu saja.
Bulan Desember, penutup yang penuh adegan dramatis hahaha. Mulai dari umi sakit (lagi), disusul abi, tapi alhamdulillahnya hanya sekitar seminggu. Kadang rasanya rumah sendiri tu kaya rumah sakit, soalnya isinya orang sakit semua. Sodara-sodara sampe ngejulukin aku sebagai 'perawat' di private hospital ini wkwk. Pada akhirnya, sang 'perawat' pun tumbang juga.
Beberapa hari demam tinggi, entah sakit apa tapi akhirnya aku dan abangku memutuskan untuk swab test. Hasilnya...aku negatif dan abangku positif. Disinilah drama bagian 2 dimulai.
Kami berdua swab tanpa se-pengetahuan umi abi. Swab gratis di puskesmas wkwk. Resikonya kalo swab di puskesmas dan positif, data akan dikirim ke RT RW dan kabar itupun akan segera sampai di telinga warga sekitar.
Positif covid memang bukan aib, tapi gabisa dipungkiri juga bahwa beban sosial di masyarakat bagi mereka yg positif itu nyata..dan cukup mengganggu. Berhubung umi-abi ku merupakan orang yg cukup 'famous' seantero kelurahan, mereka khawatir kabar positif abangku ini tersebar. Padahal aku dan abangku santuy aja, ga begitu peduli dengan omongan orang wkwk
Belum lagi kami harus mengikuti prosedur dari satgas setempat jika ada yg positif, maka seluruh anggota keluarga orang itu harus di swab juga sebagai upaya tracing. Ini drama banget sih aslii, umi-ku bersikeras gamau di swab dengan seribu alasan—yang menurutku—berlebihan. Dengan bantuan kakak tertua umi, akhirnya umi mau di swab, begitupun keluarga ku yg lain termasuk nenek.
Abangku gimana? Karantina di wisma atlet wkwk. Aku ga begitu khawatir sih, soalnya dia OTG. Rasanya itu teguran aja dari Allah, buat orang bandel yang tiap hari keluyuran mulu dan mengabaikan protokol 3M.
Tiga hari setelah di swab, hasilnya keluar. Deg..gimana kalo ada yg positif lagi. Yang paling mengkhawatirkan tu nenek-ku. Soalnya kondisinya lagi kurang sehat dan ya pasti rentan tertular kan. Syukurlah Allah maha baik, Allah kabulkan doa yang siang-malam kami panjatkan—semoga semuanya negatif.
Tahun ini memang berat, tapi pasti bukan hanya aku yang merasakan. Jadi yaa ga pengen banyak ngeluh gitu. Hal yang bisa aku jadikan refleksi di tahun 2020 adalah tentang ujian sakit.
Allah kasih sakit biar kita bisa lebih menghargai sehat. Menyadari bahwa sehat adalah kekayaan yang sesungguhnya dan harus dijaga sebaik mungkin. Pun begitu, sakit juga mampu menggugurkan dosa selama kita sabar dan tak henti ber-ikhtiar untuk sembuh. Sakit mengajarkan kepasrahan total ditengah keputusasaan. Lalu teringat sebuah ayat;
Wa idzaa maridltu fa huwa yasyfiin
"Dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku." (QS. Asy-Syu'ara: 80)
4 notes
·
View notes
Text
Hanya saja ini yang terlintas malam ini, maka ku simpulkan ia adalah buah dari tahun ini.
4 notes
·
View notes
Text
Latepost Webinar Kepenulisan Inspiratif bersama Mas Taufik Aulia pada Grand Launching SahabaTumblr🙌
Mau versi YT atau Notulensi? Ada semuaa. Selamat belajar dan bertumbuh 🌱 💙
youtube
10 notes
·
View notes
Text
Galau - perasaan yang entah itu apa
Setelah sholat magrib, tak ada sebab yang jelas mengapa air mata ku tiba-tiba bercucuran, lelahnya belajar tapi ujian semakin dekat, terus mencoba berdamai dengan perasaan ku sendiri, tapi aku dan kamu sekarang seperti mengerti perasaan masing-masing, tapi berusaha sekuat mungkin menjaga kesucian itu, jadilah awkward yang tak karuan wkwkwk.
