#prosa hidup
Explore tagged Tumblr posts
verazka · 2 months ago
Text
Katanya Hidup
Katanya hidup itu harus bahagia, tapi bagaimana kita bisa mengenal kesedihan? Katanya hidup itu harus punya tujuan, tapi kalo ditengah jalan kita tersesat dan kehilangan tujuan kita bagaimana? Katanya hidup itu harus saling mengasihi, tapi jika tidak ada sesuatu yang mau dikasih bagaimana? Nyatanya hidup itu berjalan sesuai keadaanmu saja, tidak perlu menstandarkan hidup orang lain ke dalam…
0 notes
langitdanlaut · 5 months ago
Text
Tumblr media
Selamat hari perpanjangan kontrak kehidupan Mungkin dari sekian banyak cuplikan luka Lautan membuatku setuju untuk datang ke dunia
Semoga tidak berumur panjang Walau sudah Lelah Tolong hilangkan niatan yang selalu aku pikirkan
Semoga selesai saat iman sedang kuat-kuatnya Saat amal sudah berani melawan dosa Saat ridhaNYA sudah siap memeluk jiwa yang penuh darah
Sekali lagi Semoga hidayah semakin banyak diberikan Agar iman semakin menguatkan diri Hingga lekas waktu berhenti Hingga sudah sesak diri
Selamat hari lahir ke dunia Semoga tidak berumur panjang Lara
Rabu, 03 Juli 2024, Pulau Merak Kecil - Banten.
135 notes · View notes
diega-guardiola · 6 months ago
Text
Tuhan Tentang rasa cinta itu, Itu karunia-Mu, Itu izin-Mu, Sementara, Atau selamanya, Hanya Kau yang tau, Hanya Kau yang mampu, Aku? Hanya hamba-Mu, Tak kuasa atas kendali-Mu, Tuhan, Pintaku hanya satu, Jangan beri goresan, Padanya pun padaku, Karena, Keduanya akan terasa sama bagiku, Tuhan, Bahagiakan kami, Dengan cara-Mu, Dengan jalan terbaik-Mu. Apa pun itu..
26 notes · View notes
85kilometer · 7 months ago
Text
Dimanakah Letak Sisiku Sekarang?
Jika kau melihat ruang ini, maka kau tak menyangka bahwa itu adalah aku; karena tabiatku yang ahli dalam menyamar.
Mungkin kau sering menemuiku dalam sisi aku yang periang, dan ketawa ringan yang sering kau dengar.
Namun, terkadang dinding juga menampakkan sisi yang lain; yang bukan tidak mungkin bisa 180 derajat berbanding terbalik dengan aku yang kau ketahui.
Kadangkala, aku tampak muram, dan penuh misteri.
Itulah aku.
Kau akan sulit menemukan aku yang sesungguhnya.
Karena aku adalah sekumpulan misteri, dan perangaiku adalah rumpang yang tak rampung.
Aku sendiri pun tidak mengerti.
Siapakah aku sebenarnya?
Dan, dimanakah letak sisi ku sekarang?
Ataukah, aku tidak memiliki satu sisi pun diantara keduanya?