Banyak sekali ke canggungan hari ini, dimulai dari giant-carrefour, palbas, diskon 17an, rencana mu pulang tapi masih belum jelas, webseries dengan sad ending, daan masalah saya yang belum tahu bagaimana membalas chat yang baik dan benar.
Hari ini saya memberanikan diri menceritakan tentang -cerita random kita- ke seseorang senior ku dulu di kampus. Setidaknya untuk melegakan perasaan ku, dan bisa kembali fokus belajar.
Jangan terbebani, fokus ujian dulu, entah kita berjodoh atau tidak, saya belum tentu pulang minggu ini, siapatahu saya yang dijodohkan, katamu. Tapi saya tahu, suara mu diujung sana mengisyaratkan kekhawatiran. Semoga besok ke-awkward-an ini telah berakhir.
4 notes
·
View notes
Text
H-59 Ramadan
"Orang yang barokah itu adalah orang yang dipanjangkan umurnya dan bertambah kebaikannya. Bertambah umur artinya penjagaan kita terhadap keimanan kita pun lebih berat."
_Day Die / Syameela Series 4_
0 notes
Text
noted!
Wanita Dalam Rumah Tangga (Sesi 1)
Sebelum jauh menikah, harusnya belajar peran wanita dalam rumah tangga. Perlu paham bahwa sampai kapan pun yang namanya laki-laki itu milik ibunya. Wanita (istri) itu menjadi keluarga suami bukan melalui jalur perut ibu, akan ada banyak perbedaan pandangan, kehidupan, pendapat, dan kebiasaan. Namanya manusia hidup pasti berbeda semuanya.
Beda rasa, ketika anak dicubit sama ibunya pasti tidak ada rasa ngambek atau sakit hati. Tapi saat istri dicubit sama ibunya suami (mertua) pasti ada rasa sakit hati. Jangankan dicubit, salah lempar lidah saja bisa ada petasan api kecil dalam hati menantu. Kaidah ini berlaku juga sebaliknya.
Setiap laki-laki atau wanita yang paham agama dan fiqh pernikahan dalam rumah tangga, belum tentu bisa prakteknya, banyak kok yang gagal dalam prakteknya padahal secara materi sudah matang.
Bukan laki-laki jika ia harus takut dengan perempuan, tunduk pada apapun yang diperintah istrinya. Sifat istri dalam pandangan islam itu yang lemah lembut pada suaminya, melayani suaminya, jangan ngangkat suara tinggi-tinggi. Sebagaimana wanita ada kewajiban pada suami, maka seorang laki-laki juga ada kewajiban pada istri. Tunaikan kewajiban sebelum menuntut haknya.
Seorang yang akan menikah, harusnya bukan sehari semalam belajar parenting dan fiqh pernikahan. Berlarut-larut dalam euphoria kegembiraan. Figur yang diambil sebagai model pernikahan juga harus tepat, jangan orang yang sebatas terkenal lalu dijadikan patokan pernikahan impian. Salah pilih figur bisa rusak dan hancur, kaidah Al Quran berbicara seperti itu.
@jndmmsyhd
734 notes
·
View notes
Text
Ada beberapa hal yang kadang lebih baik untuk kita tidak tahu, bukan karena kita tak pantas untuk tahu. Tapi barangkali dalam ketidaktahuan itu ada perkara yang menenangkan. Seperti riuhnya hidup yang terkadang mengganggu. Seperti keramaian yang terjadi di atas sana. Seperti apa yang terpendam dalam hati kita.
Kadang, ketidaktahuan itu menenangkan
Huda S Drajad dalam Ngobrol Random SahabaTumblr.
63 notes
·
View notes
Text
Menulis 30 menit (5): menu pertama
Tarik-menarik antara keinginan dengan kebutuhan manusia acapkali seperti pertempuran abadi. Tidak pernah usai. Manusia dalam banyak kesempatan kalah oleh keinginan hingga mengabaikan yang dibutuhkan. Sebagian beruntung karena apa yang diinginkan sejalan dengan apa yang dibutuhkan. Sebagian lagi dengan penuh perjuangan dapat mengalahkan keinginan dan mendahulukan kebutuhan.
Pertempuran keinginan dengan kebutuhan ini juga banyak terjadi di bulan ramadan. Kabar baiknya, bulan ramadan jadi waktu yang tepat untuk melatih mengenali apa yang jadi keinginan, dan apa yang jadi kebutuhan. Aktivitas mendasar yang diperintahkan oleh-Nya kira-kira bicara tentang hal itu.
Kabar buruknya, beberapa ulah manusia menjadikan keinginan sebagai bagian dari sistem budaya, yang menghujam ke akar terdalam benak manusia.
Contoh sederhana yakni ketika kita berbuka puasa. Satu hal yang lazim ditemukan adalah tersedianya berbagai macam menu sebagai hidangan berbuka. Beberapa orang mengamini hal itu menyebabkan kekenyangan yang sangat hingga sulit beribadah di waktu-waktu setelahnya. Beberapa orang menganggap itu dibutuhkan dengan logika 'balas-dendam' atau 'self-reward' karena sudah berjuang menahan lapar seharian.
Aku sendiri berulang kali mengajak istri dan anak-anak untuk berbuka puasa yang biasa-biasa saja. Terutama agar sejalan dengan semangat berpuasa untuk menyederhanakan aktivitas keduniaan dan lebih serius mengejar pahala. Juga untuk berempati pada mereka yang senantiasa berada dalam kondisi kekurangan. Sepertinya tidak sinkron antara semangat kesederhanaan dari berpuasa dengan ramainya menu makanan berbuka.
Selain itu, ada satu hal yang kutemukan ketika berbuka puasa beberapa waktu yang lalu. Bahwa sesungguhnya kita hanya bisa menikmati menu makanan pertama yang kita makan. Kenikmatan luar biasa yang Allah sandingkan dengan berjumpa langsung dengan-Nya ada pada saat berbuka, di menu pertama. Setelahnya terasa biasa saja, seperti kita menyantap makanan pada umumnya.
Seenak apapun menu-menu setelahnya yang kita makan, tetap akan terasa biasa saja, bahkan makin terasa hambar dengan makin bertambah kenyangnya perut kita. Jadi kalaupun kita ingin berbuka dengan sesuatu yang khusus, baiknya hanya yang urutan pertama. Sedangkan untuk menu selanjutnya biasa saja. Sayang juga kan udah nyiapin repot-repot (dan menguras kantong) kalau pas kita makan justru udah ngga ada rasanya.
9 notes
·
View notes
Text
Selfmotivation
Rasanya tak adil jika hanya mengumbar kegelisahan saja
baiknya ada kebaikan pula yang ingin disampaikan di setiap tulisan
sebagian manusia kadang hanya berfokus pada masalahnya
padahal beribu jalan keluar sudah tak sabar untuk ditemukan, sebuah solusi
atau seorang penulis bisa menyelipkan hal kecil yang ternyata punya pengaruh walau sekedar menuai senyum si pembaca
kamu bisa mengenalkan sabar, mengisahkan perjuangan, menampilkan makna dibalik semua jalan cerita-Nya
karena sudah seharusnya di ujung jalan itu kamu bisa berteman baik dengan rasa syukur, bersimpuh malu dan berterimakasih wahai Yang Maha Menghendaki telah mengizinkan semua terjadi dihidupmu
untuk kamu yang berhasil memaknai banyak hal, menguatkan hati lembut mu, memeluk rasa takut itu sampai kamu bisa melepaskan yang sudah sepatutnya tidak lagi pada genggaman
Masih banyak jalan demi sebuah pencapaian, masih banyak harapan yang bisa disemogakan, pun jika belum juga menemukan maksudNya didunia, kelak akan kamu temukan jawaban di surgaNya
-waktuterbit
Bdg, Sabtu 11 Juli '20 || 15.51 wib
#quotes#cerita#love#motivation#mimpi#patahhati#move on#motivasi#islam#puisi#sajak#sahabatumblr#jatuh#gagal#kecewa#quarter life crisis
30 notes
·
View notes