10 notes · View notes
mputraff · 2 years ago
Text
31
“Menjadi dewasa susah ya. Apa-apa harus disiplin. Manajemen waktulah, irit uanglah, sampe-sampe harus memikirkan besok harus makan apa.” Mengapa banyak sekali orang diluar sana berkata demikian? Aku juga, sih. Hehe. Tetapi setelah dipikir-pikir pada saat kita masih dalam kandungan apakah kita memikirkan besok mau makan apa? Jangankan berpikir, dalam kandungan saja kita tidak ingat. Lalu, pada saat kecil apakah kita memikirkan hal serupa? Pagi sarapan apa? Siang, sore, bahkan malam atau besok siapa yang akan memberi makan? Tidak, kan? Tetap saja kita masih bisa menjalani hari-hari dengan senyuman dan tawa. Maksudku begini, bila waktu kecil saja kita bisa menjalani hari-hari dengan mudah. Menjadi dewasa—pun sama, toh ada Yang Maha Memudahkan. Apakah kita lupa tentang janji-Nya? Bersama kesulitan ada kemudahan. Dan benar saja, meski sudah berkepala dua, aku masih bisa menjalani hari-hari dengan bahagia, bahkan tertawa. Aku juga masih bisa makan enak. Jadi apa bedanya? Bila seorang berkata “ingin kembali seperti masa kecil?” Yang ada kita lupa bersyukur. Kita selalu saja memakai kacamata kufur. Padahal sejatinya Yang Maha Pemurah tetap memberikan kita nikmat meski kita masih jauh dari kata taat. Jadi apa bedanya? Allah memberikan kita nikmat layaknya deras hujan. Cibiru, Al - Ihsan, curhat sedikit semoga bermanfaat.
93 notes · View notes
summerinbali · 8 months ago
Text
ini yang aku lihat, sekarang coba kamu yang berkaca.
tumpukan kertas berisikan tulisan lama, hasil berkaca seorang lelaki tumbuh. ada yang memuat surat cinta, cerita kesedihan, kenangan dan kemenangan. ada rasa perjalannya sendirian tapi selalu jumpa keramaian.
lelaki itu ingat betul setiap tulisannya dan cerita dibaliknya. lelaki itu mengenali setiap tumpukan kertas itu. tetapi seluruhnya hanya duduk dipojokan ruangan, dibiarkan berdebu. tidak akan usang, hanya menjadi terlupakan.
apabila lelaki itu kembali berkaca lagi, ia mungkin sudah menjadi sosok yang jauh berbeda dengan refleksi sepuluh tahun yang lalu.
kini, ia bukan lagi seorang musafir, atau petualang ulung. saat pagi menjadi realis sejati berhadapan dengan dunia dan malam menjadi sahibulhikayat handal dengan dua pendengar setia.
aku bisa melihat bambu cina itu kini dalam dirinya. walaupun banyak goyah dan ragu, ia tetap berdiri kokoh. dengan angin yang jadi kawannya, setiap hembusan memberikan arah kemana ia harus bergerak.
you know that i am proud of you and your growth thus far. i hope you never catch tired of growing.
7 notes · View notes
fitriaal · 24 days ago
Text
Mungkin ini waktunya untuk egois
Aku bosan diam dan selalu memikirkan perasaan orang lain
Aku sedang tidak baik baik saja
Dan tak ada satupun orang yang mengerti
Semua orang menganggap enteng masalah yang aku hadapi
Banyak hal yang menggangu pikiranku
Aku didera rasa khawatir yang amat sangat menggangu
Tak ada kata penenang, tak ada kata penyemangat
Hanya ada diri sendiri
3 notes · View notes
wardunarian · 4 months ago
Text
Hayyy ....apa kabar..??
kau tahu bahwa hari ini sungguh melelahkan, kau tahu bahwa bahu ini serasa mau patah,Kau tahu bahwa lelah ini sudah sampai di hati? Kau tahu bahwa kepala serasa mau pecah ketika pikiran tdak menemui alur yanga baik?
apa boleh sejenak aku berhenti atau sekedar menepi,??? Apa boleh sebentar saja aku mengeluh dan berhenti utk pura pura kuat??
Aku ingin kau mendengar keluh kesahku sejenak lalu kau pahami dengan segala keadaan ini....Tapi sekali lagi aku tdak cukup berani utk sampaikan ini kepadamu,,karena aku pernah patah dengan jawabanmu bahwa yg aku hadapi masih belum seberapa dengan yang kau hadapi... atau jawaban lain yg buat aku mmilih utk begini saja dulu ....
Jadi laki laki dewasa dgn segala bebannya memang suatu keunikannya sendiri,,,mau menangis susah,mau mengeluh atau sekedar curhatpun lebih susah, ahhhhhhhhhh...
2 notes · View notes
senantiyasa · 2 years ago
Text
Gelas Kaca
Sepagi ini aku seperti membawa gelas kaca di kedua bilah mataku, kutenteng-tenteng dari jalan pergi, sampai ke tujuan, hingga kembali pulang. Tak urung, gelas itu pecah di perjalanan ke rumah, untung hanya bagian atasnya saja. Untung pula, sempat kulebarkan ikatan penutup hidung supaya pecahannya bisa lolos ke tanah walau pada akhirnya menempel juga pada penutup hidungku itu. Yang pecah hanya bagian atas, tapi yang sakit sepertinya sekujur tubuhku. 
Aku pulang, masuk ke rumah dengan langkah lemas sebab pengait alas kakiku terus-terusan lepas. Ah, sandal murah ini. Wajarlah bila ia antara niat-tak niat hidup seperti itu. Aku pulang menyapa ibu yang sibuk merajut masa depannya dengan benang wol merah. Sayang sekali benang itu acak-acakan. Aku memperhatikan lebih dekat. Meski acak-acakan, ternyata benang rajut yang ibu pakai haluuus sekali, sehalus hitam rambutnya dulu. Dulu karena sekarang sudah lebih banyak putih yang mewarnai mahkota ibuku. Jangan salah, ibuku tetap cantik, kok. Cantiknya ibuku lestari, namun sedikit sekali yang mau menyadari.
Hari masih pagi. Aku baru saja hendak bercerita bagaimana gelas kacaku tadi pecah saat kutatap mata ibuku. Wah, rupanya mata ibu punya gelas kaca juga. Ketika kutilik dalam-dalam, gelas kaca yang ibu punya jauh lebih tebal. Ibu tidak perlu mengaku agar aku tahu gelas itu jenis yang tahan banting, tidak pecah tanpa tulisan fragile tertempel pada pembungkusnya. Ibu tidak perlu bilang padaku agar aku tahu dari maniknya yang tetap tembus itu, bahwa gelas kaca yang ibuku punya keluaran lama, menjadi berharga sebab tidak pernah tersentuh manusia. 
Sepagi ini, aku memutuskan untuk tetap bercerita pada ibu. Perihal gelas kacaku yang pecah tadi kala aku jalan kaki. Ibu hanya tersenyum, lantas memelukku. Ibu tidak bilang apa-apa, selain “Ayo bantu ibu merajut.”
Ditulis di Bandung, 30 Mei 2023, ketika sedih tengah mampir bertamu.
8 notes · View notes
sipenabicara · 1 year ago
Text
R I N D U
Sayang, Tak ada bahasa kerinduan yang sederhana Setiap rindu harus terbalas tuntas, tidak boleh disisakan Entah dengan pertemuan atau dengan sekedar sapaan dalam dunia virtual
Rindu itu justru sangat sederhana  Bukan soal sekedar bertemu dan becanda Atau pun hanya soal bertegur sapa Ini hanya sekedar perasaan yang sama rata
Sayang, Tak ada yang perlu kamu khawatirkan Perihal cintaku padamu itu sudah nyata Ia mengalir deras mengikuti alur perjalanannya Tak akan berhenti di kata selain bahagia
Rindu itu sangat menyebalkan menurutku Dia lebih menggebu saat tak bertemu Tapi justru kaku saat di depanmu Sungguh benar-benar mengganggu
dari_saya & ryz
2 notes · View notes
upepo28 · 1 year ago
Text
Mati
Kedukaan bagi yang ditinggalkan, kesukaan bagi yang meninggalkan. Kenapa? Karena mati adalah hadiah. Kenapa? Karena segala sesuatunya sudah selesai, "Waktunya pulang, nak." :)
-upepo
2 notes · View notes
langitdanlaut · 4 months ago
Text
Sempat kupertanyakan Kemana perginya doa-doa yang kupanjatkan Apakah tenggelam di lautan dosa Ataukah memang tak ada kesempatan nyawa Tak juga kudapatkan jawaban Ragu dipenuhi sendu menyelimuti kalbu Sepertiga malam yang syahdu berubah abu
Disedikitnya imanku Masih tak tahu malu mengepal amarah Mencaci maki akan hidup yang penuh luka Padahal sujud saja masih penuh malas Setan masih gemar bersanding Mengatur jadwal kesibukkan disela kewajiban Sungguh keparat Kubentak diriku sendiri di depan cermin retak
Lalu apa yang kucari Kenikmatan apa yang hendak kutimbun Entah akupun bingung mencarinya Seakan tugasku banyak Padahal hanya Ibadah Namun memang tak mudah Iman berjalan dengan ujian dan godaan Lucunya umur yang sudah tua Masih saja sulit mengatur makna Padahal sudah tahu jalannya
70 notes · View notes
verazka · 3 months ago
Text
Hilang arah dalam bisik
Hendak membasuh diri dengan kebaikan, namun ada bisik yang membuat terusik. Nikmat yang singkat hingga membuat terpikat dan melekat. Meminta tolong namun aku berbohong, hingga bisik menjadi asik yang tak lagi mengusik. Bisik itu memaku dalam sesat, sesat yang hebat hingga hilang arah dan sulit untuk kembali.
0 notes
thepassermontanus · 1 year ago
Text
Janji
Aku punya sebuah janji
pada diriku sendiri
Untuk tidak peduli
pada silau mereka tiada henti
baik burukku biar kutulis sendiri
biar syukur menutup celah iri
Aku bukan mereka
Bagiku cukup segalanya
Aku punya sebuah janji
pada orang yang kucintai
untuk lebih mendengarkan hati
ketimbang larut dalam emosi
meski kadang luka lupa
bahwa kita memiliki cinta
Aku punya sebuah janji
pada dunia fana ini
Jejak kecil kutinggal pergi
Amal manfaat untuk sehari-hari
Setapak setapak basah yang wangi
ku harap memberi akan abadi
Aku punya sebuah janji
Pada Tuhan yang kucintai
Untuk bersabar dengan diri
Yang berketidaksempurnaan ini
ku tak akan tinggalkan mimpi-mimp
Dan akan kutunaikan janji janji
Selama nafas masih ada disini
Muthi Fatihah Nur 3 Desember 2023
1 note · View note
deera0711 · 1 year ago
Text
Perlu lebih banyak waktu untuk menemukan potongan diri yang hilang dan menyusunnya sedikit demi sedikit. Semoga bisa tuntas, lantas berdamai dan hidup dalam dunia kita, lagi.
0 notes
summerinbali · 9 months ago
Text
berkaca pada langit dan kemudian bayanganku muncul tepat di bumi
kelak kamu akhirnya sadar kalau aku hanya perempuan biasa. suka menangis, dalam bahagia atau sedih atau kelegaan. aku tidak puitis, hanya mampu mengartikulasikan sejuta hal yang muncul dalam benak ini. aku tidak romantis juga, aku hanya suka mencintai dan dicintai. aku juga bergerak dengan arus yang mengalir di sekitarku. alhasil, senandung yang kurapalkan sama seperti kebanyakan orang yang kamu temui di toko baju ternama, transportasi umum, atau bahkan di lorong rumah sakit. lalu, film yang aku kisahkan ke kamu pun mungkin kamu bisa temukan aku dalam perempuan lainnya. aku suka bersolek dengan berbagai riasan. caraku mewarnai wajah ini sama dengan ibuku, yang mungkin melihat ibunya. caraku menata rambut juga seperti nenekku, yang belajar dari kakaknya. aku tiada unik, tiada beda. aku hanya refleksi dari perempuan lainnya yang terpantul sebelum aku.
5 notes · View notes